29
ASKEP KELUARGA Tn. P DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Pengkajian Tanggal : 09 September 2013 I. IDENTITAS UMUM KELUARGA a. Identitas Kepala Keluarga 1. Nama KK : Tn. H 2. Usia : 48 Tahun 3. Pendidikan : SMA 4. Perkerjaan : Wiraswasta 5. Alamat : Jln. Jamin ginting, Gg.panegara b. Komposisi anggota keluarga No Nama (Inis ia) Jenis Kelamin Hubungan dg KK TTL/ Umur Pendidi kan Pekerjaa n 1. Ny. T Perempu Ibu 47 SMA IRT

Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

ASKEP KELUARGA Tn. P DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian Tanggal     : 09 September 2013

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA     

a. Identitas Kepala Keluarga          

1.      Nama KK                                : Tn. H

2.      Usia                                         : 48 Tahun

3.      Pendidikan                              : SMA

4.      Perkerjaan                               : Wiraswasta

5.      Alamat                                  :  Jln. Jamin ginting, Gg.panegara

b.   Komposisi anggota keluarga  

No Nama

(Inisia)

Jenis

Kelamin

Hubungan dg

KK

TTL/

Umur

Pendidika

n

Pekerjaan

1. Ny. T Perempuan Ibu 47 tahun SMA IRT

2. An. A Laki-laki Anak 18 tahun SMA _

3. An. R Laki-laki Anak 14 tahun SMP _

4. An. E Laki-laki Anak 10 tahun SD _

d.    Tipe keluarga

Keluaga Tn. H memiliki kelurga dengan tipe keluarga besar (Extended Family) adalah

keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yan masih mempunyai hubungan darah.

Page 2: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

8.      Suku

Tn. H berasal dari suku jawa, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia  dan

bahasa jawa. Keyakinan keluarga Tn. H adalah apabila Tn. H atau salah satu anggota

keluarganya ada yang sakit maka harus minum obat warung dan bila tidak kunjung

sembuh baru pergi ke puskesmas.

9.      Agama

Semua anggota keluarga Tn. H menganut agama islam dan taat beribadah dan

menjalankan perinah Tuhan YME. Tn. H hanya sholat di mesjid .

10.  Status Sosial ekonomi keluarga

Tn. H Bekerja sebagai buruh dan di bantu oleh istri bekerja sebagai wiraswasta

dengan penghasikan perbulan sebesar Rp. 3.700.000.

11.  Aktivitas rekreasi keluarga

Tn. H jarang sekali melakukan rekreasi ketempat hiburan, rekreasi hanya berkumpul

dengan keluraga.

    II.            Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

12.  Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa

a.       Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya

b.      Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

d.      Menyesuaikan kembali hubungan pernikahan

e.       Melanjutkan keharmonisan pernikahan

f.       Merencanakan kegiatan yang akan datang

g.      Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga

h.      Tetap menjaga komunikasi

Page 3: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

13.  Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi kebutuhan

perkembangan individu.

14.  Riwayat keluarga inti

Ny, T mengatakan punya penyakit keturunan. Ny.T dan suaminya asli dari jawa dan

tinggal di medan, dan anak-anaknya tinggal bersama keluraga . Anak-anaknya tidak

mempunyai riwayat penyakit.

15.  Riwayat keluarga sebelumnya

Ketika suami dan Tn.H baru menikah mereka tinggal dimedan . Riwayat orang tua

dan pihak suami/istri tidk memiliki kebiasaan kawin cerai, pemabuk, ataupun

berjudi.Serta tidak memiliki penyakit yang menular.

 III.            Lingkungan

16.  Karakteristik rumah

Luas tanah rumah Tn, H 9 X 5 meter berserta luang bangunan tipe rumah semi

permanen . Hanya terdiri dari 5 ruangan, ruangan depan untuk ruang TV untuk

bersama, dua kamar tidur, satu ruang makan ,dan ruangan samping untuk dapur juga

kamar mandi. Lantai rumah tampak bersih, hal ini terlihat tidak ada kotoran pada

lantai dan Ny.S membersihkan rumah setiap pagi. Lantai rumah terbuat dari semen

dengan kramik, dan tidak berkramik pada bagian samping yaitu ruang dapur dan toilet

lantai tampak licin. Jendela  ada pada bagian ruang tamu dan kamar bagian depan

rumah Ny. S cahaya matahari yang masuk ke rumah Ny.S cukup, di himpit oleh

rumah tetangganya dikiri dan kanan. Depen rumah ada jalan yang hanya dapat dilalui

oleh motor lalu rumah tenangganya. Terdapat taman kecil di depan teras rumah Ny.S

yang belum tertata rapih.

Page 4: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

Denah Rumah Ny.S

Luas rumah: 4x 9 meter   

  

tetangga

 

tetangga

  

                              1           2                           3

                         

                                               

 

                              4          5                                        6

Page 5: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

 

Keterangan :

1.      Toilet

2.      R. Makan

3.      R. Kamar

4.      R.. dapur

5.      R. Kamar

6.      R. Tamu.

17.  Karakteristik tetangga dan komunitas

Lingkungan tetangga umumnya berasal dari beragam macam suku yang berbeda,

tetapi hubungan antar tetangga cukup baik, keluarga sering terlihat duduk bersama-

sama di waktu siang dan sore hari. Dan ada beberapa tetangga yang rumahnya dekat

dengan Tn.H memiliki penyakit hipertensi juga. 

TETANGGA

 

Page 6: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

18.  Mobilitas geografis keluarga

Sejak suami dan Tn,H menikah, mereka tinggal di medan.

19.  Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Setiap hari, namun biasanya pada malam hari. Tn H berkumpul dengan keluarganya,

selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga Ny. T juga berinteraksi sangat

baik dengan masyarakat disekitar

20.  Sistem pendukung keluarga

Pada saat dilakukan pengkajian, semua anggota keluarga Tn, H dalam keadaan sehat. 

Anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga Tn. H. S memiliki

sarana MCK, dan sumber air bersih.

 IV.            Sturuktur Keluarga

21.  Pola komunikasi keluarga:

Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Indonesia. Pola komunikasi

yang digunakan adalah pola lomunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas

menyampaikan keluhannya. Bila ada masalah, mereka selalu membicarakanya

bersama. Komunikasi antar keluarga setiap hari, walaupun anak-anaknya berkerja, ia

masih sempat meluangakan waktu istirahatnya pada malam hari untuk berkumpul.

Jika ada yang tidak sesuai, anggota keluarga menyamapaikan secara terbuka.

22.  Struktur kekuatan keluarga

Pemegang keputusan di keluarga adalah TnH namun sebelum mengambil keputusan

terlebih dahulu mendiskusikanya kepada anak-anaknya karena sudah dewasa.

Page 7: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

23.  Struktur peran

Peran Ny. S adalah seorang Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga, seperti

memasak dan mengatur keuangan keluarga. Anak pertama sampai anak ke empat

sudah berumah tangga, sehingga mereka sibuk dengan peran menjadi orangtua.

Sedangkan anaknyya yang kelima dan keenam bekerja sebagai karyawan.

24.  Nilai dan norma keluarga

Saling menghormati antara keluarga adalah saling menghormati antar anggota

keluarga satu dengan yang lainya dan menghormati yang lebih tua. Nilai yang ada

dikeluarga merupakan gambaran nilai agama yang dianutnya (islam), tidak terlihat

adanya konflik dalam nilai, dan tidak ada kebiasaan budaya yang dilakukan keluarga

dalam menggunakan nilai yang mempengaruhi kesehatan keluarga.

    V.            Fungsi Keluarga

25.  Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga Ny. S  saling menyanyangi dan memberikan perhatian satu

sama lain. Keluarga Ny. S selalu memberikan dukungan apa yang dilakukan oleh

anggota keluarganya dan diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan.

26.  Fungsi Sosialisasi

Interaksi anggota keluarga terjalin dengan baik, masing-masing pasangan saling

menghormati dan menerapakan sopan santun dalam berperilaku, Ny. S  menekankan

perlunya berinteraksi dengan orang lain.

27.  Fungsi Keperawatan Kesehatan

Page 8: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

a.    Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Keluarga sebenarnya sudah mengetahui tentang kondisi Ny.S yang mengalami

hipertensi dan kondisi An. A yang epilepsy.  Setelah Ny. S periksa ke puskesmas

diketehui tekenan darahnya 170/110 mmHg dan kondisi An. A yang jarang kumat.

b.    Kemampuan keluarga memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah

kesehatan keluarga.

Keluarga cukup peka terhadap anggota keluarganya yang sakit, namun terkadang

masalh kesehatan itu dianggap sepele. Jika ada yang sakit diantara keluarga, keluarga

hanya memberi obat di warung, namun keluarga tetap berusaha mencari pengobatan

ke puskesmas jika penyakit yang di derita keluarga tidak sembuh-sembuh.  

c.    Kemampuan keluarga melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada

anggota keluarga yang sakit.

Kemampuan keluarga mengenai penyakit terbatas, jika anggota keluarga ada yang

sakit dan sekitarnya belum terlalu parah biasanya keluarga cukup menganjurkan untuk

beristirahat dan biasanya membeli atau menyediakan obat-obatan yang dibeli

diwarung. 

d.   Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.

Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan membuat keluarga sehat,

keluarga juaga menyadari lingkungan yang padat akan mempengaruhi kesehatan.

e.    Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan di masyarakat.

Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas yang ada di sekitar

rumahnya. Fasilitas yang terjangkau oleh keluarga seperti puskesmas karena jaraknya

yang dekat dari rumah.

28.  Fungsi Reproduksi

Page 9: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

Ny. S sudah masuk dalam tahap menopause

29.  Fungsi ekonomi

Keluarga Ny. S mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari hasil

kontrakan dan penghasilan An. A dan An.A.

 VI.            Stress dan Koping Keluarga

30.  Stresor Jangka Pendek

Kebutuhan hidup yang terus meningkat dan harga bahan pokok yang mahal. Klien

mengatakan makan seadanya saja, seperti hanya dengan tahu atau tempe dan sayuran.

31.  Stresor Jangka Panjang

Ny. S mengatakan takut terjadi penyakit yang tiba-tiba menyerang keluarganya.

32.  Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Untuk mengatasi semua masalah yang dihadapi, keluarga hanya beusaha

membicarakan masalah dan saling memberikan nasehat.

33.  Strategi Koping yang di Gunakan

Jika ada masalah dalam keluarga Ny. S menyelesaikanya dengan berdiskusi dengan

anak-anaknya.

34.  Strategi adaptasi disfungsional

Page 10: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

Dari hasil pengkajian dalam keluarga Ny.S tidak pernah menggunkan kekerasan

dalam menyelesaikan masalah.

35.  Harapa keluarga terhadap petugas kesehatan

Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu

memberikan pelayanan kesehatan, tidak membeda-bedakan dalam memberikan

pelayanan antara masyarakat miskin dengan yang kaya.

36.  Pemeriksaan fisik

No Komponen Ny.S An. A An. A

1. Kepala Rambut pendek,

lurus, bersih tidak

ada kelainan.

Rambut hitam,

pendek, lurus, tidak

ada kerontokan,

tidak ada ketombe,

bersih tidak ada

luka.

Rambut hitam,

pendek lurus, tidak

ada kerontokan, ada

ketombe, kotor,

tidak ada luka

2. Mata Sklera tidak ikterus,

konjungtiva tidak

anemis, tidak ada

peradangan, visus

normal.

Sklera tidak ikterus,

konjungtiva tidak

anemis, tidak ada

peradangan, visus

normal.

Sklera tidak ikterus,

konjungtiva tidak

anemis, tidak ada

peradangan, visus

normal.

3. Telinga Bersih, tidak ada

serumen dan tidak

ada luka.

Bersih, tidak ada

serumen dan tidak

ada luka.

Bersih, tidak ada

serumen dan tidak

ada luka.

4. Hidung Bersih, tidak ada

secret, tidak ada

Bersih, tidak ada

secret, tidak ada

Bersih, tidak ada

secret, tidak ada

Page 11: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

kelainan. kelainan. kelainan.

5. Mulut Stomatitis tidak

ada, terlihat bersih

karang gigi tidak

ada.

Stomatitis tidak ada,

terlihat bersih

karang gigi tidak

ada.

Stomatitis tidak ada,

terlihat bersih, karang

gigi tidak ada.

6. Leher dan

tenggorokka

n.

Nyeri tekan (-),

pembesaran

kelenjar limfe dan

tiroid tidak ada,

kesulitan menelan

tidak ada.

Nyeri tekan (-),

pembesaran kelenjar

limfe dan tiroid tidak

ada, kesulitan

menelan tidak ada.

Nyeri tekan (-),

pembesaran kelenjar

limfe dan tiroid tidak

ada, kesulitan

menelan tidak ada.

7. Dada dan

paru

Pergerakkan dada

simetris, vesikuler,

sonor seluruh

lapisan paru, ronkhi

(-), mengi (-),

stridor (-), tidak ada

penggunaan otot

bantu pernapasan

Pergerakkan dada

simetris, vesikuler,

sonor seluruh

lapisan paru, ronkhi

(-), mengi (-), stridor

(-), tidak ada

penggunaan otot

bantu pernapasan

Pergerakkan dada

simetris, vesikuler,

sonor seluruh lapisan

paru, ronkhi (-),

mengi (-), stridor (-),

tidak ada penggunaan

otot bantu pernapasan

8. Jantung BJ I dan II murni BJ I dan II murni BJ I dan II murni

9. Abdomen BU: 12x/mnt, datar,

tidak ada nyeri

tekan, tumor.

Tidak ada kelainan,

pergerakkan bebas,

BU: 12x/mnt, datar,

tidak ada nyeri

tekan, tumor.

Tidak ada kelainan,

pergerakkan bebas,

BU: 12x/mnt, datar,

tidak ada nyeri tekan,

tumor.

Tidak ada kelainan,

pergerakkan bebas,

Page 12: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

tidak ada cidera. tidak ada cidera. tidak ada cidera.

10. Kulit Bersih,tidak  ada

bekas luka kulit,

tidak ada jamur,

tidak ada tanda

infeksi, turgor kulit

baik

Bersih, ada bekas

luka kulit, tidak ada

jamur, tidak ada

tanda infeksi, turgor

kulit baik

Bersih, tidak ada

bekas luka kulit, tidak

ada jamur, tidak ada

tanda infeksi, turgor

kulit baik

11. Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih

12. BB 48 kg 55 kg 50 kg

13. TB 150cm 155cm 153 cm

14. Tanda vital TD: 170/110

mmHg, Nadi:

96x/mnt Suhu: 36C

RR:18x/mnt.

TD: 120/80 mmHg,

Nadi: 80x/mnt Suhu:

37,40 C RR:

18x/mnt.

TD: 120/80mmHg,

Nadi: 80x/mnt Suhu:

37,40 C RR:18x/mnt

15. Kesimpulan Saat dikaji ternyata

Ny.S mempunyai

hipertensi.

Saat dikaji An. A

dalam keadaan

sehat.

Saat dikaji An. A

dalam keadaan sehat.

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. Data subjektif:

       Klien mengatakan belum

tahu tanda dan gejala

hipertensi

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

pada Ny.S

Gangguan perfusi

jaringan cerebral

pada keluarga

Ny.S , khususnya

Page 13: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

       Klien mengatakan belum

tahu cara pencegahan

hipertensi

       Klien mengatakan belum

tahu bagaimana mengubah

pola hidup

       Klien mengatakan sudah

lama tidak pernah mengecek

tekanan darah.

       Klien mengatakan pernah

tekanan darahnya mencapai

200/ 140 mmHg tiga bulan

yang lalu

       Klien mengatakan merasa

letih

       Klien menyatakan merasa

lemah

       Mengatakan pusing kalau

bangun dari duduk

Data objektif:

       Tekanan darah klien

170/110 mmHg.

       Klien tampak pucat

       Klien tampah lemah

       Klien tampa letih

pada Ny. S

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

pada Ny.S

Page 14: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

       Klien tampak lesuh

2. Data subjektif:

       Klien mengatakan jarang

membersikan kamar mandi

       Klien mengatakan melihat

sudah tidak jelas

Data objektif:

       Toilet tampak lembab

       Toilet licin

       Menggunaka obat Agens

antihipertensi

       Pencahayaan pada toilet

yang redup

Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan (toilet)

Resiko jatuh pada

keluarga Ny. S,

khususnya Ny. S

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingungan di

kamar mandi

Page 15: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

 SKORING

1.      Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Ny.S , khususnya pada Ny. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada

Ny.S

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

aktual

1 3/3 x 1 =

1

Masalah adalah actual karena

sudah terjadi pada Ny. S, tekanan

darah Ny. S 170/100 mmHg dan

mengeluh pegal-pegal pada

punggung serta kepalanya pusing

2. Kemungkinan

masalah di ubah:

sebagian

2 ½ x 2 =

1

Sumber daya keluarga ada,

namun mengalami keterbatasan

keuangan. Fasilitas kesehatan

tersedia karena jarak puskesmas

yang dekat.

3. Pontensial untuk

dicegah: cukup

1 2/3 x 1 =

2/3

Masalah belum berat tetapi sudah

terjadi pada Ny.S . masalah ini

Page 16: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

dapat diatasi dengan penkes dan

kolaborasi

4. Menonjolnya

masalah:

masalah berat

harus segera

ditangani

1 2/2 x 1

=1

Ny. S sudah lama mengalami

hipertensi, sehingga masalah

tersebut harus diwaspadai

Jumlah 3 2/3

2.      Resiko jatuh pada keluarga Ny. S, khususnya Ny. S berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingungan di kamar mandi

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

ancaman

1 2/3 x 1 =

2/3

Masalah adalah beresiko karena

kondisi ruanga kamar mandi yang

licin dan pencahayaan yg redup

Page 17: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

2. Kemungkinan

masalah di ubah:

Sebagian

2 ½ x 2 =

1

Sumber daya keluarga ada, akan

tetapi kurang ada waktu luang

untuk membersikan kamar mandi

3. Pontensial untuk

dicegah: cukup

1 2/3 x 1 =

2/3

Masalah belum berat karena

dapat dicegah, keluarga

membutuhkan pengetahuan dan

kesadaran yang tinggi untuk

mengubah prilaku hidup sehat.

4. Menonjolnya

masalah: ada

tetapi tidak

dirasakan

1 1/2 x 1 =

½

Keluarga kurang memperhatikan

kebersian pada toilet

Jumlah 1 5/6

Diagnosis keperawatan prioritas

  Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Ny.S , khususnya pada Ny. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada

Ny.S

Page 18: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

Jumat 6-07-

2012

Gangguan perfusi

jaringan cerebral pada

keluarga Ny.S ,

khususnya pada Ny. S

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan pada

Ny.S

1.    Memberikan penjelasan

tentang pengertian,

penyebaba, tanda dan gejala,

dampak, pencegahan dan

pengobatan dari hipertensi.

2.    Menganjurkan pada klien

untuk memperhatikan dan

berusaha mengubah pola

hidup sehat

3.    Menanyakan kembali

pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, dampak,

pencegahan hipertensi

4.    Memberikan reinforcement

positif.

S: klien mengatakan

hipertensi merupakan

tekanan darah yang

abnormal apabila melebihi

140/90 mmHg. Keluarga

Ny. S mengatakan tanda

hipertensi adalah sakit

kepala, Kelelahan, Mual,

Muntah, Sesak napas,

Gelisah dan Pandangan

kabur.

O: keluarga Ny.S dan Ny. S

tamapak memperhatikan,

menyimak dari awal sampai

akhir.

Klien mampu menjelaskan

kembali penyebab dari

Page 19: Askep Keluarga Dgn Hipertensi Kelbin

hipertensi.

A: keluarga mampu

mengidentifikasi penyakit

pada Ny. S

Pp: lanjutkan Intervensi

keperawatan pada kelurga

dilanjutkan bagaimana cara

memodifikasi lingkungan.

Pk: anjurkan klien untuk

melakukan perawatan yang

efektif dirumah.