Upload
duonghanh
View
245
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 7
BAB II
KARAKTERISTIK KAWASAN PANTAI PURNAMA
Pada bab ini akan menjelaskan tentang segala potensi dan permasalahan yang
terdapat di Pantai Purnama berpatokan pada 8 elemen perancangan kawasan beserta
data-data baik itu data fisik maupun data nonfisik sebagai acuan dalam merancang
tema, konsep dasar, dan fasilitas-fasilitas yang dapat menampung kebutuhan
pengunjung maupun masyarakat sekitar.
2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN PANTAI PURNAMA
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak kelihan banjar Gelumpang Desa
Sukawati pada maret 2015 menyatakan bahwa, pada awalnya Pantai Purnama tidak
begitu dikenal masyarakat luas. Keadaan pantainya sendiri kurang begitu terawat dan
tidak teratur alur sirkulasi antara pemedek dari Pura Er jeruk dengan pengunjung
pantai. Pantai Purnama sendiri memiliki satu jalur dengan Pura Er Jeruk yang dimana
pura ini merupakan salah satu dari pura hayangan jagat yang terletak di Kabupaten
Gianyar yang dikunjungi pemedek dari seluruh wilayah pesisir Gianyar pada saat
upacara nangluk merana setiap sasih keenem (antara tanggal 10 November sampai 22
desember dalam kalender Bali). Keramaian yang ditimbulkan dari prosesi upacara
adat di jalan Pantai Purnama sendiri secara tidak langsung mengundang wisatawan
asing untuk masuk dan menyaksikan jauh lebih dalam hingga ke areal pantai.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 8
Lama-kelamaan wisatawan yang mengunjungi Pura Erjeruk mulai tertarik
dengan Pantai Purnama karena memiliki pasir hitam yang indah dan ombak yang
sesuai untuk dilakukannya olahraga air surfing. Hingga saat ini pemerintah
berwenang telah melakukan beberapa pembenahan pada pedestrian dan perkerasan
pada tanah dikawasan pantai pada awal tahun 2014 sehingga dapat menunjang
kegiatan para wisatawan dan juga membuat areal parkir untuk pengunjung pantai.
Gambar 2.1. : Foto keadaan Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 9
2.2. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN ALAM
2.2.1. KONDISI FISIK
1. LETAK GEOGRAFIS
Pantai Purnama terletak di sepanjang kelurahan Gelumpang Desa Sukawati
yang merupakan bagian dari Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Secara
astronomis Desa Sukawati terletak diantara 08˚37’30”- 08˚35’20”LS dan 115˚16’20”-
115˚19’20”BT (Peta Rupa Bumi Digital Indonesia 1: 25.000 Tahun 1971). Dimana
letak geografisnya terbilang menguntungkan yang merupakan jalur utama dari
Ibukota Denpasar atau dari Bandara Ngurah Rai menuju Kota Gianyar sehingga
secara tidak langsung menjadikan wilayah Desa Sukawati sebagai jalur pariwisata
yang banyak di tunjuk oleh para wisatawan untuk berlibur atau sekedar menikmati
budaya setempat. (Lihat gambar 2.2 sampai dengan gambar 2.6)
Gambar 2.2. : Letak geografis Kota Gianyar terhadap Pulau Bali
Sumber : BAPPEDA Kab. Gianyar , 2012
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 10
Gambar 2.3. : Posisi Kecamatan SukawatiTerhadap Kota Gianyar
Sumber : BAPPEDA Kab. Gianyar , 2012Gambar 2.4. : Posisi Desa SukawatiTerhadap Kecamatan Sukawati
Sumber : BAPPEDA Kab. Gianyar , 2012
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 11
Gambar 2.5. : Batas Penataan Pantai Purnama Gianyar
Sumber : BAPPEDA Kab. Gianyar , 2012
Batas Wilayah Penataan Kawasan Sebagai Berikut:
Utara : Jalan By Pass Ida Bagus Mantra
Timur : Sawah Warga
Selatan : Sawah Warga
Barat : Sungai Wos
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 12
Gambar 2.6. : Lokasi Penataan
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps , diakses maret 2015
Pura Er Jeruk
500 Meter
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 13
Gambar 2.7. : Topografi tanah di kawasan Pantai Purnama
Sumber : Google Earth, diakses maret, 2015
2. TOPOGRAFI
Dalam monografi Desa Sukawati (2010) dikemukakan bahwa topografi Desa
Sukawati adalah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 500 m dari permukaan
air laut dengan kemiringan lereng 0-2% (datar) (BAPPEDA Gianyar, 2012).
Berdasarkan dokumentasi dari google earth, kontur tanah di sepanjang jalan menuju
Pantai Purnama mengalami penurunan kearah selatan (lihat gambar 2.7). Keadaan
topografi yang demikian akan dimanfaatkan sebagai pola drainase yang dimana akan
di arahkan kedaerah yang mengalami penurunan kontur tanah.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 14
Gambar 2.8. : Peta Pencapaian ke kawasan Pantai Purnama
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps, diakses maret, 2015
3. PENCAPAIAN KE LOKASI SITE
Kawasan Pantai Purnama mudah di akses baik oleh wisatawan asing maupun
lokal karena terletak di jalur By Pass Ida Bagus Mantra yang merupakan jalur bebas
hambatan yang menjadi satu satunya jalan menuju kota Gianyar maupun kota-kota
lainnya seperti Klungkung, Karangasem, dan Bangli. Kawasan Pantai Purnama dapat
dicapai baik dengan kendaraan roda dua maupun empat. Pantai Purnama sendiri
Berjarak 11 km atau kurang lebih 15 menit dari Kota Gianyar, sedangkan dari
Bandara Internasional Ngurah Rai dapat ditempuh dengan waktu perjalanan mencapai
70 menit dan 50 menit dari Ibukota Denpasar dengan menggunakan kendaraan
bermotor. (lihat gambar 2.8)
Kawasan Pantai Purnama
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 15
4. KLIMATOLOGI
Tidak jauh berbeda dengan wilayah-wilayah lain di sekitar Bali, Klimatologi
Kecamatan Sukawati secara umum beriklim tropis (BPS Kabupaten Gianyar 2013).
a. Kawasan Sukawatipada umumnya mengalami dua musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan.
b. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 554,2 mm dan
terendah pada bulan Agustus sebesar 0,3 mm.
c. Rata-rata suhu udara Kelurahan Sukawati dalam lingkup kawasan Kecamatan
Sukawati dengan kondisi alam berada di daerah pantai menjadikan suhu cukup
panas, antara 32oC hingga 33oC.
d. Kelembaban udara berkisar antara 77% - 84%, kelembaban tertinggi terjadi pada
bulan Februari (84%) dan kelembaban terendah terjadi pada bulan Juli dan
Agustus (77%).
e. Kecepatan angin 6 knot.
Kelurahan Sukawati memiliki jarak yang cukup dekat dengan daerah pesisir pantai
yang menyebabkan kandungan yang terdapat pada tiupan anginnya mengandung
garam. Hal tersebut secara langung akan mempercepat pengeroposan material-
material bangunan. Sehingga pemilihan material dan pemeliharaannya akan di
perhatikan sehingga tidak membutuhkan biaya lebih untuk pemeliharaan bangunan
nantinya.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 16
2.2.2. KONDISI NON FISIK
1. ASPEK KEPENDUDUKAN
Menurut data dari Bappeda Kabupaten Gianyar, Jumlah penduduk di Desa
Sukawati tahun 2013 adalah 12.954 jiwa dan luas Desa Sukawati 7,35 Km². Tingkat
pertumbuhan penduduknya tergolong tinggi yakni 9,75% dan kepadatan penduduk
yang didapatkan adalah 1,762 jiwa/ Km².
Pertumbuhan penduduk yang terus menerus meningkat ini juga dipengaruhi
oleh faktor kedatangan penduduk musiman dan akan menjadi kendala apa bila tidak
dikendalikan secara tepat. Penduduk memiliki pengaruh yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di segala bidang. Untuk daerah
Sukawati sendiri, berkembang suatu mata pencaharian yaitu sebagai pengerajin
kesenian yang menjadi mata pencaharian utama pada kawasan ini. Oleh karena itu
pada proses penataan pantai, akan disediakan area jual beli kerajinan yang
berkembang di Desa Sukawati
2. ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA
Sebagian besar penduduk Kelurahan Sukawati beragama hindu. Agama hindu
sendiri memiliki banyak acara-acara keagamaan terutama yang berhubungan dengan
pantai. upacara yang paling sering dilaksanakan di Pantai Purnama adalah Tawur
Agung Kesanga atau upacara Melasti, yang dimana Pantai Purnama dijadikan
objek/tempat tujuan diselenggarakannya upacara melasti oleh beberapa daerah di
sekitar Kecamatan Sukawati. Upacara ini sendiri merupakan pembersihan Pretima
(benda-benda suci di Pura) menjelang Hari Raya Nyepi. Perayaan upacara Melasti
sendiri berdampak pada kebersihan pantai yang dimana setiap masyarakat yang
hendak melakukan upacara selalu dipastikan akan meninggalkan sampah-sampah dan
bangunan nonpermanen di areal pesisir pantai. (lihat gambar 2.9)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 17
Gambar 2.9. : Bangunan Nonpermanen Yang Muncul Setelah Upacara Melasti
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.10. : Keberadaan Pura Er Jeruk yang Memiliki peran penting dalam
kehidupan sosial keagamaan di areal Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Selain acara melasti, keberadaan Pura Er Jeruk yang terletak di satu jalur
dengan jalan masuk menuju Pantai Purnama juga memiliki peran penting bagi
aktifitas keagamaan masyarakat lokal. Upacara diadakan di Pura Erjeruk sendiri
diadakan setiap 6 bulan sekali atau biasanya sebulan setelah Hari Raya Galungan
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 18
3. ASPEK KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN DASAR HUKUM
Dalam proses penataan wilayah Pantai Purnamadidasari oleh ketentuan dan
dasar hukum yang didapat dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar
meliputi :
Bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia Mengenai batas kesucian Pura
Nomor 11/Kep/I/PHDI/1994 tertanggal 25 Janurai 1994.
RTH paling sedikit 30 (tiga puluh) persen.
Sebagai dominasi kawasan perdagangan/jasa dan wisata belanja serta
pertanian.
Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pendirian bangunan
pengamanan pantai, penanaman tanaman pantai seperti kelapa, nipah, dan
bakau, kegiatan pencegahan abrasi pantai, penyediaan lokasi dan jalur
evakuasi bencana, dan kegiatan pendirian bangunan untuk kepentingan
pemantauan ancaman bencana.
Sempadan pantai paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi
ke arah darat.
Oleh karena Pantai Purnama merupakan kawasan Daya Tarik Wisata (DTW)
maka penerapan intensitas pemanfaatan ruang pada DTW meliputi penerapan
ketentuan KDB paling tinggi 40 (empat puluh) persen, ketinggian bangunan
paling tinggi 2 (dua) lantai, dan KDH paling rendah 10 (sepuluh) persen.
Area jalur melasti yang harus dikonservasi.
Arahan peraturan pemerintah mengenai zonasi kawasan tempat suci
sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (3) huruf b, berdasarkan konsep tri
wana yang dipolakan kedalam 3 (tiga) zona mencakup :
Zona inti, zona utama karang kekeran sesuai dengam konsep tri wana
yang diperuntukan sebagai hutan lindung, ruang terbuka hijau, kawasan
pertanian, dan bangunan fasilitas umum penunjang kegiatan keagamaan
Zona penyangga, zona madya karang kekeran yang sesuai konsep tri
wana diperuntukan sebagai kawasan budidaya pertanian, fasilitas
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 19
Gambar 2.11. : Sebagian Area Yang Masuk Kedalam Kekeran Inti, DanSsisanya Masuk Kedalam Area Kekeran Madya
Sumber : Google.Maps
darmasala, pasraman, bangunan permukiman bagi pengempon,
penyungsung penyiwi pura dan bangunan prasarana dan sarana pariwisata
spiritual, serta kegiatan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.
Zona pemanfaatan, zona nista karang kekeran yang sesuai dengan konsep
tri wana diperuntukan sebagai bangunan permukiman, bangunan fasilitas
umum penunjang kehidupan sehari-hari, bangunan akomodasi pariwisata
beserta sarananya, serta kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat. (lihat gambar 2.11)
Area penataan
2 Km
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 20
2.3. KARAKTERISTIK FUNGSIONAL
2.3.1. TATA GUNA LAHAN
Pada sub bab tata guna lahan akan membahas mengenai penggunaan lahan
yang digunakan di kawasan Pantai Purnama dan status lahan yang terdapat di
kawasan Pantai Purnama.
1. Pengunaan Lahan
Semakin berkembangnya kawasan Pantai Purnama menjadi kawasan
pariwisata memicu dominasi terhadap bangunan-bangunan atau fungsi lahan yang
diperuntukan untuk mengakomodasi pariwisata di sekitar kawasan perencanaan.
Berikut peta penggunaan lahan berdasarkan kondisi sebenarnya di areal Pantai
Purnama berdasarkan hasil observasi pada maret 2015 :
Akomodasi Wisata BungalowThe Royal Purnama Art
Suites And Villas
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 20
2.3. KARAKTERISTIK FUNGSIONAL
2.3.1. TATA GUNA LAHAN
Pada sub bab tata guna lahan akan membahas mengenai penggunaan lahan
yang digunakan di kawasan Pantai Purnama dan status lahan yang terdapat di
kawasan Pantai Purnama.
1. Pengunaan Lahan
Semakin berkembangnya kawasan Pantai Purnama menjadi kawasan
pariwisata memicu dominasi terhadap bangunan-bangunan atau fungsi lahan yang
diperuntukan untuk mengakomodasi pariwisata di sekitar kawasan perencanaan.
Berikut peta penggunaan lahan berdasarkan kondisi sebenarnya di areal Pantai
Purnama berdasarkan hasil observasi pada maret 2015 :
Akomodasi Wisata BungalowThe Royal Purnama Art
Suites And Villas
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 20
2.3. KARAKTERISTIK FUNGSIONAL
2.3.1. TATA GUNA LAHAN
Pada sub bab tata guna lahan akan membahas mengenai penggunaan lahan
yang digunakan di kawasan Pantai Purnama dan status lahan yang terdapat di
kawasan Pantai Purnama.
1. Pengunaan Lahan
Semakin berkembangnya kawasan Pantai Purnama menjadi kawasan
pariwisata memicu dominasi terhadap bangunan-bangunan atau fungsi lahan yang
diperuntukan untuk mengakomodasi pariwisata di sekitar kawasan perencanaan.
Berikut peta penggunaan lahan berdasarkan kondisi sebenarnya di areal Pantai
Purnama berdasarkan hasil observasi pada maret 2015 :
Akomodasi Wisata BungalowThe Royal Purnama Art
Suites And Villas
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 21
Bali Paradise Beach EstatesWarung Makanan Hasil LautLahan Kosong
Bekas Tambak Udang Persawahan Di Barat Jalan Persawahan Di Timur Jalan
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 21
Bali Paradise Beach EstatesWarung Makanan Hasil LautLahan Kosong
Bekas Tambak Udang Persawahan Di Barat Jalan Persawahan Di Timur Jalan
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 21
Bali Paradise Beach EstatesWarung Makanan Hasil LautLahan Kosong
Bekas Tambak Udang Persawahan Di Barat Jalan Persawahan Di Timur Jalan
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 22
Area Parkir Mobil
Pura Er Jeruk
Wantilan Arena SabungAyam
Bedeng-Bedeng Yang SudahTidak Digunakan
Pura Purnama Area Parkir Motor
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 22
Area Parkir Mobil
Pura Er Jeruk
Wantilan Arena SabungAyam
Bedeng-Bedeng Yang SudahTidak Digunakan
Pura Purnama Area Parkir Motor
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 22
Area Parkir Mobil
Pura Er Jeruk
Wantilan Arena SabungAyam
Bedeng-Bedeng Yang SudahTidak Digunakan
Pura Purnama Area Parkir Motor
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 23
Gambar 2.14. : Area Yang Dikelola Oleh Desa Adat Sukawati
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps, Diakses Maret 2015
2. Status Lahan
a) Lahan Desa
Lahan desa merupakan lahan yang dikelola dan menjadi hak desa untuk
dikembangkan berdasarkan kesepakatan desa. Lahan desa yang terdapat pada
kawasan Pantai Purnama meliputi: area persawahan di bagian barat dan timur jalan
masuk menuju pantai, lahan parkir motor dan mobil, dan lahan yang digunakan untuk
area warung-warung penjual hidangan laut (lihat gambar 2.14)
b) Lahan Negara
c) Lahan Publik
b) Lahan Publik
Lahan publik merupakan lahan yang telah dimiliki atau dikelola oleh
perseorangan yang statusnya tidak lagi dimiliki oleh desa. Lahan publik ini meliputi :
lahan bekas tambak udang, area The Royal Purnama Art Suites And Villas, area
bungalow, area Bali Paradise Beach Estates, dan bedeng-bedeng yang telah tidak
terpakai (lihat gambar 2.15)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 24
Gambar 2.15. : Lahan Publik yang dikelola oleh perseorangan dan bukan lagi hak milik desa
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps , diakses maret 2015
Gambar 2.16. : Daerah Lahan Negara
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps, diakses maret 2015
c) Lahan Negara
Lahan negara merupakan lahan yang dimiliki Negara dan tidak diizinkan untuk
dilakukan pembangunan tanpa melalui proses instansional. Lahan Negara yang
dimaksud dalam penataan Pantai Purnama meliputi : daerah pesisir pantai hingga
laut(lihat gambar 2.16).
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 25
Gambar 2.17. : Sketsa Potongan Jalan Masuk Menuju Pantai
2.3.2. JARINGAN SIRKULASI DAN PARKIR
Terdapat 1 area parkir bagi pengunjung pantai yang terletak di depan warung-
warung di areal pantai. Kapasitas parkir mampu menampung sekitar 50 motor dan 25
mobil. Pada jalan masuk menuju pantai dimanfaatkan sebagai jalur keluar dan masuk
kendaraan motor maupun mobil, dengan kata lain jalan tersebut terjadi 2 arus (lihat
gambar 2.18) namun jumlah kunjungan yang meningkat terutama pada sore hari dan
hari libur, membuat parkir tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang masuk
sehingga areal parkir diperluas hingga ke pinggir-pinggir jalan masuk pantai. (lihat
gambar 2.19)
Selain itu, terdapatnya Pura Erjeruk dan kegiatan metajen (sabung ayam) yang
tepat berada di depan pura pada hari-hari tertentu membuat parkir meningkat drastis
hingga meluap ke area badan jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Meningkatnya jumlah
kendaraan yang masuk pada hari-hari tertentu tersebut memicu kepadatan di jalan
masuk menuju pantai sehingga sering terjadi kemacetan di areal masuk pantai yang
memiliki lebar jalan masuk hanya 9 meter tersebut. (lihat gambar 2.17)
Arah sirkulasi
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 26
Gambar 2.19. : Keadaan Parkir Sepeda Motor Di Kawasan Pantai
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang pecalang Br.Gelumpang yang
sedang memungut karcis parkir masuk ke pantai Bapak I Wayan Genep, kepadatan
parkir akan memuncak pada acara penggalian dana guna persiapan untuk odalan Pura
Er Jeruk yang diselenggarakan setiap 6 bulan sekali (biasanya 1 bulan setelah
Rerahinan Jagat Galungan). Pada acara penggalian dana tersebut biasanya akan
diadakan tajen (sabung ayam) di arena yang telah disiapkan khusus untuk area
sabung ayam (lihat gambar 2.20). Arena ini juga biasa disewakan oleh pengelola Pura
Er Jeruk kepada komunitas sabung ayam yang ingin menggunakan arena walaupun
tidak dalam acara odalan. Menurut pengakuan pecalang setempat, para pesabung
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 26
Gambar 2.19. : Keadaan Parkir Sepeda Motor Di Kawasan Pantai
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang pecalang Br.Gelumpang yang
sedang memungut karcis parkir masuk ke pantai Bapak I Wayan Genep, kepadatan
parkir akan memuncak pada acara penggalian dana guna persiapan untuk odalan Pura
Er Jeruk yang diselenggarakan setiap 6 bulan sekali (biasanya 1 bulan setelah
Rerahinan Jagat Galungan). Pada acara penggalian dana tersebut biasanya akan
diadakan tajen (sabung ayam) di arena yang telah disiapkan khusus untuk area
sabung ayam (lihat gambar 2.20). Arena ini juga biasa disewakan oleh pengelola Pura
Er Jeruk kepada komunitas sabung ayam yang ingin menggunakan arena walaupun
tidak dalam acara odalan. Menurut pengakuan pecalang setempat, para pesabung
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 26
Gambar 2.19. : Keadaan Parkir Sepeda Motor Di Kawasan Pantai
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang pecalang Br.Gelumpang yang
sedang memungut karcis parkir masuk ke pantai Bapak I Wayan Genep, kepadatan
parkir akan memuncak pada acara penggalian dana guna persiapan untuk odalan Pura
Er Jeruk yang diselenggarakan setiap 6 bulan sekali (biasanya 1 bulan setelah
Rerahinan Jagat Galungan). Pada acara penggalian dana tersebut biasanya akan
diadakan tajen (sabung ayam) di arena yang telah disiapkan khusus untuk area
sabung ayam (lihat gambar 2.20). Arena ini juga biasa disewakan oleh pengelola Pura
Er Jeruk kepada komunitas sabung ayam yang ingin menggunakan arena walaupun
tidak dalam acara odalan. Menurut pengakuan pecalang setempat, para pesabung
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 27
Gambar 2.20. : Arena Sabung Ayam Yang Biasa Digunakan Untuk AcaraPenggalian Dana
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
ayam memarkirkan kendaraannya hingga ke bahu jalan By Pass Ida Bagus Mantra
hingga mengambil bahu jalan sepanjang 500 meter.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 27
Gambar 2.20. : Arena Sabung Ayam Yang Biasa Digunakan Untuk AcaraPenggalian Dana
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
ayam memarkirkan kendaraannya hingga ke bahu jalan By Pass Ida Bagus Mantra
hingga mengambil bahu jalan sepanjang 500 meter.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 27
Gambar 2.20. : Arena Sabung Ayam Yang Biasa Digunakan Untuk AcaraPenggalian Dana
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
ayam memarkirkan kendaraannya hingga ke bahu jalan By Pass Ida Bagus Mantra
hingga mengambil bahu jalan sepanjang 500 meter.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 28
Gambar 2.22. : Lahan parkir Pura ErJeruk
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.21. : Jalan By Pass Ida bagusmantra yang digunakan parkir
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 28
Gambar 2.22. : Lahan parkir Pura ErJeruk
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.21. : Jalan By Pass Ida bagusmantra yang digunakan parkir
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 28
Gambar 2.22. : Lahan parkir Pura ErJeruk
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.21. : Jalan By Pass Ida bagusmantra yang digunakan parkir
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 29
Gambar 2.23. : Keadaan pedestrian dipinggir Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.3.3. PEDESTRIAN
Sejauh ini belum terdapat jalur pejalan kaki yang menampung wisatawan dari
jalan masuk menuju pantai. Sehingga pengunjung pantai yang hendak berjalan kaki
harus menggunakan bahu jalan yang tentunya akan membahayakan pejalan kaki
tersebut. Namun memasuki areal pantai sudah terdapat beberapa perkerasan berupa
jalan kecil yang berbahan paving yang memiliki lebar 6 meter (lihat gambar 2.23).
2.3.4. PENDUKUNG KEGIATAN
Pendukung kegiatan adalah segala fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang kegiatan utama yang terjadi di area kawasan Pantai Purnama.
seperti yang telah diebutkan sebelumnya, fungsi utama pada area Pantai Purnama
hingga saat ini adalah fungsi wisata pantai dan fungsi komersial (akomodasi wisata).
Maka yang dapat dikategorikan kedalam penfukung aktifitas yang terdapat di area
Pantai Purnama yakni warung makanan, bangunan life guard, dan toilet (ganti baju).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.24, 2.25, dan 2.26
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 29
Gambar 2.23. : Keadaan pedestrian dipinggir Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.3.3. PEDESTRIAN
Sejauh ini belum terdapat jalur pejalan kaki yang menampung wisatawan dari
jalan masuk menuju pantai. Sehingga pengunjung pantai yang hendak berjalan kaki
harus menggunakan bahu jalan yang tentunya akan membahayakan pejalan kaki
tersebut. Namun memasuki areal pantai sudah terdapat beberapa perkerasan berupa
jalan kecil yang berbahan paving yang memiliki lebar 6 meter (lihat gambar 2.23).
2.3.4. PENDUKUNG KEGIATAN
Pendukung kegiatan adalah segala fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang kegiatan utama yang terjadi di area kawasan Pantai Purnama.
seperti yang telah diebutkan sebelumnya, fungsi utama pada area Pantai Purnama
hingga saat ini adalah fungsi wisata pantai dan fungsi komersial (akomodasi wisata).
Maka yang dapat dikategorikan kedalam penfukung aktifitas yang terdapat di area
Pantai Purnama yakni warung makanan, bangunan life guard, dan toilet (ganti baju).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.24, 2.25, dan 2.26
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 29
Gambar 2.23. : Keadaan pedestrian dipinggir Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.3.3. PEDESTRIAN
Sejauh ini belum terdapat jalur pejalan kaki yang menampung wisatawan dari
jalan masuk menuju pantai. Sehingga pengunjung pantai yang hendak berjalan kaki
harus menggunakan bahu jalan yang tentunya akan membahayakan pejalan kaki
tersebut. Namun memasuki areal pantai sudah terdapat beberapa perkerasan berupa
jalan kecil yang berbahan paving yang memiliki lebar 6 meter (lihat gambar 2.23).
2.3.4. PENDUKUNG KEGIATAN
Pendukung kegiatan adalah segala fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang kegiatan utama yang terjadi di area kawasan Pantai Purnama.
seperti yang telah diebutkan sebelumnya, fungsi utama pada area Pantai Purnama
hingga saat ini adalah fungsi wisata pantai dan fungsi komersial (akomodasi wisata).
Maka yang dapat dikategorikan kedalam penfukung aktifitas yang terdapat di area
Pantai Purnama yakni warung makanan, bangunan life guard, dan toilet (ganti baju).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.24, 2.25, dan 2.26
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 30
Gambar 2.24. : Warung Makanan Di Area Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.25. : Bangunan Life Guard Pantai Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.26. : Toilet (tempat ganti baju)
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 31
Gambar 2.27. : Bangunan Bergaya Tradisional
Di Sekitar Kawasan Penataan
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.4.KARAKTERISTIK VISUAL
2.4.1 TATA BANGUNAN
1. Tipologi Bangunan
Ada beberapa gaya bangunan yang diaplikasikan pada setiap bangunan
disekitar kawasan ini. Namun secara keseluruhan, bangunan disekitar kawasan ini
mengadopsi gaya bangunan tradisional, dan beberapa bangunan menggabungkan
antara tradisional dengan modern. bangunan tradisional yang dimaksud antara lain
bangunan Pura Purnama, bangunan warung-warung pedagang (lihat gambar 2.27).
Sedangkan bangunan yang menggabungkan antara unsur tradisional dengan modern
antara lain bangunan The Royal Purnama Art Suites And Villas, bangunan bungalow,
dan Bali Paradise Beach Estates (lihat gambar 2.28).
Pura Purnama (Tradisional)
Warung Pedagang
(Tradisional)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 31
Gambar 2.27. : Bangunan Bergaya Tradisional
Di Sekitar Kawasan Penataan
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.4.KARAKTERISTIK VISUAL
2.4.1 TATA BANGUNAN
1. Tipologi Bangunan
Ada beberapa gaya bangunan yang diaplikasikan pada setiap bangunan
disekitar kawasan ini. Namun secara keseluruhan, bangunan disekitar kawasan ini
mengadopsi gaya bangunan tradisional, dan beberapa bangunan menggabungkan
antara tradisional dengan modern. bangunan tradisional yang dimaksud antara lain
bangunan Pura Purnama, bangunan warung-warung pedagang (lihat gambar 2.27).
Sedangkan bangunan yang menggabungkan antara unsur tradisional dengan modern
antara lain bangunan The Royal Purnama Art Suites And Villas, bangunan bungalow,
dan Bali Paradise Beach Estates (lihat gambar 2.28).
Pura Purnama (Tradisional)
Warung Pedagang
(Tradisional)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 31
Gambar 2.27. : Bangunan Bergaya Tradisional
Di Sekitar Kawasan Penataan
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.4.KARAKTERISTIK VISUAL
2.4.1 TATA BANGUNAN
1. Tipologi Bangunan
Ada beberapa gaya bangunan yang diaplikasikan pada setiap bangunan
disekitar kawasan ini. Namun secara keseluruhan, bangunan disekitar kawasan ini
mengadopsi gaya bangunan tradisional, dan beberapa bangunan menggabungkan
antara tradisional dengan modern. bangunan tradisional yang dimaksud antara lain
bangunan Pura Purnama, bangunan warung-warung pedagang (lihat gambar 2.27).
Sedangkan bangunan yang menggabungkan antara unsur tradisional dengan modern
antara lain bangunan The Royal Purnama Art Suites And Villas, bangunan bungalow,
dan Bali Paradise Beach Estates (lihat gambar 2.28).
Pura Purnama (Tradisional)
Warung Pedagang
(Tradisional)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 32
Gambar 2.28. : Bangunan Bergaya Modern Tradisional
Disekitar kawasan Penataan
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
The Royal Purnama ArtSuites And Villas
(Tradisional Modern)
Bungalow
(Tradisional Modern)
Bali Paradise Beach Estates
(Tradisional Modern)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 32
Gambar 2.28. : Bangunan Bergaya Modern Tradisional
Disekitar kawasan Penataan
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
The Royal Purnama ArtSuites And Villas
(Tradisional Modern)
Bungalow
(Tradisional Modern)
Bali Paradise Beach Estates
(Tradisional Modern)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 32
Gambar 2.28. : Bangunan Bergaya Modern Tradisional
Disekitar kawasan Penataan
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
The Royal Purnama ArtSuites And Villas
(Tradisional Modern)
Bungalow
(Tradisional Modern)
Bali Paradise Beach Estates
(Tradisional Modern)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 33
2. Ketinggian Bangunan
Keberadaan bangunan disekitar kawasan penataan tidak terlalu banyak, hanya
ada beberapa bangunan antara lain, pura purnama, bedeng-bedeng, warung makanan,
bungalow, bangunan Royal Purnama Villas, dan bangunan Bali Paradise Beach
Estates. Ketinggian bangunan didominasi oleh bangunan berlantai 1 dan 2. Maksimal
ketinggian bangunan dikawasan ini adalah 15meter. (lihat gambar 2.26 dan 2.27)
Pura Purnama Bedeng-Bedeng Warung Makanan Warung Makanan
BANGUNAN 1 LANTAI
Gambar 2.29 : Bangunan 1 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 33
2. Ketinggian Bangunan
Keberadaan bangunan disekitar kawasan penataan tidak terlalu banyak, hanya
ada beberapa bangunan antara lain, pura purnama, bedeng-bedeng, warung makanan,
bungalow, bangunan Royal Purnama Villas, dan bangunan Bali Paradise Beach
Estates. Ketinggian bangunan didominasi oleh bangunan berlantai 1 dan 2. Maksimal
ketinggian bangunan dikawasan ini adalah 15meter. (lihat gambar 2.26 dan 2.27)
Pura Purnama Bedeng-Bedeng Warung Makanan Warung Makanan
BANGUNAN 1 LANTAI
Gambar 2.29 : Bangunan 1 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 33
2. Ketinggian Bangunan
Keberadaan bangunan disekitar kawasan penataan tidak terlalu banyak, hanya
ada beberapa bangunan antara lain, pura purnama, bedeng-bedeng, warung makanan,
bungalow, bangunan Royal Purnama Villas, dan bangunan Bali Paradise Beach
Estates. Ketinggian bangunan didominasi oleh bangunan berlantai 1 dan 2. Maksimal
ketinggian bangunan dikawasan ini adalah 15meter. (lihat gambar 2.26 dan 2.27)
Pura Purnama Bedeng-Bedeng Warung Makanan Warung Makanan
BANGUNAN 1 LANTAI
Gambar 2.29 : Bangunan 1 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 34
2.4.2 RUANG TERBUKA
Pada ruang terbuka akan membahas mengenai softscape Dan hardscape yang
terdapat di area penataan Pantai Purnama.
1. Softscape
Softscape yang dimaksud adalah bagian dari landscape yang bersifat horticultural
yang bersifat membuat suasana kawasan menjadi hidup. Elemen softscape yang
banyak dikenal adalah tanaman, pohon, ataupun semak belukar. Elemen softscape
yang terdapat di area Pantai Purnama sendiri lebih didominasi oleh pohon peneduh
seperti santen, ketapang, pohon waru, pohon kelapa, serta semak belukar yang
terdapat di pinggir jalan masuk penuju pantai, disamping itu terdapat juga pohon dan
tanaman yang sengaja ditanam oleh pihak bungalow dan villa-villa yang tersebar di
area Pantai Purnama antara lain, pohon palem, kamboja. Lihat gambar 2.28
The Royal PurnamaArt Suites And Villas
Bungalow Bali Paradise BeachEstates
BANGUNAN 2 LANTAI
Gambar 2.30 : Bangunan 2 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 34
2.4.2 RUANG TERBUKA
Pada ruang terbuka akan membahas mengenai softscape Dan hardscape yang
terdapat di area penataan Pantai Purnama.
1. Softscape
Softscape yang dimaksud adalah bagian dari landscape yang bersifat horticultural
yang bersifat membuat suasana kawasan menjadi hidup. Elemen softscape yang
banyak dikenal adalah tanaman, pohon, ataupun semak belukar. Elemen softscape
yang terdapat di area Pantai Purnama sendiri lebih didominasi oleh pohon peneduh
seperti santen, ketapang, pohon waru, pohon kelapa, serta semak belukar yang
terdapat di pinggir jalan masuk penuju pantai, disamping itu terdapat juga pohon dan
tanaman yang sengaja ditanam oleh pihak bungalow dan villa-villa yang tersebar di
area Pantai Purnama antara lain, pohon palem, kamboja. Lihat gambar 2.28
The Royal PurnamaArt Suites And Villas
Bungalow Bali Paradise BeachEstates
BANGUNAN 2 LANTAI
Gambar 2.30 : Bangunan 2 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 34
2.4.2 RUANG TERBUKA
Pada ruang terbuka akan membahas mengenai softscape Dan hardscape yang
terdapat di area penataan Pantai Purnama.
1. Softscape
Softscape yang dimaksud adalah bagian dari landscape yang bersifat horticultural
yang bersifat membuat suasana kawasan menjadi hidup. Elemen softscape yang
banyak dikenal adalah tanaman, pohon, ataupun semak belukar. Elemen softscape
yang terdapat di area Pantai Purnama sendiri lebih didominasi oleh pohon peneduh
seperti santen, ketapang, pohon waru, pohon kelapa, serta semak belukar yang
terdapat di pinggir jalan masuk penuju pantai, disamping itu terdapat juga pohon dan
tanaman yang sengaja ditanam oleh pihak bungalow dan villa-villa yang tersebar di
area Pantai Purnama antara lain, pohon palem, kamboja. Lihat gambar 2.28
The Royal PurnamaArt Suites And Villas
Bungalow Bali Paradise BeachEstates
BANGUNAN 2 LANTAI
Gambar 2.30 : Bangunan 2 Lantai
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 35
Ketapang
Santen
Waru
Kelapa
Rumput
Kamboja
Palem
Gambar 2.31 : Softscape yang dominan di areapenataan
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 36
2. Hardscape
Hardscape yang dimaksud adalah segala elemen perkerasan yang bersifat padat
yang terdapat di area penataan. Elemen hardscape yang dapat ditemui di area
penataan Pantai Purnama sendiri yaitu paving di area parkir Pura, pedestrian yang
terdapat di pesisir pantai, gazebo, tempat sampah permanen, tapal batas pantai
purnama, batas villa dan gate yang terdapat di bagian depan area masuk menuju
pantai. Lihat gambar 2.28
Gate
Tapal Batas
Tempat Sampah PenandaVilla
Paving
Gazebo
Gambar 2.32 : Hardscape di area penataan
Sumber : Observasi Lapangan April 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 37
Gambar 2.35. : Pelinggih yang terdapat di depan area masuk menuju pantai
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.34. : Pura Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.4.3 PRESERVASI DAN KONSERVASI
Beberapa bagian yang terdapat di kawasan yang harus dilindungi dan di
lestarikan yakni Pura Purnama yang berada di bagian barat dari batas wilayah
penataan dan pelinggih yang terdapat tepat di depan area masuk pantai (untuk lebih
jelasnya lihat gambar 2.29 dan 2.30) Pura dan pelinggih ini merupakan fasilitas
upacara dari masyarakat setempat guna menjalankan prosesi upacara adat yang
berhubungan dengan Pantai Purnama sehingga harus dilestarikan dan tidak mendapat
intervensi dari proses penataan.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 37
Gambar 2.35. : Pelinggih yang terdapat di depan area masuk menuju pantai
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.34. : Pura Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.4.3 PRESERVASI DAN KONSERVASI
Beberapa bagian yang terdapat di kawasan yang harus dilindungi dan di
lestarikan yakni Pura Purnama yang berada di bagian barat dari batas wilayah
penataan dan pelinggih yang terdapat tepat di depan area masuk pantai (untuk lebih
jelasnya lihat gambar 2.29 dan 2.30) Pura dan pelinggih ini merupakan fasilitas
upacara dari masyarakat setempat guna menjalankan prosesi upacara adat yang
berhubungan dengan Pantai Purnama sehingga harus dilestarikan dan tidak mendapat
intervensi dari proses penataan.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 37
Gambar 2.35. : Pelinggih yang terdapat di depan area masuk menuju pantai
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
Gambar 2.34. : Pura Purnama
Sumber : Observasi lapangan, maret 2015
2.4.3 PRESERVASI DAN KONSERVASI
Beberapa bagian yang terdapat di kawasan yang harus dilindungi dan di
lestarikan yakni Pura Purnama yang berada di bagian barat dari batas wilayah
penataan dan pelinggih yang terdapat tepat di depan area masuk pantai (untuk lebih
jelasnya lihat gambar 2.29 dan 2.30) Pura dan pelinggih ini merupakan fasilitas
upacara dari masyarakat setempat guna menjalankan prosesi upacara adat yang
berhubungan dengan Pantai Purnama sehingga harus dilestarikan dan tidak mendapat
intervensi dari proses penataan.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 38
Gambar 2.36. : Salah Satu Streetscape Yang Terdapat Di Jalan Menuju PantaiPurnama (Drainase)
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.4.4 PERLENGKAPAN JALAN
Perlengkapan jalan yang dikamsud adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
oleh pengguna jalan dalam melancarkan proses sirkulasi yang akan terjadi.
Perlengkapan jalan akan dibagi menjadi 2 yakni streetscape dan street furniture.
1. Streetscape
Streetscape adalah segala yang dibutuhkan oleh pengguna jalan guna
memperlancar proses sirkulasi yang berada di bawah tanah. Streetscape yang terdapat
di jalan masuk menuju Pantai Purnama adalah jalur drainase yang terdapat di pinggir
jalan sebelah barat. (lihat gambar 2.31)
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 39
Gambar 2.37. : Street Furniture Yang Terdapat Di Jalan Menuju Pantai Purnama(Drainase)
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2. Street Furniture
Streetscape adalah segala yang dibutuhkan oleh pengguna jalan guna
memperlancar proses sirkulasi yangberada di atas jalan. Street Furniture yang
terdapat di jalan masuk menuju Pantai Purnama adalah tong sampah, papan penunjuk
jalan, penanda kawasan, lampu jalan, dan tiang listrik (lihat gambar 2.32)
Penanda Kawasan
Tong Sampah
Penunjuk Jalan
Lampu Jalan
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 40
Pura Er Jeruk sebagai pusat orientasipenataan Pantai Purnama yangselanjutnya pengembangan kawasanakan mengandalkan Pura Er Jeruksebagai daya tarik utama
Selain Pura Er Jeruk, terdapat jugaarena sabung ayam yang terkenal diseluruh gianyar, pada hari-hari tertentupengunjung area penataan akanbertambah pesat sehingga akanmenambah pendapatan kawasan daripemungutan biaya parkir
Area terbuka berupa hamparanpersawahan warga yang akandipreservasi guna menambah nilai plusuntuk view dan sebagai pencitraankawasan sebagai area suci dan alami
Gambar 2.38. : Peta Potensi Yang terdapat DiArea Penataan Pantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.5. POTENSI DAN PERMASALAHAN PENATAAN PANTAI PURNAMA
2.5.1 Peta Potensi Pantai Purnama
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 41
Area tanah kosong yang sekarangdimanfaatkan sebagai area parkir mobil yangselanjutnya bisa dikembangkan fungsi lainyang berhubungan dengan penataan kawasan.
Terdapat jalur lain menuju pantai yangselanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai jaluralternatif untuk fungsi tertentu sehingga tidakterjadi benturan pada saat melakukan prosessirkulasi mengingat jalur utama merupakanjalur dengan 2 jalur sirkulasi
Gambar 2.39. : Peta Potensi Yang terdapat Di Area Penataan Pantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 42
Seiring dengan pesatnya jumlah pengunjungpada saat-saat tertentu misalnya odalan di PuraEr jeruk maupun acara penggalian dana berupasabung ayam, maka area parkir tidak mampumenampung pengunjung yang melebihikapasitas area parkir sehingga sebagian areaparkir pada saat itu pun memanfaatkan pahujalan bypass Ida Bagus mantra yang seringmengganggu pengguna jalan di jalan bebashambatan tersebut.
Lebar jalan masuk menuju pantai hanya 9meter dengan 2 arah sirkulasi, sehingga bilaterdapat 2 mobil yang berlawanan arah makaakan mengalami kesulitan. Selain itu jalan inisebagai jalur melasti menuju Pantai Purnamayang biasanya pemedek akan berjalanberbondong-bondong sehingga menggunakansetengah hingga lebih lebar jalan. Pada saatmelasti tersebut dipastikan jalur sirkulasi akanterhambat
Drainase yang kurang mendapatperhatian dari pengelola kawasanmenyebabkan air meluap apabilaterjadi hujan dengan curah yang tinggi
Gambar 2.40. : Peta PermasalahanYang terdapat Di AreaPenataan Pantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret2015
2.5.2 Peta Permasalahan Pantai Purnama
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 43
Tidak adanya space untuk jalurpedestrian bagi para pejalan kakimenuju pantai
Tidak berlakunya peraturan pemerintahmengenai sempadan pantai yang tidakmemperbolehkan ada perkerasan dari100 meter batas pasang ombak menujuke area dataran. (sempadan di PantaiPurnama sekitar 30 meter)
Kurangnya sarana yangmampu menampung maupunmengolah limbah sampah diarea Pantai Purnama
Gambar 2.41. : Peta Permasalahan Yangterdapat Di Area PenataanPantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 44
Masalah utama pada kawasan Pantai Purnama adalah tidak diperhatikannyaperaturan Bhisama yang mengatur mengenai batas area suci Pura Er Jeruk yangmerupakan Pura Dhang Khayangan. Peraturan tersebut tidak memperbolehkanada bangunan komersial di area tersebut. Hingga saat ini terdapat 3 bangunankomersial yang masing-masing memiliki luasan yang cukup luas yangdifungsikan sebagai tempat menginap pengunjung pantai Purnama
Gambar 2.42 : Peta Permasalahan Yang terdapat Di Area Penataan Pantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 45
Gambar 2.43. : Potensi Utama Yang Terdapat Pada Kawasan Penataan Pantai Purnama
Sumber : Observasi Lapangan, Maret 2015
2.5.3 Kesimpulan Dari Potensi Dan Permasalahan Yang Terdapat Pada
Kawasan Penataan
Dari penjabaran potensi dan permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa potensi utama yang terdapat pada kawasan penataan Pantai Purnama adalah
keberadaan Pura Er Jeruk yang menjadi pusat dari segala orientasi pada kawasan.
Sedangkan untuk permasalahan utama yang terdapat pada kawasan penataan
Pantai Purnama adalah tidak diperhatikannya peraturan pemerintah yang membahas
mengenai kawasan suci pura. Yang isinya menyimpulkan bahwa tidak boleh
membangun fungsi bangunan selain fungsi yang menyangkut kegiatan keagamaan
hindu pada area 2000 meter dari sisi terluar pura (tembok terluar) untuk Pura Dhang
Khayangan (termasuk Pura Er Jeruk). Sedangkan jarak antara sisi terluar Pura Er
Jeruk dengan villa Purnama Art Suites And Villas yang terdapat di Pantai Purnama
adalah hanya berjarak 400 meter.
Seminar Tugas Akhir 2015 | Penataan Pantai Purnama Gianyar 46
Gambar 2.44. : Jarak Antara Pura Er Jeruk Dengan Villa Purnama
Sumber : Gambar Ulang Dari Google Maps, diakses maret 2015
, Maret 2015
400 Meter