Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1.1 Sistem
Istilah sistem dapat menjabarkan beberapa hal, seperti halnya sistem
operasi, sistem informasi, sistem pakar, sistem komputer, sistem geografis, sistem
akademik dan lain sebagainya. Selain itu, peningkatan kepopuleran penggunaan
istilah sistem dikarenakan pengembangan komputer digital.
Sistem terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu sistem yang menekankan
pada prosedurnya untuk menyelesaikan sasaran dan sistem yang menekankan
pada komponen untuk mencapai tujuan (Sutabri, 2016:8). Menurut Rochaety
(2017: 4) sistem adalah sekumpulan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
adalah komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya untuk
tercapainya suatu tujuan.
2.1.1.2 Pendukung Keputusan
Beberapa alasan diperlukannya pendukung keputusan yaitu:
1. Kecepatan komputasi
Memberikan kemudahan para pengambil keputusan untuk mengeluarkan
biaya yang rendah karena kecepatan komputer dalam mengambil keputusan.
9
2. Peningkatan/perbaikan komunikasi
Adanya peralatan berbasis web memudahan setiap orang untuk melakukan
komunikasi dengan baik bersama orang lain dan tidak terhalang jarak.
3. Peningkatan produktivitas
Penggunaan komputerisasi dapat mengurangi penggunaan sistem pakar dan
kelompok pengambilan keputusan. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan
dengan mengupayakan anggota tersisa untuk berada di berbagai tempat yang
berbeda.
4. Dukungan teknis
Penggunaan komputerisasi memudahkan proses penyimpanan data dalam
jumlah yang besar dengan database yang berbeda-beda dan di website
dimanapun di dalam organisasi dan bahkan mungkin di luar organisasi.
5. Akses data warehouse
Penggunaan komputasi paralel memudahkan proses pencarian data dan
pengaksesan data warehouse yang besar membutuhkan metode-metode
khusus.
6. Dukungan kualitas
Komputer dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing
Persaingan yang semakin berat membuat proses pengambilan keputusan
semakin sulit sehingga dibutuhkan pemberdayaan sumber daya yang ada di
perusahaan dan bantuan komputerisasi.
10
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam proses dan penyimpanan.
Terbatasnya kemampuan manusia dalam memproses dan menyimpan
informasi sehingga dibutuhkan komputer untuk membantu hal tersebut dan
mengurangi terjadinya kesalahan (Taufiq, 2018: 93-94).
2.1.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan bukan tentang suatu pilihan yang benar dan
pilihan yang salah tetapi mengenai pilihan yang hampir benar dan yang mungkin
salah. Proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi berasal dari
komunikasi dan partisipasi seluruh anggota. Hasil dari keputusan tersebut dapat
berupa pernyataan setuju demi tercapainya tujuan organisasi. Menurut Romiyadi
(2016:5) proses pengambilan keputusan meliputi beberapa fase, yaitu:
1. Fase Intelegensi
Pada fase ini, proses pengambilan keputusan dimulai dengan menentukan
sasaran, mencari prosedur, mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah
dan kepemilikan masalah, mengklasifikasi masalah dan diperoleh pernyataan
masalah.
2. Fase Desain
Pada fase ini, proses pengambilan keputusan dimulai dengan membuat model,
menentukan kriteria, mencari alternatif untuk menyelesaikan masalah,
memprediksi dan mengukur hasil akhir.
3. Fase Pilihan
Pada fase ini, proses pengambilan keputusan dimulai dengan menentukan
alternatif dan variabelnya. Kemudian, melakukan tahapan analisis
11
sensitivitas, dan memilih alternatif terbaik diantara beberapa model setelah itu
mengimplementasikannya.
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan
Fase Intelijensi
Sasaran organisasional
Prosedur pencarian dan penelitian
Pengumpulan data
Identifikasi masalah
Kepemilikan masalah
Klasifikasi masalah
Rumusan masalah
Fase Desain
Formulasi sebuah model
Menentukan kriteria untuk dipilih
Mencari alternatif
Memprediksi dan mengukur hasil akhir
Fase Pilihan
Solusi untuk model
Analisis sensitivitas
Memilih alternatif terbaik
Rencana implementasi
Implementasi
Solusi
Solusi
Alternatif
Rumusan Masalah
KEGAGALAN
Simplikasi
Asumsi
Validasi Model
Verifikasi menguji
solusi yang
diusulkan SU
KS
ES
12
2.1.1.4 Sistem Pendukung Keputusan
Perkembangan sistem pendukung keputusan sangat pesat dalam dunia
komputerisasi, manusia dapat memperoleh informasi menggunakan sistem ini
dalam mendukung keputusan. Sistem pendukung keputusan memudahkan
perusahaan dalam pengambilan keputusan yang memberikan alternatif solusi
apabila kesulitan mengambil keputusan yang tepat.
Sistem pendukung keputusan merupakan alat bantu bagi pengambil
keputusan untuk memperluas kemampuan dalam mengambil keputusan tetapi
tidak menggantikan posisi pengambil keputusan untuk memberikan penilaian.
Selain itu sistem pendukung keputusan ditujukan untuk keputusan yang
memerlukan penilaian dan tidak didukung oleh algoritma (Firdaus, dkk, 2016:
441).
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan dan mampu menyelesaikan permasalahan bersifat semi terstruktur(
Hafiz dan Ma’mur, 2018:24). Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem
yang memiliki fungsi untuk membantu seorang pengambil keputusan untuk
membuat keputusan dalam hal pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan
alternatif keputusan yang terbaik (Rahman dan Suwartane, 2020: 24).
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
pendukung keputusan adalah suatu sistem yang dapat membantu para pengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah dengan memberikan alternatif keputusan
terbaik.
13
2.1.1.5 Tujuan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Diana (2018: 22) tujuan implementasi sistem pendukung
keputusan antara lain:
1. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dapat memungkingkan para
pengambil keputusan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang cepat
karena dukungan sistem yang dapat memproses data dengan cepat dan dalam
jumlah yang banyak.
2. Sistem pendukung keputusan dapat membantu manajer dalam pengambilan
keputusan bukan menggantikan tugas manajer sehingga dengan dukungan
data, informasi yang akurat diharapkan manajer dapat membuat keputusan
yang lebih akurat dan berkualitas.
3. Menghasilkan keputusan yang efektif (sesuai tujuan) dan efisien dalam hal
waktu. Tujuan pengembangan sistem ini adalah untuk efisiensi, peningkatan
kinerja dan peningkatan kualitas informasi. Terdapat 2 jenis efisiensi yang
diperoleh yaitu efisiensi biaya dan efisiensi sumber daya. Efisiensi biaya
dilakukan dengan memperoleh dengan mengoptimumkan keuntungan dengan
biaya minimum, sedangkan efisiensi sumber daya dilakukan dengan
pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
4. Meningkatkan tingkat pengendalian guna meningkatkan kemampuan untuk
mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem sehingga dapat
dilakukan antisipasi kesalahan.
5. Menghasilkan keputusan yang berkualitas karena keputusan yang diambil
didasarkan pada data yang lengkap dan akurat.
14
2.1.1.6 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Kunci dari Sistem Pendukung Keputusan merupakan Karakteristik dan
kapabilitas menurut Ishak (2016:161) adalah sebagai berikut:
1. Pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur merupakan dukungan untuk
pengambil keputusan.
2. Dari eksekutif puncak sampai manajer lini merupakan dukungan untuk semua
level manajerial.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok.
4. Dukungan untuk semua keputusan yang bebas dan sekuensial.
5. Dukungan untuk semua tahapan pengambilan keputusan.
6. Dukungan untuk semua tipe pengambilan keputusan.
7. Dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada waktu bersamaan dapat
menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi
perubahan yang terjadi.
8. kapabilitas grafis yang kuat dan sebuah bahasa interaktif yang alami, sangat
User-friendly.
9. Peningkatan keefektifan pengambilan keputusan dari pada efisiensi.
10. Proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah dikontrol penuh
oleh pengambil keputusan.
11. Pengambilan keputusan dapat dikembangkan dan dimodifikasi oleh pengguna
akhir.
12. Dalam penganalisisan situasi pengambilan keputusan menggunakan model-
model.
15
13. Adanya akses untuk berbagai sumber data, format dan tipe, mulai dari sistem
berorientasi objek sampai sistem informasi geografis (GIS).
14. Alat bantu untuk proses pengambilan keputusan.
2.1.1.7 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa komponen subsistem
menurut Romiyadi (2016:5-6), yaitu:
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data merupakan subsistem yang dikelola perangkat
lunak Database Management System (DBMS). Subsistem manajemen data
dapat dihubungkan dengan berbagai data-data perusahaan yang dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Subsistem Manajemen Modal
Subsistem manajemen modal merupakan perangkat lunak yang dapat
memasukkan data berupa angka dan dapat dihubungkan ke penyimpatan
eksternal.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
Subsistem antarmuka pengguna merupakan media untuk pengguna
melakukan komunikasi dan pembuatan keputusan.
4. Subsistem Manajemen Basis Data Pengetahuan
Subsistem ini membantu pengambil keputusan dengan memberikan informasi
dan pengetahuan yang dapat dihubungkan dengan sumber pengetahuan.
Berikut ini adalah gambar sistem pendukung keputusan dan komponennya
ditunjukkan pada gambar berikut :
16
Gambar 2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
2.1.2 Reward kepada Pelanggan
Reward (penghargaan) adalah bentuk penghargaan dari intansi atau
lembaga yang diberikan dalam bentuk ucapan maupun objek (Parukan, dkk, 2020:
382). Pelanggan adalah pembeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan
mereka yang didasarkan atas pertimbangan dari segi manfaat dan harga produk
atau jasa tersebut (Plaza R, 2019: 2). Menurut Khoiriah, dkk, (2018: 674)
pelanggan adalah orang yang membeli produk dimana orang ini bukan hanya
sekali membeli produk tersebut tetapi berulang-ulang.
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
reward kepada pelanggan dilakukan ketika pelanggan membeli produk secara
terus menerus dan berhak mendapatkan apresiasi dalam bentuk material ataupun
ucapan dari pemilik usaha.
17
Adapun jenis-jenis pelanggan yaitu:
1. Pelanggan Internal
Pelanggan internal merupakan pelanggan yang menjual kembali barang atau
jasa yang dibeli dari perusahaan. Pelanggan internal akan bertahan jika
perusahaan memberikan keuntungan baginya.
2. Pelanggan Antara
Merupakan orang ketiga sebagai perantara antara penjual dan pembeli bukan
sebagai pemakai akhir produk itu.
3. Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal merupakan masyarakat yang mengkonsumsi barang atau
jasa yang diproduksi perusahaan. Pelanggan eksternal akan tetap loyal jika
barang atau jasa tersebut menjadi kebutuhan, kualitasnya baik, harganya
terjangkau dan pelayanannya baik (Khoiriah, dkk, 2018: 674).
2.1.3 Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT)
Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) merupakan skema evaluasi
tentang tingkah laku pengguna untuk kemudian diberikan ukuran dan bobot.
Pengukuran dan pembobotan dilakukan dengan mempertimbangkan setiap jenis
konteks sebagai salah satu atribut item (Ramadiani dan Rahmah, 2019:3).
MAUT digunakan untuk merubah dari beberapa kepentingan ke dalam
nilai numerik dengan skala 0-1 dengan 0 memiliki pilihan terburuk dan 1
mewakili pilihan terbaik. Hal ini memungkinkan perbandingan langsung yang
beragam ukurannya (Hadinata, 2018: 88).
18
Perhitungan nilai evaluasi seluruhnya dapat didefenisikan dengan beberapa
persamaan, dirumuskan sebagai berikut:
V (x) = ............................................................... 1
Dimana vi (x) merupakan nilai evaluasi dari sebuah objek ke i dan wi
merupakan bobot yang menentukan nilai dari seberapa penting elemen ke i
terhadap elemen lainnya. Sedangkan n merupakan jumlah elemen. Total dari
bobot adalah 1.
............................................................................... 2
Untuk setiap dimensi, nilai evaluation vi (x) didefinisikan sebagai
penjumlahan dari atribut-atribut yang relevan.
Vi (x) = ................................................... 3
Keterangan:
V(x) = Nilai evaluasi
n = Jumlah elemen atau kriteria
i = Total bobot adalah 1
Ai = Himpunan semua atribut yang relevan
Vai(1(a)) = Evaluasi dari tingkat aktual
Wai = Bobot yang menentukan dampak dari evaluasi atribut pada
dimensi
vi = Nilai keseluruhan dari alternatif pilihan suatu kriteria
a = Kriteria
19
Secara ringkas langkah-langkah dalam metode MAUT adalah:
1. Pecah sebuah keputusan ke dalam dimensi yang berbeda.
2. Tentukan bobot relatif pada masing-masing dimensi.
3. Daftar semua alternatif.
4. Menghitung nilai utility normalisasi matriks untuk masing-masing alternatif
sesuai atributnya.
U (x) = (x – Xi)
xi+ - xi-
Keterangan:
U(x) = Normalisasi bobot alternatif
xi- = Nilai kriteria minimal (bobot terburuk)
xi+ = Nilai kriteria maksimal (bobot terbaik)
x = Bobot alternatif
5. Kalikan utility dengan bobot untuk menemukan nilai masing-masing
alternatif.
2.1.4 Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu standarisasi
bahasa pemodelan yang berorientasi objek untuk membuat perangkat lunak. Pada
umumnya hanya digunakan 5 (lima) buah diagram saja dalam sebuah UML, yaitu
Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan
Deployment Diagram.
20
1. Use Case Diagram
Diagram use case merupakan suatu pemodelan yang menjelaskan interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat untuk mengetahui
fungsi di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi (Rosa dan Shalahuddin, 2016:155).
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut
aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
Simbol Nama Deskripsi
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem untuk menghasilkan
sesuatu bagi aktor.
Aktor (actor) Mewakili peran orang, proses, atau sistem
lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat.
Asosiasi
(Association) Menghubungkan antara aktor dan use case
yang ikut berperan pada use case.
Ekstensi
(Extend)
Menunjukkan bahwa relasi use case di
tambahkan ke sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan.
Generalisasi
(Generalization) Menunjukkan hubungan antara dua buah use
case dimana objek anak berbagi struktur data
dan prilaku dari objek yang ada diatasnya.
21
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:156-158)
2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan pendefinisian kelas-kelas yang akan
dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan
metode atau operasi (Rosa dan Shalahuddin, 2016:141).
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
Sumber: Rossa AS & Shalahuddin (2016:146-147)
Include
/uses
Menunjukkan hubungan use case tambahan
ke sebuah use case di mana use case yang
ditambahkan merupakan fungsionalitas dari
use case lain.
Simbol Nama Keterangan
Nama Kelas
+atribut
+operasi()
Kelas (Class) Kumpulan objek-objek yang berbagi atribut
dan operasi yang sama.
Antarmuka
(Interface) Berorientasi objek.
Asosiasi
(Association) Hubungan antarkelas yang bermakna
umum.
Asosiasi
Berarah
(Directed
Association)
Hubungan antarkelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang lain.
Generalisasi
Hubungan dimana objek anak berbagi
struktur data dan berbagi prilaku dari objek
yang ada diatasnya objek induk.
Kebergantungan
(Dependency) Hubungan antarkelas dengan makna yang
bergantung antarkelas.
Agregasi
(Aggregation) Hubungan antarkelas dengan makna semua-
bagian.
22
3. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis atau menu pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan pada diagram aktivitas
menggambarkan aktvitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor jadi aktivitas
dapat dilakukan oleh sistem (Rosa dan Shalahuddin, 2016:161).
Diagram aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Setiap proses bisnis sistem yang didefinisikan merupakan urutan aktivitas
yang digambarkan.
b. Setiap rancangan antarmuka tampilan atau user inferface memiliki aktivitas.
c. Setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu
didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:162-163)
Simbol Nama Keterangan
Status Awal
(Start Point) Menggambarkan aktivitas awal pada sistem.
Aktivitas
(Activitis) Menggambarkan aktivitas yang dilakukan
sistem.
Percabangan
(Decision) Menggambarkan pilihan atau keputusan.
Penggabungan
(Join) Penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status Akhir
(End Point)
Menggambarkan aktivitas akhir yang
dilakukan sistem.
Swimlane Memisahkan aktivitas berdasarkan aktor.
23
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Objek-objek pada use case beserta metode-metodenya harus sudah
diketahui dalam penggambarannya dalam sequence diagram. (Rosa dan
Shalahuddin, 2016:165).
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:165-167)
5. Deployment Diagram
Simbol Nama Keterangan
Aktor
(Actor) Deskripsi dari orang, proses, atau sistem
lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri.
Garis Hidup
(Lifeline) Menggambarkan kehidupan dari suatu
objek.
Objek
(Object) Menggambarkan objek yang berinteraksi
pesan.
Waktu aktif Objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi.
<<create>> Pesan tipe
create
Suatu objek membuat objek yang lain, arah
panah mengarah pada objek yang dibuat. 1.nama_metode() Pesan tipe
call
Suatu objek memanggil operasi yang ada
pada objek lain atau dirinya sendiri.
1.masukan Pesan tipe
send
Suatu objek mengirimkan data atau
informasi ke objek lainnya, arah panah
mengarah pada objek yang dikirimi.
1.keluaran Pesan tipe
return
Suatu objek yang telah menjalankan suatu
operasi kembalian ke objek tertentu, arah
panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
<<destroy>> Pesan tipe
destroy
Sebuah objek mengakhiri hidup objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
diakhiri.
nama objek
24
Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi (Rosa dan Shalahuddin, 2016:154). Diagram deployment juga
dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,
node, dan hardware.
b. Sistem client/server.
c. Sistem terdistribusi murni.
d. Rekayasa ulang aplikasi.
Tabel 2.5 Simbol Deployment Diagram
Sumber: Rossa & Shalahuddin (2016:154-155)
2.1.5 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.1.5.1 PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman open
source untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi
HTML. Bahasa PHP dapat menggambarkan beberapa bahasa pemrograman
seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. PHP merupakan bahasa
scripting server–side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server.
Sederhananya, serverlah yang akan menerjemahkan skrip program, baru
Simbol Nama Deskripsi
Package Sebuah bungkusan dari satu atau lebih node.
Node Mengacu pada perangkat keras (hardware),
perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri,
jika di dalam node disertakan komponen
maka komponen yang diikut sertakan harus
sesuai dengan komponen sebelumnya.
Dependency /
Kebergantungan Kebergantungan antar node, arah panah
mengarah pada node yang dipakai.
Link Hubungan antar node.
25
kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan
(Firman, dkk, 2016:30). PHP adalah bahasa scripting yang menampilkan output
HTML ataupun output lain sesuai dengan keinginan pemrogram yang dijalankan
pada server side. Artinya semua sintak yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan pada server sedangkan yang dikirin pada browser hanya menghasilkan
output saja.
Adapun bentuk umum dari bahasa pemrograman PHP adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.3 Bentuk Umum PHP
2.1.5.2 MySQL
MySQL adalah jenis database server yang menggunakan database sebagai
sumber dan pengolahan datanya. MySQL sering digunakan dalam membangun
aplikasi berbasis web yang menggunakan script PHP (Simangunsong, 2018: 13).
Gambar 2.4 MySQL
2.1.5.3 Sublime Text
26
Sublime Text merupakan salah satu text editor yang sangat powerful yang
dapat meningkatkan produktivitas dan mengembangkan kualitas kode yang tinggi
(Pahlevi, dkk, 2018: 29).
Gambar 2.5 Sublime Text
Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi Sublime Text:
1. Goto Anything
Merupakan fitur untuk membuka file ataupun menjelajahi isi dari file hanya
dengan beberapa keystrokes.
2. Multiple Selections
Merupakan fitur yang memungkinkan user untuk mengubah banyak baris
sekaligus, mengubah nama variabel, dan memanipulasi file lebih cepat dari
sebelumnya.
3. Command Pallete
Adanya beberapa keystorkes, user dapat dengan cepat mencari fungsi yang
diinginkan, tanpa harus menavigasi melalu menu.
4. Distraction Free Mode
27
Merupakan fitur yang dapat membantu user dengan memberikan tampilan
layar penuh. Split Editing dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar
lebar dengan dukungan editing perpecahan.
5. Instant Project Switch
Berfungsi memasukkan file kedalam project pada aplikasi ini. Terintegrasi
dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang ada ataupun
untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat.
6. Plugin API
Dilengkapi dengan berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi ini sangat
tangguh.
7. Customize Anything
Memberikan user fleksibilitas dalam hal pengaturan fungsional aplikasi.
8. Cross Platform
Mempermudah berjalan hampir disemua operating system modern seperti
Windows, OS X, dan Linux based operating system.
2.1.5.4 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP.
XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung
instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu
kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support
(PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya (Leksono dan Nita, 2018: 56).
28
Gambar 2.6 Tampilan XAMPP
Berikut ini adalah keterangan tampilan xampp yaitu:
1. Service untuk melakukan pengaturan terhadap aplikasi xampp.
2. SCM untuk melakukan pemilihan service pada aplikasi xampp.
3. Apache berfungsi sebagai memfungsikan situs web yang menggunakan
protokol http dan dapat berjalan pada Linux,Windows,BSD, ataupun Novell
Netware.
4. MySQL berfungsi untuk membuat dan mengedit database.
5. FileZilla berfungsi sebagai alat untuk mengunggah atau mengupload suatu
file dari komputer lokal ke sebuah hosting atau server yang nantinya file
tersebut bisa diakses oleh orang lain di seluruh dunia.
6. Mercury berfungsi sebuah program yang dapat mengirim dan menerima email
dari jaringan lokal.
7. Tomcat berfungsi sebagai web server untuk menjalankan JSP.
8. Running berfungsi sebagai alat aplikasi xampp sedang aktif (dijalankan).
9. Stop berfungsi sebagai alat aplikasi xampp sedang pasif (diberhentikan).
10. Status berfungsi melihat keadaan xampp yang sedang aktif.
11. Refresh berfungsi menyegarkan keadaan xampp yang sedang aktif.
29
12. Explore berfungsi membuka semua folder-folder xampp yang ada.
13. Help berfungsi mencari bantuan atas permasalahan xampp yang dihadapi.
14. Exit berfungsi keluar dari aplikasi xampp.
2.2 Tinjauan Penelitian
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah:
1. Sholikhah, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul “Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pelanggan Terbaik Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Bravo Supermarket
Jombang”. Hasil dari penelitian ini merupakan rekomendasi-rekomendasi
pelanggan terbaik di Bravo Supermarket Jombang berdasarkan kriteria-
kriteria yang telah ditentukan, sehingga rekomendasi tersebut akan dijadikan
bahan pertimbangan dan membantu pihak Bravo Supermarket Jombang
dalam pemberian reward kepada para pelanggan terbaiknya. Kriteria
penilaian dalam penelitian ini adalah total belanja, keaktifan belanja,
penghasilan pelanggan dan alamat pelanggan.
2. Windarto (2017) melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Metode
TOPSIS dan SAW dalam Memberikan Reward Pelanggan”. Hasil
perbandingan kedua metode tersebut adalah perhitungan yang dilakukan
dengan metode TOPSIS lebih baik dibandingkan dengan metode SAW untuk
pemberian reward pelanggan Depot Air Minum. Kriteria penilaian yang
digunakan adalah status pembayaran, status keaktifan pelanggan, lama
berlangganan, jumlah pembelian dan waktu pembelian.
30
3. Apriana (2018) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode
Profile Matching untuk Menentukan Pemberian Reward Terhadap Pelanggan
pada Bisnis Ritel”. Hasil pengolahan data pelanggan dengan menggunakan
metode profile matching dapat diimplementasikan dalam sebuah sistem
pendukung keputusan untuk menentukan pemberian reward kepada
pelanggan sehingga dapat membantu pihak yang berwenang dalam
mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang ada. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan, intensitas
pembelian, banyaknya pembelian, lama berlangganan dan waktu pembelian.
4. Khoiriah, dkk (2018) melakukan penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung
Keputusan Menentukan Pelanggan Terbaik di Toko Bangunan Menggunakan
Metode WASPAS”. Hasilnya adalah dalam pemilihan pelanggan terbaik pada
Toko Bangunan menggunakan metode Weighted Aggregated Sum Product
Assesment (WASPAS) bisa membantu pengambilan keputusan dalam
memutuskan satu atau lebih dari beberapa alternatif yang harus diambil untuk
dijadikan sebagai pelanggan terbaik dengan kriteria yang menjadi bahan
pertimbangan. Kriteria penilaiannya adalah total belanja, metode
pembayaran, volume belanja dan status belanja.
5. Plaza R (2019) melakukan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Metode
Technique For Order Preference By Similiarity To Ideal Solution (TOPSIS)
untuk Menentukan Pelanggan Terbaik”. Hasilnya adalah dengan
menggunakan metode TOPSIS diperoleh nama pelanggan beserta skor
penilaian dan rangking pelanggan terbaik di PT. Indomarco Adhi Prima.
31
Penilaian dilakukan menggunakan kriteria yaitu total belanja per tiga bulan,
cara pembayaran, lama berlangganan dan jumlah tunggakan.
6. Asnal dan Zoromi (2020) melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan
Metode Multi Atribut Utility Theory dalam Sistem Seleksi Penerimaan Dosen
di STMIK AMIK Riau”. Hasil penelitian menunjukkan sistem yang dibangun
menjadi solusi dari permasalahan seleksi dalam perekrutan dosen baru.
Metode Multi Atribute Utility Theory dapat diterapkan dalam membangun
sistem seleksi penerimaan dosen STMIK Amik Riau. Hasil diperoleh dengan
perhitungan yang jelas dan objektif.
2.3 Kerangka Pemikiran
Demi membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya
susunan kerangka pemikiran yang jelas tahapan-tahapannya agar memudahkan
penelitian sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Kerangka pemikiran
merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah
yang akan dibahas. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari pemberian reward
kepada pelanggan terbaik menggunakan metode MAUT pada Toko
Kurnia/Dadang Tanjungbalai:
Permasalahan
1. Banyaknya kompetitor sejenis mengharuskan Toko
Kurnia/Dadang Tanjungbalai untuk mempertahankan
pelanggannya dengan memberikan reward kepada
pelanggan terbaik.
2. Banyaknya pelanggan Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai
membuat pemilik merasa kesulitan untuk menentukan
pelanggan terbaik, sehingga dibutuhkan suatu sistem
pendukung keputusan untuk mempermudah pemilik toko
menentukan pelanggan yang mendapatkan reward.
32
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran
2.4 Tinjauan Umum Perusahaan
2.4.1 Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai
Pada awalnya Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai beralamat di Bagan
Asahan yang berdiri pada tahun 1988, bermula dari berjualan hanya beberapa
jenis bahan yang dijual yaitu rokok, permen, minyak dan gula. Seiring berjalannya
waktu jenis bahan pokok yang dijual semakin bertambah dan penghasilan toko
Analisa Kebutuhan 1. Membangun sistem pendukung keputusan untuk pemberian
reward kepada pelanggan terbaik di Toko Kurnia/Dadang
Tanjungbalai.
2. Menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory
(MAUT) untuk proses pengambilan keputusan.
Pengembangan Sistem
Sistem Pendukung Keputusan Dikembangkan
Menggunakan Metode Waterfall.
Implementasi
1. PHPMyAdmin (Aplikasi DBMS untuk MySQL).
2. Sublime Text (Aplikasi Text Editor untuk PHP).
3. Testing dengan Black Box Testing.
Proses Perhitungan
Menggunakan metode
Multi Attribute Utility
Theory (MAUT)
Perancangan
1. Unified Modelling
Language (UML).
2. Flowchart
3. Database
4. User Interface
Hasil
Pemberian Reward Kepada Pelanggan Terbaik Menggunakan
Metode MAUT pada Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai.
33
juga semakin bertambah begitu juga dengan pelanggan di Toko Kurnia/Dadang
Tanjungbalai.
Setiap tahun pemilik semakin bersemangat untuk memperluas tokonya
yang awalnya kecil dan menjadi sebuah toko yang besar yang juga menjual
berbagai jenis bahan pokok lengkap seperti beras, gula, minyak, tepung, kacang
tanah dan lainnya, pada saat itu toko belum mempunyai fasilitas mengantar
barang ke tempat pelanggan, karena tempat yang dulu masih dibilang daerah
pelosok dari Kota Tanjungbalai, oleh karena itu pemilik pun berfikir untuk pindah
mencari tempat yang lebih strategis yaitu di Jalan Letjen Suprapto Tanjungbalai
pada tahun 2002.
Akhirnya sampai sekarang Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai berada di
Jalan Letjen Suprapto Tanjungbalai yang mana daerah tersebut adalah salah satu
pasar tempat masyarakat Tanjungbalai berbelanja bahan pokok, sehingga
membuat Toko Kurnia/Dadang semakin dikenal masyarakat di Tanjungbalai. Oleh
karena itu pelanggan pada Toko Kurnia/Dadang semakin bertambah, dan pemilik
juga berfikir untuk semakin menarik pelanggan maka pemilik menyediakan jasa
antar pesanan atau belanjaan pelanggan tetap menggunakan sebuah mobil box.
Adapun visi dan misi toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai adalah:
1. Visi
a. Menjadikan toko yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada
konsumennya serta memberikan pelayanan kepuasan yang lebih bagi
pelanggannya.
b. Menjadikan toko ini tidak kalah hebatnya dengan usaha sejenis lainnya.
34
2. Misi
a. Berusaha mengecilkan tingkat pengangguran dan mampu menjamin
kepuasan konsumen dan juga berusaha memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada konsumen.
2.4.2 Struktur Organisasi Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai
Struktur organisasi menggambarkan pemisalahan hubungan, aktivitas dan
fungsi antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. Berikut ini
adalah struktur organisasi dari Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai:
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai
2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian dan harus diuji
kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah pemberian reward
kepada pelanggan terbaik di Toko Kurnia/Dadang Tanjungbalai menggunakan
metode MAUT memudahkan pemilik toko untuk menentukan pelanggan yang
layak mendapatkan reward.
Administrasi
Novida
Pramuniaga
Irma, Tila, Nano dan
Darwin
Supir
Amat dan Deby
Pemilik
Darmansyah