14
GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26 13 ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH KEAJAIBAN “ALADIN DAN AHLI SIHIR” Mazaya Muftiya Al Farabi Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, [email protected] ABSTRAK Iklan animasi merupakan media promosi yang menggunakan animasi dalam memperkenalkan produknya. Salah satu produk yang menggunakan animasi sebagai media iklannya adalah Oreo. Di Indonesia, iklan Oreo terkenal dengan taglinenya “diputer, dijilat, dicelupin”. Namun terdapat iklan internasional Oreo yang mengusung tema berbagi dengan cerita yang berbeda. Salah satunnya adalah versi Aladin yang mengggunakan dongeng Aladin sebagai alur ceritanya. Untuk dapat mengetahui ideologi yang diusung dalam iklan ini penulis menganalisa menggunakan semiotika model Pierce untuk mengkaji tanda non verbal sedangkan model Saussure untuk mengkaji tanda verbal. Dari hasil analisis, penulis menemukan ajakan kepada konsumen untuk saling berbagi Oreo, namun secara tidak langsung konsumen juga diajak menjadi agen untuk memasarkan Oreo. Ideologi yang ingin dibangun dari iklan ini adalah konsumtif dengan memasukkan pemahaman bahwa dengan berbagi Oreo dapat memuncukan hal-hal baik. Kata Kunci: Iklan Animasi Oreo, Semiotika ABSTRACT Animated advertising is a promotional media that uses animation in introducing its products. One product that uses animation as its advertising media is Oreo. In Indonesia, the Oreo advertisement is famous for its tagline "rotated, licked, dipped". But there are international Oreo ads that carry the theme of sharing with different stories. One of them is Aladin's version that uses Aladin's fable as the storyline. To be able to find out the ideology that is carried in this ad, the writer analyzes using Pierce's semiotics model to study non-verbal signs while Saussure's model is to study verbal signs. From the results of the analysis, the authors found stimulus to consumers to share Oreo with each other, but indirectly consumers were also stimuled to become promoting agents of Oreo. The ideology to be built from this ad is consumptive by including the belief that sharing Oreo can bring good things. Keywords: Oreo Animation Advertising, Semiotics

ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

13

ANALISIS SEMIOTIKA PADA

IKLAN ANIMASI OREO PENUH KEAJAIBAN “ALADIN DAN AHLI SIHIR”

Mazaya Muftiya Al Farabi

Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung,

[email protected]

ABSTRAK

Iklan animasi merupakan media promosi yang menggunakan animasi dalam memperkenalkan

produknya. Salah satu produk yang menggunakan animasi sebagai media iklannya adalah Oreo. Di

Indonesia, iklan Oreo terkenal dengan taglinenya “diputer, dijilat, dicelupin”. Namun terdapat iklan

internasional Oreo yang mengusung tema berbagi dengan cerita yang berbeda. Salah satunnya

adalah versi Aladin yang mengggunakan dongeng Aladin sebagai alur ceritanya. Untuk dapat

mengetahui ideologi yang diusung dalam iklan ini penulis menganalisa menggunakan semiotika

model Pierce untuk mengkaji tanda non verbal sedangkan model Saussure untuk mengkaji tanda

verbal. Dari hasil analisis, penulis menemukan ajakan kepada konsumen untuk saling berbagi Oreo,

namun secara tidak langsung konsumen juga diajak menjadi agen untuk memasarkan Oreo. Ideologi

yang ingin dibangun dari iklan ini adalah konsumtif dengan memasukkan pemahaman bahwa

dengan berbagi Oreo dapat memuncukan hal-hal baik.

Kata Kunci: Iklan Animasi Oreo, Semiotika

ABSTRACT

Animated advertising is a promotional media that uses animation in introducing its products. One

product that uses animation as its advertising media is Oreo. In Indonesia, the Oreo advertisement

is famous for its tagline "rotated, licked, dipped". But there are international Oreo ads that carry

the theme of sharing with different stories. One of them is Aladin's version that uses Aladin's fable

as the storyline. To be able to find out the ideology that is carried in this ad, the writer analyzes

using Pierce's semiotics model to study non-verbal signs while Saussure's model is to study verbal

signs. From the results of the analysis, the authors found stimulus to consumers to share Oreo with

each other, but indirectly consumers were also stimuled to become promoting agents of Oreo. The

ideology to be built from this ad is consumptive by including the belief that sharing Oreo can bring good things.

Keywords: Oreo Animation Advertising, Semiotics

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

14

Latar Belakang

Oreo merupakan produk makanan ringan berupa sandwich coklat berisi cream yang

merupakan produk terlaris di Dunia. Oreo mulai diciptakan oleh Nabisco (National Biscuit

Company) pada tahun 1912. Selama ini iklan Oreo di Indoneisa yang berupa video,

menggunakan artis sebagai brand ambassador dengan tagline “diputer, dijilat, dicelupin”,

namun sejak awal 2015 Oreo mulai mengeluarkan iklan video yang menggunakan media

animasi dengan iringan lagu yang menyenangkan dan mudah diingat tanpa mengunakan

tagline “diputer, dijilat, dicelupin”. Fakta-fakta tersebut menjadikan iklan ini menarik

untuk dikaji. Iklan animasi Oreo dengan tema berbagi ini memiliki beberapa versi seperti

vampir, hiu, Aladin. Dalam kajian ini, iklan yang akan dianalisis merupakan iklan Oreo

versi Aladin dan ahli sihir menggunakan pendekatan semiotika.

Iklan Animasi Oreo Berbagi “Aladin dan Ahli Sihir”

Iklan merupakan salah satu media marketing public relations yang banyak

peminatnya. Iklan di televisi memiliki kelebihan yaitu mampu menjaring dan

mengantarkan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat yang menyaksikan. Iklan

dianggap cukup efektif karena memiliki unsur audio visual. Istilah advertising berasal dari

bahasa latin “advertere” yang berarti ‘mengarahkan perhatian seseorang ke ‘ (Danesi, 2010:

222). Iklan menyatakan suatu pengumuman atau representasi yang dimaksudkan untuk

mempromosikan penjualan tertentu. Iklan perlu dibedakan dengan bentuk representasi dan

kegiatan lainnya yang diarahkan untuk membujuk, dan mempengaruhi pendapat, sikap, dan

perilaku orang-orang seperti propaganda, publisitas, dan hubungan masyarakat” (Danesi,

2010: 223). “Iklan terdiri dari tanda-tanda verbal dan non verbal. Tanda verbal mencakup

bahasa yang kita kenal sedangkan tanda-tanda non verbal adalah bentuk dan warna yang

disajikan dalam iklan” (Wibowo, 2011:129). Menurut Suharko iklan berusaha

merepresentasikan kenyataan yang hidup dalam masyarakat melalui simbol tertentu,

sehingga dapat menimbulkan impresi dalam benak konsumen bahwa citra produk yang

ditampilkan adalah juga bagian dari kesadaran budayanya” (Wibowo, 2011:128). Iklan

merupakan salah satu perwujudan kebudayaan masa yang tidak hanya bertujuan untuk

mempengaruhi calon konsumen dalam membeli barang dan jasa namun juga mencoba

untuk menyampaikan pesan dengan nilai tertentu yang secara terpendam terdapat

didalamnya (Tinarbuko: 2009).

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

15

Animasi merupakan proses menciptakan efek gerakan atau perubahan dalam jangka

waktu tertentu, dapat berupa perubahan warna dari suatu objek dalan jangka waktu tertentu

dan bisa berupa perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lainnya dalam jangka waktu

tertentu (Bustaman, 2001:32-33). Animasi adalah pembuatan gambar atau isi yang

berbeda-beda pada setiap frame, kemudian dijalankan rangkain frame tersebut menjadi

sebuah motion atau gerakan sehingga terlihat seperti sebuah film (Zeembry, 2001:43).

Iklan Oreo berbagi “Aladin dan Ahli Sihir” diawali dengan gambar sebuah tangan

yang mengambil sebuah Oreo dari dalam bungkus dan memberikannya ke tangan si Ahli

Sihir. Kemudian sang ahli sihir memakan Oreo tersebut. Adegan selanjutnya tampak

Aladin sedang berjalan mencari lampu ajaib dan berhasil mendapatkannya. Selanjutnya

Aladin menaiki lampu tersebut dan keluar dari dalam gua, kemudian lampu tersebut

diambil oleh si Ahli Sihir membuat Aladin terpental kehadapan sang Putri. Secara tiba-tiba

si Ahli Sihir berubah menjadi sosok menyenangkan dan memberikan hadiah mobil kepada

Aladin dan Putri. Iklan diakhiri dengan tampilan sebuah Oreo dengan tagline “Penuh

Keajaiban” dibawahnya. Animasi ini tidak menggunakan transisi cut to cut tetapi kamera

“following” mengikuti objek. Transisi perpindahan dari satu scene ke scene lain

menggunakan teknik shape tweening atau perubahan bentuk menjadi bentuk lain seperti

yang ditunjukkan pada transisi antara adegan Ahli Sihir memakan Oreo dengan adegan

Aladin menuruni tangga. Dalam adegan tersebut baju yang dikenakan Ahli Sihir

mengalami perubahan bentuk menjadi tangga yang dituruni oleh Aladin. Dalam narasi

cerita iklan tersebut kita mendapatkan cerita yang berbeda dari cerita yang selama ini kita

dengar bahwa ahli Sihir memiliki sifat yang jahat telah berubah menjadi pribadi yang

menyenangkan dan baik hati setelah memakan Oreo.

Semiotika

Semiotika merupakan ilmu tentang tanda yang mempelajari aturan dan konvensi

yang memungkinkan tanda tersebut memiliki arti (Kriyantono, 2006: 161-162). Elemen

dasar dalam semiotika menurut Piliang (2012, 301) adalah tanda (penanda/petanda), aksis

tanda (sintagma/sistem), tingkatan tanda (denotasi/konotasi), serta relasi tanda

(metafora/metomimi). Terdapat beberapa model semiotika, diantaranya model Saussure

dan Pierce yang merupakan bapak semiotika modern. Terdapat perbedaan antara model

Saussure dan Pierce, menurut Zoest hal tersebut mungkin dikarenakan Pierce merupakan

ahli filsafat dan logika sedangkan Sasussure adalah cikal bakal linguistik umum (Sobur,

Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

16

2001: 110). Berdasarkan latar belakang kedua tokoh kedua tokoh semiotik, maka model

Pierce digunakan untuk mengkaji dari tanda non verbal sedangkan model Saussure untuk

mengkaji tanda verbal. Semiotika menurut Saussure meneliti signifier dan signified serta

hubungan yang mengikat mereka, tanda yang menghubungkan secara keseluruhan (Sobur,

2001: 123). Dalam kajian ini semiotik Saussure digunakan untuk mengkaji tanda verbal

yang terdapat dalam lagu dan tagline. Peirce melihat subjek bagian yang tak terpisahkan

dari proses signifikansi. Model triadic Peirce (representamen, object, interpretant)

memperlihatkan peran besar subjek dalam proses transformasi bahasa (Piliang, 2003: 266).

Peirce memandang bahwa tanda memiliki makna yang mengalami perubahan tanpa henti

yaitu proses penciptaan rangkaian interpretan tanpa akhir. Model triadic Peirce

memperlihatkan tiga elemen utama pembentuk tanda, yaitu representamen (sesuatu yang

merepresentasikan sesuatu yang lain), objek (sesuatu yang direpresentasikan) dan

interpretan (interpretasi seseorang tentang tanda).

Pembahasan

Menurut Wibowo dalam bukunya yang berjudul Semiotika Komunikasi-Aplikasi

Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi bahwa tanda verbal mencakup bahasa yang

kita kenal sedangkan tanda-tanda non verbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam

iklan. Dalam iklan ini tanda verbal terdapat pada lirik lagu dan tagline “Penuh Keajaiban”

diakhir video. Berikut merupakan lirik lagu iklan Oreo “Aladin dan Ahli Sihir”:

“Bayangkan ku berikan Oreo, kepada Ahli Sihir yang licik irftu,

adakah Aladin akan kena tipu, rampas lampu ajaib darinya,

atau hantarkan dia dan puteri, hadiah perkawinan hebat, hingga kuberikan Oreo”

Kedua tanda tersebut, yaitu tanda verbal dan non verbal tidak dapat dipisahkan,

keduanya disusun bersama untuk menciptakan suatu makna. Selain itu perpindahan tiap

scene menggunakan teknik shape tweening, maka untuk mempermudah dalam proses

menganalisa masing-masing tanda akan dianalisa per 2 scene secara berurutan, scene 1 dan

2 kemudian 2 dan 3, dan seterusnya. Hal ini dikarenakan setiap scene saling

berkesinambungan dan perpindahannya menggunakan teknik shape tweening yaitu

berubahnya bentuk satu menjadi bentuk yang lain.

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

17

Gambar 1. Scene 1 dan 2

Pada scene pertama dapat kita lihat terdapat tangan berwarna putih yang mengambil

sesuatu berwarna hitam berbentuk bulat pipih dari dalam sebuah wadah berwarna biru tua

bertuliskan OREO dan memberikannya pada Ahli Sihir dengan latar berwarna biru cerah.

Dari gesture tangan penyihir dapat kita lihat Ahli sihir menerimanya dan memakannya.

Setelah memasukkan sesuatu berwarna hitam kedalam mulutnya, penyihir melambaikan

jubahnya hingga jubahnya menyelimuti tubuhnya yang kemudian latar berubah menjadi

gelap (merah kecokelatan). Jubah yang menyelimuti tubuhnya mengalami shape tweening

dan bertransformasi menjadi tangga yang dilewati Aladin menuju ke arah bawah (scene 2).

Tabel 1. Analisis scene 1 dan 2

Representamen Objek Interpretan

Firtsness

Qualisign

- Biskuit Oreo

- Tokoh Aladin, Tokoh

Penyihir

Ikon

- Oreo

- Penyihir, Aladin

- Tangga

- Tangan putih

Rheme

- Tokoh betangan putih

memberikan Oreo

kepada penyihir

Trikotomi

Kategori

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

18

- Latar berwarna biru

cerah

-Latar berwarna merah

kecokelatan

- Latar biru cerah

- Latar merah

kecokelatan

- Aladin menunuri

tangga

Secondness

Sinsign

- Latar berwarna cerah

menandakan tempat

dengan banyak cahaya

- Latar berwarna gelap

menandakan tempat

dengan sedikit cahaya

Indeks

-Perpincahan tokoh dari

atas ke bawah dari

tempat cerah ke tempat

gelap

Dicent

-Aladin berpindah

tempat menuju gua

yang gelap

Thurdness

Legisign

- Tempat cerah berarti

outdoor

- tempat sedikit cahaya

indoor

Simbol

- Di luar gua

- Di dalam gua

Argument

-Aladin menuju gua

yang gelap

Pada scene ini kita dapat menemukan Representamen (Qualisign) yaitu warna cerah

(biru) dan latar berwarna gelap (merah kecokelatan) pada latar yang merepresentasikan

objek (simbol) yaitu tempat yang banyak cahaya dan tempat yang sedikit cahaya yang dapat

diinterpretasikan (argument) sebagai dua tempat berbeda yaitu tempat yang terdapat cahaya

dan tempat dengan sedikit cahaya (misal didalam gua). Selain tanda yang menunjukkan

latar berbeda terdapat pula tanda-tanda yang muncul disini yaitu produk Oreo yang

diberikan kepada Ahli Sihir. Pada scene ini terdapat tanda non verbal berupa tangan

berwarna putih mengambil biskut berwarna hitam dari bungkus berwarna biru. Adegan

tersebut diiringi dengan tanda verbal berupa nyanyian dengan lirik “Bayangkan ku berikan

Oreo, kepada ahli sihir yang licik itu”. Dalam konteks strukturalisme bahasa, tanda tidak

dapat dilihat secara individu tetapi dalam relasi dan kombinasinya dalam sebuah sistem

(Piliang, 2012: 302). Maka secara Sintagma atau susunan bahasanya menunjukkan ajakan

untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika ahli sihir yang terkenal sebagai seseorang

yang licik diberikan Oreo. Tanda verbal disini berfungsi untuk memperkuat makna

(anchoring).

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

19

Gambar 2. Scene 2 dan 3

Pada scene ini Aladin menuruni tangga dengan membawa obor namun kemudian

terjatuh. Ketika jatuh terdapat 3 pedang dari arah bawah terbang keatas. Kemudian Aladin

sampai pada ruangan yang lebih gelap yang terdapat lampu ajaib ditempat yang lebih tinggi

dan segelas susu beserta toples berisi lempengan berwarna hitam ditempat yang lebih

rendah.

Tabel 2. Analisis scene 2 dan 3

Representamen Objek Interpretan

Firtsness

Qualisign

- Tokoh Aladin

- Obor memberi

penerangan

- Pedang berbahaya

- Secangkir susu

- Lampu ajaib yamng

dicari Aladin

Ikon

- Aladin

- Tiga pedang

- obor

- Lampu ajaib

- Secangkir susu

Rheme

- Aladin melalui

rintangan dan

menemukan tempat

Lampu Ajaib berada

Secondness

Sinsign

- Aladin melalui

kesulitan dan rintangan

- Latar berwarna gelap

menandakan tempat

dengan sedikit cahaya

Indeks

-Aladin terpental

dikelilingi pedang

Dicent

-Aladin menemukan

Lampu Ajaib setelah

melewati kesulitan

Trikotomi

Kategori

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

20

Thurdness

Legisign

- tempat sedikit cahaya

indoor

- Secangkir susu identik

dengan minuman

pendamping Oreo

Simbol

- Di dalam gua

- Susu

Argument

-Aladin menemukan

Lampu Ajaib diruangan

dimana ada secangkir

susu setelah melewati

kesulitan

Disini kita dapati tanda yang terdiri dari Represantemen, Objek dan Interpretan

yang menunjukkan Aladin menuruni tangga menuju suatu ruangan yang disini belum dapat

kita pastikan ruangan apa namun yang pasti ruangan tersebut terdapat lampu ajaib dan

toples berisi Oreo serta susu, dalam perjalanannya dia menemukan rintangan yang ditandai

dengan 3 pedang dan jembatan tali menuju lampu ajaib. Dari tanda verbal berupa lirik

“akankah Aladin kena tipu” yang merupakan lanjutan dari tanda sebelumnya yang

menunjukkan pertanyaan dari akibat yang akan terjadi jika ahli sihir diberikan Oreo, apakah

Aladin tertipu.

Gambar 3. Scene 3 dan 4

Pada scene ini perpindahannya secara cut to cut. Di sini kita mendapatkan tanda-

tanda yang menunjukkan Aladin keluar dari gua dan bertemu sang putri namun lampunya

diambil oleh ahli sihir yang ditandai dengan duduknya Aladin di atas lampu ajaib yang

ukurannya menjadi besar melewati lorong-lorong yang digambar dengan warna-warna

lebih gelap pada dinding yang berbentuk oval pada sisi atas dan lempeng pada sisi bawah.

Ketika perjalanan melewati lorong-lorong sesuatu berwarna putih yang keluar dari lampu

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

21

ajaib ditarik oleh ahli sihir yang menyebabkan Aladin jatuh terpental kehadapan sang Putri

dan lampu ajaib berada di tangan ahli sihir.

Tabel 3. Analisis scene 3 dan 4

Representamen Objek Interpretan

Firtsness

Qualisign

- Secangkir susu

- Tokoh Aladin, Tokoh

Penyihir, Tokoh Putri

- Latar berwarna biru

cerah

-Latar berwarna merah

kecokelatan

Ikon

- Aladin

- Penyihir

- Putri

- Ruangan cerah

- Ruangan gelap

- Secangkir susu

- Lampu ajaib

Rheme

- Aladin menaiki

Lampu ajaib

- Penyihir menarik asap

lampu

- Aladin terjatuh dan

bertemu Putri

Secondness

Sinsign

- Latar berwarna cerah

menandakan tempat

dengan banyak cahaya

- Latar berwarna gelap

menandakan tempat

dengan sedikit cahaya

Indeks

-Perpincahan tokoh dari

tempat gelap ke tempat

cerah

Dicent

-Aladin keluar dari gua

Thurdness

Legisign

- Tempat cerah berarti

outdoor

- tempat sedikit cahaya

indoor

Simbol

- Di luar gua

- Di dalam gua

Argument

-Aladin keluar dari gua

dan bertemu putri

namun Lampu Ajaib

diambil penyihir

Tanda verbal berupa lirik “rampas lampu ajaib darinya” menunjukkan lanjutan dari

pertanyaan sebelumnya yaitu apakah Aladin tertipu dan lampu ajaibnya diambil secara

paksa oleh ahli sihir. Karakter Aladin dan Putri serta perubahan penyihir menjadi berbaju

putih atau cerah merupakan metafora dari kebaikan sedangkan warna gelap atau penyihir

ketika berbaju gelap dengan mata yang terlihat licik merupakan metafora dari suatu yang

jahat.

Trikotomi

Kategori

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

22

Gambar 4. Scene 4 dan 5

Pada scene terakhir kita mendapatkan tanda-tanda yang menunjukkan ahli sihir

berubah menjadi sosok yang ramah setelah menerima lampu ajaib yang ditandai dengan

berubahnya warna jubah dari merah menjadi putih dan tersenyum. Warna Putih

melambangkan kemenangan yang mengalahkan kegelapan (Darmaprawira, 2001: 46).

Kemudian ahli sihir memberikan hadiah pernikahan kepada Aladin dan Putri berupa mobil

yang ditandai dengan asap putih yang keluar dari tangan ahli sihir yang kemudian

menyelimuti Aladin dan dang putri yang kemudian berubah menjadi mobil yang

membawanya melewati pantai yang digambarkan dengan gambar bulan dan siluet pohon

kelapa yang umumnya ada di daerah pesisir.

Tabel 4. Analisis scene 4 dan 5

Representamen Objek Interpretan

Firtsness

Qualisign

-

- Tokoh Aladin, Tokoh

Penyihir baik, Tokoh

penyihir jahat, Tokoh

Putri

- Latar berwarna biru

cerah

Ikon

- Lampu ajaib

- Penyihir berjubah

gelap, penyihir

berjubah putih,, Aladin,

Putri

- Mobil

- Latar biru cerah

Rheme

- Tokoh penyihir jahat

berubah menjadi

penyihir baik

- Aladin dan Putri

Bahagia naik mobil

Trikotomi

Kategori

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

23

-Latar berwarna merah

kecokelatan

- Latar merah

kecokelatan

Secondness

Sinsign

- Latar berwarna cerah

menandakan

kebahagiaan

- Latar berwarna gelap

menandakan kesuraman

atau sesuatu yang jahat

Indeks

-Perubahan wujud

penyihir

Dicent

-Penyihir jahat berubah

menjadi baik dan

memberikan Aladin

hadiah mobil

Thurdness

Legisign

- Cerah menandakan

kebagiaan gelap

menandakan kesuraman

Simbol

- Perubahan

Argument

-Penyihir telah menjadi

baik dan Bahagia serta

memberikan Aladin

hadiah

Tanda verbal berupa lirik “atau hantarkan dia dan puteri, hadiah perkawinan hebat”

yang menunjukkan pertanyan apakah yang akan dilakukan ahli sihir, apakan ahli sihir akan

memberikan Aladin dan sang Putri hadiah perkawinan yang luar biasa atau mewah.

Gambar 5. Scene 5

Pada scene terakhir terdapat tanda verbal berupa tagline “Penuh Keajaiban”

berwarna putih dan tanda non verbal berupa ikon dari Oreo yang diletakkan tepat ditengah

dengan latar berwarna biru. Warna biru memiliki karakteristik damai dan putih memiliki

karakter positif (Darmaprawira, 2001: 45-46). Susunan tanda-tanda tersebut menunjukkan

Oreo membawa kedamaian dan memberikan dampak positif.

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

24

Tabel 5. Analisis scene 5

Representamen Objek Interpretan

Firtsness

Qualisign

- Biskuit Oreo

- tagline penuh

keajaiban

- Latar berwarna biru

Ikon

- Oreo

- Penuh keajaiban

- Latar biru cerah

Rheme

- biskuit Oreo penuh

keajaiban

Secondness

Sinsign

- Latar berwarna biru

menandakan kedamaian

Indeks

-Latar biru cerah

Dicent

-Produk yang

memberikan kedamaian

dan positifitas

Thurdness

Legisign

- Biskuit Oreo

memberkan keajaiabn

Simbol

- biru kedamaian

- putih karakter positif

Argument

-Oreo produk yang

dapat memberikan

keajaiban seperti pada

cerita Aladin,

memberikan kedamaian

dan nilai positif

Tanda-tanda verbal berupa lirik pada iklan ini tersusun berdasarkan aksis sintagma

dan paradigma, maksudnya adalah ketika disusun menjadi satu kalimat (sintagma) kalimat

ini menunjukkan ajakan untuk membayangkan jika Oreo diberikan kepada penyihir yang

licik apakah penyihir tersebut akan tetap menipu Aladin dan merampas lampu ajaibnya atau

justru akan memberikan hadiah pernikahannya dengan Putri. Lirik diakhiri dengan kata-

kata “hingga kuberikan Oreo” yang menunjukkan bahwa hal ini masih berupa bayangan

dan pertanyaan yang belum terjawab yang akan terjawab jika Oreo telah diberikan.

Berdasarkan pemilihan kata/vocabnya (paradigm) menunjukkan sifat-sifat penyihir yang

ditunjukkan dengan pemilihan kata sifat berupa licik, rampas, tipu.

Secara ringkas analisis terhadap tanda-tanda yang dijelaskan pada paragrapf

sebelumnya merupakan makna denotatif atau yang akan langsung tampak secara langsung

dari hubungan antara penanda dan petandanya (Piliang, 2012: 304). Makna berikutnya

merupakan makna lapis kedua yaitu makna Konotatif yang terbentuk ketika penanda

dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis (Piliang, 2012: 305). Dalam Iklan ini terdapat

Trikotomi

Kategori

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

GESTALT Vol.2, No.1, Juni 2020: 13-26

25

makna konotatif sosial yaitu ajakan untuk berbagi Oreo. Iklan dalam bentuk animasi ini

menarik bagi anak-anak dan menimbulkan kesan bahwa dengan berbagi dapat

menimbulkan suatu keajaiban atau memunculkan suatu hal baik untuk terjadi.

Kesimpulan

Iklan ini memiliki sasaran geografis Internasional dengan media animasi dan cerita

yang berasal dari dongeng menunjukkan bahwa sasaran audiensnya adalah anak-anak.

Iklan Oreo “Aladin dan Ahli Sihir”. Iklan ini mengajak konsumen untuk berbagi Oreo,

namun secara tidak langsung konsumen diajak menjadi agen untuk memasarkan Oreo.

Ideologi yang ingin dibangun dari Iklan ini adalah konsumtif dengan memasukkan

pemahaman bahwa dengan berbagi Oreo dapat memuncukan hal-hal baik.

Sumber Rujukan

Alex, Sobur. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Bustaman, Burmansyah 2001. Web Design dengan Macromedia Flash MX 2004.

Yogyakarta: Andi Offset.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan Tanda dan Makna. Jalasutra: Yogyakarta.

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung:

Penerbit ITB.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Piliang, Yasraf. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya, dan Matinya Makna.

Bandung: Matahari.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Zeembry. 2001. Animasi Web dengan Macromedia Flash 8.. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN ANIMASI OREO PENUH …

Mazaya Muftiya Al Farabi. Analisis semiotika pada iklan animasi oreo penuh keajaiban “Aladin dan Ahli Sihir”

26