27
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah strategi sudah menjadi istilah yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan berbagai makna seperti suatu rencana, taktik atau cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. (Effendy, 2007:32) Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Menurut Rangkuti, strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. (Rangkuti, 2009:3). Menurut Michael E. Porter, esensi dari strategi adalah memilih untuk menyuguhkan hal yang berbeda dengan apa yang disuguhkan oleh pesaing. Menurutnya, permasalahan yang muncul dalam persaingan pasar terjadi karena kesalahan dalam membedakan efektivitas operasional dengan strategi. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi sudah menjadi istilah yang sering digunakan oleh

masyarakat untuk menggambarkan berbagai makna seperti suatu rencana, taktik

atau cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Strategi pada hakikatnya adalah

perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu

tujuan. Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai

peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu

menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. (Effendy, 2007:32)

Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan secara

keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Menurut Rangkuti, strategi

adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan

dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga

perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. (Rangkuti,

2009:3). Menurut Michael E. Porter, esensi dari strategi adalah memilih untuk

menyuguhkan hal yang berbeda dengan apa yang disuguhkan oleh pesaing.

Menurutnya, permasalahan yang muncul dalam persaingan pasar terjadi karena

kesalahan dalam membedakan efektivitas operasional dengan strategi. Didalam

strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

7

faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara

rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan

secara efektif. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan

bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan

dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

Dalam artikel Michael E. Porter (1996) berjudul What Is Strategy?

Dijabarkan bahwa strategi merupakan hal unik dan posisinya bernilai, melibatkan

seperangkat kegiatan yang berbeda. Ketika kita telah memberikan atau

menawarkan hal dengan cara yang berbeda dari apa yang pernah kita lakukan

sebelumnya, maka hal itu disebut strategi. Strategi juga dapat dikatakan sebagai

inti dari manajemen secara umum yang meliputi menjabarkan posisi perusahaan,

membuat beberapa tarikan dan menempa setiap kegiatan dengan tepat. Strategi

juga diartikan sebagai penciptaan timbal balik dalam kompetisi,

mengombinasikan aktivitas, serta menciptakan kesesuaian antar aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Mintzberg (2007), konsep strategi itu sekurang-kurangnya

mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu:

1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh

organisasi secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka

panjang.

2. Acuan yang berkenan dengan penilaian konsistensi ataupun

inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

8

3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan

aktivitasnya.

4. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk

mengelabui para pesaing.

Jadi, strategi merupakan hal yang penting karena strategi mendukung

tercapainya suatu tujuan. Strategi mendukung sesuatu yang unik dan berbeda dari

lawan. Strategi dapat pula mempengaruhi kesuksesan masing-masing perusahaan

pula karena pada dasarnya strategi dapat dikatakan sebagai rencana untuk jangka

panjang. Namun terdapat perbedaan antara strategi dan taktik. Menurut Linda

Reynolds (n.d) mengatakan bahwa taktik adalah sesuatu yang dilakukan untuk

menginplementasikan strategi. J.B Wheeler dalam bukunya yang berjudul Art and

Sciene of War menyatakan bahwa taktik merupakan seni dalam membuat

rancangan dari suatu strategi. Taktik adalah bagian dari strategi, dengan taktik

maka strategi dapat dirancang, jadi dapat dikatakan bahwa startegi merupakan

pedoman dalam pembuatan taktik. Sehingga taktik merupakan bentuk nyata dari

strategi. Walaupun strategi dan taktik berbeda namun keduanya sangat

berhubungan erat. “The two categories (strategy and tactics), although convenient

for discussion, can never be truly divided into separate compartment because not

only influences but merges into the other” (Hart, Prince 1998: 11). Taktik dan

strategi menurut Hart meskipun merupakan hal yang sudah usang untuk dipelajari,

sebenarnya keduanya tidak bisa sangat dibedakan karena keduanya saling

mempengaruhi satu sama lain dan keduanya tidak dapat dipisahkan. “Strategy

without tactics is the slowest route to victory. Tactics without strategy is the noise

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

9

before defeat.” (Sun Tzu). Taktik merupakan aplikasi dari strategi, tanpa strategi

maka tidak akan ada taktik. Perbedaan kebutuhan dan tujuan tiap individu

menyebabkan perbedaan strategi pula, maka strategi tergantung dari setiap

individu. Namun, tidak ada yang dapat memastikan seberapa efektif strategi itu

untuk diterapkan. Dalam penelitian ini strategi sangat dibutuhkan untuk menarik

audience yaitu pendengar.

2.2 Manajemen Penyiaran

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan (Stoner,

1981). Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Manajemen

Wayne Mondy (1993): the process of planning, organizing, influencing

andcontrolling to accomplish organizational goals through the coordinated use of

human and material resources. Yaitu sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, memengaruhi dan pengawasan yang bertujuan agar dapat

tercapainya sebuah tujuan organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya

manusia yang ada dan materi.

Tingkatan manajemen sendiri ada tiga yaitu: Manajer tingkat bawah

(lower level manager), manajer tingkat menengah (middle manager), manajer

puncak (top manager). Menurut Peter Pringle, manajer umum memiliki tanggung

jawab pada setiap aspek operasional perusahaan atau stasiun penyiaran. Dalam

pelaksanaannya, manajer umum harus melakukan empat fungsi manajemen, yaitu:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

10

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta memberikan pengaruh, dan

pengawasan (Morissan, 2011). Dalam organisasi media massa juga terdapat

manajemen media yang berfungsi untuk mengendalikan jalannya pekerjaan di

sebuah organisasi media.

Masalah yang ada pada suatu badan penyiaran pada umumnya terdiri dari

tiga hal, yaitu bidang administrasi, progam, dan teknik, yang semuanya dipimpin

oleh satu direktur utama. Direktur utama akan mengoordinasi tiga bidang

organisasi tersebut. Dalam teori manajemen, pembagian wewenang oleh satu

pimpinan pada jajaran dibawahnya mempunyai jumlah terbatas

(Djamal&Fachruddin, 2011).

Manajemen di sebuah media penyiaran juga harus memperhatikan struktur

organisasi sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi promosi, demosi, mutasi,

hingga pengunduran diri karyawannya. Setiap karyawan harus diperhitungkan

sebagai penerus pemimpin perusahaan. Hal ini menjadi sesuatu yang perlu

dilakukan karena setiap orang yang bekerja memiliki target dalam karir mereka

dengan memperoleh jabatan yang lebih tinggi.

Dalam sebuah perusahaan penyiaran, pimpinan tertinggi disebut dengan

Station Manager. Pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab penuh terhadap

seluruh bagian stasiun penyiaran. Tetapi ia juga memiliki dua tanggung jawab

utama, yaitu menetapkan target pemasaran, dan mengendalikan pengeluaran

perusahaan (Morissan, 2011).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

11

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia atau yang sering dikenal dengan

Human Resource Management merupakan aset kritis organisasi yang tidak hanya

diikutsertakan dalam filosofi perusahaan tetapi juga dalam proses perencanaan

strategis. Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mondy (2010)

adalah utilisasi dari individu-individu untuk mencapai tujuan organisasi. Maka

dari itu, manajer-manajer di setiap tingkat harus memperhatikan manajemen

sumber daya manusia. Pada dasarnya, semua manager menyelesaikan segala

sesuatunya dengan mendelegasikan tugas kepada karyawannya, hal ini

memerlukan manajemen sumber daya manusia yang efektif.

Manajemen sumber daya manusia menurut Dessler (2011) adalah

kebijakan dan praktek di dalam menggerakan sumber daya manusia atau aspek-

aspek terkait posisi manajemen di dalam sumber daya manusia yang mencakup

kegiatan perekrutan, penyaringan, pelatihan, pemberian penghargaan dan

penilaian. Pettigrew & Whipp dalam (Ati Cahayani, 2005) mengatakan

manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan total seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perusahaan perlu untuk

menyelesaikan. Ini melibatkan kepedulian dan tindakan dalam pengelolaan orang,

termasuk: seleksi, pelatihan dan pengembangan, hubungan karyawan, dan

kompensasi. Tindakan tersebut dapat terikat bersama oleh penciptaan filosofi

manajemen sumber daya manusia. Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright

(2008), sumber daya manusia adalah kebijakan, praktek, dan sistem-sistem yang

mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja karyawan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

12

2.3.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Ada 5 area fungsional menurut Mondy (2010) yang terasosiasi dengan

keefektifan sumber daya manusia yakni:

1. Susunan Kepegawaian

Susunan kepegawaian adalah proses di dalam sebuah organisasi yang

memastikan organisasi tersebut memiliki ketepatan jumlah karyawan

dengan keahlian yang tepat, untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia adalah fungsi manajemen sumber

daya manusia yang utama mencakup tidak hanya pelatihan dan

pengembangan tetapi perencanaan karir dan kegiatan pengembangan,

pengembangan organisasi, dan manajemen kinerja dan penilaian.

3. Kompensasi

Kompensasi mengacu pada total dari semua penghargaan yang diberikan

kepada karyawan atas jasa pelayanannya.

4. Keselamatan dan Kesehatan Keselamatan

Mencakup kegiatan yang melindungi karyawan dari kecelakaan kerja.

Kesehatan mencakup kegiatan yang melindungi karyawan dari penyakit

fisik dan emosional. Aspek ini penting karena karyawan yang bekerja di

dalam lingkungan yang aman dan menikmati hidup yang sehat dapat

menjadi lebih produktif dan memberikan keuntungan jangka panjang bagi

perusahaan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

13

5. Karyawan dan Hubungan Industrial

Hubungan antara karyawan dan pekerja-pekerja lain ini dahulu dianggap

sebagai jalan hidup banyak karyawan. Kebanyakan perusahaan akan lebih

menginginkan sebuah lingkungan yang mempunyai hubungan kuat

2.4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

2.4.1 Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan SDM adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh

perusahaan, agar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan mereka sesuai

dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Pengembangan sumber daya

manusia jangka panjang yang berbeda dengan pelatihan untuk suatu jabatan

khusus makin bertambah penting bagi bagian personalia. Pengembangan sumber

daya manusia bagi pegawai adalah suatu proses belajar dan berlatih secara

sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam

pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab

yang akan datang. Melalui pengembangan pegawai-pegawai sekarang, bagian

personalia mengurangi ketergantungan perusahaan pada penyewa pegawai-

pegawai baru.

Apabila para pegawai dikembangkan sebaik-baiknya, maka lowongan-

lowongan jabatan yang ditemukan melalui perencanaan sumber daya manusia

mungkin lebih banyak diisi dari dalam. Promosi dan pemindahan juga

menunjukkan kepada para pegawai bahwa mereka mempunyai karier, tidak

sekedar suatu jabatan. Pengembangan sumber daya manusia melaksanakan tugas-

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

14

tugasnya dapat lebih efisien dan produktif. Oleh karena itu, organisasi perlu terus

melakukan pengembangan SDM, karena investasi didalam pengembangan SDM

merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif

dari manusia.

2.4.2 Tahapan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Rothwell, menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya

manusia yang meliputi beberapa tahap yaitu:

1. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, dan organisasional.

2. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand SDM

saat ini dan masa depan.

3. Perencanaan bagi rekruitment, pelatihan dan promosi.

4. Utilisasi yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan

feedback bagi proses awal.

Sementara itu pendekatan yang digunakan dalam merencanakan SDM

adalah dengan action driven yang memudahkan organisasi untuk memfokuskan

bagian tertentu dengan lebih akurat dan skill needs, daripada melakukan numerik

dengan angka yang besar untuk seluruh bagian organisasi.

Menurut Manullang tujuan pengembangan pegawai sebenarnya sama dengan

tujuan latihan pegawai. Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai

yang efektif, adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu:

1. Menambah pengetahuan

2. Menambah keterampilan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

15

3. Merubah sikap

Armstrong menyatakan: “Pengembangan sumber daya manusia berkaitan

dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-

program latihan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas

program-program tersebut.

Dalam rangka persaingan ini organisasi harus memiliki sumberdaya yang

tangguh. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan tidak

dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri tetapi harus dilihat sebagai satu

kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran SDM

sangat menentukan.

Pelatihan adalah satu jenis proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu

yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada

teori.

Pelatihan membantu pegawai dalam memahami suatu pengetahuan praktis,

guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, sikap yang diperlukan oleh

organisasi dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu

kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan

terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan.

Menurut Suprihanto mengemukakan pendidikan adalah suatu kegiatan

untuk memperbaiki kemampuan pegawai dengan cara meningkatkan pengetahuan

dan pengertian tentang pengetahuan umum dan pengetahuan ekonomi pada

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

16

umumnya termasuk peningkatan penguasaan teori dalam menghadapi persoalan-

persoalan organisasi.

Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki kontribusi produktif para pegawai

dan mengembangkan SDM menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat

perubahan lingkungan. Pengembangan pegawai merupakan usaha-usaha untuk

meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi pegawai agar

pelaksanaan pencapaian tujuan leih efisien.

2.5 Kinerja Pegawai

2.5.1 Pengertian Kinerja Pegawai

Kineja pegawai adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, dimana

tujuan aktual yang ingin dicapai adalah dengan adanya perilaku. Untuk mengukur

kinerja dapat digunakan beberapa ukuran kinerja yang meliputi: Kuantitas kerja,

kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan mengemukakan

pendapat, pengambilan keputusan, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja.

2.5.2 Sasaran Kinerja

Sasaran kinerja merupakan suatu pernyataan secara spesifik yang

menjelaskan hasil yang harus dicapai tersebut diselesaikan, sifatnya dapat

dihitung, prestasi yang dapat diamati dan dapat diukur. Sasaran kinerja mencakup

perbaikan kinerja, pengembangan pegawai, kepuasan pegawai dan keterampilan

berkomunikasi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

17

2.5.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pegawai adalah suatu proses yang digunakan manajemen

untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya sesuai

dengan yang dimaksudkan. Penilaian pegawai merupakan evaluasi yang

sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dikembangkan.

2.6 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang disampaikan kepada banyak

orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Istilah massa yaitu penerima

pesan yang berkaitan dengan media massa contohnya khalayak, audiens,

penonton, pemirsa atau pembaca. Sementara komunikasi mengacu pada

pemberian dan penerimaan pesan. Menurut Effendy (1991), komunikasi massa

ialah komunikasi yang menggunakan media massa dalam hal ini media massa

modern yang terdiri dari surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Dapat

dikatakan media massa apabila khalayak secara serempak memperhatikan pesan

yang disampaikan media itu pada saat yang sama. Pesan-pesannya bersifat umum,

disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik)

(Mulyana, 2005: 83).

Studi komunikasi massa secara umum membahas dua hal pokok yaitu:

Pertama, studi komunikasi massa yang melihat peran media massa terhadap

masyarakat luas beserta institusi-institusinya. Pandangan ini menggambarkan

keterkaitan antara media dengan berbagai institusi lain seperti institusi politik,

ekonomi, pendidikan, agama, dan sebagainya. Teori-teori yang berkenaan dengan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

18

hal ini berupaya menjelaskan posisi atau kedudukan media massa dalam

masyarakat dan terjadinya saling memengaruhi antara berbagai struktur

kemasyarakatan dengan media. Kedua, studi komunikasi massa yang melihat

hubungan antara media dengan audiennya, baik secara kelompok maupun

individual. Teori-teori mengenai hubungan antara media audien terutama

menekankan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan

media (Morissan, 2015: 14).

Komunikasi massa ditujukan kepada massa dengan melalui media massa

dibandingkan dengan jenis komunikasi lainnya, maka komunikasi massa

mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya.

Ciricirinya adalah sebagai berikut (Effendi, 2004: 22-25)

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat

arus balik dari komunikan kepada komunikator, dengan kata lain

perkataan komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya

terhadap pesan atau berita yang disiarkan.

2. Komunikasi pada komunikasi massa melembaga, yakni suatu institusi atau

organisasi, oleh karena itu komunikatornya melembaga, mempunyai lebih

banyak kebebasan.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, media ditujukan kepada

umum dan mengenai kepentingan umum, tidak ditujukan kepada

sekelompok orang tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu

pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

19

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, ciri ini merupakan

yang paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.

5. Komunikasi massa bersifat heterogen, komunikasi adalah khalayak yang

merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses

komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat

heterogen dalam keberadaannya secara terpecah-pecah, dimana satu sama

lain tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi,

masingmasing berbeda dalam berbagai hal, jenis kelaminnya, usia, agama,

12 ideology, pekerjaan, pendidikan, pengalaman hidup, kebudayaan,

pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya. Komunikasi massa

berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,

merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam

hidup seseorang.

2.7 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa

Media dalam komunikasi massa dibagi atas dua jenis yaitu, media cetak

dan elektronik. Media massa mampu menimbulkan keserempakan di antara

khalayak yang sedang memperhatikan pesan yang dilancarkan oleh media tersebut

(Effendy, 2013: 26), salah satunya media elektronik yaitu radio. Menurut

Riswandi (2009: 1), penyiaran radio adalah media komunikasi masa dengan yang

menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka,

berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Radio berasal dari kata

Radios yang berarti benda-benda elektronika yang menciptakan suara untuk

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

20

berkomunikasi (Sanityastuti, 1997: 56). Radio merupakan alat menyampaikan

informasi dengan memanfaatkan adanya gelombang elektromagnetik.

Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya

mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy bahwa radio siaran

mempunyai 4 fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi penerangan

2. Fungsi pendidikan

3. Fungsi hiburan

4. Sarana propaganda

Sekalipun radio siaran bersifat auditif, yang hanya bisa didengarkan, tapi

bukan berarti radio siaran tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai media

penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi

yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Radio siaran

dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, talkshow dan lain-

lain.

Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang ampuh

untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak.

Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa

musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana propaganda, bisa

terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih radio siaran sebagai

sarana pemasangan iklannya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

21

Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan penyampaian

pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang menyampaikan pesan

kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-

unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound

effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan

yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh

komunikator berjalan efektif dan efisien.

Radio juga memiliki karakteristik sebagai media masa, yaitu: Riswandi

(2009 : 2-3)

1. Publisitas artinya disebarluaskan kepada publik, khalayak atau orang

banyak. Siapa saja yang bisa mendengar radio, tidak ada batasan tentang

siapa yang boleh dan tidak boleh mendengar radio.

2. Universitalitas pesannya yang bersifat umum, tentang segala aspek

kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut

kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya adalah orang

banyak.

3. Periodisitas artinya siaran radio bersifat tetap atau berkala, misalnya harian

atau mingguan. Misalnya 19 jam sehari, mulai pukul 05.00 sampai pukul

24.00.

4. Kontinuitas artinya siaran radio berkesinambungan atau terus menerus

sesuai dengan periode mengudara atau jadwal mengudara.

5. Aktualitas artinya siaran radio berisi hal-hal yang terbaru, seperti

informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

22

Aktualitas juga berarti adanya kecepatan penyampaian informasi kepada

publik.

Dibandingkan media massa yang lainnya, radio memiliki kelebihan dan

kelemahan, yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga Mobilitas

Artinya adalah siaran radio dapat didengar tanpa harus menghentikan

aktifitas. Seperti sambil mengemudi, memasak, belajar, dan lain-lain.

2. Sumber Informasi Tercepat

Menyebarkan informasi secara seketika, dibanding televisi dan media

cetak.

3. Bersifat Auditif

Bersifat auditif menjadikan proses dan biaya operasional lebih murah. Di

sisi lain, komunikasi dengan suara membangun keintiman dengan

pendengar.

4. Menciptakan “Theater Of Mind”.

Kekuatan imajinasi dari komunikasi suara mampu mengidentifikasi

suasana dan siaran.

5. Komunikasi personal

Menciptakan keakraban dan keintiman antar media dan khalayak.

Menciptakan ikatan kebutuhan dan ketergantungan keduanya semakin

kuat.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

23

6. Murah

Biaya penyelenggaran siaran murah, radio penerima juga murah, dan

khalayak tidak perlu membayar untuk mendengarkan radio.

7. Distributor Massa

Menjadi distributor informasi, edukasi, dan hiburan yang simultan.

Bahkan bisa disimak oleh banyak pendengar sekaligus.

8. Format dan Segmentasi Tajam

Radio sekarang semakin mempertajam format siarannya. Dengan ini, radio

mudah membentuk citra diri, sehingga identitasnya mudah ditengarai

khalayak.

9. Daya Jangkau Luas

Teknologinya dimungkinkan mampu mengatasi hambatan-hambatan

geografis, cuaca, dan sistem distribusinya.

10. Menyentuh Kepentingan Lokal dan Regional.

Meski bisa menjangkau lintas benua dan samudera, namun umumnya

siaran radio bersifat lokal dan regional saja. Namun justru dengan ini radio

bisa mengidentifikasi kebutuhan khalayak pendengar secara jelas dan

pasti.

Adapun kekurangan radio sebagai berikut:

1. Selintas

Ini kelemahan utama radio. Seluruh materi siaran tidak terdokumentasi

oleh khalayak pendengar. Bandingkan dengan media cetak yang bisa

dibaca pada kesempatan apapun dan bisa ditunda pembacaannya.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

24

Kelemahan ini menjadikan radio hanya bisa didengarkan pada saat

mengudara. Pendengar tidak bisa meminta materi siaran diulang.

2. Hanya Suara

Meski suara adalah keunggulan, tapi juga merupakan kelemahan, terutama

karena tidak bisa menjelaskan gambar, grafik data, atau hal yang lainnya.

3. Anti Detail.

Akibat sifatnya yang auditif dan selintas, radio tidak bisa menyajikan

secara detail. Bayangkan radio menyiarkan jejeran angka atau hal-hal

teknis yang lainnya. Tapi anti detail bukan berarti tidak bisa menyiarkan

sesuatu secara dalam, sebab radio dimungkinkan untuk menyajikan

sesuatu dari tinjauan analisis, prediksi atau ulasan latar belakang.

Riswandi (2009)

2.8 Penyiar Radio

Penyiar radio adalah orang yang bisa mengkomunikasikan gagasan,

konsep dan ide sekaligus membawakan dan menyiarkan suatu progam di radio.

Penyiar radio memiliki tanggung jawab pada acara yang dibawakan, sehingga

acara tersebut bisa berjalan dengan lancar (Bachtiar, 2006).

Seorang penyiar harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan

informasinya. Menurut ahli radio siaran, Ben G. Henneke (1954) keahlian dalam

penyiaran radio meliputi: Komunikasi gagasan, Komunikasi kepribadian,

Proyeksi kepribadian, Pengucapan, dan Kontrol suara. Dalam proyeksi

kepribadian mencakup: keaslian, kelincahan, keramah-tamahan, dan kesanggupan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

25

dalam menyesuaikan diri. Sementara dalam kontrol suara juga mencakup: pola

titi-nada, kerasnya suara, tempo, dan kadar suara.

Untuk memuaskan para pendengar, seorang penyiar harus memiliki

kemampuan dan bisa berperan dalam banyak hal. Penyiar dapat mewakili citra

dari stasiun radio. Selain siaran, seorang penyiar memiliki tugas dan tanggung

jawab lainnya sesuai dengan kemampuan mereka jika diperlukan. Selain suara

bagus, penyiar juga harus bisa mengoperasikan peralatan siaran. Serta bisa

menyiapkan dan menulis bahan siarannya sendiri.

Seorang penyiar harus memiliki kemampuan untuk mendukung siaran,

baik itu teknis dan teoritis. Antara lain: suara, pengucapan, artikulasi, penekanan,

warna kata, kecepatan atau tempo, infleksi atau perubahan nada suara, perilaku,

gaya, pemahaman, penghafalan, dan sinkronisasi (Prayudha, 2005).

Dalam dunia radio, penyiar atau radio broadcaster merupakan bagian yang

tidak terpisahkan. Sosoknya menjadi salah satu kunci inti yang mengarahkan pada

posisi atau rating sebuah radio. Juga menjadi brand image atau gardu depan bagi

stasiun radio.

Penyiar adalah ujung tombak radio. Mewakili radio, ia berinteraksi

langsung dengan pendengar. Baik buruknya siaran, bahkan perilakunya

berpengaruh tehadap integritas radionya. Sukses tidaknya sebuah acara ditentukan

oleh penyiarnya. Penyiar adalah seorang penampil yang melakukan pekerjaan

penyiaran, menyajikan produk komersial, menyiarkan berita dan informasi, akting

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

26

sebagai pembawa acara atau pelawak, menghandle pewawancara, diskusi dan

narasi.

Untuk lebih meningkatkan jumlah pendengar tentunya perlu perbaikan

dalam brbagai hal, salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus

diantaranya adalah kualitas penyiar. Seorang penyiar harus memiliki dan

memahami karakteristik radio. Pemahaman mengenai karakteristik radio

merupakan pengetahuan awal bagi praktisi penyiaran radio yang sangat

diperlukan untuk mendukung kemampuan dalam menyampaikan pesan-pesan

kepada pendengar sesuai dengan kaidah-kaidah siaran media tersebut.

Dalam profesinya penyiar radio adalah orang yang mampu

mengkomunikasikan gagasan, konsep dan ide serta bertugas membawakan atau

menyiarkan suatu progam acara di radio. Dalam stasiun radio penyiar adalah

bagian yang tak terpisahkan. Penyiar memiliki tanggung jawab terhadap acara

yang sedang dibawakannya dari mulai siaran sampai selesai. Menurut Cheste,

Garisson dan Willis dalam (Wanda Yulia, 2010) menyatakan bahwa penyiar

adalah juru bicara stasiun radio. Di balik layar studio penyiar juga mempunyai

pekerjaan dan tugas lain sesuai dengan keterampilannya.

Penyiar adalah profesi yang terus bergerak, penyiar diibaratkan sebagai

etalase yang beat “citra radio”, semakin cantik performa penyiar maka makin

cantik pula manajemen, kerjasama dan standarisasi siaran yang ditetapkan

manajemen radio tersebut.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

27

2.9 Analisis Lingkungan

Lingkungan mempunyai kaitan dan pengaruh terhadap keberadaan suatu

organisasi. Lingkungan merupakan faktor penting dalam perumusan strategi suatu

organisasi karena setiap organisasi baik dalam lingkungan internal dan eksternal

akan mempengaruhi strategi yang dijalankan. Perubahan pada lingkungan akan

mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu lingkungan perlu untuk

diamati dan diikuti arah perkembangannya di waktu yang akan datang agar dapat

dirumuskan kembali strategi yang akan dilaksanakan. Lingkungan yang dimaksud

di sini mencakup lingkungan internal Radio Kalimaya Bhaskara yang dapat

mendatangkan kekuatan dan kelemahan bagi organisasi tersebut.

Ada dua alasan utama yang membuat analisis lingkungan menjadi analisis

penting yaitu:

1. Suatu organisasi tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi

dengan bagian-bagian dari lingkungan itu sendiri yang selalu berubah

setiap saat.

2. Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat

mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah

organisasi.

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk

mengidentifikasi kekuatan (streght) yang harus segera mendapat perhatian serius

dan pada saat yang sama perusahaan dapat menentukan kelemahan (weakness)

yang perlu diantisipasi.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

28

2.9.1 Analisis Lingkungan Internal

Salah satu alasan pentingnya melakukan analisis lingkungan internal

adalah adanya kondisi ketidak pastian, kompleksibilitas dan konflik yang dihadapi

dalam organisasi. Manajemen menghadapi ketidakpastian dalam hal munculnya

teknologi baru, perubahan kecenderungan ekonomi dan politik yang berlangsung

cepat, perubahan dalam nilai sosial. Komponen-komponen yang terdapat di dalam

lingkungan internal meliputi organisasi, sumber daya manusia, operasional,

fasilitas fisik.

1. Organisasi

Komponen dalam struktur organisasi terdiri dari kepengurusan serta

pembagian kerja. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi

tersendiri untuk kelancaran manajemen di dalam sebuah organisasi.

2. SDM

Peran manusia dalam organisasi sangatlah penting, termasuk di

dalamnya adalah motivasi dan kualitas SDM. Sebuah organisasi harus

mempertimbangkan masalah sumber daya manusia serta

memperhatikan kepentingan bersama sehingga terjalin adanya

kerjasama yang baik antar SDM di dalamnya.

3. Operasional

Para ahli di bidang operasional akan memusatkan perhatian pada

pengambilan keputusan serta manajemen yang berkaitan dengan segala

hal yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. Baik yang telah

ada sebelumnya maupun yang akan diadakan untuk peningkatan tujuan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

29

penyuluhan tersebut. Selain itu dengan mengetahui kondisi keuangan

akan dapat menentukan apakah sebuah organisasi mampu

melaksanakan strategi tertentu, atau apakah dianjurkan untuk tidak

melaksanakannya.

4. Fasilitas fisik

Fasilitas fisik organisasi ialah berupa lokasi, peralatan maupun sarana

prasarana yang dimiliki untuk membantu kelancaran dalam kegiatan

organisasi.

2.10 Organisasi

Suatu organisasi bisa didefinisakan sebagai sebuah kelompok individu

yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah individu sangat

bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Tingkat struktur juga sangat

bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Dalam struktur yang sangat

ketat, peran dan posisi setiap orang berada dalam hierarki yang didefinisikan

dengan jelas. Di dalam organisasi dengan struktur yang lebih longgar, peran bisa

bergantian, dan status hierarki bisa kurang jelas dan relatif kurang penting. Di

dalam setiap organisasi terdapat struktur formal maupun informal.

Tujuan umum sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan. Akan

tetapi, berbagai tujuan lain yang mendukung harus pula dicapai jika tujuan akhir

tersebut ingin dipenuhi. Tujuan organisasi secara keseluruhan dan tujuan

karyawannya dapat diselaraskan melalui komunikasi formal maupun informal di

dalam organisasi.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

30

2.11 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai

pesan di dalam organisasi, di dalam kelompok formal maupun informal

organisasi. Jika organisasinya semakin besar dan semakin kompleks, maka

demikian juga komunikasinya. Dalam bukunya yang terkenal The Functions of

the Executive (1938), Chester Barnard mengamati: “Dalam suatu teori organisasi

yang mendalam, komunikasi akan menjadi pusat pembahasan, karena struktur,

keluasan dan lingkup organisasi hampir seluruhnya ditentukan oleh berbagai

teknik komunikasi”.

Komunikasi organisasi dapat bersifat formal maupun informal. Yang

termasuk dalam komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Isinya berupa cara-

cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus

dilakukan dalam organisasi, yaitu: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan

surat-surat resmi. Yang termasuk di dalam komunikasi informal adalah

komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya tidak pada organisasinya

sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual.

2.12 Kerangka Pemikiran

Agar penyiar semangat dalam bekerja diperlukan strategi manajemen yang

efektif yang dilakukan oleh para pemimpin atau manajer. Seorang pemimpin atau

manajer radio yang baik harus bisa memotivasi dan mengayomi para penyiar

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

31

sebagai karyawan garda depan dan dapat mempengaruhi penyiar untuk bekerja

dengan penuh dedikasi.

Diagram 1. Strategi Manajemen Radio dalam Meningkatkan Kinerja Penyiar.

Rumusan Masalah

Konsep Penelitian

STRATEGI

Latar Belakang Penelitian

Tujuan

MANAJEMEN

RADIO

Interpretasi

Hasil

KINERJA

PENYIAR

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian …eprints.umm.ac.id/41035/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Strategi . ... Sumber lainnya menyatakan bahwa strategi

32

2.13 Fokus Penelitian

Yang dimaksud dengan strategi manajemen radio dalam meningkatkan

kinerja penyiar adalah suatu usaha atau taktis yang melibatkan seluruh pihak

manajemen perusahaan dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

memengaruhi dan pengawasan agar dapat saling bersinergi untuk

mengembangkan keterampilan penyiar sehingga dapat meningkatkan kinerja

penyiar. Keempat proses di atas menjadi dasar dari strategi manajemen Radio

Kalimaya Bhaskara yang meliputi bagaimana proses perencanaan mulai dari open

recruitment penyiar dan apa saja upaya yang dilakukan untuk memberikan

pengarahan kepada penyiar selama training maupun program pelatihan hingga

sebagai bentuk kebijakan untuk meningkatkan kinerja penyiar.