154
i ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH BIAYA ( Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara IX Semarang ) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : TOMAS BAYU KARYONO 991334061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

  • Upload
    others

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

i

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI

DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH BIAYA

( Studi Kasus di PT Perkebunan Nusantara IX Semarang )

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

TOMAS BAYU KARYONO 991334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Page 2: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

ii

Page 3: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

iii

Page 4: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

iv

Page 5: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

v

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kasih dan cintaku yang tulus maka karyaku ini ku persembahkan

untuk :

1. Tri Tunggal Maha Kudus, Bapa, Putra, dan Roh Kudus

2. Bunda Maria, Bunda Juru selamatku didunai ini

3. Mamak Yasinta Surajiati yang tak henti-hentinya berkorban untuk

aku.bapakku Sudarman.

4. Pakde Romo Endro karyono “matur nuwun untuk semua bantuan baik doa

materi dan lain-lain”

5. Saudara-saudaraku adiekku viktor , kakakku mbak criss, mas heri,

keponakanku lita, sari dan rian.

6. Saudaraku di kenteng Bapak Sagiyo, Simbok, Mbak kakung Andri dan Sius.

7. Sahabat-sahabatku di relawan Sius, sisca, boim, bowo, widia, lia, ury Romo

Hero, acong, edu, punto, simbi, obet mira teki yang amat baik sekali

8. Teman-teman kopma usd mabak marni mabak lusi, mabak juli mas budi dan

Bob, stev, aris marsha ketrin ben dll.

9. Teman-temanku pendidikan akuntansi 99

10. Almamaterku

Page 6: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

vi

MOTTO

1. Semua orang pasti punya kelemahan sehingga jangan gunakan kelemahan itu

sebagai halangan justru sebagai alat untuk maju terus.

2. Jika ada hambatan datang lihatlah dari segi positifnya jangan negatifnya

karena semuanya pasti akan datang bersama-sama

3. Lakukan apa yg menurut anda bener selagi tidak menganggu, dan merugikan

orang-orang disekitarmu.

4. Kebahagiaan itu bagaikan kupu-kupu. Semakin dikejar semakin

menghindar.Ketika kita berhenti mengejarnya memandangnya penuh

kekaguman, sang kupu-kupu itu akan hinggap dipundamu.

5. Semakin kita bertambah ilmu maka kita harus semakin menunduk dan

menghargai semua orang tanpa memandang status sosial dan umur.

Page 7: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

vii

ABSTRAK

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH BIAYA

STUDI KASUS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX SEMARANG

TOMAS BAYU KARYONO

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah langkah-langkah prosedur penyusunan anggaran biaya produksi sudah tepat, dan juga untuk mengetahui apakah biaya produksi terkendali. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT P Nusantara IX Semarang yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2004 sampai Januari 2005. Objek yang diteliti adalah anggaran biaya produksi pada PT P Nusantara IX Semarang dan data biaya produksi pada tahun 2004. Teknik pengumpulan data ini dengan cara Dokumentasi, wawancara dan Observasi.Teknik analisis data dilaksanakan dengan cara : (1) Mengetahui apakah prosedur penyusunan anggaran biaya produksi pada PT P Nusantara IX Semarang sudah tepat, yaitu dengan membandingkan antara prosedur penyusunan biaya produksi pada PT P Nusantara IX Semarang tersebut dengan prosedur penyusunan biaya produksi menurut kajian teori. (2) Mengetahui apakah biaya produksi PT P Nusantara IX Semarang sudah terkendali yaitu dengan membandingkan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya. Apabila terjadi selisih, baik menguntungkan atau merugikan tetapi masih berada di bawah batas toleransi sebesar 5% dikatakan terkendali. Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa: (1) Prosedur penyusunan anggaran biaya produksi pada PT P Nusantara IX Semarang sudah tepat . (2). Terdapat selisih biaya produksi merugi Rp 1.365.366.300 atau 0,69% ( tidak menguntungkan ) yang disebabkan oleh selisih biaya bahan baku sebesar Rp 7.150.943.500 atau 3,78%, selisih biaya tenaga kerja langsung 0 atau 0% sedangkan selisih biaya overhead pabrik Rp 5.785.577.182 atau 57% ( menguntungkan ). (3) Dari ketiga selisih biaya produksi tersebut ternyata selisih biaya overhead pabrik tidak terkendali karena berada diatas batas toleransi 5% .

Page 8: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

viii

ABSTRACT

PRODUCTION COST BUDGET AS A DEVICE OF THE PRODUCTION COST CONTROL

BY USING THE ANALYSIS OF COST DIFFERENCE

A CASE STUDY AT PT P NUSANTARA IX NGOBO KARANGJATI SEMARANG

TOMAS BAYU KARYONO

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2007

The purpose of this research was to know whether the steps of production cost budget procedure arrangement had been appropriate and also to know if the production cost was well controlled. The method of the research was case study at PT P Nusantara IX Semarang that was conducted on October 2004 until January 2005. The object observed was the production cost budget at PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang and the data of production cost of 2004. The techniques of the data gathering were documentation, interview and observation. The technique of data analyzing was carried out through: (1) Knowing whether the procedure of production cost budget arrangement at PT P Nusantara Semarang was appropriate, that was by comparing between the procedure of production cost budget of PT P Semarang and the procedure of production cost arrangement according to the theoretical . (2) Knowing whether the production cost of PT P Nusantara IX Semarang was well controlled that was by comparing between the budgeted cost and the real cost. If there was difference both it was beneficial or detrimental, but as long as under tolerance 5% limit, it could be said to be well controlled. Based on the result of the analysis above could be concluded that: (1) The procedure of production cost budget arrangement at PT P Nusantara IX Semarang was appropriate. (2) There was deficit production cost Rp. 1.365.366.300 or 0,69% (no profit) that was caused by the difference of material production cost as big as Rp. 7.150.943.500 or 3,78%, the difference of direct employee cost 0 or 0%, whereas the difference of overhead factory cost was not well controlled because it was above tolerance 5% limit.

Page 9: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

ix

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah Bapa di Surga karena berkat kasih-Nya yang

begitu melimpah maka penulit dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISISN SELISIH BIAYA, studi

kasus PT Perkebunan Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang yang merupakan

salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan dan dukunan

berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik materil maupun spiritual yang

sangat berarti bagi penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Falkutas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogykarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd.,M.S.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. F.X Muhadi, M.Pd., SIP., selaku dosen pembimbing I yang sabar

membimbing memberi evaluasi dan memberi saran kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 10: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

x

5. Ibu C. Purwanti, S.Pd.,M.S.A., selaku dosen tamu pertama terima kasih

banyak atas bimbingannya dalam mengoreksi skripsi saya sehingga saya bisa

menyelesaikan dengan baik.

6. Ibu Natalini Premastuti B., S.Pd., selaku dosen tamu kedua terima kasih atas

masukan-masukannya sehingga skripsi saya bisa baik.

7. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, yang telah membimbing penulis selama kuliah di

Universitas Sanata dharma Yogyakarta.

8. Bapak Chosa selaku dosen pembimbing abstrak bahasa inggris saya, terima

kasih sekali karena dengan sabar telah membimbing saya.

9. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma terutama secretariat

pendidikan akuntansi terima kasih atas bantuannya selama ini.

10. Mamakku Yansinta Surajiata terima kasih untuk semua doa-doanya kasih

sayangnya perhatiannya semoga saya tidak mengecewakan sekali lagi terima

kasih ya mak, buat bapak terima kasih.

11. Pakde Romo Endro Karyono terima kasih banyak doa semangat bimbingan

serta bantuan baik moril maupun material terima kasih pakde, saya pasti kan

jadi orang yang berguna.

12. Keluarga di Kenteng Nanggulan Kulon Progo bapak Sagiyo adekku Sius,

Simbok, mbah kakung, andri terimaksih untuk doa semangat dan kasih

sayangnya yang tiada taranya.

Page 11: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xi

13. Sius matur nuwun banget yaaa atas semuanya aku ga tahu apa aku bisa jadi

sarjana atau ga jika ga kenal kamu, thank yaa kamu selalu memberikan

semangat buat aku dikala aku sedang ga semangat sampai aku ujian kamu

setia dengarkan keluh kesahku kamu memang saudara sahabat sejatiku

didunia ini.

14. Pak Heri yang tiada henti ngejar-ngejar aku untuk selesaikan skripsi thank

banget yaa pak aku senang bangat punya saudara pak Heri.thank yaa pak….

15. Romo Harto terima kasih atas doa dan bimbingannya.

16. Kakakku mbak kris, adikku viktor disolo dan keponakanku lita sari dan rian

thank banget yaa atas semuanya yang telah you…you berikan ke aku.

17. Ipuk terima kasih banyak yaaa atas semuanya engkau banyak membantu aku

saat aku sakit.

18. Boim, Bowo, Teki, Erna (Simbi) ayu, sisca, Ury, Punto, Edu, widya, acong ,

prima dan Romo Hero, kalian saudaraku yang sangat baik dari awal jadi

relawan dan akhirnya jadi saudara terimaksih yaa semuanya yang

diberikan………aku sayang kalian semua.

19. Mas yusak mas beni terima kasih yaa kalian semua mas masku yang paling

baik thank atas doa bantuan dan semuanya yaaa.

20. Teman-temanku anak PAK B’ 99 thank yaa walau jauh pasti kamu doakan

aku sehingga aku bisa lulus juga.

Page 12: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xii

21. Sahabat-sahabatku di tempat kerja mbak marni, mbak juli, mbak lusi dan

semua pengurus kopma usd alfon, budi, ana, Bob stevanus aris marsha ketrin

lilies ben dan semunya terimaksih atas pemberian semangatnya aku sayang

kalian semua, thank yaa….

22. Kapel sadhar terimaksih banget yaa telah menerima aku untuk berdoa, sedang

jatiningsih terimakasih aku diizinkan berdoa juga disana.

23. Anak-anak di lampar 20 thank yaa dian wawan dan pram thank atas

semangatnya

24. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu , terimakasih

atas bantuanya hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak dan untuk ketidaksempurnaan pada skripsi ini penulis mohon

maaf dan menjadikan sikap kritis dan saran membangun dari pembaca sebagai

masukan sehinga dapat menambah ilmu.

Yogyakarta 2 Juli 2007 Penulis Tomas Bayu Karyono

Page 13: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN...……………………………………………… iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………… v

MOTTO………………………………………………………………………. vi

ABATRAK…………………………………………………………………... vii

ABSTRACT…………………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Batasan Masalah.................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah ................................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

E. Manfaat Penelitian................................................................................. 3

Page 14: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar.................................................................................................... 5

A. Pengendalian Biaya Peroduksi.............................................................. 6

1. Pengertian ........................................................................................ 6

2. Tujuan Pengendalian Biaya ............................................................. 7

3. Prosedur Pengendalian Biaya.......................................................... 7

B. Sistem Biaya Standar Sebagai Aaalat Pengendalian Biaya Produksi ... 8

1. Pengertian ........................................................................................ 8

2. Penentuan biaya Standar .................................................................. 12

3. Anggaran Biaya Produksi ................................................................ 15

4. Analisis Selisih Biaya Produksi ....................................................... 23

5. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Selisih...................................... 29

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...................................................................................... 33

B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 33

C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 34

D. Data-Data yang Diperlukan................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 35

Page 15: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xv

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan................................................................................ 47

B. Sejarah Singkat Kebun Ngobo .............................................................. 50

C. Bidang Usaha ........................................................................................ 50

D. Ketenagaan Kerja .................................................................................. 51

E. Produk.................................................................................................... 57

F. Pengolahan............................................................................................. 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penyusunan Anggaran Menurut Perusahaan......................................... 67

1. Ramalan Penjualan........................................................................... 67

2. Rencana Produksi............................................................................. 77

3. Anggaran Biaya Produksi ................................................................ 78

B. Penyusunan Anggaran Menurut Teori .................................................. 88

C. Analisis Efisien Biaya Produksi ............................................................ 93

1. Analisis Selisih biaya Produksi antara Anggaran Yang dibuat

Perusahaan dengan Realisasi ........................................................... 98

2. Analisis Selisih Biaya Produksi antara Anggaran yang dibuat

Sesuai Teori dengan Realisasi ......................................................... 104

D. Pembahasan......................................................................................... 108

Page 16: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xvi

BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 111

B. Keterbatasan .......................................................................................... 112

C. Saran...................................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

Page 17: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xvii

DAFTAR TABEL

5.1 Data Penjualan karet Lembaran ............................................................... 68

5.2 Perhitungan Ramalan Penjualan Karet lembaran...................................... 68

5.3 Data Penjualan Bulanan Karet lemabaran ................................................ 70

5.4 Perhitungan Indeks Musim ....................................................................... 75

5.5 Ramalan Penjualan Karet Lembaran ........................................................ 76

5.6 Anggaran kebutuhan Bahan Baku ............................................................ 79

5.7 Data Harga Beli Bahan Baku.................................................................... 80

5.8 Perhitungan Harga Beli Bahan Baku ........................................................ 80

5.9 Anggaran Pembelian Bahan Baku ............................................................ 81

5.10 Pemakaian Bahan Baku Sesungguhnya ................................................... 82

5.11 Anggaran Biaya Tenaga Kerja................................................................. 83

5.12 Realisasi Biaya Tenaga Kerja .................................................................. 84

5.13 Anggaran Biaya Overhead Pabrik ........................................................... 86

5.14 Realisasi Biaya Overhead Pabrik............................................................. 87

5.15 Perbandingan Prosedur Penyusunan anggaran Biaya Produksi............... 89

5.16 Anggaran Biaya Overhead Pabrik ........................................................... 92

5.17 Hasil Perhitungan Pemisahan Biaya Overhead Pabrik ............................ 93

5.18 Perhitungan Jumlah Anggaran Biaya Produksi Per bulan ....................... 94

Page 18: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

xviii

5.19 Perhitungan jumlah Realisasi Biaya Produksi Per bulan......................... 95

5.20 Perhitungan Jumlah Biaya Produksi ........................................................ 96

5.21 Perhitungan Selisih Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi.................. 98

5.22 Tarif Tenaga Kerja ................................................................................... 101

5.23 Perhitungan selisih Biaya Produksi ......................................................... 107

Page 19: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Adanya persaingan

yang ketat tersebut menuntut perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien.

Akan tetapi, untuk mencapai tujuan yang dimaksud tidaklah mudah. Hal ini

karena di dalam aktivitasnya, perusahaan tidak dapat lepas dari faktor eksternal,

yang datangnya dari luar perusahaan atau di luar kekuasaan manajemen. Faktor

eksternal ini, misalnya peraturan pemerintah, persaingan di pasar, daya beli

masyarakat, dan kemajuan teknologi.

Oleh karena faktor eksternal datangnya dari luar perusahaan, maka faktor

tersebut sukar atau bahkan tidak dapat dikendalikan. Sebaliknya, faktor

internallah yang harus mendapat perhatian lebih banyak agar kelangsungan hidup

perusahaan lebih terjamin. Salah satu faktor internal adalah proses produksi.

Proses produksi yang sedang berlangsung akan menunjang tingkat penjualan dan

sejumlah penjualan diusahakan untuk mencapai laba, terutama dalam menghadapi

persaingan pasar. Agar proses produksi berjalan lancar tanpa ada gangguan dari

unsur-unsur produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik,

maka perusahaan harus menyusun suatu rencana pelaksanaan kegiatan usahanya

untuk menghindari pemborosan biaya, yang diakibatkan oleh kelebihan unsur

produksi tersebut.

Page 20: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

2

Di dalam mencapai hasil yang optimal, perusahaan memerlukan suatu alat,

yaitu anggaran. Anggaran merupakan suatu alat untuk mengendalikan biaya

produksi. Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting di

perusahaan. Pengendalian melalui anggaran dilakukan dengan cara

membandingkan laporan pelaksanaan atau realisasi biaya dengan anggaran yang

telah ditetapkan.

Dari perbandingan tersebut akan terlihat adanya penyimpangan atau selisih,

yang kemudian dianalisis, sehingga dapat diketahui penyebab selisih tersebut dan

dapat diambil tindakan yang sesuai. Selisih yang terjadi dapat bersifat

menguntungkan atau merugikan. Apabila bersifat menguntungkan, berarti dalam

pelaksanaannya, manajer tersebut berprestasi, dan jika bersifat merugikan

menunjukkan bahwa masih ada kekurangan yang harus diperbaiki dalam

pelaksanaan suatu operasi di suatu bagian yang menjadi tanggung jawabnya.

Perlu diperhatikan pula bahwa selisih biaya tersebut terkendali atau tidak

terkendali oleh manajer yang bersangkutan dan bersifat material atau tidak.

Dengan analisis selisih ini, manajer dapat merumuskan tindakan koreksi atau

perbaikan terhadap program, anggaran, maupun pelaksanaan.

B. Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini masalah anggaran biaya dibatasi pada

anggaran biaya produksi di PT P Nusantara IX Ngobo untuk periode tahun 2004.

Page 21: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

3

Pembatasan pada anggaran biaya produksi karena biaya produksi merupakan

biaya yang paling besar jumlahnya dibandingkan biaya lainnya

C. Rumusan Masalah

1. Apakah prosedur penyusunan anggaran biaya produksi di PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang 2003 sudah baik?

2. Apakah biaya produksi yang terjadi pada tahun 2003 di PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang terkendali?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah prosedur penyusunan anggaran biaya produksi di

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang 2003 sudah baik.

2. Untuk mengetahui apakah biaya produksi yang terjadi pada tahun 2003 di PT

P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang terkendali.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pihak manajemen, terutama bagian produksi, dalam menentukan keputusan

kebijakan yang tetap.

Page 22: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

4

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa

Universitas Sanata Dharma, bahan pertimbangan, dan bahan acuan untuk

penelitian atau penulisan skripsi selanjutnya, yang berkenaan dengan

anggaran produksi.

3. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini, penulis dapat memperluas wawasan dan dapat

mengembangkan pengetahuan, serta dapat menerapkan teori yang diperoleh di

bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya di perusahaan, sehingga

hasil penelitian ini dapat menambah dan melengkapi teori yang diperoleh

sebelumnya.

Page 23: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Pada perusahaan kecil, pemilik yang biasanya juga sebagai pemimpin dapat

melakukan pengendalian langsung terhadap kegiatan perusahaan. Kegiatan

perusahaan tersebut belum begitu luas, sehingga perusahaan masih relatif mudah

dikendalikan. Akan tetapi bagi perusahaan kompleks dan besar akan mengalami

kesulitan untuk mengendalikan setiap aktivitas perusahaan.

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh suatu perusahaan dalam

pengambilan keputusan adalah faktor biaya, sebab biaya akan berpengaruh besar

terhadap perusahaan dalam penyusunan anggaran dan pengendalian biaya, khususnya

biaya produksi. Biaya merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh

suatu perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan. Untuk meningkatkan kualitas

laba yang diharapkan perusahaan tidak lepas dari biaya yang telah dikeluarkan untuk

memproduksi barang yang bersangkutan. Perusahaan perlu menyusun dan membuat

perencanaan serta pengawasan biaya khususnya mengenai biaya produksi.

Page 24: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

6

A. Pengendalian Biaya Produksi

1. Pengertian

Pengendalian adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang sudah

dilaksanakan, menilai dan mengawasi bila perlu dengan maksud supaya baik

pelaksanaan pekerjaan ( Manulang, 1987:52)

Menurut Supriyono pengendalian adalah proses untuk memeriksa

kembali menilai dan selalu memonitor. Laporan-laporan apakah pelaksanaan

tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditetapkan. Bertitik tolak dari

pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pengendalian dimaksudkan untuk

mengusahakan agar segala sesuatu yang direncanakan sesuai dengan rencana

atau tidak. Pengendalian di gunakan untuk menjamin pencapaian tujuan,

sasaran kebijakan dan standar secara efisien seperti yang telah ditentukan

dalam perencanaan. Sedangkan Mulyadi mendefinisikan bahwa

pengendalian merupakan sistem atau proses yang mana rencana dan

pelaksanaan tindakan dibandingkan dan hasil dari perbandingan tersebut

berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan reaksi yang memadai terhadap

hasil pelaksanaan tersebut.

Biaya produksi menurut Supriyono meliputi semua biaya yang

berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka

pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya

Page 25: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

7

produksi tersebut dibagi menjadi tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. (Mulyadi 1993 : 14).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian biaya produksi

merupakan sistem atau proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu

memonitor semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi, dalam

rangka mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, apakah penggunaannya

sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapakan atau belum. Dalam

perencanaan pengendalian biaya produksi akan dapat dipakai untuk

menganalisis daya guna dan hasil guna biaya produksi yang terjadi

dibandingkan dengan anggarannya yang dapat berupa taksiran atau standar.

2. Tujuan Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya mempunyai suatu tujuan yaitu untuk membantu

manajemen dalam satu unit produk yang dapat dipergunakan dengan biaya

yang sekecil mungkin, menurut standar kualitas yang telah ditentukan

sebelumnya. Standar menolong manajemen untuk membuat perbandingan-

perbandingan produk antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar,

maksudnya untuk mengukur pelaksanaan dan mengoreksi ketidakefisienan

(James dan Raph, 1986 : 411 ).

3. Prosedur Pengendalian Biaya

Menurut Supriyono biaya dapat dikendalikan terutama dengan cara:

Page 26: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

8

a. Memutuskan tugas-tugas apa yang akan dilaksanakan dan tingkat usaha

yang harus dilaksanakan untuk setiap tugas tersebut

b. Menyusun anggaran biaya yang jumlahnya harus sedikit mungkin

dengan biaya yang sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yang

direncanakan

c. Memperlakukan anggaran biaya sebagai batas atas yang tidak boleh

dilampaui.

Sedangkan menurut Carl Heyel, pengendalian biaya terdiri tiga fase

yaitu:

a. Membandingkan antara kinerja saat ini dengan standar yang telah

ditentukan sebelumnya

b. Mengambil tindakan korektif jika bisa dikerjakan

c. Menyatukan hasil dari langkah satu dan dua ke dalam perencanaan.

B. Sistem Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi.

1. Pengertian

Biaya dalam arti luas adalah pengorban sumber ekonomi yang diukur

dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu (Mulyadi 1993 : 3 ).

Standar boleh dikatakan merupakan suatu hal yang mutlak perlu dalam

menyusun anggaran. Penyusunan anggaran tanpa biaya standar tidak akan

Page 27: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

9

memungkinkan kita untuk mencapai sistem pengendalian anggaran yang

sebenarnya ( Matz-usry, 1990 : 20 ).

Langkah awal dalam analisis biaya pokok standar adalah penetapan

standar yang dapat disusun oleh perusahaan ada tiga jenis standar yang dapat

disusun oleh perusahaan, tergantung untuk apa standar tersebut disusun (Mas

ud 1982 :122 ) ketiga standar tersebut adalah:

a. Standar ideal

Standar ideal adalah standar yang disusun tanpa memperlihatkan

perubahan-perubahan kondisi perusahaan dan merupakan standar

pelaksanaan yang harus dicapai dengan kombinasi faktor-faktor produksi

yang baik. Untuk menentukan standar harga ideal, manajemen perlu

memperhitungkan tingkat harga serta penggunaan sumber atau faktor

produksi yang paling efisien tanpa memperhitungkan perubahan-perubahan

kecil yang bisa menyebabkan perubahan harga pokok.

b. Standar yang diharapkan

Standar yang diharapkan adalah standar yang disusun berdasarkan

keadaan yang bisa dicapai pada periode pemakaian standar. Jenis standar

ini untuk jangka waktu yang pendek, sehingga setiap terjadi kenaikan atau

penurunan angka produksi standar ini harus diubah, maka standar atau

menyusunan standar yang baru dibutuhkan biaya yang cukup besar dan

menyebabkan terjadinya pemborosan waktu.

Page 28: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

10

c. Standar Ekonomis atau Standar Normal

Standar ekonomi adalah standar yang disusun untuk tingkat operasi

yang normal dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Standar normal

didasarkan pada rata-rata tertentu yaitu rata-rata kegiatan di masa lalu

disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya di masa yang akan datang.

Standar menurut Mulyadi adalah biaya yang ditentukan di muka

yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk

membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu di

bawah asumsi kondisi-kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain

tertentu. Sedangkan Larry dan Wayne berpendapat bahwa biaya standar

adalah:

Standard cost have been defined in a number of different

ways. For instance, a standard cost might be defined as an

estimate of the lowest cost than can be expected under

current conditions with available management. Another

possibility would be to define a standard cost as

predetermined cost that reflects ideal conditions. In both

cases, a standard cost is what the cast be for a product or

service under specified condition.

Page 29: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

11

Sedangkan menurut Matz dan Usry biaya standar adalah biaya yang

ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unit atau sejumlah unit

selama periode tertentu di masa mendatang. Biaya standar merupakan biaya

yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi berjalan dan

atau yang diantisipasi (Matz Usry 1990 : 111).

Beberapa kegunaan biaya standar menurut Matz Usry adalah sebagai

berikut:

a. Untuk menetapkan anggaran

b. Mengendalikan biaya dan memotivasi serta menukur efisiensi

c. Memperbesar kemungkinan pengurangan biaya

d. Menyerderhanakan prosedur penetapakan biaya dan mempercepat

penyajian laporan biaya

e. Membebankan biaya ke persediaan bahan , barang dalam proses dan

barang jadi

f. Memberikan dasar bagi penetapan tender atau kontrak serta untuk

menetapkan harga jual.

Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang

mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga menajemen dapat

mendektesi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang

dari biaya standar yang ditetapkan. Sistem ini mencatat biaya yang seharusnya

dikeluarkan dan biaya sesungguhnya terjadi, selain itu juga menyajikan

Page 30: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

12

perbandingan antara kedua biaya serta analisa penyimpangan biaya

sesungguhnya dari biaya standar.

Biaya standar yang ditetapkan di awal periode digunakan sebagai alat

pengukur efisiensi dan pengendalian biaya dalam pelaksanaan kegiatan

produksi. Realisasi biaya yang melebihi standar akan menghasilkan selisih

yang merugikan dan sebaliknya, apabila realisasi biaya di bawah standar akan

menghasilkan selisih yang menguntungkan. Jadi penetapan standar harus tetap

dan teliti yang didasarkan pada:

a. Pengalaman pada perode sebelumnya

b. Penelitian yang mendalam mengenai operasi dari semua barang yang

dihasilkan

c. Pemilihan yang seksama terhadap waktu kinerja untuk melaksanakan

operasi perusahan yang beraneka ragam.

2. Penentuan Biaya Standar

a. Penentuan standar biaya bahan baku

Standar biaya bahan baku adalah biaya bahan baku yang

seharusnya terjadi dalam pengolahan satu satuan produk (Supriyono

1982:88). Standar biaya bahan baku terdiri atas dua komponen standar

(Muhadi dan joko Siswanto, 2001:62), yaitu standar kuantitas

(pemakaian) bahan baku dan standar harga bahan baku.

Page 31: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

13

Standar kuantitas (pemakaian) bahan baku adalah kuantitas bahan

yang seharusnya dipakai untuk mengolah satu satuan produk selesai.

Standar kuantitas ini dapat ditentukan berdasarkan studi/ penelitian teknis

dan pengalaman di masa lalu. Pengalaman masa lalu, rata-rata pemakaian

bahan baku yang terbaik dan terburuk di masa lalu.

Standar bahan baku adalah harga yang ditetapkan sebagai standar

dalam menentukan standar biaya bahan baku. Standar harga bahan baku,

dapat ditentukan berdasarkan daftar harga dari pemasok atau katalog

harga, dan informasi lain yang relevan untuk penentuan standar harga

bahan baku, seperti biaya angkut dan potongan tunai. Standar harga

bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut : Kuantitas standar (Kst) x

Harga Standar (Hst).

b. Penentuan Standar Biaya Tenaga Kerja

Standar biaya tenaga kerja ditentukan melalui dua komponen yaitu

standar tarif upah dan standar jam kerja langsung. Standar tarif upah

ditentukan berdasarkan pada perjanjian dengan serikat pekerja, apakah

upah dibayarkan berdasarkan satuan waktu, satuan produk, dan apakah

ada tambahan bonus (Muhadi dan Joko Siswanto, 2001:64). Sedangakan

jam kerja langsung biasanya ditetapkan oleh bagian industri atau teknik

produksi, standar jam kerja ini dapat ditentukan berdasarkan pada rata-

rata jam kerja masa lalu, tes run operasi produk di awal keadaan normal

Page 32: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

14

yang diharapakan, hasil studi ilmiah gerak dan waktu kerja (Muhadi dan

Joko Siswanto, 2001:64), dan estimasi di muka terhadap waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu (Supriyono,1982:95).

c. Penentuan Standar BOP

Prosedur penentuan tarif biaya overhead pabrik standar menurut

Muhadi dan Joko Siswanto, melalui beberapa langkah yaitu:

(1) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik yang meliputi biaya tetap

dan biaya variabel

(2) Menentukan dasar pembebanan

(3) Menghitung tarif biaya oerhead pabrik dengan membagi anggaran

biaya overhead pabrik dengan dasar pembebanan (kapasitas) yang

telah ditentukan.

Tarif biaya overhead pabrik standar merupakan tarif yang

ditentukan di muka (predetermined rate) yang biasanya didasarkan jam

kerja langsung atau jam mesin atau satuan produk (Muhadi dan Joko

Siswanto, 2001:65).

Tarif BOP standar yang menentukan berdasarkan jam kerja

langsung pada kapasitas normal dapat dirumuskan sebagai berikut

(Muhadi dan Joko Siswanto, 2001:66):

langsung kerja jamJumlah Total BOPAnggaran Totalstandar BOP Tarif =

Page 33: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

15

Tarif BOP standar total terdiri atas tarif BOP variabel dan tarif

BOP tetap yang dirumuskan sebagai berikut (Muhadi dan Joko siswanto,

2001:66):

langsung kerja jamJumlah variabelBOPAnggaran riabelstandar va BOP Tarif =

langsung kerja jamJumlah tetapBOPAnggaran tapstandar te BOP Tarif =

3. Anggaran Biaya produksi

a. Pengertian, penyusunan dan tujuan anggaran

(1) Pengertian anggaran

Di dalam membuat perencanaan tersebut, anggaran merupakan

salah satu bentuk rencana yang mungkin disusun, walaupun tidak

semua rencana dapat disebut anggaran. Berikut ini beberapa pendapat

para ahli tentang anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci

yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitas, biasanya dalam

satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber

suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun

(Supriyono, 1991:90). Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan

sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam

perencanaan, koordinasi, dan pengawasan (Adisaputra dan Marwan,

Page 34: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

16

1992:6). Anggaran adalah perencanaan secara formal dari seluruh

kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, yang telah

dinyatakan dalam unit kuantitas (Agus Ahyari.1998:8).Dari ketiga

definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran adalah

rencana yang disusun secara formal di dalam perusahaan, yang

mencakup semua kegiatan dalam jangka waktu tertentu.

(2) Penyusunan Anggaran

Anggaran yang dipergunakan oleh perusahaan saling

berhubungan antara anggaran yang satu dengan anggaran yang lain.

Anggaran produksi dan anggaran penjualan mempunyai kaitan yang

sangat erat. Artinya bila rencana penjualan dalam jumlah yang besar

tidak ditunjang dengan produksi dalam jumlah yang besar pula, maka

anggaran yang telah disusun tidak akan terlaksana.

Penyusunan anggaran di suatu perusahaan dimulai dari

anggaran penjualan. Untuk menyusun anggaran ini, perusahaan harus

berdasarkan pada suatu ramalan penjualan yang disusun berdasarkan

pada model yang memadai bagi perusahaan. Kesalahan penyusunan

anggaran penjualan akan berakibat anggaran lain mengalami kesalahan

yang akhirnya akan merugikan perusahaan.

Setelah anggaran penjualan tersusun barulah anggaran

produksi bisa disusun. Jumlah unit produk yang akan dijual oleh

Page 35: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

17

perusahaan belum tentu sama dengan jumlah unit yang akan

diproduksi. Perbedaan ini terjadi karena jumlah persediaan akhir lebih

kecil dari pada pesediaan awal dan persediaan awal lebih kecil dari

pada persediaan akhir. Setelah anggaran produksi disusun selanjutnya

disusun anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan

anggaran biaya overhead pabrik.

Dalam anggaran bahan baku, ada dua hal yang penting dan

harus dibahas, yaitu keperluan bahan baku untuk proses produksi dan

keperluan bahan baku yang akan dibeli. Keperluan bahan baku untuk

proses produksi belum tentu sama dengan keperluan bahan baku yang

akan dibeli. Perbedaan ini terjadi karena sebagian kebutuhan bahan

baku telah tersedia dalam bentuk persediaan bahan baku awal. Jadi

yang harus dibeli dari pemasok adalah sebesar kekurangannya.

Anggaran tenaga kerja langsung menyangkut dua hal pokok,

yaitu jumlah dan jangka waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan

proses produksi selama satu periode tersebut. Sedangkan penyusunan

anggaran biaya overhead pabrik dilakukan dengan menetukan tarif

biaya overhead pabrik. Anggaran biaya overhead pabrik ini merupakan

semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain

biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

Page 36: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

18

(3) Tujuan anggaran

Menurut M Nafarin anggaran mempunyai banyak tujuan antara

lain adalah sebagai berikut:

(a) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih

sumber dan penggunaan dana

(b) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan yang

digunakan

(c) Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis

penggunaan dana sehingga dapat mempermudahakan pengawasan.

(d) Untuk merasionalkan sumber dan penggunakan dana agar dapat

mencapai hasil yang maksimal

(e) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan

anggaran lebih jelas dan nyata terlihat

(f) Untuk menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap

usulan yang berkaitan dengan keuangan.

b. Fungsi dan Manfaat Anggaran

(1) Fungsi Anggaran

Menurut Gunawan dan Marwan, fungsi anggaran adalah sebagai

berikut:

Page 37: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

19

(a) Fungsi perencanaan yaitu mendasarkan kegiatan-kegiatan pada

penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian

(b) Fungsi koordinasi yaitu membantu mengkoordinasi faktor

manusia dengan perusahaan, menghubungkan aktivitas

perusahaan dengan tren dalam dunia usaha, menempatkan

penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan

dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi

(c) Fungsi pengawasan yaitu untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan

pengeluaran-pengeluaran, untuk mencegah terjadinya

pemborosan-pemborosan, untuk membandingkan realisasi dengan

rencana anggaran( M Nafarin, 2000:16) melakukan tindakan

perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat

penyimpangan yang merugikan) (M Nafarin,2000:17)

(2) Manfaat Anggaran

Menurut M Nafarin, manfaat anggaran bagi perusahaan adalah sebagai

berikut:

(a) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama

(b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

karyawan

(c) Dapat memotivasi karyawan

Page 38: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

20

(d) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan

(e) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

(f) Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin

(g) Alat mendeteksi manajer.

c. Pengertian Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi adalah suatu rencana yang meliputi

rencana biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Anggaran biaya produksi sering disebut dengan istilah anggaran

harga pokok produk yang dihasilkan. Anggaran biaya produksi akan lebih

tepat didasarkan pada sistem biaya standar (Supriyono, 1982:23).

Supriyono merumuskan anggaran biaya produksi sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku XXXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung XXXX

Biaya Overhead Pabrik:

BOP Variabel XXXX

BOP Tetap XXXX

Page 39: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

21

+

Jumlah Harga Pokok Produk XXXX

d. Anggaran Biaya Bahan Baku

Sebagai kelanjutan dari anggaran produksi adalah penyusunan

anggaran biaya bahan baku. Anggaran ini menunjukkan besarnya biaya

bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan.

Besarnya anggaran biaya bahan baku ditentukan dengan dua langkah yaitu

(Supriyono, 1989: 115):

1) Menentukan kuantitas bahan baku yang akan dipakai untuk proses

produksi.

2) Mengalikan kuantitas bahan baku yang dipakai dengan harga bahan

baku per unit yang dianggarkan.

Anggaran pembelian bahan baku dalam unit atau rupiah yang

menunjukkan besarnya bahan baku yang akan dibeli dapat ditentukan

dengan rumus (Supriyono, 1989: 116):

Kebutuhan bahan baku untuk produksi XXXX

Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan XXXX

+

Total kebutuhan bahan baku XXXX

Page 40: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

22

Persediaan bahan baku awal XXXX

-

Anggaran pembelian bahan baku XXXX

e. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran biaya tenaga kerja langsung dikembangkan dari anggaran

produksi. Tenaga kerja yang ada di perusahaan biasanya dikelompokkan

menjadi dua, yaitu:

1) Tenaga kerja langsung

Pengertian ini terbatas pada tenaga kerja pabrik yang secara langsung

terlibat pada proses produksi dan biasanya dikaitkan pada biaya

produksi atau pada barang yang akan dihasilkan.

2) Tenaga kerja tidak langsung

Pengertian ini terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat

secara langsung pada proses produksi dan biasanya dikaitkan pada biaya

overhead pabrik.

Perencanaan tenaga kerja meliputi aspek yang luas, sehingga perlu

diperhitungkan dengan matang oleh pimpinan perusahaan. Secara umum

rumus perhitungan anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai

berikut (Supriyono, 1989: 372):

Page 41: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

23

Anggaran produksi dalam unit XXXX

Jam kerja langsung per unit XXXX

x

Total jam kerja langsung yang diperlukan XXXX

Tarif upah per jam kerja langsung XXXX

x

Anggaran total biaya tenaga kerja langsung XXXX

f. Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan komponen ketiga dalam

penyusunan biaya dalam produksi selain biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang

terjadi di dalam pabrik kecuali bahan baku dan tenaga kerja langsung.

Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun untuk tujuan

perencanaan, pembuatan keputusan dan pengendalian biaya overhead

pabrik digolongkan menjadi dua yaitu (Supriyono, 1989: 373):

Page 42: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

24

1) Perilaku biaya overhead pabrik

Perilaku ini dibedakan ke dalam biaya overhead pabrik tetap dan

biaya overhead pabrik variabel yang selanjutnya ditetapkan besarnya

tarif biaya overhead pabrik pada awal periode anggaran.

2) Biaya kas dan bukan kas

Penggolongan biaya overhead pabrik ke biaya kas dan bukan kas

bermanfaat untuk mempermudah penyusunan anggaran kas dan untuk

membuat keputusan. Biaya overhead pabrik variabel pada umumnya

merupakan biaya kas dan sebagian lagi merupakan biaya bukan kas

.

4. Analisis Selisih Biaya Produksi

Dalam pengukuran efisiensi biaya produksi dilakukan dengan cara

membandingkan antara realisasi dengan anggaran. Dari hasil perbandingan

tersebut dapat diketahui atau ditentukan jumlah penyimpangan atau selisih.

Apabila realisasi biaya melebihi anggaran atau kurang dari anggaran, hal itu

merupakan pemborosan atau penghematan.

Untuk mengetahui penyebab dan pertanggungjawaban terjadi selisih,

perlu dilakukan analisis yang terdiri atas (Supriyono, 1982:89):

a. Selisih biaya bahan baku

1) Selisih harga bahan baku

Page 43: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

25

Secara matematis selisih harga bahan baku dapat dinyatakan dengan

rumus:

SHB = (HS – Hst) KS

Keterangan:

SHB = selisih harga baha baku

HS = harga beli sesungguhnya

Hst = harga beli standar setiap satuan

KS = kuantitas sesungguhnya yang dibeli

Di dalam menghitung selisih harga bahan baku dapat ditentukan

apakah sifat selisih harga menguntungkan atau merugikan. Apabila

HS > Hst, maka selisih harga bahan baku merugikan (Unfavorable),

sedangkan bila HS < HSt maka bersifat menguntungkan (Favorable).

2) Selisih kuantitas bahan baku

Secara matematis selisih kuantitas bahan baku dapat dinyatakan

dengan rumus:

SKB = (KS –Kst) Hst

Keterangan:

SKB = selisih kuntitas bahan baku

KS = kuantitas sesungguhnya atas bahan yang dipakai

Kst = kuantitas standar atas bahan yang dipakai

Hst = harga beli standar atas bahan yang dipakai

Page 44: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

26

Sifat selisih kuantitas bahan baku dapat ditentukan apabila KS > Kst,

maka selisih kuantitas merugikan (Unfavorable) sedangkan bila KS <

KSt maka bersifat menguntungkan (Favoravble).

b. Selisih biaya tenaga kerja langsung

1) Selisih tarif upah langsung

Secara matematis selisih tarif upah langsung dapat dinyatakan

dengan rumus:

STUL = ( TS – Tst ) JS

Keterangan:

STUL = selisih tarif upah langsung

TS = tarif sesungguhnya

Tst = tarif standar

JS = jam kerja langsung sesungguhnya

Apabila TS > Tst, maka selisih tarif upah langsung sifatnya

merugikan dan sebaliknya.

2) Selisih efisiensi upah langsung

Secara matematis, selisih efisiensi upah langsung dapat dinyatakan

dalam rumus:

SEUL = (JS – Jst) Tst

Page 45: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

27

Keterangan:

SEUL = selisih efisiensi upah langsung

JS = jam sesungguhnya

Jst = jam standar

Tst = tarif standar

Apabila JS > Jst, maka efisiensi upah langsung sifatnya tidak

menguntungkan (favorable) sedangkan bila JS < JSt maka bersifat

merugikan (Unfavorable).

c. Selisih biaya overhead pabrik

1) Analisi Dua Selisih

a) Selisih Terkendali

ST = BOPS – AFKSt atau

ST = BOPS –((KN X TT ) + ( KSt X TV ))

Keterangan:

ST = selisih terkendalikan

BOPS = biaya overhead pabrik sesungguhnya

AFKSt = anggaran fleksibel pada kapasirtas standar

KN = kapasitas normal

TT = tarif total

KSt = kapasitas standar

TV = tarif variabel

Page 46: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

28

Apabila BOPS > AFKSt maka selish terkendalikan bersifat tidak

menguntungkan (Unfavorable) sedangkan bila BOPS < AFKSt

maka bersifat menguntungkan (Favorable)

b) Selisih Volume

SV = AFKSt – ( KSt X T), atau

SV = ( KN – KSt)TT

Keterangan:

SV = selisih volume

AFKSt = anggaran fleksibel pada kapasitas standar

KSt = kapasitas standar

T = tarif total BOP

KN = kapasitas normal

TT = tarif tetap

TV = tarif variabel

Apabila KN > KSt, maka selisih volume bersifat tidak

menguntungkan (Unfavoreble) sedangkan bila KN < KSt maka

selisih bersifat menguntungkan ( Favorable).

2) Analisis Tiga Selisih

a) Selisih anggaran

SA= BOPS – AFKS atau

SA= BOPS – (( KN X TT ) + ( KS X TV ))

Page 47: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

29

Keterangan:

SA = Selisih anggaran

BOPS = biaya overhead pabrik sesungguhnya

AFKS = anggaran fleksibel kapasitas sesungguhnya

KN = kapasitas normal

KS = kapasitas sesungguhnya

TT = tarif tetap

TV = tarif variabel

Apabila BOPS < AFKS maka selisih anggaran bersifat

menguntungkan (Favorable) sedangkan bila BOPS > AFKSt

maka selisihnya bersifat merugikan (Unfavorable).

b) Selisih Kapasitas

SK = AFKS - BOPD atau

SK = TT ( KN – KS )

Keterangan:

S K = selisih kapasitas

AFKS = anggaran fleksibel kapasitas sesungguhnya

BOPD = biaya overhead pabrik dibebankan

TT = tarif tetap

KN = kapasitas normal

KS = kapasitas sesungguhnya

Page 48: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

30

Apabila AFKS < BOPD maka selisih kapasitas bersifat

menguntungkan (Favorable) sedangkan bila AFKS > BOPD

maka selisih besifat merugikan (Unfavorable).

a) Selisih Efisiensi

SE = BOPD – BOPSt atau

SE = T ( KS – KSt)

Keterangan:

SE = selisih efisiensi

BOPSt = biaya overhead pabrik standar

T = tarif total

KSt = kapasitas standar

KS = kapasitas sesungguhnya

BOPD = biaya overhead pabrik dibebankan

Apabila BOPD < BOPSt maka selisih efisiensi bersifat

menguntungkan (Favorable) sedangkan bila BOPD > BOPSt

maka selisih bersifat merugikan (Unfavorable).

5. Faktor-faktor penyebab terjadinya selisih pada biaya produksi adalah: 1. Selisih Biaya Bahan Baku

a. Selisih harga bahan baku:

1) Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan

Page 49: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

31

2) Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan dan tidak

menguntungkan

3) Kegagalan dalam memanfaatkan kesempatan potongan pembelian atau

ketidaktepatan jumlah potongan pembelian yang diharapkan.

4) Penyimpangan kualitas bahan yang berbeda

5) Ada pembelian yang bersifat khusus

6) Perkiraan biaya angkut yang tidak tepat.

b. Selisih kuantitas bahan baku

1) Pengawasan yang terlalu kaku

2) Perubahan dari rancangan produk, mesin, peralatan atau pengolahan

produk yang belum dinyatakan dalam standar

3) Kegagalan dalam penggunaan mesin dan peralatan dalam kondisi yang

baik

4) Kerugian bahan baku karena rusak atau susut yang disebabkan

karyawan kurang terlatih, bekerja kurang memuaskan.

2. Selisih Biaya Tenaga Kerja

a. Selisih Tarif Upah Langsung

1) Telah digunakan tenaga kerja langsung dengan tarif upah yang berbeda

dengan standar pekerjaan tertentu.

2) Telah dibayar upah dengan tarif upah lebih besar atau lebih kecil

dibandingkan tarif standar.

Page 50: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

32

3) Adanya kenaikan atau penurunan pangkat karyawan yang

mengakibatkan perubahan tarif upah

4) Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai dengan tarif upah

standar

5) Pembayaran tambahan atau upah karena perubahan peraturan upah

minimum yang diterapkan pemerintah.

b. Selisih Efisiensi Upah

1) Pengawasan yang terlalu kaku

2) Bahan baku kualitasnya kurang baik

3) Kesalahan mesin sehingga mengakibatkan gangguan dan terhambatnya

pekerjaan.

3. Selisih Biaya Overhead Pabrik

a. Selisih Harga

1) Mutu bahan baku tidak langsung yang tidak sesuai standar

2) Mutu tenaga kerja tidak langsung yang tidak sesuai standar

3) Perubahan harga pasar bahan baku tidak langsung

4) Perubahan harga pasar tenaga kerja tidak langsung

b. Selisih Kapasitas

1) Kelebihan kapasitas

2) Berkembangnya permintaan konsumen

3) Kerusakan mesin yang tidak dapat dihindari

Page 51: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

33

4) Kekurangan operator

5) Kekurangan alat

6) Kekurangan koordinasi dalam proses produksi

c. Selisih Efisiensi

1) Apabila kapasitas yang digunakan untuk menghitung tarif BOP adalah

unit yang diproduksi: Produk aktual yang lebih besar dari kapasitas yang

ada di perusahaan.

2) Apabila kapasitas yang digunakan untuk menghitung tarif BOP adalah

biaya bahan baku langsung: Pemborosan pemakaian bahan baku

langsung.

3) Apabila kapasitas yang digunakan untuk menghitung tarif BOP adalah

tenaga kerja langsung:

(a) Ketidakefisiensian tenaga kerja.

(b) Jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak

4) Apabila kapasitas yang digunakan untuk menghitung tarif BOP adalah

jam kerja langsung: Ketidakefisiensian tenaga kerja langsung

Apabila kapasitas yang digunakan untuk menghitung tarif BOP adalah jam mesin:

Penggunan atau penyalaan mesin yang berlebihan.

Page 52: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan studi kasus yaitu

penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan

mendetail yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan, pengambilan

data, dan wawancara mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan

pengendalian biaya produksi berdasarkan anggaran biaya produksi PT P

Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitain

Subjek penelitian adalah yang terlibat dalam penelitian, yaitu mereka

yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan

penelitian ini, yaitu pimpinan perusahaan, bagian produksi, bagian anggaran,

bagian personalia, dan staf yang ditunjuk.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah biaya produksi, biaya standar, anggaran

biaya produksi, selisih antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya

standar pada PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati semarang.

Page 53: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

35

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2004 sampai

dengan Januari 2005.

D. Data-data yang diperlukan

1. Gambaran Umum Perusahaan

2. Data volume penjuaalan

3. Data Volume Produksi tahun 2003

4. Data biaya produksi bahan baku

5. Data biaya produksi biaya tenaga kerja langsung

6. Data biaya produksi biaya overhead pabrik

7. Data anggaran biaya produksi

8. Data lain yang mungkin diperlukan

Page 54: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

36

E. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan cara

sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk

memperoleh data berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2003, anggaran

biaya produksi tahun 2003, struktur organisasi dan biaya produksi yang

sesungguhnya terjadi pada tahun 2003. Laporan keuangan perusahaan tersebut

meliputi Neraca, laporan Rugi laba dan laporan perubahan modal untuk tahun

2003.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

untuk memperoleh data berupa sejarah perusahaan dan perkembangannya,

laporan keuangan perusahaan, anggaran biaya produksi, struktur organisasi

dan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi. Teknik ini digunakan untuk

melengkapi data yang diperoleh dari teknik dokumentasi.

3. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati secara langsung pada objek yang diteliti pada anggaran biaya

produksi PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang.

Page 55: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

37

F. Teknik Analisa Data

1. Langkah yang ditempuh untuk menjawab perumusan masalah yang pertama

yaitu dengan mengevaluasi penyusunan anggaran biaya produksi tahun 2004

pada PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang, kemudian

membandingkan dengan anggaran biaya produksi yang disusun berdasarkan

teori. Adapun langkah penyusunan anggaran biaya produksi menurut teori

adalah sebagai berikut:

a. Menyusun ramalan penjualan, yaitu menentukan jumlah penjualan dalam

unit yang diperkirakan akan dijual pada tahun 2002 dengan metode least

square.

Rumusnya.

Y = a + b x

Keterangan:

Y = besarnya penjualan

a = komponen tetap dari penjualan setiap tahun

b = tingkat perkembangan dari penjualan setiap tahun

∑ ∑∑ ∑ ∑

∑ ∑∑∑ ∑ ∑ ∑

−=

−=

22

22

2

))(())(()(

)()())(())((

XXnYXXYn

b

XXnYXXY

a

Page 56: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

38

X = angka tahun

n = jumlah tahun dari data historis

b. Menghitung index musim.

Langkah untuk menghitung index musim yaitu:

1. Membuat rata-rata bulanan

2. Menentukan nilai x dengan cara membuat pertambahan trend setengah

bulanan selama 1 tahun dengan memberikan angka –11, -9, -7, -5, -3, -

1, 1, 3, 5, 7, 9,11.

3. Mengalikan antara rata-rata bulanan dengan hasil perhitungan langkah

2.

4. Mengkuadratkan nilai x kemudian menjumlahkannya.

5. Mencari pertambahan trend bulanan dengan cara nilai x dibagi dengan

jumlah kuadrat nilai x dikalikan dengan 2. Karena awal bulan

dianggap sebagai bulan dasar, maka pertambahan trend = 0 untuk

bulan seterusnya tinggal mengalikan 1, 2, 3 dan seterusnya.

6. Menghitung variasi musim yaitu dengan mengurangkan rata-rata

bulanan dengan pertambahan trend.

7. Menentukan indeks musim yaitu dengan mencari nilai rata-rata variasi

musim setiap bulan. Nilai rata-rata setiap bulan dicari dengan

membagi jumlah variasi musim dibagi dengan 12, kemudian hasil bagi

Page 57: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

39

tersebut dipakai untuk membagi nilai variasi musim setiap bulan

kemudian dikalikan 100%.

c. Membuat anggaran penjualan.

Anggaran penjualan diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran

produksi. Anggaran penjualaan ini didapat dari perkalian antara rencana

penjualan dalam unit dengan rencana harga jual per unit.

d. Menyusun anggaran produksi

Anggaran produksi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Anggaran penjualan dalan unit XXXX

Unit persediaan akhir produk selesai yang diinginkan XXXX

+

Unit produk yang diperlukan XXXX

Unit persediaan awal produk selesai XXXX

-

Anggaran produksi dalam unit XXXX

Anggaran produksi ini merupakan dasar untuk menyusun anggaran

produksi yang mencakup anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga

kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.

Page 58: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

40

e. Menyusun anggaran biaya bahan baku.

Anggaran biaya bahan baku terdiri dari anggaran pemakaian bahan baku,

dan anggaran biaya bahan baku.

Anggaran kebutuhan bahan baku ditentukan dengan dua langkah yaitu:

1) Menentukan standar pemakaian bahan baku.

2) Standar pemakaian bahan baku dikalikan jumlah produksi

Anggaran biaya bahan baku ditentukan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menentukan harga standar bahan baku per unit.

2.) Mengalikan jumlah kebutuhan bahan baku dengan harga bahan

baku per unit.

f. Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung

Secara umum rumus perhitungan anggaran biaya tenaga kerja

langsung yaitu:

Anggaran produksi dalam unit XXXX

Jam kerja langsung per unit XXXX

x

Total jam kerja langsung yang diperlukan XXXX

Tarif upah per jam kerja langsung XXXX

x

Anggaran total biaya tenaga kerja langsung XXXX

Page 59: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

41

g. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.

Anggaran biaya overhead pabrik ditentukan dengan langkah sebagai

berikut:

1) Melihat elemen biaya overhead pabrik untuk menentukan apakah:

a). Elemen yang terangkum dalam penyusunan anggaran BOP telah

mencakup semua elemen yang memang harus dipertimbangkan.

b). Elemen yang tercakup dalam anggaran BOP tidak memasukan

elemen non BOP.

2) Menentukan tarif biaya overhead pabrik tetap dan variabel. Tarif

biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel

ditulis berdasarkan standar produksi kapasitas normal. Jika ada biaya

semi variabel akan dipisahkan ke biaya tetap dan biaya variabel.

Adapun metode yang digunakan untuk memisahkan biaya

semivariabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel adalah metode

regresi

3) Mengalikan standar produksi dengan tarif biaya per elemen biaya

overhead pabrik.

Setelah mengetahui prosedur penyusunan anggaran biaya produksi

secara teoritis, kemudian membandingkan dengan prosedur penyusunan

anggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Jika perusahaan dalam menyusun

Page 60: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

42

anggaran biaya produksi berdasarkan teori maka prosedur penyusunan

anggaran pada perusahaan bisa dikatakan baik

3. Langkah yang perlu ditempuh untuk menjawab perumusan masalah yang

kedua yaitu dengan cara membandingkan antara biaya yang dianggarkan

dengan biaya yang sesungguhnya. Jika perusahaan tidak membuat anggaran

sesuai dengan teori maka penulis akan membandingkan anggaran yang dibuat

secara teori dengan realisasi yang terjadi di perusahaan.

Selisih anggaran biaya produksi dikatakan terkendali apabila selisih

tersebut menguntungkan bagi perusahaan dan masih di bawah toleransi 5%,

sedangkan bila selisih tersebut tidak menguntungkan bagi perusahaan dan

batas toleransinya di atas 5% maka dikatakan tidak terkendali yang kemudian

kesemuanya akan dianalisis penyebabnya. Cara menghitung presentase selisih

yaitu dengan membandingkan antara selisih yang terjadi dengan anggaran

yang dibuat kemudian dikalikan 100%. Untuk mencari penyebab terjadinya

selisih, maka digunakan cara sebagai berikut:

1) Selisih biaya bahan baku

(a) Selisih harga bahan baku

Secara matematis selisih harga bahan baku dapat dinyatakan

dengan rumus

SHB = ( HS – HSt ) KS

Page 61: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

43

Keterangan:

SHB = selisih harga bahan baku

HS = harga beli sesungguhnya

HSt = harga beli standar

KS = kuantitas sesungguhnya

Di dalam menghitung selisih harga bahan baku dapat ditentukan

apakah sifat selisih harga menguntungkan atau merugikan.

Apabila HS > HSt, maka harga bahan baku merugikan dan

sebaliknya.

(b) Selisih kuantitas bahan baku

Secara matematis selisih kuantitas bahan baku dapat dinyatakan

dalam rumus:

SKB = ( KS – KSt ) HSt

Keterangan:

SKB = selisih kuantitas bahan baku

KS = kuantitas sesungguhnya

KSt = kuantitas standar

HSt = harga beli standar

Sifat selisih kentitas bahan baku dapat ditentukan apabila KS >

KSt, maka selisih kuantitas merugikan dan sebaliknya.

Page 62: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

44

2) Selisih biaya tenaga kerja

(a) Selisih tarif upah langsung

Secara matematis selisih tarif upah langsung dapat dinyatakan

dengan rumus:

STU = ( TS – TSt ) JS

Keterangan:

STU = selisih tarif upah langsung

TS = tarif sesungguhnya

TSt = tarif standar

JS = jam sesungguhnya

Apabila TS > TSt, maka selisih tarif upah langsung sifatnya

merugikan dan sebaliknya.

(b) Selisih efisiensi upah langsung

Secara matematis, selisih efisiensi upah langsung dapat

dinyatakan dengan rumus:

SEUL = ( JS – JSt ) TSt

Keterangan:

SEUL = selisih efisiensi upah langsung

JS = jam sesungguhnya

JSt = jam standar

TSt = tarif standar

Page 63: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

45

Apabila JS> JSt, maka slisih efisiensi upah langsung sifatnya tidak

menguntungkan dan sebaliknya.

3) Selisih Biaya Overhead Pabrik

(a) Analisis Dua Selisih

(1) Selisih terkendali

ST = BOPS – AFKSt atau

ST= BOPS- (( KN X TT ) ( KSt X TV ))

Keterangan:

ST = Selisih terkendalikan

BOPS = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

AFKSt = Anggran Fleksibel pada kapasitas standar

KN = Kapasitas Normal

TT = Tarif Tetap

KSt = Kapasitas Standar

TV = Tarif Variabel

Apabila BOPS > AFKSt maka selisih tekendalikan bersifat

tidak menguntungkan (Unfavorable), sedangkan apabila

BOPS < AFKSt maka selisih terkendali bersifat tidak

menguntungkan.

(2) Selisih Volume

SV = AFKSt – ( KSt X T ) atau

Page 64: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

46

SV = ( KN – KSt ) TT

Keterangan:

SV = Selisih Variabel

AFKSt = anggaran fleksibel pada kapasitas standar

KSt = Kapasitas Standar

T = Tarif Total BOP

KN = Kapasitas Nornal

TT = Tarif Tetap

TV = Tarif Variabel

Apabila KN > KSt maka selish volume bersifat tidak

menguntungkan (Unfavorable) sedangkan apabila KN < KSt

maka selisih volume bersifat menguntungkan (Favorable)

(b) Analisis Tiga Selisih

(1) Selisih Anggaran

SA = BOPS – AFKS atau

SA = BOPS – {( KN X TT ) + ( KS X TV )}

Keterangan:

SA = Selisih anggaran

BOPS = Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya

AFKSt = Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Sesungguhnya

Page 65: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

47

KN = Kapasitas Normal

KS = Kapasitas Sesungguhnya

TT = Tarif tetap

TV = Terif Variabel

Apabila BOPS < AFKS maka selisih anggaran bersifat

menguntungkan (Favorable ), sedangkan bila BOPS > AFKS

maka selisih anggaran bersifat merugikan (Unfavorable).

(2) Selisih Kapasitas

SK = AFKS – BOPD, atau

SK = TT (KN – KS)

Keterangan:

SK = Selisih Kapasitas

BOPD = Biaya Overhead Pabrik dibebankan

TT = Tarif Tetap

KN = Kapasitas Normal

KS = Kapasitas Sesungguhnya

AFKS = Anggaran Fleksibel Kapasitas sengguhnya

Apabila AFKS < BOPD maka selisih bersifat menguntungkan

(Unfavorable), sedangkan bila AFKS > BOPD maka selisih

bersifat merugikan (Favorable)

Page 66: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

48

(3) Selisih Efisiensi

SE = BOPD – BOPSt, atau

SE = T ( KS- KSt )

Keterangan:

SE = Selisih Efisiensi

BOPSt = Biaya Overhead Pabrik Standar

T = Tarif Total

KSt = Kapasitas Standar

Apabila BOPD < BOPSt maka selisih efisiensi bersifat

menguntungkan (Unfavorable), sedangakan bila BOPD >

BOPSt maka selisih efisiensi bersifat merugikan (Favorable)

Page 67: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

49

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah perusahaan.

PT Perkebunan Nusantara IX adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang berbentuk perusahaan perseroan (Persero) dan sejak tahun 2000 terbagi

menjadi 2 manajemen divisi yaitu:

1. Devisi tanaman tahunan

Berkantor pusat dijalan Mugas Dalam (atas) Semarang (50243)

2. Divisi tanaman semusim

Berkantor pusat di jalan Ronggowasito No 164 Surakarta (57131)

Berdasarkan sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), divisi

tanaman tahunan merupakan panggabungan 30 kebun eks pemerintah Belanda

dan perusahaan swasta asing. Unit usaha yang dikelola oleh PT perkebunan

Nusantara IX divisi tanaman tahunan terdiri dari 15 unit kebun yang berlokasi

diseluruh daerah jawa tengah. Gambaran singkat perkembangan organisasi PT

Perkebunan Nusantara IX divisi tanaman tahunan dari tahun 1945 sampai dengan

sekarang sebagai berikut:

1. Periode sampai dengan tahun 1945

Berdasarkan asal usul kebun yang saat ini milik PT Perkebunan

Nusantara IX divisi tanaman tahunan adalah perkebunan yang dulu dibangun

Page 68: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

50

oleh pemerintah Belanda dan pengusaha asing swasta yaitu Mangkunegaran

(1 kebun), Gouvernemen Landbouw Bedriffen (1 kebun), Kultuur

Maatschappij (5 kebun), Th crone (4 kebun), Semarangsche Administratie

Kanroormij (2 kebun), Faktory NHM (1kebun), Preanger Rubber (1kebun),

sosische Kultuur (1kebun), John Piet dan Co (1kebun), Internatio (1kebun),

Mirandolle dan Voute, kultuur Bank (1kebun), Tieenmen (1kebun), Kooy dan

Koster (1kebun).

2. Periode tahun 1945 sampai dengan 1960

Pada masa pendudukan Belanda kedua tahun 1947 semua perkebunan

dikuasi pemiliknya kembali, tetapi sejak bulan September

1950 perkebunan milik pemerintahHindia Belanda pengelolanya

diserahkan kepada Pusat Perkebunan Negara (PPN) sedang milik swasta asing

tetap dimiliki pemiliknya. Bentuk organiasi perkebunan pada tahun 1950

sampai denagn 1960 berubah menjadi PPN lama/baru yang dibagi menjadi

rayon/Unit, tanggal 10 Desember 1957 seluruh perkebunan Belanda diambil

alih penguasaannya oleh pemerintah ( nosionalisasi).

3. Periode 1960 sampai dengan tahun 1968

Sesuai dengan peratuan pemerintah nomor 14 tahun 1961 bentuk

PPN lama, baru diubah menjadi PPN Unit Jawa Tengah dan sejak tahun 1963

dirubah lagi serta dipisahkan menjadi PPN Aneka Tanaman XI dan PPN

Karet XIII serts PPN karet XIV.

Page 69: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

51

4. Periode tahun 1968 samapai dengan tahun 1973

Sesuai peratuan pemerintah tahun 1968 tanggal 13 Aprel 1968 bentuk

perusahaan dirubah lagi menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang

merupakan gabungan dari PPN Aneka Tanaman XI-PPN Karet XIII, PPN

Karet IV, BPU-PPN Aneka Tanaman Perwakilan Jawa Tengah, BPU-PPN

Karet Perwakilan Jawa Tengah.

5. Periode 1973 sampai dengan tahun 1996

Sesuai dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing SH Jakarta Nomor

98 Tahun 1973 tanggal 31 Juli 1993 yang disempurnakan dengan Akte

Notaris Imas Fatimah SH Jakarta Nomor 107 tahun 1984 tanggal 13 Agustus

1984 dan Akte Perubahan Nomor 39 tahun 1985 tanggal 8 Maret sesuai

kutipan Surat Menteri Kehakiman RI Nomor C2.52.5436.HT.01.04 tahun

1985 tanggal 28 Agustus 1985 bahwa PNP XVIII dirubah menjadi Perseroan

Terbatas (PT) Perkebunan XVIII.

6. Periode tahun 1996 sampai dengan sekarang

Berdasarkan Akte Notaris Harun Kamil SH Jakarta nomor 42 tahun

1996 tanggal 11 Maret 1996 dan peraturan pemerintah RI Nomor 14 tahun

1996 tanggal 14 Febuari tahun 1996 tentang peleburan PT Perkebunan XV

samapai XVI dan PT Perkebunan XVIII menjadi PT Perkebunan Nusantara

IX serta perubahan struktur organisasi sesuai Surta Keputusan Dieksi PT

Perkebunan Nusantara IX Nomor PTPN.IX.0/SK /005/2001.SL tanggal 31

Page 70: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

52

Januari 2001 tentang penyempurnaan struktur organisasi PT Perkebunan

Nusantara IX dalam bentuk divisi tanaman semusim dengan pengaturan tugas

anggota direksi dan belaku sampai sekarang.

B. Sejarah Singkat Kebun Ngobo

1. Tahun 1957 Kebun Ngobo merupakan kebun milik swasta Belanda yang

semula dari nama Firma MC TH Crone. Kantor direksi disemarang yang

dinasionalisasi tanggal 10 Desember 1957 oleh pemerintah RI dengan nama

PPN ( Persuahaan Perkebunan Negara).

2. Tahun 1973 berubah menjadi PT Perkebunan XVIII ( Persero) tepatnya

tanggal 1 Agustus 1973.

3. Tahun 1980 kebun Ngobo digabung dengan kebun Jatirunggo gabunagn

menjadi nama baru kebun Ngobo/Jatirunggo/gabungan dengan dasar surat no

XVIII/KPTS/135/1980 tanggal 23 Aprel 1980

4. Tahun 1994 Manajemen PT Perkebuanan XVIII ( Persero ) ditangani PT

Perkebunan XXI-XXII.

5. Tahun 1996 PT Perkebunan XVIII dimerge dengan PT Perkebunan XV-XVI

dengan nama PT P Nusantara IX ( Persero ) Berdasarkan PP No 14 tahun

1996.

Page 71: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

53

C. Bidang Usaha

Sejak tahun 1995 bidang usaha PTPN IX yang diutamakan ( menanam,

memelihara dan mengolah) hanya 4 komiti pokok dan 3 komoditi produksi hilir

yaitu:

1. Karet

2. Kopi

3. Teh

4. Kakao

5. Karet gelang (produksi hilir)

6. Banaran coffi ( produksi hilir)

7. Kaligua Black tea ( produksi hilir )

Dari 4 komoditi pokok dan komoditi produksi hilir tersebut, karet

merupakan penyumbang pendapatan terbesar PT P Nusantara IX ( Persero) divisi

tanaman tahunan (kurang lebih 80 %). Disamping bidang usaha komoditi pokok

tersebut, juga diproduksi bidang usaha sampingan yaitu Kelapa, pala, kapok, biji

kapok, cengkeh, pisang.

Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti produk karet lembaran pada

pabrik pengolahan karet milik PTPN IX di Ngobo Karang jati Ungaran yang

bahan bakunya diperoleh dari kebun Ngobo yang terdiri dari 4 afdeling yaitu

afdeling setro, klepu,jatirunggo, gabungan.

Page 72: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

54

D. Ketenagakerjaan PT P Nusantara IX

1. Tenaga Kerja

PT Perkebunan Nusantara IX menggolongkan tenaga kerja yang

dimilik manjadi tiga golongan yaitu:

a. Karyawan pimpinan terdiri dari sinder dan administratur

b. Karyawan pelaksana terdiri dari pegawai bulanan sperti mandor,juru tulis

dll

c. Karyawan pembantu pelaksana terdiri dari pembanu mendor dan

pembantu juru tulis.

Saat ini jumlah tenaga kerja yang ada sebanyak kurang lebih 1273

orang. Perinciannya karyawan berdasarkan status dan bagiannya terlihat

seperti dibawah ini

Jumlah Karyawan PT Perkebunan Nusantara IX

(Persero) Kebun Ngopbo Karangjati di Semarang

No Status Kantor Tenaga

Kerja Pabrik

Kebon Jumlah

1 Karyawan Pimpinan 3 1 5 9

2 Karyawan Pelaksana 20 21 40 81

3 Karyawan Pembantu Pelaksana 14 76 378 468

Page 73: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

55

4 Harian Lepas - 46 666 712

5 Honor 3 - - 3

Jumlah 40 144 1089 1273

Sedangkan pada tahun 2004 struktur organisasi PTPN IX terdiri dari:

1. Dewan komisaris 4 orang

2. Direksi 5 orang

3. Kepala Biro/bagian 6 orang

4. Adminitratur 15 orang

Sedangkan di pabrik pengolahan karet di Ngobo Karangjati

mempunyai karyawan:

1. Sinder teknik 1 orang

2. Karyawan bagian pengolahan 20 orang

3. Karyawan bagian giling karet 20 orang

4. Karyawan bagian pengasapan 9 orang

5. Karyawan bagian sortasi dan pengepakan 16 orang

6. Karyawan bagian tranportasi 21 orang

7. Karyawan bagian teknik mesin 9 orang

8. Juru tulis 2 orang

9. Kemanaan 8 orang

Page 74: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

56

10. Kebersihan 15 orang

2. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan PT P Nusantara IX kebun Ngobo Karang jati

sesuai dengan peraturan departemen tenga kerja yaitu selama tujuh jam wajib

hadir.

Untuk hari senin sampai kamis

1. Jam kerja 06.30 – 09.30 WIB

2. Jam istirahat 09.30 – 10.00 WIB

3. Jam kerja 10.00 – 14.00 WIB

Untuk hari Jumat

Jam kerja 06.30 – 13.30 WIB

Untuk hari Sabtu

Jam kerja 06/30 – 13.30 WIB

Waktu jam kerja lembur dilaksanakan diluar jam yang sudah terjadwal

tersebut sedangkan jam kerja lembur adalah waktu yang dilaksanakan diluar

jam kerja tersebut.

Page 75: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

57

3. Upah

Sistem upah yang digunakan PTPN IX adalah sistem upah menurut

golongan karyawan sama dengan sedangkan gaji pokok ditambah tunjangan

ditambah jaminan sosial ketentuan sesuai dengan dengan direksi.

4. Jaminan Sosial

Keselamatan dan kesejahteraan karyawan juga mendapat perhatian

dari perushaan untuk merangsang semangat kerja karyawan maka diberikan

tunjangan dan jaminan sosial yang diberikan oleh PT P Nusantara adalah:

a. Tunjangan prestasi

b. Tunjangan kesehatan

c. Tunjangan hari raya

d. Asuransi tenaga kerja

Page 76: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

58

5. Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Jabatan

Struktur Organisasi Bagian Teknik/pengolahan PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

SINDER TEKNIK Margo Trisno

MANDOR BESAR

PENGOLAHAN KARET

. 1 Podo Widodo

2. Budi Ningsih

GILING KARET

1. Siswadi

PENGASAPAN

1. Saryono

SORTASI/PENGEPAKAN

1.Budi Asih

KENDA

RAAN

1. Mujiono

TEKNIK MESIN

1. Mulyono

JURU TULIS

1. Ali Imron

KEAMANAN 1. Tugimin

PENGOLAHAN PALA

1. Faisal SN

PENGOLAHAN KAKAO

1. Supeno

SORTASI 1. Titik

Page 77: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

59

6. Deskripsi Jabatan

a. Sinder Teknik

1) Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan

2) Bertanggung jawab atas hasil produksi yang dihasilkan baik kualitas

maupun kuantintas.

b. Mandor Besar

1) Mengawasi kerja para mandor

2) Membantu tugas sinder teknik

c. Mandor Pengolahan Karet

1) Menerima latesk dari kebun

2) Memperkirakan kadar karet kering

3) Mencatat taksasi/perkiraan hasil produksi

4) Mengawasi jalannya proses pengolahan lateks

d. Mandor Giling Karet

Mengawasi jalannya proses penggilingan lembaran karet

e. Mandor Pengasapan

1) Mengawasi pengontrolan suhu di rumah asap

2) Bertanggung jawab terhadap kualitas lembaran karet kering sesuai

standar perusahaan

f. Mandor Sortasi/Pengepakan

Page 78: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

60

1) Mengawasi jalannya proses sortasi yang menghasilkan

RSS1,RSS2,RSS3 dam RSS 4, cutting

2) Mengawasi proses pengepakan karet lembaran meliputi penimbangan

pengepresan dan pelaburan

g. Bagian Kendaraan

1) Bertanggung jawab terhadap proses pengakutan lateks dari kebun ke

pabrik

2) Bertanggungjawab terhadap proses pengangkutan produk karet

lembaran dari pabrik ke gudang penyimpanan

h. Juru Tulis

Bertanggung jawab mengatur semua aktivitas surat menyurat, penulisan

dokumen, pengarsipan dokumen, maupan pekerjaan administrasai lainnya

i. Teknik Mesin

Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin-mesin yang digunakan dalam

proses produksi

j. Keamanan

Bertanggung jawab atas kemampuan pabrik dan semua fasiltasnya

k. Mandor Pengolahan Pala

Mengawasi jalannya proses pengolahan pala

l. Mandor Pengolahan Kakao

Mengawasi jalannya proses pengolahan kakao menjadi biji coklat

Page 79: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

61

m. Sortasi

Mengawasi proses sortasi biji kakao sesuai standar perusahaan

n. Gudang

Bertanggung jawab pada barang barang yang ada digudang

D. Produk

Pada PTPN IX Ngobo Ungaran memproduksi karet yang berupa

lembaran-lembaan atau sheet. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

produk karet lembaran yaitu lateks/getah karet yang dihasilkan dari perkebunana

karet milik PTPN IX. PTPN IX mengolah latek dari kebun hingga jadi bahan

yang setengah jadi, hasil dari olahan tadi selebihnya dikirim kesemarang sebagian

untuk keperluan dalam negeri dan sebagian lagi untuk keperluan ekspor.

Produk karet tersebut disebut dengan RSS dan dibagi menjadi empat

yaitu:

1. RSS (Ribbed smoke sheet) I

2. RSS (Ribbed smoke sheet) II

3. RSS (Ribbed smoke sheet) III

4. RSS (Ribbed smoke sheet) IV

Sedangkan mutu dari RSS I sampai dengan RSS IV adalah sebagai

berikut:

1. RSS I : Bersih jernih dan tidak ada gelembung udara sedikit pun

Page 80: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

62

2. RSS II : Terdapat bintik-bintik yang halus dan hanya sedikit sekali

3. RSSIII : Terdapat gelombung-gelombung udara yang kecil dan jarang

4. RSSIV : Terdapat gelembung-gelembung udara serta bintik kotoran.

Disamping itu juga terdapat hasil lain yaitu potongan dari lembaran tadi di

dalam sortasi yang disebut cutting yaitu:

1. Cutting A adalah cutting yang banyak yang matang

2. Cutting B adalah cutting yang kurang matang

Produk yang lain yang dihasilkan adalah LUMP yaitu lateks yang

membeku dalam mangkok sadap yang dapat juga diolah menjadi lembaran

lembaran sheet juga. Lembaran-lembaran karet yang dihasilkan tadi mempunyai

ukuran sebagai berikut :

1. Ketebalan 3 mm

2. Panjang 2 m

3. Lebar 34 cm

E. Pengolahan

1. Penyadapan

Penyadapan ini dilakukan pada pagi hari pukul 10.30 WIB sedangkan

penyadapan untuk satu pohon membutuhkan waktu :

a. Tanaman umur 6 – 7 tahun 17,2 menit

b. Tanaman umur 8 – 16 tahun 19 menit

Page 81: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

63

c. Tanaman umur 21 – 30tahun 25,8 menit

d. Tanaman umur 30 - ……… 17,6 menit

Langkah-langkah penyadapan:

a. Mengambil serap

b. Membetulkan letak paku

c. Menyadap

d. Memasang mangkok

e. Making

f. Setor

g. Mencuci peralatan sadap

2. Pengangkutan

a. Latek dari kebun ke pabrik

Jika dekat dipikul pakai ember jika jauh naik truk

b. Bak pembeku ke penggilingan

Pengangkutan ini menggunakan alat air yaitu air dialirkan ketalang dan

menuju kepenggilingan dan latesk dari bak pembeku dialirkan ke

penggilingn dengan bantuan tenaga kerja yang mengangkut

c. Penggilingan keruang pengasapan

Setelah penggilingan latesk yang berupa lembaran atau shett tadi

dialirkan ke bak yang bersih yang berisi air dan diatuskan atau diletakkan

ke dalam glentengan yang mana tiap glentengan berisi 4 lembar sheet.

Page 82: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

64

Setelah air dalam lembaran tadi menurun baru diangkat keruang

pengasapan.

d. Pengangkutan dari ruang asap ke sortasi

Setelah hari ke lima lembaran tadi diturunkan dari ruang asap dan

diangkut secara borongan artinya meskipun waktunya belum habis akan

tetapi bila pengangkutan sudah selesai maka para pekerja sudah boleh

pulang.

3. Pengolahan

Latesk dari kebun dimasukkan kedalam bak penampung setelah

diketahui jumlah diambil contoh sebayak 100cc untuk mengetahui kadar karet

kering (KKK), kemudian ditampung dalam mangkok dan diberi asam semut

sebanyak 0,0115cc sampai 1.32 cc kemudian diaduk dan didiamkan hingga

kental dan digiling denagn gilingan manster sebanyak 50 kali puteran

selanjutanya dikeringkan airnya dengan kain dan ditimbang dengan

timabnagn monster untuk mengetahui KKK dan kebutuhan air.

4. Pembekuan

Setelah diketahui kebutuhan air kemudian dialirkan lewat talang dan

dialurkan kebak pembeku yang sudah ada air, latesk ditambah air 23 cm dan

644 liter. Pembekuan ini lamanya 2 jam setelah didiamkan selama 2 jam serta

membeku maka perlu ditambah air dan dicabut sekat-sekatnya, penambahan

air tadi disamping menjaga agar lateks tidak lengket pada sekat-sekat dan

Page 83: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

65

lateks yang lainnya juga mempermudah pencabutan sekat. Setelah itu

dilangsir ke dalam talang tong berisi air menuju kepenggilingan dan

pelangsiran dilakukan secara berurtan

5. Penggilingan

Di dalam proses penggilingan membutuhkan tenaga kerja 14 sampai

16 orang. Dan setiap jamnya dapat menggiling 360 sampai 415 kg KK atau 47

lembar. Sebelum digiling karet mempunyai kadar air 90% dan setelah karet

digiling mempunyai kadar air 16% lembaran sebelum digiling lebarnya 23

cm panjangnya 1 meter dan tebalnya 5 cm setelah penggilingan mempunyai

lebar 34 cm panjang 2 m dan tebal 3 mm. Setelah digiling maka dilakukan

pencucian hasil giling yang berupa lembaran tadi kedalam bak supaya zat

asamnya hilang atau kotoran yan lain.

6. Penuntasan

Penuntasan ini menggunakan alat yang berupa bambu atau yang

disebut gelantong engan ukuran panjang 2 meter. Tinggi untuk tempat

penuntasan adalah 1,25m dibuat dari besi penuntasan tadi yaitu lembaran-

lembaran yang telah dicuci dalam bak pencuci tadi diletakana pada gelantong

dan tiap gelantong memuat 4 lembar karet atau lembaran. Setelah mencapai

kadar air 60% dalam penuntasan maka dilakukan pengasapan.

Page 84: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

66

7. Pengasapan

Ada dua kamar pangasapan:

a. Kapasitas kamar besar 3 ton atau 2500lembar

b. Kapasitas kamar kecil 1800kg atau 500lembar

Pengasapan ini di lakukan sampai lima hari suhu panasnya dari hari

pertam sampai dengan hari kelima juga berbeda-beda, dibawah ini di berikan

suhu panas per harinya:

Hari pertama 40 °C – 45 °C

Hari kedua 45 °C – 50 °C

Hari ketiga 50 °C – 55 °C

Hari keempat 55 °C – 60 °C

Bila pada hari pertama panasnya tidak memenuhi syarat maka akan

timbul cendawan karet, tapi bila panasnya berlebihan karet yang berbentuk

tidak baik akan tetapi timbul gelombang udara. Lembaran yang keluar disebut

RSS (Ribbed smoke sheet)

8. Sortasi

Setelah hari kelima maka lembaran-lembaran tersebut diangkut

keruang sortasi dengan sistem borongan.

Sortasi adalah pemilihan karet hasil olah yang sudah diasap dan

diturunkan kemudian dibedakan menjadi RSS I, RSS II, RSS III, RSS IV,

Cutting A dan Cutting B

Page 85: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

67

Cutting adalah sisa potongan dari lembaran karet.

Dasar sortasi adalah kotoran dan gelembung gelembung udara.

9. Pengepakan

Hasil dari sortasi tadi kemudian dipak, tiap harinya bisa menghasilkan

40 bandela, 1 bandela beratnya 113kg

10. Penggudangan

Dari pengepakan dan labaling serta pemberian tlak mka bandela

bandela tadi diangkut digudang.

11. Peralatan

a. Proses penyadapan

1) Pisau sadap

2) Mangkok penampong latesk

3) Ember penampung latesk

4) Penyaring

5) Tangki

b. Proses pengolahan/pembekuan/penggilingan

1) Penyaring 1 dan 2

2) Bak penampung

3) Kayu pengatur meteran

4) Bak pembeku

5) Sket/palt-plat

Page 86: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

68

6) Pengaduk

7) Talang air

8) Penggiling

9) Bak pencuci

10) Gantengan

11) Takaran latek untuk sample

12) Mangkok untuk pembekuan

13) Gilingan monster

14) Timbangan monster

c. Peralatan Pengasapan

1) Pikulan, gentanguan ,tungku api

2) Rumah asap

d. Sortasi/Pengempakan

1) Gerobak

2) Meja kaca

3) Lampu

4) Gunting

5) Tempat mal

6) Alat pengepres

7) Kuas untuk tlak

8) Karet pembukus

Page 87: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

69

PROSEDUR PENGOLAHAN KARET LEMBARAN

PENYARINGAN DAN PENCAMPURAN

LATEKS KEBUN PENYADAPAN AIR PENCUCI

SISA DALAM CUP EMBER

LUMP BASAH

PENGENCERAN DAN PEMBEKUAN

ASAM SEMUT 2% + AIR

PENGILINGAN

PENGASAPAN

SORTASI

KAYU KARET

RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4 CUTT A/B

BAHAN PELARUT TALK, LEM,CAT LETTER

PENGEPAKAN DAN LABEL

PRNGIRIMAN 113 kg/Bandel

Page 88: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

70

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan menjawab perumusan masalah yang terdiri dari:

1. Apakah prosedur penyusunan anggaran biaya produksi di PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang sudah baik?

2. Apakah selisih biaya produksi yang terjadi pada tahun 2004 di PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang terkendali?

Untuk menjawab masalah yang pertama, penulis akan menjabarkan

penyusunan anggaran menurut PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang dan

penyusunan anggaran menurut teori

A. Presedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang

1. Ramalan penjualan

Sebelum menyusun anggaran biaya produksi tahunan, PT P Nusantara

IX Ngobo Karangjati Semarang terlebih dahulu membuat ramalan penjualan

untuk tahun yang akan datang sebagai berikut:

a. Ramalan penjualan tahunan untuk tahun 2004

Page 89: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

71

Dalam menyusun ramalan penjualan, PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang menyiapkan data penjualan tahunan seperti pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 5.1 Data Penjualan Karet Lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Periode 1999 – 2003

Tahun Penjualan ( kg )1999 1.182.441

2000 1.110.154

2001 1.090.328

2002 1.052.192

2003 1.264.465

Jumlah 5.699.580

Berdasarkan data di atas perusahaan membuat ramalan penjualan tahun

2004 dengan menggunakan least square. Adapun perhitungannya dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 5.2 Perhitungan Ramalan Penjualan karet Lembaran (kg)

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Tahun Y ( kg ) X XY X2 1999 1.182.441 0 0 0

2000 1.110.154 1 1.110.154 1

2001 1.090.328 2 2.180.656 4

2002 1.052.192 3 3.165.576 9

2003 1.264.465 4 5.057.860 16

5.699.580 10 11.505.246 30

Page 90: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

72

Y = a + bx

a =( )( ) ( )( )

( ) ( )22

2

∑∑∑∑∑∑

xxn

xyxxy

( )( ) ( )( )( ) ( )210305

1150524610305699580−−

=a

100150115052460170987400

−−

=

5055934940

=

= 1118698,8

( ) ( )( )( ) ( )22 ∑∑

∑∑∑−

−=

xxn

yxxynb

( ) ( )( )( ) ( )210305

569958010115052465−−

=b

1001505699580057526230

−−

=b

50530430

=b

6,10608=b

y = a + bx

y = 1118698,8 + 10608,6

y = 1171741,8

Page 91: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

73

b. Perhitungan ramalan penjualan bulanan selama tahun 2004

Untuk menghitung ramalan penjualan bulanan pada tahun 2004

perusahaan menyiapkan data penjualan bulanan tahun-tahun sebelumnya

seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.3 Data Pesanan Bulanan Karet Lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Periode 1999 – 2003

Bulan Penjualan ( kg )

1999 2000 2001 2002 2003 Januari 22428 38420 81699 91854 113794 Febuari 82111 105300 69159 104864 93790 Maret 125310 96309 107346 78982 107902 Aprel 112348 120677 87877 96140 97268 Mei 173222 98416 73038 83181 139130 Juni 44704 97439 161083 169919 122627 Juli 208445 65081 124362 120072 171921

Agustus 91985 101966 48928 97781 92437 September 89263 42996 81545 35861 71004

Oktober 66624 145903 72733 84637 88384 November 41504 94760 48062 31534 60583 Desember 124497 94627 134494 102192 105625

1182441 1105484 1090328 1052192 1264465

Berdasarkan data di atas dibuat ramalan penjualan bulanan dengan

menggunakan indeks musim dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Membuat ramalan bulanan selama 5 tahun

Rata-rata ini dicari dengan menjumlahkan data-data penjualan setiap

bulan kemudian dibagi 5. Adapun masing-masing bulan sebagai

berikut:

Page 92: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

74

Bulan 1999 2000 2001 2002 2003 Dibagi

Rata-Rata Bulanan

Januari 22428 38420 81699 91854 113794 5 69639

Febuari 82111 105300 69159 104864 93790 5 91044.9

Maret 125310 96309 107346 78982 107902 5 103169.8

Aprel 112348 120677 87877 96140 97268 5 102862

Mei 173222 98416 73038 83181 139130 5 113397.4

Juni 44704 97439 161083 169919 122627 5 119154.4

Juli 208445 65081 124362 120072 171921 5 137976.2

Agustus 91985 101966 48928 97781 92437 5 86619.4

September 89263 42996 81545 35861 71004 5 64133.8

Oktober 66624 145903 72733 84637 88384 5 91656.2

November 41504 94760 48062 31534 60583 5 55288.6

Desember 124497 94627 134494 102192 105625 5 112287

1182441 1105484 1090328 1052192 1264465 1147228.7

2). Menentukan nilai X dengan membuat pertambahan trend setengah

bulanan selama setengah tahun dengan membagi -17, -15, -13, -11, -9,

-7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 kemudian mengalikan dengan

rata-rata bulanan ( Y ). Dari perhitungan tersebut diketahui jumlah dari

XY = -188427,2

3). Mengkuadratkan nilai X kemudian menjumlahkannya, sehingga

didapat nilainya = 572

4). Menghitung Penambahan trend bulanan

Pertambahan trend bulanan dihitung dengan mencari nilai b sebagai

berikut:

Page 93: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

75

∑∑= 2X

XYb

5722,188427−

=b

b = -330

Nilai b merupakan penambahan trend bulanan sehingga petambahaan

trend bulanan adalah 2b = 2 ( -330 )

= -660

Apabila bulan Januari dianggap sebagai bulan dasar maka jumlah

pertambahan trendnya sama dengan 0. Sehingga pertambahan trend

pada bulan selanjutnya sebagai berikut:

Bulan 2.b JumlahJanuari -660 0 0

Febuari -660 1 -660

Maret -660 2 -1320

Aprel -660 3 -1980

Mei -660 4 -2640

Juni -660 5 -3300

Juli -660 6 -3960

Agustus -660 7 -4620

September -660 8 -5280

Oktober -660 9 -5940

November -660 10 -6600

Desember -660 11 -7260

Page 94: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

76

5). Perhitungan varian musim

Cara yang dilakukan untuk menentukan besar kecilnya varian musim

yaitu dengan mengurangkan rata-rata penjualan bulanan dengan

pertambahan trendnya. Adapun perhitungannya seperti dibawah ini :

Bulan Rata-rata Bulanan

Januari 69639 0 69639

Febuari 91044.9 -660 91704.9

Maret 103169.8 -1320 104489.8

Aprel 102862 -1980 104842

Mei 113397.4 -2640 116037.4

Juni 119154.4 -3300 122454.4

Juli 137976.2 -3960 141936.2

Agustus 86619.4 -4620 91239.4

September 64133.8 -5280 69413.8

Oktober 91656.2 -5940 97596.2

November 55288.6 -6600 61888.6

Desember 112287 -7260 119547

1148162.6 1192457.6

6). Menentukan indeks musim

Indeks musim merupakan nilai varian musim untuk tiap-tiap bulan

yang dinyatakan sebagai persentase dari nilai rata-rata varian musim

itu sendiri selama 12 bulan. Untuk menentukan indeks musim yaitu

dengan membagi rata-rata bulanan dengan rata-rata varian musim

dalam setiap bulan. Nilai rata-rata varian musim perbulan adalah :

99371,512 1192457,6 =

Page 95: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

77

Sehingga indeks musim perbulannya adalah

Bulan

Januari 69639 99310.21667 0.701226947 100% 0.701226947

Febuari 91044.9 99310.21667 0.932822454 100% 0.916932454

Maret 104489.8 99310.21667 1.052155594 100% 1.052155594

Aprel 104842 99310.21667 1.055702057 100% 1.055702057

Mei 116037.4 99310.21667 1.168433661 100% 1.168433661

Juni 122454.4 99310.21667 1.233049369 100% 1.233049369

Juli 141936.2 99310.21667 1.429220525 100% 1.429220525

Agustus 91239.4 99310.21667 0.918731255 100% 0.918731255

September 69413.8 99310.21667 0.698959305 100% 0.698959305

Oktober 97596.2 99310.21667 0.982740782 100% 0.982740782

November 61888.6 99310.21667 0.623184624 100% 0.623184624

Desember 119547 99310.21667 1.203773428 100% 1.203773428

1191722.6 99310.21667

Untuk keseluruhan perhitungan indeks musim yang telah dihitung

diatas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 96: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

78

Tabel 5.4 Perhitungan Indeks Musim

PTP Nusantara IX Ngobo karangjati Semarang

Bulan

Penjualan

(kg) Rata-rata (Y) X XY XX Trend

Varian

musim Indeks musim

1999 2000 2001 2002 2003

Januari 22428 38420 81699 91854 113794 69639 -11 -766029 121 0 69639 0.701226947

Febuari 82111 109970 69159 104864 93790 91978.8 -9 -827809 81 -660 92638.8 0.932822454

Maret 125310 96309 107346 78982 107902 103169.8 -7 -722189 49 -1320 104489.8 1.052155594

Aprel 112348 120677 87877 96140 97268 102862 -5 -514310 25 -1980 104842 1.055702057

Mei 173222 98416 73038 83181 139130 113397.4 -3 -340192 9 -2640 116037.4 1.168433661

Juni 44704 97439 161083 169919 122627 119154.4 -1 -119154 1 -3300 122454.4 1.233049369

Juli 208445 65081 124362 120072 171921 137976.2 1 137976.2 1 -3960 141936.2 1.429220525

Agustus 91985 101966 48928 97781 92437 86619.4 3 259858.2 9 -4620 91239.4 0.918731255

September 89263 42996 81545 35861 71004 64133.8 5 320669 25 -5280 69413.8 0.698959305

Oktober 66624 145903 72733 84637 88384 91656.2 7 641593.4 49 -5940 97596.2 0.982740782

November 41504 94760 48062 31534 60583 55288.6 9 497597.4 81 -6600 61888.6 0.623184624

Desember 124497 94627 134494 102192 105625 112287 11 1235157 121 -7260 119547 1.203773428

118244

1 1110154 1090328 1052192 1264465 1148162.6 -196832 572

1191722.

6

Page 97: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

79

Setelah perhitungan indeks musim setiap bulan diketahui, maka

ramalan penjualan bulan untuk tahun 2004 dapat dicari dengan cara

mengalikan ramalan penjualan tahunan yang telah dibagi 12 dengan

indeks musim per bulannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di

bawah ini:

Januari 1171741.8 12 97645.15 0.7012 68471.41039 Febuari 1171741.8 12 97645.15 0.9328 91085.58843 Maret 1171741.8 12 97645.15 1.0522 102737.8908 Aprel 1171741.8 12 97645.15 1.0557 103084.1857 Mei 1171741.8 12 97645.15 1.1684 114091.8801 Juni 1171741.8 12 97645.15 1.233 120401.2906 Juli 1171741.8 12 97645.15 1.4292 139556.4525 Agustus 1171741.8 12 97645.15 0.9187 89709.65121 September 1171741.8 12 97645.15 0.699 68249.98616 Oktober 1171741.8 12 97645.15 0.9827 95959.87108 November 1171741.8 12 97645.15 0.6232 60850.95606 Desember 1171741.8 12 97645.15 1.2038 117542.637 1171741.8

Dari perhitungan diatas dapat dibuat ramalan penjualan bulanan tahun

2004 seperti ditabel berikut ini:

Tabel 5.5 Ramalan Penjualan Karet lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi

(kg) Januari 68471.4104Febuari 91085.5884Maret 102737.891Aprel 103084.186Mei 114091.88Juni 120401.291Juli 139556.453

Page 98: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

80

Agustus 89709.6512September 68249.9862Oktober 95959.8711November 60850.9561Desember 117542.637 1171741.8

2. Rencana Produksi

Biaya produksi yang terjadi di PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

Semarang adalah sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku

1) Harga Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan lateks yang dihasilkan dari devisi perkebunan.

2) Kuantitas Bahan Baku

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung yang terdiri dari bagian

1). Penyadapan

2). Pengangkutan

3). Pengolahan

4). Giling Karet

5). Pengasapan

6). Sortasi

7). Pengepakan

8). Penggudangan

c. Biaya Overhead pabrik

1). Biaya Bahan Penolong

2). Bambu

Page 99: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

81

3). Kayu Bakar

4). Air

5). Listrik

6). Juru Tulis

7). Teknik Karyawan

8). Sinder Teknik

9) . Transportasi

10). Pemeliharaan Gedung dan mesin

11). Depresiasi Mesin

12). Depresiasi Gedung

13). Depresiasi Inventaris Pabrik

14). Kebersihan

15). Asuransi tenaga kerja

16). Kesejahteraan Karyawan

17). Keamanan

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang tidak menentukan

besarnya persediaan akhir dan awal dalam membuat perhitungan produksi

dari rencana penjualan, sehingga jumlah rencana produksi sama dengan

jumlah rencana penjualan.

Page 100: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

82

3. Anggaran Biaya Produksi

Setelah rencana produksi disusun langkah berikutnya adalah

penyusunan anggaran biaya produksi. Anggaran ini mencakup tiga komponen

proses produksi, yaitu bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik, langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan

anggaran biaya produksi yaitu:

Penyusunan anggaran biaya bahan baku

1). Anggaran kebutuhan bahan baku

Biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi karet

lembaran di PT P Nusnatara IX Ngobo Karang jati Semarang adalah

lateks, untuk menentukan anggaran kebutuhan bahan baku ditentukan

standar pemakaian bahan baku terlebih dahulu. Standar bahan baku

yang dipakai oleh perusahaan untuk membuat satu lembar karet

membutuhkan 0,98 kg lateks. Jadi jumlah kebutuhan bahan baku

masing-masing bulan dapat dihitung dengan jalan mengalikan jumlah

produksi untuk masing-masing bulan dengan 0,98 kg . untuk lebih

jelasnya kebutuhan bahan baku dapat dilihat ditabel dibawah ini.

Tabel 5.6 Anggaran Kebutuhan Bahan baku

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi

(kg) Pemakaian

kg Pemakaian/bulan kg

Januari 68471.4104 0.98 67101.98218 Febuari 91085.5884 0.98 89263.87666

Page 101: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

83

Maret 102737.891 0.98 100683.133 Aprel 103084.186 0.98 101022.502 Mei 114091.88 0.98 111810.0425 Juni 120401.291 0.98 117993.2648 Juli 139556.453 0.98 136765.3235 Agustus 89709.6512 0.98 87915.45819 September 68249.9862 0.98 66884.98644 Oktober 95959.8711 0.98 94040.67366 November 60850.9561 0.98 59633.93693 Desember 117542.637 0.98 115191.7843 1171741.8 1148306.964

2). Anggaran Pembelian Bahan Baku

Pembelian bahan baku di PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

Semarang disesuaikan dengan pesanan setiap bulannya. Untuk

menentukan anggaran pembelian bahan baku disajikan data harga beli

bahan baku. Data harga beli bahan baku selama 5 tahun terakhir dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.7 Data Harga Beli Bahan baku

PT P Nusantara Ngobo Karangjati Semarang Periode 1999 – 2003

Tahun Harga Beli Rp

1999 131054

2000 131987

2001 137895

2002 138311

2003 140334

679581 Data Perusahaan

Page 102: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

84

]Untuk mempredeksi harga beli bahan baku tahun 2004 dibuat tabel

Persiapan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.8 Persiapan Perhitungan Harga Beli Bahan Baku

Tahun 2004 Tahun Y X XX XY 1999 131054 -2 4 -262108 2000 131987 -1 1 -131987 2001 137895 0 0 0 2002 138311 1 1 138311 2003 140334 2 4 280668

679581 0 24884

Dari tabel diatas dicari persamaan Y = a + bx sebagai berikut :

5

679581=a

= 135916

10

24884=b

= 2488,4

Nilai a dan b tersebut kemudian dimasukan ke dalam persamaan Y = a

+ bx sehingga diperoleh harga beli bahan baku untuk tahun 2004 sebagai

berikut

Y = 135916 + 2488,4 ( 10 )

= 160800

Page 103: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

85

Tabel 5.9 Anggaran Pembelian Bahan Baku

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi

(kg) Pemakaian

kg Pemakaian/bulan

kg Harga

Rp Pemakaian Januari 68471.41039 0.98 67101.98218 160800 10789998734Febuari 91085.58843 0.98 89263.87666 160800 14353631367Maret 102737.8908 0.98 100683.133 160800 16189847783Aprel 103084.1857 0.98 101022.502 160800 16244418319Mei 114091.8801 0.98 111810.0425 160800 17979054827Juni 120401.2906 0.98 117993.2648 160800 18973316977Juli 139556.4525 0.98 136765.3235 160800 21991864018

Agustus 89709.65121 0.98 87915.45819 160800 14136805677September 68249.98616 0.98 66884.98644 160800 10755105819

Oktober 95959.87108 0.98 94040.67366 160800 15121740325November 60850.95606 0.98 59633.93693 160800 9589137059 Desember 117542.637 0.98 115191.7843 160800 18522838907

1171741.8 1148306.964 1.84648E+11

Tabel 5.10 Pemakaian Bahan Baku Sesungguhnya

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi kg Pemakaian kg

Pemakaian/bulan kg

Harga Rp Pemakaian

Januari 72510 0.98 71059.8 162000 11511687600

Febuari 92520 0.98 90669.6 162000 14688475200

Maret 104010 0.98 101929.8 162000 16512627600

Aprel 103978 0.98 101898.44 162000 16507547280

Mei 116010 0.98 113689.8 162000 18417747600

Juni 121334 0.98 118907.32 162000 19262985840

Juli 142466 0.98 139616.68 162000 22617902160

Agustus 93980 0.98 92100.4 162000 14920264800

September 70330 0.98 68923.4 162000 11165590800

Page 104: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

86

Oktober 97967 0.98 96007.66 162000 15553240920

November 69330 0.98 67943.4 162000 11006830800

Desember 123660 0.98 121186.8 162000 19632261600

1208095 1183933.1 1.91797E+11

Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang memiliki tenaga kerja

1273 orang. Jumlah karyawan yang mengerjakan karet lembaran tahun

2004 sebanyak 106 orang. Sedangkan upah yang diberikan untuk setiap

jenis pekerjaannya adalah Penyadapan Rp 250,00 , Pengangkutan Rp

215,00 , Pengolahan Rp 535,00 , Giling karet Rp 265,00 , sortasi Rp 50,00

, Pengepakan Rp 30,00 , Penggudangan Rp 150,00. Untuk lebih jelasnya

akan di berikan tabelnya sebagai berikut.

Page 105: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

87

Tabel 5.11 Anggaran Biaya Tenaga Kerja

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi kg Jumlah Penyadapan Pengakutan Proses Pengepakan Penggudangan

1520 250 215 Pengolahan Giling Karet Pengasapan Sortasi 30 150

535 265 25 50

Januari 68471,41039 104076543,8 17117852,6 14721353,23 36632204,56 18144923,75 1711785,26 3423570,519 2054142,312 10270711,56

Febuari 91085,58843 138450094,4 22771397,11 19583401,51 48730789,81 24137680,93 2277139,711 4554279,421 2732567,653 13662838,26

Maret 102737,8908 156161594 25684472,7 22088646,52 54964771,57 27225541,06 2568447,27 5136894,54 3082136,724 15410683,62

Aprel 103084,1857 156687962,3 25771046,42 22163099,92 55150039,35 27317309,21 2577104,642 5154209,285 3092525,571 15462627,85

Mei 114091,8801 173419657,7 28522970,01 24529754,21 61039155,83 30234348,22 2852297,001 5704594,003 3422756,402 17113782,01

Juni 120401,2906 183009961,7 30100322,65 25886277,48 64414690,47 31906342,01 3010032,265 6020064,53 3612038,718 18060193,59

Juli 139556,4525 212125807,9 34889113,14 30004637,3 74662702,11 36982459,92 3488911,314 6977822,627 4186693,576 20933467,88

Agustus 89709,65121 136358669,8 22427412,8 19287575,01 47994663,4 23773057,57 2242741,28 4485482,561 2691289,536 13456447,68

September 68249,98616 103739979 17062496,54 14673747,02 36513742,6 18086246,33 1706249,654 3412499,308 2047499,585 10237497,92

Oktober 95959,87108 145859004 23989967,77 20631372,28 51338531,03 25429365,84 2398996,777 4797993,554 2878796,132 14393980,66

November 60850,95606 92493453,21 15212739,01 13082955,55 32555261,49 16125503,35 1521273,901 3042547,803 1825528,682 9127643,408

Desember 117542,637 178664808,2 29385659,25 25271666,95 62885310,79 31148798,8 2938565,925 5877131,85 3526279,11 17631395,55

1171741,8 1781047536 292935450 251924487 626882398 310511842 29293570 58587140 35152254 175761270

Page 106: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

88

Tabel 5.12 Realisasi Tenaga Kerja

PT P Nusnatara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Produksi

kg Jumlah Penyadapan Pengakutan Proses Pengepakan Penggudangan

1520 250 215 Pengolahan Giling Karet Pengasapan Sortasi 30 150

535 265 25 50

Januari 72510 110302900 18215200 15589650 38792850 19215150 1812750 3625500 2175300 10876500

Febuari 92520 140630400 23130000 19891800 49498200 24517800 2313000 4626000 2775600 13878000

Maret 104010 158095200 26002500 22362150 55645350 27562650 2600250 5200500 3120300 15601500

Aprel 103978 158046560 25994500 22355270 55628230 27554170 2599450 5198900 3119340 15596700

Mei 116010 176335200 29002500 24942150 62065350 30742650 2900250 5800500 3480300 17401500

Juni 121334 184427680 30333500 26086810 64913690 32153510 3033350 6066700 3640020 18200100

Juli 142466 216548320 35616500 30630190 76219310 37753490 3561650 7123300 4273980 21369900

Agustus 93980 142849600 23495000 20205700 50279300 24904700 2349500 4699000 2819400 14097000

September 70330 107171600 17852500 15120950 37626550 18637450 1758250 3516500 2109900 10549500

Oktober 97967 101709810 24491750 21062905 5212345 25961225 2449175 4898350 2939010 14695050

November 69330 105381600 17332500 14905950 37091550 18372450 1733250 3466500 2079900 10399500

Desember 123660 187963200 30915000 26586900 66158100 32769900 3091500 6183000 3709800 18549000

1208095 1789462945 302381450 259740425 599131360 320145410 30202400 60404800 36242850 181214250

Page 107: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

89

Penyusunan anggaran Biaya Overhead Pabrik

Setelah menyusun anggaran biaya bahan baku langsung dan anggaran

biaya tenaga kerja langsung, maka langkah yang ditempuh selanjutnya

oleh perusahaan adalah menyusun anggaran biaya overhead pabrik. Biaya

overhead pabrik merupakan bagian dari keseluruhan biaya produksi yang

sulit ditelusuri pada produk tertentu secara langsung. BOP terdiri dari

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi

lainnya.

Anggaran biaya overhead pabrik pada perusahaan dibedakan menjadi

dua macam, yaitu anggaran biaya overhead pabrik tetap dan anggaran

biaya overhead pabrik variabel. Untuk anggaran biaya overhead pabrik

yang sifatnya tetap, beban biaya tidak ada perubahan dari tahun yang lalu.

Berikut ini adalah anggaran biaya overhead pabrik untuk karet lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang untuk tahun 2004.

Tabel 5.13 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Karet Lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Penolong Zat Asam Semut 2636397113 Bambu 6600000 Kayu Bakar 14750000 Air 12203605,61 Listrik 557945662,9 Transportasi 14386000 Pemeliharaan Mesin dan Gedung 61945000 Sinder Teknik 13536000

Page 108: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

90

Teknik Karyawan 107865000 Juru Tulis 53883000 Depresiasi Mesin 64963155,66 Depresiasi Gedung 172066554,9 Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22 Kebersihan 93485456,29 Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2 Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3 Keamanan 81901345,3

902367192,8 3304227381

Berdasarkan data anggaran biaya overhead pabrik diatas, Perusahaan

membebankan biaya overhead pabrik ke produk. Dengan kapasitas normal

perusahaan sebesar 501930lembar dengan perhitungan 65 orang tenaga kerja

dikalikan 27 kg dikalikan 286 hari perhitungan tarif BOP perproduk adalah

sebagai berikut:

ormalKapasitasNTetapPAnggaranBOBOPTariftetap =

5019318,902367192

=

1797,79

normal Kapsitas variabelBOPAnggaran BOP Variabel Tarif =

04,6583

501930 ,483304227381

=

=

normal KapsitasTotall BOPAnggaran BOP Total Tarif =

Page 109: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

91

84,8380

5019304206594574

=

=

Penulis hanya meneliti biaya overhead pabrik pada karet saja dimana realisasi

produksi karet sebesar 1208095kg. Ada pun realisasi biaya overhead pabrik.

Tabel 5.14 Realisasi Biaya Overhead Pabrik Karet Lembaran PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Bahan Penolong Zat Asam Semut 2718213750 Bambu 7985000 Kayu Bakar 17205000 Air 13500000 Listrik 601850995 Transportasi 15300000 Pemeliharaan Mesin dan Gedung 62850700 Sinder Teknik 13536000 Teknik Karyawan 107865000 Juru Tulis 53883000 Depresiasi Mesin 64963155,66 Depresiasi Gedung 172066554,9 Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22 Kebersihan 93485456,29 Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2 Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3 Keamanan 81901345,3 902367192,8 3436905445

Page 110: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

92

B. Penyusunan Anggaran Menurut Teori

Pada tabel 5.15 dibawah ini akan disajikan perbandingan antara langkah-

langkah penyusunan anggaran menurut kajian teori dengan langkah-langkah-

langkah penyusunan anggaran yang sesungguhnya dari perusahaan.

Page 111: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

93

Tabel 5.16 Perbandingan Prosedur Penyususnan Anggaran Biaya Produksi

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

No Menurut perusahaan No Menurut Teori No Kesimpulan 1. Menyusun rencana produksi berdasarkan

rencana penjaualn, dimana rencana penjaualn ditetapakan berdasarkan ramalan penjaualn dengan analisis trend dan rencana produksi di pengaruhi oleh jumlah persediaan barang jadi

1. Perusahaan menggunakan siistem penjaualn berdasarkan hasil yang diproduksi. Perusahaan menyusun rencanna produksi yang jumlahnya sama dengan rencana penjaulan. Rencana penjaualan tersebut disusun denagna menggunakan analisis trend

1. Kurang tepat karena perusahaan menjaual berdasarkan pada hasil produksi

2. Bahan baku a). Menetapakan standar kuantitas bahan baku dengan cara menghitung rata-rata pemakaian bahan baku tahuan-tahuan yang lalu untuk menyususn rencana kebutuhan bahan baku

a).

Menetapakan rencana kebutuhana bahan baku untuk periode tahun 2004 frngasn cara mengalikan langsung antara jumlah rencana produksi denagan jumlah pemakiana bahan baku yang biasa diperlukan untuk membuat barang produksi sesuai dengan jenis produksinya

a).

Tepat

b). Menetapakan standar harga bahan baku dengan trend

b) Menetapakan harga bahan baku berdasarkan data harga bahna baku tahun-tahun sebelumnya

b). Teapat

3. Tenaga kerja langsung a) Menetapakan standar jam kerja langsusng dengan cara menghitung rata-rata prestasi jam kerja langsusng tahun yang lalau dnegan menggunakan data-data histeris

a).

Perusahaan tidak menentukan jam kerja langsung yang diperlukaan untuk menyelesaiakan suatau produk

a).

Kurang tepat karena dalam menyususnm anggaran BTKL perusahaan hanya berpatoakan pada tarif sesuai dengan unit yang

Page 112: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

94

dihasilkan b). Menetapakan standar tarif upah langsung

melalui perjanjaian dengan karyawan b). Menetapakan tarif upah langsung

berdasarkan jenis pekerjaan masing-masing karyawan

b). Tepat

4. Biaya Overhead Pabrik a). Menyusun angagran BOP berdasarkan kapasitas produksi yang terpilih.Sebelumnya diaaanalisi dengan perusahaan baiya semi variabel denagna metode regresi

a).

Menyusun anggaran BOP yang berisi jenis-jenis baiya yang dikatogorikan kedal;amBOP tetap dna BOP Variabel pada kapasitas produksi yang diharapakan.dalamhal ini perusahaan tidak mengindentifikasikan baiaya-baiya yang termasuk dlaam baiya semi variabel sehingga tidak dilakuakan perusahaan.

a).

Tidaka tepat perusahaan tidak melakuakn pemishan baiya semivariabel kedalam baiya tetap dan baiya variabel

b). Memilih dasar pembebana dengan salah satu dasar pembebanan yaitu satuan produk, baiya bahan baku langsusng, baiya tenaga akrja langsusng, jam mesin dan jam tenaga kerja langsusng c). Menghitung tarif BOP denagn cara membagi angaran BOP dengan kapasitas normal, sehingga dperoleh tarif BOP

b). c).

Memilih dasar pembebanna yaitu jumlah produksi yang dihitung dalam sataun kg pada kapasitas normal Menhitung tarif BOP dengan cara membagi anggaran BOP yang telah disusun dengan kapasssitas normal

b) c).

Tidak tepat perusahaan akan lebih baik teapat menggunakan dasar [pembebana JTKL karena baisanya dasar pembebanan satuan produk digunakan jika perusahaan memproduksi hanya satu macam produk Tepat

Page 113: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

95

Sebagaimana di ungkapkan dalam analis data, jika anggaran yang disusun

perusahaan tidak sama dengan anggaran yang disusun berdasarkan teori, maka

penulis akan menyusun anggaran yang sesuai dengan teori untuk kasus PT P

Nusantara IX Ngobo KarangJati Semarang, hanya penyusunan anggaran BOP

yang berbeda dengan teori , oleh karena itu penulis akan menyusun anggaran

BOP yang berbeda dengan teori.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menentukan tarif BOP

menurut kajian teori adalah:

1. Menyusun Anggaran BOP

Berisi jenis-jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOP baik biaya tetap,

biaya Variabel maupun biaya semi variabel pada tingkat kapasitas yang

dipilih untuk menghitung tarif BOP

2. Memilih dasar pembebanan

Yaitu penentuan dasar aktivitas yang tepat dalam rangka proses produksi yang

dijadikan sebagai dasar bagi pembebanan BOP per produk.

3. Menghitung tarip BOP

Menghitung tarif Bop per produk dilakukan setelah mengetahui besarnya

anggaan BOP yang telah disusun. Biaya overhead pabrik adalah biaya

produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung

yang ikut mendukung proses produksi.

Page 114: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

96

Dalam menyusun anggaran BOP perusahaan tidak memisahkan biaya semi

variable kedalam biaya tetap dan biaya variable sedangkan menurut kajian

teori, biaya dibedakan kedalam tiga unsur, yaiu biaya tetap, biaya semi

variable dan biaya variable. Untuk itu penulis akan mengelompokan biaya

berdasarkan jenis biaya yang dibagi menjadi tiga unsure yaitu biaya tetap,

biaya variabel biaya semivariabel seperti yang tertera di bawah ini.

Tabel 5.16 Anggaran Biaya Overhead Pabrik

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarnag Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Semi Variabel Jumlah

Bahan Penolong

Zat Asam Semut 2636397113 2636397113

Bambu 6600000 6600000

Kayu Bakar 14750000 14750000

Air 12203605,61 12203605,61

Listrik 557945662,9 557945662,9

Transportasi 14386000 14386000

Pemeliharaan Mesin dan Gedung 61945000 61945000

Sinder Teknik 13536000 13536000

Teknik Karyawan 107865000 107865000

Juru Tulis 53883000 53883000

Depresiasi Mesin 64963155,66 64963155,66

Depresiasi Gedung 172066554,9 172066554,9

Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22 14421780,22

Kebersihan 93485456,29 93485456,29

Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2 89944300,2

Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3 210300600,3

Keamanan 81901345,3 81901345,3

902367192,8 667830268,5 4206594574

Page 115: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

97

Berdasarkan data di atas, maka untuk menetapakan tarif Bop. Biaya semi

varibel harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variable. Pemishan

kedalam biaya tetap dan biaya variable ini dilakukan dengan menggunakan

metode kuadrat terkecil (last square). Pemisahan biaya semi variable ke

dalam biaya tetap dan biaya variable ini dapat dilihat pada lampiran 2

Hasil perhitungan pemisahan biaya semi variable kedalam biaya tetap dan

biaya variable adalah sebagi berikut:

Tabel 5. 17 Hasil Perhitungan Pemisahan BOP untuk Karet Lembaran

Ke dalam BOP Tetap dan BOP Variable PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

Tahun 2004

Biaya Overhead Pabrik Tetap Variabel Jumlah Bahan Penolong Zat Asam Semut 2636397113 2636397113Bambu 616632,056 5983367,94 6600000Kayu Bakar 661639,4595 14088360,5 14750000Air 656990 11546615,6 12203605,61Listrik 59897177,28 498048486 557945662,8Transportasi 616525,2194 13769374,8 14385900Pemeliharaan Mesin dan Gedung 6088728,879 55856271,1 61945000Sinder Teknik 13536000 Teknik Karyawan 107865000 Juru Tulis 53883000 Depresiasi Mesin 64963155,66 Depresiasi Gedung 172066554,9 Depresiasi Inventaris Pabrik 14421780,22 Kebersihan 93485456,29 Asuransi Tenaga Kerja 89944300,2 Kesejahteraan Tenga Kerja 210300600,3 Keamanan 81901345,3 970904885,7 3235689589 3304227281

Page 116: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

98

C. Analisis Efisien Biaya Produksi

Pada table 5.18 dan table 5. 19 akan disajikan rincian anggaran statis biaya

produksi perbulan dan realisasi biaya produksi perbulan.

Tabel 5.18 Perhitungan Jumlah Anggaran Biaya Produksi Per Bulan

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan

Anggaran Bahan

Baku

Anggaran

BTKL

Anggaran

BOP Jumlah

Januari 10789998734 104013174,4 245667163,3 11139679072

Febuari 14353631367 138357711,2 326785011,9 14818774090

Maret 16189847783 156064297,6 368605933,8 16714518014

Aprel 16244418319 156598608 369867913,6 16770884840

Mei 17979054827 173310764,8 409340107,2 18561705699

Juni 18973316977 182898742,4 431985808,3 19588201528

Juli 21991864018 211989414,4 500694093,5 22704547526

Agustus 14136805677 136220454,4 321737056,9 14594763188

September 10755105819 103671812,8 244860906,4 11103638538

Oktober 15121740325 145763896 344277569,1 15611781790

November 9589137059 92436368 218324077,1 9899897504

Desember 18522838907 179707700 424448932,9 19126995540

1,84648E+11 1781032944 4206594574 1,90635E+11

Page 117: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

99

Tabel 5.19 Perhitungan Jumlah Realisasi Biaya Produksi Per Bulan

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Bulan Realisasi Bahan Baku

Realisasi

BTKL

Realisasi

BOP Jumlah

Januari 11511687600 110302900 260443639,8 11882434140

Febuari 14688475200 140630400 332316170,9 15161421771

Maret 16512627600 158095200 373586304,9 17044309105

Aprel 16507547280 158046560 373471366,4 17039065206

Mei 18417747600 176335200 416688272,6 19010771073

Juni 19262985840 184427680 435811179 19883224699

Juli 22617902160 216548320 511713744 23346164224

Agustus 14920264800 142849600 337560243,6 15400674644

September 11165590800 107171600 252613449 11525375849

Oktober 15553240920 101709810 351880872,4 16006831602

November 11006830800 105381600 249021618,3 11361234018

Desember 19632261600 187963200 444165777 20264390577

1,91797E+11 1836304400 4339272638 1,97926E+11

Untuk mengetahui apakah anggaran biaya produksi pada PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang dalam mengendalikan biaya produksi sudah

efisien atau belum, dilakukan dengan membandingkan antara anggaran biaya

produksi dengan realisasinya, karena penyusunan antara anggaran biaya

Page 118: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

100

overhhead pabrik perusahaan tidak sesuai dengan anggaran baiaya overhead

pabrik secara teori maka penulis akan membandingkan antara:

a. Anggaran yang dibuat oleh perusahaan dengan realisasi yang terjadi

didalam perusahaan.

b. Anggaran yang dibuat sesuai teori dengan realisasi yang terjadi didalam

perusahaan.

Selisih biaya produksi tidak dapat dihitung secara langsung karena

terdapat perbedaan tingkat aktivitas antara anggaran dengan realisasinya.

Maka untuk mencari selisih biaya produksi harus dibuat terlebih dahulu

anggaran fleksibelnya dimana didalam anggaran tersebut besarnya

aktivitas disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya terjadi

dalam perusahaan yaitu sebesar 1208095 kg. Langkah pertama yang

dilakukan untuk membuat anggaran fleksiel adalah mencari biaya

produksi perunitnya terlebih dahulu, Berikut ini tabel perhitungan biaya

produksi perunit.

Tabel 5.20 Perhitungan Biaya Produksi per kg

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Perhitungan Biaya Per Unit Jumlah

Bahan baku Rp.157584

BTKL Rp.1520

BOP Rp.8380,84

Jumlah Rp.167484,84

Page 119: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

101

Keterangan:

1. Untuk memproduksi 1 kg karet lembaran dibutuhkan bahan baku

sebanyak 0,98 kg dengan harga standar 1 kg bahan baku Rp

160800,00. Dengan demikian biaya bahan baku yang diguanakan

untuk membauta 1 kg karet lembaran adalah 0,98 kg X Rp 160800,00

= Rp 157.584,00

2. Untuk memproduksi 1 kg karet lembaran dibutuhkan biaya tenaga

kerja langsung sebesar Rp 1.520,00 yang meliputi biaya tenaga kerja

langsung bagian penyadapan Rp 250,00, bagian pengangkutan Rp

215,00, bagian pengolahan Rp 535,00, bagian giling karet RP 265,00,

bagiab pengasapan Rp 25,00, bagiab sortasi Rp 50,00, bagaibn

pengepakan Rp 30,00, bagian gudang Rp 150,00,

3. Untuk Biaya overhead pabrik yang dianggarkan oleh perusahaan

asebesar Rp 4206594574,00. Biaya sebesar itu dibebankan keproduk

dengan cara dibagi dengan kapasitas normal sebesar 501930 kg

sehingga biaya overhead pabrik untuk 1 kg sebesar Rp 8380,84.

Perusahaan menetapakan kapasitas normal sebesar 501930 kg dengan

perhitungan sebagai berikut 65 orang tenaga kerja X 27 kg X 286 hari.

Setelah menhitung besarnya biaya produksi per kg, langakah

selnjutanya adalah menyusun anggaran yang didasarkan pada tingkat

Page 120: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

102

produksi yang sesungguhnya dengan cara mengalikan antara biaya

produksi per kg dengan besarnya produksi yang sesungguhnya terjadi.

Tabel 5.21 Perhitungan Selisih Antara

Anggaran Biaya Produksi dengan Realisasi Biaya Produksi Karet Lembaran PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

Tahun 2004

Kg Produksi Realiasi dianggarakan Varian

Biaya Bahan Baku 157584 1,91797E+11 1,84646E+11 7150943500

BTKL 1520 1836304400 1836304400 0

BOP 8380,84 4,33927E+11 10124849820 5785577183

Total biaya Produksi 167484,84 6,27561E+11 1,96607E+11 12936520683

1. Analisi Selisih biaya produksi anatra anggaran yang dibuat oleh PT P

Nusantara IX Ngobo KarangjatinSemarnag dengan realisasi

Dengan melihat table diatas, maka dapat dilihat anggaran biaya produksi

PT P Nusantara IX Ngobo Karnagjati Semarang selama tahun 2004 yang

telah disesuiakan pada tingkat kapasitas sesungguhnya sebagai berikut:

Anggaran biaya bahan baku Rp 184646218704

Anggaran biaya tenaga kerja langsung Rp 1781032944

Anggaran biaya overhead pabrik Rp 1124849820

Jumlah anggaran biaya produksi Rp 196552101500

+

Page 121: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

103

Dengan demikian anggran biaya produksi sebesar RP 196552101500

dengan jumlah produksi yang dianggarakan untuk tahun 2004 sebesar

1171732,05 kg. Maka biaya produksi per kg adalah

9221,1677441171732.05

001965521015=

Maka kita dapat melihat juga realisasi biaya produksi PT P Nusantara IX

Ngobo Karangjati Semarang selama tahun 2004 sebagai berikut:

Realisasi biaya bahan baku Rp. 191797162200

Realisasi biaya tenaga kerja langsung Rp. 1836304400

Realisasi biaya overhead pabrik Rp. 4339272637,8

Jumlah Realisasi biaya produksi Rp. 197972839237,8

Jumlah realisasi biaya produksi perusahaan selama tahun 2004 sebesar Rp

197972839,8 dengan jumlah produksi sesungguhnya pada tahun 2004 Rp

1208095 kg maka biaya produksi per kg adalah

= 163871,91 Rp1208095 Rp

8197972839, Rp=

Dengan demikian biaya produksi per kg menurut anggaran sebesar Rp

167744,9221 dan realisasinya Rp 163871,91.

Cara yang dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih biaya

produksi yaitu dengan cara membandingkan antaa anggaran dennngan

+

Page 122: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

104

realisasinya dengan menggunakan analisis selisih biaya produksi. Elemen-

elemen dari biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik. Urutan analisisnya adalah sebagai

berikut:

a. Analisis selisih biaya bahan baku

Biaya bahan baku yang digunakan setelah tingkat aktivitas disesuaikan

sebesar Rp 184646218704 sedangkan realisasinya sebesar Rp

191797162200 sehingga terdapat selisih yang merugikan sebesar Rp

7150943500

Selisih biaya bahan baku

SBBB = ( Hst x Kst ) – ( Hs x Ks )

= ( Rp 160800 x 1148306,97) – ( 162000 x 1183933,1 )

= 184647760700 – 191797162200

= 7149401424 (tidak menguntungkan)

Selisih yang tidak menguntungkan sebesar itu disebabbkan oleh

1). Selisih harga bahan baku

HBB = (Hs – Hst ) Ks

= (162000 – 160800) 1183933,1

= 1420719720 (tidak menguntungkan)

2). Selisih kuantitas bahan baku

SKBB = (Ks – Kst) Hst

Page 123: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

105

= ( 1183933,1 – 1148306,97 ) 160800

= 35626,13 x 160800

= 5728681704 ( tidak menguntungkan )

b. Selisih biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang dianggarakn setelah disesuaikan

pada tingkat kapasitas sesungguhnya sebesar Rp 1836304400

sedangkan pada realisasinya juga sebesar Rp 1836304400 sehingga

tidak terjadi selisih. Berikut ini table tariff per kg pakaian yang

diselesaikan sesuai dengan jenis pekerjaan

Tabel 5.22 Tarif tenaga kerja per kg karet lembaran

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang Tahun 2004

Pekerjaan Tarif (Rp)

Penyadapan 250

Pengangkutan 215

Pengolahan 535

Giling Karet 265

Pengasapan 25

Sortasi 50

Pengepakan 30

Penggudangan 150

Jumlah 1520

Page 124: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

106

Penyebab tidak terjadi selisih karena:

1) selisih tariff upah langsung

STUL = (Ts – T st) kg yang dihasilkan

= (1520 – 1520) 1208095

= 0 x 1208095

= 0

Karena terif sesungguhnya sama dengan tariff standar, maka selisih tariff

upah langsung sama dengan 0

2.) Selisih efisiensi tenaga kerja

SETK = (jam sesungguhnya – jam standar) x tariff standar

Selisih efisiansi tenaga kerja tidak dapat dihitung karena perusahaan tidak

menetapkan standar efisinsi tenaga kerja. Upah untuk tenaga kerja

langsung dibebankan berdasarkan jumlah kg produksi yang diselesaikan

bukanberdasarkan jumlah jam kerja yang efisiensi

c. Analisis selisih biaya overhead pabrik

Dalam menghitung selisih biaya overhead pabrik menggunakan kapasitas

standar. Kapasiatas standar ini dilakuakn untuk menetapkan suatau standar

proses produksi yang dihitung pada kondisi normal. Adapun besarnya

kapasitas standar sama dengan besarnya kapasitas sesungguhnya, karena

dasar pembebanan BOP yang digunakan berdasarkan satuan jumlah yang

Page 125: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

107

diproduksi yaitu sebesar 1208095 kg sedangkan rumus BOP standar

adalah =

BOP standar = Kapasitas standar x tariff BOP

Denagn demikian selisih BOP dapat dicari dengan cara:

Selish BOP = BOPs – BOPst

= 4339272637,8 – 10124849820

= 5785577182 (tidak Menguntungkan)

Selisih yang tidak menguntungkan sebesar itu disebabkan oleh :

1). Selisih anggaran

SA = BOPs – AFKs

= BOP s – { (KN x TT) + (Ks x Tv) }

= 4339272637,8 - { (501930x1797,79) + (1208095x6583,04) }

= 4339272637,8 – (902364734,7 + 7952937709)

= 4516029807

2). Selisih kapasitas

SK = AFKs – BOPb

= ( KN – Ks ) x TT

= (501930 – 1208095 ) x 1797,79

= – 706165 x 1797,79

= 1269547375 (menguntungkan)

Page 126: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

108

3). Selisih efisiensi

SE = BOP b – Bop st

= ( Ks – Kst) x T

= (1208095 – 1208095) x 8380,84

= 0 x 8380,84

= 0

2. Analisis Selisih Biaya Produksi antara Anggaran yang dibuat sesuai teori

dengan realisasi.

Anggaran yang dibuat oleh perusahaan dengan anggran yang

dibuat berdasarkan teori hanya berbeda pada anggaran biaya overhead

pabrik, oleh karena perhitungan analisis biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung sama dengan yang telah ditulis pada sub bahasan

sebelumnya. Pada bagian ini penulis hanya akan mnganalisi selish biaya

overhead pabrik yang dibuat berdaarkan teori dengan realisasinya.

Berikut akan disajikan perhitungan tarif BOP angka yang

digunakan untuk menghitung tarif BOP dapat dilihat pada table 5.19

NormalKapasitasTotalBOPAnggaranBOPTetapTarif =

501930

7,970904885=

= 1934,343207

Page 127: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

109

NormalKapasitasVariabelBOPAnggaranBOPVariabelTarif =

501930

3235689688=

= 6446,495902

ormalKapasitasNTotalPAnggaranBOTotalTarif =

5019304206594574

=

= 8.380,839109

Dalam menghitung selisih biaya overhead pabrik menggunakan

kapasitas normal. Kapasitas normal standar ini dilakukan untuk

menetapkan suatu standar produksi yang dihitung pada kapasitas normal.

Ada pun besarnya kapasitas standar sama dengan besarnya kapasiats

sesungguhnya, karena dasar pembebanan BOP yang digunakan satuan

jumlah yang diproduksi, yaitu sebesar 1208095 sedangkan rumusnya BOP

standar adalah

BOP standar = Kapasitas standar x tariff Bop

Dengan demikian selisih BOP dapat dicari dengan cara:

Selisih BOP = BOPs – BOP st

= 4339272638 - 10124849820

= 5785577182 (menguntungkan)

Page 128: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

110

Selisih yang menguntungkan sebesar ini disebabkan oleh:

a. Selisih anggaran

SA = BOPs - AFKs

= BOPs – { ( KN x TT ) + ( KS x TV ) }

= 4339272638 – { (501930x1934,343) + (1208095x 6446,495) }

= 4339272638 – ( 970904885,9 + 7787979467)

= 4339272638 – 8758884353

= 4419611715 ( menguntungkan )

b. Selisih kapasitas

SK = AFKs – BOPb

= (KN – Ks) TT

= (501930 –1208095) 1934,343

= 706165 x 1934,343

= 1365965,471 (menguntungkan)

c. Selisih Efisiensi

SE = BOPe – BOPst

= (KS – Kst) T

= (1208095 – 1208095) 8380,8391

= 0 x 8380,8391

= 0

Page 129: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

111

Untuk lebih jelasnya hasil peritungan analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 5.23 Perhitungan seliish biaya Produksi

PT P Nusantara IX Ngobo Karnagjati Semarang Tahun 2004

Anggaran Realisasi Menurut Perusahaan Menurut Teori Keterangan % % Biaya bahan baku 1.84646E+11 1.91797E+11 7150943500 4 7150943500 4 Tidak menuntungkan 1. Selisish harga bahan baku 1420719720 1 1420719720 1 Tidak menguntungkan 2. Selisih kuntitas bahan baku 5730223776 3 5730223776 3 Tidak menguntungkan Biaya Tenaga kerja Langsung 1836304400 1836304400 0 0 0 0 1. Seliish tarif upah 0 0 0 0 2. Selish efisiensi TKL 0 0 0 0 Biaya Overhead Pabrik 10124849820 4339272637,8 578557182 6 5785557182 6 Menguntungkan 1. Seliish harga 4516029807 4 4419611715 4 Menguntungkan 2. Seliish kapasitas 1269547375 2 0 0 Menguntungkan 3. Selish efisiens Total 1.96607E+11 1.97973E+11 12936500680 1,365,386,318 menguntngkan

Page 130: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD
Page 131: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

113

D. Pembahasan analisis selisih biaya produksi

Selanjutnya untuk mengetahui terkendali atau tidaknya biaya

produksi pada PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarnag dilakukan

perbandingan antara anggaran dengan realisasinya. Pada PT P nusantara

IX Ngobo Karangjati Semarang anggaran produksi yang ditetapkan untuk

karet lembaran adalah Rp 196.607.372.924 sedangkan pada reelisasinya

biaya yang dikeluarkan PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

adalah Rp 197.972.739.200 sehingga terjadi pemborosan biaya sebesar Rp

1.365.366.318

Selisih biaya ini disebabkan oleh biaya bahan baku Rp

7.150.943.500 yang berasal dari selisih harga bahan baku sebesar Rp

1.420.719.720 (tidak menguntungkan) dan selisih kuantitas bahan baku

sebesar Rp 5.730.223.776 (tidak menguntungkan) selisih merugikan

harga bahan baku disebabkan oleh harga bahan baku yang dianggarkan

sebesar Rp 160.800 perkg, sedangkan pada realisasuinya Rp 162.000

perkg selisih harga bahan baku ini bukan disebabkan oleh salahnya

penganggaran tetapi disebabkan oleh factor lain yaitu naiknya harga bahan

baku

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang dalam

menganggarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.836.304.400

Page 132: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

114

sedangkan realisasinya juga sebesar Rp 1.836.304.400 sehingga tidak

terjadi selisih.

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang dalam

menganggarkan biaya overhead pabrik sebesar Rp 10.124.849.820

sedangkan realisasinya sebesar Rp 4.339.272.637,8 sehingga terdapat

selisih yang menguntungkan sebesar Rp 5.785.577.182 BOP ini

dibedakan kedalam BOP tetap sebesar Rp 902.367.192,8 dan BOP

variable sebesar Rp 3.304.227.381,48. Perusahaan ini menentukan

kapasitas normal sebesar 501.930 kg serta realisasinya sebesar 1.208.095

kg. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tarif BOP tetap Rp

902.367.192,8 dibagi 501.930 lembar sama dengan Rp 1.797,79 tarif

BOPv Rp 3.304.227.381,48 dibagi 501.930 lembar sama dengan Rp

6.583,04 sehingga tarif BOP total Rp 8.380,84 selisih BOP

menguntungkan sebesar Rp 5.785.577.182 disebabkan karena selisih

anggaran sebesar Rp 4.419.611.715 (menguntungkan). Selisih kapasitas

sebesar Rp 1.365.965.471 (menguntungkan) dan selisih efisiensi sebesar 0

karena kapasitas standar sama dengan kapasitas sesungguhnya. Hal itu

disebabkan karena dasar pembebanan yang digunakan oleh perusahaan

adalah satuan kg.

Page 133: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

115

Menurut teori BOP dibedakan menjadi 3 yaitu biaya tetap, biaya

variabel dan biaya semivariabel. Biaya semi variabel tersebut kemudian

dipisahkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel, sehingga didapat biaya

overhead pabrik tetap sebesar Rp 970.904.885,7 dan biaya overhead

pabrik sebesar Rp 3.235.689.688 karena perusahaan menetapkan kapasitas

normal sebesar 501.930 lembar dengan demikian tarif BOP tetap adalah

Rp 970.904.885 dibagi dengan 501.930 lembar sama dengan Rp 1.943,34

dan tarif BOP variabel Rp 325.689.688 dibagi dengan 501.930 lembar

sama dengan Rp 6.446,49 sehingga tarif BOP total Rp 8.830,83. Selisih

BOP menguntungkan sebesar Rp 5785577182 sesuai dengan teori

disebabkan karena selisih anggaran sebesar Rp 4.419.611.715

(menguntungkan). Selisih kapasitas sebesar Rp 1.365.965.471

(menguntungkan) dan selisih efisiensi sebesar 0 karena kapasitas standar

sama dengan kapasitas sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena dasar

pembebanan yang digunakan oleh perusahaan adalah satuan kg.

Dari hasil perhutungan analisis selisih dapat diketahui bahwa

jumlah selish biaya produksi yang tidak menguntunkan tersebut terjadi

sebagai berikut :

1. Selisih biaya bahan baku ( Rp 7.150.943.500 )

2. Selisih biaya tenga kerja langsung Rp 0

3. Selisih biaya overhead pabrik Rp 5.785.577.182

Page 134: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

116

BAB VI

KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang dalam menyusun anggaran

biaya produksi sudah menggunakan prosedur yang tepat. Hal ini dapat dilihat

dengan membandingkan langkah penyusunan anggaran biaya produksi yang

dilakukan oleh perusahaan dengan kajian teori. Perbedaan anggaran biaya

produksi yang disusun oleh perusahaan dengan anggaran biaya produksi yang

disusun sesuai teori hanya pada penyusunan anggaran biaya overhead pabrik

tetapi hal ini tidak menjadi masalah. Jika dilihat pada tabel 5.23 dapat dilihat

bahwa hasil analisis selisih BOP yang tidak dipisahkan ke biaya semi variabel

dengan analisis selisih BOP yang dipisahkan ke biaya semi variabel tidak jauh

berbeda.

Perbedaan kedua adalah perusahaan tidak menetapkan standar efisiensi tenaga

kerja . Tetapi hal itu tidak begitu menjadi masalah karena upah tenaga kerja tidak

didasarkan pada jam kerja tetapi pada unit yang diselesaikan. Standar Pengupahan

per unit yang di selesaikan tersebut akan memotivasi tenaga kerja langsung untuk

bekerja secara efisien.

Page 135: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

117

Ringkasan hasil analisis selisih dapat dilihat pada tabel 5.23 jika dilihat per

item biaya produksi, biaya yang paling tidak terkendali adalah biaya overhead

pabrik.

B. Kerterbatasan penelitian

Keterbatasan penelitian yang dirasakan oleh penulis dalam melaksanakan

penelitian adalah:

Keterbatasan dalam ruangan lingkup penelitian

Penulis mengadakan penelitian pada PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang sehingga kesimpulan yang ada tentu saja sesuai

dengan keadaan perusahaan yang diteliti dan tidak berlaku pada

perusahaan lain yang sejenis.

Perusahaan tidak memisahakan biaya overhead pabrik menurut jenis

produknya masing-masing sehingga penulis mencari besarnya biaya

overhead pabrik dengan cara mengalikan antara besarnya produk karet

lembaran dibagi dengan besarnya produksi untuk semua produksinya

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukan di atas, maka penulis berusaha

memberikan saran yang mungkin berguna bagi perkembangan perusahaan.

Adapun saran yang penulis kemukakan adalah:

1. Setelah melihat selisih biaya overhead pabrik yang bersifat merugikan dan

cukup material ( 57 %), maka perusahaan sebaiknya mengadakan

Page 136: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

118

penelitian lebih lanjut untuk mencari solusi agar tidak terjadi selisih yang

merugikan lebih besar lagi.

2. Perusahaan perlu mengevaluasi standar jam kerja yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan setiap jenis produk, seperti karet lembaran kopi dan kakao.

Jika jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap jenis

produk tersebut berbeda-beda maka perusahaan perlu mempertimbangkan

pemakaian jam kerja langsung untuk setiap masing-masing produk. Karena

perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis produk saja akan lebih

baik jika dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang dipergunakan oleh

perusahaan adalah jam tenaga kerja langsung.

3. Sebaiknya perusahaan tidak memasukkan biaya pemprosesan kedalam

biaya overhead pabrik karena jika dilihat sesuai dengan teori, biaya

pemprosesan order merupakan bagian dari biaya pemasaran.

Akhirnya dengan saran-saran yang penulis sampaikan berkaitan dengan

masalah prosedur penyusunan anggaran dan pengendalian biaya produksi yang

menjadi masalah pokok penelitian ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi PT P

Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

Page 137: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

119

DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. ( 1982 ). Anggaran Perusahaan. Edisi III.

Yogyakarta : BPFE

Ahyari, Agus. (1996 ). Anggaran Perusahaan, Pendekatan Kuantitatif. Edisi I.

Yogyakarta : BPFE.

Carl, Heyel. ( 1979 ). The VNR Concise Guide to Accounting and Control, New York

: Educational Publishing, Inc.

Indriyo Gitosudarmo. ( 1985 ). Sistem Perencanaan dan Pengendalian. Edisi Revisi,

Yogyakarta : BPFE.

James, A.C dan Raplh, S>P> ( 1986 ). Akuntansi Biaya.Jilid I, Jakarta : Erlangga. Killought, Larry. N dan Wayne, E. Leininger. ( 1984 ). Cost Accounting : Cancept

and Techniques for Management, St Paul, Minnesata : West Publishing Campany.

Matz- Usry. ( 1990 ). Akuntansi Biaya : Perencanaan Pengendalian. Jilid III, Jakarta

: Erlangga.

Muhadi dan Joko Siswanto. ( 2001 ). Akuntansi Biaya II, Yogyakarta : Kanisius. Mulyadi. ( 1993 ) Akuntansi Biaya, Edisi V, Yogyakarta : STIE YKPN.

Page 138: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

120

Supriyono, R.A. ( 1989 ). Akuntansi Manajemen III. Proses Pengendalian

Manajemen, Yogyakarta : STIE YKPN.

Supriyono , R.A ( 1982 ). Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya

serta Data relevan untuk pembuatan keputusan, Yogyakarta : BPFE.

Page 139: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

121

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

1. PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang didirikan tahun

berapa dan oleh siapa?

2. Pendirian PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang deangan

akte notaris siapa dan nomor berapa?

3. Apa tujuan didirikannya PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

Semarang/

4. Berapa luas tanah yang dipakai PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang untuk melaksanakan produksi?

5. Di mana letak PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang

pertamakali didirikan?

6. Apa alasan pemilihan lokasi tersebut?

B. Struktur Organisasi

1. Apa bentuk struktur organisasi PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

Semarang?

Page 140: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

122

2. Apa perlunya struktur organisasi tersebut bagi PT P Nusantara IX Ngobo

Karangjati Semarang?

C. Produksi

1. Apa sajakah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi?

2. Berapakah macam mesin yang digunakan dalam proses produksi?

3. Berapakah macam jenis produk yang dihasilkan?

4. Bagaimana proses produksi di PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

semarang?

D. Personalia

1. Berapakah jumlah karyawan PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati

Semarang?

2. Bagaimana sisitem Pengupahan yang dilakaukan oleh PT P Nusantara

IX Ngobo Karangjati Semarang?

3. Fasilitas apa saja yang diberikan kepada karyawan selain gaji dan

upah?

Page 141: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

123

E. Data Yang Diperlukan Untuk Analisis

1. Apakah PT P Nusnatara IX Ngobo Karangjati Semarang menyusun anggaran

biaya produksi berdasarkan teori?

Jika PT P Nusantara IX Ngobo Karangjati Semarang menyususn anggaran

biaya prodiksi tidak berdasarkan teori, maka apakah perusahaan dalam

menyusun anggaran biaya produksi terlebih dahulu:

a). Menyusun ramalan penjaualan? Jika ya, bagaimana caranya menyusun

ramalan penjualan?

b). Menggunakan indeks musim? Jika ya, bagaimana caranya menyusun

indeks musim?

c). Menyusun anggaran produksi?

d). Menentukan anggaran biaya bahan baku? Apakah anggrana bahan

baku didasarkan pada standar bahan baku? Jika ya, bagaimana caranya

menyususn standar?

e). Menetukan anggaran biaya tenaga kerja? Apakah anggaran biaya

tenaga kerja didasarkan pada standar tenaga kerja? Jika ya, bagaimana

carnya mentyusun standar?

f). Menetukan anggaran biaya overhead pabrik?

g). Elemen-elemen apa saja yang diperhitungkan dalam menyusun

standar?

2. Berapakah jumlah pen jualan untuk tahun 1999 samapai 2003?

Page 142: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

124

3. Berpakah rencana penjualan untuk tahun 2004?

4. Berapakah jumlah produksi tahun 1999 sampai 2003?

5. Berapkah volume produksi sesungguhnya tahun 2004?

6. Berapakah volume produksi menurut anggaran tahun 2004?

7. Berapakah harga standar bahan baku tahun 2004?

8. Berapakah sesungguhnya harga bahan baku tahun 2004?

9. Berapakah anggaran kebutuhan bahan baku untuk tahun 2004?

10. Berapakah realisasi kebutuhana bahan baku tahun 2004?

11. Berapakah anggaran pembelian abhaan baku tahun 2004?

12. Berapakah realisasi pembelian bahan baku tahun?

13. Berapa tarif upah standar tahun 2004/

14. Berapakah tarif upah sesungguhnya tahun 2004?

15. Berapakah jam kerja standar tahun 2004?

16. Berapakah jam kerja sesungguhnya tahun 2004?

17. Berapakah biaya tenaga kerja langsung menurut anggaran tahun

2004?

18. Berapakah biaya tenaga kerja sesungguhnya tahun 2004?

19. Berapakah kapasitas normal untuk produksi tahun 2004?

20. Berapakah tarif biaya overhead pabrik tetap untuk tahun 2004?

21. Berapakah tarif biaya overhead pabrik variabel untuk tahun 2004?

22. Berapakah biaya overhead pabrik variabel untuk tahun 2004

Page 143: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

125

23. Berapakah biaya overhead pabrik tetap untuk tahun 2004?

24. Berapakah biaya overhead pabrik menurut anggaran tahun 2004?

25. Berapakah biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi pada tahun

2004?

26. Elemen-elemen biaya overhead pabrik di PT P NusantaraIX Ngobo

Karnagjati Semarang meliputi apa saja?

27. Metode apa yang dipakai dalam menghitung tarif biaya overhead

pabrik?

Page 144: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

126

Bambu

6,600,000.00 1,171,732.05

Bulan Biaya ( Y ) Per kg Produksi ( X ) XY XX

Januari 390443.2 5.632687098 68,429.72 26717918852 4682626579

Febuari 522714.27 5.632687098 91,024.81 47579967111 8285516036

Maret 588329.02 5.632687098 102,673.88 60406023200 10541925634

Aprel 590309.84 5.632687098 103,025.40 60816907390 10614233045

Mei 647240.33 5.632687098 114,020.24 73798497764 13000615130

Juni 667770.65 5.632687098 120,328.12 80351586906 14478856463

Juli 735572.39 5.632687098 139,466.57 1.02588E+11 19450924148

Agustus 509794.21 5.632687098 89,618.72 45687104564 8031514974

Septeber 394178.21 5.632687098 68,205.14 26884979998 4651941122

Oktober 545159.48 5.632687098 95,897.30 52279322201 9196292147

November 352542.85 5.632687098 60,813.40 21439329354 3698269620

Desember 655945.55 5.632687098 118,228.75 77551622445 13978037327

6600000 1,171,732.05 6.76101E+11 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

XXn

YXXYnb

∑∑∑ ∑∑−

−=

( ) ( )( ) ( )205.11717321120611.112

1475000005.1171732176101.612−+

−+=

ExxExb

( ) ( )( ) ( )1237296.11244733.1

1273343.71211321.8+−++−+

=EEEEb

674373029691179781.3 +

=Eb

106430215.5=b

( )n

xbYa ∑ ∑−=

.

Page 145: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

127

( )12

05.1171732106430215.56600000 xa −=

12944.59833676600000 −

=a

12056.616632

=a

00467.51386=a

Biaya Tetap Bambu Rp 616632.056 dan Biaya variabel Rp 5983367.944

Transpotas

transpotasi

14,386,000.00 1,171,732.20 12.27754943

Bulan Biaya ( Y ) Per kg Produksi ( X ) XY XX

Januari 845149.2695 12.27754943 68,429.72 57833327870 4682626579

Febuari 1127561.604 12.27754943 91,024.81 1.02636E+11 8285516036

Maret 1270583.636 12.27754943 102,673.88 1.30456E+11 10541925634

Aprel 1274899.441 12.27754943 103,025.40 1.31347E+11 10614233045

Mei 1404889.132 12.27754943 114,020.24 1.60186E+11 13000615130

Juni 1467334.441 12.27754943 120,328.12 1.76562E+11 14478856463

Juli 1662309.548 12.27754943 139,466.57 2.31837E+11 19450924148

Agustus 1105298.264 12.27754943 89,618.72 99055415638 8031514974

September 847391.9775 12.27754943 68,205.14 57796488460 4651941122

Oktober 1182383.841 12.27754943 95,897.30 1.13387E+11 9196292147

November 756639.5243 12.27754943 60,813.40 46013822047 3698269620

Desember 1441559.322 12.27754943 118,228.75 1.70434E+11 13978037327

14386000 1,171,732.05 1.47754E+12 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

XXn

YXXYnb

∑∑∑ ∑∑−

−=

Page 146: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

128

( ) ( )( ) ( )205.11717321120611.112

1438600005.11717321247754.112−+

−+=

ExxExb

1237296.11244733.11368565.11377305.1

+−++−+

=EEEEb

67437302969117398.8 +

=Eb

75129995.11=b

( )n

XxbYa ∑ ∑−=

( )12

05.117173275129995.1114386000 xa −=

1278.1376937414386000 −

=a

122194.616625

=a

43495.51385=a

Biaya Tetap untuk transportasi Rp 616525,2194 dan Biaya Variabel Rp 13769374,78

Page 147: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

129

Pemeliharaan mesin dan gedung

61,945,000.00 1,171,732.05

Bulan Biaya ( Y ) Per kg Produksi ( X ) XY XX

Januari 3667879.3 52.86618216 68,429.72 2.50992E+11 4682626579

Febuari 4912481.71 52.86618216 91,024.81 4.47158E+11 8285516036

Maret 5528368.03 52.86618216 102,673.88 5.67619E+11 10541925634

Aprel 5546952.9 52.86618216 103,025.40 5.71477E+11 10614233045

Mei 6078250.09 52.86618216 114,020.24 6.93044E+11 13000615130

Juni 6231747.7 52.86618216 120,328.12 7.49854E+11 14478856463

Juli 6899124.07 52.86618216 139,466.57 9.62197E+11 19450924148

Agustus 4788141.73 52.86618216 89,618.72 4.29107E+11 8031514974

September 3706005.75 52.86618216 68,205.14 2.52769E+11 4651941122

Oktober 5120090.25 52.86618216 95,897.30 4.91003E+11 9196292147

November 3315204.46 52.86618216 60,813.40 2.01609E+11 3698269620

Desember 6150754.01 52.86618216 118,228.75 7.27196E+11 13978037327

61,945,000.00 1,171,732.05 6.34402E+12 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

XXn

YXXYnb

∑∑∑ ∑∑−

−=

( ) ( )( ) ( )205.11717321120611.112

6194500005.11717321234402.612−+

−+=

ExxExb

1237296.11244733.11325829.71361283.7

+−++−+

=EEEEb

674373029691254535.3 +

=Eb

66983298.47=b

( )n

XbYa ∑ ∑−=

.

Page 148: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

130

( )12

05.117173266983298.4761945000 xa −=

1212.5585627161945000 −

=a

12879.6088728

=a

0733.507394=a

Biaya Tetap untuk Pemeliharaan Mesin dan Gedung Rp 6088728,879 dan Biaya variabel Rp 55856271,12

listrik

557,945,662.87 1,171,732.20 476.1716567

Bulan Biaya (Y ) Per kg Produksi( X ) XY XX

Januari 33084293.14 476.1716567 68,429.72 2.26395E+12 4682626579

Febuari 44343434.58 476.1716567 91,024.81 4.03635E+12 8285516036

Maret 49890391.54 476.1716567 102,673.88 5.12244E+12 10541925634

Aprel 50057775.4 476.1716567 103,025.40 5.15722E+12 10614233045

Mei 54793206.58 476.1716567 114,020.24 6.24753E+12 13000615130

Juni 56296840.25 476.1716567 120,328.12 6.77409E+12 14478856463

Juli 61610099.07 476.1716567 139,466.57 8.59255E+12 19450924148

Agustus 43073894.37 476.1716567 89,618.72 3.86023E+12 8031514974

September 33477354.51 476.1716567 68,205.14 2.28333E+12 4651941122

Oktober 46063576.21 476.1716567 95,897.30 4.41737E+12 9196292147

November 29957617.43 476.1716567 60,813.40 1.82182E+12 3698269620

Desember 55297179.76 476.1716567 118,228.75 6.53772E+12 13978037327

557945662.8 1,171,732.05 5.71146E+13 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

XXn

YXXYnb

∑∑∑ ∑∑−

−=

( ) ( )( ) ( )205,11717321120611,112

8,55794566205,11717321371146,512−+

−+=

ExxExb

Page 149: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

131

1237296,11244733,11453763,61485375,6

+−++−+

=EEEEb

674373029691316125,3 +

=Eb

0532224,425=b

( )n

XbYa ∑ ∑−=

.

( )12

05,11717320532224,4258,557945662 xa −=

125,4980484858,557945662 −

=a

1228,5987177

=a

44,4991431=a

Biaya Tetap untuk listrik Rp 59897177,28 dan Biaya Variabel Rp 498048485,5

kayu bakar

Bulan Biaya Rp ( Y ) Per kg Produksi kg ( X ) XY XX Januari 866530.17 12.58820223 68,429.72 59296416905 4682626579Febuari 1151002.36 12.58820223 91,024.81 1.0477E+11 8285516036Maret 1302664.15 12.58820223 102,673.88 1.3375E+11 10541925634Aprel 1307089.79 12.58820223 103,025.40 1.34663E+11 10614233045Mei 1440514.82 12.58820223 114,020.24 1.64248E+11 13000615130Juni 1504931.03 12.58820223 120,328.12 1.81086E+11 14478856463Juli 1705886 12.58820223 139,466.57 2.37914E+11 19450924148Agustus 1133299.69 12.58820223 89,618.72 1.01565E+11 8031514974September 868702.71 12.58820223 68,205.14 59249989954 4651941122

Page 150: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

132

Oktober 1212347 12.58820223 95,897.30 1.16261E+11 9196292147November 775640.71 12.58820223 60,813.40 47169348754 3698269620Desember 1478499.96 12.58820223 118,228.75 1.74801E+11 13978037327 14750000 1,171,732.05 1.51477E+12 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

XXn

YXXYnb

∑∑∑ ∑∑−

−=

( ) ( )( ) ( )205.11717321120611.112

1475000005.11717321251477.112−+

−+=

ExxExb

1237296.11244733.1137283.11381773.1+−+

+−=

EEEEb

674373029691194227.8 +

=Eb

b = 02353434.12

( )n

XbYa ∑ ∑−=

.

( )12

05,117173202353434,1214750000 xa −=

1254,1408836014750000 −

=a

124595,661639

=a

62163,55136=a

Page 151: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

133

Biaya Tetap untuk kayu bakar Rp 661639,4595 dan Biaya Variabel Rp 14088360,54

Air

Bulan Biaya (Y) Per kg Produksi (X)

XY XX

Januari 718037.68 10.41501392 68,429.72 49135117392 4682626579 Febuari 958478.52 10.41501392 91,024.81 87245325172 8285516036 Maret 1079861.83 10.41501392 102,673.88 1.10874E+11 10541925634April 1083524.67 10.41501392 103,025.40 1.11631E+11 10614233045Mei 1193090.9 10.41501392 114,020.24 1.36037E+11 13000615130Juni 1243819.01 10.41501392 120,328.12 1.49666E+11 14478856463Juli 1397399.3 10.41501392 139,466.57 1.9489E+11 19450924148Agustus 938827.06 10.41501392 89,618.72 84136479419 8031514974 September 720697.56 10.41501392 68,205.14 49155277977 4651941122 Oktober 1004249.87 10.41501392 95,897.30 96304851058 9196292147 November 643675.63 10.41501392 60,813.40 39144103557 3698269620 Desember 1221943.58 10.41501392 118,228.75 1.44469E+11 13978037327 1220360.61 1,171,732.05 1.25269E+12 1.20611E+11

( ) ( )( ) ( )22.

..

∑∑∑ ∑∑−

−=

XXn

YXXYnb

( ) ( )( ) ( )205.11717321120611.112

61.122036005.11717321225269.112−+

−+=

ExxExb

( ) ( )( ) ( )373029696.11244733.1

1342994.11350323.1−+

+−+=

EEEb

674373029691132895.7 +

=Eb

854314058.9=b

Page 152: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

134

( )n

XbYa ∑ ∑−=

.

( )12

05.1171732854314058.961.12203605 xa −=

1261.1154691561.12203605 −

=a

12656990

=a

16667.54749=a

Biaya Tetap untuk air Rp 656990 dan Biaya Variabel untuk air Rp 11546615.61

Page 153: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

135

Page 154: ANGGARAN BIAYA PRODUKSI - USD

136