Author
elman-billonx
View
107
Download
6
Embed Size (px)
ASKEP KELUARGA Tn. P DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pengkajian Tanggal : 09 September 2013
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tn. H
2. Usia : 48 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Perkerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Jln. Jamin ginting, Gg.panegara
b. Komposisi anggota keluarga
No Nama
(Inisia)
Jenis
Kelamin
Hubungan dg
KK
TTL/
Umur
Pendidika
n
Pekerjaan
1. Ny. T Perempuan Ibu 47 tahun SMA IRT
2. An. A Laki-laki Anak 18 tahun SMA _
3. An. R Laki-laki Anak 14 tahun SMP _
4. An. E Laki-laki Anak 10 tahun SD _
d. Tipe keluarga
Keluaga Tn. H memiliki kelurga dengan tipe keluarga besar (Extended Family) adalah
keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yan masih mempunyai hubungan darah.
8. Suku
Tn. H berasal dari suku jawa, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan
bahasa jawa. Keyakinan keluarga Tn. H adalah apabila Tn. H atau salah satu anggota
keluarganya ada yang sakit maka harus minum obat warung dan bila tidak kunjung
sembuh baru pergi ke puskesmas.
9. Agama
Semua anggota keluarga Tn. H menganut agama islam dan taat beribadah dan
menjalankan perinah Tuhan YME. Tn. H hanya sholat di mesjid .
10. Status Sosial ekonomi keluarga
Tn. H Bekerja sebagai buruh dan di bantu oleh istri bekerja sebagai wiraswasta
dengan penghasikan perbulan sebesar Rp. 3.700.000.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. H jarang sekali melakukan rekreasi ketempat hiburan, rekreasi hanya berkumpul
dengan keluraga.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
a. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
b. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
d. Menyesuaikan kembali hubungan pernikahan
e. Melanjutkan keharmonisan pernikahan
f. Merencanakan kegiatan yang akan datang
g. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
h. Tetap menjaga komunikasi
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi kebutuhan
perkembangan individu.
14. Riwayat keluarga inti
Ny, T mengatakan punya penyakit keturunan. Ny.T dan suaminya asli dari jawa dan
tinggal di medan, dan anak-anaknya tinggal bersama keluraga . Anak-anaknya tidak
mempunyai riwayat penyakit.
15. Riwayat keluarga sebelumnya
Ketika suami dan Tn.H baru menikah mereka tinggal dimedan . Riwayat orang tua
dan pihak suami/istri tidk memiliki kebiasaan kawin cerai, pemabuk, ataupun
berjudi.Serta tidak memiliki penyakit yang menular.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
Luas tanah rumah Tn, H 9 X 5 meter berserta luang bangunan tipe rumah semi
permanen . Hanya terdiri dari 5 ruangan, ruangan depan untuk ruang TV untuk
bersama, dua kamar tidur, satu ruang makan ,dan ruangan samping untuk dapur juga
kamar mandi. Lantai rumah tampak bersih, hal ini terlihat tidak ada kotoran pada
lantai dan Ny.S membersihkan rumah setiap pagi. Lantai rumah terbuat dari semen
dengan kramik, dan tidak berkramik pada bagian samping yaitu ruang dapur dan toilet
lantai tampak licin. Jendela ada pada bagian ruang tamu dan kamar bagian depan
rumah Ny. S cahaya matahari yang masuk ke rumah Ny.S cukup, di himpit oleh
rumah tetangganya dikiri dan kanan. Depen rumah ada jalan yang hanya dapat dilalui
oleh motor lalu rumah tenangganya. Terdapat taman kecil di depan teras rumah Ny.S
yang belum tertata rapih.
Denah Rumah Ny.S
Luas rumah: 4x 9 meter
tetangga
tetangga
1 2 3
4 5 6
Keterangan :
1. Toilet
2. R. Makan
3. R. Kamar
4. R.. dapur
5. R. Kamar
6. R. Tamu.
17. Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari beragam macam suku yang berbeda,
tetapi hubungan antar tetangga cukup baik, keluarga sering terlihat duduk bersama-
sama di waktu siang dan sore hari. Dan ada beberapa tetangga yang rumahnya dekat
dengan Tn.H memiliki penyakit hipertensi juga.
TETANGGA
18. Mobilitas geografis keluarga
Sejak suami dan Tn,H menikah, mereka tinggal di medan.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Setiap hari, namun biasanya pada malam hari. Tn H berkumpul dengan keluarganya,
selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga Ny. T juga berinteraksi sangat
baik dengan masyarakat disekitar
20. Sistem pendukung keluarga
Pada saat dilakukan pengkajian, semua anggota keluarga Tn, H dalam keadaan sehat.
Anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga Tn. H. S memiliki
sarana MCK, dan sumber air bersih.
IV. Sturuktur Keluarga
21. Pola komunikasi keluarga:
Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Indonesia. Pola komunikasi
yang digunakan adalah pola lomunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas
menyampaikan keluhannya. Bila ada masalah, mereka selalu membicarakanya
bersama. Komunikasi antar keluarga setiap hari, walaupun anak-anaknya berkerja, ia
masih sempat meluangakan waktu istirahatnya pada malam hari untuk berkumpul.
Jika ada yang tidak sesuai, anggota keluarga menyamapaikan secara terbuka.
22. Struktur kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah TnH namun sebelum mengambil keputusan
terlebih dahulu mendiskusikanya kepada anak-anaknya karena sudah dewasa.
23. Struktur peran
Peran Ny. S adalah seorang Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga, seperti
memasak dan mengatur keuangan keluarga. Anak pertama sampai anak ke empat
sudah berumah tangga, sehingga mereka sibuk dengan peran menjadi orangtua.
Sedangkan anaknyya yang kelima dan keenam bekerja sebagai karyawan.
24. Nilai dan norma keluarga
Saling menghormati antara keluarga adalah saling menghormati antar anggota
keluarga satu dengan yang lainya dan menghormati yang lebih tua. Nilai yang ada
dikeluarga merupakan gambaran nilai agama yang dianutnya (islam), tidak terlihat
adanya konflik dalam nilai, dan tidak ada kebiasaan budaya yang dilakukan keluarga
dalam menggunakan nilai yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Ny. S saling menyanyangi dan memberikan perhatian satu
sama lain. Keluarga Ny. S selalu memberikan dukungan apa yang dilakukan oleh
anggota keluarganya dan diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan.
26. Fungsi Sosialisasi
Interaksi anggota keluarga terjalin dengan baik, masing-masing pasangan saling
menghormati dan menerapakan sopan santun dalam berperilaku, Ny. S menekankan
perlunya berinteraksi dengan orang lain.
27. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga sebenarnya sudah mengetahui tentang kondisi Ny.S yang mengalami
hipertensi dan kondisi An. A yang epilepsy. Setelah Ny. S periksa ke puskesmas
diketehui tekenan darahnya 170/110 mmHg dan kondisi An. A yang jarang kumat.
b. Kemampuan keluarga memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
Keluarga cukup peka terhadap anggota keluarganya yang sakit, namun terkadang
masalh kesehatan itu dianggap sepele. Jika ada yang sakit diantara keluarga, keluarga
hanya memberi obat di warung, namun keluarga tetap berusaha mencari pengobatan
ke puskesmas jika penyakit yang di derita keluarga tidak sembuh-sembuh.
c. Kemampuan keluarga melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga mengenai penyakit terbatas, jika anggota keluarga ada yang
sakit dan sekitarnya belum terlalu parah biasanya keluarga cukup menganjurkan untuk
beristirahat dan biasanya membeli atau menyediakan obat-obatan yang dibeli
diwarung.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan membuat keluarga sehat,
keluarga juaga menyadari lingkungan yang padat akan mempengaruhi kesehatan.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas yang ada di sekitar
rumahnya. Fasilitas yang terjangkau oleh keluarga seperti puskesmas karena jaraknya
yang dekat dari rumah.
28. Fungsi Reproduksi
Ny. S sudah masuk dalam tahap menopause
29. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. S mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari hasil
kontrakan dan penghasilan An. A dan An.A.
VI. Stress dan Koping Keluarga
30. Stresor Jangka Pendek
Kebutuhan hidup yang terus meningkat dan harga bahan pokok yang mahal. Klien
mengatakan makan seadanya saja, seperti hanya dengan tahu atau tempe dan sayuran.
31. Stresor Jangka Panjang
Ny. S mengatakan takut terjadi penyakit yang tiba-tiba menyerang keluarganya.
32. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Untuk mengatasi semua masalah yang dihadapi, keluarga hanya beusaha
membicarakan masalah dan saling memberikan nasehat.
33. Strategi Koping yang di Gunakan
Jika ada masalah dalam keluarga Ny. S menyelesaikanya dengan berdiskusi dengan
anak-anaknya.
34. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian dalam keluarga Ny.S tidak pernah menggunkan kekerasan
dalam menyelesaikan masalah.
35. Harapa keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu
memberikan pelayanan kesehatan, tidak membeda-bedakan dalam memberikan
pelayanan antara masyarakat miskin dengan yang kaya.
36. Pemeriksaan fisik
No Komponen Ny.S An. A An. A
1. Kepala Rambut pendek,
lurus, bersih tidak
ada kelainan.
Rambut hitam,
pendek, lurus, tidak
ada kerontokan,
tidak ada ketombe,
bersih tidak ada
luka.
Rambut hitam,
pendek lurus, tidak
ada kerontokan, ada
ketombe, kotor,
tidak ada luka
2. Mata Sklera tidak ikterus,
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
peradangan, visus
normal.
Sklera tidak ikterus,
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
peradangan, visus
normal.
Sklera tidak ikterus,
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
peradangan, visus
normal.
3. Telinga Bersih, tidak ada
serumen dan tidak
ada luka.
Bersih, tidak ada
serumen dan tidak
ada luka.
Bersih, tidak ada
serumen dan tidak
ada luka.
4. Hidung Bersih, tidak ada
secret, tidak ada
Bersih, tidak ada
secret, tidak ada
Bersih, tidak ada
secret, tidak ada
kelainan. kelainan. kelainan.
5. Mulut Stomatitis tidak
ada, terlihat bersih
karang gigi tidak
ada.
Stomatitis tidak ada,
terlihat bersih
karang gigi tidak
ada.
Stomatitis tidak ada,
terlihat bersih, karang
gigi tidak ada.
6. Leher dan
tenggorokka
n.
Nyeri tekan (-),
pembesaran
kelenjar limfe dan
tiroid tidak ada,
kesulitan menelan
tidak ada.
Nyeri tekan (-),
pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid tidak
ada, kesulitan
menelan tidak ada.
Nyeri tekan (-),
pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid tidak
ada, kesulitan
menelan tidak ada.
7. Dada dan
paru
Pergerakkan dada
simetris, vesikuler,
sonor seluruh
lapisan paru, ronkhi
(-), mengi (-),
stridor (-), tidak ada
penggunaan otot
bantu pernapasan
Pergerakkan dada
simetris, vesikuler,
sonor seluruh
lapisan paru, ronkhi
(-), mengi (-), stridor
(-), tidak ada
penggunaan otot
bantu pernapasan
Pergerakkan dada
simetris, vesikuler,
sonor seluruh lapisan
paru, ronkhi (-),
mengi (-), stridor (-),
tidak ada penggunaan
otot bantu pernapasan
8. Jantung BJ I dan II murni BJ I dan II murni BJ I dan II murni
9. Abdomen BU: 12x/mnt, datar,
tidak ada nyeri
tekan, tumor.
Tidak ada kelainan,
pergerakkan bebas,
BU: 12x/mnt, datar,
tidak ada nyeri
tekan, tumor.
Tidak ada kelainan,
pergerakkan bebas,
BU: 12x/mnt, datar,
tidak ada nyeri tekan,
tumor.
Tidak ada kelainan,
pergerakkan bebas,
tidak ada cidera. tidak ada cidera. tidak ada cidera.
10. Kulit Bersih,tidak ada
bekas luka kulit,
tidak ada jamur,
tidak ada tanda
infeksi, turgor kulit
baik
Bersih, ada bekas
luka kulit, tidak ada
jamur, tidak ada
tanda infeksi, turgor
kulit baik
Bersih, tidak ada
bekas luka kulit, tidak
ada jamur, tidak ada
tanda infeksi, turgor
kulit baik
11. Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih
12. BB 48 kg 55 kg 50 kg
13. TB 150cm 155cm 153 cm
14. Tanda vital TD: 170/110
mmHg, Nadi:
96x/mnt Suhu: 36C
RR:18x/mnt.
TD: 120/80 mmHg,
Nadi: 80x/mnt Suhu:
37,40 C RR:
18x/mnt.
TD: 120/80mmHg,
Nadi: 80x/mnt Suhu:
37,40 C RR:18x/mnt
15. Kesimpulan Saat dikaji ternyata
Ny.S mempunyai
hipertensi.
Saat dikaji An. A
dalam keadaan
sehat.
Saat dikaji An. A
dalam keadaan sehat.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data subjektif:
Klien mengatakan belum
tahu tanda dan gejala
hipertensi
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
pada Ny.S
Gangguan perfusi
jaringan cerebral
pada keluarga
Ny.S , khususnya
Klien mengatakan belum
tahu cara pencegahan
hipertensi
Klien mengatakan belum
tahu bagaimana mengubah
pola hidup
Klien mengatakan sudah
lama tidak pernah mengecek
tekanan darah.
Klien mengatakan pernah
tekanan darahnya mencapai
200/ 140 mmHg tiga bulan
yang lalu
Klien mengatakan merasa
letih
Klien menyatakan merasa
lemah
Mengatakan pusing kalau
bangun dari duduk
Data objektif:
Tekanan darah klien
170/110 mmHg.
Klien tampak pucat
Klien tampah lemah
Klien tampa letih
pada Ny. S
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
pada Ny.S
Klien tampak lesuh
2. Data subjektif:
Klien mengatakan jarang
membersikan kamar mandi
Klien mengatakan melihat
sudah tidak jelas
Data objektif:
Toilet tampak lembab
Toilet licin
Menggunaka obat Agens
antihipertensi
Pencahayaan pada toilet
yang redup
Ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan (toilet)
Resiko jatuh pada
keluarga Ny. S,
khususnya Ny. S
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingungan di
kamar mandi
SKORING
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Ny.S , khususnya pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
Ny.S
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah:
aktual
1 3/3 x 1 =
1
Masalah adalah actual karena
sudah terjadi pada Ny. S, tekanan
darah Ny. S 170/100 mmHg dan
mengeluh pegal-pegal pada
punggung serta kepalanya pusing
2. Kemungkinan
masalah di ubah:
sebagian
2 ½ x 2 =
1
Sumber daya keluarga ada,
namun mengalami keterbatasan
keuangan. Fasilitas kesehatan
tersedia karena jarak puskesmas
yang dekat.
3. Pontensial untuk
dicegah: cukup
1 2/3 x 1 =
2/3
Masalah belum berat tetapi sudah
terjadi pada Ny.S . masalah ini
dapat diatasi dengan penkes dan
kolaborasi
4. Menonjolnya
masalah:
masalah berat
harus segera
ditangani
1 2/2 x 1
=1
Ny. S sudah lama mengalami
hipertensi, sehingga masalah
tersebut harus diwaspadai
Jumlah 3 2/3
2. Resiko jatuh pada keluarga Ny. S, khususnya Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingungan di kamar mandi
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah:
ancaman
1 2/3 x 1 =
2/3
Masalah adalah beresiko karena
kondisi ruanga kamar mandi yang
licin dan pencahayaan yg redup
2. Kemungkinan
masalah di ubah:
Sebagian
2 ½ x 2 =
1
Sumber daya keluarga ada, akan
tetapi kurang ada waktu luang
untuk membersikan kamar mandi
3. Pontensial untuk
dicegah: cukup
1 2/3 x 1 =
2/3
Masalah belum berat karena
dapat dicegah, keluarga
membutuhkan pengetahuan dan
kesadaran yang tinggi untuk
mengubah prilaku hidup sehat.
4. Menonjolnya
masalah: ada
tetapi tidak
dirasakan
1 1/2 x 1 =
½
Keluarga kurang memperhatikan
kebersian pada toilet
Jumlah 1 5/6
Diagnosis keperawatan prioritas
Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Ny.S , khususnya pada Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
Ny.S
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jumat 6-07-
2012
Gangguan perfusi
jaringan cerebral pada
keluarga Ny.S ,
khususnya pada Ny. S
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan pada
Ny.S
1. Memberikan penjelasan
tentang pengertian,
penyebaba, tanda dan gejala,
dampak, pencegahan dan
pengobatan dari hipertensi.
2. Menganjurkan pada klien
untuk memperhatikan dan
berusaha mengubah pola
hidup sehat
3. Menanyakan kembali
pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, dampak,
pencegahan hipertensi
4. Memberikan reinforcement
positif.
S: klien mengatakan
hipertensi merupakan
tekanan darah yang
abnormal apabila melebihi
140/90 mmHg. Keluarga
Ny. S mengatakan tanda
hipertensi adalah sakit
kepala, Kelelahan, Mual,
Muntah, Sesak napas,
Gelisah dan Pandangan
kabur.
O: keluarga Ny.S dan Ny. S
tamapak memperhatikan,
menyimak dari awal sampai
akhir.
Klien mampu menjelaskan
kembali penyebab dari
hipertensi.
A: keluarga mampu
mengidentifikasi penyakit
pada Ny. S
Pp: lanjutkan Intervensi
keperawatan pada kelurga
dilanjutkan bagaimana cara
memodifikasi lingkungan.
Pk: anjurkan klien untuk
melakukan perawatan yang
efektif dirumah.