10
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka, DM ditandai oleh hiperglikemia, arterosklerotik, mikroangiopati dan neuropati (Sylvia A Price. et al. 1995 : 1111) Menurut Suzzane C. Smeltzer dalam bukunya yang berjudul “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah” menyatakan bahwa : Kurang lebih 90–95 % penderita DM adalah type II Non Insulin Dependen Diabetes Melitus (NIDDM), yaitu DM yang tidak tergantung insulin. DM type II paling sering terjadi pada penderita Diabetes yang berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat selama bertahun-tahun dan progresif, maka awitan DM type II ini dapat berjalan tanpa terdeteksi.

BAB I.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDiabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetisdan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransikarbohidrat.Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka,DM ditandaiolehhiperglikemia, arterosklerotik, mikroangiopati danneuropati (SylviaAPrice. et al. 1995 : 1111)Menurut Suzzane C. Smeltzer dalam bukunya yang berudul !"uku #ar$epera%atan Medikal "edah& menyatakan bah%a ' $urang lebih ()*(+ , penderita DM adalah type -- .on -nsulin DependenDiabetes Melitus (.-DDM), yaitu DM yang tidak tergantung insulin. DMtype--palingseringteradi padapenderitaDiabetesyangberusialebihdari /) tahun dan obesitas. #kibat intoleransi glukosa yang berlangsunglambat selama bertahun0tahun dan progresif, maka a%itan DM type -- inidapat beralan tanpa terdeteksi. 1ntuk sebagian besar pasien 2 3+ , penyakit DM type -- yang dideritanyaditemukan secara tidak sengaa, misalnya pada saat pasien menalankanpemeriksaan lab yang rutin. Salah satu konsekuensi tidak terdeteksinyapenyakit DM selama bertahun0tahun adalah dapatteradi komplikasi Diabetesangka panang misalnya kelainan mata,neuropati perifer, kelainan 4askulerperifer mungkin sudah teadi sebelum diagnosa ditegakkan.Dari datagambaranstatistikbagian5ekamMedik5uang6)# 7eran5S8S "andung selama kurun %aktu / bulan terakhir, untuk periode / bulanterakhir yaitu bulan Mei sampai dengan bulan Juli 9)):, penulis telah6melakukanperhitunganuntuknama0nama penyakit serta umlahpenderitayang dira%at di 5uang 6) # dimana merupakan salah satu ruang pera%atanbagi penderita penyakit dalam.Setelah diketahui semua enis penyakit sertaumlahpenderitanya, lalupenulis mengklasifikasikannyamenadi 6)"esarpenyakit dalam. 1ntuk lebih elasnya dapat dilihat pada tabel 6.6 diba%ah ini 'TABEL 1.1PROPORSI 10 BESAR PENYAKIT DALAMDI RUANG 10 A PERJAN RSHS BANDUNGPERIODE BULAN MEI - JULI 2004No Urut Naa P!"#a$%tJu&a'P!"(!r%taP!r)!"ta)!6 C5; // orang 6/.(< ,9 D8; /9 orang6/.++ ,/ .8M= 9> orang 66.)6 ,: ?" 7aru 9+ orang 6).+( ,+ @S5D 9: orang 6).6> ,* D%a+!t!) M!&&%tu) 2, ora"- ../4 03 Decompensasio Cordis 99 orang (./9 ,< 8ematomesis Melena 96 orang