Upload
erminati-pancaningrum
View
3.820
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisisfaktor eksternal yang dapat menimbulkan peluang dan ancaman, serta faktor internalyang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi unit usaha. Untuk mengetahuipermasalahan yang dihadapi unit usaha sehingga nantinya dapat disusun suatustrategi yang tepat, terutama dalam pemasarannya, agar dapat mengahadapi kondisilingkungan yang selalu berubah.
Citation preview
JURNAL EKSIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA JOMBANG
VOLUME II NOMOR 1 PEBRUARI TAHUN 2007
DAFTAR ISI
Willy Sugianto Kepemimpinan Yang Bervisi
SugengSuprapto Implementasi Sistem Dan ' Prosedur Akuntansi
Yuniep Mujati Suaidah Pengeluaran Kas di Badan Pengelola Keuangan daerah (BPKD) Ka bup at en Jom ban g B erp edo ma n PadaPermendagri nomor I 3 tahun 2006
Fatimah A na l i s i s Swo t T e r had ap S t r a t eg i P em as a r a n Erminati Pancaningrum
Nurali Pada PT. Puj angga Luhur Jombang
Sayeng Pengaruh Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dwi Ermayanti (Studi Kasus di Subdin Pembangunan dan
Pemeliharaan Dinas Prasarana Jalan Kabupaten Jombang).
Catur Agus Widodo Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Erminati Pancaningrum Perum Pegadaian Cabang Jombang .
Nurali
MeyJuliana Pengaruh Dividen Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public PT. Gudang Garam, tbk.
j di PT. Bursa Efek Surabaya."
Abd. Rochim Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Service Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Dealer Yamaha Kranggan Mojokerto)
ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA PT. PUJANGGA LUHUR JOMBANG
Fatimah, SE
Erminati Pancaningrum,ST Nurali, SE
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
faktor eksternal yang dapat menimbulkan peluang dan ancaman, serta faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi unit usaha. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi unit usaha sehingga nantinya dapat disusun suatu strategi yang tepat, terutama dalam pemasarannya, agar dapat mengahadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan studi kepustakaan dan dan studi lapangan. Data-data tersebut bisa berupa data primer maupun data skunder. Data-data yang telah terkumpul tersebut kemudian dianalisis dengan metode kuantitatif deskriptif yaitu anlisa IFAS, EFAS, GE, dan SWOT. Hasil analisa tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam menentukan dan menetapkan strategi pemasaran.
Dari hasil analisis IFAS, EFAS, GE, dan SWOT dapat diketahui bahwa perusahan ada pada kuadaran II yaitu mendukung strategi diversifikasi. Dan dapat dilihat juga pada Matrik GE bahwa posisi perusahan ada pada sel 8 (delapan) yang menunjukkan bahwa posisi tersebut mendukung strategi Diversifikasi Konglomerat. Dimana perusahaan menghadapi posisi persaingan bisnis yang tidak begitu kuat atau rata-rata dan memiliki daya tarik produk yang sangat rendah serta memiliki kelemahan finansial. Sedangkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada perusahaan ini adalah strategi bauran pemasaran atau marketing mix yang biasa dikenal dengan 4P (Product, Price, Palace, Promotion) yang diikuti dengan peningkatan pelayanan prima, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan meningkatkan pengetahuan SDM serta meningkatkan market share dengan program pemasaran yang spesifik. Hal tersebut merupakan beberapa kunci sukses untuk memenangkan strategi pemasaran dalam perusahaan ini.
Semakin pesatnya kemajuan zaman, maka semakin banyak pula kebutuhan
masyarakat yang dapat mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru dan
berkembangnya perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Sejalan dengan tumbuh dan
berkembangnya perusahaan baru, maka tidak dapat dihindarkan lagi terjadinya
persaingan yang semakin kompetitif. Dengan persaingan yang semakin ketat itulah
diperlukan suatu strategi yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pemasaran berpangkal pada kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dalam
hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat spare part dan sebagainya. Namun
produk bukan satu-satunya hal yang menjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada
beberapa variabel lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga
produk, lokasi, distribusi dan paling utama adalah pelayanan yang memuaskan.
Pelayanan memuaskan merupakan suatu tatik paling jitu dalam menjalankan strategi
pemasaran. Apabila konsumen merasa puas maka ia akan kembali dan tetap bertahan
dengan produk tersebut dan ia akan memberi tahu pihak lain untuk mencoba produk
tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan membutuhkan suatu pendekatan
kondisi dan perencanaan yang strategis yaitu dengan analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan suatu pendekatan dalam menganalisa lingkungan bisnis perusahaan yang
merupakan hal yang sangat penting mengingat faktor eksternal dan internal
lingkungan bisnis melahirkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang harus diantisipasi. Atas dasar inilah diharapkan tersusun perencanaan strategis
yang mendukung rencana kerja yang efektif dan efisien.
Manajemen Strategi
Menurut Argyris (1985) Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977), Freddy
Rangkuti dalam buku yang berjudul Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis
(2004:4) menyatakan bahwa:
“Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi”.
Strategi Pemasaran
Kemudian menurut Amirullah, Sri Budi Cantika dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategik (2002:134) menyatakan bahwa:
“Strategi pemasaran merupakan pernyataan pokok mengenai dampak yang
diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar sasaran tertentu.
Pendekatan terinci untuk menerapkan strategi-strategi ini ditentukan lewat program-
program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan, promosi penjualan,
pengembangan produk, serta program penjualan dan distribusi”.
Jenis-jenis Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Strategi Keunggulan Bersaing
Pada strategi keunggulan bersaing ini terdapat tiga strategi yang dapat diterapkan
yaitu Strategi Keunggulan Biaya, Startegi Diferensiasi dan Startegi Fokus
2. Alternatif Strategi Generik
a. Strategi Pertumbuhan terdiri dari Strategi Pertumbuhan Terkonsentrasi,
Strategi Perluasan Pasar dan Pengembangan Produk
b. Strategi Integarasi Vertikal dan Horisontal
c. Strategi Diversifikasi terdiri dari Difersifikasi Konsentris dan Diversifikasi
Konglomerat
d. Strategi Berbenah Diri (Turnaround)
e. Strategi Kombinasi
Strategi Bidang Pemasaran
Langkah-langkah utama dalam implementasi strategi pemasaran yang unggul
yaitu:
a. Mengidentifikasi dan Manajemen peluang-peluang pasar
b. Mengembangkan dan Melaksanakan Strategi Memasuki Pasar
c. Melaksanakan Strategi Penerobosan Pasar
Analisis Lingkungan
Analisa lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen
strategi dan harus terus dilakukan oleh manager puncak untuk menentukan strategi
yang sesuai untuk perusahaan. Lingkungan yang perlu di analisis adalah:
1) Analisis Lingkungan Internal yaitu analisa lingkungan intern perusahaan
dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan (strength) dan
kelemahan (weaknesses) perusahaan.
2) Analisis Lingkungan Eksternal yaitu menganalisis lingkungan umum
perusahaan untuk menggali dan mengidentifikasi semua peluang
(opportunity) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta
ancaman (threat) dari para pesaing atau calon pesaing.
Alat Analisis
Analisis Kuantitatif Deskriptif
Yaitu analisis deskriptif kualitatif yang merupakan analisis data dengan cara
menjelaskan melalui perhitungan-perhitungan yang diperoleh dari kuesioner yang
disebarkan kepada responden yang kemudian Analisis dimasukkan kedalam bentuk
IFAS dan EFAS yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Analisis IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary), yaitu suatu alat
analisis lingkungan internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
2) EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary), yaitu suatu alat analisis
lingkungan eksternal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Analisis Kualitatif
Yaitu suatu bentuk analisis deskriptif yang merupakan hasil dari analisis EFAS
dan IFAS yang kemudian dikualitatifkan kedalam bentuk matrik GE dan SWOT yaitu
sebagai berikut:.
1) Analisis Matrik General Electric, adalah sebuah matrik yang menggabungkan
hasil skor dari analisa EFAS dan IFAS yang akan menunjukkan posisi strategi
yang tepat bagi perusahaan.
2) Analisis SWOT, adalah suatu analisa yang membandingkan antara kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dan peluang dan ancaman yang terjadi
dalam industri untuk memilih dan memilah alternatif strategi yang akan
digunakan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
METODE PENELITIAN
Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Pujangga Luhur Jombang, yang merupakan
dealer sepeda motor yang menjual produk Kawasaki di wilayah Jombang dan
sekitarnya. Dalam hal ini sampling yang digunakan adalah accidental sampling.
Accidental sampling adalah penentuan sampel secara kebetulan bertemu dengan
peneliti di PT. Pujangga Luhur Jombang. Sedangkan jumlah sampel menggunakan
kuota yaitu suatu proses pemilihan sampel dengan menentukan terlebih dahulu
banyaknya anggota sampel dari group yang berbeda, dalam hal ini group internal
terdiri dari 31 responden yaitu karyawan dan pimpinan perusahaan sedangkan group
eksternal perusahaan terdiri dari 30 responden yaitu konsumen.
Skala Pengukuran Data
Skala yang dipergunakan dalam pengukuran data adalah Rating Scale. Rating Scale
ini lebih mengutamakan penilaian responden terhadap pernyataan kuantitatif yang
kemudian diolah menjadi skala penilaian responden berupa data kualitatif.
Menurut Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (1999:92): Rating Scale yaitu data yang
diperoleh semuanya adalah data mentah yang diperoleh berupa angka yang kemudian
di kualitatifkan. Adapun rating scale dalam penelitian ini yaitu: Sangat Baik (4),
Cukup Baik (3), Kurang Baik dan Sangat Tidak Baik (1)
Operasional Variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala S
(Strenght) Kekuatan
Adalah segala keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
1. Fasilitas 2. Pelayanan 3. Produk 4. Lokasi
-Bangunan megah dengan fasilitas yang memadai -Cabang di beberapa kecamatan -Pelayanan cepat dan memuaskan -Perbengkelan canggih dengan mekanik yang profesional -Kualitas produk terjamin -Harga produk bersaing -Lokasi dealer strategis dan mudah dijangkau
Ordinal
W (Weaknesess) Kelemahan
Adalah segala kekurangan yang menghalangi kinerja yang efektif suatu perusahaan
1. Karyawan 2. Brand Image 3. Modal 4. Lingkungan
-Manajer tidak menyenangkan dan tidak berpengalaman -Tidak ada penjual khusus lapangan (sales) -Jumlah karyawan terlalu basar -Beberapa tenaga kerja tidak jujur -Citra merk Kawasaki belum banyak dikenal masyarakat -Memerlukan modal yang besar untuk mengembangkan usaha -Lingkungan kerja tidak menyenangkan
Ordinal
O (Opportunities)
Peluang
Adalah relung atau kesempatan yang harus dicari dan dimasuki kerena dapat menguntungkan perusahaan
1. Potensi Pasar 2. Kemudahan 3. Fanatisme 4. Alternatif Modal 5.Prestasi
6.Kondisi demografis
-Potensi pasar sepeda motor di Jombang masih sangat bagus
-Spare part mudah di dapat -Layanan servis yang luas di seluruh
Indonesia -Semakin banyak konsumen yang fanatik dengan Produk Pujangga -Kemudahan untuk menambah modal usaha melalui bank -Penjualan yang tinggi menjadikan Pujangga sebagai seller terbaik se-Jatim -Pertumbuhan penduduk di Jombang meningkatkan permintaan produk Pujangga
Ordinal
T (Threats) Ancaman
Adalah segala macam bahaya yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi perusahaan
1. Inflasi 2. Peraturan Pemerintah 3. Promosi pesaing 4. Inovasi 5. Harga pesaing 6. Strategi
-Daya beli masyarakat berkurang terhadap sepeda motor -Pajak kendaraan bermotor semakin lama semakin mahal -Promosi produk pesaing sangat gencar di TV -Inovasi produk pesaing sangat cepat -Harga purna jual produk pesaing tinggi - Munculnya sepeda motor asing dengan harga yang sangat murah - Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing
Ordinal
Metode Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif Deskriptif, yaitu menganalisa dengan menjelaskan dari
perhitungan hasil kuesioner yang telah disebarkan dan diisi oleh responden. Dan
kemudian dilanjutkan dengan analisis kuantitatif yang menggunakan analisis
EFAS dan IFAS yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
Merupakan suatu alat yang efektif untuk menyajikan analisa kondisi internal
ke dalam matrik yang telah di beri bobot dan rating tertentu untuk mengetahui
seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal
perusahaan. dimana pemberian bobot dan rating diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner yang telah diolah datanya.
- Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)
Merupakan suatu alat analisa yang menyajikan secara sistimatis, analisa ini
hanya digunakan untuk kondisi eksternal perusahaan untuk menentukan faktor
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Pada analisa ini cara
penelitiannya sama dengan analisis IFAS.
2. Analisis Kualitatif, yaitu serangkaian kegiatan menganalisis data dalam obyek
penelitian yang tidak dinyatakan dengan angka-angka yaitu
- Matrik General Electric adalah sebuah matrik yang menampilkan titik
pertemuan hasil skor dari analisa EFAS dan IFAS yang akan menunjukkan
posisi strategi perusahaan.
- Strength Weakness Opportunity and Treath (SWOT) adalah suatu analisa
yang membandingkan antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan serta peluang dan ancaman yang terjadi dalam perusahaan untuk
memilih dan memilah alternatif strategi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Analisis Hasil Penelitian
Tingkat Kesesuaian Penilaian Internal dan Eksternal
No Penilaian Internal Penilaian Eksternal Tingkat
SB CB KB STB NILAI SB CB KB STB NILAI Kesesuaian (%)
1 6 17 3 5 86 5 15 7 3 82 104,88
2 4 22 3 2 90 6 17 4 3 86 104,65
3 5 22 4 0 94 7 6 10 7 73 128,77
4 4 16 7 4 82 3 8 14 5 69 118,84
5 7 22 2 0 98 5 9 12 4 75 130,67
6 5 15 6 5 82 5 8 11 6 72 113,89
7 12 19 0 0 105 8 21 1 0 97 108,25
8 11 12 5 3 93 10 12 7 1 91 102,20
9 5 16 7 3 85 9 14 6 1 91 93,41
10 10 14 7 0 96 4 18 8 0 86 111,63
11 6 8 14 3 79 7 9 12 2 81 97,53
12 8 6 14 3 81 8 9 12 1 84 96,43
13 5 12 11 3 81 11 15 4 0 97 83,51
14 8 5 16 2 81 6 16 8 0 88 92,05
15 4 20 2 5 85 3 14 11 2 78 108,97
16 1 18 8 4 78 3 10 13 4 72 108,33
17 5 23 3 0 95 6 12 8 4 80 118,75
18 0 5 16 10 57 1 6 19 4 64 89,06
19 2 15 9 5 76 3 18 8 1 83 91,57
20 6 14 8 3 85 11 10 3 6 86 98,84
21 3 17 6 5 80 1 16 3 10 68 117,65
22 9 10 12 0 90 2 11 16 1 74 121,62
23 6 15 10 0 89 13 11 5 1 96 92,71
24 12 19 0 0 105 18 11 1 0 107 98,13
25 12 18 1 0 104 15 13 1 1 102 101,96
26 11 16 4 0 100 16 12 1 1 103 97,09
27 6 19 6 0 93 8 16 5 1 91 102,20
28 8 12 9 2 88 15 9 5 1 98 89,80 Sumber : Hasil Kuisioner
Keterangan :
SB = Sangat Baik CB = Cukup Baik KB = kurang Baik STB = Sangat Tidak Baik NILAI = SB x 4 + CB x 3 + KB x 2 + STB x 1 Tingkat Kesesuaian = Nilai internal / Nilai eksternal x 100 %
Perhitungan dari penilaian pelaksanaan dan penilaian kepentingan pada faktor-faktor yang memepengaruh konsumen pada
PT. Pujangga Luhur Jombang
NO KETERANGAN Penilaian Penilaian I+E
(internal) (eksternal) S (Strength) Kekuatan 1 Bangunan perusahaan megah dan fasilitas yang memadai 86 82 168 2 Pujangga memiliki cabang dibeberapa kecamatan 90 86 176 3 Pelayanan cepat dan memuaskan 94 73 167 4 Perbengkelan yang canggih dengan mekanik yang profesional 82 69 151 5 Kualitas produk terjamin 98 75 173 6 Harga produk yang bersaing 82 72 154
7 Lokasi dealer Pujangga stategis dan mudah dijangkau 105 97 202
W (Weaknesses) Kelemahan 8 Manajer kurang berpengalaman 93 91 184 9 Tidak ada tenaga penjual khusus lapangan (sales) 85 91 176 10 Jumlah karyawan terlalu besar 96 86 182 11 Beberapa tenaga kerja kurang bertanggung jawab 79 81 160 12 Citra merk produk Pujangga belum banyak dikenal masyarakat 81 84 165 13 Pujangga kurang mampu menyediakan modal besar untuk mengembangkan usaha 81 97 178
14 Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan 81 88 169
Jumlah 1233 1172 2405
O (Opprtunities) Peluang 15 Potensi pasar sepeda motor di Jombang masih sangat bagus 85 78 163
16 Spare part mudah didapat dimana-mana 78 72 150 17 Layanan servis kendaraan yang luas diseluruh Indonesia 95 80 175 18 Banyak konsumen yang fanatik terhadap produk Pujangga 57 64 121 19 Banyak kemudahan untuk mendapatkan tambahan modal usaha melalui Bank 76 83 159 20 Penjualan yang tinggi telah menjadikan Pujangga sebagai seller tebaik Jatim 85 86 171 21 Perubahan gaya hidup masyarakat meningkatkan penjualan sepeda motor pasar jombang dan sekitarnya 80 68 148
T (Threath) Ancaman 22 Daya beli masyarakat rendah terhadap sepeda motor 90 74 164 23 Pajak kendaraan bermotor semakin lama semakin mahal 89 96 185 24 Inovasi produk pesaing sangat cepat 105 107 212 25 Promosi produk pesaing sangat gencar di TV 104 102 206 26 Harga purna jual produk pesaing tinggi 100 103 203 27 Munculnya sepeda motor asing dengan harga sangat murah 93 91 184
28 Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing 88 98 186
Jumlah 1225 1202 2427 Sumber : Hasil perhitungan kuesioner
Bobot = I + E Untuk IFAS Jumlah I+E (S dan W)
= I + E Untuk EFAS Jumlah I+E (O dan T)
Skala Rating = Rating 1 2 3 4 Untuk Strength dan
I + E 61 122 183 244 Opportunities
Rating 4 3 2 1 Untuk Weaknesses dan
I + E 61 122 183 244 Threath
Dimana : I = Internal
E = Eksternal
61 = 1 x Jumlah Responden (61) 122 = 2 x Jumlah Responden (61) 183 = 3 x Jumlah Responden (61) 244 = 4 x Jumlah Responden (61)
Skor = Bobot x Rating
General Electric MATRIK INTERNAL-EKSTERNAL
I GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi vertikal
II GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horisontal
III RETRENCHMENT
Turnaround
IV STABILITY
Hati-hati
V GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horisontal
STABILITY
Tidak ada perubahan profit Strategi
VI RETRENCHMENT
Captive Company atau
Divestment
VII GROWTH
Diversifikasi Konsentrik
VIII GROWTH
Diversifikasi Konglomerat
IX RETRENCHMENT
Bangkrut atau Likuidasi
Diagram 4.2 POSISI PERUSAHAAN PADA MATRIK GENERAL ELEKTRIC
I GROWTH
II GROWTH
III RETRENCHMENT
IV STABILITY
V GROWTH
STABILITY
VI RETRENCHMENT
VII GROWTH
VIII
GROWTH
IX RETRENCHMENT
Tinggi
Sedang
Rendah 1
1 4 Tinggi Rata-rata Rendah
EFAS
IFAS
Tinggi
Sedang
Rendah 1
4 1 Tinggi Rata-rata Rendah
IFAS
2,44 ; 1,93
3 2
3
2
3
2
3 2
Matrik SWOT dan Strategi yang Efektif Dilaksanakan Pada PT Pujangga
Luhur Jombang.
Matrik SWOT
IFAS
EFAS
STRENGHTS (S) 1. Bangunan perusahaan megah dan
fasilitas yang memadai 2. Pujangga memiliki cabang
dibeberapa kecamatan 3. Pelayanan cepat dan memuaskan 4. Perbengkelan yang canggih
dengan mekanik yang profesional 5. Kualitas produk terjamin 6. Harga produk yang bersaing 7. Lokasi dealer Pujangga stategis
dan mudah dijangkau
WEAKNESSES (W) 1. Manajer kurang berpengalaman 2. Tidak ada tenaga penjual khusus
lapangan (sales) 3. Jumlah karyawan terlalu besar 4. Beberapa tenaga kerja kurang
bertanggung jawab 5. Citra merk produk Pujangga
belum banyak dikenal masyarakat 6. Pujangga kurang mampu
menyediakan modal yang besar untuk mengembangkan usaha
7. Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan
OPPORTUNIES (O) 1. Potensi pasar sepeda motor di
Jombang masih sangat bagus 2. Spare part mudah didapat dimana-
mana 3. Layanan servis kendaraan yang luas
diseluruh Indonesia 4. Banyak konsumen yang fanatik
terhadap produk Pujangga 5. Banyak kemudahan untuk
mendapatkan tambahan modal usaha melalui Bank
6. Penjualan yang tinggi telah menjadikan Pujangga sebagai seller tebaik Jawa timur
7. Perubahan gaya hidup masyarakat meningkatkan penjualan sepeda motor pasar jombang dan sekitarnya
STRATEGI SO - Meningkatkan pelayanan prima
- Meningkatkan volume penjualan
dengan strategi bauran pemasaran
- Memperbanyak saluran distribusi
dan pelayanan servis kendaraan
STRATEGI WO - Meningkatkan pengetahuan SDM
- Meningkatkan kerja sama dalam
bidang investasi
- Efisiensi dan efektivitas tenaga
kerja
- Menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis
THREATHS (T) 1. Daya beli masyarakat rendah
terhadap sepeda motor 2. Pajak kendaraan bermotor semakin
lama semakin mahal 3. Inovasi produk pesaing sangat cepat 4. Promosi produk pesaing sangat
gencar di TV 5. Harga purna jual produk pesaing
tinggi 6. Munculnya sepeda motor asing
dengan harga sangat murah 7. Strategi bisnis mudah ditiru oleh
pesaing
STRATEGI ST - Tingkatkan market share dengan
program pemasaran yang spesifik
STRATEGI WT - Mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan SDM
- Meningkatkan bauran pemasaran
- Mencari ceruk pasar
- Devirsifikasi produk
Hasil pengukuran unsur-unsur jasa ini berdasarkan tingkat kepentingan dan
kinerja yang memungkinkan pihak PT. Pujangga Luhur untuk dapat menitikberatkan
usahanya dalam memperbaiki atau mempertahankan dengan memperhatikan faktor-
faktor yang nilainya tinggi sehingga tujuannya dapat segera tercapai. Sedangkan
untuk faktor-faktor yang nilainya rendah perlu diperhatikan dan ditinjau kembali
tentang bagaimana untuk lebih meningkatkan atau mengatasi pada faktor-faktor yang
nilainya rendah tersebut.
Dalam diagram matrik terlihat bahwa letak dari unsur-unsur pelaksanaan faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen PT. Pujangga Luhur terbagi menjadi 4 bagian
yaitu :
1. Strategi SO (Mendukung Strategi yang Agresif)
Pada situasi ini satuan bisnis menghadapi berbagai peluang lingkungan dan
memiliki berbagai kekuatan yang dapat mendorong pemanfaatan berbagai
peluang tersebut. Dengan kondisi demikian, strategi yang tepat untuk ditempuh
adalah strategi pertumbuhan. Pendekatan matrik memungkinkan satuan bisnis
memanfatkan peluang bisnis semaksimal mungkin dengan melihat faktor
kekuatan yang dimiliki dan sekaligus berupaya untuk menghilangkan atau
paling tidak mengurangi dampak negatif dari berbagai kelemahan
2. Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi)
Satuan bisnis ini memiliki berbagai kekuatan initernal menghadapi berbagai
situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Jika suatu satuan bisnis tersebut
menemukan posisi demikian strategi yang paling wajar untuk dipertimbangkan
adalah Strategi Diversifikasi dalam arti suatu strategi yang memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki untuk membuka peluang jangka panjang dalam produk
atau pasar yang baru.
3. Strategi WO (Mendukung Strategi dengan Orientasi Putar Balik)
Pada diagram ini menunjukkan posisi satuan bisnis yang menghadapi peluang
pasar yang besar disatu pihak akan tetapi dihadang oleh keterbatasan
kemampuan karena berbagai kelemahan yang melekat dalam tubuh satuan
bisnis tersebut. Kondisi demikian sangatlah wajar bagi satuan bisnis untuk putar
haluan dalam arti mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah
kelemahan yang dihadapi secara internal agar peluang pasar dapat
dimanfaatkan.
4. Strategi WT (Mendukung Strategi Devensif)
Pada sel ini menunjukkan kondisi yang paling buruk karena harus menghadapi
tantangan besar yang bersumber pada lingkungan dan pada waktu yang
bersamaan dilanda berbagai kelemahan internal yang sifatnya kritikal. Strategi
ini diartikan mengurangi atau merubah bentuk keterlibatan satuan bisnis dalam
produk atau pasar yang dianalisis dengan teknik SWOT.
Dari hasil diagram matrik terlihat bahwa strategi yang paling efektif
dilaksanakan Pada PT Pujangga Luhur Jombang : Strategi SO (Mendukung
Strategi yang Agresif) dan Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi).
Untuk lebih memahami analisa SWOT perlu disadari bahwa tantangan
utama dalam analisa SWOT terletak pada identifikasi dari posisi sebenarnya
pada satuan bisnis karena tidak mustahil suatu satuan bisnis yang menghadapi
berbagai peluang juga berupaya menghilangkan ancaman. Mungkin pula terjadi
satuan bisnis mempunyai berbagai kelemahan tetapi juga berbagai faktor
kekuatan untuk menghadapi pesaing karena itu penting untuk dinilai bahwa
nilai analisis SWOT tidak hanya terletak pada penempatan satuan bisnis dalam
sel tertentu akan tetapi hal ini memungkinkan para penentu strategi perusahaan
untuk melihat posisi satuan bisnis yang sedang diteliti secara menyeluruh baik
dari sudut produk yang dihasilkan dan pasar yang dilayani.
Penggunaan matrik dapat menunjukkan bahwa perhatian tersebut ditujukan
pada :
1. Sebagai hasil analisis yang dilakukan berbagai kelemahan satuan bisnis yang
dapat diatasi
2. Para penentu strategi dapat mengambil langkah untuk memaksimalkan berbagai
faktor yang dimiliki.
3. Secara internal dapat melakukan pengaturan kembali pemanfaatan dana dan
biaya yang terdapat dalam satuan usaha.
4. Secara eksternal melakukan tindakan akuisisi atau merger sebagai teknik untuk
meningkatkan kemampuan organisasi memperoleh dana dan gaya.
Kesimpulan
1. Produk kawasaki dari PT Pujangga Luhur merupakan produk yang handal dan
mempunyai tempat pemasaran yang tersebar di wilayah Jombang tetapi masih
banyak kelemahan diantaranya harga purna jual produk tersebut sangat rendah,
selain itu PT Pujangga Luhur juga kurang maksimal melakukan promosi sehingga
sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan PT Pujangga Luhur.
2. Strategi-strategi yang pernah dilakukan oleh PT. Pujangga Luhur diantaranya
adalah Strategi merketing mix, Strategi pertumbuhan terkonsentrasi, strategi
perluasan pasar, strategi diferensiasi, strategi diversifikasi, strategi berbenah diri,
strategi mencari peluang.
3. Pada matrik SWOT terlihat beberapa alternatif strategi yang paling efektif
dilakukan perusahaan dengan menyatukan antara kekuatan, kelemahan yang
dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
adalah strategi Strategi SO (Mendukung Strategi yang Agresif) dan Strategi ST
(Mendukung Strategi Diversifikasi).
Saran
Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka saran dari peneliti sebagai
bahan pertimbangan adalah :
1. Lebih memperhatikan harga produk dengan cara melihat harga produk pesaing
baik purna jual maupun harga beli produk baru serta kualitas produk
2. Inovasi produk yang sesuai dengan keinginan konsumen untuk mengembalikan
performance “Kawasaki” dengan cara brand marking (belajar dari produk pesaing
dalam hal inovasi produk)
3. Memperkuat keberadaan produk kawasaki di pasaran dengan cara memperkuat
bauran pemasaran agar masyarakat lebih mengenal produk Kawasaki.
4. Meningkatkan berbagai aktivitas nilai yang ada dalam perusahaan terutama dalam
hal pelayanan terhadap konsumen.
5. Melakukan promosi jabatan dengan memilih seorang manajer baru yang lebih
berpengalaman dilihat dari segala bidang dan mampu dalam mengendalikan
perusahaan.
6. Lebih memperjelas Job discription perusahaan agar tidak terjadi penumpukan
tenaga kerja karena tidak adanya pembagian kerja yang jelas.
7. Mencari peluang yang sudah ada dengan mengidentifikasi pangsa pasar yang
dilalaikan atau yang dilayani secara buruk oleh pesaing.
8. Sesuai dengan temuan pada matrik General Electric pada sel 8 dimana
perusahaan harus melakukan strategi generik melalui Diversifikasi Konglomerat
yaitu menciptakan peluang, dengan jalan mencari dan membangun relung-relung
pasar dengan menciptakan produk baru dengan tidak meninggalkan produk yang
lama untuk meningkatkan kemampulabaan perusahaan dan untuk existensi
perusahaan.
9. Mencari investor yang mau menanamkan modalnya kepada perusahaan untuk
menambah dana perusahaan dalam perluasan usahanya. Hal ini bisa dilakukan
dengan sistim kekeluargaan artinya mencari investor yang memiliki hubungan
kekerabatan dengan pemilik Pujangga.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Sri Wahyuni,1996, Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Binarupa
Aksara. Amirullah, Sri Budi Cantika,2002, Manajemen Strategik. Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu. Bambang Hariadi, 2003, Strategi Manajemen. Malang: Penerbit Bayumedia
Publishing. Bilson Simamura, 2002, Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta:Penerbit
PT.Gramedia Pustaka Utama. Dermawan Wibisono, 2000, Riset Bisnis. Yogyakarta: BPFF Fredy Rangkuti, 2004, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus. Jakarta: Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar, 2000, Studi kelayakan Bisnis: Manajemen, Metode dan Kasus. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip, 1993, Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, Implementasi,
dan Pengendalian. Jakarta: Diterjemahkan oleh Adi Zakaria Afif, Fakultas Ekonomi UI.
Lovelock, Wright, 2005, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Penerbit PT. Indeks
Kelompok Gramedia. Sofjan Assuari,M.B.A, 2004, Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT Raja
Grafindo Persada. Sudjana, 1996, Metode statistika. Edisi Keenam. Tarsito. Bandung. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung