29
BAB I PENDAHULUAN 1

aplk makalah

  • Upload
    dewijy

  • View
    279

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi

Citation preview

Page 1: aplk makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1

Page 2: aplk makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kas dan Setara Kas

Dalam PSAK No. 2 paragraf 43, mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan

komponen kas dan setara kas serta harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam

laporan arus kas dengan pos yang sama dengan pos yang ada di neraca. Oleh karena itu

penting untuk memahami secara jelas tentang definisi kas yang dimaksud dalam laporan ini.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, kas didefinisikan sebagai

berikut : “Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”. (1995:2.2).

Dalam Statement Of Financial Accounting Standard No. 95, FASB menyatakan bahwa

suatu laporan arus kas harus menjelaskan selisih yang terjadi antara saldo awal dan saldo

akhir serta setara kas (cash equivalent). Hal ini berarti dalam laporan kas, kas memiliki

pengertian yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada saldo kas yang tersedia di

perusahaan (cash on hand) dan kas di bank, tetapi juga termasuk perkiraan-perkiraan yang

dikenal sebagai setara kas (cash equivalent).

Definisi setara kas (cash equivalent) dalam PSAK No. 2 adalah : “Investasi yang sifatnya

sangat likuid, berjangka pendek dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tanpa

menghadapi perubahan nilai yang berarti.”(1995:2.3). PSAK No. 2, paragraf 6 menjelaskan

setara kas sebagai berikut : Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka

pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas,

investasi harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa

menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat

memenuhi syarat sebagau setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan

atau kurang dari tanggal perolehannya.

Contoh setara kas yang disamakan dengan kas, menurut Harrison (1995:731) adalah treasury

bills, commercial paper jangka pendek, money market, serta surat-surat berharga lain yang

mempunyai syarat-syarat :

1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas.

2. Tanggal jatuh temponya sangat singkat, dalam waktu tiga bulan atau kurang.

3. Resiko perubahan nilai yang kecil atau kurang berarti.

2

Page 3: aplk makalah

Jadi tidak semua investasi jangka pendek dikelompokkan sebagai setara kas. Hal ini

tergantung pada kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Suatu

perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas dalam menentukan perkiraaan-perkiraan apa

saja yang termasuk dan tidak termasuk adalam katagori sebagai setara kas, dan kebijakan ini

harus diungkapkan dalan catatan atas laporan keuangan perusahaan serta harus dijalankan

secara konsisten dari waktu ke waktu.

Dalam laporan arus kas, kas dan setara kas diperlakukan sebagai suatu kesatuan. Dengan kata

lain, laporan arus kas menyatakan perubahan dalam kas dan setara kas. Oleh karena itu,

pengeluran kas untuk memperoleh setara kas dan penerimaan kas dari penjualan setara kas

tidak dimasukkan dalam laporan arus kas. (Larson dan Miler)

B. Pengertian Laporan Arus Kas

Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas

(cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari

arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan sebaliknya

apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan

negative cash flows.

1. Laporan Arus Kas (SAK)

Definisi arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”.

(1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi dari

laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan laporan

perubahan posisi keuangan.

Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai

arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan

yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan dari

suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan

saldo akhir kas dan setara kas.

3

Page 4: aplk makalah

2. Laporan Arus Kas (IAS 7)

Prisip Prinsip Ias7 (Statement Of Cash Flow)

Sesuai dengan kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20. IFRS/IAS yang akan

diadopsi ke dalam PSAK 2 pada Tahun 2010 salah satunya adalah IAS 7 tentang cash flow

statements. Dan penerapan penuhnya pada tanggal 1 januari 2011, kecuali untuk paragraf 53,

54dan 55 IAS 7 mengenai tanggal efektif awal dan tangal efektif dari amandemen atas IAS 7.

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan

sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas

dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Di Indonesia

informasi tentang arus kas diatur dalam PSAK 2, dimana pernyataan tersebut mencakup

pengaturan mengenai komponen, pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

laporan arus kas dalam laporan keuangan. Menurut IAS7 ( statement of cash flows ), arus kas

adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Kas sendiri terdiri dari kas di tangan

( cash on hand ) dan rekening deposito. Sedangkan, setara kas (cash equivalent) adalah

investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat

dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan danmemiliki risiko perubahan nilai yang

tidak signifikan. Laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas

operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. Berikut rincian dari

IAS7 :

Tujuan   IAS 7        

Tujuan dari IAS 7 adalah dengan mewajibkan penyajian informasi mengenai perubahan

historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas, yang

mengklasifikasikan arus kas selama periode sesuai dengan operasi, investasi, dan pendanaan.

Prinsip fundamental dalam IAS 7  

Semua entitas yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK yang diperlukan

untuk menyajikan laporan arus kas. [IAS 7.1]. Laporan arus kas analisis perubahan dalam kas

dan setara kas selama suatu periode. Kas dan setara kas terdiri dari kas simpanan tangan dan

permintaan, bersama-sama dengan jangka pendek, investasi likuid yang dapat segera

dikonversi ke jumlah menjadi kas, dan yang memiliki resiko signifikan perubahan nilai.

4

Page 5: aplk makalah

Catatan panduan menunjukkan bahwa investasi biasanya memenuhi definisi setara kas ketika

telah jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal akuisisi. Penyertaan saham

biasanya tidak termasuk, kecuali mereka berada dalam suatu zat setara kas (misalnya saham

prioritas yang diperoleh dalam waktu tiga bulan dari tanggal pembelian kembali ditentukan

mereka). Cerukan yang harus dikembalikan saat diminta dan yang merupakan bagian integral

dari manajemen kas entitas juga dimasukkan sebagai komponen kasdan setara kas. [IAS 7.7-

8]

C. Kegunaan laporan Arus Kas

Tujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan

pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan

dari suatu entitas selama suatu periode.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu

laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan

lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk :

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan

membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.

3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran

kas yang berkaitan.

4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun non kas

terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan

keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang

berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan

arus kas tersebut.

D. Penyajian Laporan Arus Kas

1. Klasifikasi Arus Kas

MENURUT SAK

Dalam PSAK No. 2, paragraf 49 (1995:2.4), dinyatakan bahwa : “Laporan arus kas harus

melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi,

investasi dan pendanaan”.

5

Page 6: aplk makalah

Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Aktifitas Operasi

Dalam PSAK No. 2 dijelaskan bahwa arus kas dari kegiatan operasi merupakan arus kas yang

berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Kegiatan ini melibatkan

pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba

rugi. Adapun arus kas yang masuk dan keluar dari kegiatan operasi mencakup antara lain :

a. Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan

bunga, dan penerimaan operasi lainnya.

b. Arus kas yang keluar untuk pembayaran kepada pemasok barang dan jasa, pembayaran

kepada karyawan, bunga yang dibayarkan atas hutang perusahaan, pembayaran pajak, dan

pengeluaran operasi lainnya.

2. Aktifitas Investasi

Menurut PSAK No. 2, arus kas dari aktifitas investasi mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan

untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Adapun arus kas masuk dan keluar

dari kegiatan ini antara lain meliputi :

a. Arus kas masuk berasal dari penjualan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva

jangka panjang, penjualan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain dan penagihan

uang pokok pinjaman yang diberikan perusahaan.

b. Arus kas keluar untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka

panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan, perolehan saham atau

instrumen keuangan perusahaan lain, pemberian pinjaman pada pihak lain.

3. Aktifitas Pendanaan

Arus kas yang berasal dari aktifitas ini merupakan arus kas yang menyebabkan perubahan

dalam struktur modal atau pinjaman perusahaan. Arus kas merupakan kegiatan mendapatkan

dana untuk kepentingan perusahaan. Arus kas keluar adalah pembayaran kepada pemilik dan

kreditor. Arus kas masuk dan keluar dari kegiatan ini meliputi, antara lain :

a. Arus kas masuk dari penjualan saham atau instrumen modal lainnya, dan penerbitan

obligasi, wesel, hipotek, serta pinjaman lainnya.

6

Page 7: aplk makalah

b. Arus kas keluar untuk pembayaran deviden, pembelian saham perusahaan, pelunasan

pokok pinjaman, dan pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang

berkaitan dengan sewa gedung usaha pembiayaan.

Dalam paragraf 41, PSAK NO. 2 (1995:2.9) diatur lebih lanjut tentang transaksi non kas

yang berkaitan dengan aktifitas investasi dan pendanaan, sebagai berikut :

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas

dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam ini harus diungkapkan sedemikian rupa

pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang

relevan mengenai aktifitas investasi dan pendanaan tersebut. Juga dinyatakan lebih lanjut

bahwa pengklasifikasian arus kas ini dapat dilakukan dengan cara yang dianggap paling

sesuai dengan bisnis perusahaan. Tujuan utama dari pengklasifikasian menurut aktifitas ini

adalah memberikan informasi yang paling akurat bagi pemakai laporan keuangan untuk

menilai pengaruh aktifitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap kas

dan setara kas. Selain itu informasi tersebut juga untuk menilai sejauh mana hubungan antara

ketiga aktifitas tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut diatur dalam PSAK No. 2 (1995:2.11-2.12) sebagai berikut :

Pos luar biasa, arus kas dari pos ini harus diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi, investasi

dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah, agar para

pemakai dpat memahami hakekat dan pengaruhnya terhadap arus kas saat ini dan masa

mendatang. Arus kas dari bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima

dapat diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba atau rugi bersih.

Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat

diklasifikasikan masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena

merupakan perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi. Sedangkan dividen

yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya

perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar dapat

diklasifikasikan sebagai komponen arus kas dari aktifitas operasi dengan maksud untuk

membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan perusahaan membayar

dividen dari arus kas operasi. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus

diungkapkans endiri dan diklasifikasikan secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai

aktifita spendanaan dan investasi. Apabila arus kas pajak dialokasikan pada lebih dari satu

jenis aktifitas, maka jumlah keseluruhan pajak yang dibayar harus diungkapkan.

7

Page 8: aplk makalah

MENURUT IAS

Arus kas harus dianalisis antara operasi, investasi dan pendanaan. [IAS 7.10] prinsip-prinsip

kunci yang ditetapkan oleh IAS 7 untuk penyusunan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

1. Operating activities / aktivitas operasi – Aktivitas penghasil utama pendapatan-

entitas yang tidak investasi atau pendanaan, arus kas operasi sehingga mencakup kas

yang diterima dari pelanggan dan kas kepada pemasok dan karyawan [IAS 7,14]

2. Investing activities / aktivitas investasi – perolehan dan pelepasan aset

jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak dianggap sebagai setara kas [IAS 7,6]

3. Financing activities / aktivitas pendanaan – kegiatan yang mengubah

struktur modal dan pinjaman dari badan [IAS 7,6]

4. Arus kas bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dapat diklasifikasikan

sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pembiayaan, asalkan diklasifikasikan secara

konsistendari waktu ke waktu [IAS 7,31]

5. Arus kas yang berasal dari pajak atas penghasilan biasanya diklasifikasikan

sebagai aktivitas operasi, kecuali mereka secara khusus dapat diidentifikasi dengan

pembiayaan atau investasi aktivitas [IAS 7,35]

6. Untuk operasi arus kas, metode langsung penyajian dianjurkan, tetapi metode

tidak langsung diterima [IAS 7.18]

2. Metode Penyajian Laporan Arus Kas

MENURUT SAK

Dalam PSAK No. 2 (1995:2.7), perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari

aktifitas operasi dengan menggunakan salah satu metode dibawah ini :

1. Metode Langsung

Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan

pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan

laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga

menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung

memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih

informatif dan terperinci.

Informasi mengenai kelompok utama dan pengeluaran kas bruto dijelaskan oleh IAI dalam

PSAK No. 2 (1995:2.8), sebagai berikut :

8

Page 9: aplk makalah

Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan

pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik :

a. Dari catatan akuntansi perusahaan

b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan

laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam periode

berjalan, pos bukan kas lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan

pendanaan.

2. Metode Tidak Langsung

Pelaporan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung

berdasarkan PSAK No. 2 (1995:2.7) :

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari

transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan

dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang

diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus

kas dengan laporan laba rugi dan neraca.

Dalam PSAK No. 2 (1995:2.8) juga diatur mengenai penentuan arus kas bersih dalam

aktifitas operasi dalam metode tidak langsung sebagai berikut :

Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan

dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan ;

b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan

kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum

dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan

c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

9

Page 10: aplk makalah

IAI dalam PSAK No. 2 (1995:2.7), menganjurkan :

Perusahaan untuk menggunakan metode langsung karena metode ini menghasilkan informasi

yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan

metode tidak langsung. Namun penyusunan laporan arus kas dengan metode ini lebih sulit

dan memerlukan waktu yang lebih lama.

Jadi kedua metode diatas dapat ditetapkan dan akan memberikan hasil yang sama. Pemilihan

antara keduanya tergantung kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan. Bentuk laporan

dengan metode tidak langsung lebih sering digunakan karena dalam penyusunannya lebih

mudah dan sederhana dibanding dengan metode langsung.

Untuk pelaporan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan, diatur dalam PSAK No. 2

(1995:2.9), sebagai berikut : “Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama

penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktifitas investasi dan

pendanaan,…”

MUNURUT IAS

1. Metode langsung

Menunjukkan setiap kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.

2. Metode tidak langsung

Menyesuaikan laba bersih dasar akrual atau rugi dengan dampak dari transaksi non-tunai.

KETENTUAN DALAM IAS

1. Kurs yang digunakan untuk penjabaran transaksi dalam mata uang asing harus dengantarif

yang berlaku pada tanggal arus kas [IAS 7,25]

2. Arus kas anak perusahaan asing harus dijabarkan dengan menggunakan kurs tukar

yang berlaku ketika arus kas berlangsung [IAS 7,26]

3. Mengenai arus kas dari perusahaan asosiasi dan joint venture, dimana metode

ekuitasdigunakan, arus statementof kas harus melaporkan arus kas hanya antara investor

daninvestee; mana konsolidasi proporsional digunakan, laporan arus kas harus

mencakup berbagi venture’s arus kas dari perusahaan asosiasi [IAS 7,37-38]

4. Agregat arus kas sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan

unit bisnis lainnya harus disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai

10

Page 11: aplk makalah

aktivitasinvestasi, dengan pengungkapan tambahan tertentu. [IAS 7.39] keseluruhan kas

yangdibayarkan atau diterima sebagai pertimbangan harus dilaporkan setelah dikurangi

kasdan setara kas diperoleh atau dilepas [IAS 7,42]

5. Arus kas dari investasi dan pendanaan harus dilaporkan bruto oleh kelas

utama penerimaan kas dan kelas utama dari pembayaran tunai kecuali untuk kasus-kasus

berikut,yang dapat dilaporkan secara bersih: [IAS 7,22-24]

1. Kas penerimaan dan pembayaran atas nama nasabah (misalnya, penerimaan

dan pembayaran dari giro oleh bank, dan penerimaan yang dikumpulkan atas

namadan dibayarkan ke pemilik properti)

2. Penerimaan kas dan pembayaran untuk barang-barang dengan perputaran

cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat, umumnya kurang

dari tiga bulan (misalnya, biaya dan koleksi dari pelanggan kartu kredit, dan

pembeliandan penjualan investasi)

3. Kas penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan deposito

olehlembaga keuangan

4. Kas uang muka dan pinjaman dibuat untuk pelanggan dan

pembayarandaripadanya

5. Investasi dan transaksi keuangan yang tidak memerlukan penggunaan kas

harusdikeluarkan dari arus kas statementof, tetapi mereka harus diungkapkan

secara terpisah ditempat lain di laporan keuangan [IAS 7,43]

6. Komponen kas dan setara kas harus diungkapkan, dan rekonsiliasi yang disajikan

kepada jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan [IAS 7.45]

7. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas yang tidak tersedia untuk

digunakanoleh kelompok harus diungkapkan, bersama dengan komentar oleh

manajemen [IAS 7,48]

Perbedaan IAS dengan PSAK 2 adalah yaitu IAS 7, cash flow statements, boleh memilih

direct atau indirect method, extraordinary items dilarang.

3. Penyusunan Laporan Arus Kas

Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-

sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :

1. Menentukan perubahan dalam kas

2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.

11

Page 12: aplk makalah

3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.

4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

E. Analisis Laporan Keuangan

1. Hakikat Analisis Laporan Keuangan

Adapun tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi posisi dan hasil

operasi sekarang dan masa lampau dari suatu perusahaan sehingga dapat diperoleh suatu

prediksi akan kondisi dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.

Smith dan Skousen (1992:1044) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan pada

umumnya diarahkan pada pengevaluasikan empat aspek perusahaan yaitu : likuiditas,

stabilitas, profitabilitas dan potensi perkembangan.

F. Evaluasi Kinerja Perusahaan

Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan

setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa

artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau

negatif. Karena laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan

pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka laporan arus

kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Seperti

yang dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995:245) bahwa :

Akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan

bersangkutan, sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan

indikator yang diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula,

karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih

konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.

Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan pada

suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang

terkait. Oleh karena itu, penilaian yang tepat atas prestasi suatu perusahaan tidah hanya

memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperhatikan dalam menghasilkan laba

tetapi juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari

kegiatan operasinya. Karena jika perusahaan profitabel namun mengalami defisit arus kas

dapat merupakan indikasi bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan dan

12

Page 13: aplk makalah

dikhawatirkan tidak mampu mengembalikan pinjaman kepada kreditor maupun membayar

dividen kepada investor. (Hermason, 1995:386)

Untuk alasan ini, para analisis laporan keuangan memilih untuk menghubungkan arus kas

operasi dengan laba bersih yang dilaporkan pada periode yan bersangkutan sebagai

pengecekan atas kualitas bersih yang dilaporkan tersebut.

Dengan demikian, laporan arus kas digunakan untuk mengecek dan melengkapi laporan laba

rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi. Laporan arus kas berfokus pada

pengukuran keuangan daripada ukuran profit dan biasanya lebih cocok digunakan untuk

mengevaluasi dan memproyeksikan likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dalam hal ini

tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tapi penggunaannya tergantung

pada apa yang hendak diukur. Karena laporan arus kas merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan laporan keuangan lainnya, maka penggunaannya secara bersama-sama

akan memberikan hasil yang lebih tepat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaaan kas

perusahaan dalam seluruh kegiatan perusahaan. Dengan demikian dapat membantu para

pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi struktur dan kinerja keuangan suatu

perusahaan.

G. Analisis Rasio Arus Kas

Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas,

rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas, yang dijabarkan

sebagai berikut :

1. Liquidity Ratio

Rasio ini memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka

pendek yang jatuh tempo. Analisis rasio likuiditas atas arus kas terdiri dari :

a. Current Cash Debt Coverage

Adalah rasio dari arus kas hasil operasi terhadap hutang lancar rata-rata. Rasio ini

menunjukkan berapa besar kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi dapat menutupi

kewajiban lancar rata-rata. Hutang lancar rata-rata diperoleh dengan cara menambah saldo

awal dengan saldo hutang lancar, kemudian dibagi dengan dua. Menurut penelitian yang telah

dilakukan, rasio ini termasuk dalam kategori baik, apabila perusahaan menghasilkan nilai

rasio diatas atau sama dengan 40%.

13

Page 14: aplk makalah

14

Page 15: aplk makalah

b. Cash Divident Coverage

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dengan

menggunakan arus kas dari operasi. Rasio ini dapat dimodifikasi untuk menunjukkan

pembayaran dividen kepada semua pemegang saham atau hanya kepada pemegang saham

biasa. Apabila penutupan arus kas atas pembayaran dividen hanya kepada pemegang saham

biasa, maka rasio ini dapat dicari dengan mengurangkan dividen saham preferen dari arus kas

operasi dibagi dengan dividen saham biasa. Semakin tinggi rasio ini,menunjukkan semakin

likuid suatu perusahaan, akibatnya akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan.

2. Solvency Ratio

Analisis terhadap rasio solvabilitas pada analisis rasio arus kas bertujuan untuk menilai

kecukupan arus kas untuk memenuhi kewajiban jangka pebdek maupun jangka panjang.

Analisis ini terdiri dari :

a. Cash Long – Term Debt Coverage

Rasio ini menunjukkan kecukupan arus kas yang diperoleh dari aktifitas operasi yang

digunakan untuk membayar hutang perusahaan. Average total liabilities diperoleh dengan

cara menambah saldo awal dengan saldo akhir total kewajiban, kemudian dibagi dengan dua.

Suatu bentuk alternatif dari rasio ini adalah dengan mengurangkan arus kas dari operasi

dengan pembayaran dividen. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan semakin solvent suatu

perusahaan. Dari kebanyakan literatur yang ada menyarankan bahwa 20% adalah ukuran

yang memadai untuk rasio ini.

b. Cash Interest Coverage

Adalah rasio arus kas dari operasi ditambah dengan pembayaran bunga dan pajak terhadap

pembayaran bunga aktual. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.

Beban bunga (interest paid) dan beban pajak pada laporan arus kas metode langsung dapat

diperoleh langsung dari aktifitas operasi. Sedangkan arus kas yang menggunakan metode

tidak langsung, beban-beban ini dapat diperoleh dari ungkapan tambahan yang menyertai

laporan arus kas.

15

Page 16: aplk makalah

3. Capital Expenditure

Untuk menjadi sukses dan kompetitif, suatu perusahaan harus memenuhi semua

kewajibannya. Sebagai tambahan, perusahaan juga dapat mempertahankan aset modalnya

serta pengeluaran pendanaan untuk meningkatkan dasar aset tersebut. Untuk menentukan

apakah perusahaan dapat menutupi pengeluaran-pengeluaran ini ada beberapa rasio yang

dikembangkan, yaitu :

a. Capital Acquisition Ratio

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan dapat membayar pengeluaran modalnya dengan

segera. Apabila rasio ini sama dengan 100% atau lebih, maka menunjukkan bahwa

perusahaan kurang bersandar pada pembiayaaan eksternal dan kontribusi pemilik untuk

memindahkan dan menambahkan modal yang ada. Sebaliknya, apabila rasio yang dihasilkan

lebih kecil dari 100%, berarti perusahaan tidak mampu menutupi biaya pengeluaran modal

dari aktifitas operasi.

b. Invesment / CFO Plus Finance Ratio

Rasio ini menunjukkan bagaimana investasi dibiayai dengan membandingkan arus kas bersih

dari aktifitas investasi dengan arus kas bersih dari operasi dan pendanaan.

CFI = Cash flow from Investing

CFF = Cash flow from Financing

Dalam mengevaluasi rasio ini, semakin rendah nilai rasio berarti semakin rendah proporsi

investasi dibiayai dari aktifitas operasi dan pendanaan, hal ini menunjukkan tanda yang baik.

c. Operation / Invesment Ratio

Rasio ini mengukur potensial perusahaan dalam membiayai ekspansi dari dana yang

dihasilkan secara internal. Semakin tinggi rasio ini, berarti semakin kecil ketergantungan

perusahaan pada pendanaan eksternal.

d. Cash Reinvesment Ratio

Rasio ini memandingkan arus kas yang ditahan untuk melakukan investasi kembali dengan

jumlah kotor dari aset tidak lancar ditambah dengan modal kerja. Rasio ini berguna untuk

16

Page 17: aplk makalah

menggantikan aset yang ada dan tersedia untuk ekspansi. Semakin tinggi rasio ini

menunjukkan kemampuan reinvestasi yang tinggi dari arus kas operasi. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa rasio ini dikatakan baik apabila berkisar dari 7% sampai 11%.

Non current asset (gross) diperoleh dari neraca dengan cara menjumlahkan semua aktiva

tidak lacar termasuk akumulasi penyusutan aktiva tetap. Sedangkan modal kerja merupakan

selisih antara total aktiva lancar dengan total hutang lancar.

4. Cash Flow Return Ratios

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada saat sekarang

maupun di masa depan. Rasio ini terdiri dari :

a. Overall Cash Flow Ratio

Rasio ini digunakan untuk kemampuan menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang dapat

digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi.

b. Cash Return On Sales Ratio

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah nilai penjualan atau pendapatan

ke dalam kas, semakin tinggi rasio ini semakin baik. Kadang kala rasio ini disebut juga

sebagai Cash Rasio Margin.

c. Cash Flow To Net Income Ratio

Melalui rasio ini diketahui seberapa besar kas dari aktifitas operasi dibandingkan dengan laba

bersih yang diperoleh.

d. Quality Of Sales Ratio

Rasio ini digunakan hanya apabila perusahaan menggunakan metode langsung dalam

menyajikan laporan arus kasnya. Melalui rasio ini dapat diketahui alasan perbedaan antara

laba bersih dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Pengukuran ini sebagai dasar untuk

mengevaluasi kualitas dari pendapatan perusahaan.

e. Quality Of Income Ratio

Apabila suatu perusahaan tidak menggunakan metode langsung dalam menyajikan laporan

arus kasnya, maka kualitas pendapatannya dapat dihitung dengan rasio ini. Melalui rasio ini

17

Page 18: aplk makalah

dapat diketahui mengapa terdapat perbedaan antara laba perusahaan yang berbasis akrual

dengan arus kas dari operasi.

f. Cash Return On Assets Ratio

Rasio ini digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata industri dan dengan rasio ini

periode sebelumnya untuk menilai tingkat efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan.

g. Cash Return On Stockholder’s Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan mampu menghasilkan pengembalian kas yang

cukup bagi para pemegang saham.

h. Cash Flow Per Share

Arus kas per lembar saham dihitung dengan cara membagi arus kas dari aktifitas operasi yang

tersedia dengan jumlah rata-rata jumlah lembar saham yang beredar selama periode tersebut.

Apabila terdapat prefferen deviden, jumlah ini harus dikurangkan dari arus kas operasi untuk

menunjukkan arus kas dari aktifitas operasi yang tersedia dari saham biasa. Rasio ini berguna

untuk menelusuri perubahan arus kas sepanjang waktu yang menunjukkan tingkat

profitabilitas serta prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Rasio hanya

akan meberikan informasi yang berguna apabila diperbandingkan dengan rasio industri atau

rasio tahun sebelumnya.

18

Page 19: aplk makalah

BAB III

KESIMPULAN

19

Page 20: aplk makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/heavybirthday/psak-2-rev-2009-laporan-arus-kas/

http://zulfikarnashrullah.wordpress.com/2008/05/28/analisis-laporan-arus-kas-sebagai-

penunjang-evaluasi-kinerja-keuangan/

http://keuanganlsm.com/komponen-utama-laporan-arus-kas-menurut-ifrs/

http://mytrf.wordpress.com/2013/10/03/penyajian-laporan-keuangan/

20