Upload
gitaq-tri-yatma
View
69
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
askep Keluarga
Citation preview
I
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK SW KHUSUSNYA ANAK S DENGAN NYERI HAID DI KP LIO RT 01 RW 13 KELURAHAN DEPOK
SGD I :
1. I Wayan Sudiarta(0902115003)
2. Ni Luh Putu Ary Pramita(0902115006)
3. Ni Luh Suciati(0902115010)
4. I Wayan Arsiawan Adi(0902115013)
5. Ni Luh Putu Ariyanti(0902115020)
6. I Ketut Sugiartha(0902115024)
7. Balbina Antonelda M.W(0902115026)
8. Chrisna Diah Maningsih (0902115030)
9. A.A Ari Swandewi Antari (0902115036)
10. Alfrida Marieni Mooy (0902115040)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2010
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga: Bpk SW (38 tahun)
2. Alamat: Kp Lio Rt 01 Rw 13 Kelurahan Depok
3. Pekerjaan : Kuli bangunan
4. Pendidikan: SMEA
5. Komposisi Keluarga:
NAMA
UMUR
SEX
HUB DG KK
PENDIDIKAN
KET
Ibu I
34 tahun
P
Istri
SD
Anak S
16 tahun
P
Anak
Klas I SMP
Sakit
Anak R
10 tahun
L
Anak
Klas 5 SD
Anak D
8 tahun
L
Anak
Klas 2 SD
Anak DD
1,5 tahun
L
Anak
Belum Sekolah
Sakit
Genogram
Bpk H Ibu M Bpk A Bpk S
70 th 65 th 38 th 62 th
Tdk diket Tdk diket tumor asma
Ibu I Bpk SW
34 th 38 th
Sehat Sehat
An S An R An D An DD
16 th 10 th 8 th 1,5 th
Dismenore Sehat Sehat Biang Keringat
Keterangan :
---------------- = tinggal serumah
= meninggal dunia
6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bpk SW adalah keluarga inti (nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
7. Suku bangsa
Keluarga Bpk SW merupakan suku Betawi, bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Indonesia, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
8. Agama
Keluarga Bpk SW beragama Islam dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan sholat lima waktu.
9. Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Bpk SW diperoleh dari Bpk SW yang bekerja sebagai kuli bangunan. Penghasilan rata-rata sebulan Rp 800.000 yang dipergunakan untuk bayar transport/jajan sekolah/bayar sekolah anak S, anak R dan anak D, keperluan makan sehari-hari, bayar listrik. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan, tiap bulannya kelurga tidak bisa menabung. Barang yang dimiliki keluarga di rumah seperti TV 14 inch, kompor minyak, kipas angin, seterika.
10. aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang pergi ke tempat rekreasi secara bersama, kebiasaan kumpul bersama biasanya dlakukan keluarga di malam hari sambil menonton TV dengan anak-anaknya sambil bercanda dengan 3 anaknya yang masih kecil. Sedangkan anak remaja S, jarang berkumpul bersama sambil nonton TV, dia lebih banyak di kamar atau pergi dengan 1 sahabat sekolahnya
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bpk SW saat ini termasuk keluarga dengan anak remaja, tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti :
a. Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Bpk SW mempunyai 1 orang anak usia remaja perempuan, keluarga tidak terbuka terhadap anaknya, anak SW tampak pendiam, bila ada permasalahan yang menyangkut remaja selalu dibicarakan dengan teman atau saudara, tidak dengan ibu I. Anak S tidak begitu dekat dengan ibu I, jarang berkomunikasi karena anak S sejak SD tidak tinggal dengan orang tua, tetapi disekolahkan di salah satu Pondok di Jawa Barat untuk menimba ilmu agama Islam. Baru sebulan ini An S berkumpul kembali bersama orang tuanya.
b. Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Bpk SW menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-masing, ibu I sudah melakukan pembagian tugas dengan anaknya SW dalam melakukan kegiatan mencuci baju, menyetrika, memasak, menyapu, menjaga adik. Anak S jarang bergaul dengan tetangga di sekitar rumah, sepulang sekolah selalu dihabiskan di kamar atau pergi ke rumah teman dekatnya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak-anak Bpk SW masih tidur bersama ibunya dalam 1 kamar, karena kamar keluarga Bpk SW ada 2 kamar. 1 kamar digunakan untuk kamar remaja anak S dan kamar lainnya untuk 3 anak laki-laki lainnya sedangkan Bpk SW kadang tidur di ruang tamu.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk SW dan Ibu I menikah sudah 18 tahun yang lalu, pekawinannya direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Ibu I merupakan pilihan sendiri dan tidak dijodohkan. Penyakit yang diderita oleh orang tua Bpk SW adalah asma, sedangkan penyakit yang diderita orang tua ibu I, tidak diketahui oleh ibu I.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua pihak Bpk SW dan ibu I tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk dan penjudi. Orang tua Bpk SW (Bpk N) meninggal karena penyakit asma, sedangkan kakak Bpk SW meningggal karena tumor. Kedua orang tua ibu I (Bpk D dan ibu M) tidak diketahui penyebab meninggalnya.
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah yang dihuni keluarga Bpk SW merupakan rumah sendiri, berukuran 5x7 m terdiri dari ruang tamu yang berfungsi juga sebagai kamar tidur Bpk SW, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC. Jarak dengan septic tank lebih dari 15 meter, kondisi WC bersih dengan model WC leher angsa. Lantai terbuat dari semen, rumah permanent, sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan, pintu belakang dan jendela depan. Keluarga tidak mempunyai halaman rumah, sampah keluarga diletakkan di tempat samah depan rumah. Kebersihan di rumah berantakan karena Bpk SW mempunyai 3 orang anak laki-laki balita, selain digunakan sebagai tempat berkumpul keponakan dan sepupu yang tinggal bersebelahan rumah Bpk SW. Air minum sehari-hari diperoleh dari air sumur bor dengan kondisi air bersih yang biasanya digunakan keluarga untuk mandi dan mencuci semua perabot keluarga. Kondisi got lancar, tidak berbau dan terbuka.
4
2
2
1
5
3
Keterangan gambar :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Kamar mandi
4. Dapur
5. Teras
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Bpk SW tinggal di lingkungan yang berpenduduk padat, mayoritas penduduknya bersuku Betawi dan Sunda, rata-rata pedagang. Mertua, sepupu, kakak kandung ibu I tinggal bersebelahan rumah. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong bila ada kesusahan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bpk SW sudah lama tinggal di rumah ini. Rumah Bpk SW berada 25 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya angkot.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu I jarang mengikuti perkumpulan seperti pengajian dan arisan, karena harus mengurus ketiga anak laki-laki yang masih kecil. Bpk SW juga mengikuti perkumpulan pengajian di rumah.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bpk SW bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya dibantu oleh mertua, keluarga yang lain dan tetangga yang tinggal berdeatan dengan rumah Bpk SW dengan meminjam uang untuk keperluan berobat dan lainnya.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi keluarga tertutup antara anak S dan ibu I, karena anak S baru sebulan tinggal bersama ibunya setelah lama sekolah di pesantren. Anak S tidak pernah membicarakan masalah remaja kepada ibu I, apalagi dengan Bpk SW.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bpk SW saling mendukung satu sama lainnya, respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluaarnya bersama-sama dengan saudara dan keluarga yang lainnya. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu keluarga sampai membaik.
3. Struktur Peran
Bpk SW sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yaitu menjadi kuli bangunan yang mempunyai penghasilan tidak tetap. Ibu I sebagai pengasuh anak, pengatur rumah tangga. Anak SW sebagai anak sekolah yang menginjak usia remaja, tampak pendiam dan tertutup, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti menyetrika pakaian menyapu dan mencuci pakaian, membantu manjaga ketiga adiknya. Anak R juga terkadang turut membantu ibu I dalam menjaga adiknya.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti mengaji, sholat, berpuasa pada bulan Romadhon. Bila akan pulang terlambat harus memberitahu dulu ke orang tua, saat magrib harus sudah berada di rumah dan pada malam hari hanya boleh berada di luar rumah sampai jam 20.00 malam. Anak S juga jarang bermain dengan teman tetangga rumahnya, waktunya lebih banyak dihabiskan di kamar. Bila lewat jam 21.00 atau pulang terlambat tidak memberitahu keluarga, biasanya ibu I selalu memarahi anaknya untuk tidak lagi melakkan hal serupa.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedi bila ada anggota yang meninggal, sakit atau kehilangan.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bpk SW membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-teman tetangganya, tetapi anak S memang jarang keluar rumah bermain dengan tetangga, waktunya hanya dihabiskan di kamar tidur sepulang sekolah. Anak S mempunyai 1 orang teman sekolah yang manjadi sahabatnya. Ibu I selalu membatasi anak remajanya untuk tidak pulang larut malam, selalu marah bila anak S membicarakan masalah teman pria dan mengajaknya ke rumahnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ibu I mengatakan anak S baru mendapatkan haid 2 bulan yll. An S mengatakan mangalami nyeri haid yang biasanya timbul 1-2 hari lamanya sebelum haid. An S mengatakan bila haid, badan terasa lemas, malas beraktivitas, mudah lelah. Saat nyeri kadang diberikan obat feminax 1 butir setiap nyeri haid timbul, yang dibeli dari warung sebelah rumah atau cukup dengan minum teh hangat. An S mengatakan tidak mengalami keputihan. An S mengatakan biasanya mengganti pembalut sampai lebih 5 kali karena tidak betah bila tdak diganti, celana dalam biasanya diganti 2 kali sehari. An S mengatakan pernah pakai pembilas vagina untuk kebersihan vaginanya, selalu menggunakan air bersih untuk membasuh vagina. Kebiasaan kelurga Bpk SW, biasa mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari dan mencuci rambut 3 kali seminggu.
Menurut Ibu I, An S termasuk anak yang pendiam dan jarang bergauldengan tetangga di sekitar rmah. Pada saat pengkajian, An S tampak pendiam dan cenderung menunduk/pemurung, tidak menatap residen. Tampak jerawat di hampir seluruh wajah An S. An S mengatakan jarang membicarakan masalah remaja wanita dengan ibu I, karena merasa segan dan tidak bebas. Ibu I mengatakan sangat heran dengan An S, sampai-sampai kalau sakitpun jarang minta tolong ke ibu I. An S senang membicarakan masalah remaja dengan sepupu dan teman sekolahnya, karena merasa nyaman dan bebas. Pada saat pengkajian, An S mengatakan sangat malu dengan adanya jerawat di wajahnya, dia sudah mencoba mengobati dengan memberikan obat jerawat tetapi juga tidak sembuh. An S tidak tahu cara merawat jerawat.
An DD (1,5 th), saat pengkajian mengalami biang keringat hampir di seluruh wajahnya, leher, tangan, punggung, dada. Ibu I mengatakan biang keringat yang dialami anak DD sudah terjadi 1 bulan yll, tidak diobati apapun, biasanya bila gatal cukup digaruk saja, biang keringat ini terjadi akibat udara panas. An DD pada saat pengkajian tampak merasa sangat gatal. Ibu I tidak tahu cara perawatan biang keringat. An DD, An D dan An R merupakan ketiga anak laki-laki Bpk SW, yang biasanya sering bermain bersama di depan rumah berlari-larian bersama tetangga, saudara dan sepupu. Menurut ibu I, kemarin baru saja An D jatuh akibat berlarian dengan temannya, pada saat pengkajian tampak pengawasan terhadap permainan anak-anak sekitar rumah kurang sehingga terkadang mereka saling gulat, bertinju, menendang. Menurut ibu I, anggota kelarga Bpk SW terkadang tidur siang jam 13.00-14.30, tidur malam rata-rata pukul 21.00 sampai jam 04.30 pagi. Kebiasaan makan keluarga sehari-hari nasi, lauk-pauk tempe/tahu/telur selalu ada, protein hewani, sayur dan buah kadang-kadang. Yang difikirkan ibu I saat ini terkait bayar sekolah An S, An R dan An D. Ibu I saai ini sudah menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB yang biasanya diperoleh di posyandu. An DD tiap bulan sudah dibawa ke posyandu untuk monitor pertumbuhan dan perkembangannya, KMS menunjukkan kenaikan, imunisasi lengkap, saat ini sudah makan makanan biasa, ASI masih diteruskan.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Stresor jangka pendek yang dirasakan ibu I bersumber pada masalah keuangan keluarga seperti biaya sekolah anak S, anak R dan anak D yang masih sekolah di SMP dan SD, biaya bayar listrik dan keperluan sehari-hari lainnya. Tetapi kondisi ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga. Sedangkan stresor jangka panjang yang dialami ibu I, selalu memikirkan nasib anaknya yang berjumlah 4 orang sedangkan penghasilan Bpk SW hanya diperoleh dari kuli bangunan dengan penghasilan yang tidak tetap.
2. Respon terhadap stresor
Upaya ibu I dalam mengatasi stress biasanya dengan cara menghibur sendiri dengan mengikuti pengajian dan arisan, pasrah dan memperbanyak berdoa dan saling komunikasi dengan keluarga yang lain. Hasil yang diperoleh, ibu I merasa sedikit terobati setelah berdoa dan sembahyang.
3. Strategi koping yang digunakan
Kalau tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga berkomunikasi dengan tetangga dan saudara-saudaranya untuk mengurangi beban yang dideritanya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dan curhat dengan tetangga yang mempunyai nasib yang sama melalui pengajian dan arisan yang diikuti.
4. strategi adaptasi yang disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatakan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptif.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tanggal 2 November 2006,
ASPEK
Bpk SW
Ibu I
An S
Tensi (mmHg)
125/85
125/80
110/75
TB (cm), BB (kg)
165 cm, 60 kg
150 cm, 45 kg
160 cm, 50 kg
Suhu (C)
36,7
36,5
36,7
Nadi (x/mnt)
80
80
88
Rambut/kepala
Normal, rambut lurus
Normal, rambut lurus
Normal, rambut lurus
Mata, telinga, mulut, hidung, tenggorokan
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi besih, hidung dan tenggorokan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorkan normal
Leher
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada
Thoraks
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Abdomen
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif.
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, terdapat nyeri tekan bila haid
Ekstremitas atas dan bawah, persendian
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif
Sistem genitalia
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tanggal 2 November 2006,
ASPEK
Anak R
Anak D
Anak DD
Tensi (mmHg)
110/75
TB (cm), BB (kg)
130 cm, 30 kg
80 cm, 20 kg
-/8,5 kg
Suhu (C)
37
36,9
37
Nadi (x/mnt)
80
80
88
Rambut/kepala
Normal, rambut lurus
Normal, rambut lurus
Rambut tipis, terdapat banyak biang keringat kemerahan di kulit kepala
Mata, telinga, mulut, hidung, tenggorokan
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut dan gigi bersih, hidung dan tenggorokan normal
Leher
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tidak ada, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada. Tampak kulit kemerahan dan terdapat bintik biang keringat
Thoraks
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Simetris, bunyi jantung normal, tidak ada kelainan, suara nafas vesikuler
Abdomen
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif
Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas atas dan bawah, persendian
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif. Tampak adanya kemerahan biang keringat di lengan kanan dan kiri sampai ke bahu.
Sistem genitalia
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
H. HARAPAN KELURGA
Keluarga berharap residen dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang terjadi pada An S, An DD dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan pada kedua anaknya.
II. ANALISA DATA
No
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
DS : keluarga mengatakan An S baru mendapatkan haid 2 bulan yll, An S mengalami nyeri haid yang biasanya timbul 1-2 hari sebelum haid.
An S mengatakan bila haid, badan terasa lemas, malas beraktivitas, mudah lelah
Keluarga mengatakan bila nyeri haid, diobati dengan feminax 1 butir sehari saat nyeri yang dibeli dari warung sebelah rumah dan minum air teh hangat
DO : An S tampak nyeri tekan pada perut
Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bpk SW khususnya An S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid
2
DS : Anak S mengatakan sangat malu dengan adanya jerawat diwajahnya dia sudah mencoba mengobati dengan memberikan obat jerawat tetapi tidak juga sembuh. Anak S tidak tahu cara merawat jerawat.
DO : Tampak banyak jerawat dihampir seluruh wajah anak S
Gangguan citra diri pada keluarga Bapak SW khususnya anak S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami jerawat
3
DS : Ibu I mengatakan biang keringat yang dialami anak DD sudah terjadi 1 bulan yang lalu, tidak diobati apapun, biasanya bila gatal cukup digaruk saja, biang keringat ini terjadi akibat udara panas.
DO : Anak DD tampak mengalami biang keringat pada hampir kulit kepala, leher , tangan, punggung, dada.
Anak DD tampak merasa sangat gatal
Ibu I tidak tahu cara perawatan biang keringat
Gangguan rasa nyaman ::pruritus pada keluarga SW khususnya anak DD berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal dan cara perawatan anggota keluarga yang mengalami pruritus
4
DS : Ibu I mengatakan kemarin anak D baru saja jatuh akibat berlari dengan temannya
DO : Tampak pangawasan permainan anak anak sekitar rumah kurang sehingga kadang mereka saling menggulat bertinju menendang
Ketiga anak laki laki (anak DD,D,R) biasanya sering main bersama didepan rumah berlari-larian bersama saudar dan sepupu
Risiko terhadap cidera pada keluarga bapak WS khususnya anak DD,anak D dan anak RR berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan keluarga
5
DS : Anak S mengatakan jarang membicarakan masalah remaja wanita dengan ibuI, karena merasa segan dan tidak bebas. Ibu I mengatakan sanagt heran dengan anak S, sampai-sampai kalau sakitpun jarang minta tolong ke ibu S.
Anak S sengan membicarakan masalh remaja dengan sepupu dan teman sekolahnya, karena merasa nyaman dan bebas
Komunikasi yang dilakukan keluarga tidak terbuka
DO : Anak S tidak begitu dekat dengan ibu I, jarang berkomunikasi karena anak S sejak SD tidak tinggal dengan orang tua, baru sebulan ini anak S berkumpul kembali dengan orang tuanya.
Anak S terlihat jarang berkomunikasi dengan ibu S
Ketidakefektifan komunikasi remaja dengan orang tua di keluarga bapak SW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pertumbuhan dan perkembangan remaja.
6
DS : Ibu I mengatakan saat ini sudah menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB yang diperoleh diposyandu.
Anak DD tiap bulan sudah dibawa keposyandu untuk monitor pertumbuhan dan perkembangnnya.
DO : KMS menunjukan kenaikan, imunisasi lengkap. Saat ini sudah makan makanan biasa dan ASI diteruskan
Potensial Peningkatan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak SW khususnya pada ibu I dan anak DD
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bpk SW khususnya An S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid.
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
3/3x1
1
Setiap haid ,anak S merasakan nyeri yang berlangsung 1-2 hari sebelum haid.Diberikan obat feminak 1 butir dan atau dengan minum teh hangat
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ;mudah
2/2x2
2
Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi.
3
Potensial masalah untuk dicegah ; tinggi
3/3x1
1
Anak S merasakan nyeri saat haid dan keluarga tahu penyebab dan perawatan
4
Menonjolnya masalah
2/2x1
1
Keluarga mengangap nyeri haid yang dialami anak S merupakan hal uang berat dan harus segera ditangani
Total skor
5
2. Gangguan citra diri pada keluarga Bapak SW khususnya anak S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami jerawat
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
2/3x1
2/3
Acne yang dialami anak S pada hampir seluruh wajahnya.Tetapi anak tidak merasakan gatal dan berisiko infeksi.Anak S tdak tahu cara perawatannya
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ; dengan mudah
2/2x2
2
Penyebab jerawat yang dialami anak S kemungkian akibat peningkatan kadar estrogen pada masa pubertas
3
Potensial masalah untuk dicegah ; tinggi
3/3x1
1
Keluarga tidak mengetahui penyebab ,akibat serta dampak jerawat terhadap konsep diri anak S sehingga perlu pe,berian informasi secara jelas
4
Menonjolnya masalah
2/2x1
1
Keluarga mengagap masalah jerawat pada anak S merupakan masalah yang berat dan harus diatasi
Total skor
4 2/3
3. Gangguan rasa nyaman :pruritus pada keluarga SW khususnya anak DD berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal dan cara perawatan anggota keluarga
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
3/3x1
1
Biang keringat tampak disulurh wajah, tangan, punggung dan dada yang terjadi akibat udara panas.Tidak dilakukan tindakan apapun
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ;
1/2x2
1
Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi
3
Potensial masalah untuk dicegah ; tinggi
3/3x1
1
Keluarga kurang mngetahui akibat dari garukan pada biang keringat tersebut
4
Menonjolnya masalah
1/2x1
1
Masalah dirasakan oleh keluarga tetapi tidak perlu segera ditangani
Total skor
4
4. Risiko terhadap cidera pada keluarga bapak WS khususnya anak DD,anak D dan anak RR berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan keluarga
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
2/3x1
2/3
Jatuh yang dialami oleh nak D akibat berlarian dengan temannya kemarin, tetapi keluarga memandang belum menimbulkan trauma sehingga masih dirasakan sebagai ancaman kesehatan
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ; dengan mudah
2/2x2
1
Jatuh yang terjadi anak D diakibatkan karena kurangnya pengawasan orang tua terkadap lingkungan permainan anak
3
Potensial masalah untuk dicegah ; tinggi
3/3x1
1
Keluarga tidak tahu penyebab, akibat,dampak dari jatuh, sehingga perlu diberi informasi
4
Menonjolnya masalah
1/2x1
Keluarga mengetahui jatuh tetapi karena belum menyebabkan keluarga mengabaikan
Total skor
2 7/6
5. Ketidakefektifan komunikasi remaja dengan orang tua di keluarga bapak SW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pertumbuhan dan perkembangan remaja.
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
3/3x1
1
Anak s mengatakan lebih senang membicarakan masalah dengan teman dan sepupu karena merasa lebih nyaman dan lebih bebas. Anak S tidak pernah membicarakan masalah remaja dengan ibu I karena tidak nyaman. Ibu I selalu marah bila membicarakan masalah teman pria dan mengajak kerumahnya. Ibu I mengatakan anak S jarang berkomunikasi dengannya
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ; mudah
2/2x2
1
Komunikasi yang dilakukan keluarga tidak trebuka antara anak dan orang tua ,kkarena anak S pendiam, pemurung
3
Potensial masalah untuk dicegah ; cukup
2/3x1
1/3
Keluarga tidak mngetahui apa yang harus dilakukan terhadap anak S. Apa akibatnya bila anak S tidak bergaul dengan lingkungan, sering murung, tidak berkomunikasi terbuka sehingga harus berkomunikasi secara terbuka
4
Menonjolnya masalah
2/2x1
1
Keluarga merasakan adanya masalah komunikasi terhadap anak S sehingga harus segera ditangani
Total skor
3 1/3
6. Potensial Peningkatan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak SW khususnya pada ibu I dan anak DD ditandai dengan Ibu I mengatakan saat ini sudah menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB yang diperoleh diposyandu.
Anak DD tiap bulan sudah dibawa keposyandu untuk monitor pertumbuhan dan perkembangnnya.KMS menunjukan kenaikan, imunisasi lengkap. Saat ini sudah makan makanan biasa ddan ASI diteruskan
No
Kriteria
Nilai
Bobot
Pembenaran
1
Sifat masalah ; ancaman kesehatan
1/3x1
1/3
Keikutsertaan dan keaktifan keluarga pada program kesehatan menunjang kondisi keluarga dalam kesejahteraan
2
Kemungkinan masalah dapat diubah ;
0/2x2
0
Keluarga dapat mempertahankan pemeliharaan status kesehayannya
3
Potensial masalah untuk dicegah ; tinggi
1/3x1
1/3
Keluarga mengetahui pentingnya pemeliharaan kesehatan
4
Menonjolnya masalah
0/2x1
0
Masalah tidak dirasakan tetapi tetap dilakukan pemantauan terhadap pemeliharaan kesehatan
Total skor
2/3
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bpk SW khususnya An S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid.
2. Gangguan citra diri pada keluarga Bapak SW khususnya anak S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami jerawat
3. Gangguan rasa nyaman :pruritus pada keluarga SW khususnya anak DD berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal dan cara perawatan anggota keluarga yang mengalami pruritus
4. Ketidakefektifan komunikasi remaja dengan orang tua di keluarga bapak SW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pertumbuhan dan perkembangan remaja.
5. Risiko terhadap cidera pada keluarga bapak WS khususnya anak DD,anak D dan anak RR berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan keluarga
6. Potensial Peningkatan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak SW khususnya pada ibu I dan anak DD ditandai dengan Ibu I mengatakan saat ini sudah menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB yang diperoleh diposyandu.Anak DD tiap bulan sudah dibawa keposyandu untuk monitor pertumbuhan dan perkembangnnya.KMS menunjukan kenaikan, imunisasi lengkap. Saat ini sudah makan makanan biasa ddan ASI diteruskan
III. PERENCANAAN
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA INTERVENSI
KRITERIA EVALUASI
STANDAR EVALUASI
1
Gangguan rasa nyaman, nyeri haid pada keluarga Bpk SW khususnya An S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri haid.
Setelah dilakukan kunjungan selama 1-2x pertemuan diharapkan nyeri haid berkurang .
Tupen:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah nyeri haid dengan :
a. .Menjelaskan apa defenisi haid
b. Menjelaskan tanda dan gejala sebelum haid
c. Menjelaskan penyebab nyeri haid
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi nyeri haid :
a. Menjelaskan akibat yang terjadi bila nyeri haid tidak diatasi
b. Mengambilkeputusan untuk mencegah nyeri haid agar tidak bertambah parah
3. Merawat keluarga dengan nyeri haid :
a. Menjelaskan cara perawatan nyeri haid
b. Mendemontrasikan cara perawatan nyeri haid
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkunagn dalam nyeri haid
5. Keluarga mamapu menmanfaatkan pelayanan kesehatan bila nyeri haid berlanjut:
a. Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
b. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Diskusikan dengan keluarga pengertian haid, anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali pengertian haid
Diskusikan kembali tanda dan gejala yang terjadi pada anak S, anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala haid
Beri pujian atas jawaban yang benar
Diskusikaan bersana keluarga pentebab nyeri haid, motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab nyeri haid.
Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah didiskusikan
Identifikasi akibat nyeri haid yang lalu.
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan kambali akibat nyeri haid bila tudak diatasi
Diskusikan dengan keluarga tentang rentangan nyeri yang dialami remaja untuk mengambil keputusan selanjutnya
Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengatasi nyeri haid
Motivasi kelurga untuk memutuskan mengatsi nyeri haid secara tepat
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri haid
Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri haid
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Demontrasikan cara perawatan nyeri haid seperti yoga, imageri guden, teknik napas dalam, relaksasi, obat tradisional.
Motivasi keluarga untuk reemontrasi.
Beri pujian positif atas upaya keluarga daalm menilai terpai modalitas yang dilakukan
Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan dan komunikasi yang tertib untuk mengurangi nri haid.
Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belu jelas
Klarifikasi pengetahuan keluarga tentag manfaat fasilitas kesehatan
Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan
Anjurkan intuk periksa kepelayanan kesehatan bila haid lebih dari 1 kali sebualn dengan jumlah banyak dan neri hebat
Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomotor
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomoor
Haid adalah peristiwa luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah
Menyebutkan 5 dari 8 tanda/gejala yang biasanya terjadi sebelum haid :
1. Malas
2. Lemas
3. Mudah lelah
4. Emosi labil
5. Nyeri kepala
6. Pingsan
7. Kram perut
8. Sakit pada payudara
Menyebutkan 3 dari 4 penyebab nyeri haid:
1. Hormon
2. Posisi rahim
3. Penyakit infeksi rahim
4. Faktor psikis seperti stres, shock
Menyebutkan akibat bila nyeri haid tidak diatasi seperti syok, TD/N/RR meningkat
Keputusan keluarga untuk mengatasi nyeri haid tidak bertambah parah
Cara perawatan nyeri haid :
1. Kompres dengan air hangat
2. Mandi air hangat
3. Minum minuman hangat
4. Menggosok perut/pinggang yang sakit
5. Posisi menungging
6. Kurangi makanan bergaram
7. Minum air putih, juice buah-buahan, the chamomile
8. Kurangi makanan yang mengandung kafein, coklat
9. Jika banyak mengeluarkan darah, makanan darah, makan suplemen zat besi.
Keluarga medemontrasikan kembali cara perawatan nyeri haid seperti yoga, imageri guden, teknik napas dalam, relaksasi, obat tradisional.
Keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan self kontrol yang diseiakan dengan mengobservasi adanya perurunan denyut nadi, penuruna skala nyeri, dan lamanya nyeri terjadi
Menciptakan suasana rumah yang tenang kamabngkan komuniksi yang terbuka, menyediakan waktu dan menjadi pendengar yang baik bagi remaja.
Menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mngatasi nyeri haid yang berlanjut
Kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan bila haid lebih dari 1x selam sebulan
2
Gangguan citra diri pada keluarga Bapak SW khususnya anak S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami jerawat
Setelah dilakukan kunjungan selama 1-2x pertemuan diharapkan nyeri haid berkurang .
Tupen:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah nyeri haid dengan :
a. .Menjelaskan apa defenisi haid
b.Menjelaskan tanda dan gejala sebelum haid
c. Menjelaskan penyebab nyeri haid
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi nyeri haid :
a. Menjelaskan akibat yang terjadi bila nyeri haid tidak diatasi
c. Mengambilkeputusan untuk mencegah nyeri haid agar tidak bertambah parah
3. Merawat keluarga dengan jerawat : a. Menjelaskan cara perawatan jerawat
b.Mendemontrasikan cara perawatan jerawat
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkunagn dalam nyeri haid
5. Keluarga mamapu menmanfaatkan pelayanan kesehatan bila jerawat berlanjut:
a. Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
b. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Diskusikan dengan keluarga pengertian haid, anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali pengertian haid
Diskusikan kembali tanda dan gejala yang terjadi pada anak S, anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala haid
Beri pujian atas jawaban yang benar
Diskusikaan bersana keluarga pentebab nyeri haid, motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab nyeri haid.
Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah didiskusikan
Identifikasi akibat nyeri haid yang lalu.
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan kambali akibat nyeri haid bila tudak diatasi
Diskusikan dengan keluarga tentang rentangan nyeri yang dialami remaja untuk mengambil keputusan selanjutnya
Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengatasi nyeri haid
Motivasi kelurga untuk memutuskan mengatsi nyeri haid secara tepat
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi jerawat
Diskusikan dengan keluarga cara perawatan jerawat
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Demontrasikan cara perawatan jerawat seperti membersihkan muka dengan tangan bersih dan sabun muka hipoalergenik
Motivasi keluarga untuk reemontrasi.
Beri pujian positif atas upaya keluarga daalm menilai terpai modalitas yang dilakukan
Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang bersih
Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belu jelas
Klarifikasi pengetahuan keluarga tentag manfaat fasilitas kesehatan
Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan
Anjurkan intuk periksa kepelayanan kesehatan bila jerawat bertambah banyak
Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomotor
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomoor
Haid adalah peristiwa luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah
Menyebutkan 5 dari 8 tanda/gejala yang biasanya terjadi sebelum haid :
9. Malas
10. Lemas
11. Mudah lelah
12. Emosi labil
13. Nyeri kepala
14. Pingsan
15. Kram perut
16. Sakit pada payudara
Menyebutkan 3 dari 4 penyebab nyeri haid:
5. Hormon
6. Posisi rahim
7. Penyakit infeksi rahim
8. Faktor psikis seperti stres, shock
Menyebutkan akibat bila nyeri haid tidak diatasi seperti syok, TD/N/RR meningkat
Keputusan keluarga untuk mengatasi nyeri haid tidak bertambah parah
Cara perawatan jerawat : 1. Gunakan pembersih muka yang hipoalegenik
2. Gunakan tangan bersih untuk membersihkan wajah
Keluarga medemontrasikan kembali cara perawatan jerawat seperti membersihkan muka dengan tangan bersih dan sabun muka hipoalergenik
Keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan self kontrol
.
Menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mngatasi jerawat yang berlanjut
Kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan bila haid lebih dari 1x selam sebulan
3
Gangguan rasa nyaman :pruritus pada keluarga SW khususnya anak DD berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal dan cara perawatan anggota keluarga yang mengalami pruritus
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x pertemuan diharapkan pruritus berkurang
Tupen:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah pruritusdengan :
a. .Menjelaskan apa defenisi pruritus
b. Menjelaskan tanda dan gejala pruritus
c. Menjelaskan penyebab pruritus
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi jerawat :
a. Menjelaskan akibat yang terjadi bila pruritus tidak diatasi
b. Mengambil keputusan untuk mencegah pruritus agar tidak bertambah parah
3. Merawat keluarga dengan pruritus :
a. Menjelaskan cara perawatan pruritus
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dalam pruritus
5. Keluarga mamapu menmanfaatkan pelayanan kesehatan bila pruritus berlanjut: .
a. Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Diskusikan dengan keluarga pengertian pruritus, anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali pengertian pruritus
Diskusikan kembali tanda dan gejala yang terjadi pruritus pada anak DD, anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala pruritus
Beri pujian atas jawaban yang benar
Diskusikan bersana keluarga penyebab jerawat motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab pruritus
Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah didisku
Identifikasi akibat pruritus.
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan kambali akibat pruritus bila tidak diatasi
Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengatasi pruritus
Motivasi kelurga untuk memutuskan mengatsi pruritus secara tepat
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi pruritus
Diskusikan dengan keluarga cara perawatan pruritus
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan nyaman untuk mengurangi pruritus
Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belu jelas
Klarifikasi pengetahuan keluarga tentag manfaat fasilitas kesehatan
Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Pruritus adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan yang membangkitkan keinginan untuk menggaruk
Menyebutkan anda/gejala yang biasanya terjadi pada pruritus yaitu gatal
Menyebutkan 3 dari 5 penyebab pruritus:
1. Gigitan serangga
2. Penyakit
3. Obat-obatan
4. Zat kimia
5. Lingkungan fisik dan psikis
Menyebutkan akibat dari pruritus yatu kemerahan biduran, infeksi kemudian lecet yang dalam
Keputusan keluarga untuk mengatasi pruritus tidak bertambah parah
Cara perawatan pruritus :
a. Membasuh kulit dengan sabun lembut
b. Gunakan lotion
c. Obat-obatan Antihistamin
d. Hindari kuku panjang
e. Hindari menggunakan air panas
Menciptakan suasana rumah yang tenang
Menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mngatasi pruritus yang berlanjut
4
Ketidakefektifan komunikasi remaja dengan orang tua di keluarga bapak SW berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Setelah dilakukan kunjungan selama 1-2x pertemuan diharapkan komunikasi remaja pada keluarga efektif
Tupen:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah pertumbuhan perkembangan dengan :
a. .Menjelaskan apa defenisi pertumbuhan dan perkembangan
b. Menjelaskan fase tahap perkembangan pada usia remaja (12-18/20 th)
2. Merawat keluarga pada tahap perkembangan remaja :
a. Menjelaskan cara komunikasi dengan remaja
b. Memodifiksi Lingkungan yang kondusif
Diskusikan dengan keluarga pengertian haid, anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Beri pujian atas jawaban yang benar
Identifikasi tahap tahap perkembangan pada fase remaja
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan tahap tahap perkembangan pada fase remaja
Diskusikan dengan keluarga tahap perkembangan yang dialami anaknya.
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Identifikasi cara komunikasi pada fase remaja
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan tahap tahap perkembangan pada fase remaja
Diskusikan dengan keluarga tahap perkembangan yang dialami anaknya.
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Pertumbuhan adalah proses pertumbuhan fisik mencakup peningkatan jumlah sel ukuran, tinggi badan, berat badan yang bersifat kuantitatif dengan pola yang bervariasi
Perkembangan adalah suatu proses pematangan atau maturasi yang bersifat kualitatif, sistematis berlangsung secra progresif dan berkesinambunngan
Menyebutkan 5 dari 9 tahap tahap perkembangan remaja:
1. Konsep diri berubah sesuai dengan perkembanngan biologi
2. Mencoba nilai nilai yang berlaku
3. Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan
4. Anak wanita mulai mendapat haid tampak lebih gemuk
5. Berbicara lama ditelp, suasana hati berubah ubah (emosi labil).Kesukaaan seksual mulai terlihat
6. Menyesuaikan deiri dengan standar kelompok
7. Anak laki laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka membicaaakan tentang pakaian dan makeup
8. Hubungan anak dan orang tua mencapai titik terendah mulai melepaskan diri dari orang tua
9. Takut ditolak oleh teman sebaya
Komunikasi pada remaja dilakukan secara 2 arah. Serta menciptakan lingkungan yang kondusif
5
Risiko terhadap cidera pada keluarga bapak WS khususnya anak DD,anak D dan anak RR berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan keluarga
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x pertemuan diharapkan cidera dapat dihindari
Tupen:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah jatuh dengan :
a. .Menjelaskan apa defenisi jatuh
b. Menjelaskan penyebab jatuh
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi jatuh:
a. Menjelaskan akibat yang terjadi bila jerawat tidak diatasi
b. Mengambil keputusan untuk mencegah jatuh
a. Menjelaskan cara memodifikasi lingkungan
Diskusikan dengan keluarga pengertian jatuh, anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian jatuh
Beri pujian atas jawaban yang benar
Diskusikan bersama keluarga penyebab jatuh motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab jatuh
Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah didiskusikan
Identifikasi akibat jerawat yang lalu.
Motivasi keluarga unutk mengungkapkan kambali akibat jatuh
Diskusikan dengan keluarga tentang derajat jerawat mengambil keputusan selanjutnya
Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengatasi jatuh
Motivasi kelurga untuk memutuskan mengatsi jatuh secara tepat
Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga
Gali pengetahuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
Diskusikan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan
Motivasi keluarga mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon psikomotor
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita/ saksi mata yang melihat kejas=dian, yang menyebabkan seorang mendadak terbaring dilantai/temoat yang lebih rendah dengan/tanpa kesadaran atau luka
Menyebutkan penyebab dari jatuh 3 dari 4 penyebab yaitu :
1. Kecalakaan
2. Pusing/vertigo
3. Obat-obatan/sedatif/alkohol
4. Lingkungan yang tidak mendukung (lantai licin, kurang pencahayaan)
Menyebutkan akibat dari jatuh yaitu:
1. Rusaknya jaringan lunak
2. Fraktur
3. Kecacatan
4. Meninggal
Menyebutkan dan mengaplikasikan cara memodifikasi lingkungan yaitu keluarga lebih meningkatkan pengawasan pada anak, menciptakan lingkungan yang kondusif (lantai yang tidak terlalu licin)
6
Potensial Peningkatan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak SW khususnya pada ibu I dan anak DD ditandai dengan Ibu I mengatakan saat ini sudah menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB yang diperoleh diposyandu.Anak DD tiap bulan sudah dibawa keposyandu untuk monitor pertumbuhan dan perkembangnnya.KMS menunjukan kenaikan, imunisasi lengkap. Saat ini sudah makan makanan biasa ddan ASI diteruskan
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x pertemuan diharapkan peningkatan pemeliharaan kesehatan tetap atau meningkat pada tahap kesejahteraan
Identifikasi tentang pengetahuan kb dan kesehatan balita
Diskusikan dengan keluarga penting kesehatan, anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali
Beri pujian atas jawaban yang benar
Identifikasi keluarga intuk tetap menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Respon verbal
Respon psikomotor
Keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak
Keluarga tetap mengikuti dari program KB sesuai ajnuran pemerintah, serta membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk memantau kesehatan anak balita
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, (2002). BUKU AJAR Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8, Vol.3.Jakarta : EGC
Fallen & Budi (2010). Catatan Keperawatan Komunitas.Yogyakarta : Nuka Medika
Henny achjar, (2010). Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga .Jakarta: Sagung Seto
Purwaningsih & fatmawati, (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Nuka Medika
Santosa Budi, (2005). Panduan DIAGNOSA KEPERAWATAN nanda 2005-2006 DEFINISI & KLASIFIKASI. Jakarta : Prima Medika.
Suprajitno , (2004).Asuhan Keperawatan Keluarga.EGC