103
Tugas Analisis Laporan Keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk Periode 2011 s/d 2013 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 Arief Hamdani Firman (1206316830) Adrian Novel (1206316755) Charity Olivia Widjaja (1206316931) Fajar Wahyu Suhendra (1206317215) Reni Setiani Sujana (1206317884) Risti Rahmaniatami (1206317953)

Makalah Aplk Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah aplk untuk tugas

Citation preview

Page 1: Makalah Aplk Fix

Tugas Analisis Laporan Keuangan

PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk

Periode 2011 s/d 2013

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Arief Hamdani Firman (1206316830)

Adrian Novel (1206316755)

Charity Olivia Widjaja (1206316931)

Fajar Wahyu Suhendra (1206317215)

Reni Setiani Sujana (1206317884)

Risti Rahmaniatami (1206317953)

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKSTENSI AKUNTANSI

2014/2015

Page 2: Makalah Aplk Fix

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir

merupakan murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami

gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan

sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan

jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami

memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau

dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Ajaran : Analisis Laporan Keuangan

Judul Makalah : Analisis Laporan Keuangan

PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk periode 2011 s/d 2013

Tanggal : 1 Desember 2014

Dosen : Desti Fitriani, MA, CPMA, CPSAK

No Nama NPM Tanda Tangan

1 Arief Hamdani Firman 120631683

2 Adrian Novel 120631675

3 Charity Olivia Widjaja 120631693

4Fajar Wahyu

Suhendra

120631721

5 Reni Setiani Sujana 120631788

6 Risti Rahmaniatami 120631795

Page 3: Makalah Aplk Fix

DAFTAR ISI

STATEMENT OF AUTHORSHIP

DAFTAR ISI

BAB I COMPANY PROFILE

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

2.1 Common Size Analysis

2.2 Credit (Risk) Analysis

2.2.1 Liquidity

2.2.2 Capital Structure and Solvency

2.3 Profitability Analysis

2.3.1 Return On Investment

2.3.2 Operating Performance

2.3.3 Asset Utilization

2.4 Valuation

2.5 Proforma Financial Statement

2.5.1 Income Statement

2.5.2 Balance Sheet

2.5.3 Cash Flow

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Aplk Fix

BAB I COMPANY PROFILE

PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

Pembukaan gerai Ace Hardware pertama pada tahun 1996 di Karawaci, Tangerang,

Jawa Barat, merupakan tonggak awal kehadiran Ace Hardware Indonesia atau AHI dalam

menjalankan usaha ritel di sektor home improvement dan lifestyle. Sejak saat itu, budaya

perusahaan AHI dikembangkan dengan tujuan utama untuk menawarkan berbagai macam

produk berkualitas dengan harga kompetitif, didukung oleh layanan terintegrasi dan tim yang

profesional.

Didirikan oleh PT Kawan Lama Sejahtera pada tahun 1995, AHI memiliki

pengalaman panjang yang telah teruji oleh waktu dalam menjalankan bisnis ritel produk

home improvement dan lifestyle di Indonesia. Perseroan telah menciptakan landasan kokoh

untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam industrinya dan menjadi pusat pembelanjaan satu

atap yang menyediakan produk terbaik bagi kebutuhan pelanggan.

Peningkatan efisiensi dalam operasi Perseroan yang diterapkan sejak dari pengadaan

dan pergudangan hingga distribusi dan pemasaran, juga mendorong penciptaan nilai tambah

yang lebih tinggi dengan pelayanan terbaik bagi para pelanggan setia di setiap gerai AHI.

Tahun 2005 menjadi momen bersejarah ketika Museum Rekor Indonesia, atau MURI,

menganugerahi gerai Ace Hardware di Mal Artha Gading Jakarta sebagai gerai terbesar di

Indonesia dengan luas 10,158 m2. MURI juga menganugerahi gerai Ace Hardware di Mall

Living World Alam Sutera, Banten, sebagai “The Biggest Lifestyle and Home Improvement

Store” dengan luas total 15.000 m2 di tahun 2011. Hingga kini, luas total dari 95 gerai Ace

Hardware telah mencapai lebih dari 255,000 m2, menjadikan Ace Hardware sebagai jaringan

modern terbesar dalam bisnis ritel home improvement dan lifestyle di Indonesia.

Di samping itu, Ace Hardware Corporation, USA, juga telah memberikan

penghargaan untuk gerai Ace Hardware di Living World Mall dari Alam Sutera, Banten,

sebagai “The Largest Ace Store on Earth” di tahun 2011. Selain itu, Majalah Service

Excellence telah memberikan Service Quality Award untuk AHI untuk keunggulan dalam

menyediakan layanan berkualitas kepada semua pelanggan. Perseroan juga telah memiliki

sertifikasi ISO 9001-2000 sejak tahun 2004, atas komitmennya untuk sistem manajemen

mutu.

Sejak 6 November 2007, melalui Penawaran Umum Perdana, AHI telah menjadi

perusahaan publik dengan menawarkan 30% saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Kini

Page 5: Makalah Aplk Fix

jumlah free float Perseroan mencapai 40%. Untuk meningkatkan likuiditas perdagangan dan

memperluas kepemilikan saham, Perseroan telah melakukan pemecahan saham dengan rasio

1:10, berlaku efektif sejak 1 November 2012. Sebagai bentuk partisipasi terhadap himbauan

Pemerintah untuk meredakan fluktuasi pasar modal, AHI telah menerapkan program

pembelian kembali saham pada tahun 2013. Total saham treasury sampai 31 Desember 2013

adalah sebanyak 48 juta saham dengan nilai Rp 34,7 miliar.

VISI PERUSAHAAN

“Menjadi peritel terdepan di Indonesia untuk produk home improvement dan lifestyle”

MISI PERUSAHAAN

“Menawarkan ragam produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan didukung oleh

layanan terpadu dari tim profesional”

KODE ETIK & BUDAYA PERUSAHAAN

Berdasarkan keberhasilannya dalam usaha ritel selama ini, AHI telah membentuk Kode Etik

dan Budaya Perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, produk, tempat dan

pelayanan. Berikut adalah empat dasar yang digunakan Perseroan dalam pertumbuhannya:

Sumber Daya Manusia (ELITE)

Moto Perseroan mencakup nilai-nilai yang kami junjung tinggi: Excellence, Leadership,

Integrity, Teamwork dan Enthusiasm. Setiap karyawan didorong untuk meningkatkan

kecakapan, antusiasme di lingkungan kerja, dan kepemimpinan untuk bekerja sama dalam

sebuah kelompok kerja yang efektif serta memiliki integritas produk, janji, dan uang.

Produk (QSV)

AHI dikenal dengan kualitas produknya, sebagaimana terlihat dari penampilan dan

penawaran beragam produk menarik dengan harga kompetitif. Hal ini sejalan dengan

kebijakan Perseroan untuk menawarkan hanya produk terbaik bagi para pelanggan.

Tempat Kerja (COSY)

Kami berkomitmen untuk menjaga ‘rumah’ gerai kami tetap bersih, rapi dan aman, untuk

menciptakan kesan bahwa AHI merupakan tempat belanja yang nyaman dan menarik.

Layanan (HELPFUL)

Senantiasa responsif terhadap setiap masukan dan berkomunikasi secara efektif dengan

pelanggan guna memenuhi kebutuhan mereka dengan cepat, sopan dan penuh hormat.

Page 6: Makalah Aplk Fix

STRUKTUR ORGANISASI

JARINGAN BISNIS PERSEROAN

Setiap gerai memiliki keunikan tersendiri, dan keunikanini menjadi unsur penting

untuk meraih profitabilitas dan kepuasan pelanggan. Selama tahun 2013, pertumbuhan

organic yang cepat namun terkendali dalam usaha Perseroan, baik di sektor home

improvement & lifestyle maupun mainan, telah menghasilkan total 19 gerai Ace baru yang

setara dengan 42.000 m2 dan 4 gerai Toys Kingdom seluas 2.500m2. Penambahan ini

melebihi proyeksi kami, dan menjadikan total ruang seluas 276.000 m2 untuk seluruh gerai

AHI hingga akhir 2013.

Page 7: Makalah Aplk Fix

PILIHAN PRODUK BERNILAI TAMBAH

Sebagai pelopor dalam bidang home improvement & lifestyle, Perseroan dikenal

menyediakan berbagai macam produk dengan kualitas terbaik. Dengan menawarkan lebih

dari 80.000 item, kami mengelompokkan produk kami dalam tiga segmen utama:

HOME IMPROVEMENT LIFESTYLE

• Hardware • Automotive

• Home Appliances • Furniture

• Cleaning Aids • Houseware and Gift

• Lawn and Gardening • Sporting Goods and Pet Supplies

• Lighting • HORECABA (Hotel, Restaurant,

• Outdoor Living Cafe, Bakery) Supplies

• Paint and Sundries

• Plumbing Supplies and Fixtures

• Electrical

• Tools

• Miscellaneous

Toys

Bisnis mainan dengan brand Toys Kingdom, dioperasikan oleh entitas anak Perseroan. AHI

selalu menawarkan nilai tambah pada setiap produk yang ditawarkan dengan keunikan dan

harga terjangkau, sehingga produk tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup

pelanggan. Pelanggan juga dapat merasakan kenyamanan interior gerai, display produk

bersuasana cerah, serta didukung layanan responsive dan informatif dari Sales Advisor kami.

Beberapa program khusus yang ditawarkan untuk keuntungan pelanggan, seperti :

Kartu Keanggotaan ACE Rewards

Kartu Keanggotaan ACE Rewards ditawarkan kepada pelanggan dengan keuntungan

tambahan berbentuk akumulasi poin setiap kali mereka berbelanja di gerai Ace. Jumlah poin

tersebut dapat ditukar dengan berbagai produk pilihan sesuai keinginan.

Program Promosi

Program promosi selalu dilakukan secara berkala untuk memberikan benefit lebih besar

kepada pelanggan. Konsumen akan menerima informasi promosi melalui SMS, email, atau

direct mail. AHI juga menawarkan promosi tematik yang berbeda setiap bulan.

Page 8: Makalah Aplk Fix

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK

PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKANALISIS COMMON SIZE LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPer 31 Desember 2013, 2012, dan 2011(Dalam Rupiah Penuh)

2013 2012 2011 # 2013 2012 2011ASET      Aset LancarKas dan Setara Kas 161,758,998,760 270,049,635,909 210,453,518,599 6.53% 14.09% 14.50%Investasi Jangka Pendek - - 19,609,962,480 - - 1.35%Piutang Usaha 24,978,832,549 30,945,783,560 31,505,432,002 # Pihak Berelasi 4,512,305,647 6,293,426,450 9,311,702,435 # 0.18% 0.33% 0.64% Pihak Ketiga 20,466,526,902 24,652,357,110 22,193,729,567 # 0.83% 1.29% 1.53%Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,575,417,909 23,608,864,388 20,888,667,233 0.14% 1.23% 1.44%

Persediaan1,112,546,445,58

6 619,804,268,196 290,356,324,286 # 44.88% 32.33% 20.00%Pajak Dibayar Dimuka 2,206,322,282 3,215,890,275 4,639,478,738 0.09% 0.17% 0.32%Beban Dibayar Dimuka 139,039,143,294 116,461,147,931 68,511,703,880 5.61% 6.08% 4.72%Uang Muka 303,080,251,593 154,734,978,996 200,901,892,367 12.23% 8.07% 13.84%

Total Aset Lancar1,747,185,411,97

31,218,820,569,25

5 846,866,979,585 70.48% 63.58%58.33

%

Aset Tidak LancarPiutang Pihak Berelasi - Non Usaha 33,207,244,247 37,337,441,102 40,589,066,621 1.34% 1.95% 2.80%Beban Dibayar Dimuka Jangka Panjang 137,378,426,772 132,923,809,219 120,955,414,447 5.54% 6.93% 8.33%

Page 9: Makalah Aplk Fix

Aset Tetap - setelah akumulasi penyusutan 445,597,536,347 445,064,392,919 361,381,461,343 17.98% 23.22% 24.89%Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 40,664,946,344 31,282,352,003 19,501,149,975 1.64% 1.63% 1.34%Asen Non - Keuangan Tidak Lancar Lainnya 28,141,453,550 20,251,463,771 39,579,672,687 1.14% 1.06% 2.73%Aset Pajak Tangguhan 46,743,565,105 31,234,621,944 22,881,631,826 1.89% 1.63% 1.58%

Totaal Aset Tidak Lancar 731,733,172,365 698,094,080,958 604,888,396,899 29.52% 36.42%41.67

%

TOTAL ASET2,478,918,584,33

81,916,914,650,21

31,451,755,376,48

4 100% 100% 100%

LIABILITAS DAN EKUITASLiabilitas Jangka PendekUtang Bank 21,432,941,244 15,449,074,376 - 0.86% 0.81% -Utang Usaha Pihak Berelasi 116,528,970,710 1,140,531,809 832,859,903 4.70% 0.06% 0.06% Pihak Ketiga 78,919,446,012 47,525,983,717 37,405,822,199 3.18% 2.48% 2.58%Uang Muka Pelanggan 26,660,667,768 18,335,008,519 11,552,668,747 1.08% 0.96% 0.80%Liabilitas Keuangan Lancar Lainnya 47,635,857,105 13,827,412,420 24,709,073,719 1.92% 0.72% 1.70%Utang Pihak Berelasi - Non Usaha 2,908,905,997 968,164,215 1,279,574,939 0.12% 0.05% 0.09%Beban Akrual 16,783,914,374 12,182,037,781 8,323,106,942 0.68% 0.64% 0.57%Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 789,638,445 2,416,215,463 1,320,532,086 0.03% 0.13% 0.09%Pendapatan Ditangguhkan 84,617,070,250 60,957,750,750 43,260,612,500 3.41% 3.18% 2.98%Utang Pajak 36,331,253,057 29,341,692,586 37,839,406,792 1.47% 1.53% 2.61%Bagian Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 6,666,666,667 6,111,111,111 - 0.27% 0.32% -Total Liabilitas Jangka Pendek 439,275,331,629 208,254,982,747 166,523,657,827 17.72% 10.86% 11.47%

Liabilitas Tidak Lancar

Page 10: Makalah Aplk Fix

Utang Bank Jangka Panjang setelah dikurangi Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 7,222,222,217 13,888,888,889 - 0.29% 0.72% -Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya 34,533,400 34,533,403 -

0.0014%

0.0018% -

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 116,888,059,000 76,735,206,000 53,357,980,000 4.72% 4.00% 3.68%Total Liabilitas Jangka Panjang 124,144,814,617 90,658,628,292 53,357,980,000 5.01% 4.73% 3.68%Total Liabilitas 563,420,146,246 298,913,611,039 219,881,637,827 22.73% 15.59% 15.15%

     EKUITASEkuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk: Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10 per Saham Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 17.150.000.000 Saham per 31 Desember 2013, 2012, 2011 171,500,000,000 171,500,000,000 171,500,000,000 6.92% 8.95% 11.81% Tambahan Modal Disetor – Bersih 368,122,496,948 368,122,496,948 368,122,496,948 14.85% 19.20% 25.36% Saham Treasuri (34,619,340,000) - - -1.40% - - Selisih Transaksi dengan Kepentingan Non Pengendali 239,797,199 239,797,199 239,797,199 0.01% 0.01% 0.02% Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya 123,994,713,034 81,109,795,512 52,597,133,000 5.00% 4.23% 3.62%

Belum Ditentukan Penggunaannya1,275,196,455,43

3 980,095,884,138 614,187,442,503 51.44% 51.13% 42.31% Total Ekuitas yang dapat            

Page 11: Makalah Aplk Fix

Diatribusikan

Kepada Pemilik Entitas Induk1,904,434,122,61

41,601,067,973,79

71,206,646,869,65

0 76.83% 83.52%83.12

%Kepentingan Non – Pengendali 11,064,315,478 16,933,065,377 25,226,869,009 0.45% 0.88% 1.74%

Total Ekuitas1,915,498,438,09

21,618,001,039,17

41,231,873,738,65

9 77.27% 84.41%84.85

%

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS2,478,918,584,33

81,916,914,650,21

31,451,755,376,48

6 100% 100% 100%

Page 12: Makalah Aplk Fix

PT. ACE HARDWARE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKANALISIS COMMON SIZE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIANUntuk Tahun - tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013, 2012, dan 2011(Dalam Rupiah Penuh)

2013 2012 2011 # 2013 2012 2011PENJUALAN 3,850,300,588,204 3,193,282,818,586 2,389,456,498,944 # 98.84% 99.07% 99.15%PENJUALAN KONSINYASI - BERSIH 45,145,787,961 30,008,203,686 20,404,274,873 # 1.16% 0.93% 0.85%PENJUALAN BERSIH 3,895,446,376,165 3,223,291,022,272 2,409,860,773,817 # 100% 100% 100%

BEBAN POKOK PENJUALAN (1,961,897,730,178) (1,671,714,778,515)(1,290,263,614,602

) # -50.36% -51.86% -53.54%LABA KOTOR 1,933,548,645,987 1,551,576,243,757 1,119,597,159,215 # 49.64% 48.14% 46.46%Beban Usaha (1,368,663,061,686) (1,036,399,009,352) (756,497,672,070) -35.13% -32.15% -31.39%Pendapatan Lain - lain 86,528,830,896 47,507,071,199 18,687,326,424 2.22% 1.47% 0.78%Beban Lain - lain (225,774,455) (194,122,494) (166,419,089) -0.01% -0.01% -0.01%LABA USAHA 651,188,640,742 562,490,183,110 381,620,394,480 16.72% 17.45% 15.84%Pendapatan (Beban) Keuangan - Neto (28,194,694,965) (25,178,087,830) (10,754,727,107) -0.72% -0.78% -0.45%LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 622,993,945,777 537,312,095,280 370,865,667,373 15.99% 16.67% 15.39%MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini (135,498,650,019) (116,815,909,881) (99,004,704,000) -3.48% -3.62% -4.11% Pajak Tangguhan 15,508,943,161 8,352,990,118 7,643,768,646 0.40% 0.26% 0.32% Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih (119,989,706,858) (108,462,919,763) (91,360,935,354) -3.08% -3.36% -3.79%

LABA TAHUN BERJALAN 503,004,238,919 428,849,175,517 279,504,732,019 12.91% 13.30% 11.60%

Page 13: Makalah Aplk Fix

Total Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 508,872,988,817 437,142,979,147 285,126,674,452 101.17% 101.93% 102.01% Kepentingan Non Pengendali (5,868,749,898) (8,293,803,631) (5,621,942,434) -1.17% -1.93% -2.01%

503,004,238,919 428,849,175,516 279,504,732,018 100% 100% 100%

Pendapatan Komprehensif Lain - - - - - -TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 503,004,238,919 428,849,175,516 279,504,732,018 12.91% 13.30% 11.60%

Total Laba Rugi Komprehensif yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 508,872,988,817 437,142,979,147 285,126,674,452 13.06% 13.56% 11.83% Kepentingan Non Pengendali (5,868,749,898) (8,293,803,631) (5,621,942,434) -0.15% -0.26% -0.23%

503,004,238,919 428,849,175,516 279,504,732,018 12.91% 13.30% 11.60%

LABA PER SAHAM DASAR 29.70 24.98 16.29 4.72 8.69 -

Page 14: Makalah Aplk Fix

ANALISIS COMMON SIZEIKHTISAR KEUANGANDESKRIPSI LAPORAN LABA RUGI(Rp. Miliar)

2013 2012 1011 2013 2012 1011

Penjualan Bersih3,895.4

0 3,223.3

0 2,409.9

0 100% 100% 100%

Laba Kotor1,933.5

0 1,551.6

0 1,119.6

0 49.64

%48.14

%46.46

%

Laba Usaha 651.20 562.50 381.60 16.72

%17.45

%15.83

%

Laba sebelum Pajak Penghasilan 623.00 537.30 370.80 15.99

%16.67

%15.39

%

Laba Tahun Berjalan 503.00 428.80 279.50 12.91

%13.30

%11.60

%Laba yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 508.90 437.10 285.10 Jumlah Laba Komprehensif 503.00 428.80 279.50 Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 508.90 437.10 285.10

LAPORAN POSISI KEUANGAN(Rp. Miliar)

Jumlah Aset2,478.9

0 1,916.9

0 1,451.7

0 100% 100% 100%

Aset Lancar1,747.2

0 1,218.8

0 846.80 70.48

%63.58

%58.33

%

Aset Tidak Lancar 731.70 698.10 604.90 29.52

%36.42

%41.67

%

Page 15: Makalah Aplk Fix

Aset Tetap 445.60 445.10 361.40 17.98

%23.22

%24.89

%Jumlah Liabilitas 563.40 298.90 219.90

Liabilitas Jangka Pendek 439.30 208.20 166.50 17.72

%10.86

%11.47

%Liabilitas Jangka Panjang 124.10 90.70 53.40 5.01% 4.73% 3.68%

Jumlah Ekuitas1,915.5

0 1,618.0

0 1,231.9

0

Modal Kerja Bersih 942.10 602.10 283.70 38.00

%31.41

%19.54

%

Page 16: Makalah Aplk Fix

COMMON SIZE ANALYSIS

Analisis common size merupakan analisis vertikal evaluasi pos dari atas ke bawah

(atau bawah ke atas) dalam laporan keuangan. Dimana untuk analisis laporan posisi keuangan

total aset dinyatakan sebagai 100%, kemudian pos – pos dalam kelompok ini dinyatakan

sebagai presentase terhadap total tersebut. Sedangkan untuk analisis laporan laba rugi

penjualan dinyatakan sebagai 100% dan pos – pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan

sebagai persentase terhadap penjualan.

Analisis laporan keuangan common size untuk laporan posisi keuangan menekankan

pada dua faktor, yaitu:

1. Sumber pendanaan, termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban

tidak lancar, dan ekuitas.

2. Komposisi aset, termasuk jumlah untuk masing – masing aset lancar dan aset tidak lancar.

Sedangkan analisis untuk laporan laba rugi mengungkapkan proporsi pos dalam kelompok

beban yang mempengaruhi penjualan.

2013 2012 20110.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%70.48%

63.58%58.33%

1 2 31 2 31 2 31 2 31 2 31 2 31 2 31 2 3

29.52%36.42%

41.67%

TOTAL ASET

Aset Lancar Aset Tidak Lancar

Dari hasil perhitungan common size ratio pada laporan posisi keuangan PT. Ace

Hardware Indonesia, Tbk tahun 2011, 2012, dan 2013 dapat disimpulkan bahwa komposisi

aset perusahaan pada tahun 2013 sebesar 70,48% merupakan aset lancar yang mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2011 sebesar 58,33% dan tahun 2012 sebesar

Page 17: Makalah Aplk Fix

63,58%. Dimana komposisi persediaan merupakan nilai yg signifikan dari total aset lancar

perusahaan sebesar 44,88% pada tahun 2013 karena AHI merupakan perusahaan reseller

produk home improvement dan lifestyle yang setiap tahun mengalami peningkatan yang

cukup signifikan dari 20,00% pada tahun 2011 dan 32,33% pada tahun 2012. Kenaikan nilai

persediaan ini dikarena perusahaan terus melakukan ekspansi pasar dengan membuka gerai –

gerai baru AHI di seluruh Indonesia.

2013 2012 20110.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

17.72%10.86% 11.47%

5.01% 4.73% 3.68%

77.27%84.41% 84.85%

TOTAL LIABILITAS & EKUITAS

Liabilitas Jangka PendekLiabilitas Jangka PanjangEkuitas

Sedangkan untuk kelompok liabilitas dan ekuitas, dapat disimpulkan bahwa sumber

pendanaan perusahaan sebesar 77,27% pada tahun 2013 berasal dari modal saham ekuitas

yang mengalami penurunan setiap tahunnya dari 84,41% pada tahun 2012 dan 84,85% pada

tahun 2011 dikarenakan adanya pembelian kembali saham (treasury stock) pada tahun 2013

sebesar (34,619,340,000), selain itu penurunan komposisi pendanaan dari modal saham

ekuitas juga terjadi karena adanya peningkatan komposisi pendanaan perusahaan dari utang

usaha perusahaan yang sangat signifikan yaitu: sebesar 7,88% pada tahun 2013, 2,54% pada

tahun 2012, dan 2,63% pada tahun 2011.

Page 18: Makalah Aplk Fix

2013 2012 20110.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

49.64% 48.14% 46.46%

16.72% 17.45% 15.84%15.99% 16.67% 15.39%12.91% 13.30% 11.60%

LABA RUGI

LABA KOTORLABA USAHALABA SEBELUM PAJAK PENGHASILANLABA TAHUN BERJALAN

Sementara untuk hasil perhitungan common size ratio pada laporan laba rugi PT. Ace

Hardware Indonesia, Tbk tahun 2011, 2012, dan 2013 dapat disimpulkan bahwa net income

perusahaan mengalami kenaikan sebesar 12,91% pada tahun 2013, 13,30% pada tahun 2012,

dan 11,60% pada tahun 2011 dari total penjualan bersihnya. Kenaikan ini dikarenakan

adanya kenaikan dari penjualan perusahan dari tahun ke tahun yang cukup signifikan. Selain

itu karena adanya kenaikan dari pendapatan lain – lain perusahaan yang cukup signifikan

yang bersumber dari pendapatan kartu member, pendapatan servis, komisi penjualan, dan lain

– lain sebesar 2,22% pada tahun 2013, 1,47% pada tahun 2012, dan 0,78% pada tahun 2011.

Page 19: Makalah Aplk Fix

CREDIT (RISK) ANALISYS 2013 2012 20111 LIQUIDITY        

a.Current Ratio

=Aset Lancar

=1,747,185,411,973

= 3.98 1,218,820,569,255

= 5.85846,866,979,585

= 5.09Kewajiban Lancar 439,275,331,629 208,254,982,747 166,523,657,827

       

b.Acid Test Ratio

=Kas + setara kas + surat

berharga + piutang =190,313,249,218

= 0.43324,604,283,857

= 1.56282,457,580,314

= 1.70Kewajiban Lancar 439,275,331,629 208,254,982,747 166,523,657,827

       

c.Collection Period

= Piutang rata - rata=

27,962,308,055 = 2.58

31,225,607,781 = 3.49

21,099,998,545 = 3.15

(Penjualan : 360) 10,820,684,378 8,953,586,173 6,694,057,705        

d.Days to sell inventory

=Persediaan rata - rata

=866,175,356,891

= 158.94455,080,296,241

= 98.00212,777,398,365

= 59.37(Harga Pokok Penjualan : 360)

5,449,715,917 4,643,652,163 3,584,065,596

       2 CAPITAL SRUCTURE AND SOLVENCY        

a.Total Debt To Equity

=Total Kewajiban

=563,420,146,246

= 0.29298,913,611,039

= 0.18219,881,637,827

= 0.18Ekuitas Pemegang Saham

1,915,498,438,092 1,618,001,039,174 1,231,873,738,659

       

b.Long Term Debt to Equity

=

Kewajiban Jangka Panjang

=124,144,814,617

= 0.0690,658,628,292

= 0.0653,357,980,000

= 0.04Ekuitas Pemegang

Saham1,915,498,438,092 1,618,001,039,174 1,231,873,738,659

       

c.Times Interest Earned

=Laba sebelum pajak dan

beban bunga =651,188,640,742

= 18.06562,490,183,110

= 17.75381,620,394,480

= 18.42Beban Bunga 36,063,773,089 31,686,794,866 20,715,420,156

Page 20: Makalah Aplk Fix

CREDIT (RISK) ANALYSIS

A. LIQUIDITY RATIO

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan kas jangka pendek. Risiko likuiditas jangka pendek perusahaan dipengaruhi oleh

kapan arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa

depan. Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan untuk

menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa, serta persyaratan dan ukuran

modal kerja. Modal kerja adalah selisih aset lancar setelah dikurangi kewajiban lancar. Modal

kerja merupakan ukuran aset lancar yang penting yang mencerminkan pengamanan bagi

kreditor. Modal kerja juga penting untuk mengukur cadangan likuiditas yang tersedia untuk

memenuhi kontijensi dan ketidakpastian yang terkait dengan keseimbangan antara arus kas

masuk dan arus kas keluar perusahaan.

2013 2012 20110.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

3.98

5.85

5.09

0.43

1.56 1.70

Current RatioAcid Test Ratio

Page 21: Makalah Aplk Fix

2013 2012 20110.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

2.58 3.49 3.15

158.94

98.00

59.37

Collection PeriodDays to sell inventory

Dari hasil perhitungan rasio likuiditas perusahaan, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan perusahaan untuk mendanai kewajiban lancar dari aset lancarnya sangat baik

meskipun mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu sebesar 3,98% pada tahun 2013,

5,85% pada tahun 2012 dan 5,09% pada tahun 2011. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya

peningkatan kewajiban lancar setiap tahunnya. Meskipun begitu dilihat dari current ratio,

tingkat likuiditas perusahaan tergolong baik karena hasilnya lebih besar dari 1 artinya aset

lancar perusahaan dapat mendanai kewajiban lancarnya.

Sedangkan untuk acid test ratio perusahaan juga mengalami penurunan dari 0,43%

pada tahun 2013, 1,56% pada tahun 2012 dan 1,70% pada tahun 2011 yang diakibatkan

karena adanya penurunan dari kas dan setara kas perusahaan pada setiap tahunnya. Karena

penurunan hasil rasio ini hingga kurang dari 1 artinya tingkat likuiditas perusahaan agak

menghawatirkan karena perusahaan tidak menyimpan banyak uang di dalam modal kerjanya,

aset lancar perusahaan dengan nilai yang signifikan bersasal dari persediaan.

Untuk rasio waktu penagihan piutang perusahaan mengalami penurunan yaitu: 2,58

hari pada tahun 2013, 3,49 hari pada tahun 2012 dan 3,15 hari pada tahun 2011. Hal tersebut

menunjukkan hal yang positif, karena perputaran piutang perusahaannya cepat. Sementara

untuk rasio jumlah hari untuk menjual perusahaan mengalami kenaikan, yaitu: 158,94 hari

pada tahun 2013, 98 hari pada tahun 2012, dan 59,37 hari pada tahun 2011. Ini tidak

Page 22: Makalah Aplk Fix

menunjukkan hal yang positif, karena perputaran persediaan perusahaan lambat. Hal tersebut

juga terjadi karena banyaknya persediaan yang dibeli perusahaan untuk gerai – gerai baru

perusahaan.

B. CAPITAL STRUCTURE AND SOVLVENCY

Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci, salah satunya struktur modal

yang mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. pendanaan dapat diperoleh dari modal

ekuitas yang relative permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih

beresiko. Elemen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba atau kemampuan

menghasilkan laba (earning power) yang menunjukkan kemampuan berulang untuk

menghasilkan kas dari operasi.

2013 2012 20110.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.29

0.18 0.18

0.06 0.060.04

Total Debt To EquityLong Term Debt to Equity

Page 23: Makalah Aplk Fix

2013 2012 201117.40

17.60

17.80

18.00

18.20

18.40

18.60

18.06

17.75

18.42

Times Interest Earned

Dari hasil perhitungan struktur modal dan rasio sovabilitas perusahaan, dapat

disimpulkan bahwa struktur modal perusahaan lebih besar didanai dengan modal saham

dibandingkan dengan modal hutang. Hal tersebut dapat dilihat dari rasio total hutang terhadap

ekuitas pemegang saham perusahaan yang kurang dari 1 yang mengalami kenaikan setiap

tahunnya sebesar 0,29% pada tahun 2013, 0,18% pada tahun 2012, dan 0,18% pada tahun

2011 karena adanya kenaikan kewajiban hutang bank dan hutang usaha perusahaan. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa risiko tidak cukupnya kas pada saat – saat sulit melibatkan

pemegang saham perusahaan. Begitu pula untuk rasio hutang jangka panjangnya.

Sementara untuk rasio kelipatan bunga yang dihasilkan perusahaan mengalami

penurunan setiap tahunnya sebesar 18.06% pada tahun 2013, 17.75% pada tahun 2012 dan

18.42% pada tahun 2011. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan laba yang diikuti

dengan peningkatan beban bunga pada setiap tahunnya.

Page 24: Makalah Aplk Fix

PROFITABILITY ANALYSIS

a. Return on Assets

TAHU

N

LABA BERSIH

SETELAH PAJAKTOTAL ASET ROA

2011 279.504.732.018 1.451.755.376.484 19,3%

2012 428.849.175.516 1.916.914.650.213 22,4%

2013 503.004.238.918 2.478.918.584.338 20,3%

ROA paling tinggi terjadi di tahun 2012, artinya AHI mampu memanfaatkan

asetnya dengan baik dan efisien sehingga menghasilkan tingkat pengembalian/laba

tertentu.

ROA tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 19,3% dari tahun 2010 karena

pertumbuhan laba bersih yang lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan aset total.

Peningkatan aset total terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap sehubungan dengan

ekspansi usaha; sedangkan laba meningkat dikarenakan kinerja operasional yang lebih

baik. Jumlah aset tetap meningkat menjadi Rp 361,38 miliar dari Rp 226,47 miliar,

terutama karena renovasi gerai dan ekspansi. Perseroan juga melakukan pembelian tanah

untuk persiapan pembukaan gerai baru.

AHI mengalami kenaikan nilai ROA 22,4% pada tahun 2012, disebabkan karena ada

kenaikan laba bersih 53,4% secara signifikan akibat:

- Kenaikan laba operasional

- Kenaikan pendapatan lain-lain seperti pendapatan keanggotaan Reward Program

- Laba dari selisih kurs

- Penurunan tarif pajak dari 25% menjadi 20%

Walaupun total aset meningkat seiring ekspansi yang dilakukan, laba bersih meningkat lebih

tinggi

ROA turun menjadi 20.3% dari 22,4% sebagai konsekuensi pertumbuhan total aset yang

melebihi pertumbuhan laba bersih. Walaupun laba bersih meningkat di tahun 2013

Page 25: Makalah Aplk Fix

sebesar 17.3% menjadi Rp 503,0 miliar dari Rp 428,8 miliar, namun total aset naik lebih

tinggi. Marjin laba bersih turun menjadi 12,5% dari 12,9% di tahun 2012, terutama

karena:

- Lebih tingginya laba usaha dan pendapatan lain, seperti pendapatan registrasi

keanggotaan dan laba selisih kurs

- Perseroan juga mengalami peningkatan dalam struktur beban operasionalnya,

terutama beban gaji, sehubungan dengan penyesuaian upah minimum rata-rata (UMR)

*Persentase marjin laba untuk tahun terkait dihitung berdasarkan rasio laba terhadap total

penjualan, yaitu total penjualan beli putus dan penjualan konsinyasi.

b. Return on Equity

TAHUNLABA BERSIH

SETELAH PAJAK

TOTAL

EKUITASROE

2011 279.504.732.018 1.231.873.738.659 22,7%

2012 428.849.175.516 1.618.001.039.174 26,5%

2013 503.004.238.918 1.915.498.438.092 26,3%

Semakin tinggi ROE artinya semakin baik kinerja perusahaan dalam memenuhi

harapan pemegang saham dan semakin kuat posisi pemilik perusahaan. Perusahaan

mampu menggunakan modalnya sendiri secara efisien. Nilai tersebut ditunjukkan

dengan nilai tertinggi yang diperoleh di tahun 2012.

ROE tahun 2011 sebesar 22.7%, naik secara signifikan dari 16,4%, disebabkan laba

bersih yang meningkat lebih cepat dibandingkan dengan ekuitas Perseroan.

Di tahun 2012, Ace Hardware Indonesia mencatat ROE sebesar 26,5%, naik dari 22,7%

karena peningkatan laba bersih secara signifikan, yang disebabkan penurunan tarif pajak

penghasilan dari 25% menjadi 20% di tahun 2012

Di tahun 2013, AHI mencatat ROE sebesar 26.3%, hampir tidak berubah dibanding

26,5%, di tahun 2012.

1. Operating Performance

Page 26: Makalah Aplk Fix

a. Gross Profit Margin = (Sales – COGS) / Sales

TAHUNPENJUALAN + PENJUALAN

KONSINYASI

TOTAL

PENJUALAN

BERSIH

COGS

2010 1.628.438.357.211 12.683.439.426 1.641.121.796.637 932.518.981.447

2011 2.389.456.498.944 20.404.274.873 2.409.860.773.8171.290.263.614.60

2

2.406.033.973.944 20.404.274.873 2.426.438.248.8171.290.263.614.60

2

2012 3.193.282.818.586 30.008.203.686 3.223.291.022.2721.671.714.778.51

5

2013 3.850.300.588.204 45.145.787.961 3.895.446.376.1651.961.897.730.17

8

Gross Profit Margin = (Sales – COGS) / Sales

TAHU

NSALES-COGS SALES BERSIH

GROSS

PROFIT

MARGIN

2011 1.119.597.159.215 2.409.860.773.817 46,46%

1.136.174.634.215 2.426.438.248.817 46,82%

2012 1.551.576.243.757 3.223.291.022.272 48,14%

2013 1.933.548.645.987 3.895.446.376.165 49,64%

Semakin besar GPM menunjukkan kondisi perusahaan yang lebih baik dalam

menghasilkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualannya. Semakin

besar rasio artinya semakin bagus. Nilai tersebut ditunjukkan di tahun 2013.

Page 27: Makalah Aplk Fix

2011 : Berkat SSG (Same-sales growth) yang positif serta kontribusi penjualan dari gerai

yang dibuka tahun 2010 dan 2011, penjualan pada tahun 2011 menunjukkan catatan

pertumbuhan yang luar biasa dengan kenaikan 47,9% menjadi Rp 2.426,44 miliar dari Rp

1.641,12 miliar. Kontribusi terbesar untuk penjualan berasal dari Departemen Home

Improvement.

2012: Sebagai konsekuensi dari program ekspansi yang agresif, terjadi penurunan penjualan

di beberapa area dan mengakibatkan SSG (Same Sale Growth) menurun dari 19,8% di 2011

menjadi 11,3% di 2012. Namun, yang terpenting dari program ekspansi ini adalah total

penjualan yang dapat diraih Perseroan, sebagaimana tercermin dalam peningkatan penjualan

sebesar 33.7% yang menjadi Rp 3.223,29 miliar dari Rp 2.409,86 miliar. Kontribusi terbesar

terhadap penjualan masih berasal dari segmen home improvement.

2013: Program ekspansi Perseroan yang agresif menyebabkan penurunan SSG (Same Sales

Growth) dari 11,3% di 2012 menjadi 5% di tahun 2013. Namun, yang terpenting dari

program ekspansi ini adalah perolehan total penjualan Perseroan sebagaimana tercermin

dalam peningkatan penjualan sebesar 20.9%. Penjualan meningkat menjadi Rp 3.895,4 miliar

dari Rp 3.223,3 miliar di 2012. Segmen home improvement masih memberikan kontribusi

terbesar terhadap penjualan.

Page 28: Makalah Aplk Fix

b. Operating Profit Margin = Laba Operasi / Sales

TAHU

N

LABA

OPERASI

TOTAL

PENJUALAN

BERSIH

OPERATING

PROFIT

MARGIN

2010 220.006.588.513 1.641.121.796.637 13,41%

2011 381.620.394.480 2.409.860.773.817 15,84%

2.426.438.248.817 15,73%

2012 562.490.183.110 3.223.291.022.272 17,45%

2013 651.188.640.742 3.895.446.376.165 16,72%

Rasio OPM mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga nilai rasio yang tinggi

menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti setiap rupiah penjualan yang

terserap dalam biaya operasi juga tinggi, sementara yang tersedia untuk laba kecil.

Sebaliknya, semakin kecil rasio OPM artinya semakin bagus. Nilai terendah

ditunjukkan di tahun 2011 sebesar 13,41%.

Page 29: Makalah Aplk Fix

2011: Laba operasional meningkat 74,0% menjadi Rp 363,1 miliar dari Rp 208,73 miliar.

Marjin laba operasional naik secara signifikan menjadi 14,6% dari 12,4%.

2012: Sebagai dampak lain dari program ekspansi yang agresif adalah peningkatan beban gaji

dan promosi. Hal ini menyebabkan peningkatan persentase beban operasi Perseroan.

Walaupun demikian, peningkatan tingkat marjin laba kotor Perseroan yang dapat

mengimbangi peningkatan beban operasional menghasilkan laba operasi yang lebih tinggi.

Laba Usaha meningkat 47.4% menjadi Rp 562,49 miliar dari Rp 381,62 miliar. Marjin laba

usaha naik secara signifikan menjadi 16.9% dari 15.4%.

2013: Perseroan juga mengalami peningkatan dalam struktur beban operasionalnya, terutama

beban gaji, sehubungan dengan penyesuaian upah minimum rata-rata (UMR). Namun

demikian, peningkatan laba kotor mampu mengimbangi sebagian peningkatan biaya

operasional, yang mengakibatkan laba usaha yang lebih tinggi. Laba usaha meningkat sebesar

15.8% menjadi Rp 651,2 miliar dari Rp 562,5 miliar, tetapi marjin laba usaha turun menjadi

16.2% dari 17,0%.

Page 30: Makalah Aplk Fix

c. Net Profit Margin = Laba Bersih / Sales

TAHUN LABA BERSIH

TOTAL

PENJUALAN

BERSIH

NET PROFIT

MARGIN

2011 279.504.732.018 2.409.860.773.817 11,60%

2.426.438.248.817 11,52%

2012 428.849.175.516 3.223.291.022.272 13,30%

2013 503.004.238.918 3.895.446.376.165 12,91%

Rasio NPM paling tinggi terjadi pada tahun 2012, artinya di tahun tersebut AHI

mampu menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu dan

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin produktif dan efisien. Untuk Rp 1

perusahaan mampu menghasilkan laba dengan persentase 0,13

2011: Laba bersih untuk tahun 2011 naik 66,7%, menjadi Rp 279,50 miliar dari Rp167.67

miliar. Marjin laba bersih naik 11,4% dari 9,9% di tahun 2010.

2012: Laba bersih tahun 2012 meningkat 53.4%, naik menjadi Rp 428,85 miliar dari Rp

279,50 miliar. Marjin laba bersih menjadi 12.9% dari 11,3% di tahun 2011, yang disebabkan

lebih tingginya laba operasional dan adanya pendapatan lain-lain, terutama pendapatan

keanggotaan Reward Program dan laba selisih kurs, serta tarif pajak penghasilan yang lebih

rendah.

2013: Laba bersih tahun 2013 naik 17.3% menjadi Rp 503,0 miliar dari Rp 428,8 miliar.

Marjin laba bersih turun menjadi 12.5% dari 12,9% di tahun 2012, terutama karena lebih

tinggi laba usaha dan pendapatan lain, seperti pendapatan registrasi keanggotaan dan laba

selisih kurs.

Page 31: Makalah Aplk Fix

2. Assets Utilization

a. Cash Turnover = Sales / Rata-rata kas dan setara kas

TAHU

N

KAS DAN

SETARA KAS

RATA-RATA

KAS DAN

SETARA KAS

2010 366.377.982.335

2011 210.453.518.599 288.415.750.467

2012 270.049.635.909 240.251.577.254

2013 161.758.998.760 215.904.317.335

Cash Turnover = Sales / Rata-rata kas dan setara kas

TAHU

N

TOTAL

PENJUALAN

BERSIH

RATA-RATA

KAS DAN

SETARA KAS

CASH

TURNOVER

2011 2.409.860.773.817 288.415.750.467 8,36

2.426.438.248.817 8,41

2012 3.223.291.022.272 240.251.577.254 13,42

2013 3.895.446.376.165 215.904.317.335 18,04

Nilai terbesar diperoleh di tahun 2013, artinya uang kas perusahaan berputar 18,04

kali dalam satu periode penjualan. Semakin tinggi rasio ini artinya semakin baik

karena ini menunjukkan semakin efisiennya penggunaan kas perusahaan.

Page 32: Makalah Aplk Fix

2013:

Page 33: Makalah Aplk Fix

b. Accounts Receivable Turnover = Sales / Rata-rata piutang usaha

TAHU

NPIUTANG USAHA

TOTAL PIUTANG

USAHA

RATA-RATA

PIUTANG USAHA

2010 2.205.865.865

8.488.699.223 10.694.565.088

2011 9.311.702.435

22.193.729.567 31.505.432.002 21.099.998.545

2012 6.293.426.450

24.652.357.110 30.945.783.560 31.225.607.781

2013 4.512.305.647

20.466.526.902 24.978.832.549 27.962.308.055

Accounts Receivable Turnover = Sales / Rata-rata piutang usaha

TAHU

N

TOTAL

PENJUALAN

BERSIH

RATA-RATA

PIUTANG

USAHA

A/R

TURNOVER

2011 2.409.860.773.817 21.099.998.545 114,21

2.426.438.248.817 114,99

2012 3.223.291.022.272 31.225.607.781 103,23

2013 3.895.446.376.165 27.962.308.055 139,31

Page 34: Makalah Aplk Fix

Semakin tinggi perputaran piutang perusahaan artinya semakin baik. Nilai tersebut

ditunjukkan oleh rasio terbesar ditahun 2013, artinya tingkat perputaran piutang

perusahaan sebesar 139,31 kali dalam setahun.

2013:

Page 35: Makalah Aplk Fix

Sifat Relasi:

a. PT Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham utama.

b. PT Kawan Lama Internusa, PT Home Center Indonesia, PT Multi Rentalindo, PT Sensor

Indonesia (d/h PT Sensormatic Indonesia), PT Tiga Dua Delapan, PT Golden Dacron, PT

Food Beverage Indonesia, PT Retail Estate Solution, PT Everlight Indonesia, PT Office

Solutions dan PT Krisbow Indonesia merupakan entitas-entitas dalam kelompok usaha

(pengendalian) yang sama.

Page 36: Makalah Aplk Fix

c. Inventory Turnover = COGS / Rata-rata inventory

TAHU

NPERSEDIAAN

RATA-RATA

PERSEDIAA

N

2010 135,198,472,443

2011 290,356,324,286212,777,398,36

5

2012 619,804,268,196455,080,296,24

1

20131,112,546,445,5

86

866,175,356,89

1

Inventory Turnover = COGS / Rata-rata inventory

TAHU

NCOGS

RATA-RATA

PERSEDIAA

N

INVENTOR

Y

TURNOVER

20111,290,263,614,60

2

212,777,398,36

56.06

20121,671,714,778,51

5

455,080,296,24

13.67

20131,961,897,730,17

8

866,175,356,89

12.27

Rasio terbesar terjadi di tahun 2011, artinya perputaran persediaan perusahaan

sebesar 6,06 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar

sebanyak 6,06 kali dalam setahun. Semakin tinggi rasio ini artinya semakin efektif

manajemen dalam mengelola persediaan.

Page 37: Makalah Aplk Fix

2010:

2013:

Page 38: Makalah Aplk Fix

d. Working Capital Turnover = Sales / Rata-rata modal kerja*

TAHUN HUTANG USAHA

TOTAL

HUTANG

USAHA

2010 24,286,330,277 71,461,808,169

47,175,477,892

2011 832,859,903 38,238,682,102

37,405,822,199

2012 1,140,531,809 48,666,515,526

47,525,983,717

2013 116,528,970,710 195,448,416,722

78,919,446,012

TAHU TOTAL PERSEDIAAN TOTAL MODAL

Page 39: Makalah Aplk Fix

N PIUTANG

USAHA

HUTANG

USAHA

KERJA

201010.694.565.08

8135.198.472.443 71.461.808.169 74.431.229.362

201131.505.432.00

2290.356.324.286 38.238.682.102 283.623.074.186

201230.945.783.56

0619.804.268.196 48.666.515.526 602.083.536.230

201324.978.832.54

9

1.112.546.445.58

6195.448.416.722 942.076.861.413

*Modal kerja dihitung dari Piutang usaha + persediaan - hutang usaha

TAHUNMODAL

KERJA

RATA-RATA

MODAL

KERJA

2010 74.431.227.352

2011283.623.072.17

5179.027.149.764

2012602.083.534.21

8442.853.303.197

2013942.076.859.40

0772.080.196.809

Page 40: Makalah Aplk Fix

Working Capital Turnover = Sales / Rata-rata modal kerja*

TAHU

NSALES BERSIH

RATA-RATA

MODAL KERJA

WORKING

CAPITAL

TURNOVE

R

2011 2.409.860.773.817 13,46

2.426.438.248.817 179.027.149.764 13,55

2012 3.223.291.022.272 442.853.303.197 7,28

2013 3.895.446.376.165 772.080.196.809 5,05

Nilai terendah diperoleh di tahun 2013, artinya semakin kecil rasio tersebut berarti

semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputarannya dan menunjukkan bahwa

perusahaan bekerja secara efisien dalam penggunaan modal kerjanya.

2013:

Page 41: Makalah Aplk Fix

Persentase utang usaha konsinyasi per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar

11,07% dan 20,35% dari total utang usaha.

e. PPE Turnover = Sales / Rata-rata aset tetap

Page 42: Makalah Aplk Fix

TAHU

N ASET TETAP

RATA-RATA

ASET TETAP

2010

226.465.33

6.605  

     

2011

361.381.46

1.343

293.923.39

8.974

     

2012

445.064.39

2.919

403.222.92

7.131

     

2013

445.597.53

6.347

445.330.96

4.633

PPE Turnover = Sales / Rata-rata aset tetap

TAHU

NSALES BERSIH

RATA-RATA

ASET TETAPPPE TURNOVER

2011 2.409.860.773.817 293.923.398.974 8,20

2.426.438.248.817 8,26

2012 3.223.291.022.272 403.222.927.131 7,99

2013 3.895.446.376.165 445.330.964.633 8,75

Rasio paling tinggi diperoleh di tahun 2013, artinya perusahaan mampu menggunakan

asset secara efektif untuk meningkatkan pendapatannya. tiap Rp 1 aset tetap yang

diinvestasikan, perusahaan mampu menghasilkan 8,75 kali penjualan. Semakin tinggi

rasio ini berarti semakin efektif penggunaan asset tetap perusahaan.

Page 43: Makalah Aplk Fix

Pada tahun 2013, penambahan aset tetap terutama renovasi bangunan yang berlokasi

di Tangerang, Jambi, Palembang, Bekasi, Makassar, Solo, Maluku, Bandung, Yogyakarta,

Banjarmasin, Bogor dan Jakarta. Perusahaan memiliki sejumlah tanah tertentu dengan HGB

yang terletak di Desa Pakulonan, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, Kelurahan Pluit,

Jakarta Utara, Bandung dan Bali yang akan berakhir pada berbagai tanggal pada tahun 2014

sampai dengan 2040. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Pada tahun 2012, hak atas tanah direklasifikasi ke dalam asset tetap. Pengurangan aset

tetap merupakan penghapusan dan penjualan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir pada

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Penghapusan aset tetap dilakukan atas aset yang bernilai dibawah Rp 5.000.000. Pada

tahun 2013, terdapat penghapusan aset tetap dengan total nilai buku Rp 3.414.392.561.

Rugi penghapusan aset tetap dicatat pada beban peralatan toko.

Page 44: Makalah Aplk Fix

Aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance, PT Asuransi

Central Asia, dan PT Asuransi AXA Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya

dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 42,244,100 dan Rp 33.170.093.000

per 31 Desember 2013 dan USD 37,742,000 dan Rp 30.935.563.000 per 31 Desember 2012.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas asset tetap yang dipertanggungkan. Pada tahun 2013 dan 2012,

tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai sementara.

Total tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih

digunakan sebesar Rp 169.452.421.813 pada tahun 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa

tidak ada perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada 31

Desember 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap berupa tanah dan

bangunan (Mall Living World) dijadikan sebagai jaminan atas

utang bank (Catatan 11).

f. Total Assets Turnover = Sales / Rata-rata total asset

TAHU

NTOTAL ASET

RATA-RATA

TOTAL ASET

20101.198.004.263.63

4

20111.451.755.376.48

4

1.324.879.820.05

9

20121.916.914.650.21

3

1.684.335.013.34

9

20132.478.918.584.33

8

2.197.916.617.27

6

Total Assets Turnover = Sales / Rata-rata total asset

TAHU

NSALES BERSIH

RATA-RATA

TOTAL ASET

TOTAL

ASSET

TURNOVE

R

2011 2.409.860.773.81 1.324.879.830.05 1,82

Page 45: Makalah Aplk Fix

7 9

2.426.438.248.81

71,83

20123.223.291.022.27

2

1.684.335.013.34

91,91

20133.895.446.376.16

5

2.197.916.617.27

61,77

Rasio terbesar diperoleh di tahun 2012, artinya perusahaan mampu menghasilkan

penjualan sebesar 1,91 kali dari total asset yang dimiliki. Semakin besar rasio ini

berarti perusahaan semakin baik dan efisien memanfaatkan seluruh asetnya dalam

menghasilkan volume penjualan tertentu.

Page 46: Makalah Aplk Fix

2013: Total asset paling banyak dikontribusikan dari akun persediaan. Hal tersebut

berpengaruh terhadap nilai rasio total asset turnover yang menurun.

Persediaan Barang

Saldo persediaan sampai 31 Desember 2013 menjadi Rp1,112.5 miliar yang secara signifikan

meningkat dari Rp619,8 miliar. Jumlah hari persediaan naik dari 135 hari menjadi 195 hari

dikarenakan program ekspansi yang agresif, terutama di luar Jawa.

Aset Tetap

Terdapat peningkatan jumlah aset tetap menjadi Rp 445,6 miliar dari Rp 445,1 miliar yang

terutama disebabkan adanya renovasi dan ekspansi.

Page 47: Makalah Aplk Fix
Page 48: Makalah Aplk Fix

Market Measure

Kami menganalisis nilai perusahaan untuk mengetahui situasi dan peluang yang

dimiliki oleh PT Ace Hardware untuk dilakukan pengambilan keputusan finansial. Tentunya

kepentingan pengambilan keputusan ini diperuntukkan bagi para pihak eksternal perusahaan

sendiri dimana rentang jenis keputusan tersebut tidak kami batasi. Dengan kata lain, pada sesi

ini, situasi dan peluang yang kami paparkan dapat Anda pakai untuk keperluan finansial

seperti pertimbangan pembelian saham, akuisisi, komparasi dengan perusahaan,

pembangunan portofolio dan lain sebagainya.

Pada sesi valuation ini, setidaknya kami akan memaparkan analisis terhadap lima

indikator fundamental yaitu price to earning ratio, earning yield, dividen yield, dividen

payout ratio, dan price to book value ratio.

Sebelum menganalisis lima indikator fundamental tersebut, kami perlu menyajikan data

mengenai riwayat harga saham PT Ace Hardware mulai dari tahun 2010 hingga 2013.

Penyajian ini penting untuk mengetahui situasi perusahaan yang akan dianalisis beserta

permasalahannya.

Terlihat pada grafik di atas bahwa pergerakan harga saham naik dari tahun 2010 hingga

2012, namun turun drastis dari akhir tahun 2012. Berdasarkan catatan atas laporan keuangan,

PT Ace Hardware telah melakukan stock split pada tanggal 1 November 2012. Tindakan ini

menjelaskan mengapa harga saham Ace Hardware mengalami penurunan signifikan pada

akhir tahun 2012.

Page 49: Makalah Aplk Fix

Bila data harga saham dibuatkan trend (garis orange), maka akan terlihat bahwa trend

harga saham cenderung menurun. Tapi seperti yang telah kita ketahui, trend yang

menggabungkan efek sebelum dan setelah stock split ini kurang akurat dalam menentukan

penilaian perusahaan karena volatilitasnya. Dengan kata lain, ketika kita menggabungkan

data harga sebelum dan setelah stock split, trend yang terbentuk adalah trend yang menurun,

padahal bila kita melihat arah pergerakan saham dari 2010 hingga 2012, trend akan

menunjukkan peningkatan.

Kinerja saham dari tahun 2010 hingga 2012 sangat bagus. Namun tentunya ini bukan

berarti prestasi yang sama akan terjadi pada periode sebelumnya. Mari kita lihat kinerja harga

saham setelah stock split.

Page 50: Makalah Aplk Fix

Terlihat bahwa kinerja saham setelah stock mengalami penurun, tidak seperti kondisi

sebelum stock split. Tentu saja, bila kita menggabungkan kesemua periode ini, maka trend

akhir yang didapat sama-sama menunjukkan trend yang menurun, namun dengan

penggabungan tersebut kita akan kehilangan the big picture tentang apa yang sedang terjadi

pada harga saham Ace Hardware.

Setelah kita mengetahui situasi harga saham Ace Hardware, untuk keperluan keputusan

finansial selanjutnya seperti keputusan membeli saham dan lain-lain, maka kita perlu

menganalisis aspek fundamental perusahaan tersebut. Untuk itu kita mengkaji lima indikator

penilaian perusahaan dengan tujuan untuk meyakinkan apakah kinerja harga saham ini secara

kasar dapat dijelaskan melalui indikator fundamental perusahaan.

)A Price to earning ratio

Kami disajikan data keuangan perusahaan dengan rentang tahun 2010 hingga 2013

untuk menghitung price to earning ratio. Ringkasan data tersebut adalah sebagai berikut

Sebelum itu kami perlu tekankan disini bahwa data EPS kami ambil secara langsung

dari laporan keuangan karena mereka memang menyajikannya. Namun seperti yang kita

ketahui, terjadi stock split pada tahun 2012, dan perusahaan Ace Hardware juga telah me-

restate EPS pada tahun 2011 sebesar 16,97.

Namun pada perhitungan P/E ini, kami tetap memakai data EPS sebelum stock split

untuk tahun 2011 dan 2010 karena menurut kami, sekalipun data EPS dapat di restate, namun

data harga saham tidak bisa di restate. Sekalipun data harga saham dapat di restate dengan

menggunakan metode matematis (kita bisa memproyeksikan mundur nilai harga saham

dengan membaginya 1/10, karena stock split juga membagi harga par dengan 1/10), namun

hal ini berarti kita memanipulasi fakta, yang mana akan menurunkan tingkat reliabilitas dan

akurasi dari perhitungan P/E.

Berdasarkan data tabel diatas, kita dapat membuat trend dari P/E ratio.

Tahun EPS (Diluted sama) Harga Saham Penutupan Akhir Tahun P/E ratio akhir tahun2010 103.70 2,950 28.452011 166.25 4,100 24.662012 24.98 820 32.832013 29.70 590 19.87

Page 51: Makalah Aplk Fix

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa P/E ratio menurun. P/E ratio yang menurun

ini mengindikasikan bahwa investor memiliki ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan

Ace Hardware. Kami menyimpulkan demikian karena pada dasarnya P/E bertindak semacam

multiple, artinya seberapa besar investor bersedia untuk membayar demi mendapatkan

earning tersebut. Ketika pendapatan ada pada 100 semisal dan investor bersedia membayar

saham sebesar 2000, maka ketika pada pendapatan yang sama dan investor hanya bersedia

membayarnya pada harga 1500, artinya investor menilai bahwa earning seperti itu sudah

tidak menarik bagi investor sehingga dia hanya rela mengeluarkan dana dalam jumlah yang

lebih rendah.

Walaupun begitu, grafik ini balum dapat memberikan gambaran yang akurat karena

kita perlu membandingkan kinerja P/E perusahaan ini dengan perusahaan lain pada industri

yang sama.

)B Earning Yield

Kami disajikan data keuangan perusahaan dengan rentang tahun 2010 hingga 2013

untuk menghitung Earning Yield. Ringkasan data tersebut adalah sebagai berikut

Page 52: Makalah Aplk Fix

Earning yield ini menunjukkan seberapa besar earning yang dapat dihasilkan untuk

setiap 1 rupiah yang diinvestasikan.

Terlihat bahwa berdasarkan earning yield ini, secara komparatif dengan tahun

sebelumnya, yield yang dihasilkan cukup menguntungkan. Artinya setiap tahun, setiap 1

rupiah yang diinvestasikan dalam saham menghasil earning yang meningkat, dan ini bagus.

Kita dapat memanfaatkan data ini, umumnya, untuk memilih apakah lebih baik

berinvestasi pada saham atau bond di perusahaan ini, dengan cara membandingkan yield

yang dihasilkan dari masing-masing instrumen.

Jika Anda masih ragu, Anda dapat menggunakan data yield Surat Utang Negara.

Kami sajikan performa SUN pada periode 2012-2013.

Page 53: Makalah Aplk Fix

Kita bisa lihat bahwa yield SUN ada pada kisaran 4-8%. Earning yield pada Ace

Hardware masuk dalam rentang ini sehingga berinvestasi pada Ace Hardware kurang

menarik. Namun kita perlu indikator lain untuk memastikannya.

)C Dividen Yield

Kami disajikan data keuangan perusahaan dengan rentang tahun 2010 hingga 2013

untuk menghitung Dividen Yield. Ringkasan data tersebut adalah sebagai berikut

Dividen yield ini menunjukkan seberapa banyak kas yang diterima untuk setiap biaya

yang dikeluarkan dalam membeli saham. Makin besar dividen yield, maka makin bagus

kinerjanya.

Page 54: Makalah Aplk Fix

Dapat kita ketahui bahwa dividen yield secara garis besar meningkat. Peningkatan ini

baik, namun yield yang dihasilkan terakhir hanyalah sebesar 1%, dibandingkan dengan

kinerja earning yield. Berdasarkan hal ini, membeli saham Ace Hardware sebagai fixed

income investing, walaupun secara umum semakin naik, namun yieldnya kecil sehingga perlu

alternatif lain bila ingin mencari fixed income investing.

Dividen yield yang kecil ini dapat dipahami karena Ace Hardware sedang mengalami

ekspansi gerai di berbagai kota di seluruh Indonesia. Hal ini membutuhkan dana yang cukup

besar sehingga perusahaan men-trade off nya dengan dividen. Namun, ditengah ekspansi ini,

Ace Hardware tetap dapat menjanjikan divedan kas yang cenderung meningkat dan ini patut

mendapat perhatian.

)D Dividen Payout Ratio

Kami disajikan data keuangan perusahaan dengan rentang tahun 2010 hingga 2013

untuk menghitung Dividen Payout Ratio. Ringkasan data tersebut adalah sebagai berikut

Page 55: Makalah Aplk Fix

Kita dapat melihat bahwa deviden payout ratio memiliki pola yang sama dengan

deviden yield. Dividen payout ratio terakhir ada pada persentase 2%, yang artinya dividen

yang dibayarkan adalah sebesar 2% dari total pendapatan. Ini adalah ukuran real yang dapat

Anda lihat seberapa besar dividen tersebut jika dibandingkan dengan total pendapatan.

Namun Anda tidak bisa menerima data ini secara langsung, karena akan lebih baik Anda

melihat data payout ratio di perusahaan lain yang satu industri untuk dapat melihat gambaran

yang lebih jelas apakah nilai 2% termasuk menguntungkan atau tidak.

)E Price to book value Ratio

Kami disajikan data keuangan perusahaan dengan rentang tahun 2010 hingga 2013 untuk

menghitung price to book value ratio. Ringkasan data tersebut adalah sebagai berikut

Kami perlu mentranslasi data di atas ke bentuk grafik, sebagai berikut.

Seperti yang dapat dilihat, price to book value ratio cenderung menurun. Kita belum

dapat menyimpulkan apakah kondisi ini baik atau buruk. Pada

umumnya, Anda akan

membutuhkan nilai P/B

ratio yang menurun

karena ini artinya dengan

nilai aset yang cenderung

meningkat, Anda hanya

Page 56: Makalah Aplk Fix

perlu membayarnya pada harga yang rendah. Bila suatu saat perusahaan bankrut, maka

dengan nilai aset yang tinggi (dicerminkan pada P/B yang rendah), maka kekayaan Anda

dapat direcover dengan cukup, bahkan mungkin tanpa kehilangan satu persen pun.

Hal lain yang dapat tercermin adalah bahwa rendahnya nilai P/B ini menandakan

bahwa harga cenderung undervalue. Bila Anda mencari entry point dan timing yang tepat,

maka indikator ini dapat menjadi pertimbangan karena ini berarti harga saham pada saham

cenderung undervalue. Tentunya Anda memerlukan indikator lain untuk memastikan apakah

nilai saham ini benar-benar undervalue, sebab rendahnya rasio P/B dapat mengindikasi

banyak termasuk, termasuk adanya ketidak efisienan dalam proses bisnis.

)F Momentum – Lebih dalam tentang Harga Saham

Berdasarkan data P/B, kita dapat mengetahui bahwa nilai perusahaan semakin menurun

dari tahun ke tahun. Tingkat pertumbuhan aset, jauh lebih cepat daripada tingkat kenaikan

harga saham. Ini adalah suatu petunjuk yang bagus bahwa perusahaan sedang dalam tahap

ekspansi, mengembangan gerai-gerai baru di seluruh daerah. Tapi pada waktu yang

bersamaan, cara investor menilai aktivitas ini cenderung lebih tertahan, terutama setelah

stocksplit.

Kita dapat melihat pada harga saham dari tahun 2010 sampai 2012 bahwa trendnya

mengalami kenaikan. Pada rentang yang sama, P/B ratio mengalami penurunan. Pada rentang

tahun ini saja, kita dapat melihat gambaran bahwa ekspektasi investor pada perusahaan

mengalami peningkatan karena mereka yakin bahwa nilai saham pada rentang tersebut

cenderung undervalue, sehingga membuat nilai saham bergerak naik mengikuti kenaikan

aset.

Namun setelah tahun 2012, hal yang sama tidak terjadi. Semakin gerai baru terus

terbuka, diikuti dengan semakin meningkatnya pendapatan, namun nilai saham cenderung

turun. Dengan ditunjukkannya rasio P/B yang semakin menurun, kita dapat menyimpulkan

sementara bahwa terjadi ketidakefisienan pada Ace Hardware sehingga para investor tidak

bersedia untuk membayar lebih sahamnya.

Fenomena ini dibenarkan juga melalui rasio P/E, dan lebih baik dari itu, rasio P/E

menunjukkan hubungan yang positif terhadap harga saham untuk semua rentang tahun. Kita

dapat melihat bahwa pada rentang tahun 2010 hingga 2012, trend P/E menunjukkan

peningkatan, inline dengan trend harga saham pada rentang tahun tersebut. Setelah tahun

Page 57: Makalah Aplk Fix

2012, trend P/E menunjukkan penurunan, yang mana juga inline dengan trend harga saham

pada rentang tahun yang sama.

Gambaran besarnya, bila kita menggabungkan tahun 2010 hingga 2012, kita dapatkan

trend P/E yang menurun, bersama dengan trend harga saham. Menurunnya rasio P/E

menandakan bahwa investor menaruh ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan ini.

Trend yang menurun pada dua indikator nilai yaitu P/E dan P/B, bersamaan dengan

trend harga saham, mengarahkan kita pada sugesti bahwa harga saham untuk periode

selanjutnya cenderung menurun. Namun, apakah kemungkinannya sangat tinggi sehingga

kita dapat memastikan bahwa saham benar-benar turun, ataukah nilai saham terakhir tahun

2013 merupakan titik terendahnya sehingga kita dapat mengambil langkah beli. Untuk ini,

kita perlu mengkonfirmasi sugesti kita menggunakan tools pada technical analysis, salah

satunya yang kami pakai adalah momentum.

Momentum adalah suatu tingkat kecenderung repetisi dari trend, dengan aturan bahwa

tingkat pertambahan nilai yang semakin rendah dari sebelumnya menandakan petunjuk

bahwa nilai akan bertolak dari sebelumnya. Semakin banyak populasi yang diuji, kualitas

efek semakin baik.

Konsep momentum ini meminjam konsep yang sama pada ilmu fisika. Ketika kita

berada tegak lurus dengan pusat gravitasi, lalu melempar benda ke atas, kita dapat mengamati

bahwa benda tersebut akan bergerak cepat sejak dari pertama kali dilempar, namun bergerak

semakin lambat ketika berada dipuncak. Oleh para fisikawan, terjadi perlambatan ketika

bendak tersebut mendekati puncak. Secara matematis, perlambatan adalah apabila V2-V1 <

V1-V0. Ketika benda dikatakan telah mencapai puncaknya, maka percepatan/perlambatan

akan mendekati nol. Kondisi ini dapat dikatakan bahwa momentum dari benda tersebut

mendekati nol. Setelah melewati momentum nol ini, maka benda akan berbalik arah, jatuh ke

pusat gravitas.

Page 58: Makalah Aplk Fix

Para ahli finansial mengadopsi konsep ini dan berkeyakinan bahwa hal yang sama juga

dapat terjadi bagaimana pola pergerakan harga saham. Kita dapat mengetahui apakah harga

saham telah berada pada titik jenuhnya apabila momentumnya mendekati nol. Mari kita lihat

grafik momentum dari data harga saham yang telah kami buat, khusus untuk tahun setelah

stocksplit.

Terlihat jelas pada grafik diatas, bahwa momentum dapat menggambar pergerakan harga

saham dengan cukup tepat. Pada tanggal-tanggal dimana terjadi inverse, momentum

menunjukkan nilai yang semakin menurun dari momentum tanggal sebelumnya. Bila kita

membuat garis trend untuk momentum ini, maka kita temukan bahwa trend momentum

cenderung menurun. Ini inline dengan analisis kita menggunakan dua rasio yaitu P/B dan

P/E. Dengan konfirmasi momentum, kita dapat memprediksi bahwa harga saham untuk

periode 2014 akan menurun.

Sekedar catatan, ada perbedaan yang cukup krusial pada penggunaan konsep

momentum. Pada fisika, titik balik perubahan vektor dapat dicapai jika dan hanya jika

momentum mendekati nol, dan kenyataannya mereka akan selalu bermomentum nol dulu

sebelum arah vektornya berbalik arah. Pada data finansial, momentum nol jarang sekali

terjadi. Seringkali, arah data berubah arah bahkan tanpa melewati momentum nol. Ini perlu

diperhatikan, artinya bahwa hasil analisis menggunakan momentum adalah satu hal saja,

Anda perlu memastikan arah analisis ini menggunakan tools dan indikator yang lain.

Page 59: Makalah Aplk Fix
Page 60: Makalah Aplk Fix

PROFORMA INCOME STATEMENT

Proyeksi Laba Rugi Ace Hardware

2014 2013 2012 2011Penjualan Bersih 4,707,697,643,320 20.85% 3,895,446,376,165 3,223,291,022,272 2,409,860,773,817 COGS 2,371,009,910,774 20.85% 1,961,897,730,178 1,671,714,778,515 1,290,263,614,602 Laba Kotor 2,336,687,732,546 20.85% 1,933,548,645,987 1,551,576,243,757 1,119,597,159,215

Depresiasi 83,549,422,398 4.64% 79,842,380,474 66,344,736,046 51,282,522,383 Beban Usaha 1,405,938,714,469.14 9.09% 1,288,820,681,212 970,054,273,306 705,215,149,687

Pendapatan Lain-lain 94,163,631,154.08 8.82% 86,528,830,896 47,507,071,199 18,687,326,424 Beban lain lain 245,695,478.43 8.82% 225,774,455 194,122,494 166,419,089

Beban usaha 1,395,507,986,070 8.82% 1,282,360,005,245 989,086,060,647 737,976,764,735 Laba Usaha 941,179,746,476 44.53% 651,188,640,742 562,490,183,110 381,620,394,480 Pendapatan (Beban) Keuangan - Neto 31,551,206,270 11.90% 28,194,694,965 25,178,087,830 10,754,727,107 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 909,628,540,206 46.01% 622,993,945,777 537,312,095,280 370,865,667,373 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih 145,023,288,288 20.86% 119,989,706,858 108,462,919,763 91,360,935,354 Net income 764,605,251,918 52.01% 503,004,238,919 428,849,175,517 279,504,732,019

Assumsi

sales growth 120.85%gpm 49.64%selling and administrative expense 29.64%Depreciation expense/Gross prior-year PP&E 11.00%Income tax expense/Pretax income 3.08%

Seperti yang dapat dilihat pada Proforma Income Statement diatas, Laba Bersih

perusahaan meningkat sebesar Rp, 261.601.013.000. Hal tersebut dapat diatribusikan

terhadap pertumbuhan penjualan Perusahaan sebesar 20,85% mengikuti pertumbuhan

penjualan pada tahun 2013.

Penjualan bersih perusahaan meingkat dari Rp 3,895,446,376,165 pada tahun 2013

menjadi Rp 4,707,697,643,320 , pertumbuhan penjualan adalah sebesar 20.85% .Mengikuti

peningkatan penjualan, COGS juga meningkas sebesar Rp, 2.371.009.910.774

Beberapa sebab peningkatan penjualan adalah expansi yang dilakukan oleh PT Ace

hardware di tahun 2014, dimana Perusahaan melakukan expansi 19 gerai Ace hardware dan

Toys Kingdom di beberapa kota besar di indonesia. Selain itu mereka juga menerapkan

strategi pemasaran yang baru untuk mendungkung reward card mereka yang memilik lebih

dari 900 aggota

Peningkatan Beban usaha dari Rp. 1,395,507,986,070 menjadi Rp.

1,282,360,005,245 (113,147,980,824.56) merupakan peningkatan yang terjadi karena

peningkatan penjualan serta peningkatan depresiasi (4.64%), depresiasi dicari dengan

Page 61: Makalah Aplk Fix

mengalikan 11% yang didapat dari data historis dengan PPE di awal tahun

Rp.759.540.203.616

Peningkatan beban usaha adalah dari peningkatan biaya operasional yang terjadi

karena expansi yang dilaksanakan perusahaan, Peningkatan harga BBM, UMR, serta listrik

dan air yang terjadi sepanjang 2014

Akhirnya, perningkatan pajak yang merupakan 3% dari penjualan sehingga terjadi

peningkatan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih sebesar Rp. 25,033,581,430. 3%

didapat dari trend rate pajak tiap tahun (+- 3%)

Page 62: Makalah Aplk Fix

PROFORMA BALANCE SHEET

Page 63: Makalah Aplk Fix
Page 64: Makalah Aplk Fix
Page 65: Makalah Aplk Fix

ANALISIS PROFORMA BALANCE SHEET

Pada proyeksi tahun 2014 untuk total asset lancar terlihat bertambah dibandingkan

tahun 2011, 2012, dan 2013. Kenaikan pada total asset lancar tersebut dikarenakan tiga pos

teratas pada klasifikasi asset lancar mendominasi sebagian asset lancar yaitu kas, piutang, dan

persediaan memiliki jumlah yang bertambah di proyeksi tahun 2014 dibandingkan dengan

realisasi di tahun 2013. Pada perusahaan Ace Hardware jika kita melihat dari masing-masing

pos di asset lancar, yang paling dominan adalah persediaan, sebesar Rp 1.192.745.000.000.

Persediaan juga merupakan asset lancar yang spesifik, oleh karena itu harus dipisahkan.

Kemudian untuk asset tidak lancar totalnya mengalami kenaikan sebesar Rp

22.664.259.981. Yang paling dominan dari asset tidak lancar tersebut adalah total dari asset

tetap sebesar Rp 463.261.796.400. Aset tetap pada Ace Hardware terdiri dari tanah,

bangunan, peralatan toko dan kantor, kendaraan, asset dalam penyelesaian. Aset tetap pada

proyeksi 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp

17.664.260.053. Selain asset tetap, yang dominan juga di asset tidak lancar adalah beban

dibayar di muka jangka panjang sebesar Rp 142.378.426.700.

Untuk kewajiban lancar yang paling dominan adalah utang usaha dan pendapatan

ditangguhkan. Utang usaha mengalami penurunan dari Rp 195.448.416.722 menjadi Rp

91.110.831.510. Untuk mencari utang usaha kita dapat menghitung nya dengan rumus : HPP

proyeksi 2014 : Perputaran utang. Beban akrual dan utang pajak mengalami penurunan pada

proyeksi 2014. Total kewajiban lancar proyeksi tahun 2014 adalah Rp 326.088.676.396.

Sementara untuk total kewajiban jangka panjang adalah Rp 124.179.348.017. Yang

dominan pada kewajiban jangka panjang adalah liabilitas imbalan kerja jangka panjang

sebesar Rp 116.888.059.000.

Untuk ekuitas yang dominan adalah saldo laba. Untuk ekuitas tidak banyak

mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu tahun 2013. Total ekuitas pada proyeksi

2014 naik daripada realisasi tahun 2013. Yang tadinya Rp 1.915.498.438.092 menjadi Rp

2.483.120.937.659. Proyeksi 2014 untuk total kewajiban dan ekuitas bersih yang setara

dengan total asset yaitu Rp 2.933.388.962.072.

Page 66: Makalah Aplk Fix

ANALISIS PROFORMA CASH FLOW

Tujuan dari analisa laporan arus kas adalah untuk menilai likuiditas, solvabilitas, dan

fleksibilitas keuangan.

2011

2012

2013

0 200000000000 400000000000 600000000000

Diagram 1. Arus Kas Masuk Operasi dan Laba Bersih PT. ACE

Laba BersihArus Kas Operasi

(Dalam Miliaran Rupiah)

2011

2012

2013

0 200000000000 400000000000 600000000000

Diagram2. Arus keluar Pendanaan dan Investasi PT. ACE

Arus Kas Keluar PendanaanArus Kas Keluar Investasi

Dari diagram diatas dapat diketahui arus kas masuk sepanjang tahun 2011 sampai tahun 2013

mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan penurunan di tahun 2013. Dan aliran

dari kas masuk operasi tersebut digunakan untuk melakukan investasi ,seperti membeli aset

tetap dan investasi dalam surat berharga dan melakukan kegiataan pendanaan seperti

membagikan dividen kepada pemegang saham.

Page 67: Makalah Aplk Fix

PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada

31 Desember 2013,2012, dan 2011

(Dalam Rupiah Penuh)

PENJELASAN 2013 2012 2011 Total

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI        

Penerimaan dari Pelanggan 4.055.301.731.862 3.347.167.447.050 2.404.446.790.993 9.806.915.969.905

Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya (3.039.444.241.161) (2.474.433.686.370) (1.933.436.388.226) (7.447.314.315.757)

Pembayaran kepada Karyawan (530.140.216.973) (442.715.790.357) (305.311.284.638) (1.278.167.291.968)

Pembayaran Pajak (308.705.326.798) (244.079.158.534) (93.905.634.164) (646.690.119.496)

Pembayaran Bunga (3.541.237.909) (2.293.654.659)   (5.834.892.568)

Penerimaan Bunga 7.869.078.124 6.508.707.036 9.999.600.980 24.377.386.140

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas

Operasi 181.339.787.145 190.153.864.166 81.793.084.945 453.286.736.256

         

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI        

Penempatan Investasi Jangka Pendek   (19.609.962.480) (53.790.346.320) (73.400.308.800)

Pencairan Investasi Jangka Pendek   39.219.924.960 68.360.767.680 107.580.692.640

Perolehan Aset Tetap (83.796.258.701) (137.932.485.016) (186.201.708.865) (407.930.452.582)

Page 68: Makalah Aplk Fix

Hasil Penjualan Aset Tetap 7.177.083 133.090.909 112.550.000 252.817.992

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (83.789.081.618) (118.189.431.627) (171.518.737.505) (373.497.250.750)

         

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN        

Pembayaran Dividen Tunai (170.887.500.000) (42.721.875.000) (88.605.168.751) (302.214.543.751)

Penerimaan Setoran Modal dari Kepentingan

Non Pengendali di Entitas Anak       -

Penerimaan dari Pihak Berelasi 13.122.335.259 18.598.290.106 16.400.000.000 48.120.625.365

Penerimaan Pinjaman 5.983.866.868 35.449.074.376 7.039.134.692 48.472.075.936

Saham Treasuri (34.662.614.177)     (34.662.614.177)

Pembayaran ke Pihak Berelasi (13.240.491.725) (18.564.948.421) (6.046.354.744) (37.851.794.890)

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas

Pendanaan (199.684.403.775) (7.239.458.939) (71.212.388.803) (278.136.251.517)

         

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA

KAS (102.133.698.248) 64.724.973.600 (160.938.041.363) (198.346.766.011)

         

DAMPAK PERUBAHAN KURS

TERHADAP KAS DAN SETARA KAS (6.156.938.901) (5.128.856.290) 5.013.577.626 (6.272.217.565)

Page 69: Makalah Aplk Fix

         

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL

TAHUN 270.049.635.908 210.453.518.598 366.377.982.335 366.377.982.335

         

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR

TAHUN 161.758.998.759 270.049.635.908 210.453.518.598 161.758.998.759

Page 70: Makalah Aplk Fix

68.92%

16.36%

0.04%

7.32%

7.37%

Diagram 3. Sumber Kas Utama PT. ACE

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi

Pencairan Investasi Jangka Pendek

Hasil Penjualan Aset Tetap

Penerimaan dari Pihak Berelasi

Penerimaan Pinjaman

8.51%

47.31%

35.05%

9.14%

Diagram 4. Pengunaan Kas Utama PT. ACE

Penempatan Investasi Jangka PendekPerolehan Aset TetapPembayaran Dividen TunaiLain-lain

Analisa atas laporan diatas mengungkapkan beberapa hal. Selama tiga tahun ini, kas utama

PT ACE adalah operasi (453 M) dan pencairan investasi jangka pendek (107 M). Penggunaan

kas utama PT ACE adalah memperoleh aset tetap (407 M) seperti membangun toko baru, dan

pembayaran dividen (302 M). Dengan kata lain selama tiga tahun ini PT ACE mengalami

penurunan kas sebesar 204 M, dimana akan mempunyai efek terhadap likuiditas perusahaan

dan fleksibilitas perusahaan yang akan semakin susah.

Page 71: Makalah Aplk Fix

Ratio Kecukupan Arus Kas =

Jumla h kas operasi selama3 tah unJml Pengeluaran Modal , Penamba h an persediaan , dan DividenTunai

= 453.286 .736.256

407.930 .452.582+822.190.121 .300+302.214 .543 .751

= 453.286 .736 .256

1.532.335 .117.633= 0,30

Rasio ini menunjukkan bahwa sumber kas internal PT. ACE tidak cukup mempertahankan

dividen dan tingkat pertumbuhan operasi saat ini.

Page 72: Makalah Aplk Fix

Proyeksi Laporan Arus Kas

PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada

31 Desember 2014

(Dalam Rupiah Penuh)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan* 4.693.176.224.150

Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya (3.191.024.715.097)

Pembayaran kepada Karyawan** (727.276.952.285)

Pembayaran Pajak*** (152.970.831.345)

Pembayaran Bunga**** (3.962.645.220)

Penerimaan Bunga***** (8.805.498.421)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 609.135.581.782 609.135.581.782

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penempatan Investasi Jangka Pendek^ (22.960.454.201)

Pencairan Investasi Jangka Pendek -

Perolehan Aset Tetap^^ (101.214.259.984)

Hasil Penjualan Aset Tetap -

Page 73: Makalah Aplk Fix

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (124.174.714.185)

(124.174.714.185

)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Dividen Tunai^^^ (196.982.752.351)

Penerimaan Setoran Modal dari Kepentingan Non Pengendali di Entitas Anak

Penerimaan dari Pihak Berelasi -

Penerimaan Pinjaman -

Saham Treasuri -

Pembayaran ke Pihak Berelasi -

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (196.982.752.351)

(196.982.752.351

)

 

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 287.978.115.246 287.978.115.246

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS - -

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 2014 161.758.998.759

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 2014 449.737.114.005

Pada proyeksi 2014, ada kenaikan kas sebesar sekitar 287 M, dimana terdapat dari arus kas masuk sebesar Rp 609.135.581.781 dari operasi,

dimana Rp 124.174.714.185 akan digunakan untuk memperoleh aset tetap dan Rp 196.982.752.350 untuk pembayaran dividen.

Page 74: Makalah Aplk Fix

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan pada laporan keuangan pada PT. Ace Hardware

Indonesia, Tbk dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan dilihat dari current

ratio perusahaan cukup baik karena nilai perbandingan antara aset lancar perusahaan

dibandingkan dengan kewajiban lancarnya lebih dari 1 (satu). Artinya aset lancar perusahaan

dapat mendanai kewajiban lancarnya meskipun nilai current ratio mengalami penurunan

setiap tahunnya akibat dari meningkatnya kewajiban lancar perusahaan. Sedangkan jika

dilihat dari acid test ratio tingkat likuiditas perusahaan agak mengkhawatirkan karena nilai

rasio tersebut kurang dari 1 (satu) dan nilainya terus turun setiap tahunnya. Artinya

perusahaan tidak memiliki banyak kas dan setara kas yang tersedia, aset lancar perusahaan

didominasi oleh akun persediaan.

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan rasio struktur modal dan solvabilitas

perusahaan, dapat disimpulkan bahwa struktur modal perusahaan cukup baik, karena modal

perusahaan lebih banyak didanai dari modal saham. Sehingga jika perusahaan mengalami

kesulitan likuiditas karena kekurangan uang, maka perusahaan akan mengambil dana dari

modal saham perusahaan.

Berdasarkan analisis kedua rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja dan

prospek perusahaan cukup baik, sehingga jika perusahaan membutuhkan tambahan dana dari

luar perusahaan, perusahaan dapat mengajukan pinjaman dari kreditor. Karena tingkat

likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik sehingga dapat memberikan jaminan kepada

kreditor.

Page 75: Makalah Aplk Fix

DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam, K. R., dan Wild, John J., “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 10. Jakarta:

Salemba Empat. 2014.

http://www.acehardware.co.id/id/about

http://www.htmlpublish.com/convert-pdf-to-html/success.aspx?zip=DocStorage/

fb83614b51134bf08643a32a8e1fac23/ace.zip&app=pdf2word