136
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL) PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA JAKARTA Hamzah Muhammad Ali PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA

SAWIT (CRUDE PALM OIL) PADA PT. KHARISMA

PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA JAKARTA

Hamzah Muhammad Ali

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA

SAWIT (CRUDE PALM OIL) PADA PT. KHARISMA

PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA JAKARTA

Oleh :

Hamzah Muhammad Ali

106092003014

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “ Analisis Strategi Pemasaran Minyak Kelapa Sawit

(Crude Palm Oil) Pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta”

yang ditulis oleh Hamzah Muhammad Ali dengan NIM 106092003014 telah diuji

dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Juni 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Agribisnis.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Drs. Acep Muhib, MMA Eny Dwiningsih, S.TP, M.Si

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA Rizki Adi Puspita Sari, SP, MMA

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Sains dan Teknologi Agribisnis

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Drs. Acep Muhib, MMA

NIP. 196801172001121001 NIP. 196906052001121001

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2011

Hamzah Muhammad Ali

106092003014

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

RINGKASAN

HAMZAH MUHAMMAD ALI. Analisis Strategi Pemasaran Minyak Kelapa

Sawit (Crude Palm Oil) Pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Jakarta, di bawah bimbingan MUDATSIR NAJAMUDDIN dan RIZKI ADI

PUSPITA SARI.

Minyak kelapa sawit atau yang disebut dengan crude palm oil (CPO)

merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis. Indikasi pentingnya

peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bangsa ditandai oleh

tingginya permintaan dan konsumsi CPO di dalam dan di luar negeri. Seiring

dengan peningkatan konsumsi CPO yang yang tinggi tersebut, maka harus disertai

dengan pengembangan seluruh subsitem agribisnisnya mulai dari hulu hingga

hilir. Salah satu subsistem agribisnis tersebut adalah pemasaran. Pemasaran

merupakan ujung tombak dari sebuah kegiatan usaha, sehingga pemasaran hasil

pertanian yang efektif dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) merupakan

anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) I sampai dengan XIV

yang bergerak di bidang pemasaran komoditas hasil produksi PTPN. Sebagai

perusahaan yang tergolong baru berdiri dan mempunyai tugas serta fungsi sebagai

pemasar dan mediator produk-produk PTPN, sudah seharusnya PT. KPBN

mempunyai suatu strategi dalam memasarkan produk-produknya, karena dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya tentu akan mengalami hambatan dan

kendala baik dari aspek internal perusahaan maupun aspek eksternalnya.

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang diuraikan di atas, maka

perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman bagi pemasaran CPO di PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

2. Bagaimana perumusan strategi pemasaran CPO yang tepat di PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

3. Strategi apa yang menjadi prioritas untuk diimplementasikan bagi pemasaran

CPO di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

Metode dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi

menjadi tiga tahapan, yaitu: Tahapan masukan (input stage) yang terdiri dari

Matriks IFE (internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (external factor

evaluation). Tahap pencocokan (matching stage) yang menggabungkan faktor

eksternal dan faktor internal perusahaan, yaitu terdiri dari Matriks SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, threats) dan Matriks IE (internal, external).

Tahapan penentuan prioritas strategi (decision stage) menggunakan metode

QSPM (quantitative strategic planning matrix).

Berdasarkan analisis lingkungan internal faktor faktor yang menjadi

kekuatan perusahaan adalah; program pengembangan, penelitian dan informasi

pasar dengan, sistem pemasaran bersama/voint venture marketing, sumber daya

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

vii

keuangan, kualitas SDM pemasaran, transformasi dari KPB-PTPN menjadi PT.

KPBN, mekanisme penetapan harga CPO melalui sistem lelang/tender, kualitas

dan keunggulan CPO yang dipasarkan , visi dan misi perusahaan, pelayanan dan

service kepada pelanggan, jaringan pemasaran, dan yang terakhir adalah lokasi

cabang perwakilan PT. KPB. Sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan

adalah ; promosi yang dijalankan perusahaan belum optimal, pengembangan dan

inovasi produk, dan saluran distribusi produk .

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal faktor-faktor yang menjadi

peluang adalah Potensi industri CPO Indonesia yang masih sangat besar,

permintaan dan pasar CPO yang terus meningkat, kebijakan pemerintah,

penduduk Indonesia yang terus bertambah, perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi, serta kepercayaan dan hubungan dengan pelanggan. Sedangkan

faktor-faktor yang menjadi ancaman adalah fluktuasi kondisi perekonomian

global, adanya isu global warming, black campaign mengenai minyak sawit/CPO

Indonesia, ketergantungan terhadap pemasok, adanya perusahaan pesaing , adanya

produk subtitusi, perdagangan bebas, dan yang terakhir adalah kenaikan harga

minyak goreng. Berdasarkan Matriks IE posisi PT. KPBN berada pada kuadran

“V” sehingga strategi yang sesuai dengan kuadran tersebut adalah jaga dan

pertahankan (hold and maintain) melalui pengembangan dan penetrasi pasar.

Analisis matriks SWOT dan QSPM menghasilkan beberapa perumusan alternatif

strategi pemasaran sebagai berikut.

1. Pengembangan pasar CPO berbasis ICT/ information communication

technology.

2. Mengembangkan riset pemasaran.

3. Meningkatkan pelayanan melalui CRM/Costumer relationship management.

4. Mengembangkan strategi bersaing.

5. Penguatan dan pengembangan kerjasama jangka panjang dengan perusahaan

mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas ketersediaan produk

6. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO.

7. Mengembangkan strategi promosi.

8. Melakukan penetrasi pasar.

9. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitra/produsen dalam

pengembangan dan inovasi produk.

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa shalatuwassalamu a’la Rasulillah. Pertama-tama

dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT karena atas berkat, nikmat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi itu bukanlah sesuatu yang instant.

Melainkan berangkat dari suatu proses yang relatif panjang dan menyita segenap

tenaga, waktu dan fikiran. Tanpa segenap motivasi, kesabaran, kerja keras, dan

doa mustahil penulis sanggup untuk menjalani tahap demi tahap dalam

penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan

skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan kontribusi berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis. Abi dan Ummi, Tengku H. Muhammad Ali Husein

dan HJ. Tuti Alawiah, S.sos.I, yang selalu terdepan dalam memberikan

dukungan terbaiknya kepada penulis selama ini baik dari sisi materil maupun

non materil. Mustahil dan tidak mungkin rasanya dapat membalas jasa-jasa

kalian. Hanya surga firdauslah sebaik-baik balasannya kelak. Amin.

2. Keluarga besar penulis. Abang-abang dan kakak-kakak penulis, Zulkarnain

S.E, M.Si, Syahnada Jaya Saifullah, S.Si, Khalifah, S.Hut, serta kakak

Penulis Nur Islamiah, S.Psi, dan Hanifah, Lc, S.Thi, yang sedang berjuang

menuntut ilmu untuk menyelesaikan studi pasca sarjananya di Malaysia,

Korea dan Indonesia. Mudah-mudahan karya kecil ini sedikit bisa

memberikan motivasi untuk kalian. Adik-adik penulis Khadijah, Masyitoh

dan si cilik calon hafidz Al-qur’an Fatahillah. Mudah-mudahan kalian bisa

lebih baik lagi dari abang-abang dan kakak-kakak kalian. Kemudian tidak

lupa penulis berterima kasih kepada nenek tercinta Hj. Maimunah dan seluruh

keluarga besar H. M. Toha, terima kasih atas segala doa dan perhatiannya.

Hafidzakullah.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

viii

3. Pembimbing skripsi penulis. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA selaku

pembimbing I dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP, MMA selaku pembimbing

II yang selama ini membimbing dan bersedia meluangkan waktunya diantara

kesibukannya yang padat, untuk senantiasa memberikan arahan, masukan,

dan motivasi sehingga proses penyusunan skripsi ini bisa berjalan dengan

baik. Terima kasih semoga Allah SWT membalasnya.

4. Peguji skripsi penulis. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku penguji I

sekaligus ketua Prodi Agribisnis yang telah memberikan saran dan

pelayanannya yang baik. Ibu Eny Dwiningsih, S.TP, M.Si selaku penguji II

sekaligus partner diskusi yang baik dan selalu menarik. Terima kasih atas

perbaikan-perbaikan yang disarankan, mudah-mudahan dapat menambah

kualitas skripsi ini. Terima kasih pula atas nasihat-nasihatnya.

5. Seluruh dosen pengajar Program Studi Agribisnis. Dr. Ir. Anna Mariana,

MM, Dr. Ir. Nunuk Adiarni, MM, Dr. Ir. Elpawati, MP, Ir. Junaedi, M.Si,

Ir. Iwan Amuniddin, M.Si, dan masih banyak lagi yang tidak saya

persebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih saya

atas segala ilmu dan pelajaran selama dibangku perkuliahan maupun diluar

itu. Semoga Allah SWT membalasnya. Percayalah bahwa pahala dan amal

baik dari ilmu yang bermanfaat itu tidak pernah terputus sampai kapanpun.

6. Seluruh jajaran pimpinan dan staff Fakultas Sains dan Teknologi. Dekan

fakultas yaitu Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. Pudek Dr. Agus

Salim M.Si dan Drs. Tabah Rosyadi, MA. Kemudian Ibu Tari, Pak Shomari,

Kak Dewi dan semuanya yang selama ini tak kenal lelah dalam melayani para

mahasiswanya.

7. Seluruh jajaran Direksi dan staff PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara. Pak Endi, Pak Tri, Pak Subandi, Pak Iman, Ibu Indah dan Ibu

Muji yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan research

dan memberikan dukungan dan kesediaan teknis dalam melakukan penelitian

ini. Semoga output dari karya ini dapat memberikan kontribusi positif dalam

kemajuan dan pencapaian visi dan misi perusahaan.

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

ix

8. Seluruh jajaran Direksi dan Staff PT. Perkebuanan Nusantara VII Lebak

Banten. Pak Yayat, pak Sugama, dan pak Heri. Terima kasih banyak.

9. Rekan-rekan dan sahabat penulis di keluarga besar Agribisnis. Khususnya

angkatan 2006 yaitu ; Andi, Ari, Ajeng, Asep, Angger, Budi, Dana, Ode,

Fikar, Pur, Puguh, Reza, Ulfa, Gina, Nisa, Rifa, Wiwin, Rinrin, Nia, Pedri,

Ferry, Mawardi, Ichsan, Tohir, Surade, Heru, Luthfi, dan Syarif. Ingatlah

bahwa skripsi itu bukanlah suatu akhir perjuangan, melainkan it’s just

beginning. Mudah-mudahan kita semua bisa kembali berkumpul, mungkin 5

atau 10 tahun mendatang dengan keadaan kita yang jauh lebih dahsyat dari

sekarang. Semangat gan!!

10. Rekan-rekan Senior dan adik kelas penulis di seluruh angkatan mulai tahun

2000 sampai dengan angkatan 2010 dan seterusnya. Khususnya bang Kaswid,

bang Patih, bang Ipul, bang Celik, bang Mughni, bang Buyung, bang Yanto,

bang Yuda, bang Tama, kak Riri, kak Jeje, kak Ipeh, kak Mitha, dan lain-lain

yang tidak mungkin saya sebutkan namanya satu persatu disini. Terima kasih

dan salam sukses selalu.

11. Rekan-rekan organisasi penulis. Kahfi Al-karim khususnya sang guru sejati

Om bagus, always be my favorite all the time. Badan Eksekutif Mahasiswa

baik tingkat jurusan maupun fakultas, DPMJ, LDK, masjid Al-hikmah,

Syahida gym, dan Al-manar. Jazakumullahu Ahsanal Jaza’.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan, dan

harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Khususnya bagi penulis sendiri dan kepada para pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT meridhoi dan semuanya dicatat sebagai ibadah disisi-Nya,

Amin. Akhirul kalam. Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

2.1. Agribisnis Kelapa Sawit di Indonesia .................................................. 9

2.1.1. Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit Indonesia .................. 10

2.1.2. Prospek dan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia ...................... 11

2.1.3. Keunggulan Minyak Kelapa Sawit/CPO .................................... 12

2.1.4. Penawaran dan Permintaan Produk Kelapa Sawit ...................... 13

2.2. Konsep Pemasaran ................................................................................ 16

2.3.1. Segmentasi, Targeting dan Positioning ...................................... 17

2.3.3. Bauran Pemasaran ....................................................................... 18

2.3. Konsep Manajemen Strategi ................................................................. 23

2.3.1. Tingkatan Manajemen dalam Perencanaan Strategis.................. 23

2.3.2. Strategi Pemasaran ...................................................................... 25

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran ....................... 26

2.4.1. Faktor-faktor Eksternal ............................................................... 27

2.4.1.1. Lingkungan Makro ......................................................... 27

2.4.1.2. Lingkungan Mikro ......................................................... 30

2.4.2. Faktor-faktor Internal .................................................................. 33

2.5. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 33

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

xi

2.6. Kerangka Pemikiran Konseptual .......................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 38

3.3. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 38

3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 39

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 40

3.6. Definisi Operasional ............................................................................. 50

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 52

4.1. Sejarah PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ......................... 52

4.2. Lokasi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara .......................... 53

4.3. Visi dan Misi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ............... 53

4.3.1. Nilai-nilai Perusahaan ................................................................. 54

4.3.2. Kebijakan Umum Perusahaan ..................................................... 54

4.4. Fungsi dan Tugas PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ........ 55

4.5. Struktur Organisasi ............................................................................... 55

4.6. Distribusi Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja di PT. KPBN ............ 56

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 58

5.1. Analisis Lingkungan Eksternal ............................................................. 58

5.1.1. Lingkungan Makro ....................................................................... 58

5.1.2. Lingkungan Mikro ....................................................................... 64

5.2. Analisis Lingkungan Internal ................................................................. 67

5.2.1. Faktor Manajeman dan Organisasi .............................................. 68

5.2.2. Faktor Keuangan .......................................................................... 69

5.2.3. Faktor Sumber Daya Manusia ..................................................... 71

5.2.4. Faktor Produksi dan Operasi ........................................................ 71

5.2.5. Faktor Pemasaran ......................................................................... 75

5.2.5.1. Produk/Product ............................................................... 75

5.2.5.2. Harga/Price ..................................................................... 76

5.2.5.3. Distribusi/Place ............................................................... 77

5.2.5.4. Promosi/Promotion ......................................................... 78

5.3. Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan pada PT. KPBN ..................... 79

5.3.1. Kekuatan ..................................................................................... 79

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

xii

5.3.2. Kelemahan .................................................................................. 84

5.4. Identifikasi Peluang dan Ancaman pada PT. KPBN ............................ 87

5.4.1. Peluang ........................................................................................ 87

5.4.2. Ancaman ..................................................................................... 92

5.5. Perumusan Alternatif Strategi Perusahaan ............................................ 96

5.5.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) .................................. 96

5.5.2. Matriks External Factor Evaluation (EFE) ................................ 98

5.5.3. Matriks Internal – External (IE) ................................................. 99

5.5.4. Matriks SWOT ............................................................................ 100

5.5.4.1. Strategi S-O .................................................................... 102

5.5.4.2. Strategi W-O .................................................................. 105

5.5.4.3. Strategi S-T .................................................................... 107

5.5.4.4. Strategi W-T ................................................................... 109

5.6. Prioritas Strategi Pemasaran pada PT. KPBN ...................................... 111

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 113

6.1.Kesimpulan ............................................................................................ 113

6.2.Saran ...................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

DAFTAR TABEL

1. Perkembangan dan Peningkatan Konsumsi CPO (dalam ton) .......................... 2

2. Luas Areal Produksi Perkebunan Sawit di Indonesia (dalam Ha) .................... 10

3. Produksi Minyak Kelapa Sawit/CPO di Indonesia (dalam ton) ....................... 11

4. Nama dan Jabatan Responden .......................................................................... 39

5. Contoh Matriks EFE (Internal Factor Evaluation) .......................................... 43

6. Contoh Matriks IFE (External Factor Evaluation) .......................................... 45

7. Contoh Matriks QSPM (Qualitative Strategic Planning Matrix) ..................... 50

8. Distribusi Tenaga Kerja di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ...... 57

9. Daftar Pemasok CPO pada PT. KPBN ............................................................. 65

10. Pelanggan CPO Lokal dan Ekspor Pada Tahun 2010 ....................................... 66

11. Produsen dan Perusahaan CPO yang Berintegrasi Vertikal ............................. 67

12. Nilai penjualan CPO Lokal PT. KPBN pada Tahun 2009 ................................ 69

13. Nilai penjualan CPO Pasar Ekspor pada Tahun 2009 ...................................... 70

14. Jadwal Tender/Lelang Produk pada PT. KPBN ............................................... 73

15. Standar Mutu CPO Menurut Ditjenbun ............................................................ 76

16. Perkembangan Harga Rata-rata CPO Lokal Tahun 2007-2010 (dalam Kg) .... 77

17. Matriks IFE PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ............................. 97

18. Matriks EFE PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ............................ 98

19. Prioritas Strategi Pemasaran Minyak Kelapa Sawit pada PT. KPBN .............. 111

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

DAFTAR GAMBAR

1. Bauran Pemasaran (Marketting Mix) ................................................................ 19

2. Peranan Tingkat Manajemen dalam Perencanaan Strategis ............................. 24

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan ............... 27

4. Kerangka Pemikiran Konseptual ...................................................................... 37

5. Contoh Matriks IE (Internal-Extenal) .............................................................. 46

6. Contoh Matriks SWOT (Strength- Threat- Opportunity-Weakness) ................ 47

7. Alur Proses Produksi dan Operasi pada PT. KPBN ......................................... 72

8. Saluran Distribusi CPO PTPN Secara Nasional ............................................... 86

9. Matriks I-E ........................................................................................................ 99

10. Matriks SWOT PT. KPBN ............................................................................... 101

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

DAFTAR LAMPIRAN

1. Stuktur Organisasi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ................... 120

2. Kuesioner Pertama : Penentuan Faktor-Faktor Internal dan eksternal ............. 121

3. Kuesioner Kedua : Penentuan Bobot dan Rating Faktor-Faktor Strategis ....... 124

4. Kuesioner Ketiga : Penentuan Strategi Prioritas ............................................... 129

5. Identifikasi Kekuataan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman ........................... 132

6. Penentuan Bobot Faktor Strategis Internal ....................................................... 134

7. Penentuan Bobot Faktor Strategis Eksternal .................................................... 137

8. Rata-rata Penentuan Rating Faktor Internal dan Faktor Eksternal ................... 140

9. Rataan Penentuan Bobot Faktor Internal dan Faktor Eksternal ........................ 141

10. Rataan Alternatif Strategi ................................................................................. 142

11. Prioritas Alternatif Strategi ............................................................................... 145

12. Surat Keterangan Persetujuan Riset/Penelitian di PT. KPBN .......................... 146

13. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Riset/Penelitian di PT. KPBN .......... 147

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak kelapa sawit atau crude palm oil yang untuk selanjutnya disingkat

CPO merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis. Salah satunya

disebabkan karena CPO merupakan bahan baku pembuatan minyak makan,

sementara minyak makan merupakan salah satu dari sembilan kebutuhan pokok

bangsa Indonesia. Permintaan akan minyak makan di dalam dan di luar negeri

yang kuat dan terus meningkat merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas

kelapa sawit dalam perekonomian bangsa. Kebutuhan minyak nabati dan lemak

dunia juga terus meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan

peningkatan pendapatan domestik bruto, agar kebutuhan tersebut terpenuhi maka

pemerintah mendorong peningkatan pengusahaan kebun kelapa sawit (Pahan,

2008:17).

Peningkatan ini juga telah mendorong pengembangan perkebunan dan

industri kelapa sawit di dalam negeri. Industri kelapa sawit Indonesia telah

tumbuh secara signifikan dalam 40 tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia

telah menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan total produksi pada

tahun 2009/2010 sebesar 23,62 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya

sebesar 7,54 %. Bersama dengan Malaysia, Indonesia menguasai hampir 90%

produksi minyak sawit dunia (PT KPBN, 2010:1).

Konsumen terbesar dunia adalah India, China dan Uni Eropa. Tabel 1

menggambarkan mengenai perkembangan dan peningkatan konsumsi CPO dunia :

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

2

Tabel 1. Perkembangan dan Peningkatan Konsumsi CPO Dunia (dalam ton)

NEGARA 2007/2008 2008/2009 2009/2010 Peningkatan

(%)

India 4879 6564 6660 1,44 %

China 5670 5957 6580 9,47 %

Uni Eropa 4849 5594 5850 4,38 %

Indonesia 4332 4789 5100 6,10 %

Malaysia 2449 2474 2310 -7,10 %

Pakistan 1734 1785 1810 1,38 %

Nigeria 1228 1283 1325 3,17 %

Thailand 941 1157 1280 9,61 %

Negara Lainnya 11533 11512 12131 5,10 %

Jumlah 37615 41115 43046 4,49 % Sumber : Oil World, Vol.53, 9 July (2010:27)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diidentifikasi bahwa konsumsi CPO terbesar

dunia adalah India kemudian diikuti oleh China dan disusul Uni Eropa. Secara

prensentase peningkatan konsumsinya yang terbesar adalah Thailand yaitu dengan

peningkatan 9,61 persen disusul China 9,47 persen kemudian Indonesia dengan

peningkatan sebesar 6,10 persen. Secara umum perkembangan dan peningkatan

CPO di dunia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun penurunan

konsumsi CPO justru hanya dialami oleh negara produsen CPO yaitu Malaysia

dengan penuruan sebesar -7,10 persen.

Seiring dengan peningkatan konsumsi CPO di dalam maupun di luar

negeri yang cukup tinggi, maka harus disertai dengan pengembangan seluruh

subsitem agribisnisnya mulai dari hulu hingga hilir. Pemasaran hasil pertanian

yang efektif dari hasil produksi kelapa sawit itu sendiri dapat memberikan nilai

tambah yang lebih tinggi. Menurut Pahan (2008:18) pembangunan perkebunan

yang berkesinambungan haruslah menjawab dua tantangan nasional yaitu :

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

3

1. Memiliki daya saing global pada seluruh subsistem komoditas, baik industri

hulu maupun industri hilir dan pemasarannya.

2. Dapat menjawab kebutuhan nasional dalam memberikan kesejahteraan bagi

rakyat banyak.

Pengembangan kelapa sawit di Indonesia sebagai suatu komoditas

perkebunan dilakukan oleh perkebunan besar negara (PBN), perkebunan besar

swasta (PBS), dan perkebunan rakyat (PR). PBN dalam hal ini adalah PT

Perkebunan Nusantara (PTPN) yang yang terbentang di 20 provinsi dari 32

provinsi yang ada di Indonesia, dengan luas areal produksi mencapai 1,5 juta Ha.

PTPN terbagi atas PTPN I sampai dengan PTPN XIV. PTPN merupakan produsen

CPO di Indonesia dengan rata-rata produksi setiap tahunnya mencapai 2 juta ton

atau setara dengan 12,5 % dari total produksi Nasional. CPO merupakan produk

perkebunan unggulan yang diproduksi oleh PTPN dan dipasarkan oleh PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN), oleh karena itu pemerintah

dalam hal ini juga mendorong peningkatan produksi CPO sehingga menempatkan

Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia pada tahun 2006 (KPB-PTPN,

2009:1).

PT. Perkebunan Nusantara sepakat memutuskan untuk membentuk sebuah

lembaga gabungan yang mewadahi kepentingan bersama seluruh PTPN yang ada

di Indonesia, khususnya dibidang pemasaran. Lembaga ini dinamai Kantor

Pemasaran Bersama (KPB). Seiring dengan perkembangan waktu, KPB yang pada

awalnya merupakan institusi non-perseroan berubah menjadi perseroan terbatas

yaitu bernama PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) secara

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

4

resmi pada Desember 2009 dan secara aktif dimulai pada awal tahun 2010. PT.

KPBN merupakan anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara I sampai

dengan XIV yang bergerak di bidang pemasaran komoditas yang diproduksi oleh

PTPN I sampai dengan PTPN XIV.

PT.KPBN merupakan perusahaan yang tergolong baru berdiri dan

mempunyai tugas serta fungsi sebagai pemasar dan mediator produk-produk

PTPN, oleh sebab itu sudah seharusnya PT. KPBN mempunyai suatu strategi

dalam memasarkan produk-produknya. Hal tersebut dikarenakan dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya tentu akan mengalami hambatan baik dari

aspek internal perusahaan maupun aspek eksternalnya. Salah satunya adalah

persaingan bisnis dewasa ini yang semakin ketat dan kompetitif.

Hambatan lain yang berpengaruh negatif terhadap perdagangan CPO

khususnya di luar negeri adalah isu pemanasan global (global warming) dan

penggundulan hutan-hutan tropis, karena industri CPO dianggap salah satu

penyebab hal tersebut. Hambatan dan ancaman dari sisi kondisi perekonomian dan

politik internasional juga tidak bisa dilepaskan dalam pemasaran produk CPO

karena dapat mempengaruhi fluktuasi perdagangan CPO internasional.

Seiring dengan hambatan dan ancaman tersebut, peluang dalam

mengembangkan industri dan pemasaran produk CPO masih sangatlah besar dan

potensial. Salah satu peluangnya adalah permintaan akan produk CPO ini masih

terus meningkat baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini didukung oleh

sumber daya alam Indonesia yang masih sangat potensial sehingga menempatkan

Indonesia sebagai salah satu produsen CPO terbesar di dunia (PT. KPBN, 2010:1).

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

5

Strategi pemasaran merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

jangka panjang perusahaan. PT. KPBN sebagai perusahaan yang mempunyai visi

dan misi sudah seharusnya merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk

usaha pemasaran minyak kelapa sawit ini. Persaingan yang semakin ketat dewasa

ini menyebabkan tidak sedikit perusahaan yang gagal dan bangkrut karena

ketidakmampuannya dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

dan mengendalikan stategi pemasaran yang tepat.

Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan usaha atau bisnis. Suatu

rangkaian proses bisnis pada akhirnya membutuhkan pemasaran yang efisien.

Penanganan yang profesional serta efektivitas dalam menjalankan strategi

pemasaran itu sendiri akan berperan dan berpengaruh dalam menyalurkan dan

menciptakan nilai produk tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara memiliki peluang dan

ancaman dalam menjalankan proses bisnisnya. Hal ini akan diketahui melalui

proses identifikasi kekuatan dan kelemahan dari internal perusahaan. Penilaian

terhadap faktor-faktor internal saja tidaklah cukup untuk merumuskan strategi

pemasaran dalam rangka mencapai visi perusahaan. Oleh karena itu penilaian

terhadap faktor-faktor eksternal juga diperlukan untuk mengidentifikasi peluang

dan ancaman perusahaan yang terus berubah.

Strategi pemasaran yang dijalankan perusahaan harus dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat fleksibel, efisien, dan efektif dalam mencapai

tujuan utamanya. Perusahaan harus memperhatikan unsur-unsur bauran

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

6

pemasaran (marketing mix) seperti perencanaan produk, penentuan harga, tempat

dan promosi yang dilakukan perusahaan tersebut.

Strategi pemasaran perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal seperti,

menganalisis peluang pasar, menyusun strategi pemasaran, merencanakan

program pemasaran, dan mengkoordinasikan upaya pemasaran. Hal ini mencakup

kegiatan seperti, mendefinisikan visi misi bisnis, menganalisis peluang dan

ancaman eksternal, menganalisis kekuatan dan kelemahan internal, merumuskan

masalah, merumuskan sasaran, merumuskan strategi, dan merumuskan program

pendukung

Berdasarkan atas uraian diatas, maka perumusan masalahnya adalah

sebagai berikut ;

1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman bagi pemasaran CPO di PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

2. Bagaimana perumusan strategi pemasaran CPO yang tepat di PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

3. Strategi apa yang menjadi prioritas untuk diimplementasikan bagi pemasaran

CPO di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas dan untuk memperoleh data serta

informasi yang diperlukan dalam upaya melakukan analisis, maka tujuan

penelitian ini adalah :

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

7

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang

merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran CPO

di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta.

2. Memformulasikan alternatif strategi yang tepat bagi pemasaran CPO di PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta.

3. Menentukan strategi yang menjadi prioritas untuk di implementasikan bagi

pemasaran CPO di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang diuraikan

sebagai berikut :

1. Bagi ruang lingkup akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi ilmiah terutama pada bidang disiplin kelimuan manajemen

agribisnis dalam aspek pemasaran, sehingga dapat menambah wawasan,

pengetahuan, pengalaman serta pemahaman dalam mengkaji penerapan

konsep dan teori.

2. Bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi informasi dan salah satu bahan pertimbangan pada PT

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara dalam pengambilan keputusan,

khususnya pada upaya penerapan strategi pemasaran CPO.

3. Bagi penulis, sebagai bahan pertimbangan pembelajaran dalam menerapkan

teori-teori dan pengetahuan yang didapatkan penulis selama perkuliahan.

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai analisis strategi pemasaran ini hanya terbatas pada

topik dan ruang lingkup produk CPO di PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara Jakarta.

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agribisnis Kelapa Sawit di Indonesia

Asal tanaman kelapa sawit (Eleais Guinessis Jack) secara pasti belum bisa

diketahui. Dugaan kuat tanaman ini berasal dari dua tempat, yaitu Amerika

Selatan dan Afrika (Gueina). Spesies Elaeis melanococca atau Elaeis oleivera

diduga berasal dari Amerika Selatan dan spesies Elaeis guineensis berasal dari

Afrika (Guenia) (Sastrosayno, 2006:1).

Tanaman kelapa sawit dengan hasil CPO ini memang bukan tanaman asli

Indonesia. Tanaman ini dimasukan pertama kali ke Indonesia dari Afrika pada

tahun 1848, yang ditanam sebagai sentra plasma nutfah di kebun Raya Bogor.

Penanaman secara komersil di perkebunan pertama kali dilakukan pada tahun

1911 di kebun Tanah Itam Ulu. Adapun morfologinya kelapa sawit merupakan

termasuk family palmae, species Elaeis guineensis jacq dan varietasnya cukup

banyak, yang diklasifikasikan atas perbedaaan tipe buah, bentuk luar, tebal

cangkang, warna buah dan lain-lainnya. Berdasarkan tebal tipisnya cangkang

sebagai faktor homozygote tunggal, yaitu dura dengan cangkang tebal bila

dikawinkan dengan fisifera yang bercangkang tipis akan menghasilkan varietas

tenera yang memiliki ketebalan cangkang diantara keduanya, pada tanaman

varietas tenera inilah yang ditanam karena menghasilkan minyak yang lebih tinggi

(PTPN III, 2003:10).

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

10

2.1.1. Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit Indonesia

Selama tahun 2005-2010, luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia

terus meningkat, baik dari segi perkebunan rakyat, perkebunan negara maupun

perkebunan swata. Perkembangan areal sawit di Indonesia dapat disajikan pada

Tabel 2 :

Tabel 2. Luas Areal Produksi Perkebunan Sawit di Indonesia (dalam Ha).

TAHUN RAKYAT NEGARA SWASTA TOTAL

2005 2.356.895 529.854 2.567.068 5.453.817

2006 2.549.572 687.428 3.357.914 6.594.914

2007 2.752.172 606.248 3.408.416 6.766.836

2008 2.881.898 602.963 3.878.986 7.363.847

2009* 3.013.973 608.580 3.885.470 7.508.023

2010** 3.314.663 616.575 3.893.385 7.824.623 Sumber : Ditjenbun (2009 : 4) Ket : * sementara, ** Estimasi

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas di Indonesia yang

pertumbuhannya paling pesat juga meningkat pesat. Hal ini ditandai oleh

peningkatan luas areal dan produksi CPO yang meningkat dari tahun ke tahun

secara signifikan. Pada Tabel 2 tercatat peningkatan luas areal produksi nasional

secara total dari tahun 2005-2010 mengalami peningkatan sebesar 43,5 persen

yaitu dari total luas areal sebesar 5.453.817 Ha menjadi 7.824.623 Ha.

Perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 40,6 persen, perkebunan

negara sebesar 16,4 persen, dan perkebunan swasta sebesar 51,7 persen.

Produksi CPO Indonesia juga tercatat mengalami peningkatan berbanding

lurus dengan peningkatan luas arealnya, adapun data produksi CPO Indonesia

disajikan pada Tabel 3.

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

11

Tabel 3. Produksi Minyak Kelapa Sawit/CPO di Indonesia (dalam ton).

TAHUN RAKYAT NEGARA SWASTA TOTAL

2005 4.500.769 1.449.254 5.911.592 11.861.615

2006 5.783.088 2.313.729 9.254.031 17.350.848

2007 6.358.389 2.117.035 9.189.301 17.664.725

2008 6.923.042 1.938.134 8.678.612 17.539.788

2009* 7.247.979 1.961.813 9.431.089 18.640.881

2010** 7.774.036 2.089.908 9.980.957 19.844.900 Sumber : Ditjenbun (2009 : 4) Ket : * sementara, ** Estimasi

Produksi CPO Indonesia dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan

yang cukup drastis. Tabel 3 menjelaskan bahwa peningkatan total produksi CPO

dari tahun 2005-2010 adalah sebesar 67,3 persen yaitu dari total produksi sebesar

11.861.615 ton menjadi 19.844.900 ton. Peningkatan untuk perkebunan rakyat

sendiri sebesar 72,7 persen, perkebunan negara sebesar 44,2 persen, dan untuk

perkebunan swasta adalah sebesar 68,8 persen.

Berkembangnya subsektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak

lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif.

Terutama kemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk

pembangunan perkebunan rakyat dan pembukaan areal perkebunan besar swasta

baru (Fauzi, 2006:5).

2.1.2. Prospek dan Daya Saing CPO Indonesia

Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup

penting di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup

cerah. Komoditas kelapa sawit, baik berupa bahan mentah maupun hasil

olahannya menjadi primadona penyumbang devisa non migas yang termasuk tiga

besar selain karet dan kopi. Kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

12

yang dapat diandalkan, karena minyak yang dihasilkan memiliki berbagai

keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman lain.

Keunggulan tersebut diantaranya memiliki kadar kolesterol rendah, atau bahkan

tanpa kolesterol (Fauzi, 2006:7).

Prospek pasar bagi produk olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena

permintaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar baik di

dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia sebagai negara tropis memiliki

lahan yang cukup luas sehingga berpeluang besar untuk mengembangkan

perkebunan kelapa sawit, baik melalui penanaman modal asing maupun skala

perkebunan rakyat (Sastrosayno, 2006:3).

2.1.3. Keunggulan CPO

Menurut Departemen Perindustrian (2007:21), berbagai hasil penelitian

mengungkapkan bahwa CPO memiliki keunggulan dengan minyak nabati lainnya.

Beberapa keunggulan CPO antara lain adalah :

1. Tingkat efesiensi CPO tinggi sehingga mampu menempatkan efisiensi CPO

menjadi sumber minyak nabati termurah.

2. Produktivitas CPO tinggi yaitu 3,2 ton/Ha, sedangkan minyak kedelai, lobak,

kopra, dan minyak bunga matahari masing-masing 0,34, 0,51, 0,57, dan 0,53

ton/Ha.

3. Sifat intergeable-nya cukup menonjol dibanding dengan minyak nabati

lainnya, karena keluwesan dan keluasan dalam ragam kegunaan baik dibidang

pangan maupun non pangan.

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

13

4. Sekitar 80% dari penduduk dunia, khususnya di negara berkembang masih

berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak dan lemak

terutama minyak yang harganya murah yaitu CPO.

5. Terjadinya pergeseran dalam bidang industri yang menggunakan bahan baku

minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu

oleokimia yang berbahan baku CPO, terutama di beberapa negara maju

seperti Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat.

Manfaat lain dari proses industri CPO menurut Departemen Perindustrian

(2007:21) antara lain adalah:

1. Sebagai bahan bakar alternatif Biodisel

2. Sebagai nutrisi pakanan ternak (cangkang hasil pengolahan)

3. Sebagai bahan pupuk kompos (cangkang hasil pengolahan)

4. Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun, industri kosmetik,

industri makanan)

5. Sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi

6. Sebagai bahan pembuat batang dan pelepah (particle board).

2.1.4. Penawaran dan Permintaan CPO

Berbagai jenis minyak nabati dan lemak yang ada di pasaran dunia

mempunyai sifat yang dapat saling menggantikan (barang subtitusi). Oleh sebab

itu penawaran dan permintaan produk kelapa sawit harus dibahas dalam konteks

ekonomi minyak nabati dan lemak dunia.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

14

Konsumsi domestik yang tinggi merupakan salah satu faktor yang

mendorong peningkatan produktivitas. Menurut Pahan (2008:33) faktor-faktor

yang berperan dan berpengaruh terhadap penawaran dan produksi CPO dalam

memenuhi permintaan konsumsi dunia yaitu :

1. Iklim, produksi perkebunan berupa CPO akan terbatas pada daerah yang

memiliki iklim tropis sehingga daerah surplus akan terkonsentrasi pada

Negara-negara produsen di daerah khatulistiwa. Sementara daerah defisit

(konsumen) akan merata pada seluruh dunia yang membutuhkan produk ini.

2. Luas lahan yang tersedia, dapat dikonversi menjadai perkebunan kelapa sawit

merupakan faktor yang memengaruhi pasokan CPO ke pasar. Berdasarkan

keunggulan sumber daya lahan yang dimiliki, negara produsen CPO yang

sangat prospektif dimasa datang yaitu Brazil, Indonesia, Colombia, Papua

New Guinea, dan Kamerun.

3. Ketesediaan tenaga kerja, ciri usaha perkebunan kelapa sawit adalah padat

karya. Industri pengolahan CPO bukan merupakan industri yang padat

teknologi sehingga tidak menuntut perkembangan teknologi yang pesat.

Melalui karateristik perkebunan yang padat karya ini, ketersediaan tenaga

kerja yang melimpah dan keahlian yang cukup dan murah merupakan faktor

yang sangat menentukan tercapainya skala ekonomi bisnis perkebunan kelapa

sawit.

4. Dukungan pemerintah masing-masing, dukungan pemerintah Indonesia

dirasakan oleh para pengusaha perkebunan dengan diberikannya kesempatan

kepada para pemilik pabrik minyak goreng untuk melakukan diversifikasi

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

15

pembukaan kebun kelapa sawit untuk memenuhi bahan bakunya pada

dasawarsa 1980-an. Pertumbuhan areal kelapa sawit Indonesia meningkat

dengan tajam pada tahun tersebut dan masih akan terus berlanjut hingga

tahun 2000-an.

5. Gerakan pemerhati lingkungan, gerakan para pemerhati lingkungan dapat

menjadi faktor pengambat produksi CPO, aksi-aksi dan kampanye para

pemerhati lingkungan untuk menjaga kelestarian hutan hujan tropis dari

penebangan secara besar-besaran dilakukan demi alasan melindungi bumi.

Sebenarnya kunci permasalahan sebenarnya yaitu terletak pada kartel

petrokimia yang menguasai dunia dewasa ini, dalam hal ini kartel industri

menguasai teknologi bahan dasar bagi seluruh industri dan bahan bakar

minyak bumi, padahal dari industri CPO juga bisa menjadi solusi dari

permasalahan tersebut karena dapat menjadi bahan bakar (renewable

resources), salah satu bahan bakar yang berprospek bagus yaitu minyak

nabati (biodiesel dan gasohol).

6. Pendanaan investasi, mengembangkan perkebunan kelapa sawit memerlukan

dana investasi yang besar dan bersifat jangka panjang. Hal ini merupakan

salah satu faktor penghambat dalam upaya meningkatkan produksi CPO

dunia.

Menurut Pahan (2008:40) prospek pemasaran CPO sangat cerah karena

tekanan permintaan terhadap minyak goreng yang berasal dari CPO terus

meningkat karena meningkatnya jumlah penduduk dan GDP (Gross Domestic

Product) dunia. Prospek pemasaran CPO dipengaruhi juga oleh pesatnya

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

16

perkembangan industri yang berbasis bahan baku produk kelapa sawit. Melihat

kecendrungan pasar serta perimbangan faktor penawaran dan permintaan maka

prospek pemasaran CPO dalam 2 dasawarsa mendatang akan cenderung

meningkat. Prospek pemasaran didalam CPO di dalam negeri akan dipengaruhi

oleh peran pemerintah dalam rangka pembangunan ekonomi merujuk pada sistem

ekonomi pasar. Secara umum masa depan industri kelapa sawit dan produk

olahannya dapat dirasakan sangat prospektif.

2.2. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran merupakan proses sosial yang

dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Menurut

Swastha dan Sukotjo (2002:179), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Kotler (2005:22) menjelaskan, bahwa konsep pemasaran menegaskan

kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih

efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Menurut

Swastha dan Sukotjo (2002:181), bagian pemasaran mempunyai peranan aktif

sejak dimulainya proses produksi semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan

dan menjual barang yang didasarkan pada masalah pemasaran, sehingga secara

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

17

definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis

yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2.2.1. Segmentasi, Targetting dan Positioning

Menurut Rangkuti (2008:49) unsur-unsur pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

1. Segmentasi pasar : adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen

konsumen ini memiliki karateristik, kebutuhan produk, dan bauran

pemasaran tersendiri.

2. Targetting : adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang

akan dimasuki.

3. Positioning : adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah

untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk

yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

Menurut Kartajaya (2003:103), yang dimaksud dengan strategi pemasaran

pada dasarnya adalah STP (Segmentation, Targetting dan Positioning).

Segmentation adalah membagi pasar menajadi dari yang sifatnya homogen

menjadi bersifat heterogen. Ada tiga cara dalam membagi pasar yaitu berdasarkan

demografi (who to buy), berdasarkan psikografi (why to buy), dan berdasarkan

perilaku (how to buy). Targetting adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap

segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

18

Terdapat lima cara dalam menentukan target pasar. Perusahaan dapat menyatakan

bahwa semua orang (everyone) sebagai sasaran pasar, memilih orang yang cocok

(suitable one), memilih orang dalam jumlah banyak (a few good ones) atau

melayani pelanggan sebagai orang penting (someone) bagi perusahaan.

Positioning adalah menawarkan produk yang terdiferensiasi kepada pasar sasaran

dengan mengutamakan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan.

2.2.2. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2002;18), bauran pemasaran (marketing mix) adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahan untuk terus-menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat

digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program

taktik jangka pendek. Swastha dan Sukotjo (2002;193) menyatakan bauran

pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan

inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, kegiatan promosi,

dan sistem distribusi. Keputusan-keputusan dalam bauran pemasaran dapat

dikelompokkan menjadi empat elemen yang biasa disebut 4P pemasaran : produk

(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion), Gambar 1

menjelaskan mengenai marketing mix.

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

19

Gambar 1. Bauran Pemasaran Sumber : Kotler, (2002:18)

a. Produk

Elemen pertama dan yang paling penting dari bauran pemasaran adalah

produk. Produk adalah elemen kunci dalam tawaran pasar. Produk diartikan

sebagai segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan

atau kebutuhan. Bauran produk (product mix) didefinisikan sebagai kumpulan dari

semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual kepada pembeli

mencakup barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan. (Kotler,

2005:448).

Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu (kualitas),

penampilan, pilihan (option), gaya (style), merek, pengemasan, jenis produk dan

macam produk (item). Mutu produk berarti menunjukkan kemampuan produk

untuk melaksanakan fungsinya, meliputi keluwetan, keandalan, ketepatan,

kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut lain. Dalam pengembangan

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

20

suatu produk, produsen harus menetukan tingkat kualitas yang mendukung posisi

produk itu dalam pasar sasaran.

Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk

atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya yang memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kegiatan memperkenalkan dan

mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat berhasilnya

pemasaran. Menurut Kotler (2005:460), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol

atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk membedakannya dari

produk pesaing. Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi

kemasan atau pembungkus suatu produk. Kemasan yang didesain secara tepat dan

baik akan menciptakan nilai khusus bagi konsumen yang merupakan sarana

promosi.

b. Harga

Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran paling fleksibel,

harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti feature produk dan perjanjian

distribusi. Harga juga merupakan salah satunya elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, elemen lainnya menimbulkan biaya (Kotler, 2005:519).

Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan

lebih dari itu, yakni dapat memberikan laba atau keuntungan finansial bagi

perusahaan. Harga yang ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat negatif bagi

perusahaan. Dampak yang terjadi adalah jumlah pembeli yang menurun, volume

penjualan yang berkurang, semua biaya mungkin tidak dapat tertutupi dan pada

akhirnya perusahaan akan menderita kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

21

adalah kemauan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan

dengan jumlah yang cukup untuk menutupi biaya produksi serta menghasilkan

laba.

Harga (price) diartikan sejumlah nilai uang yang tersedia dibayarkan oleh

konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Strategi penetapan harga memiliki

beberapa tujuan yaitu berorientasi laba, berorientasi volume (volume pricing

objective), berorientasi citra (image of value), tujuan stabilitas harga serta tujuan

lain yang meliputi nilai sosial (social price), mempertahankan loyalitas konsumen.

Strategi harga meliputi strategi penetapan harga, keseragaman harga, potongan

harga, tingkat harga, dan syarat-syarat pembayaran.

c. Distribusi

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai

tambah produk melalui fungsi pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan,

mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen,

yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses

ini memperlancar arus pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non

fisik. Saluran distribusi atau saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi

yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikban produk atau jasa

siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 2005:558).

Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua

kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari

produsen ke konsumen. Lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam

penyaluran barang dan jasa antara lain produsen, perantara dan konsumen akhir.

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

22

Jumlah perantara atau lembaga yang digunakan tersebut akan menentukan

panjangnya saluran distribusi.

Saluran distribusi jika dilihat dari jauh pendeknya rantai distribusi, dapat

dikelompokkan menjadi dua (Kotler, 2005:561) yaitu :

a. Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari

produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau

penyalur.

b. Saluran distribusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam mendistribusikan

produknya menggunakan penyalur/agen perantara dan juga pengecer sebelum

sampai ke tangan konsumen.

4. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk

meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik

secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Kotler (2005:626) promosi

adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para

konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.

Menurut Swastha (2002:222), promosi merupakan salah satu variabel

marketing mix yang digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.

Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjutan” karena dapat

menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan, oleh karena itu

promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

23

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.

Menurut Kotler (2005:626), bauran promosi terdiri dari lima cara utama

yaitu :

a. Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide,

barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

b. Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan

untuk mencoba atau membeli produk atau jasa.

c. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung

non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon

dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

d. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon

pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

e. Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang

dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau

produk individualnya.

2.3. Konsep Manajemen Strategi

David (2006:5) mendefinisikan manajemen strategi sebagai seni dan ilmu

untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas

fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti tersirat

dalam definisi, manajemen strategi berfokus pada mengintegrasikan manajemen,

pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan,

dan sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organiasasi.

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

24

David (2006:16-17) mendefinisikan strategi adalah alat untuk mencapai

tujuan jangka panjang. Strategi juga merupakan tindakan potensial yang

membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan

dalam jumlah yang besar.

2.3.1. Tingkatan Manajemen dalam Perencanaan Strategis

Menurut Gumbira dan Intan (2004:34), perencanaan dalam manajemen

mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama

periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi, misi, tujuan, serta

sasaran organisasi. Perencanaan dapat dilakukan pada bidang keuangan,

pemasaran, produksi, persediaan, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk

menempatkan suatu perusahaan pada posisi yang terbaik berdasarkan kondisi

bisnis dan permintaan konsumen pada masa mendatang.

Tingkatan manajemen dalam perencanaan tersebut secara umum dibagi

atas tiga tingkat, untuk memahami peranan setiap manajemen dalam perencanaan,

maka diberikan suatu ilustrasi yang diperlihatkan pada Gambar 2 :

Gambar 2. Peranan tingkat manajemen dalam perencanaan

Sumber : Gumbira dan Intan (2004:35)

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

25

1. Tingkat 1 (manajemen puncak/direktur)

Manajemen puncak berperan dalam menentukan dan menetapkan

kebijakan-kebijakan strategik yang berkaitan dengan perencanaan, seperti

menetapkan visi, misi, nilai, budaya, dan tujuan organisasi. Perumusan kebijakan

strategik tersebut merupakan pedoman dan batasan agar setiap perencanaan dan

pengambilan keputusan dalam organisasi tersebut senantiasa konsisten dan selaras

dengan kebijakan strategik perusahaan.

2. Tingkat 2 (manajemen madya/manager)

Tingkatan manajemen madya mengembangkan prosedur-prosedur

manajerial. Sebagai implementasi dari kebijakan strategik yang ditetapkan oleh

manajemen puncak.

3. Tingkat 3 (manajemen rendah/kepala bagian)

Tingkatan manajemen rendah adalah tahapan teknis pelaksanaan bagi

setiap orang dalam melakukan tugasnya. Pada tingkatan ini juga dikembangkan

referensi kerja yang mencakup manual standar kerja, manual instruksi kerja,

manual teknis, pedoman tindak-tanduk, dan manual standar lain yang berlaku di

perusahaan.

2.3.2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah strategi yang disatukan, luas, terintegrasi, dan

komprehensif yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan

dapat dicapai melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi. Strategi

pemasaran dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran atau marketing mix

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

26

(McCarthy dalam Kotler, 2002:18), yang merupakan kumpulan variabel produk

(product), harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan agar tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Strategi pemasaran dapat juga diartikan sebagai serangkaian tujuan,

sasaran, kebijakan, dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan, serta

alokasinya sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan

keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2007:168).

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran

Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba

yang optimal dari kegiatannya sehari-hari khususnya kegiatan pemasaran.

Kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan dengan baik dan sesuai dengan sasaran

yang diharapkan apabila perusahaan menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai

dengan lingkungan pemasaran perusahaannya. Lingkungan pemasaran suatu

perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar

fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan

manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi

yang sukses dengan para pelanggan sasarannya (Amir, 2005:23).

Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan

tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Menurut

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

27

Kotler dan Amstrong (2004:136) Perusahaan harus senantiasa memperhatikan dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan pemasaran untuk mencari peluang dan

mengatasi ancaman. Kotler (2005:178) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi strategi pemasaran secara umum terbagi menjadi dua bagian

utama yaitu lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal sendiri

terbagi dua bagian yaitu lingkungan makro dan mikro. Lingkungan makro antara

lain adalah demografi, ekonomi, teknologi, alam, sosial dan politik. Sedangkan

lingkungan mikro terbagi atas pemasok, pesaing, konsumen dan perantara

pemasaran. Lingkungan internal perusahaan mencakup manajemen dan organisasi,

serta kompetensi pemasaran (bauran pemasaran). Gambar 3 menggambarkan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran.

Gambar 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan Sumber : Kotler, (2005:127)

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

28

2.4.1. Faktor-faktor Eksternal

Menurut Amir (2005:29) aspek luar perusahaan (eksternal), biasanya

dibagi lagi dalam dua pengelompokan utama. Kelompok pertama sering kita sebut

sebagai lingkungan makro, sedangkan kelompok kedua adalah lingkungan mikro.

Elemen-elemen yang ada dalam lingkungan luar ini saling mempengaruhi antara

satu dengan lainnya.

2.4.1.1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang memengaruhi

perusahaan secara tidak langsung. Biasanya ia mempengaruhi lingkungan mikro

terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro ini ada faktor demografis,

perekonomian, lingkungan alam, teknologi, politik dan kekuatan budaya. Menurut

Kotler dan Amstrong (2004:101) lingkungan makro adalah kekuatan masyarakat

yang lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro.

1. Demografis

Menurut Kotler dan Amstrong, (2004:107) demografi adalah telaah

mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kepadatan, lokasi, umur, jenis

kelamin, ras, jenis pekerjaan, dan angka statistik lainnya. Lingkungan demografi

amat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan manusia, dan manusia lah

yang membentuk pasar. Berbagai gejala yang terjadi pada aspek demografis ini

dapat dimanfaatkan pemasar untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan

program pemasarannya.

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

29

2. Perekonomian

Faktor ini memiliki pengaruh penting pada aktivitas pemasaran, seperti

Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara, yang pada akhirnya memengaruhi

pendapatan masyarakat. Melalui pemahaman yang kuat mengenai aspek ini,

perusahaan bisa menyiasati berbagai peluang pemasaran, bahkan kala indikator-

indikator perekonomian ini sedang mengalami penurunan misalnya karena krisis

ekonomi dan sebagainya. Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang

memengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen (Kotler dan Amstrong,

2004:118).

3. Lingkungan Alam

Menurut Kotler dan Amstrong (2004:120) lingkungan Alam menyangkut

sumber daya alam yang diperlukan sebagai input bagi pemasar atau yang

dipengaruhi oleh aktivitas pemasaran. Lingkungan alam juga menjadi bagian

penting, pada aspek ini tentunya akan terkait dengan soal dampak lingkungan,

seperti masalah global warming, efek rumah kaca, soal kebersihan lingkungan,

pencemaran udara dan seterusnya. Perusahaan-perusahaan yang bahan bakunya

berbasiskan komoditi seperti hasil-hasil alam harus memperhatikan hal tersebut

terutama juga keseterdiaan bahan baku yang berkesinambungan dan berkualitas.

4. Teknologi

Pemahaman terhadap teknologi, baik terhadap perilaku konsumen,

maupun terhadap proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan sangatlah

menentukan. Contohnya sudah banyak pelaku bisnis perbankan melayani

konsumennya dengan dukungan jaringan internet, contoh-contoh ini

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

30

menggambarkan teknologi penting dalam hal menentukan pola perilaku

konsumen, sekaligus juga member dukungan pada kemudahaan operasi

perusahaan, seperti peningkatan pelayanan. Melalui teknologi, perusahaan juga

dapat mengembangkan produk-produk baru dan meraih peluang-peluang baru

(Amir, 2005:31).

5. Politik dan Hukum

Kondisi politik dapat memberikan pengaruh meski sering kali tidak begitu

nyata dirasakan, dengan kata lain jika suasana pengelolaan negara tidak penuh

gejolak, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan aman. Bentuk-bentuk

hukum, perundang-undangan, hingga badan-badan/instansi pemerintah lainnya

yang memengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang

diperhatikan pemasar karena kurang lebih akan memberikan pengaruh pada

aktivitas pemasaran. Lingkungan politik terdiri dari perundang-undangan, badan

pemerintahan, dan kelompok-kelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan

membatasi berbagai organisasi dan individu dimasyarakat tertentu (Kotler dan

Amstrong, 2004:123)

6. Sosial budaya

Budaya, seperti yang tertulis pada buku Dasar-dasar pemasaran (Kotler dan

Amstrong, 2004:127) merupakan institusi dan kekuatan yang mempengaruhi

nilai-nilai dasar masyarakat, persepsi, prefensi, dan perilaku. Oleh karena itu

pengaruh yang diberikan pada perusahaan sebagai pemasar sangat kuat dan luas.

Pada prinsipnya, ada dua nilai budaya yang menjadi perhatian yaitu nilai inti (core

values), dan secondary values. Nilai inti tidak terlalu banyak mengalami

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

31

pergeseran seperti kepercayaan, nilai dan norma-norma, namun secondary values

ini yang acap kali berubah dan berkembang, seperti contohnya pengaruh dalam

menentukan gaya hidup.

2.4.1.2. Lingkungan Mikro

Menurut (Amir 2005:36), berbeda dengan lingkungan makro, elemen

lingkungan mikro memberikan pengaruh langsung pada aktivitas pemasaran.

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2004:101) lingkungan mikro adalah

berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan, yang mempengaruhi

kemampuannya melayani pelanggannya.

1. Pemasok

Pemasok mempunyai peranan tersendiri. Adakalanya kelangsungan hidup

bagian pemasaran, bahkan perusahaan tergantung dari pemasok, contohnya

perusahaan garmen yang sedang dibanjiri pesanan karena sedang musim laris

(peak season). Pemasok memegang peranan penting dalam menjamin suksesnya

pemasaran. Keterlambatan pasokan produk misalnya akan memberikan dampak

buruk atas pemenuhan pesanan perusahaan. Pemasok merupakan satu mata rantai

penting dalam “sistem penyampaian nilai” kepada seluruh pelanggan perusahaan.

Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan barang dan jasa (Kotler dan Amstrong, 2004:102).

2. Pelanggan/Konsumen

Menurut kotler dan Amstrong (2004:104) suatu perusahaan berhubungan

dengan para pemasok dan para perantara agar perusahaan itu dapat menyediakan

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

32

produk dan jasa secara efisien kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri

dari satu atau lebih dari lima macam pasar pelanggan berikut ini :

a. Pasar konsumen : individu-individu dan rumah tangga yang membeli produk

dan jasa untuk konsumsi pribadi.

b. Pasar industri : organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa yang

dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk dan jasa-jasa lainnya dengan

maksud memperoleh keuntungan dan atau mencapai sasaran lain.

c. Pasar penjual kembali : organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa

dengan maksud menjual kembali barang dan jasa itu agar memberikan

keuntungan bagi mereka

d. Pasar pemerintah : lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan

jasa agar menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum, atau

mengalihkan barang dan jasa itu kepada pihak lain yang membutuhkannya.

e. Pasar internasional : pembeli yang terdapat di luar negri, termasuk konsumen,

produsen, penjual kembali, dan pemerintah asing.

3. Pesaing

Dunia bisnis adalah dunia yang kompleks. Salah satu yang membuat dunia

ini penuh intrik adalah karena persaingan. Suatu perusahaan dapat memasarkan

sesuatu dan sukses, bukan berarti pada waktu berikutnya akan sukses pula karena

dapat dipastikan akan muncul perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Oleh

karena itu pemasar harus selalu mengembangkan produknya, membuat cara-cara

baru dalam melayani pelanggan, dan menemukan pasar-pasar yang baru. Hanya

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

33

perusahaan yang inovatif dan keatif seperti inilah yang bisa survive, dan bertahan

dalam jangka waktu yang lama.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004:104) konsep pemasaran menyatakan

bahwa agar sukses, sebuah perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan

kepada pelanggan yang lebih besar dibanding para pesaingnya. Pemasar harus

melakukan lebih dari sekedar menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan

sasaran.

3. Masyarakat

Sebuah organisasi bukan hanya memperhatikan para pesaingnya dalam

upaya memuaskan pasar sasarannya, tetapi juga memperhatikan sejumlah besar

lapisan umum masyarakat yang menaruh perhatian. Apakah mereka itu menerima

metode-metode perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya atau tidak.

Lingkungan pemasaran perusahaan juga meliputi berbagai kelompok masyarakat.

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai kepentingan actual dan potensial

terhadap atau berakibat pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya

(Kotler dan Amstrong, 2004:105).

2.4.2. Faktor-faktor Internal

Menurut Kotler dan Susanto (1999:104), setiap unit bisnis perlu dinilai

kekuatan dan kelemahannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkaji aspek

manajemen dan organisasi, kompetensi pemasaran, keuangan, produksi dan

sumber daya manusia. Setiap faktor dinilai apakah merupakan kekuatan utama,

kekuatan sampingan, faktor netral, kelemahan sampingan atau kelemahan utama.

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

34

Setiap proses menciptakan nilai dan setiap proses menciptakan kerjasama antar

bagian.

Aspek pemasaran erat kaitannya dengan bauran pemasaran. Pengetian

bauran pemasaran adalah satu kesatuan alat-alat pemasaran yang dapat

dikendalikan dan digunakan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasarannya dalam pasar sasaran. Unsur-unsur bauran terdiri dari empat

variable (4P) yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan

tempat (place).

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai strategi pemasaran yang digunakan sebagai

bahan rujukan yang relevan dengan ini adalah penelitian yang telah dilakukan

oleh Gulan (2008) dengan judul : Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong PT.

Prisma Mahesa Unggul (PT. PMU), Jakarta Utara. Tujuan dari penelitian ini

adalah : mengidentifikasi faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internal

yang berpengaruh terhadap pemasaran sapi potong PT. PMU, merumuskan

alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan PT. PMU dan yang terakhir

menyusun prioritas strategi pemasaran bagi PT. PMU. Pendekatan analisis yang

digunakan untuk menjawab tujuan tersebut adalah analisis deskriptif, data primer

dan data sekunder, analisis lingkungan perusahaan, analisis matriks IFE dan EFE,

analisis matriks IE, analisis matriks SWOT dan analisis matriks QSPM.

Berdasarkan hasil data yang diolah dan diidentifikasi faktor kekuatan

strategis internal diantaranya adalah : kualitas sapi potong yang baik, sistem

pengendalian yang terjaga/stok yang tidak pernah kosong, adanya Holding

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

35

Company sebagai kandang dan TPH milik perusahaan sendiri, penjualan langsung

dikandang sehingga konsumen bisa memilih langsung, lokasi TPH perusahaan

strategis dan mudah dijangkau, adanya penyewaan lahan bagi usaha sapi potong

lain. Teridentifikasi faktor stategis yang menjadi kelemahan dalam perusahaan

antara lain : tidak konsekuennya tenaga kerja terhadap job desk yang ada,

terbengkalainya feedlot, lemahnya manajemen pamasaran dan visi dan misi

perusahaan yang tidak jelas.

Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang bagi perusahaan ialah :

nilai tukar rupiah terhadap dolar, hubungan dengan usaha lokal sejenis,

permintaan akan daging sapi yang meningkat, adanya kawasan perdagangan bebas

serta kemungkinan ekspor. Ketersediaan tenaga kerja lepas disekitar TPH dan

peluang untuk recruitment freshgraduate. Sedangkan yang menjadi ancaman bagi

perusahaan adalah : isu penyakit tertentu, posisi tawar konsumen sama kuat bila

terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih perusahaan lain,

kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL dan telepon, kerentanan

terhadap inflasi, masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat

pemotongan.

Hasil dari pembobotan dan peratingan pada matriks IFE sebesar 3,1 dan

EFE sebesar 2,338 yang memperlihatkan respon PT. PMU adalah sedang. Posisi

dari matriks I-E berada pada sel IV yang berarti strategi yang diterapkan ialah

penetrasi atau strategi pengembangan pasar maupun diversivikasi konsentrik.

Berdasarkan matriks SWOT yang kemudian diberikan bobot dengan metode

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

36

QSPM didapat beberapa alternatif strategi yang menjadi prioritas strategi

pemasaran perusahaan antara lain adalah :

1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga

penjualan untuk memotong jalur distribusi.

2. Menambah stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot.

3. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah

beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU.

4. Meningkatkan promosi secara kontinyu melalui beberapa media promosi

5. Menjadi supplier untuk restoran maupun rumah makan.

6. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan

jasa tenaga ahli

7. Mendapatkan sertifikat halal tentang cara pemotongan langsung dari MUI

8. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi misi perusahaan secara jelas.

9. Menambah tenaga kerja pemasaran (marketer) dalam manajerial perusahaan.

2.6. Kerangka Pemikiran Konseptual

Menyusun strategi pemasaran CPO di PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara perlu dilakukan kajian terhadap visi dan misi perusahaan dimana

selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap lingkungan perusahaan untuk

mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang pada nantinya akan diberi

bobot dan rating terhadap faktor-faktor tersebut. Hasil bobot dan rating

selanjutnya digunakan untuk melihat posisi perusahaan saat ini melalui matriks IE.

Kemudian setelah itu dari hasil bobot dan rating tersebut digunakan untuk analisis

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

37

SWOT yang menghasilkan beberapa alternatif strategi pemasaran di PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. Kemudian pada sentuhan akhir

penelitian dilakukan pemilihan prioritas strategi dengan menggunakan matriks

QSPM yang diambil dari hasil kajian matriks SWOT, untuk memperjelas

gambaran kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4:

Analisis Lingkungan Internal Matrix Internal Factor Evaluation

(IFE)

Analisis Lingkungan Eksternal Matrix External Factor Evaluation

(EFE)

Analisis Posisi Perusahaan

Matrix Internal-External

(IE)

Strategi Pemasaran CPO yang Menjadi Prioritas

untuk Diimplementasikan

Perumusan Strategi Pemasaran CPO

Matrix Strength- Threat- Opportunity-Weakness

(SWOT)

Penentuan Strategi Pemasaran Prioritas CPO

Qualitative Strategic Planning Matrix

(QSPM)

Visi dan Misi

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

yang beralamat di Jalan Taman Cut Mutiah No.11 Menteng Jakarta Pusat.

Penelitian ini dilaksanakam selama tujuh bulan, yakni dimulai dari bulan Juni

sampai dengan Desember 2010.

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

bahwa PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah suatu perusahaan

yang bergerak dalam bidang pemasaran produk-produk dari PTPN I-XIV. Salah

satu produk yang dipasarkannya adalah minyak kelapa sawit/CPO dimana

memiliki ruang lingkup pemasaran yang luas yakni pasar dalam negeri/lokal dan

pasar luar negeri/ekspor.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari peninjauan langsung dilapangan pada objek

penelitian, data tersebut diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan pihak-

pihak yang berkompeten dan berpengaruh pada pengambilan keputusan strategik

di perusahaan khususnya pada bidang pemasaran produk CPO, serta pemberian

kuesioner untuk para responden terkait

Sumber data sekunder berasal dari laporan, catatan, dokumen dan studi

pustaka yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya atau buku serta literatur

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

39

yang relevan dengan penelitian ini yang dapat dipertanggungjawabkan, baik yang

terdapat dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti Departemen Pertanian,

Direktorat Jendral Perkebunan, Badan Pusat Statistik, Oil World dan Bank

Indonesia. Semuanya terlampir pada daftar pusaka diakhir lembar penelitian ini.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel dan pemilihan responden dilakukan secara

sengaja dan tidak menggunakan responden yang berasal dari luar perusahaan

dengan mempertimbangkan faktor pemahaman mengenai strategi pemasaran CPO.

Hal ini didasarkan karena tingkatan manajemen dalam perencanaan strategis akan

berpengaruh secara langsung dalam pengambilan kebijakan, keputusan serta

perumusan strategik di perusahaan. Penentuan banyaknya responden dilakukan

secara sengaja (purposive) sesuai dengan kebutuhan penelitian. Nama dan jabatan

responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 :

Tabel 4. Nama dan Jabatan Responden

No. Nama Jabatan

1 Iman Bimantara Direktur Operasional

2 Aziz Kahar Manager Pemasaran CPO

3 Nonop Asisten Manager Pemasaran CPO

4 Subandi Manager Pengembangan Usaha dan

Informasi Pasar

5 Muji Asisten Manager Pengembangan Usaha dan

Informasi Pasar

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

40

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dalam bentuk studi kasus terhadap strategi pemasaran di PT. KPBN dengan

mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber untuk menjawab

permasalahan-permasalahan yang ada. Analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah :

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal-

hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil dan analisis ini disajikan dalam

bentuk tulisan, tabulasi, data, dan gambar yang sesuai dengan konteks penelitian.

2. Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan perusahaan meliputi lingkungan eksternal dan internal

perusahaan. Data dan informasi yang dikumpulkan untuk analisis lingkungan

eksternal mencakup lingkungan mikro dan lingkungan makro. Analisis

lingkungan makro dilakukan untuk faktor-faktor luar dan terpisah yang dihadapi

perusahaan yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan, yaitu :

a. Lingkungan demografi, berkaitan dengan masalah populasi dan tingkat

pertumbuhan penduduk.

b. Lingkungan ekonomi, berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi,

laju inflasi, tingkat pendapatan, dan daya beli masyarakat.

c. Lingkungan alam, meliputi letak geografis, potensi perkebunan dan iklim

d. Lingkungan teknologi, berkaitan dengan perkembangan tekonologi

e. Lingkungan politik dan hukum, berkaitan dengan situasi politik

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

41

f. Lingkungan sosial dan budaya, berkaitan dengan perubahan sosial dalam

masyarakat.

Analisis lingkungan mikro dilakukan dengan melihat berbagai pelaku yang

dekat yang berkaitan langsung dengan perusahaan, dimana lingkungan tersebut

dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggannya. Para

pelaku dalam lingkungan mikro yang diamati adalah :

a. Pemasok, yang berkaitan dengan sistem pengadaan input, pemasok dan

sistem pembelian.

b. Pelanggan, berkaitan dengan profil pelanggan yang dihadapi

c. Pesaing, berkaitan dengan profil pesaing.

Analisis lingkungan internal menggunakan data dan informasi yang

berasal dari aspek internal perusahaan. Terbagi atas produksi dan operasi, sumber

daya manusia dan karyawan, faktor keuangan, dan kompetensi pemasaran.

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Microsoft excel yang

akan dimuat dalam tabulasi, bagan dan uraian. Selanjutnya merumuskan strategi

pemasaran yang ada didalam perusahaan dengan menggunakan matriks EFE dan

IFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Setelah itu dilakukan

evaluasi terhadap strategi terpilih untuk mengetahui apakah dapat diterapkan oleh

perusahaan.

3. Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Menurut Umar (2002;220) Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi

faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk

menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya,

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

42

demografi, politik dan hukum, teknologi serta data eksternal revelan lainnya. Hal

ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara tidak langsung terhadap

perusahaan. Adapun tahapan analisisnya adalah sebagai berikut :

a. Membuat daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang

mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan dalam

pemasaran). Aspek eksternal mencakup perihal oppurtunities (peluang) dan

threats (ancaman) bagi perusahaan.

b. Menentukan bobot (weight) dari critical success factor tadi dengan skala

yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Jumlah seluruh bobot harus 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan

rata-rata industrinya.

c. Menentukan rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana

1 = dibawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = diatas rata-rata, dan 4 = sangat bagus.

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan dengan

demikian, nilainya berdasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Nilai bobot dikalikan dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua

critical success factor.

e. Jumlahlah semua skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4,0

mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa

terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di

pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1,0 menunjukan bahwa

perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak

menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

43

Tabel 5. Contoh matriks EFE

Key External Factor Bobot Rating Skor

Peluang (Opportunities)

- Pertumbuhan pasar yang baik

- Trend ekspor meningkat

- Pelanggan setia di luar negeri

- Apresiasi US $

- Kebijakan pemerintah

0,15

0,10

0,15

0,5

0,5

4

4

4

4

4

0,60

0,40

0,60

0,15

0,20

Key external factor Bobot Rating Skor

Ancaman (Threats)

- Persaingan

- Hambatan perdagangan internasional

- Kepercayaan luar negeri

- Pasokan bahan baku dari supplier

- Pemulihan ekonomi domestic

0,10

0,15

0,05

0,05

0,10

2

2

1

1

1

0,20

0,30

0,05

0,05

0,10

Total 1,00 3,15

Sumber : Umar (2002:249)

4. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal

perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.

Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa

fungsional perusahaan misalnya, keuangan, SDM, manajemen, kompetensi

pemasaran, produksi dan sebagainya (Umar 2002:221).

Pada prinsipnya tahapan kerja matriks IFE sama dengan matriks EFE.

Tahapan kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Membuat daftar critical success factors (faktor-faktor utama yang

mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan dalam

pemasaran) untuk aspek internal untuk aspek kekuatan (strengths) dan

kelemahan (weakness).

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

44

b. Menentukan bobot (weight) dari critical success factor tadi dengan skala

yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Jumlah seluruh bobot harus 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan

rata-rata industrinya.

c. Menentukan rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana

1 = sangat lemah, 2 = tidak begitu lemah, 3 = cukup kuat, dan 4 = sangat kuat.

Jadi rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu

pada industri dimana perusahaan berada.

d. Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan

nilai skornya

e. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan

yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5 menandakan

bahwa secara internal perusahaan lemah, sedangkan nilai yang berada diatas

2,5 menunjukan posisi internal kuat. Seperti halnya pada matriks EFE,

matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak

berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0.

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

45

Tabel 6. Contoh matriks IFE

Key Internal Factor Bobot Rating Skor

Kekuatan (Strengths)

- Pertumbuhan penjualan

- Kinerja keuangan

- Pertumbuhan harga saha di bursa

- Manajemen

- Kualitas produk

0,15

0,15

0,10

0,10

0,05

4

4

4

3

3

0,60

0,60

0,40

0,30

0,15

Kelemahan (Weaknesses)

- Ketergantungan bahan baku

- Jaringan distribusi internasional

- Pangsa pasar

- Pemasaran

- Kapasitas produksi

0,10

0,15

0,05

0,05

0,10

2

2

1

1

1

0,20

0,30

0,05

0,05

0,10

Total 1,00 2,75

Sumber : Umar 2002:251

5. Analisis Matriks Internal-External (IE)

Menurut Rangkuti (2008:42), Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan

suatu perusahaan kedalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Sumbu horizontal pada

matriks IE menunjukan skor total IFE, sedangkan sumbu vertikal menunjukan

skor total EFE. Pada sumbu horizontal dimulai dari 1,00 sampai 1,99

menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman

tergolong rendah, selanjutnya skor 2,00 sampai 1,99 menunjukan kemampuan

perusahaan yang tergolong sedang, dan skor 3,00 sampai 4,00 tergolong tinggi.

Menurut Rangkuti (2008:43) matriks IE terdiri dari sel-sel yang dibagi

menjadi 3 daerah utama dengan implikasi yang berbeda-beda. Daerah pertama

yaitu I, II, IV, merupakan tahap grow dan bulid. Strategi yang cocok untuk sel ini

adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

46

pengembangan produk) atau strategi integrative (integrasi ke belakang, ke depan,

dan horizontal). Daerah kedua yaitu III, V, VIII akan sangat baik jika

menggunakan strategi hold and maintain (penetrasi pasar dan pengembangan

produk). Daerah ketiga yaitu sel VI, VIII, dan XI lebih baik menggunakan

strategi harvest or dives sebagaimana tercantum pada Gambar 5.

6. Analisis Matriks Strength- Threat- Opportunity-Weakness (SWOT)

Menurut Umar (2002:224), matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-

Strengths (TOWS) ataupun sebaliknya (SWOT) merupakan matching tool yang

penting. Hal ini untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe

Gambar 5. Contoh Matriks Internal-External (IE) Sumber Umar, (2002:235)

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

47

strategi utama perusahaan. Penyusunan strategi berdasarkan matriks SWOT

disajikan pada Gambar 6 :

Faktor Internal

Faktor Eksternal

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

OPPORTUNITIES (O)

THREATS (T)

STRATEGI SO

STRATEGI ST STRATEGI WT

STRATEGI WO

Daftar Kekuatan Internal Daftar Kelemahan Internal

Daftar Peluang Eksternal

Daftar Ancaman Eksternal

Strategi yang menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan

peluang

Strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan

peluang

Strategi yang menggunakan

kekuatan untuk mengatasi

ancaman

Strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari

ancaman

Gambar 6. Contoh Matriks SWOT Sumber : Rangkuti, (2008:31)

Gambar Matriks SWOT diatas dapat menghasilkan empat set

kemungkinan alternatif strategis, yaitu :

a. Strategi SO (kekuatan dan peluang). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan

pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kegiatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST (kekuatan dan ancaman). Strategi ini menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

c. Strategi WO (kelemahan dan peluang). Startegi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang

ada.

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

48

d. Strategi WT (kelemahan dan ancaman). Strategi ini didasarkan pada kegiatan

yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Terdapat delapan tahap bagaimana penentuan strategi dibangun melalui

SWOT (Umar, 2002:227) :

a. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan

b. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.

c. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan

d. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan

e. Menyocokan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan

mencatat hasilnya dalam sel strategi SO

f. Menyocokan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal

dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WO

g. Menyocokan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan

mencatat hasilnya dalam sel strategi ST

h. Menyocokan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan mencatat hasilnya dalam sel strategi WT.

7. Analisis Matriks QSPM

Konsep QSPM (Qualitative Strategic Planning Matrix) adalah

menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh

faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki

(David, 2006:309). Matriks QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi

untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

49

faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikendalikan sebelumnya.

Matriks ini dibuat untuk memperoleh daftar prioritas dengan membuat peringkat

strategi

Menurut David (2002:199) teknik analisis ini menunjukan strategi

alternatif mana yang terbaik untuk diprioritaskan berdasarkan faktor-faktor

strategis eksternal dan internal. Input dalam matriks ini berasal dari tahap

pemanduan matriks SWOT yang disusun sebelumnya. Enam langkah yang

diperlukan dalam mengembangkan matriks QSPM yaitu :

a. Mendaftarkan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan dalam kolom kiri

QSPM. Informasi ini harus diambil dari matriks EFE dan IFE.

b. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot ini

identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE

c. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidenfikasi strategi alternative

yang harus dipertimbangkan dan diimplementasikan

d. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukan daya

tarik relatif dari tiap strategi yang lainnya. Nilai daya tariknya sebagai

berikut : 1 =tidak menarik, 2 =agak menarik, 3 =cukup menarik, dan 4= amat

menarik.

e. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score) yang

merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik di setiap baris.

f. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Nilai ini mengunkapkan strategi

mana yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada. Semakin tinggi

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

50

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik dan menunjukan

strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Tabel 7. Contoh Matriks QSPM (Qualitative Strategic Planning Matrix)

Faktor-faktor

kunci

ALTERNATIF STRATEGI

BOBOT

AS

Strategi 1 AS

Strategi 2 AS

Strategi 3 AS

Strategi 4

PELUANG

ANCAMAN

KEKUATAN

KELEMAHAN

JUMLAH TAS Sumber ; David (2002:215) dalam Kaswid

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk mengetahui pengertian dan kata-

kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. CPO (crude palm oil) adalah minyak kelapa sawit yang dihasilkan melalui

proses ekstraksi dari daging buah kelapa sawit yang berasal dari TBS (tandan

buah segar).

2. Matriks IFE (internal factor evaluation) adalah alat untuk menganalisis

faktor-faktor internal perusahaan.

3. Matriks EFE (external factor eavaluation) adalah alat untuk menganalisis

faktor-faktor eksternal perusahaan.

4. Matriks Internal-External (IE) adalah alat untuk menentukan posisi

perusahaan berdasarkan analisis matriks internal factor evaluation (IFE) dan

external factor evaluation (EFE).

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

51

5. Matriks Strength- Threat- Opportunity-Weakness (SWOT) adalah salah satu

alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks

ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya.

6. Qualitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah alat yang digunakan

untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada

faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali

sebelumnya

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Pemerintah Indonesia menasionalisasikan dan mengambil alih seluruh

perusahaan milik Belanda pada tahun 1958, yaitu 13 tahun setelah Indonesia

merdeka. Maka terbentuklah perusahaan perkebunan negara yang kelak dinamai

PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). Sekarang, Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di bidang perkebunan ini seluruhnya berjumlah 14 perusahaan, yang

tersebar luas di seluruh wilayah Nusantara. Seiring dengan meningkatnya tuntutan

pasar dengan segala persyaratannya, PTPN pun terus berjuang keras untuk

mengikuti arus perkembangan ekonomi global yang kompetitif.

Dewan Direksi dari sejumlah PTPN pada tahun 1968 sepakat memutuskan

untuk membentuk sebuah lembaga gabungan yang mewadahi kepentingan

bersama seluruh PTPN yang ada di Indonesia, khususnya pada bidang pemasaran.

Lembaga ini dinamai Kantor Pemasaran Bersama-PTPN selanjutnya disebut

KPB-PTPN. Sampai akhir 2005, KPB-PTPN yang berkantor di pusat Jakarta ini

memiliki tenaga kerja sebanyak 233 orang. Melalui dukungan seluruh karyawan,

KPB-PTPN telah menunjukan pertumbuhan kinerja yang konsisten.

Seiring dengan perkembangan waktu KPB-PTPN yang pada awalnya

merupakan organisasi non-perseroan, berubah menjadi perseroan terbatas yaitu

bernama PT. Khrisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang didirikan

di Jakarta berdasarkan Akta Notaris N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H. No. 4

tanggal 16 Nopember 2009, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

53

Surat Keputusan No. AHU-60488.AH.01.01.Tahun 2009 pada tanggal 11

Desember 2009. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan

dan keputusan-keputusan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas, Keputusan Badan Musyawarah Direksi tanggal

14 Agustus 2009, Surat Dewan Komisaris PTPN I s.d PTPN XIV dan PT RNI,

dan Surat Persetujuan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

tanggal 30 September 2009 Nomor: S-674/MBU/2009.

4.2. Lokasi PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta beralamat di Jalan.

Taman Cut Mutiah No. 11, Menteng, Jakarta Pusat 10330, Indonesia no. telp

021-310 6685, 021-3907554 (hunting), Fax 021-31935091, 021-31936919, email

kantor Pusat : [email protected], website : www.kpbptpn.co.id. Cabang luar

negeri PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara beralamat di Dubai DTTC

Building, Unit No. DTTC-G026, Plot No. S 10814 Jebel Ali Free Zone – South,

PO Box : 112021, Dubai, U.A.E telp (971-4) 8860989, fax (971-4) 8860988,

email [email protected].

4.3. Visi dan Misi PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Visi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah menjadikan PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebagai Trading House perkebunan

Indonesia yang unggul dan terpercaya. Misi PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara adalah menyelenggarakan pemasaran komoditas perkebunan Indonesia

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

54

dengan berpegang pada prinsip-prinsip ekonomi untuk memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi produsen dan pembeli.

4.3.1. Nilai-nilai Perusahaan

Nilai-nilai yang menjadi prinsip bagi PT. KPBN dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya adalah :

1. Menyajikan data, informasi, dan analisis pasar yang lengkap dan akurat.

2. Menghimpun para produsen dan menyelenggarakan tender atau lelang yang

diakui secara internasional.

3. Memberikan pelayanan terpadu.

4. Melakukan konsolidasi kargo.

5. Mengurus dokumen ekspor yang efesien.

6. Menangani dan menengahi klaim.

7. Mengembangkan jaringan di luar negeri secara terkoordinasi dan efesien.

4.3.2. Kebijakan Umum Perusahaan :

Kebijakan umum yang diterapkan oleh PT. KPBN dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya adalah :

1. Memberlakukan Prosedur Kerja Standar (SOP) yang menunjang budaya

organisasi.

2. Membudayakan inovasi yang dapat meningkatkan kinerja operasional secara

nyata.

3. Mengelola usaha berdasarkan nilai-nilai secara bertahap.

4. Menerapkan kendali usaha melalui indikator kinerja inti.

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

55

4.4. Fungsi dan Tugas PT Kharisma Pemasaran Nusantara

Komoditi utama yang dikelola dan dipasarkan baik dalam negeri maupun

luar negeri oleh PT. KPBN meliputi minyak kelapa sawit (CPO), karet/lateks, teh,

kopi, kakao/coklat, gula dan tetes,. Penjualan komoditi tersebut dilakukan melalui

tender, auction/lelang, dan negosiasi dengan mengacu harga pasar yang dimonitor

dari London, Rotterdam, Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, New York. Kegiatan

ini dilakukan secara rutin meliputi komoditi CPO, karet, gula tetes, teh,

selanjutnya untuk komoditi lainnya dilakukan berdasarkan stok yang ada.

Produk kelapa sawit yang dipasarkan oleh PT. KPBN sebagian besar dalam

bentuk CPO, sisanya dalam bentuk crude stearin, RBD Olein, RBD Stearin, Palm

Kernel Oil, Palm Kernel Fatty Acid, dan sebagainya. Saat ini pemasarannya

sebagian besar produk minyak sawit ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan

permintaan baik di dalam maupun di luar negeri.

4.5. Struktur Organisasi

Struktur tertinggi organisasi pada PT. KPBN secara struktural diduduki

oleh para pemegang saham yang merupakan dewan tertinggi yang berperan dalam

memberikan modal serta menyelenggarakan dan memutuskan kebijakan RUPS

(rapat umum pemegang saham). Sedangkan dewan komisaris yang secara struktur

berada diantara pemegang saham dan dewan direksi berfungsi sebagai

pengawasan, yaitu mengawasi kebijakan-kebijakan perusahaan yang telah diambil

dalam RUPS. Dewan Komisaris juga berhak menunjuk dewan direksi (board of

director) dalam perusahaan.

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

56

Secara operasional pelaksanaan teknis, perusahaan dipimpin oleh direktur

utama yang membawahi direktur operasional dan direktur keuangan, SDM dan

umum. Direktur keuangan sendiri membawahi tiga bagian yang masing-masing

dipimpin oleh satu manager, yaitu manajer keuangan, manajer SDM dan umum

dan biro pengawasan intern yang juga terhubung langsung dengan direktur utama

perusahaan.

Direktur operasional membawahi secara langsung empat bagian penjualan

dan pemasaran komoditi yang masing-masing juga dipimpin oleh satu orang

manajer, yaitu ; manajer pemasaran sawit, manajer pemasaran teh, kopi dan kakao,

manajer pemasaran karet, gula dan tetes, dan juga manajer analisa pasar dan

pengembangan usaha. Secara tidak langsung direktur utama dan direktur

operasional juga membawahi cabang-cabang dan kantor perwakilan PT KPBN

yang terdapat di Medan, Surabaya dan kantor perwakilan yang ada di Dubai, Uni

Emirat Arab. Gambar struktur organisasi pada PT. KPBN dapat dilihat pada

Lampiran 1.

4.6. Distribusi Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja di PT. KPBN

Jumlah karyawan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Per

tanggal 30 September 2010 adalah 209 orang tediri dari karyawan. Terdiri dari

kantor pusat Jakarta 136 orang, kantor cabang medan 48 orang, kantor cabang

Surabaya 23 orang dan kantor Dubai 2 orang. Distribusi sumber daya manusia

atau tenaga kerja pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

57

Tabel 8. Distribusi Tenaga Kerja di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Bagian/Cabang Jumlah (orang)

Direksi Staf. Pim Staf. Pel Honorer Jumlah

Dewan Komisaris 3 3

Direksi 3 3

Corporate Secretary 1 1 2 4

Biro SPI 4 0 0 4

Pemasaran MKS 6 3 0 9

Pemasaran Teh, Kopi,

dan Kakao

16 11 4 31

Pemasaran Karet,

Gula dan Tetes

8 3 3 14

Analisa Pasar dan

Pengembangan Usaha

10 1 0 11

SDM dan Umum 7 14 24 45

Keuangan 7 3 2 12

Cab. Medan 15 28 5 48

Cab. Surabaya 10 7 6 23

Perwakilan Dubai 1 0 1 2

Jumlah 6 85 71 47 209 Sumber : PT. KPBN, 2010

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan

peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.

Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Analisis lingkungan

eksternal secara garis besar dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu lingkungan

makro dan lingkungan mikro.

5.1.1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang tidak berhubungan

langsung dengan operasional perusahaan. Lingkungan ini bersifat tidak dapat

dikendalikan akan tetapi harus dipantau serta ditanggapi oleh perusahaan. Analisis

lingkungan makro dibagi menjadi enam, yaitu : lingkungan demografi, ekonomi,

alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya.

1. Demografis

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia

mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya

setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta

jiwa. Jika dialokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia

bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa (BPS, 2011).

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

59

Besarnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia berimplikasi pada

meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat seperti minyak makan. Minyak

makan di Indonesia didominasi oleh minyak goreng atau mentega yang berbahan

baku CPO. Pertumbuhan penduduk tersebut secara tidak langsung menyebabkan

meningkatnya permintaan akan produk CPO. Oleh karena itu pertumbuhan

penduduk Indonesia yang terus meningkat dalam konteks ini menjadi peluang

pasar tersendiri bagi PT. KPBN.

2. Perekonomian

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu

negara dalam suatu periode tertentu adalah produk domestik bruto (PDB).

Indonesia mengalami peningkatan PDB menurut konsumsinya dari 4,56 persen

pada tahun 2009 menjadi 5,8 persen pada 2010 (BPS, 2011). Artinya secara

makro penduduk Indonesia mengalami peningkatan daya beli. Hal ini menjadi

peluang peningkatan konsumsi khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok.

Salah satu kebutuhan pokok tersebut adalah minyak nabati/minyak makan. CPO

merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan minyak nabati/minyak makan.

Artinya secara tidak langsung permintaan CPO akan terus meningkat seiring

dengan peningkatan daya beli masyarakat. Hal ini menjadi peluang pasar yang

cukup besar bagi PT. KPBN.

Kondisi perekonomian global yang tidak menentu disisi lain merupakan

ancaman bagi aspek industri maupun pemasaran CPO. Sebagai contoh dampak

dari krisis global yang lalu ternyata sangat berpengaruh terhadap sektor

perkebunan terutama CPO. Misalnya pada bulan Juni 2008 lalu ketika harga CPO

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

60

mencapai 1100 US $/ton, harga TBS (tandan buah segar) berkisar Rp 900 hingga

Rp 1.190 per kilogram. Sebaliknya, ketika Harga CPO anjlok menjadi 498

US$/ton, petani langsung terkena imbas kerugian yang cukup besar karena hanya

mendapatkan harga TBS sekitar Rp. 150- Rp. 250/Kg. Pergerakan harga tersebut

sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global khususnya fluktuasi

US$ yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks (Bank

Indonesia, 2010:3).

3. Lingkungan Alam

Sektor pertanian tidak pernah terlepas dari faktor-faktor alam. Hal ini

sangat berpengaruh pada ketersediaan dan kesinambungan produk yang dihasilkan.

Menurut Gumbira dan Intan (2004:66), sifat produk pertanian umumnya musiman,

pasokan produk bervariasi dan tidak stabil dari waktu ke waktu, jumlah

produksinya sulit ditentukan dan terdapat variasi antara pusat-pusat produksi

secara geografis. Kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi industri CPO terutama

pada aspek ketersediaan/pasokan produk dan keragaman kualitas yang dihasilkan.

Lingkungan alam lainya yang menjadi sorotan dunia pada saat ini adalah

pemanasan global atau global warming, yaitu adanya proses peningkatan suhu

rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi

stakeholder perkebunan kelapa sawit khususnya di Indonesia yang dianggap

terlalu banyak melakukan konversi hutan tropis menjadi areal perkebunan kelapa

sawit. Kondisi ini memberikan pengaruh negatif yaitu berupa hambatan-hambatan

dalam menjual dan memasarkan produk CPO khususnya pada ranah ekspor.

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

61

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan LSM

seperti Green Peace anehnya sangat gencar melakukan kampanye negatif (black

campaign) mengenai produk kelapa sawit melalui isu kerusakan lingkungan

(deforestasi) di negara-negara produsen seperti Indonesia dan Malaysia. Namun

kenyataannya permintaan CPO dari negara-negara tersebut tetap tinggi. Pada

Januari 2008 lalu, Uni Eropa bahkan merilis kebijakan dalam paket kebijakan

energi dan iklim yang berisikan proposal EU Directive yakni suatu arahan

kebijakan target kewajiban penggunaan 10 persen biofuel oleh 27 negara Uni

Eropa pada tahun 2020 dalam sistem transportasinya dengan tidak memasukkan

CPO sebagai bahan baku biofuel dengan alasan CPO berasal dari praktek

deforestasi hutan alam.

Kebijakan ini pada kenyataannya tidak mampu membendung impor CPO

dari negara tersebut. Saat ini negara-negara EU-27 bukan saja merupakan

pengimpor CPO terbesar ketiga dunia dengan share 13,5 persen pada 2008/2009,

volume impor negara ini juga terus bertumbuh yakni dari 4 juta ton pada

2004/2005 menjadi 4,3 juta ton pada 2008/2009. Hal serupa juga terjadi pada

Amerika Serikat yang volume impornya meningkat tajam dari 349 ribu ton

menjadi 1,18 juta ton pada periode yang sama (Miranti, 2010 : 7-8).

4. Teknologi

Menurut Gumbira dan Intan (2004:127), teknologi agribisnis adalah salah

satu sarana utama untuk mencapai efektivitas, efisiensi, serta produktivitas yang

tinggi dari perusahaan-perusahaan agribisnis. Teknologi sebagai salah satu

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

62

sumber daya produksi harus dapat digunakan secara tepat yaitu meliputi jenis dan

skala aplikasinya.

PT. KPBN sebagai perusahaan pemasaran produk-produk hasil

perkebunan melakukan kegiatan operasionalnya dengan memanfaatkan teknologi

informasi berbasis komputerisasi dan jaringan internet. Sebagai perusahaan yang

terfokus pada aspek pemasaran PT. KPBN di tuntut agar dapat menyediakan

informasi yang cepat, tepat dan akurat. Seperti contohnya pada perubahan harga

komoditi perkebunan dunia yang fluktuatif, kondisi pasar (supply and demand)

dalam dan luar negeri, sehingga baik produsen maupun konsumen mendapatkan

gambaran dan informasi yang jelas mengenai perkembangan komoditi-komoditi

perkebunan.

Teknologi informasi sangat menunjang PT. KPBN dalam mendapatkan

data-data yang valid, karena dalam menentukan harga untuk keperluan pelelangan

biasanya disesuaikan dengan perkembangan harga dunia pada saat itu untuk

mencapai kesepakatan harga jual yang optimal. Penyediaan informasi PT. KPBN

tertera pada website PT. KPBN yaitu : www.kpbptpn.co.id. Website ini

menyediakan informasi secara terbuka dan luas mengenai jadwal lelang dan

tender, harga-harga komoditi perkebunan dunia, tata cara penjualan, syarat-syarat

menjadi pembeli, informasi profil perusahaan serta berita-berita/news up to date

yang terkait.

5. Politik dan Hukum

Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting

bagi perusahaan. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

63

dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Guna mendukung pengembangan agribisnis

kelapa sawit di Indonesia peranan kebijakan pemerintah sangatah stategis,

khususnya bagi perusahaan yaitu mengenai kebijakan fiskal (perpajakan dan

retribusi), dan perizinan investasi.

Beberapa kebijakan pemerintah yang menonjol terkait dengan

perdagangan minyak kelapa sawit adalah:

1. Kebijakan perdagangan untuk menghambat ekspor, stabilisasi harga minyak

goreng dan ketersediaan bahan baku untuk industri dalam negeri diterapkan

melalui penggunaan instrumen pajak ekspor.

2. Kebijakan perpajakan dan retribusi untuk meningkatkan penerimaan negara

dan daerah melalui penggunaan instrumen pajak penghasilan, pertambahan

nilai dan retribusi.

3. Kebijakan yang berkaitan dengan perijinan usaha/investasi, yaitu adanya

integrasi vertikal antara kebun kelapa sawit dengan pengolahan dan integrasi

horizontal antara kebun kelapa sawit dengan usaha lain, misalnya ternak

(Balitbang DEPTAN, 2005:10-11).

6. Sosial Budaya

Menurut UU RI No. 18 tahun 2004, pasal 4 menyebutkan bahwa

perkebunan memiliki fungsi sosial ekonomi, yaitu peningkatan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional.

Keberadaan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di

daerah-daerah serta peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit memicu

penambahan lapangan pekerjaan sebagai tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

64

khususnya bagi masyarakat sekitar perkebunan. Oleh karena itu penyebaran areal

perkebunan di Indonesia membantu pemerataan pertumbuhan sosial ekonomi

daerah.

Sosial, budaya, pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat juga

berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran CPO. Misalnya, negara seperti

India, China, Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang masyarakatnya

cenderung lebih memilih minyak kelapa sawit sebagai bahan pangannya, daripada

Amerika dan Arab Saudi misalnya yang sebagian besar memilih menggunakan

minyak kedelai dan minyak zaitun sebagai bahan pangannya.

5.1.2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan.

Lingkungan mikro ini secara langsung dapat mempengaruhi kemampuan bisnis

dan kinerja pemasaran perusahaan, lingkungan mikro terdiri dari : pemasok, para

pelanggan, dan para pesaing.

1. Pemasok/supplier

Produk-produk yang dipasarkan oleh PT. KPBN adalah produk yang

berasal dari PTPN I-PTPN XIV yaitu meliputi minyak kelapa sawit/CPO, karet,

latex, teh, kopi, coklat, gula, tetes, dan tembakau. Adapun PTPN yang menjadi

produsen dan sekaligus memasok produk CPO/minyak kelapa sawit kepada PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah pada Tabel 9.

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

65

Tabel 9. Daftar Pemasok CPO pada PT. KPBN

No. Produsen/Pemasok Alamat

1 PT Perkebunan Nusantara I Jl. Kebun Baru No.85 Langsa, Aceh

Timur

2 PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, Po Box 104 Medan

20362

3 PT Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Po Box 91 Medan

20122

4 PT. Perkebunan Nusantara IV Jl. Letjen Suprapto No. 2 Medan

5 PT Perkebunan Nusantara V Jalan Rambutan No.43 Pekanbaru

28132

6 PT. Perkebunan Nusantara VI Jl. Zainir Havis No.1 Jambi 36128

7 PT. Perkebunan Nusantara VII Jl. Teuku Umar 300 Bandar Lampung

35141

8 PT. Perkebunan Nusantara

VIII

Jalan Sindang Sirna No.4 Bandung

40153

9 PT Perkebunan Nusantara XIII Jalan Abdul Rahman 11 Pontianak

10 PT Perkebunan

Nusantara XIV

Jalan Urip Sumoharjo, Km 4

Po Box 1006 Makassar 90232 Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, 2010

3. Pelanggan/Konsumen

Penjualan sebagian besar produk minyak kelapa sawit ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan tiga pelanggan terbesar meliputi : PT.

Multimas Nabati Asahan dengan volume pembelian sebesar 21,3 persen, diikuti

PT. Musim Mas dengan 17,6 persen dan PT. Wilmar Nabati Indonesia sebesar

14,5 persen. Sedangkan produk CPO yang diekspor ke konsumen di luar negeri

seperti : Shanghai sebesar 20,04 persen, diikuti Fortune Global sebesar 13,71

persen kemudian Allmax Oils dengan volume pembelian sebesar 12,42 persen,

untuk lebih lengkapnya disajikan pada Tabel 10.

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

66

Tabel 10. Daftar Pelanggan CPO lokal dan ekspor PT. KPBN tahun 2010.

No Pembeli ekspor Volume

(%) No Pembeli Lokal

Volume

(%)

1 Shanghai 20.04 1 PT. Multimas Nabati Asahan 21.3

2 Fortune Global 13.71 2 PT. Musim Mas 17.6

3 Allmax Oils 12.42 3 PT. Wilmar Nabati Indonesia 14.5

4 Sindopalm 10.28 4 PT. Palm Mas Asri 9.4

5 Golden Oil 8.57 5 PT. Intibenua Perkasatama 8.2

6 Wilmar 8.35 6 PT. Nagamas Palm Oil Lestari 7.1

7 Kuok Oils 7.71 7 PT. Bukit Kapur Reksa 6.6

8 Protea 7.71 8 PT. Pelita Agung Industri 6.4

9 Safic Alcan 3.50 9 PT. Bina Karya Prima 6.0

10 Indogreen 3.43 10 PT. Sinar Alam Permai 2.8

11 Transworld 2.57

12 Virgoz Oil 1.71

Sumber : PT. KPBN, 2010

4. Perusahaan Pesaing

PT. KPBN selaku perusahaan negara dalam menjalankan pemasarannya

berhadapan dengan perusahaan-perusahaan yang mengusahakan pada bidang yang

sama atau lebih dari itu. PT. KPBN merupakan perusahaan pemasaran komoditi

PTPN di seluruh Indonesia, jadi bisa dikatakan bahwa PT. KPBN merupakan

perwakilan badan usaha milik negara (BUMN) pada bidang usaha perkebunan

khusus dalam aspek pemasarannya. Oleh karena itu para pesaing tentunya datang

dari pihak-pihak/perusahaan-perusahaan swasta yang juga menjalankan

kegiatannya pada usaha/bisnis yang sejenis misalnya adalah PT. Smart Tbk, PT.

Astra Agro Lestari Tbk, dan PT. Musim Mas.

Sebagian perusahaan pesaing merupakan perusahaan yang juga membeli

produk PT. KPBN. Beberapa perusahaan swasta yang sudah berintegrasi vertikal

yaitu sudah mengembangkan usaha perkebunannya dari hulu hingga hilir biasanya

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

67

membutuhkan pasokan CPO yang cukup untuk keberlangsungan operasi pabrik

dalam memproduksi produk-produk hilirnya seperti minyak goreng dan margarin.

Produsen sekaligus perusahaan swasta CPO yang menjadi pesaing PTPN dan PT.

KPBN disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Produsen dan Perusahaan CPO yang Berintegrasi Vertikal

No. Produsen CPO Swasta Perusahaan CPO

1 Salim Group PT. Inti Boga Sejahtera, PT. Sawit Malinda,

PT Salim Alam Permai, PT Oil Grains

2 Sinar Mas Group PT. Smart Tbk

3 Astra Group PT. Astra Agro Lestari

4 Pasific Indo Mas Group PT. Pasific Medan Industri, PT. Pasific Palmindo

5 Asian Agro Group PT. Asianagro Agungjaya

6 Musim Mas Group PT. Mikie Oleo Nabati, PT Musim Mas,

PT. Mega Mas, PT. Inti Benua Perkasa,

PT. Sumatera Oil Industries

7 Wilmar Group PT. Multimas Nabati Asahan, PT Sinar Alam

Permai, PT Bukit Kapur Reksa

8 BEST Group PT. Bintang Era Sinar Tama, PT. Berlian Eka

Sakti Tangguh

9 Tunas Baru Lampung Group PT. Tunas Baru Lampung Tbk Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, 2010

5.2. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam

organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan

khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan

kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang

selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu.

Proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi

dan evaluasi atas lingkungan internal bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan

evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

68

strategis perusahaan (strategic advantage profile) yang dimiliki. Sehingga dengan

demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi

ancaman bisnis yang ada dengan cepat. Hasil dari analisis lingkungan internal

akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan atau

keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran, keunggulan

sumberdaya manusia, keunggulan keuangan, keunggulan operasi dan keunggulan

organisasi dan manajemen.

5.2.1. Faktor Manajemen dan Organisasi

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara pada tahun 2010 mengalami

perubahaan atau transformasi dibidang organisasi dan manajemen yaitu dari

kantor institusi KPB (Kantor Pemasaran Bersama) menjadi Perseroan Terbatas

(PT). Seiring dengan perubahan fungsi tersebut, maka perusahaan akan lebih

mandiri, baik dalam menjalankan kegiatan operasionalnya maupun dalam hal

pengambilan kebijakan internal perusahaan. Selama ini fungsi KPB hanya sebagai

perpanjangan tangan, di mana mereka hanya melakukan tender, setelah itu proses

selanjutnya ditentukan oleh PTPN.

Faktor manajemen dan organisasi pun mengalami perubahan yang cukup

signifikan seiring dengan pengembangan visi dan misi perusahaan yang ingin

menjadikan PT. KPBN ini sebagai Trading House perkebunan Indonesia yang

unggul dan terpercaya. Oleh karena itu sebagai perusahaan baru yang ingin eksis

dan mandiri didunia usaha, PT. KPBN harus menyusun langkah-langkah strategis

ke depan dalam bidang pemasaran yang menjadi kegiatan utama dari perusahaan

ini sehingga visi dan tujuan jangka panjang perusahaan dapat tercapai dengan baik

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

69

5.2.2. Faktor Keuangan

Secara umum kondisi keuangan PT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara dapat dilihat melalui tingkat produktvitas penjualannya, yaitu omset

dan nilai penjualan per tahunnya dari produk CPO yang dijual kepada pelanggan

baik di dalam maupun di luar negeri. Pendapatan dan penerimaan keuntungan PT.

KPBN juga dapat ditaksir melalui omset penjualannya, karena sistem yang

diterapkan adalah sistem komisi penjualan. PT. KPBN mendapatkan komisi

sebesar 0,025 persen dari nilai total omset penjualan pertahunnya. Tabel 12

menjabarkan tentang nilai penjualan CPO lokal/pasar dalam negeri pada tahun

2009.

Tabel 12. Nilai Penjualan CPO Lokal PT. KPBN Pada Tahun 2009.

B u l a n Volume Nilai Harga

(Kg) (000 Rp.) (Rp./Kg)

Januari 117,150,420 639,078,117 5,455.19

Februari 156,719,270 939,475,703 5,994.64

Maret 151,094,520 963,059,725 6,373.89

Apri 197,500,000 1,422,256,045 7,201.30

Mei 159,721,400 1,191,700,118 7,461.12

Juni 234,815,840 1,561,312,027 6,649.09

Juli 304,322,950 1,743,457,755 5,728.97

Agustus 198,526,970 1,305,248,448 6,574.67

September 156,486,226 954,843,339 6,101.77

Oktober 232,549,578 1,350,447,614 5,807.14

Nopember 2,000,000 10,961,820 5,480.91

Desember 185,846,251 1,189,732,138 6,401.70

Jumlah 2,096,733,425 13,271,572,848.96 6,329.64 Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, 2010

Berdasarkan Tabel 12 bahwa volume penjualan CPO PT. KPBN pada

pasar dalam negeri tahun 2009 mencapai 2,1 juta ton CPO dengan total nilai dan

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

70

omset penjualannya mencapai 13,3 Triliun Rupiah. Rata-rata harga CPO pada

tahun 2009 per Kg adalah Rp. 6.329.

Nilai volume dan omset penjualan CPO untuk pasar luar negeri cenderung

jauh lebih sedikit dibandingkan pada pasar lokal/pasar dalam negeri. Volume

penjualan CPO PT. KPBN pada pasar luar negeri tercatat pada tahun 2009

mencapai 270.200 ton dengan total nilai atau omset yang diterima oleh

perusahaan adalah sebesar 164,7 juta US$. Harga pada tahun 2009 adalah 60,95

Cts.US$/Kg artinya bahwa harga rata-rata ekspor tahun 2009 adalah 0,61 US$ per

kilogramnya. Data penjualan pasar ekspor disajikan pada Tabel 13

Tabel 13. Nilai Penjualan CPO Pasar Ekspor/Luar Negeri pada Tahun 2009.

B u l a n Volume Nilai Price

(Kg) (US$.) (US$ Cts./Kg)

Januari 25,500,000 12,474,000 48.92

Februari 31,000,000 15,755,000 50.82

Maret 20,500,000 11,215,000 54.71

Apri 29,500,000 20,239,000 68.61

Mei 10,500,000 7,577,000 72.16

Juni 14,000,000 9,516,000.00 67.97

Juli 18,000,000 10,602,000.00 58.90

Agustus 38,000,000 25,391,000.00 66.82

September 30,600,000 18,780,200.00 61.37

Oktober 23,600,000 14,128,000.00 59.86

Nopember 18,000,000 11,473,000.00 63.74

Desember 11,000,000 7,538,000.00 68.53

Jumlah 270,200,000 164,688,200.00 60.95 Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, 2010

Perbandingan volume penjualan antara pasar lokal dan pasar ekspor pada

tahun 2009 memang terlihat cukup signifkan, yaitu 89 persen ditujukan untuk

pasar lokal dan 11 persen untuk pasar ekspor. Hal ini dikarenakan kebijakan

pemerintah yang memang lebih memprioritaskan pasar dalam negeri. Maksud dan

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

71

tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan

diharapkan juga dapat berkontribusi dalam menstabilkan harga-harga barang

kebutuhan pokok sehingga memberikan stimulus bagi industri pengolahan CPO di

dalam negeri.

5.2.3. Faktor Sumber Daya Manusia

Peranan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, PT. KPBN sangat memperhatikan

kualitas sumber daya manusianya. Profesionalisme dan etos kerja yang tinggi

menjadi prinsip utama setiap karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Selain

itu struktur dan job desk organisasi dibuat sebaik dan seefektif mungkin sehingga

menghasilkan produktivitas yang optimal.

PT. KPBN dalam menjalankan usahanya mempekerjakan sedikitnya 209

orang yang berada pada kantor pusat di Jakarta 136 orang, kantor cabang Medan

48 orang, kantor cabang Surabaya 23 orang dan kantor Dubai sebanyak 2 orang.

Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan dan telah menjadi

program tersendiri bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas SDM yang ada,

kesejahteraan juga telah menjadi perhatian khusus di perusahaan sehingga dapat

meningkatkan motivasi bagi para karyawannya.

5.2.4. Faktor Produksi dan Operasi

Aspek produksi dan operasi pada PT KPBN dimulai dari penerimaan

informasi stok produk dari para pemasok yaitu PTPN di seluruh Indonesia.

Setelah itu perusahaan yang merupakan sebagai mediator pada aspek pemasaran

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

72

ini mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai situasi pasar baik di

dunia maupun pasar di dalam negeri/lokal, seperti perkembangan harga CPO

dunia, fluktuasi US$ serta kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Setelah

seluruh informasi terkumpul perusahaan baru akan melakukan

promosi/penawaran kepada pelanggan sesuai dengan informasi-informasi yang

telah diketehui sebelumnya. Setelah seluruh daftar pelanggan diketahui maka

kemudian diikutsertakan dalam proses lelang/tender. Gambar 7 menjelaskan

mengenai alur proses produksi dan operasi pada PT. KPBN.

Gambar 7. Alur proses produksi dan operasi pada PT. KPBN

Jadwal tender/lelang pada PT. KPBN sudah diatur sedemikian rupa dan

sudah dipublikasikan kepada seluruh pelanggan-pelanggannya sehingga proses

berjalannya tender/lelang berjalan lebih jelas dan transparan. Tabel 14

menginformasikan mengenai jadwal tender/lelang produk pada PT. KPBN :

Penerimaan data stok produk CPO siap jual

Pengumpulan data dan informasi pasar

Promosi

Lelang/tender

Penjualan dan distribusi

Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

73

Tabel 14. Jadwal tender/lelang produk pada PT. KPBN

Komoditi Tempat Waktu

Sawit lokal PT. KPBN Jakarta Senin-jum’at 15.00 WIB

Sawit ekspor PT. KPBN Jakarta Sebulan 1 x pada minggu pertama

Karet PT. KPBN Jakarta Senin-kamis 14.30 WIB

Teh PT. KPBN Jakarta Rabu 10.00 WIB

Tetes PT. KPBN Jakarta Musim giling (April-Oktober)

Gula PT. KPBN Jakarta Sebulan 3x (tentative)

Kopi PT. KPBN Cab. Surabaya Kamis 10.30 WIB

Kakao PT. KPBN Cab. Surabaya Kamis 10.30 WIB Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, 2010

Adapun prosedur-prosedur tender/lelang pada PT. Kharisma Pemasaran

Bersama Nusantara adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Tender CPO Lokal

Volume yang akan ditender disusun berdasarkan kondisi penyerahan CIF

(Cost, Insurance and Freight) atau FOB (free on board). Franco pabrik

pembeli/penjual dengan mutu sesuai standar mutu yang berlaku serta bulan

penyerahan/pengapalannya ditetapkan didalam formulir tender, adapun secara

umum prosedur tender CPO lokal sebagai berikut :

a. Pembeli peserta tender menyampaikan penawaran melalui fax/surat yang

dimasukkan kedalam kotak yang telah disediakan di Kantor Pemasaran

Bersama PTPN selambat-lambatnya pada jam 14.00 atau 15.00 WIB (sesuai

undangan) pada hari dan tanggal tender (penawaran melalui fax ditangani

oleh petugas khusus).

b. Harga penawaran diajukan dalam Rp/Kg termasuk PPN (dalam bulatan

Rupiah).

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

74

c. Pembeli peserta tender menyampaikan harga penawaran dengan jumlah per

lot sesuai yang ditawarkan dan berdasarkan kondisi penyerahan.

d. Penawaran dengan harga tertinggi yang mencapai atau melebihi price idea

dinyatakan sebagai pemenang tender.

e. Bila terdapat dua pembeli atau lebih dengan harga penawaran yang sama

untuk volume dan lot serta kondisi penyerahan yang sama, maka volume

tersebut dibagi secara proporsional.

f. Bila harga penawaran dari peserta tender tidak mencapai price idea, maka

ditawarkan kembali kepada penawar tertinggi pertama, apabila penawar

tertinggi pertama tidak bersedia atau tidak hadir, maka ditawarkan kepada

penawar tertinggi kedua. Apabila penawar tertinggi kedua juga tidak bersedia

atau tidak hadir, maka barang ditawarkan kepada peserta tender lainnya pada

saat pelaksanaan tender, dan apabila peserta tender lainnya tidak bersedia

maka barang ditarik dari tender.

2. Prosedur Tender CPO Ekspor

Terdapat perbedaan antara prosedur tender CPO lokal dan prosedur tender

CPO untuk ekspor. Adapun prosedur tender CPO untuk ranah ekspor sebagai

berikut :

a. Bagian jasa penjualan minyak sawit menawarkan minyak sawit kepada calon

pembeli.

b. Calon pembeli menerima penawaran dan mengirimkan tawaran melalui

faksimili atau dimasukkan kedalam kotak tertutup.

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

75

c. Panitia tender CPO ekspor membuka penawaran, penawaran sesuai

dengan price idea atau harga tertinggi yang terjadi.

d. Penitia tender CPO ekspor melakukan counter kepada calon pembeli tertinggi.

e. Calon pembeli revisi tawaran sesuai price idea atau harga tertinggi yang

terjadi.

f. Panitia tender CPO ekspor Withdrawn.

5.2.5. Faktor Pemasaran

Faktor pemasaran PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara oleh

penulis di analisis dengan pendekatan analisis bauran pemasaran (marketing mix)

yang meliputi 4P yaitu : product/produk, price/harga, promotion/promosi, dan

place/distribusi. Hasil analisis bauran pemasaran ini juga digunakan sebagai dasar

dalam merumuskan pemasaran yang tepat.

5.2.5.1. Product/Produk

Komoditi utama yang dikelola dan dipasarkan oleh PT. KPBN meliputi

minyak kelapa sawit/CPO, karet, latex, teh, kopi, coklat, gula tetes, dan tembakau

yang dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri. Produk minyak kelapa sawit

yang dihasilkan sebagian besar dalam bentuk CPO, sisanya dalam bentuk crude

stearin, RBD olein, palm kernel oil, palm kernel fatty acid dan lain sebagainya.

1. Kualitas/Mutu Produk

Mutu CPO yang dipasarkan oleh PT. KPBN sudah sesuai dengan standar

mutu nasional yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia. PT.

KPBN hanya memasarkan hasil CPO sedangkan kadar mutu yang dipasarkan

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

76

berasal dari pabrik pengolahan yang tersebar di setiap PTPN yang memproduksi

CPO dan telah memiliki pedoman standar mutu nasional. Standar mutu yang

diperjualbelikan tidak boleh melebihi batas toleransi yaitu kadar Asam Lemak

Bebas (ALB) sebesar 5%, hal ini dikarenakan mutu standar yang ditetapkan

pemerintah terhadap kadar ALB maksimal 3,5%. Standar mutu CPO yang

menjadi pedoman PTPN disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Standar Mutu CPO Menurut Ditjenbun

No. Parameter Satuan Persyaratan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

ALB

Air

Kotoran

Bilangan peroksida

Bilangan antisida

DOBI

Bilangan iod

Fe ( besi)

Cu (tembaga)

Titik cair

%

%

%

%

%

%

%

Ppm

Ppm oC

2.5-3.5 maks

0.15 maks

0.02 maks

5.0 maks

5.0 maks

2.5 min

51 min

5 maks

0.3 maks

39-41 Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan (1997:132)

5.2.5.2. Price/Harga

Komoditi pertanian lainnya, harga CPO dunia mengalami fluktuasi dengan

karateristik tertentu. Harga CPO dunia akan bergerak naik sampai puncak,

kemudian akan turun kembali. Fenomena ini terjadi karena penggunaan minyak

sawit dapat digantikan oleh minyak nabati lain yaitu ; minyak kedelai, minyak biji

matahari dan minyak biji lobak. Penetapan harga CPO yang ditetapkan oleh PT.

KPBN berada pada tingkat yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam

perdagangan CPO Internasional yaitu mengacu pada harga fisik Rotterdam dan

MDEX (Malaysia).

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

77

Sistem yang dilakukan dalam penjualan di PT Kharisma Pemasaran

Bersama Nusantara ini adalah dengan melakukan lelang melalui tender. Penetapan

harga dasar ditetapkan sesuai dengan perkembangan harga CPO dunia mengalami

perubahan sesuai dengan permintaan dan penawaran CPO. Harga rata-rata tender

CPO lokal minyak sawit tahun 2006 tercatat sebesar Rp. 4.138/kg dan meningkat

menjadi Rp. 6.802/kg pada tahun 2007. Peningkatan terus berlangsung hingga

tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 7.875/kg. sementara harga tahun 2009 tercatat

sebesar Rp. 7.167/kg lebih rendah dari tahun 2008. Harga penutupan terakhir CPO

lokal PT. KPBN dalam periode Januari sampai Agustus 2010 sudah termasuk PPn

dan pajak ekspor meningkat 2,15 persen atau sebesar Rp. 7.321/kg (PT. KPBN,

2010:6). Perkembangan harga rata-rata CPO tender Lokal disajikan pada Tabel 16:

Tabel 16. Perkembangan Harga Rata-Rata CPO Lokal Tahun 2007-2010 (Rp/Kg).

Sumber: PT. KPBN, 2010 (diolah)

5.2.5.3. Place/Distribusi

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara melakukan dua sistem

pendistribusian CPO yaitu melalui CIF dan FOB, baik pendistribusian lokal

maupun ekspor. FOB (Free On Board) artinya pihak eksportir hanya bertanggung

jawab sampai barang berada diatas kapal (vessel), sedangkan CIF (Cost,

Insurance, Freight) artinya asuransi ditanggung oleh eksportir.

No Tahun Harga Rata-rata (Rp)

1 2007 6802

2 2008 7875

3 2009 7167

4 2010 (Jan s.d Agt) 7321

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

78

Pendistribusian ekspor CPO yang dilakukan oleh PT. KPBN adalah

dengan sistem FOB Belawan/ Dumai. Sedangkan sistem/cara pendistribusian

CPO lokal dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara pembeli lokal dan PT.

KPBN. Sedangkan harga yang sudah termasuk pajak ekspor untuk CPO Ekspor

dan PPn 10% untuk CPO Lokal.

5.2.5.4. Promotion/Promosi

Promosi yang dilakukan oleh PT. KPBN bertujuan untuk

menginformasikan dan mempromosikan produk-produk yang dimiliki perusahaan.

Segmentasi PT. KPBN adalah pasar industri, untuk itu dalam mengenalkan

produknya perusahaan tidak menggunakan alat promosi seperti media-media

promosi : spanduk, iklan cetak dan elektrotik dan lainnya, tetapi perusahaan lebih

memfokuskan pada pameran-pameran di dalam maupun di luar negeri, karena

pelanggan perusahaan lebih banyak dari kalangan perusahaan-perusahaan,

institusi dan sebagainya.

Kegiatan promosi lainnya adalah sponsorship untuk kegiatan-kegiatan

yang kiranya masih terkait dengan kompetensi perusahaan, seperti seminar-

seminar, penerbitan buku, dan lainnya. Adapun kegiatan promosi yang pernah dan

rutin dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut :

1. Pameran dalam negeri seperti : Pameran produk-produk ekspor, Agro & Food

Expo dan Agricultural & Natural Resources Expo

2. Pameran luar negeri yang pernah diikuti perusahaan antara lain ; Belanda,

Perancis, Saudi Arabia, Dubai, Shanghai, Beijing, Moskow.

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

79

3. Sponsorship, Seminar dan Conference komoditi internasional : Jakarta, Bali,

Kuala Lumpur, penerbitan buku dan majalah.

5.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan pada PT. KPBN

Lingkungan internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan.

Berikut ini adalah hasil identifikasi analisis lingkungan internal PT. KPBN.

5.3.1. Kekuatan

Faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan pada PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara berdasarkan identifikasi pada lingkungan internal

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai oleh suatu

perusahaan. Sedangkan misi merupakan langkah strategis dalam rangka mencapai

visi atau tujuan tersebut. Adapun visi PT. KPBN adalah “ menjadikan PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebagai Trading House perkebunan

Indonesia yang unggul dan terpercaya”. Sedangkan misinya adalah

“menyelenggarakan pemasaran komoditas perkebunan Indonesia dengan

berpegang pada prinsip-prinsip ekonomi untuk memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi produsen dan pembeli”.

Visi PT. KPBN merupakan kekuatan tersendiri bagi perusahaan karena

selalu dijadikan acuan untuk terus berkembang dan maju. Maksud kata trading

house yang terdapat di dalam visi tersebut bisa diinterpretasikan secara luas yaitu

menjadikan PT. KPBN sebagai pusat pedagangan komoditi perkebunan baik di

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

80

Indonesia maupun internasional. Selain itu bisa juga diartikan sebagai perusahaan

yang mampu berdiri sendiri/mandiri dalam hal perdagangan kelapa sawit yang

terintegrasi sehingga mempunyai posisi yang sangat kuat dan strategis dalam

mempengaruhi pasar dunia. Pengembangan misi perusahaan harus didefinisikan

lebih jelas melaui strategi pemasaran yang kongkrit sehingga langkah-langkah

menuju visi tersebut dapat diwujudkan dengan efektif dan efisien.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia pada PT. KPBN merupakan salah satu penentu

kesuksesan jalannya perusahaan. SDM yang bekerja di PT. KPBN merupakan

karyawan yang terampil, loyal dan berpengalaman dibidang pemasaran, baik

pemasaran dalam negeri maupun pemasaran internasional (export-import).

Pekerjaan yang dikerjakan pada setiap bagian mempunyai tingkat kesulitan yang

tidak sedikit, karena dalam mengelola pemasaran lokal dan internasional perlu

keahlian dan tingkat konsentrasi yang tinggi dengan kondisi pasar dunia yang

selalu berubah-ubah dalam hitungan menit bahkan detik.

Perusahaan diharapkan senantiasa melakukan pengembangan dalam sisi

sumber daya manusianya. Salah satunya dengan melakukan training dan pelatihan

kepada kariawannya secara berkesinambungan sehingga dapat menjawab dan

mengimbangi tantangan global dalam aspek sumber daya manusia.

3. Sistem Pemasaran Bersama/Joint Venture Marketing

Salah satu kekuatan PT. KPBN adalah menggunakan sistem pemasaran

terpusat dimana seluruh PTPN di Indonesia menyerahkan kegiatan pengelolaan

pemasarannya kepada PT. KPBN. Melalui sistem seperti ini tentunya akan

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

81

meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aspek pemasaran, tanpa terjadi

persaingan antara perkebunan milik negara. Sistem ini diharapkan dapat

meningkatkan sinergi dan kerjasama antar perusahaan negara (BUMN) dalam

menghadapi persaingan dan perkembangan dunia usaha yang semakin ketat dan

kompleks.

4. Transformasi dari KPB-PTPN Menjadi PT. KPBN

Perubahan besar terjadi pada perusahaan pada akhir tahun 2009 ini ketika

Kementerian Hukum dan HAM memutuskan untuk merubah status dari KPB-

PTPN yang notabennya adalah lembaga pemasaran dibawah naungan seluruh

Direksi PTPN menjadi badan hukum tersendiri yaitu perseroan terbatas (PT).

Transformasi ini menjadi kekuatan tersendiri bagi perusahaan untuk terus maju

dan berkembang secara mandiri. Mulai saat itu pula perombakan manajemen dan

organisasi dilakukan, karena seluruh kebijakan dan aturan internal perusahaan

sudah tidak lagi tergantung pada keputusan dari pihak PTPN, melainkan oleh

pihak internal perusahaan sendiri. Selain itu perumusan visi dan misi perusahaan

menjadi suatu hal yang krusial untuk dikembangkan guna mencapai tujuan awal

dibentuknya perusahaan ini.

5. Kualitas dan Keunggulan Produk CPO yang dipasarkan

Minyak kelapa sawit/CPO yang dipasarkan oleh PT. KPBN sepenuhnya

merupakan produk dari PTPN seluruh nusantara yang berstandar mutu baik.

Pengendalian mutu dilakukan dengan ketat mulai dari pemanenan di kebun,

kemudian diangkut ke pabrik dan langsung diproses pada hari yang sama,

sehingga tidak meningkatnya asam lemak bebas (ALB) pada minyak sawit

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

82

sehingga kualitas dan mutunya menjadi menurun. Pengendalian mutu juga

dilakukan saat pemindahan dan penyimpanan CPO. Oleh karena itu produk CPO

PTPN mempunyai keunggulan dan kualitas tersendiri yang menjadi nilai tambah

dan kekuatan baik di pasar lokal maupun pasar internasional.

6. Mekanisme Penetapan Harga CPO Melalui Sistem Tender/Lelang

Salah satu tugas utama dari PT. KPBN adalah menciptakan harga

penjualan. Oleh karena itu PT. KPBN memilih mekanisme penetapan harga

komoditi dengan sistem tender/lelang sehingga dapat mencapai titik harga

penjualan yang optimal dengan penyelenggaran tender berstandar internasional.

7. Lokasi Kantor dan Cabang Perwakilan PT. KPBN

PT. KPBN berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai tiga cabang

perwakilan. Masing-masing di Medan, Surabaya dan perwakilan di luar negeri

yakni di Dubai, Abu Dhabi. Lokasi dan cabang PT. KPBN cukup strategis karena

berada di daerah perkotaan besar yang dapat dijangkau dengan mudah. Selain itu

akses kepada pelabuhan juga tidak terlalu sulit seperti medan ke Belawan, ke

Tanjung Priok di Jakarta dan seterusnya.

8. Sumber Daya Keuangan

Kondisi keungan perusahaan PT. KPBN terbilang cukup safety dan tidak

begitu beresiko. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak pada posisi produsen

minyak kelapa sawit yang begitu banyak mengeluarkan biaya operasional.

Melainkan perusahaan hanya sebagai lembaga pemasaran dan mediator antara

produsen dan konsumen, profit dan keuntungan perusahaan juga telah ditetapkan

dengan sistem komisi/fee, jadi perusahaan mendapatkan komisi sebesar 0,025

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

83

persen dari total penjualan daripada seluruh komoditi per tahunnya dan berpotensi

terus meningkat dari tahun ke tahun.

9. Program Pengembangan, Penelitian dan Informasi Pasar

Salah satu terobosan PT. KPBN dalam melakukan perbaikan internalnya

adalah dengan mengadakan divisi khusus mengenai bagian/program

pengembangan, penelitian dan informasi pasar. Adanya program ini diharapkan

perusahaan dapat menyesuaikan dan menghadapi perdagangan global yang kian

ketat. Kekuatan perusahaan ini juga ditentukan salah satunya melalui divisi ini,

karena dengan kecepatan dan ketepatan informasi yang akurat dapat

mempengaruhi kebijakan atau keputusan penting dalam tubuh perusahaan,

misalnya penetapan harga dasar lelang yang biasanya ditentukan melaui divisi ini

dengan memonitor kondisi pasar dunia serta perdagangan fisik komoditi dan

perdagangan futures.

10. Jaringan Pemasaran

Jaringan pemasaran yang dimiliki oleh PT. KPBN sangat luas, baik

jaringan pasar di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini terlihat pada

pelanggan-pelanggan yang biasanya membeli produk-produk PTPN lewat

perusahaan, pelanggan perusahaan terdiri dari perusahaan besar yang terdiri dari

perusahaan trader dan perusahaan prossesing. Pengembangan jaringan pemasaran

juga terus ditingkatkan oleh perusahaan melalui keikutsertaan perusahaan dalam

acara-acara seminar dan pameran baik lokal maupun internasional sehingga terus

mendapatkan relasi dan mitra baru dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

84

11. Pelayanan/service Kepada Pelanggan

Bentuk pelayanan/service PT. KPBN kepada pelanggannya terdapat pada

before sales maupun after sales. Sebelum terjadinya penjualan biasanya

perusahaan memberikan informasi yang jelas melalui website-nya secara terbuka

mengenai jadwal tender dan berita-berita yang terkait. Sedangkan setelah terjadi

penjualan perusahaan juga memberikan kesempatan bagi konsumen untuk

melakukan klaim atas produk yang telah diterima oleh konsumen apabila produk

tersebut tidak sesuai order yang telah disepakati bersama.

5.3.2. Kelemahan

Faktor-faktor strategis yang menjadi kelemahan pada PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara berdasarkan identifikasi pada lingkungan internal

adalah sebagai berikut :

1. Promosi yang dijalankan Perusahaan

Promosi yang dilakukan selama ini masih tergolong dalam aspek

kelemahan internal perusahaan, karena masih sebatas promosi pasif yang

menunggu datangnya pelanggan untuk membeli produk CPO. Promosi melalui

pameran dan keikutsertaan seminar-seminar misalnya hanya sebatas memberikan

informasi kepada konsumen mengenai keberadaan dan ruang lingkup bisnis

perusahaan. Hal ini ditandai oleh pola penjualan CPO PT. KPBN masih

didominasi oleh beberapa perusahaan saja, oleh karena itu perlu adanya terobosan

promosi yang lebih aktif dan variatif sehingga para konsumen tertarik untuk

bekerja sama dengan perusahaan.

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

85

Melalui promosi yang efektif pula maka akan berdampak pada penetapan

harga yang optimal. Selain itu juga dapat menambah peserta-peserta baru dalam

keikutsertaan tender/lelang sehingga penawaran harga pun berjalan lebih ketat dan

kompetitif.

2. Saluran Distribusi Produk

Distribusi produk CPO PT. KPBN yang merupakan produk hasil produksi

PTPN seluruh Indonesia terpusat di Belawan Sumatra Utara. Tangki

penyimpanan/tank installation CPO terdapat atau terpusat di daerah tersebut. Oleh

karena itu mekanisme distribusi CPO harus melalui Belawan terlebih dahulu dan

kemudian dapat didistribusikan lagi sesuai dengan permintaan ke tempat-tempat

lainnya. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya efesiensi dalam distribusi CPO

karena banyak perusahaan-perusahaan/pabrik prossesing yang terdapat di pulau

Jawa, sedangkan beberapa sentral produksi CPO PTPN juga sebagian terdapat di

pulau Jawa seperti PTPN VIII. Oleh sebab itu perlu adanya pembangunan

infrastruktur dalam hal ini adalah tank installation yang mengatur dengan baik

sistem distribusi di daerah daerah lain selain di Sumatera. Saluran distribusi

produk CPO dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini :

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

86

Gambar 8. Saluran Distribusi CPO PTPN Secara Nasional

Sumber : PT. KPBN, 2010

3. Pengembangan dan Inovasi Produk

Produksi CPO yang terus melimpah menjadi sebab pentingnya usaha

untuk mengolah CPO menjadi produk hilir. Pengolahan CPO menjadi produk hilir

memberikan nilai tambah tinggi. Produk olahan dari CPO dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu produk pangan dan non pangan. Produk pangan terutama

minyak goreng dan margarin. Produk non pangan terutama oleokimia yaitu ester,

asam lemak, surfaktan, gliserin dan turunan-turunannya.

Pengembangan produk-produk turunan CPO seharusnya menjadi perhatian

khusus bagi PTPN dan PT. KPBN sebagai produsen dan pemasar produk ini.

Lemahnya pengembangan dan inovasi produk seharusnya disikapi dengan pola

kerjasama antara PTPN, PT. KPBN maupun dengan perusahaan swasta yang

bergerak dalam bidang industri hilir. Setiap perusahaan mempunyai kekurangan

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

87

dan keterbatasan masing-masing sehingga sistem dan pola kerjasama yang

proposional akan memberikan keuntungan tersendiri bagi setiap perusahaan.

5.4. Identifikasi Peluang dan Ancaman pada PT. KPBN

Lingkungan eksternal perusahaan meliputi peluang dan ancaman. Berikut

ini adalah hasil identifikasi analisis lingkungan eksternal pada PT. KPBN

5.4.1. Peluang

Faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang pada PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara sebagai berikut :

1. Potensi Industri CPO Indonesia Masih Sangat Besar

Perkembangan luas areal kelapa sawit dalam 20 tahun terakhir

menunjukan bahwa industri kelapa sawit masih menjanjikan keuntungan

ekonomis. Luas kebun sawit nasional pada tahun 1990 tercatat sebesar 1.126.677

Ha, pada tahun 2000 sebesar 4.158.077 Ha, dan pada tahun 2010 tercatat sebesar

7.824.623 Ha. Total luas kebun tersebut 3.314.663 Ha terdiri dari milik rakyat,

616.575 Ha milik negara dan 3.893.385 Ha milik swasta (Ditjenbun, 2009:4).

Menurut Miranti (2010:10) Indonesia memiliki peluang yang jauh lebih

besar dibanding pesaing utamanya Malaysia untuk meningkatkan perannya di

pasar global CPO. Pertama, Indonesia masih memiliki sejumlah besar lahan yang

cukup luas yang dapat digunakan untuk pengembangan tanaman kelapa sawit.

Setidaknya terdapat sekitar 24,5 juta hektar lahan yang masih tersisa yang sesuai

untuk kelapa sawit di Indonesia dari seluruh areal yang potensial untuk kelapa

sawit yang mencapai 32 juta hektar lahan. Total luas lahan tersebut, sekitar 10,3

Page 103: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

88

juta hektar terdapat di Kalimantan, 7,2 juta hektar di Sumatera, dan 6,3 juta hektar

di Papua. Sisanya terdapat di Sulawesi dan Jawa. Pemerintah juga telah

menyiapkan dana Rp 25,5 triliun untuk program revitalisasi perkebunan rakyat

(termasuk kelapa sawit).

Kedua, Indonesia masih memiliki peluang yang cukup besar untuk

meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas tanaman. Hingga saat

ini tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit Indonesia secara rata-rata masih

relatif rendah yakni berkisar antara 4 hingga 4,2 ton per hektar dalam kurun waktu

2004-2008. Padahal, perkebunan kelapa sawit Malaysia telah memiliki

produktivitas rata-rata 6,8 ton hingga 7,75 ton per hektar dalam kurun waktu yang

sama. Rendahnya produktivitas tanaman kelapa sawit Indonesia disebabkan

sekitar 41 persen dari perkebunan kelapa sawit Indonesia merupakan perkebunan

rakyat yang dikelola secara tradisional.

Ketiga, belum berkembangnya industri turunan kelapa sawit (terutama

untuk industri shortening dan oleochemical) di Indonesia sebagaimana di

Malaysia. Ini memberikan peluang kepada pelaku industri untuk lebih

mengembangkan lagi industri turunan kelapa sawit yang pada gilirannya dapat

meningkatkan nilai tambah produk sawit ke luar negeri maupun di dalam negeri.

Saat ini sekitar 80 persen produk sawit Indonesia yang di ekspor ke luar negeri

berupa produk CPO dan hanya 20 persen yang produk turunan. Sementara di

Malaysia hanya 20 persen ekspor sawitnya yang berupa CPO dan 80 persen

lainnya berupa produk turunan CPO.

Page 104: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

89

Keempat, tersedianya produsen benih kelapa sawit yang berkualitas dan

bersertifikasi di dalam negeri yang dapat memenuhi kebutuhan benih sawit di

dalam negeri. Setidaknya saat ini terdapat 8 produsen benih kelapa sawit di

Indonesia dengan total kapasitas produksi mencapai 215 juta benih kecambah

pada 2009. Produsen benih sawit ini bahkan siap mengekspor 20 juta kecambah

benih sawit ke sejumlah negara. Jaminan ketersediaan benih bermutu tinggi

merupakan hal penting untuk menjamin keberlangsungan industri kelapa sawit di

Indonesia.

Kelima, cenderung meningkatnya peran Indonesia baik sebagai produsen

maupun eksportir CPO dunia merupakan indikasi semakin diperhitungkannya

Indonesia sebagai produsen dan eksportir CPO dunia, sehingga memperbesar

peluang Indonesia di pasar global minyak sawit di masa-masa mendatang.

2. Penduduk Indonesia yang Terus Bertambah

Dampak dari pertumbuhan penduduk yang pesat ini adalah tingginya

kebutuhan/permintaan penduduk akan kebutuhan pokok/kebutuhan primernya

yakni diantaranya adalah minyak makan yang berbahan dasar CPO baik itu

berbentuk minyak goreng, margarin maupun yang bahan turunan lainnya yang

berbasis CPO seperti industri barang jadi : kue, roti, biskuit, coklat, es krim,

tepung, mie instan dan seterusnya. Kemudian dari sisi non pangan yang

merupakan kebutuhan masyarakat luas yang juga berbahan dasar CPO adalah

industri kosmetik : sabun, krim lotion, shampoo. Industri farmasi : vitamin A dan

E. Industri pabrik logam : minyak pelumas, bahan pengapung tinta cetak, lilin,

krayon dan sebagainya (Pahan, 2008:22).

Page 105: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

90

3. Permintaan dan Pasar CPO Dunia yang Terus Meningkat

Menurut Pahan (2008:30) faktor-faktor yang memengaruhi volume

permintaan CPO di pasar domestik dan dunia sebagai berikut :

a. Pertambahan penduduk dan pertumbuhan gross domestic bruto (GDP).

b. Kepentingan politik masing-masing negara.

c. Letak geografis suatu negara dan biaya transportasi CPO ke negara tersebut.

d. Tingkat subtitusi produk.

Konsumen terbesar dunia saat ini adalah China, India dan Uni Eropa.

Seiring dengan peningkatan konsumsi per kapita minyak makan di China dan

India yang disertai dengan peningkatan jumlah penduduknya merupakan pasar

utama minyak makan dunia. Selain itu peluang yang tak kalah besarnya adanya

pengembangan biofuel dan bioenergi yang berbasiskan minyak nabati terutama

dari CPO juga akan membuat industri minyak sawit akan terus tumbuh secara

signifikan. Sebagai produsen utama di tengah konstelasi industri minyak sawit

dunia, maka sudah seharusnya industri minyak sawit Indonesia ditata agar dapat

secara optimal dimanfaatkan berbasiskan sumber daya yang ada.

4. Kebijakan Pemerintah

PT. KPBN adalah perusahaan BUMN yang dimiliki oleh pemerintah dan

di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembentukan PT.

KPBN merupakan hasil kebijakan kementrian BUMN yang mendesak seluruh

BUMN perkebunan mengikuti kebijakan pemerintah yang akan membentuk induk

usaha (holding) BUMN perkebunan dalam segala aspeknya termasuk dalam

Page 106: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

91

pemasaran. Oleh karena itu PT. KPBN didirikan untuk menjadi pusat

perdagangan dan pemasaran hasil produksi PTPN seluruh Indonesia.

5. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Masa globalisasi dan era perdagangan bebas saat ini membuat lingkungan

yang harus dihadapai oleh suatu perusahaan semakin kompleks serta semakin

sukar untuk diramalkan. Hal itu disebabkan oleh perkembangan teknologi yang

semakin cepat, pergeseran pada ekonomi digital dan e-commerce. Semua itu

membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tinggi. Pasar yang terpecah belah

dalam cakupan geografi yang luas sehingga menuntut spesialisasi bidang yang

jelas.

Perbaikan-perbaikan dan inovasi-inovasi wajib dilakukan oleh setiap

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan bersaing serta ditambah lagi dengan

munculnya industri-industri lain yang tentu saja meningkatkan intensitas

persaingannya semakin besar. Hal ini merupakan ancaman sekaligus peluang yang

harus diatasi oleh PT. KPBN khususnya dalam pengembangan sistem dan

jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri.

6. Kepercayaan dan Hubungan dengan Pelanggan

Proses bisnis PT. KPBN sangat memperhatikan costumer satisfication

yaitu kepuasan pelanggan, service dan pelayanan kepada konsumen. Konsumen

adalah prioritas, sehingga hubungan dan kepercayaan antara perusahaan terhadap

konsumennya selama ini berjalan dengan baik.

Page 107: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

92

5.4.2. Ancaman

Faktor-faktor strategis yang menjadi ancaman pada PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara berdasarkan identifikasi pada lingkungan internal

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Fluktuasi Kondisi Perekonomian Global

Kelapa sawit yang sudah menjadi komoditi dunia sangat dipengaruhi oleh

kondisi perekonomian global. Contohnya pada tahun 2008/2009 yang lalu ketika

krisis keuangan global sangat berdampak pada harga CPO di pasar dunia, tercatat

pada bulan Juni 2008 lalu ketika harga CPO mencapai 1100 US $/ton. Tidak

berselang lama setelah peningkatan harga CPO yang meroket, krisis global

menghantam harga CPO anjlok menjadi 498 US$/ton. Kondisi ini menandakan

bahwa harga CPO dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah fluktuasi

US$, pergerakan bursa pasar berjangka, dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

2. Kenaikan Harga Minyak Goreng

Dampak adanya kenaikan harga barang kebutuhan pokok hampir

dirasakan oleh setiap perusahaan, karena akan berimbas pada kenaikan harga

barang-barang lainnya. Naiknya biaya produksi dan transportasi serta menurunnya

daya beli masyarakat. Hal ini juga berdampak pada PT. KPBN yang langsung

terkait dengan kepentingan stok CPO sebagai bahan dasar pembuatan minyak

goreng yang selama ini menjadi konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia

dan sudah menjadi bagian dari sembilan kebutuhan dasar. Dampak yang terjadi

adalah pemerintah dalam hal ini akan mengintervensi untuk tidak melakukan

Page 108: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

93

ekspor dan menurunkan harga jual CPO, sehingga dapat menyeimbangkan supply-

demand minyak goreng dalam negeri.

3. Perdagangan Bebas

Sistem perdagangan bebas pada intinya adalah tidak adanya hambatan

dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang

berada di negara yang berbeda yang sering dibatasi oleh berbagai pajak negara,

biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor. Menurut Halwani

(2005:297) perdagangan bebas dapat menjadi ancaman bagi pemerintah maupun

kalangan swastanya jika tidak memiliki persiapan yang matang dalam

menghadapinya. Liberalisasi dan perdagangan bebas dapat menimbulkan serious

domestic injury yang ditandai dengan tersingkirnya kekuatan-kekuatan ekonomi

domestik akibat adanya saingan dari produk-produk luar negeri.

4. Adanya Isu Global Warming

Adanya isu global warming atau pemanasan global berdampak kepada

industri kelapa sawit didalam negeri. Isu yang dilontarkan adalah penebangan

hutan dan konversi lahan dari hutan tropis menjadi perkebunan kelapa sawit.

Ancaman ini berlaku kepada para pelaku bisnis kelapa sawit di dalam negeri yang

terancam dijadikan kambing hitam akan hal ini. Padahal penggunaan dan

peruntukan lahan yang seimbang adalah kunci dari permasalahan tersebut.

Peningkatan jumlah manusia juga membutuhkan pasokan dan konsumsi dari

hasil-hasil alam tersebut.

Page 109: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

94

5. Black Campaign Mengenai Minyak Kelapa Sawit/CPO Indonesia

Kampanye gelap akan produk CPO sangat terkait dengan politik

internasional. Menurut Pahan (2008:31), negara-negara konsumen CPO dan

sekaligus juga merupakan produsen CPO ataupun produk lemak hewani lainnya

mempunyai kepentingan politik untuk memenuhi konsumsi rakyat dan melindungi

produk dalam negeri. Seperti contohnya negera-negera Eropa (EU-25) melakukan

subsidi bagi produk minyak canola dalam negeri dan kampenye negatif terhadap

CPO dengan menyebarkan isu perusakan hutan hujan tropis, kepunahan orang

hutan dan lainnya. India dan China menetapkan bea masuk yang tinggi untuk

melindungi produk minyak nabati dalam negeri. Kemudian dengan adanya

kampanye anti CPO yang dilakukan oleh American Soybean Association (ASA)

yang menjurus pada tindakan diskriminatif dan penyebaran informasi yang

menyesatkan tentang CPO dan negara produsennya, dengan tujuan untuk

memenangkan pasar minyak kedelai daripada minyak kelapa sawit.

6. Ketergantungan Terhadap Pemasok/Supplier

PT. KPBN adalah perusahaan yang bertugas sebagai pemasar produk-

produk yang dihasilkan oleh PTPN di seluruh Indonesia. Oleh karena itu secara

otomatis pemasok bagi perusahaan adalah PTPN dan dapat dikatakan tingkat

ketergantungan perusahaan sangatlah tinggi terhadap pemasoknya. Namun dalam

perkembangan terjadinya transformasi dari KPB-PTPN menjadi PT. KPBN,

perusahaan merumuskan visinya menjadi trading house yang artinya akan

menjadi pusat perdagangan komoditi Indonesia.

Page 110: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

95

Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk terus

mengembangkan skala bisnisnya dengan bekerjasama dengan pihak-pihak lain.

Sebagai contoh pada tahun 2010 ketika perusahaan mulai terbentuk, PT. RNI juga

sedang dalam proses untuk bergabung dengan PT. KPBN dalam aspek

pemasarannya. Oleh karena itu pada jangka panjang perusahaan tidak menutup

kemungkinan akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan lain.

7. Adanya Perusahaan Pesaing

Persaingan dalam dunia bisnis sudah menjadi hal yang pasti ditemui,

untuk itu yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menghadapi persaingan

tersebut. Persaingan yang dihadapi PT. KPBN saat ini adalah dengan pihak

perusahaan-perusahaan swasta khususnya yang saat ini semakin bertambah

dengan melakukan perluasan bisnisnya dibidang perkebunan kelapa sawit.

8. Adanya Produk Subtitusi

Produk subtitusi dari CPO antara lain adalah : minyak kedelai, minyak biji

kapas, minyak bunga matahari, minyak canola, minyak zaitun, lemak hewani dan

sebagainya. Penggunaan CPO untuk produk pangan bersaing dengan minyak

kedelai yang merupakan produk sampingan dari pembuatan tepung kedelai.

Sementara untuk produk non pangan juga bersaing dengan asam lemak yang

dihasilkan dari lemak sapi (tallow) yang merupakan hasil sampingan dari produk

daging (Pahan, 2008:19). Oleh karena itu perkembangan minyak sawit dipasaran

secara luas juga dipengaruhi oleh produk produk tersebut.

Page 111: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

96

5.5. Perumusan Alternatif Strategi Pemasaran

Perumusan strategi pemasaran dilakukan setelah identifikasi dan

penentuan terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal. Faktor-faktor

strategis internal selanjutnya masuk pada matriks IFE, sedangkan faktor strategis

eksternal masuk pada matriks EFE, dan gabungan dari kedua matriks tersebut

menghasilkan matriks internal – eksternal (IE).

5.5.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks internal factor evaluaton (IFE) diperoleh berdasarkan hasil

identifikasi faktor-faktor strategis internal perusahaan yang merupakan kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weaknesses). Hasil identifikasi faktor-faktor strategis

internal diperoleh 11 faktor kekuatan dan 3 faktor kelemahan. Faktor-faktor

kekuatan dan kelemahan tersebut kemudian diberi bobot dan rating oleh para

responden, hasil pembobotan dan pemberian rating pada faktor-faktor strategis

internal yang telah diperingkatkan menurut bobot dan pengaruhnya adalah pada

Tabel 17.

Page 112: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

97

Tabel 17. Matriks IFE PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Bobot

Kekuatan

1. Program pengembangan, penelitian dan

informasi pasar

2. Sistem pemasaran bersama/voint venture

marketing

3. Sumber daya keuangan

4. Kualitas SDM

5. Transformasi dari KPB-PTPN menjadi

PT. KPBN

6. Mekanisme penetapan harga CPO

melalui sistem lelang/tender

7. Kualitas dan keunggulan CPO yang

dipasarkan

8. Visi dan misi perusahaan

9. Pelayanan dan service kepada pelanggan

10. Jaringan pemasaran

11. Lokasi dan cabang perwakilan PT. KPBN

0.084

0.076

0.076

0.078

0.075

0.065

0.075

0.070

0.073

0.058

0.049

3.8

4

3.6

3.4

3.4

3.8

3.2

3.4

3

3.2

3.2

0.319

0.302

0.275

0.265

0.254

0.246

0.241

0.238

0.219

0.185

0.157

Kelemahan

1. Promosi yang dijalankan perusahaan

2. Pengembangan dan inovasi produk

3. Saluran distribusi produk

0.076

0.078

0.068

1

1.4

1.4

0.076

0.094

0.095

TOTAL 1.000 2.967

Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa total skor untuk faktor-faktor

strategis internal sebesar 2,967. Tabel IFE diatas juga menunjukan bahwa

kekuatan utama pada PT. KPBN adalah adanya bagian/program pengembangan,

peneltian dan informasi pasar dengan total nilai sebesar 0,319, selanjutnya diikuti

dengan sistem pemasaran bersama/joint venture marketing dengan total nilai

sebesar 0,275. Sedangkan faktor kelemahan utama PT. KPBN adalah faktor

dengan nilai terkecil yakni 0,076 yaitu promosi yang dijalankan perusahaan

selama ini belum optimal, kemudian diikuti dengan pengembangan dan inovasi

produk yang masih tergolong lemah dengan total nilai sebesar 0,094.

Page 113: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

98

5.5.2. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks external factor evaluaton (IFE) diperoleh berdasarkan hasil

identifikasi faktor-faktor strategis eksternal perusahaan yang merupakan peluang

(opportunities) dan ancaman (threats). Hasil identifikasi faktor-faktor strategis

eksternal diperoleh 6 faktor peluang dan 8 faktor ancaman. Faktor-faktor kekuatan

dan kelemahan tersebut kemudian diberi bobot dan rating oleh para responden.

Hasil pembobotan dan pemberian rating pada faktor-faktor strategis internal yang

telah diperingkatkan menurut bobot dan pengaruhnya disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18. Matriks EFE PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

Bobot

Peluang

1. Potensi Industri CPO Indonesia masih

sangat besar

2. Permintaan dan pasar CPO dunia yang

terus meningkat

3. Kebijakan pemerintah

4. Penduduk Indonesia yang terus bertambah

5. Perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi

6. Kepercayaan dan hubungan dengan

pelanggan

0.080

0.082

0.078

0.075

0.064

0.055

4

3.6

3.2

3

3.2

3.4

0.320

0.296

0.250

0.224

0.204

0.186

Ancaman

1. Fluktuasi kondisi perekonomian global

2. Adanya isu global warming

3. Black campaign mengenai minyak

sawit/CPO Indonesia

4. Ketergantungan terhadap pemasok

5. Adanya perusahaan pesaing

6. Adanya produk subtitusi

7. Perdagangan bebas

8. Kenaikan harga minyak goring

0.080

0.065

0.063

0.079

0.073

0.059

0.061

0.086

1.2

1.6

1.8

1.6

1.8

2.2

2.4

1.8

0.096

0.105

0.114

0.126

0.131

0.131

0.146

0.156

TOTAL 1.000 2.483

Page 114: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

99

5.5.3. Matriks Internal – External (IE)

Matriks IE dapat ditentukan setelah kedua nilai pada matriks IFE dan EFE

didapatkan. Hasil dari Matriks IFE diperoleh nilai 2,967 yang berarti posisi

internal yang tergolong sedang. Sedangkan skor untuk matriks EFE diperoleh

sebesar 2,483 yang berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan

ancaman yang dihadapi. Posisi PT. KPBN dalam matriks IE berada dalam sel “V”,

matriks IE perusahaan disajikan pada Gambar 9, berikut mengenai tahap

pencocokan matriks I-E.

Gambar 9. Pencocokan matriks I-E

Berdasarkan hasil pencocokan matriks internal- external, strategi yang

dapat dilaksanakan pada sel V adalah Hold and Maintain atau pertahankan dan

Page 115: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

100

pelihara, yaitu dengan melaksanakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan

produk. Penetrasi pasar adalah usaha peningkatan pasar atau market share suatu

produk dan jasa yang sudah ada dipasar melalui usaha yang lebih gencar (David,

2006:303).

Perusahaan juga harus berupaya untuk mempertahankan dan memelihara

kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada serta mengatasi

kelemahan untuk menghadapi ancaman yang ada. Oleh sebab itu strategi yang

sesuai adalah perusahaan berusaha untuk memantapkan pasar yang ada sekarang

melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih aktif dan intensif. Strategi yang

berikutnya adalah melakukan pengembangan produk dan menjalin kerjasama

dengan pihak-pihak terkait untuk menangkap pasar baru dan memperluas serta

mengembangkan pasar yang ada saat ini.

5.5.4. Matriks SWOT

Matriks SWOT dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana strategi

pemasaran perusahaan yang sesuai berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki dalam rangka merespon peluang dan menghadapi ancaman yang ada.

Analisis matriks ini akan menghasilkan empat jenis strategi utama yaitu : strategi

S-O, W-O, S-T dan W-T yang sebagaimana tersaji pada Gambar 10.

Page 116: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

101

Gambar 10. Matriks SWOT PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

IFE

EFE

Strengths (S)

1. Program pengembangan, penelitian

dan informasi Pasar

2. Sistem pemasaran bersama/joint

venture marketing

3. Sumber daya keuangan

4. Kualitas SDM

5. Transformasi dari KPB-PTPN

menjadi PT. KPBN

6. Mekanisme penetapan harga CPO

melalui sistem tender/lelang

7. Kualitas dan keunggulan CPO yang

dipasarkan

8. Visi dan misi perusahaan

9. Pelayanan dan service kepada

pelanggan

10. Jaringan pemasaran

11. Lokasi dan cabang perwakilan PT.

KPBN

Weaknesses (W)

1. Promosi yang dijalankan

perusahaan belum optimal

2. Pengembangan dan inovasi

produk

3. Saluran distribusi produk

Opportunities (O)

1. Potensi industry CPO Indonesia

yang masih sangat besar

2. Permintaan dan pasar CPO dunia

yang terus meningkat

3. Kebijakan pemerintah

4. Penduduk Indonesia yang terus

bertambah

5. Perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi

6. Kepercayaan dan hubungan

dengan pelanggan

Strategi S-O

1. Mengembangkan riset pemasaran

2. Pengembangan pasar CPO berbasis

ICT/ information communication

technology

3. Meningkatkan pelayanan melalui

CRM/ costumer relationship

management.

Strategi W-O

1. Melakukan penetrasi pasar.

2. Membangun pusat-pusat

distribusi dan informasi produk

CPO.

Threats (T)

1. Fluktuasi kondisi perekonomian

global

2. Adanya isu global warming

3. Black campaign mengenai CPO

Indonesia

4. Ketergantungan terhadap

pemasok

5. Adanya perusahaan pesaing

6. Adanya produk subtitusi

7. Perdagangan bebas

8. Kenaikan harga minyak goreng

Strategi S-T 1. Penguatan dan pengembangan

kerjasama jangka panjang dengan

perusahaan mitra/produsen untuk

menjamin kontinuitas ketersediaan

produk

2. Mengembangkan strategi bersaing.

Strategi W-T

1. Mengembangkan strategi

promosi.

2. Meningkatkan kerjasama dengan

perusahaan mitra/produsen

dalam pengembangan dan

informasi produk.

Page 117: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

102

5.5.4.1. Strategi S-O

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih

peluang-peluang yang ada di luar perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

Strength untuk meraih Opportunity. Alternatif strategi S-O antara lain adalah :

1. Mengembangkan riset pemasaran

Salah satu kekuatan yang dimiliki perusahaan saat ini adalah adanya

bagian/program pengembangan, penelitian dan informasi pasar. Program ini

merupakan salah satu bentuk kinerja manajemen baru semenjak KPB-PTPN

mengalami perubahan menjadi PT. KPBN yang bertujuan untuk mengembangkan

potensi perusahaan secara maksimal baik dari aspek internal maupun eksternal.

Pengembangan yang dimaksud adalah perlu adanya pengembangan dan

penelitian yang lebih intensif melalui pembentukan divisi/job description yang

secara khusus menangani riset pemasaran. Selain itu perlu adanya kerjasama

antara perusahaan dengan lembaga riset baik itu kalangan praktisi maupun

akademisi termasuk universitas/lembaga pendidikan. Mengingat potensi dan

peluang pasar CPO di dalam dan luar negeri masih sangat besar. Namun

permasalahan yang kompleks mengenai pemasaran khususnya pada bidang

pertanian sering kali menjadi hambatan-hambatan sehingga diperlukan adanya

pemecahan masalah yang tepat yaitu melalui riset pemasaran.

Menurut Rangkuti (2000:6) riset pemasaran atau marketing research

adalah suatu kegiatan sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal

pengidentifikasian masalah dan peluang, pengumpulan data, pengolahan, dan

penganalisaan data. Penyebaran informasi yang bermanfaat dapat membantu

Page 118: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

103

manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang

efektif dan efisien di bidang pemasaran perusahaan.

2. Pengembangan pasar CPO berbasis ICT/ information communication

technology

Potensi PT. KPBN untuk terus memperluas dan memperkuat pasar CPO di

dalam dan di luar negeri masih sangatlah luas. Menurut Departemen Perindustrian

(2007:21), sekitar 80% dari penduduk dunia, khususnya di negara berkembang

masih berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak dan lemak

terutama minyak yang harganya murah (CPO). Peluang dan potensi lainnya

adalah terjadinya pergeseran dalam bidang industri yang menggunakan bahan

baku minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu

oleokimia yang berbahan baku CPO terutama di beberapa negara maju seperti

Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat. Keunggulan-keunggulan tersebut

membuat permintaan atas produk ini terus meningkat.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya optimalisasi jaringan

pemasaran. Jaringan yang ada seperti kantor perwakilan PT. KPBN di dalam dan

luar negeri, perusahaan mitra, perusahaan pelanggan dan industri, bahkan kantor

niaga dan kantor perwakilan pemerintah dimanca negara dapat disinergikan dalam

rangka memperluas pangsa dan segmentasi pasar CPO di dalam maupun di luar

negeri.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin

dinamis juga dapat menunjang pengembangan pemasaran. Hampir dalam semua

bidang pada saat ini TIK telah diterapkan untuk terus menunjang kemudahaan

dalam setiap aplikasinya.

Page 119: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

104

PT. KPBN dalam menjalankan kegiatan operasionalnya saat ini sudah

menerapkan TIK sebagai sarana pendukungnya. Perusahaan juga sudah

mempunyai website/situs sendiri yang dipergunakan untuk menyediaan dan

memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Misalnya informasi mengenai

jadwal lelang/tender, pergerakan harga minyak CPO dunia khususnya di bursa

Rotterdam dan MDEX, dan berita-berita update yang terkait dengan ruang

lingkup bisnis perusahaan.

Penggunaan TIK pada PT. KPBN harus diterapkan secara optimal

khususnya dalam aspek pemasarannya. Pengembangan yang intensif dalam

penerapannya TIK diharapkan dapat memberikan keuntungan dan kemudahan,

baik bagi perusahaan maupun konsumennya. Oleh karena itu perlu adanya

pengembangan pemasaran berbasis ICT salah satunya dengan menerapkan sistem

e- commerce.

3. Meningkatkan pelayanan melalui CRM/Costumer relationship

management

Konsep bisnis modern saat ini berprinsip dan berorientasi kepada

pelanggan yang merupakan faktor utama bagi setiap perusahaan. PT. KPBN

sebagai perusahaan pemasaran yang mempunyai hubungan langsung dengan

setiap konsumennya diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik dengan

konsumennya melalui Customer relationship management (CRM), yaitu

merupakan strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan dan

pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.

Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka

panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap

Page 120: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

105

kebiasaan (behavior) pelanggan sehingga dapat menimbulkan loyalitas pelanggan.

CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi

yang lebih baik. Menurut Butscher (2006:41), tujuan akhir dari loyalitas

pelanggan adalah meningkatkan pendapatan, laba dan bagian pasar, sehingga

dapat mengamankan keberadaan dan posisi perusahaan di masa yang akan datang.

5.5.4.2. Strategi W-O

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal

perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Strategi ini dibuat

untuk meminimalisir kelemahan PT. KPBN untuk meraih peluang-peluang yang

ada, alternatif strategi W-O antara lain :

1. Mengembangkan strategi penetrasi pasar

Pengembangan penetrasi pasar berusaha untuk mencari pangsa pasar yang

lebih besar untuk produk dan jasa yang sudah ada sekarang melalui kegiatan

pemasaran yang lebih gencar. Produk CPO yang sangat tinggi tingkat fleksibilitas

turunannya menjadi pasar yang sangat potensial bagi PT. KPBN untuk secara

langsung terjun ke pasar industri. Pasar potensial bagi PT. KPBN adalah pasar

industri berbasis CPO seperti industri makanan, bahan baku industri kosmetik,

bahan baku industri farmasi.

Produk turunan yang dihasilkan CPO pada industri makanan diantara lain

adalah minyak goreng, mentega, margarin, cokelat, es krim, makanan ternak, mie

instan, gula gula, hingga biskuit. Industri kosmetik dan obat – obatan, CPO

menjadi bahan dasar dari berbagai macam krim, shampo, pelembab tubuh, minyak

rambut, vitamin, hingga beta karoten. Pada sisi aspek industri pengolahan, CPO

Page 121: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

106

membantu berbagai pengolahan logam dan perak hingga bahan baku industri baja,

kawat, dan radio. Bagi industri kulit, CPO juga digunakan untuk membuat kulit

menjadi lebih halus, lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur

tinggi. Bagi industri kimia, CPO menjadi bahan dasar detergen, sabun, minyak,

bahan fermentasi anggur, lapisan cat, minyak pelumas, lilin, bahan semir furniture,

bahan peledak, minyak bahan tekstil, hingga biodiesel yang dicanangkan akan

menjadi sumber energi alternatif.

Industri-industri tersebut tentunya membutuhkan CPO sebagai bahan dasar

pembuatan produknya. Oleh karena itu PT. KPBN sebagai salah satu perusahaan

pemasaran produk PTPN yang merupakan salah produsen terbesar di Indonesia

harus melakukan penetrasi kepada pasar potensial tersebut salah satunya dengan

melakukan kerjasama dan kontrak langsung dengan perusahaan-perusahaan

industri tersebut.

2. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO

Saluran distrubusi CPO pada PT. KPBN saat ini masih terpusat di

pelabuhan Belawan Sumatra Utara, yaitu merupakan pusat ditribusi atau gudang

penyimpanan CPO dari seluruh produk CPO yang dihasilkan oleh PTPN di

seluruh Indonesia. Hal ini tentunya masih menjadi kelemahan bagi perusahaan

dalam menunjang efektivitas dan efisiensi distribusi produk, karena sebagian

produsen CPO yang berada di pulau Jawa harus terlebih dahulu mengirim

produknya ke Belawan kemudian kembali didistribusikan berdasarkan order yang

di kelola oleh PT. KPBN. Terlebih jika pembeli/konsumennya berada di kota

besar seperti Jabodetabek dan sekitarnya, maka hal ini menjadi kontra produktif.

Page 122: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

107

Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya penambahan gudang

penyimpanan/pusat distribusi CPO khususnya di tempat yang berpotensial seperti

kota-kota besar dan pusat distribusi ke luar negeri. Mengingat PT. KPBN

mempunyai kantor pusat, perwakilan dan cabang di Jakarta, Medan, Surabaya dan

di Dubai.

Selain itu sebagai perusahaan yang juga merupakan fasilitator PTPN, PT.

KPBN hendaknya membuat pusat informasi mengenai produk CPO secara

lengkap dan akurat. Misalnya mengenai data-data produksi, harga, permintaan,

penawaran CPO serta analisa pasarnya di seluruh dunia. Jadi bukan saja menjadi

perusahaan pemasar komoditi tetapi juga menjadi perusahaan penyedia layanan

informasi yang berbasiskan ICT, ini merupakan suatu nilai tambah tersendiri bagi

PT. KPBN khususnya peningkatan pelayanan bagi konsumen dan masyarakat

secara luas.

5.5.4.3. Strategi S-T

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau

mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Strategi ini dibuat untuk

meminimalkan ancaman yang dihadapi PT. KPBN dengan memaksimalkan

kekuatan-kekuatan yang ada, alternatif strategi S-T adalah sebagai berikut.

1. Penguatan dan pengembangan kerjasama jangka panjang dengan

perusahaan mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas ketersediaan

produk.

PT. KPBN merupakan perusahaan pemasar daripada produk-produk yang

dihasilkan oleh PTPN. Tingkat ketergantungan perusahaan terhadap

pemasok/perusahaan produsen sangatlah tinggi, untuk itu perlu adanya jalinan

Page 123: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

108

hubungan yang baik dan kuat antara kedua belah pihak melalui kerjasama jangka

panjang dalam pemenuhan/ketersediaan stok produk yang berkesinambungan

sehingga dapat mengelimir ancaman yang dimiliki oleh PT. KPBN. Salah satunya

melalui perjanjian/agreement antara PT. KPBN dan perusahaan produsen.

Meskipun tidak menutup kemungkinan PT. KPBN sebagai perusahaan yang

mandiri untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak produsen CPO lainnya

baik itu swasta dalam memenuhi stok CPO yang permintaannya terus meningkat

dari tahun ke tahun sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi trading house

yang profesional bagi pihak manapun.

2. Mengembangkan strategi bersaing.

Setiap perusahaan didirikan untuk menghasilkan keuntungan dengan

menjual barang dan jasa, sehingga masing-masing akan bersaing untuk

memenangkan pasar. Hal ini dapat direspon dengan suatu kerangka kerja

kompetisi strategi bersaing yang dinamis dengan pemahaman dari berbagai

perspektif terhadap situasi kompetisi dan tantangan yang kompleks yang dihadapi

perusahaan. PT. KPBN dalam menjalankan bisnisnya tentu mempunyai ancaman

yang terkait dengan persaingan tersebut, diantaranya yaitu adanya perusahaan

pesaing, produk subtitusi dan persaingan gobal/perdagangan bebas.

Strategi bersaing yang harus diterapkan dan dikembangkan PT. KPBN

dalam rangka menghadapi persaingan tersebut adalah mengoptimalkan kekuatan-

kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Antara lain adalah dengan

mempertahankan dan meningkatkan kualitas CPO, memperkuat sistem pemasaran

Page 124: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

109

bersama/joint venture marketing, meningkatkan kualitas SDM pemasaran,

mengembangkan riset, dan memperkuat jaringan pemasaran yang ada.

5.5.4.4. Strategi W-T

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi ini dibuat untuk

meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dihadapi PT. KPBN, adapun strategi

W-T untuk PT. KBPN adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan strategi promosi

Saat ini ancaman bagi para pelaku pasar CPO adalah adanya isu-isu

negatif mengenai CPO yaitu isu global warming. Isu ini dapat dimanfaatkan oleh

para produsen/negara penghasil minyak nabati selain kelapa sawit untuk

menyebarkan black campaign/kampanye gelap mengenai CPO khususnya kepada

negara-negara produsen CPO terbesar yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal ini juga

berdampak kepada PT. KPBN sebagai salah satu perusahaan pemasaran CPO,

sehingga mengalami hambatan dalam melakukan penjualan/mengembangkan

pasar khususnya di luar negeri.

Berdasarkan hal tersebut perlu adanya strategi promosi yang tepat untuk

mengeliminir isu-isu negatif tersebut yang menganggap bahwa semua produsen

CPO adalah penyebab berkurangnya areal hutan heterogen. Kenyataannya tidak

semua produsen CPO yang melakukan hal tersebut. PTPN contohnya yang

melakukan aktifitas konversi hutan secara seimbang sesuai dengan izin dan

dilengkapi dengan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) yang jelas,

bahkan justru PT. KPBN dan PTPN seharusnya menjadi terdepan dalam

Page 125: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

110

pencegahan konversi hutan yang berlebihan dan tidak seimbang atau tidak sesuai

peruntukannya yang banyak dilakukan oleh pihak swasta.

Promosi/awearness ini bisa dilakukan melalui seminar-seminar lokal

maupun internasional yang sering kali diikuti oleh perusahaan, kemudian

kerjasama dengan pemerintah, organisasi-organisasi yang terkait, dan negara

produsen lainnya harus terus dijalin dalam rangka menghadapi permasalahan

tersebut. Promosi mengenai manfaat mengkonsumsi minyak sawit bagi kesehatan

juga harus terus ditingkatkan.

2. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitra/produsen dalam

pengembangan dan inovasi produk.

Salah satu kelemahan dari PT. KPBN yang telah diidentifikasi adalah

pengembangan dan inovasi produk. Produk berbasis kelapa sawit yang dipasarkan

oleh perusahaan saat ini sebagian besar dalam bentuk CPO, sisanya sebagian kecil

dalam bentuk crude stearin, RBD olein, RBD stearin, palm kernel oil, palm kernel

fatty acid.

Produk CPO ini pada dasarnya dapat memberikan nilai tambah yang jauh

lebih tinggi apabila dapat diolah dengan baik menjadi produk jadi/siap konsumsi.

Semakin ke hilir maka semakin besar nilai tambahnya. Inilah yang sesungguhnya

harus menjadi perhatian PT. KPBN dan perusahaan mitranya, bagaimana dapat

memasarkan produk yang memiliki nilai tambah lebih besar dari sekedar menjual

produk mentah/CPO. Oleh karena itu pengembangan konsep differensiasi dan

integrasi produk serta teknologi produksi juga harus ditingkatkan dalam rangka

mencapai tujuan tersebut.

Page 126: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

111

5.6. Prioritas Strategi Pemasaran

Matriks SWOT menghasilkan 11 alternatif strategi. Jumlah alternatif

strategi tersebut tentu saja tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan. Oleh

karena itu diperlukan peringkat strategi berdasarkan tingkat prioritas dan

kepentingannya. Penentuan prioritas strategi dilakukan melalui matriks QSPM.

Matriks ini mempunyai sasaran untuk menunjukan alternatif strategi mana yang

terbaik dan yang seharusnya diprioritaskan. Hasil skor total daya tarik matriks

QSPM yang menghasilkan proritas strategi pemasaran pada PT. KPBN disajikan

pada Tabel 19.

Tabel 19. Prioritas Strategi Pemasaran Minyak Kelapa Sawit pada PT. KPBN

No. Prioritas Strategi Total

Skor

1. Pengembangan pasar CPO berbasis berbasis ICT/ information

communication technology. 6.669

2. Mengembangkan riset pemasaran. 6.035

3. Meningkatkan pelayanan melalui CRM/Costumer relationship

management 5.651

4. Mengembangkan strategi bersaing. 5.625

5. Penguatan dan pengembangan kerjasama jangka panjang dengan

perusahaan mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas

ketersediaan produk

5.310

6. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO 5.299

7. Mengembangkan strategi promosi. 5.251

8. Melakukan penetrasi pasar. 5.189

9. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitra/produsen

dalam pengembangan dan inovasi produk. 4.887

Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa alternatif strategi yang menjadi

prioritas utama untuk dijalankan adalah strategi 1 yaitu pengembangan pasar CPO

berbasis berbasis ICT/ information communication technology dengan total skor

Page 127: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

112

sebesar 6.470. Strategi-strategi lainnya disusun berdasarkan peringkat dari besar

ke kecil sesuai dengan perhitungan total skornya.

Page 128: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal (matriks IFE dan

matriks EFE), analisis matriks IE, SWOT, dan QSPM maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor faktor internal yang menjadi kekuatan perusahaan yang mempunyai bobot

mulai dari yang terbesar hingga terkecil dalam strategi pemasaran CPO pada PT.

KPBN adalah diurutkan sebagai berikut ; program pengembangan, penelitian dan

informasi pasar dengan skor 0.319, sistem pemasaran bersama/voint venture

marketing dengan skor 0.302, sumber daya keuangan dengan skor 0.275, kualitas

SDM pemasaran dengan skor 0.265, transformasi dari KPB-PTPN menjadi PT.

KPBN dengan skor 0.254, mekanisme penetapan harga CPO melalui sistem

lelang/tender dengan skor 0.246, kualitas dan keunggulan CPO yang dipasarkan

dengan skor 0.241, visi dan misi perusahaan dengan skor 0.238, pelayanan dan

service kepada pelanggan dengan skor 0.219, jaringan pemasaran dengan skor

0.185, dan yang terakhir adalah lokasi cabang perwakilan PT. KPBN dengan

skor sebesar 0.157. Sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan terbesar

hingga terkecil adalah diurutkan sebagai berikut ; promosi yang dijalankan

perusahaan belum optimal dengan skor 0.076, pengembangan dan inovasi produk

0.094, dan saluran distribusi produk dengan skor sebesar 0.095.

Page 129: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

114

2. Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang terbesar hingga terkecil dalam

strategi pemasaran CPO pada PT. KPBN adalah diurutkan sebagai berikut ;

Potensi industri CPO Indonesia yang masih sangat besar dengan skor 0.320,

permintaan dan pasar CPO yang terus meningkat dengan skor 0.296, kebijakan

pemerintah 0.250, penduduk Indonesia yang terus bertambah dengan skor 0.224,

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan skor 0.204, dan

kepercayaan dan hubungan dengan pelanggan dengan skor 0.186. Sedangkan

faktor-faktor yang menjadi ancaman terbesar hingga terkecil bagi perusahaan

diurutkan sebagai berikut ; fluktuasi kondisi perekonomian global dengan skor

0.196, adanya isu global warming dengan skor 0.105, black campaign mengenai

minyak sawit/CPO Indonesia dengan skor 0.114, ketergantungan terhadap

pemasok dengan skor 0.126, adanya perusahaan pesaing dengan skor 0.131,

adanya produk subtitusi dengan skor 0.131, perdagangan bebas dengan skor

0.146, dan yang terakhir adalah kenaikan harga minyak goreng dengan skor

sebesar 0.156.

3. Berdasarkan Matriks I-E, PT. KPBN berada pada posisi internal dan eksternal

yang sedang yaitu 2.967 dan 2.483 yang artinya perusahaan berada pada kuadran

“V” sehingga strategi dan posisi yang sesuai dengan kuadran tersebut adalah jaga

dan pertahankan (hold and maintain) dengan melakukan banyak peningkatan dan

pengembangan serta penetrasi pasar dengan strategi yang tidak terlalu defensif

maupun juga tidak terlalu ofensif karena tergolong dalam katagori sedang.

Page 130: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

115

4. Matriks SWOT dan QSPM menghasilkan beberapa perumusan strategi

pemasaran yang diurutkan berdasarkan tingkat prioritasnya adalah sebagai

berikut :

a. Pengembangan pasar CPO berbasis ICT/ information communication technology.

b. Mengembangkan riset pemasaran.

c. Meningkatkan pelayanan melalui CRM/Costumer relationship management.

d. Mengembangkan strategi bersaing.

e. Penguatan dan pengembangan kerjasama jangka panjang dengan perusahaan

mitra/produsen untuk menjamin kontinuitas ketersediaan produk

f. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO.

g. Mengembangkan strategi promosi.

h. Melakukan penetrasi pasar

i. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitra/produsen dalam

pengembangan dan inovasi produk.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang hendaknya

diperhatikan oleh perusahaan dalam menjalankan strategi pemasaran, yaitu :

1. Pihak manajemen PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara hendaknya lebih

fokus kepada pelaksanaan hasil penelitian ini yaitu rumusan strategi-strategi

pemasaran yang ada khususnya dimulai dari strategi yang menjadi prioritas,

Page 131: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

116

seperti mengembangkan ICT dan program pengembangan riset dalam menunjang

pengembangan pasar CPO, serta melakukan perluasan dan penetrasi pasar.

2. Memperkuat pola kerjasama dengan perusahaan BUMN maupun swasta dalam

menjalankan strategi pemasaran yang ada khususnya dalam mengembangkan

pasar dan pengembangan produk.

3. Penelitian ini hanya terbatas dalam ruang lingkup perumusan strategi pemasaran

saja, sehingga perlu adanya evaluasi dalam implementasinya. Penelitian

selanjutnya diharapkan terfokus pada aspek implementasi dan evaluasi strategi

pemasaran pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

Page 132: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Taufik. Dinamika Pemasaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo, 2005)

Arifin, Ahmad Naofal. Strategi Pemasaran Bibit MPTS (Multy Purpose Tree

Species) di PT. Irnioktaviar Lestasi Kabupaten Bogor, [Skripsi]. (Jakarta :

UIN Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, 2006)

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Dasar, Konsep, dan Strategi. (Jakarta ;

PT Raja Grafindo Persada, 2007).

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Prospek dan Arah Pengembangan

Agribisnis Kelapa Sawit di Indonesia. (Jakarta : Departemen Pertanian,

2005)

Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2009. (Jakarta :

Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, 2010)

BPS. Penduduk Indonesia Tahun 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010. 1 Hlm,

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12

&notab=1 , 13 Juni 2011 , 13.00 WIB

BPS. Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Penggunaan. 1 Hlm,

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=11

&notab=53, 14 Juni 2011, 18.30 WIB

David, Fred R. Strategic Management, Edisi Ke-7 (Jakarta : PT. Prenhallindo,

2002)

David, Fred R. Strategic Management, Edisi Ke-10 (Jakarta : Salemba Empat,

2006)

Departemen Perindustrian. Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit

(Departemen Perindustrian, 2007)

Direktorat Jendral Perkebunan Departemen Pertanian RI, Statistik Perkebunan.

Tree Crop Estate Statistic 2008-2010 , (Jakarta : Ditjenbun, 2009)

Fauzi, Widyastuti. Satyawibawa dan Hartono, Kelapa Sawit, Seri Agribisnis

(Jakarta : Penebar Swadaya, 2006)

Gulam, Patih Megawanda. Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong PT. Prisma

Mahesa Unggul Jakarta Utara, [Skripsi]. (Jakarta : UIN Jakarta, Fakultas

Sains dan Teknologi, 2008)

Halwani, Hendra. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua

(Bogor : Ghalia Indonesia, 2005)

Page 133: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

118

Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara, Annual report, (Laporan

Tahunan, 2005)

Kartajaya, Hermawan. Marketing Plus 2000 : Siasat Memenangkan Persaingan

Global.(Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama, 2003)

Kaswid. Analisis Strategi Pemasaran Pasar Ikan Higienis (PIH) Pejompongan

Jakarta, [Skripsi]. (Jakarta : UIN Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi :

2006)

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Edisi Kesebelas. Jilid I.

(Jakarta : PT Indeks, 2005)

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Edisi Millenium. Jilid II.

(Jakarta : Prenhalindo, 2005)

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Jilid I Edisi Millenium.

(Jakarta : Prenhalindo, 2002)

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Jilid I Edisi Millenium.

(Jakarta : PT Indeks, 2002)

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I Edisi

Kesembilan (Jakarta : PT Indeks, 2004).

Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis

Perencanaan, Implikasi, dan Pengendalian, Buku Satu (Jakarta : Salemba,

1999)

Miranti, Ermina. Prospek Pengembangan Kelapa Sawit 2010. Economic Review

No. 219 (Jakarta : BNI, 2010)

Oil World. Annual 2010 Vol. 1 Up to 2009/10 Global Analysis All Major Oil

Seeds, Oil & Oil Meals, Supply Demand and Prices. (ISTA Mielke

Hamburg : Oil World, 2010)

Pahan, Iyung. Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manajemen Agribisnis Dari

Hulu Hingga Hilir, Cet-4 (Jakarta : Penebar Swadaya, 2008)

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, Harga Ancar-Ancar Komoditi

PTPN tahun 2011, (Jakarta : PT. KPBN, 2010)

PT. Perkebunan Nusantara III , Vademikun Bidang Tanaman Kelapa Sawit,

(Medan : PTPN III, 2003)

Rangkuti, Fredy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis : Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, (Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Rangkuti, Fredy. Riset Pemasaran. (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001)

Page 134: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

119

Rangkuti, Fredy. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. (Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2000)

Gumbira, Said dan Harizt Intan. Manajemen Agribisnis. (Jakarta : Ghalia

Indonesia, 2004)

Sastrosayno, Selardi. Budidaya Kelapa Sawit, Kiat Mengatasi Permasalahan

Praktis (Jakarta : Agromedia Pustaka 2006)

Suyanto. Strategi Periklanan Pada E-commerce Perusahaan Top Dunia.

(Yogyakarta : Andi, 2003)

Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi

Perusahaan Modern). Edisi ketiga (Yogyakarta ; Liberty Yogyakarta, 2002)

Tjiptono, Fandi. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. (Yogyakarta : Andi, 2001)

Umar, Husein. Strategic Management in Acton, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka

Utama, 2002)

Page 135: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

CIRRICULUM VITAE

Nama lengkap : Hamzah Muhammad Ali

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 21 Mei 1987

Jenis kelamin : Pria

Agama : Islam

Status : Belum nikah

IPK : 3,57 (Cumlaude)

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Bangka II no. 30 rt 008/03 Pela Mampang Jak-sel 12720

Telp & HP : 021-71792264 (rumah),

085222666651 (HP)

Email : [email protected]

Motto : Optimalkan potensi dan nikmat yang diberikan oleh-Nya.

Lalu perhatikan apa yang terjadi.

PENDIDIKAN FORMAL

1. UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan

Teknologi, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian / Agribisnis, 2006 – 2011

2. Ma’had UBA (Utsman bin Affan) Jakarta, Jurusan Al-qur’an 2005 – 2006

3. MA (Madrasah Aliyah) Al-hikmah Jakarta, 2002 – 2005

4. MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan Pondok Pesantren Al-hikmah Cirebon, 1999 –

2002

5. TKIT dan SDIT Al-hikmah Jakarta, 1992 – 1999

PENDIDIKAN INFORMAL

1. Kahfi Communication School Bintaro, jurusan komunikasi plus 2008 – 2010

2. kursus bahasa arab, PSI Al-manar Jakarta, 2007 – 2009

3. Kursus komputer microsoft office (word, excel, power point) BSI (Bina Sarana

Informatika) Jakarta, 2007

4. Lembaga bimbingan belajar Ganesha Operartion dan Nurul fikri, 2004 – 2005

5. LTQ (Lembaga Tahfidz Qur’an) Al-hikmah jakarta, 2002 – 2004

PENGALAMAN ORGANISASI

1. BEM-J (Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan) divisi kerohanian 2009- 2010

2. DPMJ (Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan) divisi KSBO (Kerohanian,

Seni,Budaya dan Olahraga) BEMJ (Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan), 2007 –

2008

3. MTSC (Majlis Ta’lim Sains Comunity) divisi humas dan dakwah, 2006

4. EC (Entrepreneur Campus) Fakultas Sains dan Teknologi, 2006

5. OSIS Al-hikmah divisi syiar dan dakwah 2003 – 2004

6. FASIH (Forum Santri Al-hikmah) cirebon, 2000 – 2002

PENGALAMAN TRAINING DAN PELATIHAN

Page 136: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KELAPA SAWIT …

v

1. Training Jurnalistik UIN online, Fakultas Sains dan Teknologi, 2008

2. Training dan pelatihan penyiar radio K2 fm 98,1 Mhz, Kahfi Bintaro, 2008

3. Pelatihan dan seminar Financial Revolution TDW recousces JITEC Jakarta, 2008

4. Study & Workshop kultur jaringan UIN Jakarta, 2008

5. Study & Workshop BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) dan Balai

Agroklimat dan Hidrologi Bogor, 2008

6. Study & Workshop Gunung Walad and Experimental Forest, Sukabumi 2007

7. Study & Workshop Balittanah (Balai Penelitian Tanah) Bogor, 2007

8. Training ESQ (Emotional Spritual Question) Wisma Syahida Jakarta, 2007

9. Training dan Daurah Nahwu/tata bahasa arab PSI Al-manar Jakarta, 2007

10. LKD (latihan kader dakwah) Lembaga Dakwah Kampus Bogor, 2006

11. Training organisasi BEMF (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas), 2006

12. Training motivasi TRUSTCO management, Fakultas Sains dan Teknologi 2006

13. Seminar nasional dan Munas ISMPI (Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian

indonesia), UIN jakarta, 2006.

PENGALAMAN KERJA DAN MAGANG

1. Manajer Operasional, PT. Sumber Hikmah. Jakarta, 2010-sekarang

2. Staff Monitoring, BP3KTKI (Badan Pelaksana Program Peningkatan Kualitas

Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta 2009-2010.

3. Magang di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jakarta, Divisi Analisa

Pasar dan Pengembangan Usaha, 2010

4. Magang di PT. Perkebunan Nusantara VIII unit Kertajaya Lebak, Banten divisi

pemasaran hasil produksi CPO (crude palm oil), 2010

5. Magang di BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Cisauk tangerang sebagai tenaga

penyuluh pertanian 2009.