15
ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL BERSERTIFIKAT (VUB) DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH JURNAL Oleh : Muhammad Hudari C1G 111 058 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

1

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS

UNGGUL BERSERTIFIKAT (VUB) DI

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

JURNAL

Oleh :

Muhammad Hudari

C1G 111 058

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016

Page 2: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

1

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS

UNGGUL BERSERTIFIKAT (VUB) DI

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Muhammad Hudari* Halil** Ibrahim***

Mahasiswa* Dosen Pembimbing Utama** Dosen Pembimbing Pendamping

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah 2). Mengetahui sifat

permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah 3). Mengetahui hambatan

atau kendala yang dihadapi petani dalam permintaan benih padi VUB di Kabupaten

Lombok Tengah.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan teknik

survey. Kecamatan Jonggat ditentukan secara purposive sampling dengan dasar di

Kecamatan tersebut terdapat jumlah petani terbanyak yang menggunakan benih padi

VUB. Penentuan sampel berbasis pada 11 kelompok tani yang ada di Desa Nyerot

Kecamatan Jonggat. Penentuan jumlah responden dilakukan secara quota sampling yaitu

25% dari populasi (329) petani dengan jumlah responden 82 orang. Penentuan responden

dari setiap kelompok tani dilakukan secara proportional sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1). Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan benih padi VUB adalah variabel luas lahan, harga benih padi VUB, harga

benih padi non VUB dan pendapatan petani secara bersama-sama berpengaruh nyata

pada permintaan benih padi VUB diindikasikan oleh nilai R2 sebesar 0,925, yang berarti

93% permintaan benih padi VUB dipengaruhi oleh faktor didalam model dan sisanya 7%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Hasil uji F diketahui bahwa ke empat

variabel tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan benih padi VUB

ditunjukkan oleh nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel. Sedangkan secara parsial hanya

luas lahan usahatani yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan benih padi VUB

ditunjukkan oleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel. 2). Sifat permintaan benih padi VUB

di Kabupaten Lombok Tengah bersifat inelastis diindikasikan oleh nilai koefisien

elastisitas yang bertanda positif 0,017<1 yang artinya harga tidak terlalu berpengaruh

terhadap permintaan benih padi VUB. Elastisitas silang menunjukkan bahwa hubungan

benih padi VUB dengan non VUB bersifat substitusi dan nilai koefisien elastisitas

bertanda positif <1 yang artinya benih padi non VUB merupakan barang pengganti dari

benih padi VUB. Sedangkan elastisitas pendapatan menunjukkan benih padi VUB

merupakan barang kebutuhan pokok bagi petani dalam usahatani padi diindikasikan oleh

nilai koefisien elastisitas bertanda positif <1 yang artinya persentase perubahan

permintaan lebih kecil daripada perubahan pendapatan. 3). Hambatan petani dalam

melakukan permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah adalah tingginya

harga benih padi VUB, kurangnya ketersediaan benih padi VUB dan kurangnya daya

tumbuh benih padi VUB.

Kata Kunci : Benih Padi, Varietas Unggul Bersertifikat di Kabupaten Lombok Tengah

Page 3: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

2

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

DEMAND ANALYSIS OF CERTIFIED HIGH YIELDING

VARIETIES (VUB) SEEDS IN CENTRAL LOMBOK

Muhammad Hudari* Halil** Ibrahim***

Mahasiswa* DosenPembimbingUtama** DosenPembimbingPendamping

Program StudiAgribisnisFakultasPertanianUniversitasMataram

ABSTRACT

This study aims to know (1) The factors affecting the demands of Certified High

Yielding Varieties (VUB) in Central Lombok, (2) The characteristics of VUB’s seeds

demands in Central Lombok, (3) The obstacles faced by the farmers in demanding the

VUB’s seeds in Central Lombok.

This study applies the descriptive method while the data collection technique is

done through surveys. Jonggatsub-district is selected by purposive sampling method,

based on the consideration that it is the one out of other 12 sub-districts in Central

Lombok with highest VUBseeds demands.Furthermore, the research is done in Nyerot

Village – Jonggat and is engaged with 11 farmer groups. There are 82 respondents to

this research which are selected by using the quota sampling method and represents 25%

of total population (329). The sampling method within the farmer groups is then done by

proportional sampling system.

The results of the study are: (1) There are four factors that affect the demands of

VUB seeds in Central Lombok, they are: VUB farming land area, the price of the VUB

rice-seeds, the price of non-VUB rice-seeds and the income of the farmers. These

variables are jointly having significant effects on the demand of VUB rice seeds, which is

indicated by the R2value of 0,925. This means that 93% of VUB rice seeds demand is

influenced by factors mentioned in the model and the remaining 7% is influenced by

other factors outside the model. The result of F-test shows that these four variables

jointly affect the demand for VUBrice seed, indicated by the F-count value is higher than

the F-table value. Meanwhile, only the farmland area has a partially significant influence

to the demand of VUB rice seeds because the T-count value is higher than the T-table

value.(2) The nature of the demands of VUB rice seeds in Central Lombok is inelastic,

indicated by the value of the coefficient of elasticity which marked positive 0.017 <1. It

means that prices do not overly affect the demand for VUB rice seeds. The Cross-

Elasticity shows that the relationship between VUB rice seeds and non-VUB rice seeds

are substitutes and the coefficient of elasticity is marked positive <1. It means that non-

VUB rice seed is a replacement item ofVUB rice seeds. While the income elasticity shows

that the VUB rice seeds are basic needs/essential goods for the farmers indicated by the

value of the coefficient of elasticity is marked positive <1 which means the percentage

change in demand is smaller than the change in income. (3)The obstacles/barriers

carried by the farmers in demanding the VUB rice seeds are: the high price of the seeds,

lack of VUB seeds availability and the lack of ability to grow of the VUB seeds.

Keyword : Certified High Yielding, Varieties Seeds In Central Lombok

Page 4: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

3

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

PENDAHULUAN

Pembangunan pertanian bertujuan meningkatkan produksi pertanian tanaman

pangan untuk mencapai swasembada pangan, meningkatkan produksi tanaman industri

dan tanaman ekspor, mewujudkan agroindustri dalam negeri, menciptakan lapangan

kerja, serta berusaha meningkatkan pendapatan petani. Dalam rangka meningkatkan

pendapatan petani, tidak dapat dihindari dari penggunaan benih varietas unggul

bersertifikat yang merupakan mata rantai pertama dalam proses budidaya tanaman.

Peningkatan produksi pertanianpun banyak ditunjang oleh peran benih varietas unggul

bersertifikat. Meski program perbenihan nasional telah berjalan sekitar 30 tahun, tetapi

ketersediaan benih bersertifikat belum mencukupi kebutuhan potensialnya (BPSB NTB,

2013).

Pentingnya penggunaan benih bermutu merupakan salah satu unsur panca usaha

pertanian yang utama dalam upaya peningkatan produksi karena tanpa penggunaan benih

unggul yang bermutu, maka penerapan sarana produksi lainnya akan kurang bermanfaat

bahkan menimbulkan kerugian petani (Anonim 1999).

Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu

sentra produksi padi nasional, karena itu perkembangan usaha dan produksi padi di Pulau

Lombok memegang peranan penting guna menjaga kestabilan produksi padi akan

ketahanan pangan nasional. Namun dengan potensi yang ada belum mampu

mensejahterakan masyarakat secara utuh, khususnya penduduk di pedesaan yang

sebagian besar mata pencahariannya tergantung pada Sektor pertanian (Dinas Pertanian

dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, 2007).

Untuk terjaminnya ketersediaan benih padi varietas unggul bersertifikat di pasar

tidak hanya dengan mengandalkan pemerintah saja sebagai penyedianya. Akan tetapi,

perlu juga adanya keterlibatan pihak swasta sebagai penyedia (produsen) benih varietas

unggul bersertifikat.

METODOLOGI PENELITIAN

Meotde yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

teknik survey. Dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah ditentukan 1

Kecamatan sebagai sampel, yakni Kecamatan Jonggat secara purposiv sampling. Dari 11

Kelompok tani tersebut ditentukan 5 kelompok tani secara Purposive sampling atas

dasar kelompok tani yang aktif, terbanyak, dan pemakai benih padi Varietas Unggul

Bersertifikat. Penentuan responden dilakukan secara quota sampling yaitu 25% dari

populasi (329) petani dengan jumlah responden 82 orang penentuan responden dari setiap

kelompok tani dilakukan secara proportional. Pengambilan sampel pada kelompok tani

dilakukan secara random sampling. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder.

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang

diturunkan dari fungsi produksi cobb douglas meliputi analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan benih padi VUB dan sifat permintaan benih padi VUB.

Masalah yang dihadapi petani dalam permintaan benih padi VUB di analisis secara

deskriptif.

Page 5: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

4

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Benih Padi Bersertifikat

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan benih padi varietas unggul

bersertifikat di Kabupaten Lombok Tengah adalah, Luas Lahan, Harga Benih Padi

Bersertifikat, Harga Benih Padi Non Bersertifikat, Pendapatan petani dari usahatani,

Harga Pupuk, Harga Pestisida, dan Produksi Padi. Faktor-faktor tersebut merupakan

variabel bebas, sedangkan permintaan benih padi bersertifikat menjadi variabel terikat

dimana pada penelitian ini data di analisis dengan model rgeresi linier berganda yang

diturunkan dari fungsi produksi cobb douglas dengan menggunakan program SPSS for

Windows.

Hasil Uji Asumsi Klasik Tahap I

Sebelum dilakukan pengujian secara serentak dan parsial terhadap hasil analisis

regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi varietas unggul

bersertifikat di Kabupaten Lombok Tengah, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi

klasik regresi berganda untuk mengetahui terjadi gangguan atau tidak pada model,

sehingga persamaan yang diperoleh terbebas dari penyimpangan terhadap asumsi klasik.

Uji yang dilakukan meliputi uji multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan uji

data berdistribusi normal.

1. Uji Multikolinieritas Tahap I

Untuk mengetahui terjadi atau tidak multikolineritas dalam persamaan regresi

dapat dilihat dengan menggunakan nilai varians inflations faktor (VIF) dan tolerance

value (TOL) dengan kriteria bila nilai varians inflations faktor < 5 dan nilai

tolerance value mendekati 1 berarti tidak terjadi multikolinieritas (Nachrowi, 2006).

Sedangkan pada model yang diperoleh dalam penelitian ini diduga

masih terdapat sifat multikoloinearitas yang dapat dilihat padabTabel 4.7, dimana

variabel X1, X4, X5, dan X7 memiliki nilai VIF yang sangat tinggi (> 5).

Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Multikolinearitas Tahap I dengan SPSS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Correlations Collinearity Statistiks

B Std. Error

Beta Zero-order

Partial Part Tolerance

VIF

1

(Constant) -10,124 11,050 -,916 ,363

X1 19,530 7,872 ,522 2,481 ,015 ,963 ,279 ,071 ,019 53,607

X2 ,001 ,001 ,016 ,423 ,673 ,501 ,049 ,012 ,613 1,632

X3 ,001 ,001 ,051 1,656 ,102 ,013 ,190 ,048 ,886 1,129

X4 -,000 ,000 -,541 -1,889 ,063 ,952 -,216 -,054 ,010 99,177

X5 -,000 ,000 -,131 -,897 ,373 ,937 -,104 -,026 ,039 25,712

X6 -,000 ,000 -,039 -,934 ,353 ,666 -,109 -,027 ,481 2,081

X7 ,007 ,002 1,132 2,851 ,006 ,963 ,317 ,082 ,005 190,919

a. Dependent Variabel: Y

Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa nilai VIF beberapa variabel > 10, hal ini

berarti bahwa terjadi multikolinearitas antar variabel bebas yang satu dengan yang

lainnya. Artinya asumsi klasik regresi berganda pada model ini belum terpenuhi

sehingga untuk menyelesaikan adanya sifat multikolinearitas tersebut maka beberapa

Page 6: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

5

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

variabel bebas yang diduga mempunyai sifat kolinearitas dibuang yaitu pendapatan

petani dari usahatani padi, harga pupuk, harga pestisida dan produksi.

2. Uji Autokorelasi Tahap I

Secara sederhana, analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara data

observasi yang satu dengan data observasi data sebelumnya. Metode pengujian yang

sering digunakan adalah dengan uji Durbin Watson (uji DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika DW lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl) maka hipotesis nol ditolak,

yang berarti terdapat autokorelasi positif.

b. Jika DW terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti

tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif.

c. Jika DW terletak antara dl dan du, atau terletak antara (4-dl) dan (4-du) maka

tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Untuk lebih jelasnya nilai Durbin

Watson dapat dilihat pada Tabel 4.5.2 berikut:

Tabel 4.8. Tabel Uji Autokorelasi Tahap I dengan Uji Durbin Watson

k = 6 k = 7 k = 8

N du Dl Du dl Du dl

80 1,4800 1,8008 1,4526 1,8303 1,4250 1,8614

81 1,4842 1,8008 1,4572 1,8303 1,4298 1,8605

82 1,4883 1,8008 1,4616 1,8299 1,4346 1,8596

Sumber: Junaidi, 2015. (http://junaidichaniago.wordpress.com).

Dalam persamaan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi

VUB di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, diperoleh banyaknya

variabel independen (k) = 7 dan jumlah sampel (n) = 82. Berdasarkan Tabel 4.8 di atas

diperoleh nilai dl = 1,4616 dan du = 1,8299 dan nilai Durbin Watson = 1,9080; ini

berarti bahwa du < DW < 4-du yang artinya tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.9. Hasil Analisis Uji Durbin Watson Tahap I dengan SPSS

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,969a ,940 ,934 2,50627 1,908

a. Predictors: (Constant), X7, X3, X2, X6, X5, X1, X4

b. Dependent Variabel: Y

3. Uji Heteroskedastisitas I

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah data model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastistas. Pengujian

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar

pengambilan keputusan yaitu:

Page 7: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

6

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik – titik menyebar di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastistas. Untuk lebih jelas

Gambar Scatterplot dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Gambar 1.4 Scatterplot Tahap I

Berdasarkan Gambar 1.4, di atas yang mana titik-titik terlihat berpola dengan

menyebar di bawah angka nol dan agak jarang di atas angka nol, maka data pada

penelitian ini terjadi sifat heteroskedastisitas.

Hasil Uji Asumsi Klasik Tahap II

Sebelum dilakukan pengujian secara serentak dan parsial terhadap hasil analisis

regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi varietas unggul

bersertifikat di Kabupaten Lombok Tengah, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian

asumsi klasik regresi berganda untuk mengetahui terjadi gangguan atau tidak pada model,

sehingga persamaan yang diperoleh terbebas dari penyimpangan terhadap asumsi klasik.

Uji yang dilakukan meliputi uji multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas,

maka berdasarkan uji asumsi klasik Tahap I diketahui bahwa terdapat adanya sifat

multikolinearitas dan sifat heteroskedastisitas sehingga tidak dapat dilanjutkan dengan uji

simultan dan uji parsial. Oleh karena itu langkah yang diambil adalah dengan membuang

beberapa variabel yang diduga memiliki hubungan linear dan mempunyai ketidaksamaan

variance antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya, selanjutnya dilakukan uji

asumsi klasik Tahap II dengan hasil sebagai berikut:

1. Uji Multikolinieritas Tahap II

Untuk mengetahui terjadi atau tidak multikolineritas dalam persamaan regresi

dapat dilihat dengan menggunakan nilai varians inflations faktor (VIF) dan tolerance

value (TOL) dengan kriteria bila nilai varians inflations faktor < 5 dan nilai tolerance

value mendekati 1 berarti tidak terjadi multikolinieritas (Nachrowi, 2006).

Page 8: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

7

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

Tabel 4.10. Hasil Analisis Uji Multikolinearitas Tahap II dengan SPSS.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order

Partial Part Tolerance

VIF

1 (Constant) 1.574 .010 155.769 .000

X1 .951 .030 .962 31.393 .000 .962 .962 .962 1.000 1.000

a. Dependent Variabel: Y

Excluded Variabelsb

Model Beta In t Sig. Partial

Correlation

Collinearity Statistics

Tolerance VIF Minimum

Tolerance

1 X2 .017a .497 .621 .056 .793 1.260 .793

X3 .038a 1.238 .219 .138 .999 1.001 .999

X4 .162a 1.299 .198 .145 .060 16.781 .060

a. Predictors in the Model: (Constant), X1

b. Dependent Variabel: Y

Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel

tidak ada yang lebih dari 1 dan nilai VIF tiga variabel < 5, hal ini berarti bahwa tidak

terjadi multikolinearitas antar variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Artinya

asumsi klasik regresi berganda pada model ini telah terpenuhi.

2. Uji Autokorelasi Tahap II

Secara sederhana, analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara data

observasi yang satu dengan data observasi data sebelumnya. Metode pengujian yang

sering digunakan adalah dengan uji Durbin Watson (uji DW). Hasil uji DW Tahap II

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11. Tabel Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson

k = 2 k = 3 k = 4

N du Dl du dl du dl

80 1,5859 1,6882 1,5600 1,7153 1,5337 1,7430

81 1,5888 1,6898 1,5632 1,7164 1,5372 1,7438

82 1,5915 1,6913 1,5663 1,7176 1,5406 1,7446

Sumber: Junaidi, 2015. (http://junaidichaniago.wordpress.com).

Dalam persamaan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi

VUB di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah pada uji Autokorelasi Tahap

II, digunakan variabel independen (k) = 3 dan jumlah sampel (n) = 82. Berdasarkan

Tabel di atas diperoleh nilai dl = 1,5663 dan du = 1,7176 dan nilai Durbin Watson =

1.865 ; ini berarti bahwa du < DW < 4-du yang artinya tidak terjadi autokorelasi.

Page 9: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

8

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

Tabel 4.12. Hasil Analisis Uji Durbin Watson Tahap II dengan SPSS for

Windows. Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .962a .925 .924 .05298 .925 985.549 1 80 .000 1.865

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variabel: Y

Adjusted R Square adalah nilai R yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih

kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki permintaan negatif. Menurut Santoso

(2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted

R2 sebagai koefisien determinasi.

3. Uji Heteroskedastisitas II

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah data model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastistas. Pengujian

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar

pengambilan keputusan yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik – titik menyebar di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastistas. Untuk lebih jelas

Gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas Tahap II dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gammbar 4.2 Scatterplot Tahap II

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, yang mana titik-titik terlihat menyebar di

atas dan di bawah angka nol maka dapat dikatakan bahwa gambar tersebut tidak

berpola, maka data pada model ini terbebas dari sifat heteroskedastisitas.

Page 10: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

9

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

4.4.3 Pengujian Koefisien Regresi Secara Serentak dan Parsial

Setelah dilakukan uji multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas

Tahap II tidak ditemukan pelanggaran terhadap asumsi klasik pada model,

sehingga dapat dilakukan pengujian koefesien regresi secara serentak dan parsial

terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan benih padi VUB di

Kabupaten Lombok Tengah. Untuk lebih jelas hasil analisis terhadap variabel-

variabel yang diduga mempengaruhi permintaan benih padi VUB dapat dilihat

pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap

Permintaan Benih Padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah Tahun

2014.

No

.

Variabel Koef.

Regresi t-hit Signifikan Ket

1. Intercept 1,574 155,769 0,000

2. Luas Lahan 0,951 31,393 0,000 s

3. Harga Benih VUB 0,017 0,497 0,56 ns

4. Harga Benih Non VUB 0,038 1,238 0,219 ns

5. Pendapatan 0,162 1,299 0,198 ns

Koefesien Determinasi (R2) 0,925

Koefesien Korelasi (r) 0,962

F-Hitung 985,549

F-Tabel 3,960

T-Tabel 1,990

Signifikan 0,000

Sumber : Hasil analisis dengan SPSS for windows

Berdasarkan Tabel 4.13, diperoleh bahwa nilai koefesien determinasi (R2)

sebesar 0,925 yang berarti bahwa 92 % permintaan benih padi VUB di Kabupaten

Lombok Tengah dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas dalam model yaitu :

luas lahan usahatani padi (X1), harga benih padi VUB (X2), harga benih padi non

VUB (X3) dan pendapatan petani (X4) sedangkan sisanya 8 % dipengaruhi oleh

faktor lain di luar model. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,962, ini menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat sangat

kuat. Hasil pengujian secara serentak menggunakan SPSS for windows diperoleh

nilai F-hitung 985,549 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0

ditolak yang artinya secara bersama-sama yaitu variabel yang diteliti yaitu luas

lahan (X1), harga benih padi VUB (X2), harga benih padi non VUB (X3) dan

pendapatan petani (X4) yang dimasukkan dalam model berpengaruh nyata

terhadap permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah.

Hasil analisis regresi pada (Lampiran 19) diperoleh nilai koefesien regresi

(nilai beta) terbesar 0,951 terdapat pada variabel luas lahan usahatani padi VUB

(X1) merupakan faktor yang paling nyata berpengaruh terhadap permintaan benih

padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah.

Page 11: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

10

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

4.4.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Benih Padi Varietas Unggul

Bersertifikat (VUB) di Kabupaten Lombok Tengah

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menggunakan program

SPSS for Windows dapat diketahui bahwa variabel-variabel bebas yaitu luas lahan

usahatani (X1), harga benih padi bersertifikat (X2), harga benih padi non

sertifikat (X3) dan pendapatan petani(X4) diketahui bahwa variabel yang

berpengaruh secara parsial terhadap permintaan benih padi VUB di Kabupaten

Lombok Tengah diperoleh persamaan model sebagai berikut:

Y = 1,574 + 0,951 + 0,017 + 0,038 + 0,162 1. Luas Lahan Usahatani (X1)

Berdasarkan persamaan fungsi di atas diketahui bahwa nilai koefisien

regresi untuk luas lahan usahatani (X1) adalah 0,951. Nilai tersebut

mengandung makna bahwa jika variabel lain dianggap tetap (cateris paribus)

maka setiap kenaikan luas lahan 1 ha akan menyebabkan naiknya permintaan

benih padi VUB sebesar 0,951 kg. Lebih lanjut dianalisis secara statistik

diperoleh nilai t-hitung sebesar 31,393 sedangkan t-tabel sebesar 1,990. Jadi t-

hitung > t-tabel, yang berarti variabel luas lahan berpengaruh nyata terhadap

permintaan benih padi VUB dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka

H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan usahatani padi

berpengaruh nyata terhadap permintaan benih padi VUB di Kabupaten

Lombok Tengah pada taraf nyata 5 %.

2. Harga Benih Padi VUB (X2)

Berdasarkan persamaan fungsi di atas diketahui bahwa nilai koefisien regresi

untuk harga benih VUB (X2) adalah 0,017. Nilai tersebut mengandung makna

bahwa jika variabel lain dianggap tetap (cateris paribus) maka setiap kenaikan

harga benih padi VUB sebesar Rp.1 akan menyebabkan naiknya permintaan

benih sebesar 0,221 kg. Lebih lanjut dianalisis secara statistik diperoleh nilai

t-hitung sebesar 0,497 sedangkan t-tabel sebesar 1,990. Jadi t-hitung < t-tabel, yang

berarti variabel harga benih padi vub tidak berpengaruh nyata terhadap

permintaan benih padi VUB dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka

H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa harga benih VUB tidak berpengaruh

nyata terhadap permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah

pada taraf nyata 5 %.

3. Harga Benih Padi NonVUB (X3)

Berdasarkan persamaan fungsi di atas diketahui bahwa nilai koefisien regresi

untuk harga benih non VUB (X3) adalah 0,038. Nilai tersebut mengandung

makna bahwa jika variabel lain dianggap tetap (cateris paribus) maka

setiap kenaikan harga benih padi non VUB sebesar Rp.1 akan menyebabkan

naiknya permintaan benih non VUB sebesar 0,038 kg. Lebih lanjut dianalisis

secara statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,238 sedangkan t-tabel sebesar

1,990. Jadi t-hitung < t-tabel, yang berarti variabel harga benih padi non VUB

tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan benih padi VUB dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa harga benih VUB tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan benih

padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah pada taraf nyata 5 %.

Page 12: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

11

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

4. Pendapatan Petani (X4)

Berdasarkan persamaan fungsi di atas diketahui bahwa nilai koefisien regresi

untuk pendapatan petani (X4) adalah 0,162. Nilai tersebut mengandung makna

bahwa jika variabel lain dianggap tetap (cateris paribus) maka setiap

kenaikan pendapatan petani sebesar Rp.1 akan menyebabkan naiknya

permintaan benih sebesar 0,162 kg. Lebih lanjut dianalisis secara statistik

diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,299 sedangkan t-tabel sebesar 1,990. Jadi t-hitung

< t-tabel, yang berarti variabel pendapatan petani tidak berpengaruh nyata

terhadap permintaan benih padi VUB dan nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05 maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan petani tidak

berpengaruh nyata terhadap permintaan benih padi VUB di Kabupaten

Lombok Tengah pada taraf nyata 5 %.

Hasil perhitungan statistik dari masing-masing variabel membuktikan

hanya ada satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan benih padi

VUB yaitu luas lahan pada tingkat kepercayaan sebesar 92% sedangkan sisanya

variabel harga benih padi VUB, Non VUB dan pendapatan petani berpengaruh

nyata terhadap permintaan benih padi VUB pada tingkat kepercayaan sebesar 8%.

Elastisitas Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah

Berdasarkan fungsi permintaan yang didapat dari perhitungan regresi linier

berganda maka dapat diketahui nilai elastisitas permintaan benih padi VUB. Elastisitas

permintaan yang dihitung dalam penelitian ini adalah elastisitas harga, elastisitas silang

dan elastisitas pendapatan. Melalui persamaan yang diperoleh dari tabel 4.13 didapat nilai

elastisitas permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah sebagai berikut :

Log Y = 1,574 + 0,951 + 0,017 + 0,038 + 0,162 Berdasarkan persamaan di atas harga benih padi VUB memiliki nilai elastisitas

terhadap permintaan benih padi VUB sebesar 0,017. Artinya dengan meningkatnya harga

benih padi VUB sebesar 1% maka akan menyebabkan peningkatan jumlah permintaan

benih padi VUB sebesar 0,017 % (apabila variabel lain dianggap tetap). Elastisitas

permintaan benih padi VUB bersifat inelastis (0,221<1). Hal ini menunjukkan derajat

kepekaan permintaan benih padi VUB terhadap perubahan harga benih padi VUB adalah

rendah karena persentase perubahan permintaan benih padi VUB lebih kecil

dibandingkan dengan persentase perubahan harga benih padi VUB.

Untuk elastisitas silang dari harga benih padi VUB terhadap benih padi non VUB

didapat nilai elastisitas sebesar 0,038. Elastisitas harga benih non VUB bersifat inelastis

(0,038 < 1). Nilai koefisien regresi yang positif membuktikan bahwa benih non VUB

merupakan barang substitusi dari benih VUB. Nilai koefisien silang dari harga non VUB

juga lebih kecil dari 1. Maka elastisitas silang dari satu barang tersebut bersifat inelastis.

Koefisien regresi yang dihasilkan dari uji statistik bahwa kedua barang tersebut memiliki

nilai atau tanda positif hal ini membuktikan bahwa benih padi non VUB merupakan

barang substitusi dari benih padi VUB.

Elastisitas pendapatan menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu barang

sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembeli. Dalam hal ini elastisitas pendapatan

akan menunjukkan perubahan permintaan benih padi VUB terhadap perubahan

pendapatan petani. Dari hasil perhitungan elastisitas pendapatan didapatkan nilai

elastisitas sebesar 0,162. Elastisitas pendapatan bersifat inelastis (0,162 < 1). Koefisien

regresi yang didapat pada pendapatan petani adalah positif. Hal ini membuktikan bahwa

Page 13: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

12

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

benih padi VUB merupakan barang normal bagi petani yang artinya harga tidak terlalu

berpengaruh terhadap permintaan benih padi VUB.

Hambatan dalam Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat di

Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam suatu kegiatan usahtani, petani akan dihadapkan pada berbagai macam

hambatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hambatan tersebut perlu untuk di

ketahui agar dalam pengembangan dan pengelolaan usahanya dapat diiantisipasi secara

optimal. Demikian pula dengan petani padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah, mereka

dihadapkan pada kendala-kendala dalam menjalankan usahanya.

Tabel 4.14. Hambatan Petani dalam Perrmintaan Benih Padi Varietas Unggul

Bersertifikat di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014.

No Hambatan dalam perrmintaan benih padi VUB Petanni Responden

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1. Harga Benih Padi VUB Yang Mahal 62 76%

2. Ketersediaan Benih padi VUB 12 14%

3. Tingkat keseragaman benih padi VUB 8 10%

Sumber : Data Primer diolah.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.14. dapat dijelaskan bahwa hambatan

atau kendala yang paling banyak dihadapi oleh petani dalam permintaan benih padi VUB

di Kabupaten Lombok Tengah adalah harga benih padi VUB yang mahal dialami oleh

petani sebanyak 76%, akan tetapi hambatan disini bukan berarti tidak melakukan

permintaan tetapi hanya sekedar keluhan. Dari 76% petani responden rata-rata yang

mempunyai hambatan adalah petani yang mempunyai luas lahan yang tinggi karena

benih yang dibutuhkannya lebih banyak.

Selain itu hambatan yang dihadapi oleh petani dalam permintaan benih padi

VUB di Kabupaten Lombok Tengah adalah ketersediaan benih sebanyak 14% petani.

Ketersediaan benih ini menjadi kendala terutama pada saat mulai tanam terjadi

peningkatan permintaan benih padi VUB. Karena keterbatasan benih, maka petani

membeli benih di luar Kabupaten Lombok Tengah.

Penggunaan benih padi VUB adalah pada saat benih tersebut ditanam, tidak

seragamnya pertumbuhan benih dialami oleh sebnayak 10% petani. Kondisi tersebut

dapat disebabkan oleh kwalitas benih bersertifikat yang dibeli petani tergolong rendah

dan atau perlakuan terhadap benih padi saat ditanam yang tidak sesuai anjuran seperti

pengolahan tanah, pemupukan, penyiangan dan pengendalian hama penyakit.

Page 14: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

13

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis data maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi VUB adalah variabel luas

lahan, harga benih padi VUB, harga benih padi non VUB dan pendapatan petani

secara bersama-sama berpengaruh nyata pada permintaan benih padi VUB

diindikasikan oleh nilai R2 sebesar 0,925, yang berarti 93% permintaan benih padi

VUB dipengaruhi oleh faktor didalam model dan sisanya 7% dipengaruhi oleh faktor

lain diluar model. Hasil uji F diketahui bahwa ke empat variabel tersebut

berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan benih padi VUB ditunjukkan

oleh nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel. Sedangkan secara parsial hanya luas lahan

usahatani yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan benih padi VUB

ditunjukkan oleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel.

2. Sifat permintaan benih padi VUB di Kabupaten Lombok Tengah bersifat inelastis

diindikasikan oleh nilai koefisien elastisitas yang bertanda positif 0,017<1 yang

artinya harga tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan benih padi VUB.

Elastisitas silang menunjukkan bahwa hubungan benih padi VUB dengan non VUB

bersifat substitusi dan nilai koefisien elastisitas bertanda positif <1 yang artinya

benih padi non VUB merupakan barang pengganti dari benih padi VUB. Sedangkan

elastisitas pendapatan menunjukkan benih padi VUB merupakan barang kebutuhan

pokok bagi petani dalam usahatani padi diindikasikan oleh nilai koefisien elastisitas

bertanda positif <1 yang artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil daripada

perubahan pendapatan.

3. Hambatan yang dialami oleh petani dalam permintaan benih padi VUB adalah harga

benih padi VUB yang mahal, ketersediaan benih yang kurang, dan kurangnya daya

tumbuh benih padi VUB.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada analisis permintaan benih padi VUB dan

kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kebijakan yang perlu dilakukan pemerintah adalah memberi subsidi harga pada benih

padi VUB, sehingga harga benih dapat dijangkau oleh seluruh petani.

2. Untuk mengurangi kelangkaan benih padi VUB pada saat musim tanam melalui

peningkatan produksi benih padi VUB dengan jalan peningkatan luas areal budidaya

dan menambah jumlah penangkar benih padi.

3. Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan untuk mengkaji permintaan benih padi

VUB, perlu memikirkan secara mendalam tentang faktor yang mempengaruhi agar

tidak terjadi hubungan linear atau perbedaan varian pada parameter pengamatan yang

satu dengan yang lainnya.

Page 15: ANALISIS PERMINTAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL ...eprints.unram.ac.id/8662/1/JURNAL MUHAMMAD HUDARI.pdf · elastisitas yang bertanda positif 0,017

14

Jurnal : Analisis Permintaan Benih Padi Varietas Unggul Bersertifikat (VUB) di

Kabupaten Lombok Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999. Kebijakan Pembangunan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.

Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2013.

Laporan Tahunan 2013. Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura Nusa Tenggara Barat.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, 2007. Laporan Tahunan

2007.

Junaidi, 2015. (http://junaidichaniago.wordpress.com).

Nachrowi, D.N, dan Usman Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.