26
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Definisi Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu : a. Trimester pertama selama 12 minggu b. Trimester kedua selama 15 minggu (minggu 13 hingga minggu 27) c. Trimester ketiga selama 13 minggu (minggu 28 hingga minggu 40) (Sarwono, 2009 : 213) Istilah-istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan - Gravida : wanita yang sedang hamil - Primigravida: wanita yang hamil untuk pertama kali - Para : wanita yang pernah melahirkan bayi aterm - Primipara : wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali - Multipara : wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali - Grandemultipara : wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali (Manuaba, 2010 : 166) 2.1.2 Tanda – Tanda Kehamilan Tanda tidak pasti a.Amenorea ( berhentinya menstruasi ) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi. Lama amenorea dapat dikonfirmasikan dengan memastikan HPHT dan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea dapat disebabkan oleh penyakit kronik.

Kompre Anc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

silakan dibaca, semoga bermanfaat bagi semua pembaca

Citation preview

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan2.1.1 Definisi Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu :

a. Trimester pertama selama 12 minggu

b. Trimester kedua selama 15 minggu (minggu 13 hingga minggu 27)

c. Trimester ketiga selama 13 minggu (minggu 28 hingga minggu 40)

(Sarwono, 2009 : 213)Istilah-istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan Gravida

: wanita yang sedang hamil

Primigravida: wanita yang hamil untuk pertama kali

Para

: wanita yang pernah melahirkan bayi aterm

Primipara

: wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali

Multipara

: wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali

Grandemultipara: wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali

(Manuaba, 2010 : 166)

2.1.2 Tanda Tanda Kehamilan Tanda tidak pasti

a. Amenorea ( berhentinya menstruasi )

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi. Lama amenorea dapat dikonfirmasikan dengan memastikan HPHT dan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea dapat disebabkan oleh penyakit kronik.

b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah pada pagi hari.

c. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)

Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dngan makin tuanya kehamilan.d. Syncope (pingsan)

Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala, menyebabkan iskemia susunan saraf. Sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang rame, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.

e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama akibat penurunan kecepatan basal metabolisme pada kehamilan, akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

f. Payudara tegang

Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar paudara. Menimbulkan pembesaran payudara, perasaan tegang dan nyeri selama 2 bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu serta pengeluaran kolostrum.

g. Sering miksi

Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkuurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.

h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesuliatan untuk BAB.

i. Pigmentasi kulit

Terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 mingggu. Akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Meliputi tempat-tempat sekitar pipi, sekitar leher, dinding perut, sekitar payudara, sekitar pantat dan paha atas.j. Epulis

Hipertropi papilla ginggivae atau gusi sring terjadi pada triwulan pertama.

k. Varises atau penampakan pembukuh darah vena

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pembuluh darah, terutama pada wanita yang mempunyai bakat. Dapat terjadi di sekitar genitalia eksternal, kaki dan betis, erta payudara. Varises dapat hilang setelah persalinan.Tanda kemungkinan

a. Pembesaran perut

Akibat pembesaran uterus terjadi pada bulan keempat kehamilan.

b. Tanda hegar

Adalah pelunakan dan dapat diitekannya isthmus uteri.

c. Tanda goodel (Pelunakan serviks)

Pada wanita yang tidak hamil serviks sperti ujung hidung, sedangkan pada anita hamil melubak seperti bibir.d. Tanda chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

e. Tanda piscaseckPembesaran uterus yang tidak simetris karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang terlebih dahulu.f. Kontraksi braxton hicks

Peregangan sel-sel otot uterus akibat menigkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, timbul pada kehamilan 8 minggu.

g. Teraba ballotement

Ketukan yang mendatar pada uterus menyebabkan janin bergerak pada cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tenaga pemeriksa.

h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

Untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon mulai di deteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat rastis pada hari ke 30-60.

Tanda pasti

a. Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b. Denyut jantung janin

Dapat di dengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misal dopler). DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

c. Bagian-bagian janin

Bagian besar janin ( kepala dan bokong ) serta bagian kecil janin ( lengan dan kaki ) dapat diraba dengan jelas pada kehamilan trimester terakhir. Dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.

d. Kerangka janin

Dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

(Ummi Hani, dkk 2010 : 72-75)2.1.3 Perubahan Fisiologis pada ibu hamilSistem Reproduksi a. Uterus Mengalami pembesaran akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Uterus akan mengalami hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amion dan perkembangan plasenta dari yang berukuran 30 gram menjadi 1000 gram. Akan terjadi perlunakan pada isthmus uteri dan pembesaran plasenta pada satu sisi uterus. Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis seiring perkembangan janin uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus kesamping dan keatas hingga hampir menyentuh hati. Pada trimester akhir isthmus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus.

b. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi akan menjadi lebih lunak dan kebiruan karena adanya hipervaskularisasi dan peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan lendir serviks yang disebut dengan operkulum. Kerapuhan meningkat sehingga mudah berdarah saat melakukan senggama.

c. Vagina

Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi pada vagina.

d. Ovarium

Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangakan dari korpus luteum.

(Sarwono, 2009 : 174 178)

Sistem Pencernaan a. Payudara Terjadi hipervaskularisasi pembuluh darah akibat penigkatan hormon estrogen dan progesteron. Juga terjadi peningkatan hormon somatomamotropin untuk produksi ASI sehingga menjadi lebih besar.

b. Mulut dan Gusi

Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke rongga mulut. Hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi edema dan hiperplastis. Ketebalan epitelial berkurang sehingga gusi lebih rapuh. Timbulnya muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan meningkatkan rasa asam di mulut. c. Lambung

Terjadi relaksasi pada otot otot pencernaan di lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esofagus. Selain itu, peningkatan HCG juga dapat menyebabkan ibu hamil merasakan mual dan muntah.

d. Usus Halus dan Usus Besar

Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.

(Ummi Hani, dkk 2010 : 53 56)Sistem Kardiovaskular Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10 samapai 15 kali per menit, kemudian menetap sampai aterm. Sejak petengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena kava inferior akan mengurangi darah balik vena ke jantung. Akibatnya, tejadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga menyebabkan terjadinya hipotensi arterial atau sindrom hipotensi dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran. Penekanan pada aorta juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang tidak diperbolehkan di karenakan akan membuat fungsi ginjal menurun jika di bandingkan dengan posisi miring.(Ummi Hani, dkk 2010 : 57)

Sistem Perkemihan Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Kongesti psnggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatsn vaskularisasi membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun, memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.(Ummi Hani, dkk 2010 : 59)

Sistem Integumen a. Muka

Terjadi warna bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan

dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta hormon melanokortikotropin.

b. Kulit

Peningkatan kelenjar apocrine akibat peningkatan hormon, kelenjar tersebut meningkat terutama akibat berat badan dan kegiatan metabolik yang mengikat; peningkatan aktivitas kelenjar sebasae.

c. Perut

Terdapat garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus di garis tengah tubuh diinduksi hormon timbul. Pada primigravida, garis mulai terlihat pada bulan ketiga terus memanjang seiring dengan meningginya fundus.Pada multigravida, keseluruhan garis sering kali muncul sebelum bulan ketiga. (Ummi Hani, dkk 2010 : 60 62)Sistem Muskuloskeletal Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibatnya kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir hamil.(Sarwono, 2010 : 186)

Sistem Endokrin Kelenjar hipofisis membesar 135%. Akan tetap kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat kenamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun.a. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.

b. Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif.

c. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat.

( Sarwono, 2010 : 186)

2.1.4 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil a. Trimester I

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.

Banyak ibu merasakan kekecewaan,penolakan,kecemasan,dan kesedihan.

Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil

Ibu selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya

Kehamilannya masih dirahasiakan

Wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido menurun

Merupakan fase penyesuain terhadap kenyataan bahwa ia hamil

Sebagian besar wanita bersikap ambivalen tentang kehamilannya

Terjadi perubahan pola seksual

b. Trimester II

Ibu sudah merasa sehat

Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

Ibu dapat merasakan gerakan janinnya

Libido mulai meningkat

Merupakan fase batiniah kehamilan

Wanita akan siap menjadi ibu dan akan berusaha menjadi ibu yang baik

Perubahan selama kehamilan benar-benar ada dalam pikiran wanita tersebut

Bagi multipara,ia akan mengalami pemisahan dari hubungannya yang telah ada dengan anak-anaknya

Kepuasan seksnya meningkat.

c. Trimester III

Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya

Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi bayi yang tidak normal

Rasa tidak nyaman kembali terjadi karena merasa dirinya aneh dan jelek

Ibu mulai sedih karena akn berpisah dengan bayinya

Ibu sudah memulai persiapan aktif untuk kelahiran bayinya

Menduga jenis kelamin dan mempersiapkan namanya

Wanita tersebut akan melindungi bayinya dari bahaya-bahaya(Helen Varney, 2007 : 501-504)2.1.5 Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil (Salmah, 2006 )

a. Trimester I

Payudara terasa nyeri, lembek, dan terasa geli

Sering kencing dan tidak bisa ditunda Letih, lesu, dan lemah biasanya pada awal kehamilan

Mual dan muntah (50%-75%) terjadi syok, mulai kehamilan 2-8 minggu Hidung tersumbat kadang-kadang terjadi mimisan Keputihanb. Trimester II Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak Sering pingsan (sinkope) biasanya selam kehamilan Sembelit

Varises, tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemorhoid Sakit kepala, sampai minggu ke 26 kehamilan Kesemutan pada ujung jari (jarang)c. Trimester III Sesak napas (60%) Insomnia (pada minggu-minggu akhir) Rasa khawatir dan cemas Rasa tidak nyaman dan tertekan pada perineum Kontraksi braxton hix Kram betis Oedema kaki sampai tungkai2.1.6 Asuhan Kebidanan pada Ibu HamilDefinisi.ANC adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil sesuai dengan pedoman antenatal yang telah ditentukan.

(Persis, 1995 : 157).

ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu hamil dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan

( Dep Kes RI . 1996 : 1 ).

Standard Asuhan Antenatal.

Berdasarkan sistem legislasi ada 6 standar pelayanan antenatal yaitu :

Identifikasi ibu. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal . Memeriksakan minimal pada ibu hamil.

Satu kali pada trimester I : sebelum UK 14 minggu.

Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu.

Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 36 minggu

Palpasi Abdomen.

Pengelolaan anemia pada kehamilan.

Pengelolaan dini hipertensi dalam kehamilan.

Persiapan persalinan.

Standar Minimal Asuhan Antenatal

Ada 7T, antara lain :1. Timbang berat badan.

Pertambahan berat badan selama hamil.

1. Trimester I : 1000 1500 gram.

2. Trimester II : 4500 gram.

3. Trimester III : 5000 5500 gram.

Peningkatan total berat badan ibu hamil 10000 12000 gram atau kenaikan maksimal tiap setengah minggu.

2. Pengukuran Tekanan Darah.

3. Pemberian imunisasi TT.

4. Pengukuran TFU.Sebelum 12 minggu: belum bias diraba

12 minggu

: 1-2 jari atas sympisis

16 minggu

: pertengahan antara sympisis-pusat

20 inggu

: 3 jari dibawah pusat

24 minggu

: setinggi pusat

28 minggu

: 3 jari diatas pusat

32 minggu

: pertengahan pusat dan Px

36 minggu

: 3 jari bawah Px

38 inggu

: merapat lingkar tulang iga

40 minggu

: pertengahan pusat dan Px5. Pemberian tablet besi atau tambahan darah.6. Test PMS.7. Temu wicara.SKOR POEDJI ROCHJATI

A. KEADAAN IBU HAMIL

KEADAAN IBU HAMILTANGGAL PERIKSA

Skor

Skor Awal Ibu Hamil2222222

1.Hamil pertama terlalu muda / tua (< 16 th atau > 35 th4

2.Hamil pertama terlalu lambat (> 4th)4

3.Anak terkecil 10 th atau lebih4

4.Anak terkecil < 2 th4

5.Punya anak 4 atau lebih4

6.Hamil pada umur > 35 tahun4

7.Tinggi badan < 145 cm4

8.Pernah gagal hamil4

9.Pernah melahirkan dengan tindakan4

10.Pernah Operasi sesar4

SUB TOTAL A

B. KONDISI BUMIL

11.Penyakit pada ibu 4

a. Kurang darah4

b. Payah jantung4

c. Tubercolusa paru4

d. Kencing manis4

e. Malaria4

f. Penyakit kronis lain4

12.Bengkak pada muka dan tungkai4

13.Kelainan letak janin4

14.Hamil kembar 2 atau lebih 4

15.Hamil kembar air4

16.Bayi mati dalam kandungan 4

17.Kehamilan lebih bulan 4

18.Pendarahan waktu hamil4

19.Kejang-kejang pada hamil > 7 bulan 4

SUB TOTAL B

SKOR IBU (A + B)

PEDOMAN PENYULUHAN MENUJU PERSALINAN AMAN

Jumlah Skor Kelompok ResikoPeriksa KehamilanRujukan KehamilanTempat PersalinanPenolong

2 - 4Kehamilan Resiko Rendah BidanTidak DirujukRumah Ibu HamilBidan Dukun

6 10 Kehamilan Resiko TinggiBidan Dokter Bidan PuskesmasRumah Polindes Puskesmas Bidan

> 12Kehamilan Resiko Sangat TinggiDokter Rumah Sakit Rumah sakit Dokter

2.2. Konsep Asuhan Kebidanan.

I. Pengkajian Data.

Tanggal:

Jam:

Tempat:

Oleh:

A. Data Subyektif

1.Biodata.

Nama suami/istri :Hendaknya jelas dan lengkap nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan rekam medis

Umur:Usia terbaik untuk reproduksi adalah 20-35 tahun, lebih dari atau kurang dari tersebut merupakan resiko tinggi kehamilan.

Agama:Mengetahui kepercayaan klien sehingga memudahkan dalam memberikan nasehat dan dorongan rohani

Pendidikan:Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling sesuai pendidikannya.

Pekerjaan :Mengetahui status ekonominya sehubungan dengan asupan gizi yang rendah dan pengaruh pekerjaan terhadap kehamilan.

Alamat:Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan.2. Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan yang ke...umur kehamilan...bulan, keluhan yang dirasakan...3. Riwayat kesehatan sekarang

Jika ibu sedang mengalami penyakit seperti Asma, TBC, Hipertensi, Jantung, DM, maka akan berisiko terhadap kehamilan dan persalinannya saat ini sehingga membutuhkan perhatian dan perawatan khusus..

4. Riwayat kesehatan yang lalu.

Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit seperti Asma, DM, Jantung Hepatitis dan TBC akan semakin memperparah kehamilannya yang sekarang sehingga membutuhkan perhatian khusus.

5. Riwayat kesehatan Keluarga.

Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

Adanya gangguan dan penyulit pada kehamilan, persalinan dan nifas ibu sebelumnya perlu dikaji karena dimungkinkan berdampak atau berpotensi terjadi kembali pada kehamilan yang sekarang.

7. Riwayat kehamilan sekarang.

Trimester I:Ibu hamil pada trimester I biasanya mengalami gangguan mual dan muntah hal ini dikarenakan peningkatan produksi asam lambung, sehingga ibu perlu mengatur makan dengan makan sedikit tapi sering serta menghindari makanan yang merangsang seperti pedas, asam,dan berbau menyengat. Ibu perlu mendapat asupan zat besi mulai diketahui hamil untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu dan janin

Trimester II:Keluhan sudah mulai berkurang, namun ibu biasanya mengalami sering kencing pada trimester ini dikarenakan desakan rahim pada kandung kemih ibu.

Trimester III: Ibu biasanya mengalami sering kencing dan sakit pinggang dikarenakan posisi tubuh yang cenderung hiperlordosis seiring pembesaran perut ibu, dapat juga terjadi sesak nafas dikarenakan pembesaran uteru yang menekan diafragma.

8. Riwayat pernikahan

Berapa kali nikah:

Lama nikah:

Usia pertama nikah:

9. Riwayat haid.

Menarche: ......tahun.

Lama

: ....hari.

Banyak

: ...pembalut/hari.

Dismenorhoe: ...

Konsistensi: Cair/bergumpal

HPHT: Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir guna mengetahui usia kehamilannya.

TP

: Untuk mengetahui tanggal perkiraan persalinan

10. Riwayat KB.

Wanita yang belum memiliki anak diharapkan tidak menggunakan KB dikarenakan dapat mempengaruhi kesuburan, KB diberikan 40 hari pasca melahirkan, serta disesuaikan dengan keadaan karena ibu dengan hipertensi dan DM tidak diperkenankan menggunakan KB hormonal, Kaji pula apakah kehamilan dikarenakan kegagalan KB.

11. Pola kebiasaan sehari-hari.

a. Pola Nutrisi.

Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang adekuat uantuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin dalam kandungannya meliputi makanan 4 sehat 5 sempurna yaitu dengan tambahan susu agar ibu dan janin sehat hingga akhir kehamilan. Ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kalori dibandingkan sebelum hamil.

b. Pola Istirahat

Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:

Malam + 7-8 jam/hari

Siang + 1-2 jam/hari

c. Pola personal higiene

Kebersihan badan pada ibu perlu diperhatikan, ibu hamil mengalami peningkatan metabolisme tubuh sehingga mudah berkeringat, kebersihan alat genetalia juga sangat penting karena peningkatan produksi lendir karena peningkatan estrogen, lebih sering ganti celana dalam untuk mencegah berkembangnya kuman yang dapat menimbulkan infeksi.

d. Pola eliminasi.

Ibu hamil utamanya pada trimester I dan III biasanya mengalami sering kencing dikarenakan penekanan janin pada kandung kemih

e. Pola Aktifitas.

Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.

f. Pola seksual

Trimester I:Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus

Trimester II: Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai membesar.

Trimester III: Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.

12. Riwayat Psikologi, Social dan budaya

a. Psikologis.

Psikologi ibu sangat mempengaruhi proses kehamilan, dan pertumbuhan janin. Ibu dengan keadaan psikologi yang baik atau menerima dan bahagia dengan kehamilannya akan berpengaruh baik pada kehamilan dan pertumbuhan janin.

b. Sosial.

Hubungan ibu sumi, keluarga dan lingkungannya sangat berpengaruh dalam kehamilan. Dukungan suami dan keluarga pada ibu hamil mengakibatkan ibu tenang dan nyaman dalam menjalani kehamilannya.

c.Budaya.

Budaya yang dapat merugikan dan mengganggu kehamilan diharapkan tidak dilakukan, seperti pantang makanan tertentu karena ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik. Adanya kebiasaan minum jamu juga dapat menyebabkan ketuban keruh pada ibu hamil yang dapat menggangu bayi saat persalinan.

a. Spiritual.

Ibu hamil hendaknya sering berdoa demi keselamatan diri dan bayinya serta sebagai salah satu cara menenangkan diri.

B.Data Obyektif.

1.Pemeriksaan UmumK/U

: Baik

Kesadaran : Composmentis.

TD: Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg) kenaikan sistol > 30 dan Diastol > 15 merupakan tanda kehamilan yang patologis yaitu pre eklampsi

Nadi

: Normal (70-90 x/menit)

Suhu

: Normal (36,5oC-37,5oC)

RR

: Normal (16-24 x/menit)

BB

: ... Kg (pertambahan normal 9-13,5 Kg, pertambahan BB> Kg-1 Kg perminggu pada trimester III waspadai eklampsi

TB

: > dari 145 cm.(kurang dari 145 kemungkinan panggul sempit)

Lila

: > 23 cm.

2. Pemeriksaan Fisika. Inspeksi.

Postur tubuh: Normal, tidak ada kelainan

Cara berjalan: Tidak pincang, jika pincang kemungkinan terdapat kelainan pada tulang pinggul yang dapat mempengaruhi proses persalinan

Kepala :Bentuk, bersih, adakah kelainan lain.

Muka:Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.

Mata:Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis

Hidung:Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.

Mulut&gigi:Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.

Leher: Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi.

Payudara:Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui.

Abdomen:Pembesaran perut yang tidak sesuai dengan usia kehamilan perlu dicurigai adanya kelainan seperti kehamilan mola,atau bayi kembar. Adanya bekas operasi memerlukan identifikasi lanjutan tentang cara persalinan.

Genetalia:Adanya tanda infeksi pada genetalia memungkinkan potensi menular pada janin saat melahirkan secara normal, terdapat tanda chadwick tanda kehamilan.

Ekstremitas: Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus

b. Palpasi.

Leher:Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi.

Dada :Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara. Pada trimester III kolostrum sudah keluar

Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang teraba di fundus uteri.

Leopold II : Menentukan bagian yang terdapat di kanan dan kiri perut ibu.

Leopold III: Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.

Leopold IV:Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP, dengan perlimaan jari

TBJ: Hodge I TFU-13 x155 = ... gr

Hodge II TFU-12x 155 =...gr

Hodge III TFU-11x155 =...gr

Ekstremitas: Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.

c. Auskultasi

Dada: Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.

Abdomen: DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.

d. Perkusi.

Reflek patella:Reflek patella negatif menandakan ibu kekurangan calsium atau keracunan magnesium.

3.Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb, jumlah trombosit, leukosit, dan eritrosit dalam darah.

b. Pemeriksaan urine untuk mengetahui keadaan albumin dan protein dalam urine, untuk plano tet.

c. Pemeriksan urine, skrining test, ANC bumil.

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.

Dx : Ny...G....P....Uk ... minggu,Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, dengan kehamilan normal

Ds: Ibu mengatakan hamil yang ke... usia kehamilan... bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya karena sudah waktunya periksa.

HPHT:

Do: TP:

K/U

: baik

Kesadaran : compos mentis.

TD: Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg)

Nadi: Normal (70-90 x/menit)

Suhu: Normal (36,5oC-37,5oC)

RR: Normal (16-24 x/menit)

BB: ... Kg

TB: > dari 145 cm

Lila

: > 23 cm.

Hb

: Normal 9 13 g/dl.

Leopold I: TFU...cm, teraba bokong/kepala

Leopold II: Teraba Puka/puki

Leopold III:Bagian terendah kepala/ bokong/ lintang, sudah masuk PAP/ belum

Leopold IV:Bagian terendah sudah masuk ... bagian, divergen/ konvergen

DJJ (+):120-160x/menit letak di.........

III Intervensi

Dx :Ny...G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, dengan kehamilan normal

Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal sampai dengan persalinan

Kriteria hasil:

Untuk ibu :

TFU sesuai dengan usia kehamilan.

BB betambah sesuai dengan usia kehamilan.

TTV dalam batas normal.

Untuk Janin.

Janin tumbuh dengan baik

DJJ dalam batas normal.

Intevensi.

1. Lakukan pendekatan terhadap klien dan keluarga.

R/ Klien dan keluarga lebih kooperatif dan menimbulkan sikap saling percaya antara petugas dan klien.

1. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan

R/meminimalkan kontak dengan bakteri dan mencegah infeksi silang antara petugas dan pasien

2. Lakukan pemeriksaan standar 7T

R/ Parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi kehamilan

4. Jelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan ibu dan janin

R/ Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaan dirinya dan janinnya.

5. Beri KIE pada ibu tentang nutrisi, personal higiene, tanda tanda bahaya kehamilan.

R/ Dengan menjelaskan tanda bahaya kehamilan ibu dapat mengantisipasinya dengan sedini mungkin.

6. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan

R/ Ibu dapat segera mendeteksi tanda persalinan dan dapat segera ke petugas kesehatan

7. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu sekali.

R/ memantau perkembangan kehamilan dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi

IV Implementasi.

Sesuai dengan intervensi.

IV Evaluasi.

Hari:

Tanggal :

Jam :

Dx : Ny...G....P....Uk ... minggu,Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, dengan kehamilan normal

S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang dijelaskan oleh petugas dan akan melaksanakan saran-saran yang diberikan.

O : Ibu telah diperiksa kehamilannya

Ibu dapat menjawab pertanyaan dari petugas kesehatan.

K/U : Baik

Kesadaran : Compos mentis.

TD

: Normal (110/70 s/d 120/80 mmHg)

Nadi

: Normal (70-90 x/menit)

Suhu

: Normal (36,5oC-37,5oC)

RR

: Normal (16-24 x/menit)

BB

: ... Kg

TB

: > dari 145 cm

Lila: > 23 cm.

Hb: Normal 9 13 g/dl.

Leopold I: TFU...cm, teraba bokong/kepala

Leopold II: Teraba Puka/puki

Leopold III:Bagian terendah kepala/bokong/lintang, sudah masukPAP/belum

Leopold IV:Bagian terendah sudah masuk ...bagian, divergen/konvergen

TBJ:...gram

DJJ :(+) : 120-160x/menit letak di...

A: Ny...G....P....Uk ... minggu, tunggal, hidup, letkep, intrauterine, dengan ....

P:- Anjurkan pada ibu untuk segera periksa apabila terdapat tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan.

- Kontrol ulang 2 minggu lagi