Upload
nuruldr
View
225
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 BAB I Sedikiiiiit Lagi Selesai
1/2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jumlah kasus kejahatan seksual di Indonesia (dan seluruh dunia) semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Korban-korban kejahatan seksual tentunya ingin
mencari keadilan bagi dirinya. Salah satu upayanya adalah dengan membuat
laporan kepolisian, dengan harapan kasus yang mereka alami dapat terungkap.
Komponen penting dari pengungkapan kasus kejahatan seksual adalah visum et
repertum yang dibuat oleh dokter. isum et repertum yang memuat tentang hasil
pemeriksaan medis mengenai bukti-bukti kejahatan seksual yang terdapat pada
tubuh korban berserta interpretasinya, dapat membantu membuat terang perkara
bagi aparat penegak hukum. Selain membuat visum et repertum, dokter juga
sangat berperan dalam penyembuhan trauma !isik dan psikis yang dialami korban.
Karena itu, dokter hendaknya memahami dan menguasai "rinsip "emeriksaan #
"enatalaksanaan Korban ("$K) Kejahatan Seksual agar dapat seoptimal mungkinmembantu korban mendapatkan keadilan%.
Kejahatan seksual merupakan kejahatan yang universal. Kejahatan ini
dapat ditemukan di seluruh dunia, pada tiap tingkatan masyarakat, tidak
memandang usia maupun jenis kelamin. &esarnya insiden yang dilaporkan di
setiap negara berbeda-beda. 'i Indonesia, menurut Komisi asional nti
Kejahatan terhadap "erempuan (Komnas "erempuan) sejak tahun *++ sampai
** tercatat +$.+% kasus kejahatan seksual terhadap perempuan di seluruh
Indonesia. 'engan demikian rata-rata ada perempuan yang menjadi korban
kejahatan seksual tiap harinya. /al yang lebih mengejutkan adalah bah0a lebih
dari $12 dari jumlah kasus tersebut (3,**4) dilakukan oleh orang yang masih
memiliki hubungan dengan korban. Selama * tahun terakhir (* 5 *)
setidaknya ada $6 perempuan menjadi korban kejahatan seksual setiap harinya.
"ada tahun * setidaknya telah tercatat 2$$% kasus kejahatan seksual dimana
+ kasus diantaranya terjadi di ranah publik, dengan mayoritas bentuknya
*
7/24/2019 BAB I Sedikiiiiit Lagi Selesai
2/2
adalah perkosaan dan pencabulan dan usia korban yang ditemukan yakni antara
usia *$ 5 * tahun%.
7erdapat dugaan kuat bah0a angka-angka tersebut merupakan !enomenagunung es, yaitu jumlah kasus yang dilaporkan jauh lebih sedikit daripada jumlah
kejadian sebenarnya di masyarakat. &anyak korban enggan melapor, mungkin
karena malu, takut disalahkan, mengalami trauma psikis, atau karena tidak tahu
harus melapor ke mana. Seiring dengan meningkatnya kesadaran hukum di
Indonesia, jumlah kasus kejahatan seksual yang dilaporkan pun mengalami
peningkatan%.
"elaporan tentu hanya merupakan langkah a0al dari rangkaian panjang
dalam mengungkap suatu kasus kejahatan seksual. Salah satu komponen penting
dalam pengungkapan kasus kejahatan seksual adalah visum et repertum yang
dapat memperjelas perkara dengan pemaparan dan interpretasi bukti-bukti !isik
kejahatan seksual. 'okter, sebagai pihak yang dianggap ahli mengenai tubuh
manusia, tentunya memiliki peran yang besar dalam pembuatan visum et repertum
dan membuat terang suatu perkara bagi aparat penegak hukum. Karena itu,
hendaknya setiap dokter baik yang berada di kota besar maupun di daerah
terpencil, baik yang berpraktik di rumah sakit maupun di tempat praktik pribadi
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam melaku- kan
pemeriksaan dan penatalaksanaan kor ban kejahatan seksual. 7injauan pustaka ini
akan memaparkan tentang "emeriksaan Ilmu Kedokteran 8orensik pada
Kejahatan Seksual. Karena sebagian besar korban kejahatan seksual adalah
0anita, maka !okus pembahasan dalam tinjauan pustaka ini adalah pemeriksaan
pada korban 0anita
%
.