Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Landasan Teori Sesuai Tujuan dan Pembahasan
2.1.1 Teori Manajemen Produksi
Manajemen Produksi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan produksi.
Terdapat beberapa pengertian manajemen yang ada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang
lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Fungsi pokok didalam manajemen adalah keuangan, personalia,
pemasaran, dan produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan
barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab
produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh
keuntungan atau tidak. Sehinggaada pengertian lain tentang produksi yaitu
penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian
dikembangkan dengan operasi.
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
6
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi /
operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh sistem produksi
kepada konsumen itu sendiri. Berbicara mengenai tingkat pelayanan (service
level) merupakan ukuran yang tidak mudak untuk diukur, sebab banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor kualitatif, walaupun demikian beberapa ukuran
obyektif yang sering digunakan antara lain :
• Ketersediaan (availability) dan kemudahan untuk mendapatkan produk /
jasa.
• Kecepatan pelayanan baik yang berkaitan dengan waktu pengiriman
(delivery time) maupun waktu pemprosesan (processing time) agar dapat
dicapi kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer produksi /
operasi dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi, yaitu :
• Kompetensi Teknikal adalah kompetensi yang berkaitan dengan
pemahaman atas teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis-
jenis pekerjaan yang harus dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal
ini maka seorang manajer produksi / operasi tidak akan mengerti apa yang
sebenarnyaharus diperbuat.
• Kompetensi Manajerial adalah kompetensi yang berkaitan dengan
pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber-sumber daya
(faktor-faktor produksi) serta kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain.
7
• Kompetensi ini sangat diperlukan mengingat penguasaan pengelolaan atas
faktor-faktor produksi serta menjalin koordinasi dan kerjasama dengan
fungsi-fungsi lain yang ada didalam suatu unit usaha.
2.1.2 Definisi Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antar seseorang dan orang lain atau mesin secara fisik dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Tanpa wujud (service intangibility) berarti
bahwa jasa/ pelayanan tidak dapat dilihat, diraba, didengar atau dicium
sebelum jasa itu dibeli.
Secara etimologis Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk, 1995,
646) menyatakan pelayanan ialah “usaha melayani kebutuhan orang lain”.
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang di tawarkan kepada konsumen
yang di layani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.
Sejalan dengan hal ini tersebut, Norman (1991:14) menyatakan karekteristik
pelayanan sebagai berikut :
1. Intangibility
Pelayanan atau didalam dunia kerja disebut dengan jasa adalah suatu
oerbuatan, kinerja (perfomance), atau usaha. Jasa bersifat intangible artinya
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli.
Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan
Cox, 1998), yaitu :
8
a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa
b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau
dipahami secara rohaniah
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi
secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupkan ciri
khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa
tersebut.
2. Variability
Jasa bersifat sangat variable karena merupakan nonstandardized out-put,
artinya banyak variasi bentuk,kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan
dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas
kualitas jasa (Bovee, Houston, dan Thil, 1995), yaitu kerja sama atau partisipasi
pelanggan selama penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani
pelanggan, dan beban kerja perusahaan. Para pembeli jasa sangat peduli terhadap
variabilitas yang tinggi ini sering kali mereka meminta pendapat orang lain
sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.
3. Perishability
Ada beberapa definisi pelayanan yang di kemukakan oleh pakar-pakar
salah satunya adalah Kotler (2002:83) Definisi pelayanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Hal ini
9
menjelaskan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk sistem, prosedur atau metode
tertentu yang diberikan kepada orang lain dalam hal ini agar kebutuhan pelanggan
tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka. Seperti yang diketahui
bahwa kualitas pelayanan dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mencapai
keunggulan bersaing dan menentukan keberhasilan serta kualitas perusahaan
dengan memberikan pelayanan yang maksimal untuk memuaskan konsumen.
4. Inseparability
Barang pada umumnya diproduksi, dijual, lalu kemudian dikonsumsi.
Sedangkan jasa berbeda dengan barang, pada umumnya jasa dijual terlebih
dahulu, lalu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Seperti
perawatan tubuh di salon, selalu diproduksi langsung saat pelanggan datang.
Interaksi antar penyedia jasa dan konsumen adalah ciri khusus dalam pemasaran
jasa. Kedua pihak (penyedia jasa dan konsumen) mempengaruhi hasil (out come)
dari jasa yang bersangkutan. Dalam hubungan antara penyedia jasa dan konsumen
tersebut, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact-personnel) adalah
unsur penting. Oleh karena itu, kunci keberhasilan bisnis jasa terletak pada proses
rekrutmen, pelatihan, kompensasi, dan pengembangan karyawan.
2.1.3Pengertian Kualitas
Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan
perusahaan agas dapat mampu bertahan dan tetap mendapatkepercayaan
pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan
mampu memberikan pelayanan yang berkualitas.
10
Menurut Berry dan Zenthaml yang dalam Lupiyoadi (2006: 181)
berpendapat bahwa “Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah
dikembangkan oleh Parasuraman”. Pelanggan yang menentukan dan menilai
sampai beberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.
Kualitas produk atau jasa yang diberikan perusahaan dapat menciptakan
suatu dari pelanggan yang akan berujung pada terciptanya kepuasan pelanggan.
Menurut Rambat Lupioadi (2009:175) “Kualitas merupakan perpaduan antara
sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi
persyaratan kebutuhan pelanggan.
2.1.4 Kualitas Jasa
Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi
harapan pelanggan. Menurut Wyckof (dalam Lovelock, 1988), kualitas jasa
adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang kondusi
bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas, perusahaan harus mampu
memenuhi enam prinsip utama yang berlaku baik bagi perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa. Keenam prinsip tersebut sangat bermanfaat dalam
membentuk dan mempertahankan lingkungan yang tepat untuk melaksanakan
11
penyempurnaan kualitas secara berkeseimbangan dengan didukung oleh pemasok,
karyawan, dan pelanggan.
Lima prinsip pokok tersebut meliputi (Wolkins dalam Sceuing dan Cristopher,
1993) yaitu
1. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari
manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk
meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen
puncak, maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil
terhadap perusahaan.
2. Pendidikan
Semua personil perusahaan dari manajemen puncak sampai karyawan
operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang
perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas
sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi kualitas dan peranan
eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.
3. Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencangkup pengukuran dan tujuan
kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai
visinya.
12
4. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi
manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan suatu
mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konstan dan terus menerus
untuk mencapai tujuan kualitas.
5. Komunikasi
Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses
komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan karyawan,
pelanggan dan stakeholder perusahaan lainnya. Seperti pemasok, pemegang
saham, pemerintah, masyarakat umum dan lain-lain.
Menurut Lupiyoadi (2006:148) “Kualitas pelayanan sebagai beberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
terima atau peroleh. Dan Lupiyoadi (2006:148) membagi kualitas jasa dalam lima
dimensi utama yaitu :
a. Reliabilitas (reliability)
Mencangkup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja dan kemampuan di
percaya. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak
saat pertama. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan
memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang
disepakati.
13
b. Daya tangkap (responsivencess)
Keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan
layanan dengan tanggap.
c. Jaminan (assurance)
Mencangkup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat di
percaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
d. Empati (emphaty)
Meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.
e. Bukti fisik (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
Bila performa dari suatu layanan melebihi dari apa yang diharapkan dapat
menimbulkan rasa senang dan bila kekurangan maka dapat menimbulkan rasa
tidak senang.
Dalam kualitas layanan ini terdapat kata yang mutlak yaitu pelanggan
adalah raja. Melayani seorang pelanggan atau pembeli secara baik dan berkualitas
adalah pelanggan dengan sukarela menceritakan hal-hal yang terbaik atas
pelayanan dalam bisnis anda. Beberapa hal yang diatur dalam beretika secara
umum dalam melayani pelanggan, antara lain :
14
1. Penampilan
Penampilan merupakan keseluruhan dari cara berpakaian, berbicara,
gerak-gerik, sikap dan perilaku dengan tujuan agar dapat membuat pelanggan
terkesan. Penampilan ini harus dijaga dengan baik dan prima selama jam kerja.
2. Sikap dan Perilaku
Pada saat berhubugan dengan pelanggan seringkali sikap dan perilaku kita
diperhatikan oleh pelanggan, terutama sikap yang menolong dan peduli terhadap
kebutuhan pelanggan
3. Cara berpakaian
Cara kita berpakaian harus serasi antara baju dan celana termasuk
menghindari menggunakan warna yang terkesan berlebihan.
4. Cara berbicara
Berbicara dengan pelanggan harus jelas, singkat dan tidak bertele-tele.
Janganlah berbicara mengenai hal-hal yang bukan pada pokok permasalahan dan
hindari pembicaraan yang mengejek pelanggan.
5. Gerak-gerik
Pada saat melayani pelanggan, kita harus memperhatikan atau menjaga
gerak-gerik anggota badan karena hal ini akan selalu diperhatikan oleh pelanggan
pada saat kita memberikan pelayanan. Oleh karena itu kita harus menghidari
gerak-gerik yang dapat membuat curiga pelanggan kita, misalnya tatapan mata
yang sinis.
15
6. Cara bertanya
Dalam memberikan pelayanan, kita juga harus mengetahui sifat-sifat
pelanggan yang berbeda-beda terutama dalam hal bertanya kepada kita. Bila
pelanggan pendiam, maka karyawan lah yang harus proaktif untuk bertanya atau
memulai pembicaraan sehingga membuat pelanggan mau berbicara. Sedangkan
bila pelanggan yang banyak tanya sebaiknya karyawan mendengarkan dengan
baik serta menjawab dengan baik pula.
Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan diatas oleh Tjiptono (2004) maka
dapat diindikasikan bahwa sebuah kualitas pelayanan yang diharapkan oleh
masyarakat sebagai penerima layanan mengharapkan tingkat keunggulan dari
setiap jasa pelayanan yang didapat dari pelayanan yang didapatkan sebelumnya.
Bila pelayanan yang diberikan malampaui harapan dari pelanggan maka kualitas
pelayanan yang diberikan akan mendapatkan presepsi yang ideal dari para
penerima yaitu sebagai berikut :
Pada dasarnya kualitas pelayanan mengacu pada pengertian pokok :
1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan
langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan
dan engan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari segala kekurangan atau
kerusakan (Lukman,2000:7)
Pengertian pokok kualitas pelayanan seperti yang dijelaskan diatas
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan adalah kualiats yang terdiri dari
16
keistimewaan dari berbagai pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan
atas pelayanan yang didapat tersebut.
Pendapat diatas ditegaskan oleh Boediono, bahwa pada hakekatnya pelayanan
umum yang berkualitas itu adalah :
1. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah dibidang pelayanan umum.
2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,
sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna
dan berhasil guna.
3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam
membangun serta meningkakan kesejahteraan masyarakat luas. (Boediono.
1999:63).
Hakekat pelayanan umum yang berkualitas diartikan oleh Boediono adalah
berdaasarkan pada hakekat yang memprioritaskan peningkatan mutu pelayanan
dan kemampuan dari penyedia pelayanan kepada penerima layanan agar
pelayanan yang diberikan lebih berdaya dan berhasil.
Kemudian Sedarnayanti, menyebutkan bahwa pada dasarnya kualitas
pelayanan umum itu meliputi sebagai berikut :
1. Aspek kemampuan sumber daya manusia yang terdiri dari keterampilan,
pengetahuan dan sikap diupayakan untuk ditingkatkan. Maka hal tersebut akan
mempengaruhi pelaksanaan tugasnya. Dan apabila pelaksanaan yang lebih
baik.
17
2. Apabila sarana dan prasarana dikelola secara tepat, cepat dan lengkap sesuai
dengan kebutuhn dan tuntunan masyarakat, maka hal tersebutakan
menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik.
3. Prosedur yang dilaksanakan harus memperhatikan dan menerapkan ketepatan
prosedur, kecepatan prosedur, serta kemudahanan prosedur, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Bentuk jasa yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa hal kemudahan
dalam memperoleh informasi, ketepatan, kecepatan pelayanan, sehingga
kualitas pelayanan yang lebih baik akan dapat diwujudkan. (Sedarmayanti,
1999:207-208)
Pelayanan umum baru dapat dikatakan berkualitas ika sesuai dengan
harapan/keinginan serta kebutuhan penerimaan layanan, untuk dapat mengetahui
apakah pelayanan umum yang diberikan pemerintah sesuai dengan keinginan atau
kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan, maka kualitas pelayanan umum
harus diukur dan dinilai oleh masyarakat pengguna layanan.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lukman dan Sugiayanto, yang
mengatakan bahwa “Kualitas pelayanan berhasil dibangun, apabaila pelayanan
yang diberikan kapada pelanggan mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang
dilayani. Pengakuan terhadapat sebuah keprimaan pelayanan, melainkan datang
dari pengguna jasa layanan”. (Lukman, 2001:12)
Hal senada pun diungkapkan oleh Tjiptono (2004), yang menyebutkan bahwa
: Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi
18
penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan.
Pelangganlah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa. Sehingga merekalah yang
seharusnya menentukan kualitas pelayanan umum. Persepsi pelanggan terhadap
kualitas jasa atau pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan
suatu pelayanan.
Jadi proses penentuan suatu kualitas pelayanan yang diberikan merupakan
penilaian dari penerima jasa berdasarkan sudut pandang dan persepsi pelanggan
atas jasa pelayanan yang didapatkan.
Persepsi penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan merupakan
penilaian menyeluruh dari suatu penilaian pelayanan yang diberikan sehingga
dapat dikatakan bahwa suatu pelayanan yang berkualitas adalahan pelayanan yang
berdasarkan pada kepuasan pelanggan. Jika suatu kepuasan tercipta maka persepsi
suatu pelayanan yang berkualitas akan tumbuh.
2.1.5 Kepuasan Pelanggan dan Kualitas
Konsep pemasaran menekan pentingnya kepuasan pelanggan dalam
menunjang keberhasilan organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Secara
sederhana tingkat kepuasan seseorang pelanggan terhadap jasa tertentu atas
tingkat manfaatnya yang di presepsikantelah diterimanya setelah menggunakan
jasa dan tingkat manfaat yang diharapkan sebelum pembelian. Jika presepsi sama
atau lebih besar dibandingkan harapan, maka pelanggann akan puas. Sebaiknya,
jika ekspetasi tidak terpenuhi, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan.
19
Dalam lingkungan yang cepat berubah seperti sekarang ini. Komitmen
terhadap kualitas pada setiap proses produksi dan penyiapkan jasa memungkinkan
para produsen mampu mengantisipasi dan memenuhi permintaan konsumen yang
senantiasa berubah. Konsep kualitas lebih sekedar memenuhi spesifikasi barang.
Kualitas mengimplikasikan memenuhi atau melebihi harapan tentang ketetapan
waktu, akurasi pekerjaan, kecepatan tanggapan dan untuk kerja. Membangun
kepuasan konsumen adalah inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang.
Teori kepuasan konsumen selalu didasarkan kepada upaya peniadaan atau
paling sedikit upaya penyempitan anatara keadaan yang diinginkan (harapan)
dengan keadaan yang sebenarnya yang dihadapi. Harapan konsumen dapat
dibentuk melalui komunikasi perusahaan kepada konsumen. (Zeithaml dan Bitner
1996)
Jenis-jenis harapan konsumen untuk pelayanan jasa yaitu konsumen yang
selalu berfikir ekonomis. Jadi konsumen mengharapkan untuk senantiasa,
memaksimumkan manfaat atau nilai yang diperolehnya dari waktu, upaya dan
uang yang telah dikorbankan atau dikeluarkannya untuk memperoleh suatu yang
diingkan atau yang dibutuhkannya. Dia menuntut dan kadang mau bertindak
sebagai konsumen yang mau mencari manfaat atau nilai yang akan menjadi ujian
bagi kekuatan kompetitif suatu perusahaan jasa pasarnya.
20
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan
Bengkel Mobil New Ferry adalah bengkel mobil yang mendapat sokongan
penuh dari berbagai macam tipe atau merek mobil. Sehingga ketersediaan
sparepart mobil bisa dapatkan secara lengkap. Mulai dari mobil baru sampai
mobil tipe lama juga ada.
Untuk harga sparepart mobil adalah harga resmi yang sudah terstandar dan
harganya sangat terjangkau. Karena dengan menggunakan suku cadang asli tipe
mobil akan awet dan tahan lama.
Konsumen berhak mendapatkan pelayanan standar point servis yang
terdiri dari 3 pilihan sesuai standar dari bengkel yaitu servis lengkap, ringan dan
ganti oli plus. Para mekanik yang sudah di training dengan cermat sesuai standar
sertiikasi dari bengkel dengan melewati berbagai level training. Bengkel kami
juga memiliki standard tools dengan mutu tinggi, lengkap dan terstandar sesuai
rekomendasi dari merek mobil. Sehingga pengecekan mobil konsumen bisa
dilakukan secara akuat dan tepat yang menjadikan penanganan masalah
padamobil konsumen menjadi lebih baik. Sparepart mobil asli dan tersedia secara
lengkap. Dan harga sparepart di bengkel new ferry pun tergolong sangat
terjangkau, karena hanya dengan menggunakan suku cadang asli membuat mobil
konsumen semakin awet dan tahan lama. Bengkel new ferry juga menyediakan oli
standar untuk semua merek mobil. Adanya jaminan garansi dari bengkel dalam
setiap servis mobil. Untuk servis ringan bengkel memberikan garansi selama 7
21
hari sementara untuk servis berat diberi garansi selama 30 hari. Dengan berbagai
kelebihan dan kualitas yang dimiliki bengkel mobil new ferry, maka sudah
selayaknya setiap mobil mempercayakan perawatannya.
2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Munurut T. Hani Handoko (2003:196) “Pengertian struktur organisasi
adalah suatu kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan yang
menunjukan kedudukan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
suatu sistem kerjasama”.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan
menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga
menunjukan spesialis-spesialis pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi. Struktur organisasi terdiri atas unsure spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
Saat ini terdapat 6 macam struktur organisasi yang bisa di jumpai dalam
suatu oganisasi yaitu :
22
1. Struktur garis
Struktur ini merupakan struktur organisasi dimana kekuasaan mengalir
secara vertikal dan tingkat paling atas, menengah sampai ditingkat bawah.
2. Struktur garis dan staf
Struktur ini hampir sama dengan struktur garis dengan satu dimensi
tambahan berupa aktifitas staf ahli yang mendukung aktifitas struktur garis
dengan memfasilitasi pencapaian tujuan utama organisasi.
3. Strutur fungsional
Struktur ini ditemukan pada organisasi atau peusahaan yang mempunyai
area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Misalnya
pada peusahaan industri, area spesialisasi dapat diklasifikasi sebagai
beikut produksi, penjualan, pemasaran, keuangan, hubungan masyarakat
dan sebagainnya.
4. Struktur produk
Struktur ini digunakan jika perusahaan memustuskan untuk menggunakan
produk yang mereka hasilkan sebagai dasar penempatan atau pembuatan
struktur organisasi sebuah perusahaan.
5. Struktur komite
Struktur komite merupakan salah satu jenis struktur perusahaan, struktur
ini memberikan fungsi utama pada kebanyakan perusahaan.
6. Struktur matrik
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi yang sering
digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek rumit. Struktur ini
23
mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan unit lain dalam
sebuah proyek.
2.2.3 BidangKegiatan Perusahaan
Seperti yangtelah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa Bengkel New
Ferry merupakan obyek kuliah kerja praktek. Bidang pekerjaan yang dilakukan
dalam KKP adalah dengan cara pengamatan dan keikut sertaan dalam
memberikan pelayanan kepada Bengkel New Ferry.
Bengkel Mobil New Ferry adalah peusahaan yangbegerak dibidang jasa
servis mobil. Dimana setiap kegiatannya mengutamakan kualitas pelayanan.
Tujuan utama dalam pengutamaan kualitas pelayanan adalah meyakinkan
konsumen atau pelanggan dalam jasa servis mobil dan penjualan sparepart. Dalam
hal ini adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan para pelanggan yang
dilakukan secara cepat, tanggap dan cermat oleh para pegawai. Usaha yang
dilakukan dalam mempertahankan para pelanggan melakukan berbagai sistem
pelayanan.
Bidang usaha dari bengkel new ferry adalah menjual jasa peawatan dan
perbaikan mobil, berikut adalah jasa dasar yang disediakan bengkel new ferry
yaitu
� Jasa Tune-Up
1. Pemeriksaan / Penambahan pelumnas
2. Pemeriksaan saringan oli
3. Pemeriksaan dan penyetelan kopling
24
4. Pemeriksaan / penyetelan ranggang klep
5. Pemeriksaan / penyetelan karbulator
6. Pemeriksaan saluran bahan bakar
7. Pemeriksaan / penggantian busi
8. Pembersihan saringan udara
9. Pemeriksaan / penggantian fanbelt
10. Pemeriksaan / penyetelan rem
11. Pemeriksaan / penambahan tekanan angin
12. Pemeriksaan samping depan dan belakang
13. Pemeriksaan lampu dan klakson
14. Pemeriksaan dan penambahan air aki
15. Pemeriksaan dan penyetelan switch rem
16. Pemeriksaan air radiator
17. Pemeriksaan / penambahan minyak rem
18. Pemeriksaan / penyetelan gas
19. Pemeriksaan pergerakan bebas setang kemudi
20. Pemeriksaan / pengecekan mur dan baut
� Layanan jasa klaim garansi
� Ganti kampas rem
� Ganti ban
� Ganti kabel rem
� Ganti kabel spedometer
� Skuur klep
25
� Overhoull / turun mesin
� Press frame / body
� Press fork
Fasilitas yang terdapat pada Bengkel New Ferry diantarannya :
1. Ruang Tunggu
Pada Bengkel New Ferry memiliki ruang tunggu yang bersih dan nyaman.
Minimal ruang tunggu itu dilengkapi kursi, meja, AC dan televisi. Pada bengkel
new ferry ini mempunyai akses melihat langsung mobil yang di servis. Sayakita
hampir sebagian besar pemilik mobil ingin melihat sendiri, Dengan sistem
pembuangan yang baik maka mobil dapat diservis dengan arah membelakangi
konsumen, tapi jika tidak maka mobil yang diservis sebaiknya menghadapi
konsumen.
2. Tempat Servis Tune up
Tempat servis memang setiap pemilik ingin punya jumlah sebanyak-
banyaknya karena berhubungan dengan kapasitasunit yang diservis, sehingga
hubungannya dengan uang. Tapi fasilitas dan kenyamanan konsumen juga sangat
berpengaruh pada kedatangan konsumen jadi akan saya buat yang sebanyak-
banyaknya tapi tidak terlalu banyak.
Nanti tempat servis juga harus bisa dilihatoleh konsumen diruang tunggu
dan juga orang yang lewat didepan bengkel karena bengkel adalah usaha yang
bergerak dibidang jasa maka harus diperlihatkan segala fasilitasyang ada di
bengkel.
26
Dan arah parkir mobil yang diservis menghadap sebelah kiri dari mekanik,
karena orang yang tidak kidal lebih nyaman memarkir mobil kearah kirinya.
3. Tempat servis bongkar mesin ringan – berat
Selain ada tempat servis untuk tune-up, ada tempat servis khusus untuk
bongkar mesin baik ringan atau berat. Karena pekerjaan ini relative lebih lama
daripada tuneup. Jadi lebih baik menjadwalkan konsumen yang ingin bongkar
mesin bila jumlahnya tidak bisa dikerjakan dalam sehari dari pada mengorbankan
tempat servis tune up. Karena keuntungan bongkar mesin yang bisa memakan
waktu berjam-jam lebih sedikit dibanding keuntungan tune up.
4. Gudang sparepart
Gudang sparepart ditempatkan berada ditempat yang mudah dijangkau
oleh petugas penerima servis. Konsumen dan mekanik bisa dengan mudah
membeli atau mengambil sparepart kepada petugas penerima servis. Maka akan
saya letak dibelakang petugas penerima servis dan akan didisplay sehingga mudah
dilihat oleh konsumen. Kalau perlu sebagian besar gudang dari kaca, sehingga isi /
kelengkapan dari gudang bisa dilihat oleh konsumen.
5. Toilet – Musholla
Toilet yang representative banyak kasus dimana ada orang yang fanatik
memilih suatu tempat hanya karena toiletnya bersih walau pelayanannya biasa
saja. Maka jangan meremehkan. Dan pastinya juga akan sediakan Mushola, jadi
kalau konsumen datang ke bengkel tidak perlu pergi keluar hanya untuk
memenuhi kebutuhannya.
27
6. Ruang konsultasi
Kadang ada konsumen yang tidak puas dengan pelayanan dari mekanik-
mekanik bengkel. Maka sangat tidak baik bila ada konsumen yang marah-marah
didepan semua orang, karena saya yakin konsumen tersebut untuk menghindari
hal tersebut, akan saya sediakan ruang konsultasi yang nyaman (kalau bisa ada ac
atau minimal kipas angin untuk mendinginkan konsumen) juga berfungsi sebagai
kantor saya / penanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas administrasinya.
7. Loker / Ruang istirahat mekanik
Bila masih ada ruang maka sediakan ruang loker untuk ganti mekanik atau
istirahat. Para mekanik juga karyawan bisa yang membutuhkan privasi untuk
ganti atau istirahat. Tempat tersebut bisa dijadikan ajang curhat antar mekanik
baik mengenai pelayanan konsumen atau sharing masalah-masalah teknik.