33
Ns. Hapipah, S.Kep

Askep Pada Masalah Kebutuhan Oksigenasi

Embed Size (px)

Citation preview

Ns. Hapipah, S.Kep.

Ada/tidaknya

riwayat ggn pernapasan (ggn hidung & tenggorokan) ex: Kondisi akibat luka/trauma, rematik akut, sinusitis akut, hipertensi dan kanker). Obstruksi nasal (kondisi akibat polip, hipertropi tulang hidung, tumor & influenza) & keadaan lain yg menyebabkan ggn pernapasan.

Infeksi

kronis dari

Sakit

hidung Sakit pada daerah sinus Otitis media Keluhan nyeri pd tenggorokan suhu tubuh hingga 38,5C.

kepala Lemas Sakit perut hingga muntah2 Faring berwarna merah Adanya edema

Apakah

batuk kering, berdahak, keras & kuat, atau berat. Apakah klien mengalami sakit tenggorokan saat batuk kronis & produktif, saat makan, merokok atau pada malam hari. Pengkajian sputum : warna, kejernihan, bercampur darah atau tidak. Pengkajian lingkungan :apakah berdebu, penuh asap & adanya kecendrungan mengakibatkan alergi.

Area

yg sakit Intensitas Luas Faktor yg menyebabkan rasa nyeri Perubahan nyeri dada dg perubahan posisi Ada/tidaknya hubungan nyeri dada dg inspirasi & ekspirasi.

INSPEKSI Tipe

jln napas (napas spontan mll hidung, mulut atau dg bantuan) Kebersihan jln napas (ada/tidaknya sekret,perdarahan, bengkak. Hitung frekuensi RR/menit Sifat pernapasan : torakal, abdominal atau kombinasi keduanya. Irama pernapasan (perbandingan inspirasi dg ekspirasi) Dalam atau dangkalnya pernapasan.

PALPASI Berguna

utk mendeteksi kelainan : nyeri tekan akibat luka, peradangan setempat, metastasis, tumor ganas, pleuritis, atau edema & benjolan pd dada. Palpasi utk menentukan besar, konsistensi, suhu, gerakan dinding dada saat inspirasi & ekspirasi.

PERKUSI Untuk

menilai normal atau tidaknya suara perkusi paru. Sonor : suara perkusi normal dug-dug Suara redup (ex : efusi pleura) Pekak : seperti suara perkusi paha (ex: rongga pleura terisi cairan nanah, tumor pd permukaan paru). Hipersonor : bila udara relatif lebih padat (ex: pneumotoraks) Timpani : adanya penimbunan udara dbwh area perkusi dang-dang-dang

AUSKULTASI Untuk

menilai adanya suara napas yaitu suara napas dasar & suara napas tambahan. Suara napas dasar : suara napas pd org dg paru yg sehat, seperti; Vesikuler : suara inspirasi lebih keras & tinggi Bronkhial : suara yg terdengar saat inspirasi & ekspirasi. Bronkovaskular : suara yg terdengar antara vesikuler & bronkhial, ketika ekspirasi mjd lbh panjang menyamai inspirasi.

PEMERIKSAAN LABORATURIUM Darah

lengkap : pemeriksaan Hb, leukosit Pemeriksaan sputum dg mikrokopis Uji resistensi dg kultur Memeriksa sel tumor dg pemeriksaan sitologi Klien dg pengobatan lama, pemeriksaan sputum dg periodik

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Rontgen

dada : melihat lesi paru pd TBC, deteksi adanya tumor, benda asing, edema paru, penyakit jantung & melihat struktur yg abnormal. Fluoroskopi : utk mengtahui mekanisme kardiopulmonum, sprt kerja jantung, diafragma & kontraksi paru. Bronkografi : utk melihat secara visual bronkus sampai cabang bronkus. Angiografi : utk membantu menegakkan diagnosis ttg keadaan paru, emboli, tumor paru, emfisema.

Endoskopi

: utk melakukan diagnostik dg cara mengambil sekret utk pemeriksaan, melihat lokasi kerusakan, biopsi jaringan, mengetahui adanya tumor, pemeriksaan sitologi, melikat letak tjdnya perdarahan. Radio isotop : utk menilai lobus paru, adanya emboli paru. Mediastinoskopi : endoskopi mediastinum utk melihat penyebaran tumor.

Berhubungan dengan : produksi sekret yg berlebihan & kental krn infeksi Immobilisasi, statis sekret, batuk tidak efektif krn CVA Efek sedatif dari obat, pembedahan (bedah toraks) Depresi refleks batuk Penurunan O2 dlm udara inspirasi ber