22
7 BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1. LandasanTeori 2.1.1.Pengertian Kualitas Produksi & Dimensi Kualitas Produks Produksi memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebetuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Mc Charty dan Perreault (2003:107) “prodak merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar/dijual kepada konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari”. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan progam “Sistem Kontrol Kualitas Produksi”. Menurut Orville, larreche, dan boyd (2005: 422) Demensi kualitas produksi yaitu apabila perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang di jual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

7

BAB II

LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN

2.1. LandasanTeori

2.1.1.Pengertian Kualitas Produksi & Dimensi Kualitas Produks

Produksi memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya

produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli

akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan

dengan keinginan ataupun kebetuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil.

Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan

pasar atau selera konsumen. Menurut Mc Charty dan Perreault (2003:107)

“prodak merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar/dijual kepada

konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi

kebutuhan sehari”. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan

operasi dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat

menerapkan progam “Sistem Kontrol Kualitas Produksi”. Menurut Orville,

larreche, dan boyd (2005: 422) Demensi kualitas produksi yaitu apabila

perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan

harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk

membedakan produk yang di jual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.

Dimensi kualitas produk yaitu:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

8

1. Kinerja yaitu berhubungan dengan karasteristik operasi dasar dari

sebuah produk.

2. Daya tahan yaitu berapa lama atau umur produk yang bersangkutan

bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karasteristik

operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari

konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

4. Fitur yaitu karasteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan

konsumen terhadap produk.

2.1.2.Manajemen operasi & produksi

Manajemen operasi merupakan perkembangan dari manajemen produksi

atau manajemen manufaktur, dengan pengertian bahwa manajemen operasi

mencakup tugas perencaan serta pengendalian terhadap fasilitas fisik dan arus

pekerjaan dari bisnis manufaktur atau non manufaktur(Suhendi,Sasangka

(2014:77). Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan keinginan

dan harapan konsumen atau pelanggan, maka harus Berusaha mematuhi Quality,

Cost, Delivery.Menurut Seiki Takaharu dalam buku Suhendi,Sasangka (2014:78),

ada 5 unsuryang mempengaruhi 5 (lima) elemen kunci :

1. Produk yang dibuat. Apabila pabrik komponen maka ini adalah

komponen, sedangkan apabila pabrik material maka adalah bahan baku

dari pabrik komponen. Barang setengah jadi dan barang jadi yang sedang

berada di dalam proses produksi.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

9

2. Pekerja maupun fasilitas produksi yang berkaitan dengan produksi.

3. Cara pembuatan, Meskipun terdapat berbagai cara produksi tergantung

dari perusahaan masing-masing pada produk yang sama sekalipun,tetapi

pada pengendalian produksi dicari cara yang paling baik diantara semua

ini.

4. Mengenai tempat pembuatan barang, yaitu produksi, perlu tempat untuk

meletakkan fasilitas mesin atau bahan baku ,produk, dan untuk

menjalankannya.

5. Ada waktu untuk membuat barang, dan alur mulai dari material sampai ke

produk.

2.1.3. Sistem Kontrol

Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang

membentuk satu kesatuan, Tyoso (2016:1), sedangkan arti dari kontrol ialah

mengatur, dengan mengukur nilai dari variabel terkontrol dari sitem dan

mengaplikasikan variabel termanipulasi pada sistem untuk mengoreksi atau

mengurangi deviasi yang terjadi terhadap nilai keluaran( output) yang di tuju,

sistem kontrol merupakan suatu kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari

kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu

pengamatan kualitas dari apa yang telah mereka kerjakan sehingga memiliki

karakteristik sesuai dengan yang diharapkan pada mulanya, Perkembangan

teknologi menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan

mengoperasikan pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

10

manusia menjadi serba otomatis (dikendalikan oleh mesin) menurut Ansori

(2013:1).

Dalam aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan penting dalam

teknologi. Sebagai contoh, otomatisasi industri dapat menekan biaya produksi,

mempertinggi kualitas, dan dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang

membosankan. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan kinerja suatu

sistem secara keseluruhan, dan pada akhirnya memberikan keuntungan bagi

manusia yang menerapkannya. Suatu sistem kontrol memiliki tujuan/sasaran

tertentu. Sasaran sistem kontrol adalah untuk mengatur keluaran (output) dalam

suatu sikap / kondisi / keadaan yang telah ditetapkan oleh masukan (input) melalui

elemen sistem kontrol. Dengan adanya sasaran ini, maka kualitas keluaran

(output) yang dihasilkan tergantung dari proses yang dilakukan dalam sistem

kontrol ini.

Menurut Heizer,Render (2015:244) tujuan seseorang manager operasional

adalah untuk membangun sistem manajemen kualitas yang dapat mengidentifikasi

dan memuaskan kebutuhan pelanggan, sebagaimana yang digunakan oleh

American Society for Quality (ASQ : www.asq.org) definisi kualitas adalah

keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah produk atau jasa yang mengandalkan

pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di janjikan dan tersirat,

dengan kualitas adalah kemapuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan. Definisi dari kualitas di bagi kedalam beberapa kategori, yaitu :

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

11

1. Berdasarkan pada pengguna (user based). Kualitas tersebut “Terlihat pada

mata yang melihatnya”, orang pemasaran menyukai pendekatan ini begitu

pula pelanggan. Bagi mereka, kualitas yang tinggi berarti kinerja yang

lebih baik, fitur yang bagus, dan peningkatan lainnya (terkadang mahal)

2. Bagi manager produksi Kualitas adalah berdasarkan pada manufacturing

(manufacturing based).Mereka percaya bahwa kualitas berarti sesuai

dengan standar membuatnya dengan benar pada proses pertama.

3. Pendekatan yang ketiga adalah berdasarkan pada produk ( product

based)Yang melihat kualitas sebagai variable yang tepat dan dapat diukur.

2.1.4. Kualitas Produksi

Menurut Sattar (2017:209) Secara umum produksi diartikan sebagai suatu

kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi keluaran

(output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri,

seperti industri manufaktur dan lain-lain, dalam arti sempit, pengertian produksi

hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi

atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (sparepart) maupun komponen-

komponen penunjang.

Menjaga kualitas dalam semua bidang bisnis merupakan tugas berat.

Menjadi lebih sulit lagi apabilah pelanggan mengubah persepsinya tentang

kualitas. Perubahan dalam gaya hidup dan kondisi ekonomi secara drastis dapat

mengubah persepsi pelanggan atas kualitas. Sukses bisnis tergantung pada akurasi

persepsi tentang harapan konsumen dan kemampuan menjebatani kesenjangan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

12

antara harapan dengan kemampuan konsumen. Pelanggan sekarang lebih

menyukai kualitas daripada pelanggan pada masa lalu. Produk atau jasa yang

dipersepsikan pelanggan berkualitas lebih tinggi mendapat kesempatan pasar lebih

baik daripada yang dipersepsikan berkualitas rendah. Kualitas baik dapat juga

menghasilkan keuntungan lebih tinggi. Produk dan jasa berkualitas tinggi dihargai

lebih tinggi daripada barang sejenis berkualitas lebih rendah dan menghasilkan

keuntungan lebih besar, menurut Wibowo (2016:117).

Bagi manajer operasional, pekerjaan yang paling penting adalah untuk

memberikan kesehatan,keamanan,dan barang atau jasa yang berkualitas kepada

pelangga. Pengembangan produk dengan kualitas buruk, disebabkan rancangan

dan proses produksi yang tidak memadai, mengakibatkan tidak hanya naiknya

biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga menyebabkan cedera, perkara

hukum, dan meningkatkan regulasi pemerintah.

Mengenai definisi Quality Control (QC) beberapa ahli di berbagai bidang

dan juga di dunia industri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Adapun

tujuan QC menurut Santo Yukihara (2014:82) dalam Suhendi, sesuai dengan

prinsip dasar manajemen, memberikan kontribusi untuk mendorong kesejahteraan

masyarakat dengan rasionalisasi perhitungan secara manajemen, produksi

didasarkan pada standar yang lebih ekonomis, dan memproduksi barang dengan

berbagai jenis yang memiliki manfaat yang tinggi dan memuaskan bagi

konsumen.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

13

Apabila disimpulkan 3 hal tentang QualityControl yaitu:

1. Membuat produk sesuai dengan mutu yang diinginkan konsumen.

2. Membuat produk secara ekonomis (murah dan cepat).

3. Membuat produk dengan sinergi (semua potensi).

Menurut Sattar (2017:209) Secara umum produksi diartikan sebagai suatu

kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran

(output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri,

seperti industri manufaktur dan lain-lain, dalam arti sempit, pengertian produksi

hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi

atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (sparepart) maupun komponen-

komponen penunjang.

Pentingnya suatu sistem kontrol kualitas produksi terhadap perusahaan

manufaktur adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi para pemilik perusahan

ataupun konsumen, karna dengan adanya sistem kontrol kualitas produksi yang

terarah dan sesuai dengan standar kualitas internasional maka produk atau jasa

yang dihasilkan sudah jelas dan tentu berkualitas tinggi.

2.1.5 Tahapan Sistem Kontrol Kualitas Produksi

Dalam perkembangan teknik dan metode pengawasan kualitas produk, ada 3

tahapan untuk menjalankan quality control, yaitu (Paranthaman,1967):

1. Kegiatan Inspeksi (Inspections)

Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaaan secara berkala

(routin schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

14

serta kegiatan pengecekan atau pemeriksaaan tersebut. Maksud kegiatan inspeksi

ini adalah untuk mengetahui apakah kegaiatan pabrik selalu mempunyai peralatan

atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Jika

seandainya terdapat kerusakan, maka dapat segera diadakan perbaikan-perbaiakan

yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi dan berusaha untuk

mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat hasil dari inspeksi

tersebut. Oleh karena itu hasil laporan inspeksi haruslah memauat peralatan yang

inspeksi, sebab-sebab trjadinya kerusakan bila ada, usaha-usaha penyesuaian atau

perbaikan kecil yang telah dilakukan dan saran-saran atau usul perbaikan atau

penggantian yang diperlukan.

Laporan hasil inspeksi dibuat dan dilaporkan oleh bagian pemeliharaan untuk

pimpinan perusahaan dan laporan ini sangat berguna bagi pimpinanan. Misalnya

laporan tentang mesin atau peralatan yang sering rusak, merupakan bahan

pertimbangan bagi pimpinan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan,

apakah mesin atau peralatan tersebut perlu diganti atau tidak.

2. Statistical Quality Control (SQC)

Tahapan ini didasarkan pada hasil produk jadi. SQC dapat menggambarkan

secara tepat pola produk sebuah rangkaian proses produksi sehingga dapat

ditentukan produk-produk yang dapat diterima (acceptable quality level) dan yang

tidak dapat diterima secara kualitas.

Meskipun pengawasan statistic (SQC) merupakan teknik yang penting dalam

sistem pengawasan kualitas, sistem ini memiliki beberapa kelemahan sebagai

berikut :

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

15

a. Tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptabele quality level) ditetapkan

0,5% hingga 1,0 %. Tingkat tersebut tidak memuaskan bagi produsen yang

ingin mencapai produksi tanpa cacat (khususnya untuk industri dengan

produk yang kompleks seperti mesin, peralatan elektronik dan lainnya).

b. Penempatan tingkat kecacatan 0,5% - 1,0% dapat terjadi pada setiap

tahapan produksi, akibatnya aliran proses akan terganggu atau bahkan

berhenti sama sekali.

3. Reliabilitas (Reliability)

Reliabilitas didefinisikan sebagai kemungkinan untuk melakukan proses produksi

tanpa kesalahan (zero deffect) pada rentang waktu tertentu.

2.2. Profil Perusahaan

2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Ario Sakti Prana Semarang adalah sebuah perusahaan kertas jadi yang

berdiri sejak tahun 2008, perusahaan yang berdedikasi tinggi untuk membangun

sebuah usaha kertas dengan produk yang berjumlah line produksinya 18 line,

jumlah karyawan produksi 384 orang dan dengan kapasitas produksi pertahunnya

sebesar 4.200.000pcs kertas.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

16

Gambar 2.1

Perusahaan PT. Ario Sakti Prana Semarang

Sumber : PT. Ario Sakti Prana (2018)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

17

Dengan menjaga kualitas yang diminta oleh davi manajemen PT.Ario Sakti

Prana Semarang selalu menjaga sistem pengecekan (Inspection system) serta SOP

yang sudah tertera dalam perusahaan, selain menjaga hubungan baik kepada

semua davi atau pelanggan, perusahaan juga membangun hubungan baik kepada

semua karyawan dan warga yang tinggal di sekitar perusahaan dengan adanya

program-program kesejahteraan karyawan dan program CSR (Corporation Sosial

Responsibility)/bantuan kepada panti asuhan, korban bencana alam, sekolah, serta

warga yang kurang mampu.

Gambar 2.2

pemberian santunan kepada warga sekitar perusahaan.

Sumber : PT. Ario Sakti Prana Semarang (2018)

Dengan kualitas yang tinggi perusahaan juga di dorong untuk memberikan

fasilitas-fasilitas pekerjaan dengan baik, dengan mesin dan lingkungan kerja yang

aman, nyaman serta bersih. Beberapa moto kualitas dari produk yang dihasilkan

yaitu: “DO IT RIGHT THE FIRST TIME & QUALITY IS THE FIRST PRIORITY“.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

18

Gambar 2.3

Fasilitas dan Lingkungan kerja di PT. Ario Sakti Prana

Sumber : PT. Ario Sakti Prana (2018)

2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

2.2.2.1.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Setiap perusahaan membentuk

struktur organisasi yang mengidenfikasikan tugas dan tanggung jawab setiap

posisi pekerjaan serta alur hubungan antara posisi tersebut saling melengkapi.

adapun Struktur Organisasi PT. Ario Sakti Prana terlihat pada Gambar dibawah

ini. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi dan efektivitas dalam

menghasilkan produk dan pada akhirnya akan berdampak pada nilai perusahaan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

19

Gambar 2.4

Stuktur Organisasi PT. Ario Sakti Prana

Tahun 2018

Sumber: PT. Ario Sakti Prana (2018)

2.2.2.2 Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi perusahaan adalah catatan yang sistematis dan teratur tentang

tugas dan tanggung jawab suatu jabatan, yang didasarkan pada kenyataan-

kenyataan apa, bagaimana, mengapa, kapan dan dimana suatu pekerjaan

dilaksanakan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

20

Berikut ini adalah bagian-bagian yang ada didalam PT.Ario Sakti Prana

Semarang beserta tugas dan tanggung jawabnya masing-masing :

a. Direktur

Disini yang menjabat sebagai direktur adalah Bpk. Nur Ikhsan Moectar

Tugas & Tanggung Jawab seorang direktur:

1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan,memilih,menetapkan,mengawas itugas dari karyawan dan

kepala bagian (manajer),

2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan menyampaikan laporan

kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

4. Membawahi dan mengatur semua staff-staff untuk bekerja sesuai deskripsi

pekerjaan.

Wewenang seorang direktur adalah :

1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang

administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan .

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan

perlengkapan.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

21

4. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

5. Menawarkan visi dan imajiasi di tingkat tertinggi.

b. General Manajer

General Manajer PT. Ario Sakti Prana di pegang olehKun Harno

Tugas & Wewenang :

1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menetukan rencana dan tujuan

perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktifitas yang dilaksanakan dalam

perusahaan.

3. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan

dengan kebijakan perusahaan.

4. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi

dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

5. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi

antara pimpinan dan staff.

6. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat

dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

c. Manajer Area

Manajer area disini meliputi manajer HRD/Personalia, Manajer

Compliance, Manajer Finishing, Manajer Cutting, Manajer Finishing dan Manajer

Produksi.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

22

Tugas & Tanggung jawab manajer area :

1. Menentukan segala apa yang harus dicapai dan diselesaikan, memimpin

segala aktivitas dan segala sesuatunya untuk menyelenggarakan

pencapaian perusahaan.

2. Membuat segala sesuatunya tercapai atas apa yang telah ditentukan oleh

perusahaan (menetapkan sasaran,mengorganisasikan,memberi motivasi

dan berkomunikasi dengan baik kepada parakaryawan, pengukuran

mengembangkan karyawan termasukdirinya sendiri/pengembangan SDM).

3. Mengontrol input dan output dalam produksi seta bertanggung jawab atas

jalannya produksi yang berlangsung.

Wewenang Manajer Area :

1. Mengontrol penghasilan / gaji kartawan untuk masing-masing departemen.

2. Melakukan seleksi karyawan dalam pemberian kompensasi dari perusaan

atas prestasi karyawan.

3. Memberikan sanksi terhadap karyawan sesuai dengan peraturan

perusahaan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

23

d. Personalia &Compliance

Tugas & Tanggung Jawab :

1. menyusun rencana pengembangan dan pengendalian personil karyawan

serta pembinaan dan keselamatan kerja, pelaksanaan program mutasi dan

hubungan antar lembaga juga hubungan dengan masyarakat sekitar

perusahaan,

2. Mengatur dan melindungi peraturan-peraturan perusahaan, berwenang

untuk melakukan seleksi penerimaan karyawan baru dan memberikan

sanksi terhadap karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan,

memperhitungkan semua gaji karyawan dan mengecek data hadir

karyawan.

3. Menjalankan segala peraturan perundang-undangan baru tentang ketenaga

kerjaan untuk diterapkan diperusahaan.

4. Menjalin hubungan baik kepada para pelanggan guna kelangsungan

produksi dan order yang akan jalan didalam perusahaan( audit buyer ).

Wewenang HRD &Compliance:

1. Memberikan sanksi kepada karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan.

2. Melakukan seleksi karyawan untuk pemberian kompensasi atas prestasi

karyawan pada semua bagian atau departemen.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

24

e. Quality Ansurent Manager

Tugas & Tanggung Jawab Quality Ansurent Manager adalah :

1. Menetapkan dan melaksanakan rencana mutu, prosedur, kebijakan dan

sistem untuk mencapai tingkat yang diperlukan kualitas produk,

2. Memastikan pelaksanaan dan monitoring prosedur serta sistem yang

sejalan dengan strategi bisnis kelompok dan kebijakan, Mengelola kualitas

melalui pencegahan kegagalan (reject) dan perbaikan terus-menerus untuk

mengurangi biaya kualitas dan meningkatkan kepuasan

pelanggan,Membimbing, melatih, mengembangkan, mendidik &

memotivasi seluruh personil QA/QC untuk meningkatkan kinerja dan

efisiensi.

Wewenang Quality Ansurent Manajer :

1. Menjaga dan mengkontribusi semua proses kontrol kualitas produk dalam

perusahaan.

2. Memberikan evaluasi kontrol kualitas terhadap audit buyer setiap

pelanggan.

3. Memberikan sanksi kepada setiap Quality control yang tidak bertanggung

jawab atas kualitas produk.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

25

f. Manajer Marketing

Tugas & Tanggung Jawab Manajer Marketing :

1. untuk menawarkan produk kepada pelanggan serta menjelaskan hal-hal

yang terkait tentang produk perusahaan kepada pelalanggan.

2. Menerima pesanan order dari pelanggan.

3. Bertanggung jawab terhadap naik turunnya omset perusahaan,Mencari

order dari pelanggan baru,menghubungi pelanggan-pelanggan lama.

4. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh tim

untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

Wewenang Manajer Marketing adalah :

1. Memberhentikan produk jika ada kesalahan dalam proses produksi.

2. Mengatur input serta output produsi sesuai dari data pelanggan.

3. Mengatur serta berwewenang penuh dalam proses produksi.

g. Kepala Produksi

Disini kepala produksi meliputi semua supervisor bagian produksi.

Tugas & Tanggung jawab :

1. Mengatur jadwal waktu pengerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.

2. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan

pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

26

3. Bertanggung jawab atas semua produksi dari awal proses hingga sampai

akhir proses produksi.

4. Mengatur waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.

5. Mengatur posisi pengawas kualitas di masing-masing titik pekerjaan.

Wewenang kepala produksi :

1. Memberikan saran dan nasehat terhadap kinerja bawahan.

2. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan pelanggaran bawahan.

3. Meminta nasehat, petunjuk dan bimbingan dari atasan.

h. Operator Produksi

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. mengatur dan mengontrol bahan baku dalam proses produksi sehingga

menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah ditentukan oleh

perusahaan.

2. Memahami kerja dengan standar keamanan dan keselamatan dalam

bekerja, mengoperasikan mesin dan mengontrol proses produksi.

3. Memeriksa kelengkapan alat pengaman keselamatan kerja atau alat

pelindung diri.

4. Memeriksa mesin atau peralatan yang akan digunakan untuk proses kerja.

5. Membuat laporan rutin kepada atasan berkaitan dengan hasil kerja.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

27

Wewenang Operator Produksi :

1. Melakukan prosedur kerja yang aman, cepat, dan tepat sesuai standar

kerja perusahaan.

2. Menemukan kesalahan dan melakukan perbaikan dasar dalam standar

sistem kontrol yang berlaku diperusahaan.

3. Bekerja sama dengan mekanik dan elektrik, untuk perbaikan dan

menghindari stop akibat kerusakan alat kerja dan mesin.

4. Mengajukan usul kepada team, terkait laporan yang terjadi selama

proses kerja.

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan

PT. Ario Sakti Prana Semarang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang kertas, perusahaan yang berdedikasi tinggi untuk membangun sebuah

usaha kertas. Selain menjaga hubungan baik kepada semua pelanggan, perusahaan

juga membangun hubungan baik kepada kepada semua karyawan dan warga yang

tinggal di sekitar perusahaan dengan adanya program-program CSR(Corporation

Sosial Responsibility) / bantuan kepada kepada panti usahan, korban bencana

alam, sekolah, serta warga yang kurang mampu.

Berikut beberapa dokumentasi atas program CSR yang di selenggarakan

oleh PT. Ario Sakti Prana Semarang

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1

28

Sumbangan kepada salah satu panti asuhan di daerah Palebon,

dalam bentuk kepedulian kepada anak yatim,pemberian uang

santunan dan berbagai bahan pokok ( sembako ).

Sumbangan kepada warga sekitar perusahaan yang di wakilkan

kepada kepala desa setempat untuk diberikan kepada warga yang

kurang mampu.

Pemberian penghargaan kepada karyawan atas prestasi kerja, baik

prestasi atas menjaga kualitas kerja, prestasi akan kehadiran kerja

dalam 1 tahun dan lain-lain, yang diberikan langsung oleh para

pemimpin perusahaan.