Upload
gultom-devy-boru-panggoaran
View
70
Download
7
Embed Size (px)
ANTENATAL CARE
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Obstetri Fisiologi
Disusun Oleh :
1. Devi Gultom 0442281100012. Gina mas oktavialdi 0442281100043. Ika faika 0442281100064. Lilis sinurat 0442281100075. Nurhasanah 0442281100086. Putri siti nurhayati 0442281100107. Suci Endah P 0442281100128. Tari indriastika 044228110013
Akademi Kebidanan Bandung
Yayasan Ciara Putri
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat kami untuk melengkapi tugas Mata Kuliah OBSTETRI
FISIOLOGI,selain itu makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan
memahami secara jelas mengenai Antenatal Care.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak.Ucapan terimakasih
kepada :
1. Dr.Herman SpOG selaku dosen mata kulih Obstetri Fisiologi
2. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
Demikian makalah ini kami susun,semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.Saran dan kritik yang dapat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Bandung, 15 Oktober 2012
Penulis
OBSTETRI FISIOLOGI i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................................2
1.3 Metode Penulisan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Antenatal Care.....................................................................................................3
2.2 Tujuan antepartum care terhadap ibu.....................................................................................4
2.3 Tujuan terhadap anak.............................................................................................................5
2.4 Dieet dalam kehamilan..........................................................................................................5
2.5 Hygiene Umum dalam Kehamilan.........................................................................................7
2.6 Psychoprofilaksis Obstetris (Persalinan Tanpa Nyeri).........................................................11
2.7 Pemeriksaan Kehamilan.......................................................................................................11
2.7.1 Tanda-tanda mulainya persalinan.................................................................................13
2.7.2 Keluhan-keluhan yang sering didapatkan pada wanita hamil.......................................13
2.8 Jadwal Kunjungan ANC.....................................................................................................16
2.8.1 Kunjungan Trimester I ( sebelum minggu ke 14).........................................................16
2.9 Konsep Pemeriksaan ANC..................................................................................................17
2.9.1 Anamnesis...................................................................................................................17
2.9.2 Pemeriksaan Fisik........................................................................................................17
2.9.3 Status obstetricus.........................................................................................................18
2.9.4 Pemeriksaan palpasi Leopold.......................................................................................18
2.9.5 Pemeriksaan Vagina.....................................................................................................20
2.10 Pemeriksaan Lanjutan.........................................................................................................20
2.11 Nasehat Untuk Perawatan Umum....................................................................................21
2.12 Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney............................................................22
BAB III................................................................................................................................................24
PENUTUP...........................................................................................................................................24
OBSTETRI FISIOLOGI ii
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................24
3.2 Saran....................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................25
OBSTETRI FISIOLOGI iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk
menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-
risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap
kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Bidan telah diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan
ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan
asuhan anak.
OBSTETRI FISIOLOGI 1
Bidan mempunyai perilaku-perilaku profesional antara lain :
1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan
strategis dan pengendalian infeksi.
5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan
kebidanan.
6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu
agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang
semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Obstetri Fisiologi, dan untuk
mengetahui Antenatal Care.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan dengan mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan
pembahasan makalah ini.
OBSTETRI FISIOLOGI 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antenatal Care
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (pada beberapa kepustakaan
disebut sebagai Prenatal Care). Antepartum care adalah perawatan sebelum anak lahir
yang lebih ditujukan kepada keadaan ibu dalam kehamilan.Prenatal care adalah
perawatan sebelum anak lahir yang lebih ditujukan kepada keadaan anak dalam
kehamilan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan)
untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan
antenatal yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur
tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet
besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan tengok/periksa ibu hamil dari ujung
rambut ke ujung kaki, tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan.
Pemeriksaan ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala
nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
(Manuaba, 1998).
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis baik secara fisik, sistem-
sistem dalam tubuh maupun perubahan psikologis. Pada umumnya, kehamilan
berkembang secara normal namun kadangkala tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah atau tidak dalam kehamilannya.
Pemeriksaan ANC merupakan cara yang penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi dini komplikasi-komplikasi yang akan
terjadi.
OBSTETRI FISIOLOGI 3
Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinanlah yang
terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh diibaratkan
dengan pertandingan olahraga. Prestasi pertandingan tidak ditentukan oleh daya upaya
waktu pertandingan saja,tetapi jauh sebelumnya ialah : sangat tergantung pada
persiapan fisik maupun mental sebelum pertandingan.
Persalinanpun meminta faal yang optimal dari alat kandungan wanita,maka
sudah jelas bahwa diperlukan persiapan fisik dan mental sebelum persalinan.Malahan
wanita yang hamil bukan saja memerlukan kesehatan yang optimal menjelan
persalinan,tetapi sejak hamil ia harus sesehat-sehatnya karena keadaan ibu sangat
mempengaruhi pertumbuhan anak yang dikandungnya.Maka jelaslah bahwa wanita
itu harus segera memeriksakan diri sejak ia merasa diri hamil.Perawatan fisik dan
mental sebelum persalinan,ialah pada masa kehamilan,disebut antepartum care.
Antepartum care bersifat preventive care dan tujuannya ialah mencegah hal-hal yang
kurag baik bagi ibu maupun anak.
a) Antepartum care berarti perawatan sebelum anak lahir,jadi perwatan dalam kehamilan
dan lebih ditujukan kepada keadaan ibu
b) Prenatal care yang berarti perawatan sebelum anak lahir,jadi perawatan yang terutama
ditujukan terhadap anak dalam kehamilan dan dalam kala I dan kala II dari persalinan.
Dalam praktek tidak dibeda-bedakan antara kedua istilah. Telah diterangkan bahwa
antepartum care ditujukan terhadap ibu dan terhadap anak.
2.2 Tujuan antepartum care terhadap ibu
1. Untuk mengurangi penyulit-penyulit masa antepartum
2. Untuk memertahankan kesehatan jasmaniah maupun rohaniah dari ibu
3. Suapaya persalinan dapat berlangsung dengan aman.
4. Supaya ibu seshat-sehatnya postpartum
5. Supaya ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin.
OBSTETRI FISIOLOGI 4
2.3 Tujuan terhadap anak
1. Mengurangi prematuritas,kelahiran mati dan kematian neonatal
2. Kesehatan yang optimal dari bayi
Antepartum care hanya dapat berhasil dengan baik kalau menjadi usaha bersama dari
dokter maupun pasien.
2.4 Dieet dalam kehamilan
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar kehamilan karena
dipergunakan :
1. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
2. Untuk tumbuhnya janin
3. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
4. Guna mengadakan cadangan untuk masa lactatio
Yang diperlukan ialah :
Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori 2.500 2.500 3.000
Protein (g) 60 85 100
Calcium (g) 0,8 1,5 2
Ferrum (mg) 12 15 15
Vit. A (satuan
internas)
5.000 6.000 8.000
Vit. B (mg) 1,5 1,8 2,3
Vit. C (mg) 70 100 150
Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3
As nicotin (mg) 15 18 23
Vit. D (S.I.) + 400-800 400-800
Zat putih telur,zat tepung,zat lemak,garam-garam terutama gara
dapur,fosfor ,besi,vitamin-vitamin dan air.
OBSTETRI FISIOLOGI 5
Kebutuhan beberapa zat yang penting pada wanita yang belum hamil, yang hamil dan
yang menyusukan anaknya :
Perhatikan
kita harus terutama ditujukan terhadap kwalitas dari pada kwantitas. Pada
umumnya jumlah kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah malahan kalau berat
badan pasien terlalu naik harus dikurangi. Memang pada kehamilan yang tua
metabolism bertambah tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang berkurang.
Penambahan berat dalam kehamilan kira-kira 10-12 kg. Selama seluruh kehamilan.
Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita yang gemuk
penambahan berat badan tidak usah seperti tersebut di atas tanpa mengganggu
pertumbuhan anak.
Pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang dapat dipakai
sebagai tanda gangguan pertumbuhan anak dalam rahim. Pertambhan berat badan
yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau retensi air yang
berlebihan.
A. Protein
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah seperti dapat dilihat pada table di atas.
Sebabnya ialah karena banyka protein dibutuhkan, karena metabolism bertambah,
untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan kelenjar buah dada dan
untuk penambahan volume darah.
B. Garam
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca. P dan Fe. Fe yang terdapat dalam makanan
tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe; jadi dalam kehamilan perlu diberi
tambahan Fe misalnya sebagai sulfas ferrosus 3 x 200 mg. Ca dan P dipergunakan
untuk pembuatan tulang-tulang janin. Fe untuk pembuatan Hb janin.
C. Vitamin
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan bawaan
dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti,tetapi bagaimana vitamin
perlu untuk mencapai kesehatan yang optimal.
OBSTETRI FISIOLOGI 6
1. Vitamin A misalnya diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap infeksi.
2. Vitamin B complex terdiri dari Vit. B1 (thiamin),riboflavin,as. Nicotin dan vit. B6
atau pyridoxin. Vit. B1 adalah vitamin anti neuritis. As. Nicotin bersifat anti
pellagra,sedangkan kekurangan Riboflavin ( Vit. B2 )diantaranya menyebabkan
cheilosis.Ada kemungkinan bahwa kekurangan Vit. B complex dapat menyebabkan
perdarahan pada bayi,menambah kemungkinan perdarahan postpartum dan atrofi dari
ovaria.
3. Vit. C selain mencegah scorbut,penting sekali untuk pertumbuhan janin.
4. Vit. D bersifat anti rachitis.
Vitamin ini terutama penting didaerah yang kurang sinar matahari.
5. Vit. E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embryo.
D. Air
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari. Air
menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan ginjal.
2.5 Hygiene Umum dalam Kehamilan
1. Pekerjaan dan gerak badan :
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaannya sehari-hari
dirumah,dikantor,ataupun dipabrik asal bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah
hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat.
Di indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selama tiga bulan ialah 1,5 bulan
sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya. Tidak ada gunanya lagi bagi wanita hamil
untuk berbaring terus menerus seperti orang sakit,hal ini malahan merugikan,karena
istirahat yang lama melemahkan otot,memberi waktu untuk pikiran yang bukan-
bukan.
Memang kesibukan adalah obat yang terbaik untuk memelihara kesehatan
jiwa. Gerakan badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya dicari udara segar
dan sinar matahari pada pagi hari. Mengangkat barang-barang yang berat tidak baik
dan pergerakan sekonyong-konyong harus dihindari. Istirahat yang diperlukan ialah 8
jam malam hari dan 1 jam siang hari,walaupun tidak dapat tidur baiknya berbaring
saja untuk istirahat.
OBSTETRI FISIOLOGI 7
2. Kebersihan badan :
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi,karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman. Pemeliharaan buah dada juga
penting,puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan
dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk
diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Perawatan gigi
perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang
sempurna. Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan
nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
3. Pakaian :
Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai tidak
boleh menekan badan. Pakaian yang menekan menyebabkan bendungan vena dan
mempercepat timbulnya varices. Karena wanita hamil lebih sukar mempertahankan
keseimbangn badannya,maka dianjurkan pemakaian sepatu atau selop dengan hak
yang rendah,lagi pula hak yang rendah,lagi pula hak yang tinggi dapat menimbulkan
nyeri pinggang.
4. buang air besar
Pada wanita hamil mungkin terjadi Obstipasi kareana :
a. Kurang gerak badan
b. Peristaltic usus kurang karena pengaruh hormone.
c. Tekanan pada rectum oleh kepala.
Karena pada obstipasi panggul terisi dengan usus yasng penuh feses selain itu
daripada oleh rahim yang membesar, maka hal tersebut menimbulkan bendungan di
dalam panggul.Bendungan ini menimbulkan timbulnya haemorrhoid dan pyelitis.
Usaha untuk melancarkan buang air besar ialah : Banyak minum , gerak badan yang
cukup, makanan yang banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
Kalau perlu boleh dibantu dengan paraffinum liquidum 2x1 sendok sehari.
OBSTETRI FISIOLOGI 8
5. Coitus
Pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya dinasihatkan supaya jangan melakukan
coitus pada hamil muda. Coitus pada hamil muda harus dilakukan dengan hati-hati.
Persetubuhan pada akhir kehamilan juga lebih baik ditinggalkan, karena kadang-
kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas dan dapat memecahkan
ketuban pada multipara. Disamping itu mani mengandung pula prostaglandin yang
dapat menimbulkan kontraksi uterus.
6. Aspek jiwa dalam kehamilan dan persalinan
Selain dari pada memperhatikan kedaan fisik, juga kesehatan mental harus kita
perhatikan. Sewaktu mempelajari kesehatan ibu, baiknya kita perhatikan juga
keadaan jiwa ibu, orang-orang sekitarnya dan sikapnya ibu terhadap kehamilan dan
persalinan.
Masa kehamilan hendaknya merupakan masa bahagia menanti kedatangan anak yang
sangat diinginkan.
Pengertian terhadap keadaan calon ibu dan keluarga terutama dari suami sangat
diperlukan.
Begitu pula selama antepartum care hendaknya terjalin hubungan batin yang erat
antara calon ibu dan dokter supaya ibu dapat mencurahkan isi hatinya.
Dua persoalan yang paling sering kita jumpai dalam bidang ilmu jiwa pada wanita
yang hamil : perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilan.
1. Perasaan takut ini antara lain ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan perubahan
besar pada badan ibu yang kurang dimengerti hingga dianggap misterius dan
menggelisahkan misalnya : Perut membesar, terasa pergerakan-pergerakan dalam
perut, timbulnya hiperpigmentasi, striae, colostrums, dll.
Disamping itu calon ibu sering mendengar cerita-cerita yang bukan-bukan mengenai
bahaya kehamilan atau persalinan dari orang-orang sekitarnya.
Perasaan takut ini tentu terutama timbul pada primigravida atau multigravida yang
mengalami penyulit pada kehamilan atau persalinan yang lampau.
OBSTETRI FISIOLOGI 9
Ketakutan terhadap kehamilan dan persalinan adalah reaksi yang fisiologis,
kebanyakan orang gelisah menghadapsi persalinan, tugas kita bukan untuk
menghilangkan takut, tapi membantu ibu mengatasinya.takut dalam kehamilan dan
persalinan dapat menjelma sebagai hyperemesis, kurang tidur, his berlebihan nyerinya
sampai dapat menimbulkan spasmus otot-oto yang mungkin menyukarkan persalinan.
2. Persoalan yang kedua yang sering kita hadapi ialah:
Penolakan dari anak yang dikandung oleh ibunya misalnya karena ibunya tidak kawin
atau karena anak sudah banyak sehingga anak yang baru memberatkan ekonomi
rumah tangga.
Hal tersebut dapat menimbulkan usaha ke arah abortus provocatus yang mungkin
membahayakan jiwa ibu, dapat juga terjadi hyperemesis dan persalinan dapat
dirasakan sebagai penderitaan. Juga dapat mempengaruhi hubungan antara ibu dan
anak setelah partus.
Untuk mengobati perasaan takut ada perlunya ibu diberi penerangan mengenai
fisiologi kehamilan persalinan dan nifas, supaya dapat mengerti perubahan-perubahan
yang terjadi dalam badannya dan supaya tidak dipengaruhi oleh ceritera-ceritera yang
bukan-bukan.Juga lingkungan rumah sakit yang asing bagi calon ibu dapat menambah
perasaan takut dan ada baiknya kalau calon ibu diberi orientasi dan melihat dulu
bagian kebidanan sebelum ia masuk untuk bersalin.Jadi faktor-faktor yang negatif
ialah penolakan kehamilan, ketidaktahuan, ceritera-ceritera yang menakutkan dan
kepercayaan akan takhayul.
Hal-hal yang dapat membantu mengatasi persoalan jiwa ialah:
Keinginan mempunyai anak, kasih sayang antara suami isteri, agama dan penerangan
dan pengertian dari bidan atau dokter.Dalam menghadapi penderita dengan persoalan-
persoalan jiwa, maka kita harus pandai mendengrkan dengan sabar agar pasien dapat
mencurahkan isi hatinya, harus menaruh pengertian terhadap persoalan yang
dikemukakan dan akhirnya harus pandai memimpin pasien keluar dari kesukaran-
kesukarannya.Akhirnya harus dikemukakan bahwa kesibukan merupakan salah satu
dasar dari kesehatan jiwa, maka wanita hamil tidak dibenarkan terlalu banyak istirahat
hingga banyak waktu untuk melamun.
OBSTETRI FISIOLOGI 10
2.6 Psychoprofilaksis Obstetris (Persalinan Tanpa Nyeri)
Kecemasan dan ketakutan dapat merusak keseimbagana persyarafan (mental) dan
dapat meninggikan persepsi perasaan nyeri. Tujuan dari Psychoprofilaksis ialah
memperkuat aktifitas dari cortex penderita supaya ia lebih sadar akan keadaannya dan
dapat mengontrol secara aktif dan sadar akan keadaannya dan sadar akan peristiwa
yang menyangkut dirinya dalam kehamilan.
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita:
Pikiran sehari-hari mengenai keluarga, keuangan, perumahan, dan pekerjaan dapat
menimbulkan depresi dan perlu ditanggulangi.
2. Pendidikan dan latihan:
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan dan ketakutan sering ditimbulkan oleh ceritera-ceritera yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan , pengalaman yang merugikan pada persalianan
yang lalu atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan.
b. Memperkuat pengaruh yang positif, ialah kebahagian akan mempunyai anak yang
diinginkan dan dinantikan.
c. Latihan-latihan fisik berupa senam hamil untuk memperkuat otot-otot dan
merangsang peredaran darah.
Disamping itu diberikan latihan relaksasi, mengejan dan bernafas.
3. adaptasi pada lingkungan tempat bersalin.
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruangan bersalin,
alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
2.7 Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera seorang
wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan mempunyai waktu yang cukup
banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang
memuaskan.
OBSTETRI FISIOLOGI 11
Pada umunya pemeriksaan kehamilan dilakukan :
1 x sebulan sampai dengan bulan ke VI
2 x sebulan dari bulan ke VI sampai dengan bulan ke XI.
1 x seminggu pada bulan terakhir
Karena penyulit kehamilan seperti toxaemia gravidarum, pendarahan antepartum,
kelainan letak baru timbul atau baru mempunyai arti pada triwulan terakhir dan
bertambah besar kemungkinan terjadinya menjelang akhir kehamilan, maka sudah
jelas bahwa pengawasan setelah bulan ke-VI harus diperketat. Aturan pemeriksaan
tersebut diatas tentu hanya berlaku kalau segala normal.
Jika terdapat kelainan maka frekwensi pemeriksaan disesuaikan menurut kebutuhan
pasien masing-masing. Misalnya kalau wanita hamil banyak muntah pada hamil muda
maka ia tidak dipesan kembali setelah 1 bulan, tetapi mungkin sekali seminggu atau
sekali 2 minggu.
Begitu pula halnya kalau terdapat tanda-tanda toxaemia gravidarum yang ringan pada
triwulan terakhir, maka kita harus lebih sering melihat pasien dari pada menurut
aturan yang umum. Sebaliknya kalau pasien jauh rumahnya dan harus menempuh
jalan-jalan yang buruk, maka tidak ada salahnya untuk mendatangkannya lebih jarang,
karena mungkin perjalanan ini menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.
Pada pemeriksaan ulang ditanyakan tentang gejala-gejala yang baru timbul
misalnya : oedema, obstipasi, pendarahan, sakit kepala, dll
Selain dari pada pemeriksaan perut, penimbangan berat badan, pengukuran tensi dan
pemeriksaan kencing atas protein harus dilakukan setiap kunjungan dan Hb ditentukan
sekali 3 bulan.
Penerangan mengenai hygiene dalam kehamilan seperti diet, istirahat, gerak badan,
pakaian dilanjutkan. Ada baiknya pasien diberitahukan kalau keadaanya normal, tidak
ada kelainan apa-apa karena ini akan menenangkan jiwanya.
OBSTETRI FISIOLOGI 12
Tetapi sebaliknya secara bijaksana ia diajarkan mengenai tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan seperti :
- Pendarahan dari kemaluan
- Oedema dari muka atau jari }tanda-tanda preeklamsi
- Sakit kepala yang keras
- Penglihatan yang kabur
- Nyeri perut
- Muntah-muntah yang keras
- Demam
- Keluarnya cairan sekonyong-konyong dari vagina
Kalau salah satu gejala diatas timbul, maka pasien harus segera memeriksakan diri.
2.7.1 Tanda-tanda mulainya persalinan
- His yang teraktur dan makin sering timbulnya, disertai nyeri yang mulai di pinggang
dan menjalar ke perut.
- Kalau dibawa jalan maka nyeri ini lebih sering timbul
- Keluarnya lendir berdarah dari kemaluan
- Keluarnya cairan banyak dari kemaluan
2.7.2 Keluhan-keluhan yang sering didapatkan pada wanita hamil
1. Mual dan muntah
Biasanya timbul pada bulan ke-II dan hilang setelah bulan ke-III lewat. Mual dan
muntah ini terutama timbul pada pagi hari ialah waktu perut kosong (morning
sckness). Pengobatannya ialah :
a) Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh sebelum bangun dari tempat tidur.
b) Maka harus dalam porsi yang kecil-kecil tetapi sering, misalnya 5 x sehari.
c) Dapat juga diberikan vit.B complex, vit. C dan sedativa
OBSTETRI FISIOLOGI 13
2. Sakit pinggang
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan yang lanjut,
kerena titik berat badan pindah kedepan disebabkan perut yang membesar.
Ini diimbangi dengan lordose yang berlebih dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
dari otot-otot pinggang.
Nyeri semacam ini dapat diringankan dengan analgetica.
Sebagian disebabkan karena melonggarnya sendi-sendi panggul seperti symphysis
dan articulatio sacroiliaca atas pengaruh hormon-hormon kehamilan.
Dengan istirahat atau pakaian korset maka keluhan dapat berkurang.
3. Varices
Timbulnya verices dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama dan usia.
Dalam kehamilan ditambah faktor hormonal (progesteron) dan bendungan dalam
panggul.
Wanita yang ada varices tidak boleh memakai pakaian yang sempit atau menekan dan
tak boleh lama berkerja sambil berdiri.
Waktu istirahat, kaki hendaknya ditinggikan. Ada juga baiknya mempergunakan kaos
kaki panjang dari elastis.
4. Haemorrhoid (bawasir)
Bawasir ialah pelebaran vena-vena dari anus, jadi tidak ada bedanya dengan varices.
Bawasir dapat bertambah besar dalam kehamilan karena ada bendungan darah
didalam rongga panggul.
Defekasi yang teratur penting untuk mengurangkan bendungan dalam panggul.
Kalau perlu diberi suppositaria haemorrhoidales.
Haemorrhoid yang menyebabkan perdarahan banyak, harus dioperasi.
5. Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar menentukan sebabnya.
Pada pertengahan kehamilan hilang atau berkurang dengan sendirinya.
Sakit kepala pada triwulan terakhir dapat merupakan gejala preeklamsi yang berat.
OBSTETRI FISIOLOGI 14
6. Oedema
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah.
Harus segera diperiksa apakah tidak disebabkan oleh toxaemia gravidarum.
Kalau disebabkan oleh tekanan dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul,
maka hilang dengan istirahat, jadi nyata pada malam hari dan hilang pada pagi hari.
Baiknya kaki ditinggikan kalau tidur.
7. Sesak nafas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak diafragma ke atas.
Kalau tidur dengan batal yang tinggi, sesak kurang.
8. Flour albus (darah ptih, keputihan)
Pada umumnya cairan didalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa
sebab-sebab yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
Kalau flour sangat banyak menyebabkan perasaan gatal atau eczema sekitar kemaluan
maka harus dicari apakah tidak disebabkan oleh gonococcus, trichomonas vaginalis
atau candida albicans.
Gonococcus menyebabkan floura seperti nanah, trichomonas vaginalis menyebabkan
flour yang putih berbuih, sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan
gumpalan putih atau kuning dan menyebabkan gatal yang sangat.
Terapi ditunjukan terhadap penyakit
OBSTETRI FISIOLOGI 15
2.8 Jadwal Kunjungan ANC
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan
diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4x selama kehamilan, yaitu :
· 1x kunjungan pada triwulan pertama ( sebelum 14 minggu)
· 1 x kunjungan pada triwulan kedua (antara 14-28 minggu)
· 2 x kunjungan pada triwulan ketiga ( antara 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36)
2.8.1 Kunjungan Trimester I ( sebelum minggu ke 14)
Informasi penting yang diberikan adalah :
Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktek tradisional yang merugikan
Melalui persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, dan kebersihan, istirahat)
2.8.2 Kunjungan Trimester II ( Sebelum minggu ke 28)
Informasi penting yang diberikan adalah sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus
mengenai preeklamsia. Oleh karena itu pemeriksaan tekanan darah, protein urin dan pemantauan
terhadap oedem perlu dilakukan. Penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan juga perlu
dijelaskan kepada pasien
.
2.8.3 Kunjungan Trimester III (Setelah 36 Minggu)
Informasi yang diberikan sama seperti diatas ditambah palpasi deteksi letak janin yang tidak normal
atau kondisi lain yang memerlukan penanganan khusus.
OBSTETRI FISIOLOGI 16
2.9 Konsep Pemeriksaan ANC
2.9.1 Anamnesis
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan.
Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja,
apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi.
Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk
kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini,
persalinan preterm, abortus. Keluhan utama sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah
semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.
Riwayat kehamilan sekarang/riwayat penyakit sekarang, ada/tidaknya gejala dan tanda
kehamilan.
Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari.
Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat
persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7, b-3, x+1mg) untuk siklus 28 + x hari.
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah,
berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial
pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan/masalah dari sistem organ lain, baik yang
berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.
2.9.2 Pemeriksaan Fisik
Status generalis / pemeriksaan umum
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi. Tanda vital (tekanan darah, nadi,
suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.
Kepala: ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypertensive / tension
headache nyeri suboksipital berdenyut). Mata: konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigi-geligi. Paru / jantung /
abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum. Ekstremitas diperiksa terhadap edema,
pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk
panggul). Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi masalah
dan direncanakan penatalaksanaannya.
OBSTETRI FISIOLOGI 17
2.9.3 Status obstetricus
Inspeksi: membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen
mungkin belum nyata).
Palpasi: tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi
bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar,
tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri
dengan tepi atas simfisis os pubis).
2.9.4 Pemeriksaan palpasi Leopold
Leopold I
Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan
kedua telapak tangan.
Leopold II
Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala
pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin
bagian keras bulat (kepala) janin.
Leopold III
Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (diatas simfisis)
sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Leopold IV
Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki
pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah
bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas panggul (biasanya
dinyatakan dengan satuan x/5)
Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun
kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan
berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu: tinggi fundus (cm) -
(12/13/14)) x 155 gram.
OBSTETRI FISIOLOGI 18
Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan di
daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,
kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit.
Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin dihitung
seluruhnya selama satu menit.
Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit.
Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban/stress pada janin
(fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban/stress
pada janin (fetal distress/gawat janin).
Genitalia eksterna
Inspeksi luar: keadaan vulva/uretra, ada tidaknya tanda radang, luka/ perdarahan,
discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk
inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in speculo): Labia
dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan
ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina diputar 90°c sehingga
horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna),
keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan
dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum
ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina.
Genitalia interna
Palpasi: colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan
konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak
kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
OBSTETRI FISIOLOGI 19
2.9.5 Pemeriksaan Vagina
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik
untuk memperkirakan ada/ tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. Perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan
adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya
boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan fornices dengan
sangat hati-hati).
2. Ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).Pemeriksaan dalam (vaginal touche) seringkali tidak dilakukan pada
kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam
yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan
pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik
untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada
usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir
masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
2.10 Pemeriksaan Lanjutan
Jadwal kunjungan Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-
36 minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali).Pada
kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion
dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).
Laboratorium
Jika terdapat kelainan, ditatalaksana dan diperiksa ulang terus sampai mencapai
normal. Jika sejak awal laboratorium rutin dalam batas normal, diulang kembali pada
kehamilan 32-34 minggu. Periksa juga infeksi TORC (Toxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV). Periksa gula darah pada kunjungan pertama, bila
normal, periksa ulang pada kunjungan minggu ke 26-28, untuk deteksi dini diabetes
OBSTETRI FISIOLOGI 20
mellitus gestasional. Lain-lain
Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3),jika diperlukan untuk perhitungan jalan lahir.
Pada trimester 3 akhir, pembentukan dan pematangan organ janin sudah hampir
selesai, sehingga kemungkinan mutasi/karsinogen jauh lebih kecil dibandingkan pada
trimester pertama/kedua. Tetap harus digunakan dosis radiasi sekecil-kecilnya.
Ultrasonografi (USG) tidak berbahaya karena menggunakan gelombang suara.
Frekuensi yang digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5 MHz. Makin tinggi frekuensi,
resolusi yang dihasilkan makin baik tetapi penetrasi tidak dapat dalam, karena itu
harus disesuaikan dengan kebutuhan.
2.11 Nasehat Untuk Perawatan Umum
Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15
menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak di-tinggikan. Jika tingkat
aktifitas berat, dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat harus cukup. Olahraga dapat
ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi 140 kali per
menit.
Jika ada gangguan/keluhan yang mencurigakan dapat membahayakan (misalnya,
perdarahan pervaginam), aktifitas fisik harus dihentikan. Hindari pekerjaan yang
membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi/ bahan kimia,
terutama pada usia kehamilan muda.
Imunisasi
Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi.
Perilaku kesehatan
Mandi dan cara berpakaian Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun
khusus/antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora
normal vagina.
Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan emboli
udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang
memungkinkan pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.
Perawatan mammae dan abdomen Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla
ditarik manual dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu
OBSTETRI FISIOLOGI 21
dikuatirkan berlebihan.
Aktivitas seksual
Sanggama/coitus Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar
cairan dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus
sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu, di mana
diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik.
Beberapa kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu
terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari trauma yang berlebihan pada
daerah serviks/ uterus. Pada beberapa keadaan seperti kontraksi / tanda-tanda
persalinan awal, keluar cairan pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan
pervaginam, abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan- kembar, penyakit
menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.
2.12 Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney
Cara pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi keadaan pasien dengan 7 langkah
Varney adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : Pengumpulan data dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan
kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan onsultasi.
Langkah 2 : Interpretasi data
Mengidentifikasikan secara benar diagnose, masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan sehingga ditemukan
diagnose atau masalah yang spesifik. Adapun masalah-masalah yang sering muncul
pada kehamilan misalnya mual, muntah, sakit kepala, dll. Dalam menentukan
diagnose masalah tersebut harus dicantumkan.
Langkah 3 : Mengidentifikasikan diagnose atau masalah potensial
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan,
sambil mengamati klien. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/ masalah
OBSTETRI FISIOLOGI 22
potensial dapat terjadi abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh kembang
janin, mudah terjadi infeksi, ketuban pecah dini, dll.
Langkah 4 : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Langkah 5 : Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya.
Langkah 6 : Melaksanakan perecanaan
Rencana asuhan menyeliruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5, dilaksanakan
secara efisien dan aman Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan dan
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnose dan masalah.
OBSTETRI FISIOLOGI 23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antenal care berperan sangat penting bagi keselamatan ibu dan
janin,memimalkan risiko-risiko kehamilan,dan menekan angka kematian pasca
persalinan.
3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu
pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca
semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
OBSTETRI FISIOLOGI 24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1983. Antepartum care/prenatal care. Obstetri Fisiologi. Edisi tahun 1983.
Bandung: Eleman. P: 203-218
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.(1999).Ilmu Kandung.Jakatra :EGC.
OBSTETRI FISIOLOGI 25