Aspek Sosial Budaya Yg Mempengaruhi Status Gizi

8/10/2019 Aspek Sosial Budaya Yg Mempengaruhi Status Gizi

1/15

ASPEK SOSIAL BUDAYA YG

MEMPENGARUHI STATUS

GIZI Mc Kinlay (1972), ada 6 pendekatan utama dalamliteratur pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu:sedut ekonomi, sosial demografi, psikologi sosial,sosial budaya dan organisasional.

Perilaku kesehatan seseorang sangat berkaitandengan pengetahuan, kepercayaan, nilai dannorma dalam lingkungan sosialnya, berkaitandengan terapi, pencegahan penyakit (fisik, psikisdan sosial) berdasarkan kebudayaan mereka

masing2. Tradisi yg dilakukan masyarakat Indonesia dalam

pemeliharaan kesehatan adalah;


2/15

.

1. Dgn cara menjaga kebersihan, baik kebersihan

diri, makanan, tempat tinggal dan lingkunganmasyarakat

2. Dgn cara memberi penyuluhan kesehatan pd

masyarakat setempat, misalnya dgn cara gotongroyong.

3. Pada masyarakat tradisional dalampemeliharaan kesehatan diri dgn cara minumramuan yg dikemas dalam bentuk jamu.


3/15

.

Program2 pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan dgn

cara1. Pembangunan daerah berwawasan kesehatan; artinya

program tsb harus memberikn kontribusi yg positifterhadap kesehatan.

2. Profesionalisme tenaga kesehatan; perlu didukung olehpenerapan ilmu dan tehnologi bidang kesehatanmasyarakat dan kedokteran

3. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat4. Desentralisasi; penyelenggara upaya kesehatan harus

bertitik tolak dari masalah kesehatan yg ada danpotensi spesifik daerah utk mengatasinya.


4/15

a am ang a pen e , ang a u amapembangunankesehatan ditunjuk utkmempertahankan keadaan gizi dan kesehatanmasyarakat dari dampak buruk krisis ekonomi dan

kemiskinan.Dalam jangka menengah kebijakan umum pembangunan

kesehatan ditunjukkan untuk mempertahankan keadaankesehatan, a.l ;

1. Pemantapan kerja sektor

2. Peningkatan perilaku dan kemitraan anatar pemerintahdan swasta dlm pembangunan kesehatan

3. Peningkatan kesehatan lingkungan

4. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat

5. Peningkatan kemampuan dalam penyusunan kebijakandan managemen pembangunan kesehatan

6. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakatterhadap pembangunan sediaan formasi, makanan danalat kesehatan yg tidak masuk akal

7. Peningkatan pengetahuan dan tehnologi.


5/15

.

Perubahan yg terjadi dalam masyarakat merupakanfenomena yg tidak mungkin dilawan ataudihentikan. Hal ini berjalan secara demikian danberpengaruh langsung terhadap pembangunanbudaya masyarakat, nilai2, norma, kebiasan dantata kelakuan, sikap semangat kerja dan paradigmaberpikir masyarakat akan ikut berubah

Proses perubahan sosial tidakdilawan/dihentikan.Tetapi masyarakat harus

dipersiapkan sedemikian rupa agar perubahan ygterjadi tidak berrdampak buruk lagi bagi masyarakatyg bersangkutan.


6/15

.

Tantangan pembangunan pd hakekatnya adalah mencapai kesehatan bagisemua, terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat hingga dapat

meraih hidup yg produktif dan berbahagia. Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan shingga kesehatan tidak saja

berorientasi pd aspek klinis dan obat2an tetapi lebih berorientasi pd ilmu2lain yg ada kaitannya dgn kesehatan dan kemasyarakatan yaitu seperti ilmusosiologi, antropologi, psikologi, perilaku dll.

Di negara2 maju, unsur2 kebudayaan yg dapat menunjang tingginya status

kesehatan masyarakat seperti pendidiksn yg optimal, keadaan ekonomi ygtinggi dsn kesehatan lingkungan yg baik menjadikan pelayanan kesehatanmenjadi sangat khusus sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasiennya.

Sebaliknya di negara2 berkembang seperti Indonesia , unsur2 kebudayaanyg ada kurang menunjang pencapaian status kesehatan yg optimal. Unsur2tsb antaralain ketidaktahuan, pendidikan yg minimal sehingga sulitmenerima informasi2 dan tehnologi baru.


7/15

.

Perlunya memperhatikan aspek sosial budaya masyarakatdalam kaitannya dgn keadaan kesehatan di Indonesia.

Sehingga kita dapat melihat penyakit atau masalah kesehatanbukan hanya dari sudut gejala, penyebab, wujud penyakit, obatdan cara menghilangkan penyakit, tetapi membuat kita utkberpikir tentang bagaimana hubungan sosial budaya, geografi,demografi dan persepsi masyrakat dgn masalah yg sedang

dihadapi. Tantangan berat yg masih dirasakan dalam pembangunan

kesehatan di Indonesia adalah jumlah pendduk yg besar,pertumbuhan yg cukup tinggi dan penyebaran penduduk ygkurang merata diseluruh Indonesia, tingkat pengetahuan yg

belum memadai (terutama pd kaum wanita), kebiasaan negatifyg berlaku di masyarakat, adat istiadat, perilaku dan kurangnyaperan serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.


8/15

.

Walaupun demikian, keadaan sosial budaya masyarakatIndonesia masih memiliki sifat positif yg dapat dimanfaatkandalam pembangunan kesehatan yaitu semangat gotong royongdan kekeluargaan serta sikap musyawarah dalam mengambilkeputusan.

Pembangunan dalam suatu negara selain berdampak positifjuga berdampak negatif, seperti timbulnya daerah kumuh

(slum area)akibat pesatnya urbanisasi, polusi karena pesatnyaperkembangan industri, banyak ibu2 karier yg tidak dapatmengasuh dan memberikan asi secara optimal pdanaknya,masalah kesehatan jiwa yg menonjol danpenyalahgunaan obat.

Bila kita bicara tentang gizi maka terpikir oleh kita adalahsemua yg kita makan


9/15

.

Ditinjau dari aspek sosial budaya, Koentjaraningratmenyebutkan bahwa makanan yg kita makan dapat

dibedakan menjadi 2 konsep, yaitu nutrimen danmakanan.

Nutrimen adalah suatu konsep biokimia yg berarti zat-zatdalam makanan yg menyebabkan bahwa individu ygmemakannya dapat hidup dan berada dalam kondisi

kesehatan yg baik. Makanan dikatakan sebagai suatu konsep kebudayaan

yaitu merupakan bahan-bahan yg telah diterima dan diolahsecara budaya utuk dimakan, sesudah melalui prosespenyiapan dan penyuguhan yg juga secarabudaya,supaya dapat hidup dan berada dalam kondisi

kesehatan yg baik.


10/15

.

Makanansebagai salah satu aspek kebudayaan

sering ditentukan oleh keadaan lingkungan,misalnya wilayah pantai yg banyak pohon kelapa,maka jenis makanan yg dimakan banyakmengunakan santan/kelapa. Sedangkan wilayah yg

sebahagian besar daerahnya pekebunan,jenis dankomposisi makanan banyak yg terbuat sayur2anatau dikenal dengan lalapan.

Rasa makanan yg disukai suatu masyarakat juga

bervariasi.Ada sekelompok masyarakat yg menyukaimakanan rasanya manis, pedas asin, dsb.


11/15

Masyarakat yg menyukai rasa manis ditemukan pd

masyarakat pulau Jawa; makanan yg rasanya pedas

diminati di sumatera dan sulawesi, dsb.

Masalah distribusi makanan juga berbeda dengankeluarga yg lainnya.

Seorang ayah sbg pencari nafkah,harus diberi makan yglebihdibandingkan dgn anggota keluarga lain, baikkualitas, kuantitas maupun frekuensinya.

Ibu hamil tidak boleh makan sesukanya, punyaketerbatasan tertentu dimana terdapat pantang makananbagi ibu hamil.

Tamu dinggap raja sehingga mendapat makanan yg tidakbiasanya.

Anak mempunyai makanan khusus seperti bubur nasi,dsb.

Pembantu rumah tangga biasanya diberikan makanan ygrendah kualitasnya.


12/15

Berdasarkan hasil laporan penelitian gizi thn 1979, diIndonesia masih terdapat masalah2 gizi, bukan hanyamenyangkut gejala kelaparan dan kekurangan kalori2 protein

tetapi juga masalah kelebihan gizi.

Masalah kekurangan gizi bukan hanya disebabkanoleh faktor sosial ekonomi masyarakat, tapi berkaitanpula dengan faktor sosial budaya masyarakat setempat

Persepsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhanmasih belum sesuai. Menurut masyarakat kita yg disebut dgn makan adalah

makan sampai kenyang tanpa memperhatikanjenis,komposisi dan mutu makanan,pendistribusianmakanan dalam keluarga yg tidak didasarkan

kebutuhan utk pertumbuhan dan perkembangananggota keluarga, tapi berdasarkan pantangan2 ygharus diikuti oleh kelompok khusus, seperti ibu hamil,bayi, balita, dan sebagainya.


13/15

.

Masalah kelebihan gizi umumnya diderita oleh sekelompokmasyarakat yg mempunyai kemampuan ekonomi yg cukup

disamping faktor pola makan terhadap jenis makanan tertentu,juga ditentukan oleh faktor herediter.

Masalah kesehatan masyarakat, terutama masalah gizimempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit2 sepertianemia, pre eklampsia, diabetes melitus, perdarahan dan infeksidi masa kehamilan, busung lapar, dsb.

Untuk itu ibulah sasaran utama dalam usaha2 dalam perbaikangizi keluarga.

Kurangnya pengetahuan ibu tentang makanan yg mengandungnilai gizi tinggi, cara pengolahan, cara penyajian makanan danvariasi makanan yg dapat menimbulkan selera makan anggotakeluarganya, sangat berpengaruh dalam status gizi keluarga.

.


14/15

.

Agar seluruh tugas dan fungsi tenaga medis/perawat terlaksana

dgn baik, harus mengupayakan hubungan yg efektif dgnmasyarakat yaitu dengan komunikasi. Salah satu upaya yg dapat dilakukan oleh perawat agar dikenal

oleh masyarakat adalah ia harus mampu mempromosikandirinya dengan menampilkan kepribadian yg sesuai dgn nilaidan norma yg berlaku di masyarakat.

Perawat juga harus memahami bahwa masyarakatmerupakan bagian dari dirinya sehingga ia memilikikharismatik bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

Apabila masyarakat sudah menganggap perawat itu adalahorang yg patut di contoh/role model, maka mereka akan

melaksanakan hal2 yg diajarkan dan dianjurkan oleh petugaskesehatannya.


15/15

.

Agar dapat menampilkan kepribadian yg sesuai

dengan nilai dan norma yg berlaku di masyarakat,petugas kesehatan/perawat harus mempelajarisosial budaya masyarakat tersebut terlebih dahulu,

yg meliputi tingkat pengetahuan panduduk,struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaansehari2.

Selain itu juga meliputi pantangan norma dan nilai,

agama, bahasa, kesenian dan hal-hal lain ygberkaitan dengan wilayah masyarakat tersebut.

Documents

Aspek Sosial Budaya Yg Mempengaruhi Status Gizi