18
20 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Peran Koperasi Dalam pemberdayaan 2.1.1 Konsep Peran Dalam Pemberdayaan Masyarakat Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan kedua harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban- kewajibannya. 1 Peran dari koperasi sebagai badan usaha yang mempunyai maksud dan tujuan di mana tujuan tersebut sudah tersusun dengan baik setatus KOPSAE mempunyai peran dan tujuan untuk menyejahterankan dan memajukan peternak sapi perah agar masyarakat peternak kehidupannya lebih baik lagi peran penting yang sudah di lakukan oleh koperasi salah satnya memberdayaakan masyarakat peternak dengan membuat Biogas hal ini sangat membantu sekali bagi peternak di antara lain dari sisi perekonomian dan lingkungan yang lebih baik hal ini tidak luput dari peran koperasi yang slalu berusaha memberikan yang terbaik untuk menyangbung kerja sama yang lebih baik lagi dan demi melagsungkan keberhasilan bersama. 1 Soekanto .2009.” Definisi Peran Dan Pengelompokan Peran”: hal.212-213 http//google.com

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Peran

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Peran Koperasi Dalam pemberdayaan

2.1.1 Konsep Peran Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran

yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus.

Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan,

yaitu: pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan kedua harapan-harapan yang

dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang

yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-

kewajibannya. 1

Peran dari koperasi sebagai badan usaha yang mempunyai maksud dan

tujuan di mana tujuan tersebut sudah tersusun dengan baik setatus KOPSAE

mempunyai peran dan tujuan untuk menyejahterankan dan memajukan peternak

sapi perah agar masyarakat peternak kehidupannya lebih baik lagi peran penting

yang sudah di lakukan oleh koperasi salah satnya memberdayaakan masyarakat

peternak dengan membuat Biogas hal ini sangat membantu sekali bagi peternak di

antara lain dari sisi perekonomian dan lingkungan yang lebih baik hal ini tidak

luput dari peran koperasi yang slalu berusaha memberikan yang terbaik untuk

menyangbung kerja sama yang lebih baik lagi dan demi melagsungkan

keberhasilan bersama.

1 Soekanto .2009.” Definisi Peran Dan Pengelompokan Peran”: hal.212-213 http//google.com

21

2.1.2 Koperasi

Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita

sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah

darat. Secara harfiah Kpoerasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri

dari dua suku kata Co yang berarti bersama dan Operation yang berarti bekerja.

Jadi menurut bahasa koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja

Sama dapat disebut koperasi.Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang

bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi,

sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah

melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi

anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.

Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari

orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan

sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang

sama.

2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada

kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri,

menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.

3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan

biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.

22

4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan

aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah

komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.

A. Fungsi Koperasi / Koprasi

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia

2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia

3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia

4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan

pembinaan koperasi

B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi

1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia

2. Mengembangkan suatu demokrasi ekonomi di Indonesia

3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan

cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi

yang ada.

C. Prinsip KoperasiMenurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan

prinsip koperasi, yaitu :

1. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang

simpanan dan pinjaman

23

2. Koperasi Konsumen koperasi beranggotakan para konsumen dengan

menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi

3. Koperasi Produsen koperasi beranggotakan para pengusaha kecil

(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan

penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan

produk/jasa koperasinya atau anggotanya

5. Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Koperasi perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan

budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka

kendalikan secara demokratis. Sebetulnya suatu definisi itu meskipun banyak

persamaannya, tetapi orang banyak yang memberi tekanan pada salah satu

unsurnya. Hal ini tergantung pada perbedaan segi pandangan palsafah hidup orang

yang mengemukakan tentang Koperasi, sebagai perlengkap dari pengertian

24

Koperasi menurut UU No. 12/1967 (undang-undang pertama mengenai Koperasi

indonesia)2

2.1.3 Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperkuat dan atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan dan

atau keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

individu yang mempunyai masalah. Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada

kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau mengakses

sumber daya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya

(baik secara individual, kelompok, dan masyarakatnya dalam arti luas). Dengan

pemahaman seperti itu, pemberdayaan bisa diartikan sebagai proses terencana

guna meningkatkan skala/upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan.

Pemberdayaan sebagai proses perubahan, mensyaratkan fasilitator yang

kompeten dan memiliki integritas tinggi terhadap perbaikan mutu hidup

masyarakat yang akan difasilitasi. Fasilitator ini dapat terdiri dari Koperasi 3

Pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu :

a. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.

2 agusnuramin. 2011/09/23/pengertian-koperasi/ https:// wordpress.com/

3Totok, Purwoko, Op. Cit.. (Hal 61)

25

b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat melalui

langkah nyata dengan pembukaan akses dan berbagai peluan yang

membuat masyarakat semakin berdaya.

c. Pemberdayaan juga mengandung arti melindungi, mencegah yang lemah

agar tidak bertambah lemah. Melindungi berarti mencegah persaingan

tidak seinbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Adanya pemberdayaan bukan membuat individu jadi semakin tergantung

pada program-program pemberian, karena pada dasarnya setiap apa yang

dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri. Dengan demikian, tujuan akhir dari

pemberdayaan adalah memandirikan setiap orang yang diberdayakan,dan

membangun kemampuan untuk memajukan diri kearah kehidupan yang baik.4

Keberhasilan masyarakat pujon akan kemajuan ternak sapi tidak lepas dari

peran Koperasi yang selalu membantu dan memberi arahan dan pemahaman

tentang tata cara beternak yang baik dan benar hal ini sudah tangung jawab

Koperasi bagaimana agar peternak merasa di untungkan pemberdayaan yang di

lakukan oleh koperasi salah satunya membuat biogas dari kotoran sapi hal ini

sangat menguntungan bagi peternak karena fungsi Biogas sanagat menguntungkan

bagi ibu rumah tangga yang se mula belu muncul Biogas peternak harus setiap

dua minggu sekali mengeluarkan uang untuk membeli gas tabung sekarang

muncul Biogas peternak tidak bingung lagi untuk membeli gas untuk kebutuhan

4 Erna Setijaningrum, “Pengembangan model pemberdayaan masyarakat sebagai upaya

pengentasan kemiskinan di perkotaan”. Dalam Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga. Vol. 25, No. 2, 2009

26

sehari-hari karena Biogas kini sudah mengantikan gas tabung yang mempunyai

jangka wantu yang panjang selama sapi perah tetap ada.

2.1.4 Strategi dan Teknik Pemberdayaan

Strategi dan teknik pemberdayaan empowerment yang digunakan berbeda-

beda sesuai dengan kliennya. Dalam pekerjaan membuat biogas pengertian klien

yang perlu di empowerment mencakup individu, keluarga, kelompok, organisasi,

dan masyarakat. Namun begitu, secara garis besar, strategi dan teknik

empowerment dilihat dari tiga bentuk intervensi pekerjaan sosial. Tiga bentuk

intervensi tersebut adalah intervensi mikro, intervensi mezzo, dan intervensi

makro.

Tabel 2.1. : Strategi Pemberdayaan : Mikro, Mezzo, dan Makro5

No Strategi/pendekatan Sasaran Teknik Tujuan

1. MIKRO

(sering disebut

sebagai pendekatan

yang berpusat pada

tugas atau taks

centered aproach)

Individu,

Keluarga

Bimbingan,

Pembinaan,

Mengurangi

tekanan,

menumbuhkan

kesadaran, self

image, konsep

diri, tumbuhnya

motivasi,

mengenal

potensi,

kemampuan dan

kelelahan,

5 Adi fahrudin. Pemberdayaan partisipasi & penguatan kapasitas masyarakat. Bandung :

Percetakkan Humaniora. (Hal. 18-19)

27

mengarahkan,

membimbing

dan melatih

klien dalam

menjalankan

tugas-tugas

kehidupannya.

2. MEZZO Kelompok

KOPERASI

sabagai

media

intervensi.

Pendidikan,

Pelatihan,

Dinamika

Kelompok

Peningkattan

pengetahuan,

keterampilan,

sikap-sikap agar

dapat mengatasi

masalah yang

sedang

dihadapinya,

baik masalah

pada diri sendiri

dan

Kelompok.

28

3. MAKRO (sering

disebut sebagai

large system

strategy)

Komunitas

Koperasi

dan

Masyarakat

Kebijakan

Sosial,

Perencanaan

Sosial, Aksi

Sosial,

Kampanye,

Lobbying, Media

Massa appeal,

Pengorganisasian

Masyarakat, dan

Managemen

Konflik.

Partisipasi

masyarakat,

meningkatkan

performa/kinerja

organisasi,

perubahan

kebijakan, dan

perubahan sosio

ekonomi.

Sumber : pembrdayaan partisipasi dan penguatan kapasitas masyarakat

Ada tiga strategi pemberdayaa yang umum dipahami atau dilaksanakan.

Diantaranya adalah :

1. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “daun” dan “ranting” atau

pemberdayaan konformis. Karena struktur sosial, struktur ekonomi,

dan dan struktur polotik yang sudah dianggap given, pemberdayaan

masyarakat hanya dilihat sebagai upaya meningkatkan daya adaptasi

terhadap struktur yang sudah ada. Bentuk aksi strategi ini adalah

mengubah sikap mental masyarakat yang tidak berdaya dan pemberian

bantuan, baik modal maupun subsidi.

2. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “batang” atau pemberdayaan

reformis. Konsep ini tidak mempermasalahkan tentang sosial,

ekonomi, politik, dan budaya yang ada. Yang diperoleh adalah praktik

29

dilapangan atau pada kebijakan operasional. Dengan demikian,

pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja operasional

dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas SDM,

penguatan kelembagaan dan sebagainnya.

3. Pemberdayaan yang berkutat di “akar” atau pemberdayaa struktural.

Strategi tersebut melihat bahwa ketidak berdayaan masyarakat

disebabkan oleh struktur sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang

kurang memberikan peluang bagi kaum lemah. Dengan demikian

pemberdayaan harus dilakukan melalui trasformasi struktural secara

mendasar dengan meredesign struktur kehidupan yang ada. Karena

sifat revolusionernya, konsep terakhir ini disebut juga critical

paradigm.6

Kesimpulan sementara yang dapat di ambil apabila dinilai secara objektif

adalah bahwa pemberdayaan yang dilakukan masih pada pendekatan pertama dan

hanya yang sudah maksimal yang menyetuh pendekatan yang kedua.

2.1.5 Jenis-Jenis Pemberdayaan

Menurut (Prijono, 1996: 106) pemberdayaan terdiri dari pemberdayaan

pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan budaya sosial,

pemberdayaan, psikologi, dan pemberdayaan politik. Yaitu :

1. Pemberdayaan pendidikan, pendidikan adalah merupakan kunci

pemberadayaan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan dapat

6 Wrihatnolo, randi, dan dwidjowijoto, 2007. Manajemen pemberdayaan (sebuah pengantar dan

panduan untuk pemberdayaan masyarakat). Jakarta : PT. Elex Media Komputindi. (Hal. 119)

30

meningkatkan mutu pendapatan, kesehatan, produktivitas. Seringkali

masyarakat berpendidikan rendah yang salah satu pemberdayaannya

adalah faktor ekonomi, karena dalam pendidikan itu sendiri

membutuhkan biaya yang lumayan cukup banyak.

2. Pendidikan ekonomi, akses dan penghasilan atas pendapatan bagi setiap

orang merupakan hal yang paling penting karena menyangkut

otonominya (kemandirian). Sehingga dengan faktor ekonomi tersebut

memungkinkan menusia untuk mengontrol dan mengendalikan

kehidupannya sesuai dengan yang mereka inginkan.

3. Pemberdayaan sosial budaya, dalam kehidupan masyarakat hendaknya

tidak ada pembedaan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan

bermasyarakat. Setiap manusia hendaknya memiliki peran dan

tanggung jawab yang sama sehingga dapat berpartisipasi dalam

kehidupan bermasyarakat sacara bersama-sama.

4. Pemberdayaan psikologi, pemberdayaan sebagai perubahan dalam cara

berfikir manusia. Pemberdayaan tidak bermaksud membekali manusia

dengan kekuasaan dan kekayaan, tetapi membuat mereka sadar

terhadap dirinya dan apa yang dinginkan dalam hidup ini. Interaksi

antar masyarakat didasari atas pengambilan keputusan bersama, tanpa

ada yang memerintah dan yang diperintah, tidak ada yang merasa

menang atau dikalahkan. Pemberdayaan didasarkan atas kerja sama,

31

untuk mencapai dengan hubungan timbal balik yang saling

memberdayakan.7

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka yang dimaksud salah satunya adalah kajian terhadap hasil

penelitian yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji. Maka peneliti akan

mencantumkan beberapa penelitian sebelumnya yang telah di lakukan oleh

peneliti lain, antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti/judu

Penelitian

Temuan relevansi

1 Lilis Nurliana (2005),

Pemberdayaan

peternak melalui

pegembangan

koperasi agribisnis

peternakan sapi perah

Hasil : bedasarkan

penelitian ini mengingat

peternak rakyat kita

umumnya serba kecil-

lemah, maka secara

individu

tidak akan mampu

merebut nilai tambah

tersebut. Oleh sebab itu

perlu ada suatu

lembaga/organisasi bisnis

peternak berupa koperasi

agribisnis yang dikelola

oleh

orang-orang professional.

Dengan adanya koperasi

agribisnis peternakan

milik peternakan rakyat

(seperti

koperasi peternakan sapi

perah) maka koperasi ini

akan mengembangkan

Dalam penelitian ini

samam-sama mengaji

tentang pemberdayaan.

Sedangkan yang

menjadi fokos

pemberdayaan yaitu

peneliti ini terfokus

pada mengembangkan

koperasi terdahulu agar

bisa untuk

memberdayaan

masyarakat sedangkan

penelitian saya terfokus

pada pemberdayaan

yang di lakukan oleh

koperasi di sini

koperasi mampu

7 Prijono, O.S. dan Pranarka, A.M.W., 1996. Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta. (Hal.105-106)

32

unit-unit

usaha pada agribisnis hulu

(misalnya industri pakan

ternak) dan unit-unit usaha

pada

agribisnis hilir (seperti

perdagangan komoditas

susu). Bila kondisi

demikian dapat

terjadi maka nilai tambah

yang ada pada agribisnis

hulu dan hilir akan dapat

direbut

oleh peternak rakyat

melalui koperasinya

memberdayakan

masyarakat tanpa

koperasi di berdayakan

terdahulu.

2 Sutiyono (2005),

pemberdayaan

masyarakat desa

dalam pelaksanaan

program desa wisata

di daerah istimewa

Yogyakarta.

Hasil : bedasarkan

penelitian ini

pemberdayaan masyarakat

untuk mengelola suatu

aktivitas program,

misalnya program

desa wisata kenyataanya

masyarakat pedesaan

mampu melakukannya.

Kesanggupan

masyarakat desa untuk

meningkatkan sumber

dayanya ini menunjukkan

bahwa mereka

mampu mandiri dan yang

penting mereka cepat

tanggap ketika terdapat

suatu program

kegiatan yang

memerlukan penanganan

atau pengelolaan dengan

persiapan matang.

Daya dukung desa wisata

yang biasanya berupa

pesona alam dan seni-

budaya dapat

dioptimalkan untuk

melayani kedatangan para

penelitian ini sama-

sama meneliti tentang

pemberdayaan yang

jadi focus

pemberdayaan adalah

masyarakat di

berdayaan terdahulu

untuk mengelola

desanya menjadi desa

wisata karena melihat

dari budaya dan letak

geogrfafisnya yang

mendukung maka

terbentuknya ide untuk

menjadikan desa wisata

dan di sisi lain bisa

menambah perekonomi

masyarakat Yogyakarta.

Sedangkan penelitian

saya dengan objek

penelitian peran

33

wisatawan yang

berkunjung ke desa.

Dengan diberdayakannya

masyarakat desa, mereka

medapatkan manfaat yang

berupa

keuntungan ekonomis

yang dapat menambah

kesejahteraan hidupnya.

koperasi dalam

pemberdayaan

masyarakat tanpa di

berdayakan kopersai

mampu

memberdayakan

masyarakat desa dan

yang di lihat yaitu dari

bentuk-bentuk

pemberdayaan yang di

lakukan oleh koperasi

3 Mohammad Sofiandi.

(2015)

Pemberdayaan

masyarakat berbasis

lingkungan di desa

Gilang harjo pandak

Kabupaten Bantul

Hasil : pemberdayaan

masyarakat yang

dilakukan oleh lembaga

Community Development

Yayasan Suara Bhakti.

Lembaga ini melakukan

pemberdayaan

terhadap masyarakat

peternak ibu-ibu gaduhan

(bagi hasil antara pemilik

dan pemelihara) di Dusun

Krekah (Nogosari), tema

pemberdayaan yang

mereka usung dalah

pemberadayaan

masyarakat berbasis

lingkungan. Sesudah itu,

mereka

mendirikan program CTC

(

Community Training

Center) di Dusun Krekah

(Nogosari), CTC tidak

hanya program tetapi juga

berbentuk bangunan. CTC

mempunyai dua tujuan,

pertama sebagai

percontohan di bidang

Dalam peelitian ini

sama –sama meneliti

tentang pemberdayaan

hanya saja penelitian ini

lebih fokus pada bagian

lingkungan dan

kesehatan peternak

yang menginginkan

para peternak lebih bisa

menjaga kesehatan

mereka dan lingkungan

di sekitar tetap bersih

sedangkan penelitian

saya fokus pada

pemberdayan

masyarakat dalam

pembuatan biogas

masyarakat desa yang

34

pertanian dan kedua

mengeluarkan sapi-sapi

petani gaduhan dari rumah

mereka, karena sebelum

CTC berdiri banyak

peternak gaduhan yang

mencampur kandang sapi

dengan

dapur mereka. Hal yang

demikian membahayakan

kesehatan mereka

Kandang sapi, bagian-

bagian ini merupakan

contoh

integrated farming system

. Sesudah mereka

memindahkan sapi-sapi

mereka ke kandang,

lembaga ini membentuk

kelompok

Ternak-Tani Mekarsari

kare memcampur kadang

sapi yang sangat dekat

dengan dapur.

di lakukan oleh

koperasi.

2.1.7 Kerangka Teoritis

Pembahasan teori fungsionalisme structural (Parson, 1977: 177) diawali

dengan empat skema penting mengenai fungsi untuk semua sistem tindakan,

skema tersebut dikenal dengan sebutan skema AGIL. Sebelumnya kita harus tahu

terlebih dahulu apa itu fungsi yang sedang dibicarakan disini, fungsi adalah

kumpulan kegiatan yang ditujukan kearah pemenuhan kebutuhan system.

Menurut parson ada empat fungsi penting yang mutlak dibutuhkan bagi semua

system social, meliputi adaptasi (A), pencapaian tujuan atau goal attainment (G),

35

integrasi (I), dan Latensi (L). empat fungsi tersebut wajib dimiliki oleh semua

sistem agar tetap bertahan (survive), penjelasannya sebagai berikut:

a. adapsai (Adaptation) : yaitu melindungi dan mendistribusikan alat-alat

bertahan dari lingkungan, atau menyesuaikan tuntutan-tuntutan dari

lingkungannya layaknya organisme biologis yang bisa membedakan

dunia makna dan dunia fisik. Setiap masyarakat harus menemukan

kebutuhan fisik dari angota-angotanya jika ingin survive. Makanan dan

perlindungan merupakan syarat minimum yang harus di penuhi, yang

selalu melibatkan dalam produksi dan distribusi.

b. pencapean tujuan (Goal attainment) ; yakni menentukan, mengatur, dan

memfalisitasi pencapean tujuan dan kesepakatan. Konsekuensinya, ia

harus memiliki alat dan sumber daya untuk mengidentifikasinya,

menyeleksi, dan menetapkan tujuan kolektif. Termasuk menyediakan

susunan struktural untuk mencapai tujuan.

c. integrasi (Integrastion) : hubungan- hubungan sosial yang melindungi

secara kooperaktif dan terkoordinasi dalam sistem. Jadi, ada koordinasi

internal yang membangun cara yang berpautan. Masyarakat harus

menjamin ukuran koordinasi dan kontrol di antara elmen- elmen

internal dari berbage bagian dari sistem sosial, layaknya peran dan

status sosial yang telah merumuskan nama yang boleh apa tidak.

d. latensi (Latency) :laten di mana terdapat pemeliharaan pola-pola yang di

dalamnya terdapat motivasi perilaku yang diinginkan sistem harus

36

mempertahankan dirinya sedapat mungkian dalam keadaan seimbang.

Ide-ide sistem budaya membuat cita-cita dan nilai-nilai umum yang di

sepakati.8

Hubungan teori struktural (Talcott Parsons, 1977: 177) dengan

pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan Biogas secara analisis lebih

mengacu pada goal attainment pencapaian tujuan sanggat penting, dimana sistem

harus bisa mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya menentukan, mengatur

dan memfasilitasi dalam pencapaian tujuan merupakan keseluruhan keadaan

kongkret yang sudah di tetapkan yang di mana masa depan yang diharapkan,

sejauh relefan dengan kerangka acuan Koperasi yang memiliki alat dan sumber

daa untuk mengidentifikasi dan meyeleksi dalam pencapaian tujuan dalam

pembuatan Biogas.

Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan biogas Seperti halnya yang

di lakukan oleh (KOPSAE) Koperasi Sinau Andadani Ekonomi yang bertugas

untuk membantuk dan membangun ekonomi masyarakat pujon yang berjutuan

menyejahterakan dan memajukan masyakat pujon agar lebih maju dalam

pembuatan Biogas, tangung jawab Koperasi bagaimana agar peternak merasa di

untungkan pemberdayaan yang di lakukan oleh koperasi salah satunya membuat

biogas dari kotoran sapi hal ini sangat menguntungan bagi peternak karena fungsi

Biogas sanagat menguntungkan bagi ibu rumah tangga yang semula belu muncul

Biogas peternak harus setiap dua minggu sekali mengeluarkan uang untuk

membeli gas tabung.

8 Susilo, Rchmad K. Dwi. 2008. 20 tokoh sosiologi modern. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

37

Tujuan teori fungsional stuctural bahwa tindakan Koperasi dalam

pemberdayaan pembuatan Biogas itu di arahkan pada tujuan. Di samping itu,

tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedangkan

unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujan. Selain itu,

secara normatif tindakan tersebut diatur berkenan dengan penentuan alat dan

tujuan. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tindakan itu dipandang

sebagai kenyataan sosial yang terkecil dan mendasar, yang unsur-unsurnya berupa

alat, tujuan,situasi, dan norma. Dngan demikian, dalam tindakan tersebut dapat

digambarkan yaitu Koperasi sebagai pelaku dengan alat yang ada akan mencapai

tujuan dengan berbagai macam cara, yang juga Koperasi itu di pengaruhi oleh

kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuan yang akan di capai, dengan

bimbingan nilai dan ide-ide. Perlu diketahui bahwa selain hal-hal tersebut di atas,

tindakan Koperasi itu ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa

orientasi motivasi dan orientasi nilai.