Upload
lamnguyet
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi dan komunikasi (TIK) pada jaman ini telah
mengiringi proses perubahan tatanan dunia yang semula bersifat terbatas
kini dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
informasi yang didapat oleh masyarakat menjadi tanpa batas. Tidak
hanya di perkotaan saja, penduduk di pelosok pedesaan juga ikut
menentukan kemajuan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat dalam aspek
pendidikan, budaya, kondisi geografis dan ketersediaan infrastruktur
menimbulkan kesenjangan dalam bidang informasi dan komunikasi.
Adanya kesenjangan masyarakat menjadi tugas Negara untuk
memberikan fasilitas, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh
informasi yang setara.
Dinas Komunikasi dan informatika Provinsi Jawa Tengah sebagai
pelaksana urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika,
persandian dan statistik yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sektretariat Daerah. Tugas Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) membantu Gubernur
melaksanakan tugas urusan pemerintahan bidang komunikasi dan
informatika, bidang persandian, dan bidang statistik yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah. Sedangkan fungsi dari Diskominfo yang tertera dalam Peraturan
Gubernur Nomor 70 Tahun 2016 Pasal 4 dalam melaksanakan tugas
pemerintahan yaitu :
a. Perumusan kebijakan Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik, Penyelenggaraan Statistik Sektoral, Pengelolaan E-Government,
Domain Instansi Penyelenggara Negara, Persandian, Penetapan Pola
Hubungan Komunikasi Sandi antar Perangkat Daerah;
b. Pelaksanaan kebijakan Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik, Penyelenggaraan Statistik Sektoral, Pengelolaan E-Government,
Domain Instansi Penyelenggara Negara, Persandian, Penetapan Pola
Hubungan Komunikasi Sandi antar Perangkat Daerah;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Bidang Pengelolaan
2
Informasi dan Komunikasi Publik, Penyelenggaraan Statistik Sektoral,
Pengelolaan E-Government, Domain Instansi Penyelenggara Negara,
Persandian, Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi antar
Perangkat Daerah;
d. Pelaksanaan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada
seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas
dan fungsinya.
Dengan adanya tugas dan fungsi dari Diskominfo dalam mewujudkan
pemerataan informasi dan pemenuhan hak public di bidang informasi dan
komunikasi, maka diharapkan masyarakat akan lebih berpartisipasi
dalam pemanfaatan komunikasi dan informatika, sehingga kebutuhan
akan informasi yang didapatkan oleh masyarakat menjadi efisien, efektif
dan interaktif.
Sebagai upaya penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik
perlu dikembangkan sistem aplikasi yang membantu pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan tersebut dengan didukung oleh sumber
daya manusia yang menguasai dan memahami tentang perkembangan
teknologi informasi. Pertumbuhan teknologi informasi belum tentu secara
cepat diserap seluruhnya oleh seluruh pengelola teknologi informasi
sehingga memerlukan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia agar perkembangan teknologi informasi dapat diikuti dan
dikuasai.
1.2 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
3
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pemba-
ngunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
4
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi
Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006
Nomor 8 Seri E Nomor 1);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Peme-
rintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 4 Seri E Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 10);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat DaerahProvinsi
Jawa Tengah(Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 85);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 65);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
5
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Tahun
2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 88);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2016 Nomor 70);
24. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2016 tentang
UPT Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 96).
1.3 Maksud dan Tujuan
Laporan akhir pelaksanaan program kegiatan ini dimaksudkan
sebagai penjabaran secara ringkas tentang pelaksanaan program
kegiatan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017 tersebut
yang dimulai dari bulan Januari 2017 dan berakhir pada bulan
Desember 2017.
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menyajikan informasi
tentang rencana dan target kegiatan dan realisasi capaian
pelaksanaan kegiatan yang berhasil dilakukan oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. Adanya
laporan pelaksanaan program kegiatan dan hasil pencapaian,
kemudian dapat dilakukan perbaikan untuk menjadi acuan kegiatan
yang lebih baik di tahun – tahun selanjutnya.
6
BAB II
SEKRETARIAT DINAS
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dibentuk sesuai
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah
(Perda) Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Peraturan Gubernur
Provinsi Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 96 Tahun 2016 tentang UPT Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2016,
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah yaitu tugas pokok Diskominfo adalah melaksanakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian, dan bidang
statistik yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah serta mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik, Penyelenggaraan Statistik Sektoral, Pengelolaan E-Government,
Domain Instansi Penyelenggara Negara, Persandian, Penetapan Pola
Hubungan Komunikasi Sandi antar Perangkat Daerah;
b. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Bidang Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi Publik, Penyelenggaraan Statistik Sektoral,
Pengelolaan E-Government, Domain Instansi Penyelenggara
Negara,Persandian, Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi antar
Perangkat Daerah;
c. Pelaksanaan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada
seluruh unit kerja di lingkungan Dinas;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
SEKRETARIAT
a. Tugas:
Melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan Dinas.
7
b. Fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas;
2) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan
kegiatan di lingkungan Dinas;
3) penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas;
4) penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi
dan tata laksana di lingkungan Dinas;
5) penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
6) penyiapan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas;
7) penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri atas 3 (tiga) subbagian yaitu Program, Keuangan, serta
Umum dan Kepegawaian,
2. 1 SUB BAGIAN PROGRAM
Subbagian Program mempunyai tugas : melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang program.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Sub Bagian Program
Dinas Komunikasi dan Informatika pada tahun 2017 adalah :
1. Penyusunan Renstra Tahun 2013-2018
Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika tahun
2013 s/d 2018 dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah serta
mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah Jawa Tengah tahun 2013 s/d 2018.
Maksud disusunnya renstra Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai penjabaran secara operasional visi,
misi dan program Gubernur yang digambarkan dalam bentuk program
dan kegiatan terkait urusan komunikasi, informatika, statistik, dan
persandian yang harus dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan
8
Informatika Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2013 s/d
2018.
Tujuan disusunya Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika
tahun 2013 s/d 2018 yaitu:
a. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan
diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah sebagai penjabaran visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih;
b. Menerjemahkan visi dan misi gubernur ke dalam tujuan dan
sasaran pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah dengan berpedoman kepada RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 s/d 2018;
c. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas disertai
indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan selama periode RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013 - 2018.
Sistematika Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 s/d 2018 terdiri dari :
a. Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, landasan hukum
penyusunan, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan;
b. Gambaran pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah yang memaparkan gambaran pelayanan Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah terkait dengan
tugas, fungsi dan struktur organisasi dalam penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah, sumberdaya yang dimiliki dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, serta tantangan dan
peluang bagi pengembangan pelayanan pada lima tahun
mendatang;
c. Isu-Isu Strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi
menggambarkan tentang identifikasi permasalahan, telaah visi,
misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, faktor-
faktor penghambat ataupun pendorong pelayanan ditinjau dari
sasaran jangka menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW), dan isu-isu strategis yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas
9
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah;
d. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan berupa
penjelasan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepala
Daerah dan penjelasan rumusan Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah lima tahun mendatang;
e. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan
Indikatif, menguraikan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja dan pendanaan indikatif, dalam rangka pencapaian tujuan,
sasaran Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
pada lima tahun mendatang;
f. Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD,
mengemukakan ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Provinsi Jawa Tengah yang ditunjukan dengan indikator kinerja
yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD.
2. Penyusunan Renja Tahun 2018
Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah disusun dalam rangka mendukung
pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah, serta mendukung pencapaian Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2013 s/d 2018.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan tahunan Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, sebagai penjabaran dari Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 dan
Rencana Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2018.
Penyusunan Renja Dinas mengacu kepada kebutuhan dan
permasalahan pembangunan infrastruktur IT, sumber daya manusia IT,
Single System Jawa Tengah, terwujudnya smart province Jawa Tengah
yang terbagi dalam enam pilar yaitu smart goverment, smart living, smart
mobility, smart people dan smart environment.
Urusan Pemerintahan Bidang Kominfo, Statistik dan Persandian
menjadi sektor andalan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah dalam
membangun Jawa Tengah. Peran tersebut ditempuh melalui
perumusan, pelaksanaan, pemantauan, monitoring dan pelaporan
10
kebijakan dalam pengelolaan informasi serta komunikasi publik,
penyelenggaraan statistik sektoral, domain instansi penyelenggara
negara, persandian dan penetapan pola hubungan komunikasi sandi.
Maksud Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 adalah untuk
menentukan arah kebijakan pembangunan kominfo, statistik dan
persandian tahun 2018 serta mewujudkan sinergitas rencana program
dan kegiatan prioritas pembangunan kominfo, statistik dan persandian
tahun 2018.
Tujuan disusunya Renja Dinas Komunikasi dan Informatika tahun
2018 adalah :
a. Memberikan landasan operasional bagi bidang dan UPT lingkup
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinnya;
b. Menjadi landasan penyusunan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2018 melalui Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2018;
c. Menjadi alat untuk menjamin keterkaitan perencanaan,
penggangaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
bidang kominfo, statistik dan persandian.
Sistematika penulisan Renja Dinas Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 yang mengacu pada
Permendagri no. 54 tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, landasan hukum
penyusunan, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan;
b. Evaluasi pelaksanaan rencana kerja perangkat daerah tahun lalu
yang terdiri dari evaluasi pelaksanaan renja diskominfo tahun lalu
dan capaian Renstra, analisis kinerja pelayanan Diskominfo, isu-
isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Diskominfo, reviu
terhadap rancangan awal RKPD, penelaahan program dan
kegiatan masyarakat;
c. Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan yang terdiri dari telaah
terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran Renja
Diskominfo, serta program dan kegiatan.
11
3. Penyusunan LKPJ Gubernur Tahun 2016
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 69 dan 71,
bahwa Gubernur sebagai Kepala Daerah wajib menyampaikan LKPJ
Gubernur, yang memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan,
disampaikan ke DPRD Provinsi Jawa Tengah paling lambat 3 bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
Ruang lingkup LKPJ Gubernur mencakup penyelenggaraan
urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum
pemerintahan. Substansi LKPJ disusun berdasarkan RKPD yang
merupakan penjabaran tahunan RPJMD dengan berpedoman pada
RPJPD.
Prioritas pembangunan tahun 2016 difokuskan pada peningkatan
ketahanan pangan dan energi, percepatan penanggulangan kemiskinan
secara terpadu, peningkatan kualitas dan kompetensi sumberdaya
manusia di berbagai bidang dan cakupan layanan sosial dasar,
penguatan potensi ekonomi kerakyatan, pemantapan pembangunan
infrastuktur dan pemantapan implementasi reformasi birokrasi.
Indikator kinerja program RKPD/RPJMD Tahun 2016 ada 37
urusan, 146 program dan 458 indikator kinerja program, dimana untuk
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah merupakan
urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar, dengan 3 urusan (kominfo,
statistik dan persandian), 6 program (Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media massa, program kerjasama informasi
dengan media massa, program pengkajian dan penelitian bidang
informasi dan komunikasi, program peningkatan SDM Bidang
komunikasi dan informasi, program pengembangan
data/informasi/statistik daerah dan program peningkatan persandian
daerah).
Indikator program Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2016 terdiri dari 11 indikator secara
keseluruhan tercapai terdiri dari 7 indikator urusan kominfo, 3 indikator
urusan statistik dan 1 urusan persandian dimana rinciannya sebagai
berikut :
a. Indikator jumlah kabupaten/kota yang membentuk lembaga
FK/Metra dengan target pada tahun 2016 sebanyak 5
kabupaten/kota terpenuhi 100%;
12
b. Indikator presentase kegiatan lembaga penyiaran yang sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku pada tahun
2016 sesuai dengan target terealisasi 80%;
c. Indikator presentase pelayanan pengaturan bidang penyiaran
sesuai dengan target terealisasi 100%;
d. Indikator SKPD Bidang Kominfo yang melakukan sosialisasi
kebijakan nasional sebanyak 3 kali, terealisasi 100%;
e. Indikator jumlah kajian dan penelitian untuk menetapkan
kebijakan di bidang kominfo, terealisasi 9 kali dari target 3 kali;
f. Indikator persentase SKPD yang mengembangkan teknologi
informasi, terealisasi 100%;
g. Indikator SKPD yang telah meng update data di websid nya
hingga tahun n-1, sesuai target sebesar 95%;
h. Indikator tersediannya Jawa Tengah Dalam Angka sebanyak 1
dokumen, terealisasi 100%;
i. Indikator tersedianya PDRB Provinsi sebanyak 1 dokumen,
terealisasi 100%;
j. Indikator tersediannya Tinjauan PDRB Kabupaten/Kota sebanyak
1 dokumen, terealisasi 100%;
k. Indikator peresentase perangkat daerah yang
mengimplementasikan pengamanan informasi dan persandian
sesuai target sebesar 100%.
4. Penyusunan LkjIP Tahun 2016, PK tahun 2017 dan RKT Tahun 2018
Menindaklanjuti Perpres No. 29 tahun 2014 tentang sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permen PAN dan RB No.
53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan
kinerja dan tata cara reviev atas laporan kinerja instansi pemerintah,
maka seluruh pimpinan instansi perangkat daerah Provinsi Jawa
Tengah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Tahun
2016, Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 dan Rencana Kerja Tahunan
(RKT) Tahun 2018.
LkjIP tahun 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah disusun dengan sistematika laporan adalah :
a. Pendahuluan disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama yang sedang dihadapi organisasi;
13
b. Perencanaan kinerja diuraikan berupa ringkasan perjanjian kinerja
tahun yang bersangkutan;
c. Akuntabilitas kinerja disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap
pernnyataan sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian
kinerja, analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan,
peningkatan atau penurunan kinerja, dan alternatif solusi yang
telah dilakukan, analisis atau efisiensi penggunaan sumberdaya,
serta realisasi anggaran.
d. Capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang
akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjannya
Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 disusun dalam rangka
mewujudkan managemen pemerintahan yang efektif dan efisien,
transparan dan akuntabel serta beroroentasi pada hasil, PK dilakukan
berjenjang dari Eselon IV, Eselon III sampai dengan Kepala Perangkat
Daerah. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja dalam
rangka pencapaian target kinerja jangka menengah sesuai yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan, sedangkan Pihak Kedua
(Atasan) akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan
melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja sesuai dengan perjanjian,
dan mengambil tindakan dalam rangka pemberian penghargaan atau
sanksi.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2018 berupa format rencana
kerja perangkat daerah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah di tahun 2018, berupa isian sasaran strategis SKPD sesuai
dengan Renstra atau kondisi terakhir yang harus diwujudkan pada
tahun yang bersangkutan, isian indikator kinerja utama atau indikator
lain dari SKPD yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin
diwujudkan, serta isian target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh SKPD pada tahun 2018.
5. Penyusunan LPPD tahun 2016
Menurut PP nomer 3 tahun 2007 pasal 9, bahwa Laporan
penyelenggaran pemerintah daerah (LPPD) kepada pemerintah dilakukan
menganut prinsip transparansi dan akuntabilitas. LPPD Provinsi
14
disampaikan Gubernur kepada Presiden Melalui Menteri, sedangkan
LPPD Kabupaten/Kota Disampaikan Bupati/Walikota Kepada Menteri
melalui Gubernur. Ruang lingkup LLPD mencakup tugas pembantuan,
urusan desentralisasi dan tugas umum pemerintahan.
Ada beberapa IKK dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah dalam penyampaian LPPD tahun 2016 yaitu :
a. Jumlah fasilitas/sarana informasi berupa papan pengumuman
(baliho sebanyak 6 buah), pos pengaduan melalui PPID (PPID
utama dan PPID pembantu), Laporgub, Hotline service (hotline
center, sosial media), Web (@ganjarpranowo, @laporgub);
b. Keberadaan survey masyarakat melalui pemeringkatan webside
PPID, SAQ (selft assesment quesioner), dan visitasi ke PPID
Pembantu;
c. Webside milik pemerintah daerah untuk SKPD sebanyak 60%;
d. Pameran/Expo sebanyak 3 kali;
e. Sistim Informasi Managemen Pemerintah Daerah sebanyak 107
buah.
6. Penyusunan Buku SPIP dan Rencana Tindak SPIP tahun 2017
Sistim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem
pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di
ligkungan pemerintah pusat atau daerah. Penyelenggaraan SPIP
bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset daerah
dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tujuan penyelenggaran SPIP adalah untuk memberikan keyakinan
memadai bagi tercapaianya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan. Pemberian keyakinan tersebut dicapai
melalui pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
SPIP mencakup 5 (lima) unsur yaitu lingkungan pengendalian,
penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta
pemantauan pengendalian intern.
Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan
diciptakan dalam suatu organisasi yang mempengaruhi efektivitas
15
pengendalian intern. Lingkungan pengendalian mencakup 8 unsur yaitu
penegakan integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi,
kepemimpinan yang kondusif, pemebntukan struktur organisasi yang
sesuai dengan kebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang tepat, penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumberdaya manusia, perwujudan peran aparat pengawasan
intern pemerintah yang efektif dan hubungan kerja yang baik dengan
SKPD terkait.
Penilaian resiko adalah kegiatan penilaian terhadap kemungkinan
kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
tujuan penilaian resiko untuk mengindentifikasi dan menguraikan
seluruh resiko potensial, baik yang disebabkan faktor internal maupun
faktor eksternal, serta memerinkat resiko teridentifikasi berdasarkan
level keutamaan prioritas perhatian dan penangannya agar dapat
dikelola secara efektif.
Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang dipandang tepat
untuk dilakukan dalam rangka mengatasi risiko. Dalam pelaksanaan
kegiatan pengendalian, juga ditetapkan dan dilaksanakan kebijakan
serta prosedur guna memastikan bahwa tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi risiko telah bekerja secara efektif.Kegiatan pengendalian yang
perlu dilaksanakan organisasi ditentukan berdasarkan hasil penilaian
risiko dengan mempertimbangkan kecukupan pengendalian existing.
Kegiatan untuk mengendalikan risiko dikelompokkan dalam dua
kategori, yaitu prevention dan mitigation. Pengendalian yang bersifat
prevention merupakan kegiatan pengendalian yang dibangun untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko, sedangkan
pengendalian yang bersifat mitigation merupakan kegiatan pengendalian
yang dibangun untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila
terjadi suatu peristiwa risiko.
Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi, sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi
dengan menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
Komunikasi atas informasi diselenggarakan secara efektif, selanjutnya
untuk menyelenggarakan komunikasi yang aktif harus disediakan dan
dimanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi.Selain itu juga
16
dikelola, dikembangkan dan diperbaharui sistem informasi secara terus
menerus.
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas
mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pemantauan pengendalian
intern tersebut dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan,
evaluasi terpisah dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan review
lainnya.
Pembentukan Satgas SPIP dilaksanakanmerujuk pada Keputusan
Inspektur Provinsi Jawa Tengah Nomor 700/1541/1.2/2015 tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) Provinsi Jawa Tengah yang telah diubah dengan
Keputusan Inspektur Provinsi Jawa Tengah Nomor 700/530/1.2/2016
tentang Perubahan atas Keputusan Inspektur Provinsi Jawa Tengah
Nomor 700/1541/1.2/2015 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Provinsi Jawa Tengah,
telah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) SPIP Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah Nomor : 700/04/2017 tanggal 31
Januari 2017 tentang Pembentukan Tim Satuan Tugas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Susunan lengkap Tim
Satgas SPIP Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
sebagaimana Tabel 1.1 di bawah ini :
TABEL 1.1
TIM SATUAN TUGAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2017
NO NAMA JABATAN DALAM
DINAS
JABATAN DALAM
TIM
1. Dadang Somantri ,
ATD, MT Kepala Dinas Penanggung Jawab
2. Dra. Ratna Dewajati,
MT
Sekretaris Ketua
3. Hartadi Prasetyo,
S.Pt, M.Si
Kasubag Program Sekretaris
4. Setyo Irawan, ATD,
MM
Kabid. Teknologi
Informasi dan
Koordinator
Penyusun RTP
17
Komunikasi (TIK) Bidang Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
5. Rusli Sofian
Murwanto, S.Kom,
M.Kom
Kepala Seksi
Infrastruktur dan
Teknologi Informasi
Anggota
6. Fajar Ismail Pelaksana pada bidang
Tek. Inf. Dan
Komunikasi
Anggota
7. Heri Susanto Pelaksana pada bidang
Tek. Inf. Dan
Komunikasi
Anggota
8. Dra. Evi Sulistyorini,
MM
Kepala Bidang Informasi
dan Komunikasi Publik
Koordinator
Penyusun RTP
Bidang Informasi
dan Komunikasi
Publik
9. Noorjaman, SH, MM Kepala Seksi Opini
Publik
Anggota
10. Arief Zakaria, SH Pelaksana pada Bidang
Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP)
Anggota
11. Rieka Hapsari
Koesmastuti, M.I.Kom
Pelaksana pada Bidang
Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP)
Anggota
12. Drs. Muhammad
Agung Hikmati, M.Si
Kabid. e_Government Koordinator
Penyusun RTP
Bidang
e_Government
13. Iswahyudi, S.Kom,
M.Kom
Kepala Seksi
Pengembangan Aplikasi
Anggota
14. Amin Indramanto Pelaksana pada Bidang
e_Government
Anggota
15. Teguh Trianggono Pelaksana pada Bidang
e_Government
Anggota
16. Tubayanu, AP, M.Si Kabid Statistik Koordinator
Penyusun RTP
18
Bidang Statistik
17. Eko Sri Darminto, SH Kepala Seksi Statistik
Sosial, Politik, Hukum
dan HAM
Anggota
18. Harneny Christianti,
SH, MM
Pelaksana pada Bidang
Statistik
Anggota
19. Indah Eta Lestari,
S.SIP
Pelaksana pada Bidang
Statistik
Anggota
20. Sudarman, SH, MM Kabid Persandian dan
Keamanan Informasi
Koordinator
Penyusun RTP
Bidang Persandian
dan Keamanan
Informasi
21. Eny Soelastri, SH Kepala Seksi Tata Kelola
Persandian
Anggota
22. Surana, S. Sos Pelaksana pada Bidang
Persandian dan
Keamanan Informasi
Anggota
23. Titik Nooryanti Pelaksana pada Bidang
Persandian dan
Keamanan Informasi
Anggota
24. ZRP.TJ. Mulyono, SH,
MH
Kepala Sekretariat
Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah (KPID)
Koordinator
Penyusun RTP
Sekretariat Komisi
Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID)
25. Wiryawan Budi
Sasongko, SH
Kasubag Tata Usaha
Sekretariat KPID
Anggota
26. Adiyono, SE Pelaksana pada
Sekretariat KPID
Anggota
27. Bambang Winarno,
S.Sos
Pelaksana pada
Sekretariat KPID
Anggota
28. Budi Susatyo, S.Sos,
MM
Kasubag Umum dan
Kepegawaian
Koordinator
Penyusun RTP
Bagian Umum dan
Kepegawaian
29. Heny Endarti, S.Sos Pelaksana pada subag Anggota
19
umum dan kepegawaian
30. Genuk Endang
Sumiwi, S.IP, M.Si
Kasubag Keuangan Koordinator
Penyusun RTP
Bagian Keuangan
31. Dini Firmala, S.Tr,
MM
Pelaksana pada subag
keuangan.
Anggota
32. Andria Widyastuti,
SE, M.I.Kom
Pelaksana pada subag
Program
Anggota
33. Ifran Lindu, S. Kom Pelaksana pada subag
Program
Anggota
34. Agung Yudhiarto,
S.Kom, MM
Kepala Layanan
Pengelola Sistem
Elektronik (LPSE)
Koordinator
Penyusun RTP
Layanan Pengelola
Sistem Elektronik
(LPSE)
35. Suryo Satriyono, SH,
SPN, Mkn
Kasubag Tata Usaha
LPSE
Anggota
36. Sukaidesko Ibnu
Suwarsono, ST, MM
Pelaksana UPT LPSE Anggota
Penyusunan RTP-SPIP Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2017 dilaksanakan melalui langkah- langkah
sebagai berikut:
a. Pembentukan Satgas SPIP Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah;
b. Rapat persiapan penyusunan RTP-SPIP Tahun 2017
c. Pengisian, pengolahan/rekapitulasi, validasi, dan klarifikasi isian
Kueisoner Control Environment Evaluation (CEE) RTP-SPIP Tahun
2017;
d. Penilaian risiko kegiatan utama Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017;
e. Penyusunan draft Dokumen RTP-SPIP Tahun 2017;
f. Penyampaian draft Dokumen RTP-SPIP Tahun 2017 ke Sekretariat,
Bidang dan Unit SPE Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah;
20
g. Penyampaian saran/masukan/koreksi draft Dokumen RTP-SPIP
Tahun 2017 dari Sekretariat, Bidang, UPT Set KPID dan LPSE Dinas
Komunikasi dan Informatika ProvinsiJawa Tengah;
h. Rapat Satgas SPIP untuk membahas konsep RTP-SPIP tahun 2017;
i. Perbaikan draft Dokumen RTP-SPIP Tahun 2017;
j. Penetapan Keputusan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah tentang RTP-SPIP Tahun 2017;
k. Penyampaian Dokumen RTP-SPIP Tahun 2017 kepada Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Tengah c.q. Inspektur Provinsi Jawa Tengah.
RTP-SPIP disusun berdasarkan hasil assesment dua unsur
pengendalian intern, yaitu lingkungan pengendalian dan penilaian
resiko, sehingga dihasilkan rencana tindak berupa penguatan
lingkungan pengendalian dan kegiatan pengendalian untuk mencegah
atau mengendalikan resiko pada kegiatan utama organisasi.
Maksud penyusunan RTP-SPIP adalah untuk memberikan acuan
bagi pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah dalam rangka membangun
pengendalian yang diperlukan untuk mencegah
kegagalan/penyimpangan dan mempercepat keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah.
Tujuan penyusunan RTP-SPIP adalah mengetahui gambaran
tentang efektivitas, struktur, kebijakan dan prosedur organisasi dalam
mengendalikan resiko, perbaikan pengendalian yang ada serta
mengkomunikasikan pelaksanaan perbaikan, terkait dengan
pelaksanaan tugas pokok sehingga diperoleh keyakinan yang memadai
terhadap keberhasilan pencapaian tujuan organisasi Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan.
7. Penyusunan RKA, DPA tahun 2017 dan DPA Perubahan tahun 2017
dan Tahun 2018
Penyusunan Anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika
dilakukan melalui e-budgeting yang dikembangkan oleh GRMS yang
sudah diintegarasikan dengan e planning (SIPPD) dari bappeda, e-
penatausahaan, e-project planing dan e-controling.
21
Anggaran Murni Tahun 2017, untuk Total Belanja Dinas
Komunikasi dan Informatika sebesar Rp.46.559.765.000,- , terdiri dari
Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai untuk gaji dan Tunjangan)
sebesar Rp.14.333.572.000,- dan Belanja Langsung sebesar
Rp.32.226.193.000,- meliputi Belanja Modal Rp. 1.953.286.000,-,
Belanja Barang dan Jasa Rp. 25.407.627.000,- serta Belanja Pegawai
Rp. 4.865.280.000,-
Anggaran Perubahan Tahun 2017, untuk Total Belanja Dinas
Komunikasi dan Informatika sebesar Rp. 51.357.753.000,- , terdiri dari
Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai untuk gaji dan Tunjangan)
sebesar Rp. 19.792.846.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.
31.564.907.000,- meliputi Belanja Modal Rp. 3.635.931.000,-, Belanja
Barang dan Jasa Rp. 23.258.356.000,- serta Belanja Pegawai Rp.
4.670.620.000,-
Anggaran Tahun 2018, untuk Total Belanja Dinas Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp. 62.958.824.000,- , terdiri dari Belanja Tidak
Langsung (Belanja Pegawai untuk gaji dan Tunjangan) sebesar Rp.
19.197.824.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 43.761.000.000,-
meliputi Belanja Modal Rp. 11.019.678.000,-, Belanja Barang dan Jasa
Rp. 28.221.061.000,- serta Belanja Pegawai Rp. 4.520.261.000,-
8. Penyusunan Rencana Aksi Korsubga Tahun 2017
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2017 telah melaksanakan tindak lanjut rencana aksi program
pemberantasan korupsi provinsi jawa tengah pada tahun 2017, dimana
rencana aksi adalah integrasi sistem informasi dalam proses
perencanaan, pengangaran dan pengelolaan keuangan, dijelaskan
sebagai berikut :
1. Target rencana aksi B03 adalah terintegrasinya dengan SIRUP
LKPP, dengan realisasi pelaksanaan integrasi aplikasi e project
planning dengan aplikasi SIRUP LKPP di Jakarta;
2. Target rencana aksi B07 adalah penggunaan e-penatausahaan,
dengan realisasi pelaksanaan berupa sosialisasi e penatausahaan
dengan melaksanakan bintek SDM IT, pendampingan bintek e-
penatausahaan di OPD, integrasi rekomendasi pencairan bansos
dan integrasi e-penatausahaan.
22
9. Penyusunan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(PPK) Tahun 2017
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2017 telah melaksanakan tindak lanjut rencana aksi pencegahan
pemberantasan korupsi (PPK) provinsi jawa tengah pada tahun 2017,
dimana rencana aksi adalah aksi 1. Pembentukan dan penguatan tugas
pokok dan fungsi pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID)
Utama dan Pembantu, serta aksi 2. Transparansi dan akuntabilitas
dalam mekanisme pengadaan barang dan jasa dijelaskan sebagai berikut
:
a. Ukuran keberhasilan B03 adalah SK Kepala Daerah tentang
pembentukan PPID telah ditetapkan dan peraturan kepala daerah
tentang SOP pelayanan informasi publik telah ditetapkan serta telah
dilakukan sosialisasi;
b. Ukuran keberhasilan B03 adalah LPSE telah memperbaruhi
kesepakatan tingkat layanan dengan LKPP dan telah memenuhi
standart lebih dari 6 standart LPSE:2014;
c. Ukuran keberhasilan B06 adalah Daftar Informasi publik telah
tersedia dan lengkap serta telah dilakukan verifikasi oleh PPID dan
telah dipublikasikan;
d. Ukuran keberhasilan B06 adalah LPSE telah melaksanakan seluruh
lelang dan telah diumumkan dengan menggunakan SPSE v.4;
e. Ukuran keberhasilan B09 adalah Data Print screen website pemda
provinsi ada dan lengkap, linknya dapat diakses serta seluruh daftar
informasi publik telah diinput dalam website tersebut;
f. Ukuran keberhasilan B09 adalah Telah ditetapkan peraturan
daerah/peraturan gubernur/ terkait SOTK LPSE;
g. Ukuran keberhasilan B12 adalah laporan evaluasi pelaksanaan
tugas PPID dan SOP layanan informasi publik telah tersedia;
h. Ukuran keberhasilan B12 adalah LPSE telah memenuhi minimal 9
standart LPSE:2014;
10. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban APBD Dinas Kominfo
Tahun 2016
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah sesuai
dengan Pergub No. 70 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah merupakan
23
SKPD yang berasal dari 5 (lima) SKPD yaitu Biro Humas Setda Prov.
Jateng, KPID Provinsi Jawa Tengah, Bidang Statistik, Bappeda Provinsi
Jawa Tengah, Bidang Kominfo Dishubkominfo Prov. Jateng dan Bagian
Sandi, Biro Umum Setda Prov. Jateng.
Pada Tahun 2016 Kegiatan Urusan Kominfo, Statistik dan
Persandian mendapatkan anggaran Belanja Langsung sebesar Rp.
20.898.531.000,- (Dua Puluh Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh
Delapan Juta Lima Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan
serapan anggaran sebesar Rp. 17.952.874.059,- capaian kinerja sebesar
86,19%, dan sisa anggaran sejumlah Rp. 2.875.656.941,- dikarenakan
adanya effisiensi anggaran, sisa anggaran penyedia barang/jasa (sisa
kontrak), penyesuaian kegiatan dengan kebutuhan, dan gagal lelang
karena keterbatasan waktu anggaran.
11. Penyusunan RKO tahun 2017 dan Perubahan Tahun 2017
Penyusunan RKO tahun 2017 adalah penyusunan untuk anggaran
murni Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah untuk
Belanja langsung sebesar Rp. 32.226.193.000,- dan Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 14.333.572.000,-. Sedangkan pada RKO
Perubahan Tahun 2017 anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah, untuk Belanja Langsung sebesar Rp.
31.564.907.000,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.
19.792.846.000,-
Dalam RKO disebutkan nama program/kegiatan, para pengelola
kegiatan dari kuasa pengguna anggaran, pejabat pelaksana teknis
kegiatan, bendahara pengeluaran, dan bendahara pengeluaran
pembantu, besarnya anggaran, keluaran kegiatan serta volume, paket
pekerjaan dan metode pelelangan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta
rencana pengeluaran anggaran.
12. Penyusunan SK Penatausahaan Kegiatan tahun 2017
Dalam rangka percepatan kegiatan tahun 2017 disusun SK Kepala
Dinas untuk pejabat pengelola kegiatan tahun 2017 yang berlaku mulai
tanggl 3 Januari Tahun 2017.
Penunjukan SK untuk pejabat pembuat komitmen (PPKOM),
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK), Bendahara Gaji, Pembuat Akuntansi, Verifikator,
24
Pengurus Barang, Pembuat Dokumen/Pencatat Pembukuan, Pejabat
Pengadaan Barang/Jasa, Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan pada
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan pejabat pengelola keuangan yang diajukan ke
Gubernur untuk mendapatkan SK Gubernur terdiri dari Pejabat
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Bendahara Pengeluaran, Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu.
13. Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan Diskominfo Tahun 2017
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Jawa Tengah 2013 –
2018 melalui tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan, maka perlu penjabaran operasional yang lebih rinci ke
dalam program dan kegiatan yang disertai indikator kinerja.
Pada tahun 2017 alokasi Anggaran Belanja Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp 51.357.753.000,-
yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah. Sumber dana APBD
Provinsi terdiri atas anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp
19.792.846.000,- dan belanja langsung sebesar Rp 31.564.907.000,-
.Anggaran Belanja Langsung APBD Provinsisejumlah Rp
31.564.907.000,-, digunakan untuk membiayai 11 program dan 52
Kegiatan yang ada di Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan
tersebut, maka Diskominfo menetapkan rencana program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan pada tahun 2017, yaitu sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan fokus
kegiatan pada:
1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik;
3. Kegiatan Jaminan Barang Milik Daerah;
4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas;
5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;
6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan;
7. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalansi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor;
25
8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;
9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundangan;
10. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman;
11. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di Dalam dan Luar
Daerah;
12. Kegiatan Penyediaan jasa pelayanan perkantoran;
13. Kegiatan Penyediaan Biaya Publikasi dan Dokumentasi.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
fokus kegiatan pada:
1. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;
2. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional;
3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor;
4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair;
5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan
Rumah Tangga;
6. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor.
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan fokus kegiatan
pada:
Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan
fokus kegiatan pada:
Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal.
e. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Masa,
dengan fokus kegiatan pada:
1. Kegiatan Peningkatan Pembuatan Buletin/Majalah/Tabloid;
2. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi;
3. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi;
4. Kegiatan Sistem Informasi Jateng Online;
5. Kegiatan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK METRA);
6. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Informasi;
7. Kegiatan Literasi Media di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa;
8. Kegiatan Peningkatan Koordinasi Bidang Penyiaran;
9. Kegiatan Peningkatan Kapasitas/Kualitas SDM Bidang Penyiaran.
26
f. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media, dengan fokus
kegiatan pada :
1. Kegiatan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender di Media Masa;
2. Kegiatan Singkronisasi dan Koordinasi Bidang Kehumasan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
3. Kegiatan Dialog Interaktif Mbangun Deso/Pidato/Siaran Langsung
Spot;
4. Kegiatan Dialog Interaktif di radio/Televisi tentang Isu-Isu
Penyiaran;
5. Kegiatan Pengawasan Isi Siaran Lembaga Penyiaran;
6. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Lembaga Komunikasi
Masyarakat;
7. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Hasil Pembangunan Melalui
Ormas LSM dan OPP;
8. Kegiatan Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik;
9. Kegiatan Pengembangan Media Center;
10. Kegiatan Pemantauan Penyiaran Jawa Tengah;
11. Kegiatan Proses Perizinan Lembaga Penyiaran;
12. Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pemantau Isi
Siaran yan telah Terbentuk;
13. Kegiatan Kajian dan Analisa Hasil Pemantauan Penyiaran Jawa
Tengah.
g. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan
fokus kegiatan pada:
1. Kegiatan Layanan Sistem LPSE;
2. Kegiatan Kelembagaan PPID;
3. Kegiatan Kebijakan Pemerintah Daerah Melalui Media Masa;
4. Kegiatan Pelayanan Informasi Kebijakan Daerah.
h. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah,
dengan fokus kegiatan pada:
Kegiatan Koordinasi Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan
Daerah.
i. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan
Komunikasi, dengan fokus kegiatan pada :
1. Kegiatan Analisa Berita dan Pendapat Umum;
2. Kegiatan Dialog Pengelolaan Pendapat Umum di jawa Tengah.
27
j. ProgramPeningkatan Persandian Daerah, dengan fokus kegiatan
pada :
Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan Persandian Daerah.
k. Program Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informatika,
dengan fokus kegiatan pada :
Kegiatan Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informatika.
14. Identifikasi Permasalahan pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah
Sumber daya Diskominfo Provinsi Jawa Tengah yang meliputi
Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran, sarana dan prasarana,
kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan
pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan
lingkungan strategis. Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan
secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai
visi,misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Diskominfo selama kurun
waktu tiga tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada, maka
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi Diskominfo
yaitu:
1) Masih terbatasnya upaya diseminasi informasi mengenai kebijakan
dan hasil pembangunan khususnya melalui media massa lokal
maupun jaringan nasional;
2) Jejaring informasi antar OPD Pemprov Jateng khususnya dalam
memberikan counter terhadap pemberitaan negatif belum optimal;
3) Perlunya analisis berbasis teknologi terhadap berita dan informasi
yang berkembang di media cetak, elekronik, maupun sosial;
4) Pelaksanaan sosialisasi hasil pembangunan melalui FK Metra
belum optimal;
5) Kurangnya pembinaan pemerintah terhadap Kelompok Informasi
Masyarakat maupun Lembaga Komunikasi Masyarakat;
6) Perlunya optimalisasi peran dan fungsi Kelompok Informasi
Masyarakat maupun Lembaga Komunikasi Masyarakat;
7) Perlunya peningkatan hubungan yang harmonis antara pemerintah
daerah dengan para pelaku jurnalistik;
8) Perlunya peningkatan koordinasi dan sinkronisasi Program
Kehumasan antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
28
9) Perlunya peningkatan jejaring komunikasi antara petugas
kehumasan melalui Bakohumas;
10) Kurangnya pedoman pengelolaan informasi dan komunikasi
berklasifikasi;
11) Lemahnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan dan pelayanan
informasi serta keterbukaan informasi publik;
12) Validasi, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data statistik
sektoral yang belum optimal;
13) Pembangunan aplikasi denganplatform dan struktur berbeda;
14) Pengelolaan pusat application protocol interfacebelum optimal;
15) Belum ada masterplan pengembangan TIK Jawa Tengah;
16) Data centre belum optimal;
17) Pengelolaan jaringan internet dan intranet di Jawa Tengah belum
optimal;
18) Integrasi Sistem Informasi Jawa Tengah belum tercapai;
19) Kurangnya pedoman teknis terkait E-Government;
20) Sertifikasi keamanan informasi standar internasional belum
terlaksana;
21) Keterbatasan peralatan pendukung utama dan wajib persandian;
22) Kurangnya pemahaman, partisipasi dan kepedulian masyarakat
dalam mewujudkan isi siaran radio dan TV yang sehat dan
bermartabat;
23) Kurangnya ketaatan lembaga penyiaran radio dan TV terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan serta Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS);
24) Belum optimalnya penggunaan Sertifikat Elektronik/Digital pada
proses Pengadaan Secara Elektronik;
25) Belum optimalnya pelayanan publik yang sesuai standar pelayanan,
keamanan informasi dan kapasitas layanan LPSE;
26) Belum meratanya pemahaman stakeholder dalam memahami
Sistem Informasi e-procurement;
27) Kurangnya kualitas serta kuantitas SDM bidang kominfo,
statistik, dan persandian;
28) Sarana dan Prasarana pendukung yang kurang memadai.
29
15. Isu Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika
Berkaitan dengan visi dan misi pembangunan daerah Jawa
Tengah tersebut, maka Diskominfo sebagai salah satu OPD di lingkup
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya untuk merumuskan, melaksanakan, memantau, monitoring
dan pelaporan kebijakan dalam pengelolaan informasi dan komunikasi
publik, penyelenggaraan statistik sektoral, domain instansi penyeleng-
gara negara, persandian, penetapan pola hubungan komunikasi sandi,
memiliki peran penting mendukung pencapaian visi dan seluruh misi
pembangunan Jawa Tengah selama dua tahun ke depan.
Faktor-faktor pendorong yang dapat meningkatkan kinerja
pelayanan Diskominfo dalam upaya mendukung kinerja program
pembangunan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Jawa
Tengah antara lain :
a. Lembaga yang memiliki kewenangan teknologi informasi dan
komunikasi Jawa Tengah dalam rangka peningkatan daya saing
daerah;
b. Lembaga yang memiliki kewenangan sebagai pelayan informasi publik
utama Jawa Tengah;
c. Lembaga yang memiliki kewenangan sebagai pusat data dan
informasi statistik sektoral Jawa Tengah;
d. Lembaga yang memiliki kewenangan sebagai koordinator
pemanfaatan persandian dan pengelolaan keamanan informasi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja pelaya-
nan Diskominfo dalam mendukung kinerja program pembangunan
untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Jawa Tengah antara lain :
a. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan
SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b. Belum optimalnya koordinasi internal antar bidang;
c. Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi bidang/seksi/subbagian;
d. Belum memadai dalam hal sarana dan prasarana pendukung kinerja.
30
16. Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Diskominfo adalah
kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam kinerja dan pelayanan
karena dampaknya yang signifikan di masa depan. Suatu kondisi atau
kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau apabila
tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Isu strategis diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi
permasalahan pada dua tahun mendatang. Berdasarkan identifikasi
permasalahan serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan
dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang
berkaitan dengan komunikasi dan informatika Jawa Tengah jangka
menengah, maka dapat ditetapkan isu strategisDiskominfo Provinsi
Jawa Tengah yaitu :
a. Belum optimalnya fasilitas teknologi informasi dalam mendukung
pelayanan publik;
b. Belum optimalnya pengawasan dari masyarakat dalam rangka
penyiaran informasi yang berkualitas;
c. Kurangnya pemahaman serta kesadaran keamanan informasi dan
pemanfaatan persandian daerah;
d. Masih rendahnya integrasi dan kualitas data ststistik sektoral;
e. Masih rendahnya diseminasi informasi mengenai kebijakan dan
hasil pembangunan daerah.
17. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Diskominfo
Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh
Diskominfo dalam rangka pencapaian Visi dan Misi pembangunan
jangka menengah selama Tahun 2017 – 2018, dijabarkan sebagai
berikut :
a. Meningkatkan kapasitas pelayanan teknologi informasi dan
komunikasi publik dalam rangka peningkatan pelayanan publik
dengan sasaran : Meningkatnya kapasitas pelayanan teknologi
informasi dan komunikasi publik dalam rangka peningkatan
pelayanan publik.
b. Meningkatkan kualitas data statistik sektoral yang terintegrasi di
Jawa Tengah dengan sasaran : meningkatnya kualitas data statistik
31
sektoral yang terintegrasi di Jawa Tengah.
c. Meningkatkan keamanan informasi dan pemanfaatan persandian
daerah dengan sasaran : Meningkatnya keamanan informasi dan
pemanfaatan persandian daerah.
18. Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan Diskominfo merupakan cara dan arah
tindakan yang diambil guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi dan kebijakan Diskominfo dapat dilihat pada tabel
1.2.
Tabel 1.2
Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Diskominfo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017– 2018
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatkan
kapasitas pelayanan
teknologi informasi
dan komunikasi
publik dalam rangka
peningkatan
pelayanan publik.
Meningkatnya
kapasitas pelayanan
teknologi informasi
dan komunikasi
publik dalam rangka
peningkatan
pelayanan publik.
a. Peningkatan teknologi
informasi dan media
komunikasi publik
sesuai dengan
perkembangan
terbaru.
b. Pelaksanaan bimbing-
an teknis terkait
pengelolaan teknologi
informasi dan media
komunikasi publik.
c. Sosialisasi SOP penge-
lolaan teknologi infor-
masi dan media
komunikasi publik.
Penyelenggaraan
pelayanan
pemerintahan
berbasis elektronik.
2. Meningkatkan
kualitas data
statistik sektoral
yang terintegrasi di
Jawa Tengah.
Meningkatnya kuali-
tas data statistik
sektoral yang terin-
tegrasi di Jawa
Tengah.
a. Peningkatan SDM
pengelola data statistik
sektoral.
b. Pemanfaatan teknologi
informasi (Single Data
System) dalam rangka
integrasi data statistik
sektoral.
Penyelenggaraan
pelayanan data
statistik sektoral
sesuai dengan
kewenangan
daerah.
32
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
3. Meningkatkan
keamanan informasi
dan pemanfaatan
persandian daerah.
Meningkatnya
keamanan informasi
dan pemanfaatan
persandian daerah.
a. Sertifikasi keamanan
informasi berstandar
internasional.
b. Peningkatan
pemanfaatan
persandian daerah
pada kegiatan-kegiatan
strategis.
c. Pengelolaan audit
teknologi informasi
dalam rangka
peningkatan keamanan
informasi.
Peningkatan
kualitas
persandian dan
keamanan
informasi yang
akuntabel.
19. Kinerja Pelayanan Diskominfo
Gambaran kinerja Diskominfo tiga tahun sebelumnya diperoleh
dari Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.3
Tabel 1.3
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1. Urusan Komunikasi dan Informatika
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
a. Jumlah kabupaten/kota yang membentuk lembaga Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra)
- - - 3 k/k
5 k/k
5 k/k
3 k/k
2 k/k
5 k/k
100% 40% 100% 100%
1. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
33
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
a. Persentase kegiatan lembaga penyiaran yang sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku
- - - 70% 75% 80% 70% 75% 80% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase pelayanan pengaturan bidang penyiaran
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
c. SKPD bidang kominfo yang melakukan sosialisasi kebijakan nasional
- - - 3 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100%
1.3 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
a. Jumlah kajian dan penelitian untuk menetapkan kebijakan di bidang Kominfo
- - - 5 5 3 8 4 7 160% 80% 233% 120%
1.4 Program Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
a. Persentase SKPD yang mengembangkan teknologi informasi
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase SKPD yang telah mengupdate data di website-nya hingga tahun n-1
- - - 85% 90% 95% 94% 75% 100% 110% 83% 105% 100%
2. Urusan Statistik
2.1 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Tersedianya data statistik umum, dasar, dan sektoral skala provinsi
a. JDA - - - 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 100% 100% 100% 100%
34
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun
Rasio Capaian pada Tahun
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
b. PDRB Provinsi - - - 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 100% 100% 100% 100%
c. Tabel I-O - - - 1 dok - - 1 dok - - 100% 100% 100% 100%
d. Tinjauan PDRB Kab/Kota
- - - 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 100% 100% 100% 100%
3. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
- Fungsi Lainnya
3.1 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Persentase Perangkat Daerah yang Telah Menggunakan LPSE dalam Pengadaan Barang dan Jasa
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Catatan :
* = Indikator kinerja merupakan kinerja program pada urusan komunikasi dan
informatika, urusan statistik dan fungsi penunjang urusan pemerintahan pada fungsi
lainnya yang sebelumnya ada pada OPD Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah, OPD Sekretariat KPID, OPD Bappeda Provinsi Jawa
Tengah, OPD Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah dan OPD Biro Umum Setda
Provinsi Jawa Tengah.
20. Evaluasi dan Pelaporan
Salah satu tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh Sub
Bagian Program adalah evaluasi dan pelaporan. Pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan meliputi monitoring pelaksanaan kegiatan serta
koordinasi evaluasi dan pelaporan bidang kominfo.
Kinerja organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi yang
dilaksanakan dapat mengetahui relevansi, efisiensi, efektivitas sebuah
kegiatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan yang
berdampak positif bagi masyarakat. Evaluasi kegiatan pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan melalui
penyelenggaraan Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) setiap
bulan, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dan pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Program/Kegiatan Pembangunan Komonikasi dan Informatika. Hasil
35
evaluasi pelaksanaan kegiatan pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 dapat diketahui sebagai berikut:
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2017 melaksanakan 11 program yang meliputi 52 kegiatan
dengan dukungan dana sebesar Rp 51.357.753.000,-. Anggaran tersebut
terdiri atas APBD Provinsi Jawa Tengah Belanja Langsung sebesar Rp
31.564.907.000,- yang digunakan untuk membiayai 52 kegiatan. Dari
jumlah anggaran tersebut sampai dengan akhir Desember 2017
terealisasi sebesar Rp 29.629.637.724,- atau 93,87% untuk penyerapan
dana APBD. Sedangkan untuk anggaran Belanja Tidak Langsung (gaji
dan tunjangan) sebesar Rp. 19.792.846.000,-, sampai dengan Desember
tahun 2017 dilaporkan terserap sebesar Rp. 19.019.392.701,- atau
96,09%.
Capaian kinerja fisik kegiatan di Dinas Komunikasi dan Informatika
pada Desember tahun 2017, tersusun. Hasil perhitungan menunjukkan
capaian kinerja untuk kegiatan APBD mencapai 100%.
Selama tahun 2017 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah memperoleh prestasi di tingkat nasional, yakni:
1) Peringkat II Nasional Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik
dari Komisi Informasi:
2) Penghargaan TOP IT Implementation untuk Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah;
3) Terbaik ke II Festival Media Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional
tahun 2017;
4) Sutradara Terbaik ke I pada Forum Komunikasi Media Tradisional;
5) Peringkat terbaik ke III KIP Award oleh Komisi Informasi Provinsi
Jawa Tengah.
Tabel 1.3
Alokasi dan RealisasiAPBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
No. Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Capaia
n Fisik
(%)
Rp %
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 26.400.000 10.004.600 37,90 100
2. Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
7.869.540.000 7.433.323.815 94,46 100
3. Jaminan Barang Milik Daerah 65.000.000 64.626,140 99,42 100
36
No. Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Capaia
n Fisik
(%)
Rp %
4. Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor/Rumah Dinas
21.500.000
21.240.130
98,79
100
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor 196.500.000
195.468.250
99,47
100
6. Penyediaan Barang Cetak dan
Penggandaan
230.000.000
224.266.900
97,51
100
7. Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
46.250.000
45.036.000
97.38
100
8. Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga
60.937.000
60.771.000
99,73
100
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan
17.108.000
13.020.000
76,10
100
10. Penyediaan Makanan dan
Minuman
172.500.000
170.912.000
99,08
100
11. Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi di dalam dan luar
daerah
917.320.000
915.429.587
99,79
100
12. Penyediaan Jasa Pelayanan
Perkantoran
2.182.875.000
1.885.484.162
86,38
100
13. Penyediaan Biaya Publikasi dan
Dokumentasi
15.000.000
14.880.000
99,20
100
II Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
1. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor
675.000.000
671.437.080
99,47
100
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
597.520.000
468.304.839
78,37
100
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung Kantor
112.500.000
96.357.354
92,92
100
4.
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Meubelair
18.750.000
17.721.425
94,51
100
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga
229.793.000
224.915.000
97,88
100
6. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kantor
1.284.500.000 1.244.725.100 96,90 100
37
No. Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Capaia
n Fisik
(%)
Rp %
III Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta
Perlengkapannya
205.200.000
199.852.000 97,39 100
IV Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 100.000.000 93.950.000 93,95 100
V Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
1. Kegiatan Penyusunan Data dan
Informasi Pembangunan Daerah
1.200.000.000 1.198.545.586 99,88 100
VI Program Peningkatan Persandian
Daerah
1. Kegiatan Peningkatan
Pemanfaatan Persandian
285.000.000
260.945.400
91,56
100
VII Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
1. Kegiatan Pembuatan
Buletin/Majalah/Tabloid
450.000.000
388.452.000
86,32
100
2. Kegiatan Pengembangan
Sumberdaya Informasi
140.000.000
120.023.800
85,73
100
3. Kegiatan Forum Komunikasi
Media Tradisional (FK METRA)
200.000.000
177.820.700
88,91
100
4. Peningkatan Pelayanan Informasi 1.520.000.000
1.356.122.275
89,22
100
5. Pengembangan Sistem Informasi
Jateng Online
4.700.000.000
4.607.803.4800
98,04
100
6. Pengembangan Pengelolaan
Sistem Informasi
420.000.000
413.976.156
98,57
100
7. Kegiatan Literasi Media di
kalangan Pelajar dan Mahasiswa
117.621.000
116.912.000
99,40
100
8. Kegiatan Peningkatan Koordinasi
Bidang Penyiaran
295.000.000
281.330.000
95,31
100
9. Peningkatan Kapasitas/Kualitas
SDM Bidang Penyiaran
172.274.000
171.755.000
99,71
100
VIII Program Kerjasama Informasi
Dengan Mass Media
1. Kegiatan Sosialisasi 112.500.000
38
No. Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Capaia
n Fisik
(%)
Rp %
Pengarusutamaan Gender di
Media Massa
88.231.400 78,43 100
2. Kegiatan Singkronisasi dan
Koordinasi Bidang Kehumasan
Provinsi Jawa Tengah
172.000.000
149.456.400
86,89
100
3. Kegiatan Dialog Interaktif
Mbangun Deso/Pidato/Siaran
Langsung/Spot
886.500.000
696.752.500
78,60
100
4. Kegiatan Peningkatan dan
Pengembangan Lembaga
Komunikasi Masyarakat
100.000.000
80.972.500
80,97
100
5. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan
Hasil Pembangunan melalui
Ormas/LSM dan OPP
114.500.000
103.068.600
90,02
100
6. Kegiatan Pengembangan Media
Center
200.000.000
188.902.150
94,45
100
7. Kegiatan Peningkatan
Keterbukaan Informasi Publik
1.800.000.000
1.787.394.372
99,30
100
8. Kegiatan Dialog Interaktif di
radio/Televisi Tentang Isu Isu
Penyiaran
101.340.000
101.120.000
99,78
100
9. Kegiatan Pengawasan Isi Siaran
Lembaga Penyiaran
120.573.000
117.948.750
97,82
100
10. Kegiatan Pemantauan Penyiaran
Jawa Tengah
210.100.000
209.780.000
99,56
100
11. Kegiatan Proses Perizinan
Lembaga Penyiaran
298.734.000
272.561.211
91,24
100
12. Kegiatan Pemberdayaan
Kelompok Masyarakat Pemantau
Isi Siaran Yang Telah Terbentuk
180.000.000
175.148.000
97,30
100
13. Kegiatan Kajian dan Analisa Hasil
Pemantauan Penyiaran Jawa
Tengah
113.972,000
105.894.000
92,91
100
IX Program Pengkajian dan
Penelitian Bidang Informasi dan
Komunikasi
1. Kegiatan Analisa Berita dan
Pendapat Umum
450.000.000
354.592.500
78,80
100
2. Kegiatan Dialog Pengelolaan 110.000.000
39
No. Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Capaia
n Fisik
(%)
Rp %
Pendapat Umum di Jawa Tengah 83.622.000 76,02 100
X Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1. Kegiatan sosialisasi Kebijakan
Pemerintah Daerah Melalui
Media Massa
350.000.000
302.545.200
86,44
100
2. Kegiatan Pengembangan
Pelayanan Informasi Kebijakan
Daerah
50.000.000
42.912.000
85,82
100
3. Penguatan Kelembagaan PPID 200.000.000
197.242.166
98,62
100
4. Pengelolaan Layanan sistem LPSE 700.000.000
692.093.526
95,20
100
XII Program Peningkatan SDM
Bidang Komunikasi dan
Informatika
1. Kegiatan Peningkatan SDM
Bidang Komunikasi dan
Informatika
750.000.000
713.968.140
95,20
100
JUMLAH 31.564.907.000
29.629.637.724
93,87
100
2.2 SUB BAGIAN KEUANGAN
Tahun 2017 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah mendapat alokasi anggaran untuk penyelenggaran kegiatan
pemerintahan dan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi sebesarRp
51.357.753.000,-dari Sumber Dana APBD Provinsi Jawa Tengah yang
terdiri dari Belanja Tidak LangsungRp 19.792.846.000,- danBelanja
Langsung Rp 31.564.907.000,-.
Anggaran Tidak Langsung digunakan untuk membiayai pelaksanaan
kegiatanyang tidak langsung berkaitan dengan program dan kegiatan yang
meliputi Belanja Pegawai,dengan realisasi:
a. Belanja Gaji dan tunjangan PNS Rp. 8.432.900.000,-
b. Belanja Tambahan Penghasilan PNS Rp. 11.359.946.000,-
Realisasi anggaran Belanja Tidak langsung tersebut secara rinci
dapat disajikan pada Tabel 1.5
40
Tabel 1.5
Realisasi Belanja Tidak Langsung APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Dinas Komunikasi dan Informatika
Kode
Rekening Uraian Kegiatan Anggaran 2017
Realisasi
Anggaran Sisa anggaran
5.1.1
5.1.1.01
5.1.1.02
Belanja Pegawai
Gaji dan Tunjangan
Tambahan penghasilan
19.792.846.000
8.432.900.000
11.359.946.000
19.019.392.701
8.233.810.019
10.795.582.682
773.453.299
209.089.981
564.363.318
Jumlah (%) 100 96,09 3,91
Realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2017 tercapai 96,09%
karena adanya pengembalian kelebihan sisa acres gaji dan adanya pegawai
dinas komunikasi dan informatika provinsi jawa tengah yang pensiun.
Kegiatan yang bersumber dana dari Belanja Langsung APBD Provinsi
Tahun 2017 Rp 31.564.907.000,- realisasi keuangannya sebesar Rp
29.629.637.724,-.
2.3 SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas teknis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang Umum dan Kepegawaian. Unsur
pelayanan internal dinas tahun 2017 telah melaksanakan berbagai
kegiatan antara lain:
1. Kondisi Kepegawaian
Jumlah pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah sampai dengan 31 Desember 2017, tercatat sebanyak 237 orang.
Keadaan pegawai berdasarkan pedidikan, posisi jabatan dan golongan
adalah sebagai berikut:
a. Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
Gambaran mengenai pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tingkat pendidikan kondisi Desember
2017 sebagaimana Tabel 1.6
41
Tabel 1.6
Jumlah dan Tingkat Pendidikan Pegawai
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
NO BIDANG PENDIDIKAN (Orang) TOTAL
(Orang) SD SLTP SLTA SAR MUD S-1 S-2 S-3
1. Sekretariat - - 12 3 24 7 - 46
2. IKP - - 1 - 8 3 - 12
3. Statistik - - 3 1 8 3 - 15
4. TIK - - 1 1 5 6 - 13
5. E-Gov - - - - 7 4 - 11
6. Persandian
dan KI - - 9 1 7 2 - 19
7. Set KPID - - 6 - 10 1 - 17
8. LPSE - - - - 2 3 - 5
9. Fungsional
Tertentu - - - - - - - -
10. Non PNS 1 - 30 10 58 - - 99
Jumlah (Orang) 1 - 62 16 129 29 - 237
Persentase (%) 0,42 - 26,16 6,75 54,43 12,24 - 100
Berdasarkan Tabel 1.5 diperoleh gambaran bahwa tingkat
pendidikan terendah adalah SD dan tertinggi adalah Pasca Sarjana (S2),
sebagian besar berpendidikan SLTA dan S1 (80,59 %).
b. Pegawai berdasarkan jenis kelamin
Komposisi pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada Tabel 1.7 :
Tabel 1.7
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Jenis Kelamin
(Januari Tahun 2017)
NO BIDANG JENIS KELAMIN (Orang)
TOTAL (Orang) LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Sekretariat 18 28 46
2 IKP 5 7 12
3 Statistik 9 6 15
4 TIK 10 3 13
5 E-Gov 6 5 11
6 Persandian dan KI 12 7 19
7 Set KPID 7 10 17
42
NO BIDANG JENIS KELAMIN (Orang)
TOTAL (Orang) LAKI-LAKI PEREMPUAN
8 LPSE 5 - 5
9 Fungsional Tertentu - - -
10 Non PNS 77 22 99
Total(Orang) 149 88 237
Persentase(%) 62,87 37,13 100
Berdasarkan Tabel 1.7 diperoleh gambaran bahwa jumlah pegawai
laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Apabila dilihat dari
sebarannya hampir di semua bidang jumlah pegawai laki-laki lebih
banyak dibanding perempuan kecuali di Bidang IKP
c. Pegawai berdasarkan golongan
Berdasarkan golongan, komposisi pegawai di Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah kondisi Januari 2017 terbanyak
adalah pegawai Golongan III (76.08%). Secara lengkap komposisi
pegawai Diskominfo berdasarkan golongan dapat dilihat pada Tabel 1.8
Tabel 1.8
Komposisi Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah Berdasarkan Golongan
NO BIDANG GOLONGAN (Orang) Total
(Orang) I II III IV
1. Sekretariat - 5 39 2 46
2. IKP - 10 2 - 12
3. Statistik - 3 9 3 15
4. TIK - 1 10 2 13
5. E-Gov - - 8 3 11
6. Persandian dan
KI - 1 17 1 19
7. Set KPID - - 16 1 17
8. LPSE - - 4 1 5
9. Fungsional
Tertentu - - - - -
10. Non PNS - - - - -
Jumlah (Orang) - 20 105 13 138
Persentase(%) - 14,50 76,08 9,42 100
43
2. Kondisi Prasarana dan Sarana
Jenis prasarana dansarana yang berpengaruh langsung terhadap
operasional organisasi meliputi ruang dan peralatan kerja, sarana
telekomunikasi dan transportasi. Kondisi prasarana dan sarana yang tersedia
cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan
kinerja. Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki
oleh Diskominfo Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 1.9
Tabel 1.9
Prasarana dan Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa TengahTahun 2017
NO NAMA BARANG JUMLAH UNIT BARANG
TOTAL KETERANGAN DISKOMINFO KPID KIP
1 Meja 248 86 35 369 meja kerja,
pimp.dst
2 Kursi 396 138 41 575 kerja/rapat,
lipat, putar
3 Meja-Kursi Tamu/Sofa 17 8 13 38
4 Lemari / Rak 126 42 20 188 kayu, besi, kaca
5 Filling Cabinet 55 13 8 76
6 PC Unit / CPU (printer-
scanner) 85 51 21 157
7 Kulkas 2 2 - 4
8 AC 46 45 30 121 split dan unit
9 Exhaust Fan / kipas angin 10 6 2 18
10 Televisi 14 52 17 83
11 Laptop 3 7 5 15
12 Pesawat Telepon 13 10 14 37
13 Faxcimile / PABX 2 2 4 8
14 Komputer Touch Screen /
TV tablet 2 - - 2
E-Gov dan Lobby
lt.1
15 1 unit Sound Sistem 3 2 1 6
16 Mesin Ketik manual 2 1 - 3
17 Mesin Ketik Elektronik - 5 - 5
18 UPS / Stabilisator 4 22 - 26
19 LAN
/Internet/server/modem 5 1 - 6
20 Mesin foto copy 1 2 - 3
21 Layar monitor slide 5 - - 5
22 LCD Proyektor 3 1 - 4
23 Kendaraan roda dua - 4 - 4
24 Kendaraan roda empat 8 6 7 21 termasuk 2 Bus
44
3. Pelaksanaan Tertib Administrasi Surat Menyurat dan Tata Kearsipan
a. Pengurusan Surat Menyurat
Kegiatan surat menyurat dilaksanakan berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Tengah No. 109 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pengurusan Surat di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sistem pengelolaan surat-menyurat dengan pola satu pintu
melalui Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Semua surat masuk
dan surat keluar proses penomoran, lembar disposisi maupun
penyaluran/pengiriman dilaksanakan melalui Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian.
Pada tahun 2017 tercatat volume kegiatan surat-menyurat
sebagai berikut:
Surat masuk = 516 surat.
Surat keluar = 424 surat.
Faximile surat masuk = 2049 surat.
Faximile surat keluar = 1131 surat.
Pembelian materai yang dilaksanakan pada tahun 2017 yaitu:
Materai Rp 3.000,- = 494 buah.
Materai Rp 6.000,- = 1043 buah.
Kegiatan untuk pengarsipan surat-surat, baik surat keluar
maupun surat masuk dilaksanakan oleh unit pengolah masing-
masing.
b. Tertib Arsip
Tertib Arsip pelaksanaannya berpedoman dengan Keputusan
Gubernur Jawa Tengah No. 108 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penataan Berkas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pengelolaan arsip dilaksanakan sebagai berikut:
a. Surat masuk dan keluar dilaksanakan di Sub Bagian Umum dan
Sekretariat.
b. Tindak lanjut pengelolaan surat dilaksanakan oleh masing-
masing bidang sebagai unit pengolah sampai dengan
penyimpanan arsip aktif, sedangkan arsip in aktif pengolahan
dan penyimpanannya di laksanakan oleh pusat arsip.
45
c. Pengelolaan Kendaraan Dinas.
Tabel 1.10
Optimalisasi Kendaraan Dinas Tahun 2017.
No. Jenis
Kendaraan Merk/Thn Pembuatan
Nomor
Polisi
Dinas Kominfo
Kendaraan Roda 4
1. Station
Wagon
Toyota Kijang Innova 2.4G A/T
/2016
H 9517 NG
2. Sation
Wagon
Toyota Kijang Innova G / 2007 H 9525 TG
3. Station
Wagon
Toyota New Avanza / 2014 H 9525 KZ
4. Station
Wagon
Daihatsu Terios / 2014 H 9526 PZ
5, Station
Wagon
Toyota Kijang Innova G/ 2010 H 9519 ZR
6. Station
Wagon
Toyota Kijang Innova E/ 2010 H 470
7. Station
Wagon
Toyota Kijang Innova G/2010 H 9505 WG
8. Station
Wagon
Toyota Avang/2010 H 362
9. Station
Wagon
Toyota F601RM-GMMFJ H 9524 KR
10. Station
Wagon
Isuzu Panther/ 2007 H 9506 KW
11. Station
Wagon
Toyota Kijang Grand Lux/
2004
H 147
12. Station
Wagon
Toyota Grand Lux LG/2003 H 9505 FG
13. Station
Wagon
Toyota Kijang Grand Lux
/2003
H 9513 NG
14. Station
Wagon
Toyota Kijang Grand Lux LG/
2002
H 317
Kendaraan Dinas MINIBUS
1. Bus/ Mini
Bus
Hyundai H 9519 TR
2 Bus/ Mini
Bus
Isuzu H 9528 CG
46
Kendaraan Dinas Roda 2
1. Sepeda
Motor
Suzuki Satria/ 2014 H 9933 TG
2. Sepeda
Motor
Suzuki/ 2009 H 9880 RG
3. Sepeda
Motor
Yamaha Scorpio/ 2007 H 9663 TG
KOMISI PENYIARAN (KPID)
Kendaraan Dinas Roda 4
1. Station
Wagon
Toyota Avanza/ 2014 H 9510 NZ
2. Station
Wagon
Toyota New Avanza Veloz/
2014
H 9527 MZ
3. Station
Wagon
Toyota New AVANZA Veloz/
2013
H 9525 CZ
Kendaraan Dinas Roda 2
1. Sepeda
Motor
Honda/ 2011 H 9724 SG
2. Sepeda
Motor
Suzuki/ 2014 H 9932 TG
KOMISI INFORMASI
1. Station
Wagon
Toyota Kijang LGX/ 2003 H 9514 BR
2. Sedan Honda Accord/ 2003 H 9516 WZ
3. Station
Wagon
Daihatsu Taft/ 2003 H 9529 ER
4. Station
Wagon
Toyota Kijang LGX/2001 H 9522 GG
5. Sedan Toyota SXV20RM Camry/
2001
H 9522 KG
6. Sedan Honda Civic/ 2001 H 67
7. Station
Wagon
Toyota Kijang Krista/ 2000 H 9508 UZ
Pengelolaan/pemeliharaan kendaraan dinas operasional meliputi:
a) Pemeliharaan rutin untuk servis biasa maupun lengkap dan oli
sesuai kebutuhan.
b) Perbaikan dan penggantian suku cadang kendaraan sesuai
kerusakan.
c) Pembelanjaan bahan bakar minyak (Pertamax, premium dan solar).
47
d) Pengujian kelayakan jalan dan Surat Tanda Nomor Kendaraan
bermotor (STNK).
d. Penyelenggaraan Rapat, Penerimaan Tamu, Upacara, Protokol
Kedinasan
Pada tahun 2017 penyelenggaraan rapat pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah sebanyak 305 kali.
Sedangkan untuk penyelenggaraan upacara bersama sebanyak 14
kali
e. Pemeliharaan dan Perawatan Asset Dinas
Pemeliharaan Gedung Kantor Tempat Kerja dan Rumah Dinas,
kegiatannya meliputi:
a. Pengecatan Gedung Kantor.
b. Pemeliharaan Gedung Dinas.
c. Pemeliharaan kantor KIP.
d. Pemeliharaan kantor KPID;
e. Pemeliharaan Gedung Data Center
Pemeliharaan alat-alat dan perlengkapan Kantor,kegiatan yang
dilaksanakan adalah pemeliharaan dan perawatan rutin/berkala
peralatan dan perlengkapan kantor yang ada di Kantor Tarubudaya dan
Balai, antara lain:
a. Pemeliharaan alat-alat komunikasi (Telepon, suku cadang jaringan
komunikasi.
b. Pemeliharaan AC.
c. Pemeliharaan kamera digital
d. Pemeliharaan Komputer, faximile, printers
e. Pemeliharaan Mesin ketik.
f. Pemeliharaan generator set
g. Pemeliharaan Pompa air dan Instalasi air.
h. Pemeliharaan mesin fotocopy.
i. Pemeliharaan Meubelair.
j. Pemeliharaan sound system.
48
f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Diskominfo
Beberapa pengadaan sarana dan prasarana kantor dinas
kominfo provinsi jawa tengah antara lain:
a. Pengadaan Electrik generating genset 1 unit;
b. Kursi putar eselon III dan kursi staf 36 unit;
c. Mesin absensi 2 unit;
d. Air Conditioning 11 unit;
e. Televisi LED dan smart TV 6 unit;
f. PC Komputer dan komputer grafis 18 unit;
g. UPS 8 unit;
h. Printers 3 unit;
i. Scaners 2 unit;
j. Laptop dan laptop grafis 3 unit;
k. CCTV 2 Unit;
l. Kamera dslr dan kamera digital 3 unit
m. Tripod 2 unit;
n. Projectors 4 unit;
o. Pesawat faximile 2 unit
p. Rambu penunjuk jalan 1 paket;
q. DED pengembangan gedung kominfo 2 paket,
g. Pengaturan Urusan Dalam Dinas
Rumah tangga dinas diatur dengan kegiatan antara lain:
a. Kebersihan kantor Lantai I, II, III, IV, meliputi hall, kamar mandi
dan tangga dikerjakan oleh Pihak III (CV. CIPTA ARTHA ABADI)
dengan 3 tenaga. Pemeliharaan halaman dan taman dikerjakan
oleh Pihak III (CV. CIPTA ARTHA ABADI) dengan tenaga sebanyak
3 tenaga.
b. Sewa tanaman dilaksanakan oleh CV. CIPTA ARTHA ABADI
c. Ketertiban dan keamanan kantor dijaga oleh petugas (Satpam)
bekerjasama dengan pihak III (PT. BHUWANA EKA PERSADA)
dikerjakan oleh 10 orang, yang dibagi dalam 3shift yaitu:
Pukul 07.00 s.d. 15.00 WIB.
Pukul15.00 s.d. 21.00 WIB.
Pukul21.00 s.d. 07.00 WIB.
d. Pengemudi sebanyak 3 orang dilaksanakan oleh PT. BHUWANA
EKA PERSADA
49
3. Pengangkatan Dalam Jabatan
Pada tahun 2017 telah diangkat 2 orang pejabat eselon III dan
1 orang eselon IV:
Tabel 1.11 Pengangkatan Pejabat Tahun 2017.
NO. NAMA JABATAN TMT
1.
Dra. Evi Sulistyorini, MM Kabid Informasi dan
Komunikasi Publik
01-01-
2017
2. Setyo Irawan, ATD. MM Kabid Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
01-01-
2017
3. Hita Yoga Pratyaksa, SE,
M.Kom
Kasi Sistem Komunikasi
Intra Pemerintah
01-01-
2017
4.
4. Pendidikan dan pelatihan Fungsional/Teknis
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber daya manusia,
Dinas Komunikasi dan Informatika telah mengirim PNS untuk mengikuti
berbagai pendidikan dan pelatihan ke Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Tengah dan lembaga penyelenggara pelatihan lain. Pada
tahun 2017 telah dikirim PNS sebagai berikut:
Tabel 1.4
Diklat Fungsional/Teknis PNS Tahun 2017.
No Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Tahun 2017
Jumlah
dikirim
1. Pranata Humas 1
2. Pengelolaan Asset 1
3. Perencanaan dan Pembangunan 1
4. Perencanaan dan Penganggaran 1
5. Akuntansi Berbasis Akrual 1
6. Analisa Jabatan 1
7. Administrasi Dasar Gol III 1
8. Perencanaan Perundang - undangan 1
50
9. Kearsipan 6
10. Diklat PIM IV 1
11. Diklat PIM III 2
51
BAB III
BIDANG INFORMASI DAN PELAYANAN PUBLIK
Bidang Informasi dan komunikasi publik mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di Bidang opini public, hubungan media dan
komunikasi public dan sumber daya kehumasan dan komunikasi public.
3. 1 Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Realisasi Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah yang telah dilaksanakan melalui Bidang Informasi dan Komunikasi
Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah pada
Tahun 2017 sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Reali
sasi
Peningkatan Kualitas
Informasi dan Komunikasi
Publik
Jumlah saran, masukan
dan kebijakan untuk
memecahkan
permasalahan yang
muncul dari analisis
berita media melalui
kegiatan diskusi dan
Focus Group Discusion
3 3
Jumlah FK Metra yang
dibentuk oleh Pemkab/
kota di Jawa Tengah
5 5
3.2 Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)
No. Kegiatan Indikator Realisasi
1. Kegiatan
pembuatan
bulletin/ majalah/
tabloid
a. Jumlah kabupaten/kota yang
membentuk lembaga FK Metra
b. Jumlah OPD yang menerima
terbitan
bulletin/majalah/tabloid
5
156 OPD/
Lembaga
2. Kegiatan a. Jumlah SKPD yang 48 SKPD
52
pengembangan
sistem informasi
dikoordinasikan jejaring
pengelolaan, pelayanan data
informasi, dan dokumentasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang
dikoordinasikan jejaring
pengelolaan, pelayanan data
informasi, dan dokumentasi
35 kab/kota
3. Kegiatan
peningkatan
pelayanan
Informasi
a. Jumlah kebijakan dan hasil
pembangunan yang
dipublikasikan melalui baliho
b. Jumlah kebijakan dan hasil
pembangunan yang
dipublikasikan melalui Blow Up
c. Jumlah foto hasil pembangunan
yang dipublikasikan
d. Jumlah kebijakan dan hasil
pembangunan yang
dipublikasikan melalui siaran
langsung di televisi
5 paket
10 paket
2500 lembar
4 paket
4. Kegiatan
peningkatan
kapasitas/kualitas
SDM
a. Tercapainya kegiatan pelatihan
SDM bidang penyiaran
6 kegiatan
5. Kegiatan Dialog
Interaktif Mbangun
Deso/Pidato/Siaran
langsung/Spot
a. Jumlah kebijakan, program dan
hasil pembangunan yang
dipublikasikan melalui TV
b. Jumlah kebijakan, program dan
hasil pembangunan yang
dipublikasikan melalui radio
24 paket
15 paket
6. Kegiatan Dialog
interaktif di
radio/TV tentang
isu – isu penyiaran
a. Terlaksananya dialog interaktif
di radio atau televise tentang isu
– isu strategis bidang penyiaran
b. Meningkatnya kesadaran
masyarakat Jawa Tengah akan
pentingnya penyiaran yang sehat
dan bermartabat
11 kegiatan
11 kegiatan
7. Kegiatan a. Terdukungnya kinerja komisi 12 bulan
53
peningkatan
keterbukaan
informasi publik
informasi public
b. Optimalisasi KIP Jawa Tengah
12 bulan
3.3 Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika, Statistik, Persandian
A. Realisasi Indikator Kinerja Program
Dalam pelaksanaan tugas di Dinas Komunikasi dan Informatika
khususnya yang mendukung pelaksanaan Urrusan Wajib
Komunikasi dan Informatika, Statistik, Persandian, maka Bidang
Komunikasi dan Informasi Publik telah menyiapkan kegiatan –
kegiatan yang tertuang dalam 4 (empat) Program kegiatan sbb:
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
a. Kegiatan forum komunikasi Media Tradisional (FK-METRA)
pada tahun 2017 kegiatan ini memperoleh anggaran sebesar
Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta Rupiah) dengan pelaksanaan
kegiatan sampai dengan akhir Desember 2017 dengan capaian
fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp. 177.820.700,- . Data
menunjukkan bahwa realisasi keuangan berada di bawah
realisasi fisik, dikarenakan adanya efisiensi pelaksanaan
kegiatan dikarenakan peserta tidak hadir dan akomodasi nara
sumber, belanja ATK, Perangko, Dekorasi
b. Kegiatan Pembuatan Buletin/ Majalah/ Tabloid pada tahun
2017 kegiatan ini memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.
450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah)
sebagaimana digunakan untuk pembuatan tabloid “Mbangun
Praja”. Kegiatan sampai akhir bulan Desember 2017 dengan
capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
388.452.000,-
c. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Informasi pada tahun 2017
kegiatan ini memperoleh anggaran sebesar Rp. 1.520.000.000,-
(satu milyar limaratus dua puluh juta rupiah). Pelaksanaan
kegiatan sampai akhir bulan Desember 2017 dengan capaian
realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi Keuangan Rp.
1.353.722.275,- . adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan
belanja ATK, Publikasi, Cetak baliho menyebabkan realisasi
keuangan berada di bawah realisasi fisik.
54
2. Program Kerjsasama Informasi dengan Mass Media
a. Kegiatan sosialisasi Pengarusutamaan Gender di Jawa Tengah
pada tahun 2017 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.
112.500.000,- (seratus duabelas juta limaratus ribu rupiah).
Dengan pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017
dengan capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
88.231.400,- .Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik karena
adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan belanja jasa publikasi
dan nara sumber
b. Kegiatan Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang kehumasan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2017 kegiatan
tersebut mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 172.000.000
(seratus tujuh puluh dua juta rupiah) dengan pelaksanaan
sampai dengan bulan Desember 2017 dengan capaian realisasi
fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp. 149.456.400,- . Realisasi
keuangan dibawah realisasi fisik karena adanya efisiensi
pelaksanaan kegiatan belanja jasa publikasi dan nara sumber
c. Kegiatan Dialog Interaktif “Mbangung Deso” / Pidato/ Siaran
Langsung/ Spot pada tahun 2017 kegiatan ini memperoleh
alokasi anggaran sebesar Rp. 886.500.000 (delapan ratus
delapan puluh enam juta lima ratus ribu rupiah) dengan
pelaksanaa kegiatan sampai dengan bulan Desember 2017
dengan capaian realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi
Keuangan Rp. 696.752.500,- .Realisasi keuangan dibawa
realisasi fisik karena adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan
belanja upah tenaga kerja studio mini, belanja dekorasi atau
dokumentasi, belanja backdrop, belanja publikasi dan nara
sumber dan makan minum.
d. Kegiatan peningkatan dan pengembangan lembaga komunikasi
Masyarakat, pada tahun 2017 kegiatan tersebut mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah)
dengan pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017
dengan capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
80.972.500,- . Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik
karena adanya peserta yang tidak hadir, efisiensi ATK, Honor
Nasasumber tidak sesuai eselonisasi karena diwakilkan
55
e. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan hasil Pembangunan melalui
Ormas / LSM dan OPP pada tahun 2017 kegiatan tersebut
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 114.500.000,- (seratus
empat belas juta lima ratus ribu rupiah) dengan pelaksanaan
sampai dengan bulan Desember 2017 dengan capaian realisasi
fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp. 103.068.600,- . Realisasi
keuangan dibawah realisasi fisik karena adanya efisiensi
pelaksanaan kegiatan belanja perlengkapan seminar dan
belanja jasa narasumber.
f. Pengembangan Media Center pada tahun 2017 kegiatan
tersebut mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah) dengan pelaksanaan sampai dengan
bulan Desember 2017 dengan capaian realisasi fisik 100% dan
realisasi Keuangan Rp. 188.902.150,- . Realisasi keuangan
dibawah realisasi fisik karena adanya efisiensi pelaksanaan
kegiatan belanja surat kabar, majalah dan komponen
Perjalanan dinas luar daerah.
3. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan
Komunikasi
a. Kegiatan Analisis Berita dan Pendapat Umum, pada tahun
2017 kegiatan tersebut mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
450.000.000,- (Empat ratus lima puluh juta rupiah) dengan
pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017 dengan
capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
354.592.500,- . Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik
karena adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan belanja jasa
internet, ATK, perjalanan Dinas.
b. Kegiatan Dialog pengelolaan Pendapat Umum di Jawa Tengah,
pada tahun 2017 kegiatan tersebut mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 110.000.000,- (Seratus sepuluh juta rupiah)
dengan pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017
dengan capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
83.622.000,- . Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik
karena adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan belanja
perjalanan dinas, ATK.
56
4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Informasi
a. Pengembangan Pelayanan Informasi Kebijakan Daerah, pada
tahun 2017 kegiatan tersebut mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan
pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017 dengan
capaian realisasi fisik 100% dan realisasi Keuangan Rp.
42.912.000,- . Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik
karena adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan berupa belanja
ATK, penggandaan dan akomodasi.
b. Sosialisasi kebijakan Pemerintah Daerah Melalui Media Massa,
pada tahun 2017 kegiatan tersebut mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah)
dengan pelaksanaan sampai dengan bulan Desember 2017
dengan capaian realisasi fisik 98% dan realisasi Keuangan Rp.
302.545.200,- . Realisasi keuangan dibawah realisasi fisik
karena adanya 2 (dua) kegiatan siaran “Mas Ganjar Menyapa”
yang belum terlaksana karena menyesuaikan jadwal pimpinan.
5. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi Bidang IKP dalam menyelesaikan
kegiatannya adalah :
a. Ruang lingkup tugas dan urusan bidang IKP yang terlalu luas
dalam mengampu pelayanan informasi pembangunan kepada
SKPD maupun public termasuk pengelolaan penanganan
layanan aduan melalui Laporgub, SMS gub media social
b. Terbatasnya SDM baik dari kepasitas maupun kualifikasi
dalam penyelesaian kegiatan baik yang bersifat teknis maupun
administrative
c. Terbatasnya sarana dan prasarana
d. Banyak tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan dan
SKPD lain
Solusi :
a. Perlu reorganisasi kelembagaan melalui telaah terhadap
Struktur Organisasi Bidang IKP
b. Telah diusulkan tenaga Outsourcing dan sarana prasarana
pada tahun 2018
57
BAB IV
BIDANG STATISTIK
Dengan terbentuknya Dinas Komunikasi dan Informatika tahun 2016
sebagaimana yang tertuang didalam Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2016
maka kewenangan urusan statistik yang semula melekat pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah beralih ke Dinas Komunikasi dan
Informatika. Adapun urusan statistik dimaksud sekarang ditangani oleh
Bidang Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah
dengan tugas pokok dan fungsi yaitu menyediakan data statistik
pembangunan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan dibidang statistik ekonomi dan infrastruktur, statistik sosial, politik,
hukum dan HAM serta Pelayanan Data dan Informasi Publik.
Permasalahan data yang masih di hadapi saat ini adalah belum
optimalnya pemanfaatan datauntuk pengambilan kebijakan dibidang
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Hal tersebut disebabkan
masih adanya data yang berbeda untuk satu jenis data tertentu karena
perbedaan sumber data dan metode pengumpulan yang berbeda. Selain itu
juga data untuk pengambilan kebijakan dibidang pembangunan masih
tersebar di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi
vertical sehingga belum terintegrasi dalam suatu sistem data pembangunan
secara nasional maupun daerah serta belum tersedianya data pembangunan
yang akurat dan sistematis. Oleh karena itu perlu diupayakan adanya
keterpaduan data dalam sebuah sistem data pembangunan daerah yang dapat
dimanfaatkan sebagai basis data pembangunan yang valid dan up to date.
Mengingat pentingnya data dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah karena data sebagai
tulang punggung manajemen pemerintahan dan pembangunan serta bukti
akuntabilitas kinerja organisasi, maka Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Tengah telahmengembangkan pengelolaan data secara terpadu
dan terintegasi dalam suatu sistem data pembangunan daerah melalui Single
Data System (SDS) dan Open Data. Dengan Single Data System dan Open Data
ini diharapkan dapat diperoleh data pembangunan yang valid, lengkap dan
utuh dan mudah diakses oleh stakeholder pembangunan di Jawa Tengah.
Untuk memenuhi ketersediaan data pembangunan daerah maka Kegiatan
Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan Daerah dilaksanakan melalui
sinergitas dengan Badan Pusat Statistik, SKPD, instansi dan lembaga terkait di
58
Tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Selain data statistik sektoral yang
bersifat numerik, dilakukan pula koordinasi dan pengelolaan data spasial (Peta)
antara lain pengelolaan Jaringan Spasial Daerah termasuk didalamnya Sistim
Informasi Geospasial Daerah.
4.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pengembangan data/ informasi/ statistik daerah dilaksanakan
guna mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam kaitan ini tidak hanya terbatas pada penyediaan data namun
yang lebih penting adalah validitas, kecepatan penyampaian serta
keterpaduan data antar sektor sehingga memudahkan dalam analisa
perencanaan pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas
maka Sasaran Strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah
tersedianya data statistik umum, dasar dan sektoral skala provinsi
dengan target sebagai berikut :
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi
Tersedianya data
statistic Umum,
dasar dan
sektoral skala
provinsi
- Jawa Tengah
Dalam Angka
5 Buku 4 Buku
- PDRB Provinsi 5 Buku 4 Buku
- Tabel Input-
Output
1 Buku 1 Buku
- Tinjauan PDRB
Kab/Kota
5 Buku 4 Buku
4.2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah dengan fokus kegiatan pada
koordinasi penyusunan data dan informasi pembangunan daerah.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian tahun
2017 yaitu tersedianya data statistik umum, dasar, dan sektoral skala
provinsi (JDA, PDRB provinsi, Tinjauan PDRB kabupaten/kota)
masing-masing 1 jenis dokumen.
59
No Indikator
Kinerja
Target 2013-
2018
Target
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
Indikator s.d.
2017
1 Jawa Tengah
Dalam Angka
5 1 4
2 PDRB Provinsi 5 1 4
3 Tabel Input-
Output
1 - 1
4 Tinjauan
PDRB
Kab/Kota
5 1 1
4.3 Realisasi Indikator Kinerja Program.
Urusan Statistik di Jawa Tengah diselenggarakan melalui Program
Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah dengan indikator
kinerja program sebanyak 3 indikator,yang secara keseluruhan telah
mencapai target, yaitu Tersedianya data statistik umum, dasar dan
sektoral skala provinsi: Jawa Tengah Dalam Angka (JDA), Product
Domestic Regional Bruto (PDRB), dan Tinjauan PDRB Kabupaten/Kota,
masing-masing terealisasi 1 dokumen sesuai target dan sama seperti
realisasi tahun sebelumnya.
Selain dokumen-dokumen tersebut pada tahun 2017 ini telah
dikembangkan aplikasi Single Data System sebagai aplikasi pengolah
data pembangunan khususnya statistiksektoral yang terpadu dan
terintegrasi untuk kebutuhan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah dan Open Data yang merupakan
sarana publikasi data statistic sektoral kepada masyarakat.
Dampak pelaksanaaan Program Pengembangan Data/Informasi/
Statistik Daerah adalah data dan informasi perkembangan,
pelaksanaan pembangunan di Jawa Tengah yang mudah diakses oleh
masyarakat dan data pembangunan (statistik sektoral) telah
terdokumentasikan.
4.4 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah pada
kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan Daerah Tahun
60
Anggaran 2017 dengan alokasi anggaran sejumlah
Rp1.200.000.000,00 dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika, dengan capaian realisasi fisik sebesar 100% dan
keuangan 99,87%, dengan hasil: Tersedianya Buku Data Survey
Urusan Sosial, Ekonomi, Politik Hukm dan HAM (Jawa Tengah Dalam
Angka 2017); Tersedianya Buku Data Hasil Kompilasi Produk
Administrasi Urusan Sosial, Ekonomi, Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum
dan HAM (Buku PDRB Provinsi menurut Pengeluaran 2012-2016);
Tersedianya aplikasi Single Data System dan Open Data Berbasis Web
yang mudah di akses oleh masyarakat; peningkatan pelayanan data
dan informasi Jawa Tengah kepada masyarakat dan lembaga/instansi.
4.5 Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
1. Data statistik sektoral masih tersebar di SKPD Lembaga liannya serta
sebagian besar belum diolah dalam aplikasi pengolahan data
sehingga sulit dilakukan integrasi data pada aplikasi Single Data
System;
2. Belum ada standarisasi elemen data statistic sektoral yang
menjadi dasar dalam penyusunan dokumen perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah;
3. Belum adanya kesatuan data antar Lembaga pengelola data di
daerah;
b. Solusi
1. Perlu ada koordinasi dan kesepakatan dengan SKPD untuk
pengelolaan data statistik sektoral secara baik dan kontribusi
pada aplikasi Single Data System dan Open Data;
2. Mendorong BPS Pusat untuk menyusun standarisasi data statistic
sektoral untuk kebutuhan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah.
3. Forum data yang terstruktur dalam rangka pengambilan
kebijakan data dan pemanfaatannya dalam perencanaan
pembangunan oleh seluruh anggota forum.
61
BAB V
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Jateng Online (SIJOLI) Tahun
Anggaran 2017 dilaksanakan untuk memenuhi tugas Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sesuai juga dengan amanat Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen
Terintegrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada pasal 3 berbunyi :
“Kegiatan Sistem manahemen Informasi Terintegrasi Pemerintah Daerah ini
bertujuan :
a. Mengintegrasikan seluruh aplikasi Sistem Manajemen Informasi Sumber
Daya Pemerintah Daerah;
b. Meningkatkan pelayanan public yang semakin cepat, transparan,
berdayaguna, berhasilguna, dan akuntable.
Disamping itu secara lebih teknis Bidang TIK dalam mendukung
pengembangan Infrastruktur dan Teknologi Informasi, internet serta intranet
memiliki sasaran yaitu :
a. Integrasi Infrastruktur dan Jaringan melalui Dat Center dan
pengembangan Fiber Optic (FO)
b. Integrasi Pelayanan Internet Satu Pintu di Lingkungan Pemerintah
provinsi Jawa Tengah
5.1 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Rincian Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Jateng Online
adalah sebagai berikut :
1. Belanja Kawat/ Faximile/ Internet/ Intranet/ TV kabel/ TV Satelit
a. Instalasi dan konfigurasi aplikasi cpanel, ssl dan vmware
b. Sewa internet dan instalasi DRC
c. Perpanjangan domain www.jatengprov.go.id
2. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
a. Pemeliharaan fire suppression system dan freon
3. Belanja Jasa Konsultasi Non Konstruksi
a. Pengadaan Design jaringan Fiber Optic
b. Aplikasi Mail Server ASN Provinsi Jawa Tengah
c. Penyusunan Master Plan TI dan Tata kelola IT
d. Redesign website Provinsi Jawa Tengah
e. Pembuatan website Dinas Kominfo
62
4. Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Komputer Unit
Jaringan
a. Pengadaan barang komponen Data Center
b. Pengadaan Peralatan Pendukung DRC (Disaster Recovery
Center)
No Kegiatan Target Realisasi Keterangan
Fisik Keuangan
1 Sistem Informasi Jateng
Online (SIJOLI):
1. Pengadaan Design
Jaringan FO RP.
49.700.000,-
2. Penyusunan Master
Plan TI dan Tata
Kelola IT Rp.
178.667.500
3. Aplikasi Mail Server
ASN Provinsi Jawa
Tengah Rp.
49.700.000
4. Pembuatan Website
Dinas Kominfo Rp.
49.700.000
5. Pembuatan Website
Jateng Prov Rp.
49.775.000
6. Sewa Internet dan
Instalasi DRC Rp.
49.775.000
7. Pengadaan Server di
anggaran murni
5. Server data center
Rp. 963.000.000
6. Peralatan
Pendukung DRC
Rp. 192.015.000
1. Pengadaan server di
anggaran perubahan
Server data Center
Rp. 800.000.000
2. Honorarium Non PNS
Rp. 1.481.400.000
100% 100% 98,04% 1,96% tidak
terserap karena
efisiensi:
i. Sisa kontrak
Rp. 54.716.500
ii. Perjalanan
dinas Rp.
32.444.700
iii. Alat Tulis
Kantor Rp.
1.460.000
iv. Lain – lain
Rp.3.575.000
JUMLAH
Rp 92.196.200
3.
63
5.2 Permasalahan dan Solusi
No. Kendala Penyelesaian
1. Pembangunan Fiber Optik
(FO) tidak dapat dilaksanakan
Pergeseran anggaran di APBD
perubahan TA 2017
2. Banyknya permintaan
streaming dan video
conference, sementara
jeterbatasan personil
Skala prioritas dan melibaatkan
bidang lain serta GRMS
3. Permintaan streaming dan
video conference mendadak
Perlu dibuat SOP
4. Piket data Center belum
teranggarkan
Dianggarkan TA 2018
5. Penyusuanan RKO yang
kurang tepat sehingga
anggaran perjalanan dinas
terkunci oleh system
Dikembalikan dan untuk
penyusunan RKO TA 2018
disesuaikan dengan format
GRMS
64
BAB VI
BIDANG E – GOVERNMENT
Bidang E-Government mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan aplikasi, pengembangan
ekosistem E-Government dan tata kelola E-Government. Tugas pokok tersebut
dijabarkan melalui pelaksanaan kegiatan untuk memenuhi target yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis 2013-2018.
6.1 Realisasi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Realisasi Pembangunan jangka Menengah Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah yang telah dilaksanakan melalui Bidang E-Government Dinas
Komunikasi dan Informatika pada tahun 2017 sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
Peningkatan kapasitas
SDM pengelola teknologi
informasi dan media
komu-nikasi publik
Meningkatnya SDM IT OPD
Prov dan OPD kab/kota
Jateng.
950 orang 950 orang
Persentase SKPD yang
mengembangkan teknologi
informasi
100% 100%
Meningkatnya kapasitas
pelayanan teknologi
informasi dan
komunikasi publik
dalam rangka
peningkatan pelayanan
publik.
Jumlah SKPD dan Kab/Kota
yang Dikoordinasikan
Jejaring Pengelo-laan,
Pelayanan Data Informasi
dan Dokumentasi.
48 SKPD
dan 35
Kab/Kota
48 SKPD
dan 35
Kab/Kota
6.2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa
tengah tahun 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membangun
sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat
melalui situs web resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu
www.jatengprov.go.id. Masyarakat dapat mengakses informasi tersebut
dan ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan, melakukan control
terhadap pelaksanaan serta ikut mengevaluasi penyelenggaraan
65
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian
masyarakat ikut serta menentukan kemajuan pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah juga telah memanfaatkan media sosial untuk mendukung proses
pembangunan diantaranya laporgub, twitter dan SMS Center.
Pembaruan informasi dan data yang diisajikan dalam website pada
setiap SKPD perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi yang
akurat.
No Indikator Kinerja Target 2013
- 2018
Target
Tahun 2017
Realisasi Capaian Indikator s.d. 2017
1 Persentase SKPD yang telah
mengupdate datanya di website
100 95 98
2 Persentase SKPD yang
mengembangkan Teknologi
Informasi
100 100 100
Berdasarkan tabel capaian tersebut di atas, dari 2 (dua) target
indikator, sampai pelaksanaan tahun 2017 telah tercapai 1 (satu) target
indikator.
6.3 Akuntabilitas Pelaksanaan Program Kegiatan
a. Realisasi Indikator Kinerja Program
Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan Dinas yang mulai
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
DaerahProvinsi Jawa Tengah.Dan salah satu Bidang dalam Dinas
Komunikasi dan Informatika yang bertugas mengelola permasalahan yang
berkaitan dengan pengelolaan aplikasi pemerintahan secara elektronik
adalah Bidang E-Government.
Untuk merealisasikan pelaksanaan pemerintahan secara elektronik
sebagai pendukung program pemerintah, pada Tahun Anggaran 2017,
Bidang E-Government melaksanakan 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan
Pengelolaan Sistem Informasi dan Pengembangan SDM Bidang
Komunikasi dan Informatika. Dalam pelaksanaannya, capaian indikator
66
kinerja tahun 2017 sesuai target yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017.
Dengan pelaksanaan program kegiatan di Bidang E-Government telah
mampu terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas
Komunikasi dan Informatika tingkat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Jawa Tengah.Komunikasi yang sudah terbentuk diharapkan dapat
mempermudah melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan
di bidang informatika.Guna mendukung pelaksanaan Pengelolaan Sistem
Informasi, Bidang E-Government juga melaksanakan kegiatan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan
Informatika. Capaian pelaksanaan kegiatan ini juga sesuai dengan target
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun
2017. Pelaksanaan program kegiatan ini sangat bermanfaat terutama
sebagai upaya meningkatkan ketrampilan Sumber Daya Manusia di
bidang Informatika baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
maupun di tingkat Pemerintah Kabupaten Kota di wilayah Provinsi Jawa
Tengah.Ketersediaan Sumber Daya manusia yang memiliki ketrampilan
dan pengetahuan bidang Teknologi Informasi sudah menjadi tuntutan
guna menjawab kebutuhan masyarakat agar terbuka saluran komunikasi
antara masyarakat dan pemerintah yang berujung pada pelayanan publik
yang semakin mudah dijangkau oleh masyarakat dan cepat direspon oleh
aparatur pemerintah.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sebagai Instansi yang terbentuk tahu 2017, Dinas Komunikasi dan
Informatika melalui Bidang E-Government melaksanakan 2 (dua) program
kerja dengan masing-masing 1 (satu) kegiatan. Rincian program/kegiatan
yang dilaksanakan Bidang E-Government sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana untuk
memfasilitasi dan sebagai upaya penguatan pegelolaan pengembangan
aplikasi sistem informasi yang digunakan di lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan
dukungan percepatan komunikasi, informasi, pelaporan dan
pengambilan keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam
67
merespon masyarakat luas terhadap kebijakan dan proses
pelaksanaan pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel.
Total alokasi anggaran untuk kegiatan Pengembangan
Pengelolaan Sistem Informasi sebesar Rp. 420.000.000,- (Empat Ratus
Dua Puluh Juta Rupiah) yang dimanfaatkan untuk pelaksanaan
pengembangan, sosialisasi dan pelatihan aplikasi Sistem Informasi
termasuk koordinasi dengan instansi terkait sesuai kebutuhan.
Sosialisasi dan pelatihan sistem informasi berupa pelatihan Sistem
GRMS (e-Penatausahaan) dengan menghadirkan Bendahara Penerima
Pembantu dari seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Sedangkan koordinasi dilaksanakan untuk pengembangan
sistem informasi terdiri koordinasi dengan Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemkominfo) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang
Jasa Pemerintah, maupun instansi lain sesuai kebutuhan
pengembangan aplikasi.
Dengan melaksanakan hal tersebut di atas, realisasi anggaran
keuangan tahun 2017 sebesar Rp. 413.976.156,- sehingga realisasi
fisik sebesar 100%. Dari realisasi keuangan yang mencapai lebih dari
95%, hasil yang dicapai Bidang E-Government adalah tersedianya
Sistem Informasi pemerintah daerah yang efektif, efisien dan akuntabel
sehingga pelaksanaan pemerintahan dapat dilaksanakan secara
transparan. Ketersediaan Sistem Informasi ini akan selalu diperbarui
agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada
serta perubahan dan perkembangan teknologi terbaru maupun
menyesuaikan aturan-aturan yang berlaku saat itu. Perubahan-
perubahan dalam sistem informasi tetap tidak mempengaruhi
kemnudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem yang dipakai.
2. Kegiatan Pengembangan SDM Bidang Komunikasi dan Informatika
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan SDM Bidang Komunikasi
dan Informatika dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas Sumber Daya Manusia terutama para aparatur sipil Negara
dalam memanfaatkan Teknologi Informasi.Pemanfaatan ini terbatas
pada pemanfaatan terhadap perangkat elektronik yang digunakan
untuk menangani keluhan masyarakat dan juga pamanfaatan dalam
menjalankan tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan
administrasi keuangan diinstansi masing-masing.Hal ini bertujuan
68
untuk mewujudkan dukungan percepatan komunikasi, informasi,
pelaporan dan pengambilan keputusan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam merespon keluhan masyarakat terhadap kebijakan
maupun perkembangan pembangunan di wilayah Provinsi Jawa
Tengah.
Secara umum, tujuan pelaksanaan kegiatan Pengembangan SDM
bidang Komunikasi dan Informatika memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pengoperasian komputer (terutama aplikasi GRMS),
meningkatkan kemampuan dalam bekerja secara tim, serta
memberikan pembekalan pengetahuan ketrampilan tentang
penanganan keluhan masyarakat.
Total anggaran yang disediakan pada Tahun Anggaran 2017 pada
kegiatan ini sebesar Rp. 750.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp 713.968.140,- Hasil yang telah dicapai adalah tersedianya
Sumber Daya Manusia di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah maupun di Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah
yang mengerti dan memahami peran sebagai penanngungjawab dalam
memanfaatkan Teknologi Informasi yang digunakan sebagai sarana
komunikasi kepada masyarakat dalam menyampaikan keluhan.
6.4 Permasalahan dan Solusi
Dari seluruh pelaksanaan kegiatan di Bidang E-Government,
terdapat permasalahan yang dihadapi secara umum terutama pada
kegiatan Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi :
a. Implementasi Sistem Informasi Government Resources Management
System (GRMS).
GRMS merupakan sistem aplikasi baru yang harus diketahui dan
diimplementasikan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.Dengan diimplementasikannya GRMS, maka sistem manual
yang selama ini digunakan untuk penyelesaian administrasi keuangan
di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah harus
ditinggalkan.Namun dalam awal pelaksanaannya, hal tersebut sulit
dilakukan karena masih banyak terjadi kekeliruan baik dalam aplikasi
maupun pola kerja pemerintahan.
Sebagai solusi permasalahan di atas, upaya yang sudah
dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap user
agar memahami secara detail pengoperasian sistem aplikasi GRMS.
69
Bahkan tidak sedikit SKPD yang minta pelatihan khusus kepada para
user agar tidak terjadi permasalahan dalam mengoperasikan sistem
aplikasi yang dioperasionalkan.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Informatika
Sumber Daya Manusia pada Bidang E-Government saat ini masih
terbatas terutama yang mengerti dan memahami tentang Teknologi
Informasi.Sehingga masih masih terdapat keterbatasan Sumber Daya
Manusia yang mengerti dan memahami bidang komunikasi dan
informatika pada Bidang E-Government baik secara kuantitas maupun
secara kualitas. Disamping itu terdapat perubahan terhadap personil
yang bertanggungjawab terhadap penggunaan komputer yang
digunakan sebagai keluhan masyarakat seperti laporgub, twitter
maupun media sosial lain. Ketrampilan personil tergantung pada
peralihan pengetahuan dari personil lama kepada personil
baru.Namun tidak sedikit yang mengalami perubahan dan mereka
belum memahami dengan baik pemanfaatan Teknologi Informasi
sebagai media keluhan masyarakat.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bidang E-Government membuka
komunikasi sebagai sarana koordinasi kepada instansi di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Komunikasi dan
Informatika di tingkat Kota/Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Komunikasi yang dilakukan diharapkan dapat membantu
masing-masing instansi dan saling bertukar informasi dan pengelaman
dalam melaksanakan pekerjaan terutama mengatasi kesulitan dalam
pengoperasian media elektronik yang digunakan sebagai alat bantu
pekerjaan sehari-hari.
70
BAB VII
BIDANG PERSANDIAN DAN KEAMANAN INFORMASI
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan bahwa urusan pemerintahan terbagi atas urusan
pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren dan urusan
pemerintahan umum dimana urusan pemerintahan absolut sepenuhnya
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, urusan Pemerintahan Umum
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan, sementara
urusan konkuren adalah urusan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Provinsi dan Kab/Kota). Urusan pemerintahan konkuren terdiri
atas Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dan Non Pelayanan Dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan. Dalam Pasal
12 ayat 2, Persandian termasuk dalam Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
Pembagian Urusan Pemerintahan bidang Persandian antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota terlihat pada grafik berikut :
No Sub Urusan Pemerintah Pusat Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Kabupaten/Kota
1. Persandian
untuk
Pengamana
n Informasi
a. Penyelenggaraan
persandian untuk
pengamanan
informasi
Pemerintah
Pusat.
b. Penetapan pola
hubungan
komunikasi sandi
antarkementerian
/lembaga, antara
Pemerintah Pusat
dengan Daerah
provinsi dan
Daerah
kabupaten/kota.
a. Penyelenggaraan
persandian
untuk
pengamanan
informasi
Pemerintah
Daerah Provinsi.
b. Penetapan pola
hubungan
komunikasi
sandi antar
Perangkat
Daerah Provinsi.
a. Penyelenggaraan
persandian untuk
pengamanan
informasi
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota.
b. Penetapan pola
hubungan
komunikasi sandi
antar-Perangkat
Daerah
kabupaten/ kota.
71
c. Pengelolaan kunci
sandi.
2. Akreditasi
dan
Sertifikasi
a. Akreditasi
lembaga
pendidikan dan
pelatihan sandi.
b. Penerbitan
sertifikasi sumber
daya manusia
sandi.
c. Penerbitan
sertifikasi
peralatan sandi.
3. Analisis
Sinyal
Pengelolaan analisis
sinyal.
Pembagian sub urusan bidang persandian seperti tersebut pada grafik di
atas diimplementasikan dalam tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
tata kelola persandian, pengamanan persandian dan informasi,
dansistem komunikasi intra pemerintah.
2. Fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata kelola persandian;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan persandian
dan informasi;
c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidangsistem komunikasi intra
pemerintah;
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
72
7.1 PERENCANAAN KINERJA DAN REALISASI TAHUN 2017
a. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD)
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi
Peningkatan
pemanfaatan
persandian
Presentase Perangkat
Daerah yang
mengimplementasikan
pengamanan
informasi dan
persandian
100%
100%
b. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
No
Urusan dan
program
Pembangunan
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
Target
Kinerja
Tahun
2017
Realisasi
Capaian
Kinerja
Tahun
2017
1. Rakornis/Sosialis
asi Persandian
Meningkatnya
kesadaran keamanan
informasi dan
kesinambungan
program peningkatan
pemanfaatan
persandian antara
provinsi dan kab/kota.
4
4
2. Kegiatan Siaga
Kontra
Penginderaan
Penilaian tingkat
keamanan ruang
pimpinan dari upaya
penyadapan pihak luar.
24 Lokus
24 Lokus
3. Kegiatan
Keamanan Sistem
Informasi (IT
Security
Assessment)
Penilaian tingkat
keamanan sistem
elektronik.
10 Aplikasi
10
Aplikasi
4. Pelayanan Kirim
Terima Berita
Satu Pintu
Tuntasnya penerimaan
dan pengiriman berita
di lingkungan
48 SKPD
48 SKPD
73
pemerintah Provinsi
Jawa Tengah.
7.2 AKUNTABILITAS PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
A. REALISASI INDIKATOR KINERJA PROGRAM
No. Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%)
1.
Presentase Perangkat
Daerah yang
mengimplementasi
pengamanan informasi
dan persandian
48 SKPD
48 SKPD
100
B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
No. Urusan dan
program
Pembangunan
Deskripsi Rencana
Tahun 2017
Realisasi
Tahun 2017
1. Rakornis /
Sosialisasi
Persandian
Meningkatnya
kesadaran
keamanan
informasi dan
kesinambungan
program
peningkatan
pemanfaatan
persandian
antara provinsi
kab/ kota
4 kegiatan 4 kegiatan
2. Kegiatan Siaga
Kontra
Pengideraan
Penilaian tingkat
keamanan
ruangan dan
perangkat
telekomunikasi
pempinan dari
upaya
penyadapan oleh
pihak luar
24 lokus 24 lokus
74
3. Kegiatan
Keamanan
Sistem
Informasi (IT
Security
Assessment)
Penilaian tingkat
keamanan sistem
elektronik yang
dimiliki
Pemerintah
Provinsi Jawa
Tengah
10 Aplikasi 10 Aplikasi
4. Pelayanan Kirim
Terima berita
Satu Pintu
melalui sarana
persandian
Terjaminnya
kecepatan,
ketepatan dan
keamanan
penyampaian
berita/ Informasi
48 SKPD 48 KPD
C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
No
Urusan dan
program
Pembangunan
Permasalahan Solusi
1. Rakornis/Sosia
lisasi
Persandian
a. Masih kurangnya
pemahaman pentingnya
persandian dan
keamanan informasi
b. Dukungan dan kebijakan
dari pimpinan masih
rendah
a. Pelaksanaan
Sosialisasi /
Rakornis
b. Optimalisasi
Penyelenggaraan
operasi keamanan
informasi
c. Melakukan
pembinaan
pengawasan dan
pengendalian
operasional
persandian dan
keamanan informasi
2. Kegiatan Siaga
Kontra
Penginderaan
a. Keterbatasan anggaran,
sumber daya pendukung
baik secara kualitas
maupun kuantitas.
b. Belum tersedia /
a. Bekerja sama dan
minta dukungan /
fasilitasi dari
lembaga Sandi
Negara
75
dimilikinya peralatan
Kontra Penginderaan
c. Terbatasnya SDM yang
mempunyai kompetisi
dalam bidang Kontra
Penginderaan
b. Menugaskan
personil untuk
mengikuti Diklat
yang dilaksanakan
Lemsaneg
3. Kegiatan
Keamanan
Sistem
Informasi (IT
Security
Assessment)
a. Keterbatasan Peralatanm
SDM dan anggaran
b. Obyek kegiatan banyak
(lebih dari 80 obyek/
aplikasi), sehingga
membutuhkan waktu
secara bertahap;
a. Bekerja sama dan
minta Fasilitasi/
dukungan dari
Lembaga Sandi
Negara sebagai unit
pembina
persandian.
b. Menugaskan
personil untuk
mengikuti Diklat
c. Dilakukan secara
bertahap dan
berkesinambungan
4. Pelayanan
Kirim Terima
Berita Satu
Pintu
a. SKPD belum
menggunakan.
Terfasilitasi sarana
pendukung persandian.
b. Terbatasnya perangkat
pendukung persandian
dan keamanan Informasi
a. Melakukan
sosialisasi dan
fasilitasi
pemanfaatan sarana
persandian
b. Optimalisasi
perangkat
pendukung
persandian yang
sudah ada
76
BAB VIII
UPT LPSE
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksaan Teknis Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, LPSE mempunyai tugas teknis
operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang
layanan pengadaan barang / jasa Pemerintah Daerah secara elektronik.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, maka fungsi Layanan
Pengadaan Secara Elektronik adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang layanan pengadaan
barang dan jasa Pemerintah Daerah.
b. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang layanan
pengadaan barang dan jasa Pemerintah Daerah
c. Evaluasi dan pelaporan di bidang layanan pengadaan barang dan jasa
Pemerintah Daerah
d. Pengelola ketatausahaan dan
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
LPSE merupakan unsure pelaksana tugas teknis operasional dan/ atay
kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah secara Elektronik. Kepala Layanan Pengadaan Secara
Elektronik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawa kepada Kepala
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah.
8.1 Pelaksanaan Kegiatan
8.1.1 Pelatihan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP)
Salah satu tujuan diumumkannya Rencana Umum Pengadaan (RUP) ini
adalah untuk mewujudkan keterbukaan informasi public dalam Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah sesuai dengan prinsip – prinsip pengadaan.
LKPP saat ini telah menyediakan Aplikasi untuk entri data RUP yang
dikenal dengan SIRUP (Sistem rencana Umum Pengadaan). Untuk
kepentingan entri data tersebut, PA/ KPA perlu mengangkat/ menetapkan/
menugaskan seorang petugas Admin SIRUP. Kegiatan tersebut melalui
Bimbingan Teknis aplikasi SIRUP ini yang kemudian Rencana Umum
Pengadaan (RUP) masing – masing SKPD dapat diketahui oleh masyarakat
melalui website, bahkan penyedia jasa akan lebih mudah memperoleh
daftar paket yang akan dilelang.\
77
Upaya mencapai cita – cita pemerintah untuk mewujudkan pengadaan
barang dan jasa pemerintah perlu partisipasi semua pihak terkait menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa untuk mencegah
terjadinya penyimpangan didalam pengadaan barang dan jasa, serta
menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of
interest) para pihak yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung di
dalam proses pengadaan barang dan jasa, Termasuk pula, menghindari
dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan Negara
dalam pengadaan barang dan jasa, serta menghindari dan mencegah
penyalahgunaan wewenang dan atau kolusi dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
maupun tidak langsung merugikan Negara.
a. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah dalam rangka peningkatan
pemanahaman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
Tujuan kegiatan untuk melaksanakan amanat Presiden terkait
pengadaan barang / jasa dan mewujudkan peningkatan layanan sistem
pengadaan secara elektronik guna mendukung misi Pemerintah dalam
mewujudkan Penyelenggaraan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih Jujur
dan Transparan, mboten korupsi, mboten ngapusi
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan adalah pelaksanaan Bimbingan Teknis Aplikasi
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) bagi Admin yang
ditunjuk oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
c. Sasaran
Tersosialisaskannya penggunaan aplikasi SIRUP bagi seluruh Satuan
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6- peserta.
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 26 Januari 2017
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : di Kantor Ex Bakorwil II Surakarta
Jl. Slamet Riyadi Nomor 1 Kota Surakarta
78
e. Anggaran
Anggaran pelaksanaan Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) bersumber dari APBD Provinsi Jawa
Tengah Tahun Anggaran 2017 pada Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi Kegiatan Pengelolaan Layanan Sistem LPSE sebesar
Rp. 29.861.451,-
f. Pencapaian Hasil
Hasil yang ingin dicapai adalah terlaksananya Bimbingan Teknis
Aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Tahun 2017
dengan menghasilkan 80 (delapan puluh) orang Admin Pengguna
Anggaran (PA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jawa
Tengah.
8.1.2 Bimbingan teknis penyelenggaraan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik
Seiring dengan dinamika perkembangan sistem informasi pengadaan
barang / jasa pemerintah yang demikian cepat dikembangkan oleh
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP). Agar
aplikasi – aplikasi yang dibangun tersebut dapat dipahami dan
dioperasionalkan oleh seluruh stakeholder di daerah, LPSE Provinsi
Jawa Tengah perlu berperan aktif mendukung kebijakan Pemerintah
Pusat tersebut menuju pengadaan barang / jasa yang baik dan lebih
kredibel.
Dalam rangka peningkatan pelayanan pengadaan barang / jasa
secara elektronik pada Unit Pelayanan Teknis (UPT) Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah, sangat perlu diselenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis
bagi penyelenggara layanan (personil LPSE) guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pada pengelolaan sistem LPSE terhadap
pengembangan Aplikasi ini.
Bimbingan teknis LPSE meliputi : Standarisasi LPSE; SPSE versi 4.0
dan penerapan SIKaP; e-Purchasing + e-Catalog; dan Sosialisasi Aplikaso
Pengamanan Dokumen (Amanda → Spamkodok versi terbaru). SIKaP
merupakan Vendor Management Sistem (VMS) yang menjadi database
para penyedia yang terkualifikasi memasukkan data – data perusahaan
aplikasi yang mendukung e-lelang cepat serta aplikasi – aplikasi terbaru
lainnya yang dikembangkan oleh LKPP.
79
a. Maksud dan Tujuan
Maksud diselenggarakannya kegiatan Bimbingan Teknis memberikan
pembekalan serta referensi untuk memahami esensi atas ketentuan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara menyeluruh dan
mendalam tentang standarisasi LPSE serta teknik operasional sistem
informasi pengadaan barang dan jasa.
Tujuannya adalah mempersiapkan aparat personil LPSE menghadapi
perubahan, mendorong pelaksanaan layanan pengadaan barang/
jasa elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif,
transparan, akuntabel, dan auditable. Terlaksananya pengadaan
barang/ jasa pemerintah melalui SPSE dan diterapkannya
penggunaan e-katalog
b. Sasaran
35 LPSE Kebupaten/ Kota dan 4 LPSE Universitas Negeri di Jawa
Tengah sebanyak 120 orang.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada:
Hari : Selasa – Rabu
Tanggal : 16 – 17 Mei 2017
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : Ruang Pertemuan ex Bakorwil III Banyumas
Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 67 Purwokerto.
d. Biaya
Sumber dana Kegiatan Bimbingan Teknis dibebankan APBD Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018 pada SKPD Dinas Kominfo
Provinsi Jawa Tengah DPA nomor : 01082/DPPA/2017 tentang
Kegiatan Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Dengan
dana sebesar Rp 131.067.460,-
e. Pencapaian Hasil
Dengan makin bertambahnya pemahaman akan pentingnya
Pelayanan pengadaan Secara elektronik secara cepat dan benar
sebagai Implementasi dari Reformasi Birokrasi, maka akan
terciptanya pengelolaan layanan secara terpadi dan terintegrasi
melalui Standart Layanan Pengadaan Secara elektronik di 35 LPSE
Kabupaten/ Kota dan 4 LPSE Universitas Negeri di Jawa Tengah
sebanyal 120 orang.
80
8.1.3 Pelatihan Penggunaan Aplikasi Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE)
Seiring dengan dinamika perkembangan sistem informasi
pengadaan barang/ jasa pemerintah yang demikian cepat
dikembangkan oleh lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
(LKPP) Agar aplikasi – aplikasi yang dibangun tersebut dapat
dipahami dan dioperasionalkan oleh seluruh stakeholder di daerah,
LPSE Provinsi Jawa Tengah perlu berperan aktif mendukung
kebijakan Pemerintah tersebut menuju pengadaan barang/ jasa yang
lebih kredibel.
Dalam rangka peningkatan pelayanan pengadaan barang/ jasa
secara elektronik pada Unit Pelayanan Teknis (UPT) Layanan
Pengadaan Secara elektronik (LPSE) Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Jawa Tengah, sangat perlu diselenggarakan
kegiatan Bimbingan Teknis bagi penyelenggara layanan (LPSE) guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada pengelolaan
sistem LPSE terhadap pengembangan aplikasi ini.
Pelatihan Teknis LPSE meliputi : penggunaan Aplikasi Sistem
Secara Elektronik (SPSE) yang menjadi temoat para penyedia yang
erkualifikasi memasukkan data – data perusahaan aplikasi yang
mendukung e-lelang cepat.
a. Maksud dan Tujuan
Maksud diselenggarakannya kegiatan Pelatihan memberikan
pembelakan serta referensi untuk memahami esensi atas
ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara
menyeluruh dan mendalam tentang aplikasi pengadaan barang /
jasa secara elektronik serta teknik operasional sistem
informasinya.
Tujuannya adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan
bagi stakeholder dalam hal ini penyedia barang / jasa tentang
sistem informasi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
di lingkungan Pemerintah.
b. Sasaran
Kegiatan Pelatihan SPSE diselenggarakan 5 (lima) kali dan
bekerjasama dengan LPSE Kabupaten / Kota di Jawa Tengah dan
lokasi pelatihan bertempat di 5 (lima) kabupaten/ kota.
81
c. Pelaksanaan
1). Kabupaten Banyumas :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Maret 2017
Peserta : 20 Orang
Tempat : Graha Satria Komplek Setda Kabupaten
Banyumas
2). Kabupaten Purbalingga :
Hari : Jumat
Tanggal : 31 Maret 2017
Peserta : 20 orang
Tempat : Ruang Rapat C Komplek Setda Kabupaten
Purbalingga Jl. Onje 1B Kabupaten Purbalingga
3). Kabupaten Rembang :
Hari : Kamis
Tanggal : 20 Juli 2017
Peserta : 20 orang
Tempat : Ruang Serba Guna Kantor Dinas Kominfo
Jl. Gatot Subroto No. 8 Kabupaten Rembang
4). Kabupaten Wonogiri :
Hari : Rabu
Tanggal : 11 Oktober 2017
Peserta : 20 Orang
Tempat : Ruang rapat Gunung Giri Setda Kabupaten
Wonogiri Jl. Kabupaten No. 4 Wonogiri
5). Kabupaten Wonosobo :
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Desember 2017
Peserta : 20 Orang
Tempat : Ruang pelatihan LPSE Wonosobo Jl. Sindoro
2 - 4
d. Biaya
Sumber dana kegiatan pelatihan dibebankan APBD Provinsi Jawa
Tengah Tahun Anggaran 2017 pada SKPD Dinas Kominfo Provinsi
Jawa Tengah DPA Nomor 01082/ DPPA/ 2017 Kegiatan
pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, dengan dana
sebesar Rp. 21.080.000,-
82
e. Pencapaian Hasil
Bertambahnya pemahaman dan pengetahuan bagi stakeholder
Pengadaan Secara Elektronik secara cepat benar dan mudah
sebagai implementasi dari pengadaan barang/ jasa yang baik,
maka terwujudnya pemahaman dan pengetahuan tentang
pengadaan barang/ jasa secara elektronik bagi para penyedia
barang/ jasa di 35 Kabupaten/ Kota se Provinsi Jawa Tengah
8.1.4 Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) LPSE se Provinsi Jawa
Tengah
Seiring dengan dinamika perkembangan dan tuntutan terhadap
penyelenggaraan pengadaan barang/ jasa pemerintah, LPSE Provinsi
Jawa Tengah bertekad untuk memberikan layanan dan
penyelenggaraan pengadaan secara elektronik yang kredibel kepada
pengguna layanan. Guna untuk mewujudkan tekad tersebut LPSE
Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk menetapkan kebijakan,
yang meliputi:
1. Kebijakan Umum :
a. Mematuhi seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku di
Republik Indonesia, terutama yang terkait dengan pengadaan
barang/ jasa pemerintah, pelayanan public, hak cipta,
keterbukaan informasi public, dan informasi dan transaksi
elektronik;
b. Mematuhi dan menjalankan semua prosedur internal yang
berlaku di LPSE
2. Kebijakan Layanan :
a. Mematuhi Kode Etik pelayanan Publik dan Penyelenggara
Pelayanan Publik;
b. Mengutamakan pemenuhan mutu layanan dan kepuasan
pelanggan, baik internal maupun eksternal;
c. Menjalankan Standard Operating Procedure dalam setiap
proses penyelenggaraan layanan guna mencapai tujuan dari
pengelolaan layanan;
d. Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap kinerja sistem
pengelolaan layanan;
e. Melakukan perbaikan berkelanjutan pada pengelolaan layanan,
sesuai dengan kaidah yang berlaku secara umum;
83
3. Kebijakan Keamanan Informasi :
a. Mengikuti perkembangan kebijakan keamanan informasil
b. Meningkatkan kesadaran dan kopetensi pengelola LPSE dalam
hal keamanan informasi;
c. Melakukan pengawasan terhadap keamanan informasi
layanan;
d. Menggunakan format dokumen dan rekaman sesuai dengan
ketentuan keamanan informasi layanan;
e. Melakukan kaji ulang secara berkala kinerja sistem
pengelolaan keamanan informasi layanan;
A. Maksud dan Tujuan
Maksud diselenggarakannya kegiatan Rapat Koordinasi Teknis
memberikan pembekalan serta referensi untuk memahami esensi
atas ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara
menyeluruh dan mendalam tentang Kelembagaan Pelayanan
pengadaan barang dan jasa Pemerintah.
Tujuannya adalah mempersiapkan aparat personil LPSE maupun
ULP di daerah dalam menghadapi perubahan kebijakan
kelembagaan, mendorong pelaksanaan layanan pengadaan barang /
jasa elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif,
transparan, akuntabel, dan auditable.
B. Sasaran
Makin bertambahnya pemahaman akan pentingnya Pelayanan
Pengadaan Secara elektronik secara cepat dan benar sebagai
implementasi dari reformasi Birokrasi dengan terciptanya pengelolaan
layanan secara terpadu dan terintegrasi melalui Standart Layanan
Pengadaan Secara elektronik di 35 LPSE dan ULP Kabupaten/ Kota
dan 4 LPSE Universitas Negeri di Jawa Tengah dengan peserta 120
peserta.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada:
Hari :Rabu – Kamis
Tanggal : 9 – 10 Agustus 2017
Waktu : 2 hari kerja
Tempat : Ruang pertemuan ex Bakorwil II Surakarta
Jl. Slamet Riyadi No. 1 Surakarta
84
D. Biaya
Sumber dana kegiatan pelatihan dibebankan APBD Provinsi Jawa
Tengah Tahun anggaran 2017 pada SKPD Dinas Kominfo Provinsi
Jawa Tengah DPA Nomor01082/ DPPA/ 2017 kegiatan Pengelolaan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Dengan dana sebesar Rp.
65.082.600,-
E. Pencapaian Hasil
Makin bertambahnya pemahaman akan pentingnya Pelayanan
pengadaan Secara elektronik secara cepat dan benar sebagai
Implementasi dari Reformasi Birokrasi, maka terciptanya pengelolaan
Layanan secara terpadi dan terintegrasi melalui Standart Layanan
Pengadaan Secara Elektronik di 35 LPSE dan ULP Kabupaten/ Kota
dan 4 LPSE Universitas Negeri di Jawa Tengah
8.1.5 Memberikan fasilitasi kegiatan Lembaga Kebijakan Barang/ Jasa
Pemerintah (LKPP)
1. Sosialisasi SPSE Versi 4 dan Bimbingan Teknis Standarisasi
LPSE dan pelatihan Admin SPSE Kebupateng/ Kota serta LPSE
Provinsi Jawa Tengah
Menindak lanjuti surat permohonan Direktur Pengembangan
Sistem Pengadaan Secara elektronik Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Republik Indonesia tanggal
23 Januari 2017 Nomor 636/D.2.3/01/2017 Hal Permohonan
Fasilitasi Kegiatan Sosialisasi SPSE Versi 4, Bimbingan Teknis
Standarisasi LPSE dan Pelatihan Admin Sistem LPSE se- Provinsi
Jawa Tengah.
a. Sasaran
35 Kepala LPSE dan Admin Sistem SPSE Kabupaten/ Kota dan
Peovinsi Jawa Tengah dan 4 Perguruan Tinggi se Provinsi Jawa
Tengah.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada:
Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 15 – 17 Februari 2017
Waktu : 2 hari kerja
Tempat : Ruang Pertemuan Ex Bakorwil II Surakarta
Jl. Slamet Riyadi No. 1 Surakarta
85
2. Sosialisasi Perencanaan, Monitoring – Evaluasi Pengadaan dan
Daftar Hitam Tahun Anggaran 2017
Berdasarkan surat Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi dan
Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah Republik Indonesia tanggal 07 Maret
2017 Nomor 1905/D.2/03/2017 Hal permohonan Fasilitasi
Kegiatan Sosialisasi Perencanaan, Monitoring – Evaluasi
Pengadaan dan daftar Hitam Tahun Anggaran 2017
a. Sasaran
Pejabat di Bappeda, Penghubung. Perwakilan, Inspektorat
BPKAD/ DPKAD/ Biro Pembangunan, Perwakilan, ULP, Admin
PPE, Trainer LPSE sebanyak 194 Orang
b. Pelaksanaan
Hari : Rabu – Kamis
Tanggal : 15 – 16 Maret 2017
Waktu : 2 Hari kerja
Tempat : Ruang Pertemuan BAPPEDA Provinsi Jawa
Tengah Jl. Pemuda No. 127 – 133 Semarang.
3. Sosialisasi Peraturan Kepala LKPP tentang Daftar Hitam Tahun
Anggaran 2017 se Provinsi Jawa Tengah
Menindak lanjuti surat permohonan Kepala Sub. Direktorat
Monitoring dan Evaluasi Direktur Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi Pengadaan tanggal 14 November 2017 Nomor
12061/D.2/11/2017 Hal Permohonan Fasilitasi Kegiatan
Sosialisasi Pertauram Kepala LKPP tentang Daftar Hitam Tahun
Anggaran 2017 se Provinsi Jawa Tengah
a. Sasaran
1) Pengguna Anggaran/ Kuasa Penggunaan Anggaran
Provinsi/ Kab/ Kota
2) PPK Provinsi/ Kabupaten. Kota
3) Pokja ULP Provinsi/ Kabupaten/ Kota
4) APIP/ Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/ Kota Sebanyak 118
orang.
86
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan diselenggaran pada:
Hari : Senin
Tanggal : 20 November 2017
Waktu : 08.30 WIB – Selesai
Tempat : Hotel Swiss – Belinn Saripetojo
Jl. Slamet Riyadi No. 437 Solo
4. Pencapaian Hasil
Dengan makin banyak diberikan fasilitasi kegiatan Lembaga
Kebijakan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) di provinsi Jawa
Tengah, maka bertambahnya pemahaman akan pentingnya
Pelayanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) secara cepat dan
benar sebagai Implementasi dan Reformasi Birokrasi di Provinsi
Jawa Tengah.
87
BAB IX
KPID
KPID sebagai lembaga negara yang bersifat independen yang memiliki
kewenangan mengatur hal-hal mengenai penyiaran (Undang-Undang No 32
Tahun 2002 pasal 7:2), telah berusaha mendorong demi terwujudnya situasi
yang kondusif melalui sejumlah program dan kegiatannya yang dirancang
dengan tiga fokus sesuai kewenangannya, yakni: (1) pengaturan, (2)
pengawasan, dan (3) pengembangan lembaga penyiaran dan publik dalam
kerangka mewujudkan harapan terciptanya kehidupan media penyiaran yang
sehat dan berkualitas di Jawa Tengah.
Beberapa kegiatan yang dilakukan KPID Jawa Tengah pada tahun 2017
ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut
antara lain Pelatihan SDM Penyiaran, Pengawasan Isi Siaran, Pelayanan
Perizinan Lembaga Penyiaran, Dialog Interaktif di Media, Pemantauan
Penyiaran, Kajian dan Analisa Hasil Pemantauan, Literasi Media di Kalangan
Pelajar dan Mahasiswa, serta Penyelenggaraan KPID Award yang menjadi
program tahunan KPID Jawa Tengah.
9.1 LAPORAN BIDANG KELEMBAGAAN TAHUN 2017
Sesuai dengan Peraturan KPI Nomor 01/P/KPI/07/2014, Bidang
Kelembagaan menyelenggarakan koordinasi, mengawasi, dan mengevaluasi
program kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan, pengelolaan, dan pengembangan lembaga KPI;
2. Penyusunan peraturan dan keputusan KPI yang berkaitan dengan
kelembagaan;
3. Kerjasama dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat,
serta pihak-pihak internasional;
4. Perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang profesional di
bidang penyiaran.
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang Kelembagaan
pada tahun 2017 meliputi program kerja sebagai berikut:
No. Program
Kerja Realisasi Tujuan Target dan Sasaran
Jml
Kegiatan Pelaksanaan
1. Peningkat
an
Kualitas
SDM
1) Pemahaman peserta akan
peran dan fungsi sebagai
penyiar telah meningkat;
2) Peserta menjadi paham
Target dan sasaran
yang merupakan
Penyiar dan Program
4 kegiatan Tahun 2017
88
Penyiaran
tentang regulasi
penyiaran, aplikasi, dan
implementasi dalam
melaksanakan fungsi-
fungsi penyiaran;
3) Standarisasi kompetensi
penyiar berhasil tercapai.
Manager Siaran Radio
di Provinsi Jawa
Tengah berhasil dicapai
dalam kegiatan
Peningkatan Kualitas
SDM Penyiaran.
2. Literasi
Media di
Kalangan
Pelajar,
Mahasiswa
dan
Organisasi
Masyarakat
a. Khalayak menjadi sadar
bahwa konten dan pesan
media merupakan hasil
konstruksi yang
disampaikan dengan
tujuan tertentu;
b. Kemampuan khalayak
untuk memilah,
memahami, dan
menganalisis, isi media
penyiaran meningkat;
c. Peserta menjadi agen
literasi yang
berkewajiban
menyampaikan kepada
lingkungan terdekat
akan dampak dan
bahaya media.
Kegiatan Literasi Media
mampu menciptakan
masyarakat yang melek
media di setiap
Kabupaten/Kota di
Jawa Tengah pada
umumnya, dengan
sararan khusus yang
terdiri dari pelajar,
mahasiswa, serta
organisasi sosial dan
masyarakat.
14 kegiatan Tahun 2017
3. Dialog
Interaktif
Televisi
dan Radio
Kegiatan dialog interaktif di
televisi dan radio berhasil
memotivasi masyarakat
menjadi lebih kritis dan
tanggap terhadap efek
media terhadap
masyarakat. Publik tidak
semata-mata menjadi objek
dalam dunia penyiaran,
namun juga memiliki nilai
tawar yang tinggi. Melalui
kegiatan ini kami juga
berharap masyarakat
mampu mengoreksi serta
turut memproduksi konten-
konten berkualitas.
Informasi terhadap
masyarakat mengenai
efek media yang
disiarkan
Dialog
interaktif TV
7 kegiatan
Dialog
interaktif
radio 4
kegiatan
Tahun 2017
4. Anugerah
Penyiaran
Jawa
1. Tercipta Lembaga
Penyiaran yang sehat
dari sisi konten, ekonomi
memberi motivasi dan
dorongan bagi lembaga
penyiaran agar selalu
4 kategori
kegiatan
lomba
Tahun 2017
89
Tengah
dan kompetisi.
2. Telah tercipta lembaga
penyiaran yang ikut
menegakkan regulasi
penyiaran
3. Telah tumbuhnya
kesadaran implementasi
kearifan lokal dalam
penyiaran
mengembangkan diri,
mengingat tingkat
kompetisi yang
semakin tajam
9.2 BIDANG ISI SIARAN
No Kegiatan Realisasi Tujuan Target dan Sasaran Volume
Pelaksanaan
1. Pembekalan
Kelompok
Masyarakat
Pemantau
Penyiaran
a. Penjelasan tentang
fungsi dan tugas
Kelompok Masyarakat
Pemantau Penyiaran
telah tercapai;
b. Kinerja pemantauan
oleh kelompok
masyarakat pemantau
penyiaran lebih
optimal.
c. Terdapat penyegaran
informasi kepada
kelompok masyarakat
pemantau penyiaran
terkait kecenderungan
pelanggaran isi siaran
yang tengah marak.
a. Anggota kelompok masyarakat
pemantau sudah bekerja berdasarkan
fungsi dan tugas sesuai dengan tata
aturan yang berlaku;
b. Kinerja pemantauan oleh Kelompok
Masyarakat Pemantau Penyiaran
menjadi lebih optimal;
c. Anggota kelompok masyarakat
pemantau penyiaran memiliki bekal
informasi yang mumpuni dalam
melakukan pemantauan.
35x
2. Rapat
Koordinasi
Koordinator
Kelompok
Masyarakat
Pemantau
Penyiaran
a. Terlaksana kajian
terhadap hasil
pemantauan kelompok
masyarakat pemantau
penyiaran;
b. Proses dan hasil
pemantauan isi siaran
telah terevaluasi
dengan baik.
a. Jenis-jenis pelanggaran isi siaran
yang disiarkan oleh lembaga
penyiaran di daerah dapat
teridentifikasi dan dapat
ditindaklanjuti;
b. Proses pemantauan isi siaran oleh
kelompok masyarakat pemantau
penyiaran menjadi lebih baik.
1x
3. Pengawasan
Isi Siaran
a. Lembaga Penyiaran
sudah mampu
menjalankan fungsi
a. Penyiaran yang sehat dan memiliki
kontribusi dalam membangun
masyarakat yang demokratis sudah
26x
90
penyiaran yang
mendidik,
memberikan
informasi yang sehat,
hiburan yang sehat,
serta sebagai sarana
perekat dan kontrol
sosial.
b. Lembaga Penyiaran
sudah mampu
memberikan sajian
yang memperkokoh
integritas nasional,
terbinanya watak dan
jati diri bangsa yang
beriman dan
bertaqwa
mencerdaskan
kehidupan bangsa,
memajukan
kesejahteraan umum,
dalam rangka
membangun
masyarakat yang
mandiri, demokratis
adil dan sejahtera,
serta menumbuhkan
industri penyiaran.
tercapai
b. Isi siaran menjadi lebih terkontrol
berdasarkan koridor Undang-Undang
Penyiaran dan P3SPS.
4. Pembinaan
Lembaga
Penyiaran
a. Lembaga Penyiaran
sudah mampu
menjalankan fungsi
penyiaran yang
mendidik, memberikan
informasi yang sehat,
hiburan yang sehat,
serta sebagai sarana
perekat dan kontrol
sosial.
b. Lembaga Penyiaran
sudah mampu
memberikan sajian
yang memperkokoh
integritas nasional,
terbinanya watak dan
jati diri bangsa yang
beriman dan bertaqwa
a. Penyiaran yang sehat dan memiliki
kontribusi dalam membangun
masyarakat yang demokratis sudah
tercapai
b. Isi siaran menjadi lebih terkontrol isi
siaranya berdasarkan koridor UU
Penyiaran dan P3SPS.
3x
91
mencerdaskan
kehidupan bangsa,
memajukan
kesejahteraan umum,
dalam rangka
membangun
masyarakat yang
mandiri, demokratis
adil dan sejahtera,
serta menumbuhkan
industri penyiaran.
5. Kajian Isi
Siaran
a. Data hasil
pemantauan televisi
maupun radio yang
berada di Jawa
Tengahberhasil
terkumpul.
b. Program siaran televisi
dan radio di daerah
berhasil teramati
dengan komprehensif.
a. Ditemukannya pelanggaran isi
siaran
b. Dirumuskannya rekomendasi
penindakan dengan dasar ilmiah
yang kuat
8x
6 Pemantauan
Isi Siaran
a. Dugaan pelanggaran
isi siaran oleh
lembaga penyiaran
dapat teridentifikasi
dengan akurat.
b. Penerapan peraturan
perundangan tentang
penyiaran dalam isi
siaran terkontrol
dengan baik.
c. Pelanggaran isi siaran
dapat ditindak agar
tidak terulang
kembali.
d. Masyarakat
memperoleh sajian
informasi yang layak
sesuai dengan amanat
undang-undang.
a. Ditemukannya pelanggaran isi siaran
b. Dirumuskannya rekomendasi
penindakan dengan dasar ilmiah
yang kuat
dua belas (12)
televisi nasional
dan lima (5)
televisi lokal.
28 radio
92
9.3 FASILITASI PROSES PERIJINAN LEMBAGA PENYIARAN
Proses perizinan adalah bagian dari berbagai instrumen antara lain
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika serta Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia. Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran telah mengatur secara rinci
mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing lembaga terkait proses
perizinan. Dalam peraturan tersebut dijabarkan beberapa kegiatan dalam
proses perizinan yang membutuhkan kerjasama secara formal dari KPI/KPID
dan Pemerintah.
Proses perizinan tersebut dimulai dari tahapan pemeriksaan berkas
permohonan, tahapan Evaluasi Dengar Pendapat, Pra-Forum Rapat
Bersama, Forum Rapat Bersama, dan terakhir tahapan Evaluasi Uji Coba
Siaran. Secara jelas, peran KPI/KPID dalam proses perizinan diatur dalam
Pasal 33 ayat (4) dan (5) UU Penyiaran yang mengatur secara administratif
bahwa Izin Penyelenggaraan Penyiaran serta perpanjangannya diberikan oleh
Negara melalui KPID setelah memperoleh:
a. Masukan dan hasil EDP antara Pemohon dan KPID;
b. Rekomendasi Kelayakan Penyelenggaran Penyiaran penyelenggaraan
Penyiaran dari KPID;
c. Hasil FORUM RAPAT BERSAMA (FRB) antara Pemerintah dan KPI/KPID;
d. Izin alokasi dan penggunaan Spektrum Radio oleh Pemerintah atas usul
KPI/KPID.
Proses perizinan ini ada beberapa tahapan, tahapan penting dalam proses
perizinan adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi dengar pendapat
b. Rekomendasi Kelayakan
c. Forum Rapat bersama
d. Verifikasi Faktual, Klarfikisasi Aspek Program Siaran dan Rapat
Pleno Evaluasi Uji Coba Siaran (EUCS)
A. KEGIATAN KOORDINASI BIDANG PERIZINAN
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengamanatkan
bahwa Komisi Penyiaran Indonesia Daerah wajib ikut serta membantu pengaturan
infrastruktur bidang penyiaran. Yang dimaksud pengaturan infrastruktur dalam
Undang-Undang tersebut salah satunya adalah penataan perizinan lembaga
93
penyiaran baik swasta, publik, komunitas maupun berlangganan. Pada tahun ini,
KPID Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi dengan
Diskominfo/Humas Se-Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari
2017 bertempat di Hotel Kosambi Hijau Semarang.
Pada kesempatan ini, kita melakukan pendataan ulang untuk Lembaga
Penyiaran Publik Lokal yang ada di Jawa Tengah. Salah satu alasannya karena
pada awal tahun ada perubahan pengelolaan urusan pemerintahan dan bentuk
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kita melakukan tanya jawab kepada peserta
kegiatan apakah LPPL Kab/Kota berada di bawah tanggungjawab Kominfo atau
Humas.
Pada kesempatan ini, kita melakukan pendataan ulang untuk
Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang ada di Jawa Tengah. Salah satu
alasannya karena pada awal tahun ada perubahan pengelolaan urusan
pemerintahan dan bentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kita
melakukan tanya jawab kepada peserta kegiatan apakah LPPL Kab/Kota
berada di bawah tanggungjawab Kominfo atau Humas.
B. DISEMINASI PERATURAN DAN PROSES PERIZINAN
Kegiatan ini ditujukan kepada pemohon izin atau pimpinan lembaga
penyiaran agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran,
menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi terkait peraturan
perundang-undangan terkait perizinan lembaga penyiaran. Kegiatan ini
juga proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelolaDiharapkan juga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya
mempunyai kesamaan pendapat tentang inovasi tersebut.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sebagai representasi
publik berfungsi mengawal proses pelaksanaan perizinan ke arah yang
lebih baik. Salah satunya dengan memberikan jaminan hak masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sama dalam kaitan pendirian lembaga
penyiaran yang sekaligus bermakna memberikan hak masyarakat
memperoleh informasi yang layak.
Sehubungan dengan hal diatas, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah
(KPID) Jawa Tengah memandang penting dan bermaksud
menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Peraturan dan Proses Perizinan
dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman tentang proses perizinan
lembaga penyiaran.
94
Tabel 3.4
Kegiatan Diseminasi Peraturan dan Proses Perizinan
NO TANGGAL TEMPAT
PELAKSANAAN
PESERTA &
TEMA NARASUMBER
1 6 – 7 April
2017
Hotel Aziza
Surakarta
50 orang terdiri
dari lembaga
penyiaran Se-eks
karisidenan
Surakarta.
Tema “Sosialisasi
Peraturan
Menteri
Komunikasi dan
Informatika RI
Nomor 18 Tahun
2016”.
1. Ibu Cahyarisi (Kasubdit
Pelayanan Radio
Kominfo RI)
2. Bapak Andi Odang (CEO
Idola Grup)
3. Bapak Amirudin
(Akademisi Universitas
Diponegoro)
4. Bapak Agung Supriyo
(KPI Pusat)
2
21 - 22
Agustus
2017
The Safin Hotel
Pati
50 orang terdiri
dari lembaga
penyiaran Se-eks
karisidenan Pati.
Tema “Sosialisasi
Peraturan
Menteri
Komunikasi dan
Informatika RI
Nomor 18 Tahun
2016”.
1. Sudarmedi (Direktorat
Jenderal
Penyelenggaraan Pos dan
Informatika,
Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI)
2. Dewi Setyarini, M.Si (KPI
Pusat)
3. Dr. Amirudin, MA
(Akademisi Universitas
Diponegoro Semarang/
Anggota KPI Pusat
Periode 2014 - 2017)
4. Arin Karin (Praktisi
Penyiaran/Gajahmada
Grup Semarang)
95
BAB XI
PENUTUP
Pelaksanaan anggaran pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Tengah dilaksanakan dari bulan Januari 2017 – Desember 2017,
sementara untuk pelaksanaan anggaran KPID Jawa Tengah Tahun 2017
dilaksanakan dari bulan Januari 2017 sampai dengan bulan September 2017,
hal ini berkaitan dengan adanya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor
903/2930/sj tanggal 22 Juni 2017 tentang Kelembagaan dan Penganggaran
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Komisi Informasi Daerah (KID).
Bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas KPID, maka pemerintah
daerah wajib melakukan penyesuaian anggaran KPI Daerah dalam bentuk
hibah.
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 telah
dilaksanakan 100%. Selain kegiatan operasional rutin, beberapa kegiatan yang
menjadi tugas pokok Diskominfo Prov. Jawa Tengah telah terlaksana sesuai
target yang ditetapkan.
Demikian laporan pelaksanaan anggaran pada Dinas Komunikasi dan
Informatika Prov. Jawa Tengah dibuat sebagai laporan kinerja dan tanggung
jawa kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.