Upload
lynhu
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Kabupaten dari 23
Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh. Kabupaten yang beribukota Suka Makmue
ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai
hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Secara administratif Kabupaten
Nagan Raya dibagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan, 30 (tiga puluh)
kemukiman dan 222 (dua ratus dua puluh dua) desa/gampong.
Wilayah administrasi kecamatan di lingkup Kabupaten Nagan Raya
adalah: Darul Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Seunagan,
Suka Makmue, Seunagan Timur, Beutong Ateuh Banggalang dan Tripa
Makmur. Wilayah kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Darul Makmur
dengan luas wilayah 1.076,97 Km2 atau 30,38% dari luas wilayah
Kabupaten Nagan Raya, serta wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Suka
Makmue sebesar 51,56 Km2 atau 1,45% dari luas wilayah Kabupaten
Nagan Raya.
Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan dan jumlah desa di
Kabupaten Nagan Raya tersaji pada Tabel 2.1 dan 2.2; Gambar 2.1 dan 2.2.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 2
Tabel 2.1
Luas Wilayah Administrasi Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Kecamatan Ibukota
Kecamatan
Luas
Wilayah (Km2)
Persentase Luas (%)
Jarak Dari Kota
Kec Ke Ibu Kota
Kab (Km)
1 Kuala Pesisir Padang Rubek 7,634.29 2.15 23
2 Kuala Ujong Fatihah 8,805.75 2.48 6
3 Suka Makmue Lueng Baro 5,156.31 1.45 3
4 Seunagan Jeuram 5,673.29 1.60 10
5 Seunagan Timur Keude Linteung 25,161.03 7.10 15
6 Beutong Babussalam 101,731.44 28.70 26
7 Beutong Ateuh Banggalang
Kuta Teungoh 40,591.94 11.45 62
8 Tadu Raya Alue Bata 38,003.01 10.72 10
9 Tripa Makmur Kabu 14,036.67 3.96 32
10 Darul Makmur Alue Bilie 107,697.40 30.38 48
Jumlah 354,491 100
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah Kabupaten Nagan Raya
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Kecamatan
2,15 2,48 1,45 1,60
7,10
28,70
11,45 10,72
3,96
30,38Persentase Luas Wilayah
(%)
Kuala Pesisir Kuala
Suka Makmue Seunagan
Seunagan Timur Beutong
Beutong ateuh Banggalang Tadu Raya
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 3
Tabel 2.2 Jumlah Desa/Gampong dan Kemukiman Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Kecamatan Kemukiman Gampong/Desa
1 Kuala Pesisir 3 16
2 Kuala 2 17
3 Suka Makmue 2 19
4 Seunagan 5 35
5 Seunagan Timur 4 34
6 Beutong 4 24
7 Beutong ateuh Banggalang 1 4
8 Tadu Raya 2 22
9 Tripa Makmur 2 11
10 Darul Makmur 5 40
Jumlah Total 30 222
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Gambar 2.2
Jumlah Desa/Gampong Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Gampong/Desa
16 17 19
35 34
24
4
22
11
40Kecamatan Kuala Pesisir
Kuala
Suka Makmue
Seunagan
Seunagan Timur
Beutong
Beutong ateuh Banggalang
Tadu Raya
Ttripa Makmur
Darul Makmur
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 4
2.1.1 Kondisi Fisik Wilayah dan Demografi
2.1.1.1 Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Nagan Raya terletak antara 03º40’-
03º38’ Lintang Utara dan 96º11’- 96º48’ Bujur Timur dan memiliki luas
wilayah 3.544,91 Km2 atau 354,491 Ha atau sebesar 6,25 % dari luas
Provinsi Aceh. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Nagan Raya
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan
Kabupaten Aceh Barat;
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat;
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan
Samudera Indonesia;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah,
Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Barat Daya.
Kabupaten Nagan Raya memiliki posisi strategis karena dilintasi oleh
jalan nasional yang merupakan jalur pantai Barat Sumatera. Selain itu
wilayah ini juga dilintasi oleh jalan strategis Nasional yang menghubungkan
wilayah Pantai Barat – wilayah Pantai Timur melalui Kabupaten Aceh Tengah.
2.1.1.2 Struktur Tanah
Bila dilihat dari struktur dan jenis, tanah di Kabupaten Nagan Raya
terdiri dari jenis tanah podzolit coklat, Alluvial, Podzolit merah kuning,
Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis
tanah lainnya. Jenis tanah yang ada di wilayah ini berpengaruh besar
terhadap pengembangan sektor pertanian dan perkebunan serta jenis
tanaman yang cocok dikembangkan.
Jenis tanah tersebut pada umumnya relatif subur dan pada tanah
tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Beberapa
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 5
jenis tanah yang mempunyai sifat yang mempunyai resiko erosi yang tinggi
dan mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga perlu dilindungi.
2.1.1.3 Topografi
Kabupaten Nagan Raya termasuk bagian dataran rendah dan tinggi
yang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 800 m di atas permukaan laut
(dpl). Sebagian besar desa-desa yang ada di kabupaten Nagan Raya berada
di wilayah dataran rendah yaitu sebanyak 218 (Dua ratus delapan belas)
desa atau 98,2% sedangkan sisanya merupakan desa yang terletak di
dataran tinggi yaitu desa-desa yang berada dalam wilayah Kecamatan
Beutong Ateuh Banggalang. Terdapat tiga kecamatan yang langsung
berhadapan dengan Samudera Indonesia yaitu Kecamatan Darul Makmur,
Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya. Untuk lebih jelasnya
tentang Topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.3 dan
2.4.
Tabel 2.3 Jumlah Desa Menurut Letak Desa Berdasakan Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Kecamatan
Letak Topografi
Lereng Lembah/
DAS Dataran
Jumlah Total
1 Darul Makmur 2 - 38 40
2 Kuala 0 17 17
3 Kuala Pesisir 2 7 7 16
4 Tadu Raya 3 19 22
5 Beutong 3 21 24
6 Seunagan 35 35
7 Suka Makmue 1 - 18 19
8 Seunagan Timur 2 1 31 34
9 Beutong Ateuh Banggalang 3 - 1 4
10 Tripa Makmur - 11 11
Jumlah 13 11 198 222
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 6
Tabel 2.4
Jumlah Desa dan Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Kecamatan
Letak Desa
Berbatasan
dengan Laut
Tidak Berbatasan
dengan Laut
Jumlah
Total
1 Darul Makmur 4 36 40
2 Kuala 0 17 17
3 Kuala Pesisir 10 6 16
4 Tadu Raya 2 20 22
5 Beutong 0 24 24
6 Seunagan 0 35 35
7 Suka Makmue 0 19 19
8 Seunagan Timur 0 34 34
9 Beutong ateuh Banggalang 0 4 4
10 Ttripa Makmur 1 10 11
Jumlah Total 17 205 222
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013
Berdsarkan kemiringan lahan, wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi
beberapa kelas lereng, yaitu: Kelas kemiringan lahan 0-3 % menempati areal
seluas 6,49%, bergelombang dengan kemiringan 8-15 % menepati areal
seluas 18,07%, kecuraman dengan lereng 20-40% dengan luas areal
sebesar 11,2% dan kemiringan di atas 40% menempati areal seluas 0,73%
Untuk lebih jelasnya tentang Tupografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat
pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Kemiringan lahan Menurut Kelasnya dan Persentase Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Uraian
Persentase Kemiringan
Lahan Persentase Luas
(%) (%)
1 Kelas Kemiringan 0 – 3 52.49
2 Wilayah Berombak 3 – 8 6.49
3 Wilayah Bergelombang 8 – 15 11.02
4 Wilayah Hampir Curam 15 – 25 18.07
5 Wilayah Curam 25 – 40 11.2
6 Wilayah Kemiringan >40 0.73
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 7
Gambar 2.4 Peta Kelas Lereng Kabupaten Nagan Raya
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
Wilayah Selatan dari Kabupaten Nagan Raya meliputi: Kecamatan
Darul Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu Raya, berada di pesisir pantai
Samudra Indonesia. Wilayah Utara dari Kabupaten Nagan Raya merupakan
distribusi hutan lindung, di antaranya Kecamatan Beutong dan Beutong
Ateuh Banggalang merupakan kawasan hutan lindung terbesar dan sebagian
kecil terdapat di Kecamatan Darul Makmur sehingga kawasan hutan lindung
yang sudah ditetapkan tersebut tidak boleh dialih fungsi atau perambahan
untuk fungsi-fungsi lain karena akan dapat berpotensi untuk terjadinya
kerusakan hutan.
2.1.1.4 Klimatologi
Pada tahun 2013 kabupaten Nagan Raya memiliki suhu udara
minimum 22,7°-20,9° sampai dengan suhu maksimum 31,3°-28.7°. Selama
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 8
ini curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan September sedangkan curah
hujan rata-rata yang sama terjadi pada bulan Maret dan Agustus. Rata-rata
curah hujan periode Januari sampai dengan Desember 2013 masing-masing
328.1 mm dan 16 hari Hujan (hh). Curah hujan tertinggi pada tahun 2013
yaitu pada bulan September 395,1 mm/bulan dan hari hujan tertinggi pada
bulan April 23 hari, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei
150,8 mm/bulan dan hari hujan terendah pada bulan Oktober yaitu 8 hari.
Perkembangan curah hujan menurut bulan dapat dilihat pada tabel 2.6 dan
2.7 berikut ini.
Tabel 2.6 Perkembangan Curah Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013
Bulan
Curah Hujan
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Januari 203.1 529.3 457.9 132,1 150.8
Februari 98.8 280.9 171 356,3 372.6
Maret 235.8 537.2 457.9 88,2 230
April 261.9 596.5 417.9 321,8 334.9
Mei 337.4 393.6 136.1 208,0 289
Juni 104.8 367.3 169.2 145,1 499.4
Juli 185.2 284 182.8 297,6 176.1
Agustus 397.4 125.7 774.3 98,8 230
September 267 705.9 210.7 185,3 395.1
Oktober 97.9 542.4 324.3 348,4 169.0
Nopember 679.4 499 311.3 537,1 360.5
Desember 263.6 162 324.3 426,5 251.3
Jumlah Total 3132.3 5023.8 3937.7 3245,2 3458.7
Rata-Rata 261.02 418.65 328.14 270,4 288,25
Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 9
Tabel 2.7 Jumlah Hari Hujan menurut Bulan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013
Bulan
Hari Hujan
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Januari 16 18 18 10 13
Februari 7 20 11 14 18
Maret 17 21 11 11 12
April 12 19 19 17 23
Mei 14 17 16 12 17
Juni 5 21 9 8 19
Juli 13 16 8 13 13
Agustus 17 16 18 10 19
September 15 16 16 10 9
Oktober 17 16 21 20 8
Nopember 24 23 19 26 19
Desember 18 14 22 22 19
Jumlah Total 175 217 188 173 189
Rata-Rata 14.5 18.0 15.6 14 15.7
Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013
Penilaian faktor iklim digambarkan dalam bentuk curah hujan, oleh
karena curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah, baik
terhadap kesuburan maupun kerusakan tanah. Klasifikasi curah hujan
menurut Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980 ditunjukkan pada tabel 2.8
Tabel 2.8
Intensitas Hujan harian Rata-Rata
No Intensitas Hujan Tingkat Kepekaan Nilai Bobot
1 < 13,6 mm/hari Tidak peka 15
2 13.6 – 20.7 mm/hari Tidak peka 30
3 20.7 – 27.7 mm/hari Tidak peka 45
4 27.7 – 34.8 mm/hari Peka 60
5 > 34.8 mm/hari Sangat Peka 75
Sumber : Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 10
Selanjutnya bila ke tiga faktor yaitu : kemiringan lahan, kepekaan
tanah, dan intensitas curah hujan dijumlahkan bobotnya. Maka nilai bobot ke
tiga faktor tersebut < 124 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan
Produksi Biasa (HPB) atau Hutan Produksi Konversi (HPK), nilai bobot 125 –
174 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan
nilai bobot > 175 mempunyai kelas kesesuaian lahan untuk Hutan Lindung.
Suhu udara di Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 21,50C – 31,2
0C. Pada daerah pantai, suhu udara maksimum bisa mencapai 29,50C –
31,20C, sedangkan di daerah pegunungan suhu minimum dapat mencapai
hingga 20,40C – 21,50C. Kabupaten Nagan Raya memiliki curah hujan
antara 3132,3 – 5023,8 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 418,7
mm dan mempunyai 217 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara
rata-rata 1.009,6 milibar.
2.1.1.5 Hidrologi
Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi sumber daya air sungai dan
anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dari darat ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Kondisi sungai pada umumnya panjang, berliku dan melebar di daerah
daratan bagian hilir. Kabupaten Nagan Raya memiliki 5 (lima) sungai besar
yaitu Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan
Krueng Seumanyam sedangkan anak-anak sungai berjumlah 10 (sepuluh)
yang terdiri dari sungai krueng Cut, Krueng Neuang, Krueng Trang, Krueng
Agam, Krueng Isep, Krueng Ukam, Krueng Buloh, Krueng Mangkom, Krueng
Baro dan Krueng Kila. Banyak sungai di Kabupaten Nagan Raya yang
memiliki ketersediaan air sungai yang besar yang berpotensi untuk dibangun
waduk atau embung sebagai prasarana yang dapat menjamin ketersediaan
air baku domestik, pertanian dan industri.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 11
Saat ini Kabupaten Nagan Raya memiliki 1 (satu) bendungan besar
yaitu bendungan irigasi Jeuram yang bisa mengaliri di 4 (empat) Kecamatan
yaitu Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan
Timur dan Kecamatan Kuala dan beberapa bendungan kecil sebagai
bangunan intake untuk mengairi beberapa daerah irigasi kecil.
Wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki air tanah yang bersifat
payau dan tawar. Daerah dengan air tanah payau terdapat pada bagian
selatan yang merupakan daerah pesisir, sedangkan daerah yang memilki air
tanah tawar berada di bagian barat, timur dan utara.
Tabel 2.9
Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Prioritas Pengelolaan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
NO. DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS
1 Krueng Beutong Prioritas DAS
2 Krueng Nagan Prioritas DAS
3 Krueng Lamie Prioritas DAS
4 Krueng Seumayam Prioritas DAS
5 Krueng Isep Prioritas DAS
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999,
tanggal 7 Mei 1999), yaitu:
Prioritas 1 :
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah
tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi;
Prioritas 2 :
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah
tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 12
Prioritas 3 :
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah
tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi;
Prioritas 4 :
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah
tersebut tidak perlu diberikan prioritas dalam
penanganannya.
2.1.1.6 Geologi
Secara Geologi, wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari batuan
sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian Utara Kabupaten Nagan
Raya serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian
Timur Kabupaten Nagan Raya. Susunan formasi batuan dan endapan yang
menyusun wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari aluvium, campuran
estuarin dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang
berada di bagian tengah Nagan Raya (di sepanjang jalan arteri), aluvium,
endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di bagian
utara Nagan Raya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra berbutir halus
dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan Nagan Raya .
2.1.1.7 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya terbagi atas beberapa
bagian atau fungsi yaitu daerah daratan yang berfungsi sebagai daerah
pemukiman dan lahan perkebunan serta pertanian, dan daerah rawa
terdapat di sepanjang pantai. Pemanfaatan lahan cenderung ke arah bagian
Utara, terutama kegatan budi daya pertanian (tanaman pangan, perkebunan,
perikanan/tambak), pemukiman penduduk serta perdagangan dan jasa.
Secara morfologi wilayah Nagan Raya terbagi pada tiga wilayah yaitu:
wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah pedalaman. Kawasan
pemukiman perkotaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 13
Nagan Raya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Ibukota kecamatan,
terutama yang dilintasi oleh jalan negara dan jalan provinsi dari barat ke
timur atau sebaliknya.
Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh hutan,
perkebunan dan pertanian lahan kering. Pada Tahun 2012, penggunaan
lahan untuk Bandara sebesar 103,25 Ha atau 0,03 %, danau sebesar 115,56
Ha atau 0,03 %, hutan sebesar 168.541,49 Ha atau 47,54 %, industri
sebesar 82,35 Ha atau 0,02, perkebunan sebesar 43.859.81 Ha atau 12,37
%, perkebunan masyarakat 1.308,45 Ha atau 0,37 %, pemukiman sebesar
6.894.40 atau 1,94 %, pertanian lahan kering 104.083,66 atau 29,36 %,
rawa sebesar 13,176.77 Ha atau 3,72 %, sawah 8,869.84 Ha atau 2,50 %,
sungai 2,640.06 Ha atau 0,74 % dan tanah terbuka 4,815.49 Ha atau 1,36
%, dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Penggunaan lahan eksisting di
Kabupaten Nagan Raya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 dan
gambar 2.4 berikut ini.
Tabel 2.10
Penggunaan Lahan Eksisting
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Keterangan Luas Lahan Persentase Luas Lahan
(Ha) (%)
1 Bandara 103.25 0.03
2 Danau 115.56 0.03
3 Hutan 168,541.49 47.54
4 Industri 82.35 0.02
5 Perkebunan 43,859.81 12.37
6 Perkebunan Masyarakat 1,308.45 0.37
7 Pemukiman 6,894.40 1.94
8 Pertanian Lahan Kering 104,083.66 29.36
9 Rawa 13,176.77 3.72
10 Sawah 8,869.84 2.50
11 Sungai 2,640.06 0.74
12 Tanah Terbuka 4,815.49 1.36
Jumlah 354,491.13 100.00
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 14
Gambar 2.4 Persentase Penggunaan Lahan Eksisting
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
2.1.1.8 Pengelolaan Kawasan Lindung
Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna
mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya
bertujuan untuk:
a) Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana
pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi
kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan
setempat dan kawasan bencana;
b) Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang
berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air;
003% 0.03%0%
0.02%
12.37%
0.37%
13%0%
2%
30%
4%
2%Keterangan
Bandara
Danau
Hutan
Industri
Perkebunan
Perkebunan Masyarakat
Pemukiman
Pertanian Lahan Kering
Rawa
Sawah
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 15
c) Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga
tetap berfungsi lindung.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan
lindung di Kabupaten Nagan Raya seluas 126.756.19 Ha adalah:
a) Kawasan lindung
Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nagan Raya terdapat wilayah
Kecamatan Seunagan Timur seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong
seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang seluas
30.833,04 Ha dan Kecamatan Darul Makmur seluas 21.422,45 Ha.
b) Kawasan perlindungan setempat
Kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Nagan Raya
dibagi dalam tiga jenis yaitu kawasan sempadan pantai seluas 329,44
Ha, kawasan sempadan sungai seluas 9.596,88 dan kawasan sekitar
danau 210,01 Ha.
2.1.1.9 Pengelolaan Kawasan Budidaya
Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya
bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung Kabupaten Nagan Raya.
Adapun kawasan budidaya diperuntukkan untuk: pemukiman, pertanian
tanaman pangan, tanaman tahunan/perkebunan, peternakan, perikanan dan
pariwisata, pengembangan hutan rakyat, industri, lahan basah, lahan kering
dan transmigrasi. Luas area kawasan lindung dan budidaya tahun 2012 di
Kabupaten Nagan Raya sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.11.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 16
Tabel 2.11 Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Uraian Luas Areal
Kawasan Lindung (Ha)
Kawasan Hutan Lindung
1 Kawasan Hutan Lindung 126,756.19
Kawasan Yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahnya
1 Kawasan Rawa gambut 4,764.06
Kawasan Perlindungan Setempat
1 Kawasan Spamdan Pantai 329.44
2 Kawasan Spamdan Sungai 9,596.88
3 Kawasan sekitar Danau 210.01
Kawasan Hutan Produksi
1 Hutan Produksi 15,840.80
2 Hutan Produksi Terbatas 4,742.04
3 Hutan Produksi Koversi 4,658.14
Kawasan Rawan Bencana Alam
1 Kawasan Rawan Longsor 16,523.94
2 Kawasan Rawan Pasang dan Abrasi 15,702.08
3 Kawasan Rawan Kebakaran 1,363.60
4 Kawasan Rawan Banjir 92,352.58
Kawasan Pertanian
1 Kawasan Lahan Basah 11,605.82
2 Kawasan Lahan Kering 69,727.37
Kawasan Perkebunan
1 Perkebunan Besar 83,625.39
2 Perkebunan Rakyat 2,064.40
Kawasan Peternakan
1 Peternakan Besar 113.30
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten
Nagan Raya pada Tahun 2012. Luas lahan tersebut memberikan gambaran
perbandingan terhadap lahan kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Status Penguasaan Lahan di wilayah Kabupaten Nagan Raya saat ini yang
terindentifikasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Hak Guna tanah (HGU)
dan Hak Milik. Penggunaan lahan yang termasuk status HGU diantaranya
Hak Penguasaan Hutan (HPH), Perkebunan Besar dan Hutan Tanaman
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 17
Industri (HTI). Pemanfaatan lahan juga untuk berbagai kegiatan pemukiman,
pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa serta perkantoran.
Tabel 2.12 Luas Kawasan Hutan Lindung dan Budidaya Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya
No Kecamatan Kawasan Hutan
Lindung Kawasan Budidaya
(Ha) (%) (Ha) (%) 1 Darul Makmur 21,422 16.90 6,514 25.81
2 Kuala - - - -
3 Kuala Pesisir - - - -
4 Tadu Raya - - - -
5 Beutong 72,241 56.99 8,822 34.95
6 Seunagan - - - -
7 Suka Makmue - - - -
8 Seunagan Timur 2,259 1.78 9,905 39.24
9 Beutong ateuh Banggalang 30,833 24.32 - -
10 Ttripa Makmur - - - -
Jumlah 126,756 100 25,241 100
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 – 2032
2.1.1.10 Kawasan Rawan Bencana Alam
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan
dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencana
sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara
lain berupa gempa bumi, Tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan
tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan
demografi bahwa wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki kondisi yang
memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya
korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 18
Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya yaitu dapat menghambat estafet
pembangunan yang akan dilaksanakan.
Secara geologis daerah Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu
wilayah di Aceh yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam
yang berkaitan dengan bahaya geologi. Jika mengacu pada data geologi
wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang berada di zona
patahan aktif, jalur penujaman pertemuan lempeng Asia dan Australia yang
membelah pulau Sumatera dari Aceh sampai Sulat Sunda yang dikenal
dengan patahan Semangko. Zona tersebut terdapat di wilayah bagian tengah
bersamaan dengan kapupaten lainnya di Propinsi Aceh. Wilayah Kabupaten
Nagan Raya juga berpotensi terjadi banjir karena banyaknya sungai-sungai
besar yang berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Umummya penyebab
terjadinya banjir di Kabupaten Nagan Raya akibat perusakan hutan di
daerah aliran sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik dan
banyaknya pengalihan fungsi lahan tanpa memperhatikan kelestarian
lingkungan. Bencana lainya yang berpotensi terjadi adalah bersumber dari
perilaku manusia yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kelalaian
masyarakat dan lainnya, seperti kebakaran, konflik sosial dan pencemaran
lingkungan. Sementara itu penambangan, pasir, batu gunung, batu kerikil,
penambangan batu bara, penambangan emas dan pengalian serta
penambangan penambangan liar yang banyak terjadi kemungkinan besar di
masa yang akan datang akan menimbulkan masalah baru terhadap
lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencana. untuk itu diperlukan
membuat kebijakan dan upaya yang secara berkesinambungan dalam
menanggulangi bencana di kawasan kawan yang rawan bencana.
Daerah yang diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana meliputi
daerah pesisir laut, perbukitan dan pinggiran sungai (DAS). Adapun jenis
bencana dan Daerah-Derah yang rawan terjadi bencana dapat dilihat pada
tabel 2.13 dan 2.12 berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 19
Tabel 2.13
Lokasi Rawan Bencana Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No
Kecamatan
Jenis Bencana
Banjir Kebakaran Tanah
Longsor Gempa Bumi
Angin
Puting Beliung
1 Darul Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting
Beliung
2 Kuala - - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung
3 Kuala Pesisir - Kebakaran - Gempa Bumi -
4 Tadu Raya Banjir Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting
Beliung
5 Beutong - Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting Beliung
6 Seunagan Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting
Beliung
7 Suka Makmue Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting
Beliung
8 Seunagan Timur
Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung
9 Beutong ateuh Banggalang
- - Tanah
Longsor Gempa Bumi
Angin Puting
Beliung
10 Ttripa Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi -
Sumber : BPBD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
2.1.1.11 Demografi
Masalah kependudukan antara lain meliputi jumlah, komposisi, dan
distribusi penduduk, merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan
dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi
potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika
berkualitas rendah. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan
pembangunan nasional, dalam menangani permasalahan penduduk,
Pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah
penduduk tapi juga menitik beratkan pada peningkatan kualitas sumber daya
manusianya. Karenanya, program perencanaan pembangunan manusia harus
mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan
penduduk.
Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2008 sebesar
142.959 (penduduk laki-laki sebesar 70.975 jiwa dan perempuan sebesar
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 20
71.984 jiwa). Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya
sebesar 149.164 jiwa (penduduk laki-laki sebesar 74.238 jiwa dan
perempuan sebesar 74.926 jiwa) atau meningkat sebesar 4,34 % dari Tahun
2008 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2008 -2012 sebesar
0,85 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk
sebagaimana Tabel 2.14.
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya 2008 -2012
N
o
JENIS
Kelamin
Tahun Rata-Rata Laju
Petumbuhan Penduduk
(2007-2012) 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Laki-laki 69,815 70,975 71,069 71,922 73,300 74,238 1.24
2 Perempuan 70,326 71,984 73,150 73,123 73,308 74,926 1.28
3 Jumlah 140,141 142,959 144,219 145,045 146,608 149,164 1.26
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012
Sejak tahun 2008, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten ini terus
bertambah. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2007 tercatat
mencapai 2,01 persen. Pada periode 2012 laju pertumbuhannya sebesar
1,74 persen. Penurunan ini merupakan salah satu keberhasilan
pembangunan kependudukan. Disamping keberhasilan Keluarga Berencana
yang pada mulanya untuk mengendalikan jumlah penduduk, peranserta dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumberdaya manusia (dalam
hal ini anak) telah tumbuh akibat kemajuan pembangunan. Sehingga menuju
Keluarga Berkualitas merupakan pencapaian yang diinginkan pembangunan
kependudukan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 21
Gambar. 2.5
Jumlah penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya, berdasarkan data per
Kecamatan yang diperoleh masih berbeda antara satu instansi dengan
instansi lainnya. Perbedaan jumlah penduduk antar wilayah yang begitu jauh
dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti: kondisi wilayah, lokasi wilayah,
serta luas administrasi masing-masing Kecamatan tersebut.
Penyebaran penduduk antar Kecamatan dapat dilihat terbanyak di
Kecamatan Darul Makmur yaitu sebanyak 41.496 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yaitu
sebanyak 1.797 jiwa untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana pada tabel
2.15 berikut.
Tahun
140.141
142.959
144.219145.045
146.608
149.164
Jumlah Penduduk (jiwa)
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
2,01
0,88
0,57
1,08
1,74
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
2008 2009 2010 2011 2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 22
Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Kecamatan Rumahtangga
Jenis Kelamin Rasio Jenis
Kelamin Laki-laki Perempuan
1 Darul Makmur 10.589 21.313 20.183 106
2 Tripa Makmur 2.059 4.195 4.204 100
3 Kuala 4.928 10.11 9.690 103
4 Kuala Pesisir 3.824 7.631 7.362 104
5 Tadu Raya 3.335 6.149 5.738 107
6 Beutong 3.284 6.695 6.627 101
7 Beutong Ateuh Banggalang 471 924 873 106
8 Seunagan 4.081 7.636 7.733 99
9 Suka Makmue 2.133 4.286 4.239 101
10 Seunagan Timur 3.499 6.318 6.600 96
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka tahun 2013
Gambaran jumlah penduduk menjadi penting, jika dilihat dari
perkembangan dan laju pertumbuhan penduduk Persebaran penduduk antar
Kecamatan tampak masih timpang, sehingga kepadatan untuk masing-
masing Kecamatan belum merata. Kepadatan penduduk terpusat di daerah
perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan oleh
penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah perdesaan untuk
berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan
penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan keamanan. Oleh
karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah
dalam melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan
di daerah-daerah yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan perekonomian masyarakat setempat serta sarana
lainnya seperti sekolah dan sarana kesehatan. Hal ini sekaligus harus
berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 23
kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga dapat memperlambat
arus urbanisasi.
2.1.1.12 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008 meningkat dari 37 jiwa per kilometer menjadi
43 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2012. Pada tahun 2012 Tingkat
Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Seunagan sebanyak 274
per km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong
Ateuh Banggalang 5 jiwa per km2 . di Kecamatan Tadu Raya kepadatan
penduduk terjadi fluktuasi (naik dan turun) setiap tahun. Pada tahun 2010
kepadatan penduduk di wilayah ini sebanyak 39 jiwa per km2, namun pada
tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 33 jiwa per km2. Pada tahun 2012
terjadi penurunan lagi sebesar 40 jiwa per km2. Gambaran lebih lanjut
mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat
dilihat sebagaimana Tabel 2.16.
Tabel 2.16 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2012
NO Kecamatan Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
2008 2009 2010 2011 2012
1 Darul Makmur 41 42 45 39 42
2 Kuala 228 230 263 157 155
3 Kuala Pesisir 58 59 71 189 199
4 Tadu Raya 29 29 39 33 40
5 Beutong 10 10 11 13 13
6 Seunagan 93 93 103 261 274
7 Suka Makmue 232 234 247 159 167
8 Seunagan Timur 45 45 47 49 51
9 Beutong ateuh Banggalang - - - 4 5
10 Tripa Makmur - - - 43 47
Jumlah Total 37 37 42 40 43
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 24
Distribusi penduduk belum dapat ditabulasi dengan baik dan hal ini
merupakan fakta yang ditemui dilapangan. Dari tabel 2.15, menunjukkan
rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Nagan Raya tahun 2012 adalah
43 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan
Seunagan dan yang terkecil yaitu di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang.
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1 Indeks Pembangunan Manusia
Pada sub bab sosial lainnya membahas mengenai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur
tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari
komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM Kabupaten Nagan
Raya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2007-2012,
Pada tahun 2007 IPM Kabupaten Nagan Raya adalah 67,64, angka ini
termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-
80, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas
80-100. Pada tahun 2012, IPM Kabupaten Nagan Raya mencapai 70,64 atau
mengalami kenaikan sebesar 3 persen dari IPM tahun 2007. Kenaikan ini
terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2012 yaitu Indeks
Angka Harapan Hidup sebesar 0,45 persen dari 69,31 (pada tahun 2007),
Rata rata lama sekolah sebesar 0,79 persen dari 7,32 (pada tahun 2007)
serta kenaikan indeks daya beli sebesar 22 persen dari 589,3 (pada tahun
2007). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Nagan
Raya pada tahun 2012 lebih rendah sebesar 1,87. Untuk Tahun 2012, IPM
Kabupaten Nagan Raya sebesar 70,64. Angka ini mengalami kenaikan hanya
sebesar 0,96 persen dari tahun 2011. Gambaran Umum mengenai IPM dan
Komponennya dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Tabel 2.17 berikut ini.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 25
Tabel 2.17 IPM beserta Komponennya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
No Uraian
Laju Pertumbuhan (Tahun)
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 IPM Kabupaten Nagan
Raya 67,64 68,47 68,74 69,18 69,68 70,64
2 Indeks angka harapan
hidup 69,31 69,42 69,53 69,64 69,7 69,76
3 Rata rata lama
sekolah 7,32 7,32 7,34 7,57 7,75 8,11
4 Pengeluaran perkapita 589,3 599,28 601,67 604,08 608,3 611,3
5 IPM Provinsi Aceh 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16 72,51
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012
Gambar 2.6 IPM Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011
Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indikator Sosial Ekonomi
65,00
66,00
67,00
68,00
69,00
70,00
71,00
72,00
73,00
IPM Kabupaten Nagan Raya IPM Provinsi Aceh
67,64
70,35
68,47
70,76
68,74
71,31
69,18
71,70
69,68
72,16
2007 2008 2009 2010 2011
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 26
Gambar 2.7 Indeks Angka Harapan Hidup Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2007-2011
Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya dan Hasil Analisis Tahun 2012
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2011 indeks angka harapan
hidup sebesar 69,68 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2007-2011
sebesar 0,31 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama rata rata
lama sekolah 7,75 dan pengeluaran perkapita sebesar 608,27. Untuk tahun
2012,belum ada data yang valid untuk indek angka harapan hidup.
2.1.2.2 Angka Kemiskinan
Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dari
angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak
diharapkan oleh semua pemerintah daerah. Ukuran kemiskinan dapat dilihat
dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis
kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2006-2011, prosentase penduduk
miskin di Kabupaten Nagan Raya cenderung mengalami penurunan, hal ini
menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan.
Tahun
7,327,32
7,34
7,57
7,75
Rata Rata Lama Sekolah
2007 2008 2009
2010 2011
Tahun
589,38
599,28
601,67
604,08
608,27
Pengeluaran Perkapita
2007 2008 2009
2010 2011
Tahun
69,31
69,42
69,53
69,64
69,70
Indeks Angka Harapan Hidup
2007 2008 2009
2010 2011
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 27
Pada tahun 2007 persentase penduduk miskin sebesar 33,61 %
(persen) dan pada tahun 2011 menjadi 23,38 % (persen) atau secara
persentasi berkurang 10,23 % (persen). Untuk lebih jelasnya gambaran
umum mengenai angka kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya dapat terlihat
sebagaimana Tabel 2,18 dan Gambar 2.8.
Tabel 2.18
Jumlah, Persentase Perkembangan Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011
No Tahun Jumlah
Penduduk
miskin
Persentase Penduduk
Miskin
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)
Indeks
Keparahan
Kemiskinan (P2)
1 2006 43,700 35.25 8.01 2.40
2 2007 47,101 33.61 7.75 2.55
3 2008 40,186 28.11 7.62 2.26
4 2009 37,814 26.22 5.12 1.47
5 2010 34,912 24.07 4.43 1.15
6 2011 34,277 23,38 Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Gambar 2.8
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011
Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
43.700
47.101 40.186
37.814 34.912
34.277,0
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2006-2011
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Persentase Penduduk Miskin (P0)
35,2533,61
28,1126,22
24,0723,38
2006 2007 2008 2009 2010 2011
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 28
Gambar.2.9 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011
Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Dari gambar Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) diatas dapat dilihat tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan (P1 dan P2), di Kabupaten Nagan Raya, pada tahun 2006
kedalaman kemiskinan mencapai 8,01. P1 merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas
miskin. Makin besar indeks ini, maka makin besar rata-rata kesenjangan
pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan P2
pada waktu yang sama sebesar 2,40. P2 memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada tahun 2010 terjadi
perbaikan sehingga P1 tercatat 4,43 dan P2 sebesar 1,15.
Peliknya masalah kemiskinan mendesak pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah nyata dalam
penanggulangan-nya, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan nasional
maupun daerah, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas.
Dalam Propenas 2004-2009 bahkan telah ditargetkan bahwa persentase
8,01 7,75 7,62
5,12 4,43
2,40 2,552,26
1,47
1,15
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Tahun 2006-2010
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
2006 2007 2008 2009 2010
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 29
penduduk miskin akan dapat diturunkan menjadi separuhnya pada tahun
2009. Guna dapat memenuhi target tersebut, penanggulangan kemiskinan
diarahkan untuk membantu penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Program utama yang
dicanangkan untuk itu meliputi penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga
miskin dan pengembangan budaya usaha masyarakat miskin. Namun
mengingat kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi,
maka dalam menanggulangi kemiskinan dibutuhkan strategi penanggulangan
yang komprehensif yang meliputi kebijakan makro dan lintas sektor secara
berkelanjutan.
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan
gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu
terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan
urusan pilihan.
2.1.3.1 Layanan Urusan Wajib
Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun
2007-2012 terdiri dari 25 (Dua Puluh Lima) urusan, di antaranya yaitu :
A. Urusan Pendidikan
Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan
urusan strategis yang masih menjadi kewenangan negara, namun karena
keistimewaan dan kekhususan daerah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Aceh dalam penyelenggaraan
pendidikan juga sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan
masyarakat Kabupaten Nagan Raya, yaitu pendidikan yang Islami
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 30
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Qanun Aceh Nomor 23 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang kemudian direvisi menjadi
Qanun No.5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Pengembangan sektor Pendidikan di Kabupaten Nagan Raya
merupakan prioritas utama pembangunan yang perlu perhatian yang
maksimal dan komprehensif sehingga dengan penetapan anggaran dibidang
pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemajuan peradaban daerah
dan bangsa Indonesia secara umumnya. Pemerintah kabupaten Nagan Raya
terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta
mewujudkan pemerataan pendidikan melalui leding sektor terkait dengan
bidang Pendidikan.
Pembangunan dan perkembangan urusan pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator berikut :
a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Untuk mengetahui banyaknya penduduk usia sekolah yang bisa
memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk
yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka
partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan
adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bagi seluruh penduduk.
Dari Tabel 2.18, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah anak-anak usia 7-
12 tahun pada tahun 2011 telah mencapai 98,06 persen. Bila dilihat menurut
jenis kelamin, tampak bahwa angka partisipasi sekolah anak perempuan usia
7-12 tahun sedikit lebih tinggi dibandingkan anak laki-Iaki pada usia yang
sama.
Pada tahun yang sama angka partisipasi sekolah anak usia 13-15
tahun di Kabupaten Nagan Raya mencapai 97,84 persen, dimana 97,74
persen untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan 97,84 persen.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 31
Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah untuk anak perempuan usia 13-15
lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Hal demikian juga
terjadi pada kelompok usia 16-18 tahun, dimana angka partisipasi sekolah
anak laki-laki 77,79 persen lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah
anak perempuan (86,68 persen). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
2.19 berikut ini.
Tabel 2.19
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011
NO Kelompok
Umur Jenjang
Pendidikan
Jenis Kelamin
Laki-Laki (L)
Perempuan (P)
Jumlah (L)+(P)
1 07-12 SD/MI 97,84 98,33 98,06
2 13 - 15 SMP/MTS 97,74 97,95 97,84
3 16 -18 SMA/MA 77,79 86,68 81,19
4 19 - 24 Universitas 23,11 28,91 25,83
Jumlah Total 296,48 311,87 302,92
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012
Gambaran tersebut di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi usia
penduduk, angka partisipasi sekolahnya semakin rendah. Hal ini dapat
dimengerti mengingat biaya dan sarana pendidikan belum menyentuh
masyarakat secara keseluruhan. Sehingga kelompok masyarakat yang
kurang beruntung secara ekonomi harus memendam keinginan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sementara kesadaran menempuh
pendidikan bagi kaum perempuan semakin baik, hingga angka partisipasi
sekolah penduduk perempuan lebih baik daripada laki-laki.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 32
b) Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka partisipasi sekolah kasar untuk tingkat sekolah dasar di
Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 105,16 persen. Pada
jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 96,94 persen dan
pada jenjang SLTA sebesar 86,16 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai
Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah dapat terlihat pada Tabel 2.20 dan
gambar 2.10.
Tabel.2.20
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012
NO Jenjang Pendidikan
Tahun Laju Pertumb
uhan
rata-rata 2010-2012 (%)
2010 2011 2012
1 SD/MI
1.1. jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
18,204 17,485 18,278
0.14
1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
17,382 17,209 17,381 0.00
1.3. APK SD/MI (Persen) 104.73 101.60 105.16 0.14
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
7,734 8,140 8,036 1.29
2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
8,015 8,208 8,290 1.13
2.3. APK SMP/MTs (Persen) 96.49 99.17 96.94 0.16
3 SMA/MA/SMK
3.1. jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
5,997 6,326 6,305 1.68
3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
5,025 7,391 7,318 13.35
3.3. APK SMA/MA/SMK (Persen) 85.29 85.59 86.16 0.34
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 33
Gambar 2.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
c) Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka partisipasi murni untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten
Nagan Raya pada Tahun 2013 mencapai 103.27 persen. Pada jenjang
pendidikan SLTP mencapai sebesar 99.96 persen dan pada jenjang SLTA
sebesar 93.27 persen. Untuk tahun 2013 Angka Partisipasi Murni cendrung
naik dari tahun sebelumnya. Demikian juga kalau dibandingkan dengan
angka partisipasi Kasar tahun 2012, terjadi kenaikan pula. Pertumbuhan rata
–rata
APK SD/MI (Persen) APK SMP/MTs (Persen) APK SMA/MA/SMK
104,73 96,49
119,34
101,60 99,17
85,59
105,16 96,94
86,16
Angka Partisipasi Kasar Tahun
2010 2011 2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 34
Tabel 2.21
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013
NO Jenjang Pendidikan
Tahun
2010 2011 2012 2013
1 SD/MI
1.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
15,904 15,088 15,344 18,178
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
17,382 17,209 17,381 17,603
1.3. APK SD/MI (Persen) 91.50 87.68 88.28 103.27
2
SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
7,094 5,957 5,769 8.385
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
8,015 8,208 8,290 8.388
2.3. APK SMP/MTs (Persen) 88.51 72.58 69.59 99.96
3
SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
5,025 4,484 4,484 7,054
3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
7,363 7,391 7,318 7,563
3.3. APK SMA/MA/SMK 68.25 60.67 61.27 93.27
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 35
Gambar 2.11 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya untuk
jenjang pendidikan SD dan SLTP semestinya juga diikuti dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan, terutama mengenai daya tampung
ruang kelas, sehingga program wajib belajar sembilan tahun yang
dicanangkan oleh pemerintah dapat berhasil.
d) Fasilitas Pendidikan
Guna mengatasi kekurangan daya tampung, pemerintah perlu
menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan seperti menambah
pembangunan unit gedung baru dengan prioritas pada daerah yang angka
partisipasi sekolahnya masih rendah dan daerah terpencil dan merehabilitasi
gedung-gedung SD dan SLTP dengan prioritas gedung yang rusak berat
serta mengangkat guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang
kekurangan guru.
91,5 87,68 88,28
103,27
88,51
72,58 69,59
99,96
68,2560,67 61,27
93,27
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 36
- Perkembangan Sekolah dan Ruang Kelas Menurut Jenjang
Pendidikan
Perkembangan jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan dalam
beberapa tahun terakhir ini di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan
baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Untuk pendidikan umum
dimana jenjang pendidikan SD pada tahun 2008 terdapat 126 sekolah dan
menjadi 135 sekolah pada tahun 2013. Untuk jenjang pendidikan SMP pada
tahun 2008 terdapat 25 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 36 sekolah,
untuk jenjang pendikan SMA pada tahun 2008 terdapat 14 sekolah dan pada
tahun 2013 menjadi 18 sekolah dan untuk jenjang SMK pada tahun 2008
terdapat 2 sekolah dan pada tahun 2013 mengalami penambahan satu sekolah
yaitu menjadi 3 sekolah. Untuk penddikan agama dilihat berdasarkan jenjang
pendidikan RA,MI, MTS, dan MA dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013
hanya bertambah tiga sekolah. untuk jenjang pendidkan RA ,bertambah 2
sekolah dan untuk pendidikan MTS bertambah 1 sekolah. Untuk lebih jelas
gambaran perkembangan sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat
pada tabel 2.21.
Tabel.2.22
Perkembangan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Jenjang Pendidikan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendidikan Umun
1 TK
29 33 36 36
2 Sekolah Dasar (SD) 126 132 132 132 135 135
3 Sekolah Menengan Pertama (SMP)
25 25 30 33 36 36
4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 14 14 14 18 18 18
5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
2 2 3 3 3 3
Pendidikan Agama
1 RA
6 6 6 8
2 Maddrasah Ibtidaiyah (MI) 19 19 19 19 19 19
3 Madrasah Tsanawiyah (MTS) 8 8 8 9 9 9
4 Madrasah Aliah (MA) 3 3 3 3 3 3
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 37
Perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama di Kabupaten Nagan Raya selama beberapa tahun terakhir mengalami hal yang sama dengan perkembangan jumlah sekolah, yang pada umumnya terjadi kenaikan. Khusus untuk jenjang pendiidkan SD Pada tahun 2008 –2012 mengalami kenaikan,namun untuk tahun 2012-2013 ruang kelas yang tersedia terjadi penurunan sebesar 13 ruang kelas. Tahun 2012 tersedia 952 kelas,sedangkan tahun 2013 tersedia 939 kelas. untuk jenjang SMP ruang kelas yang tersedia sebanyak 179 ruang kelas dan tahun 2013 meningkat menjadi 285 ruang kelas. Untuk jenjang SMA ruang kelas yang tersedia pada tahun 2008 sebanyak 119 ruang kelas dan meningkat menjadi 187 ruang kelas. Untuk jenjang SMK tahun 2008 sebanyak 19 ruang kelas dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 32 ruang kelas. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.23.
Tabel.2.23
Perkembangan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Jenjang
Pendidikan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendidikan Umun
1 TK
2 SD 768 773 788 821 952 939
3 SMP 179 181 275 312 285 285
4 SMA 119 119 165 172 187 187
5 SMK 19 19 22 22 32 32
Pendidikan Agama
1 RA 9 9 12 12
2 MI 121 137 137 137 144 144
3 MTS 35 36 38 38 58 58
4 MA 15 14 14 14 14 14
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
- Perkembangan Peserta Didik dan Tenaga Pendidik (Guru) Menurut Jenjang Pendidikan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 38
Perkembangan peserta didik selama lima tahun terakhir rata rata
mengalami peningkatan. Perkembangan peserta didik pada jenjang
pendidikan umum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2007
sebanyak 17.156 siswa dan pada tahun 2012 menurut menjadi 15.710 siswa
. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2007 sebanyak
6.918 siswa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,997 siswa, untuk
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2007 sebanyak 3.626 siswa dan
meningkat menjadi 5.274 siswa pada tahun 2012 sedangkan untuk tingkat
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2007 sebanyak 416 siswa
dan meningkat menjadi 538 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan
laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang
pendidikan SMA yaitu sebannyak 7,38 % pertahun.
Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan
Agama untuk tingkat Maddrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2007 sebanyak 2,524
siswa dan meningkat menjadi 2.568 siswa pada tahun 2012, untuk jenjang
pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) 837 siswa tahun 207 dan
meningkat menjadi 1038 siswa tahun 2012, sedangkat untuk tingkat
Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 sebanyak 418 siswa dan meningkat
menjadi 493 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju
pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan
MTS yaitu sebanyak 4,42 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan
perserta didik dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang
pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.24.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 39
Tabel. 2.24 Perkembangan Peserta Didik dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata
Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
NO Jenjang Pendidi
kan
Tahun
Ket 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umun
1 TK
1,795 1,811 1,820
2 SD 17,156 19,211 16,769 15,626 15,643 15,710
3 SMP 6,918 7,164 6,460 6,562 6,721 6,997
4 SMA 3,626 4,341 4,341 4,721 4,878 5,274
5 SMK 461 508 508 607 596 538
Pendidikan Agama
1 RA
180 187 76
2 MI 2,524 2,715 2,831 2,578 2,571 2,568
3 MTS 837 1,166 1,104 1,172 1,097 1,039
4 MA 418 573 461 649 567 493
Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Laju pertumbuhan rata-rata pertahun tenaga pendidik (Guru) menurut
jenjang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada tabel 2.24
untuk jenjang pendidikan umum, tingkat pendidikan SD rata-rata
pertumbuhan tenaga pendidik pertahun sebesar 4,97 %, SMP 15,09 %, SMA
15,43 % dan SMK sebesar 38,34 % pertahun. Untuk Jenjang pendidikan
Agama tingkat pendidikan MI 9,93 % pertahun, MTS 11,12 % pertahun dan
MA sebanyak 8,13 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan tenaga
pendidik (Guru) dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang
pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.25.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 40
Tabel.2.25 Perkembangan Tenaga Pendidik (Guru) dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata
Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
NO
Jenjang Pendidikan
Satuan
Tahun Laju
Pertumbuhan rata-rata
Tahun 2007-2012 (%)
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan Umum
1 SD Orang 1,467 1,133 1,188 1,667 1,852 1,870 4.97
2 SMP Orang 359 423 511 577 643 725 15.09
3 SMA Orang 222 214 288 359 446 455 15.43
4 SMK Orang 15 13 40 50 56 76 38.34
Pendidikan Agama
1 MI Orang 109 360 201 189 175 175 9.93
2 MTs Orang 36 123 51 59 61 61 11.12
3 MA Orang 23 58 35 37 34 34 8.13
Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
- Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid dan
Rasio Murid dengan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan
Perkembangan rasio tenaga pendidik (Guru) dengan murid selama
lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.26. Pada tahun ajaran 2008 untuk
jenjang pendidikan SD, seorang guru mengawasi dan membimbing sekitar
17 orang murid dan pada tahun 2013 jumlah murid SD yang diawasi seorang
guru menjadi 8 murid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, karena
semakin sedikit jumlah murid yang diawasi oleh seseorang guru, maka
diharapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan semakin
berhasil dengan baik.
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Umum,
untuk jenjang pendidikan SLTP pada tahun 2008 seorang guru
mengawasi/mendidik 17 murid dan pada tahun 2013 menurun secara
signifikan menjadi 10 murid diawasi oleh seorang guru. Pada jenjang
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 41
pendidikan SLTA pada tahun ajaran 2008 jumlah murid yang diawasi
seorang guru adalah 20 murid, kemudian pada tahun ajaran 2013 seorang
guru menangani 12 murid. Untuk jenjang SMK pada tahun 2008 seorang
guru mengawasi 39 Murid pada tahun 2013 juga terjadi penurunan yang
sangat signifikan dimana seorang guru mengawasi/membimbing 7 murid.
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Agama
juga mengalami perubahan dimana untuk jenjang pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2008 seorang guru membimbing/mengawasi 8
murid dan pada tahun 2013 menurun menjadi 7 murid di bimbing seorang
guru. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) tahun 2008
seorang guru membimbing 9 murid dan tahun 2013 menurun seorang guru
membimbing 6 murid. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Aliah (MA) tahun
2008 seorang guru membimbing 10 murid dan tahun 2013 menurun
menjadi seorang guru membimbing 9 murid.
Untuk perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas juga
menunjukkan penurunan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk jenjang SD tahun 2008
satu ruang kelas di isi oleh 25 siswa dan pada tahun 2013 menurun menjadi
19 siswa. tingkat SLTP dan SMK juga mengalami penurunan yang sigifikan
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, sedangkan untuk jenjang
pendidikan SMA mengalami kenaikan yaitu tahun 2008 dari 36 siswa
meningkat menjadi 41 siswa di tahun 2013. Perkembangan rasio murid
dengan ruang kelas di jenjang pendidikan agama juga mengalami penurunan
dan peningkatan. jenjang pendidkan RA di Tahun 2008 belum terisi,namun di
tahun 2013 telah tersedia ruang kelas yang diisi sebanyak 17 murid.Untuk
jenjang pendidkan MA terjadi penurunan,di mana tahun 2008 dalam satu
ruang kelas di isi oleh 38 orang siswa,sedangkan tahun 2013 dalam satu
ruang kelas diisi oleh 27 orang siswa. Kondisi perkembangan rasio murid
dengan ruang kelas tergambar pada tabel 2.27.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 42
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada pendidikan umum dan
pendidikan Agama, menunjukan peningkatan jumlah guru terutama pada
kelompok pendidikan umum, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan
Pertama (SLTP), SLTA dan SMK mengindikasikan terjadi pertambahan jumlah
guru yang cukup besar sejak tahun ajaran 2008 hingga tahun 2013. Secara
keseluruhan rasio siswa-guru saat ini sangat rendah hal ini menunjukkan
bahwa lebih banyak guru dari yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
pendidikan yang berkualitas dan efisien. Angka ini di bawah rata-rata
Indonesia, khusus untuk sekolah dasar satu guru melayani 20,1 siswa.
Bila dilihat dari segi perbandingan antara jumlah ruang kelas yang di isi
murid juga terjadi penurunan, sehingga pembelajaran seorang murid lebih
terawasi oleh pengajar atau guru dan dengan adanya penurunan jumlah
siswa yang mengisi ruang kelas akan berdampak pada kenyamanan para
siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas.
Tabel.2.26
Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO
Jenjang Pendidikan
Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendidikan Umum
1 TK Orang
2 SD Orang 17 14 9 8 8 8
3 SMP Orang 17 13 11 10 10 10
4 SMA Orang 20 15 13 11 12 12
5 SMK Orang 39 13 12 11 7 7
Pendidikan Agama
1 RA Orang
8
2 MI Orang 8 14 14 15 15 7
3 MTs Orang 9 22 20 18 17 6
4 MA Orang 10 13 18 17 15 9
Sumber: Dinas Pendidikan Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 43
Tabel. 2.27
Perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Jenjang Pendidikan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendidikan Umun
1 TK
2 SD 25 22 20 19 17 19
3 SMP 40 36 24 22 25 29
4 SMA 36 36 29 28 28 41
5 SMK 27 27 28 27 17 22
Pendidikan Agama
1 RA
17
2 MI 22 21 19 19 18 20
3 MTS 33 31 31 29 18 24
4 MA 38 33 46 41 35 27
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
e) Angka Melek Huruf
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas
yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis penduduk
merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang
tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15
tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya.
Penduduk yang dapat membaca dan menulis di Kabupaten Nagan Raya pada
tahun 2010 mencapai 93,65 persen, sisanya sebanyak 6,35 persen adalah
penduduk usia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf.
Angka melek huruf pada kelompok laki-laki relatif lebih tinggi daripada
perempuan, yaitu sekitar 97 persen. Sementara penduduk perempuan yang
dapat membaca dan menulis huruf latin tercatat 90,27 persen. Pada tahun
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 44
berikutnya, angka melek huruf terus meningkat, yakni 93,77 persen. Melek
huruf perempuan masih jauh lebih rendah daripada laki-laki, yaitu 90,28
persen berbanding 97,26 persen. Kondisi ini kemungkinan sebagai akibat
perlakuan tidak setara pada laki-laki dan perempuan pada masa lalu yang
lebih mementingkan pendidikan pada kaum laki-laki. Oleh karenanya, untuk
meningkatkan angka melek huruf pada kaum perempuan dapat dilakukan
program Paket A di wilayah ini.
Tabel 2.28.
Angka Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Kabupaten Nagan Raya 2010-2011
No Jenis
Kelamin
Tahun
2010 2011
(%) (%)
1 Laki-laki 97,18 97,26
2 Perempuan 90,27 90,28
3 Laki-Laki+ Perempuan 93,65 93,77
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012
Selanjutnya, kondisi angka melek huruf dapat dilihat dari persentase
penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis
(angka melek huruf). Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Nagan Raya
terus mengalami peningkatan dari 89,70 % pada tahun 2007 hingga 93,77
% pada tahun 2011 selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011
persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan
menulis terus mengalami peningkatan. Bahkan angka ini bila dibandingkan
dengan propinsi Aceh tidak berbeda jauh, seperti terlihat pada gambar 2.15
dibawah ini.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 45
Gambar 2.12
Angka Melek Huruf Penduduk Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011
Sumber:Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya dan
Rencana Kerja Pemerintah Aceh BAPPEDA Aceh Tahun 2012
f) Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan
oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
pendidikan. Berdasarkan gambar 2.15, menunjukkan bahwa angka rata-rata
lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka rata-rata lama
sekolah adalah 7,32 tahun dan menjadi 7,75 tahun pada tahun 2011. Bila
dibandingkan dengan provinsi aceh angka rata-rata lama sekolah Kabupaten
Nagan Raya lebih rendah. Pada tahun 2007 menunjukkan bahwa angka rata-
rata lama sekolah provinsi Aceh 8,50 tahun dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan menjadi 8,90 tahun. Gambaran lebih jelas angka
1 2 3 4 5
89,70 89,70 89,78
93,65 93,77
96,20 96,20 96,39 96,88 97,22
Angka Melek Huruf Penduduk Dewasa
Kabupaten Nagan Raya (%) Propinsi Aceh (%)
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 46
Rata-Rata Lama Sekolah (%)
rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dan provinsi Aceh dapat
dilihat pada gambar 2.15.
Gambar 2.13
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Aceh Tahun 2011
Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat
dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal
tersebut bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk
usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang
minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat
perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki
yang menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar daripada
perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar,
2007
2008
2009
2010
2011
0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00
Kabupaten Nagan Raya
(%)
Propinsi Aceh (%)
7,328,50
7,328,50 7,34
8,637,57
8,817,75
8,90
2007 2008 2009 2010 2011
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 47
maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami
peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya.
Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10
tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dapat
terlihat padaTabel 2.29.
Tabel 2.29
Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011
NO Jenjang
Pendidikan
Jenis Kelamin %
Laki-Laki Perempuan (P)
Jumlah (L)+(P) (L)
1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81
2 SD 29.00 32.61 30.75
3 SLTP 25.68 20.05 22.95
4 SLTA 21.32 13.49 17.53
5 D1/D2/D3 1.55 4.87 3.15
6 D4/S1 2.71 2.89 2.80
7 S2/S3 - - -
8 SLTP+ 51.26 41.30 46.43
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang
belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari
pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang
menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada
laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam
masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 48
g) . Angka Putus Sekolah
Angka putus sekolah yang mencerminkan anak-anak usia sekolah yang
sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang
pendidikan tertentu sering digunakan sebagai ukuran dari tingkat pendidikan.
Penduduk yang putus sekolah/belum pernah sekolah menurut kelompok
jenjang pendidikan berbeda nyata pada tahun 2013. Pada jenjang sekolah
dasar, persentase anak usia sekolah yang putus sekolah sebesar 16 persen,
dibandingkan jumlah siswa pada tingkat yang sama pada tahun ajaran
sebelumnya sebesar 18.19. APK SD/MI sebesar 0.09.persen. Gambaran
lembih lanjut angka putus sekolah penduduk Kabupaten Nagan Raya dapat
dilihat pada tabel 2.30.
Tabel 2.30
Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya TA 2013
NO Jenjang Pendidikan Persentase
1 SD/MI
1.1.
Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SD/MI
16
1.2.
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya
18.199
1.3. APK SD/MI (Persen) 0.09
1 SMP/MTs
1.1.
Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMP/Mts
13
1.2. Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan
8.026
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 49
jenjang SMP/Mts pada tahun ajaran sebelumnya
1.3. APK SD/MI (Persen) 0.16
1 SMA/SMK/MA
1.1.
Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA
1.2.
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMA/SMK/MA pada tahun ajaran sebelumnya
6.305
1.3. APK SD/MI (Persen) 0.00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
h) Pendidikan Berbasis Nilai Islami
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya meningkatkan
pendidikan berbasis nilai Islami antara lain dengan melakukan pembinaan-
pembinaan kepada guru-guru yang nantinya bisa ditransfer kepada siswa di
setiap jenjang sekolah. Khusus untuk murid Sekolah Dasar telah
dilaksanakan pengajian Al-Qur’an sebagai kegiatan ekstrakurikuler dalam
rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan pemahaman isi
kandungannya. Selain itu penambahan jam pelajaran agama Islam pada
tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK adalah merupakan upaya untuk
meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islam di kalangan siswa. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nagan Raya 2012-2017 sesuai
dengan visi dan misi kabupaten Nagan Raya. Dalam upaya penerapan
pendidikan berbasis nilai-nilai Islami, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
terus melakukan upaya penyediaan akses layanan pendidikan berbasis
syariah baik formal maupun non formal bagi masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupannya.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 50
B. Urusan Kesehatan
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk
yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Pembangunan
Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat
untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang- Undang
Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
dan No 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan. Pembangunan Kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang antara lain diukur dengan Index Pembangunan Manusia
(IPM). Dalam hal ini untuk melihat gambaran tentang kemajuan upaya
peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari indikator
penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis
pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan dan
memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya
manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis
termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat perlu
mendapat perhatian utama.
Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa
inikator berikut ini :
a) Derajat dan Status Kesehatan Penduduk
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualifikasi fisik
penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Indikator
utama yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah
angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain itu aspek penting
lainnya yang turut mempengaruhi kualitas fisik penduduk adalah status
kesehatan yang antara lain diukur melalui angka kesakitan dan rata-rata
lama sakit. Berdasarkan indikator kesejahtraan bidang kesehatan Kabupaten
Nagan Raya tabel 2.30 menunjukkan Angka Kematian Bayi per 1000
Kelahiran hidup di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 15
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 51
orang per seribu kelahiran dan pada tahun 2013 menurun menjadi 13 orang
perseribu kelahiran. Jumlah kelahiran bayi di Kabupaten Nagan Raya
mengalami peningkatan yang signifikan hal ini terlihat dari jumlah kelahiran
bayi pada tahun 2010 berjumlah 1,780 orang dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 2.726 orang. Untuk kasus balita gizi buruk di kabupaten
Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 110 orang atau 1,07 % balita
menderita gizi buruk dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang
signifikan menjadi 32 oranng atau 0,02 % balita menderita gizi buruk.
Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan
dapat terlihat pada Tabel 2.31.
Tabel 2.31
Indikator kesejahteraan bidang kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013
No Indikator Satuan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1
Angka
Kelangsungan
Hidup Bayi
(AKHB)
Orang
2
Angka Kematian
Bayi (IMR) per-
1000 kelahiran
hidup
Orang 15 18 40 13 13
3 Jumlah
kematian bayi Orang
58 17 36 31
4 Jumlah
kelahiran bayi Orang
1,780 2,970 2,895 2,726
5 Balita Gizi Buruk Persentase 1.07 0.07 0.09
0.02
0.02
6 Jumlah Balita
Gizi Buruk Orang 110 7 18 32 17
7 Jumlah Balita Orang 10,249 10,647 19,770 18,571 12995
8
Angka Harapan
Hidup Kab
Nagan Raya
Tahun 69.53 69.64 69.70 69.70 69.70
9
Angka Harapan
Hidup prov
Aceh
Tahun 68.50 68.60 68.70 68.80 68.80
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 52
10
Angka
Penduduk yang
menderita
penyakit kronis
Orang
11
Angka
masyarakat
miskin yang
menderita
penyakit
Orang
125.122 125.122
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Angka harapan hidup penduduk Provinsi Aceh secara umum lebih
rendah daripada penduduk Kabupaten Nagan Raya. Pada tahun 2009
harapan hidup penduduk provinsi Aceh adalah 68,4 tahun dan di Nagan Raya
69,3 tahun. Begitu pula pada tahun 2013 masing-masing 68,8 tahun dan
69,7 tahun. Dengan demikian kualitas hidup kesehatan penduduk Nagan
Raya di atas rata-rata penduduk Provinsi Aceh.
Angka harapan hidup 69,7 menunjukkan bahwa seseorang bayi yang
dilahirkan pada tahun 2013 di Kabupaten Nagan Raya, mempunyai peluang
hidup sampai 69,7 tahun. Berarti hampir satu tahun lebih panjang usianya
daripada rata-rata penduduk Aceh. Status kesehatan penduduk memberikan
gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk dan biasanya dapat dilihat
melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk yang
mengalami gangguan kesehatan selama sebulan sebelum pencacahan
hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tabel 2.32. Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011
NO Indikator Kesehatan Satuan Tahun
2010 2011
1 Angka Kesakitan
Persentase
32,96
30,65
2 Rata-Rata Lama Sakit
Hari
6,11
6,23
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 53
Berdasarkan Tabel 2.32, Capaian Kinerja dibidang Kesehatan di
Kabupaten Nagan Raya dilihat dari segi angka kesakitan dan rata-rata
lamanya sakit, menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mengalami
keluhan kesehatan dan merasa terganggu aktivitasnya pada tahun 2011
mengalami penurunan dibanding keadaan tahun 2010, yaitu dari 32,96
persen menjadi 30,65 persen. Dilihat dari rata-rata lamanya sakit dan
terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas
sehari-hari hampir tidak terjadi perubahan, yaitu menderita sakit selama 6,11
hari menjadi 6,23 hari pada 2010-2011.
b. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan
penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas dan puskesmas
pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan karena dapat
menjangkau penduduk sampai di pelosok. Namun ketersediaannya masih
dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini.
Selama periode 2009-2013 ketersediaan sarana kesehatan tidak mengalami
perubahan yang berarti. Jumlah rumah sakit umum 1 (Satu) buah,
puskesmas 13 (Tiga Belas) buah, puskesmas pembantu 47 (Empat puluh
Empat) buah dan jumlah Polindes 53 (Lima puluh Tiga) buah. Selama
periode 2009-2013 yang mengalami perubahan hanya fasilitas posyandu
bertambah sebanyak 5 (lima ) unit. Sementara sarana penunjang kesehatan
lainnya seperti apotek juga tersedia hanya 4 apotek di Kabupaten Nagan
Raya. Gambaran lebih lanjut sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten
Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel, 2.33.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 54
Tabel.2.33
Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013
No Uraian Satuan
Tahun
2009 2010 2011
2012
2013
1 Rumah Sakit Umum Unit 1 1 1 1 1
2 Rumah sakit Swasta Unit 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Unit 13 13 13 13 13
4 Puskesmas Pembantu Unit 42 44 44 44 47
5 Pulindes Unit 52 53 53 53 53
6 Posyandu Unit 250 250 250 251 256
7 Apotek Unit 2 4 4 4 4
8 Praktek Dokter Unit 0 0 0 0 0
9 Poliklinik Unit 0 0 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Jumlah dokter yang melayani masyarakat semakin bertambah,
demikian pula tenaga medis lain seperti bidan dan perawat. Tahun 2013
tercatat 4(empat) dokter specialis, 44 (empat puluh empat) dokter umum
dan 2 ( dua ) dokter gigi yang bekerja di Kabupaten Nagan Raya . Gambaran
Jumlah tenaga medis dan non medis Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat
pada Tabel 2.34.
Tabel 2.34.
Jumlah tenaga medis dan non medis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013
No Uraian Satuan
Tahun
2009 2010 2011
2012
2013
1 Dokter Spesialis Orang 0 0 0 0 4
2 Dokter Umum Orang 13 34 34 45 44
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 55
3 Dokter Gigi Orang 3 3 3 6 2
4 Bidan Orang 173 157 157 300 262
5 Perawat Orang 98 65 105 109 105
6 Tenaga Gizi Orang 10 10 10 11 10
7 Tenaga Kesehatan
Masyarakat Orang 15 15 15 30 33
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan di kabupaten Nagan
Raya seperti terlihat pada table 2.35. pada tahun 2009 rasio seorang dokter
melayani 9.014 penduduk sedangkan tahun 2013 rasio seorang dokter mesti
melayani 2.925 penduduk merupakan hal yang memprihatinkan dan
menunjukkan jumlah dokter yang ada di Kabupaten Nagan Raya masih
sangat kurang dan hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan masyarakat
tidak maksimal dan mungkin dapat terabaikan. Pada tahun 2009 rasio satu
Puskesmas di Kabupaten Nagan Raya melayani 11.094 Penduduk dan pada
tahun 2013 mengalami kenaikan satu Puskesmas melayani 11.474 penduduk
meskipun adanya penambahan 3 (Tiga) Puskesmas antara tahun 2009 –
2013. Rasio Pustu perpenduduk antara tahun 2009 sampai 2013 tidak terjadi
penurunan yang signifikan rasio pelayanan tiap satu Pustu perpenduduk di
mana pada tahun 2009 satu pustu melayani 3.434 penduduk dan pada tahun
2013 menurun menjadi satu pustu melayani 3.390 penduduk. Gambaran
lebih lanjut Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten
Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.35.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 56
Tabel 2.35.
Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013
NO Uraian Satuan
Tahun
2009 2010 2011
2012
2013
1 Jumlah
Penduduk Orang 144.219 145.045 146.608 149.164 146.702
2 Rasio Dokter
per penduduk Orang 9.014 3.920 3.962 2.925 2.925
3
Rasio
Puskemsmas
per Penduduk
Orang 11.094 11.157 11.278 11.474 11.474
4 Rasio Pustu
per Penduduk Orang 3.434 3.296 3.332 3.390 3.390
5
Rasio
Polindes per
Penduduk
Orang 2.773 2.737 2.766 2.814 2.814
6
Rasio
Puskesmas
per Penduduk
Persen 7,69 7,69 7,69 7,69 7,69
7 Rasio Pustu
per Penduduk Persen 2,38 2,27 2,27 2,27 2,27
8 Rasio Polindes
per Penduduk Persen 1,92 1,89 1,89 1,89 1,89
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang diupayakan agar
persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan tenaga
kesehatan lainnya). Pada tahun 2011 sebanyak 45,93 persen persalinan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, lalu naik pada tahun 2012 menjadi 63,98
persen.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 57
Tabel 2.36. Persentase Penolong Persalinan Bayi
Kabupaten Nagan Raya ahun 2011-2012
Indikator Tahun
2011 2012
-1 -2 -3
Tenaga Kesehatan 45,93 63,98
Dokter 6,34 6,7
Bidan 54,07 44,75
Tenaga paramedis lain 0 12,53
Bukan tenaga Kesehatan 39,59 39,59
Dukun Tradisional 39,59 39,59
Famili 0 0
Lainnya 0 0
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, 2008-2010
Berdasarkan Tabel 2.37 di atas terlihat capaian kinerja dibidang
kesehatan yang berhubungan dengan persalinan dimana mayoritas
persalinan yang dibantu oleh bidan terjadi penurunan selama 2011-2012.
Persalinan yang dibantu oleh dokter juga mengalami peningkatan dari 6,34
persen tahun 2011 menjadi 6,7 persen pada tahun 2012. Ada penambahan
tehadap persalinan yang dibantu oleh tenaga medis lain.Pada tahun 2011,
tidaka ada persalinan yang dibantu oleh paramedis lain,namun pada tahun
2012, telah ada sebesar 12,59 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan
pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan keselamatan ibu dan anak pada persalinan sehingga memilih
bidan dan dokter atau paramedis lainnya sebagai penolong bersalin.
Sementara itu persentase persalinan yang dibantu oleh bukan tenaga
kesehatan, tahun 2011 sebesar 39,59 persen tetap sama persentasenya
untuk tahun 2012 . Penolong persalinan ini umumnya dilakukan dengan
bantuan dukun tradisional pada saat pasien setelah pulang kerumah. Hal ini
terjadi kemungkinan karena kemampuan masyarakat membayar tenaga
kesehatan, atau mungkin akibat ketidaktahuan terhadap besarnya risiko
melahirkan yang tidak ditangani oleh tenaga profesional, serta kepercayaan
masyarakat terhadap dukun bayi tradisional.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 58
c. Pemberian ASI Balita
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling penting bagi
pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain mengandung nilai gizi yang
cukup tinggi juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Pada tahun 2011 rata-rata lamanya bayi usia 0-24 bulan disusui
selama 18,48 bulan. Sementara itu bayi tersebut pada umumnya hanya
mengkonsumsi ASI saja (ASI eksklusif) selama sekitar 4,27 bulan. Pendeknya
pemberian konsumsi ASI saja menunjukkan kegiatan pemberian ASI eksklusif
bagi bayi selama 6 bulan masih belum mengenai sasaran. Oleh sebab itu
sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil sebaiknya digalakkan
kembali.
Tabel 2.37. Rata-rata Lama Balita Usia 0-24 Bulan Mendapat ASI
Kabupaten Nagan Raya 2011
Rata-Rata Lama Disusui (bulan)
Tahun
2010 2011
1 2 3
ASI 20,12 18,48
ASI saja 6,77 4,27
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012
d. Kondisi Kesehatan lingkungan
Menilai keadaan lingkungan sehat ada 4 (empat) indikator yaitu (1)
persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, (2) keluarga
yang memiliki jamban sehat, (3) persentase keluarga yang mengelola
sampah dan (4) keluarga yang mengelola air limbahnya dengan baik.
Keadaan ini masih jauh dari yang diharapkan karena situasi lingkungan yang
kurang sehat dan perilaku hidup sehat yang masih perlu mendapat perhatian
serta kerusakan lingkungan akibat bencana yang demikian parah sehingga
indikator keberhasilan program ini belum mencapai target. Sampai tahun
2011 pembenahan kondisi ini terus dilakukan dengan penyuluhan,
pergerakan masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana yang
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 59
memadai, dengan demikian diharapkan akan terbentuk desa sehat sekaligus
sebagai cikal bakal kabupaten/kota sehat.
Berdasarkan Tabel 2.38 dibawah terlihat bahwa Air bersih merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi rumahtangga dalam kehidupan sehari-
hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan
minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih
yang terus menerus diupayakan pemerintah. Pada tahun yang sama
rumahtangga yang menggunakan air minum bersih mencapai 78,91 persen.
Tabel 2.38.
Persentase Rumah tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan dan Daerah Tempat Tinggal
Kabupaten Nagan Raya 2010-2011
Indikator Kualitas Perumahan Tahun
2010 2011
Persentase Rumahtangga dengan:
Air Minum Bersih*) 75,37 78,91
Jamban Sendiri dengan Tangki Septik 46,15 40,81
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012
Sistem pembuangan kotoran/air besar manusia sangat erat kaitannya
dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan suatu penyakit, khususnya
penyakit saluran pencemaan. Klasifikasi sarana pembuangan dilakukan
berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Masalah kondisi lingkungan dengan tempat pembuangan kotoran manusia
tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang digunakan,
terutama dikaitkan dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan
kebersihan sarana fasilitas rumah tinggal adalah ketersediaan jamban sendiri
dengan tangki septik. Masih pada tahun yang sama, rumahtangga di
Kabupaten Nagan Raya yang mempunyai fasilitas jamban sendiri dan
mempunyai tangki septik sebesar 40,81 persen.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 60
C. Urusan Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Perkembangan industri ,terutama industry kecil dan menengah
selama beberapa tahun terakhir terlihat terjadi fluktuasi ( peningkatan dan
peneurunan).Untuk industry kecil pada tahun 2008 sebanyak 1117 unit,
untuk tahun-tahun selanjutnya terjadi penurunan, menjadi 998 unit pada
tahun 2009, dan akhirnya pada tahun 2013 menjadi 718 unit.Sedangkan
untuk industry menengah terjadi peningkatan dari 1 unit pada tahun 2011
menjadi 5 unit pada tahun 2013.
Perkembangan usaha mikro dalam beberapa tahun terlihat terjadi
peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 498 unit, menjadi 1044 unit pada tahun
2013. Untuk lebih jelasnya kinerja pembangunan pada pelayanan urusan
industri di kabupaten Nagan Raya terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel 2.39 berikut.
Tabel 2.39
Jumlah Industri, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Omset/Bulan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
No Uraian Satuan Tahun
Rata-Rata Pertumbuhan (%)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 %
Industri Unit
1 Jumlah Industri
Kecil Unit 1,117 998 721 740 716 718 16.67
2 Industri Menengah
Unit - - - 1 5 5 -
3 Industri Besar Unit
-
UMKM
1 Jumlah Usaha Mikro
Unit 498 538 664 675 1044 1044 16.67
Tenaga Kerja Industri, UMKM & Omset
1 Jumlah Tenaga Kerja pada
Industri
Orang 1,933 1,845 1,823 1,841 1,841 1.844 16.67
2 Jumlah Tenaga Kerja pada
UMKM
Orang 758 801 851 865 865 868 16.67
3 Jumlah Omset UMKM/bulan
Rp (juta)
9 12 10 11 15 15 16.67
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 61
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel
2.40 berikut
Tabel 2.40
Capaian Kinerja Urusan Koperasi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No
Uraian Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
I Jumlah Koperasi
1 Jumlah Koperasi Unit 154 163 165 169 202 202
2 Jumlah Koperasi Aktif
Unit 39 40 42 49 62 83
3 Jumlah Koperasi Tidak Aktif
Unit 115 123 123 120 140 119
3 Jumlah Koperasi yang dibina
Unit 10 13 15 18 22 24
4 Jumlah Anggota Koperasi
Orang 4,097 4,831 4,976 5,654 6,282 6,125
II Persentase Jumlah Koperasi
1 Jumlah Koperasi Aktif % 25.32 24.54 25.45 28.99 30.69 30.69
2 Jumlah Koperasi Tidak Aktif
% 74.68 75.46 74.55 71.01 69.31 69.31
3 Jumlah Koperasi Aktif yang dibina
% 25.64 32.50 35.71 36.73 35.48 35.48
4 Jumlah Pertumbuhan Koperasi
% 0.65 5.84 1.23 2.42 19.53 19.53
5 Jumlah Pertumbuhan Anggota Koperasi
% 2.86 17.92 3.00 13.63 11.11 11.11
6 Jumlah Pertumbuhan Omzet Koperasi
% 1.32 1.038 1.17 1.27 10.85 10.85
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2013.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi seperti
tergambar pada tabel 2.40 diatas. Pada tahun 2008 jumlah koperasi
sebanyak 154 unit koperasi dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 202
unit koperasi dan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 83
unit koperasi sedangkan koperasi yang tidak aktif pada tahun yang sama
yaitu sebanyak 119 unit koperasi, hal ini menunjukkan 69,3 % koperasi yang
ada di Kabupaten Nagan Raya tidak aktif.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 62
D. Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.41 dan 2.42
berikut.
Tabel.2.41
Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No
Uraian Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah lapangan /sarana olahraga
Unit 25 25 30 35 40 74
2 Jumlah Klub Olah
raga Klub 197 197 197 197 197 197
3 Jumlah cabang
Olah raga buah 10 10 10 10 10 11
4 Jumlah kegiatan pagelaran seni
dan budaya
buah 1 3 1 2 1 1
5 Jumlah Organisasi
kepemudaan
buah 7 7 7 7 7 8
6 Jumlah Pemuda orang 36,780 37,521 38,296 39,026 39,860 40,258
7 Jumlah pemuda pengangguran
orang - - - - - -
8 Jumlah pemuda
terlibat narkoba orang - - - - - -
9 Jumlah Pemuda
terlibat di partai
politik
orang - - - - - -
1
0
Jumlah
organisasi di bidang budaya
orang 1 1 1 1 1 1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 63
Tabel. 2.42
Capaian Prestatasi Bidang Olah Raga
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
No
Uraian Tahun Tempat
Kegiatan Cabang
Olah Raga
Jenis Prestasi
Medali Emas
Medali Perak
Medali Perunggu
1 Kejurda Pencak Silat Pelajar
2007 Aceh Barat
Pencak Silat
Perak
2 POPDA 2008 Aceh
Selatan
Atletik 1 Emas
Pencak Silat
1 Perak 2 Perunggu
3 Kejurda 2009
Pencak Silat
2 Perak 3 Perunggu
4 POPDA 2010 Aceh
Tamiang Pencak Silat
2 Emas 1 Perak 3 Perunggu
5
2011
6 POPDA 2012 Banda Aceh
Pencak Silat
1 Emas 1 Perak
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
E. Urusan Penanaman Modal Daerah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal
Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.43
berikut.
Tabel 2.43
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012
NO Uraian Satuan
Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Meningkatnya promosi potensi daerah
%
25 35 45 55 65
2
Tersedianya data dan informasi sarana dan prasarana daerah
%
55 65
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 64
F. Urusan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting tidak hanya
untuk mencapai kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi
perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator penting dalam perencanaan
dan evaluasi pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun di bidang sosial.
Indikator ketenagakerjaan misalnya dapat memberikan gambaran tentang
daya serap ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk dan produktivitas
tenaga kerja. Apabila perekonomian tidak dapat menyerap pertumbuhan
tenaga kerja yang ada, maka tentu saja akan terjadi peningkatan
pengangguran yang selanjutnya dapat mengakibatkan masalah-masalah
sosial.
a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah proporsi penduduk
usia kerja yang termasuk ke dalam angkatan kerja, yakni mereka yang
bekerja dan mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah
proporsi penduduk mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja.
Mereka yang mencari pekerjaan atau yang termasuk kelompok
pengangguran adalah mereka yang aktif mencari pekerjaan, mereka yang
sedang mempersiapkan usaha, mereka yang sudah mempunyai pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja, atau mereka yang tidak mencari kerja karena
putus asa dan menerima tawaran pekerjaan.
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.44 Tabel 2.45
menyajikan kedua indikator tersebut yakni TPAK dan TPT serta TKK (Tingkat
Kesempatan Kerja) Kabupaten Nagan Raya tahun 2009-2013. TKK adalah
proporsi angkatan kerja yang saat ini bekerja terhadap seluruh angkatan
kerja.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 65
Tabel 2.44
Capaian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Tingkat Kesempatan Kerja
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013
No Indikator
Ketenagakerjaan
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
67.80
61.38
66.10
43.78
45.99
2
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
4.80 3.94 7.13 7.62 7.46
3
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
95.20 96.06 92.87 93.37 92.64
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Pada periode 2009-2013 TPAK cenderung stabil, walaupun mengalami
fluktuasi. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang
terlibat dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan. Jika diperhatikan
lebih mendalam ternyata TPT di kabupaten ini mengalami penurunan yang
signifikan, namun kembali meningkat drastis pada 2011. Tercatat pada 2009
TPT sebesar 4.80 persen menjadi 3,94 persen pada 2010, kemudian pada
tahun 2011 melonjak menjadi 7,62 persen, akhirnya tahun 2013 menjadi
7.46 persen. Kondisi yang sebaliknya terjadi pada proporsi penduduk yang
bekerja terhadap angkatan kerja (TKK) untuk periode yang sama, seperti
terlihat pada tabel 2.44 di atas.
Perubahan TPAK dan TPT setidaknya memberi gambaran, jika
berkurangnya penduduk yang aktif dalam dunia kerja disebabkan oleh
semakin banyaknya penduduk yang bersekolah. Sementara penduduk yang
tidak bekerja mengalami pasang surut, kadangkala mereka memperoleh
pekerjaan, di lain waktu mereka menganggur. Barangkali dibutuhkan jalan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 66
keluar seperti pekerjaan sampingan atau pekerjaan alternatif jika pekerjaan
utamanya terhenti.
Tabel 2.45 menunjukkan proporsi pengangguran terbuka menurut
ijazah tertinggi yang dimiliki. Secara umum, tingkat jumlah penganggur
terbuka lebih banyak yang berpendidikan tinggi. Tercatat tahun 2011 78,27
persen penganggur telah menamatkan SLTP/sederajat. Sedangkan
penganggur yang tidak punya ijazah atau paling tinggi tamat SD atau
sederajat mencapai 21,73 persen.
Tabel 2.45.
Proporsi Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011
NO Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun
2010 2011
1 Paling tinggi SD 12,78 21,73
2 SLTP keatas 87,22 78,27
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
b. Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan
Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah yang sedang berbenah
dalam pembangunan dan kegiatan ekonominya, yang pada awalnya
merupakan daerah administasi dari Kabupaten Aceh Barat menjadi daerah
otonomi yang berdiri sendiri. Salah satu ciri daerah yang telah maju adalah
struktur perekonomiannya ditopang oleh sektor tersier atau jasa-jasa,
sedangkan sektor pertanian mulai berkurang peranannya.
Tabel 2.46 di bawah menunjukkan bahwa proporsi penduduk yang
bekerja di sektor jasa-jasa sebesar 37,39 persen pada tahun 2013. Sektor
pertanian masih memegang peranan cukup besar dengan penduduk yang di
sektor ini mencapai 59,76 persen. Sektor industri atau sekunder paling
sedikit menyerap tenaga kerja yaitu hanya 9,07 persen.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 67
TabeI 2.46.
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Lapangan Usaha Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013
No Kelompok Lapangan
Usaha
Tahun
2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 57,03 56,82 57,97 59,76
2 Industri 8,12 8,36 8,61 9,07
3 Jasa-Jasa 34,84 34,82 35,89 37,39
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2013
Tabel 2.47 di bawah menyajikan distribusi persentase penduduk yang
bekerja menurut status pekerjaan. Proporsi penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 22,44 persen pada tahun
2011. Penduduk yang berusaha dibantu pekerja tak dibayar mencapai 32,27
persen pada tahun yang sama. Sementara penduduk yang bekerja dengan
status berusaha sendiri sebesar 14,42 persen.
Tabel 2.47. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011
No Status Pekerjaan Satuan Tahun
2010 2011
1 Berusaha sendiri % 16,85 14,42
2 Berusaha dibantu pekerja tak dibayar % 26,50 32,27
3 Berusaha dibantu buruh tetap % 2,76 3,56
4 Buruh/karyawan % 31,31 22,44
5 Pekerja bebas pertanian % 2,85 1,41
6 Pekerja bebas nonpertanian % 0,65 1,57
7 Pekerja tidak dibayar % 19,08 24,35
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 68
G. Urusan Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.48 dan 2.49 berikut.
Tabel.2.48.
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No
Uraian Satua
n
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah
orang Orang 140.100 181.440 192.000 210.000 250.230 267.746
2 Jumlah
Barang Ton 10.800 15.300 164.000 176.000 197.000 210.790
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel.2.49.
Panjang Jalan Jumlah kendaraan dan Izin Trayek
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
N
o Uraian Satuan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Panjang Jalan Kabupaten
KM 381.4 490.4 509.8 617.5 642.9 648.29
2 Jumlah Kendaraan Penumpang
Unit 70 74 82 88 100 140
3 Jumlah Kendaraan Barang
Unit 1,200 1,700 1,800 2,100 2,800 3.500
4 Jumlah Bus Unit 29 36 40 45 55 55
Izin Trayek
1 Izin Trayek perkotaan
Unit 1 1 1 1 1 1
2 Izin Trayek perdesaan
Unit 1 1 1 1 1 1
3 Jumlah Izin Trayek
Unit 2 2 2 2 2 2
Sumber: Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 69
H. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana
Tabel 2.50, 2.51 dan 2.52 berikut.
Tabel. 2.50. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK aktif)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1
Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat (LPM)
- - - - -
2
Pembinaan
Kesejahteraan
Keluarga (PKK)
222 222 222 222 222 222
3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.51. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK) yang dibina
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 LPM - - - - -
2 PKK 222 222 222 222 222 222
3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.52
Jumlah Desa menurut Status Desa
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Status Desa Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Desa Swadaya 222 222 222 222 222 222
2 Desa Swakarya 0 0 0 0 0 0
3 Desa Swasembada 0 0 0 0 0 0
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 70
I. Urusan Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.53 berikut.
Tabel.2.53
Capaian Kinerja Urusan Seni, Budaya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No Uraian
Satuan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah Group Kesenian
Unit
80
2 Jumlah Gedung Kesenian
Unit
1 1 1
3 Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya
Buah 1 1 3 1 2 3
4 Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya
Buah 1 1 3 1 2 3
5 Jumlah organisasi di bidang budaya
orang 1 1 1 1 1 1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
J. Urusan Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.54 dan 2.55 berikut.
Tabel.2.54.
Jumlah Pustaka daerah (unit) Menurut Kecamtan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013
No Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Seunagan 3 1 1 - - 5
2 Beutong 2 1 - 1 - 3
3 Seunagan Timur 2 1 1 - - 4
4 Suka Makmue 1 1 1 - - 5
5 Kuala 2 1 2 - - 6
6 Kuala Pesisir 1 1 - - 2 5
7 Tadu Raya 1 1 1 - - 4
8 Darul Makmur 2 1 1 - - 4
9 Tripa Makmur - - - 1 1 3
10 Beutong Ateuh Banggalang
- - - 1 - 3
Jumlah 14 8 7 3 3 42
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 71
Tabel 2.55
Perkembangan Jumlah Pengunjung Pustaka
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013
Tahun Jumlah pengunjung (orang)
2008 35
2009 46
2010 55
2011 104
2012 115
2013 287
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013
K. Urusan Komunikasi dan Informatika
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan
Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.56
berikut.
Tabel 2.56 Fasilitas Telekomunikasi dan Informasi
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1 Penduduk yang memiliki HP 9.347 10.088 11.346 10.992 12.264 121.450
2 Penduduk yang memiliki
telepon PSTN 650 128 52 69 126 9006
3 Total Jumlah penduduk
yang memiliki HP/Telepon 88.675 98.068 101.532 105.558 111.875 130.956
4 Jumlah penduduk 142.959 144.219 145.045 146.608 149.164 172.310
5 Persentase penduduk yang
menggunakan HP/Telepon 60.62% 62.38% 70.36% 72.75% 75.40% 76%
6 Jumlah Wartel (unit) 1 1 0 0 0 0
7 Jumlah warnet (unit) 1 2 2 3 4 6
8 Jumlah Gampong terakses
jaringan HP 222
222
222
222
222
222
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 72
L. Urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa Politik
dan perlindungan masyarakat terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel berikut.
Tabel. 2.57
Jumlah Linmas dan Pos Siskamling
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013
NO Tahun Jumlah Linmas
(Orang) Jumlah
Pos Siskamling
1 2008 920 27
2 2009 920 42
3 2010 920 84
4 2011 920 84
5 2012 852 84
6 2013 1.880 222
Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.58
Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013
NO Tahun Jumlah LSM Jumlah LSM Aktif
1 2008 7 7
2 2009 14 14
3 2010 28 28
4 2011 43 43
5 2012 50 50
6 2013 64 30
Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 73
Tabel.2.59 Jumlah Partai Politik
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013
NO
Tahun
Jumlah
Partai
Politik Nasional
Jumlah Partai
Politik Lokal
1 2008 42 6
2 2009 42 6
3 2010 42 6
4 2011 42 6
5 2012 10 3
6 2013 15 3
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
M. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Berdasarkan metode/alat KB yang digunakan, tampaknya metode
suntik dan pil KB masih menjadi pilihan utama. Pada tahun 2013 suntik KB
digunakan oleh 41,8 persen akseptor dan pil KB digunakan oleh 32,2 persen
pengguna. Alat ini digunakan karena kepraktisan dan kemudahannya dan
kemungkinan masih dominan digunakan akseptor sampai beberapa waktu
mendatang. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja
sebagaimana Tabel 2.60 dan 2.61 berikut.
Tabel 2.60 Persentase Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas dan Pernah Kawin
Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan, 2010-2013
No Metode Kontrasepsi Tahun
2010 2011 2013
1 Suntik KB 73,15 68,95 41,8
2 Pil KB 20,82 31,05 32,2
3 Lainnya 6,03 0,00 26,0
4
Persentase perempuan berumur 15-49 tahun dan berstatus kawin dan sedang menggunakan alat/cara KB
47,64 48,59
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 74
Tabel 2.61 Jumlah Keluarga Sejahtera
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013
NO Status Keluarga Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 Ket
1 Keluarga Pra Sejahtera 8.861 6.605 6.903 6.884 6013
2 Keluarga Sejahtera I 9.658 9.201 9.779 9.762 10235
3 Keluarga Sejahtera II 9.483 12.897 13.450 14.607 18641
4 Keluarga Sejahtera III 4.300 5.352 6.069 5.390
5 Keluarga Sejahtera Plus 1.178 1.990 2.161 1.520
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka Dan Badan Pemeberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana Tahun 2013
N. Urusan Pemerintahan Umum
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana berikut.
a) Urusan Syariat Islam
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Syariah Islam terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.62 berikut
Tabel.2.62 Jumlah sarana dan prasarana Ibadah dan Kasus Pelanggaran
Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
NO Sarana dan
prasarana (unit) 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Masjid - 213 227 227 227 237
2 Meunasah - 250 253 261 260 260
3 Musalla - 40 42 42 42 42
4 Dayah - 156 201 201 201 227
5 Jumlah - 659 723 731 730 766
6
Pelanggaran Qanun No 14 thn 2003
Khalawat/Mesum
2 0 0 0 0 0
Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 75
b) Urusan Ketahanan Pangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketahanan Pangan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut.
Tabel 2.63
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
NO Kecamatan Luas Lahan Sawah Persentase Luas
(Ha) (%)
1 Beutong 2,929.00 14.98 2 Beutong Banggalang* 400.00 2.04 3 Seunangan Timur 2,468.00 12.63 4 Seunangan 1,977.00 10.12 5 Suka Mankmue 2,468.00 14.96 6 Kuala 3,708.00 18.97 7 Kuala Pesisir 1,730.00 8.85 8 Darul Makmur 1,776.00 9.08
9 Tripa Makmur* 801.00 4.09 10 Tadu Raya 831.00 4.25
Jumlah Total 19,088.00 100.00 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.64 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi
Sawah Intensifikasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Kecamatan Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Tanam Panen
1 Darul Makmur 700 1,206 4,824 4
2 Kuala 3,400 5,792 31,856 5.5
3 Kuala Pesisir 1,027 1,902 8,559 4.5
4 Tadu Raya 2,500 4,777 21,497 4.5
5 Beutong 400 400 2,200 5.5
6 Seunagan 1,969 3,577 24,324 6.8
7 Suka Makmue 1,524 3,094 20,111 6.5
8 Seunagan Timur 2,849 5,6875 38,658 6.8
9 Beutong ateuh Banggalang
3,029 5,965 40,562 6.8
10 Tripa Makmur 612 1,352 6,084 4.5
Jumlah 18,010 84,940 198,675 55
Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 76
2.1.3.2 Layanan Urusan Pilihan
Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun
2008-2013 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu:
A. Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.65 berikut.
Tabel.2.65
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Jenis Lahan
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Luas Areal (Ha)
Luas Panen (Ha)
1 Sawah Basah 33,390 33,390 183,645 5.5
2 Sawah kering 3,516 3,516 10,548 3,5
Jumlah 36,906 36,906 194,193 4,5
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013
Tabel.2.66 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi
Komoditas Hortikultura
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Komoditas
Luas (Ha) Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1 Mangga 9,407 85 9
2 Rambutan 31,137 249 8
3 Jeruk Manis 12,535 125 10
4 Langsat 22,007 110 5
5 Sawo 13,975 56 4
6 Durian 19,866 516 26
7 Jambu 28,460 228 8
8 Nenas 2,174 39 18
9 Pisang 32,004 5,7 178
10 Pepaya 6,845 116 17
Jumlah 178,408 1,529,6 28.3
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 77
Tabel 2.67 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi
Komoditas Palawija
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Komoditas
Luas (Ha) Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton)
1 Jagung 1.280 3,200 2.50
2 Kedelai 1,240 1,860 1,5
3 Kacang tanah 1,321 1,321 1,00
4 Kacang hijau 155 136 0.88
5 Ubi kayu 452 8,678 19.20
6 Ubi jalar 357 7,254 20.32
Jumlah 4,805 22,44 7.5
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.68
Jenis Kelembagaan Pertanian
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Jenis Kelembagaan Satuan Jumlah
1 BBU Unit 2
2 Koperasi Tani Unit 10
3 UPJA Unit 51
4 Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Unit 5
5 Kios Pertanian Unit 16
6 Kelompok Tani Unit 739
7 Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Unit 14
Jumlah 837
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 78
B. Kehutanan dan Perkebunan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan dan
perkebunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.69
berikut.
Tabel 2.69
Luas Tanam, dan Produksi Komoditas Perkebunan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013
No Komoditas Satuan Tahun
2008 2009 2010
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ha 14,052 27,435 37,444
2 Karet Ha 9,861 10,269 10,293
3 Kelapa Ha 3,055 1,259 1,352
4 Kopi Ha 1,360 150 152
5 Kakao Ha 4,033 4,051 4,993
6 Nilam Ha 70 - 102
7 Pinang Ha 258 571 554
8 Pala Ha 158 123 123
9 Sagu Ha 1,471 110 113
10 Kapuk/Randu Ha 475 21 21
11 Kemiri Ha 62 71 69
12 Aren Ha 236 19 18
13 Kunyit Ha 15 12 13
Jumlah 32,962 35,106 55,246
Produksi (ton)
1 Kelapa sawit Ton 49,980 83,088 130,501
2 Karet Ton 3,929 3,307 3,304
3 Kelapa Ton 1,248 666 670
4 Kopi Ton 567 50 51
5 Kakao Ton 571 1,343 1,415
6 Nilam Ton 5 - 6
7 Pinang Ton 93 233 220
8 Pala Ton 26 35 35
9 Sagu Ton 245 14 15
10 Kapuk/Randu Ton 57 6 6
11 Kemiri Ton 5 17 16
12 Aren Ton 48 7 7
13 Kunyit 8 6 5
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 79
No Komoditas Satuan Tahun
2011 2012 2013
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ha 38,649 39,322 40,215.24
2 Karet Ha 10,870 11,549 12,357.53
3 Kelapa Ha 1,351 1,350 1,351
4 Kopi Ha 150 148 148.50
5 Kakao Ha 5,052 5,372 5,404.71
6 Nilam Ha 45 15 14.35
7 Pinang Ha 547 547 550
8 Pala Ha 122 122 121
9 Sagu Ha 112 112 112
10 Kapuk/Randu Ha 21 21 18.25
11 Kemiri Ha 69 69 66.00
12 Aren Ha 13 12 12.00
13 Kunyit Ha 11 1 1
Jumlah 57,010 58,638
Produksi (ton)
1 Kelapa sawit Ton 141,561 144,980 195,875.5
2 Karet Ton 3,322 3,431 3,355.6
3 Kelapa Ton 668 659 658
4 Kopi Ton 52 48 44.75
5 Kakao Ton 1,331 1,335 1,326.75
6 Nilam Ton - - 0.43
7 Pinang Ton 228 225 225
8 Pala Ton 35 33 32.96
9 Sagu Ton 18 18 18.6
10 Kapuk/Randu Ton 7 6 4.93
11 Kemiri Ton 19 19 19.27
12 Aren Ton 5 5 4.7
13 Kunyit Ton 5 -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 80
Tabel 2.70
RATA-RATA PRODUKSI KOMUDITAS PERKEBUNAN MENURUT JENIS
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No Komoditas Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Luas Tanam
1 Kelapa sawit Ton/Ha 3.56 3.03 3.49 3.66 3.69 815
2 Karet Ton/Ha 0.40 0.32 0.32 0.31 0.30 72.5
3 Kelapa Ton/Ha 0.41 0.53 0.50 0.49 0.49 71.5
4 Kopi Ton/Ha 0.42 0.33 0.34 0.35 0.33 48
5 Kakao Ton/Ha 0.14 0.33 0.28 0.26 0.25 513
6 Nilam Ton/Ha 0.07 - 0.06 - - 60
7 Pinang Ton/Ha 0.36 0.36 0.41 0.40 0.42 46
8 Pala Ton/Ha 0.16 0.28 0.28 0.29 0.27 45
9 Sagu Ton/Ha 0.17 0.13 0.13 0.16 0.16 32
10 Kapuk/Randu Ton/Ha 0.12 0.28 0.28 0.33 0.30 45
11 Kemiri Ton/Ha 0.08 0.23 0.23 0.28 0.28 50
12 Aren Ton/Ha 0.20 0.35 0.37 0.41 0.39 52
13 Kunyit Ton/Ha 0.53 0.52 0.42 0.44 - -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 81
Tabel.2.71 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani perkebunan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 -2012
No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011
2012
2013
Jumlah Petani Perkebunan
1 Suka Makmue Orang 942 895 915 932 961
2 Seunagan Orang 3,907 3,311 3,270 3,313 3,405
3 Seunagan Timur Orang 3,451 2,755 2,930 2,464 2,647
4 Beutong Orang 2,820 7,627 8,182 8,174 3,592
5 Beutong Ateuh
Banggalang Orang - - - 481 537
6 Kuala Orang 11,456 3,631 3,691 3,857 3,941
7 Kuala Pesisir Orang 3,027 4,594 4,859 4,855 5,001
8 Tripa Makmur Orang - - - 3,849 4,133
9 Tadu Raya Orang 3,715 5,285 5,563 5,584 6,246
10 Darul Makmur Orang 10,457 17,407 18,691 15,283 15,387
Jumlah
39,775 45,505 48,101 48,792 45,850
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
Tabel.2.72 Perubahan Peruntukan Hutan Menjadi Bukan kawasan Hutan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Hutan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 -2013
No Uraian
2012
2013
1 Luas wilayah ber HPL/HGB
176,344.00 224.745.00
2 Luas hutan (ha) 168,541.49 354.491,00
3 Luas hutan lindung 144,320.00 129,746.00
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 82
C. Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut.
Tabel 2.73
Jumlah Sarana/fasilitas pariwisata (unit) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No Jenis sarana Satuan TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Hotel Unit - - - - 1 1
2 Rumah
makan/Restoran
Unit 12 15 17 21 25 30
3 Warung kopi/café Unit 15 19 20 25 25 32
4 Losmen Unit 0 0 0 0 0 2
4 Wisma Unit 0 0 1 1 1 1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.74 Objek wisata
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Kecamatan Jenis objek wisata Jumlah Objek
Wisata
1 Beutong
Wisata Alam Krueng Isep
3 Panorama Singgah Mata
Bendungan Irigasi Jeuram
2 Kuala Pesisir Wisata Pantai Indah Naga
2 Wisata Pantai Seunagan
3 Tripa Makmur Wisata Pantai Suak Dama 1
4 Tedu Raya Danau Laut Tadu 1
5 Seunagan Timur Makam Habib Muda Seunangan
1
6 Kuala
Mesjid Jamik Syaikhunna Gudang Buloh
1
Jumlah 9
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 83
D. Kelautan dan Perikanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.75 berikut.
Tabel.2.75 Produksi Budidaya Perikanan Darat, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013
No Uraian Satuan Tahun
2008 2009 2010
1 Jumlah Produksi Ton 211 304 461
2 Nilai Produksi Rp 5,271,750,000 7,608,500,000 11,528,500,000
3 Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat
Ha 367 380 400
4 Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
Ton 0.57 0.80 1.15
5 Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun
% 25.00 44.33 51.52
6 Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
% 23.42 44.33 51.52
7 Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
% 3.23 3.54 5.26
No Uraian Satuan 2011 2012 2013
1 Jumlah Produksi Ton 921 1,120
2 Nilai Produksi Rp 23,024,250,000 27,992,500,000
3 Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat
Ha 415 433 390
4 Rata-Rata Produksi
(Ton/Ha) Ton 2.22 2.59 0.81
5 Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun
% 99.72 21.58 25
6 Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
% 99.72 21.58 25
7 Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
% 3.85 4.12 0
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Tahun Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 84
Tabel.2.76 Produksi Budidaya Tambak, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013
No Uraian Satuan 2008
2009
2010
1 Jumlah Produksi Budidaya Tambak
Ton 8.70 13.00 20.00
2 Nilai Produksi Budidaya Tambak
Rp 217,500,000.00 325,000,000.00 500,000,000.0
0
3 Luas areal Tambak Ha 15.50 16.50 17.50
4 Rata-Rata Produksi Ton 0.56 0.79 1.14
5 Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun
% 38.10 49.43
53.85
6 Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
% 38.10 49.43
53.85
7
Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
% 14.81 6.45
6.06
No Uraian Satuan 2011 2012 2013
1 Jumlah Produksi Budidaya Tambak
Ton 57.50 79.50 99.38
2 Nilai Produksi Budidaya Tambak Rp 1,437,500,000.00 1,987,500,000.00 2,484,500,000
3 Luas areal Tambak Ha 24.20 30.00 30
4 Rata-Rata Produksi Ton 2.38 2.65 0.81
5
Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun
%
187.50
38.26 25
6 Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
%
187.50
38.26 25
7 Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
%
38.29
23.97 0
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 85
Tabel.2.77 Produksi Budidaya Kolam, Nilai Produksi, dan Luas Areal
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
No Uraian Satuan 2008
2009
2010
1 Jumlah Produksi Budidaya
Kolam Ton 196.17 283.64 433.14
2 Nilai Produksi Budidaya Kolam Rp 4,904,250,000 7,091,000,000 10,828,500,000
3 Luas areal Kolam Ha 349.50 360.00 379.00
No Uraian Satuan 2011 2012 2013
1 Jumlah Produksi Budidaya
Kolam Ton 832.48 1,008.20 1125,0
2 Nilai Produksi Budidaya Kolam Rp 20,812,000,000 25,205,000,000 28.125.000
3 Luas areal Kolam Ha 387.20 398.50 401.50
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
Tabel.2.78 Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
Jumlah Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya
No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Laut Ton 1,457.20 1,457.20 68,813.50 445.11 -
2 Air payau/ Tambak
Ton 8.70 13.00 20.00 57.50 79.50
3 Air Tawar / Kolam
Ton 196.17 283.64 433.14 832.48 1,008.20
4 Perairan Umum
Ton 6.00 7.70 8.00 30.99 32.00
Jumlah Ton 1,668.07 1,761.54 69,274.64 1,366.08 1,119.70
Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya
No Uraian Sat 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Laut Rp 5,275,952 5,275,952 2,064,390 8,902,200 - 0
2 Air payau
Rp 217,500,000 325,000,000 500,000,000 1,437,500,000 1,987,500,000 2,484,315
3 Air Tawar
Rp 4,904,250,000 7,091,000,000 10,828,500,000 20,812,000,000 25,205,000,000 31,506,250
3 Perairan Umum
Rp 150,000,000 192,500,000 200,000,000 774,750,00 800,000,000 92,000,000
Jumlah Total Rp 4,253,930 5,277,025,952 7,613,775,952 11,530,564,390 23,033,152,200 125,990,625
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap
No Uraian Sat 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Laut * Ton 94.52 99.00 97.72 82.06 91.94 103,525
2 Air payau
Ton 4.99 5.87 4.41 5.01 5.24
3 Air Tawar
Ton 111.63 129.05 127.33 175.05 196.67
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 86
Jumlah Total Ton 211.14 233.92 229.46 262.12 293.85
Nilai Produksi Perikanan Tangkap
No Uraian Sat 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Laut Rp 1,417,800,000 1,485,000,000 1,465,800,000 1,230,900,000 1,379,100,000 1,552,875,000
2 Air payau
Rp 99,800,000 117,400,000 88,200,000 100,200,000 104,800,000
3 Air Tawar
Rp 1,674,450,000 1,935,750,000 1,909,950,000 2,625,750,000 2,950,050,000
Jumlah Total Rp 3,192,050,000 3,538,150,000 3,463,950,000 3,956,850,000 4,433,950,000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013
Tabel.2.79
Jumlah Nelayan, Kelompok dan Pembinaan Nelayan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011
2012
2013
1
Nelayan Tetap (Orang)
Orang 168 195 220 313 313 345
2
Nelayan Tidak Tetap Orang 175 198 230 235 235 257
3
Jumlah Petambak Orang 30 39 45 58 78 78
4
Jumlah Petani Ikan Kolam
Orang 450 500 548 600 600 600
5
Jumlah Petani Ikan Peraian Umum
Orang 55 70 70 83 83 83
6
Kelompok Nelayan
Kelompok 28 28 28 28 28 33
7
Jumlah Nelayan yang dibina
Orang 30 39 45 58 78 128
8
Jumlah Petambak yang dibina
Orang 280 280 280 280 280 280
9
Jumlah Kelompok Nelayan yang dibina
Kelompok
- - - - - 5
10 Jumlah petani ikan yang dibina
Orang 535 609 663 751 761 761
11 Jumlah kelompok Budidaya Ikan
Kelompok
30 38 42 50 51 51
12 Jumlah kelompok pengolahan Ikan
Kelompok
10 10 10 10 12 12
13 Jumlah Kelompok pengolahan ikan yang dibina
Kelompok
10 10 10 10 12 12
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 87
Tabel. 2.80 Jumlah Alat Tangkap Ikan dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
Jumlah Alat Tangkap Ikan (Unit)
No Jenis Alat
Tangkap Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Purseine Unit - - - - - -
2 Pukat Pantai Unit 6 6 14 16 16 29
3 Jaring Insang Unit 210 240 280 330 358 661
5 Jaring Udang Unit 88 88 88 88 88 120
6 Pancing Unit 160 160 260 165 165 165
7 Serok Unit - - - - - -
8 Bubu Unit 201 205 205 205 250 250
9 Seser Unit 60 60 65 65 65 75
Jumlah Armada Penangkapan Ikan ( Unit)
No Jenis Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Perahu
Motor Unit 75 60 60 60 60 83
2 Kapal Motor Unit 76 79 88 88 88 151
3
Perahu
Tidak
Bermotor
Unit 90 105 105 120 121 155
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013
Tabel.2.81 Fasilitas pendukung perikanan dan kelautan ( Unit)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013
No Jenis Fasilitas Satuan 2008 2009 2010 2011
2012
2013
1 PPI Unit - - - - - -
2 TPI Unit 5 5 4 4 4 4
3 Jumlah Pasar ikan Unit 6 6 7 8 9 9
4 Jumlah Balai Benih Ikan (BBI)
Unit 2 2 2 2 2 2
5 Jumlah Unit
Pembenihan Rakyat Unit 6 6 5 5 5 5
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 88
Tabel.2.82
Kondisi Hutan Bakau Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012
No Uraian Satuan 2007 2008 2009 2010 2011
2012
1 Luas areal hutan Bakau
Ha 362.16 362.16 362.16 362.16 362.16 362.16
2
Luas areal
kerusakan hutan Bakau
Ha 187.84 187.84 187.84 187.84 187.84 187.84
3 Luas areal hutan bakau yang
direhabilitasi
Ha - - - - - -
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012
E. Urusan Ketransmigrasian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.84 berikut.
Tabel 2.83
Lokasi Transmigrasi dan Jumlah Kepala Keluarga
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012
No Lokasi Satuan
Jumlah kepala Keluarga (KK)
Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 UPT.I. Krueng Tadu Gampong Simpang Jaya
Orang 121 121 150 150 150 150
2 UPT.II. Krueng Tadu Gampong Batu Raya
Orang 171 171 171 171 171 171
3 UPT.III. Krueng Tadu Gampong Sember Daya
Orang 211 211 211 211 211 211
4 UPT.IV. Krueng Tadu Gampong Bumi Sari
Orang 126 126 126 126 126 126
5 UPT.V. Lamie Gampong Krueng Itam
Orang 132 340 340 340 340 340
6 UPT.VI. Lamie Gampong Rantau Selamat
Orang 101 310 310 310 310 310
7 UPT.VII. Lamie Orang 91 96 96 96 96 96
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 89
Gampong Lamie Gagak
8 UPT.I. Seneuam Gampong Blang Luah
Orang 419 361 361 361 361 361
9 UPT.II. Seneuam Gampong Makarti Jaya
Orang 142 158 158 158 158 158
10 UPT.III. Seneuam Gampong Sumber Makmur
Orang 80 87 87 87 87 87
11 UPT.IV. Seneuam Gampong Sumber Bakti
Orang 300 313 313 313 313 313
12 UPT.Despot Alue Siron Gampong Alue Siron
Orang - - 83 173 173 173
13 UPT. Beutong Ateuh Blang Puuk
Orang - - - - 100 100
Jumlah Orang 3,901 4,302 4,415 4,506 4,607 4,608
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan
pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan
suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan
salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai
tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah
terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek
diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur,
iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
2.1.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus
memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk
dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi
peningkatan daya saing daerah. Sektor pertanian merupakan tulang
punggung perekonomian daerah di Provinsi Aceh. Demikian pula halnya di
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 90
Kabupaten Nagan Raya. Bahkan proporsi sektor pertanian di kabupaten ini
lebih besar dua kali lipat dari pada sumbangan sektor pertanian pada
perekonomian Provinsi Aceh. Sekitar 57,27 persen kegiatan ekonomi
Kabupaten Nagan Raya disumbangkan oleh sektor primer itu.
Meskipun berangsur menurun dalam beberapa tahun terakhir, peran
sektor primer ini masih dominan di Kabupaten Nagan Raya. Subsektor
tanaman perkebunan dan subsektor tanaman bahan makanan menjadi
primadona perekonomian daerah, karena keduanya masing-masing
menyumbang 26,49 persen dan 16,38 persen terhadap kegiatan ekonomi di
wilayah itu.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran dari tahun ketahun terus
mengalami kenaikan yang cukup berarti. Pada tahun 2012 sektor ini
menyumbang sebesar 17,62 persen terhadap perekonomian Kabupaten
Nagan Raya. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa masing-masing
menyumbang 7,62 persen dan 5,93 persen. Penduduk yang
menggantungkan penghidupan pada mata pencaharian pertanian juga
sangat besar, yakni 63.05 persen. Sedangkan sektor lain yang menjadi
sandaran utama kehidupan penduduk baik sektor pertambangan,
pengangkutan dan komunikasi, indutri pengolahan, listrik dan air minum dan
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menyumbang sebesar 11,56
persen.
Gambar.2.14 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian dan Nonpertanian,
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011-2012
17,11 16,38
26,61 26,49
8,01 7,74
4,57 4,27
41,22 42,73
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2011 2012
NonpertanianPerikananKehutananPeternakanTan PerkebunanTan Bahan Makanan
Sumber: PDRB Nagan Raya Tahun 2007-2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 91
Beberapa komoditi pertanian penting yang dihasilkan Kabupaten
Nagan Raya antara lain padi, kedelai, jagung, dan kacang tanah. Pada
tahun 2012, kabupaten Nagan Raya menghasilkan sekitar 97.508 ton padi
yang dipanen dari lahan sawah seluas 17.148 ha. Kedelai juga merupakan
tanaman pangan yang banyak dibudayakan petani, komoditi ini ditanam
pada lahan seluas 867 ha dengan hasil produksi mencapai 1.065 ton.
Sedangkan jagung dan kacang tanah yang dihasilkan petani sebanyak
2.426 ton dan 2.302 ton.
Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan Kabupaten Nagan
Raya selain padi sawah adalah kelapa sawit dan karet. Luas lahan dan
produksi karet yang dihasilkan perkebunan rakyat pada tahun 2012
mencapai 11.549 ha dengan produksi 3.386 ton. Sementara produksi
kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan rakyat mencapai 144.280 ton dari
lahan seluas 39.322 ha.
a. Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun cenderung moderat, perekonomian Kabupaten Nagan
Raya mengalami pertumbuhan yang cukup siknifikan dalam 6 tahun
terakhir. Sektor-sektor perekonomian yang mempunyai peran besar tentu
sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi di daerah ini.
Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Nagan Raya tercatat 4,69 persen,
sedangkan pada tahun 2012 tumbuh menjadi 5,08 persen dan pada tahun
2013 tumbuh sebesar 6,63 persen. Perbaikan arah pertumbuhan ekonomi
tidak bisa tidak bisa dilepaskan dari adanya investasi pemerintah pada
berbagai sektor dasar ekonomi. Pembangunan infrastruktur baik jalan,
jembatan dan lainnya memberikan akses dan kemudahan bagi pelaku
ekonomi dan masyarakat dalam melaksanakan usahanya. Potensi
pertumbuhan ekonomi diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang
cukup positif dimasa yang akan datang.
Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perkembangan yang
positif tidak terlepas dari tumbuhnya sektor-sektor utama perekonomian
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 92
Kabupaten Nagan Raya, terutama sektor pertanian, perdagangan, jasa-
jasa dan pertambangan dan penggalian. Sektor ekonomi yang mengalami
pertumbuhan tinggi pada tahun 2012 adalah sektor pertambangan dan
penggalian yang tumbuh sebesar 5,6 persen, diikuti sektor industri
pengolahan yang tumbuh sebesar 1,05 persen. Sedangkan sektor-sektor
lainnya mengalami pertumbuhan di bawah 1 persen.
Gambaran pertumbuhan ekonomi dan sektor dominan yang
mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat
pada gambar, 2.16.
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Perekonomian Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dapat
dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB Kabupaten Nagan Raya merupakan cerminan perolehan nilai
tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Nagan
Raya pada Tahun 2012. P Menurut konsep dan definisi yang digunakan,
Pendapatan per Kapita adalah hasil bagi antara Pendapatan Regional
atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
0
5
10
15
20
25
2008 2009 2010 2011 2012
PertanianPertamb dan PenggalianPDRB
Gambar 2.15 Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Dominan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya 2007-2012
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 93
Sedangkan PDRB per Kapita adalah bagi hasil antara PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun (bulan Juni). Gambaran
Pendapatan Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita Kabupaten
Nagan Raya dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 2.16 PDRB Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Pada tahun 2012 pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Nagan
Raya tercatat sebesar 19,41 juta rupiah per tahun, atau mengalami
peningkatan sebesar 5,68 persen dari tahun 2011 yang nilainya mencapai
18,36 juta rupiah. Angka ini menggambarkan rata-rata pendapatan
penduduk per jiwa selama setahun. Jika rumah tangga terdiri dari 4 orang
anggota, maka diperkirakan pendapatan rumah tangga adalah sebesar
77,63 juta rupiah per tahun atau 6,47 juta per bulan. Angka yang cukup
besar, namun pada kenyataannya masih banyak rumah tangga yang
berpenghasilan dibawah 1 juta rupiah perbulan untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga yang sebagian besar terdiri dari 3 sampai 4 orang.
Dapat disimpulkan bahwa Pendapatan per Kapita merupakan nilai
ratarata dari total pendapatan regional/daerah dibagi jumlah penduduk,
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 94
yang belum tentu dinikmati oleh seluruh penduduk. Jika Pendapatan per
Kapita suatu daerah semakin tinggi, namun kenyataan masih banyak
penduduk yang berpenghasilan rendah, maka distribusi pendapatan
penduduk wilayah tersebut masih belum merata.
Secara riil (tanpa dipengaruhi oleh fluktuasi harga/inflasi) pendapatan
per kapita dapat dilihat dari Pendapatan Regional atas dasar harga konstan.
Pendapatan per Kapita (atas dasar harga konstan 2000) penduduk Nagan
Raya pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2,30 persen
dibanding tahun 2011.
Perkembangan PDRB Kabupaten Nagan Raya tahun 2007-2012
menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku seperti terlihat dalam
tabel 2.84 dibawah ini.
Tabel 2.84 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011*) 2012**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. PERTANIAN 1 228 093,06 1 421 451,15 1 469 668,94 1 536 458,79
1 627 542,47 1 721 389,26
1.1. Tanaman Bahan Makanan 369 451,29 426 204,94 437 230,25 452 658,60 473 742,05 492 446,56 1.2. Tanaman Perkebunan 531 745,43 601 750,50 628 187,78 676 030,16 736 838,55 796 118,89 1.3. Peternakan 165 445,84 194 218,88 205 495,20 214 111,51 221 772,74 232 503,16 1.4. Kehutanan 114 778,82 145 493,05 140 060,26 130 288,73 126 616,60 128 328,90 1.5. Perikanan 46 671,69 53 783,79 58 695,45 63 369,79 68 572,53 71 991,75 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 26 186,39 32 372,20 39 789,08 46 760,02 56 062,64 69 210,95 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.2. Pertambangan Bukan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 2 578,20 8 919,00 2.3. Penggalian dan Penggaraman 26 186,39 32 372,20 39 789,08 46 760,02 53 484,44 60 291,95 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 38 715,18 42 269,23 43 934,63 45 751,21 50 416,15 55 069,58 3.1. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.2. Industri tanpa Migas 38 715,18 42 269,23 43 934,63 45 751,21 50 416,15 55 069,58 4. LISTRIK DAN AIR MINUM 3 310,34 4 464,18 5 902,59 7 352,85 8 912,27 10 521,93 4.1. Listrik 3 310,34 4 464,18 5 902,59 7 352,85 8 912,27 10 521,93 4.2. Air Minum 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5. BANGUNAN/KONTRUKSI 98 639,79 128 012,47 152 326,27 172 448,08 199 291,32 228 979,78 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 299 456,97 358 089,44 388 936,46 426 335,66 476 768,99 529 635,84 6.1. Perdagangan 292 215,76 349 737,00 379 714,92 415 943,96 464 969,73 516 208,25 6.2. Hotel 684,33 795,37 892,21 969,74 1 060,19 1 176,21 6.3. Restoran/Rumah makan 6 556,88 7 557,07 8 329,34 9 421,95 10 739,06 12 251,38 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 87 796,37 103 853,43 123 643,48 144 541,68 164 647,85 182 909,36 7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 77 802,76 92 374,62 110 938,42 130 472,49 149 020,39 165 467,59 7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau Danau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7.3. Pengangkutan Udara 86,89 99,65 118,78 139,79 167,54 183,36 7.4. Jasa Penunjang Angkutan 233,60 263,18 297,12 334,73 375,39 419,71 7.5. Komunikasi 9 673,12 11 115,97 12 289,17 13 594,68 15 084,54 16 838,70
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 95
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN 15 859,14 18 177,42 20 900,26 23 414,40
26 422,06 29 606,39 8.1. B a n k 5 080,96 6 053,20 7 327,70 8 931,98 10 667,00 12 359,80 8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1 170,72 1 291,33 1 398,55 1 495,85 1 598,76 1 719,41 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8.4. Sewa Bangunan 9 554,31 10 775,23 12 111,16 12 918,64 14 082,21 15 446,78 8.5. Jasa Perusahaan 53,15 57,66 62,85 67,93 74,09 80,39 9. JASA-JASA 107 865,14 120 573,01 130 013,49 139 955,19
158 805,48 178 304,29
9.1. Pemerintahan Umum 103 673,33 115 706,27 124 474,44 133 705,41 151 757,28 170 385,77 9.2. Sosial Kemasyarakatan 1 633,07 1 803,77 2 045,06 2 380,54 2 633,10 2 885,70 9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan 1 100,71 1 297,52 1 530,61 1 711,32 1 951,81 2 191,51 9.4. Perorangan dan Rumah Tangga 1 458,03 1 765,45 1 963,39 2 157,91 2 463,28 2 841,31
P D R B BERLAKU 1 905 922,36 2 229 262,54 2 375 115,21 2 543 017,89 2 768 869,21 3 005 627,38
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
**) Angka Sementara
*) Angka Diperbaik
PDRB Nagan Raya menurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan tahun 2000 dapat dilihat dalam tabel 2.85 dibawah ini.
Tabel 2.85 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011**) 2012**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. PERTANIAN
423 593,75
424 452,41 429 820,83 441 673,01 455 818,68 471 885,63
1.1. Tanaman Bahan Makanan 140 473,00 141 619,90 143 217,16 145 130,04 147 114,19 149 507,38 1.2. Tanaman Perkebunan 166 929,09 167 012,27 171 578,79 181 902,28 192 736,68 204 165,36 1.3. Peternakan 64 071,71 65 250,74 66 229,65 67 323,56 68 537,52 69 877,19 1.4. Kehutanan 24 388,03 22 404,19 20 258,52 18 178,14 17 646,81 17 811,91 1.5. Perikanan 27 731,92 28 165,31 28 536,71 29 138,99 29 783,47 30 523,78 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
13 906,74 15 695,14 17 611,67 19 173,68 21 803,48 26 014,85
2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 1 225,80 4 135,20
2.2. Penggalian dan Penggaraman 13 906,74 15 695,14 17 611,67 19 173,68 20 577,68 21 879,65
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 28 003,75 29 289,12 29 995,82 30 840,29 32 594,10 34 792,06
3.1. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3.2. Industri tanpa Migas 28 003,75 29 289,12 29 995,82 30 840,29 32 594,10 34 792,06
4. LISTRIK DAN AIR MINUM 1 846,07 2 128,48 2 437,92 2 736,30 3 036,39 3 322,95
4.1. Listrik 1 846,07 2 128,48 2 437,92 2 736,30 3 036,39 3 322,95
4.2. Air Minum 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5. BANGUNAN/KONTRUKSI 36 395,84 40 621,11 45 011,94 48 625,61 52 355,00 56 480,11
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 221 008,18 230 685,22 237 591,40 245 824,92 255 509,02 266 929,85
6.1. Perdagangan 217 245,22 226 739,07 233 503,22 241 539,22 250 958,67 262 089,83
6.2. Hotel 332,20 347,80 355,61 361,20 368,65 378,89
6.3. Restoran/Rumah makan 3 430,76 3 598,35 3 732,58 3 924,50 4 181,70 4 461,13
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 45 929,21 52 532,12 57 424,27 62 796,30 68 289,43 74 118,83
7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 40 286,85 46 560,79 51 092,01 56 027,19 61 042,75 66 333,88
7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7.3. Pengangkutan Udara 42,55 43,86 50,40 55,98 61,19 62,92
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 96
7.4. Jasa Penunjang Angkutan 144,02 151,32 159,31 170,41 184,20 195,33
7.5. Komunikasi 5 455,79 5 776,15 6 122,56 6 542,72 7 001,30 7 526,71
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 7 915,81 8 242,87 8 608,33 9 028,81 9 521,96 9 984,13
8.1. B a n k 2 180,92 2 349,73 2 524,63 2 820,42 3 152,35 3 428,39
8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 789,32 822,79 860,21 883,17 911,50 944,61
8.3. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8.4. Sewa Bangunan 4 909,16 5 032,94 5 184,88 5 285,56 5 417,38 5 569,29
8.5. Jasa Perusahaan 36,40 37,40 38,61 39,66 40,74 41,83
9. JASA-JASA 88 430,01 94 836,55 101 090,87 107 159,78 114 312,54 121 208,21
9.1. Pemerintahan Umum 85 974,96 92 204,82 98 258,79 104 116,90 111 032,45 117 694,38
9.2. Sosial Kemasyarakatan 836,10 872,13 920,99 981,72 1 059,16 1 123,03
9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan 554,93 590,00 627,73 668,35 712,08 759,22
9.4. Perorangan dan Rumah Tangga 1 064,02 1 169,60 1 283,36 1 392,81 1 508,85 1 631,57
P D R B KONSTAN 867 029,35 898 483,01 929 593,05 967 858,70 1 013 240,59 1 064 736,62
Sumber : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Nagan Raya 2007-2012
**) Angka Sementara
*) Angka Diperbaiki
2.1.4.2. Fasilitas Wilayah / Infratruktur
Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing
daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas
ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah).
Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin
kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait
dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas
perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi.
a. Fasilitas Perhubungan Darat
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas
akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas
barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil
pertanian dari pedesaaan.
- Kondisi Jaringan Jalan
Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya pada tahun
2008 mencapai 641.1 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 97
wewenang negara 82 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Aceh
117,6 kilometer. Sedangkan sepanjang 327.3 kilometer di bawah wewenang
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tahun 2013 jumlah panjang jalan ini
meningkat meningkat sepanjang 1004.94 km. Penambahan ini disebabkan
oleh adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar Kecamatan
maupun antar desa di Kabupaten Nagan Raya sepanjang tahun 2013.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.86 dan Tabel 2.87.
Tabel 2.86
Kondisi Panjang Jaringan Jalan Menurut Status Jalan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
No Uraian Satuan Tahun
Rata-Rata
Pertamba
han
pertahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jalan Negara KM 82.0 82.0 82.0 82.0 82.0 82 0.000
2 Jalan Provinsi KM 117.6 117.6 117.6 117.6 117.6 117.6 0.000
3 Jalan Kabupaten KM 381.4 490.4 509.8 617.5 642.9 648.29 5.39
4 Jalan Kecamatan KM 60.1 109.3 35.2 128.7 127.3 157.05 30.2
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.87
Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013
N
o Keadaan Satuan
Status Jalan
Tahun
2008 Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 21.6 6.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 283.5 15.7
c. Tanah KM 38.4
d. Tidak Diperinci KM
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 106.6 3.8 3.8
b. Sedang KM 0.0 3.0 241.7 30.0
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 98
c. Rusak Ringan KM 0.0 4.0 81.8 6.0
d. Rusak Berat KM 0.0 4.0 0.0 287.6
N
o Keadaan Satuan
Status Jalan Tahun 2009
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.1 2.0 22.8 7.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 369.5 37.1
c. Tanah KM 65.2
d. Tidak Diperinci KM
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -4.0 3.8 16.8
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 35.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 2.0 81.8 7.0
d. Rusak Berat KM 0.0 4.0 163.1 268.5
N
o Keadaan Satuan
Status Jalan
Tahun
2010
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.1 2.0 26.3 3.8
b. Kerikil KM 0.0 0.0 381.5 13.8
c. Tanah KM 17.7
d. Tidak Diperinci KM
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -3.0 3.8 20.5
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 10.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 2.0 81.8 5.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 182.5 291.8
N
o Keadaan Satuan
Status Jalan
Tahun
2011
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 29.3 4.8
b. Kerikil KM 0.0 0.0 465.1 40.3
c. Tanah KM 83.6
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 99
d. Tidak Diperinci KM
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 79.0 -3.0 3.8 25.3
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 39.0
c. Rusak Ringan KM 3.0 0.0 81.8 10.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 290.2 253.0
N
o Keadaan Satuan
Status Jalan
Tahun
2012
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0.0 0.0 32.6 6.0
b. Kerikil KM 0.0 0.0 476.2 45.4
c. Tanah KM 75.9
d. Tidak Diperinci KM
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82.0 -3.0 3.8 31.3
b. Sedang KM 0.0 0.0 241.7 39.0
c. Rusak Ringan KM 0.0 0.0 81.8 10.0
d. Rusak Berat KM 0.0 3.0 315.6 247.0
No Keadaan Satuan
Status Jalan
Tahun
2013
Negara Propinsi Kabupaten Kecamatan
I Jenis Permukaan
a. Diaspal KM 0 0 35.6 8
b. Kerikil KM 0 0 612.69 52.7
c. Tanah KM 0 0 0 96.35
d. Tidak Diperinci KM 0 0 0 0
II Kondisi Jalan
a. Baik KM 82 109.3 30 39.3
b. Sedang KM 0 2.2 273.1 52.6
c. Rusak Ringan KM 0 3.1 92 18.6
d. Rusak Berat KM 0 3 253.19 47
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 100
- Perhubungan Laut
Sistem transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya memiliki peranan
penting dalam mendukung pergerakan barang. Kondisi eksisting transportasi
laut di Kabupaten Nagan Raya digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan,
perjalanan wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut
serta penelitian.
- Perhubungan Udara
Perhubungan udara di Kabupaten Nagan Raya berdasarkan
perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan Visibility
rencana peluasan Bandara Cut Nyak Dhien yang dilanjutkan dengan
penyusunan Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan
2010 dengan lokasi di Kecamatan Suka Makmue yang diperkirakan akan
diperluas landasan akan selesai tahun 2016 mendatang dengan fungsi
lapangan udara sebagai penunjang di kawasan Pantai Barat.
Untuk mendukung rencana pengembangan pembangunan Bandara
Nagan Raya tersebut beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan
sebagai basis kegiatan ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan
dikembangkan sebagai pusat bisnis dan sekaligus meningkatkan kinerja
operasi bandara secara keseluruhan. Persiapan awal dalam mengantisipasi
pelaksanaan pembangunannya di sekitar lokasi yang ditetapkan perlu
pembebasan lahan, penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam
mengantisipasi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan
Area Bebas Bangunan serta Kawasan Ambang Kebisingan.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 101
- Pengairan/Irigasi
Dalam struktur perekonomian Kabupaten Nagan Raya , sektor
pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut
sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian.
Data rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.88 dan
Tabel 2.89.
Tabel 2.88
Penggunaan Lahan Menurut Jenis
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
No Keterangan Luas Lahan
Persentase Penggunaan Lahan
(Ha) (%)
1 Bandara 103.25 0.03
2 Danau 115.56 0.03
3 Hutan 168,541.49 47.54
4 Industri 82.35 0.02
5 Perkebunan 43,859.81 12.37
6 Perkebunan Masyarakat 1,308.45 0.37
7 Pemukiman 6,894.40 1.94
8 Pertanian Lahan Kering 104,083.66 29.36
9 Rawa 13,176.77 3.72
10 Sawah 8,869.84 2.50
11 Sungai 2,640.06 0.74
12 Tanah Terbuka 4,815.49 1.36
Jumlah 354,491.13 100.00
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
Tabel 2.89
Luas lahan Sawah Teraliri Jaringan Irigasi (Ha)
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
NO Uraian
Luas lahan sawah (Ha)
Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Irigasi Teknis 7,386 7,386 7,426 7,426 7,775 7,775
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 102
2 Irigasi Semi Teknis 2,885 2,885 3,180 3,242 3,242 3,242
3 Irigasi Sederhana
(Irigasi Desa) 1,050 1,080 1,230 1,310 2,110 3,310
Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
2.1.4.3. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci
keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus
benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja
yang kreatif, terampil, disiplin, produktif dan professional serta mampu
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai
SDM dapat terlihat di antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan
SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan
penduduk.
Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dilihat dari
kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut
bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10
tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP
sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan
pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang
menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar daripada
perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar,
maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami
peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya.
Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak
tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki.
Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan
pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 103
ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat
yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.
Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10
tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dapat
terlihat padaTabel 2.90.
Tabel 2.90
Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
NO Jenjang
Pendidikan
Jenis Kelamin %
Laki-Laki Perempuan (P)
Jumlah (L)+(P) (L)
1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81
2 SD 29.00 32.61 30.75
3 SLTP 25.68 20.05 22.95
4 SLTA 21.32 13.49 17.53
5 D1/D2/D3 1.55 4.87 3.15
6 D4/S1 2.71 2.89 2.80
7 S2/S3 - - -
8 SLTP+ 51.26 41.30 46.43
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Tingkat Ketergantungan penduduk Selama periode 2008-2010
menunjukkan angka beban ketergantungan Kabupaten Nagan Raya hampir
tidak berbeda. Pada tahun 2008 rata-rata dari 100 penduduk usia produktif
menanggung sekitar 69 penduduk tidak produktif. Pada tahun 2010 angka
ketergantungan penduduk Kabupaten Nagan Raya menjadi sekitar 66.
Menurunnya angka beban ketergantungan diikuti pula dengan menurunnya
proporsi penduduk usia muda (<15 tahun) dan naiknya proporsi penduduk
produktif, meskipun penduduk tua sedikit meningkat. Meningkatnya proporsi
penduduk produktif dibandingkan proporsi penduduk tua serta penurunan
penduduk produktif, akhirnya menurunkan angka ketergantungan secara
keseluruhan. Struktur umur penduduk Kabupaten Nagan Raya berada pada
tahap transisi antara penduduk muda menjadi penduduk tua. Hal ini karena
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 104
proporsi penduduk mudanya (di bawah 15 tahun) kurang dari 40 persen,
tetapi proporsi penduduk tuanya (usia 65+) masih kurang dari 5 persen.
Gambaran lebih lanjut mengenai Komposisi Penduduk dan Angka
Ketergantungan dapat dilihat pada table 2.91.
Tabel 2.91 Komposisi Penduduk dan Angka Ketergantungan
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2010
Tahun 0-14
tahun
15-64
tahun 65 tahun +
Angka
Ketergantungan
(1) (2) (3) (4) (5)
2008 31,36 59,23 9,41 68,84
2009 31,37 59,23 9,40 68,83
2010 30,12 60,42 9,46 65,50
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, Statistik Kesra 2012
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPK Sampai
Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation”
antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan
serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riel saat
perencanaan sedang dibuat. Permasalahan pembangunan diperoleh dari
hasil analisis gambaran umum daerah dan analisis capaian kinerja daerah.
Potensi Permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul
dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan
yang tidak diatasi untuk menggapai peluang dan meminimalisasi hambatan.
Untuk mengefektifkan sistem perencanaan pembangunan daerah dan
bagaimana visi/misi daerah dibuat dengan sebaik-baiknya,dibutuhkan
pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dihadapi.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 105
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah
untuk mengindentifikasi berbagai factor yang mempengaruhi keberhasialan /
kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang
berhubungan dengan kemampuan manejemen pemerintahan dalam
memperdayakan kewenangan yang dimilikinya. Selanjutnya,indentifikasi
permasalahan pembangunan dilakuan trehadap seluruh bidang urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara terpisah atau sekaligus
terhadap beberapa urusan.Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahaan daerah.
Tidak semua permasalahan tiap urusan dijadikan sasaran pokok
selama 20 (dua puluh) tahun kedepan, mengingat keterbatasan pendanaan,
isu strategis yang muncul,focus kepada agenda paling strategis,dan
hubungannya dengan agenda pembangunan yang telah berhasil dicapai
diperiode sebelumnya. Dengan pendekatan manajemen strategis,
permasalahan pada urusan atau gabungan urusan yang dijadikan sebagai
dasar penentuan sasaran pokok adalah permasalahan-permasalahan yang
memiliki dampak paling tinggi terhadap pembangunan dan kriteria-kriteria
lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan
Raya
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 106
Tabel 2.92
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan Raya
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 107
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 108
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 109
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 110
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 111
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah
Bedasarkan hasil evaluasi, secara umum permasalahan yang masih
dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yaitu :
1. Angka kemiskinan yang masih cukup tinggi;
2. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
untuk mendukung perekonomnian daerah yang lestari;
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 112
3. Belum optimalnya pengelolaan investasi dan industri yang berakibat
masih rendahnya investasi;
4. Rendahnya daya saing produk Kabupaten Nagan Raya pada lingkup
Nasional maupun Internasional;
5. Kurangnya kualitas manajemen usaha kecil menengah, inovasi produk,
dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha, serta belum
optimalnya pengembangan pasar tradisional;
6. Belum optimalnya pengembangan industri olahan hasil pertanian;
7. Masih berkurangnya partisipasi masyarakat pelaku usaha dalam
pengembangan objek dan daya tarik pariwisata;
8. Terbatasnya kualifikasi dan kompetensi pendidik dan kurangnya peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
9. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dan masih adanya anjaman
penyakit;
10. Belum optimalnya tataguna dan tatakelola air;
11. Belum optimalnya pengelolaan budaya dan penerapan nilai-nilai luhur
budaya;
12. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa dan
tata kelola pemerintahan Desa;
13. Belum optimalnya sistem informasi layanan publik dan masih lemahnya
reformasi birokrasi serta tata kelola pemerintah yang baik;
2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Priorotas Dan
Sasaran Pembangunan Daerah
Sejak terbentuk secara definitif pada tahun 2002, Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya terus berupaya melaksanakan pembangunan demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Disamping hasil pembangunan yang
telah dicapai, baik yang terkait dengan urusan wajib maupun pilihan yang
diemban Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam melaksanakan
pembangunan, dijumpai pula beberapa permasalahan pembangunan yang
harus diatasi dan dituntaskan dalam jangka menengah ke depan (periode
2012-2017). Permasalahan tersebut akan diatasi secara terpadu,
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 113
komprehensif, dan tepat, mengingat dampaknya berpotensi begitu besar
menghambat kemajuan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya. Inti
permasalahan tersebut terjadi pada umumnya akibat terbatasnya
kemampuan anggaran pemerintah, kurangnya sarana dan prasarana
pendukung, dan relatif rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Adapun
permasalahan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya yang harus diatasi
dalam jangka menengah ke depan dirangkum sebagai berikut.
2.3.1.1 Implementasi Syariat Islam Belum Maksimal
Provinsi Aceh diberi kewenangan khusus oleh Pemerintah Pusat
melalui penyelenggaraan keistimewaan Aceh untuk melaksanakan Syariat
Islam. Lebih lanjut, lahirnya Undang-undang No.11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh semakin memperkuat legitimasi dan menjadi momentum
bagi Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk mewujudkan masyarakat
yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan ajaran Islam. Nilai-nilai Islami
yang selama ini kurang maksimal diamalkan masyarakat, harus dibangkitkan
kembali dan diaktualisasikan secara terus menerus dalam setiap kehidupan,
termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Merujuk Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2012-2017 yaitu “Mewujudkan Kabupaten Nagan Raya
sebagai sentral Pertumbuhan Kawasan Barat Selatan Aceh yang Maju,
Sejahtera, dan Mandiri berlandaskan pada Syariat Islam dengan
Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat”, bermakna bahwa
pelaksanaan Syariat Islam merupakan prioritas utama yang harus diwujudkan
secara nyata di Kabupaten Nagan Raya. Implementasi Syariat Islam secara
kaffah harus ditingkatkan di seluruh aspek kehidupan, baik perorangan,
keluarga, di kalangan pemerintahan, maupun di lingkungan sosial
kemasyarakatan.
Belum sempurnanya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
nilai-nilai Islami di kalangan masyarakat Kabupaten Nagan Raya merupakan
permasalahan serius yang menyebabkan Syariat Islam belum terlaksana
secara kaffah. Kehidupan modernisasi yang didorong perkembangan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 114
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) turut pula menggeser
nilai-nilai syariat Islam. Kondisi tersebut telah mewabah pada generasi muda
dan teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, masih lemahnya
pengawasan dari instansi terkait juga menyebabkan masih terjadinya
pelanggaran syariat Islam di Kabupaten Nagan Raya.
Untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang Islami,
pemantapan akidah dan pemahaman ajaran Islam mutlak diproritaskan.
Selain itu, program-program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan
juga harus ditingkatkan, termasuk mengoptimalkan peran ulama dalam
mendorong pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di Kabupaten Nagan
Raya untuk lima tahun mendatang.
2.3.1.2 Tata Kelola Pemerintahan yang Belum Maksimal
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good
governance) merupakan amanah yang harus diwujudkan dalam upaya
meningkatkan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Dalam kaitan itu,
birokrasi dan struktur organisasi pemerintah yang dibentuk harus efektif dan
efisien serta mampu meningkatkan pelayanan publik berkualitas yang
dibutuhkan masyarakat. Jika ini dapat direalisasikan, maka tata kelola
pemerintahan yang baik dapat diwujudkan dalam jangka menengah ke
depan (periode 2012-2017). Karena itu, upaya strategis yang harus
dilakukan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam jangka menengah ke
depan, mulai dari penataan birokrasi, memodernisasi birokrasi, penataan
kembali struktur organisasi, perbaikan sistem kerja, pembuatan indikator
kinerja organisasi dan kinerja pegawai, pembuatan prosedur operasi standar
(SOP), dan penyusunan standar pelayanan minimal (SPM).
Tata kelola pemerintahan yang baik tercermin pula dari pengelolaan
keuangan daerah yang menganut prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
dan profesional. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Pasal 17 ayat (1), mengamanatkan APBD disusun sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan
daerah. Lebih lanjut, dalam penyusunannya diupayakan pula belanja
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 115
operasional tidak melampaui pendapatan dalam tahun anggaran
bersangkutan. Di sisi lainnya, belanja publik (belanja langsung) yang
berimplikasi langsung terhadap kebutuhan masyarakat harus lebih besar dari
belanja aparatur (belanja tidak langsung).
2.3.1.3 Kemiskinan dan Ketimpangan Wilayah
Kemiskinan merupakan isu strategis nasional dan daerah yang harus
ditanggulangi secara komprehensif dan berkelanjutan. Meskipun cenderung
menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun secara statistik persentase
penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya masih tergolong tinggi yang
melebihi angka rata-rata Nasional dan Provinsi Aceh. Kemiskinan bersifat
multidimensi, karena bukan hanya menyangkut ukuran pendapatan semata
tetapi juga kerentanan dan kerawanan orang atau masyarakat untuk menjadi
miskin. Selain itu, masalah kemiskinan juga menyangkut kegagalan dalam
pemenuhan hak dasar masyarakat dalam menjalani kehidupan secara
bermartabat.
Kondisi tersebut mengindikasikan permasalahan kemiskinan di
Kabupaten Nagan Raya masih memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh
dari pembuat kebijakan dan seluruh pemangku kepentingan. Masalah
kemiskinan merupakan hal mendasar yang harus ditangani secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Karena itu, diperlukan dukungan dan
peran aktif semua pihak untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Nagan
Raya. Dengan demikian, visi dan misi pembangunan jangka menengah
Kabupaten Nagan Raya akan dapat diwujudkan lima tahun ke depan.
Terbatasnya investasi di daerah dan belum adanya keterkaitan yang
kuat antarsektor pembangunan, khususnya pertanian dan industri
pengolahan menyebabkan pula terbatasnya lapangan kerja di Kabupaten
Nagan Raya. Selain itu, iklim usaha yang relatif kondusif dan kebijakan
investasi yang masih tumpang tindih antara pemerintah pusat dan
Pemerintah Aceh sesuai implimentasi UU No.11 Tahun 2006 turut
menghambat arus investasi di Kabupaten Nagan Raya. Implikasinya, masih
ditemui angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan secara layak.
Masalah pengangguran akan terus diupayakan diatasi secara bijak dan tepat
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 116
serta menjadi prioritas selama lima tahun ke depan di Kabupaten Nagan
Raya. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya akan memastikan dan berusaha
menyediakan kesempatan kerja yang seluasnya bagi tenaga kerja terampil,
inovatif, dan kreatif di segala bidang pembangunan.
Dalam jangka menengah ke depan, kebijakan dan implimentasi
pembangunan yang pro growth, pro job dan pro-poor akan sangat
bermanfaat dan memberikan efek pengganda bagi kesinambungan
pendapatan masyarakat. Pengurangan kemiskinan harus dilakukan secara
sinergis dan komprehensif yang melibatkan antar SKPK di Kabupaten Nagan
Raya. Dukungan anggaran dan implimentasi program pembangunan pro
growth, pro job dan pro-poor dari pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh
dinilai pula sangat strategis serta diharapkan intensitasnya terus meningkat
dalam jangka menengah ke depan. Antara lain, mencakup penguatan
program PNPM mandiri perdesaan dan perkotaan, peningkatan alokasi
dana gampong, bantuan kredit usaha kerja bagi pelaku UMKM, bantuan
raskin, dan pemberdayaan sosial-ekonomi lainnya yang diharapkan dapat
mengurangi penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya secara bertahap
dan berkelanjutan.
Isu strategis lainnya adalah disparitas antarwilayah di Kabupaten
Nagan Raya. Relatif meratanya pembangunan antarwilayah telah
menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan, terutama di gampong-
gampong tertinggal. Terbatasnya anggaran pemerintah, salah satunya
merupakan pemicu tidak semua daerah mendapat pembangunan
infrastruktur dan pelayanan pembangunan sosial-ekonomi. Ketimpangan
antarwilayah akan ditanggulangi melalui penyediaan infrastruktur yang
representatif yang bersumber dana dari pemerintah pusat, Pemerintah Aceh,
dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Diupayakan pula melalui pinjaman
lunak dan mengandalkan investasi swasta yang diharapkan dalam jangka
menengah disparitas pembangunan antarwilayah dapat diatasi secara
berkelanjutan.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 117
2.3.1.4 Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Sejalan dengan globalisasi dan Otonomi Daerah, tingkat persaingan di
tingkat global, regional, dan nasional semakin kompetitif. Setiap daerah terus
berlomba dan melakukan berbagai inovasi yang kreatif untuk meraih
keunggulan komparatif dan kompetitif demi mendorong pertumbuhan
ekonominya. Karena itu, perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam
menyusun pengembangan perekonomian di masa mendatang di Kabupaten
Nagan Raya. Daya saing merupakan indikator kunci agar Kabupaten Nagan
Raya dapat menghadapi persaingan global. Oleh karena itu, infrastruktur dan
sumber daya manusia yang mempunyai produktifitas tinggi serta kepastian
hukum harus menjadi prioritas strategi jangka menengah.
Tingkat daya saing sumberdaya manusia Kabupaten Nagan Raya
yang diukur dari perbandingan tenaga kerja berpendidikan tinggi dengan
jumlah penduduk masih sangat timpang. Itu artinya, kualitas tenaga kerja di
Kabupaten Nagan Raya masih relatif menggembirakan. Dari sisi produktivitas
ekonomi, yang diukur dari angka ketergantungan (dependency ratio) antara
penduduk usia produktif dan non produktif juga relatif tinggi. Kondisi ini
diperkirakan dalam jangka menengah dapat menghambat percepatan
pembangunan daerah akibat pengelolaan sumberdaya ekonomi lokal yang
cenderung tidak optimal. Rendahnya kualitas keahlian dan keterampilan
tenaga kerja menyebabkan pula kesulitan dalam meraih peluang-peluang
strategis kesempatan kerja serta akan menghadapi tantangan kerja yang
lebih berat sesuai dengan perkembangan dan dinamika global.
Pembangunan manusia menjadi prioritas yang akan dilaksanakan
dalam jangka menengah di Kabupaten Nagan Raya. Kualitas pembangunan
manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
Indeks Pembangunan Gender (IPG) relatif menggembirakan, meskipun
cenderung mengalami perbaikan setiap tahunnya. Saat ini kedudukan
pembangunan manusia Kabupaten Nagan Raya termasuk kategori
menengah atas. Karena itu, terobosan kebijakan dan program pembangunan
manusia yang inovatif akan terus digulirkan demi mencapai pembangunan
manusia berkualitas dan menempati kategori tinggi.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 118
Disisi lainnya, upaya peningkatan kualitas SDM sebagai tindak lanjut
dari perbaikan daya saing tidak hanya berkutat secara kuantitas, namun akan
lebih difokuskan secara kualitas. Perbaikan tersebut diupayakan melalui
penguatan pendidikan berkualitas di semua jenjang pendidikan, peningkatan
layanan kesehatan, peningkatan kerjasama dengan dunia usaha serta
memperluas kesempatan magang, pelatihan dan studi lanjut.
2.3.1.5 Terbatasnya Investasi dan Rendahnya Pendapatan Asli Daerah
Untuk mendorong percepatan pembangunan Kabupaten Nagan Raya
sekaligus mencapai visi jangka menengah daerah dibutuhkan penanaman
modal (investasi) yang cukup. Investasi tersebut diperlukan untuk
membangun infrastruktur dan pengembangan industrialisasi berbasis
pertanian. Oleh karena itu, kebijakan pembiayaan pembangunan infrastruktur
perlu diprioritaskan, baik bersumber dari dana masyarakat dan dunia usaha,
termasuk investor asing dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
sarana dan prasarana secara proporsional. Hal ini merupakan tantangan
yang memerlukan berbagai penyempurnaan kebijakan investasi di daerah,
pengaturan pajak, dan reformasi di sektor keuangan guna memfasilitasi
kebutuhan pendanaan kurun waktu 2012-2017.
Kondisi keuangan daerah Kabupaten Nagan Raya masih didominasi
dana perimbangan (DAU, DAK, dan bagi hasil pajak dan non pajak) dalam
mendorong kinerja pembangunan daerah. Implikasinya, tingkat
ketergantungan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terhadap pemerintah
pusat dalam hal pendanaan pembangunan cukup besar. Sementara
pendapatan asli daerah (PAD) yang diharapkan berperan penting dalam
pendanaan pembangunan masih belum optimal. Salah satunya, adalah
belum lengkapnya data tentang objek pajak dan retribusi daerah yang akurat.
Data potensi PAD sangat berperan penting dalam penentuan target yang
ditetapkan setiap tahunnya. Data potensi PAD juga sangat diperlukan sebagai
masukan dalam perumusan kebijakan peningkatan PAD serta pengelolaan
PAD yang transparan dan akuntabilitas.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 119
Disamping itu, belum memadainya sarana pendukung bagi instansi
pengelola PAD dan terbatasnya aparatur yang turut mengelola pajak daerah
dan retribusi daerah menyebabkan pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah tidak optimal. Dengan demikian, hasil penerimaan yang dicapai pun
masih relatif rendah atau tidak mencapai target yang telah direncanakan.
Lemahnya penegakan hukum atau sanksi bagi wajib pajak juga
mempengaruhi kecilnya kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah
Kabupaten Nagan Raya. Meskipun Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
telah menetapkan Qanun-qanun yang mengatur PAD termasuk sanksinya,
namun akibat lemahnya penegakan hukum atau pelaksanaan sanksi
tersebut disinyalir wajib pajak semakin leluasa untuk tidak membayar pajak.
Tingkat pendapatan masyarakat yang masih relatif rendah turut pula
menyebabkan kontribusi PAD relatif kecil terhadap penerimaan daerah.
Kondisi ini terjadi akibat minimnya investasi di Nagan Raya. Hingga saat ini
aktivitas ekonomi masih sangat bergantung dari pengeluaran (belanja)
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Sementara peran dunia usaha/swasta
masih relatif kecil dalam mendorong percepatan ekonomi daerah di
Kabupaten Nagan Raya.
Upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah bersumber dari PAD
merupakan keharusan dan dilakukan secara berkelanjutan. Peningkatan
berbagai sumber PAD dapat dilakukan pada tingkatan kebijakan dan
administrasi. Upaya peningkatan PAD dengan kebijakan dilakukan melalui
strategi ekstensifikasi jenis pungutan retribusi daerah serta memperbaiki
administrasi pajak daerah dan retribusi daerah melalui perbaikan sistem dan
prosedur koleksi melalui perbaikan basis data, penghitungan potensi
penerimaan, mekanisme penagihan, dan lain sebagainya yang ditujukan
untuk intensifikasi pungutan pajak dan retribusi.
Selanjutnya, strategi intensifikasi diarahkan untuk mengoptimalkan
tingkat pemungutan penerimaan potensi objek-objek PAD yang sudah
berjalan (on-going) yang didukung dengan penyempurnaan atau Qanun-
qanun yang telah ada, pemantapan sumberdaya pemungut, dan peningkatan
sarana dan prasarana pendukung. Sedangkan strategi ekstensifikasi
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 120
diarahkan untuk meningkatkan penerimaan PAD melalui perluasan objek-
objek PAD yang sesuai dengan aturan/perundang-undangan yang berlaku
disertai dengan qanun, dan optimalisasi potensi-potensi sumberdaya
ekonomi berbasis sektor unggulan.
2.3.1.6 Nilai Tambah Pertanian yang Masih Rendah
Struktur ekonomi kabupaten Nagan Raya bertumpu pada sektor
pertanian sebagai leading sektor. Kontribusi sektor pertanian terhadap
ekonomi Nagan Raya menempati urutan teratas. Sektor ini juga menyerap
hampir setengah dari tenaga kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor
pertanian dalam pembangunan ekonomi Naga Raya. Namun sektor ini belum
memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan petani dan
nelayan. Tingkat pertambahan nilai dari komoditas pertanian sebagai
produksi utama Nagan Raya masih rendah. Sebagian besar komoditas
pertanian belum diolah dan dijual dalam bentuk bahan mentah. Hal ini
menimbulkan kerentanan jika terjadi gejolak harga komoditas lokal dan
global. Pengolahan komoditas pertanian menjadi penting untuk memberi nilai
tambah, membuka peluang tenaga kerja dan memperluas serapan
komoditas. Karena itu, perubahan paradigma pembangunan sektor pertanian
mutlak diperlukan dengan prioritas peningkatan nilai manfaat dari produk-
produk pertanian.
2.3.1.7 Masih Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya sepanjang
tahun 2007-2010 masih cenderung tumbuh lambat dari pertumbuhan
ekonomi nasional, meskipun terus bergerak naik dalam dua tahun terakhir.
Kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya juga
menunjukkan fluktuasi. Kondisi tersebut mengindikasikan fondasi ekonomi
Kabupaten Nagan Raya masih rawan dari berbagai gejolak dan goncangan
ekonomi, baik dipicu secara internal maupun eksternal. Akhir tahun 2010,
tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya sebesar 4,12
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 121
persen, jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,46
persen dan Provinsi Aceh sebesar 5,32 persen.
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya
berkait erat dari berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam upaya mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Permasalahannya, antara
lain, berupa masih terbatasnya investasi swasta, minimnya anggaran yang
diimplementasikan untuk sektor-sektor produktif, dan belum optimalnya
pendayagunaan sumberdaya ekonomi lokal. Karena itu, dalam kurun waktu
lima tahun ke depan akan diarahkan kebijakan yang lebih tepat dan terarah
guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi berkualitas. Kebijakan yang
dapat mendorong minat para calon investor untuk menanamkan modalnya di
Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu sangat penting diupayakan,
disamping pula berupaya keras mendorong meningkatkan kapasitas UMKM
dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ekonomi lokal dalam mendukung
aktivitas perdagangan dan perluasan penyerapan tenaga kerja.
2.3.1.8 Rendahnya Produktivitas Koperasi dan UMKM
Koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan
basis ekonomi kerakyatan dan menempati posisi strategis dalam upaya
mendorong perekonomian Kabupaten Nagan Raya, memperluas penyerapan
tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai
program pembangunan yang digulirkan kurun waktu lima tahun terakhir
diakui bahwa berdampak positif dalam upaya pemberdayaan koperasi dan
UMKM. Di sisi lain, koperasi dan UMKM masih pula dihadapkan berbagai
permasalahan klasik yang belum teratasi secara tuntas sehingga
memerlukan penanganan cepat dan berkelanjutan. Berbagai masalah
tersebut telah menyebabkan rendahnya produktivitas koperasi dan UMKM di
Kabupaten Nagan Raya.
Permasalahan spesifik yang dihadapi koperasi dan UMKM di
Kabupaten Nagan Raya mencakup terbatasnya akses UMKM terhadap
sumberdaya produktif, kurang kondusifnya iklim usaha, masih rendahnya
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 122
kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, dan terbatasnya jangkauan
pemasaran produk UMKM. Terbatasnya akses UMKM terhadap sumber
daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi, dan
pasar. Kurang kondusifnya iklim usaha di antaranya terkait dengan lemahnya
koordinasi lintas SKPK dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan
koperasi dan UMKM, persaingan usaha yang tidak sehat, dan pungutan
sebagai sumber PAD yang memberatkan UMKM. Kualitas kelembagaan dan
organisasi koperasi yang lemah akibat manajemen pengelolaan koperasi
kurang profesional, koperasi terbentuk tanpa didasari kepentingan ekonomi
bersama, dan masih adanya pertentangan kepentingan dalam koperasi.
Pemberdayaan koperasi dan UMKM harus menjadi perhatian
sungguh-sungguh mengingat Kabupaten Nagan Raya berada di lintasan
strategis di wilayah barat-selatan Provinsi Aceh. Bahkan, dalam jangka
menengah ke depan Kabupaten Nagan Raya harus menjadi sentral
perdagangan barang dan jasa terbesar di wilayah barat-selatan Aceh yang
didukung dengan ketersediaan infrastruktur energi (listrik). Karena itu,
pemberdayaan koperasi dan UMKM dalam periode 2012-2017 diharapkan
memberikan kontribusi positif dalam memperluas penyediaan lapangan
kerja, mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah yang
berkualitas, dan memeratakan peningkatan pendapatan.
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaran Urusan Pemerintahan
Daerah.
Gambaran tentang faktor-faktor penentu keberhasilan dan
permasalahan yang dihadapi serta solusi berdasarkan bidang
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, selengkapnya disajikan
sebagai berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 123
Tabel 2.93 Identifikasi Permasalahan Peneyelenggaraan Urusan Pemerintahan
No Urusan
(Wajib/Pilihan)
Faktor-Faktor
Penentu
Keberhasilan
Permasalahan dan Solusi
1 2 3 4
I
1
2
Urusan Wajib
Pendidikan
Kesehatan
Adanya dukungan pendanaan pendidikan dari pemerintah pusat (BOS pusat), BOS provinsi, Beasiswa siswa miskin, Dana Otsus, Tunjangan Sertifikasi dan DAK Adanya dukungan lintas sektor dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan serta adanya dukungan dana berupa DAK bidang kesehatan,
Permasalahan:
1. Cakupan pelayanan pendidikan yang dibutuhkan semakin luas, harus mempertimbangan sebaran jumlah penduduk usia sekolah
2. Kualitas tenaga pendidkan yang memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik belum mencukupi
3. Kurang nya beasiswa untuk masyarakat miskin
Solusi : 1. Perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
2. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru dan kepala sekolah
3. Perluasan dan memberi peluang yang sebesar-besarnya kepada masyarakat miskin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan cara memberikan beasiswa.
Permasalahan: 1. Kurangnya jumlah dokter,
baik dokter umum maupun dokter spesialis.
2. Tidak adanya/kurangnya operator dibidang medis
3. Masih lemahnya sumber daya manusia di bidang
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 124
3.
Pekerjaan Umum,
Perumahan,
Pertanahan,
Pengairan,
Kependudukan,
Pemberdayaan
Masyarakat, KB
dana otsus, dana tugas pembantuan untuk Biaya Operasional Puskesmas (BOK), Dana Jamkesmas dan Dana Jampersal. Adanya dukungan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun materil seperti adanya Dana Hibah, Otsus, DAK dan dana lainnya.
kesehatan. 4. Kurang meratanya tenaga
kesehatan di setiap wilayah Kabupaten Nagan Raya.
5. Masih belum memadainya mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Solusi 1. Perlunya penambahan
dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis.
2. Peningkatan SDM operator alat-alat medis yang lebih memadai.
3. Perlunya pendidikan dan pelatihan khusus bagi tenaga paramedis.
4. Inventarisasi keberadaan tenaga medis yang tepat sehingga pemerataan dapat dilakukan dengan baik.
5. Perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Permasalahan 1. Pembangunan Infrastruktur
terutama penyelesaian pembangunan Pusat Perkantoran Suka Makmue belum sepenuhnya selesai.
2. Infrastruktur Jalan dan jembatan masih belum memadai.
3. Infrastruktur yang berkaitan dengan irigasi belum memadai.
4. Belum memadainya infrastruktur terminal dan bandara.
5. Perlunya peningkatan pelayanan persampahan dan penataan daerah-daerah kritis.
6. Masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni.
7. Dokumen perencanaan yang berkaitan dengan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 125
penataan ruang dan penggunaan ruang belum dapat diselesaikan dengan baik.
8. Perekaman e KTP dan pembuatan AKTA Penduduk belum semuanya terekam atau terbuat.
9. Pemberdayaan masyarakat dan perlindungan anak masih belum memadai dilaksanakan akibat masih terbatasnya anggaran.
10. Sosialisasi KB belum sepenuhnya dapat dilakukan dengan baik dan angka partisipasi KB aktif masih sangat rendah.
11. Masih tingginya angka kemiskinan yaitu mencapai 23 % lebih dari keseluruhan penduduk Kabupaten Nagan Raya.
12. Masih rawannya kondisi sosial masyarakat akibat dari kebijakan pemerintah.
Solusi 1. Pembangunan Pusat
Perkantoran Suka Makmue perlu terus dilaksanakan untuk memenuhi standar Perkantoran yang layak.
2. Peningkatan Jalan dan Jembatan perlu terus dilaksanakan mengingat masih banyak akses transportasi masyarakat yang belum memadai.
3. Infrastruktur irigasi perlu peningkatan dan pembangunan yang lebih baik sehingga kebutuhan air bagi petani dapat terjaga.
4. Infrastruktur terminal perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan landasan pacu serta sarana bandara cut nyak dien sehingga misi bupati dapat terwujud.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 126
4.
Usaha Kecil
Menengah
Adanya dukungan lintas sektor baik dari pemerintah maupun swasta dalam pengembangan industri kecil dan menengah serta semakin kondusifnya kondisi keamanan.
5. Pengadaan sarana dan prasarana kebersihan dan pengelolaan persampahan perlu di tingkatkan.
6. Penyediaan anggaran yang memadai dalam rangka penyelesaian dokumen perencanaan Tata Ruang dan daerah.
7. Penyediaan sarana dan prasarana perekaman e-KTP berupa mobil pelayanan serta penyuluhan kepada masyarakat yang belum ber E-KTP perlu dilaksanakan.
8. Perlu dilakukan inventarisasi permasalah kemiskinan dan penyusunan kebijakan dalam rangka pemberantasan kemiskinan.
9. Perlunya peningkatan penyuluhan KB bagi masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat dalam mengawasi kerawanan sosial.
Permasalahan 1. Masih terbatasnya akses
modal bagi pelaku usaha kecil menengah.
2. Terbatasnya informasi pengembangan UKM.
3. Sulitnya pemasaran produk-produk usaha kecil menengah.
Solusi 1. Perlunya peran/kebijakan
pemerintah yang lebih fokus dalam hal meningkatkan akses permodalan bagi pelaku usaha kecil menengah.
2. Penyediaan informasi yang lebih banyak kepada UKM dalam mengembangkan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 127
5.
II
1.
Ketenagakerjaan
URUSAN PILIHAN
Pertanian,
Kehutanan, Energi
dan Sumber Daya
Mineral,
Pariwisata,
Tersedianya lapangan kerja baru akibat dari pembangunan yang telah dan akan dilakukan seperti PLTU, Pertambangan, perkebunan, pertanian dan sektor-sektor lainnya. Tersedianya dukungan dana dan tersedianya lahan yang memadai di Kabupaten Nagan Raya serta terdapatnya sumber-sumber energi dan
usahanya. 3. Perlunya dibuat pameran
UKM setiap tahun. 4. Perlunya upaya pemerintah
atau swasta dalam memasarkan produk usaha kecil dan menengah.
Permasalahan 1. Masih lemahnya SDM
tenaga kerja di Kabupaten Nagan Raya.
2. Belum tersedianya sarana dan prasarana Latihan Kerja di Kabupaten Nagan Raya.
3. Masih tingginya angka pengangguran.
4. Terbatasnya sumber daya manusia dan sarana kerja pada dinas sosial tenaga kerja Kabupaten Nagan Raya.
Solusi 1. Perlunya peningkatan skil
atau kemampuan calon tenaga kerja dengan mengadakan pelatihan.
2. Perlunya di bangun Balai Latihan Kerja.
3. Membuka akses yang besar bagi para pencari kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
4. Perlunya penambahan staf pada dinas Tenaga Kerja Kabupaten Nagan Raya.
Permasalahan 1. Masih kurangnya produksi
dan produktivitas tanaman padi serta tanaman palawija lainnya.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi dan sarana dan prasarana pertanian lainnya.
3. Penanaman serentak masih
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 128
Kelautan dan
Perikanan, Industri
dan
ketransmigrasian
pertambangan yang cukup besar sebagai potensi besar yang harus dimanfaatkan secara optimal
belum dapat diwujudkan secara merata/serempak.
4. Terbatasnya bantuan bibit kepada masyarakat sedangkan permohonan/kebutuhan masyarakat sangat banyak.
5. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya kehutanan sebagai bagian dari pernerimaan daerah.
6. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam sehingga belum memberikan dampak yang signifikan bagi pemerintah maupun masyarakat.
7. Belum optimalnya penataan dan pemanfaatan potensi pariwisata sehingga belum tercermin dalam pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
8. Potensi sektor kelautan dan perikanan belum dikelola secara optimal.
9. Pemukiman transmigrasi yang sudah rusak ketika konflik dan belum sepenuhnya dapat diperbaiki.
10. Belum tumbuh kembangnya industri yang mampu menyerap tenaga kerja banyak.
11. Sarana dan prasarana pemukiman transmigrasi baik yang lama maupun yang baru belum memadai.
12. Terbatasnya sumber daya manusia dan peralatan kerja yang dimiliki oleh satuan kerja pelaksanaan urusan wajib.
Solusi 1. Perlunya peningkatan
produksi padi dengan meningkatkan sarana dan prasaran produksi.
2. Perlunya peningkatan penyuluhan kepada petani.
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 129
3. Perlunya peningkatan peran pemerintah dalam pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya hayati.
4. Optimalisasi anggaran dalam penataan dan pengelolaan sektor pariwisata.
5. Perlunya peningkatan dan akses bagi dunia usaha dalam mengembangkan industri.
6. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana transmigrasi yang memadai.
7. Perlunya peningkatan sumberdaya manusia dan peralatan kerja.