Askep Diabetes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diabetes melitus sapat juga disebut penyakit kencing manis. hal ini dikarenakan pankreas pada pasien DM tidak dapat mengsekresi glukosa dalam darah sehingga menyebabkan terjadi penumpukan kadar glukosa darah

Citation preview

B

B. Konsep Dasar Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang saling berhubungan yaitu :1. Pengkajian

Data Subyektif : Pasien mengatakan banyak minum. Pasien mengatakan sering kencing, sering makan.

Pasien mengatakan penglihatannya mulai kabur. Pasien mengatakan sering kesemutan. Pasien mengatakan konsentrasinya mulai terganggu. Data Objektif :

Nafas bau aseton. Poliuri, polipagi, polidipsi.2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien DM adalah : (Brunner and Suddarth, NANDA 2006, Carpenito 2000)

1) Kurang volume cairan berhubungan dengan gejala poliuria dan dehidrasi.

2) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan berlebih/polifagia.3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan frekwensi miksi yang sering/poliuria.

4) Perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan perubahan kimia endogen : ketidak seimbangan glukosa/ insulin dan/atau elektrolit.

5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh.6) PK Hipoglikemia.

7) Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensibilitas akibat komplikasi DM.8) PK GGK.

9) PK Hipertensi

10) PK Ketoasidosis diabetikum.

11) PK Gangren.3. Rencana tindakan

Pada tahap penyusunan rencana tindakan, hal yang dilakukan adalah : menentukan prioritas diagnosa keperawatan, menentukan tujuan, menentukan kriteria evaluasi dan menentukan rencana tindakan.

a. Prioritas diagnosa keperawatan

Adapun prioritas diagnosa keperawatan yang dapat disusun adalah :1)Kurang volume cairan berhubungan dengan gejala poliuria dan dehidrasi.

2) PK Hipoglikemia.

3) PK Ketoasidosis diabetikum.

4) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan berlebih/polifagia.

5) Gangguan pola tidur berhubungan dengan frekwensi miksi yang sering/poliuria.

6) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh.

7) Perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan perubahan kimia endogen : ketidak seimbangan glukosa/ insulin dan/atau elektrolit.

8) Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan penurunan sensibilitas akibat komplikasi DM.9) PK Gangren.

10) PK GGK.11) PK HipertensiPAGE 10