Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Berbagai bidang aktivitas menusia sejak dahulu orang sudah bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan
menggunakan berbagai jenis instrument/ alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (Software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data).
2.1.1. Sistem
Menurut Jeperson (2014:2) menerangkan bahwa ” Sistem adalah kumpulan
orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan – ketentuan aturan yang sistematis
dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi
untuk mencapai tujuan”. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urutan operasi pada sistem.
Sedangkan menurut Elisabet (2017:11) menyampaikan bahwa “ suatu sistem
pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang
lain, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Secara
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain, dan terpadu.
8
Jeperson ( 2014:6) menyatakan “ Sistem dapat diklasifikasikan dalam
beberapa sudut pandang “ :
1. Klasifikasi sistem sebagai :
a. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik
2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang
oleh manusia yang melibatakan interaksi antara manusia dengan mesin.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,sebagai keluaran sistem dapat
diramalkan.
b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa
depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung probabilistik
4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima input dan output
dari lingkungan luar atau subsistem lainnya.karena sistem terbuka terpengaruh
lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.
9
b. Sistem tertutup (close system) adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar,sistem bekerja otomatis tanpa ada turut
campur lingkungan luar. secara teoritis sistem tertutup ini ada kenyataanya
tidak ada hanya relatively closed system.
2.1.2. Informasi
Jeperson (2014:9) mengatakan bahwa “ informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya “. Sumber
informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan
kesatuan nyata.
Menurut jeperson (2014:9) dalam bukunya Gordon B. David menerangkan
bahwa “ Informasi adalah data yang dioleh manjadi suatu bentuk yang penting bagi si
pemerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan –
keputusan yang sekarang atau keputusan – keputusan yang akan datang.
1. Fungsi informasi
Fungsi utamanya, yaitu : menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak
pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran
tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan
keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun
indikator bagi pengambil keputusan.
10
2. Kegunaan informasi tergantung pada :
a. Tujuan si penerima :
Bila tujuan nya memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si
penerima dalam apa yang ia usahan untuk memperolehnya.
b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data :
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi
harus diperhatikan.
c. Waktu
Apakah informasi itu masih up to date ?
d. Ruang dan tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruang atau tempat yang tepat ?
e. Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif, apakah informasi itu
menunjukkan hubungan – hubungan yang diperlukan, bidang – bidang yang
memerlukan perhatian manajemen ? dan apakah informasi itu menekankan
situasi – situasi yang ada hubungannya.
f. Semantik
Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas ?
apakah ada kemungkinan salah tafsir ?.
11
2.1.3. Sistem Informasi
Menurut elisabet (2017:2) “ Sistem informasi merupakan suatu kombinasi
aturan dari orang –orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya
data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Sedangkan menurut Muslihudin ( 2016:11) menerangkan “ Sistem Informasi
adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa, sehingga
bermanfaat bagi penerimanya ”. tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna
pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian,
pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi
organisasi pada proses.
Ciri - ciri sistem informasi antara lain :
1. Baru, adalah informasi yang didapat sams ekali baru dan segar bagi penerima.
2. Tambahan, adalah informasi dapat diperbarui atau sebelumnya telah ada.
3. Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dari informasi yang
salah sebelumnya.
4. Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah ada.
2.1.4. Program
Menurut Sitorus (2015:2) menerangkan bahwa “membangun sebuah program
pada dasarnya adalah membuat alat bantu untuk menyelesaikan suatu masalah”.
Sebelum seorang programmer dapat menghasilkan program yang mampu membantu
12
menyelesaikan masalah tersebut, programmer dihadapkan pada 3 (tiga) tahapan
pokok yaitu :
1. Memahami permasalahan dan tujuan sebuah program dibuat. pada tahap ini
programmer harus mampu mengidentifikasi jenis, bentuk dan karakteristik input
serta output yang diharapkan. Tetapi untuk skala permasalahan yang besar, selain
jenis, bentuk dan karakteristik, seorang programmer juga perlu mengetahui
dengan pasti asal, frekuensi, dan volume data input serta tujuan, frekuensi dan
volume data output yang diharapkan.
2. Mampu menyusun konsep/rancangan/desain penyelesaian dari masalah yang
akan programmer selesaikan. Dari hasil pemahaman programmer terhadap
permasalahan tersebut, programmer harus mampu merancang sebuah alur proses
untuk mengolah data input dan menghasilkan data output dengan jenis, bentuk
dan karakteristik seperti yang diharapkan.
3. Mampu mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam bentuk program yang
terstruktur. Program tersebut dapat dibuat dengan sembarang bahasa
pemrograman. Untuk itulah programmer diharuskan memahami dan menguasai
komponen bahasa pemrograman dan teknik pemrograman dengan baik.
2.1.5. Basis Data (Data Base)
“ Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya”, menurut Jeperson (2015:50). Tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
13
Menurut Anhar (2016:19) mengungkapkan bahwa “ basisdata (database)
dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang
memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”. Dalam hal ini , pengertian
akses dapat mencakup perolehan maupun pemanipulasian data, seperti menambah
(input) , mengubah (edit) , menghapus (delete) , dan mencari (search) data.
Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basisdata menurut Anhar
(2016:20) dibedakan sebagai berikut” :
1. Database Administrator
Adalah orang yang mendefinisikan basisdata, mengatur hak-hak akses,
melakukan perawatan, dan koreksi terhadap basisdata.
2. Programmer Aplikasi
Adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka
yang digunakan untuk manipulasi basisdata.
3. Sophisticated User
Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke
mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.
4. Specialized User
Pengguna yang mempunyai keahlian di bidang tertentu. Maksudnya, pengguna
ini memakai basisdata untuk membangun program aplikasi sesuai bidang
keahliannya.
5. Naive User
Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basisdata terbatas. Pengguna
ini berinteraksi dengan basisdata melalui program aplikasi yang sudah disediakan.
14
2.1.6. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut soetam (2017:85) menerangkan “ model waterfall memiliki definisi
bahwa sebuah proses hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan
sekuensial “. Waterfall diciptakan pertama kali oleh William Royce pada tahun 1970
dan mulai terkenal karena logika face yang ditampilkan benar adanya.
1. Tahap Analisa Kebutuhan (Requirement)
Dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penenlitian, wawancara atau studi
literatur. Seseorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya
dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan
tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan
dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan
dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan
menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan kedalam bahasa
pemrograman.
2. Tahap Desain Sistem (Design System).
Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke dalam sebuah
perancangan perangat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding.
Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur, perangkat lunak, representasi
interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahap ini akan menghasilkan
dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan
digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
15
3. Tahap Penulisan Kode Program (Coding)
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi
yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam menterjemahkan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini.
4. Tahap Pengujian( Testing).
Tahap pengujian ini dilakukan guna menemukan kesalahan-kesalahan terhadap
sistem tersebut. Sehingga ketika dipakai oleh user , program yang telah dibuat
tersebut dapat berjalan dengan baik.
5. Tahap Pemeliharaan(Maintenance).
Program yang sudah digunakan oleh user pasti akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan penyesuaian lingkungan
(periperal atau sistem operasi baru) terhadapn program. Atau user membutuhkan
perkembangan fungsional terhadap program tersebut. Maka Tahap Pemeliharaan
ini merupakan tahap penting untuk berjalannya suatu program.
Namun pada kenyataannya pada tahapan ini tidak sesuai dengan yang
diusulkan oleh molel waterfall, meskipun model waterfall bisa mengakomodasinya,
itu dilakukannya tanpa sadar. Akibatnya, perubahan itu menyebabkan kebingungan
pada tim pembuat percangannya.
16
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)
Didalam pembuatan sebuah program dibutuhkan peralatan pendukung agar
terciptanya sebuah program yang baik. Peralatan pendukung atau tools system
merupakan alat-alat yang digunakan untuk membuat sebuah logika sebuah program
dengan menggunakan sebuah simbol, lambang, grafik diagram yang menunjukan
secara tepat arti dan fungsinya.
Dengan menggunakan peralatan pendukung , seorang programmer dapat
membuat program yang bagus dan terstruktur sehingga ketika ada kesalahan dalam
proses pengkodean dapat dengan mudah diperbaiki.
2.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Mulyati et al (2015:70) menerangkan “Entity Relationship Diagram
(ER-Diagram) adalah metode perancangan database yang menggambarkan hubungan
antara entity yang terdapat dalam sistem”.
Sedangkan menurut Fridayanthie dan Mahdiati (2016:26) meyampaikan bahwa
“Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan
mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitasentitas dan
menentukan hubungan antar entitas”.
Untuk mempermudah dalam perancangan database, maka digunakan Entity
Relationship Diagram (ERD). ERD diutamakan untuk pemodelan dari desain
konseptual. Entity Relationship Diagram menggambarkan struktur dan keterkaitan
tabel-tabel data yang menyusun database secara detail. ERD merupakan representasi
data sebagai entitas, atribut, dan relasi.
17
1. Entitas menggambarkan kumpulan dari segala data, misalnya entitas pegawai
berisi kumpulan data seluruh pegawai pada suatu organisasi. Entitas biasanya
dilambangkan dengan menggunakan kotak segi empat. Entitas selanjutnya
dijelaskan dengan atribut-atribut yang ada di dalamnya atau sering disebut
elemen data.
2. Atribut atau elemen data merupakan unit terkecil dari data yang dapat
menjelaskan apa yang dimiliki oleh suatu entitas (karakteristik dari entitas).
3. Ralasi menjelaskan keterkaitan di antara dua entitas yang berbeda misalnya
pegawai bekerja pada suatu departemen.
Sifat hubungan atau relasi antarentitas dapat dibedakan menjadi tiga jenis :
a. hubungan satu ke satu (One to One Relationship)
akan tejadi jika setiap entitas dalam suatu himpunan entitas hanya
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas lain, dan
sebaliknya.
b. hubungan satu ke banyak (One to Many Relationship)
akan terjadi jika setiap entitas dalam suatu himpunan entitas dapat
berhubungan dengan beberapa entitas pada himpunan entitas lain, tetapi
tidak sebaliknya.
c. hubungan banyak to banyak (Many to Many Relationship)
terjadi jika setiap entitas dalam suatu himpunan entitan dapat berhubungan
dengan beberapa entitas pada himpunan entitas lain, demikian juga
sebaliknya. Relasi Many to Many harus dipisahkan dengan cara memberikan
18
entitas tambahan di antara kedua entitas yang ada, sehingga akan menjadi
relasi tersebut menjadi dua buah relasi One to Many.
2.2.2 LRS ( Logical Record Structure)
Menurut Wijaya dan Sari (2015:15) mengatakan “Logical Record Structure
(LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk
dari hasil antar himpunan entitas”.
Sedangkan Menurut Junaidi (2016:55) bahwa “Logical record structure (LRS)
merupakan hasil dari pemodelan entity relationship (ER) beserta atributnya sehingga
bisa terlihat hubungan- hubungan antar entitas”.
Pada dasarnya LRS merupakan persamaan dari ERD, hanya saja pada tahapan
LRS hanya menggambarkan bentuk besar dari database, meskipun seperti itu tetap
saja alur prosesnya sama. Dengan begitu ERD dan LRS akan tetap ada untuk menjadi
satu kesatuan yang signifikan.
2.2.3 Use Case Diagram
Menurut Sri Mulyani (2016:42) bahwa “ Use Case Diagram merupakan
diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan natara sistem dengan
actor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena use case diagram
hanya menggambarkan sistem secara global, maka elemen-elemen yang digunakan
pun sangat sedikit. Berikut ini elemen-elemen yang digunakan pada use case
diagram.
19
Sumber : Sri Mulyani (2016:43)
Gambar II.1 Contoh Use Case Diagram
1. Sistem, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan
dalam sebuah sistem.
2. Aktor, elemen yang menjadi pemicu sistem. aktor bias berupa orang, mesin
ataupun sistem lain yang berinterakasi dengan use case.
3. Use case, potongan proses yang merpukana bagian dari sistem.
4. Association, menggambarkan interaksi antar use case dan aktor.
5. Dependency, menggambarkan selasi angtara dua use case.
6. Generalization¸menggambarkan pewarisan antara dua aktor atau use case
dimana salah satu aktor atau use case mewarisi propertis kea tor atau use case
yang satunya.
20
2.2.4 Activity Diagram
Menurut Sri Mulyani (2016:55) menyatakan “ Activity Diagram yaitu diagram
yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja ( aktivitas) pada use case ( proses ),
logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.
Diagram aktivitas ini mirip dengan flowchart , hanya saja ada beberapa notasi
tambahan yang digunakan untuk kasus-kasus tertentuClass Diagram
“ Activity Diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case
yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di natara merek asatu sama
lain “, menurut Indrajani (2015). Activity Diagram sebenarnya memiliki kesamaan
dengan statechart diagramdalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis,
tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis
yang lebih kompleks, dimana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use
case yang lainnya.
21
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2018:234)
Gambar II.2 Contoh Activity Diagram
2.2.5 Sequence Diagram
Menurut sri mulyani (2016:251) menerangkan “ Sequence Diagram adalah
diagram yang menggambarkan interaksi antar objek “. Sequence diagram secara
khusus menjabarkan behavior sebuah scenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan
sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use
case.
Sedangkan menurut indrajani (2015) menjelaskan bahwa “ diagram Sequence
merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek
berpartisipasi dalam bagian interaksi (Particular Interaction) dan pesan yang ditukar
dalam urutan waktu “. Sebuah interaksi didesain antara objek atau sistem yang
berpartisipasi dalam sebuah kolaborasi. Interaksi dijelaskan oleh pesan-pesan yang
diletakkan pada sebuah waktu, atau lebih dari dua pesan y ang dikirim pada saat yang
sama.
22
Sumber : Indrajani (2015)
Gambar II.3 Contoh Sequence Diagram
1. Object LifeLine : menggambarkan objek apa saja yang terlibat
2. Actor : Menggambarkan aktor yang terlibat.
Sequence diagram mengambarkan interaksi antar objek secara beraturan
sesuai dengan waktu. Sequence diagram dapat digambarkan dalam beberapa level
secara detail dan untuk tujuan yang berbeda pada beberapa langkah yang
idkembangkan secara lifecycle. Ketika pesan dikirim pada sebuah objek akan
meminta sebuah operasi dari objek. Nama pesan biasanya seusia dengan operasi yang
akan diminta. Sebuah pesan diterima, operasi yang telah diminta akan melaksanakan
pesan tersebut. Pada beberapa tahap selama operasi ayakn dilakukan tadi, disebut
ebagai aktivasi.
23
2.2.6 Class Diagram
Meurut (Sukamto, Rosa A dan Shalahuddin., (2018:141) mendefiniskan,
”Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas tersebut
memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variable-variabel yang
dimiliki oleh suatu kelas. Sedangkan, operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang
dimiliki oleh suatu kelas.
Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas seharusnya memiliki jenis-
jenis kelas, sebagai berikut:
1. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian
use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses
bisnis pada perangkat lunak.
4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang dan membungkus data menjadi sebuah
kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
Berikut adalah contoh diagram kelas menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:205),
yaitu:
24
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2018:205)
Gambar II.4 Contoh Class Diagram