65
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan suatu bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji suatu permasalahan dari suatu fenomena, serta melihat kemungkinan hubungan antar variabel dalam permasalahan yang diteliti. 1 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Dimana pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang di dapat melalui kuesioner/angket dan didukung dengan data sekunder yang didapat melalui buku, artikel, jurnal, web atau penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. B. Definisi Konseptual Konsep merupakan unsur penelitian yang menggambarkan fenomena secara abstrak yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. 2 Definisi Konseptual merupakan batasan pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) yang akan diukur, diteliti dan digali datanya. 3 1 Rully Indrawan, dan Poppy Yaniawati, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan, Cet.1, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm. 51 2 Ibid., hlm. 32 3 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi : Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), hlm. 141.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu bentuk penelitian

ilmiah yang mengkaji suatu permasalahan dari suatu fenomena,

serta melihat kemungkinan hubungan antar variabel dalam

permasalahan yang diteliti.1 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi.

Dimana pengambilan data dalam penelitian ini

menggunakan data primer yang di dapat melalui

kuesioner/angket dan didukung dengan data sekunder yang

didapat melalui buku, artikel, jurnal, web atau penelitian

terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.

B. Definisi Konseptual

Konsep merupakan unsur penelitian yang menggambarkan

fenomena secara abstrak yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial.2 Definisi Konseptual merupakan batasan pengertian yang

diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) yang akan

diukur, diteliti dan digali datanya.3

1 Rully Indrawan, dan Poppy Yaniawati, Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan,

Cet.1, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm. 51 2 Ibid., hlm. 32 3 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi : Pendekatan Praktis

Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), hlm.

141.

Page 2: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

33

1. Sikap Berbusana Muslim

Menurut Louis Thurstone, Renis Likert dan Charles

Osgood mengartikan sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau

reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek

adalah perasaan mendukung atau memihak, ataupun

perasaan tidak memihak pada objek tertentu. Secara lebih

spesifik, Thrustone memformulasikan sikap sebagai derajat

efek positif atau negatif terhadap suatu objek psikologis.4

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

pengertian sikap adalah perbuatan atas dasar pendirian dan

keyakinan.5 Sikap adalah kecenderungan bertindak,

berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek,

ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi

merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-

cara tertentu terhadap objek sikap.6 Dari sikapnya seseorang

bisa dianggap baik atau buruk..

Purwanto menjelaskan mengenai sikap positif dan

negatif. Sikap positif adalah kecenderungan tindakan yang

berupa mendekati, menyenangi dan mengharapkan objek

tertentu, sedangkan sikap negatif adalah kecenderungan

untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai

objek tertentu.7

4 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), Hlm.3-5 5 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sikap, diakses pada tanggal 13

Juni 2019 6 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya,

2007), Hlm. 39 7 Syafrida Elisa dan Aryani Tri Wrastari, Sikap Guru Terhadap

Pendidikan Inklusi Ditinjau Dari Faktor Pembentukan Sikap, dimuat

Page 3: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

34

a. Komponen-komponen sikap

1) Sikap Kognitif yaitu kepercayaan seseorang

mengenai apa yang benar bagi objek sikap.

Terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang

diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan

suatu keputusan untuk bertindak.

2) Sikap Afektif yaitu menyangkut masalah emosional

subjektif sosial terhadap suatu objek sikap. Secara

umum komponen ini disamakan dengan perasaan

yang dimiliki terhadap suatu objek, namun

pengertian perasaan pribadi seringkali sangat

berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap.

3) Sikap Konatif yaitu menunjukan bagaimana

perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada

dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap

yang dihadapinya.8

Sikap secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan,

pikiran dan kecenderungan atau tingkah laku seseorang

terhadap suatu objek ataupun situasi. Dalam hal ini sikap

berbusana muslim pada mahasiswi PGSD UST Yogyakarta

angkatan 2016 yang timbul dari aktifitas mengakses akun

instagram @remaja.islami dengan intensitas tertentu.

Sehingga seseorang berfikir atau memiliki kecenderungan

atau tingkah laku terhadap sesuatu yang dilihatnya dalam

hal ini isi postingan yang disajikan akun instagram

dalam jurnal Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Vol. 2: 1 (2013),

hlm.3-4 8 Ibid., Hlm 40-42

Page 4: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

35

@remaja.islami karena intensitas mereka mengakses, selain

itu juga sikap memberikan kesiapan untuk merespon

sesuatu yang sifatnya positif atau negatif.

Jadi yang dimaksud dengan sikap berbusana dalam

penelitian ini adalah kesadaran dan kesiapan individu dalam

bentuk reaksi baik yang mendukung atau tidak mendukung

terhadap subjek tertentu terutama cara berbusana muslim.

Pengukurannya dilakukan menggunakan skala sikap

berbusana muslim yang disusun berdasarkan komponen

sikap dari Walgito (2003), yaitu komponen kognitif, afektif

dan konatif. Sedangkan kriteria berbusana muslim yang

dipakai dalam penelitian ini menurut Muhammad

Abdurrahman.

2. Intensitas Mengakses

Menurut Purwanto intensitas berkaitan dengan kegiatan,

dan membedakannya menjadi dua yaitu intensitas yang kuat

dan lemah. Intensitas yang kuat pada individu berarti

individu melakukan kegiatan sesering mungkin, kegiatan

yang disukai dilaksanakan hampir setiap hari sehingga

menyita waktu lainnya. Berbeda dengan tingkat intensitas

yang lemah, individu melakukan kegiatan yang disukai

secara rutin tiap hari tetapi tidak menyita waktu lainnya.9

Menurut Del Barito, menyebutkan aspek intensitas menjadi

9 Aristyo Rahadiyan, “Hubungan Intensitas Menggunakan

Social Media Instagram dengan Kematangan Emosi pada Remaja”,

(eprints.ums.ac.id, 2018) hlm.7

Page 5: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

36

empat yaitu perhatian (attention), penghayatan

(comprehension), durasi (duration), dan frekuensi

(frequency).10

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

intensitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

berulang-ulang dan dalam durasi waktu tertentu. Aktivitas

“mengakses” merupakan suatu tindakan dalam pencarian

informasi ataupun data melalui media sosial yang dilakukan

seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.

Meike dan Young mendefinisikan media sosial sebagai

konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling

berbagi di antara individu (to be shared one-to one) dan

media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada

kekhususan individu.11 Dan salah satu media sosial yang

paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu

instagram. Instagram menduduki peringkat ke 4 di

Indonesia. Dikutip dari data Most Active Social Media

Platforms di Hootsuite.com, 38% masyarakat Indonesia

adalah pengguna aktif instagram.12

10 Ibid. hlm. 12

11Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, Cet. 1 (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015).hlm. 11. 12https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018,

diakses tanggal 25 Oktober 2018, pukul 12.19 WIB

Page 6: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

37

a. Aspek Intensitas Mengakses

Aktivitas mengakses akun instagram

@remaja.islami, pada setiap orang memiliki intensitas

yang berbeda-beda. Beberapa aspek intensitas :13

1) Perhatian atau daya konsentrasi dalam mengakses

akun instagram @remaja.islami

Perhatian merupakan ketertarikan terhadap objek

tertentu yang menjadi target perilaku. Perhatian

dalam mengakses akun instagram @remaja.islami

berupa tersiratnya kebutuhan khalayak dalam

pencapaian informasi. Kebutuhan akan objek

tersebut akan membuat khalayak terus

mengonsumsi media tersebut.

2) Penghayatan atau pemahaman terhadap postingan

yang disajikan akun instagram @remaja.islami

Penghayatan merupakan pemahaman atau

penyerapan akan suatu informasi dan kemudian

informasi tersebut dipahami, dinikmati, dan

disimpan sebagai pengetahuan baru bagi individu

yang bersangkutan. Penghayatan dalam mengakses

akun instagram @remaja.islami meliputi

pemahaman dengan penyerapan terhadap sajian

postingan yang kemudian dijadikan sebagai

13 Uswatun Khasanah, Hubungan Intensitas Mengakses Akun Instagram

Dian Pelangi (Desainer Muslim) Dengan Minat Fashion Mahasiswa S1

Teknik Busana UNY Angkatan 2014, Skripsi, (Yogyakarta:Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hlm. 13

Page 7: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

38

informasi baru dan disimpan sebagai pengetahuan

oleh individu yang bersangkutan.

3) Durasi atau kualitas kedalaman mengakses akun

instagram @remaja.islami

Durasi merupakan lamanya selang waktu yang

dibutuhkan individu dalam melakukan kegiatan

yang menjadi target. Durasi dalam aktivitas

mengakses akun instagram @remaja.islami

merupakan waktu yang dibutuhkan untuk

mengakses sajian postingan yang disajikan dalam

akun @remaja.islami.

4) Frekuensi atau tingkat keseringan mengakses akun

instagram @remaja.islami

Frekuensi merupakan banyaknya pengulangan

perilaku atau kegiatan individu terhadap suatu hal.

Mengakses akun instagram @remaja.islami dapat

berlangsung dalam frekuensi yang berbeda-beda

tergantung pada individu dalam pencarian

informasi yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi

setiap hari sekali atau bahkan berkali-kali

tergantung individu yang bersangkutan.

Hal tersebut menandakan bahwa intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami meliputi

perhatian atau daya konsentrasi dalam mengakses,

penghayatan atau pemahaman terhadap postingan yang

disajikan, durasi atau kualitas kedalaman mengakses,

Page 8: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

39

dan frekuensi atau tingkat keseringan mengakses akun

tersebut

Jadi yang dimaksud dengan intensitas mengakses

dalam penelitian ini adalah perhatian, penghayatan,

durasi dan frekuensi individu dalam pencarian informasi

melalui akun instagram @remaja.islami.

C. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan unsur penelitian yang

memberikan petunjuk pelaksanaan cara mengukur suatu

variabel.14 Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Intensitas Mengakses Akun Instagram @remaja.islami

Intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

didefinisi operasionalkan seberapa jauh responden dalam

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan

indikator sebagai berikut :

a) Perhatian merupakan ketertarikan untuk mengakses

akun instagram @remaja.islami.

b) Penghayatan yaitu pemahaman terhadap postingan

yang disajikan akun instagram @remaja.islami

c) Durasi merupakan lamanya selang waktu yang

digunakan untuk mengakses postingan akun instagram

@remaja.islami.

14 Sofian Effendi dan Tukiran, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:

LP3ES, 2014). hlm. 51.

Page 9: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

40

d) Frekuensi, tingkat keseringan mengakses akun

instagram @remaja.islami.

Kategori postingan dalam penelitian ini adalah semua

postingan yang disajikan akun instagram @remaja,islami

yang memiliki unsur tata cara berbusana muslim bagi kaum

hawa yang sesuai dengan ketentuan Islam. Baik yang

memiliki unsur iklan produk ataupun tidak dan dalam

bentuk foto.

Jadi yang dimaksud dengan intensitas mengakses dalam

penelitian ini meliputi indikator perhatian, penghayatan,

durasi dan frekuensi. Individu melakukan pencarian

informasi melalui akun instagram @remaja.islami guna

untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Sikap Berbusana Muslim Mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016

Sikap berbusana muslim didefinisi operasionalkan

sebagai tanggapan responden mahasiswi muslim

Pendidikan Guru Sekolah Dasar UST angkatan 2016 yang

muncul setelah mengakses akun instagram @remaja.islami.

Indikator berbusana muslim yang dipakai dalam penelitian

ini, Menurut Muhammad Abdurrahman yaitu busana harus

menutup seluruh anggota badan kecuali telapak tangan dan

wajah, hendaknya busana yang dipakai tebal dan tidak

terawang, tidak ketat dan membentuk lekuk tubuh, tidak

menyerupai pakaian laki-laki, dan warna yang dipakai tidak

menarik perhatian. Indikator dari sikap bebusana muslim

dengan adanya efek kehadiran pesan media adalah :

Page 10: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

41

a) Kognitif, cara mahasiswi membiasakan diri untuk

berbusana muslim berdasar pengetahuan yang didapat

dari kegiatan mengakses akun instagram

@remaja.islami

b) Afektif, cara mahasiswi mempelajari sesuatu hal yang

disertai adanya pengertian dan tindakan sikap

berbusana muslim setelah mengakses postingan akun

instagram @remaja.islami

c) Konatif, cara mahasiswi berperilaku kemudian

menirukan postingan yang disajikan akun instagram

@remaja.islami untuk berusaha mengaplikasikan cara

berbusana muslim yang baik sesuai syariat islam

menurut Muhammad Abdurrahman.

Jadi, sikap berbusana dalam penelitian ini adalah

kesadaran mahasiswi dalam bentuk reaksi baik yang

mendukung atau tidak mendukung terhadap postingan yang

disajikan akun instagram @remaja.islami terutama tentang

cara berbusana muslim. Pengukurannya dilakukan

menggunakan skala sikap berbusana muslim yang disusun

berdasarkan komponen sikap dari Walgito (2003), yaitu

komponen kognitif, afektif dan konatif. Sedangkan kriteria

berbusana muslim yang dipakai dalam penelitian ini

menurut Muhammad Abdurrahman.

Page 11: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

42

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu keseluruhan objek yang akan diriset.15

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswi

muslim jurusan PGSD angkatan 2016 yang masih aktif pada

semester 6 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta dan pernah mengakses akun instagram

@remaja.islami. Berdasar kriteria tersebut maka populasi

pada penelitian ini berjumlah 200 orang.

2. Sampel

Sampel yaitu bagian dari keseluruhan objek yang akan

diriset.16 Dalam penelitian ini sampel yang diambil yaitu

sebagian dari jumlah total populasi. Dengan menggunakan

teknik purposive sampling atau penentuan responden atas

dasar kriteria tertentu yang dibuat peneliti.17 Kriteria sampel

dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Mahasiswi muslim jurusan PGSD angkatan 2016 yang

masih aktif kuliah di UST Yogyakarta

b. Mahasiswi jurusan PGSD yang memiliki akun instagram

c. Mahasiswi muslim jurusan PGSD yang mengetahui dan

pernah mengakses postingan yang disajikan akun

instagram @remaja.islami, meskipun tidak menjadi

pengikut akun tersebut namun dapat diakses oleh

siapapun karena akun tersebut tidak di privasi.

15Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta:

Kencana Prenada Group, 2006). hlm. 153, 16 Ibid., hlm. 153 17 Ibid., hlm. 158

Page 12: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

43

Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

rumus Slovin dengan presisi 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%, sehingga sampel yang digunakan

berjumlah 67 orang. Dimana rumus yang digunakan dalam

menentukan jumlah sampel adalah:18

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Nilai Presisi (tingkat kesalahan)

1 = Angka Konstan

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2 = 200

1+200.0,12 = 200

3 = 66,66 / 67 orang

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat

digunakan untu memperoleh, mengolah dan

menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para

responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang

sama.19 Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel

dalam penelitian ini dalam mengumpulan data dengan

18 Ibid., hlm 164. 19 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia, 2013), hlm.

46.

Page 13: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

44

digunakannya angket atau kuesioner yang dijadikan sebagai data

primer. Instrumen yang digunakan peneliti adalah sistem

kuesioner tertutup, dimana semua pilihan jawaban dari

pertanyaan telah ditentukan oleh peneliti dengan alternatif

jawaban yang telah ditentukan.20 Pembuatan item kuesioner

tidak lepas dari indikator masing-masing variabel yang diteliti.

Variabel yang ada dalam kuesioner ini diukur

menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.21 Kisi –

kisi yang digunakan sebagai instrumen atau kuesioner dapat

dilihat pada tabel 3 dan 4.

20 Sofian Effendi dan Tukiran, Metode Penelitian Survei,hlm.184. 21 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia, 2013),

hlm. 25.

Page 14: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

45

Tabel 1 Kisi – kisi Kuesioner Variabel Intensitas Mengakses akun

Instagram @remaja.islami

No. Indikator No. Soal Jumlah

Soal Favorable Unfavorable

1.

Perhatian, kertertarikan

khalayak untuk mengakses

akun instagram

@remaja.islami

1,2, 3,4 - 4

2.

Penghayatan, pemahaman

khalayak dalam mengakses

akun instagram

@remaja.islami

5,6 7 3

3.

Durasi, lamanya mengakses

akun instagram

@remaja.islami

8,9 - 2

4.

Frekuensi, kekerapan

mengakses akun instagram

@remaja.islami

10,11,12 - 3

Jumlah 11 1 12

Page 15: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

46

Tabel 2 Kisi – kisi Kuesioner Variabel Sikap Berbusana Muslim

Mahasiswi PGSD UST Yogyakarta

No. Indikator No. Soal Jumlah

Soal Favorable Unfavorable

1.

Kognitif, cara membiasakan

diri untuk berbusana

muslimah berdasar

pengetahuan yang di dapat

dengan mengakses akun

instagram @remaja.islami

13,14,15,16 - 4

2.

Afektif, cara mahasiswi

mempelajari sesuatu hal

yang disertai adanya

pengertian dan tindakan

sikap berbusana muslim

setelah mengakses postingan

akun instagram

@remaja.islami

17,18,19 - 3

3.

Konatif, cara mahasiswi

berperilaku kemudian

menirukan postingan

yang disajikan akun

instagram

@remaja.islami untuk

berusaha

mengaplikasikan cara

20,21 22 3

Page 16: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

47

berbusana muslim yang

baik sesuai syariat islam

menurut Muhammad

Abdurrahman.

Jumlah 9 1 10

Untuk mengukur item – item favorable dan unfavorable

yang ada pada kuesioner, peneliti menggunakan skala pengukuran

Likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai nilai dari sangat positif (favorable) sampai

dengan sangat negatif (unfavorable), dengan nilai yang diberikan

pada masing-masing jawaban antara lain22

Untuk mengukur variabel X dan Y menggunakan empat

alternatif jawaban untuk poin favorable dengan skor, sebagai

berikut :

Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) memperoleh nilai 4

Alternatif jawaban Setuju (S) memperoleh nilai 3

Alternatif jawaban Tidak setuju (TS) memperoleh nilai 2

Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh nilai 1

Untuk skor unfavorable, dengan poin sebagai berikut :

Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) memperoleh nilai 1

Alternatif jawaban Setuju (S) memperoleh nilai 2

Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) memperoleh nilai 3

Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh nilai 4

22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi

(Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 136 – 137.

Page 17: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

48

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data

primer dan sekunder.23 Teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti yaitu :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.24 Peneliti

menggunakan kuesioner tertutup yaitu suatu angket yang

dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh

periset.25 Untuk mengumpulkan data primer penulis

menggunakan kuesioner yang diberikan kepada mahasiswi

jurusan PGSD Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta yang memenuhi kriteria sebagai populasi dan

sampel. Jawaban responden akan menunjukan intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dan sikap

berbusana muslim.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh

dari catatan (data) yang telah tersedia atau telah dibuat oleh

pihak lain.26 Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan

adalah dokumen publik dan penelitian sebelumnya yang ada

kaitannya dengan penelitian ini, serta dokumen yang diambil

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 17. 24 Ibid., hlm. 142. 25 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi,(Jakarta:

Kencana, 2009), hlm. 96. 26 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Cet.3 (Malang:

UMM Pers, 2010), hlm.140

Page 18: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

49

dari website dan internet. Dengan tujuan untuk mengumpulkan

data yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan di

teliti berupa data sekunder.

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu indeks yang menunjukan alat ukur

tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur dan

menyangkut mengenai akurasi sebuah instrumen. Validitas

adalah keabsahan atau tingkat kecocokan alat ukur yang

digunakan untuk mengukur sesuatu yang sedang diukur. 27

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji validitas

konstruk, dimana validitas ini tercapai apabila instrumen

sudah sesuai atau memenuhi konsep dari teori empiris yang

telah disusun oleh peneliti.28

Langkah-langkah yang diambil untuk menguji validitas

adalah sebagai berikut29 :

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan

diukur.

b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah

responden.

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

27 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 1988), hlm.

203 28 Rully Indrawan, dan Poppy Yaniawati, Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan

Pendidikan,hlm. 125 29 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia,

2013), hlm. 132.

Page 19: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

50

d. Menghitung korelasi antar masing-masing pernyataan

dengan skor total dengan menggunakan teknik korelasi

product moment, dengan rumus sebagai berikut:

r =N(∑XY) - (∑X ∑Y)

√[N∑X2 − (∑X)2 ][ N∑Y2 − (∑Y)2]

Keterangan :

r : Koefisien Product Moment

n : Jumlah Individu dalam Sampel

X : Angka Mentah untuk Pengukuran 1

Y : Angka Mentah untuk Pengukuran 2

Korelasi product moment dengan taraf signifikan 0,05.

Jika rhitung ≥ rtabel maka butir pertanyaan dikatakan valid.

Sedangkan jika rhitung ≤ rtabel maka butir pertanyaan tidak valid.

Dengan menggunakan 67 responden maka nilai r tabel adalah

df = 67-2 =65. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan

SPSS 15 menggunakan signifikasi 0,05 dengan dua arah dan

degree of freedom dengan derajat kebebasan yang dinilai n – 2.

Berikut ini hasil dari uji validitas kedua variabel.

Kemudian apabila instrument itu valid maka selanjutnya

dilihat kriteria penafsiran korelasinya (r) sebagai berikut:30

Antara 0,800 - 1,000 = Sangat Tinggi

Antara 0,600 - 0,799 = Tinggi

Antara 0,400 - 0,599 = Cukup

30 Riduwan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian,

(Bandung: Alabeta, 2013), hlm. 73.

Page 20: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

51

Antara 0,200 - 0,399 = Rendah

Antara 0,000 - 0,199 = Sangat Rendah (tidak valid)

Berikut tabel hasil penghitungan uji validitas

intrumen penelitian variabel X:

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Intensitas

Mengakses Akun Instagram @remaja.islami

Butir

Pertanyaan

Variabel X

r hitung

r tabel

5%

(N=67)

dk=67-

2=65

Keterangan

Uji

Validitas

Intepretasi

Korelasi

1 0,403 0,244 Valid Cukup

2 0,714 0,244 Valid Tinggi

3 0,668 0,244 Valid Tinggi

4 0,699 0,244 Valid Tinggi

5 0,530 0,244 Valid Cukup

6 0,590 0,244 Valid Cukup

7 0,409 0,244 Valid Cukup

8 0,313 0,244 Valid Rendah

9 0,497 0,244 Valid Cukup

Page 21: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

52

10 0,450 0,244 Valid Cukup

11 0,512 0,244 Valid Cukup

12 0,698 0,244 Valid Tinggi

Total X 1 0,244 Valid Sangat

Tinggi

Sumber : diolah dari data uji validitas menggunakan SPSS

15

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas di atas

dapat peneliti simpulkan bahwa semua butir soal variabel X

berada pada taraf signifikansi 5% valid. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai r hitung yang lebih besar dibandingkan dengan r

tabel. Dengan mayoritas memiliki korelasi cukup.

Sedangkan berikut hasil perhitungan uji validitas variabel Y:

Page 22: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

53

Tabel 4 Uji Validitas Variabel Sikap Berbusana Muslim

Mahasiswi

Pernyataan

Variabel Y r hitung

r table

5%

(N=67)

dk=67-

2=65

Keterangan

Uji

Validitas

Interpretasi

Korelasi

13 0,643 0,244 Valid Tinggi

14 0,782 0,244 Valid Tinggi

15 0,762 0,244 Valid Tinggi

16 0,703 0,244 Valid Tinggi

17 0,559 0,244 Valid Cukup

18 0,585 0,244 Valid Cukup

19 0,668 0,244 Valid Tinggi

20 0,535 0,244 Valid Cukup

21 0,435 0,244 Valid Cukup

22 0,372 0,244 Valid Rendah

Total Y 1 0,244 Valid Sangat

Tinggi

Sumber : diolah dari data uji validitas menggunakan SPSS

15

Page 23: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

54

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas diatas

dapat peneliti simpulkan bahwa semua butir soal variabel Y

berada pada taraf signifikansi 5% valid. Hal ini ditunjukan

oleh nilai r hitung yang lebih besar dibandingkan dengan r

tabel. Dengan mayoritas memiliki korelasi tinggi

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.31

Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dapat

digunakan untuk mengukur suatu gejala pada waktu dan kondisi

yang berlainan namun tetap menunjukan hasil yang sama. Untuk

mengukur reliabilitas, peneliti menggunakan teknik Croncbach

dengan Koefisien Alfa dengan bantuan SPSS versi 15. Jika

kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisin reliabilitas (r11) > 0,6.

Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan

teknik Alpha Cronbach, yaitu :32

a) Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.

𝛼𝑖2 =

ΣΧ𝑖2 −

(ΣΧ𝑖)2

𝑛𝑛

b) Menentukan nilai varians total.

31 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,

(Jakarta: LP3ES, 1989). Hlm. 140 32 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia,

2013), hlm. 57-58.

Page 24: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

55

𝛼𝑖2 =

ΣΧ2 −(ΣΧ)2

𝑛𝑛

c) Menentukan reliabilitas instrumen.

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

Σ𝛼𝑏2

𝛼𝑡2

]

Keterangan :

n = Jumlah sampel.

Xᵢ = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.

ΣX = Total jawaban responden untuk setiap butir

pertanyaan.

α²t = Varians Total.

Σα²b = Jumlah varians butir.

k = Jumlah butir pertanyaan.

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen.

Berikut tabel hasil uji reliabilitas penelitian :

Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensitas

Mengakses Akun Instagram @remaja.islami

Cronbach Alpha Jumlah item

0.799 12

Sumber : diolah dari data uji validitas menggunakan SPSS 15

Page 25: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

56

Dari hasil uji reliabilitas pada variabel intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan

menggunakan SPSS 15 maka diperoleh nilai reliabilitas

0,799. Berdasarkan uji coba nilai ini sudah reliabel, karena

lebih besar dari 0,6. Jadi instrumen untuk variabel intensitas

mengakses postingan yang disajikan akun instagram

@remaja.islami dapat digunakan untuk pengukuran dalam

rangka pengumpulan data.

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap Berbusana

Muslim Mahasiswi

Cronbach Alpha Jumlah item

0.763 10

Sumber : diolah dari data uji validitas menggunakan SPSS 15

Kemudian untuk uji reliabilitas pada variabel sikap

berbusana mahasiswi dihitung menggunakan SPSS 15

diperoleh nilai 0,763. Berdasarkan dari hasil uji nilai ini

sudah reliabel, karena lebih besar dari 0,6. Jadi intrumen

untuk variabel sikap berbusana dapat digunakan untuk

pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

H. Analisis Data

Analisis data adalah salah satu proses penelitian yang

dilakukan setelah semua data yang diperlukan sudah

didapatkan secara lengkap. Proses ini diperlukan untuk

memecahkan permasalahan yang diteliti. Ketajaman dan

Page 26: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

57

ketepatan dalam menganalisis data diperlukan untuk

menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan.33

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis asosiasi, yang mana digunakan untuk melihat derajat

hubungan diantara dua variabel.34

Metode analisis data dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus Chi Square, karena penelitian ini menguji

variabel intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

dengan sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta. Analisis Chi Square atau biasa disebut dengan Kai

Kuadrat merupakan suatu metode statistic non parametric yang

berarti data berdistribusi secara bebas.35

Analisis Chi Square atau Kai Kuadrat digunakan untuk

melakukan uji komparatif non parametris yang dilakukan pada

dua variabel, dimana skala data kedua variabel adalah nominal.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk membuktikan

hipotesis yang telah dirumuskan diatas, agar tujuan dari

penelitian ini dapat tercapai. Analisis Chi Square dalam

penelitian ini di olah dengan bantuan program SPSS versi 15

dan di proses juga secara manual untuk menghindari terjadinya

kesalahan.

33 Ali Muhson, Teknik Analisis Kuantitatif, Universitas Negeri

Yogyakarta, (Yogyakarta, 2006), hlm.1 34 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi,hlm.172

35 Morissan, Metode Penelitian Survei,(Jakarta: Kencana, 2012), hlm.307

Page 27: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

58

Prosedur perhitungan Chi Square atau Kai Kuadrat dihitung

dari tabel silang. Setelah dibuat tabel silang, langkah selanjutnya

adalah menghitung frekuensi teoritis dengan rumus sebagai berikut:

𝑓𝑡𝑎𝑥 = 𝐾𝑎𝑥 𝐵𝑥

𝑇

Keterangan :

ftax = Frekuensi teoritis pada kotak dengan kolom a dan baris

x

Ka = Jumlah pada kolom a

Bx = Jumlah pada baris x

T = Jumlah sampel total

Setelah frekuensi teoritis pada masing-masing kategori

diperoleh hasilnya, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan

semua hasilnya untuk mendapatkan chi square. Adapun rumus kai

kuadrat sebagai berikut :36

𝑋2 = ∑(𝐹𝑜 − 𝐹𝑡)2

𝐹𝑡

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

Fo = Frekuensi observasi

Ft = Frekuensi teoritis atau harapan

Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh signifikan

atau tidak, terlebih dahulu dihitung derajat kebebasan (degrees of

freedom), yang dihitung dari jumlah kolom minus satu dikalikan

jumlah baris minus satu atau dk = (k-1) (b-1). Setelah itu nilai kai

36 Riduwan, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2009),

hlm. 169

Page 28: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

59

kuadrat yang dihitung dari hasil survei dibandingkan dengan

distribusi probabilitas kai kuadrat. Suatu hubungan dinyatakan

signifikan jika x2 yang diperoleh adalah sama atau melebihi angka

yang terdapat dalam tabel distribusi x2 untuk derajat kebebasan

yang bersangkutan. Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05.37

Selanjutnya untuk mengetahui eratnya hubungan antara

kedua variabel, peneliti menggunakan rumus koefisien

kontingensi. Semakin besar koefisien kontingensi berarti

hubungan antara kedua variabel semakin erat. Adapun rumus

koefisien kontingensi sebagai berikut :38

𝐾 = √𝑥2

𝑥2 + 𝑁

Keterangan :

K = Koefisien Kontingensi

X2 = Chi Kuadrat

N =Jumlah pada tabel silang

37 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,

(Jakarta: LP3ES, 1989). Hlm. 286 38 Ibid., hlm. 287

Page 29: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Singkat Jurusan S1 PGSD UST Yogyakarta

Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan

salah satu prodi yang ada di jurusan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta yang beralamat di Jalan Batikan UH-III/1043

Yogyakarta Indonesia 55167 dengan nomor telepon +62274

375637 dan email: [email protected]

1. Visi Prodi S1 PGSD

Pada tahun 2024 akan menjadi salah satu program studi

unggul dalam pendidikan guru sekolah dasar yang

berlandasan ajaran Tamansiswa.

2. Misi Prodi S1 PGSD

Misi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD) adalah melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi

dan kegiatan lain yang relevan mencakup :

a. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menyiapkan

tenaga pendidik yang aktif, kreatif, inovatif, dan

berbudi pekerti luhur berdasarkan Sistem Among,

berpusat pada mahasiswa dan memanfaatkan

teknologi informasi.

39 Website resmi UST Yogyakarta “Visi, Misi dan Tujuan Prodi PGSD

UST Yogyakarta”, https://fkip.ustjogja.ac.id/2017/06/06/visi-misi-prodi-pgsd/,

diakses pada tanggal 6 Maret 2019

Page 30: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

61

b. Melaksanakan penelitian pengembangan model dan

strategi pembelajaran, pendidikan karakter, implementasi

ajaran Tamansiswa, dan pengembangan seni budaya yang

mengarah pada ajaran Tamansiswa, serta menuangkannya

ke dalam jurnal ilmiah terakreditasi.

c. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bidang

pendidikan yang bersinergi dengan pengembangan

penelitian.

d. Melaksanakan pengembangan kebudayaan dengan

memperlihatkan keberagaman budaya.

e. Memeperluas jejaring kerja sama atau kemitraan baik

secara nasional maupun internasional.

3. Program Kegiatan Mahasiswi

Dewantara Muslim Club (DMC) merupakan salah satu

komunitas kemuslimahan yang belum dilegalkan

keberadaannya, karena UST merupakan kampus kebangsaan

yang tidak mau dikatakan memihak pada salah satu agama

(rasis). Adapun pendanaan kegiatan dalam komunitas

tersebut berasal dari dana pribadi tanpa adanya campur

tangan dari pihak kampus. Waktu pelaksanaan kegiatan

dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari kamis

khusus mahasiswi dan pada hari jumat untuk umum, dengan

durasi waktu kegiatan selama dua jam. Adapun pengisi acara

dalam kegiatan tersebut yaitu para dosen yang ahli di

bidangnya atau dengan mendatangkan tokoh-tokoh agama

dari luar.

Page 31: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

62

B. Profil Instagram @remaja.islami

Akun instagram @remaja.islami merupakan salah satu akun

yang dijadikan sebagai media untuk berdakwah. Awal mula

dibentuknya akun @remaja.islami, karena melihat banyaknya

fenomena remaja yang kurang memahami dan mendalami tentang

dunia keislaman. Dilain sisi remaja di zaman milenial ini lebih

cenderung tidak suka datang ke majelis dan tempat-tempat kajian

sejenisnya. Jadi, salah satu cara agar anak muda mau mendengar dan

melihat dakwah atau ajakan melakukan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya yaitu dengan memanfaatkan media sosial instagram

yang setiap saat mereka temui.

Pada tahun 2014 akun @remaja.islami berdiri, dan saat itu masih

jarang sekali akun sosial media yang menyajikan postingan

dakwah. Pada tahun 2015-2017 akun tersebut sempat memiliki

badan organisasi untuk menggerakan komunitas remaja, dan pada

kolom DM (Direct Message) banyak dimanfaatkan untuk menjawab

dari beragam pertanyaan anak muda yang mencurahkan berbagai

permasalahan yang lebih mengarah pada persoalan pribadi. Bahkan

perhari bisa menacapai 10-20 orang yang mengirimkan pesan ke

akun tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, organisasi

tersebut perlahan tidak berjalan sesuai harapan karena masing-

masing personal disibukan dengan pekerjaannya. Sehingga di tahun

2019 ini akun @remaja.islami hanya dijadikan sebagai media share

dakwah saja, meskipun banyak iklan produk yang membanjiri.

Page 32: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

63

Pada tahun 2019 pengikut akun instagram @remaja.islami

mencapai 2.2m atau setara dengan 2,2 juta followers dengan

mengikuti 13 akun instagram dan 31.501 postingan. Dalam setiap

postingannya akun tersebut dapat meraup likes kisaran minimal

sebanyak 1000 love/ posting. Adapun postingan yang diunggah

perharinya kurang lebih 15 postingan.

Gambar 10

Sumber : Instagram

Gambar 1 Profil Akun Instagram

@remaja.islami

Page 33: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

64

Gambar 2 Postingan akun @remaja.islami

Sumber : Instagram

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik akun,

visi dan misi dibuatnya akun tersebut adalah sebagai berikut :

1. Visi : Sampaikan ajaran islam ke berbagai

kalangan.

2. Misi : Mengingatkan anak remaja ke jalan yang

lurus agar tidak terlena dengan duniawi.

Page 34: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskrisi Data Responden

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan

antara intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

dengan sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016. Terdapat 22 item pertanyaan yang

diajukan kepada responden yang terdiri atas dua variabel yaitu

variabel intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami dan

variabel sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016. Dalam variabel intensitas terdapat

terdapat 4 indikator dengan 12 item pertanyaan, sedangkan untuk

variabel sikap terdapat 3 indikator dengan 10 item pertanyaan.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2019

sampai dengan 13 Maret 2019 untuk mengumpulkan data. Adapun

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 67 responden

mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan 2016. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel atas dasar kriteria

tertentu yang dibuat peneliti.

Page 35: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

66

Tabel 7 Data Kelas Mahasisiwi Jurusan PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016

Kelas Frekuensi Persentase

A 4 5,97%

B 5 7,46%

C 6 8,95%

D 20 29,85%

E 4 5,97%

F 2 2,98%

G 3 4,47%

H 3 4,47%

I 4 5,97%

J 16 23,88%

Jumlah 67 100%

Sumber : Data Lampiran 5

Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui bahwa yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi

jurusan PGSD UST Yogyakarta angkatan 2016 yang

memenuhi kriteria peneliti, mulai dari kelas A sampai

dengan kelas J. Mayoritas mahasiswi yang mengakses akun

instagram @remaja.islami adalah mahasiswi kelas D

dengan frekuensi sebanyak 20 orang atau 29,85%.

Sedangkan untuk mahasiswi yang jumlahnya paling sedikit

mengakses akun tersebut adalah mahasiswi kelas F dengan

frekuensi 2 orang atau 2,98%.

Page 36: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

67

Tabel 8 Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 67 100%

Total 67 100%

Sumber : Data lampiran 6

Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui bahwa yang

menjadi responden dalam penelitian ini 100% adalah

perempuan.

Tabel 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

20 19 28,3%

21 34 50,7%

22 6 8,9%

23 8 11,9%

Jumlah 67 100 %

Sumber : Data lampiran 7

Terlihat pada tabel 9 diketahui bahwa responden

yang mendominasi usia terbanyak adalah 21 tahun dengan

frekuensi sebanyak 34 orang (50,7%). Sedangkan untuk

usia yang paling sedikit adalah usia 22 tahun dengan

frekuensi sebanyak 6 orang (8,9%). Saat ini mahasiswi

yang mendominasi di jurusan PGSD UST Yogyakarta

angkatan 2016 adalah mahasiswi dengan usia 21 tahun.

Mahasiswi dikenal dengan tiga tingkatan yaitu mahasiswi

semester awal yang sedang menempuh pendidikan

Page 37: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

68

semester I, mahasiswi semester tengah dengan jarak

tempuh pendidikan dari semester IV sampai VI, dan

mahasiswi semester akhir yaitu jarak tempuh pendidikan

dari semester VII ke atas.

Tabel 10 Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terahir Frekuensi Persentase

SMA/ SMK 64 95,5%

MA/Pondok

Pesantren

3 4,4%

Jumlah 67 100%

Sumber : Data lampiran 8

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa mayoritas

pendidikan terakhir responden adalah SMA/SMK dengan

basic umum memiliki frekuensi sebanyak 64 orang

(95,5%). Responden dengan latar belakang MA/Ponpes

dengan basic islam adalah 3 orang (4,4%) responden.

SMA/SMK merupakan Sekolah Menengah Atas atau

Kejuruan yang berada dibawah Kemendikbud yang mana

siswanya banyak diajarkan pendidikan umum/kejuruan.

Sedangkan MA atau Madrasah Aliyah merupakan sekolah

dibawah kementrian agama yang mata pelajarannya

banyak didominasi oleh pendidikan agama islam, dan

Ponpes atau Pondok pesantren merupakan lembaga

pendidikan islam untuk mempelajari, memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran islam dengan

Page 38: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

69

menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai

pedoman berperilaku sehari-hari.

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Intensitas Mengakses Akun Instagram @remaja.islami

Intensitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus atau berulang-ulang, dan dalam durasi

waktu tertentu. Intensitas timbul untuk memenuhi kebutuhan

yang harus dipenuhi dalam diri manusia. 40 Dalam penelitian

ini, kategori intensitas dibagi menjadi tiga frekuensi yaitu

tinggi, sedang dan rendah.

Hasil penyebaran kuesioner pada 67 responden

diperoleh data pada variabel intensitas mengakses postingan

yang disajikan akun instagram @remaja.islami. Ada beberapa

indikator yaitu perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi.

Hasil pengolahan data dari indikator tersebut adalah sebagai

berikut :

a) Perhatian

Perhatian atau daya konsesntrasi dalam mengakses

akun instagram @remaja.islami, berupa tersiratnya

kebutuhan individu dalam pencapaian informasi yang

dibutuhkan. Tingkat perhatian mengakses akun instagram

dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

40 Uswatun Khasanah, “Hubungan Intensitas Mengakses Akun

Instagram Dian Pelangi (Desainer Muslim) dengan Minat Fashion Mahasiswa

S1 Teknik Busana UNY Angkatan 2014”, hlm. 28

Page 39: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

70

Tabel 11 Perhatian mengakses akun instagram

@remaja.islami

Perhatian Frekuensi Presentase

Rendah 0 0%

Sedang 22 32,8%

Tinggi 45 67,2%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah peneliti dari data kuerioner lampiran 9

Berdasarkan tabel di atas menunjukan hasil indikator

perhatian dalam mengakses akun instagram

@remaja.islami dari 67 responden. Hasil pengolahan data

tersebut diperoleh skor minimal 4, skor maksimal 16,

mean 10 dan standar deviasi 2. Kemudian untuk

klasifikasi, diperoleh hasil kategori rendah < 8, kategori

sedang 8 ≤ skor < 12 dan kategori tinggi ≤ 12.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 45 atau

67,2% responden dalam kategori perhatian tinggi, 22 atau

32,8% responden pada kategori perhatian sedang, dan

dari hasil penelitian tersebut penulis tidak menemukan

responden dengan tingkat perhatian yang rendah atau 0

responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perhatian

responden terhadap intensitas mengakses akun instagram

@remaja.islami termasuk dalam kategori tinggi.

Artinya bahwa responden memiliki daya tarik, dan

rasa suka yang tinggi ketika mengakses postingan yang

disajikan akun instagram @remaja.islami. Hal ini dapat

Page 40: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

71

dilihat dari hasil frekuensi terbesar yang diperoleh, yaitu

45 responden atau 67,2%.

b) Penghayatan

Penghayatan dapat berupa pemahaman atau

penyerapan terhadap informasi yang diharapkan,

kemudian informasi tersebut dipahami oleh individu,

dinikmati dan kemudian disimpan sebagai pengetahuan.

Penghayatan disini yaitu penghayatan dalam mengakses

akun instagram @remaja.islami, berupa penyerapan

terhadap sajian postingan akun tersebut yang dijadikan

sebagai informasi baru dan disimpan sebagai pengetahuan

oleh individu yang bersangkutan. Tingkat penghayatan

mengakses akun instagram dapat dilihat dari tabel di

bawah ini :

Tabel 12 Penghayatan mengakses akun instagram

@remaja.islami

Penghayatan Frekuensi Presentase

Rendah 0 0%

Sedang 7 10,4%

Tinggi 60 89,6%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lampiran 10

Indikator kedua yaitu penghayatan. Tabel 12

menunjukan hasil indikator penghayatan terhadap

intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami dari

67 responden. Hasil pengolahan data diperoleh skor

Page 41: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

72

minimal 3, skor maksimal 12, mean 7,5 dan standar

deviasi 1,5. Kemudian untuk klasifikasi, diperoleh hasil

kategori rendah < 6, kategori sedang 6 ≤ skor < 9 dan

kategori tinggi ≤ 9.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 60 atau

89,6% responden dalam kategori penghayatan tinggi, 7

atau 10,4% responden pada kategori penghayatan sedang

dan dari hasil penelitian tersebut penulis tidak

menemukan responden dengan tingkat penghayatan yang

rendah atau 0 responden. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penghayatan responden terhadap intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami termasuk

dalam kategori tinggi.

Artinya bahwa responden memahami terhadap isi

materi postingan yang disajikan akun tersebut, kemudian

disimpan sebagai informasi baru atau pengetahuan.

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner, responden

merasa terganggu jika sedang mengakses akun instagram

@remaja.islami ada yang mengajaknya berbicara dan

postingan yang disajikan akun tersebut tidak mengangkat

materi yang berat dan membingungkan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil frekuensi terbesar yang diperoleh, yaitu

60 responden atau 89,6%.

Page 42: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

73

c) Durasi

Durasi atau kualitas kedalaman dalam mengakses

akun instagram @remaja.islami, berupa lamanya selang

waktu yang dibutuhkan individu untuk mengakses

postingan yang disajikan akun instagram @remaja.islami.

Tingkat durasi mengakses akun instagram dapat dilihat

dari tabel di bawah ini :

Tabel 13 Durasi mengakses akun instagram @remaja.islami

Durasi Frekuensi Presentase

Rendah 0 0%

Sedang 42 62,7%

Tinggi 25 37,3%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner item 8-9

Indikator ketiga yaitu durasi. Tabel 13 menunjukan

hasil indikator durasi terhadap intensitas mengakses akun

instagram @remaja.islami dari 67 responden. Hasil

pengolahan data diperoleh skor minimal 2, skor maksimal

8, mean 5 dan standar deviasi 1. Kemudian untuk

klasifikasi, diperoleh hasil kategori rendah < 4, kategori

sedang 4 ≤ skor < 6 dan kategori tinggi ≤ 6.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 25 atau

37,3% responden dalam kategori durasi tinggi, adapun

kategori durasi tinggi berkisar lebih dari 45 menit,

sedangkan kategori sedang mengakses akun instagram

dengan durasi kurang dari 15 menit sekali dalam sehari.

Page 43: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

74

Terdapat 42 atau 62,7% responden pada kategori durasi

sedang dan dari hasil penelitian tersebut penulis tidak

menemukan responden dengan tingkat durasi yang rendah

atau 0 responden.

Artinya bahwa durasi responden terhadap intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami termasuk

dalam kategori sedang. Dengan tingkat durasi mengakses

responden kurang dari 15 menit sekali.

d) Frekuensi

Frekuensi atau tingkat keseringan mengakses akun

instagram @remaja.islami, berupa banyaknya

pengulangan mengakses postingan yang disajikan akun

instagram tersebut bergantung pada individu dalam

pencarian informasi yang dibutuhkan. Tingkat frekuensi

mengakses instagram dapat di lihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 14 Frekuensi mengakses akun instagram

@remaja.islami

Frekuensi Frekuensi Presentase

Rendah 7 10,4%

Sedang 44 65,7%

Tinggi 16 23,9%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lsmpiran 12

Page 44: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

75

Indikator keempat yaitu frekuensi. Tabel 14

menunjukan hasil indikator frekuensi terhadap intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dari 67

responden. Hasil pengolahan data diperoleh skor minimal

3, skor maksimal 12, mean 7,5 dan standar deviasi 1,5.

Kemudian untuk klasifikasi, diperoleh hasil kategori

rendah < 6, kategori sedang 6 ≤ skor < 9 dan kategori

tinggi ≤ 9.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 16 atau

23,9% responden dalam kategori frekuensi tinggi, 44 atau

65,7% responden pada kategori frekuensi sedang dan 7

atau 10,4% responden pada kategori frekuensi yang

rendah. Adapun kategori frekuensi tinggi dengan aktifitas

mengakses lebih dari 3 kali dalam sehari, pada kategori

sedang yaitu dengan mengakses 3 kali dalam sehari dan

pada kategori rendah dengan mengakses 1 kali dalam

sehari.

Artinya bahwa frekuensi responden terhadap

intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari

hasil frekuensi terbesar yang diperoleh, yaitu 44

responden atau 65,7%. Yang menyatakan bahwa

responden mengakses akun instagram @remaja.islami

dalam sehari sebanyak 3 kali.

Page 45: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

76

e) Intensitas Mengakses Akun Instagram

@remaja.islami secara Keseluruhan

Intensitas mengakses merupakan suatu kegiatan

mengakses instagram yang dilakukan secara terus

menerus atau berulang-ulang. Dalam penelitian ini,

intensitas mengakses meliputi indikator perhatian,

penghayatan, duarasi dan frekuensi :

Tabel 15

Intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

Intensitas Mengakses

akun Instagram

@remaja.islami

Frekuensi Presentase

Rendah 0 0%

Sedang 0 0%

Tinggi 67 100%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lampiran 13

Berdasarkan tabel 15 di atas menunjukan hasil

intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami dari

67 responden. Hasil pengolahan data tersebut diperoleh

skor minimal 12, skor maksimal 48, mean 30 dan standar

deviasi 6. Kemudian untuk klasifikasi, diperoleh hasil

kategori rendah < 24, kategori sedang 24 ≤ skor < 36 dan

kategori tinggi ≤ 36.

Page 46: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

77

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 67 atau

100% responden dalam kategori intensitas tinggi, dan dari

hasil penelitian tersebut penulis tidak menemukan

responden dengan tingkat intensitas sedang dan rendah

atau 0 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi responden

terhadap intensitas mengakses akun instagram

@remaja.islami termasuk dalam kategori tinggi.

Artinya bahwa responden memiliki tingkat perhatian

atau daya konsentrasi dimana responden memiliki daya

tarik, dan rasa suka yang tinggi ketika mengakses

postingan yang disajikan akun instagram @remaja.islami.

Penghayatan atau penyerapan isi postingan dimana

responden memahami terhadap isi materi postingan yang

disajikan akun tersebut, kemudian disimpan sebagai

informasi baru atau pengetahuan. Berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner, responden merasa terganggu jika

sedang mengakses akun instagram @remaja.islami ada

yang mengajaknya berbicara dan postingan yang

disajikan akun tersebut tidak mengangkat materi yang

berat dan membingungkan. Duarasi atau lamanya waktu

yang dibutuhkan untuk mengakses akun instagram

@remaja.islami dengan tingkat durasi mengakses

berkisar lebih dari 45 menit sekali dalam sehari. Dan

frekuensi atau tingkat keseringan dalam mengakses akun

instagram @remaja.islami yang tinggi yaitu dengan

aktifitas mengakses lebih dari 3 kali dalam sehari. Hal ini

Page 47: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

78

dapat dilihat dari hasil frekuensi terbesar yang diperoleh,

yaitu 67 responden atau 100%.

Sumber : diolah dari data kuesioner variabel intensitas

2. Sikap Berbusana Muslim

Sikap menurut Louis Thurstone, Renis Likert dan Charles

Osgood mengartikan suatu bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah

perasaan mendukung atau memihak, ataupun perasaan tidak

memihak pada objek tertentu. Secara lebih spesifik, Thrustone

memformulasikan sikap sebagai derajat efek positif atau

negatif terhadap suatu objek psikologis. 41

Variabel sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016, diukur menggunakan indikator

sikap kognitif (pengetahuan), afektif, dan konatif (perilaku).

Hasil pengolahan data dari indikator tersebut adalah sebagai

berikut :

41 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), Hlm.3-5

0%0%

50%50%

FREKUENSI

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Grafik 1 Intensitas Mengakses Akun Instagram

@remaja.islami

Page 48: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

79

a) Kognitif

Kognitif atau efek yang berhubungan dengan

perubahan pemikiran atau pengetahuan pada individu

untuk bertindak. Tingkat pengetahuan individu dalam

berbusana muslim dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 16 Kognitif pada sikap berbusana muslim mahasiswi

Kognitif Frekuensi Presentase

Cukup 0 0%

Baik 4 6%

Sangat Baik 63 94%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lampiran 14

Indikator pertama yaitu Kognitif. Berdasarkan tabel

di atas menunjukan hasil indikator kognitif terhadap sikap

berbusana muslim mahasiswi dari 67 responden. Hasil

pengolahan data diperoleh skor minimal 4, skor maksimal

16, mean 10 dan standar deviasi 2. Kemudian untuk

klasifikasi, diperoleh hasil kategori cukup < 8, kategori

baik 8 ≤ skor < 12 dan kategori sangat baik ≤ 12.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 63 atau

94,0% responden dalam kategori pengetahuan sangat

baik, dimana dengan adanya kegiatan mengakses

postingan yang disajikan akun instagram @remaja.islami

responden memiliki pengetahuan dan menjadi lebih

paham serta sependapat dengan postingan yang disajikan

akun tersebut mengenai cara berbusana muslim yang

syar’i menurut Muhammad Abdurrahman. Terdapat 4

Page 49: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

80

atau 6,0% responden pada kategori pengetahuan baik

dimana pengetahuan responden tidak terlalu terpengaruh

dengan postingan yang disajikan akun instagram

@remaja.islami mengenai cara berbusana muslim, dan

dari hasil penelitian tersebut penulis tidak menemukan

responden dengan tingkat pengetahuan yang cukup

dimana postingan yang disajikan akun instagram

@remaja.islami tidak memberikan pengetahuan tentang

cara berbusana muslim yaitu 0 responden. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden

terhadap sikap berbusana muslim mahasiswi termasuk

dalam kategori sangat baik.

Artinya bahwa tingkat pengetahuan yang sangat baik,

didapat individu dengan mengakses postingan akun

instagram @remaja.islami dalam tata cara berbusana

muslim. Berdasar penjelasan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pada indikator kognitif terdapat hasil

63 responden atau sebesar 94,0% responden berada pada

kategori sangat baik dalam hal kognitif pada variabel

sikap berbusana muslim pada mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016.

b) Afektif

Afektif atau efek yang berhubungan dengan emosi

atau perasaan pada individu. Tingkat emosi individu

dalam berbusana muslim dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Page 50: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

81

Tabel 17 Afektif pada sikap berbusana muslim mahasiswi

Afektif Frekuensi Presentase

Cukup 0 0%

Baik 1 1,5%

Sangat Baik 66 98,5%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lampiran 15

Indikator kedua yaitu perasaan. Tabel 17 menunjukan

hasil indikator tingkat perasaan terhadap sikap berbusana

muslim mahasiswi dari 67 responden. Hasil pengolahan data

diperoleh skor minimal 3, skor maksimal 12, mean 7,5 dan

standar deviasi 1,5. Kemudian untuk klasifikasi, diperoleh

hasil kategori cukup < 6, kategori baik 6 ≤ skor < 9 dan

kategori sangat baik ≤ 9.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 66 atau

98,5% responden dalam kategori tingkat afektif sangat baik,

dimana dengan adanya kegiatan mengakses postingan yang

disajikan akun instagram @remaja.islami responden memiliki

rasa senang untuk mengakses informasi yang disajikan akun

tersebut dan tertarik dengan fashion muslimah yang ada di

dalamnya serta responden termotivasi untuk berbusana

muslim secara syar’i menurut Muhammad Abdurrahman.

Terdapat 1 atau 1,5% responden pada kategori tingkat afektif

baik dimana responden tidak terlalu tertarik tetapi tetap

merasa termotivasi untuk berbusana muslim dengan adanya

aktifitas mengakses postingan yang disajikan akun instagram

Page 51: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

82

@remaja.islami, dan dari hasil penelitian tersebut penulis

tidak menemukan responden dengan tingkat perasaan yang

cukup atau 0 responden dimana responden benar-benar tidak

merasa tertarik untuk mengakses akun tersebut dan tiak

termotivasi untuk berbusana sesuai postingan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat afektif responden terhadap sikap

berbusana muslim mahasiswi termasuk dalam kategori sangat

baik.

Artinya bahwa perasaan senang responden yang

timbul setelah memperhatikan postingan yang disajikan akun

instagram @remaja.islami dan merasa tertarik serta

termotivasi untuk mengenakan fashion muslimah dalam

kehidupan sehari-harinya. Hal ini dapat dilihat disimpulkan

bahwa pada indikator afektif terdapat hasil sebanyak 66

responden atau sebesar 98,5% responden berada pada kategori

sangat baik dalam hal afektif pada variabel sikap berbusana

muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan 2016.

c) Konatif

Konatif atau efek yang merujuk pada tindakan atau

sikap nyata individu yang dapat diamati meliputi pola

tindakan, kebiasaan berperilaku atau kegiatan. Efek ini

mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada

sikap khalayak dalam tindakan kehidupan sehari-harinya.

Tingkat konatif individu dalam berbusana muslim dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 52: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

83

Tabel 18

Konatif terhadap sikap berbusana muslim mahasiswi

Konatif Frekuensi Presentase

Cukup 0 0%

Baik 27 40,3%

Sangat Baik 40 59,7%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lampiran 16

Indikator ketiga yaitu konatif. Tabel 18 menunjukan

hasil indikator tingkat konatif terhadap sikap berbusana

muslim mahasiswi dari 67 responden. Hasil pengolahan

data diperoleh skor minimal 3, skor maksimal 12, mean

7,5 dan standar deviasi 1,5. Kemudian untuk klasifikasi,

diperoleh hasil kategori cukup < 6, kategori baik 6 ≤ skor

< 9 dan kategori sangat baik ≤ 9.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 40 atau

59,7% responden dalam kategori tingkat konatif sangat

baik, dimana responden selalu berbusana muslim dalam

aktifitas sehari-harinya dan tidak hanya dilingkungan

kampus saja melainkan dalam segala tempat, kondisi dan

situasi apapun dengan artian konsisten. terdapat 27 atau

40,3% responden pada kategori tingkat tindakan baik

dimana responden berbusana muslim dalam aktivitas

sehari-harinya namun tidak terlalu konsisten, dan dari

hasil penelitian tersebut penulis tidak menemukan

responden dengan tingkat tindakan yang cukup atau 0

responden atau responden sangat tidak konsisten dalam

Page 53: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

84

berbusana muslim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tingkat tindakan responden terhadap sikap berbusana

muslim mahasiswi termasuk dalam kategori sangat baik.

Artinya bahwa individu mengaplikasikan tatacara

berbusana muslimah dalam aktivitas sehari-harinya

dalam tempat, kondisi dan situasi apapun. Hal ini dapat

dilihat dari indikator konatif terdapat hasil sebanyak 40

responden atau sebanyak 59,7% mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016 berada pada kategori sangat

baik dalam berbusana muslim.

d) Sikap Berbusana Muslim Mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016

Sikap berbusana muslim dalam penelitian ini

merupakan suatu respon yang diberikan oleh individu

dari adanya pesan yang disampaikan akun instagram

@remaja.islami. Dalam penelitian ini, perilaku

berbusana muslim meliputi indikator kognitif atau

pengetahuan, afektif atau emosi, dan konatif atau

tindakan.

Page 54: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

85

Tabel 19

Sikap Berbusana Muslim Mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016

Sikap Berbusana

Muslim Mahasiswi

Frekuensi Presentase

Cukup 0 0%

Baik 0 0%

Sangat Baik 67 100%

Jumlah 67 100%

Sumber : diolah dari data kuesioner lsmpiran 17

Berdasarkan tabel 19 di atas menunjukan hasil sikap

berbusana muslim mahasiswi dari 67 responden. Hasil

pengolahan data tersebut diperoleh skor minimal 10, skor

maksimal 40, mean 25 dan standar deviasi 5. Kemudian

untuk klasifikasi, diperoleh hasil kategori cukup < 20,

kategori baik 20 ≤ skor < 30 dan kategori sangat baik ≤ 30.

Dari tabel di atas diketahui terdapat sebesar 67 atau

100% responden dalam kategori sikap sangat baik, dan dari

hasil penelitian tersebut penulis tidak menemukan responden

dengan tingkat sikap baik dan cukup atau 0 responden.

Dari 67 responden diatas, semua responden atau 100%

sikap mereka sangat baik dalam hal berbusana muslim.

Seperti variabel intensitas, pada variabel sikap juga ada

beberapa faktor yang mempengaruhi responden untuk

bersikap sangat baik dalam berbusana muslim, salah satunya

karena faktor lingkungan. Lingkungan merupakan salah satu

Page 55: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

86

faktor terbesar atas penentuan sikap para responden tersebut,

karena lingkungan salah satu tempat yang sangat dekat

dengan kehidupan manusia dan dapat merubah seseorang

dalam bersikap.

Grafik 2 Sikap Berbusana Muslim Mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016

Sumber : diolah dari data kuesioner variabel sikap berbusana muslim

C. Analisis Data

1. Analisis Chi-Square

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan sikap

berbusana muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta

angkatan 2016, peneliti menggunakan rumus Chi Square atau

kai kuadrat. Langkah pertama adalah membuat tabel silang

untuk menghitung frekuensi teoritis yaitu frekuensi yang

terjadi bila tidak ada perbedaan dalam frekuensi pada dua

variabel pokok. Frekuensi teoritis (ft) dihitung dari jumlah

kolom dikaitkan dengan jumlah baris bagi setiap kotak.

Rumusnya sebagai berikut :

0%0%

50%50%

FREKUENSI

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Page 56: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

87

𝑓𝑡𝑎𝑥 = 𝐾𝑎𝑥 𝐵𝑥

𝑇

Keterangan :

ftax = Frekuensi teoritis pada kotak dengan kolom a dan baris

x

Ka = Jumlah pada kolom a

Bx = Jumlah pada baris x

T = Jumlah sampel total

Tabel 20 Intensitas Mengakses * Sikap Berbusana Crosstabulation

Sumber : diolah dari data lampiran 18

Berdasarkan tabel diatas pada kolom intensitas dan sikap

Crosstabulation terdapat hasil sebesar 36 responden dari variabel

intensitas pada kategori sedang dan juga variabel sikap pada

kategori baik dan sangat baik, yang artinya tingkat intensitas

respondennya adalah sedang dan mendapat respon yang baik dari 36

responden dengan kategori baik sangat baik, sebesar 15 responden

Sikap Berbusana

Total Baik

Sangat

Baik

Intensitas

Mengakses

Sedang Count 15 21 36

% within

Intensitas

Mengakses

41,7% 58,3% 100,0%

Tinggi Count 6 25 31

% within

Intensitas

Mengakses

19,4% 80,6% 100,0%

Total Count 21 46 67

% within

Intensitas

Mengakses

31,3% 68,7% 100,0%

Page 57: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

88

atau 41,7% pada kategori baik, 21 responden atau 58,3% sangat

baik, terlihat dari banyaknya jumlah pada tiap kategori.

Berikutnya pada kolom variabel intensitas dan kolom intensitas

pada kategori tinggi terdapat jumlah sebesar 31 responden, pada

kategori baik dan sangat baik. Kemudian terdapat 6 responden atau

19,4% pada kategori baik dan 25 responden atau 80,6% pada

kategori sangat baik terlihat dari jumlah pada tiap kategori dalam

variabel sikap pada kolom tinggi di variabel intensitas.

Berdasar penjelasan tabel diatas, jumlah responden yang di uji

dalam penelitian ini sebanyak 67 responden terlihat dari jumlah skor

total pada kolom variabel sikap maupun variabel intensitas, artinya

dalam penelitian ini semua variabel telah diuji tanpa terkecuali.

Dengan besaran total keseluruhan dari variabel sikap pada ketegori

baik berjumlah 21 responden atau 31,3%, kemudian pada kategori

sangat baik sebesar 46 responden atau 68,7% dengan tingkat

presentasenya 100%.

Berikut adalah perhitungan frekuensi teoritis dari tabel 18 :

S*B = 36𝑥21

67= 11,28

T*SB = 31𝑥46

67= 21,28

S*SB = 36𝑥46

67= 24,71

T*B = 31𝑥21

67= 9,71

Setelah didapat frekuensi teoritis selanjutnya adalah mencari

chi square atau kai kuadrat. Adapun rumus chi square sebagai

berikut :

Page 58: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

89

𝑋2 = ∑(𝐹𝑜 − 𝐹𝑡)2

𝐹𝑡

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

Fo = Frekuensi observasi

Ft = Frekuensi teoritis atau harapan

Tabel 21 Perhitungan Chi Square atau Kai Kuadrat

Sumber : dari data lampiran 19

Setelah dilakukan perhitungan analisis maka berdasarkan

tabel diatas, dapat diketahui bahwa koefisien Chi-square atau Kai

Kuadrat adalah 3,848. Hasil tersebut merupakan skor jumlah total

keselurusan dari analisis yang dengan diteliti. Pada derajat

kebebasan atau dk-nya mendapatkan hasil 1, angka tersebut diambil

dari jumlah kolom minus satu dikalikan jumlah baris minus satu atau

dk = (2-1) (2-1) = 1.

Setelah didapatkan nilai derajat kebebasan atau dk, maka

untuk mengetahui hasil yang diperoleh itu signifikan atau tidak,

maka nilai chi square atau kai kuadrat yang dihitung dari hasil

survei dibandingkan dengan tabel distribusi chi square

Intensitas

Mengakses

Akun Instagram

@remaja.islami

Sikap

Berbusana

Muslim

Fo Ft Fo-Ft (𝐹𝑜 − 𝐹𝑡)2 (𝐹𝑜 − 𝐹𝑡)2

𝐹𝑡

S*B 15 11,28 3,72 13,83 1,226

S*SB 21 24,71 -3,71 13,76 0,556

T*B 6 9,71 -3,71 13,76 1,417

T*SB 25 21,28 3,72 13,83 0,649

Jumlah 67 X2 = 3,848

Page 59: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

90

berdasarkan nilai dari dk-nya. Suatu hubungan dinyatakan

signifikan jika chi square hitung lebih besar atau sama dengan nilai

yang ada pada tabel distribusi x2 untuk derajat kebebasan yang

bersangkutan yaitu 1. Tingkat signifikansi yang dipilih adalah

0,05.

Tabel 22 Distribusi Chi Square atau Kai Kuadrat

Dk 0,10 0,05 0,02 0,01 0,001

1 2,706 3,841 5,412 6,635 10,827

2 4,605 5,991 7,824 9,210 13,815

3 6,251 7,815 9,837 11,345 16,268

4 7,779 9,488 11,668 13,277 18,465

Sumber : Masri singarimbun, Metode Penelitian Survei data

lampiran 20

Berdasarkan hasil pada perhitungan di atas, pada nilai chi

square yang didapat adalah 3,848 dengan dk-nya adalah 1 dan

tingkat probabilitas sebesar 0,05. Pada tabel 22 distribusi chi

square di atas hasil yang diperoleh adalah 3,841 dilihat dari dk-nya

yaitu 1, maka 3,848 > 3,841 maka hubungannya dinyatakan

signifikan. Artinya Ha diterima. Dengan demikian maka terdapat

hubungan intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami

dengan sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016.

Page 60: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

91

Grafik 3

Variabel Intensitas dan Variabel Sikap

Berdasarkan grafik diatas, adalah untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel intensitas dan variabel sikap. Pada

variabel sikap di atas menggambarkan bahwa secara visual dalam

bentuk grafik, kemudian pada bagian count menggambarkan

secara kuantitatif.

Berdasarkan gambar diatas, dapat dideskripsikan bahwa

pada kategori intensitas mengakses sedang yang memiliki

indikator sikap baik dan sangat baik, kemudian kedudukan paling

tinggi adalah pada indikator sangat baik di variabel sikap.

Kemudian terlihat pada grafik warna abu tua pada indikator

intensitas mengakses sedang adalah kategori baik pada variabel

sikap.

0

5

10

15

20

25

30

S E D A N G T I N G G I

CO

UN

T

INTENSITAS

Baik

Sangat Baik

SIKAP

Page 61: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

92

Pada kategori tingkat intensitas mengakses tinggi terlihat

sikap sangat baik pada indikator sikap memiliki kedudukan

tertinggi dari indikator yang lain. Hal ini dapat dilihat berdasar

grafik 3 diatas. Untuk warna hitam adalah indikator sikap baik dan

abu muda indikator sikap sangat baik.

2. Analisis Kontingensi

Setelah dilakukan analisis chi square atau kai kuadrat,

selanjutnya untuk mengetahui eratnya hubungan antar kedua

variabel, peneliti menggunakan rumus koefisien kontingensi.

Adapun rumus koefisien kontingensi sebagai berikut :

𝐾 = √3,848

3,848+67 = √0,054 = 0,232

Semakin besar K berarti hubungan antara dua variabel makin

erat, K berkisar antara 0,800 - 1,000 = sangat tinggi, antara 0,600

- 0,799 = tinggi, antara 0,400 - 0,599 = cukup, antara 0,200 - 0,399

= rendah, dan antara 0,000 - 0,199 = sangat rendah (tidak valid).

Dari perhitungan di atas didapat koefisien kontingensi sebesar

0,232 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dua

variabel rendah. Hal ini menunjukan bahwa adanya faktor lain

yang juga mempengaruhi sikap berbusana muslim mahasiswi,

salah satunya karena postingan yang disajikan akun instagram

@remaja.islami yang begitu umum dan latar belakang pendidikan

responden serta lingkungan pergaulannya.

Page 62: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

93

D. Pembahasan dan Interpretasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menjawab

rumusan masalah yang sebelumnya telah dirumuskan.

Sebelum menjawab rumusan masalah, terlebih dahulu peneliti

memaparkan data variabel X (intensitas mengakses) dan

variabel Y (sikap berbusana muslim). Dari hasil olah data

variabel X (intensitas mengakses) pada tabel 15 didapatkan

hasil bahwa variabel intensitas mengakses akun instagram

@remaja.islami dikategorikan menjadi 3 yaitu rendah, sedang

dan tinggi. Setelah dilakukan olah data dari 67 responden

diperoleh hasil pada seluruh responden atau 100% memiliki

intensitas mengakses akun instagram @remaja.islami yang

tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dipengaruhi oleh

perhatian, penghayatan, frekuensi dan durasi yang diberikan

responden untuk mencari informasi tentang dunia keislaman

yang disajikan dalam akun tersebut.

Selanjutnya dari hasil olah data variabel Y (sikap

berbusana muslim) pada tabel 19 didapatkan hasil bahwa

variabel sikap berbusana muslim dikategorikan menjadi 3

yaitu cukup, baik dan sangat baik. Setelah dilakukan olah data

dari 67 responden terdapat hasil pada seluruh responden

yaitu 67 atau 100% termasuk dalam kategori sangat baik

dalam hal berbusana muslim. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa sikap berbusana muslim mahasiswi PGSD UST

Yogyakarta angkatan 2016 dipengaruhi oleh tingkat

Page 63: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

94

pengetahuan, perasaan dan tindakan yang diberikan

responden.

Kemudian untuk menjawab rumusan masalah yang

harus dijawab adalah bagaimana hubungan intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan sikap

berbusana muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan

2016, serta untuk melakukan pengujian hipotesis alternative

(Ha) dan hipotesis nihil (Ho). Sebelum dilakukan perhitungan,

terlebih dahulu dirumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan

hipotesis nihil (Ho) sebagai berikut :

Ha : Terdapat hubungan positif antara intensitas mengakses

akun instagram @remaja.islami dengan sikap berbusana

muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan 2016

Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan sikap

berbusana muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan

2016

Untuk menjawab rumusan masalah, pengujian hipotesis

dan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami dengan sikap

berbusana muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan

2016, maka peneliti menggunakan rumus chi square. Dari

perhitungan pada tabel 19 didapat nilai x2 sebesar 3,848

dengan dk-nya adalah 1, dan tingkat probabilitasnya sebesar

0,05. Pada tabel distribusi chi square atau kai kuadrat pada

tabel 22, hasil yang diperoleh adalah 3,841 dilihat dari dk-nya

1, karena 3,848 lebih besar dari 3,841 maka hubungannya

Page 64: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

95

dikatakan signifikan. Artinya Ha-nya diterima. Dengan

demikian terdapat hubungan positif intensitas mengakses

akun instagram @remaja.islami dengan sikap berbusana

muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan 2016.

Selanjutnya untuk mengetahui eratnya hubungan antara

dua variabel, peneliti menggunakan rumus koefisien

kontingensi. Semakin besar K berarti hubungan antara dua

variabel makin erat. K berkisar antara 0,200-0,399 termasuk

dalam kategori rendah. Dari hasil perhitungan di atas didapat

nilai K sebesar 0,232 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan

antara dua variabel rendah. Hal ini menunjukan bahwa adanya

faktor lain yang juga mempengaruhi sikap berbusana muslim

mahasiswi, salah satunya karena postingan yang disajikan akun

instagram @remaja.islami yang begitu umum dan latar belakang

pendidikan responden serta lingkungan pergaulannya.

Berdasarkan hasil penelitian ini memperkuat dan

mendukung kajian teoritis yang dipakai dalam penelitian ini.

Pertama yaitu teori efek media massa yang biasa disebut efek

moderat. Beragam respon akan diberikan oleh manusia dalam

menerima pesan yang disajikan oleh media massa. Artinya,

banyak variabel yang turut mempengaruhi respon yang

diberikan oleh manusia dalam penerimaan pesan media, yaitu

latar belakang pendidikan terakhir, lingkungan pergaulan dan

program kegiatan yang diikuti responden serta pesan yang

disampaikan media. Dengan demikian, pesan dan efek dalam

komunikasi massa merupakan proses interaksi dan hasil

negosiasi antara media dan masyarakat. Kedua, yaitu teori

Page 65: BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.uin-suka.ac.id/35314/1/15210077_BAB-II_sampai... · 2019-06-27 · METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian

96

Stimulus Organism Respon (SOR) yang menjelaskan bahwa

proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap. Dalam

teori ini dinyatakan bahwa manusia membentuk suatu sikap

dengan adanya stimulus (pesan) yang disampaikan media

media, Komunikan (organism) akan memahami setiap pesan

yang disampaikan oleh media kemudian mereka akan

mengolah, mengartikan, dan memahaminya, serta akan

memberikan tanggapan (respon) baik dalam perubahan

pemikiran, perasaan ataupun tindakan.

Berdasarkan tabel 18 adalah sikap berbusana muslim

mahasiswi PGSD UST Yogyakarta lebih banyak masuk dalam

kategori sangat baik yaitu 46 responden atau 68,7%. Intensitas

mengakses akun instagram @remaja.islami bukan merupakan

satu-satunya faktor utama yang menimbulkan sikap

berbusana muslim mahasiswi PGSD UST Yogyakarta angkatan

2016, akan tetapi ada faktor lain seperti latar belakang

pendidikan terakhir, lingkungan, program kegiatan mahasiswi,

postingan yang disajikan akun instagram @remaja.islami yang

begitu umum dan lain sebagainya.