2
Autoanamnesa: Pasien datang diantar oleh ayahnya dan petugas satpolpp ke IRD RSJ Bangli pada tanggal empat februari tahun dua ribu lima belas.Penampilan pasien tampak tak wajar mengenakan atasan baju kaos berwarna hitam dan celana pendek abu-abu. Rambut pasien tampak kusut tak tertata,pasien sesekali tampak menoleh ke TV dan lorong IGD. Pasien dapat menyebutkan namanya dengan benar,tahun lahir dengan benar,namun saat ditanyakan berapa usianya pasien menyebutkanya dengan salah,kemudian pasien meminjam kertas dan bolpoint pemeriksa untuk menghitung usianya.pasien datapat menyebutkan dimana dia berada sekarang yakni di RSJ Bangli.Saat ditanya perasaan pasien saat ini,pasien mengatakan sangat senang karrena udaranya hangat. Saat ditanyakan kenapa dia di bawa ke Rsj bangli,pasien mengatakan karena dia mengusir tamu-tamu di rumahnya yang sedang akan diadakan upacara.Saat ditanyakan mengapa di usir,karena tamunya banyak,jadi di usir sedikit. Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara seperti suara buaya,kerkuak,bunyi tik-tik hujan. Saat pasien di tanya berapa kali pernah di bawa ke Rsj pasien mengatakan sudah pernah,sudah seratus kali dan pasien tidak mengingat kapan terakhir kali di bawa k Rsj.\ Pasien mengatakan pernah minum obat tiga kali yakni putih,kuning,dan pink,pasien juga mengatakan dia makan tiga kali sehari,mandi satu kali sehari.pasien mengatakan dia sering marah di rumah tidak tau apa penyebabnya,pasien mengatakan tidurnya jam delapan malam hingga jam lima pagi namun sering mimpi buruk,saat ditanya jam berapa biasanya terbangun saat mimpi buruk,pasien mengatakan satu menitnnya terbangun.saat di wawancara pasien tampak sesekali tersenyum dan menonton televisi. Heteroanamnesa (bapak pasien) Bapak pasien mengatakan mengantar pasien ke Rsj bangli dengan tujuan menitipkan pasien di Rsj selama tiga hari karena rumahnya sedang ada acara nikahan paman pasien. Bapak pasien meminta bantuan kepada satpol pp untuk mengantarkan anaknya ke Rsj bangli karena apabila bapaknya langsung yang mengantar anaknya tidak mau. Dikatakan pasien sakit sejak tahun 2004 saat itu pasien ingin bunuh diri menggunakan

Autoanamnesa bangli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BANGLI

Citation preview

Autoanamnesa:Pasien datang diantar oleh ayahnya dan petugas satpolpp ke IRD RSJ Bangli pada tanggal empat februari tahun dua ribu lima belas.Penampilan pasien tampak tak wajar mengenakan atasan baju kaos berwarna hitam dan celana pendek abu-abu. Rambut pasien tampak kusut tak tertata,pasien sesekali tampak menoleh ke TV dan lorong IGD.Pasien dapat menyebutkan namanya dengan benar,tahun lahir dengan benar,namun saat ditanyakan berapa usianya pasien menyebutkanya dengan salah,kemudian pasien meminjam kertas dan bolpoint pemeriksa untuk menghitung usianya.pasien datapat menyebutkan dimana dia berada sekarang yakni di RSJ Bangli.Saat ditanya perasaan pasien saat ini,pasien mengatakan sangat senang karrena udaranya hangat.Saat ditanyakan kenapa dia di bawa ke Rsj bangli,pasien mengatakan karena dia mengusir tamu-tamu di rumahnya yang sedang akan diadakan upacara.Saat ditanyakan mengapa di usir,karena tamunya banyak,jadi di usir sedikit.Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara seperti suara buaya,kerkuak,bunyi tik-tik hujan. Saat pasien di tanya berapa kali pernah di bawa ke Rsj pasien mengatakan sudah pernah,sudah seratus kali dan pasien tidak mengingat kapan terakhir kali di bawa k Rsj.\Pasien mengatakan pernah minum obat tiga kali yakni putih,kuning,dan pink,pasien juga mengatakan dia makan tiga kali sehari,mandi satu kali sehari.pasien mengatakan dia sering marah di rumah tidak tau apa penyebabnya,pasien mengatakan tidurnya jam delapan malam hingga jam lima pagi namun sering mimpi buruk,saat ditanya jam berapa biasanya terbangun saat mimpi buruk,pasien mengatakan satu menitnnya terbangun.saat di wawancara pasien tampak sesekali tersenyum dan menonton televisi.Heteroanamnesa (bapak pasien)Bapak pasien mengatakan mengantar pasien ke Rsj bangli dengan tujuan menitipkan pasien di Rsj selama tiga hari karena rumahnya sedang ada acara nikahan paman pasien. Bapak pasien meminta bantuan kepada satpol pp untuk mengantarkan anaknya ke Rsj bangli karena apabila bapaknya langsung yang mengantar anaknya tidak mau. Dikatakan pasien sakit sejak tahun 2004 saat itu pasien ingin bunuh diri menggunakan pisau,namun di cegah oleh bapaknya. Semenjak saat itu pasien sering tertawa sendiri dan senyum-senyum sendiri memecahkan kaca.Pasien sudah 12x bolak balik Rsj Bangli saat pulang pasien sempat normal,namun hanya seminggu sudah kumat lagi,terakhir pasien masuk Rsj bangli 1tahun yang lalu setelah itu kontrol ke puskesmas. Sebelum sakit pasien sempat membaca buku hare krhesna.Pasien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Riwayat sakit jiwa dalam keluarga di sangkal,riwayat sakit dalam keluarga ada yakni diabetes militus yang di alami oleh bapak pasien,pasien dikatakan merokok sebanyak tiga batang sehari namun tidak minum minuman beralkohol.