41
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA A. DATA UMUM Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi : 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. “G” 2. Alamat dan telepon : Grubug Jatisarono Nanggulan KulonProgo Yogyakarta 3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh 4. Pendidikan kepala keluarga : SMP 5. Komposisi kepala keluarga dan genogram No Nama Jenis Kelamin Hub dengan KK Umur Pendidik an Riwayat Imunisasi (LIL) 1 2 3 4 Tn. giyatno Ny. Suprapti An. Dina An. Dini Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Kepala keluarga IRT Anak Anak 34 thn 29 thn 3,5 3,5 SMP SMK PAUD _ - - Lengkap Lengkap *LIL: Lima Imunisasi Dasar Lengkap

askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA UMUM

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. “G”

2. Alamat dan telepon : Grubug Jatisarono Nanggulan KulonProgo

Yogyakarta

3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh

4. Pendidikan kepala keluarga : SMP

5. Komposisi kepala keluarga dan genogram

No NamaJenis

Kelamin

Hub dengan

KKUmur Pendidikan

Riwayat

Imunisasi

(LIL)

1

2

3

4

Tn. giyatno

Ny. Suprapti

An. Dina

An. Dini

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Kepala

keluarga

IRT

Anak

Anak

34 thn

29 thn

3,5

3,5

SMP

SMK

PAUD

_

-

-

Lengkap

Lengkap

*LIL: Lima Imunisasi Dasar Lengkap

Page 2: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

GENOGRAM (minimal 3 generasi)

Keterangan :

1. : Laki-laki

2. : Perempuan

3. : Klien

4. ------- : Tinggal serumah

6. Tipe keluarga : Keluarga ini adalah keluarga inti yang

terdiri dari ayah, ibu, dan

kedua anak perempuan.

7. Suku/bangsa : Keluarga Tn. “G” berasal dari Jawa asli

yaitu Grubug Jatisarono Nanggulan Kulonprogo

Yogyakarta, dan berbangsa Indonesia.

8. Agama : Semua keluarga Tn. “G” beragama Islam.

9. Status ekonomi keluarga :

Menurut Tn. “G” dan istrinya mengatakan pendapatan sehari-hari tidak

menentu kadang Rp: 25.000,-/hari, terkadang Rp: 30.000,-/hari. Istri dan

Tn. “G” mengatakan dengan pendapatan segitu hanya cukup untuk makan

sekeluarga saja dan untuk berbelanja lainnya tidak cukup lagi. Tn. “G”

mengatakan pekerjaan sehari-hari hanya sebagai buruh saja, terkadang

kerja di bengkel untuk menambah pemasukan sehari-hari, Tn. “G” juga

Page 3: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

mengatakan sejak istrinya lahir tidak lagi bekerja karena mengurus anak

kembarnya di rumah, kerena anaknya di rumah, jadi Tn. “G” harus bekerja

sendiri, sedangkan kedua anaknya masih kecil-kecil dan salah satu anaknya

yang berinisial An.”D” mengalami keterlambatan tumbuh kembang akibat

riwayat mengalami penyakit meningoencephalitis sejak lahir dan telah di

operasi pada usia 3 bulan.

10. Aktivitas rekreasi keluarga :

Tn. “G” mengatakan tidak pernah rekreasi kemana-mana, hanya terkadang

Tn. “G” pergi ke rumah mertuanya dengan mengajak istri dan kedua

anaknya. Selain pergi ketempat mertua, keluarga Tn. “G” apa bila ada

waktu senggang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarganya

dirumah dengan menonton tv bersama. Selain itu dimanfaatkan untuk

mengobrol atau bercanda bersama anak-anaknya.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga Tn. “G” termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan

anak prasekolah yaitu Tn. “G” memiliki anak kembar dimana keduanya

berusia 3,5 thn, anak yang pertama sekolah PAUD, sedangkan anak yang

kedua tidak sekolah karena mengalami keterbelakangan mental.

2. Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Keluarga Tn. “G” saat ini baru bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang

pakaian, dan papan serta kebutuhan untuk sekolah anaknya, sedangkan

untuk kebutuhan rekreasi mereka belum mempunyai waktu yang luang,

untuk kebutuhan kesehatan mereka memanfaatkan Puskesmas sebagai

tempat untuk berobat. Salah satu anak Tn. “G” mengalami keterlambatan

tumbuh kembang akibat penyakit meningoencephalitis yang diderita,

dimana sudah dilakukan operasi di RSUD Sardjito pada usia 3 bulan. Istri

Tn. “G” mengatakan jarang memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang

anaknya karena ketidak tahuan keluarga dalam merawat anaknya yang sakit

dan keterbatasan ekonomi keluarga.

Page 4: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

3. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Tn. “G” mengatakan semua keluarga saat ini dalam keadaan sehat, hanya

saja anak yang nomor dua mengalami gangguan tumbuh kembang dan

kekakuan pada tubuhnya akibat penyakit meningoencephalitis yang telah

dialami sejak lahir.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Tidak ada masalah, hanya sakit batuk pilek yang kadang-kadang terjadi.

Namun, pada anak kedua mempunyai riwayat penyakit meningoencephalitis

sejak kecil dan telah dioperasi pada usia 3 bulan

Tn. “G” dan istrinya mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit

menular dan menurun baik dari keluarga Tn. “G” dan dan istrinya seperti

hipertensi, jantung, TB paru, asma, dll.

C. Pengkajian lingkungan

1. Karakteristik rumah

a. Rumah milik sendiri, tipe rumah permanen, lantai rumah terbuat dari

kramik. Terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur namun tidak diberi sekat, 1

ruang keluarga sekaligus untuk ruang makan dan nonton tv, 1 dapur,

terdapat kamar mandi dan WC tetapi pisah dengan rumah, penerangan

dan ventilasi cukup. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan

keadaan cukup bersih dan penataan alat/prabot rumah tangga sederhana

yang cukup rapi

b. Sumber air bersih PAM, tempat penampungan air bersih tertutup.

Pengelolaan air minum dimasak.

c. Kebiasaan membuang sampah yaitu dengan di bakar.

2. Denah rumah

Secara geografis letak rumah keluarga Tn. “G” berada di desa Grubug

Jatisarono Nanggulan Kulonprogo Yogyakarta. Adapun denah rumah Tn.

“G” adalah sebagai berikut :

Page 5: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

3. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rumah Tn. “G” terletak di dusun Grubug Jatisarono Nanggulan. Jarak antar

rumah berdekatan sekitar 1-2 meter, sebagian besar masyarakatnya bermata

pencaharian yaitu sebagai buruh. Biasanya interaksi dilakukan antar warga

pada waktu pagi dan sore hari, ada rutinitas kegiatan di perkampungan

tersebut seperti ronda malam, ikut kerja bakti di kampung. Komunitas

mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan selalu dilaksanakan

oleh warga.

4. Mobilitas dan geografis keluarga

Keluarga asli penduduk Grubug jatisarono dan rumah milik pribadi dan

telah ditempati sejak berumah tangga sampai sekarang, tempat tinggalnya

berdampingan dengan orang tua dan saudara lainnya Tn. “G” bekerja

sebagai buruh dan terkadang kerja di bengkel motor.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga biasanya kumpul pada malam hari, terutama pada saat makan

malam.

RUANG TAMU

KAMAR I

KAMAR II

RUANG TENGAH

DAN RUANG MAKAN dan

TV

DAPUR

Page 6: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Keluarga Tn. “G” termasuk dalam anggota masyarakat yang aktif dalam

megikuti kegiatan di masyarakat, dengan keluarga di lingkungan sekitar

saling berinteraksi dengan baik. Keluarga berkumpul jika terdapat acara

seperti acara pernikahan, lebaran, gotong royong, dll. Kegiatan di

masyarakat cukup banyak meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK

dll. Keluarga biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan

RT dan pengajian.

6. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah

kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan

bersama untuk mencari jalan keluarnya, dukungan dari masyarakat cukup

baik dimana sesama warga sering bertukar informasi dan saling mendukung,

kader di desa juga aktif di dalam kegiatan kesehatan di desa.

Saat ini anggota keluarga dalam keadaan sehat, hanya saja anak kedua dari

Tn. “G” mengalami gangguan mental, Keluarga juga memiliki fasilitas

kendaraan pribadi berupa sepeda motor yang dapat digunakan untuk menuju

fasilitas kesehatan, fasilitas terdekat kerumah keluarga adalah puskesmas,

dari rumah keluarga ke puskesmas kurang lebih 2 km, dukungan psikologis

dari keluarga sangatlah besar, ditunjukkan dengan anggota keluarga yang

lain seperti kakak, dan orang tua keluarga untuk membawa anaknya ke

pelayanan kesehatan untuk berobat.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Di antara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam

keluarga Tn.“G” komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa jawa,

komunikkasi antar anggota keluarga lancer. Dalam menghadapi suatu

permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan musyawarah keluarga

sebelum diputuskan suatu permasalahan. Untuk anak-anak Tn.”G” masih

berusia 3,5 tahun sehingga belum bisa memberikan pendapat terlebih lagi

Page 7: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

anak Tn.”G” yang nomor dua mengalami gangguan mental sehingga belum

dapat berkomunikasi.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan dua

orang anak yang satu sama lain saling memerhatikan. Pengendali keluarga

adalah Tn. “G” sebagai kepala keluarga. Dalam keluarga Tn. “G” antara istri

dengan suami memiliki kekuatan yang sama terutama dalam mengendalikan

anak ataupun suami dalam mengendalikan istri dan sebaliknya. Selain itu

adanya dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan

ditanamkannya sikap saling menyayangi dan saling membantu sangat

menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah keluarga.

3. Struktur peran

Pada Keluarga Tn. “G”, Suami berperan sebagai kepala rumah tangga dan

pencari nafkah utama, istri sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh dan

membesarkan anak di rumah. Anak pertama sekolah PAUD, dan anak kedua

belum sekolah.

4. Nilai dan norma keluarga

Dalam keluarga ini memiliki Nilai-nilai dan norma menghormati orang tua

dan anak-yang lebih kecil harus menghormati yang lebih tua. Keluarga Tn.

“G” juga menganut nilai dan norma Jawa dan menganut agama islam,

apabila dari anggota keluarga Tn. “G” sakit biasanya tidak langsung di

bawah ke pelayanan kesehatan hanya saja keluarga membeli obat di apotik

terdekat.

E. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga Tn. “G” hidup dengan rukun, dengan penuh kasih sayang dan

perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.

2. Fungsi sosialisasi

a. Hubungan antar Anggota Keluarga

Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.

Page 8: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

b. Hubungan dengan Orang Lain

Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa dan

tolong menolong. Jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan

tetangga untuk sekedar ngobrol.

c. Kegiatan Organisasi Sosial

Keluarga Tn. “G” sering mengikuti kegiatan di masyarakat cukup banyak

meliputi Arisan RT, pengajian, pertemuan PKK dll. Keluarga biasanya

mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut terutama arisan RT dan pengajian.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a. Kemampuan mengenal masalah :

Keluarga mengatakan kurang mampu mengenal masalah kesehatan

tentang penyakit meningoencephalitis. Hali ini ditunjukan dengan

keluarga kurang memahami cara merawat anak “D” dengan

meningoencephalitis. Keluarga juga tidak mengetahui bahwa pentingnya

An.”D” harus mendapat pengobatan atau terapi yang rutin untuk

merangsang tumbuh kembang anaknya.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan:

kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena

keluarga tidak mengetahui tentang masalah yang terjadi pada penyakit

meningoencepalitis. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam memberikan pengobatan dan perawatan kepada

An.”D” selama dirumah. Keluarga mengatakan An.”D” selalu diantar ke

dukun anak untuk dilakukan pemijatan karena tubuh anaknya mengalami

kekakuan. Keluarga tidak berani melakukan pemijatan kepada anaknya

sendiri karena merasa takut akan kondisi anaknya semakin memburuk.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit :

keluarga mengatakan dulu jika Tn. “G” ataupun istrinya mengalami

kondisi fisik yang menurun tetapi masih dalam taraf ringan, keluarga

hanya membeli obat di apotik saja karena keterbatasan dana. Namun

setelah mendapat bantuan dari pemerintah, apabila keluarga mengalami

masalah kesehatan yang dirasakan perlu berobat maka keluarga akan

Page 9: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

membawa berobat ke dokter atau perawat praktek swasta atau fasilitas

kesehatan (Puskesmas), kalau perawatan dirumah keluarga mengatakan

tidak begitu paham.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:

Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungannya. Pada saat

kunjungan rumah dalam keadaan cukup bersih.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan:

Bila sakit ringan klien hanya membeli obat di apotik terdekat.keluarga

juga mengatakan jika kondisi anaknya terganggu keluarga membawa An.

“D” untuk diperiksakan ke Puskesmas. Namun keluarga juga

mengandalkan dukun dalam pengobatan anaknya.

4. Fungsi reproduksi

Tn. “G” berusia 34 tahun dan Ny. “P” berusia 29 tahun merupakan usia

produktif dimana telah mempunyai 2 orang anak perempuan (anak

kembar) dengan umur 3,5 tahun. Saat ini keluarga menggunakan

kontrasepsi suntik per 3 bulan.

5. Fungsi ekonomi

a. Tulang Punggung

Tn. ”G” merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang

kebutuhan ekonomi.

b. Penghasilan Keluarga

Penghasilan Tn. “G” yaitu dari hasil buruh dan bekerja di bengkel untuk

membiayai kehidupan keluarga sehari-hari dan mencukupi kebetuhan

hidup keluarga. Pendapatan Tn. ”G” sekitar Rp. 25.000,- – Rp. 30.000,-

perhari.

F. Stres dan koping keluarga

1. Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stresor jangka panjang :

Stresor yang dirasakan keluarga Tn. ”G” adalah kondisi anaknya yang

kedua yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang akibat penyakit

Page 10: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

meningoencephalitis yang diderita sejak lahir. Namun Tn. “G”

mengatakan sudah menerima dengan keadaan anaknya yang mengalami

tumbuh kembang.

b. Stressor jangka pendek :

Stresor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. ”G” adalah kondisi

tubuh anaknya yang kedua yang mengalami kekakuan akibat penyakit

meningoencephalitis yang diderita sejak lahir. Namun Tn. “G”

mengatakan sudah menerima dengan keadaan anaknya yang mengalami

tumbuh kembang.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Keluarga Tn.“G” mampu berespon dengan stresor tersebut dengan baik

terbukti keluarga bisa menerima kondisi yang dialami dan memeriksakan

kondisi kesehatan anaknya ke Puskesmas.

3. Strategi koping yang digunakan

Tn. “G” dan istrinya mengatakan akan tetap merawat anaknya dengan penuh

kasih sayang sama seperti merawat kakaknya, meskipun anak yang kedua

mengalami gangguan mental tetapi keluarga tetap sayang dengan anaknya

dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya.

4. Strategi adaptasi disfungsional :

Karena kondisi keuangan yang terbatas serta Tn. “G” juga untuk melakukan

terapi penyinaran pada anaknya yang dilakukan di RSUD Wates dirasa jauh

dan waktu untuk mengantri lama sehingga keluarga merasa tidak perlu

memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (RSUD Wates untuk dilakukan

penyinaran)

G. Pemeriksaan fisik

Tn.W:

1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi,

composmentis

2. Tinggi badan : 165cm

3. Berat badan : 60 kg

Page 11: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

4. LLA : -

5. Tekanan darah: 130/90 mmHg

6. Nadi : 88x/m

7. Respirasi : 20 x/mnt

8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)

a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, muka

klien tampak tirus.

b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,

konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik

c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya

sekret purulen.

d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak

tampak. Lobang hidung klien tampak simetris

e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.

f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak

adanya pembesaran tyroid

g. Dada

Pulmo:

Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,

Palpasi : Tidak teraba adanya massa

Perkusi : Suara sonor

Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:

Inspeksi : tidak terkaji

Palpasi : tidak terkaji

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : S1-S2 reguler

h. Abdomen

Inspeksi : Abdomen supel, datar,

Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar

16 – 20x/ menit

Page 12: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Perkusi : -

Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.

i. Inguinal:

Tidak ada kelainan

j. Genetalia

Tidak ada kelainan pada genatalia.

k. Ekstrimitas

Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak

ada lesi.

Kekuatan otot = Edema:

5 5

5 5

l. Kulit :

Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

Ny.S:

1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi, composmentis

2. Tinggi badan : 150 cm

3. Berat badan : 64 kg

4. LLA : -

5. Tekanan darah : 110/80 mmHg

6. Nadi : 92 x/m

7. Respirasi : 20 x/mnt

8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)

a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, rambut

warna hitam panjang.

b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,

konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik

c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya

sekret purulen.

- -

- -

Page 13: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak

tampak. Lobang hidung klien tampak simetris

e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.

f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak

adanya pembesaran tyroid

g. Dada

Pulmo:

Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,

Palpasi : Tidak teraba adanya massa

Perkusi : Suara sonor

Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:

Inspeksi : tidak terkaji

Palpasi : tidak terkaji

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : S1-S2 reguler

h. Abdomen

Inspeksi : Abdomen supel, datar,

Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar

16 – 20x/ menit

Perkusi : -

Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.

i. Inguinal:

Tidak ada kelainan

j. Genetalia

Tidak ada kelainan pada genatalia.

k. Ekstrimitas

Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak

ada lesi.

Page 14: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Kekuatan otot = Edema:

5 5

5 5

l. Kulit :

Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

An.DA:

1. Keadaan umum : Segar, tampak rapi,

composmentis

2. Tinggi badan : - cm

3. Berat badan : 12,5 kg

4. LLA : -

5. Tekanan darah: - mmHg

6. Nadi : 94x/m

7. Respirasi : 24 x/mnt

8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)

a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, warna

rambut hitam, rambut kesan lurus.

b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,

konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik.

c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya

sekret purulen.

d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak

tampak. Lobang hidung klien tampak simetris

e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.

Gigi kesan lengkap

f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak

adanya pembesaran tyroid

g. Dada

Pulmo:

Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,

- -

- -

Page 15: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Palpasi : Tidak teraba adanya massa

Perkusi : -

Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:

Inspeksi : tidak terkaji

Palpasi : tidak terkaji

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : S1-S2 reguler

h. Abdomen

Inspeksi : Abdomen supel, datar,

Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar.

Perkusi : -

Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.

i. Inguinal:

Tidak ada kelainan

j. Genetalia

Tidak ada kelainan pada genatalia.

k. Ekstrimitas

Klien bisa menggerakkan ekstremitas bagian atas dan bawah, tidak

ada lesi.

Kekuatan otot = Edema:

5 5

5 5

l. Kulit :

Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

An.DI:

1. Keadaan umum : lemah, tampak rapi,

composmentis

2. Tinggi badan : - cm

3. Berat badan : 6,9 kg

- -

- -

Page 16: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

4. LLA : -

5. Tekanan darah: - mmHg

6. Nadi : 98 x/mnt

7. Respirasi : 26 x/mnt

8. Pemeriksaan Sistematik (Cephalo-caudal)

a.Kepala : Kepala Mesochepal, persebaran rambut merata, warna

rambut hitam, rambut kesan lurus. Terdapat bekas luka

operasi

b. Mata : Mata klien tampak tidak ada sekret,

konjungtiva tak tampak anemis, sklera tak ikhterik.

Mata simetris.

c.Telinga : Telinga klien tampak simetris, tidak tampak adanya

sekret purulen.

d.Hidung : Hidung klien tampak tidak ada sekret, darah tidak

tampak. Lobang hidung klien tampak simetris

e.Mulut dan tenggorokan : Tak Tampak Candidiasis di rongga mulut.

Gigi kesan lengkap, tampak mengeluarkan air liur.

f. Leher : Tidak tampak adanya peningkatan JVP, tidak tampak

adanya pembesaran tyroid

g. Dada

Pulmo:

Inspeksi : Pengembangan dada tampak simetris,

Palpasi : Tidak teraba adanya massa

Perkusi : -

Auskultasi : Suara paru vesikuler

Cardio:

Inspeksi : tidak terkaji

Palpasi : tidak terkaji

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : S1-S2 reguler

h. Abdomen

Page 17: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Inspeksi : Abdomen supel, datar,

Auskultasi :Terdengar peristaktik usus, bising usus terdengar.

Perkusi : -

Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan.

i. Inguinal:

Tidak ada kelainan

j. Genetalia

Tidak ada kelainan pada genatalia.

k. Ekstrimitas

Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak

lurus. Tubuh kesan membungkuk. Refleks babinsky (+).

Kekuatan otot = Edema:

5 5

5 5

l. Kulit :

Warna kulit putih, turgor kulit baik, kulit tampak lembab.

H. Harapan keluarga

Keluarga Tn. ’’G ‘’  berharap anak kedua dari keluarga Tn. ‘’G’’ bisa

cepat sembuh, Keluarga sangat mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini

berkunjung ke rumah bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan atau

informasi kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan

keluarga khususnya pada adaknya yang lagi mengalami gangguan mental.

Keluarga merasa senang bisa dikunjungi tenaga kesehatan dan berharap

kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan. Tn. ’’G’’ juga berharap

anggota keluarganya selalu diberikan kesehatan.

- -

- -

Page 18: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

FORMAT ANALISA DATA

NO TGL/ JAM

DATA MASALAH Kemungkinan penyebab

1. DS: Keluarga mengatakan klien

mengalami kelainan sejak lahir dan mengalami keterlaambatan dalam tumbuh kembangnya.

Keluarga mengatakan kurang memahami mengenai penyakit yang diderita An. “DI”

Keluarga mengatakan tidak mengetahui secara pasti mengenai cara merawat An.”DI” dirumah

Ny.“S” mengatakan An.”DI” mendapat terapi penyinaran di RSUD Wates 1 kali namun tidak dilnjutkan karena merasa anaknya tidak ada perubahan.

Keluarga mengatakan sering membawa An.”DI” ke dukun untuk dipijat

DO: An.”DI” usia 3,5 tahun Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak

lurus. Tubuh kesan membungkuk.

Refleks babinsky (+). Tugas perkembangan anak :fail BB: 6,9 kg Pendidikan keluarga yaitu SMP

dan SMK An.”DI” terlihat digendong

ibunya dengan posisi menekuk

Menejemen rejimen terapeutik keluarga tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.

2. DS: Keluarga klien mengatakan

anaknya mengalami kekakuan pada tangan dan kakinya.

Ny.“S” mengatakan sering menggendong An. “DI” dengan posisi yang sama.

Ny.“S” mengatakan jarang memijat anaknya karena merasa

Gangguan mobilitas fisik

Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit

Page 19: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

takut terjadi sesuatu pada anaknya karena Ny.“S”tidak mengetahui cara memijat dengan benar.

Ny.“S” mengatakan An.”DI” mendapat terapi penyinaran di RSUD Wates 1 kali namun tidak dilnjutkan karena merasa anaknya tidak ada perubahan.

DO: An.”DI” usia 3,5 tahun Ekstremitas kesan hemiparese. Ektremitas An. “DI” kesan tak

lurus. Tubuh kesan membungkuk.

Refleks babinsky (+). An.”DI” terlihat digendong

ibunya dengan posisi menekuk

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NoDiagnosa Keperawatan

1

2.

Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G”

merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).

FORMAT PENAPISAN MASALAH

Page 20: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Diagnosa: Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan

dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah

kesehatan pada An.”DI”.

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN1. Sifat masalah

a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3

b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1

3 1 1 Merupakan masalah kurang/tidak sehat dan telah telah berlangsung sejak lama dan menghambat tumbang anak dan memerlukan intervensi segera

2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0

2 2 2 Keluarga siap menerima informasi dengan pendidikan SMP dan SMK dengan usia yang masih produktif yaitu 34 tahun dan 29 tahun

3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1

3 1 1 Masalah sudah lama dialami oleh keluarga dan keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)

4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera

ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera

ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0

2 1 1 Bila tidak segera ditangani

memungkinkan penyembuhan lama dan memperburuk kondisi anak.

Total skor 5

Page 21: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

Diagnosa: Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit

(An.”DI”).

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN1. Sifat masalah

a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) : 3

b. Ancaman kesehatan/ resiko : 2c. Keadaan sejahtera/ potensial : 1

3 1 1 Merupakan masalah kurang/tidak sehat dan telah telah berlangsung sejak lama dan menghambat tumbang anak dan memerlukan intervensi segera

2. Kemungkinan masalah dapat diubaha. Mudah : 2b. Sebagian : 1c. Tidak dapat : 0

1 2 1 Keluarga tidak mengetahui cara merawat An.”DI” yang benar

3. Potensi masalah untuk dicegaha. Tinggi : 3b. Cukup : 2c. Rendah : 1

3 1 1 Masalah sudah lama dialami oleh keluarga dan keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif) dalam penyuluhan dan penatalaksanaan

4. Menonjolnya masalaha. Masalah berat dan harus segera

ditangani : 2b. Ada masalah, tidak perlu segera

ditangani : 1c. Masalah tidak dirasakan : 0

2 1 1 Bila tidak segera ditangani

memungkinkan penyembuhan lama dan memperburuk kondisi anak.

Total skor 4

Page 22: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Intervensi1. Managemen

regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.

Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan diharapkan keluarga Tn. “G” dapat mengembangkan perilaku managemen kesehatan yang tepat untuk An.”DI”

Khusus :-Keluarga mengetahui tentang penyakit meningoencephalitis, tanda dan gejala, komplikasi, prognosa dan perawatannya

-Keluarga mengerti pentingnya perawatan kesehatan yang tepat untuk An.”DI”

-Keluarga mampu mengenal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan untuk An.”DI”

1. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.

2. Gali pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami An.”DI” dan cara perawatanya

3. Berikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit meningoencephalitis: pengertian, tanda gejala dan upaya pencegahan.

4. Berikan penyuluhan mengenai komplikasi yang muncul dari penyakit meningoencephalitis

5. Jelaskan tentang perlunya minum obat secara teratur dan benar sesuai dosis dan waktu.

6. Anjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).

Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan diharapkan mobilitas fisik An. “DI” dapat kembali normal

Khusus :-Keluarga mengetahui tentang penyakit meningoencephalitis, tanda dan gejala,

1. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.

2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pijat balita

3. Demonstrasikan tentang pijat balita kepada keluarga

4. Minta keluarga untuk mendemonstrasikan mengenai

Page 23: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

komplikasi, prognosa dan perawatannya

-Keluarga mengerti pentingnya perawatan kesehatan yang tepat untuk An.”DI”

-Keluarga mampu mengenal dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan untuk An.”DI”

pijat balita yang telah diajarkan5. Motivasi keluarga untuk

melakukan pijat balita secara rutin dan benar

6. Anjurkan keluarga untuk merubah kebiasaan dalam menggendong An. “DI”

7. Ajarkan keluarga tentang teknik ambulasi

8. Kaji kemampuan An. “DI” dalam mobilisasi

9. Latih An. “DI” dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

10. Dampingi dan Bantu An. “DI” dan keluarga saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs An. “DI”

11. Berikan alat Bantu jika An. “DI” memerlukan.

12. Ajarkan keluarga bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

Page 24: askep keluarga kebutuhan khusus.doc
Page 25: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf1 Jumad

31/8/12

09.00 wib

Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.

1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.

2. Menggali pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami An.”DI” dan cara perawatanya

3. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit meningoencephalitis: pengertian, tanda gejala dan upaya perawatan dirumah.

4. meminta keluarga untuk menjelaskan kembali mengenai meningoecephalitis dan cara perawatan dirumah

5. Anjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.

S: Keluarga mengucapkan terimakasih

karena telah diperhatikan Keluarga mengatakan telah memahami

cara merawat anaknya dengan baik dan benar

Keluarga mengatakan akan merawat anaknya sesuai dengan yang telah disampaikan

. O:keluarga Tn. “G” dapat menerima

informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.

Keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara merawat anaknya.

A:tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang meningoencephalitis dan cara perawatan dirumah

P:Merencanakan tentang pertemuan berikutnya untuk membahas kemungkinan komplikasi yang muncul hari sabtu 01/09/12

Melly

Page 26: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

2. Jumad 31/8/1209.30 wib

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).

1. Membina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut.

2. Mengkaji kemampuan An. “DI” dalam mobilisasi

3. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pijat balita

4. Mendemonstrasikan tentang pijat balita kepada keluarga

5. Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan mengenai pijat balita yang telah diajarkan

6. Memotivasi keluarga untuk melakukan pijat balita secara rutin dan benar

S: Keluarga mengucapkan terimakasih

karena telah diperhatikan Keluarga mengatakan telah memahami

cara melakukan pijat balita Ny.”S” mengatakan masih merasa takut

tp akan mencoba melakukan pijat kepada anaknya

O:keluarga Tn. “G” dapat menerima informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.

Keluarga dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan kembali mengenai cara pijat balita sesuai dengan yang disampaikan

A: tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang cara melakukan pijat balita

P:Rencanakan tentang pertemuan berikutnya yaitu validasi atas pijat balita dan ajarkan keluarga cara teknik ambulasi pada An. “DI” hari sabtu 01/09/12

Lutfi

Page 27: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

3. Sabtu 01/9/12

11.30 wib

Managemen regimen terapeutik keluarga tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.”G” mengenal masalah kesehatan pada An.”DI”.

1. Melakukan validasi kembali pada Ny.”S” mengenai penyakit meningoencepalitis dan cara perawatannya

2. Menjelaskan tentang perlunya minum obat secara teratur dan benar sesuai dosis dan waktu.

3. Menganjurkan keluarga untuk tetap memanfaatkan fasilitas kesehatan etiap kali ada masalah kesehatan di keluarga, khususnya An.”DI”.

S: Keluarga mengatakan akan lebih

memperhatikan kondisi kesehatan anaknya

Keluarga akan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang kesehatan anaknya

Keluarga mengatakan akan merawat anaknya sesuai dengan yang telah disampaikan

. O:keluarga Tn. “G” dapat menerima

informasi (mengangguk-angguk) dan bertanya lebih lanjut tentang cara merawat anak “DI”.

Keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara merawat anaknya.

A:tujuan tercapai yaitu Keluarga mengetahui tentang meningoencephalitis dan cara perawatan dirumah

P:Hentikan Intevensi

Melly

4. Sabtu 01/9/12

11.45 wib

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmam

1. Melakukan validasi kembali pada Ny.”S” mengenai kegiatan pijat balita sudah dilakukan

2. Memotivasi keluarga untuk melakukan pijat balita secara rutin dan benar

S: Ny. “S” mengatakan telah melakukan

pijat kepada anaknya pada pagi hari Ny. “S” mengatakan merasa senang

karena bisa memijat anaknya sendiri Keluarga mengatakan telah memahami Lutfi

Page 28: askep keluarga kebutuhan khusus.doc

puan keluarga Tn.”G” merawat/ menolong anggota keluarga yang sakit (An.”DI”).

3. Menganjurkan keluarga untuk merubah kebiasaan dalam menggendong An. “DI”

4. Mengajarkan keluarga tentang teknik ambulasi

5. Melatih An. “DI” dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

6. Mendampingi dan Bantu An. “DI” dan keluarga saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs An. “DI”

7. Mengajarkan keluarga bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

cara melakukan pijat balita Ny.”S” mengatakan memijat anaknya

lagi dan rutinO:An. “DI” terlihat tidur lelap

Ny. “S” terlihat senyum saat menceritakan pengalamannya memijat anaknya sendiri

A: tujuan tercapai sebagian yaitu Keluarga mengetahui tentang cara melakukan pijat balita

P:Rencanakan tentang pertemuan berikutnya

yaitu validasi atas pijat balita pada An. “DI” hari sabtu 03/09/12