89
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah pertama penulis akan menguraikan mengapa sekretaris sangat berperan penting dan menentukan dalam menunjang aktivitas pimpinan dalam melaksanakan tugasnya. Seorang sekretaris dbutuhkan oleh setiap lembaga maupun organisasi, terutama dalam membantu, memberikan dan melaksanakan kegiatan administrasi kantor, dengan kata lain melaksanakan seluruh aktivitas kegiatan administrasi kantor dalam menunjang aktivitasnya pimpinan dan dapat menterjemahkan keinginan daripada pimpinan, bahwa sekretarislah orang yang paling utama yang dipercaya oleh pimpinan didalam membantu segala sesuatunya yang berkaitan dengan kebijakan pimpinan. Setiap perusahaan besar maupun perusahaan kecil pastilah memiliki seorang sekretaris yang akan bertanggung jawab penuh terhadap pimpinannya untuk mengatur jalannya suatu perusahaan, serta dalam rangka mencapai suatu tujuan perusahaan dengan maksimal. Sekretaris pimpinan adalah orang yang bertugas membantu tugas pimpinan. Seorang sekretaris harus selalu siap sedia membantu meringankan beban pimpinan dan memecahkan persoalan dan mengambil keputusan tingkat awal bagi kepentingan pimpinan. Seorang sekretaris merupakan perantara bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan, ataupun sebaliknya dia juga berfungsi sebagai pembina hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat luar. Sekretaris merupakan pembantu pimpinan dalam memulai serta menyediakan suatu pekerjaan, dalam melaksanakan tugasnya seorang sekretaris bekerja setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja

Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah pertama penulis

akan menguraikan mengapa sekretaris sangat berperan penting dan

menentukan dalam menunjang aktivitas pimpinan dalam melaksanakan

tugasnya. Seorang sekretaris dbutuhkan oleh setiap lembaga maupun

organisasi, terutama dalam membantu, memberikan dan melaksanakan

kegiatan administrasi kantor, dengan kata lain melaksanakan seluruh

aktivitas kegiatan administrasi kantor dalam menunjang aktivitasnya

pimpinan dan dapat menterjemahkan keinginan daripada pimpinan, bahwa

sekretarislah orang yang paling utama yang dipercaya oleh pimpinan

didalam membantu segala sesuatunya yang berkaitan dengan kebijakan

pimpinan.

Setiap perusahaan besar maupun perusahaan kecil pastilah

memiliki seorang sekretaris yang akan bertanggung jawab penuh terhadap

pimpinannya untuk mengatur jalannya suatu perusahaan, serta dalam

rangka mencapai suatu tujuan perusahaan dengan maksimal.

Sekretaris pimpinan adalah orang yang bertugas membantu tugas

pimpinan. Seorang sekretaris harus selalu siap sedia membantu

meringankan beban pimpinan dan memecahkan persoalan dan mengambil

keputusan tingkat awal bagi kepentingan pimpinan. Seorang sekretaris

merupakan perantara bagi orang yang ingin berhubungan dengan

pimpinan, ataupun sebaliknya dia juga berfungsi sebagai pembina

hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat luar. Sekretaris

merupakan pembantu pimpinan dalam memulai serta menyediakan suatu

pekerjaan, dalam melaksanakan tugasnya seorang sekretaris bekerja setiap

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

2

hari tanpa memerlukan perintah, perhatian, ataupun pengawasan khusus.

Untuk melaksanakan tugas-tugas sekretaris yang begitu komplek,

diperlukan pengetahuan yang sangat luas mengenai tugas-tugas tersebut.

Sekretaris diharapkan bias mengatasi kesibukan dan memecahkan

kesulitan, memberi semangat kepada pimpinan, menyederhanakan cara

penyelesaian pekerjaan, serta mempercepat proses penyesuaian pekerjaan

sehingga bias dicapai hasil yang diharapkan.

Sekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan, harus

mampu melaksanakan tugasnya dengan baik karena akan sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Disamping

pengetahuan umum dan khusus yang dimiliki oleh kelancaran pelaksanaan

tugas-tugasnya. (Yatimah,2013:7).

Seorang sekretaris dalam suatu perusahaan sangatlah penting,

karena seorang sekretaris akan mempengaruhi aktivitas pimpinan secara

keseluruhan pada setiap aspeknya, dalam menciptakan aktivitas pimpinan

maka dibutuhkanlah seorang sekretaris dalam membantu tugas-tugas

pimpinan dan mencapai tujuan perusahaan. Sekretaris merupakan tangan

kanan pimpinan dan sekretaris mempunyai pengaruh yang cukup besar

dalam meningkatkan mut perusahaan. Seorang pimpinan tidak dapat

melakukan tugasnya sendiri secara bersamaan.

Kegiatan seorang sekretaris semata-mata tidak hanya melakukan

kegiatan adminstrasi kantor saja, melainkan urusan pribadi sekalipun

menjadi bagian tugasnya. Untuk menjalankan pekerjaan pimpinan, di

dunia luarpun diakui bahwa kinerja seorang sekretaris merupakan unsur

yang sangat penting dalam menunjang aktivitas pimpinan. Sebagai

seorang yang sedang mengikuti kegiatan kuliah pada Sekretaris pada

program Diploma IV Jurusan Sekretaris .

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

3

Ketika perkembangan dunia usaha di bidang eksport import saat

ini, sudah semakin maju dan semakin banyak saingannya sehingga

sekretaris yang merupakan asset terpenting bagi perusahaan diharapkan

memiliki kualitas kerja, daya inisiatif yang tinggi, mampu berkomunikasi

dengan pihak lain, kerjasama serta mampu membuat perencanaan dalam

menjalankan tugas dan wewenang (authority), serta tanggung jawab

(responsibility) sangatlah dibutuhkan sehingga dapat bertindak secara

professional.

Penulis mencoba untuk menggali Bagaimana Kinerja Sekretaris

Terhadap Aktivitas Pimpinan yang mungkin sementara orang beranggapan

bahwa seorang sekretaris itu identik dengan hal-hal yang negatif,

disamping hal yang telah diuraikan di atas. Pada kesempatan ini pula

skripsi ini juga untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan

Program Diploma IV Jurusan Sekretaris,maka penulis merasa tertarik

untuk melaksanakan suatu penelitian mengenai Pengaruh Kinerja

Sekretaris Terhadap Aktivitas Pimpinan pada PT. Indonesia

Kendaraan Terminal/IPC.

1.2 Penelitian Terdahulu

Jurnal I

a. Nama : Heri Pranowo

b. Judul penelitian : Kinerja Sekretaris Desa Pasca diangkat menjadi

Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyuwangi.

c. Metode penelitian : Kuantitatif

d. Hasil Penelitian : Menyatakan hasil yang diperoleh sebanyak 5orang

(17,8%) menyatakan kinerja sekretaris desa buruk,

9 orang (32,2%) menyatakan kinerja sekretaris

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

4

Sedang dan sebanyak 14 orang (50%) kinerja

sekretaris desa baik.

Jurnal II

a. Nama : Brian Felliciano Manansal

b. Judul penelitian :Kinerja Sekretaris terhadap Pimpinan di Sekretariat

DPRD Kota Bitung

c. Metode penelitian : Kuantitatif

d. Hasil Penelitian : Hasil penelitian kinerja sekretaris terhadap

pimpinan di Sekretariat DPRD Kota Bitung

merupakan salah satu pelaku pembangunan yang

diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata

dalam pencapaian harapan masyarakat Bitung yang

maju dan mandiri. Ukuran keberhasilan yang harus

dicapai oleh Sekretariat DPRD Kota Bitung selain

dijiwai oleh harapan terwujudnya Bitung maju dan

mandiri. bahwa memang kualitas kerja sekretaris

masih perlu ditingkatkan, suasana kerja menjadi

permasalahan yang dapat mengganggu kualitas

kerja, sementara itu bimbingan teknis yang

dilakukan belum dapat meningkatkan masalah

kualitas kinerja sekrataris.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah kita ketahui bahwa sekretaris merupakan

tangan kanan dari pimpinan, sekretaris di tuntut untuk selalu kreatif dan

inisiatif, sehingga segala sesuatu yang dilakukan dapat memenuhi proses

kegiatan yang diinginkan oleh pimpinan dalam menunjang aktivitasnya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

5

Oleh sebab itu penulisan skripsi ini penulis mengemukakan

beberapa permasalahan yang dapat menjadi rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana Kinerja Sekretaris PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC?

2. Bagaimana Aktivitas Pimpinan PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC ?

3. Bagaimana Pengaruh Kinerja Sekretaris Terhadap Aktivitas Pimpinan

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC ?

1.4 Tujuan Penelitian

Dilandasi oleh rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui secara langsung Kinerja Sekretaris pada PT.

Indonesia Kendaraan Terminal/IPC .

2. Untuk mengetahui secara langsung Aktivitas Pimpinan pada PT.

Indonesia Kendaraan Terminal/IPC .

3. Untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Sekretaris Terhadap Aktivitas

Pimpinan pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC .

1.5 Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ilmiah

ini seperti :

1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai salah satu karya ilmiah guna

memenuhi persyaratan formal di dalam meraih gelar Sarjana Strata

Satu (S1) pada Institut Bisnis dan Multimedia asmi.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu menambah

pengetahuan dan informasi tentang pengaruh kinerja sekretaris

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

6

terhadap aktivitas pimpinan pada PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC .

3. Bagi Institut Bisnis dan Multimedia asmi, penelitian ini diharapkan

sebagai bahan masukan unutk IBM asmi dan dapat memberikan

referensi tambahan untuk mahasiswa dan mahasiswi di masa

mendatang.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sekretaris

Menurut Gaol (2015;1) Kata sekretaris berasal dari bahasa Latin

yaitu Secretum yang berarti rahasia atau Secretarius yang berarti

seseorang yang diberi kepercayaan untuk menangani menjaga rahasia.

Daalam bahasa Inggris, kata Secretum di terjemahkan sebagai Secret, yang

berarti dalam bahasa Indonesia disebut rahasia. Jadi, sekretaris adalah

seseorang yang harus bias dipercaya menyimpan dan menjaga rahasia

(dalam hal ini, konteks pembicaraan dipusatkan pada rahasia pemimpin

perusahaan, pimpinan atau organisasi.

Pada umum Romawi, raja-raja/kepala negara/negara monarki, raja

itu mempunyai rahasia (secretum) dimana raja merasa terlalu banyak

rahasianya perlu ditunjuk seseorang yang dipercaya untuk menangani

rahasia-rahasia tersebut yang disebut sekretaris dalam bahasa Latin disebut

secretarius. Pada permulaannya, secretarius/secretary adalah seorang

pembantu raja yang bertugas mengurus dan menyimpan rahasia seorang

raja. Tetapi karena keadaan semakin pesat perkembangannya dan keadaan

organisasi makin rumit, seorag sekretaris

(secretarius/secretaries/secretary) maka tugas dan kegiatannya bukan

hanya bertugas menyimpan rahasia pimpinan/raja, tetapi lebih luas dari

menyimpan rahasia. Sekretaris kita artikan pada saat ini adalah seseorang

yang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengurus rahasia dan

melakukan kegiatan-kegiatan kantor (office activities) dari seorang

pimpinan/manajer organisasi seperti berikut:

1. Rahasia dan kegiatan-kegiatan kantor dari Direktur/Manajer

Keuangan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

8

2. Rahasia dan kegiatan-kegiatan kantor direktur

penjualan/pemasaran

3. Rahasia dan kegiatan-kegiatan Gubernur Provinsi.

4. Rahasia dan kegiatan-kegiatan kantor Presiden, Direktur

Utama.

Dari penjelasan penulis mengenai konsep sekretaris ini, nanti akan

muncul konsep sekretaris, secretary as a manager dan secretary non

manger, hal ini akan dibahas penulis pada bab-bab berikutnya. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru (2010: 767), sekretaris adalah

orang, pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis,

penulis. Sekretaris pribadi adalah orang yang menjadi pembantu orang lain

untuk mengerjakan tulis-menulis surat-menyurat, mencatat pembicaraan,

dan sebagainya; dalam rapat-rapat bidang, dan sebagainya. Sekretaris

Jenderal adalah panitera umum pada partai, perserikatan sekerja dan

sebagainya; pegawai tinggi pada kementrian yang bertugas mengurus

berbagai pekerjaan kementrian.

1. Menurut Anderson et al (1970; 4)

Kamus jabatan pekerjaan mendefinisikan seorang sekretris

sebagai seseorang yang menjadwalkan janji, memberikan

informasi kepada penelepon, mencatat, dan lainnya yang

meringankan pekerjaan administrasi dan detail administratif

dan bisnis. Membaca dan mengirimkan surat masuk.

Menempatkan dan melampirkan arsip yang sepatutnya ke surat

menyurat agar dijawab oleh pimpinan.

Buku Pedoman Pandangan Kerja menekankan bahwa

tambahan bagi tugas-tugas stenografi, biasanya memegang

berbagai macam rincian atau detail bisnis tanpa pengawasan.

Sekretaris menggambarkan pribadi pimpinan kepada khalayak

dan kepada pebisnis lain serta bertanggung jawab dalam

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

9

meringankan tugas-tugas rutinitas sang pimpinan. Sebagai

tambahan, sekretaris dapat mengawasi pegawai-pegawai

administrasi, menangani korespondensi, dan mencatat bahan-

bahan yang benar-benar rahasia.

Tanggung jawab tingkatan ini beragam yang luas dari satu

organisasi dengan organisasi lainnya. Bagaimanapun juga,

defines sekretaris diadopsi melalui Himpuna Sekretaris

Nasional yang secara luas mendeskripsikan banyak posisi

kesekretarisan. Seorang sekretaris dapat didefinisikan sebagai

seorang asisten eksekutif yang memiliki suatu penguasaan

keahlian dalam perkantoran; orang yang menunjukkan

kemampuan untuk memikul tanggung jawab tanpa pengawan

langsung; orang yang menjalankan inisiatif dan keputusan; dan

orang yang membuat keputusan dalam lingkup kekuasaan yang

ditugaskan.

Selanjutnya dikatakan oleh Anderson, lingkup yang luas

dari peran seorang eksekutif atau administratif dalam suatu

perusahaan/organisasi umumnya didefinisikan demikian,

seorang sekretaris adalah asisten pribadi kepala kantor atau

seorang sekretaris adalah asisten pribadi kepala kantor atau

seorang penyelia yang ditunjuk dalam memiliki hubungan kerja

yang dekat dan langsung dengan penyelia tersebut. Sekretaris

biasanya diberikan kepercayaan seluruh urusan yang berkaitan

dengan program dan organisasi dalam hal kepengawasan, dan

pekerjaan diidentifikasi secara baik-baik menurut sudut

pandang dan tanggung jawab penyelia.

Tugas-tugas dengan segera membantu pekerjaan penyelia

dan merupakan bagian yang lebih luas serta pertanggung

jawaban yang mana sekretaris harus berperan dalam pekerjaan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

10

dengan menangankan perincian pekerjaan administrative

eksekutif.

Seorang sekretaris melakukan pengawasan kinerja pada

suatu keragaman tugas-tugas termasuk menelepon dan tugas-

tugas adminsitrasi mengawasi kalender pengawas dan

meniadakan janji serta pertemuan, melakukan tugas-tugas

penghubungan yang penting di antara pengawas dan bawahan

atau bagian kantor lain, menerima dan mengedarkan surat-surat

yang masuk dan menyiapkan surat balasan, mengatur untuk

perekaman proses pertemuan/konferensi, menyalurkan dan

meninjau ulang surat keluar, menjaga catatan dan arsipm

membuat pengaturan perjalanan untuk pegawai/penyelia dan

pendampingan staf, mengumpulkan dan menyebarkan

informasi, meneruskan instruksi, melakukan tugas

ketatausahaan yang berkaitan dengan manajemen kantor

penyelia, dan sering kali melakukan layanan-layanan

pengetikan dan stenografi untuk penyelia/pengawas. Posisi

sekretaris bias saja ataupun tidak membutuhkan keahlian-

keahlian stenografi, pengetikan, atau mendiktekan mesin

terjemahan.

2. Menurut Beamer et al (1949; 3)

Apakah sekretaris itu? Kata “sekretaris” berasal dari bahasa

Lain secretum. Di definisikan sebagai “seorang kepercayaan,

seseorang yang dipercayakan suatu rahasia”. Definisi ini

memberikan kesan karakteristik sekretaris yang

membedakannya secara menyolok dengan pegawai kantor

lainnya. Sekretaris merupakan orang kepercayaan pimpinan

dan dipercayakan rahasia-rahasia tiap waktu dikantor.

Sekretaris menempati suatu posisi kejujuran yang

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

11

sesungguhnya dan haruslah seseorang yang memegang

keleluasan sepenuhnya. Sekretaris bertindak sebagai seorang

penyangga antara pimpinan dan public, mencegah pimpinan

dari interupsi dan ganggugan yang tidak perlu, dan seperti

seorang penyangga, sekretaris memungkinkan pimpinan untuk

berpergian.

Dalam Kamus Jabatan Pekerjaan, kata “sekretaris”didefinisikan

sebagai berikut :

Melakukan pekerjaan kantor umum dalam meringankan atau

mengurangi tugas-tugas administrasi eksekutif dan pegawi-

pegawai perusahaan lainnya, membuat catatan, merekam,

membuat janji untuk eksekutif dan mengingatkannya,

mewawancarai orang yang datang kekantor, mengarahkan

pegawai lain yang tidak memerlukan temu dengan eksekutif,

menjawab dan mengadakan telepon, menangani surat pribadi

dan penting, berkorespondensi dengan rutin atas inisiatif

sendiri, dapat mengawasi pegawai admistrasi atau tata usaha

yang lain.

Sekretaris diawali dan pekerjaannya telah direncanakan secara

hati-hati. Ketika sekretaris telah selesai merekam catatan

dibuku catatannya, pengawasnya akan mengecek pekerjaannya

dan mengatakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Sekretaris disisi lain, biasanya diharapkan untuk merencanakan

pekerjaannya, dan dia sering membantu menjadwalkan jadwal

pimpinannya juga. Sekretaris bertanggung jawab untuk

mengecek sendiri, salah satu asset sekretaris yang sangat

bernilai adalah kemampuannya untuk “panjang akal

menyelesaikan” pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan

kepadanya. Sering kali sekretaris dibawah pengawasan pegawai

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

12

lain yang melakukan pendiktean dan instruksi-instruksi dari

sekretaris.

Sekretaris harus berkemauan untuk menyesuaikan

waktunya terhadap situasi darurat. Sekretari mungkin harus

membatalkan janji makan siang atau bahkan janji makan

malam supaya memenui beberapa hal krisis yang timbul di

pekerjaan pimpinannya. Sama seperti semua posisi yang

melibatkan tanggung jawab, pekerjaan seketaris membutuhkan

pengorbanan yang orang kebanyakan tidak berharap

melakukannya. Orang-orang yang memilih untuk

menghabiskan hidupnya dalam pekerjaan rutinitas merindukan

banyak tantangan pada kontak-kontak yang baru, tanggung

jawab-tanggung jawab yang pernah muncul, dan pengalaman-

pengalaman yang beragam.

3. Bently (1974; 62)

Mengatakan sekretaris adalah pegawai tata usaha yang

terpenting dalam menjalankan keputusan rapat dan rutinitas

tugas-tugas administrarif.Selanjutnya Bentley (1974; 61)

mengatakan, Direktur sebagai ketua/pimpinan, yang berurusan

dengan proses administrarif organisasi hanya kepada tingkat

yang terbatas. Fungsi direktur dalam rapat adalah untuk

menjalankan kontrol lewat rapat, melihat bahwa aturan-aturan

ditaati dan membimbing diskusi menuju suatu keputusan yang

berhasil baik. Di luar rapat, direktur mungkin mempunyai

peran penting untuk tampil mewakili organisasi dan bertindak

sebagai juru bicara perusahaan, dan dalam suatu kesempatan

direktur mungkin menjadi orang yang beranggung jawab dalam

melakukan beberapa keputusan rapat.

2.1.1 Tugas-Tugas Sekretaris

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

13

Menurut Khaerul (2014;99) Bantuan seorang sekretaris sangat

diperlukan oleh pimpinan, karena pimpinan harus bebas dari semua tugas

rutin yang menyangkut masalah pengurusan informasi, penyimpanan

catatan korespondensi dan lain sebagainya. Apabila seorang pimpinan

masih mengerjakan tugas rutin yang bersifat teknis, kepemimpinan yang

bersifat menajerial akan berkurang sehingga mengakibatkan kurang

berhasil dalam melaksanakan tugasnya seorang pimpinan.

Sekretaris pimpinan (private secretary)bukan hanya pembantu

yang ,mengerjakan salah satu tugas tata usaha rutin seperti misalnya

mengetik. Akan tetapi, sekretaris mempunyai kewajiban dan tanggung

jawab untuk dapat meringankan tugas pimpinan yang dibantunya dalam

beberapa masalah kegiatan sekretaris.

Setelah sekretaris menerima instruksi, kemudian melaksanakan

instruksi tesebut secara sempurna, dengan metode yang diterapkan sendiri

pula. Karena melaksanan tugasnya, sekretaris tidak lepas dari

kemungkinan untuk bekerja sama dengan orang lain, maka hendaknya

sekretaris berusaha mencari beberapa cara yang terbaik guna

menumbuhkan hubungan kerja sama yang baik pula dengan teman-teman

sekerjanya, yang lebih rendah, setingkat, maupun yang lebih tinggi

kedudukannya.

Menurut beamer (1949; 33), walaupun tidak ada dua hari dalam

pekerjaan sekretaris sama persis dan tak ada dua sekretaris yang

berkegiatan sama persis di jalur yang sama, masih ada pola dasar yang

tetap menyesuaikan. Apabila sekretaris akan mengembangkan suatu

rutinitas untuk kegiatan-kegiatan yang konstan, sekretaris tersebut akan

menghemat waktu dan meningkatkan efisiensinya. Sekretaris dapat

merencanakan pekerjaannya, namun sekretaris tidak selalu dapat

mengerjakan rencananya.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

14

1. Merencanakan susuan tugas-tugas

Sekretaris harus melatih penilaian mengenai sususan tugas-

tugas yang harus dikerjakannya. Misalnya pimpinan akan

membacakan surat-surat saat pimpinan mendapati surat

tersebut. Sekretaris yang efisien harus menyeleksi hal-hal yang

paling penting untuk diperhatikan, meninggalkan urusa-urusan

rutinitas untuk penulisan selanjutnya.

2. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu

tugas, sebelum sekretaris dapat menjadi mahir merencanakan

pekerjaannya, sekretaris harus mempelajari bagaimana

memperkirakan lama waktu suatu pekerjaan dibutuhkan.

3. Tiba lebih awal ditempat kerja

Di beberapa kantor, sekretaris harus berencana untuk

melaporkan pekerjaan lima belas hingga tiga puluh menit

sebelum pimpinan tiba, untuk mempersiapkan kantor dan juga

surat-surat yang masuk untuk dibaca pimpinan.

4. Tugas-tugas rumah tangga kantor

Walaupun petugas pembersih kantor ditugaskan untuk

membersihkan kantor, sekretaris juga harus melakukan tugas-

tugas rumah tangga kantor. Hal pertama yang dilakukan dipagi

hari adalah membersihkan debu di meja pimpinan,membuka

buku catatan menurut tanggal yang sekarang,dsb.

5. Peninjauan kegiatan-kegiatan sehari-hari

Selama awal-awal waktu dipagi hari, sekretaris mendapatkan

waktu untuk meninjau kegiatan-kegiatan satu hari nanti.

Sekretaris mengecek buku janji pimpinan dan buku janjinya

sendiri serta melihat arsip pengingat kegiatan sehari-hari.

6. Menangani surat masuk

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

15

Salah satu tugas pertama sekretaris ketika sekretais tiba di pagi

hari adalah mendapati surat sudah tersedia siap untuk pimpinan

sesaat pimpinan sampai. Kegiatan ini mencakup membaca

suratnya sendiri.

7. Mengatur meja kerja

Beberapa waktu dalam keseharian sekretaris akan diberikan

untuk menyusun mejanya. Meja harus disusun dengan jarak,

misalnya perlatan kantor yang digunakan untuk menulis

biasanya diletakkan pada laci pertama atau kedua dalam rak.

8. Bekerja dengam pimpinan

Segera setelah pimpinan memberi tahu pekerjaan, dia mungkin

akan memberikan surat menyurat tertentu kepada sekretarisnya

dan meminta sekretaris untuk menyusuk surat balasan yang

sesuai.

Sedarmayanti (2011;27) dalam bukunya yaitu tugas dan

pengembangan sekretaris, mengelompokkan pekerjaan/tugas sekretaris ke

dalam 3 bagian yaitu :

1. Tugas Rutin

Tugas rutin adalah tugas-tugas umum yang hamper setiap hari

dihadapi tanpa menunggu insturksi khusus dari pimpinan atau

tanpa menunggu waktu sudah harus dilaksanakan, sesuai

dengan yang telah diterpakan dalam uraian tugasnya :

1) Membuka surat

2) Menerima dikte

3) Menerima tamu

4) Menerima telepon

5) Menyimpan arisp/surat dan

6) Menyusun dan membuat jadwal kegiatan pimpinan

2. Tugas Insidential

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

16

Tugas insidential adalah tugas yang tidak setiap hari dihadapi

oleh sekeretaris, hanya akan dilaksanakan apabila ada instruksi

khusus dari pimpinan. Pemberian tugas khusus biasanya

berdasarkan unsur kepercayaan pimpinan kepada sekretarisnya

bahwa ia dianggap mampu dan bias diandalkan untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu. Adapaun kegiatan yang

termasuk tugas melaksanakan intruksi (tugas-tugas khusus)

antara lain :

1) Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan,

menyiapkan pidato dan pernyataan pimpinan.

2) Membuat ikhtisar dari berita-berita dan karangan yang

termuat dalam surat kabar, majalah, brosur dan media-

media lain yang ada kaitannya dengan kepentingan

perusahaan.

3) Mengoreksi bahan-bahan cetakan, missal : brosur,

undangan, formulir dan daftar yang dikonsep oleh

perushaan.

4) Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.

3. Tugas Kreatif

Tugas yang bersifat kreatif adalah tugas atas prakarsa sendiri,

yakni tanpa diminta atau diperintah oleh pimpinan. Tugas ini

merupakan hasil pertimbangan sekretaris tentang perlu

tidaknya sesuatu dikerjakan, sehingga dapat membantu

meringankan beban perkerjaan pimpinan. Dalam hal tugas yang

bersifat kreatif, sekretaris harus dapat menemukan sendiri

segala sesuatu yang harus dikerjakan yang dapat merupakan

suatu bantuan yang diberikan kepada pimpinan dapat

dilaksanakan dengna berhasil guna dan berdaya guna. Pada

dasarnya, tugas yang bersifat kreatif meliputi :

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

17

1) Membuat perencanaan kerja

2) Mempelajari pengetahuan tentang bank

3) Mempelajari pengetahuan tentang buku kas kecil

4) Pemantapan kepribadian dan efisiensi kerja

2.1.2 Kinerja Sekretaris

Kinerja memiliki makna yang lebih luas, bukan hanya hasil dari

kerja tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Menurut Amstron

dan Baron dalam Fahmi (2011;2) mengatakan kinerja adalah hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi atau perusahaan, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi ekonomi. Lebih jauh lagi menurut Bastian menyatakan bahwa

kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

(strategic planning) suatu organisasi. Lalu terdapat indikator-indikator

kinerja sekretaris yaitu :

1. Menangani surat menyurat

2. Mempersiapkan laporan.

3. Menangani arsip

4. Mengingatkan jadwal kegiatan non rutin

5. Menjaga hubungan terhadap pihak lain

6. Mempersiapkan rapat

7. Mengatur perjalanan dinas pimpinan

8. Menangani telepon

9. Menangani kegiatan keuangan (kas kecil, bill payment dll)

10. Memegang rahasia Pimpinan/Perusahaan

Definisi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu

tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap urut organisasi

merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

18

memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja

yang diharapkan organisasi terhadap setiap personal. Walaupun demikian

penentuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah

seorang personal telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu

ukuran kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan

jabatan personal memegang peranan penting.

Aspek ketiga dari definisi kerja adalah penilaian atau pengukuran.

Pengukuran kinerja secara regular yang dikatakan dengan proses

pencapaian tujuan kinerja setiap personal. Tindakan ini akan membuat

personal untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku

kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang dicapai. Dengan demikian

jelaslah bahwa pengertian kinerja dengan deskriptif tujuan, ukuran

operasional, dan pengukuran regular mempunyai peranan penting dalam

metawat dan meningkatkan motivasi personal.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat pekembangan usaha

adalah dengan cara melihat penilaian tentang kinerja. Sasaran yang

menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan sekretaris

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut Sedarmayanti (2010)

penilaian kinerja merupakan alat yang dipakai untuk menilai kinerja

seseorang sekretaris yang meliputi :

1. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja sekretaris dalam menjalankan

tugas, baik secara kualitas maupun kuantitas kerja.

2. Keahlian, yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh

sekretaris dalam menjalankan tugas yang dibebankan padanya.

Keahlian ini bias dialam bentuk kerjasama, komunikasi dll

3. Perilaku, yaitu sikap dan tingkah laku sekretaris yang melekat

pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Pengertian perilaku disini juga mencakup kejujuran, tanggung

jawab dan disiplin.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

19

2.1.3 Tanggung Jawab Sekretaris

Menurut Heru Marwoto (2014;35) Selain sekretaris bertanggung

jawab atas pekerjaannya ada tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan

yaitu :

1. Personal Responsibility (tanggung jawab individu)

Sekretaris bertanggung jawab tehadap kinerja diri sendiri dan

upaya pengembangan ke arah yang lebih berkualitas. Dengan

mengelola diri sendiri supaya dapat tampil dengan kinerja

prima dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari antara lain :

1) Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui

pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.

2) Mendistribusikan informasi dari kantor pimpinan secara

jelas dan akurat.

3) Mendistribusikan informasi dari kantor pimpina secara jelas

dan akurat.

4) Mendukung kelancaran alur kerja antara kantor pimpinan

dan bagian-bagian lainnya.

5) Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih

berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak

jangka panjang.

6) Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan

perusahaan.

2. Internal responsibility

Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian

superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja

perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas :

1) Mengelola sumber daya kantor termasuk keuangan.

2) Menciptakan suasana(fisik dan mental) yang mendukung

kelancaran kerja.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

20

3) Mendudukung penciptaan budaya kerja yang positif.

4) Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di

lingkungan perusahaan.

5) Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi kerja di kantor.

3. Bertanggung jawab atas keberhasilan perusahaan tempat dia

bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-

tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah

ditetapkan.

4. Networking responsibility (tanggung jawab cabang perusahaan)

Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan dan

jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing.

Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network

perusahaan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara

formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor dalam

kaitannya dengan upaya mempertahankan dan berpartisipasi

dalam mengembangkan citra perusahaan.

5. Tanggung jawab hukum seorang sekretaris.

Salah satu segi penting dari jabatan sekretaris, walaupun

kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan tertulis,

adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan

dalam transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan

menjadi wakil pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak

kerja, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi

sekretaris harus bertindak hati-hati dan beranggung jawab.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris :

1) Sekretaris tidak boleh melakukan jual beli dengan

perusahaan demi keuntungan pribadi, kecuali bila

perusahaan member izin.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

21

2) Sekretaris tidak boleh membocorkan rahasia usaha

pimpinan baik masa bekerja atau masa kerja berakhir.

3) Sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam suatu usaha

saingan kecuali mendapat izin dari pimpinan.

4) Sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat semua

instruksi pimpinan dalam melaksanakan tugas rutin.

Keterangan dari pimpinan mengenai batas-batas yang jelas

danpasti mengenai wewenang sekretaris sangat diperlukan dan jangan

sekali-kali bertindak melampaui batas-batas tersebut.

2.1.4 Fasilitas Kerja Sekretaris

Menurut Donni Juni (2014;55) Peralatan kantor memiliki peran

penting dalam fasilitias kerja sekretaris, peralatan kantor mampu

menunjang kinerja sekretaris dalam mengerjakan tuga sehari-hari. Dari

sekian banyak peralatan di sebuah kantor terdapat peralatan yang benar-

benar dibutuhkan oleh seorang sekretraris.

Berikut ini daftar peralatan kantor yang dibutuhkan oleh sekretaris

yaitu :

1. Peralatan Kantor

1) meja tulis dan laci yang dapat dikunci

2) meja mesin tik/komputer dengan rak-rak untuk persediaan

kertas

3) kursi yang dapat berputar dan dapat disesuaikan tinggi

rendahnya

4) lemari arsip

5) lemari buku/rak buku kecil

6) lemari penyaluran

7) meja dan kursi tamu

2. Mesin-mesin kantor

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

22

1) Laptop

2) Telepon

3) LCD

4) Paper shreeder (mesin penghancur kertas)

5) Printer

6) Faximile

7) Mesin fotocopy

8) Televisi

3. Perlengkapan dan alat-alat penting lainnya

1) kalender meja, yang sekaligus berfungsi sebagai daftar janji

dan buku harian

2) buku petunjuk telepon

3) buku daftar alamat

4) buku catatan

5) kotak surat masuk dan surat keluar

6) aneka map

7) kartu nama

8) aneka jenis kertas

9) kuitansi

10) amplop

11) alat tulis kantor

12) perlengkapan penunjang pegawai kantor lainnya

2.2 Jenjang Jabatan Sekretaris

Jenjang karir di lingkungan sekretaris pada masa dulu tidak

berkembang pada masa dulu tidak berkembang artinya apabila seorang

telah menjadi sekretaris maka selamanya dia akan menjadi sekretaris saja.

Tetapi hal ini tidak berlaku lagi, jenjang sekretaris pada masa ini begitu

terbuka sampai pada jenjang yang cukup baik yaitu jabatan manajer.

1. Receptionis atau Juru

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

23

Jenjang di lingkungan sekretaris yang paling rendah, dimana

sekretaris disini hanya mengerjakan satu bidang pekerjaan,

seperti receiptionis hanya melayani tamu di depan kantor, juru

tik hanya mengetik, juru arsip hanya menangani arsip dan juru

lainnya seperti juru surat, juru catat, dan operator telepon.

2. Sekretaris Yunior

Jabatan setingkat lebih tinggi dari jabatan diatas, karena tugas

dari sekretaris yunior ini lebih banyak yaitu mengerjakan

beberapa keterampilan administrasi seperti mengetik,

mengarsip, membuat surat dan lainnya, tetapi tidak menangani

pengelolaan waktu pimpinan. Tanggung jawab dan instruksi

dari sekretaris yunior diberikan oleh sekretaris senior yang

menjadi supervisornya. Artinya sekretaris yunior tidak terlibat

pada kegiatan membantu pimpinan.

3. Sekretaris

Jabatan yang paling lengkap dalam hal tugas dan tanggung

jawaban karena seorang sekretaris ini bekerja sendiri dan tidak

mempunyai bawahan, sehingga pekerjaan pengelolaan waktu

pimpinan dan pekerjaan administrasi pimpinan dilakukan

sendiri. Jenis jabatan ini yang paling banyak terdapat pada

dunia industry.

4. Sekretaris Senior

Jabatan ini tugas utamanya adalah mengatur kegiatan pimpinan

tetapi untuk pekerjaan yang besifat administrasi seperti

mengetik surat, menangani arsip dilakukan oleh bawahannya

yaitu sekretaris yunior. Dalam arti bahwa jabatan ini dalam

bertugas mempunyai bawahan yang memperlancar kegaitan

administrasinya. Dan untuk jabatan ini yang paling dibutuhkan

adalah kemampuan manajemen dan komunikasi yang baik.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

24

5. Sekretaris Eksekutif

Jabatan sekretaris ini bertugas membawahi satu unit divisi

dalam suatu organisasi atau perusahaan, artinya jabatan ini

adalah seorang manajer dalam bidang administrasi dari seluruh

unit diperusahaan tersebut, pada prakteknya tidak banyak

perusahaan yang mempunyai unit ini. Sehingga jabatan ini

dikantor juga tidak terlalu banyak. Jabatan ini membawahi

beberapa bawahan yang membantunya dalam pengelolaan unit

tersebut.

Jabatan Sekretaris Seiring dengan perkembangan dunia usaha

dewasa ini, dibutuhkan sumber daya manusia yang handal. Sumber daya

yang tidak hanya dapat melakukan tugasnya denan baik tetapi juga mampu

untuk bertindak lebih professional mengingt tingkat persaingan yang

semakin tinggi di masa yang akan datang.

Jabatan Sekretaris merupakan jabatan professional yang bisa

dikembangkan. Pekerjaannya membutuhkan keahlian dan keterampilan

khusus yang diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan secara

formal, juga di perlukan seperangkat latihan teknis dan pengalaman-

pengalaman yang memadai. Dengan keterampilan yang kaya serta

pengalaman tersebut seorang sekretaris menjadi lebih aktif dalam

menjalankan fungsi pengarahan kepada anak buah.

Pekerjaan sekretaris berkembang atau bertambah banyak sering

dengan tingkat kedudukan sekretaris itu sendiri serta penugasan dari

atasannya atau pimpinannya.pada saat menjadi pegawai baru barangkali

pekerjaan yang di berikan oleh pimpinan atau lembaganya hanya terbatas.

Sejalan dengan perkembangan organisasi dan tingkat intelegensi atau

kemampuan dan keterampilan yang di milikinya, kemungkinan

pekerjaannya akan bertambah.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

25

Dalam mengembangkan karirnya, seorang sekretaris harus

memiliki dedikasi yang tinggi. Mereka harus memiliki kesadaran bahwa

tanggung jawabnya lebih besar justru saat pimpinan sedang tidak ada di

tempat. Karena ia harus mempelajari materi yang sedang ditangani

pimpinan. Dedikasinya sangat penting sehingga tugas apapun yang

dilimpahkan bisa dikerjakan dengan baik.

Komunikasi dengan pimpinan juga sangat penting, harus terjadi

komunikasi dua arah. Contohnya dalam berdiskusi dengan pimpinan,

kemudian pimpinan akan memberikan pengarahan yang berhubungan

dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka harus bisa terbuka dengan

saran dan kritik, baik itu sekretaris maupun pimpinan. Sehingga kan selalu

ada perbaikan untuk kinerja yang selanjutnya.

Bekerja di sebuah perusahaan sebagai seorang sekretaris

membutuhkan kemandirian yang besar. Misalnya membetulkan printer

yang rusak sesuai dengan kemampuannya. Kemudian seorang sekretaris

yang ingin sukses dalam bekerja dan bisa menikmati pekerjaannya,

mereka harus mempunyai relasi personal antara dirinya dengan

pekerjaannya, mereka harus mempunyai chemistry. Hal tersebut akan

menambah semangat dalam bekerja, dan mereka harus bisa menghargai

pekerjaannya.

Sekretaris yang baik dituntut mampu berpikir kritis dan bertindak

secara profesional. Profesional di sini maksudnya adalah bekerja dengan

sungguh-sungguh sebagaimana yang dituntut dalam job descriptionnya.

Seorang sekretaris mampu berpikir kritis jika mereka memiliki

pengetahuan yang luas, baik dalam bidang kesekretariatan maupun dalam

bidang lain yang masih berkaitan dengan profesinya maupun pengetahuan

umum lainnya.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

26

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani pekerjaan sekretaris

berkembang sesuai dengan tugas yang menjadi bebannya, yaittu :

1. Sekretaris Pimpinan sebagai pejabat pembantu dalam

pengurusan warket. Dalam hal ini pengertian sekretaris

menyangkut tugas-tugas yang berkenand engan

korespondensi, pengarsipan, membuat undangan pertemuan.

Atau dengan kata lain bahwa Sekretaris impinan adalah

seorang yang membantu pimpinan dalam penghimpunan dan

penyingkiran bahan informasi.

2. Sekretaris Organisasi sebagai pejabat pembantu dalam

pengurusa tata warkat dan administrasi. Yang dimaksud disini

adalah sekretaris yang tidak semata-mata membantu pimpinan

tetapi juga memberikan bantuan kepada keseluruhan

organisasi baik melakukan pengurusan yang berhubungan

dengan tata warkat maupun unsur administrasi yang meliputi :

keorganisasian, manajemen, komunikasi, tata keterangan dll.

2.2.1 Fungsi Sekretaris

Fungsi adalah kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan sehari-hari

oleh sekretaris. Sekretaris dibutuhkan oleh pimpinan untuk membantu

meringankan tugas-tugas yang bersifat rutin dan operasional sehingga

pimpinan dapat berkonsentrasi dan mengurus manajerialnya.

Fungsi sekretaris pada hakikatnya adalah meringankan tugas-tugas

pimpinan dan membantu agar pimpinan tidak terlalu terlibat dengan tugas-

tugas yang bersifat rutin dan tugas-tugas operatif, sehingga pimpinan dapat

berfokus atau berkonsentrasi mengurus fungsi-fungsi manajerialnya, yaitu

membuat perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan

pengawasan/pengendalian terhadap perusahaan/organisasi yang

dipimpinnya. Pada dasarnya fungsi sekretars adalah :

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

27

1. Membantu meringankan tugas pimpinan berarti sedapat

mungkin sekretaris harus mengambil alih tugas-tugas yang

bersifat detail dari pimpinan, sehingga pimpinan tidak perlu

memikirkan hal-hal kecil yang telah didelegasikannya kepada

sekretaris. Begitu pula keputusan-keputusan yang dibuat oleh

pimpinan sebagian besar harus ditindaklanjut oleh sekretaris.

Ada bagian dari keputusan pimpinan harus dikomunikasikan

oleh sekretaris kepada pejabat lain yang relevan untuk

diselesaikan, ada pula yang harus diselesaikan oleh sekretaris

sampai tuntas.

2. Menangani informasi untuk pimpinan berarti semua keputusan

yang diambil oleh pimpinan banyak bergantung pada

ketangkasan sekretaris dalam mengumpulkan, menyeleksi,

mengolah dan menyampaikan informasi.

Sebagai jembatan penghubungberarti sekretaris harus membina dan

memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dalam

hubungan kerja dengan pimpinan.Sekretaris pimpinan yang handal harus

dapat mengaplikasikan fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut :

1. Meringankan tugas pimpinan

Sekretaris berfunsi meringankan tugas pimpinan,

artinya pimpinan harus dibebaskan dari tugas-tugas

yang bersifat detail. Keputusan pimpinan sebagian besar

harus ditindak lanjuti oleh sekretaris. Sebagai dari yang

telah diputuskan oleh pimpinan harus dapat

dikomunikasikan oleh sekretaris kepada pejabat-pejabat

lain yang relevan untuk diselesaikan. Bahkan sebagian

lain dari keputusan pimpinan harus ditindak lanjuti oleh

sekretaris sampai lengkap atau tuntas.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

28

2. Menangani infomasi untuk pimpinan

Menangani informasi untuk pimpinan berarti segala

keputusan yang diambil oleh pimpnan banyak

bergantung pada sekretaris dalam mengusulkan,

menyeleksi, mengolah dan menyampaikan informasi.

3. Menjadi jembatan penghubung

Sekretaris berfungsi membina hubungan baik dengan

pihak-pihak yang ada hubungan kerja dengan pimpinan.

Dan juga, perlu diketahui sekretaris pimpinan

merupakan tangga pertama menghubungkan pihak

luar/tamu/pihak-pihak yang ingin bertemu dengan

pimpinan.

Apabila tiga fungsi sekretaris yang disebutkan di atas dapat

dijabarkan lebih lanjut, sekretaris juga harus dapat mengikuti derap dan

langkah yang positif dari pimpinan. Sebaliknya, sekretaris pimpinan juga

harus mampu menetralisir kelemahan dan kekurangan pimpinan. Jika

pimpinannya seorang pekerja keras, disiplin, sangat menghargai waktu dan

selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaan, maka sekretaris harus dapat

mengikutinya. Sebaliknya apabila pimpinannya seorang pelupa

sekretarisnya harus rajin mengingatkannya. Jika pimpinanannya kurang

teliti atau lupa memberikan tanda tangannya, maka sekretaris harus teliti

dan berani mengingatkan pimpinannya.

Seorang sekretaris mempunyai fungsi membantu pimpinan dalam

memulai pekerjaan sampai dengan menyelesaikan suatu pekerjaan, artinya

dari awal datangnya pekerjaan, kemudian pekerjaan ditindaklanjuti sampai

pekerjaan tersebut diselesaikan. Sekretaris diharapkan selalu berperan

membantu piminan. Ia juga harus mampu mengatasi kesibukan dan

kesulitan pimpinan, termasuk membantu mengatasi kesibukan dan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

29

kesulitan pimpinan, termasuk membantu mencari cara yang lebih efisien

dan sederhana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Fungsi sekretaris tidak hanya terbatas pada meringankan tugas

pimpinan dalam melalui pelaksanaan tugas-tugas perkantoran, seperti

menyiapkan suratu-menyurat, menangani kearisipan atau menelepon dan

menerima telepon, melainkan lebih dari itu, yaitu bahwa fungsi sekretaris

dalam menangani informasi itu harus sampai pada tercapainya

keberhasilan pimpinan dalam melaksanakan tugasnya serta tercapainya

tujuan organisasi, seperti telah dikemukakan penulis sebelumnya.

Sekretaris harus selalu siap membatu pimpinan dalam memulai sampai

menyelesaikan suatu pekerjaan. Ungkapan ini lebih lanjut dapat dijelaskan

bahwa sekretaris memberikan informasi yang diperlukan oleh pimpinan

serta membantu pimpinan daam melaksanakan tugas manajerialnya

berdasarkan informasi yang diterimanya tersebut. Kemudian sekretaris

menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat pimpinannya.

Sekretaris dibutuhkan oleh pimpinan untuk membantu

meringankan tugas-tugas dan beban pimpinan, terutama dalam tugas-tugas

yang bersifat rutin dan operasional, sehingga pimpinan dapat

berkonsentrasi dan mengurus tugas-tugas manajerialnya.

Seorang sekretaris pimpinan tidak berkedudukan sebagai seorang

manajerial, ia tidak menjalankan fungsi-fungsi manajerial. Sekretaris

pimpinan dalam kedudukannya merupakan seorang pembantu pimpinan

yang bertugas memperingan, mempermudah dan memperlancar tugas

pekerjaan dan tanggung jawab pimpinan. Ia berstatus sebagai seorang

pegawai pada organisasi, lembaga, atau perusahaan dan dengan sendirinya

ia harus tunduk dan terikat pada peraturan yang berlaku di lembaga,

instansi, atau perusahaan tersebut.

2.2.2 Hubungan Kerja Sekretaris dengan Pimpinan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

30

Sesuai dengan asal katanya sekretaris adalah seorang yang harus

bisa memegang rahasia. Pembantu dari seorang pimpinan yang

menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu-tamu, memeriksa dan

mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau

perjanjiannya, dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang

berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari pimpinannya itu.

Seorang sekretaris juga harus bisa mengambil tugas-tugas yang bersifat

detail dari pimpinan. Sekretaris bertugas mencarikan dan menyajikan

informasi kepada pimpinanya. Untuk itu ia harus pandai menggali

informasi dari berbagai sumber, lalu menginterprestasikan sehingga dapat

memilih informasi yang di nilai bermanfaat untuk disajikan kepada

pimpinan.

Sekretaris yang bekerja secara paripurna harus mampu berpikir

untuk mengidentifikasi sebab dan akibat setiap kali menghadapi masalah

dan dapat mencari solusinya dengan tepat. Sehingga pimpinan tidak perlu

terus menerus menuntun dan membimbing sekretaris, namun cukup

mendelegasikan setiap penugasan kepada sekretaris dan sekretaris yang

bersangkutan mampu menyelesaikannya secara paripurna. Pimpinan cukup

memberi instruksi kepada sekretaris secara garis besar dan memberi

delegasi secukupnya, selanjutnya menjadi tanggung jawab sekretaris untuk

menindak lanjuti, termasuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

setiap menyelesaikan tugasnya.

2.2.3 Komunikasi Sekretaris

Salah satu tugas seorang sekretaris adalah berkomunikasi melalui

telepon. Seorang sekretaris haru sramah terhadap konsumen supaya

mendapatkan kesan yang baik bagi konsumen. Kesan yang baik terhadap

suatu perusahaan didapatkan dari bagaimana seseorang konsumen

mendapatkan perlakukan atau pelayanan dari tiap-tiap anggota perusahaan

tersebut dalam berbagai kesempatan. Penampilan yang menarik,

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

31

tanggapan, atau sikap tubuh yang positif sangat berpengaruh dalam

menggambarkan keadaan suatu perusahaan.

Bila seorang sekretaris menyapa seorang tamu, kesan yang mereka

dapatkan dengan mudah diperoleh melalui sikap tubuh, sopan santun, dan

penampilan kita. Tidak demikian apabila kita mempergunakan telepon

untuk berkomunikasi. Wujud fisik atau penampilan kita tidak terlihat.

Kesan si penelepon terhadap kita khususnya, dan perusahaan pada umum-

nya, semataa-mata didapat dari suara, apakah riang. Suara yang

dipancarkan sekretaris pancarkan dapat menciptakan lukisan atau image

yang sangat luas, baik tentang sekretaris maupun perusahaan yang dibawa.

1. Menciptakan Kesan yang Baik dengan Telepon

Kesan yang timbul dari suara dalam telepon sangat luas.

Kepribadian seseorang akan jelas tercermin dari bagaimana ia

mengatakan sesuatu.ada beberapa hal yang harus diperhatikan

dalma berbicara menggunakan telepon, yaitu :

1) Telepon yang bordering pada saat sibuk kerap membuat

jengkel. Jangan biarkan emosi yang bicara.

2) Berikanlah perhatian sepenuhnya pada saat Anda

mengangkat telepon.

3) Jangan menerima telepon sambil berbicara dengan orang

ketiga ataupun sambil makan.

4) Bicaralah dengan gaya bicara yang wajar.

2. Cara Menerima Telepon

Ada beberapa cara yang harus dilakukan dalam menerima

telepon yaitu :

1) Segeralah mengangkat telepon apabila telepon bordering

2) Sekretaris harus siap mencatat segala sesuatu yang perlu

dari pembicaraan telepon itu

3) Identifikasi diri

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

32

4) Tanya identitas penelepon

5) Memilih telepon yang masuk

6) Mengakhiri telepon masuk

Hal yang tidak boleh dilupakan, ada atau tidak ada pesan,

sekretaris tetap harus mencatat semua telepon yang masuk,

walaupun hanya sekedar menyebutkan identitas pribadi dan

organisasi. Lembar formulir penerimaan telepon semuanya

harus diletakkan di meja pimpinan pada tempat yang mudah

terbaca.

3. Cara Menelepon

Gunakan waktu untuk menelepon dengan sebaik-baiknya.

Pembicaraan yang berkepanjangan berarti pemakaian pulsa

telepon lebih banyak, dan pda akhirnya biaya telepon tinggi.

Berikut dijelaskan tata cara menelepon yaitu :

1) Rencanakan terlebih dahulu apa tujuan menelepon

2) Perhatikan telepon yang digunakan

3) Mendapat sambungan telepon

4) Katakana dengan siapa akan berbicara

5) Identifikasi diri atau nama pimpinan dan perusahaan

6) Kemukakan maksud menelepon

7) Tinggalkan pesan dan ucapan terima kasih

4. Etiket Bertelepon

Banyak orang menyamakan antara arti “Etika” dan “Etiket”,

padahal keduanya berbeda. Etika adalah cabang filsafat yang

membahas tingkah laku manusia berdasarkan kaidah “baik

buruk, benar salah, tepat-tidak”. Sedangkan Etiket (bahasa

Prancis: Etiquette) berarti tata krama, sopan santu, atau tata

pergaulan. Jika “etika” membahas “apa yang benar, salah, jujur

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

33

dan adil” maka “etiket” membahas “apa yang sopan dan

pantas”.

Dalam berkomunikasi melalui telepon, ada beberapa etiket yang harus

dilakukan, diantaranya :

1. Jangan memmbicarakan informasi rahasia di telepon.

Karena system telepon yang kurang bagus,

memungkinkan pembicaraan dapat didengar oleh pihak

lain.

2. Jangan berbicara telalu keras. Atur suatu pada saat

bertelepon, karena suara yang keras dapat mengganggu

ketenangan pimpinan dan karyawan lain.

3. Jangan berbicara dengan orang ketiga pada saat anda

bertelepon.

4. Batasi pembicaraan pribadi di telepon. Banyak

sekretaris yang diberi tanggung jawab untuk

mengontrol pemakaian telepon.

5. Jangan biarkan telepon dalam posisi ruangan terbuka

sehingga lawan bicara ditelepon dapat mendengar

suara-suara yang ada dikantor.

6. Jangan memberikan nomor jalur langsung pimpinan

kepada sembarang orang. Telepon jalur langsung

pimpinan berlaku, seperti pribadi.

2.3 Aktivitas Pimpinan

Menurut Susatyo Herlambang (2012;102) pimpinan adalah seorang

yang memberikan perintah suatu pekerjaan berdasarkan target perkerjaan

yang harus diselesaikan. Menurut dari beberapa para ahli pengertian

pimpinan yaitu :

1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

34

Pimpinan adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya

mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari

pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

2. Robert Tanembaum

Pimpinan adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk

mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang

bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi

mencapai tujuan perusahaan.

3. Prof. Maccoby

Pimpinan pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan

dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.

Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,

dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai

agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak

ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

4. Lao Tzu

Pimpinan yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan

orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan

pemimpinnya it

5. Davis and Filley

Pimpinan adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen

atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

Menurut Anton M. Mulyono (2010 : 26), Aktivitas artinya

“kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau

kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan

suatu aktifitas. Sedangkan menurut Robert Tanembaum (2010:212),

pimpinan artinya seseorang yang memiliki kelebihan dan kemampuan

dalam mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu untuk pencapaian atau beberapa tujuan.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

35

Jadi, aktivitas pimpinan adalah rangkaian kegiatan rutinitas yang

dilakukan berdasarkan tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang

diberikan untuk menata kemampuan mempengaruhi perilaku dari orang

lain.

Seorang pimpinan, apapun wujudnya dimanapun akan selalu

mempunyai beban untuk mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.

Pimpinan seperti ini lebih banyak bekerja dibandingkan berbicara, lebih

banyak memberikan contoh-contoh baik dalam kehidupannya

dibandingkan berbicara besar tanpa bukti, dan lebih banyak berorientasi

pada bawahan dan keputusan umum dibandingkan dari orientasi dan

keputusan diri sendiri. Oleh karena itu seorang pimpinan membutuhkan

peranan sekretaris dalam menunjang kegiatannya agar berjalan dengan

lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun indikator-

indikator aktivitas pimpinan yaitu ;

1) Pimpinan memberikan motivasi terhadap sekretaris

2) Pengawasan pimpinan terhadap pekerjaan sekretaris

3) Keteladanan pimpinan

4) Pimpinan dalam membina hubungan

5) Mampu mengambil keputusan dengan cara yang tepat

6) Keterlibatan pimpinan di dalam pencapaian tugas

7) Pengawasan pimpinan terhadap kinerja sekretaris

8) Terbuka terhadap suatu perubahan

9) Menggerakan sekretaris dalam mencapai tujuan

10) Menjadi Katalisator (penghubung atau sesuatu yang

mempercepat berjalannya reaksi)

2.3.1 Fungsi Manajemen

Didasarkan pada pengertian manajemen menurut Kreitner

(2011;51) yaitu proses kerja dengan melalui orang lain untuk mencapai

tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Sebenarnya

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

36

fungsi manajemen sudah terkandung di dalamnya. Dengan demikian

menurut Skinner (1999;52) fungsi manajemen meliputi :

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Pelaksanaan (actuating)

4. Pengendalian (controlling)

1) Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan fungsi paling awal yang merupakan

pedoman ke mana arah mana tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan perencanaan ini, maka dapat mengurangi ketidakpastian.

Lebih bisa mengarahkan perhatian pada tujuan dan lebih memudahkan

dalam pengawasan.

Menuru Peter Drucker, tolak ukur keberhasilan seorang manajer adalah

efektivitas (kemampuan untuk melakukan hal-hal yang benar) dan

efisiensi (kemampuan untuk melakukan hal-hal secara benar).

Pentingnya perencanaan yaitu :

1. Manajer dapat mengetahui bagaimana mereka harus

mengorganisasi orang dan sumber daya.

2. Dengan perencanaan, mereka dapat memimpin organisasi dengan

penuh keyakinan.

3. Dengan perencanaan dapat diketahui dimana mereka menyimpang

dari jalur.

Dalam perencanaan atau planning termasuk di dalamnya adalah

menentukan tujuan, strategi yang akan digunakan dan

mengembangkan perencanaan tersebut untuk koordinasi kegiatan

(Stephen P. Robbins, 2010).

2) Pengorganisasian (organizing)

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

37

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang

mengelompokkan orang dan memberikan tugas, menjalankan tugas

misi. Tiga elemen pokok organisasi, yaitu :

1. Interaksi manusia

2. Kegiatan mengarah pada tujuan

3. Struktur

Beberapa contoh organisasi :

1) Organisasi formal, yaitu system dari pekerjaan, hubungan

wewenang, tanggung jawab dan pertanggung jawaban, yang

dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat diselesaikan.

2) Organissi informal, yaitu suatu hubungan pribadi dan social

yang mungkin tidak ada hubungannya dengan weweang

formal.

1. Terdapat pada setiap perusahaan karena timbul dari

pergaulan manusia dan manusia selalu bergaul dan

membentuk persahabatan.

2. Merupakan cara yang baik untuk menyampaikan

informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan.

3) Pelaksanaan (actuating)

Actuating atau pelaksanaan adalah suatu tindakan yang

mengusahakan agar semua perencanan dan tujuan perusahaan bisa

terwujud dengan baik dan seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan

merupakan suatu upaya yang menggeraka orang-orang untuk mau

bekrja dengna sendirinya dan dengan kesadaran yang besar demi

mengabulkkan seluruh cita-cita perusahaan dengan dan secara efektif.

Perencanan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika

tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan

sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

38

didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya manusia yang ada

juga sangat penting, terutama ditujukan untuk mencapai visi misi serta

program kerja organisasi. Actuating pelaksanaan kerja juga harus

sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali jika memang

ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuaian ulang.

4) Pengawasan (controlling)

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian

adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan

penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan

bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud

mencapai tujuan yang sudah yang digunakan semula.

Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai denan yang diharapkan, maka

akan dibutuhkan pengontrolan yang optimal, biak itu dalam bentuk

supervisi, pengawasan, ispeksi dan audit.

Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan

kegiatan-kegiatan manajemen yang dinamis dan terwujud secara

efektif dan efisien. Sesuai dengan perannya dalam sebuah organisasi,

controlling memiliki beberapa fungsi utama :

1. Mencegah terjadinya penyimpangan

2. Memperbiaki kelemahan dan kesalahan, serta menindak

penyalahgunaan dan penyelewengan

3. Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan dalam manajemen

4. Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap individu

5. Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan menyimpang

dari perencanaan atau standard yang telah ditetapkan.

2.3.2 Peranan Pimpinan

Menurut Prof. Dedi Mulyadi (2015;349-350) seorang pimpinan

mengemban tugas menjamin ketersediaan, kekuratan, ketepatan, dan

kemanaan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

39

dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sekaligus

meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungan.

Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan pimpinan mempunyai

kemampuan multi disiplin, antara lain ; teknologi , bisnis, dan manajemen,

serta kepemimpinan.

Berikut beberapa peranan seorang pimpinan yang menjadi landasan tugas

yang perlu diketahui :

1. Bersikap Adil (Arbitrating)

Dalam menjalankan suatu tanggung jawab, sudah tentu

pimpinan akan dihadapi dengan permasalahan kelompok yang

berujung pada pemberian keputusan. Pemimpin diharuskan

untuk mampu bersikap adil dalam memberikan keputusan dari

berbagai macam persoalan yang ada. Bersikap adil berarti

mampu menentukan segala keputusan dari dua permasalahan

yang ada. Pemimpin yang mampu bersikap adil tentunya secara

taktis akan mampu memberikan keputusan yang bijak untuk

memecahkan suatu masalah.

2. Memberikan Sugesti (Suggesting)

Seorang pimpinan diharuskan untuk mampu memberikan

sugesti kepada anggota kelompoknya. Pemberian sugesti secara

baik dan benar bermanfaat kepada hasil yang diperoleh pada

akhir suatu tujuan. Pemberian sugesti ditujukan untuk

merangkul seluruh anggota dalam satu kesatuan agar

koordinasi dan kekompakan anggota dalam partisipasinya di

suatu kelompok dapat terjaga.

3. Mendukung Tercapainya Tujuan (Supplying Objectives)

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penggerak anggota

disuatu kelompok, seorang pemimpin diharuskan untuk mampu

mendukung segala hal baik yang dapat menjadi faktor dari

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

40

tercapainya suatu tujuan kelompok. Seorang pemimpin

diharuskan untuk mampu bersikap tegas dan mendukung segala

aspek pemicu keberhasilan tujuan kelompok. Dengan

demikian, visi dan misi dari kelompok tersebut akan berjalan

secara maksimal. Pemimpin diharuskan untuk memiliki

semangat yang tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan.

4. Menjadi Katalisator (Catalysing)

Secara umum, katalisator dalam istilah kimia adalah penggerak

atau sesuatu yang mempercepat berjalannya reaksi. Seorang

pemimpin dapat dikatakan sebagai katalisator apabila mampu

menunjang segala aspek kemajuan kelompokknya dengan ide-

ide dan tindakan yang baik. Keberhasilan tujuan kelompok

ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk bersikap seperti

ini.

5. Menciptakan Rasa Aman (Providing Security)

Anggota dari suatu kelompok sudah sepatutnya mendapatkan

rasa aman dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin

dikatakan mampu menciptakan rasa aman apabila ia mampu

untuk terus berfikiran positif, teguh pendirian dan mampu

memegang segala kendali dengan jujur yang bijaksana.

Pemimpin yang mampu menciptakan rasa aman adalah

pemimpin yang sangat dapat diandalkan.

6. Sebagai Wakil Organisasi (Representing)

Seorang pemimpin sejatinya merupakan wakil dari sebuah unit

organisasi dari kelompolo yang dibinanya. Seorang pemimpin

diharuskan untuk mampu menjadi mata dan telinga yang

mewakili kebutuhkan aspirasi anggota dari kelompok yang

dipimpinnya. Penampilan dan segala hal-hal yang terpatri dari

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

41

diri seorang pemimpinpun jelas menjadi citraan dari seluruh

anggota kelompok yang dipimpinnya.pemimpin yang baik akan

mampu menempatkan dan membawa dirinya untuk menjadi

citra yang baik bagi seluruh anggota kelompok dan organisasi

yang menjadi tanggung jawabnya.

7. Sumber Inspirasi (Inspring)

Sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk

mampu memberikan inspirasi bagi seluruh anggota

kelompoknya.Inspirasi merupakan hal mutlak yang dibutuhkan

oleh seluruh manusia yang membutuhkan semangat untuk

menjalani hidup. Inspirasi sangat dibutuhkan oleh seseorang

yang memiliki target pencapaian mutlak dalam hidup. Seorang

pemimpin yang baik jelas akan mampu memberikan inspirasi

yang baik bagi setiap anggota kelompoknya.

8. Menghargai (Praising)

Menghargai berarti mengakui kemampuan dari seseorang.

Menghargai berarti mengerti basis dan kompetensi pencapaian

berharga yang mampu diraih oleh seseorang. Pemimpin yang

baik perlu memiliki peranan yang kuat dalam sikap menghargai

seorang bawahannya, baik dalam situasi dan kondisi hati yang

baik ataupun butuk, pemimpin harus bisa bersikap secara

dinamis dalam menghargai anggoa. Sikap rendah hati ini pun

jelas diperlukan oleh seorang pemimpin dalam mewujudkan

bentuk kepemimpinan ideal bagi bawahannya.

2.3.3 Tingkatan Pimpinan

Pada organisasi berstruktur tradisional, pimpinan sering dikelompokan

menjadi pimpinan puncak, pimpinan tingkat menengah, dan pimpinan lini

pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah

karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

42

Menurut Prof. Dr Deddy Mulyadi (2015;348) berikut ini adalah

tingkatan pimpinan mulai dari bawah ke atas :

1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan

istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan

paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-

manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut

penyelia (supervisor), manajer shift, pimpinan area, manajer kantor,

manajer departemen, atau mandor (foreman).

2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua

manajemen yang berada di antara pimpinan lini pertama dan

manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.

Jabatan yang termasuk pimpinan menengah di antaranya kepala

bagian, pemimpin proyek, pimpinan pabrik, atau manajer divisi.

3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah

executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi

perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Dalam Mulyatiningsih (2011;9) populasi adalah sekumpulan dari

suatu hal yang memiliki karakteristik tertentu untuk di teliti. Populasi akan

menjadi area generalisasi dalam hasil penelitian. Dalam penelitian ini,

penulis mengambil populasi yang merupakan seluruh karyawan PT.

Indonesia Kendaraan Terminal/IPC.

3.1.2 Sampel

Sampel dapat diartikan sebagai wakil dari populasi untuk di teliti.

Dalam Taniredja dan Mustafidah (2012;34) sampel merupakan sebagian

jumlah yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap

dapat mewakili seluruh populasi dengan menggunakan teknik tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sampel

dengan menggunakan metode Sampling Jenuh.Sampling Jenuh adalah

teknik pengumpulan sample dengan menggunakan seluruh populasi pada

penelitian. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi penelitian relative

kecil.

3.2 Operasional Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam Sugiyono (2011:38-39) variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut. Variabel dibedakan dalam 2 jenis,

yaitu :

1. Variabel Independent

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

44

Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas.Variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel

penelitian adalah simbolisasi berbagai faktor yang terkait

penelitian.Indikator kinerja sekretaris Menurut Gaol (2015;206)

adalah :

1) Menangani surat menyurat

2) Mempersiapkan laporan.

3) Menangani arsip

4) Mengatur jadwal kegiatan non rutin

5) Menjaga hubungan terhadap pihak lain

6) Mempersiapkan rapat

7) Mengatur perjalanan dinas pimpinan

8) Menangani telepon

9) Menangani kegiatan keuangan (kas kecil, bill payment dll)

10) Kemampuan sekretaris memegang rahasia

Pimpinan/Perusahaan

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang sering disebut sebagai

output, kriteria, dan konsekuen. Atau dengan singkat sering

dikatakan sebagai variabel terikat.Variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

aktivitas pimpinan. Indikator aktivitas pimpinan Menurut Thoha

(2010:215) adalah :

1) Pimpinan memberikan motivasi terhadap sekretaris

2) Bersifat hangat dan membina rasa percaya

3) Keteladanan pimpinan

4) Pimpinan dalam membina hubungan

5) Mampu mengambil keputusan dengan cara yang tepat

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

45

6) Keterlibatan pimpinan di dalam pencapaian tugas sekretaris

7) Pengawasan pimpinan terhadap kinerja sekretaris

8) Terbuka terhadap suatu perubahan

9) Menggerakan sekretaris dalam mencapai tujuan

10) Menjadi Katalisator (penghubung atau sesuatu yang

mempercepat berjalannya reaksi)

Langkah selanjutnya akan dibuat operasionalisasi terhadap masing-

masing variabel tersebut, sehingga kinerja sekretaris dan aktivitas

pimpinan dapat diukur dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner

yang akan diberikan setiap responden yang menjadi objek dalam penelitian

ini.

3.3 Model Penelitian dan Hipotesis

3.3.1 Model Penelitian

Kinerja memiliki makna yang lebih luas, bukan hanya hasil dari

kerja tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Menurut Amstron

dan Baron dalam Fahmi (2011;2) mengatakan kinerja adalah hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

organisasi atau perusahaan, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi ekonomi. Lebih jauh lagi menurut Bastian menyatakan bahwa

kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

(strategic planning) suatu organisasi.

Menurut Anton M. Mulyono (2010 : 26), Aktivitas artinya

“kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau

kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan

suatu aktifitas. Sedangkan menurut Robert Tanembaum (2010:212),

pimpinan artinya seseorang yang memiliki kelebihan dan kemampuan

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

46

dalam mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu untuk pencapaian atau beberapa tujuan. Jadi, aktivitas

pimpinan adalah rangkaian kegiatan rutinitas yang dilakukan berdasarkan

tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang diberikan untuk menata

kemampuan mempengaruhi perilaku dari orang lain.

Dalam pemaparan yang telah diuraikan maka dapat dibuat model

penelitian yang menurut teori Sugiyono (2010;60) Umam mendefisinikan

bahwa dalam penelitian adalah model konseptual mengenai hubungan

antara teori dengan berbagai fakta yang telah diidentifikasi sebagai suatu

permasalahan yang penting. Jadi model penelitian yang dapat digambarkan

sebagai berikut ;

Gambar 3.1

Model Penelitian

3.3.2 Hipotesis

Dalam Bungin (2013;90) hipotesis adalah suatu kesimpulan yang

masih belum sempurna. Kesimpulan yang belum sempurna ini maksudnya

adalah sebagai kesimpulan yang belum sempurna sehingga dibutuhkan

pembuktian dengan kebenaran hipotesis itu. Peneliti menggunakan

hipotesis karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap hasil

penelitian yang akan dilakukan. Selain itu hipotesis digunakan untuk

sebagai alat acuan agar dapat menuntun penelitian.

Bedasarkan pengertian yang diuraikan sebelumnya serta adanya

kerangka pemikiran yang telah dibuat oleh peneliti, maka hipotesis yang

ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

X

(Kinerja Sekretaris)

Y

( Aktivitas Pimpinan)

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

47

Ho: Tidak ada Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan di

PT.Indonesia Kendaraan Terminal/IPC.

Ha: Ada Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan di

PT.Indonesia Kendaraan Terminal/IPC.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan dalam penulisan yaitu : studi

kepustakaan dan lapangan, sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research). Pada metode ini penulis

menggunakan buku-buku bacaan yang berhubungan dengan pokok

permasalahan yang akan dibahas. Penulis mempelajari berbagai

macam bentuk bahan-bahan tertulis berupa buku-buku referensi dan

dokumen-dokumen untuk kemudian penulis melakukan pengumpulan

data yang sekiranya diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Studi Lapangan (Field Research), yaitu metode pengumpulan data

yang diperoleh dengan mendapatkan data primer yang langsung

diperoleh pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC dengan cara :

1) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis

terhadap narasumber atau sumber data.

2) Pengamatan Langsung

Penulis mendapatkan informasi yang diinginkan, dengan cara

pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan sehari-hari pada PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC.

3) Pemberian Kuesioner

Penulis melakukan metode pengambilan data yang dilakukan

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disusun

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

48

terlebih dahulu untuk dijawab oleh responden. Untuk lebih jelas

kusioner dapat dilihat di lampiran 1.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Validitas dan Reabilitas

Seluruh instrument yang terdapat pada data kuesioner terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan uji realibilitas dengan menggunakan

Program software SPSS 20. Pengujian dengan alat ukur yang memenuhi

syarat validasi (valid) dan kehandalan (reliable) tingkat keakurasiannya

yang bertujuan untuk memudahkan dalam perhitungan data dan dimiliki

tingkat keakurasian yang sangat tinggi serta untuk menghasilkan

kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

1. Uji Validitas

Keberhasilan suatu penelitian harus didukung dengan instrumen-

instrumen atau alat pengumpulan data yang memenuhi 2 syarat

utama, yaitu instrumen tersebut harus valid dan reliable (dapat

dipercaya).

Menurut Arikunto dalam Mustafidah dan Tarniredja (2012:42)

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat.

Suatu pernyataan dikatakan valid dan dapat mengukur penelitian

apabila nilai koefisien r hitung lebih besar dari nilai r table,

dimana nilai r table untuk n = 30 dengan nilai signifikansi 5% (𝔞

= 0,05), maka diperoleh angka 0,361.

2. Uji Reabilitas

Pengujian realibilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal

dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

49

test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.

Secara internal realibilitas instrument dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument

dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2010:184)

3.5.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau

mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan

misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung dan persen/proposisi.

Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel,

distribusi frekuensi, dan diagaram atau grafik.

Menurut Iqbal Hasan (2010:17) menjelaskan bahwa statistik

deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan

data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.Statistika deskriptif

hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-

keterangan mengenai suatu dataatau keadaan.Dengan kata statistika

deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau

persoalan.Pernarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya

ditujukan pada kumpulan data yang ada.

Dalam penelitian ini, beberapa analisis statistik deskriptif yang akan

dilakukan antara lain: 1) Analisis Kinerja Sekretaris, 2)Analisis Aktivitas

Pimpinan, dan 3)Analisis Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas

Pimpinan.

3.5.3 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial adalah analisis yang berkenaan dengan

metode penarikkan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari

sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi.

Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi

(perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke

hal yang lebih luas (umum).

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

50

Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktik

atau statistik penarikkan kesimpulan.Pada statistik inferensial biasanya

dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri)

dari suatu populasi. Dari definisi tersebut, statistik inferensial digunakan

untuk menguji taraf signifikansi uji F pada tabel F (Sugiyono,2010).

1. Analisis Koefisiensi Korelasi

Analisis koefisiensi korelasi bertujuan untuk membuktikan ada atau

tindaknya hubungan antara Kinerja Sekretatris terhadap Aktivitas

Pimpinan yang akan dilakukan dengan menghitung koefisiensi

korelasi dengan rumus :

))((*))((

)(*)()(

2222 yynxxn

yxxynrxy

dimana :

r : Koefisiensi korelasi

n : Jumlah data

∑x : Jumlah variabel independen dari kinerja sekretaris

∑y : Jumlah variabel independen dari aktivitas pimpinan

Tabel 3.1

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup

0.60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

51

2. Kesimpulan yang dapat diambil dari Koefisiensi Korelasi (r) adalah:

Jika r = 0 atau mendekati 0 ; artinya tidak ada hubungan sama

sekali antara kedua variabel.

Jika r = +1 atau mendekati +1 ; artinya ada hubungan yang kuat

antara kedua variabel

Jika r = -1adalah mendekati rumus satu artinya ada hubungan

variabel x dan y adalah hubungan yang kuat tetapi negatif.

3. Analisis Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regresi linear sederhana digunakan

untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel

independen (x) terhadap variabel dependen (y).Koefisein ini

menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen

yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel

dependen. Jika R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun

prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit

pun variasi variable dependen. Sebaliknya jika R2 sama dengan 1,

maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau

variasi variabel independen yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Maka dapat dihitung

secara matematis dengan:

Kp = r2 * 100%

Keterangan:

Kp = r2 = Koefisien Penentu = Determinasi

4. Signifikan Hasil Regresi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variable independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

52

dependen (Y). Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan

didasarkan pada probabilitas menggunakan software SPSS 20 yang

dilakukan 2 sisi dengan ketentuan dan tahap sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis :

H0 : Tidak ada pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas

Pimpinan pada PT.Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

Ha : Ada pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas

Pimpinan pada PT.Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

2) Kriteria pengujian:

Jika probabilitas (Sig. F Change) > 0,05 (α) maka Ha diterima

Jika probabilitas (Sig. F Change) < 0,05 (α) maka H0 ditolak

3) Penarikan kesimpulan

5. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji apakah

terdapat pengaruh antara satu variabel tidak terkait/bebas dalam hal

ini Kinerja Sekretaris (variabel X) dengan satu variabel terikat

dalam hal Aktivitas Pimpinan (variabel Y) (Sugiyono, 2011).

Persamaan umum Regresi Linear Sederhana:

Y = a + bx

dimana:

y : Subyek / nilai variabel dependen yang diprediksikan

a : Harga y bila x=0 (harga konstan)

b : Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angkat

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka, naik bila

b(-) maka terjadi penurunan.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

53

x : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Regresi Linear Sederhana

adalah bila koefisiensi korelasi tinggi, maka harga b juga besar,

sebaliknya bila koefisiensi korelasi rendah maka harga b juga

rendah. Selain itu bila koefisiensi korelasi negatif maka harga b

juga negatif, dan sebaliknya bila koefisiensi korelasi positif maka

harga b juga positif.

6. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan prasyarat kebanyakan prosedur

statistika inferensial (Stanislaus S. Uyanto, 2010).Uji ini untuk

mengetahui apakah populasi terdistribusi dengan normal atau tidak.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC yang

berlokasi di Jalan Sindang Laut No.101, Kalibaru, Cilincing, Jakarta

Utara 14110.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini membutuhkan waktu 5 (lima) bulan yang dimulai pada

bulan November 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Rencana

jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 Jadwal

Kegiatan di bawah ini :

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

54

Tabel 3.2

Model Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Nov Des Jan Feb Maret

1 Persiapan Penelitian

2 Pengumpulan Data

3 Penyelesaian Babu I

4 Penyelesaian Bab II

5 Penyelesaian Bab III

6 Penyelesaian Bab IV

7 Peneyelesaian Bab V

8 Kelengkapan Skripsi

9 DaftarPustaka

danLampiran

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

55

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Pengumpulan data diambil melalui PT Indonesia Kendaraan

Terminal dimana sejarah PT Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

perkembangan yang cukup pesat dari industri otomotif nasional terutama

untuk kegiatan export & import pada tahun 2005, 2006, 2007 sedangkan

fasilitas kepelabuhanan yang tersedia untuk melayani kegiatan bongkar

dan muat dimaksud masih sangat terbatas (selama ini dilayani di beberapa

dermaga dan lapangan di terminal konvensional Tanjung Priok).

Permintaan dari kalangan industri otomotif Jepang ini disambut

baik oleh Pemerintah RI dan melalui Wapres RI pada waktu itu Jusuf

Kalla meminta pada PT. Pelabuhan Indonesia II untuk segera menindak

lanjutinya.

Hasil kajian dan survey kemudian menetapkan Lahan HPL milik

PT. Pelabuhan Indonesia II yang saat itu digunakan oleh PT. Dock &

Perkapalan Kodja Bahari (DKB) dimungkinkan untuk dibangun fasilitas

Terminal kendaraan dimaksud.

Setelah melalui perundingan dan pembahasan yang cukup panjang

dengan PT. DKB termasuk melibatkan Kementerian BUMN, maka

disepakati pembangunan fasilitas kendaraan menggunakan lahan HPL

milik PT. Pelabuhan Indonesia II yang digunakan oleh PT. DKB pada

lahan yang tidak digunakan secara optimal.

Pada bulan September 2006 dimulailah pembangunan tahap

pertama fasilitas terminal kendaraan menggunakan lahan seluas 12 HA.

Pada saat itu dibangun dermaga sepanjang 220 M kedalaman -12 LWS dan

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

56

88 M ke dalaman -7 LWS, gedung parkir 3 lantai seluas 3 HA dan

lapangan parkir seluas 7,5 HA.

Pembangunan selesai bulan November 2007 dan pada tanggal 28

November 2007 diresmikan oleh wakil presiden RI saat itu Jusuf Kalla

dan sekaligus dimulai beroperasinya pertama kali layanan kegiatan

bongkar muat di Terminal Kendaraan Tanjung Priok.

Sejak peresmian tahun 2007 Terminal Kendaraan Tanjung Priok

mengalami peningkatan cukup pesat seiring dengan meningkatnya arus

kendaraan yang keluar masuk terminal ini, sehingga menyebabkan

dilakukan penambahan kapasitas terpasang terminal mulai dengan

penambahan lahan seluas 1,7 HA tahun 2011, penambahan gedung parkir

2 lantai seluas 2 HA tahun 2012 dan sudah dioperasikan pada akhir tahun

2012, kemudian dilakukan pembangunan dermaga sepanjang 304 M

kedalaman -12 LWS, 148 M kedalaman -7 LWS, panjang 42 M kedalaman

-7 LWS, pembangunan lapangan penumpukan seluas 10,5 HA pada tahun

2012 dan diharapkan dapat dioperasikan pada bulan Maret 2014. Pada

tahun 2014 dan 2015 akan dibangun gedung parkir 5 lantai seluas 10 HA.

Disamping penambahan Dermaga dan Lapangan Penumpukan juga

dilakukan pengadaan alat bantu bongkar muat berupa 2 unit Tug Master, 4

Unit Head Truck, 4 Unit Chasiss dan pengadaan Alat penunjang Operasi

seperti 3 unit Yard Sweeper, 1 Unit Mobil Pemadam Kebakaran, 6 Unit

Taxi Car dan 2 Unit Shuttle Service.

Dengan penambahan kapasitas dimaksud maka sekaligus juga

dapat menambah kapasitas daya tampung terminal diperkirakan pada

tahun 2014 ini daya tampung terminal kendaraan tanjung priok meningkat

menjadi 750.000 kendaraan/tahun dan diharapkan dengan bertambahnya

kapasitas ini dapat mendorong berkembangnya industri otomotif nasional.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

57

Sejalan dengan penambahan kapasitas dan dengan tujuan agar

terminal ini dapat meningkatkan layanan dan bisa berkembang lebih cepat

lagi maka manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II melakukan peningkatan

sta tus hukum Terminal Kendaraan Tanjung Priok dari Strategis Business

Unit menjadi Subsidarry Company dan Subsidarry Company ini diberi

nama PT. INDONESIA KENDARAAN TERMINAL/IPC telah didirikan

pada tanggal 5 November 2012 dan telah beroperasi secara penuh pada

tanggal 1 Desember 2012.

Disamping hal tersebut PT. Indonesa Kendaraan Terminal juga

ingin menjadikan Terminal Tanjung Priok sebagai bagian dari industri

otomotif nasional, sehingga dengan demikian PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ingin mendorong agar industri otomotif nasional dapat memiliki

daya saing dan berkiprah dipasar internasional.Bantu kami untuk

mewujudkanya dan jayalah Indonesia.

VISI DAN MISI

Pelayanan dan kepuasan pelanggan sebagai kata kunci seluruh

aktivitas perusahaan harus menjadi budaya dan etika setiap elemen

perusahaan dalam pelaksanaan tugasnya, sebagaimana yang tercermin

dalam visi dan misi perusahaan.

VISI PERUSAHAAN

Untuk menjadi mitra pilihan yang diandalkan , kelas terbaik di

pelabuhan & jasa logistik dengan menciptakan suatu perusahaan yang

menarik bagi orang-orang kami dan memberikan kontribusi untuk

pertumbuhan menjadi perusahaan logistik kendaraan terbaik di kawasan

Asia dengan pelayanan kelas dunia.

MISI PERUSAHAAN

1. Memberikan kemudahan dan kelancaran untuk mendorong arus

ekspor impor dan bongkar muat kendaraan.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

58

2. Memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

nasional termasuk mendukung pengembangan industri otomotif

nasional.

3. Mewujudkan pelayanan terbaik dengan tingkat keselamatan tinggi

yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa melalui

pengelolaan secara professional dan didukung Sumber Daya

Manusia yang mempunyai kompetensi tinggi .

4. Menjalankan bisnis unit sebagai pendukung pelayanan inti dalam

upaya meningkatkan keuntungan perusahaann.

STRUKTUR ORGANISASI

PT INDONESIA KENDARAAN TERMINAL/IPC

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

Dalam bab IV ini dikemukakan tentang analisis data dan

pembahasan temuan penelitian. Seperti telah dikemukakan di bab III, data

yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tiga

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

59

teknik pengumpulan data yaitu wawancara, pengamatan langsung dan

pemberian kuesioner. Data hasil tes yang berupa data kuantitatif tersebut

kemudian diolah menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 20.

Data yang terkumpul dari hasil observasi ini berupa data kualitatif.

Sebagaimana dikemukakan dalam bab III sebelumnya, teknik yang ketiga

dalam penelitian yaitu pemberian kuesioner. Teknik ini digunakan untuk

mengumpulkan data berupa jenis kelamin, umur, lama bekerja dan

pendidikan. Teknik pemberian kuesioner ini dilakukan dengan beberapa

pertanyaan yang harus dijawab oleh karyawan PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC.

Berikut ini analisis data dan pembahasan hasil temuan dalam

penelitian ini.

4.1.1 Identitas Responden

Kuesioner digunakan untuk memperoleh data-data yang akan

diolah untuk mengetahui keterkaitan antara kedua variable yang diolah

menggunakan software SPSS 20, kuesioner ini diisi oleh PT. Indonesia

Kendaraan Terminal/IPC. Mengenai variable indentitas responden yaitu

jenis kelamin, umur , pendidikan dan lama bekerja dengan hasil sebagai

berikut :

1. Jenis Kelamin

Distribusi data berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel

4.1.berdasarkan olah data diatas pada Tabel 4.1. diperoleh data dari 75

responden (N) dimana responden dengan jenis kelamin pria terdapat 18

(23,7%) dan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 57

(76,3%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden PT. Indonesi Kendaraan Terminal/IPC adalah wanita.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

60

Tabel 4.1

Jenis kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Pria 18 23,7 23,7 23,7

Wanita 57 76,3 76,3 100,0

Total 75 100,0 100,0

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

2. Umur

Dari hasil kuesioner Tabel 4.2 diperoleh data dari 75 responden (N)

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC ada 14 (18,4%) responden

yang berumur dibawah dari 19 tahun, ada 35 (46,1%) responden

memiliki umur antara 20 – 29 tahun, ada 13 (17,1%) responden

memiliki umur antara 30 – 39 tahun, ada 8 (10,5%) responden yang

memiliki umur antara 40 – 49 tahun, dan ada 5 (7,9%) responden yang

memiliki umur diatas 50 tahun. Dan dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden adalah berumur antara 20 – 29 tahun.

Tabel 4.2

Umur Responden

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

< 19 Tahun 14 18,4 18,4 18,4

20 - 29 Tahun 35 46,1 46,1 64,5

30 - 39 Tahun 13 17,1 17,1 81,6

40 - 49 Tahun 8 10,5 10,5 92,1

> 50 Tahun 5 7,9 7,9 100,0

Total 75 100,0 100,0

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

61

3. Lama Bekerja

Dari hasil kuesioner Tabel 4.3 diperoleh data dari 75 responden (N)

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC ada 10 (13,2%) responden

yang lama bekerja dibawah dari 1 tahun, ada 26 (34,2%) responden

yang lama bekerja antara 1 – 4 tahun, ada 13 (18,4%) responden yang

lama bekerja antara 5 - 9 tahun, dan ada 26 (34,2%) responden yang

lama bekerja diatas 10 tahun. Dan dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden adalah lama bekerja 1 – 4 tahun dan diatas 10 tahun.

Tabel 4.3

Lama Bekerja Responden

Lama bekerja responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

< 1 Tahun 10 13,2 13,2 13,2

1 - 4 Tahun 26 34,2 34,2 47,4

5 - 9 Tahun 13 18,4 18,4 65,8

> 10 Tahun 26 34,2 34,2 100,0

Total 75 100,0 100,0

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

4. Pendidikan

Dari hasil kuesioner Tabel 4.4 diperoleh data dari 75 responden (N)

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC ada 23 (30,3%) responden

yang berpendidikan SLTA, ada 39 (51,3%) responden yang

berpendidikan D III, dan ada 13 (18,4%) responden yang

berpendidikan D IV / S1. Dan dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden adalah pendidikan D III .

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

62

Tabel 4.4

Pendidikan Responden

Pendidikan Respoden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

SLTA 23 30,3 30,3 30,3

D III 39 51,3 51,3 81,6

DIV / S1 13 18,4 18,4 100,0

Total 75 100,0 100,0

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

4.1. 2 Kinerja Sekretaris

Kinerja sekretaris yang ada pada PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC.Pengertian sekretaris telah diuraikan pada Bab II, yaitu

sebagai pembantu pimpinan, sekretaris adalah sebagai Asisten Pimpinan,

Sekretaris sebagai Mitra Kerja Pimpinan. Apapun istilahnya, sekretaris

adalah seseorang yang mempunyai keterampilan dan keahlian khusus

dalam Administrasi Perkantoran, sehingga dapat memperlancar tugas atau

aktivitas pimpinan.

Hasil pengamatan berupa kuesioner yang di sebar kepada beberapa

karyawan PT. Indonesisa Kendaraan Terminal/IPC mengenai kinerja

sekretaris pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC memiliki sifat-sifat

dan ciri-ciri tertentu.

Adapaun cirri-ciri sifat sekretaris pada PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC yaitu ;

1. Sekretaris bekerja efektif dan memiliki inisiatif yang tinggi

2. Sekretaris dapat bekerja sama, penuh pengertian dan tegas

dalam bekerja.

3. Sekretaris menjunjung tinggi kerahasiaan dan menjaga etika

dalam bekerja.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

63

4. Sekretaris melakukan tugas dengan jujur dan professional.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja sekretaris yang diterapkan pada

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC telah memenuhi kriteria sekretaris

profesional dengan menerapkan kemampuannya.Hal ini terlihat dari

keterampilan dalam berkomunikasi, kemampuannya dalam mencari,

menginterprestasikan dan memanfaatkan informasi, mampu berpikir,

mengidentifikasikan masalah dan mencari solusinya. Juga mampu

bekerjasama dalam kelompok , mempunyai komitmen pada tugas, dan

bertanggung jawab.

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kinerja

sekretaris, peneliti memberikan kuesioner kepada 75 responden yang

tercatat sebagai karyawan dan karyawati PT. Indonesia Kendaraan

Terminal (IPC). Kuesioner tersebut mengenai pendapat responden

terhadap kinerja sekretaris yang terdiri dari pertanyaan dan masing-masing

pertanyaan diberikan lima alternative jawaban yang harus dipilih. Adapun

pertanyaan yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Pertanyaan Kuesioner Kinerja Sekretaris (Variabel X)

No. Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kegiatan sekretaris dalam

menangani surat menyurat di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kemampuan sekretaris dalam

mempersiapkan laporan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kegiatan sekretaris dalam

menangani arsip di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

64

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam mengingatkan jadwal kegiatan non

rutin di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai sekretaris dalam menjaga

hubungan terhadap pihak lain di PT. Indonesia Kendaraan Terminal?

6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kegiatan sekretaris dalam

mempersiapkan rapat di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kemampuan sekretaris dalam

mengatur perjalanan dinas pimpinan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal

?

8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kegiatan sekretaris dalam

penanganan telepon di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kemampuan sekretaris dalam

menangani kegiatan keuangan (kas kecil, bill, payment dsb) di PT.

Indonesia Kendaraan Terminal ?

10. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang kemampuan sekretaris dalam

memegang rahasia pimpinan perusahaan di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = skala 5

Baik (B) = skala 4

Cukup ( C ) = skala 3

Tidak Baik ( TB ) = skala 2

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

65

Sangat Tidak Baik (STB) =skala 1

Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden, maka peneliti

memberikan kuesioner kepada 75 responden di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC Jakarta Utara yang telah ditetapkan sebagai populasi.

Kuesioner tersebut mengenai pendapat responden yang terdiri dari 10

pertanyaan.Hasil sementara data tentang pertanyaan-pertanyaan dapat

dilihat dalam Tabel 4.6 sebagai berikut ini :

Tabel 4.6

Tanggapan responden terhadap Kinerja Sekretaris

Pertanyaan STB TB C B SB Total

1 0 0 2 40 33 75

2 0 0 0 44 31 75

3 0 2 1 33 39 75

4 0 0 3 31 41 75

5 0 0 7 22 46 75

6 0 1 2 37 35 75

7 0 0 7 31 37 75

8 1 2 6 38 28 75

9 0 2 5 39 29 75

10 1 0 6 33 35 75

Tabel 4.6 menggambarkan tanggapan responden mengenai kinerja

sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC. Berdasarkan hasil

sementara respondenyang ada di Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa dari 10

pertanyaan rata-rata 322,5% yang menjawab yang menilai Sangat Baik

terhadap Kinerja Sekretaris.

4.1.3 Aktivitas Pimpinan

Aktivitas Pimpinan pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC.

Seorang pimpinan membutuhkan seorang sekretaris yang mampu

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

66

membuat hari-hari kerjanya lancer dan mudah, yang akan menolong

mereka menjalankan semua perencanaannya dan secara bijaksana

membantu menyaring semua ganggugan yang muncul pada saat ia sedang

berkonsentrasi dalam bekerja.

Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC seorang pimpinan

sangat membantu sekretaris dalam memberikan motivasi sebagai dorongan

bagi sekretaris dalam beraktivitas dan melakukan kegiatannya.Seorang

pimpinan memberikan kepercayaan kepada sekretaris dalam menjalankan

tugas dan memberikan tanggung jawab atas pekerjaannya yang telah

diinstrusikan.Pimpinan juga sering melakukan pendekatan kepada

sekretaris guna meningkatkan produktifitas kerjanya.

Tabel 4.7

Pertanyaan Kuesioner Aktivitas Pimpinan (Variabel Y)

No. Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pimpinan memberikan

motivasi terhadap sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pengawasan pimpinan

terhadap pekerjaan sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenaiketeladanan pimpinan pada

sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pimpinan dalam membina

hubungan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pimpinan mampu

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

67

mengambil keputusan dengan cara yang tepat di PT. Indonesia

Kendaraan Terminal ?

6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai keterlibatan pimpinan di

dalam pencapaian tugas sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu pengawasan pimpinan terhadap

kinerja sekretais di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai tanggapan pimpinan dalam

terbuka terhadap suatu perubahan di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam menggerakan sekretaris dalam

mencapai tujuan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

10. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pimpinan menjadi

katalisator (penghubung atau sesuatu yang mempercepat berjalannya

reaksi) di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = skala 5

Baik (B) = skala 4

Cukup ( C ) = skala 3

Tidak Baik ( TB ) = skala 2

Sangat Tidak Baik (STB) = skala 1

Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden, maka peneliti

memberikan kuesioner kepada 75 responden di PT. Indonesia Kendaraan

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

68

Terminal/IPC Jakarta Utara yang telah ditetapkan sebagai populasi.

Kuesioner tersebut mengenai pendapat responden yang terdiri dari 10

pertanyaan.Hasil sementara data tentang perrtanyaan-pertanyaan dapat

dilihat dalam Tabel 4.8 sebagai berikut ini :

Tabel 4.8

Tangapan Responden terhadap Aktivitas Pimpinan

Pertanyaan STB TB C B SB Total

1 0 0 4 40 31 75

2 0 0 5 38 32 75

3 0 0 2 34 39 75

4 0 0 3 35 37 75

5 0 0 3 29 43 75

6 0 2 6 44 23 75

7 0 2 2 46 25 75

8 0 1 4 38 32 75

9 0 0 6 35 34 75

10 0 0 2 37 36 75

Tabel 4.8 menggambarkan tanggapan responden mengenai

aktivitas pimpinan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan dalam tabel diatas,

dapat dilihat bahwa dari 10 pertanyaan rata-rata 342,7% yang menilai Baik

terhadap Aktivitas Pimpinan .

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

4.2.1 Analisis Kinerja Sekretaris

Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil olah data

menggunakan software SPSS 20 mengenai statistic deskriptif variable

kinerja sekretaris pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC Jakarta.

Dimana dalam penelitian ini penulis telah membagikan kuesioner terlebih

dahulu kepada 75 responden (N) dengan bobot jawaban menyesuaikan

pada pertanyaa dalam kuesioner, seperti yang terlihat pada Tabel 4.9

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

69

Tabel 4.9

Deskripsi Rata-rata Variabel Kinerja Sekretaris

Rata-rata (Mean) Deskripsi

0,00 – 0,19 Sangat Lemah

0,20 – 0,39 Lemah

0,40 – 0.59 Cukup

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan

program computer SPSS 20, diperoleh data nilai serta rata-rata pengaruh

kinerja sekretaris sebagai berikut. Mengenai data dari hasil penelitian

untuk variabel bebas pertama yaitu Kinerja Sekretaris (X) yang dilakukan

melalui penyebaran kuesioner, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 75

instrumen dengan penggunaan skala pilihan jawaban skala 5 option,

mempunyai rata-rata rata-rata keseluruhan (41,54/50 = 0,830) yaitu

memiliki nilai rata-rata “Sangat Baik”. Menurut sugiyono (2003;169),

teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan alat bantuk

perangkat lunak SPSS 20 untuk mengolah data statistic.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

70

Tabel 4.10

Descriptive Statistics Variable Kinerja Sekretaris

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

4.2.2 Analisis Aktivitas Pimpinan

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan

program computer SPSS 20, diperoleh data nilai serta rata-rata pengaruh

kinerja sekretaris sebagai berikut . Mengenai data dari hasil penelitian

untuk variabel kedua yaitu Aktivitas Pimpinan (Y) yang dilakukan

melalui penyebaran kuesioner, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 75

instrumen dengan penggunaan skala pilihan jawaban skala 5 option, total

nilai rata-rata keseluruhan (38,17/50 = 0,763) yaitu memiliki nilai rata-

rata “Baik”. Menurut sugiyono (2003;169), teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif menggunakan alat bantuk perangkat lunak SPSS 20

untuk mengolah data statistic.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

px1 75 3 5 4,18

px2 75 3 5 4,13

px3 75 3 5 4,21

px4 75 3 5 4,11

px5 75 3 5 4,36

px6 75 2 5 4,01

px7 75 3 5 4,18

px8 75 3 5 4,11

px9 75 3 5 4,05

px10 75 3 5 4,20

Tpx 75 33 50 41,54

Valid N (listwise) 75

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

71

Tabel 4.11

Descriptive Statistics Aktivitas Pimpinan

S

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

4.3 Analisis Statistik Infrensial

Pada Bab 3 metodologi penelitian telah dijelaskan mengenai

statistika deskriptif, dan statistika infrensial.Dimana statistic infrensial

mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagaian

data (contoh) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian

sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan

data induknya (populasi).

4.3.1 Hasil Uji Validitas

1. Hasil Uji Validitas Kinerja Sekretaris

Valid atau validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya (Sofian Yamin & Herry Kurniawan (2011).

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

py1 75 3 5 3,92

py2 75 2 5 3,84

py3 75 2 5 3,88

py4 75 2 5 3,87

py5 75 2 5 3,66

py6 75 2 5 3,76

py7 75 3 5 3,82

py8 75 3 5 4,03

py9 75 3 5 3,80

py10 75 2 5 3,59

Tpy 75 29 50 38,17

Valid N (listwise) 75

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

72

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Kinerja Sekretaris

Dari tabel hasil uji validitas di atas, dapat disimpulkan bahwa semua item

pada variabel X (Kinerja Sekretaris) dinyatakan valid karena r hitung>r

tabel.

2. Hasil Uji Validitas Aktivitas Pimpinan

Valid atau validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Sofian Yamin & Herry Kurniawan (2011).

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

px1 37,36 17,645 ,630 ,857

px2 37,41 16,431 ,655 ,853

px3 37,33 16,384 ,687 ,850

px4 37,43 17,049 ,534 ,863

px5 37,18 17,459 ,581 ,859

px6 37,53 17,079 ,481 ,869

px7 37,36 16,952 ,611 ,857

px8 37,43 17,369 ,577 ,859

px9 37,49 17,293 ,502 ,866

px10 37,34 16,895 ,694 ,851

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

73

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Aktivitas Pimpinan

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Dari tabel hasil uji validitas di atas, dapat disimpulkan

bahwa semua item pada variabel Y (Aktivitas Pimpinan)

dinyatakan valid karena r hitung > r tabel .

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran (misalnya kuesioner) dikatakan

reliable bila memberikan hasil skor yang konsisten pada pengukuran,

tetapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliable. Hal

ini berarti reliabilitas merupakan syarat mutlak tapi tidak cukup untuk

validitas (Stanislaus S. Uyanto, 2010). Dalam hasil uji reliabilitas kinerja

sekretaris terhadap aktivitas pimpinan sangat reliable atau valid dari hasil

penelitian.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

py1 34,25 26,243 ,588 ,886

py2 34,33 25,397 ,649 ,882

py3 34,29 24,902 ,647 ,882

py4 34,30 24,347 ,667 ,881

py5 34,51 21,960 ,785 ,872

py6 34,41 25,711 ,537 ,890

py7 34,36 24,952 ,682 ,880

py8 34,14 25,325 ,662 ,882

py9 34,37 25,809 ,629 ,884

py10 34,58 25,900 ,537 ,890

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

74

4.3.3 Analisis Regresi Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan

dan pengaruh yang ada diantara dua variable yakni variabel kinerja

sekretaris dan aktivitas pimpinan. Dengan menggunakan analisis ini dapat

digambarkan hubungan dua variable yang diinginkan dalam bentuk

persamaan garis lurus (linear) dan dapat diketahui keeratan hubungan serta

ramalan (predictions) dari dua variable tersebut dalam bentuk pengaruh.

Dalam perhitungan SPSS 20 dapat dilihat dari pengaruh kinerja sekretaris

terhadap aktivitas pimpinan significant atau tidak dilihat dalam lampiran

II.

1. Statistik Deskriptif

Tabel 4.13 di bawah merupakan output olah data menggunakan SPSS

20 mengenai Descriptive Statistics atas variable pengaruh kinerja

sekretaris, dapat dilihat bahwa dengan total masing – masing sample

75 (N), variabel PX mempunyai nilai mean 41.54 dengan standard

deviation 4,556 sedangkan variable PY mempunyai mean 38,17

dengan standard deviation 5,529.

Tabel 4.15

Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

Mean

Std. Deviation N

Tpy 38.17 5.529 75

Tpx 41.54 4.556 75

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

2. Koefisien Korelasi ( R )

Koefisien korelasi sering disebut dilambangkan dengan huruf R.

koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

75

sampai +1 atau – sampai -1.Notasi positif (+) berarti hubungan antara

kedua variable searah (positive correlation).Jika variable satu naik

maka variabel yang lain juga naik. Notasi negative (-) berarti kedua

variabel berhubungan terbalik (negative correlation), artinya kenaikkan

satu variabel akn diikuti dengan penurunan variabel lainnya.

1) Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linear positif

(positive correlation), yaitu makin besar nilai variabel Xmaka

makin besar pula nilai variabel Y, atau makin kecil nilai variabel

X maka makin kecil pula nilai variabel Y.

2) Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linear

negative (negative correlation), yaitu makin besar nilai variabel

X maka makin kecil nilai variabel Y, atau makan kecil nilai

variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y.

3) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara

varaibel X dan variabel Y.

4) Jika nilai r = 1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi

hubungan linear sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk

r yang makin mengarah kea rah angka 0 (nol) maka garis makin

tidak lurus.

Tabel 4.16

Correlations

Correlations

Tpy Tpx

Pearson Correlation Tpy 1.000 .751

Tpx .751 1.000

Sig. (1-tailed) Tpy .000

Tpx .000

N Tpy 75 75

Tpx 75 75

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

76

Jadi kesimpulan yang dapat diambil untukPengaruh Kinerja

Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan di PT.Indoneisia Kendaraan

Terminal /IPC menggunakan rumus Pearson Correlation dengan uji

satu sisi (Sig. (1-tailed) diperoleh angka 0,751 seperti yang terlihat di

Tabel 4.16, hal ini berarti :

1) Arah korelasi positif

2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,751 yang

menurut Sugiyono (2010) seperti yang dijelaskan pada Bab 3

bahwa pada interval korelasi 0,60 – 0,79 adalah memiliki

hubungan yang positif dan baik.

3. Angka Determinasi (𝑅2)

Jika nilai 𝑅2sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase

sumbanganpengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen.Sebaliknya nilai 𝑅2𝑠ama dengan 1, maka presentase

sumbangan

pengaruh yangdiberikan variabel independen terhadap variabel

dependen

adalah sempurna.

Tabel 4.17

Model Summary

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,751a ,563 ,557 3,678 ,563 95,446 1 74 ,000

a. Predictors: (Constant), tpx

b. Dependent Variable: tpy

Sumber: Data diolah

menggunakan SPSS 20

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

77

Pada Tabel 4.17 Model Summarybdapat diperoleh nilai R2(pada kolom

Square) adalah 0,557. Koefisien determinasi dapat dihitung secara

matematis dengan:

Kd = R2 x 100%

Maka dapat diketahui

Kd = 0,557 x 100% = 55,7%

Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel kinerja sekretaris memiliki

pengaruh terhadap variabel aktivitas pimpinan sebesar 0,557 atau

sumbangan prosentase 55,7%. Dengan kata lain masih ada variabel lain

0,443 atau sebesar 44,3% yang turut berpengaruh terhadap variabel

aktivitas pimpinan.

4. Signifikan Hasil Regresi

Hipotesis pada penelitian ini adalah :

Ho : Tidak ada hubungan antara kinerja sekretaris terhadap

aktivitas pimpinan.

Ha: Ada hubungan antara kinerja sekretaris terhadap aktivitas

pimpinan.

Dasar pengambilan keputusan didasarkan ada probabilitas dengan uji

statistik menggunakan software SPSS 20 yang dilakukan dua sisi maka:

1. Jika probabilitas (Sig. F Change)> 0,05 maka Ha diterima

2. Jika probabilitas (Sig. F Change) < 0,05 maka Ho ditolak

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

78

Tabel 4.18

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1291.483 1 1291.483 95.446 ,000b

Residual 1001.293 74 13.531

Total 2292.776 75

a. Dependent Variable: tpy

b. Predictors: (Constant), tpx

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Dengan derajat signifikasi sebesar 95% dan 𝛼 = 0,05, perbandingan

yang digunakan pada uji F adalah sebagai berikut :

1. F Hitung > dari F tabel, maka Ho ditolak yang artinya variabel bebas

secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. F Hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima yang artinya variabel bebas

secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dari hasil uji ANOVA atau pada tabel 4.18, terdapat F-Hitung sebesar

95,446 sehingga lebih besar dari 3,97 (F-Tabel) dengan tingkat

signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari

tingkat signifikansi 0.05, maka hal ini bermakna bahwa model yang

digunakan layak. Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

aktivitas pimpinan.Uji signifikansi menjelaskan bahwa variabel bebas

(X) yaitu kinerja sekretaris berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel terikat (Y) aktivitas pimpinan di PT.Indonesia

Kendaraan Terminal/IPC.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

79

5. Persamaan Linear

Untuk selanjutnya akan digunakan SPSS 20 untuk menghitung

persamaan linear.Pada Tabel 4.19 Coeffiecients dapat dibuatkan

persamaan linear sebagai berikut:

𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥

dimana :

y = kinerja sekretaris

x = aktivitas pimpinan

Jadi persamaan nya adalah :

Y = 3.337 + 0,991x

Keterangan persamaan Linear tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai konstanta sebesar 3.337 menyatakan bahwa bilamana tidak ada

kinerja sekretaris, maka nilai aktivitas pimpinan PT.Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC sebesar 3,337.

Tabel 4.19

Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.337 3.895 .087 .931

Tpx .911 .093 .751 9.770 .000

a. Dependent Variable: tpy

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Nilai koefisien Regresi sebesar 0,911 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 (satu) point kinerja sekretaris maka akan menambah

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

80

tingkat kehandalan terhadap aktivitas pimpinan sebesar 3,337{ y = 3,337

+ 0,911 * (1) = 4,248}.

6. Uji Normalitas

Uji Normalitas Data merupakan prasyarat kebanyakan prosedur statistika

inferensial (Stanislaus S. Uyanto, 2010). Dari Normal Probability Plot of

Refression Standardized Residuals pada Gambar 4.2 menunjukkan

bahwa butir-butir atau titik-titik nilai data terletak kurang lebih pada

suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai skor antara

kinerja sekretaris terhadap aktivitas pimpinan adalah berasal dari

populasi yang terdistribusi normal.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Indonesia

Kendaraan Terminal/IPC Jakarta dari total 75 responden (N) yang merupakan

PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC Jakarta, jika dilihat dari mayoritas

responden adalah wanita. Berdasarkan data di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas umur responden berada 20 – 29 tahun. Bila

ditinjau dari segi lama bekerja mayoritas responden adalah 1 – 4 tahun dan

>10 tahun, selanjutnya bila dilihat dari pendidikan responden

mayoritasnya adalah DIII. Berdasarkan pengaruh kinerja sekretaris

terhadap aktivitas pimpinan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kinerja Sekretaris pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

yang memiliki sepuluh indikator pertanyaan secara statistik

deskriptif merupakan PT.Indonesia Kendaraan Terminal/IPC

menilai bahwa Pengaruh kinerja sudah sangat baik. Untuk uji

reliabilitas, keseluruhan indikator bernilai lebih besar dari

Alpha Cronbach yang disyaratkan yang berarti seluruh

indikator atau pertanyaan layak (reliable). Sedangkan hasil uji

validitas dapat disimpulkan bahwa semua item pada variabel X

(Kinerja Sekretaris) dinyatakan valid karena suatu pernyataan

dikatakan valid dan dapat mengukur penelitian apabila nilai

koefisien r hitung lebih besar dari nilai r table, dimana nilai r

table untuk n = 30 dengan nilai signifikansi 5% (𝔞 = 0,05),

maka diperoleh angka 0,361.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

82

2. Aktivitas Pimpinan pada PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC yang memiliki sepuluh indikator pertanyaan

secara statistic deskriptif yang berarti mempunyai pengaruh

baik. Untuk uji reliabilitas, keseluruhan indikator bernilai lebih

besar dari Alpha Cronbach yang disyaratkan yang berarti

seluruh indikator atau pertanyaan layak (reliable). Sedangkan

hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa semua item pada

variabel Y (Aktivitas Pimpinan) dinyatakan valid karena suatu

pernyataan dikatakan valid dan dapat mengukur penelitian

apabila nilai koefisien r hitung lebih besar dari nilai r table,

dimana nilai r table untuk n = 30 dengan nilai signifikansi 5%

(𝔞 = 0,05), maka diperoleh angka 0,361.

3. Pada kesimpulan terakhir mengenai Pengaruh Kinerja

Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan Jakarta, diperoleh hasil

analisis regresi linear sederhana dengan koefisien korelasi (R)

positif dengan hubungan yang rendah. Dengan nilai koefisien

penentu yang dipengaruhi faktor luar masih sangat besar.

Sedangkan untuk penilaian hasil hipotesis diperoleh H0 ditolak

dan Ha diterima sehingga dinyatakan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap

Aktivitas Pimpinan.

5.2 Saran

1. Pada variabel kinerja sekretaris PT. Indonesia Kendaraan

Terminal/IPC diperoleh hasil rata-rata sangat baik, pengaruh

tersebut harus terus dapat dipertahankan lagi. Demikian pula

pada variabel aktivitas pimpinan diperoleh hasil rata-rata baik

yang berarti masih harus ditingkatkan agar dapat menjadi

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

83

sangat baik terhadap indikator pertanyaan yang rendah

nilainya.

2. Penelitian ilmiah ini dilakukan melalui survey dimana yang

menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT. Indonesia

Kendaraan Terminal/IPC oleh karena itu dengan segala

keterbatasan yang ada, seperti keterbatasan waktu, pengalaman

penulis dalam meneliti, dan lain sebagainya maka disarankan

untuk dapat dilakukanpenelitian lanjutan yang bersifat meluas

dan lebih mendalam.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

DAFTAR PUSTAKA

L Gaol, Jimmy. Chr., “Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan dan

Organisasi”, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2015

Bungin, Burhan., “Metodologi Penelitian”, Jakarta, Kencana, 2013

Sugiyono., “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif”, Bandung, Alfabeta, 2010.

Marwoto, Heru., “Tanggung Jawab Sekretaris”, Bandung, Alfabeta, 2014.

Hendarto, M.G. Hartiti dan Haryono, F.x. Tulus, MM. “Kinerja Sekretaris”,

PPM,

Jakarta 2012

Sumarto, Rumsari Hadi., “Sekretaris Profesional”, Kanisius, Yogyakarta, 2013.

Baron, Amstron., “Kinerja Sekretaris”, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011.

Priansa, Donni, Juni, MM., “Fasilitas Kerja Sekretaris”, Bandung, Alfabetaq,

2014.

Herlambang, Susatyo, MM., “Aktivitas Pimpinan”, Pustaka Baru, Yogyakarta,

2014.

Tarniredja, Tukiran dan Hidayati, Mustafidah., “Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar)”, Bandung, Alfabeta, 2012

Mulyadi, Dedi., “Peranan Pimpinan”, Alfabeta, Bandung, 2015.

Peranan Pimpinan (http://claranatasha07.blogspot.co.id/2015/01/peranan-

pimpinan.html) Kamis 16 Juni 2016

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

Pengertian Kinerja

(http;//fianka.wordpress.com/2008/09/11/pengertiankinerja.html) Rabu 25

Mei 2016

Aktivitas Pimpinan (http://roroadityanovi.blogspot.co.id) Minggu 05 Juni 2016

Pimpinan (http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.co.id/2009/03/pengertian-

pimpinan-dalam-bahasa.html) Kamis 23 Juni 2016

Manajemen (http://herugan.com/pengertian-defenisi-dan-fungsi-fungsi-

manajemen) Minggu 10 Juli

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

1 Alamat:

Jln. Pacuan Kuda No. 1 – 5 Pulomas, Jakarta 13210

Telp: (021) 471 4941 – 6; Fax: (021) 471 4945; SMS Info: 0816 10 2764 (asmi) E-mail: [email protected]

Website: www.asmi.ac.id

Lampiran I

KUESIONER

Dalam rangka penelitian ilmiah dengan judul: “Pengaruh Kinerja

Sekrataris terhadap Aktivitas Pimpinan PT Indonesia Kendaraan Terminal/IPC,

Jakarta“.

Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara isi akan diberlakukan dengan sangat

rahasia, dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah dibidang akademis.

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda contreng (√)

untuk jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Jenis Kelamin : 1 Pria 2 Wanita

2. Umur : 1<19th 2 20-29 th 3 30-39 th

4 40-49 th 5 >50 th

3. Lama bekerja : 1< 1 th 21-4 th

35-9 th 4>10 th

4. Pendidikan : 1SLTA 2D III 3D IV/S1

No. Pertanyaan

San

gat

Tid

ak

Bai

k

Tid

ak B

aik

Cu

ku

p

Bai

k

San

gat

Bai

k

Kinerja Sekretaris 1 2 3 4 5

1

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

kegiatan sekretaris dalam menangani surat

menyurat di PT. Indonesia Kendaraan Terminal

?

2 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

kemampuan sekretaris dalam mempersiapkan

laporan di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

2 Alamat:

Jln. Pacuan Kuda No. 1 – 5 Pulomas, Jakarta 13210

Telp: (021) 471 4941 – 6; Fax: (021) 471 4945; SMS Info: 0816 10 2764 (asmi) E-mail: [email protected]

Website: www.asmi.ac.id

No. Pertanyaan

San

gat

Tid

ak

Bai

k

Tid

ak B

aik

Cu

ku

p

Bai

k

San

gat

Bai

k

3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

kegiatan sekretaris dalam menangani arsip di

PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam

mengingatkan jadwal kegiatan non rutin di PT.

Indonesia Kendaraan Terminal ?

5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

sekretaris dalam menjaga hubungan terhadap

pihak lain di PT. Indonesia Kendaraan Terminal

?

6 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

kegiatan sekretaris dalam mempersiapkan rapat

di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

7

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

kemampuan sekretaris dalam mengatur

perjalanan dinas pimpinan di PT. Indonesia

Kendaraan Terminal ?

8 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang

kegiatan sekretaris dalam penanganan telepon

di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

9

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang

kemampuan sekretaris dalam menangani

kegiatan keuangan (kas kecil, bill payment dsb)

di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

10

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang

kemampuan sekretaris dalam memegang rahasia

Pimpinan/Perusahaan di PT. Indonesia

Kendaraan Terminal ?

Aktivitas Pimpinan 1 2 3 4 5

1

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

pimpinan memberikan motivasi terhadap

sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal

?

2 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

pengawasan pimpinan terhadap pekerjaan

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

3 Alamat:

Jln. Pacuan Kuda No. 1 – 5 Pulomas, Jakarta 13210

Telp: (021) 471 4941 – 6; Fax: (021) 471 4945; SMS Info: 0816 10 2764 (asmi) E-mail: [email protected]

Website: www.asmi.ac.id

No. Pertanyaan

San

gat

Tid

ak

Bai

k

Tid

ak B

aik

Cu

ku

p

Bai

k

San

gat

Bai

k

sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan Terminal

?

3 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

keteladanan pimpinan pada sekretaris di PT.

Indonesia Kendaraan Terminal ?

4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

pimpinan dalam membina hubungan di PT.

Indonesia Kendaraan Terminal ?

5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

pimpinan mampu mengambil keputusan dengan

cara yang tepat di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

6

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

keterlibatan pimpinan di dalam pencapaian

tugas sekretaris di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

7 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu pengawasan

pimpinan terhadap kinerja sekretais di PT.

Indonesia Kendaraan Terminal ?

8

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

tanggapan pimpinan dalam terbuka terhadap

suatu perubahan di PT. Indonesia Kendaraan

Terminal ?

9 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam

menggerakan sekretaris dalam mencapai tujuan

di PT. Indonesia Kendaraan Terminal ?

10

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai

pimpinan menjadi katalisator (penghubung atau

sesuatu yang mempercepat berjalannya reaksi)

di PT Indonesia Kendaraan Terminal ?

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan

waktu dan pendapatnya untuk dapat mengisi kuesioner ini.

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan judul yang telah diajukan, Pengaruh Kinerja Sekretaris terhadap Aktivitas Pimpinan sebagai langkah

i