23
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa pengertian belajar, antara lain: a. Belajar adalah proses suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengembangan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Ahmadi A. Dan W. Supriyono( 2004:121) b. Belajar adalah proses interaksi social seseorang memperoleh pemahaman baru atau struktur kognitif dan mengubah hal-hal lama. (Winatasaputra, 2001 : 3-4) Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi seorang individu dengan lingkungannya untuk menghasilkan perubahan dan pemahaman baru dengan mengubah hal-hal lama. Belajar juga merupakan perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Ada empat pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know artinya belajar untuk mengetahui, learning to do artinya belajar Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori Prestasi Belajar

1. Prestasi Belajar

Ada beberapa pengertian belajar, antara lain:

a. Belajar adalah proses suatu usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengembangan individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan. Ahmadi A. Dan W. Supriyono(

2004:121)

b. Belajar adalah proses interaksi social seseorang memperoleh

pemahaman baru atau struktur kognitif dan mengubah hal-hal lama.

(Winatasaputra, 2001 : 3-4)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses interaksi seorang individu dengan lingkungannya untuk

menghasilkan perubahan dan pemahaman baru dengan mengubah hal-hal

lama. Belajar juga merupakan perubahan serta peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat

melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya.

Ada empat pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning

to know artinya belajar untuk mengetahui, learning to do artinya belajar

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

6

untuk berbuat, leraning to live together artinya belajar untuk hidup

bersama, learning to be artinya belajar untuk menjadi. (UNESCO)

Setiap individu yang belajar mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk:

a. Meningkatkan kemampuan kognitif, yaitu kemampuan yang sifatnya

menambah pengetahuan, informasi, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan evaluasi.

b. Meningkatkan kemampuan psikomotorik, yaitu kemampuan yang

berhubungan dengan keterampilan keaktifan fisik (motor skill).

c. Meningkatkan kemampuan afektif, yaitu kemampuan yang meliputi

penelitian sikap, apresiasi, nilai-nilai evaluasi, menyenangkan,

menghormati, dan lain-lain. (Suprijono, 2009:5-6)

Belajar adalah langkah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu

keberhasilan, maka dalam suatu belajar ini tidak lepas dari faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi

individu pada saat belajar terdiri dari:

1) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu

sendiri, meliputi faktor biologis (jasmaniah), faktor psikologis

(rohaniah) dan kelelahan.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan keluarga,

faktor sekolah dan faktor masyarakat. (Slamet, 1995:2)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar ada dua yaitu faktor

internal (dalam diri siswa) eksternal, dan eksternal (dari luar siswa). Faktor

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

7

dari dalam siswa misalnya kurangnya motivasi belajar sehingga siswa

tersebut malas belajar dan mendapat hasil belajar yang rendah. Faktor dari

luar siswa yang bisa mempengaruhi hasil belajar adalah kurangnya

perhatian dari orang tua. Orang tua yang sibuk tidak pernah menyuruh

siswa belajar, tidak pernah menanyakan hasil belajar siswa dapat

mengakibatkan hasil belajar siswa menurun/rendah karena siswa merasa

tidak diperhatikan oleh orang tuanya. Hal tersebut bisa berlanjut di

sekolah, karena di rumah tidak diperhatikan orang tua maka di sekolah pun

siswa menjadi malas belajar. Dalam kelas siswa hanya duduk, diam

mendengarkan tetapi tidak memahami materi yang diajarkan oleh guru

atau berbicara dengan teman tidak mendengarkan penjelasan guru.

Lingkungan masyarakat juga bisa mempengaruhi hasil belajar siswa.

Siswa yang berada dalam lingkungan masyarakat yang pergaulannya tidak

baik maka siswa terbawa/tepengaruh terhadap pergaulan tersebut yang

mengakibatkan siswa malas belajar baik dalam sekolah ataupun di rumah.

Peran guru dalam proses belajar Ahmadi A. Dan W. Supriyono (

2004:104) adalah guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing,

dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan.

Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat degala sesuatu yang

terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak,

penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari

berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam

segala fase dan proses perkembangan anak.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

8

Disamping itu perkembangan ilmu dan teknologi serta

perkembangan social-budaya yang berlangsung cepat telah memberikan

tantangan kepada setiap individu. Setiap individu senantiasa ditentang

untuk terus selalu belajar untuk dapat menyesuaikan diri sebaik-baiknya.

Kesempatan belajar makin terbuka melalui berbagai sumber dan media.

Anak-anak masa kini dapat belajar dari berbagai sumber dari media seperti

surat kabar, TV, film, dan sebagainya. Guru hanya merupakan salah satu

di antara berbagai sumber dan media belajar. Maka dengan demikian

peranan guru dalam belajar ini menjadi lebih luas dan lebih mengarah

kepada peningkatan motivasi belajar anak-anak. Melalui peranannya

sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong anak untuk

senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber

dan media. Guru hendaknya mampu membantu setiap anak secara efektif,

dapat mempergunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai sumber

serta medie belajar. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya dapat

mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang sebaik-baiknya.

Selanjutnya sangat diharapkan guru dapat memberikan fasilitas yang

memadai sehingga murid dapat belajar secara efektif.

2. Prestasi Belajar

Menurut Anitah (2007: 2.19) Prestasi belajar merupakan hasil dari

suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Hasil belajar

menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan tingkah laku

yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positip dan

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

9

disadari. Aspek perilaku mencakup aspek kognitif, afktif, dan

psikomotorik. Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan

kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa, dapat dikaji proses

maupun hasil berdasarkan kemampuan membaca, kemampuan

mengidentifikasi atau membuat sejumlah pertanyaan berdasarkan

substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar, kemampuan

mengorganisir hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan

dan perbedaan, kemampuan kajian secara menyeluruh.

Prestasi belajar adlah merupakan tujuan yang akan dicapai dalam

proses belajar mengajar. Siswa sebagai subyek dalam interaksi belajar

mengajar adalah yang akan mencapai tujuan yaitu hasil belajar. Prestasi

belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaryhi baik dari dalam dari ( faktor internal )

maupun dari luar diri ( faktor eksternal ) individu.Maka hasil belajar

adalah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran serta ketrampilan

dalam menyelesaikan masalah.

Menurut Dimyati dan Mudjiono ( 2006:250-251 ) hasil belajar

merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi , yaitu sisi siswa dan

sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibanding pada saat belum belajar. Tingkat

perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik,sedangkan dari sisi guru,hasil belajar merupakan

saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

10

Menurut Oemar Hamalik( 2001:30 ) Hasil belajar adalah bila

seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,dan dari tidak mengerti

menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar

dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif,

afektif, dan psikomotorik Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis

dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sukap dan nilai. Ranah Afektif meliputi 5

jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab, atau reaksi, menilai,

mengorganisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek

nilai.

c. Ranah Psikomotor

Meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, kordinasi

neuromuscular ( menghubungkan, mengamati ).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan

psikomotor karena lebih menonjol, namun hasilbelajar psikomotor dan

afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

11

belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam

mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajar dengan iringan oleh perubahan tingkah laku yang

lebih baik lagi.

Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:

a. Ketrampilan dan kebiasaan.

b. Pengetahuan dan pengertian.

c. Sikap dan cita-cita.

Pendapat dari Howard Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan

dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri

siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil

belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

dilakukan berulang ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama

ataubahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut

serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil

yang lebih baik lagisehingga akan merubah cara berpikir serta

menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Definisi pembelajaran kooperatif

Menurut Trianto(2007), pembelajaran yang bernaung dalam teori

konstruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari

konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

12

konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu

memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat social dan

penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam

pembelajaran kooperatif.

Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 -6 orang siswa yang

sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan

satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok

tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa

untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan

belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok

adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling

membantu sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam

kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik

di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan

penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi, dan

sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan

yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan dan saling membantu

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

13

diantara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar

belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum

menguasai materi pelajaran.

Sebagaimana model-model pembelajaran lain, model

pembelajaran kooperatif memiliki tujuan-tujuan, langkah-langkah, dan

lingkungan belajar dan sistem pengelolaan yang khas.

b. Tujuan Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajar yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk

mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam

sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi

siswa, dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputu

san dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada sisa untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar

belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan

ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja

secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa

akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama

manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.

Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai

tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama

mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

14

tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan

terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan social.

Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik,

unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit,

dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.

Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada

siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap

penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama,

sosial, kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif

memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan

kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas

bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,

belajar untuk menghargai satu sama lain.

Keterampilan social atau kooperatif berkembang secara

signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooepratif

sangat tepat digunakan unutk melatih keterampilan-keterampilan

kerjasama dan kolaborasi,dan juga kterampilan-keterampilan tanya-

jawab.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

15

c. Lingkungan belajar dan system pengelolaan

Pembelajaran kooperatif bertitik tolak dari pandangan John

Dewey dan Herbert Thelan (dalam Trianto:2007) yang menyatakan

pendidikan dalam masyarakat yang demokratis seyogyanya

mengajarkan proses demokratis.

Proses demokrasi dan peran aktif merupakan cirri yang khas dari

lingkungan pembelajaran kooperatif dalam pembentukan kelompok,

guru menerapkan struktur tingkat tinggi, dan guru juga mendefinisikan

semua prosedur. Meskipun demikian, guru tidak dibenarkan mengelola

tingkah laku siswa dalam kelompok secara ketat, dan siswa memiliki

ruang dan peluang untuk secara bebas mengendalikan aktivitas-

aktivitas dalam kelompoknya. Selain itu, pembelajaran kooperatif

menjadi sangat efektif jika materi pembelajaran tersedia lengkap di

kelas, ruang guru, perpustakaan, ataupun di pusat media.

Selain itu, agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan sesuai

dengan harapan, dan siswa dapat bekerja secara produktif dalam

kelompok, maka siswa perlu diajarkan keterampilan-keterampilan

kooperatif. Keterampilan kooperatif tersebut berfungsi untuk

melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan

kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar

anggota kelomppok, sedangkan peranan tugas dapat dilakukan dengan

membagi tugas antar anggota kelompok.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

16

d. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Terdapat enam langkah

utama di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.

(Suprijono:2009)

Langlah-langkah pembelajaran kooperatif tersebut adalah:

a) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

b) Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan.

c) Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

d) Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

e) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

f) Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan kelompok.

3. Student teams achievement division (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, merupakan salah satu tipe

dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah anggota 4 - 6 tiap kelompok orang siswa

secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

17

penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan

kelompok.

Slavin menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim

belajar beranggotakan 4 - 6 orang yang merupakan campuran menurut

tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan

kemudian ssiwa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh

anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa

diberikan tes tentang materi teresebut, pada saat tes ini mereka tidak

diperbolehkan saling membantu.

Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe

STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:

a. Perangkat pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajarannya, yang meliputi

rencana pembelajaran (RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa

(LKS), beserta lembar jawabannya.

b. Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa

dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu

kelompok dengan kelompok lainnya realtif homogen. Apabila

memungkinkan kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama,

jenis kelamin, dan latar belakang social. Apabila dalam kelas terdiri

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

18

atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan

kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik, yaitu:

1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian

dalam mata pelajaran IPA. Tujuannya adalah untuk mengurutkan

siswa sesuai kemampuan IPAnya dan digunakan untuk

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok.

2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas,

kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas

sebanyak 25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa rangking

satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari

urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah

sebanyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah

diambil kelompok atas dan kelompok menengah.

c. Menentukan skor awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai

ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis.

Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes,

maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal.

d. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur

dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan

pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

19

dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya

pembelajaran pada kelas kooperatif.

e. Kerja kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe

STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini

bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu

dalam kelompok.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan

pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau

fase, yaitu:

(1) Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

(2) Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

mendemonstrasikan atau leawat bahan bacaan.

(3) Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

(4) Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

(5) Mengevalusai hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau

masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

(6) Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelmpok.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

20

4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

a. Kurikulum 2004

Berdasarkan kurikulum 2004, tujuan pembelajaran IPA di

Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah agar siswa

mampu: a) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; b)

mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya

hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat; c) mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, mengembangkan keterampilan proses

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan; d) berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam; e) menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; f) memiliki

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan jenjang pendidikan selanjutnya (SMP/MTs).

Kurikulum IPA lebih menekankan siswa untuk menjadi

pembelajaran aktif dan luwes. Kurikulumnya menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses IPA.

Pemahaman ini bermanfaat bagi peserta didik agar dapat: a)

menanggapi isu local, nasional, kawasan, dunia, social, budaya,

ekonomi, lingkungan dan etika; b) menilai secara kritis perkembangan

dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya; c) memberi

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

21

sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi; dan d) memilih karier yang tepat.

b. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (Depdiknas:2004)

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi untuk

membrikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan

keterampilan wawasan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dalam

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam di sekolah dasar dan lebih bersifat memberi

pengetahuan melalui pengamatan terhadap berbagai jenis perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pembelajaran sains, dapat

diuraikan karakteristik pembelajaran pembelajaran IPA sebagai

berikut: a) mengajak siswa untuk menyadari keteraturan dan keindahan

alam untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; b)

memupuk sikap ilmiah yang mencakup: sikap jujur dan obyektif

terhadap data: sikap terbuka yaitu bersedia menerima pendapat orang

lain serta mau mengubah pandangannya, jika ada bukti bahwa

pandangannya tidak benar; ulet dan tidak cepat putus ada; kritis

terhadap pertanyaan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada

dukungan observasi empiris; dan dapat bekerjasama dengan orang lain;

c) memberi pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksperimen melalui pemasangan instrument,

pengambilan, pengolahan dan interpretasi data, serta

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

22

mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis; d)

meningkatkan kesadaran tentang aplikasi IPA yang dapat bermanfaat

dan juga merugikan individu, masyarakat, dan lingkungan serta

menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi

kesejahteraan masyarakat; e) memberi pemahaman konsep-konsep IPA

dan saling keterkaitannya dan penerapan untuk menyelesaikan masalah

dalam kehidupan dan teknologi; f) membentuk sikap yang positif

terhadap IPA, yaitu merasa tertarik untuk mempelajari IPA lebih lanjut

karena merasakan keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta

kemampuan IPA dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan

penerapannya dalam teknologi.

Berdasarkan karakteristik konsep IPA, maka pembelajaran IPa

memiliki karakteristik antara lain: a) Konstriktivis; b) Inkuiri; c)

Berbasis masalah (problem base learning); d) Berbasis proyek; atau

berbasis sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat; student center.

c. Ruang lingkup IPA

Ruang lingkup kurikulum IPA SD mencakup kerja ilmiah serta

pemahaman konsep IPA dan penerapannya (terdiri atas makhluk hidup

dan proses kehidupan; benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya; bumi

dan alam semesta; serta sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat).

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

23

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3.Mengidentifikasi penyesuaian

diri hewan dengan lingkungan

tertentu untuk mempertahan

kan hidup.

3.1 Menyebutkan ciri khusus pada

hewan sebagai bentuk penye

suaian diri hewan dengan ling

kungan tertentu untuk mem

pertahankan hidupnya.

3.2 Menjelaskan fungsi ciri khusus

pada hewan sebagai bentuk

penyesuaian terhadap lingku

ngannya.

6. Media Pembelajaran Tiga Dimensi

a. Karakteristik media tiga dimensi

Menurut Anderson (1983:29) dalam Kustino (2009), media tiga

dimensi, memiliki karakteristik antara lain:

(1) Mencakup rupa benda-benda natural, temasuk: objek (benda yang

sesungguhnya), specieman (menequin), dan model atau mock-up;

(2) Menggunakan saluran penerimaan semua indra manusia yakni

mencakup: indra-indra visual, dengar, taktil, penciuman dan

pengecapan;

(3) Memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi (volume);

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

24

(4) Pesan yang terkandung dituangkan di dalam bentuk fisiknya;

(5) Dilihat dari aspek cara penyajian isinya, ada media tiga dimensi

yang menyajikan pesan kandungannya secara spontan dan total.

Produksi media tiga dimensi tidak dapat dilepas dari

pengembangan instruksional, terutama terhadap tujuan yang akan

dicapai. Di samping itu, dalam memproduksi media tiga dimensi ini

tidak boleh melupakan karakteristik media itu sendiri, karakteristik

siswa, sifat pesan, dan prosedur penggunaannya.

b. Fungsi dan nilai edukatif media tiga dimensi dalam pembelajaran

Media tiga dimensi, merupakan bagian integral dari keseluruhan

system intruksional (Kustiono:2009). Media tiga dimensi merupakan

satu komponen penting dari strategi penyampaian. Media tiga dimensi

memiliki peranan penting dalam strategi penyampaian pengajaran

untuk pencapaian hasil belajar tertentu. Media tiga dimensi bukan

sekedar alat bantu mengajar bagi guru atau dosen, melainkan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari system pengajaran

karena media tiga dimensi dapat membantu siswa atau mahasiswa

dalam memahami isi ujian.

Media tiga dimensi ini akan cocok lagi diperuntukkan bagi

pembelajaran anak SD karena kondisi psikologis siswa usia SD (6-12

tahun) masih membutuhkan pengkongkritan objek belajarnya, yang

diantaranya adalah dengan melalui penggunaan media pembelajaran,

diantaranya melalui media tiga dimensi ini. Di samping itu, untuk

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

25

aspek intelegensinya, yang menurut Piaget masih dalam tahapan

praoperasional dimana dalam pertumbuhan dan perkembangannya

anak masih membutuhkan pengkongkritan dalam penerimaan

pemahaman materi pembelajaran, sehingga penggunaan media

pembelajaran, khususnya media tiga dimensi sangatlah penting.

Di dalam pembelajaran sebagai proses komunikasi seringkali

terkendala atau terganggu (yang disebut noise). Gangguan-gangguan

(noise) ini dapat berupa hambatan psikologis, seperti: kurangnya

minat, rendahnya intelegensi; hambatan fisiologis, seperti: kelelahan,

keterbatasan daya indra, dan hambatan cultural, seperti: kebiasaan,

hambatan menyalurkan pesan,dapat membantu guru atau dosen dan

siswa atau mahasiswa dalam mengatasi hal-hal tersebut.

Media pembelajaran tiga dimensi secara umum mempunyai

fungsi untuk mengatasi: hambatan komunikasi, keterbatasan fisik

kelas, sikap pasif, dan mempersatukan pengamatan siswa. Mengenai

fungsi media pembelajaran tiga dimensi ini, Kustiono

mengemukakan”…. mampu mengatasi keterbatasan pengalaman

siswa dan keterbatasan ruangan kelas; memungkinkan interaksi

langsung siswa dengan lingkungan; menghasilkan keseragaman

pengamatan; menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan

realistis; menimbulkan keinginan dan minat baru; integral dari yang

konkret ke yang abstrak, dan mampu memvisualis fakta dan gagasan

dalam bentuk tulisan, gambar/symbol visual secara ringkas dan jelas.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

26

Terlepas dari potensi media tiga dimensi dalam pembelajaran

yang begitu penting, satu hal yang tidak dapat diabaikan adalah

bagaimana media tiga dimensi tersebut digunakan. Bagaimanapun

baiknya media diga dimensi harus dirancang dan dipersiapkan dengan

sebaik-baiknya.

B. Kerangka Berpikir

Menurut teori Piaget, siswaw kelas V SD termasuk dalam

perkembangan mental atau intelektual tahap operasional konkrit. Pada tahap

ini siswa dapat memahami konsep dan menyelidiki ide abstrak benda-benda

kongkret.

Salah satu komponen pembelajaran adalah pemilihan teknik

pembelajaran serta media yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran,

sehingga guru dituntut untuk dapat memilih teknik pembelajaran serta media

atau alat peraga yang cocok dengan materi atau bahan ajar.

Dengan metode STAD yang disertai dengan alat peraga,suasana

pembelajaran dalam kelas akan berlangsung lebih menyenangkan, tidak

monoton, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat yang sekaligus

memudahkan siswa dalam memahami konsep Penyesuaian diri makhluk hidup

dengan lingkungannya.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasar uraian di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan:

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Prestasi Belajarrepository.ump.ac.id/731/3/BAB II_MOH.MASKURI_PGSD'11.pdf · A. Landasan Teori Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar Ada beberapa

27

Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD yang disertai kerja kelompok dan

peragaan dengan penggunaan media dalam menyelesaikan materi

penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya. maka hasil belajar siswa

diharapkan lebih baik dari hasil pembelajaran konvensional.

Peningkatan Prestasi Belajar..., Moh.Maskuri, FKIP UMP, 2011