18
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan membentuk kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat tercapai. 2.1.1. Defnisi Sistem Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas. Istilah “sistem” sering di gunakan dalam berbagai bidang, sehingga maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dibahas. Namun, secara umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sistem menurut (Frederick H. WU, 2017) bahwa “Sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran (objectives) tertentu, suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen- komponen di dalam sistem dan di antara lingkungannya”. Sedangkan (Jerry Fitsgerald dan Warren D. Stalling, 2017) mengemukaka n bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Berdasarkan uraian diatas suatu sistem akan terjadi bila terdapat dua komponen atau lebih yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan yang sama.

BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem

tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan membentuk kesatuan sehingga

tujuan atau sasaran tersebut dapat tercapai.

2.1.1. Defnisi Sistem

Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan

bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam

menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas. Istilah “sistem” sering digunakan

dalam berbagai bidang, sehingga maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang

yang dibahas. Namun, secara umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda

yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

Sistem menurut (Frederick H. WU, 2017) bahwa “Sistem beroperasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran (objectives) tertentu,

suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-

komponen di dalam sistem dan di antara lingkungannya”.

Sedangkan (Jerry Fitsgerald dan Warren D. Stalling, 2017) mengemukakan

bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Berdasarkan uraian diatas suatu sistem akan terjadi bila terdapat dua komponen

atau lebih yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan yang sama.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

7

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen,

batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran pengolah dan

sasaran. Menurut (Rizki Ahmad Fauzi, 2017) dalam buku yang berjudul “Sistem

Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi)” suatu sistem terbentuk apabila terdapat

hal-hal sebagai berikut:

1. Komponen (components)

Suatu sistem terjadi dikarenakan adanya sejumlah komponen yang melakukan

interaksi. Suatu sistem yang sekecil apapun akan selalu mengandung komponen.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (enviroment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah daerah diluar batas dari suatu sistem yang

memengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini meyakinkan sumber-sumber daya

mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari subsistem

menjadi masukan untuk subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang masuk ke dalam suatu sistem. Masukan ini dapat

berupa masukan perawatan (maintenance) yang berupaya agar sistem tersebut dapat

beroperasi serta masukan sinyal (signal input) untuk menghasilkan keluaran.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

8

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan sisi pembuangan.

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau

suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak berguna sebab

sasaran sistem sangat dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan yang akan

dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila sistem tersebut mengenai sasaran

dan tujuannya.

9. Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam

kondisi normal .

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem memilik i

karakeristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa

dikatakan sebagai sistem.

2.1.3. Pengertian Informasi

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola

sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bemanfaat

bagi penerimanya. Menurut (Marshal B. Romney & Paul John Steinbart, 2017)

“Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti”.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

9

Sedangkan menurut (Robert J. Verzello & John Reuter, 2017) mengatakan

bahwa “Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

hasil pengolahan data yang memiliki arti dan manfaat bagi penerimanya. Ini berarti

bahwa tidak semua fakta atau berita yang kita terima merupakan informasi bagi kita.

Jika fakta atau berita itu tidak memiliki arti atau tidak dapat kita ambil manfaatnya

maka belum dapat dikatakan informasi.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang mana terdiri dari teknologi atau

alat, media yang digunakan, serta sumber daya manusia yang bekerja didalamnya

bekerja sebagai sebuah kombinasi membentuk sebuah sistem. Kombinasi antara

teknologi dan manusia ini bekerja untuk mendapatkan sebuah informasi yang

kemudian digunakan untuk mendukung suatu manajemen guna mengambil sebuah

keputusan.

Menurut (Henry C. Lucas, 2017) Suatu sistem informasi adalah ”Suatu kegiatan

dari prosedur prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi, akan menyediakan

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam

organisasi”.

Menurut (John F. Nash dan Martin B. Roberts, 2017) Sistem informasi adalah

“Suatu kombinasi dari orang orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan

pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

10

lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan

menyediakan sesuatu dasar untuk pengambilan keputusan”.

Menurut (James A. Hall, 2017) Sistem informasi adalah “Sebuah rangkaian

prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan kepada pemakai”.

Hal ini dapat dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah

kombinasi yang membentuk sistem guna mendapatkan sebuah iformasi yang

dibutuhkan.

2.1.5. Komponen Sistem Informasi

Menurut (John Burch & Gary, 2017) mengemukankan bahwa sistem informas i

terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building

block) yaitu ;

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Sebagai contoh dari blok masukan adalah

Keyboard, Point of Sale terminal yang biasa digunakan di supermarket, Financial

Transaction Terminal seperti Automated Terminal Machine (ATM), pointing

device (seperti mouse, touch screen, light pen), scanner (seperti magnetic Ink

Character Recognition (MICR), Bar Code Wand), Sensor, Voice Recognizer.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

11

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Sebagai contoh,

Central Processing Unit (CPU).

3. Blok Keluaran

Produk dari suatu sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informas i

yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil

dari produk suatu sistem informasi. Sebagai contoh, alat cetak (seperti printer,

plotter), alat soft copy (seperti video display, flat panel display), speaker.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok Teknologi ini

merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasil kan dan mengirimkan keluaran serta membantu

pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 bagian

utama, yaitu orang (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware) Brainware adalah orang-orang yang mengetahui teknologi dan

mengoperasikan suatu sistem informasi. Misalnya adalah operator komputer,

pemrogram, spesialis telekomunikasi, sistem analis, dan penyimpan data.

Software adalah program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan

menginstruksikan dalam rangka memroses model yang diterapkan. Hardware

adalah terdiri dari bermacam-macam alat yang menyediakan dukungan fisik untuk

blok lainnya seperti blok input (spt., Optical mark reader/untuk membaca pensil

2B; voice recognizer, dll.), blok model (spt., CPU), blok keluaran ( printer,

plotter, dll.), blok basis data (spt., hard disk, tape magnetic, optical disk) dan blok

kendali (spt., encryption device).

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

12

5. Blok Basis

Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan

yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Blok Kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya

ancaman atau risiko terhadap sistem informasi . Seperti kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketakefisienan,

sabotase.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang menyediakan cara untuk menyajikan

dan meringkas kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan. Sistem informas i

akuntansi dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai

situasi.

Menurut (George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2017) “Sistem Informas i

Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur

untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna”. Sedangkan menurut

(Barry E. Cushing, 2017) “Sistem informasi Akuntansi adalah kumpulan dari manusia

dan sumber-sumber daya modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk

menyediakan informasi keuangan dan juga informasi yang didapat dari pengumpulan

dan pengolahan data transaksi”.

Menurut (John F. Nash dan Martin B. Roberts, 2017) “Sistem Informas i

Akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang dihubungkan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

13

dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di dalam bagian

fungsi akuntansi”.

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang dibuat khusus untuk

mempermudah kegiatan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan akuntansi dan juga

sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data serta transaksi untuk

menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan sebuah

sistem informasi akuntansi.

2.1.7. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Komponen sistem informasi akuntansi merupakan prosedur yang terdapat dalam

sistem informasi akuntansi untuk siklus pendapatan didukung oleh komponen

komponen yang dapat membuat sistem. Komponen sistem informasi akuntansi

menurut (Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart, 2017) Sistem Informas i

Akuntansi terdiri dari lima komponen:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai

fungsi.

2. Prosedur-prosedur baik manual maupun terotomasi yang dilibatkan dalam

mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung dan

peralatan untuk komunikasi jaringan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

14

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen sistem informasi akuntansi

saling menunjang antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan suatu

informasi sistem infomasi akuntansi yang terintegrasi dan terorganisasi.

2.1.8. Pengertian Penyewaan

Penyewaan terjadi dikarenakan ada persetujuan atas pertukaran barang atau jasa

dengan imbalan tanpa mengabaikan suatu ketentuan dan syaratsyarat yang berlaku

dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Menurut (Subekti, 2017) “penyewaan adalah

suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan

kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu

dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu

disanggupi pembayarannya”.

Menurut (Salim, 2015) “penyewaan adalah persetujuan untuk pemakaian

sementara untuk suatu benda, baik bergerak maupun tidak bergerak, dengan

pembayaran suatu harga tertentu”.

Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan, bahwa penyewaan merupakan

perjanjian untuk pemakaian suatu benda atau jasa dengan pembayaran suatu harga

yang telah disepakati bersama.

2.1.9. Basis Data ( Database )

Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam

komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak untuk

menghasilkan informasi. Menurut (Indrajani, 2015) “Basis data adalah kumpulan data

yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi”.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

15

1. Stucture Query Language (SQL)

Menurut (Priyadi, 2014) “SQL adalah suatu aplikasi komputer yang merujuk

pada konsep Relational Database Management Systems (RDBMS), terdapat suatu

struktur bahasa yang sudah standar untuk membangun basis datanya”.

2. My SQL

Menurut (Hidayatullah dan Jauhari, 2015) “MySQL adalah salah satu aplikasi

DBMS yang sudah banyak oleh para pemogram aplikasi web. Contoh DBMS

lainnya adalah : PostgreSQL (freeware), SQL Server, MS Access dari Microsoft,

DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro, dsb”.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung (Tool System) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambar logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbo l,

lambang- lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan

fungsinya.

2.2.1 UML (Unifed Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah tujuan umum, perkembangan,

bahasa pemodelan dibidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk

menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem.

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014) berpendapat bahwa UML (Unified

Modeling Language) adalah “Salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia

industri untuk mendefinisikan requerement, membuat analisa dan desain, serta

menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorintasi objek”.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

16

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling

Language) adalah bahasa yang sering digunakan untuk membangun sebuah sistem

perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan desain dan spesifikasi dalam

pemrograman berorintasi objek. UML (Unified Modeling Language) memilik i

diagram-diagram yang digunakan dalam pembuatan aplikasi berorintasi objek,

diantaranya:

2.2.2. Use Case Diagram

Usecase Diagram merupakan diagram yang Bersifat Statis, diagram ini

memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor ( suatu jenis khusus dari kelas ).

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014) “ Use case atau diagram use case

merupakan pemodelanutuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

Use case mendeskipsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi itu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Usecase adalah pemodelan yang

dilakukan oleh sistem untuk menyatakan proses yang berinteraksi di dalam sistem

informasi yang akan dibuat.

Contoh use case diagram:

2.2.3. Activity Diagram

Activity Diagarm merupakan diagram yang Bersifat dinamis, Diagram aktivitas

merupakan tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu

aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

17

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014) Activity Diagram menggambarkan

workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu

yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivita s yang

dapat dilakukan oleh sistem.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, Activity Diagram adalah suatu

yang menggambarkan urutan atau aliran aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada

perangkat lunak yang dibangun.

Contoh activity diagram:

2.2.5. Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan diagram yang menunjukan interaski objek yang

diatur dalam urutan waktu. Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014) “Sequence diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup

objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Untuk menggambarkan

diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use

case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek

itu”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Diagram sequence adalah

interaksi diagram yang menggambarkan kelakuan antar objek untuk mengirim dan

menerima pesan pada waktu tertentu.

Contoh sequence diagram:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

18

2.2.5. Deployment Diagram

Deployment diagram adalah salah satu model diagram dalam UML untuk

megerahkan dalam node. (Menurut Rossa & Shalahuddin, 2014) mengatakan bahwa

“Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen

dalam proses eksekusi aplikasi”. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk

memodelkan hal-hal berikut:

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancanagan device,

node, dan hardware.

2. Sistem Client/Server

3. Sistem distribusi murni

4. Rekayasa ulang aplikasi

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa deployment diagram

digunkan untuk mendokumentasikan proses yang terjadi pada suatu sistem perangkat

lunak yang berbasis objek yang akan dibangun.

Contoh deployment diagram:

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2014)

Gambar II.1. Contoh Deployment

Contoh Deployment Diagram

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

19

2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan entity relationship diagram (ERD).

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014) “entity relationship diagram (ERD)

merupakan pemodelan awal basis data yang sering digunakan. ERD dikembangkan

berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.

Dapat disimpulkan bahwa bahwa entity relationship diagram (ERD)

merupakan pemodelan basis data konseptual dengan susunan data yang disimpan

dalam sistem secara abstrak dengan menggunakan notasi dan simbol.

Contoh ERD Penyewaan:

2.2.7. Logical Record Structure (LRS)

Logical record structure (LRS) memiliki struktur record dari tabel yang ada di

database yang direlasikan untuk mempermudah logika dari suatu program yang

dibuat. Menurut (Hasugian & Shidiq, 2014) LRS adalah “LRS terdiri dari link-link

diantara tipe record. Link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya”.

Dapat disimpulkan bahwa logical record structure (LRS) merupakan cara atau

teknik untuk menggambarkan basis data berupa relasi antar tabel yang

mentransformasikan ERD ke LRS melalui proses kardinalitas. Pentransformas ian

ERD ke LRS ini memiliki aturan-aturan tertentu yang mempengaruhi langkah

pentransformasian yaitu kardinalitas.

Contoh LRS Penyewaan:

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

20

2.2.8. Netbeans

Netbeans IDE adalah sebuah aplikasi IDE (Integrated Development

Environment) besutan SUN Microsystems. aplikasi ini berbasiskan Java dan berjalan

di atas swing. Menurut (Sugiarti, 2016), “Netbeans merupakan IDE yang ditujukan

untuk memudahkan pemrograman java”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Netbeans merupakan aplikasi

editor berbasis java yang mengintegrasikan alat bantu Graphic User Interface (GUI)

yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan oleh programer untuk membuat

aplikasi dekstop maupun web.

2.2.9. JAVA

Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan

program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-

metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan

tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas

di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application Programming

Interface (API).

Menurut (Sukamto & Shalahuddin,2014) mendefinisikan bahwa “Java adalah

bahasa pemrograman yang paling konsisten dalam mengimplementasikan paradigma

pemrograman berorientasi objek”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Java adalah

pemrograman yang berbasis objek yang dikembangkan dari bahasa C++.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

21

2.2.10. XAMPP

XAMPP ialah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi,

merupakan campuran dari beberapa program. Yang mempunyai fungsi sebagai server

yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari program MySQL database, Apache

HTTP Server, dan penerjemah ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Menurut (Sidik, 2014) XAMPP merupakan paket server web PHP dan

Database MYSQL yang paling populer dikalangan pengembang web dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Xampp merupakan

tool pembantu pengembangan paket perangkat lunak berbasis open source yang

menggabungkan Apache web server, MySQL, PHP dan beberpa modul lainnya di

dalam satu paket aplikasi.

2.2.11. Black box Testing

Black Box testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang menelit i

fungsionalitas aplikasi tanpa mengintip stuktur atau cara kerja internalnya.

Menurut (Sukamto & Shallahudin, 2014) Black Box Testing Yaitu menguji

perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode

program. Pengujian yang dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan,

dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan speifikasi yang dibutuhkan.

Penulis menyimpulakn bahwa metode pegujian ini dilakukan hanya

mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat

lunak. Jadi dapat dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa

melihat penampilan luarnya saja tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitam itu.

Pengujian black box testing ini juga mengevaluasi hanya pada tampilan luarnya saja

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

22

(Interface), Fungsional dan tidak melihat atau mengetahui apa yang sesungguhnya

terjadi didalam proses detailnya, namun hanya mengetahui proses input dan output.

Contoh BlackBox Testing:

Sumber : (Sukamto & Shallahudin, 2014)

Gambar II.2. Contoh Black Box Testing

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau sub sistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri

23