29
 PENCEMARAN LAUT STUDI PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK DI KAWASAN PANTAI KENJERAN SURABAYA Oleh : GENDEWA TUNAS RANCAK (4113205004) RIMA GUSRIANA HARAHAP (4112205202) TEKNIK MANAJEMEN PANTAI FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 1/29

Page 2: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 2/29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

Manusia merupakan komponen lingkungan yang bersama-sama dengan komponen alam

lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk

yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar.

Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang

diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya.

Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan

lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh

dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih

kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan

atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan

daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan,

tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak

menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.

Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk, aneka kebutuhan hidup semakin

bertambah dan menghasilkan produk akhir yang disebut sampah. Sampah apabila tidak

dikendalikan dapat mencemari lingkungan, terutama perairan yang notabane-nya banyakdianggap sebagai tempat sampah paling luas. Pencemaran perairan sendiri adalah masuknya

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh

kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan

air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

1.2. Pencemaran Perairan

Pencemaran perairan terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air

tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat

digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus,

pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan

penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan

sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri,

perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan

racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik

(padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli merupakan

sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu, penggundulan hutan

baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnyamengakibatkan pencemaran air tanah.

Page 3: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 3/29

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19/1999, pencemaran laut diartikan dengan

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke

dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnyaturun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau

fungsinya. Sedangkan Konvensi Hukum Laut III (United Nations Convention on the Law of theSea-UNCLOS III) memberikan pengertian bahwa pencemaran laut adalah perubahan dalam

lingkungan laut termasuk muara sungai (estuaries) yang menimbulkan akibat yang buruk

sehingga dapat merugikan terhadap sumber daya laut hayati (marine living resources),

bahaya terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk

perikanan dan penggunaan laut secara wajar, memerosotkan kualitas air laut dan

menurunkan mutu kegunaan dan manfaatnya.

1.3. Limbah dan Jenis-Jenisnya

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun

domestik (rumah tangga). Beberapa jenis limbah yang dihasilkan kegiatan antropogenik dan

industry adalah limbah padat (sampah), air kakus ( black water ), dan air buangan dari

berbagai aktivitas domestik lainnya ( grey water ). Limbah dibagi menjadi limbah cair dan

padat. Limbah cair dapat diartikan sebagai hasil buangan yang berbentuk cair atau liquid .

Limbah jenis ini dapat dihasilkan dari kegiatan atau proses di dalam rumah tangga, industri,

bahkan kegiatan atau proses di dalam pertambangan. Limbah cair lebih dikenal sebagai

sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai

ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organikdan senyawa anorganik.

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang

berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan

domestik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak

negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan

penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah

tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Untuk limbah cair air limbah ini umumnya

dibuang melalui saluran / got menuju sungai ataupun laut. Terkadang dalam perjalannya

menuju laut, air limbah ini dapat mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh

manusia. Dengan demikian penanganan air limbah perlu mendapat perhatian serius. Selain

dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan,

hewan, ataupun bagi keindahan.

Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik

(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar

dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam airmencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari

Page 4: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 4/29

Page 5: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 5/29

BAB II

PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK DI KAWASAN PANTAI KENJERAN

Perkembangan kota memantik adanya perubahan penanganan dan pengolahan limbah yangdihasilkan dari kegiatan perkotaan. Hal ini sejalan dengan perubahan kegiatan perkotaan yang

semakin memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan, khususnya limbah yang dihasilkan

oleh warga kota. Selama ini penanganan dan pengolahan limbah lebih dititik beratkan pada limbah

yang dihasilkan oleh limbah industri yang dianggap memiliki potensi besar dalam merusak

lingkungan. Apabila diperhatikan lebih seksama, kita sebagai masyarakat yang mendiami wilayah

kota juga memberikan dampak yang cukup besar terhadap limbah yang dihasilkan suatu kota.

Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perkotaan di Indonesia sebagian besar tanpa melalui proses

pengolahan sebelum dibuang langsung ke saluran pematusan. Sehingga sungai sebagai saluran

pembuangan terakhir menuju ke laut memiliki beban yang berat, selain sebagai saluran

pembuangan kegiatan perkotaan juga menjadi saluran yang membawa sedimentasi dari daerah

hilir. Terlebih di wilayah muara sungai (estuari), dimana hampir seluruh limbah perkotaan dan

sedimentasi yang dibawa aliran sungai mengendap dan mengumpul di wilayah ini. Besarnya limbah

domestik di sungai perkotaan yang dihasilkan oleh rumah tangga, dengan ciri utama berupa

tingginya nilai BOD yang disebabkan oleh keberadaan kandungan bahan organik yang berkisar antara

50 – 75 %, sedang sisanya berasal dari kegiatan industri (Mukhtasor, 2007 : 122).

Besarnya prosentase kandungan BOD pada limbah domestik rumah tangga di aliran sungai/saluran

pematusan berkisar 50 – 75 % dengan volume limbah dari sumber domestik yang dihasilkan di

Propinsi Jawa Timur tahun 1995 berkisar antara 200 – 204 liter/orang/hari (BTKL Pos Surabaya,

1995). Volume limbah yang begitu besar tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu akan

menimbulkan dampak/pengaruh yang buruk terhadap badan sungai dan muara sungai, dan tentunya

keberadaan perairan laut yang menjadi tempat pembuangan akhir.

Kondisi pesisir Kenjeran merupakan daerah estuari yang subur, tempat berbiaknya berbagai biota

karena adanya suplai nutrisi yang terus-menerus dibawa ombak. Di sepanjang pesisir Kenjeran

sekarang ini telah dikuasai oleh pengembang yang ingin membangun atau memperluas usaha

dibidang properti. Perumahan-perumahan baru dan megah akan menjejalah wajah pesisir Kenjeran

yang jelas ini merupakan pelanggaran tata ruang karena peruntukkannya untuk konservasi.

Kerusakan pesisir Pantai Kenjeran dipicu oleh pencemaran yang berasal dari pembuangan limbah

industri, rumah tangga, maupun sampah yang dibuang sembarangan disekitar pantai. Pembuangan

limbah cair misalnya dari industri berdampak pada matinya organisme didalam air apabila parah

dapat menyebabkan dekomposisi anaerobik. Sampah yang banyak menimbulkan permukaan pantai

Page 6: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 6/29

tertutup sehingga menutupi penetrasi matahari dan mempersulit proses pengambilan oksigen yang

berguna dalam proses fotosintesa oleh klorofil.

Setiap pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dapat menyebabkan terjadinya perubahan

ekosistem dengan skala tertentu. Pemanfaatan dengan tidak mempertimbangkan prinsip-prinsipekologi dapat menurunkan mutu lingkungan dan berlanjut dengan terjadinya kerusakan ekosistem

wilayah pesisir yang bersangkutan. Dengan demikian masalah utama dalam pengelolaan dan

pengembangan sumberdaya wilayah pesisir adalah pemanfaatan ganda daripada sumberdaya tanpa

adanya koordinasi.

Secara garis besar gejala kerusakan lingkungan yang mengancam kelestarian sumberdaya pesisir dan

lautan di pesisir Pantai Kenjeran yaitu : pencemaran, degradasi fisik habitat, over eksploitasi

sumberdaya alam. Sumber pencemaran perairan pesisir Pantai Kenjeran terdiri dari limbah

industri, limbah cair pemukinan (sewage), limbah cair perkotaan (urban stormwater), pelayaran

(shipping), pertanian, dan perikanan budidaya. Bahan pencemar utama yang terkandung dalam

buangan limbah tersebut berupa: sediment, unsure hara (nutriens), logam beracun (toxic metals),

pestisida, organisme eksotik, organisme pathogen, sampah dan oxygen depleting substances

(bahan-bahan yang menyebabkan oksigen yang terlarut dalam air laut berkurang). Permasalahan

yang dihadapi dalam pengelolaan wilayah pesisir, khususnya di Pantai Kenjeran yaitu Pemanfaatan

ganda, pemanfaatan tak seimbang, pengaruh kegiatan manusia, dan pencemaran wilayah pesisir.

Dengan kondisi kenjeran yang demikian, Ironisnya RTRW Kota Surabaya menetapkan kenjeranmenjadi areal pertumbuhan perekonomian sector wisata dengan obyek wisata bahari. Padahal jika

meninjau dari tingkat pencemaran, banyak parameter pencemaran yang tidak sesuai denan baku

mutu air laut untuk wilayah pariwisata. Misalnya saja kolirform yang jauh melebihi ambang batas

(ambang batas adalah 1000jpt/100 ml, namun kenjeran mencapai 2,4 x 10 4), dengan status wisata

bahari yan berarti menggunakan perairan laut untuk banyak aktifitas manusia seperti renang, kano,

dan lain sebagainya, keberadaan total koliform yang begitu tinggi ini dapat mengakibatkan

gangguan kesehatan yang serius terhadap masayrakat.

2.1 Pencemaran Limbah Cair Domestik Pantai Kenjeran

Berdasarkan KEPMEN LH No 112 Tahun 2003 tnetang Baku Mutu Air Limbah Domestik, air limbah

domestic adalah air limbah yang berasal dari usaha dant atau kegiatan permukiman (estate), rumah

makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, industry, apartemen, dan asrama. Air limbah rumah

tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu : Tinja (feces), berpotensi mengandung mikroba

pathogen, air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta kemungkinan kecil

mikro-organisme

Page 7: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 7/29

1. Sewage Waste

Sewage waste masuk ke perairan laut melalui saluran pembuangan dan drainase di wilayah

permukiman penduduk. Berdasarkan uji kualitas air buangan, yang diambil pada pipa septic

tank di salah satu perumahan warga untuk mewakili karakteristik limbah domestic dan

pencucian hasil perikanan, di kelurahan tambak wedi dapat dilihat dalam tabel 1.

Gambar 1. Peta Kelurahan Tambak Wedi sebagai objek sampling kualitas air buangan

Sumber: wikimapia.org

Kualitas air buangan yang berada pada effluent air buangan rumah tangga ini dapat diunakan

sebagai pembanding dengan kualitas air laut sebagai badan air penerima akumulasi limbah

domestic.

Tabel 1. Karakteristik Air Buangan dari Sampling salah satu Rumah Nelayan warga di Kelurahan

Tambak WediParameter konsentrasi Satuan

pH 6,58 -TSS 10,644 mg/LCOD 3,040 mg/L O 2 BOD 1,580 mg/L O 2

N (ammonium) 354,84 mg/L NH 3-NP (Phosphat) 10,77 mg/L Po 4 – p

Total Coliform 27 x 10 MPNSumber: Laboratorium Teknik Lingkungan ITS, 2012

Sedangkan untuk mengetahui berapa kira-kira jumlah air buangan yang dihasilkan bisa

diperoleh dari kapasitas jumlah penduduk maksimum terlayani yang kemudian dikenversi

menjadi debit air buangan. Debit air buangan ini dapat digunakan untuk merencanakan desain

pengolahan, dimana rekapitulasi (%) air buangan terhadap pemakaian air bersih adalah 70%.

Asumsi debit air buangan = 70% x 120 L/jiwa/hari = 84 L/jiwa/hari

Kapasitas pelayanan = kegiatan domestic + Pencucian ikan

Jumlah penduduk terlayani = (300 jiwa) + (70% x 300 jiwa x kk/5 jiwa)

= 300 jiwa + 45 KK

Page 8: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 8/29

Q rata-rata = debit limbah domestic + debit pencucian ikan

= (300 jiwa x 84 L/jiwa/hari) + (45 KK x 60 L/KK/hari x 4

hari/minggu x minggu/7 hari)

= 0,3 x 10 -3 m -3/det + 1,8 x 10-5 m 3/det

= 0,32 x 10-3

m3

/deta. Grey water

Grey water merupakan air bekas cucian, dapur, dan kamar mandi yang tidak mengandung

tinja. Grey water mengalir menuju laut melalui pipa outfall limbah yang langsung dialirkan

menuju laut. Selain itu, grey water dialirkan melalui pipa dari kegiatan domestic (rumah,

perniagaan, industry) menuju ke sungai/saluran yang bermuara ke laut.

Pengaliran Sewage di Indonesia, umumnya menggabungkan antara grey water, black water,

dan storm water dalam satu saluran, baik tertutup maupun terbuka yang bermuara di laut

secara langsung, maupun melalui sungai/kanal terlebih dahulu. Idealnya, grey water maupun

black water harus dioalah dulu sebelum dialirkan kembali menuju laut untuk mengurangi

beban pencemar, sehingga meminimalisir akumulasi beban pencemar di perairan laut.

Untuk wilayah kenjeran, rata-rata masyarakat membuang limbah cair melalui pipa, baik

bermuara menuju badan air penerima, maupun langsung di buang ke tanah. Untuk perniagaan

dan perindustrian yang berada di pinggir pantai, grey water langsung dialirkan menuju ke laut.

Hal ini mengakibatkan kandungan organik dan senyawa kimia terakumulasi di wilayah muara

dan laut. Beberapa parameter yang dapat ditinjau untuk menentukan kualitas air laut kenjerantercemar dari hasil buangan grey water adalah parameter kimia, diantaranya oksigen terlarut

(DO), BOD, Amoniak, dan Surfaktan Detergen.

Masuknya material organik ke badan air akan mengakibatkan menurunya kadar oksigen

terlarut. Namun, Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BLH Kota Surabaya pada tahun

2011 yang diukur berdasrkan 4 triwulan kondisi oksigen teralrut di perairan pantai Kenjeran

masih diatas standar baku mutu (>5 mg/l).

Berdasarkan data BLH Kota Surabaya 2011, kualitas perairan kenjeran atas masukan grey water

di Kenjeran diukur berdasarkan 4 parameter, yaitu Bioloical Oxygen Demand, Amoniak, dan

surfaktan detergen. Biological Oxygen Demand (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis adalah

suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang

benar-benar terjadi didalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh

bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua bahan organik yang terlarut dan

sebagian zat organik yang tersuspensi dalam suatu perairan. Secara umum, jika nilai BOD lebih

tinggi dari 10 mg/l, maka perairan tersebut dapat dikatakan tercemar. Dalam kasus ini, nilai

BOD di lokasi cenderung lebih rendah dibanding baku mutu (< 10 mg/l). kondisi ini sesuaidengan nilai DO yang cenderung lebih tinggi dibanding baku mutu, mengingat nilai BOD

Page 9: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 9/29

mempunyai korelasi negative dengan nilai DO. Semakin tinggi DO, maka semakin kecil nilai

BOD. Jika di tinjau dari parameter BOD, maka perairan laut Kenjeran termasuk dalam kategori

tercemar.

Grafik 1. Kadar BOD di daerah Gunung Pasir (Kiri) dan Tempat Pengasapan Ikan (kanan),

Pantai KenjeranSumber: Pengendalian Pencemaran Pantai BLH Kota Surabaya, 2011

Parameter amoniak (NH3-N) dapat bersifat toksik bila melebihi baku mutu yang

ditetapkan. Kondisi di kedua lokasi (Gunung Pasir dan Pengasapan Ikan) di perairan laut

kenjeran menunjukkan nilai amoniak cenderung lebih tinggi dibanding baku mutu (yang

ditetapkan nihil). Pada saat kandungan oksigen rendah, maka nitrogen akan berubah

menjadi amoniak (NH3) dan saat kandungan oksigen tinggi maka nitrogen berubah

menjadi nitrat (NO3). Pada kasus ini, kemungkinan tingginya nilai amoniak sebenarnya

merupakan suatu proses hasil metabolism hewan dan proses dekomposisi bahan organik

dari bakteri. Dan jika kadar amoniak di suatu perairan terdapat dalam jumlah yang

terlalu tinggi (> 1,1 mg/l), maka Alaerts dan Santika (1985), menyatakan dugaan adanya

pencemaran.

Grafik 2. Kadar Amoniak di daerah Gunung Pasir (Kiri) dan Tempat Pengasapan Ikan (kanan),

Pantai Kenjeran

Sumber: Pengendalian Pencemaran Pantai BLH Kota Surabaya, 2011

Page 10: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 10/29

Surfaktan deterjen merupakan salah satu polutan organik yang menyumbang 11% kandungan

fosfat suatu perairan (Kohler, 2006). Tingginya fosfat suatu perairan akan mengakibatkan

efek negative, salah satu diantaranya adalah keragaman plankton menjadi menurun

karena terjadi dominansi spesies fitoplankton tertentu. Namun, pada perairan laut

kenjeran di kedua lokasi sampling, nilai surfaktan deterjen cenderung masih bisa ditoleransimeskipun memiliki nilai yang lebih tinggi diatas baku mutu (0,01 mg/l).

Grafik 3. Kadar Surfaktan Detergen di daerah Gunung Pasir (Kiri) dan Tempat Pengasapan Ikan

(kanan), Pantai Kenjeran

Pengendalian Pencemaran Pantai BLH Kota Surabaya, 2011

b. Black Water

Black water merupakan istilah yang digunakan untuk limbah cair yang merupakan gabungan

dari air seni dan tinja yang dibilas/flush (mengandung air dan sabun). Black Water masuk kewilayah perairan laut melalui saluran pembuangan yang bermuara ke laut tanpa pengelolaan

lanjutan terlebih dahulu. Idealnya, saluran atau pipa outfall yang mengalirkan waste water

dalam bentuk Grey water ataupun Black Water di olah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke

badan air penerima, dalam hal ini adalah perairan laut

Oranisme pathogen yang terkandung dalam tinja merupakan bagian yang paling berbahaya

dari black water karena mengandung mikroorganisme pathoghen yang dapat menularkan

beragam penyakit bila masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam satu gram tinja dapat

terkandung satu milyar partikel virus infektif yang mampu bertahan hidupselama beberapa

minggu pada suhu di bawah 10 oC (Mukshtasor, 2006). Mikroorganisme ini biasa diidentifikasi

sebagai bakteri koliform dalam pengukuran kualitas perairan.

Page 11: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 11/29

Gambar 1. Saluran WasteWater yang dialirkan menuju Waste water Treatment Plant (WWTP)

Bakteri koliform adalah sekelompok bakteri Gram negative berbentuk batang yang bersifat

aerob atau anaerob fakultatif dan tidak membentuk spora. Kebanyakan bakteri koliform

berasal atau habitatnya adalah saluran pencernaan mahkluk hidup berdarah panas,

seperti manusia dan hewan. Walaupun tidak semua bakteri koliform berbahaya terhadap

kesehatan manusia dan hewan, tetapi karena bakteri koliform ada di saluran pencernaan dan

feses makhluk hidup, bakteri ini berasosiasi dengan mikroorganisme pathogen lain yang

juga hidup di habitat yang sama. Adanya keterkaitan ini, bakteri koliform menjadi salahsatu parameter kualitas air yang menunjukkan adanya kontaminasi anthropogenic pollutan

berupa feses manusia dalam suatu perairan. Walaupun parameter ini sebenarnya masih bias,

karena ada juga anggota kelompok bakteri koliform yang habitatnya adalah air dan sedimen.

Intepretasi yang dapat diambil dari parameter bakteri koliform ini adalah apabila dalam

suatu perairan mengandung lebih dari 200 koloni per 100 ml sample, maka probabilitas

keberadaan mikroorganisme pathogen yang berasosiasi dengan bakteri koliform di perairan

tersebut juga tinggi. Mikroorganisme patogen tersebut berpotensi menyebabkan beberapa

penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, seperti disentri, hepatitis dan tifus.

KepMenLH no.51/2004 menyebutkan bahwa baku mutu adalah 1000 jpt/100 ml, sedangkan

berdasarkan pengukuran BLH Kota Surabaya pada perairan kenjeran, ketika dilakukan

pengukuran selama 4 triwulan, hanya pada triwulan pertama yang memenuhi baku mutu. Pada

tiga triwulan berikutnya, total koliform telah melebihi standard baku mutu, dimana pada

triwulan kedua mencapai 2,4 x 10 4 jpt/100 ml di wilayah Gunung Pasir dan 1,3 x 10 4 jpt/100ml

di wilayah Pengasapan Ikan. Berikutnya pada triwulan ketiga total koliform mencapai 1,6 x 10 5

jpt/100 ml di wilayah Gunung Anyar dan 1,6 x 10 5 jpt/100 ml di wilayah pengasapan ikan.

Terakhir, pada triwulan keempat total koliform di wilayah Gunung Pasir mencapai 2,4 x 104

jpt/100 ml dan 4,5 x 10 5 jpt/100 ml di wilayah Pengasapan Ikan.

Page 12: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 12/29

Tabel 3. Jumlah Bakteri Koliform pada kawasan kenjeran

Kawasan Titik SamplingTotal Bakteri Koliform (jpt/100 ml)

I II II IV

Kenjeran Gunung Pasir 4,5 x 10 2 2,4 x 10 4 1,6 x 10 5 2,4 x 10 4 Pengasapan Ikan 2,1 x 10 1,3 x 10 1,6 x 10 4,5 x 10

Sumber: BLH Kota Surabaya, 2010

Selain itu, pengukuran parameter Oksigen Terlarut juga diperlukan untuk menganalisa statuspencemaran laut oleh mikroorganisme.

Tabel 4. Oksigen Terlarut di Perairan Surabaya selama periode 4 triwulan pengukuran

Kawasan Titik sampling

Oksigen Terlarut (mg/l)

I II III IV

KenjeranGunung Pasir 6,27 5,73 2,07 4,69

Pengasapan Ikan 6.05 7,79 1,68 6,23

Sumber: BLH Surabaya, 2010

Baku Mutu Oksigen Terlarut untuk ar Laut adalah >5 mg/l

Dari kompilasi data triwulan (Tabel 3), terdeteksi bahwa jumlah bakteri koliform di tiga

kawasan tersebut di atas telah melewati ambang batas walaupun rata-rata kandungan

oksigen terlarut yang ada di perairan kenjeran masih berada di kisaran ambang batas (>5mg/l), yaitu 4,68 mg/l di lokasi Gunung Pasir dan 5,43 di wilayah Pengasapan Ikan (Tabel 4).

Tingginya jumlah bakteri koliform dan kandungan oksigen terlarut dapat digunakan

sebagai indikator bahwa perairan tersebut telah terkontaminasi feses makhluk hidup (manusia

dan hewan). Karena bakteri koliform yang berasal dari saluran pencernaan makhluk

hidup adalah kebanyakan bersifat anaerob fakultatif, contohnya bakteri Escherichia coli.

Artinya bakteri koliform anaerob fakultatif tidak mutlak membutuhkan oksigen untuk

respirasinya. Dalam kondisi oksigen rendah konsentrasinya bakteri koliform anaerob

fakultatif masih dapat bertahan hidup dan berkembang biak karena dapat melakukan

fermentasi untuk konservasi energi. Perairan dengan kualitas yang baik memeiliki kandungan

oksigen terlarut 8-14 mg/l, dimana jika dibawah baku mutu (5 mg/l) adalah kondisi anoksik,

dan bila lebih dari 14 kondisi oksigen di perairan menjadi jenuh. Pada kondisi anoksik biasanya

terjadi kematian ikan masal, namun tidak terjadi dengan bakteri anaerob fakultatif yang dapat

bertahan ddalam kondisi anoksik. artinya, ketika kondisi kematian ikan masal, akan diperparah

dengan potensi terserang mikroorganisme pathogen yang berimplikasi terhadap kesehatan.

Data yang telah diperoleh juga dapat diintepretasikan bahwa jumlah mikroorganisme pathogen

yang berasosiasi dengan bakteri koliform juga tinggi, sehingga manusia yang kontak dengan airini perairan ini beresiko terserang penyakit pencernaan. Maka perairan di kawasan tersebut

Page 13: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 13/29

perlu dikelola secara maksimal sehingga anthropogenic pollution (polutan yang dihasilkan

oleh aktifitas manusia) dapat dieliminasi semaksimal mungkin.

2. Logam Berat

Menurut Connell dan Miller (1995), logam berat adalah suatu logam dengan berat jenis lebih

besar. Logam ini memiliki karakter seperti berkilau, lunak atau dapat ditempa, mempunyai

daya hantar panas dan listrik yang tinggi serta bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar

pembentukan reaksi dengan asam. Selain itu, logam berat adalah unsur yang mempunyai

nomor atom lebih besar dari 21 dan terdapat di bagian tengah daftar periodik.

Logam berat adalah istilah yang digunakan secara umum untuk kelompok logam dan metaloid

dengan densitas lebih besar dari 5 g/cm 3, terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb

dan Zn. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek khusus pada

makhluk hidup.

Banyak logam berat yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air

tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan

logam dan jenis industri lainnya, dan juga dapat berasal dari lahan pertanian yang

menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam (Darmono, 2001)

Logam-logam berat yang terlarut dalam badan perairan pada konsentrasi tertentu akanberubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Pencemaran logam berat dapat

merusak lingkungan perairan dalam hal stabilitas, keanekaragaman dan kedewasaan ekosistem.

Dari aspek ekologis, kerusakan ekosistem perairan akibat pencemaran logam berat dapat

ditentukan oleh faktor kadar dan kesinambungan zat pencemar yang masuk dalam perairan,

sifat toksisitas dan bioakumulasi. Pencemaran logam berat dapat menyebabkan terjadinya

perubahan struktur komunitas perairan, jaringan makanan, tingkah laku, efek fisiologi, genetik

dan resistensi.

Selain itu, sebelum TPAL Kenjeran ditutup, TPAL ini (diduga sampai saat ini, walaupun sudah

ditutup) merupakan salah satu sumber pencemaran. Sampah penduduk kota Surabaya yang

berton – ton jumlahnya ditimbun langsung secara terbuka di TPA kenjeran. Seperti lazimnya

sampah, mengalami pelapukan dengan mengeluarkan cairan hitam pekat yang disebut lindi.

Lindi ini bisa saja merupakan campuran dari berbagai bahan pencemar organik, pestisida,

logam berat, dll (tergantung dari jenis sampah) akan hanyut ke laut pada saat pasang karena

pada saat pasang, air laut mampu menerobos pori –pori tanah TPA yang akhirnya melarutkan

lindi masuk ke laut sekitarnya terlebih pada saat musim hujan ( run off dan storm water ).

Page 14: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 14/29

Jumlah Logam berat yang berada dalam perairan Kenjeran lebih banyak terdapat di dalam

sedimen dibandingkan dalam air. Namun, Paparan logam berat yang terpapar pada ikan masuk

melalui jalur rantai makanan. Pertama sekali ion merkuri dan cadmium dimakan oleh

organisme planktonik. Planktonk dimakan oleh ikan-ikan kecil, udang dan biota lainnya.

Selanjutnya ikan-ikan kecil tersebut akan dimakan oleh ikan-ikan yang lebih besar, begituseterusnya sampai pada tingkatan puncak dari rantai makanan yang ada dalam tatanan

perairan. Pada pengem-bangan sistem rantai makanan, di mana komponen-komponen

penyusun rantai makanan merupakan paduan dari biota perairan dan organisme hidup daratan

lainnya. Maka ikan-ikan kecil dan besar akan dimakan oleh burung-burung air. Puncak dari

rantai makanan ini adalah manusia yang akan mengkonsumsi baik ikan maupun burung-burung

air yang telah mengakumulasi atau terkontaminasi oleh senyawa merkuri. ikan yang hidup di

habitat tersebut mempunyai resiko menyerap logam berat melalui insang dan makanan. Proses

ini dikenal dengan Biomagnifikasi dan Bioakumulasi (Taftazani, 2007)

Sebagai contoh, Penelitian Balai Teknik Kesehatan Lingkungan tahun 1999 menunjukkan bahwa

lebih banyak logam berat dalam jenis cadmium (Cd) yang berada dalam sedimen daripada

perairan pantai kenjeran. Titik sampling diambil di muara sungai dan kanal di perairan

kenjeran.

Tabel 5. Kandungan Kadmium di muara sungai dan kanal Kenjeran

Lokasi Kadar Cd dalam air (ppm) Kadar Cd dalam Sedimen

Kanal Wonokromo 0,0006 0,705Kali Mas 0,0029 0,331

Kali Pegrikan 0,0688 0,404

Saluran Wonosari 0,0751 0,338

Saluran Medokan 0,0024 0,432

Saluran Keputih 0,0028 0,558

Saluran Ngagel 0,0015 0,368

Saluran Kalidami 0,0048 0,633

Saluran Jeblokan 0,0106 0,428

Saluran Pacar Keling 0,1063 0,691

Saluran Kenjeran 0,0784 0,728

Saluran Sukolilo 0,0003 0,534

Sumber: BTKL Surabaya 1999

a. Cadmium (cd)

Pencemaran di daerah ekosistem pesisir Kenjeran Surabaya, oleh logam berat Cd

disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian di daerah industri

percetakan sebesar 0,07 ppm, industri plastik sebesar 0,006 ppm. Kadar Cd di muara

Page 15: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 15/29

kenjeran meliputi konsentrasi Cd pada air laut sebesar 0,0327 ppm, sedimen sebesar 0,481

ppm dan pada kerang sebesar 0,208 ppm (Imron, 2006).

Hasil penelitian Trisnawati (2008) yang telah melakukan penelitian pada kerang hijau di

Pantai Kenjeran Surabaya, hasil penelitiannya menjelaskan bahwa kerang hijaumengandung berat Cd, nilai konsentrasi rata-rata tertinggi 6,73-7,37 ppm. Hasil tersebut

sudah melebihi ambang batas yang dianjurkan oleh WHO.

b. Merkuri (Hg)

Hutagalung (1984), menyatakan bahwa kondisi perairan Kenjeran Surabaya baik air,

endapan, dan ikannya telah positif tercemar Hg pada tingkat membahayakan.

Dijelaskan oleh Sudarmaji et al. (2005), bahwa rambut nelayan pesisir Kenjeran

terindikasi Hg rata-rata 0,26509 ppm sedangkan pada kontrol rata-rata 0,00051 ppm.

Arisandi (2004), bahwa sekitar 80% anak sekolah di Kenjeran mengalami kemunduran

intelektual akibat mengkonsumsi hewan laut. Pendataan ini dapat dilakukan dengan

menggunakan metode statistic ANOVA, dimana akan dilakukan perbandingan dengan lokasi

lain, dengan karakteristik yang sama dan kebiasaan yang sama (baik jenis makanan

maupun pola perilaku di masyarakat). Untuk melengkapi perbandingan ini, maka di lakukan

pembandingan kembali pada lokasi lain dengan akrakteristik yang berbeda, namun tetap

berada di wilayah pesisir. Terakhir, untuk memastikan penilaian kontaminan, dilakukan uji

toksisitas di laboratorium.

Dari hasil penelitian Indrakusuma (2008) tentang kandungan logam berat Hg pada kerang

darah ( Anadara granosa ) di Pantai Ria Kenjeran, hasil yang didapatkan pada penelitian ini

adalah rata-rata kandungan logam berat Hg adalah 0,1615 ppm. Hasil ini telah melebihi

batas aman yang ditentukan oleh WHO dan Standart Nasional Indonesia (SNI) adalah 0,5

ppm. Menurut Anwar, 2006, pada darah masyarakat nelayan di Kenjeran mengandung

merkuri (Hg) sebesar 2,48 ppb.

Penentuan logam berat Hg pada daging kerang darah ini dilakukan dengan metode AAS

(Atomic Absorption Spektrophotometry), dimana ini merupakan proseduer penentuan

standard untuk konsentrasi Merkuri dan Timbal (SNI-2368-1991) untuk preparasi ikan dan

terung. Sampel yang dibutuhkan adalah 10 gr daging kerang darah yang telah dihaluskan

dengan mortar dan dimasukkan ke dalam cawan, kemudian dikeringkan selama 2 jam

dengan suhu 135 oC

c. Kromium (Cr)

Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini di alam ditemukan dalam

bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsur – unsur lain. Logam Cr dapat masuk

Page 16: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 16/29

ke dalam semua strata lingkungan, apakah itu pada strata perairan, tanah ataupun udara

(lapisan atmosfir).

Dalam badan perairan Cr dapat masuk melalui dua cara, yaitu secara alamiah dan

nonalamiah. Masuknya Cr secara alamiah dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktorfisika, seperti erosi (pengikisan) yang terjadi pada batuan mineral. Masukan Cr yang terjadi

secara nonalamiah lebih merupakan dampak atau efek dari aktivitas yang dilakukan

manusia. Sumber-sumber Cr yang berkaitan dengan aktivitas manusia dapat berupa limbah

atau buangan industri sampai buangan rumah tangga. Bila dilihat pada keadaan kondisi

lingkungan kenjeran, banyak sekali industri yang menggunakan Cr dalam kegiatannya

seperti : industri tinta, bahan warna (dyes), pigmen cat, kulit (tanning), pelapisan listrik

dan anti korosif pada boiler

Pesisir Pantai Kenjeran merupakan wilayah wisata. Karena merupakan daerah wisata maka

banyak dijumpai beberapa hotel didaerah tersebut. Industri penyamakan kulit dan

olahannya serta industri perajutan yang menghasilkan polutan Cr dalam proses produksinya

jika membuang limbah cairnya pada sungai yang alirannya menuju pesisir pantai Kenjeran.

Selain daerah wisata, pantai kenjeran terdapat pelabuhan kapal rakyat yang biasa mencari

ikan dan juga terakumulasinya beberapa muara sungai. Karena ombak dan pergerakan arus

besar menyebabkan konsentrasi yang masuk ke perairan pantai sebagian besar terlarut

juga dalam air.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan (Taftazani, 2007), konsentrasi Cr dalam perairan

laut Kenjeran adalah 0,3705 µg/ml. Berdasarkan baku mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari

yang diatur dalam KepMen LH No 51 Tahun 2004, konsentrasi Cr periaran laut yang

memenuhi baku mutu adalah dengan konsentrasi <0,002 µg/ml. hal ini menandakan

konsentrasi Cr yang berada di wilayah Perairan Kenjeran sudah jauh melebihi ambang

batas untuk wilayah wisata bahari. Padahal, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Surabaya, Kenjeran termasuk dalam kawasan pariwisata dengan kategori wisata bahari.

d. Timbal (Pb)

Menurut Vera Hakim, 1998, rata-rata kadar timbal (Pb) darah anak-anak di Kenjeran 59,62

mikrogram/dl. Menurut Abdul Rohim T 2008, kondisi ini sudah cukup berdampak pada

anak-anak Kenjeran yang disebabkan karena mengonsumsi ikan yang tercemar limbah

antara lain menurunnya IQ sampai empat poin, kurang konsentrasi dalam belajar sehingga

prestasi belajar menurun, berperilaku agresivitas tinggi, penyakit kanker serta penyakit-

penyakit degeneratif lainnya (Anonim, 2007).

Dampak yang ditimbulkan oleh TIimbal dapat ditinjau dari pendataan monografi kesehatan(record kesehatan) yang dilakukan selama 1 tahun. Dengan data baseline satu tahun, maka

Page 17: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 17/29

pengamatan yang dilakukan juga harus dilengkapi dengan uji toksisitas kadar logam berat

yang ada di hasil tangkapan nelayan kenjeran. Selebihnya pendekatan STORET atau ANOVA

menjadi penting dimana dilakukan sejumlah perbandingan untuk mendapatkan kepastian

apakan penuruan kualitas intelektual anak di kenjeran benar-benar akibat dari akumulasi

logam berat timbale di dalam ikan yang di konsumsi sehari-hari.

2.2 Pencemaran Limbah Padat (sampah)

Definisi sampah, sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat. sampah menurut sumbernya yang dikategorikan dalam UU No 18 tahun 2008

adalah sampah rumah tangga (tidak termasuk tinja), sampah sejenis sampah rumah tangga yang

berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum

dan fasilitas lainnya serta sampah spesifik. Yang terakhir ini adalah sampah yang mengandung

bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul

akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan

sampah yang timbul secara tidak periodik.

Keberadaan sampah merupakan dampak dari aktivitas manusia, maka besar kecilnya masalah

sampah tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang ada pada suatu kota. Semakin

banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula timbulan sampah yang dihasilkan sehingga perlu

pengelolaan sampah untuk mengurangi volume sampah (Azkha, 2006).

Sampah di daerah pesisir merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh suatu

kota yang berada dekat dengan pantai atau pesisir, termasuk bagi masyarakat Pesisir Kenjeran

Surabaya. Masyarakat Kenjeran belum melakukan pemilahan dan membuang sampah ke tempat

yang seharusnya, yaitu ke fasilitas pengumpul seperti tong atau bak sampah. Namun, masyarakat

setempat masih mengandalkan laut untuk tempat membuang sampah. Kebiasaan tersebut sudah

berlangsung sejak lama karena mudah dan murah.

Selain itu, menurut Mukhtasor (2006) lautan Merupakan tempat yang sangat potensial untuk

pembuangan sampah karena beberapa alasan yaitu: (1) pembuangan sampah didaratan dinilai tidak

efektif. Semakin hari daratan semakin dipenuhi oleh manusia. Pembuanan samapah di daratan

dinilai lebih menggaggu kehidupan manusia dari pada pembuangan di lautan; (2) anggapan bahwa

lautan sanat luas tidak akan terpengaruh oleh ‘sedikit’ limbah yang dibuang kedalamnya. Meskipun

sekarang, dampak dari kebiasaan tersebut sudah mereka rasakan. Saat para nelayan melaut selalu

terganggu oleh keberadaan sampah yang telah mencemari laut sehingga bukan ikan yang terjaring

oleh jala melainkan sampah.

Page 18: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 18/29

Peneltiian yang dilakukan National Academic of Science dalam Soegianto (2009) menyatakan 6,4

juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya, dimana 8 juta potong sampah masuk ke laut setiap

harinya. Dari total jumlah ini, sebanyak 60-80 % (di beberapa tempat 90-95%) sampah yang masuk

ke laut berupa sampah plastik.

Sedangkan Penilitian yang dilakukan oleh Citrasari dkk (2012) di RT 1 dan RT 1B Kelurahan Sukolilo,

Kenjeran, dimana lokasi penelitian ini merupakan Human Settlement yang terletak di pinggir

pantai. Selain kedua RT ini, Banyak perumahan-perumahan baru dan megah akan menjejalah wajah

pesisir Kenjeran yang jelas ini merupakan pelanggaran tata ruang karena peruntukkannya untuk

konservasi.

Selanjutnya, berdasrkan data yang diperoleh oleh Citrasari dkk (2012) timbulan sampah di

Permukiman Pesisir Kenjeran Surabaya adalah 0,230 kg/orang/hari. Hal ini karena frekuensi

pengumpulan sampah dari setiap rumah ke TPS yang ada di RT 1A dan 1B dilakukan setiap 1 hari

sekali. komponen sampah di RT 1A dan 1B terbesar adalah sampah basah (organik), yaitu 76,21%

karena ada industri rumah tangga yang terkait produk hasil perikanan. Selain itu, pada hari ke-1

hanya muncul sampah plastik dan organik. Hal ini karena sisa makanan yang paling banyak sehingga

semua sampah lain sudah tercampur oleh sisa makanan tersebut. Tingginya angka sampah domestik

terutama pada sampah plastik dan organik, dijelaskan oleh Damanhuri dan Padmi (2010) bahwa

masyarakat dari tingkat ekonomi rendah akan menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan

homogen dibanding tingkat ekonomi yang lebih tinggi. Selain itu, banyak yang menggunakan plastik

sebagai pengemas.

Gambar 2. Komposisi sampah di permukiman Kenjeran

Selain sampah organik, komposisi sampah di pesisir kenjeran di bentuk oleh 2,27% kain, 5,33%

kertas, 10,83% plastik, 0,44% logam/kaleng, 0,82% kaca, 0,23% karet, 1,21% kayu, 0,08% foam, dan

2,58% lain-lain (tanah, pasir, dan kerikil) (Citrasari dkk, 2012). Sampah menjadi komposisi sampah

anorganik terbesar di wilayah pesisir kenjeran. Seluruh sampah rata-rata di buang ke laut atau kesaluran air yang bermuara ke laut. Untuk sampah organik, karean massa nya lebih berat dari pada

Page 19: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 19/29

Page 20: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 20/29

Page 21: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 21/29

BAB III

DAMPAK DAN PENANGGULANGAN LIMBAH DOMESTIK DI KAWASAN PANTAIKENJERAN

3.1. Dampak Pembuangan Limbah Domestik ke Laut

Kawasan Pantai Timur Surabaya merupakan salah satu kawasan yang mendapat perhatian

khusus mengenai limbah. Tingginya volume limbah cair maupun padat yang terkandung di

daerah ini, memberikan dampak yang besar kepada lingkungan dan keseharian masyarakat.

Ditinjau dari sisi pengaruhnya, dampak limbah dapat dikategorikan sebagai berikut.

1. Dampak Lingkungan

Kawasan pantai yang dipenuhi sampah, selain merusak keindahan juga dapat mempengaruhi

kehidupan ekosistem. Banyaknya sampah yang terapung, selain menimbukan bau yang tidak

sedap juga dapat menghalangi penetrasi cahaya yang masuk ke laut. Air laut berubah warnadan dasar laut tertutupi sampah sehingga berpengaruh pada kehidupan komunitas bentos.

Jika hal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan laut akan kehilangan habitat aslinya dan

beberapa jenis makhluk hidup tidak mampu bertahan.

Masuknya beban pencemar organic akan menurunkan kualitas oksigen terlarut, dengan

demikian, kondisi perairan akan menjadi anoksik (kekurangan oksigen) yang akan

berdampak pada kematian ikan masal. Masalah yang kedua adalah material organic akan

menyebabkan kelimpahan nutrient, dimana ketika oksigen turun dan BOD naik, akan

menghasilkan pengkayaan materi organic yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi ini dapat

berakibat meledaknya kelimpahan plankton/algae (fitoplankton). Hal ini dapat

mengakibatkan permukaan air laut berubah warna, menjadi warna yang sesuai dengan

pigmen plankton ini. Kejadian ini biasanya dikenal sebagai Algae Blooms atau red tide,

dimana beberapa diantaranya memiliki kadar toksisitas yang cukup tinggi, untuk itu lebih

dikenal sebagai “Harmfull Algae Blooms (HABs)” . HABs dan Red tide juga merupakan faktor

terjadinya kematian ikan secara masal.

Kondisi HABs dan Red Tide belum terjadi di perairan pantai kenjeran, namun dengan statuspencemaran yang ada saat ini, Kenjeran berpotensi mengalami Red tide maupun HABs,

seperti yang terjadi di teluk Jakarta (tahun 2004) dan teluk Lampung, dan mengakibatkan

kematian ikan secara masal.

Page 22: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 22/29

Gambar 4. Fenomena Red Tide di Periran New Zealand

2. Dampak Kesehatan

Dampak pencemaran yang paling sering dirasakan oleh masyarakat diantaranya adalah

dampak terhadap kesehatan. Timbunan sampah yang tidak tertangani dapat menjadi

tempat pembiakan penyakit. Diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat. Begitu juga

dengan berbagai penyakit kulit yang biasanya datang bersamaan dengan genangan air yang

membawa limbah.

Lebih mengkhawatirkan lagi, sepuluh tahun lalu, Ecoton (Lembaga Pengkajian Ekologi dan

Lahan Basah) pernah merilis kandungan kadmium (Cd) dan merkuri (Hg) di perairan

Kenjeran adalah yang tertinggi, mengalahkan kadar di Pantai California, Amerika, yang

menjadi pusat industri besar dunia. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Pusat KajianRegional Gizi Masyarakat UI yang mencengangkan. Kandungan Hg pada darah ibu-ibu di

Kenjeran mencapai 2,8 mg/l, jauh diatas ambang batas WHO yaitu < 1 mg/l. Juga hasil tes

ASI para ibu yang menunjukkan kandungan timbal (Pb) sebesar 543,2 mg/l (normal: 5 mg/l)

dan kadmium (Cd) ASI sebesar 36,1 mg/l (normal: < 20 mg/l). Bayangkan betapa hal ini

mempengaruhi kesehatan serta tumbuh kembang bayi setiap harinya.

Beberapa kekhawatiran muncul akibat tingginya kadar logam berat di kawasan perairan

kenjeran, diantaranya adalah adanya potensi Kenjeran sebagai tragedy Minamata ke II.

Tragedy minamata terjadi di Teluk Minamata, Jepang. Adanya senyawa metyl-Hg inidibuktikan dengan akumulasi metyl-Hg di ekstrak daging kerang dan sedimen habitat kerang

Page 23: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 23/29

mencapai 10-100 ppm, sedangkan di kanal pembuangan PT ChISSO yang merupakan

contributor utama metyl-Hg tercatat konsentrasi metyl-Hg mencapai 2000 ppm.

Gambar 5. Minamata Desease yang menjangkit anak-anak di wilayah Teluk Minamata

Kekawatiran tentang bahaya Minamata di Surabaya rupanya belum menjadi peringatan bagi

pemerintah untuk melakukan upaya-upaya prefentif pada daerah-daerah pantai yang rawan

pencemaran logam berat. Padahal Saat ini tingkat pencemaran logam berat jenis Cadmium

(Cd) dan Mercuri (Hg) diperairan Kenjeran Pantai Timur Surabaya terbukti melebihi negara

industri besar seperti Inggris dan Amerika. Peringatan bahaya Minamata sebenarnya sudah

ada sejak tahun 1991, DR. Suharno Pikir, SKM, Mkes (alm) Merekomendasikan dalam

penelitiannya bahwa lumpur Pamurbaya (Pantai Timur Surabaya) tercemar logam berat Cu

Hg, Cd, Fe, Pb sehingga satwa yang tinggal dalam lumpur (benthos) seperti kupang, dan

kerang, rawan untuk dikonsumsi karena kandungan logam berat dalam dagingnya sangattinggi.

Page 24: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 24/29

Pada tahun 1993, lebih detail menunjukkan kadar logam berat Cd di Keputih merupakan

kandungan Cd dalam lumpur terbesar di dunia yakni sebesar 1,575 ppm. Kadar Hg pada

lumpur Keputih 1,485 ppm dan Kenjeran sebesar 0,605 (angka ini lebih tinggi dibandingkan

kadar Hg dalam lumpur diperairan Southamton Inggris sebesar 0,48 – 0,57 ppm dan Khusus

untuk Keputih kadar Hg lebih tinggi dibanding Pantai California yang merupakan pusatindustri berat tercatat hanya 0,02-1,0 ppm) Kemudian dampak pada manusia baru diketahui

pada tahun 1996, oleh Daud Anwar SKM, Mkes. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

darah dari sampel warga Kenjeran/Sukolilo mengandung Cuprum (Cu) 2511,07 ppb dan

Merkuri (Hg) 2,48 ppb.Kandungan Cuprum dalam darah warga Kenjeran ini telah melampaui

ambang batas yang ditetapkan WHO/FAO yaitu 800-1200 ppb.

3. Dampak Ekonomi

Penurunan kualitas lingkungan berbanding lurus dengan penurunan nilai suatu wilayah.Kandungan logam berat di perairan Kenjeran menjadikan beberapa jenis kerang dan ikan

berbahaya untuk dikonsumsi dan tidak layak jual. Selain itu, akibat tercemarnya perairan,

hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan signifikan. Laut yang kotor dan dipenuhi

sampah akan menimbulkan keengganan para pengunjung untuk menjadikannya tempat

tujuan wisata, yang berarti mengurangi peluang pemasukan bagi masyarakat setempat.

Seluruh dampak akan saling berkaitan satu sama lain, karena sifat dari pencemaran adalah

multi dampak dan multi aspek. Misalnya dengan adanya informasi bahwa ikan dan kerang-

kerang kenjeran mengalami akumulasi bahan pencemar, dalam hal ini logam berat, akan

menimbulkan keraguan bagi masyarakat untuk membeli ataupun mengkonsumsi sea food

dari pantai kenjeran. Padahal, hampir sepanjang jalan setelah Pantai Ria Kenjeran

merupakan lokasi masayrakat berjualan ikan asap di pinggir jalan. Dengan adanya informasi

ini, pendapatan masayrakat nelayan bisa berkurang signifikan, sedangkan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari semakin mahal (LPG, listrik, BBM, dll).

4. Dampak Sosial

Dampak sosial yang timbul bisa beragam. Diantaranya, bergesernya jati diri masyarakatpesisir yang semula hidup sebagai nelayan menjadi pekerja daratan seperti buruh, tukang

bangunan, satpam, dll. Hal ini dikarenakan kehidupan di laut sudah tidak menjanjikan, hasil

tangkapan menurun akibat pencemaran yang makin meluas. Kawasan pesisir juga dianggap

kawasan kumuh tempat bermuara seluruh sampah, sehingga menjadikan masyarakat pesisir

senantiasa merasa terbelakang dan terpinggirkan.

Seperti yang telah disampaikan pada bab 2, beberapa penelitian menunjukkan bahwa

terjadi penurunan intelektual anak-anak nelayan kenjeran yang mengkonsumsi ikan dari

perairan kenjeran. Penurunan tingkat intelektual ini akan beradmpak pada kehidupan sosial

Page 25: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 25/29

masayrakatnya, baik saat ini maupun kedepannya. Penrunan Intelegency Quotient sebanyak

4 poin dapat mengakibatkan penurunan daya tangkap dan kemampuan analisis.

Peramsalahan ekonomi (pendapatan) akibat pencemaran yang terjadi menjadi perhatian

khusus bagi Pemerintah Kota Surabaya. Berkurangnya tinkat pendapatan akan berdampak

pada kehidupan tenggang rasa di lingkungan masayrakat, karena tuntutan masing-masing

masayrakat sama. Ketika tidak dapat menhasilkan pendapatan normal, sehingga misalnya si

anak yang intelegency (IQ) nya menurun, tidak dapat melanjutkan sekolah Karena tidak

memiliki biaya, penurunan intelegency terhadap anak akan semakin jauh dari 4 poin (IQ).

Tentunya, hal ini akan menjadi permasalahan bagi anak di masa mendatang, karena pilihan

pekerjaan semakin terbatas, akhirnya akan melanjutkan kembali siklus hidp yang sama

tanpa adanya perubahan sedikitpun.

3.2. Usaha-Usaha Penanggulangan Limbah Domestik di Laut

Pengelolaan limbah yang baik, sejatinya adalah pembagian peran tak terpisah antara

pemerintah, swasta, dan masyarakat. Berbagai teknik penanggulangan limbah telah

dikembangkan dalam upaya mereduksi tingkat pencemaran, diantaranya sebagai berikut.

1. Tata Ruang Wilayah Pesisir

Penataan pesisir mengambil peran penting dalam penanggulangan limbah. Penentuan lokasi

pembuangan harus diatur sedemikian rupa, sehingga relatif kecil pengaruhnya terhadap

lingkungan. Pengaturan dimana lokasi pemukiman, kawasan indutri, maupun area

pariwisata turut mendukung pengambilan keputusan, dimana lokasi waste treatment sesuai

diletakkan. Dengan perancangan tata ruang yang baik, aliran limbah dapat didesain dan

dikendalikan.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya, Kenjeran merupakan wilayah

pertumbuhan perekonomian sector pariwisata, dengan peruntukan wisata bahari.

Perencanaan wilayah kota baik municipal area maupun coastal area, harus

mempertimbangkan dengan matang kondisi eksisting kualitas lingkungan dan daya dukung

lingkungan. Dengan kondisi eksisting kualitas lingkungan yang banyak parameternya

melebihi baku mutu (telah dijelaskan bada bab sebelumnya), secara general sangat tidak

memungkinkan untuk menerapkan konsep wisata bahari di wilayah pantai kenjeran. Untuk

itu, perlu ada alternatif jika wisata bahari merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi kota

Surabaya, dengan pertimbangan standard baku mutu air limbah untuk pariwisata telah baku

dan telah diimplementasikan di Indonesia, maka pertimbangan untuk pantai kenjeran

adalah: (1) mengurangi beban pencemaran yang masuk ke perairan laut kenjeran, baik itu

tindakan preventif maupun pengolahan. Dengan biaya investasi untk pariwisata sebesar 475

Miliar, sangat mungkin untuk memeberikan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang

baik di city bay pantai ria kenjeran, maupun permukiman nelayan dan fasilitas lain di

Page 26: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 26/29

wilayah kenjeran; atau (2) mengunakan acuan bauku mutu air laut untuk kegiatan

pariwisata, dengan membatasi aktifitas wisata bahari, misalnya tidak mengijinkan untuk

renang, snorkle, kano, dll yang bersentuhan langsung antara manusia dengan air laut.

Penataan ruang merupakan aspek yang comprehensive, karena meliputi banyak aspek,

termasuk lokasi dimana akan diletakkannya instalasi pengolahan limbah, baik limbah padat

maupun limbah cair. Penataan kawasan permukiman dan kawasan industry juga menjadi

penting untuk meminimalisir kontaminasi limbah dari effluent rumah tangga dan industri

yang saat ini terletak tidak beraturan. Dengan adanya penataan ini, peletakkan dan

penanganan permasalhan limbah dapat diminimalisir (missal untuk limbah padat:

perencanaan, pengemasan, pengagkutan, pembuangan ke TPA akan lebih mudah dilakukan)

2. Fitoremediasi

Secara sederhana, fitoremediasi adalah penanaman jenis tumbuhan tertentu untuk

mengurangi kadar limbah pada suatu wilayah. Beberapa tumbuhan terdeteksi mampu

menyerap kandungan limbah, baik organik atau logam berat. Misalnya, bambu kuning yang

ditanam di lahan kosong sekitar Kali Kenjeran, dapat membantu menyerap banyak merkuri

hingga tidak sampai larut ke aliran air. Juga bunga kana yang bisa menyerap timbal, pohon

sengon atau bahkan pohon pisang yang juga bisa mereduksi kadar logam berat pada tanah.

Untuk air, penyebaran bibit teratai atau eceng gondok di selokan atau kali sekitaran

Kenjeran bisa menjadi alternatif. Tumbuhan ini berfungsi sebagai penyaring logam berat

ataupun organic yang larut bersama aliran air menuju pantai.

Salah satu keuntungan utama dari fitoremediasi adalah biaya yang relatif rendah

dibandingkan dengan metode penanggulangan lainnya. Fitoremediasi juga

menawarkan remediasi permanen, bukan sekadar pemindahan masalah. Dengan usaha ini,

paling tidak kadar limbah bisa tereduksi sebelum mencapai pantai dan kawasan sekitar

pantai juga menjadi semakin asri.

Page 27: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 27/29

Gambar 6. Skema Fitoremediasi sederhana

Gambar 7. Alternative Fitoremediasi tipe ‘Wetland’

4. Keterlibatan Masyarakat

Penanggulangan limbah di lingkungan pesisir dan laut perlu dilakukan secara hati-hati agar

tujuan dari upaya dapat dicapai. Mengingat bahwa subjek dan objek penanggulangan ini

terkait erat dengan masyarakat, dimana mereka juga mempunyai ketergantungan cukup

tinggi terhadap ketersediaan sumberdaya di sekitar, maka penanggulangan limbah yang

berbasis masyarakat menjadi pilihan yang bijaksana untuk diimplementasikan.

Pemerintah Kota Surabaya telah menjalankan beberapa upaya demi menumbuhkan

kesadaran masyarakat terhadap pengelolan lingkungan. Diantaranya, program Community

Selfed-Based Waste Management yang menghasilkan kader-kader lingkungan produktif bagi

wilayahnya. Selain itu juga diadakan kompetisi lomba kampung bersih pada program

Surabaya Green and Clean, yang mendapat respons positif dari masyarakat.

Page 28: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 28/29

Page 29: Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

8/10/2019 Studi Pencemaran Limbah Domestik Di Wilayah Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya-libre

http://slidepdf.com/reader/full/studi-pencemaran-limbah-domestik-di-wilayah-pesisir-pantai-kenjeran-surabaya-libre 29/29