28
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut Mc.Ashan (1981 dalam Majid 2014:22), kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang di peroleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya untuk hal apa dia dapat melakukan dengan baik perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Memperkuat pendapat tersebut Depdiknas (2002:1) mendefinisikan rumusan kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan demikian kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Kompetensi sebagai penguasan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Mulyasa 2003:38 ). Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari

BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kompetensi Guru

2.1.1 Konsep Kompetensi Guru

Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut Mc.Ashan (1981

dalam Majid 2014:22), kompetensi merupakan

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang di

peroleh seseorang yang telah menjadi bagian dari

dirinya untuk hal apa dia dapat melakukan dengan

baik perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Memperkuat pendapat tersebut

Depdiknas (2002:1) mendefinisikan rumusan

kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan

nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berfikir dan bertindak. Dengan demikian kompetensi

dapat diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan

kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah

menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan

psikomotor dengan sebaik-baiknya.

Kompetensi sebagai penguasan terhadap suatu

tugas, ketrampilan, sikap, dan apresiasi yang

diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Mulyasa

2003:38 ). Dengan kata lain kompetensi tidak hanya

mengandung pengetahuan, ketrampilan, dan sikap,

namun yang penting adalah penerapan dari

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

8

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan

tersebut dalam pekerjaan.

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru

dan Dosen, “kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Dengan

demikian kompetensi bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang utuh yang

menggambarkan potensi, pengetahuan, ketrampilan,

sikap, dan nilai yang dimiliki seseorang yang terkait

dengan profesi tertentu yang diwujudkan dalam bentuk

tindakan atau kinerja.

Kompetensi seorang guru akan menunjukkan

kualitas guru dalam menjalankan fungsinya sebagai

guru. Jadi kompetensi guru adalah kecakapan,

kemampuan, dan ketrampilan yang dimiliki oleh

seorang yang bertugas mendidik peserta didik agar

mempunyai kepribadian yang luhur dan ketrampilan

dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu

kompetensi guru menjadi tuntutan dasar bagi seorang

guru.

2.1.2 Kompetensi Profesional

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)

menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui

pendidikan profesi”.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

9

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi

profesional yang dimaksud sebagai berikut: 1)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu. 2)

Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar

mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu.

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang

dimampu secara kreatif. 4) Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif. 5) Memanfaatkan TIK

untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

2.2 Kinerja Guru

2.2.1 Konsep Kinerja Guru

Guru adalah pendidik yang berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal ini

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

yang menyatakan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

10

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Dari berbagai pendapat itu dapat

disimpulkan bahwa guru merupakan pendidik

profesional yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan pembelajaran.

Sebagai tenaga profesional guru dituntut fungsi

dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang ditetapkan

pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 Pasal 6 mengatakan bahwa:

Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional

bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan

nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara

yang demokratis, bertanggung jawab. Oleh karena itu,

profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus

dan proporsional menurut jabatan fungsional guru.

Selain itu, agar fungsi dan tugas guru dilaksanakan

sesuai dengan aturan yang berlaku, sejauh mana

pelaksanaannya maka perlu dilakukan penilaian

kinerja.

Kata kinerja adalah terjemahan dari kata

performance yang didefinisikan sebagai hasil atau

tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti

standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati

bersama (Rivai dan Basri, 2005:14). Hal yang senada

dikemukakan oleh Dessler (2000:87) bahwa kinerja

(prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

11

karyawan dibandingkan dengan prestasi yang

diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang

diharapkan adalah prestasi standar yang disusun

sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan

sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar

yang dibuat. Pendapat tersebut diperkuat lagi oleh

Samsudin (2006:159) memberikan pengertian kinerja

sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai

seseorang dengan menggunakan kemampuan yang ada

dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Dipihak lain Payaman Simanjuntak (2005:1)

mengemukakan, kinerja adalah tingkat pencapaian

hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Hal ini sesuai

dengan pengertian kinerja yang dikemukakan oleh

Mulyasa (2004:136) yang mendefinisikan kinerja

sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian

hasil kerja, atau unjuk kerja. Sedangkan Nawawi

(2005:234) memberikan pengertian kinerja sebagai

hasil pelaksanaan suatu pekerjaan. Pengertian tersebut

memberikan pemahaman bahwa kinerja merupakan

suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang secara

langsung maupun tidak langsung dapat diamati oleh

orang lain.

Bahwa kinerja seorang guru akan efektif bila

memiliki kriteria sebagai berikut: memiliki sikap positif,

mampu membangun iklim kelas yang kondusif,

memiliki harapan yang besar terhadap keberhasilan

siswa, mampu berkomunikasi dengan jelas, dapat

mengelola waktu secara efektif, menggunakan struktur

pembelajaran yang jelas, menggunakan berbagai

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

12

macam metode pembelajaran yang bervariasi, menggali

dan menggunakan ide-ide siswa, dan menggunakan

berbagai model pertanyaan yang bervariasi. Menurut

Linda Darling (2010:87) inisiatif guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka kinerja

guru dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

seorang guru secara keseluruhan dalam periode waktu

tertentu yang dapat diukur berdasarkkan pada

penguasaan bahan ajar, kemampuan mengelolan

pembelajaran, dan komitmen menjalankan tugas.

Kinerja guru adalah kompetensi guru menerapkan

kemampuan dan keterampilannya dalam kegiatan

pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan

yang berhubungan dengan fungsi sekolah. Agar dapat

menunjukkan kinerjanya yang tinggi, guru harus

memiliki penguasaan terhadap materi yang akan

diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar

pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien

disertai komitmen menjalankan tugas-tugas tersebut.

Kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan,

pengelolaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.

Sebagai perencana, maka guru harus mampu

mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di

lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai

evaluator maka guru harus mampu melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar siswa (Sanjaya,

2005:13-14). Ini berarti bahwa keberhasilan peserta

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

13

didik dalam belajar di kelas bergantung pada

kemampuan atau kinerja guru mengelola pembelajaran.

Gurulah orang yang paling memegang peranan penting

terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas.

Kemampuan guru dalam merencanakan, dan

melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran sangat

diperlukan. Hanya guru berkinerja baik yang akan

mampu mewujudkannya.

2.2.2 Penilaian Kinerja Guru

Guru adalah pendidik profesional yang

mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Masa depan

masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar

ditentukan oleh guru. Agar tugas, fungsi, dan peran

tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan

yang berlaku diperlukan penilaian kinerja guru yang

menjamin terjadinya proses pembelajaran yang

berkualitas di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan

penilaian kinerja guru dilaksanakan untuk

mewujudkan guru yang profesional. Hasil penilaian

kinerja guru digunakan untuk menyusun profil kinerja

guru dalam penyusunan program pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

Gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan

teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis

kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru

yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk

merencanakan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB). Guru-guru yang ternyata

mendapat hasil penilaian kurang, kemudian akan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

14

diikutsertakan pendidikan atau pelatihan guna

mengembangkan kemampuannya. Selain itu, hasil dari

penilaian kinerja guru diperlukan untuk kenaikan

pangkat dan golongan guru yang bersangkutan. Hal ini

sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009:

Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap-tiap

butir kegiatan utama guru dalam pembinaan karir,

kepangkatan, dan jabatannya. Sistem penilaian kinerja

guru dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan

guru dalam melaksanakan tugasnya melalui

pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan

dalam unjuk kerjanya. Penilaian Kinerja Guru

dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan

tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas

tambahan yang relevan dengan fungsi

sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan

pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang

dijadikan dasar untuk penilaian kinerja adalah

kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan

kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007.

Oleh karena itu, penilaian kinerja guru

penting dilakukan agar diperoleh informasi tentang

kebutuhan guru dalam upaya peningkatan

kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya. Terdapat 14 butir kompetensi yang

dituangkan ke dalam 78 butir indikator kegiatan

untuk dilakukan penilaian. Penilaian terhadap 78

butir indikator kegiatan tersebut dilakukan melalui

kegiatan pemantauan dan pengamatan.

Pemantauan dilakukan untuk menilai kinerja guru

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

15

melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan

guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan

warga sekolah. Pengamatan dilakukan untuk

menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum

pengamatan, pengamatan selama pelaksanaan

proses pembelajaran, dan diskusi setelah

pengamatan. Hasil penilaian kinerja guru akan

direkap ke dalam format penghitungan angka kredit

PK Guru dan dikonversikan ke dalam skala 0-100

sesuai Permennag PAN & RM No. 16 Tahun 2009

dengan rumus sebagai berikut:

Nilai PKG (100) = Nilai PKG

× 100

Nilai PKG tertinggi

Selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase

angka kreditnya. Untuk perolehan angka kredit satu

tahun dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK

4

2.2.3 Strategi Peningkatan Kinerja Guru

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani

strategos atau strategus dengan kata jamak strategi

yang berarti cara (Alex MA, 2005:457). Menurut istilah,

strategi merupakan rencana yang dapat dijadikan

pegangan dalam bekerja, berjuang dan berbuat guna

memperoleh kemenangan dalam bersaing (Syaiful

Sagala, 2007:137). Dijelaskan pula oleh Iwan Purwanto

(2007:74), bahwa strategi adalah rencana yang

disatukan, menyeluruh dan terpadu dengan tantangan

lingkungan yang dirancang untuk memasukkan tujuan

utama sekolah dapat dicapai melalui pelaksanaan yang

tepat.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

16

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan

bahwa strategi disusun dan diarahkan untuk

pencapaian tujuan. Dalam hal ini strategi yang

dimaksud adalah strategi tentang peningkatan kinerja

guru. Agar strategi yang digunakan dapat

meningkatkan kinerja guru, dalam pelaksanaannya

melalui kegiatan-kegiatan secara efektif. Kegiatan-

kegiatan efektif tersebut adalah kegiatan yang

berkaitan dengan tugas jabatan guru sebagai agen

pembelajaran. Ini berarti bahwa strategi peningkatan

kinerja guru disusun berdasarkan kompetensi guru

dalam menjalankan tugas profesinya. Salah satu tugas

profesi guru adalah melaksanakan kegiatan penelitian.

Kegiatan penelitian yang dilakukan guru bermanfaat

untuk memperoleh informasi tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukannya di kelas.

Strategi peningkatan kinerja guru dirancang

untuk menjamin agar tujuan dan sasaran utama

sekolah dapat dicapai melalui langkah-langkah yang

tepat. Salah satu strategi dalam peningkatan kinerja

guru adalah melalui pendampingan Penelitian

Tindakan Kelas yang berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi guru di sekolah, yaitu kegiatan

pembelajaran di kelas yang akan berpengaruh pada

prestasi belajar peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas

merupakan wujud kinerja guru yang dapat digunakan

untuk pencapaian angka kredit tugas jabatan guru

dalam proses penilaian kinerja. Hal ini sesuai dengan

yang tertuang dalam lampiran 1 Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tanggal 10 November

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

17

2009 yang berisi tentang rincian kegiatan guru dan

angka kreditnya.

Dalam hal Penelitian Tindakan Kelas,

pendampingan praktik penyusunan proposal penelitian

tindakan kelas merupakan langkah awal kegiatan

penelitian yang tepat untuk mengembangkan

kompetensi guru secara profesional.

2.3 Penelitian Tindakan Sekolah sebagai

Program Peningkatan Kinerja Guru

2.3.1 Konsep dan Prinsip Penelitian Tindakan

Sekolah

Penelitian Tindakan Sekolah merupakan upaya

kinerja sistem pendidikan dalam mengembangkan

manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif,

efektif, dan efisien. Penelitian Tindakan Sekolah dapat

diartikan persoalan pendidikan yang dihadapi di

sekolah. Penelitian Tindakan Sekolah harus dilandasi

oleh (1) dirasakan adanya masalah pada sebuah sistem

pendidikan atau manajemen sekolah, (2) prestasi kerja

(achiemnet) sistem pendidikan dan manajemen sekolah

menurun atau tidak optimal sehingga menghambat

peningkatan mutu (Mulyasa, 2012:10).

Selanjutnya Penelitian Tindakan Sekolah

memiliki peran yang sangat penting dalam membangun

manajemen sekolah ke arah sekolah efektif, memberi

layanan prima kepada stakeholder, dan membangun

kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

kinerja sistem dalam mewujudkan visi misinya, serta

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

18

demikian Penelitian Tindakan Sekolah akan membantu

meningkatkan produktivitas sekolah.

Penelitian Tindakan Sekolah juga merupakan

suatu cara memperbaiki dan meningkatkan

kepemimpinan pendidikan tingkat sekolah (pengawas

dan kepala sekolah) karena pengawas dan kepala

sekolah merupakan orang yang paling tahu segala

sesuatu yang terjadi di sekolah. Penelitian Tindakan

Sekolah dapat dilakukan secara efektif oleh setiap

pengawas dan kepala sekolah untuk meningkatkan

produktivitas sekolah dan kualitas pendidikan pada

umumnya. Produktivitas sekolah bukan semata-mata

ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-

banyaknya, melainkan kualitas unjuk kerja juga

penting diperhatikan. Dalam hal ini, Penelitian

Tindakan Sekolah dalam rangka peningkatan kinerja.

Produktivitas guru adalah kinerja atau performansi

yang diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan

kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja

yang ditinjau berdasarkan tingkatannya dengan tolok

ukur masing-masing.

Penelitian tindakan merupakan sebuah tradisi

pendidikan yang bertujuan agar para guru dapat

menginvestasikan kegiatan pembelajaran dan

menyesuaikan diri dengan kondisi kelasnya sehingga

diperoleh suatu perbaikan sistem pendidikan yang

dapat dipertanggungjawabkan, baik latar belakang,

proses, bukti, maupun hasilnya (Mulyasa, 2010:39).

Dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah prinsip atau

pedoman yang harus dipenuhi sebagai berikut: PTK

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran alamiah,

adanya inisiatif guru untuk memperbaiki proses

pembelajaran, menggunakana analisis SWOT sebagai

dasar bertindak, adanya upaya secara konkrit, dan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

19

merencanakan dengan SMART. Dari kelima prinsip

tersebut terdapat satu unsur yang mempunyai

keterkaitan langsung antara peneliti (guru) dengan

subjek yang diteliti atau yang akan dikenai tindakan

(siswa) (Suyadi, 2012:7-10).

2.3.2 Penelitian Tindakan Kelas sebagai Wujud

Kinerja Guru

Guru yang inovatif, kreatif, dan produktif adalah

guru yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru

dan mutakhir untuk kepentingan kualitas

pembelajaran di kelas (Daryanto, 2014:2-3).

Dalam rangka peningkatan kinerja dengan

menciptakan perbaikan pembelajaran

berkesinambungan, terdapat anggapan yang kuat

bahwa perbaikan pendidikan dan pembelajaran harus

dimulai dari peningkatan kompetensi guru. Seberapa

banyak peserta didik mengalami kemajuan belajar,

banyak ditentukan oleh kepiawaian guru dalam

pembelajaran. Sejalan dengan itu, Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang berpusat pada para praktisi di sekolah

akan menjadi solusi yang menjanjikan bagi

permasalahan standar nasional. Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) menawarkan perspektif baru dan segar

dalam memperbaiki kualitas pendidikan dan

pembelajaran, tidak hanya mengembangkan

keprofesionalan guru, tetapi juga mengubah pola hidup

mereka sebagai seorang peneliti atas setiap proses

pembelajaran yang dilakukannya. Upaya perbaikan

apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang

signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

20

dan kompeten. Dengan kata lain, peningkatan kualitas

pendidikan dan pembelajaran harus berpangkal dari

guru dan berujung pada guru pula, dalam kerangka

inilah pentingnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

berpusat pada guru. Melalui Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) diharapkan dapat memperbaiki kompetensi guru

secara berkesinambungan. Perbaikan

berkesinambungan melalui Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dapat diwujudkan, dengan berfokus pada

kebutuhan para guru, yaitu penelitian pendidikan yang

dirasionalkan pada para praktisinya. Sejalan dengan

itu, Mulyasa (2010:11) juga menyampaikan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas PTK) merupakan suatu

upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan

(treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan

tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan

peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru,

dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki

pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas secara

umum dilaksanakan untuk memecahkan

pemasalahan-permasalahan yang terjadi didalam kelas

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara

efektif. Disamping itu penelitian tindakan kelas dapat

menumbuhkan sikap mandiri dan kritis guru terhadap

situasi dan keadaan di dalam kelas yang diajarnya.

Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan salah satu

upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

21

dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas

berdampak pada tumbuhnya budaya meneliti pada

guru sehingga wawasan dan pengetahuan yang berasal

dari pengalaman dalam penelitiannya semakin

meningkat

(staff.uny.ac.id/sites/default/.../diana.../penelitian

tindakan-kelas).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Mulyasa (2012),

bahwa PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan

(action research) yang dilakukan untuk memperbaiki

kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta

didik. Penelitian menunjuk pada kegiatan mencermati

suatu obyek, dengan menggunakan cara atau aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu

suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan

yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam

penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk

peserta didik. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada

pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang

lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran. Yang dimaksud

dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik

dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari

guru yang sama pula.

Disampaikan pula bahwa PTK memiliki

karakteristik yang berawal dari kerisauan kinerja guru,

situasional, praktis, dan secara langsung berkaitan

dengan pembelajaran. Bertujuan memperbaiki,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

22

meningkatkan, dan memberikan kerangka kerja yang

teratur terhadap pemecahan masalah pembelajaran.

Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya

perubahan selama masa percobaan dan mengabaikan

pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap,

pengujian dan pembaharuan dalam pembelajaran.

Kolaboratif dan partisipatif sehingga guru sebagai

peneliti ambil bagian secara langsung dalam

melaksanakan penelitian. Self-evaluatif, yaitu

modifikasi secara kontinyu dievaluasi dalam situasi

yang ada dengan tujuan akhirnya untuk memperbaiki

dan meningkatkan praktik pembelajaran. Fokus

penelitiannya pada pembelajaran sehingga proses dan

pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh guru

atau bersama peserta didik secara desentralisasi dan

diregulasi. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi atas tindakan antara guru sebagai peneliti

dan peserta didik. Penelitian tindakan kelas

mengembangkan pemberdayaan, demokrasi, keadilan,

kebebasan, dan kesempatan partisipatif dengan

melibatkan peserta didik, mengajarkan keadilan,

memberikan kebebasan, mengembangkan potensi

peserta didik. Mengembangkan suatu model

pembelajaran, baik sebagian maupun menyeluruh.

Langkah-langkah PTK yang diperlukan untuk

meningkatkan kemampuan dan kecakapan peserta

didik adalah: (1) mengidentifikasi penampilan yang

paling efektif dalam belajar, (2) menunjukkan

penampilan dengan karakteristik yang sesuai dengan

hipotesis yang telah dibuat, (3) melakukan wawancara

dalam tindakan tertentu, (4) menganalisis hasil

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

23

wawancara tersebut untuk mengidentifikasi

karakteristik yang membedakan dari penampilan rata-

rata, (5) melanjutkan observasi yang telah dipilih secara

individual, (6) melakukan pengecekan ulang untuk

meyakinkan penampilan dari model pembelajaran yang

dilakukan. Dengan demikian, PTK merupakan bagian

penting dari upaya pengembangan profesionalisme

guru, karena PTK mampu membelajarkan guru untuk

berpikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan

guru untuk menulis, dan membuat catatan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa PTK mampu membawa guru

mewujudkan kompetensi profesional dalam

melaksanakan kegiatan penelitian.

2.4 Pendampingan Model Siklus

2.4.1 Konsep Pendampingan

Pendampingan menurut Dirjen Pendidikan Islam

Kementrian Agama Republik Indonesia (2005:6) adalah

proses pemberian bantuan penguatan terhadap

pendidik dan tenaga kependidikan yang sedang dan

akan menjalankan suatu kegiatan. Sedangkan menurut

Kemenakertrans RI (2013:2) pendampingan adalah

interaksi yang intensif antara pendamping dengan

kelompok masyarakat sehingga terjadi proses

perubahan kreatif yang diprakarsai oleh para anggota

kelompok untuk tujuan peningkatan kualitas hidup

dan kemandirian kelompok dampingan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

24

Fungsi pendampingan adalah untuk

memfasilitasi, memotivasi, dan mengawal agar kegiatan

sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki.

Dalam kegiatan pendampingan ditentukan tujuan yang

ingin dicapai dari pendampingan tersebut. Tujuan

pendampingan adalah perubahan yang mengarah

kepada situasi dan kondisi yang lebih baik, diantaranya

yaitu: meningkatkan kapasitas, menciptakan rasa

keadilan, kesejahteraan, dan tercapainya hak-hak

penerima pendampingan.

2.4.2 Prinsip-Prinsip Pendampingan

Dalam pelaksanaan pendampingan perlu

diperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku pada proses

pendampingan. Prinsip-prinsip pendampingan yang

dirumuskan oleh Kemenakertrans (2013:6) sebagai

berikut: Profesional, yaitu hubungan yang terjadi

antara pemberi pendampingan dan penerima

pendampingan adalah untuk peningkatan kemampuan

profesional dan bukan atas hubungan personal. Sikap

saling percaya, yaitu penerima pendampingan memiliki

sikap percaya pada pemberi pendampingan bahwa

informasi, saran, dan contoh yang diberikan adalah

yang memang dikehendaki. Berdasarkan kebutuhan,

yaitu materi pendampingan merupakan materi yang

teridentifikasi sebagai aspek yang masih memerlukan

penguatan dan kegiatan penguatan akan memantapkan

pengetahuan dan keterampilan penerima

pendampingan. Berkelanjutan, yaitu hubungan

profesional yang terjadi antara pemberi dan penerima

pendampingan berkelanjutan setelah pemberi

pendampingan secara fisik sudah tidak lagi berada di

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

25

lapangan, dilanjutkan melalui email, atau alat lain yang

tersedia.

2.4.3 Strategi Pendampingan

Dalam melaksanakan pendampingan diperlukan

strategi. Menurut Isbandi (2012:167-168), strategi dan

teknik pendampingan yang dapat digunakan sebagai

berikut:

1) Membangun hubungan kemanusiaan, yaitu melalui

inkulturasi dengan melakukan pendekatan dan

membaur dalam aktifitas dan semua kegiatan penerima

pendampingan agar memperoleh informasi yang

diharapkan. Penerima pendampingan tahu apa yang

sebenarnya mereka butuhkan dan tentunya menjadi

lebih baik. Pada pendekatan ini, pemeran utama dalam

suatu perubahan adalah penerima pendampingan itu

sendiri. Dalam tahap ini penerima pendampingan

diberikan kesempatan untuk membuat dan mengambil

keputusan yang berguna bagi mereka sendiri untuk

mencapai tujuan yang mereka inginkan, namun tidak

menyalahi peraturan dan sistem yang ada. Tujuan

pendekatan tersebut untuk memperoleh pengalaman

belajar untuk mengembangkan dirinya melalui

pemikiran dan tindakan yang dirumuskan oleh mereka.

2) Memfasilitasi proses, salah satu fungsi paling pokok

dari seorang pengorganisir adalah memfasilitasi

komunitas atau masyarakat yang didampinginya.

Memfasilitasi dalam artian tidak hanya memfasilitasi

proses-proses pelatihan atau pertemuan saja,

melainkan memahami peran-peran yang dijalankan

komunitas atau masyarakat serta memiliki

keterampilan teknis menjalankannya. 3) Merancang

strategi, dengan jalan menganalisis keadaan,

menyamakan persepsi, menilai kekuatan dan

kelemahan, dan mengerahkan tindakan menata

kebersamaan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

26

2.4.4 Model Siklus

Siklus adalah prosedur pada penelitian tindakan

(Mulyasa, 2010:190). Dalam melaksanakan penelitian

tindakan terdapat beberapa model siklus yang dapat

dipilih, yaitu model Kurt Lewin, model Khemmis and

Taggart, dan model John Elliot.

Dalam hal ini, model Khemmis and Taggart

dipilih sebagai model dalam pelaksanaan penelitian

tindakan sekolah. Penelitian tindakan sekolah yang

dilakukan terdiri dari dua siklus tindakan. Setiap tahap

siklus ditempuh melalui empat kegiatan siklus yang

meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan

bahwa pendampingan yang paling tepat diberikan

terhadap guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota

Magelang adalah pendampingan praktik penyusunan

proposal penelitian tindakan kelas (PTK). Alasan ini

diberikan karena sesuai dengan fungsi, tujuan, dan

prinsip-prinsip pendampingan praktik penyusunan

proposal penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model siklus.

2.5 Penelitian yang Relevan

2.5.1 Penelitian Amat Jaedun

Amat Jaedun (2011, 7 Nov 2014), menyatakan

bahwa penulisan karya ilmiah merupakan kegiatan

yang sangat penting bagi seorang guru profesional.

Kegiatan ini tidak saja perlu dilakukan dalam rangka

memperoleh angka kredit untuk kenaikan jabatan,

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

27

tetapi terlebih lagi perlu dilakukan dalam rangka

peningkatan kualitas pengelolaan kelas, kualitas

layanan kepada peserta didik, dan juga peningkatan

profesionalisme guru itu sendiri. Guru yang profesional

tidak hanya melakukan fungsi terkait dengan

kompetensi pedagogis (khususnya merencana,

melakukan, menilai dan mengadministrasi

pembelajaran), tetapi juga fungsi yang terkait dengan

kompetensi kepribadian, sosial, serta keprofesionalan,

yang antara lain ditandai dengan peningkatan diri

melalui menulis karya ilmiah dan atau melakukan

penelitian ilmiah. Oleh karena itu, setiap guru sudah

semestinya mau, mampu, dan biasa melakukan

kegiatan penulisan karya ilmiah.

Hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa cara

yang paling mudah untuk menulis artikel ilmiah adalah

menulis dari hasil penelitian. Dari sekian jenis

penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan

jenis penelitian yang paling memungkinkan dan sangat

tepat bagi guru. Pertama, pelaksanaan PTK yang

terencana dan terkendali secara baik, meningkatkan

kinerja guru dalam mengelola pembelajaran yang

berkualitas. Kedua, penyelesaian masalah kelas atau

pembelajaran memberikan perbaikan pada kualitas

proses pembelajaran. Ketiga, perbaikan peran guru

dalam pembelajaran, meningkatkan kualitas belajar

para siswa, yang pada gilirannya dapat mendongkrak

prestasi atau kualitas hasil belajar siswa, dan

perbaikan hasil belajar siswa, secara akumulatif,

mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan

kualitas pendidikan secara nasional.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

28

2.5.2 Penelitian Suharsimi

Suharsimi (2007, 7 Nov 2014) menyampaikan

bahwa berbagai kegiatan pengembangan profesi yang

dilakukan dengan melibatkan para siswanya, dapat

dilakukan oleh guru. Di antaranya, melakukan

penelitian di kelasnya. Ada dua macam penelitian yang

dapat dilakukan di dalam kelas, yaitu: (a) penelitian

eksperimen dan (b) penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian PTK, lebih diharapkan dilakukan guru dalam

upayanya menulis KTI, karena: (a) KTI tersebut

merupakan laporan dari kegiatan nyata yang dilakukan

para guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan

mutu pembelajarannya (ini tentunya berbeda dengan

KTI yang berupa laporan penelitian korelasi, penelitian

diskriptif, ataupun ungkapan gagasan, yang umumnya

tidak memberikan dampak langsung pada proses

pembelajaran di kelasnya), (b) Masalah penelitian PTK

diangkat dari permasalahan yang terjadi di kelas dan

paling merisaukan dari kegiatan sehari-hari yang

dirasakan oleh guru, dan (c) Dengan melakukan

kegiatan penelitian tersebut, maka para guru telah

melakukan salah satu tugasnya dalam kegiatan

pengembangan profesionalnya.

Menurutnya, laporan penelitian yang dilakukan

dengan baik dan benar akan dapat penghargaan

berupa angka kredit. Selanjutnya angka kredit tersebut

dapat dipakai untuk melengkapi persyaratan kenaikan

golongan kepangkatannya. Dengan demikian disamping

bermanfaat untuk pengembangan profesi guru juga

dapat memperbaiki proses pembelajaran serta

memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

29

Kelas disarankan karena karya tulis ilmiah yang

dihasilkan akan berupa laporan dari kegiatan nyata

yang telah dilakukan guru dalam upaya meningkatkan

mutu pembelajarannya, hal itu juga berarti guru telah

melakukan salah satu tugas kegiatan pengembangan

profesi.

2.5.3 Penelitian Sutrisna Wibawa

Sutrisna Wibawa (2012, 7 Nov 2014) berpendapat

bahwa salah satu tugas guru adalah harus selalu

berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Peningkatan kualitas pembelajaran dilaksanakan

secara sistematis dan terkendali. Salah satu cara yang

sistematis dan terkendali itu adalah dengan

memanfaatkan penelitian pendidikan. Berbagai metode

penelitian pendidikan dapat digunakan untuk

memecahkan permasalahan pembalajaran. Selama ini

kita mengenal penelitian dengan metode kuantitatif dan

metode kualitatif. Di samping dua metode tersebut,

dewasa ini dikenalkan suatu metode penelitian untuk

memecahkan permasalahan pembelajaran yang

berbasis evaluasi diri, yaitu metode penelitian tindakan

kelas. Metode ini dilandasi oleh realita bahwa

pendekatan ilmiah terdahulu belum mampu

menyelesaikan masalah menjadi sebuah inkuiri sosial,

kemudian muncul suatu kebutuhan yang lebih

memfokuskan pada masalah praktik, bukan pada

masalah teori. Selanjutnya, muncul keinginan untuk

mewujudkan kolaborasi untuk mengembangkan

profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

Maka, berkembanglah suatu metode penelitian yang

kemudian diberi nama Action Research, yang di

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

30

Indonesia kemudian berkembang menjadi metode

Penelitian Tindakan Kelas.

2.5.4 Penelitian Richard Donato

Richard Donato (2003) dari University of

Pittsburgh berpendapat “Action research is any

systematic inquiry conducted by teacher researchers to

gather information about the ways that their particular

school operates, how they teach, and how well their

students learn. The information is gathered with the

goals of gaining insight, developing reflective practice,

effecting positive changes in the school environment and

on educational practices in general, and im.

Bahwa penelitian tindakan adalah penyelidikan

sistematis yang dilakukan peneliti (guru) untuk

mengumpulkan informasi tentang bagaimana sekolah

beroperasi, bagaimana mereka mengajar, dan seberapa

baik siswa belajar. Informasi ini dikumpulkan dengan

tujuan memperoleh wawasan, mengembangkan praktik

reflektif, memengaruhi perubahan positif dalam

lingkungan sekolah dan praktik pendidikan pada

umumnya, dan meningkatkan hasil siswa.

Dikatakan juga “An action research project seeks

to create knowledge, propose and implement change, and

improve practice and performance. The fundamental

components of action research include the following: (1)

developing a plan for improvement, (2) implementing the

plan, (3) observing and documenting the effects of the

plan, and (4) reflecting on the effects of the plan for

further planning and informed action.”

Sebuah proyek penelitian tindakan berusaha untuk

menciptakan pengetahuan, mengusulkan dan

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

31

melaksanakan perubahan, dan meningkatkan praktik

dan kinerja. Komponen dasar penelitian tindakan

adalah sebagai berikut: (1) mengembangkan rencana

untuk perbaikan, (2) melaksanakan rencana, (3)

mengamati dan mendokumentasikan efek dari rencana,

dan (4) merefleksikan dampak dari rencana untuk

perencanaan lebih lanjut dan tindakan informasi.

Pengetahuan baru yang diperoleh menghasilkan

perubahan dalam praktik. Penelitian tindakan sering

dilakukan untuk menemukan sebuah rencana untuk

inovasi atau intervensi dan kolaboratif.

Dorongan untuk perubahan dalam praktik dan

kurikulum didasarkan pada informasi yang

dikumpulkan secara sistematis dan disintesis. Para

guru bekerja sama untuk menciptakan pengetahuan

dan mengambil posisi kepemimpinan dalam

melaksanakan program. Guru berperan dalam

pembelajaran dan diperkaya dengan peluang

kepemimpinan merupakan dampak program dan

praktik profesional mereka. Ini berarti bahwa program

dan praktik profesional berupa kegiatan penelitian

sangat penting untuk difasilitasi dalam wadah profesi.

Wadah profesi yang dapat dijadikan sebagai wahana

praktik profesional guru antara lain kerja kelompok

guru baik di tingkat sekolah, gugus, maupun tingkat

kecamatan. Dengan demikian guru memiliki

kesempatan mengembangkan kompetensinya secara

berkelanjutan agar tercipta inovasi pembelajaran.

Inovasi pembelajaran menghasilkan pengetahuan baru

dan perubahan yang mengarah pada pemenuhan

tuntutan perubahan lingkungan yang sangat pesat.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

32

2.5.5 Penelitian Miguel Baptista Nunes & Maggie

McPherson

Menurut mereka dalam penelitian tindakan

seharusnya orang-orang yang ditetapkan sebagai

"subjek" harus berpartisipasi secara langsung dalam

proses penelitian dan bahwa proses tersebut harus

diterapkan dengan cara yang menguntungkan semua

peserta. Oleh karena itu, tindakan penelitian lebih dari

penelitian interpretatif tradisional dalam arti bahwa

peneliti secara langsung terlibat dalam pengaturan

penelitian dan pengalaman itu sendiri. Lebih khusus,

model yang diusulkan mengacu pada kerangka spiral,

dimulai dengan proses identifikasi area masalah-

sebuah prestep sering didasarkan pada pengalaman

sebelumnya di bidang peneliti. Siklus yang sebenarnya

terdiri dari Diagnosis (pengumpulan data, analisis dan

representasi), Rencana Aksi, Aksi Mengambil, dan Aksi

Evaluasi.

Berkaitan dengan penelitian terdahulu maka

dapat disimpulkan bahwa guru profesional harus

melakukan inovasi pembelajaran melalui kegiatan

penelitian pendidikan. Penelitian yang paling tepat

dilakukan guru adalah PTK. Kegiatan penelitian dapat

dilakukan dengan berkolaborasi bersama rekan

sejawatnya satu sekolah. Guru sebagai peneliti terlibat

langsung dalam pengaturan penelitian melalui tindakan

siklus.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

33

2.6 Kerangka Pikir

Guru profesional adalah guru yang mampu

menunjukkan kinerja sesuai tugas dan tanggung

jawabnya secara mendalam. Untuk mendukung hal

tersebut, guru harus selalu melakukan penelitian agar

memperoleh informasi tentang kegiatan

pembelajarannya. Kegiatan penelitian yang langsung

berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab guru

adalah Penelitian Tindakan Kelas. Namun, guru-guru di

SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang belum

melaksanakan PTK dengan alasan guru tidak

memahami prosedur penelitian.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut

dilakukan kegiatan pendampingan dengan model siklus

dan teknik andragogi melalui kegiatan praktik

Kompetensi Guru

(Profesionalitas)

PTK belum dilakukan

(Judul dan Proposal)

PENDAMPINGAN (Model Siklus/Teknik Andragogi)

Tindakan Siklus 1 - Pendampingan penyusunan

judul PTK

Refleksi

- Judul sudah efektif

- Penyusunan proposal PTK

Hasil

- Pemahaman PTK - Judul Proposal PTK

. Tindakan Siklus 2

- Pendampingan proposal PTK

HASIL

- Proposal PTK

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW...7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Konsep Kompetensi Guru Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut

34

penyusunan proposal PTK. Tindakan siklus 1

diharapkan guru memahami tentang PTK dan mampu

menetapkan judul penelitian yang efektif. Berdasarkan

hasil tindakan siklus 1 dilakukan refleksi untuk

menetapkan program tindak lanjut tindakan siklus 2

dan diharapkan guru mampu menyusun proposal PTK.

Selanjutnya dilakukan refleksi pada dokumen proposal

PTK yang disusun guru untuk pengambilan keputusan

bahwa PTK penting dilakukan agar dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik, kinerja

guru lebih profesional, dan digunakan sebagai bahan

Penilaian Kinerja Guru (PKG).

2.7 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian tersebut,

maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa

Pendampingan praktik penyusunan proposal dengan

model siklus, teknik andragogi, dan metode kolaborasi

mampu meningkatkan kemampuan guru dalam

menyusun proposal PTK. Kemampuan menyusun

proposal PTK tersebut dapat dilihat pada kemampuan

menyusun judul, pendahuluan, landasan teori, dan

prosedur penelitian.