Upload
bella-perucha
View
18
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuhan Garcinia merupakan genus yang paling banyak dari famili
Clusiaceae, terdiri dari 400 spesies yang tersebar secara luas di kawasan tropis
Asia, Afrika, Kaledonia Baru dan Polinesia (Merza et al., 2004). Dari studi
literatur menunjukkan bahwa tumbuhan genus Garcinia kaya akan keragaman
kandungan metabolit sekunder seperti santon, benzofenon, steroid, terpenoid dan
turunan fenolat lainnya (Chanmahasthien et al., 2003). Senyawa golongan fenolat
memiliki gugus fungsi fenolik dan cincin trisiklik yang linier sehingga memiliki
aktivitas biologi yang sangat bervariasi seperti antioksidan, antimikroba,
antitumor dan antiinflamasi (Mackem et al., 2000).
Salah satu species dari genus Garcinia ini adalah G. picrorrhiza Miq.
Tanaman ini tumbuh di daerah pegunungan Hitu dan pulau Laitimor, Maluku. Di
daerah asalnya dikenal dengan nama “sesoot” dimana secara tradisional ekstrak
akarnya digunakan sebagai obat kuat (Soemiati dkk,2007).
Berdasarkan penelusuran literatur sebelumnya, telah dilaporkan beberapa
kandungan kimia yang telah berhasil ditemukan. Dari ekstrak n-heksan kulit
batang, telah ditemukan 3 senyawa flavonoid (Rizani dan Novida, 2009) dan 2
senyawa triterpenoid (Soemiati, 2005). Kemudian, dari bagian kayu batang
ditemukan senyawa biflavanoid dan benzofenon (Astuti dan Ersam, 2009).
Selain itu, dari bagian ranting telah dilaporkan adanya senyawa steroid,
dan benzofenon (Mujiarti dan Eni, 2009). Dari studi literatur ini terlihat bahwa
tumbuhan G.picrorrhiza memiliki profil kandungan kimia utama berupa senyawa
fenolat dan terlihat kemiripan struktur yang sangat tinggi diantara satu dengan
yang lainnya, atau dikatakan bahwa kandungan kimia dari tumbuhan ini memiliki
tingkat evolusi struktur yang tinggi. Garcinia picrorrhiza diduga masih banyak
senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan bioaktif dari tumbuhan ini yang
belum dikaji. Demikian pula dari bagian tumbuhan lain seperti biji belum pernah
dilaporkan senyawa kimia yang terkandung didalamnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan terhadap spesies Garcinia
picrorrhiza pada bagian tumbuhan yang berbeda, karena dalam setiap bagian dari
tumbuhan mengandung senyawa metabolit sekunder yang sama akan tetapi
berbeda kuantitasnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diisolasi senyawa
metabolit sekunder dari biji Garcinia picrorrhiza. Penelitian diawali dengan
ekstraksi menggunakan pealrut dengan kepolaran meningkat. Selanjutnya,
dilakukan penentuan struktur dengan menggunakan metode spektroskopi (UV, IR,
NMR).
1.2. Rumusan Masalah
G. picrorrhiza kaya akan senyawa metabolit sekunder yang masih banyak
belum dikaji. Demikian pula dari bagian biji yang belum pernah dilaporkan
senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
penelitian lanjutan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari biji G.
picrorrhiza.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari biji buah G. picrorrhiza.
2. Menentukan struktur molekul senyawa hasil isolasi
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kandungan
metabolit sekunder lainnya dari biji buah G. picrorrhiza, sehingga dapat
melengkapi profil kandungan kimia dan aktivitas biologis G. picrorrhiza
khususnya dan Genus Garcinia umumnya. Selain itu, juga diharapkan dapat
dikembangkan oleh bidang ilmu terkait.