72
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG DI INDONESIA SKRIPSI OLEH: FATTYA RAHMAH S 100304031 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EKSPOR UDANG DI INDONESIA

SKRIPSI

OLEH:

FATTYA RAHMAH S

100304031

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EKSPOR UDANG DI INDONESIA

SKRIPSI

OLEH:

FATTYA RAHMAH S.

100304031

AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar

Sarjana Di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor

Udang Di Indonesia

Nama : Fattya Rahmah S.

NIM : 100304031

Program Studi : Agribisnis

Disetujui Oleh:

Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

( Dr. Ir. Tavi Supriana, MS ) ( Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si )

NIP. 196411021989032001 NIP. 196509261993031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Agribisnis

( Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec )

NIP. 196302041997031001

Tanggal Lulus : 6 Oktober 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

HALAMAN PENGESAHAN

FATTYA RAHMAH S. (100304031), Dengan Judul Skripsi Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Di Indonesia. Telah

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skrispsi Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima Untuk

Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana.

Pada Tanggal, 6 Oktober 2017

Panitia Penguji Skripsi :

Ketua : (Dr. Ir. Tavi Supriana, MS )

NIP. 196411021989032001 ...................................

Anggota : 1. (Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si)

NIP. 196509261993031002 ...................................

2. ( Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec )

NIP. 196302041997031001 ...................................

3. ( Ir. Iskandarini, MM, PhD )

NIP.196405051994032002 ...................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi Agribisnis

( Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec )

NIP. 196302041997031001

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

i

ABSTRAK

Fattya Rahmah S. (100304031) dengan judul skripsi Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Ekspor Udang Di Indonesia. Penulisan skripsi ini

dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS selaku ketua komisi pembimbing

dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi ekspor udang di Indonesia. Penentuan daerah penelitian ditentukan

secara purposive (sengaja) dengan mempertimbangkan Indonesia merupakan

salah satu pengekspor udang terbesar serta memiliki potensi dalam pengembangan

budidaya udang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Generalized

Least Square (GLS) dan dianalisis menggunakan program E-Views 6.0. Hasil

penelitian diperoleh faktor yang mempengaruhi ekspor udang di Indonesia adalah

faktor produksi udang di Indonesia dan faktor GDP negara tujuan ekspor.

Variabel produksi udang Indonesia berpengaruh negatif secara signifikan terhadap

volume ekspor udang Indonesia dengan nilai koefisien -0,1954. Sedangkan

variabel GDP negara tujuan ekspor berpengaruh positif secara signifikan terhadap

volume ekspor udang Indonesia dengan nilai koefisien 0,3127.

Kata Kunci: Ekspor, Produksi, Udang, GDP

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

ii

RIWAYAT HIDUP

Fattya Rahmah S. dilahirkan di Medan, pada tanggal 7 Maret 1992, sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara, dari ayahanda tercinta H. Mesnianto dan ibunda

tercinta Hj. Marmi.

Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis:

1. Tahun 1997 masuk TK Riza, Jalan Sunggal Medan

2. Tahun 1998 masuk SD Negeri No.067245, Jalan Bunga Asoka Medan

3. Tahun 2004 masuk SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka Medan

4. Tahun 2007 masuk SMU Negeri 4 Medan, Jalan Gelas Ayahanda Medan

5. Tahun 2010 masuk Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jurusan

Agribisnis melalui jalur UMB (Ujian Masuk Bersama)

6. Tahun 2013 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Silau

Rakyat Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Berdagai

7. Tahun 2015-2016 melaksanakan penelitian skripsi

Selama masa perkuliahan penulis mengikuti organisasi Ikatan Mahasiswa Sosisal

Ekonomi Pertanian (IMASEP) dan Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim Sosial

Ekonomi Pertanian (FSMM SEP)

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang di

Indonesia”.

Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak

Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan bantuan

dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi

Agribisnis dan Bapak Ir. M. Jufri, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang telah

membimbing serta membekali ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

4. Seluruh staff pegawai Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang

telah membantu seluruh proses administrasi.

5. Ucapan terima kasih terkhusus kepada kedua orang tua Ayahanda

tercinta H. Mesnianto dan Ibunda tercinta Hj. Marmi yang telah

memberikan segala doa, motivasi, dan dukungan baik dari segi moril

maupun materil. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang

tersayang Fahrian Zaid, Amd dan adik tersayang Muhammad Hanif Fauzan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

iv

serta orang terkasih Juni Ario, S.TP yang telah banyak memberikan motivasi

dan dukungan berupa doa dan semangat.

6. Kepada teman-teman Agribisnis 2010 yang telah setia mendukung saya lewat

doa-doa dan motivasi mereka.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, September 2017

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,

KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................. 6

2.2 Landasan Teori ....................................................................... 8

2.2.1 Teori Produksi ............................................................... 8

2.2.2 Teori Perdagangan Internasional ................................... 9

2.2.3 Teori Ekspor ................................................................ 12

2.2.4 Teori Penawaran Udang .............................................. 14

2.2.5 Teori Nilai Tukar ......................................................... 16

2.2.6 GDP ............................................................................. 17

2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................. 18

2.4 Kerangka Pemikiran ............................................................. 21

2.5 Hipotesis ............................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ................................... 23

3.2 Metode Penentuan Sampel ................................................... 23

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................. 23

3.4 Metode Analisis Data .......................................................... 24

3.5 Data Panel ............................................................................. 25

3.6 Defenisi dan Batasan Operasional ........................................ 29

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

vi

BAB IV. PERKEMBANGAN EKSPOR UDANG INDONESIA 4.1 Produksi Perikanan Indonesia .............................................. 30

4.2 Produksi Udang di Indonesia ................................................ 31

4.3 Ekspor Perikanan Indonesia ................................................. 32

4.4 Ekspor Udang Indonesia ...................................................... 34

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor

Udang di Indonesia ............................................................... 38

5.2 Uji Kesesuaian Model

5.2.1 Koefisien Determinasi ................................................ 40

5.2.2 Uji F (Uji Simultan).................................................... 40

5.2.3 Uji T (Uji Signifikansi) .............................................. 41

5.3 Pembahasan .......................................................................... 43

5.3.1 Intepretasi Hasil ......................................................... 43

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan .......................................................................... 45

6.2. Saran .................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

vii

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1. Produksi Udang Tangkap dan Udang Budidaya Di Indonesia 3

Tahun 2008-2013 dalam Ton

2. Volume dan Nilai Ekspor Udang Indonesia Tahun 2002-2012 3

3. Volume Ekspor Udang Indonesia 36

4. Realisasi Volume Ekspor Udang Berdasarkan Negara Tujuan 36

5. Koefisien Variabel Dan Konstanta 38

6. Koefisien Variabel – Variabel Bebas 41

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal

1. Kurva Perdagangan Internasional 11

2. Skema Kerangka Pemikiran 22

3 Kenaikan Rata-rata Produksi Perikanan Indonesia (%) 31

4. Produksi Udang Indonesia (Ton) 33

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

1 Hasil Common Effect Model

2 Hasil Fixed Effect Model

3 Hasil Random Effect Model

4 Hasil Uji Chow

5 Hasil Uji Hausman

6 Data Variabel

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan perikanan Indonesia merupakan suatu kegiatan ekonomi yang

memiliki prospek yang semakin baik, terutama dalam meningkatkan penerimaan

devisa negara melalui ekspor hasil perikanan. Berdasarkan Data Statistik

Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan nilai ekspor hasil

perikanan Indonesia tahun 2013 berdasarkan total komoditi bulan Januari

hingga November mencapai US$ 3,77 miliar meningkat 6,98% dibandingkan

periode yang sama tahun 2012 dengan nilai US$ 3,53 miliar.

Negara tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia yang paling besar

peningkatan volumenya adalah Cina meningkat 100,42%. Selanjutnya, Uni

Eropa meningkat 59,76%. Pada bulan November 2013 terjadi penurunan

volume dan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia ke Jepang sebesar

5,45% dan 7% dibanding bulan November 2012 dan yang paling besar

penurunannya baik dari segi volume dan nilai adalah komoditi ikan lainnya

sebesar 32,31% dan 43,70% (KKP, 2014).

Udang menjadi komoditi yang merajai ekspor perikanan, dengan nilai

yang disumbang sebesar US$ 1,280 juta, disusul tuna US$ 606 juta,

ikan lainnya US$ 700 juta dan hasil perikanan lainnya US$ 746 juta.

Komoditi yang paling besar mengalami peningkatan nilai ekspor adalah

udang sebesar 25,46% dengan nilai kontribusi terbesar adalah udang beku

senilai US$ 1,121 juta (KKP, 2014).

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

2

Di Indonesia produksi udang sangat berkembang dengan pesat. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah permintaan pasar internasional akan hasil produksi

udang Indonesia. Saat ini udang menyumbang lebih dari 62% dari total

nilai ekspor produk perikanan Indonesia. Pasar utama ekspor udang

Indonesia adalah Jepang (52%), Amerika Serikat (18%), dan Eropa (15%).

Dalam upaya meningkatkan produksi udang telah dilakukan upaya budi

daya dengan pendayagunaan tambak kolam dan danau. Usaha budi daya

udang di daerah padat nelayan umumnya sudah tinggi (over exploited),

seperti yang banyak dijumpai di perairan paparan Sunda.

Udang merupakan salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan

yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Permintaan pasar

di luar negeri yang cenderung meningkat serta sumber daya yang

cukup tersedia di Indonesia memberikan peluang sangat besar untuk

dapat dikembangkan budidayanya. Produksi udang di Indonesia

dihasilkan dari dua sumber, yaitu dari hasil penangkapan dan budidaya

(Sumeru dan Anna, 1991).

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013 yang

disajikan pada Tabel 1 terlihat bahwa produksi udang tangkap dan produksi

udang budidaya mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Tabel 1. Produksi Udang Tangkap dan Udang Budidaya Di Indonesia

Tahun 2008-2013 dalam Ton

Tahun Produksi Tangkap Produksi Budidaya

2008

2009

2010

2011

2012

2013

236.922

236.870

227.326

260.618

263.032

262.020

409.590

338.060

380.972

400.385

415.703

645.955

Sumber : KKP 2013

Pada Tabel 1 dapat dilihat produksi udang tangkap cenderung mengalami

peningkatan sedangkan udang budidaya mengalami fluktuasi. Setiap tahun

produksi udang rata-rata sebesar 247.798 ton udang tangkap dan 431.777,5 ton

udang budidaya.

Perkembangan volume dan nilai ekspor total udang Indonesia pada periode tahun

2002 sampai 2012 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Tabel 2. Volume dan Nilai Ekspor Udang Indonesia Tahun 2002-2012

Tahun Volume Ekspor Indonesi

(Ton)

Nilai Ekspor

(US$)

2002 122.049,80 840.352,90

2003 134.214,60 852.724,50

2004 127.846,30 822.964,00

2005 133.074,30 846.839,10

2006 146.097,70 980.173,10

2007 134.788,20 920.526,80

2008 140.868,00 979.781,20

2009 117.093,40 790.941,30

2010 113.937,00 861.802,80

2011 119.828,40 1.066.005,20

2012 122.898,80 1.065.260,20

Sumber :www.bps.com

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Perkembangan ekspor udang Indonesia baik dalam volume maupun nilai

ekspor dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel 2 Dalam periode

tahun 2002-2012, volume ekspor terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar

113.937,00 ton dan volume ekspor tertinggi pada tahun 2006 sebesar

146.097,70 ton karena dipicu tingginya permintaan dunia dan mulai

membaiknya produksi udang di Indonesia. Sementara nilai ekspor terendah

terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar US$ 790.941,30 dan nilai ekspor tertinggi

yang pernah tercapai adalah sebesar US$ 1.066.005,20 pada tahun 2011.

Pada saat volume ekspor menurun tapi tidak dengan nilai ekspornya, ini bisa

saja dipengaruhi oleh nilai mata uang pada saat itu.

Volume ekspor udang di Indonesia mengalami fluktuasi dan berbeda disetiap

negara tujuannya. Kenaikan dan penurunan ekspor udang di berbagai negara

tujuan di pengaruhi juga dengan produksi udang yang berubah-ubah, GDP per

kapita negara tujuan ekspor, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal inilah yang

mendasari perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

ekspor udang di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor

udang di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi ekspor udang di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan tersebut, maka kegunaan

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi para pengusaha eksportir udang di Indonesia.

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Pemerintah dalam mengambil

keputusan untuk mengekspor udang.

3. Sebagai bahan masukan dan bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

yang berhubungan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Komoditi Udang

Komoditas udang secara umum biasa disebut dengan istilah shrimp dalam

dunia perdagangan. Spesies udang sendiri di seluruh dunia tercatat tidak

kurang dari 2700 buah. Secara geografis udang ini bisa dikelompokkan

menjadi 4 golongan, yakni udang tropis, udang china, udang atlantik utara,

dan udang laut utara. Jenis yang dihasilkan Indonesia tergolong udang tropis.

Udang tropis menguasai pasar hingga 70% dari angka konsumsi udang,

sedangkan golongan lainnya hanya 30% saja. Jenis udang yang dipasarkan

oleh Indonesia adalah jenis udang tropis (Nazaruddin, 1993).

Udang merupakan salah satu komoditas primadona di Sub Sektor perikanan

yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Permintaan pasar di luar

negeri yang cenderung meningkat serta sumber daya yang cukup tersedia di

Indonesia memberikan peluang sangat besar untuk dapat dikembangkan

budidayanya. Produksi udang di Indonesia dihasilkan dari dua sumber, yaitu

dari hasil penangkapan dan budidaya (Sumeru dan Anna, 1991).

Beberapa jenis udang yang telah dikembangkan dan dibudidayakan

di Indonesia, antara lain udang galah (Marcobrachium rosenbergi de Man),

udang putih (Litopenaeus stylirostris), udang vanamei (Litopenaeus vannamei),

dan udang windu (Penaeus monodon Fabricius). Udang windu merupakan salah

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis sangat tinggi dan

dimanfaatkan baik itu untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri untuk

di ekspor (Rachmatun & Takarina, 2009).

Dalam dunia perdagangan internasional berdasarkan Murty (1991) dikenal

dua istilah yang digunakan untuk menamakan udang, yakni prawn dan shrimp.

Kedua penamaan ini sering digunakan sebagai pembeda ukuran fisik.

Shrimp digunakan untuk menyebut udang yang berukuran kecil, dan biasanya

digunakan untuk menamakan udang yang tergolong dalam famili Crangonidae.

Istilah prawn digunakan untuk menamakan spesies dengan ukuran fisik yang

lebih besar, terutama dari famili Pandalidae, Peneidae, dan Palaemonidae.

Seringkali pula shrimp dan prawn digunakan untuk membedakan asal

habitat udang. Shrimp digunakan untuk menamakan spesies udang laut dan

prawn digunakan untuk menamakan spesies udang sungai atau spesies udang air

tawar. Sehingga tidak jarang pula digunakan istilah seawater shrimp dan

freshwater prawn.

Menurut Mujiman dan Suyanto (1989), untuk mendapatkan nilai jual yang

tinggi dari udang yang di panen adalah dengan mempertahankan dan

meningkatkan mutu udang. Mutu udang ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu:

a. Ukurannya, makin besar ukuran makin tinggi harganya

b. Kulitnya keras, bersih, licin, bersinar dan badan tidak cacat. Udang yang

begini harganya tinggi.

c. Udang yang masih dalam keadaan hidup jadi masih segar harganya akan

tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Di antara berbagai bahan makanan dan jenis makanan yang disajikan di

restoran bertaraf Internasional sampai kedai-kedai di pinggir jalan tersedia

udang dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang mahal. Demikian

pula udang beku segar yang diekspor sangat digemari masyarakat Jepang,

Amerika, Australia, Singapura, Timur Tengah, dan Eropa yang merupakan

makanan langka dan mewah dengan harga yang mahal dan cukup stabil.

Hal inilah yang merupakan peluang emas dalam meningkatkan pendapatan

serta mendatangkan devisa negara yang merupakan primadona ekspor dari

sektor perikanan (Soetomo, 1990).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Produksi

Menurut catur (1995), proses produksi adalah proses yang dilakukan oleh

perusahaan berupa kegiatan mengkombinasikan input (sumber daya) untuk

menghasilkan output. Dengan demikian produksi merupakan proses transformasi

dari input menjadi output.

Secara teoritis, suatu komoditas diproduksi oleh suatu negara karena beberapa

faktor penyebab, antara lain. Pertama, pengetahuan produsen atau pemerintah

mengenai hukum keunggulan komparatif, sehingga komoditas yang diproduksi

adalah memiliki keunggulan komparatif. Kedua, komoditas yang bersangkutan

diusahakan karena kebiasaan sejak dulu atau warisan orang tua. Ketiga,

Keunggulan komparatif suatu komoditas bersifat dinamis yang dari waktu ke

waktu dapat berubah karena berubahnya ekonomi di dalam negeri dan luar negeri

(Hardius Usman, dkk; 2006).

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Salah satu asumsi dasar dalam teori produksi adalah setiap produsen

berusaha memaksimumkan keuntungan. Upaya maksimasi keuntungan ini

dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka

panjang upaya tersebut dilakukan dengan menerapkan teknologi baru yang

mampu menekan biaya produksi sehingga keuntungan per unit produksi

meningkat. Sedangkan dalam jangka pendek upaya maksimasi keuntungan

dilakukan dengan mengatur pengalokasian banyaknya penggunaan setiap

jenis input variabel yang dipakai dalam proses produksi.

2.2.2 Teori Perdagangan Internasional

Menurut Salvatore (1997), perdagangan internasional secara teori membahas

hubungan ekonomi antar negara di dunia yang merupakan refleksi dari

munculnya saling ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya

karena adanya perbedaan dalam memiliki dan mengakses faktor-faktor

produksi (resources) yang dibutuhkan. Suatu negara mungkin memiliki sumber

daya alam yang berlimpah, tetapi tidak memiliki teknologi dan modal

untuk memprosesnya. Sebaliknya, negara lainnya mungkin miskin sumber

daya alam, tetapi memiliki teknologi yang mampu menjadikan sumber daya

alam tersebut lebih dekat pada penggunaan akhir dan memiliki guna yang

lebih tinggi.

Dasar dalam perdagangan internasional adalah adanya perdagangan barang

dan jasa antara dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan. Perdagangan ini terjadi apabila terdapat permintaan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

penawaran pada pasar internasional. Selain itu perdagangan internasional

mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu negara (Rotua, 2011).

Perdagangan internasional berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi

global dan bahkan perekonomian domestik. Kebijakan perdagangan

internasional sangat menentukan apakah memberikan manfaat berupa

keuntungan atau sebaliknya yang kemudian akan berpengaruh kepada

pertumbuhan ekonomi. Pemberlakuan tarif dan non tarif sebagai suatu

kebijakan perdagangan tidak hanya membawa kepada penentuan manfaat

dan keuntungan, tetapi secara otomatis mampu mendorong pertumbuhan

ekonomi dan meningkatkan produksi produk domestik

(Nasution dan Arifin, 2008).

Menurut Lindert dan Kindleberger (1983) dalam Rotua (2011) perdagangan

internasional dianggap sebagai suatu akibat dari adanya interaksi antara

permintaan dan penawaran yang bersaing. Permintaan (demand) dan

penawaran (supply) akan tampak dalam bentuk yang sudah dikenal serta

merupakan suatu interaksi dari kemungkinan produksi dan preferensi

konsumen. Suatu negara akan mengekspor komoditas yang dihasilkan lebih

murah dan mengimpor komoditas yang dihasilkan lebih mahal dalam

penggunaan sumber daya.

Volume ekspor suatu komoditi dari negara tertentu ke negara lain

merupakan selisih antara penawaran domestik dan permintaan domestik yang

disebut sebagai kelebihan penawaran (excess supply). Pada pihak lain,

kelebihan penawaran dari negara tersebut merupakan permintaan impor bagi

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

negara lain atau merupakan kelebihan permintaan (excess demand). Selain

dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran domestik, ekspor juga

dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar dunia seperti harga komoditas itu sendiri,

jumlah komoditas itu sendiri dan komoditas substitusinya di pasar internasional

serta hal-hal yang dapat mempengaruhi harga baik secara langsung maupun

tidak langsung (Salvatore, 1997).

Negara A Pasar Internasional Negara B

Sumber : Salvatore, 1997

Gambar 1. Kurva Perdagangan Internasional

Pada Gambar 1 di atas menjelaskan terdapat perdagangan internasional antara

negara A dan negara B. Sehingga pada perdagangan internasional antara

negara A sebagai negara pengekspor dan negara B sebagai negara pengimpor

terjadi keseimbangan harga komoditi relatif. Selain itu perdagangan

internasional terjadi akibat kelebihan penawaran pada negara A dan kelebihan

permintaan pada negara B. Pada negara A harga suatu komoditas sebesar Pa,

dan di negara B harga komoditas tersebut sebesar Pb, cateris paribus. Pada

pasar internasional harga yang dimiliki oleh negara A akan lebih kecil yaitu

berada pada harga P* sehingga negara A akan mengalami kelebihan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

penawaran (excess supply) di pasar internasional. Pada negara B, terjadi harga

yang lebih besar dibandingkan harga pada pasar internasional. Sehingga

akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand) di pasar internasional.

Pada keseimbangan di pasar internasional kelebihan penawaran negara A

menjadi penawaran pada pasar internasional yaitu pada kurva ES.

Sedangkan kelebihan permintaan negara B menjadi permintaan pada pasar

internasional yaitu sebesar ED. Kelebihan penawaran dan permintaan tersebut

akan terjadi keseimbangan harga sebesar P*. Peristiwa tersebut akan

mengakibatkan negara A mengekspor, dan negara B mengimpor komoditas

tertentu dengan harga sebesar P* di pasar internasional. Dari penjelasan

di atas didapat bahwa perdagangan internasional (ekspor-impor) terjadi

karena terdapat perbedaan antara harga domestik (Pa dan Pb), dan harga

internasional (P*); permintaan (ED), dan penawaran (ES) pada komoditas

tertentu. Selain itu, nilai tukar mata uang (exchange rate) pada pasar

internasional antara suatu negara dengan negara lain secara tidak langsung

akan menyebabkan ekspor dan impor pada suatu negara.

2.2.3 Ekspor

Ekspor dalam arti sederhana adalah barang dan jasa yang telah dihasilkan

di suatu negara kemudian dijual ke negara lain. Ekspor adalah proses

transportasi barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain secara legal,

umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya

adalah tindakan untuk mengeluarkan barang dan jasa dari dalam negeri

untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya

membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

penerima. Ekspor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional.

Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang yang dapat dihasilkan

oleh suatu negara, kemudian diperdagangkan kepada negara lain dengan

tujuan mendapatkan devisa. Suatu negara dapat mengekspor barang-barang

yang dihasilkannya ke negara lain yang tidak dapat menghasilkan barang-

barang yang dihasilkan negara pengekspor (Rotua, 2011).

Bagi negara produsen atau pengekspor bahwa tinggi rendahnya pendapatan

nasional dalam negeri tidak dapat mempengaruhi ekspor akan tetapi suatu ekspor

dapat dipengaruhi oleh pendapatan nasional negara yang melakukan permintaan

ekspor terhadap suatu barang dari negara lain.

Menurut Leamer and Stern (1970) dalam Hadi dan Mardianto (2004), faktor

penyebab lebih rendahnya pertumbuhan ekspor antara lain sebagai berikut:

1. Suatu negara pengekspor, misalnya Indonesia hanya memfokuskan

ekspornya pada suatu produk atau kelompok produk tertentu yang

pertumbuhan permintaan ekspornya lambat.

2. Ekspor tersebut lebih ditujukan ke negara-negara yang pertumbuhan

ekonominya lambat.

3. Negara pengekspor yang bersangkutan, misalnya Indonesia tidak mampu

atau enggan bersaing dengan negara-negara pesaingnya.

Berdasarkan tiga alasan ini, daya saing ekspor suatu negara, misalnya

Indonesia relatif terhadap negara-negara pesaingnya dapat dilihat dari segi

komposisi produk yang diekspor, kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, dan

posisi negara pengekspor tersebut terhadap negara-negara pesaingnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Ekspor adalah salah satu komponen pengeluaran agregat, oleh sebab itu

ekspor dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai.

Apabila ekspor bertambah, pengeluaran agregat bertambah tinggi dan selanjutnya

akan menaikkan pendapatan nasional. Akan tetapi sebaliknya pendapatan

nasional tidak dapat mempengaruhi ekspor. Ekspor belum tentu bertambah

apabila pendapatan nasional bertambah atau ekspor dapat mengalami

perubahan walaupun pendapatan nasional tetap. Bagi negara produsen atau

pengekspor bahwa tinggi rendahnya pendapatan nasional dalam negeri tidak

dapat mempengaruhi ekspor akan tetapi suatu ekspor dapat dipengaruhi oleh

pendapatan nasional negara yang melakukan permintaan ekspor terhadap

suatu barang dari negara lain (Sinaga, 2009).

Salah satu faktor yang mempengaruhi Ekspor atau Impor adalah Pendapatan

Nasional (GDP). Pendapatan nasional memegang peranan yang sangat penting

sebagai suatu konsep yang menjawab upaya memacu pertumbuhan ekonomi

dan keberadaannya dalam suatu perekonomian. Pendapatan nasional digunakan

sebagai tolak ukur kinerja perekonomian suatu negara, apakah mengalami

kemajuan atau kemunduran. Pendapatan nasional diartikan sebagai

pendapatan yang diperoleh suatu negara dari aktivitas ekonomi yang

dilakukan keseluruhan masyarakat dalam berbagai sektor perekonomian yang

biasanya dihitung setiap tahun (Sinaga, 2009).

2.2.4 Teori Penawaran

Penawaran suatu komoditi adalah jumlah komoditi yang ditawarkan kepada

konsumen pada suatu pasar tertentu dengan harga dan waktu tertentu. Harga

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

komoditi dan penawaran mempunyai hubungan positif di mana dengan makin

tingginya harga di pasar akan merangsang produsen untuk menawarkan

komoditinya lebih banyak demikian pula sebaliknya (Teken, 1991). Komoditi

perikanan pada umumnya merupakan komoditi pada pasar persaingan

sempurna karena produsen dalam jumlah banyak dan skala usahanya kecil

sehingga produsen tidak dapat menentukan sendiri harga komoditinya

atau bertindak sebagai price taker. Menurut Sebastian (1985) ada dua

macam model untuk menganalisis penawaran yaitu model statis dan model

dinamis. Pada model penawaran statis hanya memperlihatkan perubahan

jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga, sedangkan

faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus). Sementara model penawaran

dinamis adalah merupakan respon penawaran akibat adanya perubahan

faktor-faktor di luar harga yang menyebabkan terjadinya pergeseran kurva

penawaran (supply shifter).

Penawaran ekspor merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh suatu

negara (produsen) ke negara lain (konsumen) dan juga untuk memenuhi

permintaan lain. Jumlah yang ditawarkan merupakan suatu arus yang

dinyatakan dalam berapa banyak per periode waktu tertentu. Besarnya

penawaran tergantung pada harga komoditas itu sendiri, harga input, tujuan

perusahaan, dan tingkat teknologinya. Ekspor suatu komoditi selain untuk

memenuhi permintaan dalam negeri, penawaran suatu komoditas juga

dimaksudkan untuk memenuhi permintaan masyarakat luar negeri. Penawaran

ekspor suatu komoditi dari suatu negara merupakan selisih antara penawaran

domestik dengan permintaan domestik. Di lain pihak, negara lain

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

membutuhkan komoditi tersebut sebagai akibat dari kelebihan permintaan

di negara tersebut.

2.2.5 Nilai Tukar

Menurut Krugman dan Obstfeld (1994), harga suatu mata uang terhadap

mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar (exchange rate). Kurs

memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena

kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara

ke dalam suatu bahasa yang sama.

Nilai tukar didasari dua konsep. Pertama, konsep nominal, merupakan

konsep untuk mengukur perbedaan harga mata uang yang menyatakan

berapa jumlah mata uang suatu negara yang diperlukan guna memperoleh

sejumlah mata uang dari negara lain. Kedua, konsep riil yang dipergunakan

untuk mengukur daya saing komoditi ekspor suatu negara di pasaran

internasional (Halwani, 2002).

Penurunan kurs antara Rupiah dan USD (misalnya, dari Rp.8000/USD

menjadi Rp.9000/USD) berarti Dollar menjadi lebih mahal dalam nilai

Rupiah. Ini mencerminkan bahwa nilai Dollar naik karena jumlah Rupiah

yang diperlukan untuk membeli Dollar meningkat. Dengan kata lain,

Dollar mengalami apresiasi terhadap Rupiah. Dari sisi lain, Rupiah menjadi

lebih murah dinilai dalam Dollar, artinya Rupiah mengalami depresiasi

terhadap Dollar. Untuk menghindari kebingungan, harus diingat bahwa kurs

antara mata uang domestik dan mata uang asing diartikan sebagai jumlah

mata uang domestik yang diperlukan untuk membeli mata uang asing. Bila

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

kurs meningkat berarti mata uang domestik mengalami depresiasi dan mata uang

asing mengalami apresiasi. Sebaliknya penurunan kurs mencerminkan

terjadinya apresiasi mata uang domestik dan depresiasi mata uang asing

(Kuncoro, 1996).

2.2.6 GDP Negara Tujuan Ekspor

Menurut Mankiw (2003), Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/

GDP) adalah nilai dari semua barang dan jasa yang di produksi di suatu

Negara selama kurun waktu tertentu. Menurut Sukirno (1994), Produk

Domestik Bruto (Gross Domestic Product/ GDP) adalah nilai barang dan jasa

suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga

negara dan negara asing. Sedangkan PNB (Gross National Product/ GNP)

adalah nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah

barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki

oleh warga negara tersebut baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Menurut Samuelson (1992), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan

dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai

barang dan jasa yang di produksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan

kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. PDB mencerminkan

kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara, PDB yang meningkat

menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat meningkat. Ketika pendapatan

mengalami peningkatan berarti daya beli masyarakat meningkat, namun

ketika dalam negeri supply barang lebih kecil daripada demand, maka untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri pemerintah akan mengekspor barang baik

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

barang konsumsi maupun bahan baku untuk meningkatkan produksi dalam

negeri.

Salah satu faktor yang mempengaruhi Ekspor atau Impor adalah

Pendapatan Nasional (GDP). Pendapatan nasional memegang peranan yang

sangat penting sebagai suatu konsep yang menjawab upaya memacu

pertumbuhan ekonomi dan keberadaannya dalam suatu perekonomian.

Pendapatan nasional digunakan sebagai tolak ukur kinerja perekonomian suatu

negara, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Pendapatan nasional

diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh suatu negara dari aktivitas

ekonomi yang dilakukan keseluruhan masyarakat dalam berbagai sektor

perekonomian yang biasanya dihitung setiap tahun (Sinaga, 2009)

2.3. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian Rotua (2011), mengenai Determinan Volume Ekspor

Udang Indonesia di Pasar Internasional. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan simultanitas dalam persamaan produksi

udang Indonesia, konsumsi udang domestik, volume ekspor udang Indonesia

di pasar internasional dan harga udang Indonesia. Penelitian ini juga ingin

menganalisis pengaruh konsumsi udang domestik dan volume ekspor udang

Indonesia di pasar internasional terhadap produksi udang Indonesia. Pengaruh

harga udang Indonesia dan pendapatan per kapita terhadap konsumsi udang

domestik, pengaruh harga udang dunia, nilai tukar rupiah, produksi udang

Indonesia dan harga udang Thailand terhadap total volume ekspor udang

Indonesia di pasar internasional serta pengaruh harga udang dunia, tingkat

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

bunga dan volume ekspor udang Indonesia di pasar internasional terhadap

harga udang Indonesia selama kurun waktu periode penelitian 1980-2008.

Berdasarkan hasil penelitian pada persamaan produksi udang Indonesia

menunjukan bahwa konsumsi udang domestik dan volume ekspor udang

Indonesia berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat kepercayaan

terhadap produksi udang Indonesia. Harga udang Indonesia berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap konsumsi udang domestik sementara

pendapatan perkapita Indonesia berpengaruh positif dan signifikan

terhadap konsumsi udang domestik. Harga udang dunia, nilai tukar rupiah,

produksi udang Indonesia dan harga udang Thailand berpengaruh positif dan

signifikan terhadap total volume ekspor udang Indonesia di pasar internasional,

sedangkan persamaan harga udang Indonesia berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga udang dunia, volume ekspor udang Indonesia

dan tingkat bunga Indonesia.

Hasil penelitian yang dilakukan Ulfah Faiqoh (2012), mengenai Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang Jawa Tengah Tahun 1985-

2010. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh produksi, nilai tukar

Rupiah terhadap Dolar Amerika dan harga udang dunia terhadap ekspor

udang Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan (1) variabel produksi dalam

jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor, namun dalam

jangka panjang berpengaruh positif terhadap ekspor udang Jawa Tengah.

(2) variabel kurs Rupiah terhadap Dolar AS dalam jangka pendek tidak

berpengaruh terhadap ekspor, namun dalam jangka panjang kurs memberikan

pengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor udang Jawa Tengah.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

(3) variabel harga udang internasional dalam jangka pendek dan jangka

panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor udang Jawa

Tengah. (4) variabel produksi, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, dan harga

udang internasioanal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ekspor udang Jawa Tengah dalam jangka panjang.

Penelitian tentang permintaan ekspor tuna dan udang Indonesia di Jepang

dan Amerika dilakukan oleh Nugroho (2001) dengan menggunakan model

regresi linier berganda dalam logaritma dengan metode OLS berdasarkan data

time series tahun 1978-1998. Data sekunder yang digunakan yaitu harga rata-rata

ekspor tuna dan udang, harga dometik tuna dan udang, produksi tuna dan

udang Indonesia, produksi tuna dan udang negara pesaing, nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika, GDP negara pengimpor dan jumlah penduduk

negara pengimpor. Berdasarkan hasil analisis ternyata bahwa variable yang

berpengaruh terhadap ekspor ikan tuna ke jepang adalah pendapatan

perkapita, nilai tukar rupiah terhadap US $, harga domestik, produksi tuna

Taiwan. Sedangkan variable-variabel yang mempengaruhi ekspor tuna ke

Amerika Serikat adalah GDP Amerika, harga domestik udang dan produksi

tuna Taiwan. Untuk komoditas udang, variabel-variabel yang mempengaruhi

ekspor ke Jepang meliputi harga tuna, harga udang, nilai tukar rupiah

terhadap US$, harga domestik tuna, harga domestik udang, produksi udang

Thailand, produksi udang Jepang dan konsumsi udang Jepang. Sedangkan

ekspor udang ke Amerika dipengaruhi oleh harga ekspor tuna, harga domestik

tuna, produksi Thailand dan produksi udang Amerika.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

2.4 Kerangka Pemikiran

Udang merupakan komoditas utama yang paling diminati sebagai makanan,

karena dagingnya yang gurih dan rasanya begitu lezat sehingga membuat

komoditas udang ini begitu familiar dan sangat digemari oleh banyak orang.

Melimpahnya jenis udang yang hidup di perairan Indonesia membuat

peluang untuk membudidayakan dan memasarkan udang sangat potensial.

Apalagi masing-masing jenis udang memiliki ciri yang unik dan khas. Tidak

heran jika banyak orang tergiur untuk menangkap maupun membudidayakan

udang.

Ekspor udang dalam beberapa tahun ini semakin memantapkan posisinya

sebagai penghasil devisa andalan. Dalam kelompok ekspor barang-barang hasil

pertanian, ekspor udang sebagai penghasil devisa cukup besar. Pangsa ekspor

udang diantara komoditi pertanian lainnya kian membesar.

Ekspor udang di Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

adalah produksi udang, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan Produk

Domestik Bruto (GDP). Oleh karena itu dapat disusun suatu kerangka

pemikiraan teoritis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

ekspor udang Indonesia dari negara-negara tujuan utama ekspor udang

Indonesia sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Keterangan: Ada pengaruh

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

ada pengaruh nyata yang signifikan dari produksi udang Indonesia nilai tukar

rupiah serta GDP negara tujuan ekspor terhadap volume ekspor udang

Indonesia.

Volume Ekspor

Udang Indonesia

Produksi udang Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap

dollar

GDP negara tujuan ekspor

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ini adalah Indonesia. Daerah penelitian ini dipilih secara

purposive (sengaja) dengan mempertimbangkan Indonesia merupakan salah

satu pengekspor udang terbesar serta memiliki potensi dalam pengembangan

budidaya udang.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data produksi udang di

Indonesia, nilai tukar mata uang Indonesia, serta GDP negara-negara tujuan

ekspor udang Indonesia. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode sampel bertujuan (purposive sampling). Metode ini digunakan apabila

anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya

(Usman dan Akbar, 2006).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Dibutuhkan data sampel volume ekspor udang Indonesia (V), produksi

udang Indonesia (P), GDP negara tujuan utama ekspor udang Indonesia (GDP),

dan nilai tukar mata uang indonesia terhadap US Dollar (ER). Data yang akan

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari insatansi yang terkait dengan

penelitian ini seperti publikasi-publikasi resmi, World Bank, Badan Pusat

Statistik, Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Dinas

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Pertanian Provinsi Sumatera Utara serta instansi terkait lainnya ditambah

dengan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya ditabulasi dan dianalisis dalam

bentuk data panel, yaitu gabungan data cross section negara-negara tujuan

ekspor dengan data time series dari tahun 2002-2012. Metode pendugaan

model menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) karena

diasumsikan terdapat efek cross section negara-negara tujuan ekspor dalam

model. Pengolahan data menggunakan Program E-Views 6.0 (Rosadi, 2012).

Model yang dibangun untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

ekspor udang Indonesia dalam penelitian ini dispesifikasi sebagai berikut:

V = + + ER + + µ

Keterangan :

V = Volume ekspor udang

= Konstanta

- = Koefisien variabel

P = Produksi Udang Indonesia (Ton/Tahun)

ER = Nilai tukar rupiah terhadap dollar (Rp/US $)

GDP = GDP Negara-negara tujuan ekspor (US $)

μ = random error

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

3.5 Data Panel

Model data panel digunakan untuk menganalisis data yang mengandung

time series dan cross section. Adakalanya estimasi model tidak signifikan

karena ada missing variable yang merupakan variabel yang sulit untuk

diobservasi atau diukur. Dengan data panel variabel tersebut dapat diatasi.

Hal ini yang disebut sebagai individual effect, sehingga model menjadi lebih

baik.

Menurut Woolridge (2006) dalam Pane (2013), Individual effect dapat

dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu Fixed Effect dan Random Effect.

Secara hipotesis, jika data berasal dari sampel, maka dugaan model panel

adalah Random Effect. Namun bila sumber data adalah data agregat, maka

kecenderungan adalah Fixed Effect. Model data panel Fixed Effect atau

Random Effect dapat ditentukan dengan Uji Hausman.

Model data panel yang standar dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

sebagai berikut:

1. Model Pool (Common), dimana konstanta = sama pada setiap

observasi/cross section dan diestimasi dengan OLS (Ordinary Least Square)

2. Model Fixed Effect (FE), dimana konstanta berbeda pada setiap

observasi/cross section dan diestimasi dengan OLS (Ordinary Least Square)

3. Model Random Effect (RE), dimana konstanta berbeda pada setiap

observasi/crosssection dan diestimasi dengan GLS (Generalized Least Square).

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Menurut Pane (2013), tahapan estimasi dengan data panel adalah sebagai

berikut:

1. Estimasi dengan Model Fixed Effect (FE)

2. Uji Chow untuk menentukan model yang lebih tepat antara Model Pool

dengan Fixed Effect.

a. Jika Ho diterima, maka digunakan Model Pool (Common) (selesai sampai

tahap ini)

b. Jika Ho ditolak, maka digunakan Model Fixed Effect (teruskan ke tahap

selanjutnya)

3. Estimasi dengan Model Random Effect (RE).

4. Uji Hausman untuk menentukan model yang lebih tepat antara Model

Fixed Effect dengan Random Effect.

a. Jika Ho diterima, maka digunakan Model Random Effect (selesai sampai

tahap ini)

b. Jika Ho ditolak, maka digunakan Model Fixed Effect (teruskan ke tahap

selanjutnya)

Batasan minimal data panel adalah 50 observasi (cross section x time series).

Menurut Pesaran (2002) dalam Pane (2013), jumlah observasi yang kurang

dari 50 akan mengurangi Power of test. Jumlah observasi yang terlalu

sedikit kurang dari 30, dapat menyebabkan terjadinya ketidakstabilan pada

koefisien model. Untuk model regresi, tidak hanya panel sudah tentu jika

kita mengestimasi koefisien suatu variabel, jumlah observasi harus lebih besar

atau sama dengan jumlah variabelnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Persamaan model data panel adalah sebanyak jumlah cross section-nya. Jadi,

jika cross section-nya ada 10, maka persamaan model data panel terdiri dari

10 persamaan. Walaupun koefisien variabel bebasnya sama, yang membedakan

masing-masing persamaan adalah koonstanta indifidual effect.

Pada Model Fixed Effect, indifidual effect-nya adalah penjumlahan nilai

konstantanya (C dalam E-Views) dengan masing-masing koefisien cross

section-nya, karena konstanta (C) dan koefisien cross section sama-sama

merupakan variabel fixed. Sedangkan pada Model Random Effect, indifidual

effect-nya adalah koefisien cross section-nya. Konstantanya (C dalam

E-Views) tidak dijumlahkan dengan koefisien cross section-nya karena

konstanta (C) adalah variabel fixed dan koefisien cross section-nya adalah

variabel random.

Nilai R² tidak perlu dipersoalkan selama tidak melakukan forecasting. Dalam

suatu model, yang terpenting adalah signifikansinya. R² kecil diperbolehkan

karena hal ini menunjukkan seberapa besar perubahan variabel terikat dapat

dijelaskan oleh variabel bebas dengan asusi hubungan linier. Jika hubungan

tersebut tidak linier, maka kemungkinan R² kecil. R² rendah kemungkinan

karena ada faktor lain yang belum masuk dalam model atau hubungannya

memang tidak linier.

Menurut Woolridge (1991) dalam Pane (2013), F test berkaitan dengan R².

Namun tidak selalu apabila nilai R² besar maka nilai F besar. Nilai R²

hanya mengukur kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat

secara linier. Nilai F hanya melihat signifikansi seluruh koefisien variabel

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

bebas dari hipotesis nol. Salah satu saja koefisien variabel bebas berbeda

dengan nol, maka Uji F akan signifikan.

Menurut Gujarati (2009) dalam Pane (2013), gejala autokorelasi dan

heterokedastisitas boleh diabaikan dengan menggunakan Robust Coefficient

Covariances (Option di Menu EViews). Penggunaan Robust Coefficient

Covariances cukup valid jika data cukup besar sehingga koefisien tersebut akan

menjadi tidak bias, namun tidak disarankan untuk sampel terlalu kecil. Walaupun

jika diuji lagi masi terlihat adanya gejala autokorelasi dan heterokedastisitas

namun dapat diabaikan.

Jika data panel tersebut diestimasi dengan Model Random Effect, maka persoalan

autokorelasi dan heterokedastisitas antar persamaan sudah dapat teratasi karena

Model Random Effect menggunakan GLS dan otomatis akan di-weigted kasus

autokorelasi dan heterokedastisitasnya. Hal ini berbeda jika data panel diestimasi

dengan Model Fixed Effect, maka kemungkinan akan menghadapi persoalan

asumsi klasik tersebut karena Model Fixed Effect menggunakan OLS.

3.6 Defenisi dan Batasan Operasional

3.6.1 Definisi

1. Volume ekspor udang adalah jumlah seluruh ekspor udang di Indonesia.

2. Produksi udang adalah seluruh produksi udang di Indonesia yaitu produksi

tangkap dan produksi budidaya.

3. Nilai tukar yaitu perbandingan harga relatif dari mata uang antara dua

negara. Istilah “nilai tukar mata uang” antara dua negara yang

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

diberlakukan di pasar valuta asing adalah nilai tukar mata uang nominal

ini. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 2002-2012.

4. GDP adalah nilai barang dan jasa suatu Negara yang diproduksikan oleh

faktor-faktor produksi milik warga negara dan negara asing. Dengan

periode waktu yang di gunakan adalah tahun 2002-2012.

3.6.2 Batasan Operasional

1. Data penelitian adalah data sekunder. Data yang diambil adalah data

dalam kurun waktu tahun 2002-2012 meliputi data produksi udang

Indonesia, volume ekspor udang Indonesia, nilai tukar rupiah, dan GDP

negara tujuan ekspor.

2. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2015.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

28

BAB IV

PERKEMBANGAN EKSPOR UDANG INDONESIA

4.1 Produksi Perikanan Indonesia

Pembangunan perikanan Indonesia merupakan suatu kegiatan ekonomi yang

memiliki prospek yang semakin baik, terutama dalam meningkatkan penerimaan

devisa negara melalui ekspor hasil perikanan. Total ekspor perikanan

Indonesia tahun 2006 yaitu 926.478 ton dengan nilai ekspor US$ 2,1 miliar.

Komoditas utama ekspor hasil perikanan Indonesia yaitu udang, tuna, cakalang,

tongkol, ikan lainnya, dan kepiting.

Berdasarkan data hasil olahan Departemen Perdagangan tahun 2002 hingga

2006, rata-rata ekspor non migas (non minyak dan gas bumi) Indonesia pada

periode tersebut sebesar US$ 58,89 miliar dengan rata-rata ekspor total

Indonesia pada periode tersebut yaitu US$ 75,25 miliar. Kecenderungan

(trend) neraca perdagangan untuk ekspor migas sebesar -26,27% dan

ekspor non migas sebesar 14,82% selama tahun 2002-2006. Hal tersebut

menunjukkan bahwa non migas memiliki peluang ekspor lebih tinggi

dibandingkan dengan migas dilihat dari kecenderungan non migas yang

bernilai positif yang berarti adanya peningkatan ekspor, berbeda halnya

dengan migas yang bernilai negatif. Ekspor non migas Indonesia terdiri

dari beberapa sektor yaitu sektor pertanian, sektor industri, sektor

pertambangan, dan sektor lainnya

Produksi perikanan Indonesia tahun 2012 meningkat 13,64% dibandingkan

tahun 2011 atau mencapai 15,5 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

13,6 juta ton. Trend produksi perikanan Indonesia mengalami peningkatan

sejak tahun 2003, kenaikan rata-rata tahun 2003-2012 sebesar 11,29%

sedangkan tahun 2011-2012 sebesar 13,64%. Dibandingkan 5 tahun terakhir

(tahun 2008-2012), trend produksi perikanan mengalami sedikit penurunan,

tercatat kenaikan rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 15,06%, sedangkan tahun

2011-2012 menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 13,64.

Gambar 3. Kenaikan Rata-rata Produksi Perikanan Indonesia (%)

4.2 Produksi Udang di Indonesia

Produksi udang Indonesia berasal dari tiga sumber yaitu: udang tangkapan

laut, udang tangkapan dari perairan umum dan udang yang berasal dari

budidaya tambak. Jenis-jenis udang yang berasal dari laut sebagian besar

adalah udang putih (banana prawns), udang dogol (metapenaeus prawns),

udang windu (giant tiger prawns) dan udang-udang lainnya. Udang yang

berasal dari perairan umum (rawa, waduk, sungai dan danau) adalah udang

galah (freshwater giant shrimp), udang tawar (freshwater shrimp), udang

11.39%

15.06%

13.64%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

2003 - 2012 2008 - 2012 2011 - 2012

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

grago (Athyds) dan udang-udang jenis lainnya. Sedangkan jenis udang yang

berasal dari budidaya tambak sebagian besar adalah udang windu, udang

putih dan udang api (berapenaeus shrimp).

Pemerintah Indonesia saat ini sedang giat meningkatkan produksi perikanan

(termasuk udang), terutama untuk kepentingan ekspor yang diharapkan

dapat meningkatkan devisa negara. Upaya yang dilaksanakan dalam bentuk

pengembangan perikanan laut, budidaya laut, budidaya tambak dan pelatihan

petani nelayan hingga perikanan daerah pantai. Perkembangan produksi

udang oleh nelayan dan petani ikan sangat nyata di mana produksi udang

dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh berbagai

hal antara lain: permintaan konsumsi udang yang semakin meningkat baik

di dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor, dukungan pemerintah melalui

program-program yang membantu dalam pengembangan industri perikanan

(misalnya: bantuan usaha melalui penyaluran kredit, penyuluhan-penyuluhan

perikanan, dll), serta masuknya investasi asing yang sudah tertarik dalam

bidang perikanan cukup membantu meningkatnya produksi udang dalam

negeri. Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai yang panjang

sangat potensial dalam mengembangkan usaha aquaculture.

Produksi udang Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2002 hingga

2012. Produksi udang tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu

sebesar 678.735 ton dari tahun 2011 sebesar 661.003 ton atau selisih

17.732 ton. Produksi udang sempat mengalami penurunan di tahun 2009 yaitu

sebesar 574.930 ton dari tahun sebelumnya sebesar 646.512 ton.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Gambar 4. Produksi Udang Indonesia (Ton)

4.3 Ekspor Perikanan Indonesia

Volume ekspor hasil perikanan tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup

signifikan sejak tahun 2003. Kenaikan rata-rata volume ekspor hasil perikanan

sejak tahun 2003 mencapai peningkatan 5 % dan tahun 2012 mengalami

kenaikan 6 % daripada tahun 2011, bahkan 5 tahun yang lalu kenaikan

volume ekspor hasil perikanan mencapai 8 %. Kenaikan tersebut terjadi

pada tahun 2010, volume ekspor dari 881 ribu ton menjadi 1,1 juta ton dan

komoditi yang cukup signifikan mengalami kenaikan adalah rumput

laut. Komoditi yang cukup stabil mengalami kenaikan adalah komoditi

tuna, cakalang, dan tongkol. Kenaikan rata-rata volume ekspor tuna, cakalang,

dan tongkol tahun 2012 lebih tinggi daripada kenaikan 5 tahun dan 9 tahun,

tercatat 42% dibandingkan tahun 2011. Untuk komoditi udang tetap

mengalami kenaikan rata-rata yang stabil sebesar 2,5 %. Komoditi mutiara

juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan untuk kategori produk non

300,000

350,000

400,000

450,000

500,000

550,000

600,000

650,000

700,000

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pro

du

ksi

Tahun

Produksi Udang Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

konsumsi, kenaikan rata-rata mencapai dua hingga tiga kali lipat sejak tahun

2003.

Negara tujuan ekspor hasil perikanan yang cukup besar tahun 2012

antara lain Cina, Thailand, Amerika Serikat dan Jepang. Thailand dan

Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor hasil perikanan dengan

volume yang meningkat dari tahun 2008-2012 komoditi utama seperti

udang, tuna, cakalang, tongkol dan rumput laut, bahkan kenaikan tahun

2012 lebih tinggi daripada kenaikan tahun 2008-2012 (Kementerian Kelautan

dan Perikanan, 2013).

4.4 Ekspor Udang Indonesia

Udang adalah komoditas perikanan andalan Indonesia yang menjadi

komoditas ekspor. Ada dua komoditas udang yang menjadi andalan, yakni

udang windu dan udang vaname. Selain itu, saat ini udang galah juga mulai

digalakkan pembudidayaannya walaupun produksinya masih kecil

dibandingkan dengan komoditas udang windu dan udang vaname namun

perkembangannya cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Udang sebagai mata dagang ekspor sangat penting peranannya dalam

menyumbang devisa negara. Perkembangan ekspor udang Indonesia

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun terjadi fluktuasi

volume dan nilainya. Hal ini erat kaitannya dengan jumlah produksi dan

jumlah permintaan negara pengimpor. Dilihat dari tujuan ekspor udang

Indonesia maka pasar Jepang masih merupakan pasar utama bagi

udang ekspor Indonesia diikuti dengan pasar Amerika dan negara-negara

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Eropa, Singapura dan Hongkong. Pasar udang Indonesia di luar Jepang dan

Singapura kurang berkembang, hal ini disebabkan pasar lainnya telah

dikuasai oleh sejumlah negara pengekspor udang lainnya sehingga sulit

ditembus oleh Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong produksi udang sebagai

andalan utama ekspor perikanan pada tahun 2013. Saat ini, komoditas

andalan untuk ekspor perikanan adalah udang, tuna tongkol, cakalang (TTC),

dan rumput laut. Ekspor udang sangat potensial seiring menurunnya produksi

luar negeri akibat penyakit udang dan pengaruh perubahan iklim.

Tahun 2012, kontribusi udang untuk pasar ekspor baru sebesar 38 persen

dari total ekspor perikanan sebesar 3,9 miliar dollar AS. Tahun ini, kontribusi

udang diharapkan meningkat mencapai 40 persen dari total nilai ekspor

perikanan yang ditargetkan mencapai 5 miliar dollar AS. Realisasi produksi

udang tahun 2012 mencapai 678.735 ton.

Tahun 2013, target produksi udang nasional naik 30 persen menjadi 608.000

ton. Kenaikan produksi udang tersebut akan didorong dari hasil revitalisasi

tambak udang tahun lalu seluas 1.000 ha di Jawa Barat dan Banten, dan

penambahan revitalisasi tambak seluas 20.000 ha di Jawa Tengah, Jawa Timur,

Sulawesi Selatan dan Lampung. Anggaran KKP untuk revitalisasi tambak

tahun 2013 Rp 240 miliar.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Tabel 3. Volume Ekspor Udang Indonesia

Tahun Volume Ekspor Indonesi (Ton)

2002 122.049,80

2003 134.214,60

2004 127.846,30

2005 133.074,30

2006 146.097,70

2007 134.788,20

2008 140.868,00

2009 117.093,40

2010 113.937,00

2011 119.828,40

2012 122.898,80

Sumber: www.bps.com

Perkembangan ekspor udang Indonesia baik dalam volume maupun nilai

ekspor dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 3. Dalam periode

tahun 2002-2012, volume ekspor terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar

113.937,00 ton dan volume ekspor tertinggi pada tahun 2006 sebesar

146.097,70 ton.

Tabel 4. Realisasi Volume Ekspor Udang Berdasarkan Negara Tujuan

No Negara

Tujuan

2008

2009

Tahun

2010

2011

2012

1 Jepang 37.666,80 35.060,70 32.669,40 31.000,20 32.497,60

2 Hongkong 3.787,20 3.724,60 4.237,70 3.466,50 2.777.90

3 Cina 6.399,50 1.796,60 5.958,80 5.843,40 6.315,40

4 Singapura 2.039,30 2.948,70 2.238,70 2.280,60 2.979,90

5 Malaysia 4.247,10 3.394,50 2.895,60 2.801,30 2.593,70

6 Australia 479,6 421,5 220,3 562,7 752,7

7 Amerika

Serikat 57.692,70 45.213,60 43.560,90 55.007,00 59.137,90

8 Inggris 6.864,60 5.139,60 5.024,30 3.234,20 1.783,20

9 Belanda 1.436,30 2.289,90 891,9 593,9 614,6

10 Perancis 820,4 2.354,20 1.841,70 1.080,10 995

11 Jerman 1.384,10 583 557,8 475,9 277,2

12 Belgia 7.912,40 3.728,40 2.828,40 2.786,00 1.013,70

13 Italia 2.176,70 2 070.40 1.336,40 1.279,40 947

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Tujuan utama ekspor udang adalah Amerika Serikat dan Jepang. Besarnya

ekspor udang ke dua negara yakni Amerika Serikat (AS) dan Jepang

selama 2011 mencapai 86.000 ton. Jumlah itu naik dibandingkan tahun 2010

yaitu sebesar 76.220 ton. Adapun ekspor udang ke Amerika Serikat pada

tahun 2011 adalah 55.000 ton, naik dari tahun 2010 sebesar 43.560 ton.

Sedangkan ekspor ke Jepang, mencapai 31.000 ton pada tahun 2011 atau

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 32.669 ton pada tahun

2010. Ekspor ke Jepang turun karena dampak terjadinya tsunami pada

tahun tersebut.

Beberapa negara saat ini menghadapi penyakit udang, seperti Vietnam,

Thailand dan Malaysia yang udangnya mengalami kematian dini (ems) pada

umur 7-10 hari. Penyakit ems itu perlu diantisipasi agar tidak masuk

ke Indonesia. Potensi udang di Indonesia seharusnya dibangkitkan melalui

pengembangan tambak semi intensif dan tambak tradisional melalui sentuhan

infrastruktur, teknologi, dan permodalan.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

36

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang di Indonesia

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data tahunan yaitu data mulai

tahun 2002 sampai tahun 2012 dan data cross section yaitu negara-negara tujuan

utama ekspor udang. Dalam persamaan diketahui variabel bebas terdiri dari

produksi udang indonesia (P), GDP negara tujuan ekspor (GDP), nilai tukar

nominal rupiah terhadap dollar (ER). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan

dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap volume ekspor udang sebagai

variabel dependen (variabel terikat).

Tabel 5. Koefisien Variabel dan Konstanta

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

X1? -0.195477 0.053246 -3.671215 0.0003

X2? 0.084207 0.068630 1.226978 0.2219

X3? 0.312797 0.045400 6.889757 0.0000

C 0.383053 0.633366 0.604789 0.5463

Random Effects (Cross)

_JEPANG--C 2.629970

_MALAYSIA--C 0.288060

_BELANDA--C -0.176321

_ITALIA--C -0.523192

_HONGKONG--C 0.316660

_AUSTRALIA--C -0.258980

_PERANCIS--C -0.657911

_CINA--C 0.962661

_AMERIKA--C -0.135904

_JERMAN--C -0.905473

_SINGAPURA--C 0.185262

_INGGRIS--C -0.248104

_BELGIA--C 0.448595

Sumber: Lampiran

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

adapun persamaan yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebagai berikut:

= 0,383053 – 0,1954 + 0,0842 ER + 0,3127 GDP

Nilai konstanta ( ) yang dihasilkan dari estimasi sebesar 0,383053 menunjukkan

bahwa dampak rata-rata dari seluruh variabel bebas terhadap volume ekspor

udang Indonesia adalah postip sebesar 0,383053.

Nilai konstanta ) yang dihasilkan dari estimasi sebagai berikut.

Jepang 2.629970

Malaysia 0.288060

Belanda - 0.176321

Italia - 0.523192

Hongkong 0.316660

Australia - 0.258980

Perancis - 0.657911

Cina 0.962661

Amerika - 0.135904

Jerman - 0.905473

Singapura 0.185262

Inggris - 0.248104

Belgia 0.448595

Hal ini menunjukkan bahwa apabila ada perubahan variabel bebas secara

bersama-sama, maka dampak individu positip terbesar adalah Jepang, diikuti

oleh dampak dampak individu Cina dan Belgia. Dan dampak individu

negatif adalah Belanda, Italia, Australia, Perancis, Amerika, Jerman, dan

Inggris.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

5.2 Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)

5.2.1 Koefisien Determinasi R²

Setelah dilakukan analisis terhadap model tersebut (Lampiran), maka diperoleh

hasil R² (Lampiran) sebesar 0.574 yang artinya 57,4% variasi variabel volume

ekspor telah dapat dijelaskan oleh variabel produksi udang Indonesia, nilai tukar

rupiah terhadap dollar, dan GDP negara tujuan ekspor. Sisanya sebesar 42,6%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi ini.

5.2.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan

tabel pada Lampiran dapat dilihat bahwa secara serempak pengaruh variabel

terikat volume ekspor udang Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel bebas

produksi udang Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan GDP negara

tujuan ekspor, ternyata signifikan secara statistik pada α = 5%. Hal ini dapat

dilihat dari Prob(F-statistic) dimana nilai Prob(F-statistic) 0.0000 < 0,05 (α5%).

Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima pada α 5%, yaitu dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas produksi udang Indonesia, nilai tukar rupiah

terhadap dollar, dan GDP negara tujuan ekspor, secara serempak berpengaruh

nyata terhadap variabel nilai volume ekspor udang Indonesia.

Uji F berkaitan dengan R², namun tidak selalu apabila nilai R² besar maka

nilai F besar. Menurur Woolridge, nilai R² hanya mengukur kontribusi seluruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara linier (Pane, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

5.2.3 Uji t (Uji Signifikansi)

Untuk melihat apakah variabel independen memang benar dapat

mempengaruhi variabel dependennya secara parsial, untuk itu digunakan uji t.

Dalam uji t ditemukan hipotesis sebagai berikut :

= Produksi udang Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar dan

GDP negara tujuan ekspor secara partial tidak berpengaruh terhadap

volume ekspor udang Indonesia

= Produksi udang Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar dan

GDP negara tujuan ekspor secara partial berpengaruh terhadap volume

ekspor udang Indonesia

Untuk menguji hipotesis tersebut apakah H0 diterima atau ditolak maka

dilaksanakan uji t. Adapun tolok ukur penerimaan atau penolakan H0 adalah

sebagai berikut :

Jika nilai Prob < 0,05, maka ditolak dan diterima.

Jika nilai Prob 0,05, maka diterima dan ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program E-Views 6

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Koefisien Variabel – Variabel Bebas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Produksi -0.195477 0.053246 -3.671215 0.0003

Nilai Tukar 0.084207 0.068630 1.226978 0.2219

GDP 0.312797 0.045400 6.889757 0.0000

C 0.383053 0.633366 0.604789 0.5463

Sumber: Lampiran

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Hasil estimasi dari model regresi yang disajikan dalam tabel 6 menunjukan

bahwa variabel nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar berpengaruh

tidak signifikan terhadap permintaan ekspor udang Indonesia. Sedangkan

variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor

udang Indonesia adalah produksi udang Indonesia dan GDP negara tujuan

ekspor. Besarnya signifikan menunjukan ditolaknya Ho, sehingga dapat

dianalisis sebagai berikut :

1. Variabel produksi udang Indonesia

Variabel produksi udang Indonesia mempunyai angka Prob di bawah nilai

probabilitas signifikan 0,05 (α = 5%) yaitu sebesar 0,0003 < 0,05 yang berarti

bahwa variabel produksi udang Indonesia mempengaruhi volume ekspor

udang Indonesia secara signifikan. Dengan demikian H1 diterima dan

menolak H0.

2. Variabel nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

Variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar mempunyai angka Prob di atas

nilai probabilitas signifikan 0,05 (α = 5%) yaitu sebesar 0,2219 > 0,05 yang

berarti bahwa variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar mempengaruhi

volume ekspor udang Indonesia secara tidak signifikan. Dengan demikian H0

diterima dan menolak H1.

3. Variabel GDP negara tujuan ekspor

Variabel GDP negara tujuan ekspor mempunyai angka Prob di bawah nilai

probabilitas signifikan 0,05 (α = 5%) yaitu sebesar 0,0000 < 0,05 yang berarti

bahwa variabel GDP negara tujuan ekspor mempengaruhi volume ekspor

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

udang Indonesia secara signifikan. Dengan demikian H1 diterima dan

menolak H0.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Interpretasi Hasil

Penjelasan yang bisa diberikan berdasarkan hasil olah data adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa produksi udang Indonesia

berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor udang Indonesia. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Rotua (2011),

bahwa produksi udang berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor

udang Indonesia di pasar Internasional. Nilai koefisien produksi udang

Indonesia sebesar -0.1954 artinya pengaruh produksi udang Indonesia terhadap

volume ekspor udang Indonesia adalah negatif yaitu, semakin tinggi

produksi, maka volume ekspor udang cenderung semakin menurun. Namun

dalam hal ini pengaruh yang diberikan negatif, hal ini bisa saja terjadi

karena tidak selamanya apabila produksi meningkat maka volume ekspor

juga meningkat. Karena bisa terjadi faktor lain seperti bencana alam,

penyakit pada komoditi yang mengakibatkan komoditi tidak dapat

diekspor.

2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar

berpengaruh tidak signifikan terhadap volume ekspor udang Indonesia.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Ulfah

Faiqoh (2012), nilai tukar atau kurs rupiah terhadap Dollar dalam jangka

pendek tidak berpengaruh terhadap ekspor udang Jawa Tengah. Dan

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

hasil penelitian Perseveranda (2005), hasil estimasi dengan ECM nilai

tukar dollar terhadap rupiah dalam jangka pendek tidak berpengaruh

signifikan pada volume ekspor kopi Nusa Tenggara Timur ke Jepang.

Nilai koefisien nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar 0.0842 artinya

pengaruh nilai tukar rupiah terhadap volume ekspor udang Indonesia

adalah positif yaitu, semakin tinggi produksi, maka volume ekspor

udang cenderung semakin meningkat.

3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa GDP negara tujuan ekspor

berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor udang Indonesia. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian tentang permintaan ekspor tuna

dan udang Indonesia di Jepang dan Amerika yang dilakukan oleh

Nugroho (2001), GDP Amerika mempengaruhi ekspor ikan tuna ke

Amerika. Dan GDP Jepang mempengaruhi ekspor ikan tuna ke Jepang.

Nilai koefisien GDP negara tujuan ekspor adalah sebesar 0.3127 artinya

pengaruh GDP negara tujuan ekspor terhadap volume ekspor udang

Indonesia adalah positif yaitu, semakin tinggi GDP negara tujuan ekspor,

maka volume ekspor udang cenderung semakin meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

43

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap volume ekspor udang

Indonesia adalah variabel produksi udang Indonesia, dan GDP negara tujuan

ekspor. Variabel yang berpengaruh tidak signifikan terhadap volume ekspor

udang Indonesia adalah variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar. Variabel

produksi udang Indonesia berpengaruh negatif secara signifikan terhadap

volume ekspor udang Indonesia dengan nilai koefisien -0.1954. Sedangkan

variabel GDP negara tujuan ekspor berpengaruh positif secara signifikan

terhadap volume ekspor udang Indonesia dengan nilai koefisien 0.3127.

6.2 Saran

1. Kepada pemerintah dan instansi terkait mampu menjaga dan

mempertahankan pasar yang telah ada dengan cara selalu menjaga hubungan

perdagangan dengan negara-negara tujuan ekspor. Perlu adanya kerjasama

antara pemerintah dengan pengusaha atau instansi terkait dalam

mempromosikan udang Indonesia di pasar luar negeri serta perlunya

dukungan kebijakan pemerintah yang dapat saling menguntungkan terhadap

pihak-pihak yang terkait dalam industri perikanan.

2. Perlunya memperluas pangsa pasar udang ke negara-negara lain agar tidak

tergantung hanya kepada satu negara saja yang pada akhirnya akan

merugikan Indonesia sendiri serta perlu adanya diversifikasi produk yang

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

berbahan baku udang, sehingga diperoleh nilai tambah dan mampu menjadi

produk unggulan baru pada saat ini dan pada masa yang akan datang.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi ekspor udang.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

DAFTAR PUSTAKA

Catur. 1995. Ekonomi Mikro. BPFE. Jakarta

Hadi, P.U. dan S. Mardianto. 2004. Analisis Komparasi Daya Saing Produk

Ekspor Pertanian Antar Negara ASEAN Lainnya dalam Era Perdagangan

Bebas AFTA. Jurnal Agro Ekonomi. Volume 22.

Halwani, Hendra. 2002. Ekonomi Internasional & Globalisasi Ekonomi. Edisi

Kedua. Ghadia Indonesia. Bogor

Hardius Usman, dkk. 2006. Ekonometrika. LPFEUI. Jakarta

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Kelautan dan Perikanan

2012. Jakarta

KKP, 2014. Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Udang

Merajai Ekspor Perikanan. http://www.kkp.go.id Diakses tanggal 5 April

2014 pukul 21.30 WIB

Krugman, Paul R,. dan Obstfeld, Maurice. 1999. Ekonomi Internasional Teori dan

Kebijakan. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kuncoro, Mudrajad. 1996. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi Pertama.

BPFE UGM. Yogyakarta.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Mujiman dan Suyanto. 1989. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya.

Jakarta

Murty B, Kismono Hari. 1991. Perdagangan Udang Internasional. Cetakan I.

Penebar Swadaya. Jakarta

Nasution, S.H dan H. Arifin. 2008. Ekonomi Internasional. USU Press. Medan

Nazaruddin. 1993. Seri Komoditi Ekspor Pertanian : Perikanan dan Peternakan.

Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta

Pane, Tasya Chairuna. 2013. Analisis Dampak ACFTA Terhadap Ekspor dan

Impor Komoditas Pertanian dan Agroindustri Di Indonesia. Tesis.

Universitas Sumatera Utara. Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Rachmatun, S dan E. P. Takarina. 2009. Panduan Budidaya Udang Windu.

Penebar Swadaya. Jakarta

Rosadi, D. 2012. Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

EVIEWS Aplikasi untuk Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan. Penerbit

Andi. Yogyakarta

Rotua, Y. 2011. Determinan Volume Ekspor Udang Indonesia di Pasar

Internasional. Tesis. USU. Medan

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Erlangga. Jakarta

Sinaga, Murbanto. 2009. Ekonomi Internasional. Fakultas Ekonomi. Universitas

Sumatera Utara

Soetomo, Moch. 1990. Teknik Budidaya Udang Windu. Sinar Baru. Bandung

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern, Perkembangan dan Klasik

hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Sumeru, S.U dan S. Anna. 1991. Pakan Udang Windu (Panaeus Monodon).

Kanisius. Bandung

Ulfah, Faiqoh. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Udang

Jawa Tengah. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang

Usman dan Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Bumi Aksara. Jakarta

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Common Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/15/16 Time: 14:28

Sample: 2002 2012

Included observations: 11

Cross-sections included: 13

Total pool (balanced) observations: 143 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? -0.199143 0.105224 -1.892556 0.0605

X2? 0.084715 0.151852 0.557877 0.5778

X3? 0.319527 0.023325 13.69902 0.0000

C 0.380722 1.272302 0.299239 0.7652 R-squared 0.574698 Mean dependent var 0.919362

Adjusted R-squared 0.565519 S.D. dependent var 1.523198

S.E. of regression 1.004019 Akaike info criterion 2.873471

Sum squared resid 140.1194 Schwarz criterion 2.956348

Log likelihood -201.4532 Hannan-Quinn criter. 2.907149

F-statistic 62.60898 Durbin-Watson stat 0.084566

Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Lampiran 2. Hasil Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/15/16 Time: 14:28

Sample: 2002 2012

Included observations: 11

Cross-sections included: 13

Total pool (balanced) observations: 143 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? -0.193338 0.056328 -3.432382 0.0008

X2? 0.083911 0.068677 1.221823 0.2240

X3? 0.308872 0.056559 5.461012 0.0000

C 0.384413 0.574662 0.668936 0.5048

Fixed Effects (Cross)

_JEPANG--C 2.691674

_MALAYSIA--C 0.284094

_BELANDA--C -0.187669

_ITALIA--C -0.536837

_HONGKONG--C 0.313325

_AUSTRALIA--C -0.271257

_PERANCIS--C -0.672589

_CINA--C 0.976791

_AMERIKA--C -0.094921

_JERMAN--C -0.922392

_SINGAPURA--C 0.179158

_INGGRIS--C -0.254564

_BELGIA--C 0.448767 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.920815 Mean dependent var 0.919362

Adjusted R-squared 0.911462 S.D. dependent var 1.523198

S.E. of regression 0.453232 Akaike info criterion 1.360293

Sum squared resid 26.08823 Schwarz criterion 1.691800

Log likelihood -81.26095 Hannan-Quinn criter. 1.495002

F-statistic 98.45584 Durbin-Watson stat 0.453116

Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Lampiran 3. Hasil Random Effect Model

Dependent Variable: Y?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/15/16 Time: 14:29

Sample: 2002 2012

Included observations: 11

Cross-sections included: 13

Total pool (balanced) observations: 143

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? -0.195477 0.053246 -3.671215 0.0003

X2? 0.084207 0.068630 1.226978 0.2219

X3? 0.312797 0.045400 6.889757 0.0000

C 0.383053 0.633366 0.604789 0.5463

Random Effects (Cross)

_JEPANG--C 2.629970

_MALAYSIA--C 0.288060

_BELANDA--C -0.176321

_ITALIA--C -0.523192

_HONGKONG--C 0.316660

_AUSTRALIA--C -0.258980

_PERANCIS--C -0.657911

_CINA--C 0.962661

_AMERIKA--C -0.135904

_JERMAN--C -0.905473

_SINGAPURA--C 0.185262

_INGGRIS--C -0.248104

_BELGIA--C 0.448595 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.961077 0.8181

Idiosyncratic random 0.453232 0.1819 Weighted Statistics R-squared 0.259128 Mean dependent var 0.129421

Adjusted R-squared 0.243138 S.D. dependent var 0.519118

S.E. of regression 0.451621 Sum squared resid 28.35062

F-statistic 16.20562 Durbin-Watson stat 0.417315

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.574444 Mean dependent var 0.919362

Sum squared resid 140.2033 Durbin-Watson stat 0.084386

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Lampiran 4. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: DATAPANEL

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 46.259549 (12,127) 0.0000

Cross-section Chi-square 240.384512 12 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/15/16 Time: 14:30

Sample: 2002 2012

Included observations: 11

Cross-sections included: 13

Total pool (balanced) observations: 143 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? -0.199143 0.105224 -1.892556 0.0605

X2? 0.084715 0.151852 0.557877 0.5778

X3? 0.319527 0.023325 13.69902 0.0000

C 0.380722 1.272302 0.299239 0.7652 R-squared 0.574698 Mean dependent var 0.919362

Adjusted R-squared 0.565519 S.D. dependent var 1.523198

S.E. of regression 1.004019 Akaike info criterion 2.873471

Sum squared resid 140.1194 Schwarz criterion 2.956348

Log likelihood -201.4532 Hannan-Quinn criter. 2.907149

F-statistic 62.60898 Durbin-Watson stat 0.084566

Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Lampiran 5. Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: DATAPANEL

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 3 1.0000 * Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. X1? -0.193338 -0.195477 0.000338 0.9073

X2? 0.083911 0.084207 0.000006 0.9073

X3? 0.308872 0.312797 0.001138 0.9073

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: Y?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/15/16 Time: 14:30

Sample: 2002 2012

Included observations: 11

Cross-sections included: 13

Total pool (balanced) observations: 143 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.384413 0.574662 0.668936 0.5048

X1? -0.193338 0.056328 -3.432382 0.0008

X2? 0.083911 0.068677 1.221823 0.2240

X3? 0.308872 0.056559 5.461012 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.920815 Mean dependent var 0.919362

Adjusted R-squared 0.911462 S.D. dependent var 1.523198

S.E. of regression 0.453232 Akaike info criterion 1.360293

Sum squared resid 26.08823 Schwarz criterion 1.691800

Log likelihood -81.26095 Hannan-Quinn criter. 1.495002

F-statistic 98.45584 Durbin-Watson stat 0.453116

Prob(F-statistic) 0.000000

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Lampiran 6. Data Variabel

Negara Tahun Vol. Ekspor Produksi Udang Nilai Kurs Rupiah GDP

(Ton) Indonesia (Ton) Terhadap Dollar (Rp/US $) NEG.TUJUAN (US $)

Jepang 2002 58,914 401,482 8,940 3,980,819,536,160

2003 59,845 433,350 8,465 4,302,939,184,964

2004 48,702 484,770 9,290 4,655,803,055,651

2005 45,122 489,168 9,900 4,571,866,957,195

2006 49,762 554,774 9,020 4,356,749,775,547

2007 39,816 617,901 9,419 4,356,346,715,298

2008 37,667 646,512 10,950 4,849,184,924,937

2009 35,061 574,930 9,400 5,035,142,154,901

2010 32,669 608,298 8,991 5,495,387,182,996

2011 31,000 661,003 9,068 5,905,630,870,455

2012 32,498 678,735 9,670 5,937,766,585,288

Hongkong 2002 5,804 401,482 8,940 166,349,228,737

2003 6,544 433,350 8,465 161,384,522,525

2004 4,647 484,770 9,290 169,099,768,875

2005 5,179 489,168 9,900 181,570,082,162

2006 5,616 554,774 9,020 193,536,265,094

2007 5,538 617,901 9,419 211,597,405,594

2008 3,787 646,512 10,950 219,279,678,430

2009 3,725 574,930 9,400 214,046,415,026

2010 4,238 608,298 8,991 228,637,697,575

2011 3,467 661,003 9,068 248,514,003,083

2012 2,778 678,735 9,670 262,630,086,122

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Cina 2002 1,033 401,482 8,940 1,453,827,558,028

2003 1,638 433,350 8,465 1,640,958,734,582

2004 2,486 484,770 9,290 1,931,644,329,934

2005 4,070 489,168 9,900 2,256,902,590,825

2006 2,881 554,774 9,020 2,712,950,885,444

2007 1,418 617,901 9,419 3,494,055,942,162

2008 6,400 646,512 10,950 4,521,827,271,026

2009 1,797 574,930 9,400 4,990,233,518,752

2010 5,959 608,298 8,991 5,930,502,270,317

2011 5,843 661,003 9,068 7,321,891,954,613

2012 6,315 678,735 9,670 8,229,490,030,098

Singapura 2002 6,095 401,482 8,940 91,941,791,944

2003 3,868 433,350 8,465 97,002,305,536

2004 3,617 484,770 9,290 114,186,643,422

2005 3,621 489,168 9,900 127,417,879,443

2006 3,362 554,774 9,020 147,794,117,647

2007 2,537 617,901 9,419 179,981,089,531

2008 2,039 646,512 10,950 192,231,202,951

2009 2,949 574,930 9,400 192,406,441,416

2010 2,239 608,298 8,991 236,420,337,243

2011 2,281 661,003 9,068 274,065,043,106

2012 2,980 678,735 9,670 286,908,399,902

Malaysia 2002 7,458 401,482 8,940 100,845,526,316

2003 6,005 433,350 8,465 110,202,368,421

2004 4,730 484,770 9,290 124,749,736,842

2005 3,883 489,168 9,900 143,533,152,129

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

2006 3,893 554,774 9,020 162,692,467,586

2007 5,755 617,901 9,419 193,552,802,792

2008 4,247 646,512 10,950 230,987,618,904

2009 3,395 574,930 9,400 202,251,384,992

2010 2,896 608,298 8,991 247,533,525,518

2011 2,801 661,003 9,068 289,258,937,259

2012 2,594 678,735 9,670 305,032,745,225

Australia 2002 1,004 401,482 8,940 394,442,235,245

2003 1,824 433,350 8,465 466,663,366,337

2004 1,426 484,770 9,290 613,161,189,358

2005 1,380 489,168 9,900 693,662,607,127

2006 1,632 554,774 9,020 747,463,312,369

2007 654 617,901 9,419 853,854,910,890

2008 480 646,512 10,950 1,055,506,156,997

2009 422 574,930 9,400 926,710,311,519

2010 220 608,298 8,991 1,141,793,593,834

2011 563 661,003 9,068 1,386,889,147,177

2012 753 678,735 9,670 1,532,407,884,934

Amerika

Serikat 2002 17,072 401,482 8,940 10,980,200,000,000

2003 22,042 433,350 8,465 11,512,200,000,000

2004 33,742 484,770 9,290 12,277,000,000,000

2005 40,349 489,168 9,900 13,095,400,000,000

2006 46,968 554,774 9,020 13,857,900,000,000

2007 48,386 617,901 9,419 14,480,300,000,000

2008 57,693 646,512 10,950 14,720,300,000,000

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

2009 45,214 574,930 9,400 14,417,900,000,000

2010 43,561 608,298 8,991 14,958,300,000,000

2011 55,007 661,003 9,068 15,533,800,000,000

2012 59,138 678,735 9,670 16,244,600,000,000

Inggris 2002 5,045 401,482 8,940 1,620,900,779,377

2003 5,586 433,350 8,465 1,875,141,224,490

2004 4,830 484,770 9,290 2,220,820,974,770

2005 6,718 489,168 9,900 2,321,357,943,509

2006 8,650 554,774 9,020 2,483,010,316,107

2007 7,754 617,901 9,419 2,857,082,734,449

2008 6,865 646,512 10,950 2,687,795,428,485

2009 5,140 574,930 9,400 2,208,001,972,524

2010 5,024 608,298 8,991 2,295,522,887,422

2011 3,234 661,003 9,068 2,462,484,285,580

2012 1,783 678,735 9,670 2,461,768,284,868

Belanda 2002 1,739 401,482 8,940 437,807,265,199

2003 1,267 433,350 8,465 538,312,641,084

2004 1,080 484,770 9,290 609,889,925,686

2005 1,196 489,168 9,900 638,470,626,275

2006 928 554,774 9,020 677,692,043,125

2007 1,089 617,901 9,419 782,567,278,575

2008 1,436 646,512 10,950 870,811,515,664

2009 2,290 574,930 9,400 796,332,969,121

2010 892 608,298 8,991 777,157,702,271

2011 594 661,003 9,068 832,755,438,977

2012 615 678,735 9,670 770,066,718,925

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

Perancis 2002 1,005 401,482 8,940 1,452,031,150,009

2003 2,057 433,350 8,465 1,792,215,124,154

2004 1,647 484,770 9,290 2,055,678,605,353

2005 1,748 489,168 9,900 2,136,555,737,950

2006 1,018 554,774 9,020 2,255,706,212,516

2007 669 617,901 9,419 2,582,391,514,260

2008 820 646,512 10,950 2,831,795,243,285

2009 2,354 574,930 9,400 2,619,685,205,628

2010 1,842 608,298 8,991 2,565,039,332,951

2011 1,080 661,003 9,068 2,782,210,861,683

2012 995 678,735 9,670 2,611,221,313,282

Jerman 2002 1,169 401,482 8,940 2,006,587,615,283

2003 1,749 433,350 8,465 2,423,814,898,420

2004 1,184 484,770 9,290 2,726,341,472,500

2005 1,264 489,168 9,900 2,766,253,792,966

2006 1,729 554,774 9,020 2,902,749,305,068

2007 1,307 617,901 9,419 3,323,809,686,746

2008 1,384 646,512 10,950 3,623,687,767,058

2009 583 574,930 9,400 3,298,217,546,533

2010 558 608,298 8,991 3,304,439,018,398

2011 476 661,003 9,068 3,628,110,015,053

2012 277 678,735 9,670 3,425,956,470,874

Belgia 2002 5,171 401,482 8,940 252,795,031,056

2003 9,438 433,350 8,465 311,689,616,253

2004 8,875 484,770 9,290 361,683,211,960

2005 9,567 489,168 9,900 377,350,395,463

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG …

2006 11,334 554,774 9,020 399,965,710,785

2007 10,842 617,901 9,419 459,619,168,192

2008 7,912 646,512 10,950 507,379,274,927

2009 3,728 574,930 9,400 473,254,348,142

2010 2,828 608,298 8,991 471,218,301,721

2011 2,786 661,003 9,068 513,317,999,900

2012 1,014 678,735 9,670 482,918,013,610

Italia 2002 493 401,482 8,940 1,225,176,959,595

2003 931 433,350 8,465 1,514,503,536,381

2004 1,457 484,770 9,290 1,735,521,503,772

2005 1,595 489,168 9,900 1,786,275,014,007

2006 1,870 554,774 9,020 1,872,983,094,035

2007 1,374 617,901 9,419 2,127,181,952,205

2008 2,177 646,512 10,950 2,307,312,469,009

2009 2,070 574,930 9,400 2,111,146,953,537

2010 1,336 608,298 8,991 2,055,355,252,805

2011 1,279 661,003 9,068 2,196,336,800,620

2012 947 678,735 9,670 2,013,265,404,946

Universitas Sumatera Utara