111
ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH KARYA SYAIKH TAHIR BIN SALIH AL- JAZAIRY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Desi Nur Baiti NIM: 111-14-035 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID

DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

KARYA SYAIKH TAHIR BIN SALIH AL- JAZAIRY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Desi Nur Baiti

NIM: 111-14-035

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

ii

Page 3: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

iii

ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID

DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

KARYA SYAIKH TAHIR BIN SALIH AL- JAZAIRY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Desi Nur Baiti

NIM: 111-14-035

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 4: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

iv

Page 5: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

v

Page 6: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

vi

Page 7: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

vii

MOTTO

Keberhasilan seseorang di masa mendatang akan

ditentukan oleh kemampuannya dalam belajar

(learning) dan Life Skill (Deporter, Learning Forum

Presiden, Ubaedy, 2008: 54).

Page 8: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi

ini saya persembahkan kepada:

1. Ibu Sulisetiyowati dan Bapak Ismail tercinta yang telah mendidik,

membimbing, memberikan kasih sayang, do‟a dan segalanya, yang

menjadi perantara untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, amal shalih

dan ridho Allah SWT.

2. Kakak tersayangku Aziz Setiawan dan Eva Yanti serta kakak iparku dan

semua keponakan tersayangku.

3. Terimakah kepada guru-guru saya, terimakaih kepada Bapak KH. Nasafi,

M. Pd dan Ibu Ny. Hj. Asfiyah atas barokah ilmu dan do‟anya. Dan juga

kepada alm. Bapak KH. Sa‟dullah Utsman dan almh. Ibu Ny. Hj.

Fashohatul Adibah.

4. Seluruh teman santriwan-satriwati ponpes Nurul Asna Salatiga dan ponpes

Assholihat Magelang yang sudah mendukung, mendo‟akan dan membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Sahabat-sahabatku seperjuangan Atik, Hanik, Putri, Anis, Nonik, Dwi,

Nafik dan Evi yang selalu memberi motivasi dan mendo‟akanku.

6. Terimakasih untuk Mas Muhamad Miftakhul Munir yang selalu

mensuport, mendo‟akan dan memberi nasehat. Semoga bisa menjadi

patner seumur hidup untukku.

7. Terimakasih untuk para Tentor Bimbel Az-Zahra Salatiga atas doa‟a,

dukungan, dan suportnya.

Page 9: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

ix

KATA PENGANTAR

حيم حمن الز بسم هللا الز

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pendidikan Tauhid

dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah Karya Syaikh Thahir bin Saleh Al-Jazairy”.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, yang telah

menjadi uswatun khasanah bagi kita semua.

Skripsi ini merupaka salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Islam di Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah

terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.

Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

4. Bapak Imam Sutomo selaku dosen Pembimbing Akademik.

Page 10: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

x

Page 11: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

xi

ABSTRAK

Nur Baiti, Desi, 2018. “ Analisis Pendidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul

Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy.” Skripsi. Fakultas

Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M. SI.

Kata Kunci: Analisis Pendidikan, Tauhid, Kitab Jawahirul Kalamiyah karya

Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan mengkaji tentang pendidikan tauhid yang menjadi dasar aqidah islamiyah

dalam memahami Islam dan menganlisis pendidikan tauhid yang terkandung di

dalamnya. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : (1)

Bagaimana metode pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah karya

Syekh Thahir bin Shalih al-Jazairy ? (2) Bagaimana relevansi pendidikan tauhid

dalam kehidupan umat Islam ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan jenis

penelitian studi pustaka yang dilakukan dengan menghimpun dan menganalisis

data yang bersumber dari perpustakaan, dengan metode library research dan

literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber data primer berupa kitab

Jawahirul Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy dan analisis data

yang dilakukan ada dua tahap yaitu; metode deduktif yang dilakukan dengan

menganalisis bab III pemikiran Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy, kemudian

Content Analysis untuk menganlisis bab IV tentang pendidikan tauhid dalam kitab

Jawahirul Kalamiya dan digunakan untuk mengetahui relevansi antara pendidikan

tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah dalam kehidupan umat Islam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tauhid dalam kitab

Jawahirul Kalamiyah di sampaikan dengan cara dialog (tanya jawab) yang

memuat konten tentang 6 rukun iman. Pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah sangat relevan ketika diajarkan untuk masyarakat muslim mulai dari

usia dini hingga usia lanjut karena dengan mengajarkan dasar ilmu tauhid yang

sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadis akan tercipta umat Islam yang taat beragama

yang paham akan hakikat dirinya dan sang pencipta alam dan seluruh isinya ini

dengan beribadah tanpa ada keraguan dalam melakukannya.

Page 12: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

xii

DAFTAR ISI SAMPUL ………………………………………………………………………… i

LEMBAR BERLOGO …………………………………………………………... ii

JUDUL ………………………………………………………………………….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………..... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………… vi

MOTTO ………………………………………………………………………... vii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... x

ABSTRAK ……………………………………………………………………… xi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8

E. Kajian Pustaka .............................................................................................. 9

F. Kerangka Teori........................................................................................... 11

G. Metode Penelitian dan Pendekatan ............................................................ 26

H. Sistematika Penulisan................................................................................. 29

BAB II BIOGRAFI NASKAH ............................................................................. 30

A. Biografi Pengarang Kitab Jawahirul Kalmiyah ......................................... 30

1. Biografi Syekh Thahir bin Saleh al-Jazairy............................................ 30

Page 13: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

xiii

2. Murid-Muridnya Syekh Thair bin Saleh al-Jazairy yang terkenal ......... 32

3. Karya-karya Syekh Thahir bin Saleh al- Jazairy .................................... 32

B. Sistematika Penulisan Kitab Jawahirul Kalamiya...................................... 33

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH THAHIR BIN SALEH AL-

JAZAIRY .............................................................................................................. 35

1. Muqadimah ................................................................................................ 36

2. Bab I Tentang Iman kepada Allah SWT .................................................... 36

3. Bab II Tentang Iman Kepada Malaikat ...................................................... 37

4. Bab III Tentang Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT. ............................ 37

5. Bab IV Tentang Iman Kepada Para Rasul ................................................. 40

6. Bab V Tentang Iman Kepada Hari Akhir .................................................. 43

7. Bab VI Tentang Iman Kepada Qadla dan Qadar ...................................... 45

8. Penutup Tentang Beberapa Hal yang Penting ............................................ 46

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN TAUHIDDALAM KITAB JAWAHIRUL

KALAMIYAH ...................................................................................................... 49

A. Analisis Penidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syaikh

Thahir bin Saleh Al-Jazairy ............................................................................... 49

B. Relevansi Pendidikan Tauhid dalam Kehidupan Umat Islam.................... 72

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 76

A. Kesimpulan ................................................................................................ 76

B. Saran ........................................................................................................... 77

C. Kata Penutup .............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pustaka

2. Riwayat Hidup Penulis

3. Nota Pembimbing Skripsi

4. Lembar Konsultasi

5. Surat Keterangan Kegiatan

Page 15: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan anugerah yang dititipkan oleh Allah SWT

kepada orang tua. Maka dari itu, hendaknya setiap orang tua bertanggung

jawab atas titipan Allah SWT itu. Memberikan pendidikan yang baik tentu

merupakan kewajiban orang tua. Tapi, Islam juga telah mengatur bahwa

tanggung jawab pendidikan anak bukan hanya pada orang tua saja tetapi

juga guru dan lingkungan.

Memberikan pendidikan kepada anak bukanlah tugas yang mudah.

Mendidik anak juga tidak bisa dipahami sebagai tugas sampingan yang

hanya dilakukan saat ada kesempatan. Tugas ini haruslah ditempatkan

pada kedudukan utama yang mendapat prioritas diantara berbagai macam

aktivitas, Ahmad (2015:12-13).

Sesuai dengan tujuan pendidikan Islam menurut Saleh Abdullah

dalam buku Educational Theory a Qutlook, sebagaimana di kutip oleh

Ahmad Zayadi (2006: 56) menyatakan bahwa tujuan pendidikan harus

meliputi empat aspek, yaitu:

1. Tujuan jasmani (ahdaf al-jismiyah) yang beararti proses pendidikan

ditunjukan dalam kerangka mempersiapkan diri manusia sebagai

pengemban tugas khalifah fi al-ardhi, melalui keterampilan fisik.

2. Tujuan rohani dan agama (ahdab al-ruhaniyah wa ahdaf al-diniyah)

yang berarti pendidikan ditunjukan dalam meningkatkan pribadi

Page 16: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

2

manusia dari kesetiaan yang hanya kepada Allah semata, dan

melaksanakan Aqhlak Qur‟ani yang diteladani oleh Nabi SAW sebagai

perwujudan perilaku keagamaan.

3. Tujuan intelektual (ahdaf al-aqliyah) yaitu proses pendidikan di

tunjukan dalam rangka mengarahkan potensi intelektual manusia

dengan menelaah ayat-ayat-Nya (baik qauniyah dan kauliyah).

4. Tujuan sosial (ahdaf al-ijtimayyah) yaitu proses pendidikan ditujukan

dalam kerangka pembentukan kepribadian yang utuh.

Dari beberapa tujuan pendidikan di atas tujuan rohani dan agama

merupakan tujuan yang sangat penting untuk dicapai karena semakin kita

dekat mengenal dan akrab oleh sang pencipta maka keimanan kita juga

akan semakin kuat dan juga kita akan terhindar dari perbuatan buruk

karena senantiasa takut kepada Allah SWT. Maka untuk menuju

keberhasilan pendidikan rohani dan agama anak harus di berikan

pendidikan akidah atau tauhid.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (KBBI, 2017: 263).

Menurut Heri Muchtar (2005: 125) pendidikan adalah merupakan

proses pengenalan yang ditanamkan secara bertahap dan

berkesinambungan dalam diri manusia mengenai objek-objek yang benar

Page 17: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

3

sehingga hal itu akan membimbing manusia ke arah yang lebih baik. Ada

tiga unsur yang harus terdapat dalam proses pendidikan, yaitu: pendidik,

peserta didik dan ilmu atau pesan yang disampaikan.

Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan ialah usaha sadar yang

bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu

kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang

akan datang.

Menurut Syeh M, Abduh, ilmu tauhid (ilmu kalam) ialah ilmu yang

membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya,

sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya; membicarakan tentang Rasul, untuk

menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada

mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada mereka (Hanafi,

2003: 2).

Sesungguhnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya

yaitu, bertauhid. Namun sesuai perkembangan lingkungan dan orang

tuanyalah yang menentukan selanjutnya. Banyak orang yang beriman

namun tanpa didasari pengetahuan yang memadai. Mereka beribadah

namun ada saja yang masih menyimpang dari ketauhidannya. Apalagi

mereka yang berada di penjuru kampung yang masih banyak mempercayai

pohon-pohon yang besar, batu-batuan yang besar, dan lain sebagainya.

Akidah merupakan perbuata hati, yaitu kepercayaan hati dan

pembenarannya kepada sesuatu. Atau bisa di artikan secara syara‟ yaitu

Page 18: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

4

iman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya

dan kepada Hari Akhir serta kepada qadarnya yang baik maupun yang

buruk (Shalih bin Fauzan, 2013: 3).

Tanpa akidah yanag benar manusia akan menjadi mangsa bagi

perasangka dan keragu-raguan yang lambat laun akan menumpuk dan

menghalangi pandangan yang benar terhadap jalan hidup kebahagiaan

(Shalih bin Fauzan, 2013: 8).

Inti dari ajaran agama Islam adalah dalam kajian ketauhidan.

Karena itu dalam berbagai kitab maupun buku ditegaskan bahwa

kewajiban pertama seorang muslim adalah mempelajari tauhid. Sesuai

dengan pendapat Syaikh Ibrohim al-Bajuriy (2015: 6) dalam kitab Tijan

Ad-Durori bahwa “wajib atas setiap orang mukallaf (muslim yang baligh

lagi berakal) mengetahui hal yang wajib dalam haq Allah SWT, yang

mustahil serta yang boleh.” Dari kajian tauhid yang secara mendalam dan

dibarengi dengan dalil naqli serta dalil aqli, maka umat Islam diharapkan

menjadi semakin kuat akidahnya.

Agama Islam memerlukan tauhid sebagai dasar keyakinan. Tujuan

dibentuknya ilmu tauhid/kalam adalah usaha pemahaman yang dilakukan

para ulama (teolog muslim) tentang akidah Islam yang terkandung dalam

dalil naqli (Al-Qur‟an dan Hadits). Dan usaha pemahaman itu adalah

menetapkan, menjelaskan atau membela akidah Islam, serta menolak

akidah yang salah dan yang bertentangan dengan akidah Islam.

Page 19: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

5

Tauhid sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dasar dari

agama Islam. Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agama Islam

secara mendalam, perlu mempelajari tauhid. Mempelajari tauhid akan

memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan

kuat, yang tidak mudah di ombang-ambingkan oleh peredaran zaman.

Kesadaran beragama umat Islam pada dasarnya adalah kesadaraan

akan Keesaan Tuhan. Semangat ilmiah tidak bertentangan dengan religius,

kareana ia merupakan bagian yang terpadu dengan keesaan Tuhan.

Memiliki kesadaraan akan keesaan Tuhan berarti meneguhkan kebenaran

bahwa Tuhan adalah satu dalam esensinya, dalam nama-nama dan sifat-

sifatnya, dan dalam perbuatannya (Osman Bakar, 1993: 11).

Al-Qur‟an juga sudah menjelaskan tentang tauhid dalam Q.S Al-

Isra‟, 17: 57

Artinya: “ Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran)

dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah

agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil

pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka

Page 20: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

6

melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan

sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara

mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah

tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”

Ayat diatas jelas menunjukkan bahwa segala amal tidak diterima

jika tidak bersih dari syirik. Karena itulah perhatian Nabi SAW yang

pertama kali adalah pelurusan akidah.

Berdasarkan jenis dan sifatnya, ilmu tauhid dapat dibagi dalam tiga

tingkatan atau tahapan.

1. Tauhid Rububiyyah yaitu: mengesakan Allah dalam segala

perbuatanNya dan meyakini bahwa Allah menciptakan segala

makhluk.

2. Tauhid Uluhiyah yaitu: mengesakan Allah dengan perbuatan para

hamba, misalnya: tawakal, beribadah, memohon pertolongan.

3. Tauhid asma‟ wa sifat yaitu: beriman kepada nama-nama Allah dan

sifat-sifatNya yang diterangkan dalam Al-Qur‟an dan sunnah Rasul-

Nya yang pantas ditiru oleh umat-N ya ( Ilyas, 1993 :23).

Dari uraian di atas, penulis berusaha mengkaji lebih mendalam

tentang analisis pendidikan tauhid dalam kitab “Jawahirul Kalamiyah”,

yang di dalamnya terdapat beberapa uraian tentang pendidikan tauhid.

Untuk itu, maka penulis mencoba untuk menyusun sebuah skripsi yang

berjudul: “ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB

JAWAHIRUL KALAMIYAH KARYA SYAIKH THAHIR BIN SALEH

AL-JAZAIRY”, alasan penulis mengambil judul di atas karena prihatin

Page 21: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

7

dengan keadaan zaman di era sekarang ini, banyak sekali khususnya

remaja-remaja muslim yang terkadang lupa akan pendidikan tauhid

padahal pendidikan ini sangat penting bagi pertumbuhan keberagamaan

remaja-remja muslim. Melihat di sekeliling kita banyak sekali radikalisme

yang berkembanag di masyarakat yang mengatasnamakan Islam, hal ini

sangat berbahaya ketika remaja-remaja muslim dan umat Islam umumnya

salah dalam menyikapi hal tersebut.

Maka dari itu penulis perlu mengkaji lebih dalam tentang ilmu

tauhid yang terdapat dalam kitab Jawahirul Kalamiyah. Alasan mengapa

penulis memilih kitab Jawahirul Kalamiyah yaitu karena kitab tersebut

menyajikan ajaran tauhid dengan metode tanya jawab sehingga

pembahasan tauhid langsung pada pokok permasalahan dan dapat lebih

mudah di pahami. Harapan penulis, semoga dapat memberikan kontribusi

dan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang

pendidikan tauhid, terutama bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana metode pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy ?

2. Bagaimana relevansi pendidikan tauhid dalam kehidupan umat Islam?

Page 22: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

8

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca

khususnya dalam mendalami jenis penelitian literatur serta dapat

mengembangakan berbagai media sebagai sumber pengetahuan khususnya

dalam bentuk naskah, adapun sebagai berikut:

1. Mengetahui makna pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy.

2. Mengetahui relevansi pendidikan tauhid dalam kehidupan umat Islam.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini dapat di bedakan menjadi 2 yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis, berupa pegetahuan tentang pendidikan tauhid khususnya

dalam kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Muhamad

Shalih al-Jzairy serta dapat bermanfaat sebagai kontribusi pemikiran

dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang kajian tauhid dasar

dalam Islam.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan serta pemahaman penulis tetang

kajian pendidikan tauhid sehingga dapat di jadikan pedoman dan

dapat di aplikasikan dalam menjalankan aktifiktas sehari-hari.

Page 23: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

9

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Dapat menjadi bahan masukan dan pertimbanagan untuk

diterapkan dalam dunia pendidikan Islam pada lembaga-lembaga

Islam. Khususnya seperti: Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah,

TPA ataupun TPQ, sebagai pedoman dalam melaksaanakan dan

meyakini tentang ke-Esa-an Allah dalam kehidupan sehari-hari

untuk menuju kehidupan yang bahagia di akhirat.

E. Kajian Pustaka

Dari hasil penelusuran penulis, belum ada skripsi yang membahas

tentang Analisis Pendidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah

karya Syaikh Thahir bin Muhamad Shalih al-Jazairy. Tetapi terdapat

beberapa skripsi yang di dalamya membahas tentang nilai-nilai pendidikan

Tauhid, antara lain:

1. Skripsi yang di tulis oleh Syarifatun Nurul M, tahun 2016, IAIN

Salatiga, yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Tauhid dalam Kitab

„Aqidatul Awam Karya Sayid Ahmad Al-Marzuki”. Penelitian tersebut

mendapatkan kesimpulan bahwa kitab Aqidatul „Awam mengandung

nilai pendidikan tauhid yaitu pendidikan keimanan di mana keimanan

sendiri terdiri dari keimanan kepada Allah SWT, kepada Malaikat,

kepada kitab-kitab, kepada Rasul, kepada hari Akhir serta keimanan

kepada qadha dan qadar. Adapun signifikansi pendidikan tauhid

dalam kehidupan sehari-hari dari sifat-sifat Allah SWT merupakan

Page 24: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

10

pintu menuju kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat, dan sebagai

acuan dalam menciptakan akhlak yang baik.

2. Skripsi yang di tulis oleh Izun Ni‟mah, tahun 2015, Universitas Islam

Nahdlatul Ulama‟ (UNISU) Jepara, yang berjudul Studi Analisis

Pendidikan Tauhid dalam Buku “Siti Aisyah Keteguhan Tauhid Istri

Fir‟aun” Karya Yanuardi Syukur. Penelitian tersebut mendapatkan

kesimpulan bahwa pendidikan Tauhid sangat penting sekali dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan apapun senantiasa menjaga

keteguhan tauhid perlu ditanamkan mulai sekarang, karena dengan

adanya pengaruh globalisasi dan modernitas bisa memicu pudarnya

pendidikan tauhid kualitas keimanan seseorang.

3. Skripsi yang di tulis oleh Nafissatus Saadah tahun 2018, IAIN

Salatiga, yang berjudul “Nilai – nilai Pendidikan Tauhid dalam Kitab

Kifayatul „Awam Karya Syaikh Ibrahim Al-Bajuri”. Penelitian

tersebuat mendapatkan kesimpulan bahwa Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai pendidikan tauhid dalam kitab Kifayatul

„Awam sangat dibutuhkan dalam memahami Islam karena ilmu tauhid

merupakan ilmu yang sangat penting didalam Islam. Adapun implikasi

nilai-nilai pendidikan tauhid ilahiyat, nabawiyyat dan sam‟iyat dalam

lingkungan masyarakat merupakan pintu menuju kesuksesan

kehidupan di dunia dan akhirat, dan sebagai acuan dalam menciptakan

akhlak yang baik dan pondasi untuk mencapai pengabdian yang

mutlak. Di samping itu juga, untuk menciptakan masyarakat beriman

Page 25: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

11

yang saling bekerja sama dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota

masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan permusuhan,

semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah SWT.

Pada dasarnya ketiga karya skripsi di atas dengan skripsi penulis

yaitu sama-sama mengkaji konsep pendidikan tauhid dan

menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research), letak

perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu

yaitu pada sumber kajian atau objek penelitiannya yaitu pada kitab

Jawahirul Kalamiayah karya Syaikh Thahir bin Muhamad Shalih al-

Jazairy.

F. Kerangka Teori

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan kemungkinan

terjadinya salah penafsiran terhadap apa yang terkandung dalam skripsi

ini, maka penulis memperjelas dan membatasi uraian kajian tersebut

sesuai yang dikehendaki oleh penulis, sebagai berikut:

1. Pengertian Pendidikan Tauhid

Istilah “pendidikan” dalam konteks Islam lebih banyak dikenal

dengan menggunakan term “at-tarbiyah, at-ta‟lim, at-ta‟dib, dan ar-

riyadloh”. Setiap term tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda,

karena perbedaan teks dan konteks kalimatnya, walaupun hal-hal

tersebut mempunyai kesamaan makna (Muhaimin dan Mujib,

1993:97).

Page 26: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

12

Bila kita melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka

kita harus melihat kepada kata “tarbiyah” dengan kata kerja “rabba”.

Kata “pengajaran” dalam bahasa Arabnya adalah “ta‟lim” dengan kata

kerjanya “ „allama”(Zakiah Dradjat, 2011:25).

Musthofa Al-Gholafani (1949: 185), berpendapat bahwa tarbiyah

adalah penanaman etika yang mulia pada jiwa anak yang sedang

tumbuh dengan cara memberi petunjuk dan nasehat, sehingga ia

memiliki potensi-potensi dan kompetensi-kompetensi jiwa yang

mantap, yang dapat membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan

kreasi, dan berguna bagi tanah airnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, sebagaimana yang dikutip oleh

Suwarno (1985:2), pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup

tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun

segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Sedangkan pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan (KBBI, 2017: 263).

Menurut Heri Muchtar (2005: 125) pendidikan adalah merupakan

proses pengenalan yang ditanamkan secara bertahap dan

berkesinambungan dalam diri manusia mengenai objek-objek yang

Page 27: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

13

benar sehingga hal itu akan membimbing manusia ke arah yang lebih

baik. Ada tiga unsur yang harus terdapat dalam proses pendidikan,

yaitu: pendidik, peserta didik dan ilmu atau pesan yang disampaikan.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan ialah usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta

didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan

latihan demi peranannya dimasa yang akan datang.

Menurut Syaikh Muhammad At-Tamimim (1997:13), tauhid

adalah agama para Rasul yang karenanya mereka diutus kepada

segenap hamba-Nya.

Begitu juga diungkapkan olah Muhamad Saleh Al Uttaimin

(1985:15), bahwa Akidah atau tauhid ialah percaya kepada Allah,

percaya kepada Malaikat, kitab-kitab suci yang diturunkan Allah, para

Rasul utusan Allah dan percaya kepada hari kemudian (akhirat) serta

iman akan kadar baik dan buruk.

Menurut Syeh M, Abduh, ilmu tauhid (ilmu kalam) ialah ilmu yang

membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat-sifat yang mesti ada pada-

Nya, sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya; membicarakan tentang

Rasul, untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang boleh

dipertautkan kepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin

terdapat pada mereka (Hanafi, 2003: 2).

Jadi pendidikan tauhid merupakan proses belajar mengajar yang

mempelajari tentang ketuhanan yaitu tentang dzat Allah, sifat-sifat

Page 28: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

14

yang ada pada Allah, sifat-sifat yang mustahil bagi Allah, tentang para

Rasul utusan Allah, kitab-kitab yang Allah turunkan, malaikat-

malaikat Allah, hari kiamat dan qada dan qadar.

2. Materi Pendidikan Tauhid

Islam adalah agama wahdaniyah, yang meliputi beberapa agama

samawi. Islam mendokumentasikan ajarannya dalam Al-Qur‟an, dan

tauhid merupakan dasar dari beberapa agama samawi (Muhammad,

1969: 18).

Ajaran tauhid bukanlah monopoli ajaran Nabi Muhammad akan

tetapi ajaran tauhid ini merupakan prinsip dasar dari semua ajaran

agama samawi. Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah untuk menyeru

kepada pengesaan Allah dan meninggalkan dalam penyembahan selain

Allah. Walaupun semua Nabi dan Rasul membawa ajaran tauhid,

namun ada perbedaan dalam pemaparan tentang prinsip-prinsip tauhid.

Hal ini dikarenakan tingkat kedewasaan berfikir masing-masing umat

berbeda sehingga Allah menyesuaikan tuntunan yang dianugrahkan

kepada para Nabi-Nya sesuai dengan tingkat kedewasaan berfikir umat

tersebut (Quraish Shihab, 1996: 19). Ilmu-ilmu tauhid dapat diperoleh

dari beberapa sumber, antara lain:

a. Adanya Wujud Allah SWT

Untuk membuktikan mengenai wujud Allah, yaitu dengan

upaya mengingatkan akal pikiran manusia, mengarahkan

pandangannya kepada fenomen alam semesta, melakukan

Page 29: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

15

perbandingan dengan dimensi yang hak, memperhatikan tatanan

dan peraturan alam serta berlangsungnya hukum sebab akibat

sehingga manusia dapat sampai kepada suatu konklusi yang

meyakinkan bahwa alam semesta ini mempunyai pencipta dan

pencipta ini pasti wajibul wujud lagi Maha Mengetahui, Maha

Bijaksana dan Maha Kuasa ( M. Hamdani, 2001: 15).

Bila kita perhatikan alam ini maka timbul kesan adanya

persesuaian dengan kehidupan manusia dan makhluk lain.

Persesuaian ini bukanlah suatu kebetulan melainkan menunjukkan

adanya penciptaan yang rapi dan teratur yang berdasarkan ilmu dan

kebijaksanaan; sebagaimana siang dan malam, matahari dan bulan,

empat musim, hewan dan tumbuhan serta hujan. Semua ini sesuai

dengan kehidupan manusia. Hal ini menampakkan kebijaksanaan

Tuhan.

Dengan memperhatikan penciptaan manusia, hewan dan

lainnya, menunjukkan bahwa makhluk-makhluk tersebut tidak

mungkin lahir dalam wujud dengan sendirinya. Gejala hidup pada

beberapa makhluk juga berbeda-beda. Misalnya tumbuh tumbuhan

hidup dan berkembang. Hewan juga hidup dan mempunyai insting,

dapat bergerak, berekembang biak, dan makan. Manusiapun

demikian, akan tetapi manusia mempunyai kelebiahn yaitu dapat

berfikir. Hal ini menunjukkan adanya penciptaan yang

Page 30: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

16

menghendaki supaya sebagian makhluk-Nya lebih tinggi dari pada

yang lainnya.

Selain itu, seseorang bisa mengetahui keberadaan sesuatu

tanpa harus melihatnya secara materi. Dalam kehidupan sehari-hari

ini, seseorang bisa mengakui adanya angin dengan cara

merasakannya dan melihat bekas-bekasnya. Seseorang mengakui

adanya nyawa tanpa melihatnya sehingga hal ini cukup

menguatkan asumsi bahwa untuk membuktikan adanya Tuhan

tidak harus dengan pembuktian material.

b. Keesaan Allah SWT

Pendidikan tauhid berikutnya yaitu tentang keesaan Allah.

Ajaran mengenai keesaan Allah ini, sudah diterangkan oleh para

Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad. Hal ini terlihat dari

beberapa keterangan yang terdapat dalam Al-Qur‟an, misalnya

seruan Nabi Saleh (QS. Hud: 61), ajaran Nabi Syu‟aib (QS. Hud:

84), ajaran Nabi Musa (QS. Thaha: 13-14), ajaran Nabi Isa (QS.

Al-Maidah: 72), dan Nabi lainnya mengajak kepada keesaan Allah

SWT.

Kesaan Allah adalah Allah itu Zat yang pertama kali ada,

Maha Awal, Maha Esa, dan Maha Suci yang meliputi siafat, asma

dan af‟al-Nya. Sementara menurut Quraish Shihab (1996: 33),

yang menganalisa kata ahad (Esa), ia mengolongkan keesaan Allah

Page 31: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

17

menjadi empat, yaitu: keesaan Zat, keesaan sifat, keesaan

perbuatan, dan keesaan dalam beribadah kepada-Nya.

Yang dimaksud dengan Esa pada Zat ialah Zat Allah itu

tidak tersusun dari beberapa bagian dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Esa pada sifat berarti Allah tidak sama dengan sifat-sifat yang

dimiliki oleh makhluk-Nya. Esa pada af‟al berarti tidak

seorangpun yang memiliki perbuatan sebagaimana perbuatan

Allah. Ia Maha Esa dan tidak ada sesembahan yang patut di

sembah kecuali Allah SWT (M. Yusro, 1996: 41).

Dengan demikian dapat dipaham bahwa mulai Rasul

pertama sampai generasi terakhir Nabi Muhamad hingga pewaris

Nabi (ulama‟) telah mengajarkan tauhid yang seragam. Yang di

namakan Esa dalam ajaran Islam adalah tidak atau bukan terdiri

dari oknum ganda baik pada nama, sifat dan af‟al-Nya, tidak ada

Tuhan selain Allah.

c. Hikmah Mengenal Allah SWT

Seorang yang mengenal sesuatu yang telah memberikan

manfaat pada dirinya maka akan mempunyai kesan atau hikmah

terhadap sesuatu itu. Demikian juga apabila seseoang mengenal

Tuhan melalui akal dan hatinya maka ia akan merasakan buah

kenikmatan dan keindahan yang tercermin dalam dirinya.

Mengenal (ma‟rifat) kepada Allah dlam ma‟rifat yang

paling agung. Ma‟rifat ini menurut Syaid Sabiq ( 1996: 41) adalah

Page 32: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

18

asas yang dijadikan standar dalam kehidupan rohani dan untuk

mengenal Allah dengan cara: berfikir dan menganalisis makhluk

Allah, dan mengenal terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah

SWT.

Sifat berkenalan dengan Tuhan menurut penjelasan Sutan

Mansur (1981: 14) yaitu seseorang merasa berhadapan dengan

Tuhan. Keadaan itu terasa benar-benar dalam diri bukan lagi

berupa kira-kira atau meraba-raba. Seseorang merasakan dalam

dirinya dan alam semesta dibawah pengawasan Tuhan dan Tuhan

itu memanggilnya suapaya berdo‟a, mengabdikan diri serta

mendekatkan diri kepada-Nya. Sseorang datang kepada-Nya

dengan mengenal siapa Dia, Zat yang Maha Kuasa.

Pengalam ketauhidan yang tercermin pada diri manusia

disebabkan seseorang telah mengetahui dan menginsafi kebenaran

kedudukan Allah, ia menyadari akan keagunagan dan kebenaran-

Nya sehingga dari sini segala apa yang dilakukan akan

mengarahkan tujuan pandangannya ke arah yang baik dan benar.

Buah mengela (ma‟rifat) akan adanya Allah ini,

diantaranya akan tersimpul dalam bentuk sikap sebagai berikut:

1) Adanya perasaan merdeka dalam jiwa dari kekuasaan orang

lain.

2) Adanya jiwa yang berani dan ingin terus maju membela

kebenaran.

Page 33: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

19

3) Adanya sikap yakin, bahwa hanya Allahlah yang Maha Kuasa

memberi rizki.

4) Dapat menimbulkan kekuatan moral pada manusia (kekuatan

maknawiah) yang dapat menghubungkan manusia dengan

sumber kebaikan dan kesempurnaan (Allah).

5) Adanya ketetapan hati dan ketenangan jiwa.

6) Allah memberikan kehidupan sejahtera kepada orang mukmin

di dunia (Sayyid Sabiq, 1996: 133-1339).

Dengan demikian seoarang yang yakin akan keesaan Allah,

mempunyai sikap hidup optimis yang jauh lebih kuat

dibandingkan dengan orang kafir yang menyekutukan Allah

sebagi satu-satunya Rabb, pencipta alam semesta beserta isinya

ini. Keimanan akan hal ini apabila sudah menjadi kenyataan yang

hebat maka akan dapat berubah dan beralih, yang meruapkan

suatu tenaga dan kekuatan tanpa dicari akan datang dengans

sendirinya dalam kehidupan sehingga keimanan dapat mengubah

manusia yang asalnya lemah menjadi kuat, baik dalam sikap,

kemauan, maupun keputusan menjadi penuh harapan dan harapan

ini akan dibuktikan dengan perbuatan nyata.

Page 34: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

20

3. Konsep Ajaran dan Dasar Tauhid

a. Konsep Ajaran Tauhid

Terkait dengan konsep ajaran tauhid ini, dapat kita lihat

ayat-ayat Allah yang sedikit banyak menyinggung tentang tauhid

ini. Diantaranya adalah:

ٱ هى قل ٱ ١ أحد لل مد ٱ لل ۥله يكن ولم ٣ يىلد ولم يلد لم ٢ لص

٤ أحد كفىا“Katakanlah, Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah tempat meminta

segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan. Dan

tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” (Q.S Al-Ikhlas: 1-

4).

“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia;

(demikian pula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang

menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha

Perkasa, Maha Bijaksana.” (Q.S. Ali Imron: 18).

“Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-Tuhan selain

Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maha Suci Allah

yang mempunyai „arasy dari apa yang mereka sifatkan.” (Q.S. Al-

Anbiya‟ 22).

Page 35: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

21

Dari sini dapat kita lihat bahwa beriman kepada Allah SWT

terwujud dalam 3 perkara: beriman kepada wujud Allah, beriman

kepada Asma‟ dan Sifat Allah.

b. Dasar Pendidikan Tauhid

Dasar merupakan fundamental dari suatu bangunan atau

bagian yang menjadi sumber kekuatan. Ibarat pohon, dasarnya

adalah akar. Maksud dari dasar pendidikan disini ialah pandangan

yang mendasari seluruh aspek aktivitas pendidikan, karena

pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam

kehidupan. Dasar pendidikan ialah nilai-nilai tertinggi yang

dijadikan pandangan oleh suatu masyarakat itu berlaku sehingga

dapat diketahui betapa penting keberadaan dasar pendidikan

sebagai tempat pijakan.

Dengan demikian setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang

disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan

tempat berpijak yang baik dan mapan. Pendidikan tauhid sebagai

suatu usaha membentuk insan kamil harus mempunyai landasan

kemana semua kegiatan pendidikan dikaitkan dan diorientasikan.

Dasr pendidikan tauhid adalah sama dengan pendidikan Islam,

karena pendidikan tauhid merupakan salah satu aspek dari

pendidikan Islam, sehingga dasar dari pendidikan ini tidak lain

adalah pandangan hidup yang islami umat yang pada hakikatnya

Page 36: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

22

merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat transcendental dan

universal yaitu Al-Qur‟an dan Hadis.

Adapun uraian dasar pendidikan tauhid adalah sebagai

berikut:

1) Al-Qur‟an

Di dalam Al-Qur‟an terdapat banyak ajaran yang

berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan tauhid.

“Hai anakku, janaganlah kamu menyekutukan

Allah. Sesungguhnya mempersektutkan Allah itu adalah

kezaliman yang besar. “(Q.S. Luqman:13)

Pengajaran yang disampaikan Luqman kepada anaknya

merupakan dasar pendidikan tauhid yang melarang berbuat

syirik, karena pada hakikatnya pendidikan tauhid adalah

pendidikan yang berhubungan dengan kepercayaan akan

adanya Allah dengan keesaan-Nya, sehingga timbul ketetapan

dalam hati untuk tidak mempercayai selain Allah. Kepercayaan

itu dianut karena kebutuhan (fitrah) dan harus merupakan

kebenaran yang ditetapkan dalam hati sanubarinya. Dengan

demikian, memberikan pendidikan tauhid kepada anak didik

(orang yang belum tahu) sebagai dasar hidupnya dan dasar

pendidikan sebelum memberikan pengetahuan lain agar

terhindar dari azab Allah.

Page 37: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

23

Pada dasarnya semua Rasul yang diutus oleh Allah

adalah untuk menegakkan kalimat tauhid. Sebagaimana firman

Allah:

“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,

melainkan Kami wahyukan kepadanya “Bahwasannya tidak

ada Tuhan melainkan Aku maka semabahlah oleh mu sekalian

akan Aku.” (Q.S. Al-Anbiya‟: 25).

Ayat ini menjelaskan bahwa semua Rasul itu diutus

oleh Allah untuk menegakkan kalimat tauhid. Tugas mereka

yang paling pokok dan utama adalah menyeru manusia untuk

bertauhid kepada Allah, dengan menyatakan bahwa tidak ada

Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Seruan para Rasul

itu tentu dengan melalui proses pendidikan, yaitu dengan

memberi pengajaran tentang ketauhidan.

Pemberian pengajran tauhid pada diri manusia, pada

hakikatnya adalah menumbuhkan dan mengembangkan

pengetahuan manusia dalam memahami tauhid tersebut. Sebab

setiap manusia sudah dibekali fitrah tauhid oleh Allah.

2) Hadis

Hadis merupakan dasar kedua setelah Al-Qur‟an. Hadis

berisi petunjuk untuk kemaslahatan hidup manusia dan untuk

Page 38: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

24

membina umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang

bertaqwa. Inilah tujuan pendidikan yang dicanangkan dalam

Islam.

Dalam sejarah pendidikan Islam, Nabi Muhammad

telah memberikan pendidikan secara menyeluruh di rumah-

rumah dan di masjid-masjid. Salah satu rumah sahabat yang

dijadiakn tempat berlangsungnya pendidikan yang pertama

adalah rumahnya Arkam di Mekkah, sedangkan masjid yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah masjid Nabawi

di Madinah.

Adanya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh

Nabi Muhammad dan dilanjutkan oleh pengikutnya,

merupakan realisasi sunnah Nabi Muhammad sendiri.

4. Macam-macam Tauhid

a. Tauhid Rububiyah

Yaitu mengesakan Allah SWT dalam segala perbuatan-Nya,

dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap

makhluk, Allah berfirman :

..............

“Allah menciptakan segala sesuatu…..” (QS. Az-Zumar: 62).

Bahwasannya Dia adalah pemebri rizki bagi setiap manusia,

binatang dan makhluk lainnya, Allah SWT berfirman:

Page 39: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

25

ٱ في بة دا من وما۞ ٱ على إل ض ر ل ٦ .…………قهارس لل

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi

melaikan Allah-lah yang memberi rizkinya,…..” (QS. Hud: 6).

Jadi, jenis tauhid ini diakui semua orang. Tidak ada umat

mana pun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah

difitrahkan untuk mengakuin-Nya. Perhatikan alam semesta ini,

baik yang di atas maupun yang di bawah dengan segala bagian-

baginnya, kita pasti mendapati semua itu menunjukkan kepada

pembuat, pencipta dan pemiliknya. Maka mengingkari di dalam

akal dan hati terhadap pencipta semua itu, sama halnya

mengingkari ilmu itu sendiri dan mencampakan, keduannya tidak

berbeda (Shalih bin Fauzan, 2013: 19-22).

b. Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah yaitu tauhid ibadah, karena ilah maknanya

adalah ma‟bud (yang disembah). Maka tidak ada yang diseru

dalam doa kecuali Allah SWT, tidak ada yang dimintai pertolongan

kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung

kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernadzar

kecuali untuk-Nya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah

kecuali untuk-Nya dan karena-Nya semata (Shalih bin Fauzan,

2013: 45).

Jadi, tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid

uluhiyah. Karena itu sering Allah SWT membantah orang yang

Page 40: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

26

mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang yang

mereka akui dan yakini.

c. Tauhid Asma‟ Wa Sifat

Tauhid asma‟ wa sifat yaitu beriman kepada nama-nama

Allah SWT dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan

dalam Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul-Nya menurut apa yang pantas

bagi Allah SWT, tanpa ta‟wil dan ta‟thil, tanpa takyif dan tamtsil,

berdasarkan Firman Allah SWT:

........

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dia-

lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syura:

11). (Shalih bin Fauzan, 2013: 99).

G. Metode Penelitian dan Pendekatan

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kepustakaan (library research). Karena yang dijadikan objek kajian

adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil dari pemikiran.

Tujuan yang ingin dicapai jenis penelitian skripsi ini adalah

penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengambarkan gejala agama, sosial, politik dan budaya. Metode

deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau

Page 41: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

27

lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moh. Nazi

r, 1988: 63).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah

Kualitatif Literer yaitu pendekatan yang tidak bisa diukur atau dinilai

dengan angka secara langsung. Dalam hal ini hendaknya diuraikan

pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalmiyah karya syaikh

Thahir bin Muhamad Shalih al-Jazairy dan relevansinya dalam

kehidupan umat Islam.

2. Sumber Data

Sumber data yang penulis kumpulkan yaitu bersumber pada

literatur. Adapun yang menjadi sumber primer adalah kitab Jawahirul

Kalamiyah dan terjemahannya karya Achamd Sunarto.

Kemudian yang menjadi data sekunder adalah terjemahan kitab

„Aqidatul Awam terjemahan Achmat Sunarto, buku Ilmu dan aplikasi

pendidikan, terjemahan kitab Tijan al-Darary karangan Achmat

Sunarto, terjemahan Kifayah al-Awam karya Achamad Sunarto, buku

sejarah Ilmu Tauhid, buku Aqidah Islam, Ensiklopedi Islam dan

Ensiklopedi Pendidikan, serta buku-buku lain yang berkaiatan dengan

objek penelitian penulis.

Page 42: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

28

3. Tehnik Analisis Data

Macam – macam metode yang digunakan dalam menganalisis

masalah adalah sebagai berikut:

a. Metode Deduktif

Meode deduktif adalah sesuatu yang dipanadang benar dalam

peristiwa dalam suatu kelas atau jenis, berlaku pada hal yang benar

pada semua peristiwa yang termasuk dalam kelas dan jenis. Hal ini

adalah suatu proses berfikir dari pengetahuan yang bersifat umum

dan berangkat dari pegetahuan tersebut, ditarik suatu pengetahuan

yang khusus (Hadi, 1990: 26). Metode ini diguankan penulis untuk

menganalisis pada bab III tentang pemikiran pendidikan tauhid

Syaikh Tahir bin Shalih al-Jazairy dalam kitabnya yaitu Jawahirul

Kalamiyah, kemudian di bab IV untuk menganalisis relevansi

pendidikan tauhid dalam kehidupan umat Islam.

b. Metode Content Analysis

Metode Conten Analysis (analisis isi) menurut Weber

sebagaimana diktip oleh Soejono (2005: 13), dalam bukunya yang

berjudul: Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,

adalah: “metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat

prosedur untuk mearik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku

atau dokumen”. Dengan menggunakan conten analysis ini penulis

akan menganalisis terhadap makna atau isi yang terkandung dalam

Page 43: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

29

kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Shalih al-

Jazairy dan kaitanya dengan pendidikan tauhid.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun tekhnik

pengumpulan data dalam penelitian skripsi ini adalah:

a. Library research (penelitian kepustakaan) yaitu peneliti

menggunakan teknik yang di peroleh dari perpustakaan dan

dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-buku yang berkaitan

dengan objek penelitian.

b. Literatur merupakan penelitian yang berupa catatan-catatan

peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang, Sugiyono (2005: 329).

Sedangkan objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab

Jawahirul Kalamiyah karya syekah Thahir bin Shalih al-Jazairy.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi, secara menyeluruh terdapat lima bab

untuk membahas Pendidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah

karya Syaikh Thahir bin Shalih al-Jazairy. Untuk mempermudah

penelitian, maka susunan sistematik sebagai berikut:

Pada BAB I berisi Pendahuluan, bab ini akan menguraikan tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan

Page 44: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

30

penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

Pada BAB II berisi tentang Biografi Syaikh Thahir bin Saleh al-

Jazairy, murid-murid Syaikh Thahir bin Saleh ak-Jazairy, karya-karya

Syekh Thahir bin Saleh al-Jazairy dan sistematika penulisan kitab

Jawahirul Kalamiyah.

Pada BAB III bersisi tentang deskripsi pemikiran Syaikh Thahir bin

Saleh al-Jazairy dan isi pokok kitab Jawahirul Kalamiayah.

Pada BAB IV berisi tentang analisis pendidikan tauhid Dalam Kitab

Jawahirul Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy yang

membahas tentang pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah

serta relevansi pendidikan tauhid dalam kehidupan umat Islam.

Pada BAB V berisi Penutup, Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini

memuat kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi ini, saran-saran dan

kalimat penutup yang sekiranya dianggap penting serta daftar pustaka.

BAB II

BIOGRAFI NASKAH

A. Biografi Pengarang Kitab Jawahirul Kalmiyah

1. Biografi Syekh Thahir bin Saleh al-Jazairy

Syekh Thahir bin Saleh bin Ahmad bin Mauhub As-Sam'uni

Al-Waghlisi Al-Jaza'iri Ad-Dimasyqi Al-Hasani adalah seorang

ulama' berkebangsaan Syiri'a yang termasuk salah satu pembesar

Page 45: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

31

ulama' bidang bahasa dan sastra pada zamannya. Ayahnya, seorang

faqih bermazhab Maliki dan seorang mufti di Syam. Pada tahun 1263

H. Ayahnya pindah dari Aljazair ke Damaskus.

Syekh Thahir lahir di Syam pada tahun 1268 H. Bertepatan

dengan tahun 1852 M. Beliau belajar di Madrasah al-Jaqmikiyah dan

tamat bersama ustad Abdurrahman al-Bustany. Kemudian ia

melanjutkan pendidikannya belajar kepada Syekh Abdul Ghani al-

Ghonimy al-Maidany (1222-1298 H). Beliau sangat suka mempelajari

berbagai disiplin ilmu, antara lain Fisika, Matematika di samping

keseriusannya dalam mempelajari ilmu yang berbahasa Arab dan

ilmu-ilmu keislaman.

Ketika usianya sampai 30 tahun, beliau telah menguasai bahasa

Arab, Persia, Turki dan Prancis. Beliau giat mancari dan mempelajari

manuskrip-manuskrip kuno, untuk itu ia membantu berdirinya

perpustakaan Dar al-Kutub al-Dzahiriyah di Damaskus dan

perpustakaan al-Khalidiyah di Yerussalem.

Pada tahun 1325 H beliau pindah ke Mesir, kemudian ia kembali

lagi ke Damaskus pada tahun 1338 H. lalu ia diangkat sebagai anggota

al-Majma‟ al-Ilmiy al-Araby serta ditunjuk sebagai kepala

perpustakaan Dar al-Kutub al-Dzahiry. Beliau wafat pada bulan

Rabi‟ul Awwal tahun 1338 H bertepatan dengan 1920 M. (

http://ponpesnusantara.blogspot.co.id/2014/06/biografi-syekh-thohir-

Page 46: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

32

bin-sholeh-al.html di akses pada juma‟at 23 maret 2018 pkl 21:29

WIB)

2. Murid-Muridnya Syekh Thair bin Saleh al-Jazairy yang terkenal

a. Syekh Jamaluddin al-Qosimy

b. Syekh Abdul Razzak al-Baithari

c. Syekh Salim al-Bukhary

d. Syekh Muhammad Kurdi Ali

e. Syekh Muhibudin al-Khathibi

f. Syekh Muhammad Said al-Bany

3. Karya-karya Syekh Thahir bin Saleh al- Jazairy

Syekh Thahir bin Saleh al-Jazairy telah menulis beberapa judul buku,

diantaranya :

a. Al-Jawahir al-Kalamiyah fi idhah al-„aqidah al-Islamiyah

b. Tanbih al-Adzkiya‟ fi qishash al-Anbiya‟

c. Al-Tibyan li ba‟dhi mabahits al-muta‟allaqot bi al-Qur‟an

d. Taujih al-nazhari ila „ilm al-atsar

e. Al-Tafsir al-Kabir (terdiri dari 4 jilid dan tersimpan di

perpustakaan al-Zhahiriyah)

( http://ponpesnusantara.blogspot.co.id/2014/06/biografi-syekh-thohir-

bin-sholeh-al.html di akses pada juma‟at 23 maret 2018 pkl 21:29

WIB)

Page 47: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

33

B. Sistematika Penulisan Kitab Jawahirul Kalamiya

Sistematika penulisan kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syekh

Thahir bin Saleh al-Jazairy secara umum sama dengan kitab-kitab tauhid

lainnya seperti sistematika penulisan dalam kitab Aqidatul Awam karya

Sayid Ahmad Al- Marzuki, kitab Kifayatul Awam karya Asy Syeikh

Muhammad Al-Fudloli, kitab Tijan Ad-Durori karya Syekh Ibrohim al-

Banjuriy.

Halaman pertama dalam kitab Jawahirul Kalamiyah karya Syekh

Thahir bin Saleh al-Jazairy adalah judul buku, kemudian halaman

berikutnya yaitu pengantar pengarang kitab yang berisi tentang kelebihan

kitab tauhid Jawahirul Kalamiyah, halaman berikutnya yaitu muqadimah,

kemudian halam berikutnya terdapat isi tentnag kitab Jawahirul

Kalamiyah dan di halaman terakhir terdapat daftar isi. Adapun sistematika

penulisan kitab Jawahiul Kalamiyah terdapat 6 bab, dan di akhiri dengan

penutup yang berisi tentang hal-hal yang penting yang berkaitan dengan

ilmu tauhid.

Lebih singkatnya sistematika penulisan kitab Jawahirul Kalamiyah

adalah sebagai berikut:

1. Pengantar Pengarang

2. Muqadimah

3. Pembahasan terdiri atas 6 bab yaitu:

a. Pembahsan pertama tentang Iman Kepada Allah SWT.

Page 48: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

34

Pada pembahasan pertama ini di jelaskan tentang

iman kepada Allah secara global dan rinci, dan cara

meyakini sifat-sifat Allah yaitu diantaranya : wujud, qidam,

baqo‟, muhalafah lil hawaditsi, qiwamuhu binafsihi,

wahdaniyyah, qudrah, iradah, ilmu, hayan, sama‟, bashar,

kalam.

b. Pembahsan kedua tentang Iman kepada Malaikat.

Pada pembahasan kedua di jelaskan tentang

pengertian malaikat dan tugas-tugas malaikat.

c. Pembahasan ketiga tentang Iman Kepada Kitab-kitab Allah

SWT.

Pada pembahsan ketiga dijelaskan tentang bagaiman

cara meyakini kitab-kitab Allah SWT, bagaimana cara kia

meyakini kitab-kitab Allah selain Al-Qur‟an yaitu kitab

Taurat, kitab Zabur, dan kitab Injil. Serta alasan kitab Al-

Qur‟an menjadi mu‟jizat terbesar.

d. Pembahsan keempat tentang Iman Kepada Para Rasul.

Pada pembahasan keempat dijelaskan tentang

bagaiman keyakinan kita terhadap rasul Allah, apa

perbedaan rasul dan Nabi, pengertian mu‟jizat, perbedaan

antar mu‟jizat dan sihir, perbedaan antara mu‟jizat dengan

keramat, sifat-sifat yang harus dimiliki dan tidak dimiliki

para nabi, serta alsan Nabi Muhamad sebagai nabi terakhir.

Page 49: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

35

e. Pembahasan kelima tentang Iman Kepada Hari Akhir.

Pada pembahsan kelima dijelaskan tentang

pengertian hari akhir, hal-hal yang akan terjadi di hari

akhir, syafa‟at Nabi Muhamad saw dan surga neraka.

f. Pembahasan keenam tentang Iman Kepada Qadla dan

Qadar.

Pada pembahasan keenam ini dijelaskan tentang

pengertian meyakini qadla dan qadar.

4. Penutup.

Dalam halaman penutup ini di jelaskan hal-hal yang

penting dalam tauhid seperti halnya tentang firman Allah, cara

kita mengenal Allah, tentanag dzat Allah, pengertian isra‟

mi‟raj, tentang surga neraka dan tentang Mujtahid.

5. Daftar Isi

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH THAHIR BIN SALEH AL-JAZAIRY

Kitab Jawahirul Kalamiyah karya syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy ini

merupakan kitab tauhid tingkat dasar yang sangat penting dipelajari dan kitab ini

memang benar-benar dapat dijadikan rujukan sebagai modal dasar untuk

mengetahui Ilmu Tauhid. Metode yanag di gunakan pun juga mempermudah

pembaca dalam memahami isi kitab tersebut karena menggunakan tanya jawab

sehingga mudah dipahami kaum pelajar. Kitab ini secara struktural terdiri dari

Page 50: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

36

enam pembahasan (bab), ditambah satu pengantar dan satu penutup.

Penjelasan/ringkasannya adalah sebagai berikut:

1. Muqadimah

Pada pembahasan ini membahas tentang pengertian Aqidah Islamiyyah,

Islam, dan rukun iman. Aqidah Islamiyyah merupakan semua perkara yang

harus diyakini oleh orang-orang Islam. Sedangkan Islam adalah pengakuan

baik secara lisan/formal dan hati/informal tentang ajaran yang dibawa oleh

Nabi Muhammad SAW, dan tentunya meyakini kebenaran yang dibawakan

oleh beliau. Dan sendi-sendi/rukun dari akidah Islam yakni rukun iman yang

enam.

2. Bab I Tentang Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah SWT secara global yaitu kita harus meyakini bahwa

Allah SWT memiliki sifat yang sempurna dan Maha suci darisegala sifat

kekurangan. Sedangkan iman kepada Allah secara rinci dijelaskan bahwa kita

harus meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT mempunyai sifat : Wujud

(ada), Terdahulu, Kekal, Berbeda dengan makhluk, Berdiri sendiri, Esa,

Hidup, Mengetahui, Kuasa, Berkehendak, Mendengar, Melihat, dan

Berfirman. Dia Maha Hidup, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha

Berekehendak, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Berfirman.

Sedangkan sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang tidak

mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat tersebut diantaranya: Allah

tidak ada, Allah rusak atau fana, Allah sama dengan makhluk-Nya, Allah

Page 51: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

37

SWT membutuhkan yang lain, Allah memiliki sekutu, Allah lemah, Allah

dipaksa, yakni ada sesuatu yang terjadi tanpa melalui kehendak –Nya, Allah

bodoh dan lain sebagainya. Allah tidak mungkin memiliki sifat-sifat tersebut

karena hal itu adalah merupakan sifat kekurangan, padahal Allah SWT hanya

memiliki sifat kesempurnaan saja.

3. Bab II Tentang Iman Kepada Malaikat

Malaikat adalah suatu bentuk makhluk halus yang diciptakan dari

cahaya. Mereka tidak makan dan tidak minum. Mereka adalah hamba Allah

yang mulia. Mereka tidak pernah membantah segala yang diperintahkan

kepadanya, bahkan mereka selalu siap melaksanakan apa yang diperintahkan.

Sebagia malaikat ada yang bertugas manjadi penghubung antara Allah

SWT dengan para Nabi dan Rasulnya seperti malaikat Jibril as. Ada juga

malaikat yang bertugas manjaga hamba-hamba Allah SWT. Sebagian lagi ada

yang bertugas mencatat semua amal hamba Allah, yang baik maupun yang

buruk. Ada pula yang bertugas menjaga surga dan berbagai macam

kenikmatannya. Ada lagi yang bertugas menjaga neraka dan berbagai macam

siksa. Sebagian lagi ada yang ditugaskan untuk menyangga „arsy, dan ada

lagi yang bertugas menyampaikan kepada hamba allah tentang segala macam

hal yang berguna bagi mereka.

4. Bab III Tentang Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT.

Page 52: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

38

Kita harus yakin bahwa Allah SWT memiliki beberapa kitab yang

diturunkan kepada para Nabi. Di dalam kitab-kitab itu dijelaskan perintah,

larangan, janji dan ancaman Allah SWT.

Kitab-kitab Allah tersebut adalah merupakan hakikat dan firman Allah

yang disampaikan tanpa diketahui bagaimana cara Allah berfirman, dan ia

merupakan kitab yang diturunkan sebagai wahyu. Diantara kitab-kitab

tersebut adalah : Taurot, Injil, Zabur dan Al-Qur‟an.

Kita harus yakin bahwa kitab Taurat adalah merupakan salah satu kitab

Allah SWT yang telah diturunkan kepada Nabi musa as. Kitab taurat ini

menjelaskan berbagai macam hukum syari‟at, aqidah-aqidah yang benar lagi

diridlai, membawa berita gembira akan datangnya seorang Nabi dari kalangan

kaum bani israil, yaitu Nabi Muhammad saw dan juga memberi petunjuk

akan datangnya syari‟at baru yang membawa ke surga.

Kitrab Zabur adalah merupakan salah satu kitab Allah yang diturunkan

kepada Nabi Dawud as. Kitab ini memuat beberapa do‟a, dzikir, nasehat, dan

kata-kata mutiara. Kitab ini tidak menjelaskan tentang hukum-hukum syari‟at

karena Nabi Dawud as ini diperintahkan mengikuti Nabi Musa as.

Kitab Injil adalah merupakan salah satu kitab Allah SWT yang

diturunkan kepada Nabi Isa as. Kitab injil ini mengungkapkan tentang

beberapa kebenaran dan mengajak semua manusia untuk mengesakan sang

pencipta. Kitab ini juga mengamandemen sebagai cabang hukum yang ada

pada kitab Taurat yang disesuaikan dengan keadaan. Juga memberikan kabar

gembira akan lahirnya seorang Nabi terakhir Muhammad saw.

Page 53: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

39

Kitab Al-Qur‟an adalah merupakan kitab Allah SWT yang paling

mulia, yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi-Nya yang paling mulia yang

diturunkan Allah Al-Qur‟an adalah merupakan kitab terakhir yang

menggantikan kandungan kitab-kitab sebelumnya. Hukum-hukum yang

termaktub di dalamnya akan kekal sampai hari kiamat, tidak mungkin

mengalami perubahan dan penggantian. Kitab Al-Qur‟an ini merupakan bukti

terbesar atas kenabian junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar karena Al-Qur‟an merupakan

ayat yang dapat diterima akal dan kekal sepanjang masa yang setiap saat

dapat disaksikan oleh mata fikiran. Sementara mukjizat yang lain, dia telah

lenyap seiring dengan berlalunya waktu sehingga yang ada tinggallah

ceritanya saja.

Keindahan Al-Qur‟an terletak pada susunan bahasanya yang begitu

indah, jelas penuturannya dan tinggi nilai sastranya sehingga keluar dari

jangkuan kemampuan manusia. Adapun keistimewaan-keistimewaan Al-

Qur‟an diantaranya sebagai berikut:

a. Al-Qur‟an menceritakan hal-hal yang ghaib yang memang terbukti

sebagaimana diberitakan oleh kitab ini.

b. Al-Qur‟an tidak dapat membosankan meskipun didengar berualang kali.

c. Al-Qur‟an memuat berbagai macam ilmu yang tidak didapat oleh bangsa

Arab maupun bangsa-bangsa lain.

Page 54: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

40

d. Al-Qur‟an menjelaskan tentang kejadian-kejadian di masa lalu dan hal

ikhwal ummat terdahulu.

Sementara orang yang dituruni Al-Qur‟an (Nabi Muhammad saw)

sendiri adalah orang yang tidak mengenal tuli menulis dan membaca (ummi),

karena yang demikian ini tidak diperlukan oleh orang yang menerima wahyu,

disamping kemukjizatan Al-Qur‟an dapat diterima dengan nyata.

5. Bab IV Tentang Iman Kepada Para Rasul

Iman kepda Rasul yaitu bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki

beberapa Rasul yang Ia utus sebagai rahmat dan anugerah dari-Nya untuk

memberi kabar gembira berupa pahala bagi orang yang berbuat kebajikan,

dan memberikan peringatan berupa siksa kepada orang yang melakukan

kejahatan, memberikan penjelasan kepada semua manusia tentang segala

kebutuha untuk kepentingan agama dan dunia serta sesutau yang dapat

menghantarkan mereka kepada suatu tingkatan yang tinggi.

Nabi adalah manusia yang di beri wahyu oleh Allah berupa syari‟at

agama meskipun ia tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada

umatnya. Bila ia diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya maka

ia disebut juga Rasul. Jadi setiap rasul adalah nabi, dan tidak semua Nabi itu

Rasul.

Jumlah para Nabi tidak dapat diketahui secara pasti. Adapun nama

para Nabi yang dijelaskan pada al-quran ada dua puluh lima, yaitu : Adam,

Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Luth, Ismail, Ishaq, Ibrahim, Ya‟qub, Yusuf, Ayyub,

Page 55: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

41

Syu‟aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa‟, Yunus,

Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad. Mereka semuanya adalah para Rasul juga.

Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang muncul dari diri

seseorang yang mengaku menjadi Nabi yang sesuai dengan pengakuannya

yang mampu memnjadi orang-orang yang mengingkarinya tidak berdaya

untuk menandinginya.

Sihir adalah sesuatu yang luar biasa menurut pandangan mata dan itu

bias ditandingi, karena sihir bias terjadi lantaran ada upaya. Siapa saja yang

mempelajari dan menguasainya maka ia akan mampu melakukannya.

Sementara mukjizat adalah merupakan sesuatu yang benar-benar luar

biasa yang tidak bisa ditandingi. Tukang sihir manapun tidak akan mungkin

mampu melakukan sebagaimana yang dilakukan para Nabi.

Keramat adalah sesuatu yang luar biasa yang timbul dari diri seorang

wali yang tidak disertai dengan pengakuan sebagai Nabi. Sedangkan mukjizat

adalah sesuatu yang luar biasa yang dibarengi dengan pengakuan sebagai

Nabi.

Wali adalah seorang yang sangat mengenal Allah dan sifat-sifatnya

sesuai kemampuannya, dia selalu mentaati segala perintah Allah dan selalu

menjahui perbuatan maksiat dan perbuatan yang jelek serta berpaling dari

segala kelezatan dan syahwat.

Ada empat sifat yang harus dimiliki para Nabi as yaitu :

a. Shidiq (benar)

b. Amanah (dapat dipercaya)

Page 56: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

42

c. Tabligh (menyampaikan segala perintah)

d. Fathonah (cerdik)

Ada empat sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para Nabi as yaitu :

a. Kadzib (dusta)

b. „ishyan (durhaka)

c. Kitman (tidak menyampaikan perintah)

d. Ghaflah (pelupa)

Nabi kita Muhammad SAW dapat melebihi nabi-nabi yang lain

karena beliau memiliki tiga sifat, yaitu :

a. Beliau adalah Nabi yang paling utama.

b. Beliau diutus untuk sekalian umat manusia.

c. Beliau adalah Nabi terakhir sehingga tidak mungkin ada Nabi lain

sesudah beliau.

Nabi kita Muhammad saw dijadikan Nabi terakhir karena pada

dasarnya diutusnya semua Nabi adalah untuk menyeru semua makhluk

agar menyembah Allah, menunjukkan mereka kejalan yang lurus dalam

urusan kehidupan didunia maupun akhirat, memberikan pengertian kepada

mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dijangkau oleh pemikiran,

menetapkan dalil-dalil yang pasti dan menghilangkan keserupaan-

keserupaan yang tidak benar. Syariat yang dibawa oleh beliau Nabi

Muhamad saw telah memuat semua itu, bahkan menjelaskan semuanya

Page 57: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

43

dengan penjelasan yang amat sempurna sehingga sangat cocok untuk

semua umat pada segala zaman, tempat dan keadaan.

Sebenarnya mukjizat Nabi Muhammad saw itu banyak sekali.

Diantaranya adalah kitab Al-Qur‟an Al-Karim dimana Al-Qur‟an ini

adalah merupakan ayat Allah yang paling agung, terbesar, termegah dan

paling cemerlang. Tentang kehebatan Al-Qur‟an ini, telah disebutkan

terdahulu.

Mukjizat Nabi Muhammad saw adalah memancarkan mata air dari

sela-sela jari tangan beliau saat beliau bersama para sahabatnya sedang

dalam perjalanan. Ada lagi mukjizat beliau yaitu memperbanyak makanan

yang hanya sedikit hingga mencukupi orang banyak.

6. Bab V Tentang Iman Kepada Hari Akhir

Hari akhir adalah hari yang maha hebat, sehingga karnanya anak

kecilpun akan menjadi berubah. Pada hari itu semua orang dibangkitkan dari

dalam kuburnya dan dikumpulkan disuatu tempat untuk dihisab amal

perbuatannya, kemudian urusan mereka berakhir dengan mendapatkan nikmat

atau adzab.Adapun yang dimaksud dengan iman kepada hari akhir adalah

menyakini bahwa hari akhir (kiamat) pasti terjadi dan akan tampak jelas

semuanya yang termuat dalam Al-Qur‟an dan hadits.

Hal-hal yang bakal terjadi pada hari akhir dan segala yang berkaitan

dengannya, pertama kali kita harus yakin akan adanya pertanyaan di dalam

kubur, kemudian ada yang mendapatkan nikmat atau adzab. Kita yakin bahwa

Page 58: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

44

semua makhluk akan dihidupkan kembali seperti semula. Mereka akan

dihisab dan ditimbang seluruh amal perbuatannya, kemudia menerima buku

catatan amalnya. Ada yang menerima dengan tangan kanan dan ada yang

menerima dengan tangan kiri. Kita harus yakin pula akan adanya jembatan

(shirat), lalu orang-orang mukmin masuk surga tempat menerima

kenikmatan, dan orang-orang kafir masuk neraka tempat menerima siksa

yang amat pedih.

Status orang mukmin yang taat setelah dihisab amalnya, mereka akan

masuk surga. Mereka kekal disana dengan berbagai kenikmatan yang sangat

memuaskan.

Status orang kafir atau orang munafik setelah mereka dihisab

amalnya, mereka akan masuk neraka. Mereka kekal disana dengan berbagai

macam siksaan dan adzab yang tidak henti-hentinya.

Status orang mukmin yang durhaka setelah dihisab amalnya, jika Allah

SWT. Berkenan mengampuni dosanya, sejak awal mereka akan masuk surga

untuk selama-lamanya. Namun jika Allah SWT. Tidak berkenan

mengampuninya, sejenak mereka akan disiksa dineraka sesuai dengan kadar

dosanya, kemudian mereka dikeluarkan lalu dimasukkan ke surga untuk

selama-lamanya.

Surga adalah tempat kenikmatan yang abadi, sebuah tempat yang

didalamnya terdapat segala sesuatu yang diinginkan oleh setiap orang dan

enak dipandang mata, suatu tempat dimana disana terdapat sesuatu yang tidak

Page 59: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

45

pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan tidak pernah terbayang

oleh hati manusia.

Neraka jahannam adalah tempat adzab yang abadi, suatu tempat yang

didalamnya terdapat berbagai macam kepedihan yang tidak pernah

terbayangkan oleh hati setiap manusia.

7. Bab VI Tentang Iman Kepada Qadla dan Qadar

Menyakini adanya qadla dan qadar yaitu kita harus yakin seyakin-

yakinnya bahwa segala perbuatan manusia baik itu yang direncanakan seperti

berdiri, duduk, makan dan minum, atau yang tidak direncanakan misalnya

terjatuh, semua itu adalah karena kehendak dan takdir Allah SWT yang

terjadi pada zaman azali (dahulu kala) dan Allah maha mengetahui sebelum

waktu terjadinya.

Kesimpulan dari pembahasan diatas, setiap orang mukallaf (dewasa)

wajib menyakini dan memastikan bahwa seluruh perbuatan, ucapan dan

gerakannya, yang baik maupun yang jelek adalah terjadi karena adanya

kehendak, takdir dan pengentahuan Allah SWT. Namun perbuatan yang baik

itu atas rida Allah dan yang jelek itu bukan karena ridanya. Setiap orang

memiliki karsa untuk melakukan sesuai dengan kehendaknya. Ia akan

mendapatkan pahala manakala yang dilakukan itu baik, dan akan

mendapatkan siksa manakala yang dilakukan itu buruk, dan sama sekali tidak

memiliki alasan untuk melakukan yang buruk itu. Sesungguhnya Allah SWT

tidak akan berbuat aniaya kepada hambanya.

Page 60: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

46

8. Penutup Tentang Beberapa Hal yang Penting

Firman Allah SWT tidak dapat dipikir secara rasional karena akal kita

sangat terbatas sehingga tidak mampu untuk menganalisa dzat sang pencipta

yang maha suci lagi maha tinggi. Semua yang kita bayangkan dalam hati,

Allah tidak seperti itu.

Cara untuk mengenal Allah dapat kita capai dengan mengenal sifat-

sifatnya, yaitu : wujud, qidam, baqa‟, mukhalafah lil hawadist, qiyamuhu

binafsihi, wahdaniyah, hayat, ilmu,qudroh, iradah, sama‟,bashar dan kalam.

Yang paling utama setelah Nabi as adalah umat Nabi Muhammad saw

diantara umat Muhammad yang paling utama adalah para sahabat. Mereka

itulah orang-orang yang langsung bertemu dan beriman kepada Nabi

Muhammad saw. Adapun sahabat nabi saw yang paling mulia adalah

keempat khalifah, yakni Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra.

Yang dimaksud dengan “isra‟” dan “mi‟raj”, isra‟ adalah perjalanan

malam nabi Muhammad saw dari masjid Al-haram. Makkah sampai ke

masjid Al-Aqsha Palestina. Masalah isra‟ ini telah dijelaskna dalam Al-

Qur‟an Al-Karim. Mikraj adalah naiknya Nabi Muhammad saw pada malam

itu juga dari masjid Al-Aqsa ke langit. Disana beliau bertemu dengan para

malaikat dan para Nabi sebagai penghormatan buat mereka dan guna

menghormati beliau Nabi SAW masalah mikraj ini telah dijelaskan dalam

beberapa hadis shahih.

Page 61: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

47

Masalah isra‟ mikraj ini adalah merupakan hal yang boleh saja terjadi

sebagai mana yang telah diberitahukan oleh seorang Nabi yang amat jujur.

Oleh karenanya masalah ini harus diartikan apa adanya, sebab tidak aneh bagi

Tuhan yang mampu menerbangkan burung-burung diangkasa dan menjadikan

binatang-binatang bisa bergerak cepat dalam setiap detiknya yang tidak bisa

ditembuh oleh manusia dalam waktu seratus tahun. Dia bisa mengangkat

seorang kekasihnya yang telah dipilih melebihi semua manusia kelangit

dalam waktu sekejab saja. Dialah yang maha berkuasa dan maha mengetahui

segalanya.

Shadakah adalah merupakan hal yang sangat dianjurkan, sedang doa dan

permohonan secara seksama kepada Allah SWT sangat diperintahkan. Kedua-

duanya menurut Allah SWT bisa bermanfaat baik kepada yang masih hidup

atau yang sudah mati.

Mujtahid adalah orang yang dapat menguasai dan memahami mayoritas

kaidah-kaidah agama berikut dalil-dalilnya dan mereka selalu melatihnya

sehingga mereka memiliki kemampuan untuk memahami segala sesuatu

yang dikehendaki oleh pembawa syari‟at (rasulullah). Sebenarnya mujtahid

itu banyak sekali. Adapun yang disepakati untuk diikuti dan dipegang teguh

pendapatnya ada empat madzhab, yaitu :

a. Imam Abu Hanifah an Nu‟man bin Tsabit.

b. Imam Malik bin Anas.

c. Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi‟i.

d. Imam Ahmad bin Hanbal ra.

Page 62: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

48

Pada dasarnya para mujtahid tidak ada yang berbeda pendapat dalam

pokok-pokok masalah agama dan induk cabang-cabangnya, karena telah ada

dalil-dalil pasti. Mereka hanya berbeda pendapat dalam sebagian cabang-

cabangnya saja lantaran tidak adanya dalil yang pasti. Oleh karenanya

masing-masing mujtahid telah mencurahkan segala kemampuannya untuk

menetapkan sebuah hukum yang bersumber dari Al-Qur‟an dan hadist sesuai

yang ia ketahui.

Tanda-tanda hari kiamat yaitu tanda-tanda yang menunjukkan semakin

dekatnya hari kiamat antara lain adalah munculnya dajjal, munculnya ya‟juj

ma‟juj, dan lain sebagainya.

Orang yang berbahagia adalah orang mukmin yang shaleh yang

senantiasa melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak sesama makhluk, yang

lahir batin mengikuti syariat agama dan berpaling dari tipu muslihat dunia.

Mereka inilah yang memiliki kebahagiaan, yang mendapatkan kebaikan dan

kelebihan.

Page 63: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

49

BAB IV

ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID

DALAM KITAB JAWAHIRUL KALAMIYAH

A. Analisis Penidikan Tauhid dalam Kitab Jawahirul Kalamiyah karya

Syaikh Thahir bin Saleh Al-Jazairy

Pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah disampaikan

dengan metode tanya jawab sehingga mempermudah pembaca dalam

memahai isi kajian tauhid dalam kitab tersebut. Selain memberikan

penjelasan tentang ilmu tauhid dasar, hampir setiap penjelasan di berikan

contoh atau perumpamaan suatu peristiwa agar pembaca dapat lebih

paham. Dalam kitab ini juga di terangkan bahwa setiap jawaban dari

pertanyaan tentang ilmu tauhid dikuatkan dengan dalil-dalil Al-Qur‟an,

Hadis dan pendapat para ulama‟ terkenal.

Page 64: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

50

Pendidikan tauhid yang terdapat dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah karya Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy mencakup materi

tentang keimanan. Karena iman merupakan dasar dari seluruh akidah

Islam, maka modal utama menjadi seorang muslim yang taat haruslah

beriman.

Iman artinya apa yang harus di imani orang Islam, karena iman

itu mengandung arti “membenarkan “, yaitu membenarkan dengan

seteguh hati dan menyatakan adanya Allah, para malaikat-Nya, para

utusan-utusan-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik dan buruk dari Allah

SWT (Al-Marzuki, 2012: 11).

Akidah berasal dari kata „aqd yang berarti pengikatan. كذا اعتقدت

artinya “saya beri‟tiqad begini”. Maksudnya saya mengikuti hati

terhadap hal tersebut. Akidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang

(Shalih bin Fauzan, 2013: 3). Akidah merupakan perbuatan hati, yaitu

kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Sedangkan

menurut syara‟ akidah yaitu iman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-

kitabNya, para rasulNya dan kepad hari akhir serta kepada qadar yang

baik maupun yang buruk (Shalih bin Fauzan, 2013: 3). Hal ini disebut

juga sebagai rukun iman.

Islam yaitu tunduk serta mengikuti secara batin dan lahir pada

apa saja yang dibawa Rasulullah SAW dan mengetahui serta

mempercayainya secara yakin (Husein, 1999: 12). Setiap orang mukmin

ia pasti muslim dan sebaliknya, karena orang yang mempercayainya

Page 65: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

51

dengan kepercayaan yang teguh maka ia akan tunduk dan mengikuti apa

yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Kutipan yang menjelaskan

pendidikan tauhid tentang pengertian akidah Islamiyah dalam kitab

Jawahirul Kalamiyah adalah sebagai berikut:

العقيدة االسالمية ىى االمورالتى يعتقدىااىل االسالم اي يجزمون بصحتها (2)طاىر:ص

Jadi dapat di simpulkan bahwa Akidah Islamiyah adalah hal-hal

yang harus diyakini oleh para penganutnya yakni mereka yang telah

meyakini kebenarannya. Sedangkan Islam adalah pengakuan dengan

lisan dan membenarkan dengan hati bahwa segala yang dibawa oleh Nabi

kita Muhammad saw itu hak dan benar. Iman kepada Allah SWT ada 3

klasifikasi yaitu sebagai berikut:

1. Iman Taqlid

Iman taqlid yaitu mempercayai ke Esaan Allah SWT, karena

mengikuti perkataan para Ulama tanpa mengetahui dalilnya. Iman

seperti ini tidak dapat selamat dari goncangan hati apabila ada orang

yang mempengaruhi meragukan hatinya.

2. Iman Hakiki

Iman hakiki yaitu mengikuti hatinya terhadap sifat ke Esaan

Allah SWT. Sekiranya terdapat perselisihan ahli ilmu untuk

Page 66: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

52

melepaskan ikatanyang kuat dalam hatinya, maka ia tidak akan

terpengaruh.

3. Iman Istidlal

Iman istidlal yaitu menciptakan dalil atas segala ciptaan Allah

SWT sebagai bukti adanya zat pencipta. Setiap bekas menunjukkan

orang yang memberi bekas. Seperti halnya bangunan menunjukkan

adanya orang yang membangun. Benda hasil produksi menunjukkan

adanya pabrik yang memproduksi. Kotoran onta menunjukkan

adanya onta. Ringkasnya bahwa adanya bekas tanpa pemberi bekas

adalah mustahil (Al-Marzuki, 2012: 13).

Sedangkan rukun atau dasar akidah Islam di bagi menjadi 6 rukun

yang akan di jelaskan sebagai berikut:

1. Iman Kepada Allah SWT

Iman kepada Allah SWT adalah percaya secara duniawi dan

ukhrawi, bahwa Allah adalah zat yang memiliki sifat-sifat (Ahmad

al-Marzuki, 2012: 8). Iman kepada Allah SWT yaitu hendaknya

seorang hamba Allah itu mengitikadkan dengan keteguhan hatinya

akan sifat-sifat Allah SWT, baik yang wajib, mustahil serta yang jaiz

(Husein Afandiy, 1999: 19). Dengan demikian, iman kepada Allah

merupakan dasar utama dan pertama dalam kerangka keimanan.

Page 67: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

53

Kutipan yang menjelaskan tentang iman kepada Allah SWT dalam

kitab Jawahirul Kalamiyah, adalah sebagai berikut:

بااهلل سبحانو وتعالى اجماالىوان نعتقدان اهلل سبحانو وتعالى متصف االيمان بجميع صفات الكمال, ومنزه عن جميع صفات النقصان. االيمان باهلل سبحانو وتعالى تفصيال ىوان نعتقدان اهلل سبحانو وتعالى موصوف بالوجود,

واحياة, والقدم , والبقاء, والمخالفة للحوادث, والقيام بنفسو, والوحدانية,والعلم, والقدرة, واالرادة, والسمع, والبصر, والكالم, وانو حي عليم, قادر,

(4-3مريد, سميع, بصير, متكلم. )طاىر: ص

Iman kepada Allah SWT secara global yaitu kita meyakini

bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki sifat yang sempurna dan

Maha Suci dari segala sifat kekurangan. Sedangkan iman kepada

Allah secara rinci yaitu kita harus meyakini bahwa sesungguhnya

Allah SWT mempunyai sifat: wujud (ada), terdahulu, kekal, berbeda

dengan makhluknya, berdiri sendiri, esa, hidup, mengetahui, kuasa,

berkehendak, mendengarkan, melihat, dan berfirman. Dia Maha

hidup, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Berfirman.

Jadi dapat di katakana bahwa iman kepada Allah SWT adalah

mengetahui dan mempercayai dengan kepercayaan yang mantap,

terhadap sifat-sifat wajib bagi Allah SWT, sifat-sifat mustahil dan

sifat jaiz-Nya. Setiap hamba itu wajib meyakini secara global,

dengan keyakinan yang mantap, bahwa Allah SWT itu pasti

memiliki sifat-sifat sempurna yang sesuai dengan sifat kutuhanan

Page 68: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

54

dan mustahil bagi-Nya segala sifat negative. Dan kekuasaan hanya

milik Allah ketika Dia inggin membuat segala sesuatu yang mungkin

atau meniadakannya.

Adapun penjelasan tentang 20 sifat wajib Allah SWT adalah

sebagai berikut:

a. Wujud (ada)

Artinya adalah suatu keadaan yang harus dimiliki oleh suatu

dzat selama dzat tersebut masih ada, dan keadaan semacam ini

tidak bisa dibatasi suatu alasan (Muhammad Al-Fudloli, 2012:

28-29). Bukti bahwa Allah itu ada yaitu seluruh alam yang kita

saksikan ini dengan segala isi dan kandungannya, adalah barang

yang baru. Setiap yang baru pasti ada yang menciptakan. Karena

itu, alam ini pun ada yang menciptakan (Husein Afandy, 1999:

20). Jadi semua benda yang ada di alam ini atau yang

terkandung di dalamnya termasuk ciptaan Allah SWT, inilah

yang dimaksud bahwa Allah SWT bersifat wujud.

Jadi, cara kita meyakini bahwa Allah itu ada yaitu

dengan kita harus meyakini bahwa Allah itu ada. Karena

keberadaan Allah hanya dengan Zatnya sendiri, tidak dengan

perantara apapun. Keberadaan Allah adalah merupakan suatu

hal yang wajib dan tidak mungkin Allah itu tidak ada.

b. Qidam (terdahulu)

Page 69: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

55

Qidam artinya sesungguhnya Allah SWT tiada permulaan

bagi-Nya. Kebalikannya adalah sifat Al-Hudus (baru). Dalil

bahwasanya Allah bersifat terdahulu adalah “ Seandainya Allah

adalah sesuatu yang baru, maka tentunya Allah membutuhkan

terhadap sesuatu yang menjadikannya (Ibrohim, 2014:6).

Jadi, cara kita meyakini bahwa Allah terdahulu yaitu kita

harus meyakini bahwa sesungguhnya Allah itu yang paling awal

adanya (qodim). Ia sudah ada sebelum adanya sesuatu dan terasa

mustahil Allah tidak ada sesaat pun sepanjang waktu.

Sesungguhnya keberadaan Allah SWT tidak ada yang

mendahuluinya.

c. Baqa‟ (kekal)

Cara kita meyakini bahwa Allah itu kekal yaitu kita harus

meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT itu kekal yang

kekekalannya tidak ada hentinya. Ia tidak akan lenyap sama

sekali dan sesaat pun ketiadaannya tidak akan ditemukan

sepanjang masa.

d. Mukhalafah lil hawadits (berbeda dengan makhluknya)

Mukhalafah lil hawadits adalah Allah itu tidak sama

dengan makhluk baik itu manusia, jin, malaikat atau yang lain.

Dalam hal ini Allah tidak mungkin memiliki sifat yang dimiliki

Page 70: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

56

oleh semua makhluk seperti berjalan, duduk atau mempunyai

susunan anggota badan (Muhammad Al-Fudloli, 2012:55).

Jadi, cara kita meyakini bahwa Allah SWT itu berbeda

dengan makhluk-Nya yaitu kita harus meyakini bahwa

sesungguhnya tidak ada suatu pun yang dapat menyamai Allah

SWT baik dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya.

e. Qiyamuhu Bi Nafsihi (berdiri sendiri)

Qiyamuhu Bi Nafsihi adalah Allah tidak butuh pada zat

lain sebagai sandaran-Nya dan juga tidak butuh kepada yang

menciptakan karena memang Dialah sang pencipta segala

sesuatu (Muhammad Al-Fudloli, 2012: 59-60).

Jadi, cara kita meyakini bahwa Allah SWT itu berdiri

sendiri yaitu kita harus meyakini bahwa Allah SWT tidak

membutuhkan sesuatu apapun, Ia tidak butuh tempat tinggal dan

sama sekalai tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya.

Sebaliknya, Dialah yang dibutuhkan dan segalanya sangat

membutuhkan kepada-Nya.

f. Wahdaniyyah (Esa)

Menurut Sayid Husain Afandi dalam kitab Khusnul

Khamidiyah terjemahan Fadlil Said, menjelaskan bahwa dalam

kitab Allah SWT pasti bersifat wahdaniyyah, yakni Allah itu

Esa dalam dzat, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya. Dan mustahil

bagi-Nya sifat kebalikannya, yaitu ta‟addud (tidak esa) dalam

Page 71: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

57

hal-hal tersebut misalnya Allah tersusun dalam dzat, sifat-sifat

atau sesuatu yang menyamai-Nya.

Cara meyakini bahwa Allah itu Esa yaitu dengan meyakini

bahwa sesungguhnya Allah itu tidak ada yang menyekutui-Nya,

tidak ada yang menyamai-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya,

tidak ada yang menyaingi-Nya, dan tidak ada yang menentang-

Nya.

g. Qudrat (berkuasa)

Cara meyakini bahwa Allah berkuasa adalah dengan

meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki sifat maha

kuasa dan Ia berkuasa atas segala sesuatu.

h. Iradah (berkehendak)

Cara meyakini bahwa Allah SWT bersifat Iradah yaitu

dengan cara meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT itu

mempunyai kehendak dan Dia maha berkehendak dimana tidak

akan terjadi sesuatu melainkan kehendak-Nya. Apapun yang

dikehendaki Allah pasti akan terjadi dan apapun yang tidak

dikehendaki-Nya maka tidak mungkin terjadi (Thahir, 2011:

27).

i. Ilmu (mengetahui)

Page 72: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

58

Cara meyakini bahwa Allah SWT bersifat ilmu yaitu

dengan cara meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT itu

memiliki sifat maha mengetahui dan Allah SWT maha

mengetahui segalanya, baik yang tampak ataupun yang tidak

tampak, maha mengetahui jumlah pasir, jumlah tetesan air

hujan, jumlah daun pohon serta maha mengetahui segala yang

rahasia atau samar. Pengetahun-Nya tidak dicari terlebih dahulu,

bahkan Dia mengetahui segala sesuatu sejak zaman azali, yakni

sebelum segala sesuatu diciptakan (Thahir, 2012: 25).

j. Hayat ( hidup)

Cara meyakini bahwa Allah meyakini bahwa Allah SWT

hidup yaitu dengan cara meyakini bahwa sesungguhnya Allah

SWT itu hidup dan hidup-Nya Allah tidak seperti hidup kita,

karena hidup kita ini dengan perantara, seperti adanya peredaran

darah dan bernafas, sedangkan hidup-Nya Allah SWT tidak

dengan perantara apapun. Hidup Allah ada sejak dahulu kala

dan kekal sehingga tidak mungkin sirna dan sama sekali tidak

akan mengalami perubahan.

k. Sama‟ (mendengar)

Cara meyakini bahwa Allah SWT bersifat sama‟ yaitu

dengan cara meyakini bahwa Allah SWT itu maha mendengar,

Allah maha mendengar atas segala sesuatu baik yang

tersembunyi atau yang tampak. Akan tetapi pendengaran Allah

Page 73: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

59

SWT tidak sama dengan pendengaran kita menggunakan

perantara telinga, sementara pendengaran Allah SWT tidak

menggunakan perantara apapun.

l. Bashar (melihat)

Cara meyakini bahwa Allah SWT bersifat bashar yaitu

dengan meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT maha

menegetahui segala sesuatu termasuk mengetahui semut hitam

dimalam gelap gulita, bahkan yang lebih kecil dari itu. Segala

yang ada dimuka bumi atau yang didasarnya, segala yang ada di

atas langit maupun yang terlepas dari pengawasan Allah.

Namaun penglihatan Allah SWT tidak sama dengan penglihatan

kita dengan peranatra mata, sedangkan penglihatan Allah SWT

tidak dengan perantara sesuatu.

m. Kalam (berfirman)

Cara meyakini bahwa Allah SWT bersifat kalam yaitu

dengan meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki sifat

kalam, hanya saja firman Allah itu tidak sama dengan perkataan

kita, karena perkataan kita merupakan sesuatu yang diciptakan

pada diri kita sendiri yang juga menggunakan alat seperti mulut,

lidah dan kedua bibir, sementara firman Allah tidak seperti itu.

n. Zat yang Maha Kuasa

Page 74: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

60

o. Zat yang Maha Berkehendak

p. Zat yang Maha Mengetahui

q. Zat yang Maha Hidup

r. Zat yang Maha Mendengar

s. Zat yang Maha Melihat

t. Zat yang Maha Berfirman

Sedangkan sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-

sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT (Husain Afandi, tt: 10).

Sifat-sifat tersebut adalah:

a. Adam (Allah tidak ada)

b. Huduts (Allah baru)

c. Fana‟ (Allah rusak/binasa)

d. Mumatsalatu lil hawadits (Allah sama dengan makhluk-Nya)

e. Qiyamuhu bighairihi (Allah SWT membutuhkan yang lain)

f. Ta‟addud (Allah memiliki sekutu)

g. „Ajzun (Allah lemah)

h. Karahiyyah (Allah dipaksa)

i. Jahlun (Allah bodoh)

j. Mautu (Allah mati)

k. Shamam (Allah tuli)

l. A‟ma (Allah buta)

m. Bukmu (Allah bisu)

Page 75: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

61

n. Zat yang Maha lemah

o. Zat yang Maha Terpaksa

p. Zat yang Maha Bodoh

q. Zat yang Maha Mati

r. Zat yang Maha Tuli

s. Zat yang Maha Buta

t. Zat yang Maha Bisu

Ketiga, sifat jaiz yaitu sifat yang boleh timbul dari Allah SWT.

Kutipan yang menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat jaiz dalam kitab

Jawahirul Kalamiyah, adalah:

(11فعل الممكنات وتركها )طاىر: ص المولى سبحانو وتعالى ىى

Allah SWT berhak menciptakan atau tidak menciptakan segala

yang mungkin, sebagaimana Allah SWT menciptakan seseorang menjadi

kaya atau miskin, sehat atau sakit dan lain sebagainya.

2. Iman Kepada Malaikat

Malaikat adalah hamba-hamba Allah yang mukmin kepada-Nya

serta dimuliakan. Mereka selalu melaksanakan perintah-Nya, takut

kepada-Nya dan mengerjakan apa yang diperintahkan (Husain Afandi, tt :

119). Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang bersifat

gaib, yang diciptakan dari nur (cahaya).

Page 76: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

62

Kutipan yang menunjukkan pengertian malaikat, dalam kitab

Jawahirul Kalamiyah, adalah:

المالئكة ىم اجسام لطيفة مخلوقة من نور. اليأكلون واليشربون وىم (15ىم ويفعلون مايؤمرون)طاىر: ص عبادمكرمون اليعصون اهلل ماامر

Jadi, malaikat adalah suatu bentuk makhluk halus yang diciptakan

dari cahaya. Mereka tidak makan dan tidak minum. Mereka adalah hamba

Allah yang mulia. Mereka tidak pernah membantah segala yang

diperintahkan kepadanya, bahkan mereka selalu siap melakanakan apa

yang diperintahkan. Berikut ini merupakan tugas- tugas para Malaikat

diantaranya:

ورسلو. كجبرائيل ئووظائف المالئكة رسل بين المولى سبحانو وتعالى وبين انبيايو السالم ومنهم حفظة على العباد، ومنهم من يكتب اعمال العبادمن خير عل

وعذابها ومنهم حملة ومنهم موكلون بالنارومنهم موكلون بالجنة ونعيمها، اوشر، العرش. ومنهم قائمون بمصالح العباد ومنافعهم الى غيرذلك مماامروابو)طاىر: ص

16)

Sebagia malaikat ada yang bertugas manjadi penghubung antara

Allah SWT dengan para Nabi dan Rasulnya seperti malaikat Jibril as. Ada

juga malaikat yang bertugas manjaga hamba-hamba Allah SWT. Sebagian

lagi ada yang bertugas mencatat semua amal hamba Allah, yang baik

maupun yang buruk. Ada pula yang bertugas menjaga surga dan berbagai

Page 77: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

63

macam kenikmatannya. Ada lagi yang bertugas menjaga neraka dan

berbagai macam siksa. Sebagian lagi ada yang ditugaskan untuk

menyangga „arsy, dan ada lagi yang bertugas menyampaikan kepada

hamba Allah tentang segala macam hal yang berguna bagi mereka.

3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT

Dalam agama Islam dikenal empat kitab yang wajib kita percayai

serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-

Qur‟an juga dalam hadis. Percaya pada kitab-kitab Allah hukumya wajib

„ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di dunia. Hal ini sesuai dengan

dalil Q.S. An-Nisa‟: 136)

............

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan

Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya”.

Kitab merupakan kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan

kepada Nabi dan Rasul untuk disampaikan kepada kaumnya sebagai

petunjuk dan pedoman dalam menjalani kehidupan serta memperoleh

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kutipan yang menunjukkan

pengertian iman kepada kitab-kitab Allah dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah adalah:

Page 78: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

64

يده. وبين فيها امره ونهيو ووعده ووع هلل تعالى كتباانزلهاعلى انبيائو،ان اعتقدمن تلك ى حقيقة بدت منو بالكيفية قوال، وانزلهاوحيا،وىى كالم اهلل تعال

(17والقران )طاىر: ص الكتب التورة واالنجيل والزبور

Kita harus yakin bahwa Allah SWT memiliki beberapa kitab yang

diturunkan kepada para Nabi-Nya. Di dalam kitab-kitab itu dijelaskan

perintah, larangan, janji dan ancaman Allah SWT. Kitab-kitab Allah

tersebut adalah merupakan hakikat dan firman Allah yang disampaikan

tanpa diketahui bagaimana cara Allah berfirman, dan ia merupakan kitab

yang diturunkan sebagai wahyu. Diantara kitab-kitab tersebut adalah :

Taurot, Injil, Zabur dan Al-Qur‟an.

Kitab Al-Qur‟an adalah merupakan kitab Allah SWT yang paling

mulia, yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi-Nya yang paling mulia

yang diturunkan Allah Al-Qur‟an adalah merupakan kitab terakhir yang

menggantikan kandungan kitab-kitab sebelumnya. Hukum-hukum yang

termaktub di dalamnya akan kekal sampai hari kiamat, tidak mungkin

mengalami perubahan dan penggantian. Kitab Al-Qur‟an ini merupakan

bukti terbesar atas kenabian junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

انما كان القران اعظما المعجزات لكونو اية عقلية باقية مدى الدىر, تشاىدكل اء وقتها فلم يبق حين بعين الفكر. وسواه من المعجزات انقضت بانقض

ووجو اعجازه انو بلغ فى الفصاحة والبالغة الى حدخرج عن ،خبرلمنهااثرغيرا (21-22طوق البشر )طاىر: ص

Page 79: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

65

Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar karena Al-Qur‟an

merupakan ayat yang dapat diterima akal dan kekal sepanjang masa yang

setiap saat dapat disaksikan oleh mata fikiran. Sementara mukjizat yang

lain, dia telah lenyap seiring dengan berlalunya waktu sehingga yang ada

tinggallah ceritanya saja.

اره وقدانضم لهذاالوجو اوجو احدىااخب وىذاالوجو وحده كاف فى االعجاز, عن امورمغيبة ظهرت كمااخبر.

ثانيها: انو اليملو السمع مهما تكرر.

العرب والعجم. ها: جمعو لعلوم لم تكن موجودة عندثالث

خالية واحوال المم.لرابعها: انباؤه عن الوقائع ا

سالم(, كان اميااليكتب واليقرأ, لوالحال ان من انزل عليو )عليو الصالة و (22الستغنائو عن ذلك بالوحي, وليكون وجو االعجازبالقبول احرى )طاىر: ص

Keindahan Al-Qur‟an terletak pada susunan bahasanya yang begitu

indah, jelas penuturannya dan tinggi nilai sastranya sehingga keluar dari

jangkuan kemampuan manusia. Adapun keistimewaan-keistimewaan Al-

Qur‟an diantaranya sebagai berikut:

a. Al-Qur‟an menceritakan hal-hal yang ghaib yang memang terbukti

sebagaimana diberitakan oleh kitab ini.

b. Al-Qur‟an tidak dapat membosankan meskipun didengar berualang

kali.

Page 80: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

66

c. Al-Qur‟an memuat berbagai macam ilmu yang tidak didapat oleh

bangsa Arab maupun bangsa-bangsa lain.

d. Al-Qur‟an menjelaskan tentang kejadian-kejadian di masa lalu dan hal

ikhwal ummat terdahulu.

Sementara orang yang dituruni Al-Qur‟an (Nabi Muhammad saw)

sendiri adalah orang yang tidak mengenal tuli menulis dan membaca

(ummi), karena yang demikian ini tidak diperlukan oleh orang yang

menerima wahyu, disamping kemukjizatan Al-Qur‟an dapat diterima

dengan nyata.

4. Iman Kepada Para Rasul

Ajaran yang dibawa oleh Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam as hingga

Nabi Muhamad SAW merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu

tujuan yaitu mengesakan Allah SWT berupa syariat atau hukum tertentu

yang kemudian disampaikan atau diajarkan kepada umatnya. Kutipan yang

menunjukkan iman kepada Rasul dalam kitab Jawahirul Kalamiyah

adalah:

منو وفضال مبشرين هلل تعالى رسال ارسلهم رحمة ان رسل اهلل تعالى اعتقدااليمان بومندرين للمسيءبالعقاب. ومبينين للناس مايحتاجون اليو من للمحسن بالثواب،

يدىم بايات ظاىرة. مصالح الدين والدنيا ومفيدين لهم مايبلغون بو الدرجة العليا. وام )طاىر: ص اولهم ادم واخرىم نبينا محمد عليهم الصالة والسال ومعجزات باىرة،

23)

Page 81: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

67

Iman kepada Rasul yaitu bahwa sesungguhnya Allah SWT

memiliki beberapa Rasul yang Ia utus sebagai rahmat dan anugerah dari-

Nya untuk memberi kabar gembira berupa pahala bagi orang yang

berbuat kebajikan, dan memberikan peringatan berupa siksa kepada

orang yang melakukan kejahatan, memberikan penjelasan kepada semua

manusia tentang segla kebutuha untuk kepentingan agama dan dunia

serta sesutau yang dapat menghantarkan mereka kepada suatu tingkatan

yang tinggi.

Menurut Husain Afandi (tt: 44) dalam kitab Khusnul Khamidiyah

terjemahan Fadil Said menyatakan bahwa Rasul (utusan Allah) ialah

seorang laki-laki dan mereka, yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa

syari‟at dan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu itu kepada

makhluk, jika tidak diperintahkan menyaimpaikannya, maka disebut

Nabi.

يغو فان امربتبليغو سمي رسوالايضا, لالنبي انسان اوحي اليو بشرع وان لم يؤمربتب (23رسوال )طاىر: ص وليس كل نبي فكل رسول نبي

Nabi adalah manusia yang di beri wahyu oleh Allah berupa syari‟at

agama meskipun ia tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada

umatnya. Bila ia diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya

maka ia disebut juga Rasul. Jadi setiap rasul adalah nabi, dan tidak semua

Nabi itu Rasul. Adapun penjelasan mengenai jumlah para Nabi adalah

sebagai berikut:

Page 82: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

68

عدداالنبياء اليعلم عددىم على اليقين. والمذكوراسما ؤىم فى الكتاب س,نوح, ىود, صالح, ابراىيم, لوط, يالعزيزخمسة وعشرون, وىم: ادم, ادر

اسماعيل, اسحاق, يعقوب, يوسف, ايوب, شعيب, موسى, ىارون, ذوالكفل, عيسى, محمد عليهم الصالة ن, الياس, اليسع, يونس, زكريا, يحي, اداود, سليم

(24والسالم وىم رسل ايضا )طاىر: ص

Jumlah para Nabi tidak dapat diketahui secara pasti. Adapun nama

para Nabi yang dijelaskan pada al-quran ada 25, yaitu : Adam, Idris,

Nuh, Hud, Shaleh, Luth, Ismail, Ishaq, Ibrahim, Ya‟qub, Yusuf, Ayyub,

Syu‟aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa‟,

Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad. Mereka semuanya adalah para

Rasul juga.

يجب للالنبياءعليهم الصالة والسالم اربع صفات وىي, الصدق, والمانة, حقهم كون خبرىم مطابقا للواقع ونفس والتبليغ, والفطانة. ومعنى الصدق فى

االمرفاليصدرمنهم كذب اصال. ومعنى االمانة فى حقهم كون ظواىرىم وبواطنهم خلق. ومعنى لمحفوظة من الوقوع فيما اليرضى احق, الذى اصطفاىم على سائرا

وا من ذلك التبليغ كونهم بينواللناس كل ماامرىم اهلل ببيانو احسن بيان فلم يكتم-28هم اكمل اخلق فى النباىة والفهم )طاىر: ص عنى الفطانةكونشيئا. وم

29)

Page 83: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

69

Sesungguhnya Allah SWT telah memilih mereka melebihi semua

alam, dan Allah telah mengutus para Nabi itu kepada mereka agar

mereka dapat mengetahui segala perintah dan hukum-hukum-Nya. Pada

dasarnya para nabi telah memiliki sifat-sifat dengan segala sifat

keindahan lahir batin, perbuatan maupun ucapannya mereka terbatas dari

segala sifat yang menjadikan mereka tercela. Diantara sifat-sifat yang

harus dimiliki para Nabi yaitu sebagai berikut:

a. Sidiq artinya bahwa semua berita yang disampaikan itu benar dan

sesuai dengan kenyataannya sehingga mereka tidak mungkin

melakukan kebohongan.

b. Amanah artinya keadaan lahir batin mereka terpelihara dari segala hal

yang tidak diridhai Allah SWT yang telah memilih mereka melebihi

semua makhluk yang ada.

c. Tabligh maksudnya dengan sejelas-jelasnya mereka telah

menyampaikan kepada manusia segala perintah Allah yang harus

disampaikan sehingga sedikitpun tak mungkin mereka

menyembunyikan.

d. Fathanah maksudnya mereka adalah makhluk Allah SWT yang

paling sempurna kecerdasan dan pemahamannya tentang sesuatu.

Sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para Nabi as ada 4 yaitu:

a. Khidzib (dusta),

b. Ishyan (durhaka)

c. Khitman (tidak menyampaikan perintah)

Page 84: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

70

d. Ghaflah (pelupa)

5. Iman Kepada Hari Akhir

Hari akhir adalah hari dimana seluruh alam semesta akan hancur,

dan semua ketentuan itu telah dirumuskan oleh Allah SWT. Beriman

kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat

muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir.

Mengimani hari akhir adalah salah satu cara meningkatkan keimanan kita

kepada Allah SWT. Kutipan yang menunjukkan iman kepada hari akhir

dalam kitab Jawahirul Kalamiyah adalah:

الطفال. تقوم الناس فيو من قبورىم امااليوم االخرفهويوم عظيم االىوال, تشيب فيو اويحشرون الى صعيد واحد للحساب. ثم يؤول امرىم الى النعيم اوالعذاب واماااليمان بو فهو التصديق بانو البدان يئاتى وان يظهرفيو جميع ماورد فى القران

(39-38والحديث فى شأنو )طاىر: ص

Hari akhir adalah hari yang sangat dasyat, sehingga karenanya anak

kecilpun akan menjadi berubah. Pada hari itu semua orang dibangkitkan

dari dalam kuburnya dan dikumpulkan disuatu tempat untuk dihisab amal

perbuatannya, kemudian urusan mereka berakhir dengan mendapatkan

nikmat atau adzab. Adapun yang dimaksud dengan iman kepada hari

akhir adalah menyakini bahwa hari akhir (kiamat) pasti terjadi dan akan

tampak jelas semuanya yang termuat dalam Al-Qur‟an dan hadits.

Page 85: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

71

اعتقد فى اليوم االخروما يتعلق بو اعتقد اوال بسؤال القبر, ثم بنعيمو اوعذابو, راالجساد, وان الخلق كما بدئ يعاد, ثم بالحساب والميزان, ثم ثم بحش

باعطاء الكتاب اماباليمين وامابالشمال ثم بالصراط, ثم بدخول المؤمنين (29كافرين جهنم دارالعذاب االليم )طاىر: ص لالجنة دارالنعيم ودخول ا

Hal-hal yang bakal terjadi pada hari akhir dan segala yang

berkaitan dengannya, pertama kali kita harus yakin akan adanya

pertanyaan di dalam kubur, kemudian ada yang mendapatkan nikmat atau

adzab. Kita yakin bahwa semua makhluk akan dihidupkan kembali

seperti semula. Mereka akan dihisab dan ditimbang seluruh amal

perbuatannya, kemudia menerima buku catatan amalnya. Ada yang

menerima dengan tangan kanan dan ada yang menerima dengan tangan

kiri. Kita harus yakin pula akan adanya jembatan (shirat), lalu orang-

orang mukmin masuk surga tempat menerima kenikmatan, dan orang-

orang kafir masuk neraka tempat menerima siksa yang amat pedih.

6. Iman Kepada Qadla dan Qadar

Hidup memang penuh dengan warna. Dan hakikat warna-warni

kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan dalam

kitab Lauhul Mahfudz yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk

Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah

kuasa Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-

Hadiid : 22.

Page 86: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

72

Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak

pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul

Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian

itu adalah mudah bagi Allah.”

Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia dan celaka telah

ditetapkan sesuai kenentuan-ketentuan Ilahiyah yang tidak pernah

diketahui oleh manusia. Karena itu beriman pada qada dan qadar Allah

SWT merupakan kewjiban bagi setiap umat muslim. Kutipan yang

menunjukkan iman kepada qada dan qadar dalam kitab Jawahirul

Kalamiyah adalah:

مثل رة. سواءكانت اختيادجميع افعال العباىوان نعتقد ان درضاء والققاالعتقاد بالالقيام والقعود واالكل والشرب اواضطرارية مثل الوقوع. كائنة بارادة اهلل تعالى

(48زل وعلمو بها قبل وقتها )طاىر: وتقديره لها فى اال

Menyakini adanya qadla dan qadar yaitu kita harus yakin

seyakin-yakinnya bahwa segala perbuatan manusia baik itu yang

direncanakan seperti berdiri, duduk,makan dan minum, atau yang tidak

direncanakan misalnya terjatuh, semua itu adalah karena kehendak dan

takdir Allah SWT yang terjadi pada zaman azali (dahulu kala) dan

Allah maha mengetahui sebelum waktu terjadinya.

B. Relevansi Pendidikan Tauhid dalam Kehidupan Umat Islam.

Page 87: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

73

Pada dasarnya pendidikan tauhid mempunyai peranan yang sangat

penting bagi kehidupan umat Islam, karena pendidikan tauhid menjadi

pedoman pokok setiap muslim dalam menjalankan kehidupan beragama.

Manfaat menpelajari pendidikan tauhid secara mendalam akan membuat

masyarakat muslim lebin mengerti hakekat dirinya dan Tuhan yang

menciptakannya, sehingga mereka yang menghambakan diri kepada Allah

secara hak, tanpa keragunan sedikitpun.

Maka diperlukan pengajaran pendidikan tauhid yang benar sesuai

dengan sayariat Islam yang berdasarkan AL-Qur‟an dan hadis yang akan

membentuk jiwa masyarakat muslim menjadi berilmu pengetahuan yang

berdasarkan kepada argument-argumen dan bukti-bukti dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Berikut ini merupakan fungsi dan tujuan pendidikan tauhid dalam

konteks pengembangan umat, tauhid berfungsi mentransformasikan setiap

individu yang meyakininya, menjadi manusia yang lebih ideal dalam arti:

a. Memiliki sifa-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap

belenggu sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

b. Memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan berusaha secara

maksimal untuk menjalankan pesan dan perintah Allah sesuai dengan

kadar kemampuannya.

c. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah.

d. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap

kualitas kehidupannya, adat istiadatnya, tradisi dan paham hidupnya.

Page 88: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

74

e. Tujuan hidupnya menjadi jelas, ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan

matinya hanya untuk Allah semata. Ia tidak akan terjerat kedalam

nilai-nilai palsu atau hal-hal tanpa nilai sehingga tidak pernah

mengejar kekayaan, kekuasaan dan kesenangan hidup sebagai tujuan.

Sebaliknya, hal-hal tersebut hanyalah sebagai sarana mencapai

keridaan Allah.

f. Memiliki visi yang jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya

bersama manusia lain, suatau kehidupan yang harmonis antara

manusia dengan Tuhannya (Akademik Pokja, 2005: 78).

Adapun fungsi dan tujuan pendidikan tauhid dalam arti penting

sosial dalam kehidupan sehari-hari umat Islam:

1. Mengajarkan emansipasi dari nilai-nilai palsu yang bersumber pada

hawa nafsu, gila kekuasan, dan kesenangan-kesenangan sensul

belaka. Suatu kehidupan didedikasikan pada kenikmatan sensual,

kekuasaan, dan menimbun kekayaan dapat menimbun akal sehat dan

mendistorsi pikiran jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al-Qur‟an

menyindir orang-orang seperti ini.

2. Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Tauhid menjadi kerangka berfikir dalam menemukan hakikat

kebenaran tentang segala yang ada di alam semesta ini pada seginya

yang abstrak, potensial, maupun yang konkret. Namun kenyataannya

umat muslim sekarang berada dalam suatu keterbalikan dimana

Page 89: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

75

kemiskinan, kelaparan dan kebodohan belum juga teratasi, jarak

antara si kaya dengan si miskin semakin tajam, keadilaan dan

kejujuran semakin langka, serta kebenaran semakin mudah

direkayasa di tengah–tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Pada tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru demi

upaya pembebasan dan memudahkan manusia (umat muslim

khususnya) dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup

mereka.

3. Menjadikan Islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia.

Jika tauhid direlasikan dengan ilmu pengetahuan maka dapat

menjadikan Islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia dan

mampu menjembatani wilayah-wilayah peradaban lokal menjadi

peradaban mondial karena tauhid merupakan paradigma dari metode

ilmiah dalam seluruh wilayah ilmu pengetahuan umat Islam. Sebagai

bukti banyak ilmuan kelas dunia yang lahir dari dunia Islam. Sebagai

pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran-

ajarnnya dilaksanakan secara konsisten.

4. Mengajarkan umat Islam agar menjadikan Allah SWT sebagai pusat

kesadaran intelektual mereka.

Dengan menjadikan tauhid sebagai pedoman dalam hidup,

serta merealisasikan perintah yang ada, maka akan terwujud suatu

kebahagiaan serta kedamaian hidup yang tak terhingga. Karena telah

Page 90: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

76

di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang memiliki kekuatan

maupun kekuasaan selain Allah (Hunainin, 1983: 165).

5. Agar manusia memperoleh kepuasan batin, keselamatan dan

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, sebagaimana yang di cita-

citakan. Dengan tertanamnya tauhid dalam jiwa manusia maka

manusia akan mampu mengikuti petunjuk Allah yang tidak mungkin

salah sehingga untuk mencari kebahagiaan bisa tercapai.

6. Agar terhindar dari akidah-akidah yang menyesatkan (musyrik), yang

sebenarnya hanya hasil pemikiran atau kebudayaan semata.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan terhadap kitab Jawahirul

Kalamiyah dengan menganalisis pendidikan tauhid, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa Syaikh Thahir bin Saleh al-Jazairy dalam

menyampaikan pendidikan tauhid yaitu dengan cara dialog (tanya jawab).

Adapaun konten pendidikan tauhid yang terkandung dalam kitab tersebut

mencakup 6 rukun iman yaitu (1) Iman kepada Allah SWT yang

mengandung 20 sifat wajib Allah, sifat musthil dan sifat jaiz bagi Allah.

(2) Iman kepada Malaikat yang berjumlah 10 malaikat yang memiliki

tugas mulia dari Allah SWT. (3) Iman kepada kitab-kitab Allah yang

terdiri dari kitab Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur‟an. (4) Iman kepada para

Page 91: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

77

Rasul yang berjumlah 25 utusan Allah SWT. (5) Iman kepada hari akhir

yang mencakup tanda-tanda hari akhir dan peristiwa-peristiwa setelah hari

akhir. (6) Iman kepada Qada dan Qadar Allah yaitu tentang rahasia takdir

Allah yang sudah di tentukan sebelum manusia di ciptakan.

Paparan pendidikan tauhid dalam kitab Jawahirul Kalamiyah

sangat relevan ketika diajarkan untuk masyarakat muslim mulai dari usia

dini hingga usia lanjut karena dengan mengajarkan dasar ilmu tauhid yang

sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadis akan tercipta umat Islam yang taat

beragama yang paham akan hakikat dirinya dan sang pencipta alam dan

seluruh isinya ini dengan beribadah tanpa ada keraguan dalam

melakukannya.

B. Saran

Setelah melakukan kajian tentang pendidikan tauhid dalam kitab

Jawahirul Kalamiyah karya Syaikah Thahir bin Saleh al-Jazairy, ada

beberapa saran yang penulis sampaikan antara lain:

1. Bagi orang tua

Hendaknya orang tua menanamkan pendidikan tauhid sejak dini

karena mengingat pendidikan tauhid sangat penting yang dapat

menjadi pondasi akhlak anak-anak. Semakin kuat akidah seseorang

maka akan baik pula akhlak dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ketika

pondasi akidahnya tidak kuat maka tidak mustahil anak akan mudah

terpengaruh arus globalisasi yang kadang terkesan negatif karena

Page 92: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

78

kurang kuat keimanannya. Sudah sepantasnya pendidikan tauhid tidak

hanya menjadi tanggung jawab guru ngaji ataupun guru di sekolah saja

tetapi justru orang tuanyalah yang seharusnya menjadi madrasah

pertama bagi anak. Ketika dukungan dari keluarga, guru, sekolah, dan

lingkungan dapat bekerjasama menanamkan nilai-nilai pendidikan

tauhid ingsaallah akan tercipta umat Islam yang berkualitas.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Pengajaran dan penanaman pendidikan tauhid yang bersumber

dari Al-Qur‟an, hadis maupun empiris harus terus dilakukan, karena

banyaknya krisis akidah dan moral yang melanda negeri ini. Oleh

karena itu hendaknya para ulama, pendidik, dan instansi lembaga

pendidikan Islam selalu memberikan pembelajaran tauhid kepada anak

didiknya mulai sejak dini. Sehingga ketika mereka dewasa mereka

dapat mengaplikasikan sifat-sifat wajib dari Allah dan Rasul dengan

baik. Karena sudah seharusnya seluruh umat Islam memahai dasar

akidah agamanya agar lebih mantap dan yakin dalam beribadah kepada

Allah SWT.

C. Kata Penutup

Page 93: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

79

Sebagai kata terakhir, penyusun mengucapkan syukur

Alhamdulillah, skripsi ini dapat terselesaikan. Namun penulis menyadari

akan segala kekurangan dan kesalahan yang masih jauh dari kata

sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan minimnya

pengalaman penyusun.

Akhirnya, harapan penyusun atas segala kekurangan dan kesalahan

yang ada dalam penyusunan skripsi ini, penulis mohon maaf dan

menerima saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak demi

perbaikan selanjutnya.

Demikian kata penutup dari penyusun, dengan harapn semoga

skripsi yang sangat sederhana ini dapat memberikan motivasi penyusun

untuk melangkah lebih maju dan bermanfaat bagi penyusun serta pembaca

pada umumnya.

Page 94: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

80

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Sayid Husain. Tt. Khusnul Khamidiyah. Terjemah oleh Fadlil Said An-

Nadwi. Surabaya: Al-Hidayah.

Ahmad, Ukasyah Habibu. 2015. Didiklah Anakmu Ala Rasulullah. Yogyakarta :

Saufa.

Al- Bajuriy, Syaikh Ibrohim. 2005. Tijan ad-Durori. Terjemahan Munawwir

Ridhwan. Jawa Tengah: Zam-Zam.

Al-Fudloli, Syeikh Muhammad. Kifayatul Awam. Terjemah oleh Achmad

Sunarto. 2012. Surabaya: Al-Miftah.

Al-Marzuki, Ahmad. Aqidatul Awam. Terjemahan oleh Achmad Sunarto. 2012.

Surabaya: Al- Miftah.

Al-Ghilayani, Mushtafa, 1949.„Idhotun Nasyi‟in, Bairut Maktabah Asyariyah.

Page 95: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

81

Asmuni, M. Yusran. 1966. Aqidah Islam: Suatu Kajian yang Memposisikan Akal

sebagai Mitra Wahyu. Surabaya: Al-Ikhlas.

At-Tamimi, Syekh Muhammad. 1997. Menggungkap Kebatilan Penentang

Tauhid. Jakarta: Akafa Press.

Ath- Tharabilisiy, Husein Afandiy Al-Jisr. Memperkokoh Aqidah Islamiyah.

Terjemahan oleh Abdullah Zakiy al-Kaff. 1999. Bandung: CV. Pustaka

Setia.

Bakar, Osman. 1994. Tauhid dan Sains. Bandunag: Pustaka Hidayah.

Departeman Agama RI. 2007. Al-Qu‟an dan Terjemahannya. Bandung: Syamil

Quran.

Departemen Pendidikan Nasioanal. KBBI (Kamus Besar Bahasa Inondesia),

2017. Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka Nasional.

Fauzan, Shalih. 2013. Kitab Tauhid Jilid 1. Diterjemahkan oleh: Agus Hasan

Bashori. Jakarta: Darul HAQ.

Hadi, Sutresno. 2004. Metoologi Research jilid 1. Yogyakarta: fakultas psikologi

UGM.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Hamdani B. DZ, M. 2001. Pendidikan Ketuhanan dalam Islam. Surakarta:

Muhamadiyah University Perss.

Page 96: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

82

Hunainin. 1983. Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Pemikiran Abdullah

Nashih Ulwan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

http://ponpesnusantara.blogspot.co.id/2014/06/biografi-syekh-thohir-bin-sholeh-

al.html di akses pada juma‟at 23 maret 2018 pkl 21:29 WIB

Mansur, A.R Sutan. 1981. Tauhid Membentuk Pribadi Musllim. Jakarta: Yayasan

Nurul Islam.

M, Hanafi. 2003. Pengantar Teologi Islam. Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru.

Muhaimin dan A Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda

Karya.

Muchtar, Heri Jauhari. 2005. Fikih Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Nazir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pokja, Akademik. 2005. Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN SUKA.

Saleh al-Jazairy, Thahir. Tt. Jawahirul Kalamiyah. Terjemahan oleh Achmad

Suranto. 2011. Surabaya: Al-Miftah.

Sayid, Sabiq. 1981. Anshirul Quwwah fil Islam, ter. Haryono S. Yusuf, Unsur-

unsur Dinamika dalam Islam. Jakarta: PT. Intermasa.

. 1996. Aqidah Islam, terj Moh. Abdul Rahtomy. Bandung:

Diponegoro.

Shihab, M. Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur‟an. Bandung: Mizan.

Page 97: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH

83

Soejono dan Abdurrahman. 2005. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: PT. Bina Adiaksara.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Ubaedy, AN. 2008. Optimis Kunci Meraih Sukses. Depok: PT. Visi Gagas

Komunika.

Yunahar, Ilyas. 1993. Kuliah Akidah islam. Yogyakarta: LPPI (Lembaga

Pengkajian dan pengalaman Ilmu).

Zakiah Dradjat dkk. 2011. Ilmu pendidikan islam. Cet ke 9. Jakarta: Bumi Aksara

Zayadi, Ahmad. 2006. Manusia dan Pendidikan, Telaah Teosentrin- Filosofis.

Bandung: Pusat Studi Pesantren dan Madrasah.

Page 98: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 99: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 100: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 101: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 102: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 103: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 104: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 105: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 106: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 107: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 108: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 109: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 110: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH
Page 111: ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4612/1/skripsi burni.pdf · ANALISIS PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB AL-JAWAHIRUL KALAMIYAH