14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik. Dalam hal ini, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif eksperimen. Eksperimen merupakan suatu rancangan penelitian yang mengidentifikasi hubungan kausal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur pengaruh variabel- variabel explanatory atau variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengontrol variabel-variabel lain untuk melakukan inferensi kausal secara lebih jelas. Menurut Zikmund, eksperimen merupakan suatu penelitian yang kondisi-kondisi tertentu dikendalikan sehingga satu atau beberapa variabel dapat dikontrol untuk menguji hipotesis. 1 B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Koperasi Baytul Ikhtiar Kantor Pusat yang berlokasi di Kecamatan Bogor Barat, Jawa Barat. Pemilihan Koperasi Baytul Ikhtiar, Bogor, Jawa Barat karena akses perizinan yang mudah dan transparan pada publik termasuk pada sebuah penelitian. 1 Acep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif (Jakarta: PT Grasindo, 2008), 19-20

51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan

penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis

data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik. Dalam hal

ini, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif eksperimen. Eksperimen

merupakan suatu rancangan penelitian yang mengidentifikasi hubungan

kausal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur pengaruh variabel-

variabel explanatory atau variabel independen terhadap variabel dependen

dengan mengontrol variabel-variabel lain untuk melakukan inferensi

kausal secara lebih jelas. Menurut Zikmund, eksperimen merupakan suatu

penelitian yang kondisi-kondisi tertentu dikendalikan sehingga satu atau

beberapa variabel dapat dikontrol untuk menguji hipotesis.1

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Baytul Ikhtiar Kantor Pusat

yang berlokasi di Kecamatan Bogor Barat, Jawa Barat. Pemilihan

Koperasi Baytul Ikhtiar, Bogor, Jawa Barat karena akses perizinan yang

mudah dan transparan pada publik termasuk pada sebuah penelitian.

1 Acep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif (Jakarta: PT Grasindo, 2008), 19-20

Page 2: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

Koperasi baytul Ikhtiar bukan satu-satunya koperasi Syariah yang

memiliki program pemberdayaan perempuan yang serupa dengan metode

Grameen Bank di Indonesia, namun ia memiliki pengawasan terbaik dan

rekruitmen anggota yang paling selektif (yakni memilih anggota yang

benar-benar membutuhkan pemberdayaan) bahkan ada keberlanjutan pada

usaha para anggotanya. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2015

– Februari 2016 (mulai dari penyusunan proposal, ujian proposal,

penyebaran kuesioner, analisis data, hingga penelitian selesai dan berakhir

pada ujian), sedangkan penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 4

bulan Januari 2016 – tanggal 15 Januari 2016.

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dan sampel adalah dua hal yang sangat populer dalam

penelitian. Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik

dari populasi, sedangkan populasi merupakan jumlah keseluruhan yang

mencakup semua anggota yang diteliti.2 Koperasi BAIK memiliki 14

kantor cabang dan 33.808 orang anggota. Merujuk pada teori grameen

bank bahwa yang diberdayakan adalah anggota yang sangat miskin bahkan

sangat tak berdaya, maka pihak Koperasi BAIK merekomendasikan

peneliti untuk mengambil populasi sekaligus sampel di Kecamatan

Tamansari Kabupaten Bogor.

2 Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran:Cara Praktis Meneliti Konsumen dan Pesaing, Edisi Revisi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009) 113

Page 3: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

Populasi di daerah tersebut berjumlah 114 orang anggota, sehingga

peneliti menggunakan sampel jenuh atau total sampling. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai

responden atau sampel.3 Suharsimi Arikunto juga mengatakan bahwa

pengambilan sampel yang subjeknya kurang dari 100 orang maka

sebaiknya diambil semua.4

Namun, setelah dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak 114

kuesioner hanya 62 yang kembali dan dapat digunakan sebagai data yang

valid tanpa missing. Hal itu dikarenakan ada kuesioner yang tidak kembali

dan ada yang kosong tanpa diisi. Sampel sebanyak 62 sudah lebih dari

cukup karena melihat smartPLS tidak membutuhkan banyak sampel. Hal

itu juga senada dengan pendapat Iskandar Putong, bahwa PLS atau Partial

Least Square beserta atributnya lebih adaptif, karena selain realistis juga

logis sebab PLS tidak memerlukan data yang berdistribusi normal, jumlah

sampelnya yang penting cukup (stabil), maksudnya tidak harus 100 atau

200 observasi sebagaimana syarat SEM konvensional.5

Hal itu juga didukung oleh penelitian Rahmawati, bahwa

perbedaan ukuran sampel Bootstrap yang digunakan tidak berpengaruh

terhadap persentase signifikansi, jika ukuran sampel asli yang digunakan 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 131 4 Suharsimi .... (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 112 5 Iskandar Putong, Pengantar SEM dan PLS: Pengantar SEM dan PLS dan Mitos yang Menyertainya (Tidak Dipublikasikan)

Page 4: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

berkisar 80-100. Saat ukuran sampel asli sebesar 50-55 terjadi perbedaan

persentase signifikansi, terutama saat n elemen yang digunakan berkurang

20-50% dari ukuran sampel asli. Persentase signifikansi konvergen ketika

ukuran sampel Bootstrap B=100 dan n elemen sebesar sampel asli, atau

berkurang 10% dengan ukuran sampel asli minimal 50-55. Saat ukuran

sampel asli berkisar antara 80-100 ukuran B=50 dengan n elemen

berkurang 50%, akan menghasilkan persentase signifikansi yang sama

pada saat B=500 dan n elemen sejumlah sampel asli.6 Ukuran sampel 62

sudah diatas 55, meskipun dibawah 80.

Begitu juga didukung oleh pendapat Jonathan, jika SEM yang

berbasis kovarian mengharuskan ukuran sampel yang besar yang dapat

mencakup ratusan bahkan ribuan observasi, maka PLS SEM cukup dengan

menggunakan ukuran sampel yang kecil. Ukuran sampel kecil dengan

persyaratan minimal adalah: 10 kali dari besarnya indikator formatif

terbanyak yang digunakan untuk mengukur 1 variabel laten atau 10 kali

dari jumlah jalur struktural terbanyak yang ditujukan ke variabel laten

tertentu dalam model struktural. Penelitian yang dilakukan oleh Chin dan

Newsted (1999) membuktikan hanya dengan menggunakan 20 data

mereka dapat menggunakan PLS SEM dengan benar.7

6 Eriza Rahmawati. 2013. Kajian Ukuran Sampel Metode Bootstrap Pada Pemodelan Struktural Teknik Partial Least Square (PLS). Diakses pada 23 Januari 2016 dari Portal Garuda. Website: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=192124&val=6491&title=kajian%20ukuran%20sampel%20metode%20bootstrap%20%20pada%20pemodelan%20struktural%20%20teknik%20partial%20least%20square%20(pls) 7 Jonathan Sarwono, Mengenal PLS-SEM (tidak dipublikasikan)

Page 5: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh

orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang

melakukannya. Data primer ini disebut data asli atau data baru. Data

tersebut diperoleh dari kuesioner, wawancara, dan observasi.8 Sedangkan

Indriantoro dan Supomo mengatakan bahwa data primer yaitu sumber data

penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tanpa melalui

perantara) dengan metode survei.9

Dalam penelitian ini kuesioner dilakukan secara langsung dengan

nasabah koperasi BAIK, yaitu para ibu-ibu. Sedangkan teknik

pengumpulan data dengan metode survei yang melalui kuesioner, sebagian

tidak memerlukan kehadiran peneliti karena salah satu tekniknya bisa

dikirim bersama-sama melalui paket, meskipun teknik lainnya juga bisa

didistribusikan secara personal.10 Sedangkan wawancara dilakukan kepada

pegawai koperasi BAIK dan sebagian nasabah.

Selain data primer, untuk mendukung analisis ini maka peneliti

juga menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah semua sumber

data yang diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber- 8 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistika, cet. ke-2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 19 9 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2011), 146-147 10 Ibid., 152-155

Page 6: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

sumber yang telah ada, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan

penelitian terdahulu.11 Data sekunder juga diambil dari Badan Pusat

Statistik, jurnal, tesis, disertasi, buku-buku, dan lain sebagainya.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan alat ukur

tipe skala interval, yaitu skala likert. Skala ini terdiri dari rangkaian

pernyataan yang menyatakan sikap persetujuan atau penolakan terhadap

objek. Responden diminta untuk memberikan respon atas serangkaian

pernyataan, kemudian setiap sampel diberi skor nilai. Umumnya

menggunakan lima angka penilaian, yaitu: 12 sangat setuju (skor 5), setuju

(skor 4), Ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju

(skor 1). Dan dalam penelitian ini juga menggunakan angka penilaian

lainnya, yang masih kategori likert, yaitu: selalu (skor 5), sering (skor 4),

Ragu-ragu (skor 3), pernah (skor 2), dan tidak pernah (skor 1).13 Dalam

penelitian ini, ketika pertanyaan mengarah pada negatif maka skornya

otomatis akan terbalik, hal itu karena seluruh pertanyaan bernilai satu arah,

yaitu positif.

11 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistika, cet. ke-2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 19 12 Lihat Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2011), 104 dan lihat juga Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi ke-3 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), 4 13 Syahu Sugian O, Kamus Manajemen (Mutu) (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), dan lihat juga “Masyarakat,” dalam jurnal Sosiologi, Masalah 1 (Jakarta: Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992, didigitalkan pada 16 Jul 2009), 21

Page 7: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional variabel diperlukan untuk menunjukkan

batasan peneliti agar mengetahui baik dan buruknya pengukuran tersebut.

Tabel 3.1 berikut ini menjelaskan definisi operasional variabel dari

efektivitas program pemberdayaan perempuan miskin Koperasi Baytul

Ikhtiar (BAIK):

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Kode Skala Pengukuran

Tahap Perencanaan (X1)

1. Petugas melakukan Observasi Blok-blok Pemukiman (Assesmen Wilayah) dengan tepat

2. Petugas melakukan proses seleksi bagi calon anggota yang berminat dan telah mendaftar untuk mengikuti program ikhtiar.

3. Petugas melakukan Uji Kelayakan Calon Anggota (UK) dengan wawancara, mengenai kondisi ekonomi rumah tangga, asset keluarga, usaha serta kondisi rumah.

4. Latihan Wajib Kelompok (LWK) bertujuan mengajak calon Anggota untuk lebih mengetahui informasi tentang lembaga.

5. Latihan Wajib Kelompok (LWK) memberikan pelayanan simpan pinjam.

6. Latihan Wajib Kelompok (LWK) melatih anggota belajar berkumpul.

7. Latihan Wajib Kelompok (LWK) melatih anggota kedisiplinan.

8. Latihan Wajib Kelompok (LWK) melatih anggota tanggung jawab

9. Latihan Wajib Kelompok (LWK) melatih kepedulian di tingkat mereka sebelum

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9

Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert

Page 8: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

menjadi kelompok. Tahap Pelaksanaan (X2)

1. Pelayanan Majelis yang dilaksanakan sekali setiap pekan.

2. Lokasi Pelayanan Majelis ditentukan oleh kelompok berdasarkan hasil musyawarah.

3. Pelayanan Majelis hanya dilakukan pada anggota kelompok yang telah melewati proses UK dan LWK sebagai syarat sah menjadi anggota Koperasi BAIK sebagaimana ada di tahap perencanaan.

4. Aktivitas Pelayanan Majelis baru akan dilakukan setelah pertemuan resmi di buka dengan membaca doa dan ikrar.

5. Pelayanan Majelis melayani setoran (angsuran, tabungan wajib, tabungan kelompok, tabungan cadangan, tabungan sukarela dan infaq/ dana sasarengan kalau ada).

6. Pelayanan Majelis melayani penarikan (tabungan sukarela, tabungan cadangan, tabungan wajib dan tabungan kelompok kalau ada yang keluar dari keanggotaan).

7. Pelayanan Majelis melayani pengajuan pinjaman/ pembiayaan.

8. Pelayanan Majelis melayani Droping/ pencairan pinjaman/ pembiayaan.

9. Ada Pendampingan dari petugas koperasi BAIK.

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9

Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert

Tahap Evaluasi (X3)

1. Penggunaan modal untuk bisnis sendiri 2. Ada masalah dalam membayar angsuran 3. Ada peningkatan asset setelah mendapat

pembiayaan 4. Jumlah pembiayaan cukup untuk

mengurangi beban kemiskinan 5. Persepsi anggota mengenai bagi hasil dan

bunga pelayanan petugas terdiri dari beberapa hal, antara lain; 6. petugas koperasi selalu hadir 7. petugas koperasi tanggap dalam

memberikan pelayanan 8. petugas koperasi sopan dan ramah 9. petugas koperasi menolong dan menangani

anggota dengan baik.

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9

Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert

Page 9: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

10. anggota mudah mendapatkan pembiayaan. 11. anggota mudah melakukan transaksi

dengan bank.

X3.10 X3.11

Skala Likert Skala Likert

Kinerja Fasilitator (Y1)

1. Kinerja fasilitator/ petugas bank sebagai pelatih

2. Kinerja fasilitator/ petugas bank sebagai mediator

3. Kinerja fasilitator/ petugas bank sebagai penggerak

4. Kinerja fasilitator/ petugas bank sebagai penjalin komunikasi.

5. Kinerja fasilitator/ petugas bank sebagai pengawas.

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5

Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert

Efektivitas Program Pemberdayaan Perempuan (Y4)

1. Adanya peningkatan pendapatan nasabah 2. Adanya tingkat kepercayaan 3. Adanya tingkat jaringan sosial 4. Adanya tingkat kerjasama.

Y4.1 Y4.2 Y4.3 Y4.4

Skala Likert Skala Likert Skala Likert Skala Likert

Sumber: diolah

G. ANALISIS DATA

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial

Least Square. Partial Least Square (PLS) adalah teknik baru yang

diminati banyak orang, karena tidak membutuhkan data yang terdistribusi

normal atau sebuah penelitian dengan sampel sedikit. PLS merupakan

metode untuk memprediksi konstruk dalam model dengan banyak faktor

dan hubungan collinear. PLS menggunakan software seperti SmartPLS,

WordPLS, PLS-Graph dan VisualGraph.14

PLS tidak mengharuskan memiliki teori yang kuat. Satu kelebihan

PLS dibanding SEM adalah PLS mampu meng-handle model yang

14 Imam Ghazali dan Hengky Latan, Partial Least Squares “Konsep, Metode dan Aplikasi” menggunakan Program WarpPLS 2.0 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2012)

Page 10: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

kompleks dengan mutiple variabel eksogen dan endogen dengan banyak

indikator, dapat digunakan pada jumlah sampel kecil dan dapat mengatasi

variabel dengan tipe nominal, ordinal dan continuous.15

Dalam penelitian ini menggunakan smartPLS 2.0 dan langkah

dalam two step approach-nya (1) melakukan analisis faktor konfirmatori

dan (2) menguji model struktural secara keseluruhan. Evaluasi model

sebagai berikut:

1. OUTER MODEL

Analisis outer model digunakan untuk menguji validitas dan

reliabilitas dari daftar peryataan atau kuesioner yang digunakan,

sehingga diperoleh data yang valid dan reliable. Validitas diukur

dengan convergent dan discriminant validity, sedangkan reliabilitas

dengan composite reliability.

a) UJI VALIDITAS

Suatu alat instrumen dapat dikatakan valid jika alat

tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu

memberikan hasil ukur yang sesuai tujuan pengukuran.16

Validitas diukur dengan convergent validity dan

discriminant validity.

Convergent validity adalah skor indikator dengan

skor variabel latennya. Untuk hal ini loading 0.5 sampai 0.6 15 Ibid. 16 Mohamad Dimyati, 2009, Analisis SEM Dalam Uji Pengaruh Beberapa Variabel Terhadap Loyalitas (Jakarta: Mitra Wacana Media), 52.

Page 11: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

dianggap cukup, pada jumlah indikator per konstruk tidak

besar, berkisar antara 3 sampai 7 indikator. Discriminant

validity adalah membandingkan nilai square root of

average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan

korelasi antar konstruk lainnya dalam model, jika square

root of average variance extracted (AVE) konstruk lebih

besar dari korelasi dengan seluruh konstruk lainnya maka

dikatakan memiliki discriminant validity yang baik.

Direkomendasikan nilai pengukuran harus lebih besar dari

0.50

b) UJI RELIABILITAS

Suatu kuesioner/ indikator dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.17 Composite

reliability (pc) adalah kelompok indikator yang mengukur

sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik

jika memiliki composite reliability ≥ 0.7. walaupun bukan

merupakan standar absolute. Composite reliability

merupakan uji reliabilitas dalam PLS yang dimana

17 Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), 41.

Page 12: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

menunjukkan akurasi, konsistensi dari ketepatan suatu alat

ukur dalam melakukan pengukuran.18

2. INNER MODEL

Inner model atau disebut dengan structural model merupakan

bagian pengujian hipotesis yang digunakan untuk menguji

signifikansi variabel laten eksogen (independen) terhadap variabel

laten endogen (dependen) dan nilai dari R2.19 Pengujian dilakukan

dengan melihat nilai t, jika t-hitung besar dibanding t-tabel (alpha

5% = 1,96) maka hipotesis (H1) diterima dan H0 ditolak, dan

sebaiknya.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling

Bootsrapp yang dikembangkan oleh Geisser & Stone. SmartPLS

can generate T-statistics for significance testing of both the inner

and outer model, using a procedure called bootstrapping. In this

procedure, a large number of subsamples (e.g., 5000) are taken

from the original sample with replacement to givebootstrap

standard errors, which in turn gives approximate T-values for

18 Rizki Aditya Rozandy dkk, Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi dengan Metpde Partial Least Square (STudi Kasus Pada Sentra Industri Tahu Desa Sendang, Kec.Banyakan, Kediri), Jurnal Industria, Vol 1, No 3, 154. 19 Ibid. 154

Page 13: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

significance testing of the structural path. The bootstrap result

approximates the normality of data.20

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa

besar pengaruh variabel eksogen terhadap endogen, semakin besar

nilainya berarti semakin besar pengaruhnya.

3. ESTIMASI.

Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah

metode kuadrat terkecil (least square methods). Proses perhitungan

dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika

telah tercapai kondisi konvergen. Pendugaan parameter di dalam

PLS meliputi 3 hal, yaitu:21

a) Weight estimate digunakan ntuk menciptakan skor variabel

laten

b) Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar

variabel laten dan estimasi loading antara variabel laten

dengan indikatornya.

c) Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi,

intersep) untuk indikator dan variabel laten.

20 Ken Kwong-, “Partial Least Squares Structural Equation”, Marketing Bulletin, 2014, 23. 21 I Gede Nyoman Mindra Jaya dan I Made Sumertajaya, ”Pemodelan Persamaan Struktural dengan Partial Least Square,” Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika, 2008, 122

Page 14: 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN JENIS PENELITIAN …digilib.uinsby.ac.id/5950/3/Bab 3.pdf · METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64