26
BAB 2 TINJAUAN REFERENSI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Menurut Maryono dan Istiana, B. (2008, pp. 19) Jaringan komputer adalah dua, sepuluh, atau bahkan ribuan komputer yang digabungkan bersama melalui saluran telekomunikasi (kabel atau tanpa kabel “wireless”) untuk tujuan komunikasi dan sharing data. Selain itu jaringan komputer memungkinkan terjadinya sharing atau “berbagi” sumber daya seperti penggunaan sebuah printer secara bersama-sama (printer sharing), CD-ROM, harddisk, program aplikasi, dan sebagainya. 2.1.2 Tipe Jaringan Komputer Menurut MADCOMS (2015, pp. 3) Berdasarkan jangkauan area atau lokasi, jaringan komputer dibedakan menjadi 3 tipe yaitu: - Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) dijumpai pada wilayah perkantoran, kampus maupun warnet. Tipe jaringan ini hanya dapat menghubungkan sejumlah komputer yang ada dalam suatu lokasi dengan jarak dekat dan terbatas (kurang lebih beberapa kilometer) seperti dalam ruangan atau gedung. LAN dapat menggunakan media penghubung seperti kabel serta wireless (tanpa kabel). Gambar 2.1 Jaringan LAN

BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

BAB 2 TINJAUAN REFERENSI

2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Maryono dan Istiana, B. (2008, pp. 19) Jaringan

komputer adalah dua, sepuluh, atau bahkan ribuan komputer yang

digabungkan bersama melalui saluran telekomunikasi (kabel atau

tanpa kabel “wireless”) untuk tujuan komunikasi dan sharing data.

Selain itu jaringan komputer memungkinkan terjadinya sharing atau

“berbagi” sumber daya seperti penggunaan sebuah printer secara

bersama-sama (printer sharing), CD-ROM, harddisk, program

aplikasi, dan sebagainya.

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer Menurut MADCOMS (2015, pp. 3) Berdasarkan jangkauan

area atau lokasi, jaringan komputer dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:

- Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) dijumpai pada wilayah

perkantoran, kampus maupun warnet. Tipe jaringan ini hanya

dapat menghubungkan sejumlah komputer yang ada dalam

suatu lokasi dengan jarak dekat dan terbatas (kurang lebih

beberapa kilometer) seperti dalam ruangan atau gedung. LAN

dapat menggunakan media penghubung seperti kabel serta

wireless (tanpa kabel).

Gambar 2.1 Jaringan LAN

Page 2: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

- Metropolitan Area Network (MAN)

Sesuai dengan namanya, maka tipe jaringan komputer

yang satu ini mampu mencakup hingga wilayah yang lebih

luas (kurang lebih 50 kilometer) daripada tipe LAN. Selain itu

kemampuan transfer datanya pun bisa mencapai tingkat yang

sangat tinggi. MAN merupakan gabungan rangkaian beberapa

jaringan bertipe LAN, contohnya jaringan komputer antar

kota dan antar provinsi.

Gambar 2.2 Jaringan MAN

- Wide Area Network (WAN)

Tipe jaringan ini mencakup wilayah yang lebih luas

daripada tipe jaringan MAN. Cakupan wilayah WAN mampu

mencapai antar daerah dari negara yang berbeda. Tipe

jaringan WAN dapat disebut dengan jaringan internet atau

jaringan global karena dapat mencakup seluruh jaringan

komputer di dunia.

Gambar 2.3 Jaringan WAN

Page 3: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.3 Terminologi Tipe Jaringan Menurut Husda, N. dan Wangdra (2002, pp. 75) Terdapat 2

model jaringan yang dapat digunakan dalam sebuah sistem jaringan

komputer yaitu: model jaringan Peer to Peer (P2P) serta model

jaringan Client to Server.

- Peer to Peer

Jaringan komputer peer to peer (PC to PC) adalah

jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer

dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client,

jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Pada tipe

jaringan tipe ini, setiap komputer yang terhubung dalam

jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya

secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi

langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan

oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian

hak akses. Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk

membangun jaringan komputer skala kecil seperti di rumah, di

dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-

lain.

- Client to Server

Pada jaringan komputer Client to Server ini, satu

komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan (server) dan

komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan (client).

Sesuai dengan namanya, Client Server berarti adanya

pembagian kerja pengelolaan data antara client dan server.

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi

komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah

komputer-komputer yang menerima atau menggunakan

fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe

client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni

berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada

workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai

workstation.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.4 Perangkat Keras Jaringan Komputer Menurut MADCOMS (2015, pp. 19) Dalam membangun

sebuah sistem jaringan komputer khususnya jaringan, diperlukan

beberapa perangkat keras jaringan antara lain:

- Hub

Hub adalah sebuah perangkat keras jaringan yang

berfungsi menyatukan kabel-kabel jaringan. Selain itu hub

juga berfungsi sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer,

kemudian mentransmisikan ke komputer lain pada sebuah

jaringan.

Dengan kata lain hub bekerja sebagai penyambung,

concentrator, dan sebagai penguat sinyal pada kabel jaringan.

Hub tidak mengenal MAC Address, sehingga tidak dapat

memilih data yang harus ditransmisikan dan yang tidak,

sehingga collision pada sebuah jaringan tidak dapat dihindari.

Collision (tabrakan) merupakan suatu kondisi apabila terdapat

dua device yang mengirim data pada saat bersamaan yang

akan berakibat hilangnya data. Hub bekerja pada layer 1 OSI

(Physical).

Gambar 2.4 Hub

- Switch

Switch hampir sama dengan HUB karena juga mampu

menganalisis alamat tujuan dari data yang dikirim, namun

memiliki port yang lebih banyak dan mampu untuk

membangun sebuah jaringan. Pengalamatan yang dilakukan

Switch yaitu berdasarkan alamat fisik atau MAC Address dari

setiap perangkat yang terhubung ke Switch. Selain itu Switch

mampu melakukan penyaringan data yang lewat untuk dicek

Page 5: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

apakah ada yang rusak atau tidak, Pada jaringan yang lebih

besar atau yang ramai jalur komunikasinya lebih memilih

menggunakan Switch daripada HUB, karena dengan

menggunakan Switch jaringan bisa lebih cepat dan aman.

Switch bekerja pada layer 2 OSI (Data Link).

Gambar 2.5 Switch

- Repeater

Repeater merupakan perangkat yang digunakan untuk

menguatkan sinyal. Repeater digunakan apabila

menghubungkan perangkat dengan jarak yang berjauhan.

Repeater tidak hanya diperuntukkan bagi jaringan kabel saja,

namun sudah mendukung pada jaringan wireless. Repeater

bekerja pada layer 1 OSI (physical).

Gambar 2.6 Repeater

Page 6: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

- Bridge

Bridge merupakan perangkat keras jaringan untuk

menghubungkan dua buah jaringan secara fisik yang

menggunakan protokol sama/sejenis. Bridge juga bertugas

untuk mengirimkan paket-paket data, sehingga Bridge

memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan HUB atau

Switch karena Bridge mampu mebagi-bagi arus paket data ke

segmen-segmen tertentu dengan sistem filtering traffic.

Selain itu, Bridge juga dapat dikatakan sebagai media

expander untuk menambah jangkauan dari sebuah jaringan

LAN dan menghubungkannya dengan jaringan lainnya pada

lokasi yang berbeda. Bridge bekerja pada layer 2 OSI (Data

Link).

- Router

Merupakan sebuah perangkat keras jaringan komputer

yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau

internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang

dikenal sebagai routing untuk menyambungkan jaringan LAN

atau WAN ke jaringan WAN (internet) atau menyambungkan

dua atau lebih jaringan yang berbeda kelas. Router bekerja

dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket data

yang melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati

paket data tersebut untuk sampai ke tujuan. Router mengetahui

alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan

lokalnya maupun router lainnya. Router bekerja pada layer 3

OSI (Network).

Gambar 2.7 Router

Page 7: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.5 Media Transmisi Menurut Husda, N. dan Wangdra (2002, pp. 64) Beberapa kabel yang

dapat digunakan untuk mengaplikasikan jaringan komputer adalah:

- Kabel Coaxial

Yaitu kabel yang terbuat dari tembaga yang dikelilingi

oleh anyaman halus dan diantara keduanya terdapat isolasi.

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV.

Gambar 2.8 Kabel Coaxial

- Kabel Twisted Pair

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel telepon,

secara fisik kabel STP (Shielded Twisted Pair) dan

UTP(Unshielded Twisted Pair) memiliki ujung konektor yang

serupa tapi tak sama.

Tabel 2.1 Perbedaan Kabel UTP dan STP

Karakteristik

Kabel UTP Kabel STP

- Tidak memiliki pelindung (shield) alumunium pada bagian luarnya.

- Memiliki pelindung (shield) alumunium pada bagian luarnya.

- Dapat terkena

interferensi/gangguan dari luar

(gangguan elektromagnetik).

- Lebih susah terkena

gangguan elektromagnetik

karena telah terlindungi.

- Harganya lebih murah

dibanding STP.

- Harganya lebih mahal

dibanding UTP.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

Gambar 2.9 Kabel UTP dan STP

- Kabel Serat Optik (Fiber Optic)

Media ini merupakan media terbaik untuk LAN. Harga nya

jauh lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP dan STP.

Kabel Serat Optik memilki jangkauan kerja lebih luas,

jangkaun frekuensi lebih tinggi, berukuran kecil, tidak ada

radiasi elektronik, kebal terhadap noise, dan isolasi ground

yang baik.

Gambar 2.10 Kabel Serat Optik

Page 9: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.6 Topologi Jaringan Komputer Menurut MADCOMS (2015, pp. 6) Topologi jaringan

merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-komponen

jaringan yang meliputi komputer server,komponen client/workstation,

hub/switch, pengkabelan, dan komponen jaringan yang lain. Terdapat

beberapa topologi jaringan yang dapat disesuaikan dengan kondisi di

lapangan. Toplogi jaringan dapat juga diartikan sebagai skema fisik

jaringan yang saling terhubung satu sama lain.

- Topologi Bus

Pada Topologi Bus ini terdapat satu jalur umum yang

berbentuk garis lurus. Ciri utama dari topologi ini adalah

bahwa setiap sambungan saling bergantung, artinya apabila

salah satu sambungan akan terputus dan susah untuk

terhubung kembali. Meskipun Topologi ini membentuk

jaringan yang saling terhubung namun tidak membentuk jalur

tertutup.

Gambar 2.11 Skema Topologi Bus

- Topologi Ring

Pada Topologi Ring, semua PC yang terhubung ke

jaringan akan saling dikaitkan sehingga membentuk satu

koneksi yang tidak terputus. Namun, sistem Topologi Ring ini

memiliki kelemahan, yaitu apabila terdapat kabel konektor

yang terputus atau mengalami gangguan pada dua arah

sekaligus, maka seluruh koneksi yang mengarah ke server juga

ikut berpengaruh.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

Gambar 2.12 Skema Topologi Ring

- Topologi Star

Topologi ini mempunyai bentuk fisik seperti bintang,

dimana setiap node dihubungkan ke pusat. Jadi, setiap transfer

data selalu melalui pusat. Media transmisinya bersifat tertutup

dan setiap client memiliki kabel tersendiri untuk langsung

berhubungan dengan computer server, sehingga apabila salah

satu client mengalami kegagalan, maka client yang lain tetap

bisa berkomunikasi/terhubung dengan computer server.

Gambar 2.13 Skema Topologi Star

Page 11: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

- Topologi Tree

Topologi Tree (pohon) adalah kombinasi karakteristik

antara Topologi Star dan Topologi Bus. Topologi ini terdiri

atas kumpulan Topologi Star yang dihubungkan dalam satu

Topologi Bus sebagai jalur-tulang punggung atau backbone.

Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain

di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Gambar 2.14 Skema Topologi Tree

- Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah Topologi yang menyerupai

bentuk jaring-jaring atau jala yang digunakan pada desain

jaringan LAN, Topologi Mesh menggunakan salah satu dari

dua pengaturan koneksi apakah menggunakan mesh penuh

maupun mesh parsial. Meskipun Topologi Mesh ini dapat

diandalkan karena kemampuan interkoneksinya, namun juga

memiliki masalah redudansi (perulangan).

Gambar 2.15 Skema Topologi Mesh

Page 12: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.7 Model OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) Menurut MADCOMS (2015, pp. 37) Protokol OSI (Open

System Interconnection) adalah penggabungan dari berbagai protokol

standar yang ada dengan basis model OSI. Protokol ini dikembangkan

oleh lembaga internasional yang bergerak di bidang pengembang

protokol jaringan yang bisa beroperasi pada semua vendor jaringan

dan bisa melakukan komunikasi antar sistem jaringan yang dibuat.

OSI berkembang karena kebutuhan standar jaringan internasional dan

didesain untuk dapat menghubungkan hardware dan software yang

berbeda sistem operasi maupun aristekturnya. Pada bentuk yang

paling dasar, model referensi OSI membagi arsitektur jaringan

menjadi 7 lapisan (layer).

Yang dimaksud dengan lapisan adalah tingkat layanan dengan

fungsi tertentu. Setiap lapisan dipisahkan berdasarkan fungsinya,

namun jumlah lapisan dibuat sesedikit mungkin untuk menghindari

arsitektur yang luas dan rumit.

Menurut Ariawal dan Purbo, O. (2016, pp. 22) Protokol OSI

terdiri atas:

• Physical Layer (Layer 1)

Fungsi dari layer fisik adalah mendefinisikan media

fisik dari transmisi paket data. Contohnya mengubah

paket data menjadi sinyal elektrik yang ditransfer melalui

kabel UTP (kabel yang umum dipakai dalam

membangun sebuah jaringan komputer sebagai media

penghubung antara komputer dan peralatan jaringan),

NIC (kartu yang befungsi sebagai penguhubung

komputer ke sebuah jaringan) agar dapat berinteraksi

dengan media kabel/radio.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

• Data Link Layer (Layer 2)

Fungsi dari layer data link adalah bagaimana paket

data didistribusikan melalui media tertentu (ethernet,

hub, switch), menentukan bagaimana bit-bit data

dikelompokan menjadi format yang disebut frame, dan

menentukan bagaimana perangkat jaringan seperti hub,

bridge, repeater dan switch beroperasi.

• Network Layer (Layer 3)

Fungsi layer network adalah mendefinisikan akhir dari

pengiriman paket data, mendefiniskan IP Address mana

yang harus dituju, dan untuk siapa pengirim paket tersebut,

kemudian melakukan routing via internetworking melalui

router.

• Transport Layer (Layer 4)

Fungsi dari layer transport adalah untuk memecah

data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor

urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun

kembali di sisi tujuan setelah diterima. Selain itu pada

layer ini juga dibuat sebuah tanda/pesan bahwa paket

diterima dengan sukses/komplit. Layer ini

mentransmisikan ulang paket-paket yang hilang di tengah

jalan. Layer ini mengatur arus koneksi dari satu ujung ke

ujung yang lain dan mengendalikan error dalam proses

pengiriman paket data.

• Session Layer (Layer 5)

Fungsi dari Layer Sesi adalah mendefinisikan

bagaimana koneksi dapat dimulai, dikontrol, dan

dihentikan dalam komunikasi antar-mesin.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

• Presentation Layer (Layer 6)

Fungsi Layer ini adalah mendefinisikan format

(JPEG,HTML) data yang akan dikirimkan dari aplikasi

menuju jaringan. Format data ini dimanipulasi sehingga

dapat bisa dimengerti oleh penerima.

• Application Layer (Layer 7)

Fungsi dari layer application adalah sebagai

penghubung antarmuka yang mengatur bagaimana

aplikasi pada komputer terhubung dengan fungsional

jaringan. Application Layer adalah layer dimana user

akan beroperasi dan berfungsi sebagai interface antara

user dan komputer.

2.1.8 Protokol TCP/IP Menurut Hands of Lab Bina Nusantara Computer Network

(2011, pp. 22) Transmission Control Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP) adalah suatu protokol (aturan) yang memungkinkan

kumpulan komputer dapat berkomunikasi dan bertukar data didalam

suatu jaringan. Fungsi umum TCP adalah memecah pesan-pesan

menjadi beberapa paket sehingga bisa dikirimkan dan juga

menyatukan kembali (reassemble) paket-paket itu kembali pada

stasiun tujuan. Fungsi umum IP adalah menangani alamat-alamat

yang ada pada paket yang dikirimkan sehingga dapat paket dapat

menuju tujuan yang benar.

TCP/IP terdiri atas:

- Application Layer

• HTTP: Hypertext Transfer Protocol, protokol untuk

web browsing.

• FTP: File Transfer Protocol, digunakan untuk file

transfer.

• TELNET: Network Terminal Protocol, yang

menyediakan remote login dalam jaringan.

• SMTP: Simple Mail Transfer Protocol, digunakan

untuk mengirimkan email.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

- Transport Layer

Layer Transport, berisi protokol yang bertanggung

jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua

host/komputer. Pada lapisan Transport menggunakan

Acknowledgement positif dan Acknowledgement negative

pada aliran datanya. Acknowlegment positif akan

memberitahukan pesan apabila data yang di transferkan

telah sampai sedangkan Acknowledgement negative jika

paket yang ditransfer tidak sampai ke tujuan maka akan

terjadi pengiriman ulang. Kedua protokol tersebut ialah

TCP (Transmission Control Protokol) dan UDP (User

Datagram Protocol).

- Internet Layer

Lapisan Internet bertanggung jawab dalam proses

pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini

terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP.

IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan

paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resulotion

Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk

menemukan alamat hardaware dari host/komputer yang

terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP

(Internet Control Massage Protocol) ialah protokol yang

digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan

kegagalan pengiriman data.

- Network Interface Layer

Lapisan Network bertanggung jawab mengirim dan

menerima data dari media fisik. Media fisiknya dapat

berupa kabel, serat optik atau gelombang radio. Karena

tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu

menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang di

mengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain

yang sejenis.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Gambar 2.16 Perbandingan OSI Layer dan TCP/IP Layer

2.1.9 Hotspot Menurut Purbo, O. (2006, pp. 22) Hotspot adalah sebuah

wilayah terbatas yang dilayani oleh satu atau sekumpulan Access

Point Wireless LAN standar 802.11a/b/g. Dimana pengguna (user)

dapat masuk ke dalam Access Point secara bebas dan mobile

menggunakan perangkat sejenis notebook, laptop, PDA, dan

sebagainya

2.1.10 Wifi (Wireless Fidelity) Menurut Hands of Lab Bina Nusantara Computer Network

(2011, pp. 74) Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan teknologi

jaringan tanpa kabel yang menggunakan gelombang radio untuk

mentransfer datanya. Wi-Fi tidak hanya digunakan pada komputer,

tetapi juga pada alat-alat lain seperti notebook, smartphone, mobile

device, multimedia device, dan lain-lain. Awalnya Wi-Fi ditujukan

untuk pengunaan perangkat nirkabel dan jaringan LAN, namun saat

ini lebih banyak digunakan untuk penggunaan internet.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.11 Bandwidth Menurut Maryono dan Istiana, B. (2008, pp. 56) Bandwidth

adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal

dalam media transmisi. Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan

antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah.

Di dalam jaringan komputer (termasuk Internet), bandwidth

(kecepatan transfer data) yaitu jumlah data yang ditransfer

(dikirimkan atau diterima) dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka

waktu tertentu (pada umumnya adalah detik). Bandwidth ini biasanya

dinyatakan dalam ukuran bps (bits per second).

2.1.12 Network Development Life Cycle Menurut Stiawan, D (2009:2) di dalam artikel ilmiah

Internetworking Development & Design, tahapan pada Network

Development Life Cycle yaitu:

Gambar 2.17 NDLC

1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa

permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa

topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa

digunakan pada tahap ini diantaranya :

Page 18: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan

dari struktur manajemen atas sampai ke level bawah /

operator agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap.

pada kasus di Computer Engineering biasanya juga

melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk

solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap

mempunyai karakteristik yang berbeda.

b. Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga

biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk

mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya

sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi

dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai

kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan.

c. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada

analysis awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi

dari manual-manual atau blueprint dokumentasi yang

mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi

keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem

dokumentasi menjadi pendukung akhir dari pengembangan

tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi

menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.

d. Menelaah setiap data yang didapat dari data-data

sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut

untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa

menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis

ini adalah ;

• User/people : jumlah user, kegiatan yang sering

dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user.

• Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status

jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari

peralatan, aplikasi s/w yang digunakan.

• Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem,

sistem keamanan yang sudah ada dalam

mengamankan data.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

• Network : konfigurasi jaringan, volume trafik

jaringan, protocol, monitoring network yang ada

saat ini, harapan dan rencana pengembangan

kedepan.

• Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang

khusus, sistem keamanan yang ada, dan

kemungkinan akan pengembangan kedepan.

2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap

Design ini akan membuat gambar design topology jaringan

interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini

akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada.

Design bisa berupa design struktur topology, design akses data,

design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan

memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun.

Biasanya hasil dari design berupa ;

a. Gambar-gambar topology (server farm, firewall,

datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan

sebagainya).

b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada.

3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam

bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network

seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya,

hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang

akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan

team work lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak

simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya menggunakan

alat bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan di

design.

4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama

dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan

menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design

sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat

menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun

dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk

Page 20: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa

Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini,

diantaranya :

a. Jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat.

b. Masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan.

c. Team work yang tidak solid.

d. Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan

manajemen project dan manajemen resiko untuk

menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan yang

ada.

5. Monitoring : Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan

tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi

dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user

pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan

monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ;

a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi

reliability / kehandalan sistem yang telah dibangun

(reliability = performance + availability + security).

b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan

(pewaktuan, latency, peektime, troughput).

c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan”

jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat atau

tersebar Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah

pendekatan Network Management, dengan pendekatan ini

banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di

monitor secara utuh.

6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang

menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu

dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun

dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur

Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan

kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan

tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau

alignment dengan strategi bisnis perusahaan

Page 21: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.1.13 Fact Finding Whitten, J. (2007, pp. 215) metode Fact Finding yang

digunakan dalam penelitian adalah:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu bentuk teknik pengumpulan

data dimana dilakukan pengumpulan teori dari beberapa literatur

yang ada dan berkaitan dengan permasalahan. Dengan metode

studi pustaka ini maka akan didapatkan informasi tambahan guna

mendukung dalam hal proses penentuan solusi yang tepat.

2. Survei

Survei merupakan teknik pengumpulan data dimana memberikan

pertanyaan-pertanyaan pokok yang berkaitan dengan informasi

yang dibutuhkan. Informasi dapat dikumpulkan dari data sampel

yang dipilih dari populasi yang ada.

3. Wawancara

Teknik pencarian fakta dimana sistem analis mengumpulkan

informasi dari individu melalui interaksi tatap muka. Wawancara

pribadi umumnya diakui sebagai teknik pencarian fakta yang

paling penting dan paling sering digunakan. Wawancara

digunakan dalam segala kesempatan untuk menemukan berbagai

macam seperti:

a. Mencari fakta.

b. Verifikasi fakta.

c. Mengklarifikasi fakta.

d. Membangkitkan semangat.

e. Dapatkan pengguna akhir yang terlibat.

f. Mengidentifikasi kebutuhan.

g. Meminta ide dan opini.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

4. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan

mengamati secara langsung kondisi yang nyata yang ada di

lapangan. Dengan teknik pengumpulan data ini maka akan

didapatkan data yang bersifat valid.

2.2 Teori-teori Khusus 2.2.1 Manajemen Bandwidth

Menurut Edwards, J. dan Bramante, R. (2006, pp. 225)

Manajemen Bandwidth merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

memastikan bahwa terdapat bandwidth yang memadai untuk

mendukung kelancaran pertukaran data dalam suatu jaringan.

Manajemen Bandwidth berguna untuk mengatur pola pertukaran data

dengan memastikan bahwa semua data penting yang akan dikirimkan

sampai ke tujuannya, sehingga dengan pola pertukaran data yang telah

diatur tersebut, seluruh data dapat dikirimkan dan sampai ke

tujuannya meskipun besar bandwidth yang dimiliki jumlahnya

terbatas. Terdapat dua teknik untuk melakukan manajemen

bandwidth, antara lain:

1. Simple Queue

Merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan

manajemen bandwidth dengan melimitasi kecepatan pertukaran

data untuk alamat IP komputer yang spesifik dan/atau berdasarkan

subnet yang telah diatur dalam suatu jaringan. Pada teknik simple

queue semua pengaturan bersifat global dimana setiap host diatur

limit pertukaran datanya sama, tidak ada host yang memiliki

pengaturan limit yang lebih besar atau lebih kecil dari pada host

lainnya. Pada teknik simple queue kecepatan pengiriman dan

penerimaan data dapat diatur dengan besaran yang sama secara

langsung saat tahap konfigurasi.

2. Queue Tree

Merupakan teknik yang digunakan untuk mengatur satu

arah pertukaran data secara spesifik, yaitu mengatur hanya untuk

besar limit pengiriman data atau penerimaan data saja. Pada teknik

queue tree dimungkinkan untuk melakukan pengaturan host

Page 23: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

dengan limit pertukaran data yang berbeda beda dalam suatu

jaringan secara langsung saat tahap konfigurasi.

2.2.2 IP Address Menurut Hands of Lab Bina Nusantara Computer Network

(2011, pp. 22) IP Address (Alamat IP) adalah suatu bilangan yang

secara unik mendefinisikan setiap host yang ada pada jaringan IP.

IP Address terdiri dari 32-bit bilangan biner. Sebagai contoh,

IP Address dapat ditulis sebagai berikut:

11000000101010001000100000011100. Untuk mempermudah

penulisan, digunakan format notasi desimal bertitik (dotted-decimal

notation) yang mengelompokkan 32-bit menjadi 4 kelompok yang

masing-masing 8-bit (oktet atau byte) dan ditulis dalam bilangan

desimal. Dengan demikian, contoh di atas dapat ditulis menjadi

192.168.136.28.

Tujuan penggunaan IP Address adalah memungkinkan

komunikasi antar jaringan. Setiap IP Address terbagi menjadi dua

bagian:

- Network ID (netid): mengidentifikasikan di jaringan mana host

komputer itu berada.

- Host ID (hostid): mengidentifikasikan device spesifik pada

jaringan yang berada pada jaringan yang ditunjukkan oleh

Network ID.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.2.2.1 Pembagian Kelas IP Address Protokol IP menggolongkan IP Address menjadi 5 kelas:

A, B, C, D, dan E. Kelas A hingga C berbeda dalam hal porsi

netid dan hostid. Kelas D digunakan untuk keperluan multicast,

sedangkan kelas E digunakan untuk kepentingan eksperimen.

- KELAS A. IP Address kelas A didesain untuk jaringan-

jaringan besar. Oktet (8-bit) pertama kelas A merupakan netid,

sedangkan 3 oktet sisanya adalah hostid. Dengan demikian,

kelas A dapat memiliki 126 jaringan dengan jumlah host

16777214 (224- 2) untuk setiap jaringannya.

- KELAS B. Dua oktet pertama kelas B merupakan netid,

sedangkan 2 oktet sisanya adalah hostid. Dengan demikian,

kelas B dapat memiliki 16384(64x256 atau 214) jaringan

dengan jumlah host sebanyak 65534(216-2) untuk setiap

jaringannya.

- KELAS C. Tiga oktet pertama kelas C merupakan netid,

sedangkan oktet terakhir adalah hostid. Dengan demikian,

kelas C dapat memiliki 2097152 (32x256x256 atau 221)

jaringan dengan jumlah host sebanyak 254(28-2) untuk setiap

jaringannya.

- KELAS D. Alamat IP kelas D dicadangkan untuk skema

multicast, yaitu kemampuan untuk mengirimkan sebuah paket

ke sekelompok perangkat yang tergabung ke dalam sebuah

grup multicast yangsama.

- KELAS E. Alamat IP kelas E dicadangkan untuk keperluan

eksperimen dan tidak digunakan.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

2.2.3 Mikrotik Menurut Athailah (2013, pp. 18) Mikrotik adalah sebuah

merek dari sebuah perangkat jaringan, pada awalnya mikrotik

hanyalah sebuah perangkat lunak atau software yang di-install dalam

komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam

perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat

jaringan yang andal dan harga yang terjangkau, serta banyak

digunakan pada level perusahaan penyedia jasa Internet (ISP).

Gambar 2.18 Mikrotik

2.2.3.1 Fungsi Mikrotik Menurut Amiri, I. S. dan Soltanian, M. R. (2015, pp. 33)

Fungsi mikrotik antara lain adalah:

• Menyediakan teknik pengaturan yang luas, fleksibel, dan

dengan stabilitas yang baik untuk berbagai macam jenis

rooting dan data interface.

• Mikrotik dapat digunakan untuk menerapkan fitur Virtual

Private Network (VPN) untuk server dan client, firewall,

wireless access point function, bandwidth shaping, quality

of service, dan fitur fitur lainnya yang digunakan untuk

interkoneksi jaringan dan rooting.

• Mikrotik dapat digunakan untuk mengakomodasi suatu

teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari

network internal ke network eksternal, dimana tidak

mengizinkan adanya pertukaran data sebelum user

melakukan registrasi.

• Mengirimkan koneksi lewat telnet, FTP dan secure shell

(SSH) dan juga dapat melakukan akses langsung dari

aplikasi custom untuk melakukan management dan

monitoring traffic.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN REFERENSI Pengertian Jaringan Komputer

• Mikrotik dapat digunakan untuk mengumpulkan nilai-nilai

latency, menghitung jumlah paket data yang hilang,

mengetahui besaran nilai pengiriman dan penerimaan data,

mendeteksi apabila ada paket yang tidak sesuai (out-of-

order).

2.2.3.2 Fitur-fitur Mikrotik Menurut Athailah (2013, pp. 19) Fitur-fitur yang tersedia

pada mikrotik diantarnya adalah sebagai berikut:

• Firewall dan NAT.

• Routing-Static Routing.

• Hotspot.

• Point-to-point tunneling protocols (PPTP).

• Simple tunnels.

• IPSec.

• Web proxy.

• Chaching DNS client.

• DHCP.

• Universal Client.

• VRRP.

• Monitoring/Accounting.

• Dan Tools jaringan lainnya.

2.2.3.3 Mikrotik RouterOS

MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat

lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi

router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat

untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP

dan provider hotspot.