12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOKARDITIS 1. DEFINISI Endokarditis adalah peradangan endokardium atau katup jantung. Endokarditis ada dua yaitu: a. Endokarditis akut: Staphylococcus aureus. b. Endokarditis sub akut: Streptococcus viridans. 2. ETIOLOGI Streptococcus viridans. Staphylococcus. Enterococcus. Penyakit katup. Prosedur invasif. Ketergantungan obat. 3. PATOFISIOLOGI a. Inflamasi jaringan parut insufisiensi/ stenosis valvular gangguan jantung. b. Bakterial akut demam meningkat, menggigil, diaporesis, leukositosis, mur-mur. c. Emboli otak stroke. Gangguan ginjal

Askep Endokarditis Tuti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep endokarditis

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN ENDOKARDITIS1. DEFINISI

Endokarditis adalah peradangan endokardium atau katup jantung.Endokarditis ada dua yaitu:

a. Endokarditis akut: Staphylococcus aureus.b. Endokarditis sub akut: Streptococcus viridans.2. ETIOLOGI

Streptococcus viridans. Staphylococcus.

Enterococcus. Penyakit katup.

Prosedur invasif.

Ketergantungan obat.

3. PATOFISIOLOGI

a. Inflamasi ( jaringan parut ( insufisiensi/ stenosis valvular ( gangguan jantung.b. Bakterial akut ( demam meningkat, menggigil, diaporesis, leukositosis, mur-mur.c. Emboli ( otak ( stroke. ( Gangguan ginjald. Sub akut ( malaise, demam, menggigil, respirasi meningkat, nyeri persendian, petachie.4. TANDA DAN GEJALA

Peningkatan suhu berulang. Akut: 39(C - 40(C. Sub akut: 39(C.

Menggigil dan diaforesis bergantian; dapat terjadi pada malam hari. Malaise.

Artragia.

Tanda embolisasi.

Petechie. Konjungtiva.

Palatum, mukosa mulut.

Ekstremitas.

Nodus oslers. Kompleksitas cafe au lait.

Anoreksia. Penurunan berat badan.

Sakit kepala.

Splenomegali.

Bunyi jantung.

Awal: normal (biasa). Lanjut: mur-mur.

5. POTENSIAL KOMPLIKASI

Jantung:

Abses.

Penyakit katup jantung.

Miokarditis.

Serebral Embilisasiginjal.

Splenik

koroner

Aneurisme mikotik6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK EKG: dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia. Ekokardiogram: dapat menunjukkan efusi perikardial, hipertrofi jantung, disfungsi katup, dilatasi ruang. Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi iso enzim tidak ada. Sinar X dada: dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal. JDL: dapat menunjukkan proses infeksi akut/ kronis; anemia. Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur penyebab. LED: umumnya meningkat. Titer ISO: peningkatan pada demam rheumatik (kemungkinan pencetus). Titer ANA: (+) pada penyakit autoimun.7. PENATALAKSANAAN MEDIS

Terapi parenteral.

Obat-obatan. Antibiotik IV.

Antipiretik = salisilat.

Analgesik

Antikoagulasi.

Insisi dan drainase abses.

Pergantian katup.

Istirahat di tempat tidur.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOKARDIRDITISPENGKAJIAN FISIK1. Aktivitas /istirahat

Gejala: Kelelahan, kelemahan.

Tanda:Takikardi, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas.2. Sirkulasi

Gejala:Riwayat demam rheumatik, penyakit jantung kongenital, IM, bedah jantung.PalpitasiJatuh pingsan Tanda: Takikardi, disritmia.Perpindahan tim kiri dan inferior.

Friction sub perikardia.

Mur-mur aortik, initral, stenosis/insufisiensi trikuspid; perubahan dalam mur-mur yang mendahului; disfungsi otot papilar.Irama gallop (S3 /S4).

Edema. DVJ (GJK).

Petechie, (Konjuntiva, membran mukosa).Hemorargi splinter (punggung kuku).

Nodus oslers (jari/ibu jari).Lesi jeneway (telapak tangan, telapak kaki).3. Eliminasi

Gejala:Riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal.

Penurunan frekuensi/jumlah urine.

Tanda : Urine pekat gelap.4. Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala:Nyeri pada dada anterior (sedang ( berat/tajam.) diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan.Tanda : Perilaku distraksi misalnya gelisah5. Pernafasan

Gejala:Napas pendek. Tanda:Dispnea, dispnea noktural.

Batuk, inspirasi mengi.

Takipnea, krekels dan ronchi.

Pernapasan dangkal.6. Keamanan

Gejala:Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur.

Penurunan sistem imun, misal: program terapi imunosupresi.SLE atau penyakit kollagen lain.

Tanda:Demam.7. Pembelajaran/penyuluhan

Gejala:terapi IV jangka panjang penggunaan kateter indwelling/ penyalah-gunaan obat parenteral.8. Pertimbangan rencana pemulangan

DRG menunjukkan rata lamanya di rawat 17 hariDIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN1. Nyeri berhubungan dengan efek-efek sistemik dari infeksi.INTERVENSI:MANDIRI: Selidiki keluhan nyeri dada.

Perhatikan faktor pemberat/penurun.

Perhatikan petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan. Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan, misal: perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin.

Berikan aktivitas hiburan yang tepat.

KOLABORATIF: Berikan obat-obatan sesuai indikasi. Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologi (demam, infeksi).INTERVENSI:

MANDIRI:

Pantau masukan kalori setiap hari. Berikan makanan tambahan TKTP. Jamin klien merasa nyaman saat makan.KOLABORATIF:

Konsultasi dengan ahli gizi.3. Perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses infeksi.

INTERVENSI:

MANDIRI:

Kaji adanya dehidrasi, diaforesis, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.

Ukur suhu tubuh 4 8 jam. Pantau masukan dan haluaran cairan setiap 8 jam. Catat kehilangan cairan yang diakibatkan dari perspirasi. Pantau sisi IV adanya kemerahan dan bengkak, ganti tempat setiap 24 jam.KOLABORATIF:

Berikan antibiotik sesuai pesanan, pastikan obat diberikan sesuai pada waktunya. Berikan antipiretik sesuai pesanan.

Pantau hasil laboratorium terhadap ADALAH dengan deferensial dan kultur darah.

4. Potensial perubahan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan embolisasi INTERVENSI:

MANDIRI:

Kaji adanya tanda embolisasi setiap shift, laporkan adanya tanda embolisasi pada dokter dengan segera.

Lakukan pemeriksaan neurologis setiap shift atau sesuai kondisi klien.

Instruksikan klien tentang perlunya meneruskan antikoagulan, jika dipesankan untuk mencegah periode embolik lanjut.

KOLABORATIF:

Berikan terapi antikoagulan.

5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.INTERVENSI:

MANDIRI:

Jelaskan pentingnya menghindari kelelahan, perlu merencanakan periode istirahat sebelum dan sesudah aktivitas.

Diskusikan gejala-gejala kambuh untuk dilaporkan ke dokter. Kelelahan.

Peningkatan suhu.

Menggigil.

Penurunan berat badan.

Hanya merasa tidak enak.

Diskusikan kebutuhan untuk menghindari orang dengan infeksi, khususnya infeksi pernapasan atas (ISPA) dan untuk melaporkan gejala (misal: dingin, flu, batuk). Diskusikan pentingnya melaporkan ke dokter beberapa kejadian yang cenderung menghasilkan bakterimia, terapi gusi/gigi.EVALUASI

1. Nyeri berhubungan dengan efek-efek sistemik dari infeksi. Melaporkan nyeri hilang/terkontrol.

Mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas pengalih sesuai indikasi untuk situasi individual.

Mengidentifikasi metide yang memberi penghilangan.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor biologi (demam, infeksi).

Status nutrisi dipertahankan/ diperbaiki.

Pencapaian perbaikan berat badan sesuai usia, jenis kelamin.

Klien mengungkapkan nafsu makan meningkat.

3. Perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses infeksi.

Proses inflamasi telah hilang.

Kulit lembab dan kering.

4. Potensial perubahan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan embolisasi

Perfusi jaringan serebral dipertahankan.

Klien sadar dan berorientasi. Tidak ada tanda-tanda embolisasi.

5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit.

Menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan pengobatan, dan kemungkinan komplikasi.

Mengidentifikasi /melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk mencegah terulangnya / terjadinya komplikasi.DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E. Et al. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCHudak & Gallo, 1996, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Vol 1 Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran