Upload
phamduong
View
261
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME
EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA TAHUN 1995-2005
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Katarina Srihandayani
NIM 051324019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan skripsi ini kepada:
Hati YESUS yang maha kudus
Kedua orang tuaku Bapak R. Dwinarto dan Ibu M. Sarti
Kekasihku Laurentius Rio Kurniawan
Keluargaku (Pakde, Budhe, Mbak Narti Cs, Mas Tri Cs) dan
semua keluargaku yang turut mendukung dan mendoakan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Segala Perkara Dapat Kutanggung Di Dalam DIA
Yang Memberi Kekuatan Kepadaku.”
(FILIPI 4:13)
“Hanya pada ALLAH saja kiranya aku tenang, sebab
dari pada-Nyalah harapanku.”
(MAZMUR 62:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, terkecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2009
Penulis,
Katarina Srihandayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUKKEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Katarina SrihandayaniNomor Mahasiswa : 051324019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR CENGKEH DI INDONESIATAHUN 1995-2005” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikiansaya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untukmenyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentukpangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internetatau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari syaataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 22 Juli 2009
Yang menyatakan,
Katarina Srihandayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAKFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
CENGKEH DI INDONESIA TAHUN 1995-2005
Katarina SrihandayaniNIM 05134019
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2009
Tujuan penelitian ini untuk: (1) melihat pengaruh harga cengkeh dalam negeri
terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia; (2) melihat pengaruh harga cengkeh
dunia terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia; (3) melihat pengaruh jumlah
produksi terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia; (4) melihat pengaruh
konsumsi cengkeh dalam negeri terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia; dan
(5) melihat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terhadap
volume ekspor cengkeh di Indonesia.
Sumber data merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber,
antara lain dari Departemen Pertanian, direktorat Jendral Perkebunan, Badan Pusat
Statistik serta literatur lain yang mendukung. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data regresi linear berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif.
Nilai koefisien (R²) diperoleh hasil sebesar 0,975, yang menunjukan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 97,5%, sedangkan
sisanya sebesar 2,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linear berganda menyatakan bahwa
variabel independen yaitu, (1) harga cengkeh dalam negeri mempengaruhi volume
ekspor cengkeh di Indonesia; (2) harga cengkeh dunia mempengaruhi volume ekspor
cengkeh di Indonesia; (3) jumlah produksi cengkeh mempengaruhi volume ekspor
cengkeh di Indonesia; (4) konsumsi cengkeh dalam negeri mempengaruhi volume
ekspor cengkeh di Indonesia; dan (5) nilai tukar rupiah terhadp dollar Amerika
Serikat mempengaruhi volume ekspor cengkeh di Indonesia.
Dari penelitian ini penulis menyarankan: (1) pemerintah kiranya
mengusahakan agar jumlah produksi cengkeh terus meningkat; (2) peneliti
selanjutnya kiranya menambah jumlah tahun penelitian; dan (3) peneliti selanjutnya
kiranya menambah variabel-variabel independen di luar penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACTFACTORS INFLUENCING THE VOLUME OF CLOVE EXPORT
IN INDONESIA IN 1995 – 2005
Katarina Srihandayani05134019
Sanata Dharma UniversityYogyakarta
2009
The purposes of this research are to know the influence of: (1) domestic cloveprice towards the volume of clove export in Indonesia; (2) world clove price towardsthe volume of clove export in Indonesia; (3) number of production towards thevolume of clove export in Indonesia; (4) domestic clove consumption towards thevolume of clove export in Indonesia; and (5) rupiah exchange towards US Dollartoward the volume of clove export in Indonesia.
The secondary data gained from various sources. Some of them are gainedfrom Agricultural Department, General Directory of Plantation, Statistical CenterInstitution and other supporting literatures. This research used multiple regressionlinear data analysis. The type of this research was descriptive quantitative research.
The coefficient value (R2) was 97,5%. It shows the influence of independentvariable towards dependent variable 97,5%. Meanwhile the residual is 2,5% gainedfrom other factors beyond this research. The conclusion gained from the result ofmultiple linear regression analysis states that independent variables: (1) domesticclove price influences the volume of clove export in Indonesia, (2) the world cloveprice influences the volume of clove export in Indonesia; (3) the amount of cloveproduction influences the volume of clove export in Indonesia; (4) the domestic cloveconsumption influences the volume of clove export in Indonesia; and (5) theexchange rate of rupiah toward US dollar influences the volume of clove export inIndonesia.
From this research, the researcher suggests: (1) the government hopefullyencourages the volume of clove production increase continuously; (2) the researcherasks to lengthen the amount of research years; and (3) the researcher then hopefullyadds independent variable beyond this research.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat,
rahmat dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
CENGKEH DI INDONESIA TAHUN 1995-2005” dengan lancar. Skripsi ini di
susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulisan skripsi ini,
terutama kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim M. Ed., Ph. D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi dan juga sebagai dosen pembimbing II serta selaku
Dosen Pembimbing Akademik angkatan 2005 yang telah membimbing dan
membantu sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Indra Darmawan S. E., M. Si., selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing dan membantu sampai terselesaikannya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Y. M. V. Mudayen S. Pd., yang telah membantu dan memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M. Si., selaku pembimbing abstrak dalam bahasa
inggris.
6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto dan ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti selaku
dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi.
7. Mbak Titin, Mbak Aris dan Pak Wawik yang telah membantu penulis
dalam mengurus masalah administrasi selama penulis menempuh pendidikan
di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
8. Bapak R. Dwinarto dan Ibu M. Sarti selaku orang tua penulis yang telah
mendukung dalam material maupun spiritual.
9. Laurentius Rio Kurniawan yang telah mendukung dengan doa dan cinta
(I will love you forever my dear).
10. Sahabat dan teman-temanku seperjuangan program studi Pendidikan Ekonomi
Angkatan 2005 (Primadesta laraningtyas jati, Meri lestari wakerkwa, Kiki
sugiyanti, Brigitta tidora, Yoani rinda perdani, Florentina ristri, Josephin
dian dwi martanti, Veronika andriati, Berlia trio listyawati, Dwi martanti,
Nian putriana, Ika kurniawati, Lelly sestyaningrum, Kurnia martikasari, Lesti
wulandari, Ludovina maria, Rinto cahyadi, Antonius sudibyo, Ignasius
kurniawan, Hendrikus prastokohadi, Andreas raharjo, Ari dwidadi) terima
kasih atas bantuan, doa, dukungan dan kebersamaan kalian selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Mbak Theresia Susanti dan mbak Meldawati Silalahi yang turut membantu
penulisan skipsi ini.
12. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga
terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan atau kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak.
Yogyakarta, 22 Juli 2009
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv
MOTTO………………………………………………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………………. vii
ABSTRAK……………………………………………………………………... viii
ABSTRACK…………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xvii
DAFTAR KURVA…………………………………………………………….. xvii
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… ….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………... 5
C. Batasan Masalah…………………………………………………… ….. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 6
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………… 9
A. Potensi dan Luas Lahan Cengkeh di Indonesia……………………….. 9
1. Potensi……………………………………………………………... 9
2. Luas Lahan………………………………………………………… 10
B. Jumlah Petani Cengkeh di Indonesia………………………………….. 12
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Cengkeh di Indonesia……. 14
1. Harga Cengkeh Nasional………………………………………….. 14
2. Harga Cengkeh Dunia…………………………………………..… 15
3. Jumlah Produksi…………………………………………………… 16
4. Konsumsi…………………………………………………………. 18
5. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS………………………….. 19
D. Penelitian Terdahulu…………………………………………………… 23
E. Kerangka Berpikir…………………………………………………….. 24
F. Hipotesis………………………………………………………………. 26
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 28
A. Jenis Penelitian……………………………………………………........ 28
B. Jenis dan Sumber Data ……………………………………………... .. 28
C. Waktu Penelitian……………………………………………………… 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Variabel Penelitian…………………………………………………… 30
E. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 30
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………….. 42
A. Analisis Data ………………………………………………………… 42
1. Pengujian Prasyarat Regresi …………………………………….. 42
a. Pengujian Normalitas……………………………………….. 42
b. Pengujian Linearitas ………………………………………… 45
2. Pengujian Asumsi Klasik ……………………………………….. 46
a. Uji Multikolinearitas ……………………………………….. 46
b. Uji Heterokedastisitas ……………………………………… 49
c. Uji Aoutokorelasi …………………………………………… 51
3. Uji Statistik ……………………………………………………… 51
a. Uji F…………………………………………………………. 52
b. Uji t ………………………………………………………… 53
c. Uji R²………………………………………………………. . 57
B. Pembahasan ………………………………………………………… 58
BAB V PENUTUP……………………………………………………. 68
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 68
B. Saran …………………………………………………………… 70
C. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 71
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1 Persentase luas lahan pertanian untuk cengkebunan………...... 10
Tabel II. 2 Luas lahan cengkeh menurut kepemilikan……………………... 11
Tabel II. 3 Jumlah petani di perkebunan cengkeh menurut propinsi……… 12
Tabel II. 4 Kontribusi produksi cengkeh di daerah-daerah ……………… 13
Tabel II. 5 Fluktuasi harga cengkeh di pasar dunia ……………………... 16
Tabel II. 6 Perkembangan konsumsi cengkeh di Indonesia……………... 18
Tabel IV. 1 Descriptive statistic……………………………………………. 42
Tabel IV. 2 Hasil uji normalitas……………………………………………. 43
Tabel IV. 3 Hasil uji linearitas……………………………………………... 45
Tabel IV. 4 Hasil uji multikolinearitas…………………………………….. 46
Tabel IV. 5 Hasil uji heterokedastistisitas…………………………………. 49
Tabel IV. 6 Hasil uji autokorelasi…………………………………………. 51
Tabel IV. 7 Hasil uji F…………………………………………………….. 53
Tabel IV. 8 Hasil analisis uji t…………………………………………….. 54
Tabel IV. 9 Hasil uji R²…………………………………………………… 57
Tabel IV. 10 Harga cengkeh dalam negeri dan ekspor cengkeh……………. 59
Tabel IV. 11 Harga cengkeh dunia dan ekspor cengkeh……………………. 61
Tabel IV. 12 Jumlah produksi cengkeh dan ekspor cengkeh……………….. 63
Tabel IV. 13 Konsumsi cengkeh dan ekspor cengkeh……………………… 65
Tabel IV. 14 nilai tukar rupiah dan ekspor cengkeh………………………... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR KURVA
Kurva II.1 Kurva penawaran……………………………………………… 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan II. 1 Bagan kerangka berpikir…………………………………… 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris, hal itu dilihat dari besarnya
sumbangan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang
cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat pada tahun 2003-2004 yang
menunjukan sumbangan sektor pertanian terhadap PDB sebesar 15,68%
(Departemen pertanian/Deptan, 2004). Selain itu, sejak dulu Indonesia juga
memiliki banyak tanaman, baik tanaman rempah-rempah maupun tanaman
non rempah-rempah.
Kemudian, Indonesia juga banyak mengembangkan jenis tanaman
perkebunan yang tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri tetapi juga digunakan sebagai salah satu komoditi ekspor. Salah satu
tanaman perkebunan di Indonesia yang tidak hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga digunakan sebagai salah satu
komoditi ekspor yaitu cengkeh.
Cengkeh menjadi salah satu komoditas ekspor yang sangat penting
karena cengkeh memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pendapatan
negara. Dalam pangsa pasar, nilai ekspor cengkeh menduduki urutan kelima
yaitu sebesar US$12,564 ribu setelah kelapa sawit sebesar US$1.500,481 ribu,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
karet sebesar US$1.228,321 ribu, kakao sebesar US$498,827 ribu, kelapa
sebesar US$261,704 ribu (Deptan, 2004).
Selain itu, cengkeh banyak digunakan oleh bangsa-bangsa seperti
Eropa dan Asia. Di Eropa dan Asia cengkeh digunakan sebagai bumbu masak
dan obat, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Selain itu,
cengkeh juga digunakan sebagai bahan rokok kretek serta sebagai bahan dupa
di Cina dan Jepang. Sebagai komoditas ekspor, jumlah produksi dan
konsumsi cengkeh juga mengalami naik turun seperti halnya komoditas
ekspor yang lain.
Dalam hal produksi, selama periode 1995-1997 Indonesia
menunjukkan penurunan yaitu dari 90.007 ton menjadi 72.685 ton, kemudian
meningkat pada tahun 1998 menjadi 76.471 ton. Namun kemudian mengalami
penurunan kembali pada tahun 2000 dan 2006 menjadi sebesar 59.479 ton dan
59.878 ton kemudian meningkat lagi pada tahun 2002 menjadi 79.009 ton.
Sedangkan dalam hal konsumsi, konsumsi cengkeh di Indonesia
dibedakan atas konsumsi rumah tangga dan konsumsi industri pengolahan.
Industri pengolahan yang menggunakan cengkeh terutama adalah industri
rokok kretek. Perkembangan konsumsi cengkeh selama periode tahun 1970-
2005 meskipun berfluktuasi namun cenderung meningkat dengan rata-rata
kenaikan sebesar 11,19% per tahun. Hal ini kemungkinan besar terkait dengan
terjadinya pertumbuhan jumlah pelaku usaha industri rokok kretek di
Indonesia (Direktorat Jendral Perkebunan/Ditjenbun, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Volume ekspor cengkeh Indonesia sejak tahun 1970 sampai dengan
tahun 1997 sangat kecil dan stabil pada kisaran rata-rata 632,96 ribu ton per
tahun. Namun, karena tingginya kebutuhan akan cengkeh untuk industri rokok
kretek menyebabkan Indonesia harus mengimpor cengkeh, sehingga volume
impor cengkeh lebih besar dibandingkan volume ekspornya yaitu mencapai
puncaknya pada tahun 1975 sebesar 28,95 ribu ton. Untuk meningkatkan
volume ekspor cengkeh yang sangat kecil tersebut, pemerintah melakukan
usaha peningkatan jumlah produksi cengkeh yang kemudian berdampak pada
melimpahnya hasil produksi cengkeh mulai tahun 1988, dan membawa akibat
dimana volume ekspor cengkeh melebihi volume impornya. Pada saat panen
besar dalam negeri, ekspor cengkeh meningkat seperti yang terjadi pada tahun
1998 dan tahun 2003. Volume ekspor tertinggi di Indonesia terjadi pada
tahun 1998 yaitu sebesar 20.157 ton (Ditjenbun, 2004).
Adanya ekspor cengkeh tersebut pasti tidak lepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat, jumlah produksi, harga cengkeh nasional,
harga cengkeh dunia dan konsumsi. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
mempengaruhi ekspor karena tinggi rendahnya kurs atau nilai tukar ikut
menentukan berapa uang rupiah yang akan diterima kalau seseorang menjual
barang atau jasa ke luar negeri (ekspor) dan kalau mau membeli barang dari
luar negeri. Dengan demikian jelas bahwa tinggi rendahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS sangat besar pengaruhnya terhadap ekspor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi ekspor adalah jumlah
produksi. Ekspor terjadi apabila suatu negara mampu menghasilkan berbagai
barang dan jasa yang melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam
negeri dan mengekspor kelebihannya. Jadi, jumlah produksi juga sangat
berpengaruh sekali terhadap ekspor.
Faktor lain yang mempengaruhi ekspor cengkeh yaitu harga cengkeh
nasional, harga cengkeh dunia, dan konsumsi. Harga cengkeh nasional
mempengaruhi ekspor cengkeh karena apabila harga di dalam negeri lebih
rendah dari harga di pasar internasional, maka produsen akan cenderung
memproduksi untuk kebutuhan ekspor karena mendapatkan keuntungan yang
lebih tinggi. Namun ketika harga di dalam negeri lebih tinggi dibanding harga
di pasar internasional, maka hal ini akan mendorong impor karena membeli
lebih murah daripada memproduksi sendiri (Gilarso, 2002).
Seperti halnya harga cengkeh nasional, harga cengkeh dunia juga
mempengaruhi ekspor cengkeh. Apabila harga cengkeh di luar negeri lebih
tinggi daripada di dalam negeri, maka produsen cengkeh akan cenderung
mengekspor cengkeh tersebut daripada dijual di dalam negeri. Seperti pada
tahun 1987-1994 harga cengkeh dunia mengalami kenaikan sehingga
Indonesia giat melakukan ekspor (Ditjenbun, 2004).
Konsumsi mempengaruhi ekspor karena apabila jumlah barang atau
jasa yang dikonsumsi di dalam negeri sudah cukup dan terjadi kelebihan,
maka negara akan memilih untuk mengekspor jumlah barang atau jasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lebih untuk di konsumsi di dalam negeri. Seperti halnya pada cengkeh, apabila
masyarakat dalam negeri (Indonesia) sudah cukup dalam mengonsumsi
cengkeh tersebut dan terjadi kelebihan, maka Indonesia akan memilih
mengekspor cengkeh tersebut ke luar negeri.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membahas lebih lanjut
tentang “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME
EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA TAHUN 1995-2005”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh harga cengkeh nasional (dalam negeri) terhadap
volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005?
2. Bagaimana pengaruh harga cengkeh dunia (luar negeri) terhadap volume
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005?
3. Bagaimana pengaruh jumlah produksi cengkeh terhadap volume ekspor
cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005?
4. Bagaimana pengaruh konsumsi cengkeh dalam negeri terhadap volume
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005?
5. Bagaimana nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
mempengaruhi volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, dibatasi dalam harga cengkeh dalam negeri
mempengaruhi volume ekspor cengkeh, harga cengkeh luar negeri
mempengaruhi volume ekspor cengkeh, jumlah produksi cengkeh
mempengaruhi volume ekspor cengkeh, konsumsi cengkeh mempengaruhi
volume ekspor cengkeh, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat mempengaruhi volume ekspor cengkeh tahun 1995-2005.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga cengkeh nasional (dalam
negeri) terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga cengkeh dunia (luar
negeri) terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh jumlah produksi cengkeh
terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konsumsi cengkeh dalam
negeri terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika Serikat terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia
tahun 1995-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat yang cukup
berarti bagi pihak-pihak antara lain:
1. Bagi Pemerintah
Dapat memberikan pertimbangan kepada pemerintah untuk dapat
mengambil kebijakan yang tepat ketika akan melakukan kebijakan yang
menyangkut ekspor cengkeh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor
cengkeh, serta alat untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi volume ekspor cengkeh.
3. Bagi ilmu Pengetahuan
Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan ekspor cengkeh, serta sebagai tambahan informasi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor cengkeh dalam
hubungannya dengan pengembangan ekspor cengkeh dan upaya untuk
meningkatkan pendapatan negara.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi koleksi perpustakaan
Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para mahasiswa Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dharma serta pihak-pihak yang membutuhkan dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor
cengkeh di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Potensi dan Luas Lahan Perkebunan Cengkeh di Indonesia
1. Potensi
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk ditanami
tanaman, baik tanaman perkebunan maupun tanaman non
perkebunan. Salah satu tanaman perkebunan yang sangat
berpotensi di Indonesia adalah cengkeh. Potensi dan prospek
pengembangan cengkeh di Indonesia mengacu pada pohon industri
cengkeh. Potensi tersebut berada di daerah-daerah di Indonesia
yang memang sudah menjadi pusat perkembangan cengkeh.
Berikut ini adalah peta yang menunjukkan daerah-daerah
di Indonesia yang memiliki potensi untuk ditanami cengkeh.
Daerah-daerah tersebut yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimanatan Barat,
Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Irian Barat,
Papua dan Maluku (www.litbang.deptan.go.id)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar II. 1
Peta Daerah Potensi Cengkeh di Indonesia
Sumber: Ditjenbun, 2004.
2. Luas Lahan
Luas lahan pertanian cengkeh di Indonesia cukup luas.
Namun berdasarkan pengamatan departemen perkebunan Republik
Indonesia, pada tahun 1990-2000 luas lahan yang digunakan untuk
perkebunan cengkeh sedikit menurun tetapi tetap berkisar 2% dari
total luas lahan pertanian Indonesia.
Berikut ini adalah tabel presentase luas lahan pertanian untuk
cengkeh tahun 1990-2000.
Tabel II. 1
Presentase luas lahan pertanian untuk cengkeh tahun 1990-2000
Tahun % Lahan Cengkeh terhadaptotal luas lahan pertanian
1990 2,051991 2,541992 2,241993 2,121994 2,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tahun % Lahan Cengkeh terhadaptotal luas lahan pertanian
1995 2,221996 2,011997 2,031998 2,031999 1,982000 1,90
Sumber: Departemen Perkebunan, 2004.
Sedangkan berdasarkan kepemilikannya, sebagian besar
lahan cengkeh dimiliki oleh petani kecil dan sedikit sekali yang
dimiliki oleh swasta dan pemerintah. Pada tahun 2000, lebih dari
90% lahan cengkeh dimiliki oleh petani kecil. Sebagian besar
lahan yang diperuntukkan bagi penanam cengkeh 81,6% terdapat
di tiga pulau yaitu di pulau Sulawesi seluas 33,8%, Jawa seluas
32,5%, dan Sumatera seluas 15,3% (Ditjenbun, 2004).
Berikut ini adalah tabel luas lahan cengkeh menurut
kepemilikan tahun 1992-2000.
Tabel II. 2
Luas lahan cengkeh menurut kepemilikan tahun 1990-2000
Tahun Lahan (Ha)Petani Kecil Pemerintah Swasta Total
1992 592.446 3.086 12.244 608.3501993 556.496 2.307 12.143 571.0471994 520.012 2.221 9.756 534.3761995 491.563 504 10.420 501.8231996 479.379 1.914 8.068 491.7131997 447.549 1.928 7.048 457.5421998 419.827 1.860 7.048 428.7351999 420.850 1.860 7.048 429.7582000 420.975 1.860 7.048 429.883
Sumber: Departemen Perkebunan, 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Jumlah Petani Cengkeh di Indonesia
Karena jumlah luas lahan pertanian cengkeh di Indonesia cukup
luas, maka tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah petani cengkeh di
Indonesia juga cukup banyak. Menurut departemen pertanian tahun
2004, jumlah petani cengkeh pada tahun 1999 adalah sebanyak
1.198.900 orang atau 3,1% (1,3% dari sektor formal) dari total petani di
sektor pertanian. Lebih dari separuh petani cengkeh bekerja di dua
propinsi yaitu Jawa Tengah 394.464 orang (32,9%) dan Jawa Barat
240.122 orang (20%). Sedangkan pada tahun 2002 menunjukkan bahwa
jumlah petani cengkeh pada tahun 2002 adalah sebesar 1.480.000 orang
atau meningkat sebesar 23,5% dari periode 1999.
Berikut ini adalah data jumlah petani di perkebunan cengkeh
menurut propinsi di Indonesia Tahun 1999.
Tabel II. 3
Jumlah petani di perkebunan cengkeh menurut propinsi di
Indonesia Tahun 1999
No Propinsi Jumlah petani(orang) (%)
1 Jawa Tengah 394.464 32,92 Jawa Barat 240.122 20,03 Sulawesi Tenggara 87.093 7,34 Bali 72.088 6,05 Sulawesi Selatan 63.919 5,36 Maluku 47.377 4,07 Aceh 46.624 3,98 Jawa Timur 38.582 3,29 Sulawesi Tengah 33.260 2,8
10 Lampung 31.140 2,611 Nusa Tenggara Timur 30.506 2,512 Sumatera Barat 29.143 2,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
No Propinsi Jumlah petani(orang) (%)
13 Bengkulu 23.850 2,014 Lain-lain 60.688 5,1
Total 1.198.856 100Sumber: Departemen Pertanian, 2004.
Dari beberapa daerah produsen cengkeh yang telah disebutkan
sebelumnya, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung,
Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Timur, Kalimanatan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, Maluku Utara, Irian Barat, Papua dan Maluku, setiap daerah
tersebut memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap produksi
cengkeh. Dari daerah-daerah tersebut, yang memberikan kontribusi
terbesar untuk produksi cengkeh yaitu Sulawesi selatan sebesar
16,36%, peringkat kedua Sulawesi utara sebesar 12,74% dan peringkat
ketiga diduduki oleh Sulawesi tengah sebesar 12,32% (Deptan. 2004)
Berikut ini adalah data persentase kontribusi produksi cengkeh
di daerah-daerah produsen cengkeh di Indonesia tahun 2001-2005.
Tabel II. 4
Kontribusi produksi cengkeh di daerah-daerah produsen cengkeh
di Indonesia tahun 2001-2005
No Daerah Produksi Cengkeh(%)
1 Sulawesi selatan 16,362 Jawa barat 7,353 Sulawesi utara 12,744 Jawa tengah 6,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
No Daerah Produksi Cengkeh(%)
5 Sulawesi tengah 12,326 Bali 5,797 Jawa timur 9,168 Maluku utara 3,729 Maluku 9,00
10 Lainnya 16,65Total 100
Sumber: Departemen pertanian, 2004.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Cengkeh di Indonesia
1. Harga Cengkeh Nasional (Dalam Negeri)
Tentang harga cengkeh nasional, Deptan (2004) menyatakan
sebagai berikut:
Pada periode 1987-1991 harga cengkeh di pasardomestik masih stabil pada kisaran rata-rata Rp5.900,00/Kg.Dengan adanya peningkatan luas areal akibat dampakekstensifikasi program swasembada cengkeh, produksicengkeh dalam negeri cukup sehingga pemerintah mengambilkebijakan pengendalian harga dengan cara membentuk BadanPenyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC) pada tahun 1992.Melalui BPPC ini, ditetapkan bahwa harga pembelian cengkehdari tingkat petani adalah sebesar Rp2000,00/Kg sampaiRp3.500,00/Kg. Harga ini dianggap terlalu rendah bagi petanisehingga menurunkan motivasi para petani cengkeh untukmeningkatkan produksinya.
Di lain pihak, kebutuhan cengkeh untuk industri rokokkretek justru semakin meningkat yang disertai denganmelemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika,sehingga pada tahun 1997 harga cengkeh mulai bergerak naik.
Tinggi rendahnya harga barang di dalam negeri akan
mempengaruhi jumlah barang yang di ekspor. Apabila harga di
dalam negeri tinggi, maka pemerintah atau produen akan
cenderung menjual di dalam negeri, namun sebaliknya apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
harga di dalam negeri rendah maka mereka akan cenderung
melakukan ekspor.
2. Harga Cengkeh Dunia
Indonesia merupakan produsen cengkeh terbesar di
dunia, selain Madagaskar dan Tanzania. Hal tersebut dapat dilihat
dari persentase pangsa pasar yang dimiliki oleh Indonesia yaitu
sebesar 63,0%, sedangkan pangsa pasar yang dimiliki oleh
Madagaskar adalah sebesar 19,7% dan Tanzania sebesar 12,6%.
Karena pangsa pasar cengkeh yang dimiliki oleh Indonesia lebih
besar dibandingkan negara-negara lain, oleh karena itu Indonesia
dapat mempengaruhi fluktuasi harga cengkeh dunia.
Tentang harga cengkeh dunia, Deptan (2004)
menyatakan sebagai berikut:
Harga cengkeh dunia mengalami fluktuasi dan menunjukkantrend naik pada tahun 1987-1994 yang disebabkan pasokancengkeh dari Indonesia menurun. Pada tahun 1996 terjadipenurunan harga yang drastis hingga mencapai US$ 0,21/Kg.Tetapi seiring dengan pergerakan harga di dalam negeri(Indonesia), terjadi kenaikan harga di pasar dunia karenaharga minyak cengkeh di pasar dunia sangat ditentukan olehharga bunga cengkeh di dalam negeri.
Harga cengkeh dunia juga berhubungan dengan ekspor
cengkeh, apabila harga cengkeh dunia meningkat maka ekspornya
juga cenderung meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berikut ini adalah data fluktuasi harga cengkeh di pasar dunia dari
tahun 1987-1994.
Tabel II. 5
Fluktuasi harga cengkeh di pasar dunia dari tahun 1987-1994
Tahun Harga CengkehDunia (US$/Kg)
1987 1,661988 1,661989 1,561990 1,841991 2,071992 1.461993 1,581994 2,86
Sumber: Depertemen Pertanian, 2004.
3. Jumlah Produksi
Tentang produksi, Gilarso (2002:83) menyatakan sebagai
berikut:
Produksi adalah mencakup setiap usaha manusia menghasilkanbarang dan/atau yang secara langsung atau tidak langsungberguna untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia.Definisi diatas dapat diringkas menjadi: production createsutility, produksi menghasilkan sesuatu yang (langsung atau taklangsung) berguna, yaitu mampu memenuhi suatu kebutuhanmanusia.
Dengan adanya jumlah produksi yang dihasilkan tersebut,
maka akan menentukan harga barang yang ditawarkan. Gilarso
(2002:116) menyatakan bahwa “pada umumnya para penjual mau
menjual lebih banyak pada harga tinggi daripada pada harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
rendah”. Apabila jumlah produksi meningkat, maka ekspor akan
cenderung meningkat.
Kurva II. 1Kurva penawaran barang X
( Sumber: Gilarso, 2002:117)
Kurva di atas mengilustrasikan penawaran terhadap barang
X, yang menunjukan semakin tinggi harga jual, semakin banyak
pula jumlah barang yang dijual atau ditawarkan. Pada harga jual
sebesar Rp5.000 produsen atau penjual akan menjual barang X
sebanyak 1 unit, pada harga yang lebih tinggi yaitu sebesar
Rp10.000 produsen akan menjual sebanyak 6 unit, pada harga
yang lebih tinggi lagi yaitu Rp15.000 dan Rp20.000 produsen akan
menjual sebanyak 9 dan 11 unit, dan pada harga tertinggi yaitu
sebesar Rp25.000 produsen akan menjual 12 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Konsumsi
Pada dasarnya konsumsi adalah kegiatan menghabiskan
nilai guna barang dan jasa. Gilarso (2002:404) menyatakan bahwa
“konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang langsung
dapat memenuhi kebutuhan manusia. Juga dipakai untuk
pengeluaran masyarakat (para konsumen) untuk membeli
barang/jasa konsumsi”
Konsumsi dapat mempengaruhi ekspor maupun impor, hal
tersebut dikarenakan konsumsi merupakan permintaan masyarakat.
Permintaan ini akan secara langsung mempengaruhi penawaran
yang dihasilkan oleh produsen. Jika permintaan banyak sedangkan
penawaran barang tersebut terbatas maka mendorong impor untuk
memenuhi seluruh permintaan, tetapi jika permintaan dalam negeri
terbatas sedangkan jumlah penawaran barang tersebut banyak,
maka lebihnya dari permintaan tersebut akan diekspor.
Berikut ini data perkembangan konsumsi atau data tentang
kebutuhan cengkeh di Indonesia tahun 1980-2005.
Tabel II. 6
Perkembangan konsumsi cengkeh di Indonesia
tahun 1980-1994
Tahun Konsumsi (Ton)1980 43.7931981 43.7931982 40.7261983 41.4901984 47.306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tahun Konsumsi (Ton)1985 54.6441986 50.9991987 71.1621988 78.6621989 55.1551990 65.8151991 79.1381992 72.3361993 66.6711994 77.712
Sumber: Depertemen Pertanian, 2004.
5. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
Perubahan nilai tukar berpengaruh terhadap ekspor dan
impor. Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar.
Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara
bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah sesuai dengan
perubahan permintaan dan penawaran secara langsung akan
mempengaruhi nilai ekspor dan impor, hal ini terjadi karena di
dalam nilai kurs. Selain hal di atas juga dipengaruhi oleh
perubahan dan permintaan valuta asing.
Berdasarkan uraian di atas, nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat dapat dibedakan menjadi dua:
a. Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate)
Merupakan nilai tukar dimana pemerintah masih bisa
melakukan devaluasi (penurunan nilai mata asing dalam
negeri terhadap mata uamg asing). Dengan kata lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pemerintah menetapkan tingkat kurs mata uang negara
tersebut dengan mata uang negara lain, dan berusaha untuk
mempertahankan dengan berbagai kebijakan. Pertama,
tindakan secara langsung berupa pembelian mata uang asing
oleh bank sentral apabila kurs di pasar merosot dibawah
tingkat yang sudah ditentukan oleh otoritas moneter, maupun
melonjak maupun melonjak di atas tingkat yang ditentukan.
Kedua, tindakan langsung berupa penjatahan nilai tukar tetap
pada tingkat kurs yang ditetapkan.
Nilai tukar tetap pada saat devaluasi (penurunan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang
sengaja dilakukan oleh pemerintah), maupun revaluasi
(menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing yang sengaja dilakukan pemerintah), akan
mempengaruhi nilai ekspor dan impor. Pada saat devaluasi,
maka akan menaikkan nilai ekspor dan menurunkan volume
impor, karena nilai tukar rupiah memiliki nilai yang tinggi
terhadap nilai mata uang luar negeri (nilai dollar AS).
Misalnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar
Rp15.000 (di luar negeri) dan nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS sebesar Rp10.000 (di dalam negeri) maka volume
ekspor akan naik dan nilai impor akan turun, hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terjadi karena untuk mengimpor suatu negara harus
menggunakan nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar
Rp15.000 sehingga suatu negara akan lebih memilih
menaikan ekspor untuk memperoleh devisa dibandingkan
dengan melakukan impor.
Nilai tukar pada saat revaluasi (menaikan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing yang sengaja
dilakukan oleh pemerintah), maka akan menaikan impor dan
menurunkan ekspor, hal ini terjadi pada saat nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS mengalami kenaikan maka nilai ekspor
akan turun. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
sebesar Rp10.000 (di luar negeri), dan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS sebesar Rp15.000 (di dalam negeri), maka
akan menyebabkan suatu negara memilih mengimpor dari luar
negeri dengan biaya yang lebih murah, dibandingkan dengan
membeli di dalam negeri dengan biaya yang lebih mahal.
b. Nilai Tukar Mengambang (Floating Exchange Rate)
Nilai tukar mengambang ditentukan secara bebas oleh
tarik menarik kekuatan pasar. Kekuatan dari sistem nilai tukar
mengambang adalah bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sama dengan tingkat kurs keseimbangan, tidak ada masalah
surplus atau defisit neraca pembayaran.
Nilai tukar mengambang pada saat depresiasi
(penurunan harga dalam valuta domestik dari luar negeri sesuai
dengan mekanisme pasar) maupun apresiasi (kenaikan harga
yang dinyatakan dalam valuta domestik dari valuta luar negeri
sesuai dengan mekanisme pasar), akan mempengaruhi nilai
ekspor dan impor. Pada saat depresiasi maka akan
menyebabkan nilai ekspor naik dan menurunkan impor, hal ini
dapat terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap dollar akan
turun. Misalnya nilai dollar terhadap dollar di dalam negeri
Rp10.000 dan nilai dollar AS terhadap rupiah di luar negeri
Rp15.000 maka akan menaikan ekspor di dalam negeri, hal ini
terjadi karena negara lebih memilih mengekspor ke luar negeri
karena akan mendapat devisa yang lebih tinggi dibandingkan
dengan melakukan impor.
Nilai tukar mengambang pada saat apresiasi (kenaikan
harga yang dinyatakan dalam valuta domestik dari valuta luar
negeri dengan mekanisme pasar), hal ini dapat mempengaruhi
ekspor dan impor, nilai ekspor akan mengalami penurunan dan
nilai impor akan mengalami kenaikan, hal ini terjadi kerena
nilai tukar rupiah terhadap dollar akan naik. Misalnya nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tukar rupiah terhadap dollar AS di luar negeri sebesar
Rp10.000 dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di dalam
negeri sebesar Rp15.000 maka suatu negara akan memilih
mengimpor dibandingkan dengn mengekspor, kerena akan
mendapatkan barang yang lebih murah dibandingakan dengan
produksi dalam negeri (Nopirin, 1996:147).
D. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan peneliti
adalah “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Cengkeh Di Jawa Tengah Pada Tahun 1984-2003”, merupakan sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Nurjanah seorang mahasiswa
Universitas Muhamaddiyah Surakarta, penelitian tersebut dilakukan
pada tahun 2006. Model yang digunakan adalah Partial Adjustment
Model (PAM)-LOG dan untuk mendapatkan hasil estimasi dilakukan
pengujian asumsi klasik dan pengujian kriteria statistik. Variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penawaran
cengkeh (variabel dependen), serta harga cengkeh, harga tembakau,
luas lahan panen, dan jumlah penduduk (variabel independen). Hasil
penelitian ini adalah dilihat dari uji t diketahui bahwa variabel jumlah
penduduk dan penawaran cengkeh tahun sebelumnya tidak
berpengaruh signifikan terhadap penawaran cengkeh tahun sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pada tingkat a sampai dengan 10%, variabel harga cengkeh, harga
tembakau, luas lahan panen mempunyai pengaruh signifikan terhadap
a = 1%, dan uji F sebesar 165,1514 dan Ftabel sebesar 2,92 pada
tingkat a = 5%, hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan
eksis. Untuk koefisien determinasi (R2) sebesar 0,984501 atau sebesar
98,45% sisanya 1,55% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diamati. Hasil asumsi klasik tidak ditemukan masalah
multikolinieritas, heteroskedastisitas, maupun autokorelasi sehingga
model ini dapat digunakan untuk estimasi.
E. Kerangka Berpikir
Ekspor merupakan salah satu upaya terbesar suatu negara
untuk memperoleh devisa. Oleh karena itu, setiap negara berlomba
untuk melakukan ekspor ke negara lain guna menambah cadangan
devisanya. Ekspor tersebut biasanya berupa barang atau jasa. Ekspor
yang berbentuk barang biasanya berupa komoditas perkebunan, salah
satunya adalah cengkeh. Banyak faktor yang mempengaruhi ekspor
cengkeh, diantaranya yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat, jumlah produksi, harga cengkeh nasional, harga cengkeh
dunia, dan konsumsi. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
mempengaruhi ekspor kerana tinggi rendahnya kurs atau nilai tukar
ikut menentukan berapa uang rupiah yang akan diterima kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seseorang menjual barang atau jasa ke luar negeri (ekspor) dan kalau
mau membeli barang dari luar negeri. Dengan demikian jelaslah
bahwa tinggi rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sangat
besar pengaruhnya terhadap ekspor. Faktor selanjutnya yang
mempengaruhi ekspor adalah jumlah produksi. Ekspor terjadi apabila
suatu negara mampu menghasilkan berbagai barang dan jasa yang
melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri dan
mengekspor kelebihannya. Jadi, jumlah produksi juga sangat
berpengaruh sekali terhadap ekspor. Faktor lain yang mempengaruhi
ekspor cengkeh yaitu harga cengkeh nasional, harga cengkeh dunia,
dan konsumsi. Konsumsi mempengaruhi ekspor karena apabila jumlah
barang atau jasa yang dikonsumsi di dalam negeri sudah cukup dan
terjadi kelebihan, maka negara akan memilih untuk mengekspor
jumlah barang atau jasa yang lebih untuk di konsumsi di dalam negeri.
Dari uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor
cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005 dapat di gambarkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bagan II. 1
Kerangka Berpikir
F. Hipotesis
1. Harga cengkeh nasional (dalam negeri) mempengaruhi volume
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
2. Harga cengkeh dunia mempengaruhi volume ekspor cengkeh di
Indonesia tahun 1995-2005.
3. Jumlah produksi cengkeh mempengaruhi volume ekspor cengkeh
di Indonesia tahun 1995-2005.
Harga cengkeh
dalam negeri
Harga cengkeh
dunia
Jumlah produksi
Konsumsi dalam
negeri
Nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS
Ekspor cengkeh di
Indonesia tahun
1995-2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Konsumsi cengkeh dalam negeri mempengaruhi volume ekspor
cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
5. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mempengaruhi
volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu
penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut dilakukan
sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas tersebut terjadi
karena perkembangan kejadian itu secara alami (Furchan, 1982:382).
Jenis penelitian ini dianggap sangat mendukung untuk memecahkan
dan menggambarkan persoalan yang telah disampaikan terlebih
dahulu.
B. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah serangkaian pengukuran /observasi yang dinyatakan
dalam angka, merupakan data kasar karena langsung diperoleh dari
hasil pengukuran dan masih berwujud catatan yang belum mengalami
pengolahan yaitu data yang berbentuk angka-angka. Teknik
pengumpulan data diperoleh dari data dokumentasi yaitu sumber-
sumber catatan dan arsip-arsip yang dimiliki dan literatur yang
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor cengkeh di
Indonesia.
Data yang dicari adalah data ekspor cengkeh di Indonesia,
harga cengkeh dalam negeri, harga cengkeh luar negeri, jumlah
produksi cengkeh, konsumsi cengkah dan data nilai kurs rupiah
terhadap dollar tahun 1995-2005. Alasan yang mendasari peneliti
mengambil pada tahun 1995-2005 adalah karena pada kisaran tahun
tersebut ekspor cengkeh di Indonesia mencapai puncaknya atau
mengalami kenaikan tertinggi sehingga dari segi pemasukan negara
menyumbang pendapatan yang besar.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
data yang diolah menjadi suatu informasi. Dalam penelitian ini, data
dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari Departemen
Pertanian, Departemen Perkebunan, jurnal, Badan Pusat Statistik
(BPS) dan literatur lain yang mendukung.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009. Data yang
digunakan untuk penelitian adalah data yang berhubungan dengan
volume ekspor cengkeh khususnya data-data ekspor cengkeh di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Indonesia, harga cengkeh dalam negeri, harga cengkeh luar negeri,
jumlah produksi cengkeh, konsumsi cengkeh dan data nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS tahun 1995-2005.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (Independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara bebas
berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu harga cengkeh dalam
negeri dalam Rp per kg (X1), harga cengkeh dunia dalam US$ per kg
(X2), jumlah produksi cengkeh dalam ton (X3), konsumsi cengkeh
dalam ton (X4), nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam Rp/$ (X5).
2. Variabel terikat (Dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independent. Variabel dependen dari penelitian ini adalah ekspor
cengkeh dalam ton (Y).
E. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Regresi
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas
dapat dilihat dengan menggunakan cara nilai skewness, nilai ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data
dalam variabel dengan menilai kemiringan kurva. Nilai baik
apabila mendekati nol, uji normalitas yaitu (Sugiyono, 2005:73):
Keterangan:
d : Deviasi atau penyimpangan
Sn₁ : Distribusi komulatif
Sn₂ : Distribusi komulatif dokumentasi
X : Jumlah variabel
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan hipotesis
sebagai berikut:
Ho: data normal
Ha: data tidak normal
Kriteria yang digunakan dalam mengetahui normal atau
tidaknya data tersebut adalah sebagai berikut: apabila
perhitungan Kolmogorof-Smirnof lebih besar dari probabilitas
( : 0,05), maka Ho diterima. Apabila Kolmogorof-Smirnof
lebih kecil dari probabilitas, ( : 0,05), maka Ho ditolak.
d= maksimum [Sn₁ (X) - Sn₂ (X)]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Pengujian Linearitas
Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mrngetahui ada
tidaknya hubungan linear antara variabel bebas (Independent
variable) dengan variabel terikat (dependent variable) (Sudjana,
2006:332). Pengujiannya dilakukan dengan uji F dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
F : Harga bilangan F untuk garis regresi
S²TC : Varians tuna cocok
Se² : Varians kekeliruan
Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan
dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung
diperoleh dari perhitungan SPSS versi 13.0. Jika nilai F hitung > F
tabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
linear, dan sebaliknya jika nilai F hitung < F tabel maka hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah non linear.
F =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan regresi yang dapat digunakan untuk
melakukan estimasi, maka dilakukan mengenai ada tidaknya
penyimpangan terhadap asumsi klasik yaitu:
a. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antar variabel independent (harga cengkeh dalam
negeri dan harga cengkeh luar negeri, produksi cengkeh,
konsumsi cengkeh, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar).
Model regresi yang baik tidak terjadi multikolinearitas (Gozali,
2001:91).
Keterangan:
n : Banyaknya prediktor
k : Banyak variabel bebas
D : Nilai determinan korelasi
X²: Perhitungan multikolinearitas
In : Nilai linearitas
Selanjutnya dengan bantuan SPSS 13.0 diadakan pengujian
Colenearity Statistic. Dari hasil Colenearity Statistic akan
diperoleh VIF (Variance Inflation Factor) untuk mengetahui
X²=[n-1- - (2k+5)]InD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
terjadi tidaknya multikolinearitas, digunakan ketentuan sebagai
berikut:
1) VIF < 5 tidak terjadi multikolinearitas
2) VIF > 5 terjadi multikolinearitas
b. Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas berarti nilai varians berbeda dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi Spearman’s rank correlations
test (Firdaus, 2004:107).
Keterangan:
r₁ : Uji heteroskedastisitas
t dan t-1 : Observasi terakhir dan sebelumnya
n : Variabel
d² : Nilai determinan
Selanjutnya dengan program SPSS 13.0 untuk menentukan
terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1) Jika r s hit > r s tabel, maka terjadi heteroskedastisitas
2) Jika r s hit < r s tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Atau dapat dengan melakukan pembandingan tingkat
probabilitas (P). Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Probabilitas P > 5% tidak terjadi heteroskedastisitas
2) Probabilitas P < 5% terjadi heteroskedastisitas
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi autokorelasi, untuk menguji autokorelasi dipergunakan uji
“The Durbin Watson Stasistic” (Firdaus, 2004:100).
Keterangan:
e₁ : Gangguan estimasi
t dan t-₁ : Observasi terakhir dan sebelumnya
t dan t-2 : Nilai observasi
DW : Durbin Watson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ada tidaknya autokorelasi dalam uji ini dengan nilai DW,yaitu:
DW Kesimpulan< 1,10 Ada autokerelasi
1,10-1,54 Tanpa kesimpulan1,55-2,46 Tidak ada autokorelasi2,47-2,90 Tanpa kesimpulan
> 2,91 Ada autokorelasi
Sumber: Firdaus, 2004.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti karena
penelitian ini bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya variabel dependen), bila dua atau lebih variabel
independen dimanipulasi (dinaikan atau diturunkan nilainya).
Untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga,
keempat dan kelima yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (harga cengkeh dalam negeri, harga cengkeh luar
negeri, jumlah produksi cengkeh, konsumsi cengkeh dan nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat) berpengaruh terhadap
variabel dependen (ekspor cengkeh), maka rumus regresi berganda
yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:250):
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dimana:
Y : Ekspor cengkeh
a : Konstanta
b1,2,3,4,5 : Koefisien prediktor X1, X2, X3, X4, X5
X1 : Harga cengkeh dalam negeri
X2 : Harga cengkeh dunia
X3 : Jumlah produksi cengkeh
X4 : Konsumsi cengkeh
X5 : Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
4. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (Sugiyono, 2005:136):
Rumus F hitung:
Keterangan:
F: Harga F garis regresi
R: Koefisien korelasi berganda
k: Jumlah variabel independen
n: Jumlah anggota sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Menentukan formulasi H0 dan Ha:
Ho: Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
Ha: Ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Menentukan F tabel:
Dipilih tingkat signifikansi (α)= 5%, artinya taraf kesalahan hanya 5%
saja, nilai level of confidance sebesar 95%, dengan degree of freedom
(df)= n-k-1.
F tabel= F (α,k,n-k-1)
Keterangan:
df: Degree of freedom
n: Banyaknya prediktor
k: Jumlah variabel
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis uji F adalah sebagai
berikut:
1) Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga semua variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2) Apabila nilai signifikansi F hitung < F tabel, berarti Ho diterima dan
Ha ditolak sehingga semua variabel independen secara bersama-
sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima
secara tentatip untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai
sebagai dasar bagi suatu penelitian. Hipotesis yang dirumuskan adalah
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis yang
dirumuskan ini disebut hipotesis nol atau tidak mempunyai perbedaan
dengan hipotsis yang sebenarnya.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji T-test.
Uji t-test bertujuan untuk menguji sigifikansi pengaruh variabel
independent (harga cengkeh dalam negeri dan harga cengkeh luar
negeri, produksi cengkeh, konsumsi cengkeh, serta nilai tukar rupiah
terhadap dollar) terhadap variabel dependent (ekspor cengkeh).
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis uji t adalah sebagai
berikut:
1) Apabila nilai t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga variabel independen secara individual berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2) Apabila nilai t hitung < t tabel, berarti Ho diterima dan Ha ditolak
sehingga variabel independen secara individual tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi H0 dan Ha
1) Harga cengkeh dalam negeri
H0 = harga cengkeh dalam negeri tidak berpengaruh
Ha = harga cengkeh dalam negeri berpengaruh terhadap
ekspor cengkeh
2) Harga cengkeh luar negeri (dunia)
H0 = harga cengkeh luar negeri tidak berpengaruh
Ha = harga cengkeh luar negeri berpengaruh terhadap ekspor
cengkeh
3) Produksi cengkeh
H0 = produksi cengkeh tidak berpengaruh terhadap ekspor
cengkeh
Ha = produksi cengkeh berpengaruh terhadap ekspor cengkeh
4) Konsumsi cengkeh
H0 = konsumsi cengkeh tidak berpengaruh terhadap ekspor
cengkeh.
Ha = konsumsi cengkeh berpengaruh terhadap ekspor cengkeh
5) Nilai tukar rupiah terhadap dollar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
H0 = nilai tukar rupiah terhadap dollar tidak berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh.
Ha = nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh terhadap
ekspor cengkeh.
b. Menentukan level of significant (α) = 5% dengan nilai level of
confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k
c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.
Kriteria penerimaan yaitu:
H0 tidak dapat ditolak jika = t hitung < (t tabel) t α; n-k
H0 ditolak jika = t hitung > (t tabel) t α; n-k
d. Menentukan t hitung dengan rumus: t hitung =
Keterangan:
bi : koefisien regresi variabel independent
Se : standar eror
n : jumlah pengamatan
k : jumlah variabel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data,
selain itu juga dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar
tidak menyimpang dari kebenaran yang harus ditarik.
1. Pengujian Prasyarat Regresi
a. Pengujian Normalitas
Tabel IV. 1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Harga CDN 11 2280 57698 24227.36 19600.580
Harga CD 11 21 276 151.18 80.898
Produksi 11 52903 90007 69908.00 11158.464
Konsumsi 11 48203 89321 68446.55 11840.328
Nilai tukar 11 2308 10400 7271.73 3038.761
Valid N (listwise) 11
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel IV. 2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
hargaCDN hargaCD produksi konsumsi nilaitukar
N 11 11 11 11 11
Normal Parameters(a,b) Mean 24227.36 151.18 69908.00 68446.55 7271.73
Std.Deviation
19600.580 80.898 11158.464 11840.328 3038.761
Most Extreme Differences Absolute .168 .175 .179 .118 .234
Positive .168 .131 .179 .100 .156
Negative -.131 -.175 -.144 -.118 -.234
Kolmogorov-Smirnov Z .557 .580 .595 .390 .777
Asymp. Sig. (2-tailed) .915 .890 .871 .998 .582
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus
uji “One Sample kolmogorof-Smirnov”. Pengujian normalitas ini digunakan
untuk semua data atau variabel penelitian yaitu sebagai berikut:
1) Harga cengkeh dalam negeri (X1)
a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah Case (N): 11, Mean:
24227.36, Standar Deviation: 19600.580, nilai minimum: 2280, dan
nilai maksimum: 57698.
b) Pengujian normalitas untuk variabel harga cengkeh dalam negeri
diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,915. Oleh karena itu,
nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, artinya data harga cengkeh
dalam negeri berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Harga cengkeh dunia (X2)
a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah Case (N): 11, Mean:
151.18, Standar Deviation: 80.898, nilai minimum:, 21 dan nilai
maksimum: 276.
b) Pengujian normalitas untuk variabel harga cengkeh luar negeri
diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,890. Oleh kerena itu, nilai
probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, artinya data harga cengkeh
dunia berdistribusi normal.
3) Jumlah produksi cengkeh (X3)
a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah Case (N): 11, Mean:
69908.00, Standar Deviation: 11158.464, nilai minimum: 52903, dan
nilai maksimum: 90007.
b) Pengujian normalitas untuk variabel jumlah produksi cengkeh
diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,871. Oleh karena itu, nilai
probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, artinya data jumlah produksi
cengkeh berdistribusi normal.
4) Konsumsi cengkeh (X4)
a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah Case (N): 11, Mean:
68446.55, Standar Deviation: 11840.328, nilai minimum: 48203, dan
nilai maksimum: 89321.
b) Pengujian normalitas untuk variabel konsumsi cengkeh diperoleh
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,998. Oleh karena itu, nilai probabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
> 0,05 maka H0 diterima, artinya data konsumsi cengkeh berdistribusi
normal.
5) Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (X5)
a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah Case (N): 11, Mean:
7271.73, Standar Deviation: 3038.761, nilai minimum: 2308, dan nilai
maksimum: 10400.
b) Pengujian normalitas untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,582. Oleh karena itu,
nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, artinya data nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS berdistribusi normal.
b. Pengujian Linearitas
Tabel IV. 3
Hasil Uji Linearitas
ANOVAb
4E+008 5 82747485.32 38.359 .001a
10786024 5 2157204.720
4E+008 10
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), nilaitukar, konsumsi, hargaCDN, hargaCD, produksia.
Dependent Variable: eksporb.
Dari perhitungan pengujian linearitas dengan menggunakan
SPSS versi 13.0 di atas diperoleh F hitung sebesar 38,359 dengan
probabilitas 0,001. Hasil F hitung kemudian dibandingkan dengan F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tabel. Dengan menggunakan taraf (α) signifikansi sebesar 0,05,
nemurator 5 dan denumerator 11 diperoleh F tabel sebesar 3,20. Jadi, F
hitung 37,297 > F tabel 3,20 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
hubungan antara variabel dependen (ekspor cengkeh) dengan variabel
independen (harga cengkeh dalam negeri, harga cengkeh dunia,
jumlah produksi cengkeh, konsumsi cengkeh dan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS) bersifat linear.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran dan
penyimpangan dalam pengujian “Regresi Linear Breganda”. Pengujian
asumsi klasik meliputi:
a. Uji Multikolinearitas
Tabel IV. 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients a
-37820.21 7071.765 -5.348 .003
.221 .028 .665 7.983 .000 .732 1.365
21.365 7.396 .265 2.889 .034 .603 1.660
.190 .058 .326 3.268 .022 .510 1.959
.237 .044 .431 5.330 .003 .777 1.287
.905 .247 .422 3.671 .014 .384 2.604
(Constant)
hargaCDN
hargaCD
produksi
konsumsi
nilai tukar
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: ekspora.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk data dari variabel
bebas yaitu sebagai berikut:
1) Harga cengkeh dalam negeri (X1)
Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 1.365 berarti VIF 1.365 < 5. Dengan hasil
tersebut maka variabel harga cengkeh dalam negeri bersifat “tidak
terjadi multikolinearitas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga
cengkeh dalam negeri sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lain.
2) Harga cengkeh dunia (X2)
Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 1.660 berarti VIF 1.660 < 5. Dengan hasil
tersebut maka variabel harga cengkeh luar negeri bersifat “tidak
terjadi multikolinearitas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga
cengkeh luar negeri sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lain.
3) Jumlah produksi cengkeh (X3)
Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 1.959 berarti VIF 1.959 < 5. Dengan hasil
tersebut maka variabel jumlah produksi cengkeh bersifat “tidak
terjadi multikolinearitas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
produksi cengkeh sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lain.
4) Konsumsi cengkeh (X4)
Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 1.287 berarti VIF 1.287 < 5. Dengan hasil
tersebut maka variabel konsumsi cengkeh bersifat “tidak terjadi
multikolinearitas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumsi
cengkeh sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau
tidak ada korelasi dengan variabel lain.
5) Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (X5)
Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 2.604 berarti VIF 2.604 < 5. Dengan hasil
tersebut maka variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bersifat
“tidak terjadi multikolinearitas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebagai variabel bebas tidak
mempunyai hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Uji Heterokedastisitas
Tabel IV. 5
Rangkuman Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Spearman’s Rho Variabel Coeficient Corellation Error TermSpearman’s Rho X1 Harga cengkeh
dalam negeriCorellation CoeficientSign. (2-tailed)N
.164
.63111
X2 Harga cengkehdunia
Corellation CoeficientSign. (2-tailed)N
.027
.93711
X3 Jumlahproduksi cengkeh
Corellation CoeficientSign. (2-tailed)N
.155
.65011
X4 Konsumsicengkeh
Corellation CoeficientSign. (2-tailed)N
.155
.65011
X5 Nilai tukar Corellation CoeficientSign. (2-tailed)N
.291
.38511
Pada penelitian ini, pengujian heterokedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji Spearman’s Correlation. Pengujian ini
dilakukan untuk menunjukan bahwa variasi dari variabel tidak sama
untuk setiap pengamatan.
Pengujian ini dilakukan untuk semua variabel bebas:
1) Harga cengkeh dalam negeri (X1)
Pada output antara X1 dan residu menghasilkan angka (r) 0.164
dengan probabilitas (P) sebesar 0.631. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.63 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
harga cengkeh dalam negeri dengan volume ekspor cengkeh di
Indonesia “tidak terjadi heterokedastisitas”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2) Harga cengkeh dunia (X2)
Pada output antara X2 dan residu menghasilkan angka (r) 0.027
dengan probabilitas (P) sebesar 0.937. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.937 > 0,05 . Hal ini menunjukan antara
harga cengkeh luar negeri dengan volume ekspor cengkeh di
Indonesia “tidak terjadi heterokedastisitas”.
3) Jumlah produksi cengkeh (X3)
Pada output antara X3 dan residu menghasilkan angka (r) 0.155
dengan probabilitas (P) sebesar 0.650. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.650 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
jumlah produksi cengkeh dengan volume ekspor cengkeh di
Indonesia “tidak terjadi heterokedastisitas”.
4) Konsumsi cengkeh (X4)
Pada output antara X4 dan residu menghasilkan angka (r) 0.155
dengan probabilitas (P) sebesar 0.650. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.650 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
konsumsi cengkeh dengan volume ekspor cengkeh di Indonesia
“tidak terjadi heterokedastisitas”.
5) Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (X5)
Pada output antara X4 dan residu menghasilkan angka (r) 0.291
dengan probabilitas (P) sebesar 0.385. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.385 > 0,05. Hal ini menunjukan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dengan volume ekspor
cengkeh di Indonesia “tidak terjadi heterokedastisitas”.
c. Uji Autokorelasi
Tabel IV. 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson
1 .987(a) .975 .949 1468.743 2.012
c) a Predictors: (Constant), nilaitukar, produksi, konsumsi, hargaCDN, hargaCLNd) b Dependent Variable: ekspor
Berdasarkan hasil analisis pengujian Durbin Watson diperoleh
nilai statistik sebesar 2.012. Adapun n=11, k= 5 dan tingkat signifikansi
sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan dalam uji auto korelasi
diperoleh Durbin Watson 2.012, maka tidak ada autokorelasi.
3. Uji Statistik
Uji statistik dilakukan berdasarkan pada hasil analisis regresi linear
berganda menggunakan program SPSS versi 13.0. Model persamaan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dimana:
Y : Ekspor cengkeh
a : Konstanta
b1,2,3,4,5 : Koefisien prediktor X1, X2, X3, X4, X5
X1 : Harga cengkeh dalam negeri
X2 : Harga cengkeh dunia
X3 : Jumlah produksi cengkeh
X4 : Konsumsi cengkeh
X5 : Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
Uji statistik yang dilakukan meliputi uji F, uji t, uji R²
(koefisien determinasi). Berikut ini penjelasan hasil masing-masing uji
statistik pada penelitian ini:
a. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga semua variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya
apabila nilai signifikansi F hitung < F tabel, berarti Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga semua variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Hasil uji F terhadap model regresi menggunakan SPSS versi 13.0
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel IV. 8
Hasil uji F
ANOVAb
4E+008 5 82747485.32 38.359 .001a
10786024 5 2157204.720
4E+008 10
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), nilaitukar, konsumsi, hargaCDN, hargaCD, produksia.
Dependent Variable: eksporb.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil analisis
diperoleh hasil F hitung sebesar 38,359 dengan signifikansi 0,001.
Karena nilai F hitung > F tabel (F hitung 38,359 > F tabel 3,20 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel harga cengkeh
dalam negeri, harga cengkeh luar negeri, jumlah produksi cengkeh,
konsumsi cengkeh dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel ekspor cengkeh.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila
nilai t hitung > t tabel, berarti H0 ditolak dan Ha diterima sehingga
variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Jika t hitung < t tabel, berarti H0 diterima dan Ha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ditolak sehingga veriabel independen secara individual tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Hasil uji t terhadap model regresi menggunakan spss versi 13.0
adalah sebagai berikut:
Tabel IV. 7
Hasil Analisis Uji t
Coefficientsa
-37820.2 7071.765 -5.348 .003
.221 .028 .665 7.983 .000
21.365 7.396 .265 2.889 .034
.190 .058 .326 3.268 .022
.237 .044 .431 5.330 .003
.905 .247 .422 3.671 .014
(Constant)
hargaCDN
hargaCD
produksi
konsumsi
nilaitukar
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ekspora.
Hasil uji t pada tabel IV. 7 di atas akan dijelaskan untuk
masing-masing variabel sebagai berikut:
1) Harga cengkeh dalam negeri (X1)
Hasil analisis uji t untuk variabel harga cengkeh dalam negeri
diperoleh nilai t hitung sebesar 7,983 dengan signifikansi sebesar
0,000. Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 7,983 > 2,201 t tabel),
berarti H0 ditolak dan ha diterima sehingga variabel harga cengkeh
dalam negeri berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
cengkeh. Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menyatakan bahwa harga cengkeh dalam negeri berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
2) Harga cengkeh dunia (X2)
Hasil analisis uji t untuk variabel harga cengkeh luar negeri
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,889 dengan signifikansi sebesar
0,034. Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 2,889 > 2,201t tabel),
berarti H0 ditolak dan ha diterima sehingga variabel harga cengkeh
luar negeri berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
cengkeh. Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa harga cengkeh luar negeri berpengaruh terhadap
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
3) Jumlah produksi cengkeh (X3)
Hasil analisis uji t untuk variabel jumlah produksi cengkeh
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,268 dengan signifikansi sebesar
0.022. Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 3,268 > 2,201 t tabel),
berarti H0 ditolak dan ha diterima sehingga variabel jumlah
produksi berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa jumlah produksi cengkeh berpengaruh terhadap ekspor
cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4) Konsumsi cengkeh (X4)
Hasil analisis uji t untuk variabel konsumsi cengkeh diperoleh nilai
t hitung sebesar 5,330 dengan signifikansi sebesar 0,003. Karena
nilai t hitung > t tabel (t hitung 5,330 > 2,201 t tabel), berarti H0 ditolak
dan Ha diterima sehingga variabel konsumsi cengkeh berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji t ini
mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi
cengkeh berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun
1995-2005.
5) Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (X5)
Hasil analisis uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS diperoleh nilai t hitung sebesar 3,671 dengan signifikansi sebesar
0,014. Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 3,671 > 2,201 t tabel),
berarti H0 ditolak dan ha diterima sehingga variabel nilai tukar
berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji
t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh terhadap ekspor
cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Uji R² (Koefisien determinasi)
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur
besarnya persentase semua variabel independen terhadap variabel
dependen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai
dengan 1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinan suatu
persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, semakin besar
koefisien determinan mendekati angka 1, maka semakin besar pula
pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel IV. 9
Hasil Uji R²
Model Summary(b)
a
Predictors: (Constant), nilaitukar, produksi, konsumsi, harga CDN, hargaCLN
b Dependent Variable: ekspor
Hasil uji R² pada penelitian ini diperoleh nilai R square
sebesar 0,975. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel harga
cengkeh dalam negeri, harga cengkeh luar negeri, jumlah produksi
cengkeh, konsumsi cengkeh dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
adalah sebesar 97,5%, sedangkan sisanya sebesar 2,5% dipengaruhi
oleh faktor lain di luar model penelitian ini.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .987(a) .975 .949 1468.743
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
B. Pembahasan
1. Pengaruh Harga Cengkeh Dalam Negeri Terhadap Ekspor Cengkeh
Di Indonesia Tahun 1995-2005
Hipotesis pertama menyatakan bahwa harga cengkeh dalam
negeri mempengaruhi ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel harga cengkeh dalam
negeri diperoleh t hitung sebesar 7,983 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 7,983 > 2,201 t tabel), berarti H0
ditolak dan Ha diterima sehingga variabel harga cengkeh dalam negeri
berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh.
Hasil uji t tersebut mendukung hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa harga cengkeh dalam negeri berpengaruh terhadap
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Artinya ada pengaruh
positif antara harga cengkeh dalam negeri dengan ekspor cengkeh di
Indonesia, karena walaupun harga cengkeh di dalam negeri tinggi namun
ekspor cengkeh tetap tinggi. Hal tersebut bertentangan dengan teori yang
menyatakan apabila harga cengkeh dalam negeri tinggi, maka pemerintah
atau produsen cengkeh akan cenderung menjualnya di pasar dalam negeri
(ekspor menurun). Adanya pertentangan antara hasil dengan teori
tersebut karena adanya faktor lain yang mempengaruhi yaitu jumlah
produksi. Pada saat harga cengkeh dalam negeri tinggi, jumlah produksi
cengkeh juga tinggi, sehingga ekspor tetap dapat berjalan atau tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berikut ini adalah data tentang harga cengkeh dalam negeri
(nasional) dan data ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005 :
Tabel IV. 10
Harga Cengkeh Dalam Negeri dan Ekspor Cengkeh Indonesia
Tahun 1995-2005
Tahun Harga Cengkeh DalamNegeri (Rp/Kg)
Volume EksporCengkeh (Ton)
1995 2.720 4901996 2.280 2301997 28.873 3561998 57.698 20.1571999 3.800 1.1762000 7.420 4.6552001 30.875 6.3242002 25.862 9.3992003 54.653 15.6882004 20.000 9.0602005 32.320 7.680
Sumber: Departemen Pertanian, 2004
Karena meningkatnya kebutuhan industri rokok kretek di
dalam negeri yang membutuhkan banyak pasokan cengkeh, sehingga
mulai tahun 1997 sampai tahun 2005 harga cengkeh dalam negeri
mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu rata-rata sebesar
11,94% per tahun. Dimulai dari tahun 1998 pada harga Rp7.420/Kg
kemudian meningkat tajam pada tahun 1999 dan tahun 2000 yaitu
mencapai Rp32.320 dan Rp57.698, namun kemudian mengalami
penurunan kembali pada tahun 2001 yaitu Rp20.000/Kg. Akan tetapi
pada tahun 2002 sampai pada tahun 2005 harga cengkeh tersebut
mengalami kenaikan kembali, seperti yang terlihat pada tahun 2003 yaitu
Rp54.653/Kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Pengaruh Harga Cengkeh Luar Negeri (Dunia) Terhadap Volume
ekspor Cengkeh Di Indonesia Tahun 1995-2005
Hipotesis kedua menyatakan bahwa harga cengkeh dunia
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Dalam kenyataannya, harga cengkeh dunia memang berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Hasil analisis uji t untuk variabel harga cengkeh dunia
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,889 dengan signifikansi sebesar 0,034.
Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 2,889 > 2,201 t tabel), berarti H0
ditolak dan ha diterima sehingga variabel harga cengkeh dunia
berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji t ini
mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa harga cengkeh
dunia berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-
2005. Artinya ada pengaruh positif antara harga cengkeh dunia dengan
ekspor cengkeh di Indonesia, karena pada saat harga cengkeh dunia
tinggi ekspor cengkeh juga tinggi. Dengan kata lain, hasil penelitian
tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan apabila harga cengkeh
dunia tinggi, maka ekspornya juga tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berikut ini adalah data harga cengkeh dunia dengan data
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005
Tabel IV. 11
Harga Cengkeh Dunia dan Ekspor Cengkeh Indonesia
Tahun 1995-2005
Tahun Harga Cengkeh Dunia(US$/Kg)
Volume EksporCengkeh (Ton)
1995 1,59 4901996 0,21 2301997 0,62 3561998 1,77 20.1571999 0,70 1.1762000 1,78 4.6552001 0,92 6.3242002 1,69 9.3992003 2,09 15.6882004 2,50 9.0602005 2,76 7.680
Sumber: Departemen Pertanian, 2004
Berdasarkan tabel di atas, harga cengkeh dunia mengalami naik
turun. Harga cengkeh yang sangat rendah terjadi pada tahun 1996 yaitu
hanya 0,21 US$/Kg, sehingga dengan kondisi harga cengkeh yang sangat
rendah tersebut, Indonesia hanya mengekspor cengkeh dalam volume
relatif kecil pula yaitu sebesar 230 ton. Namun seiring dengan pergerakan
harga cengkeh dunia yang semakin meningkat, jumlah ekspor cengkeh
setelah tahun 1996 juga ikut meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Pengaruh Jumlah Produksi Cengkeh Terhadap Ekspor Cengkeh Di
Indonesia Tahun 1995-2005
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa jumlah produksi cengkeh
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Dalam kenyataannya, jumlah produksi cengkeh memang berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia.
Hasil analisis uji t untuk variabel jumlah produksi cengkeh
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,268 dengan signifikansi sebesar 0.022.
Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 3,268 > 2,201 t tabel), berarti H0
ditolak dan ha diterima sehingga variabel jumlah produksi berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji t ini mendukung
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa jumlah produksi cengkeh
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Artinya ada pengaruh positif antara jumlah produksi cengkeh dengan
ekspor cengkeh, karena pada saat jumlah produksi cengkeh tinggi ekspor
cengkeh tinggi. Dengan kata lain, hasil penelitian tersebut sesuai dengan
teori yang menyatakan apabila jumlah produksi tinggi, maka ekspornya
juga tinggi.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan jumlah produksi
cengkeh dengan volume ekspor cengkeh di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel IV. 12
Jumlah Produksi Cengkeh dan Ekspor Cengkeh Indonesia Tahun
1995-2005
Tahun Jumlah ProduksiCengkeh (Ton)
Volume EksporCengkeh (Ton)
1995 90.007 4901996 73.837 2301997 72.685 3561998 76.471 20.1571999 78.350 1.1762000 59.479 4.6552001 59.878 6.3242002 79.009 9.3992003 52.903 15.6882004 59.192 9.0602005 67.177 7.680
Sumber: Departemen Pertanian, 2004
Tabel di atas menunjukan bahwa besarnya jumlah produksi
cengkeh diikuti oleh volume ekspor cengkeh yang juga tinggi. Rata-rata
kenaikan jumlah produksi cengkeh Indonesia dari tahun 1995 sampai
2005 adalah sebesar 33,9% per tahun. Pada tahun 1998 jumlah produksi
cengkeh Indonesia mencapai 76.471 ton yang merupakan jumlah yang
cukup tinggi. Pencapaian jumlah produksi yang tinggi tersebut diikuti
juga dengan volume ekspor cengkeh yang tinggi, yaitu sebesar 20.157
ton.
4. Pengaruh Konsumsi Cengkeh Terhadap Ekspor Cengkeh Di
Indonesia Tahun 1995-2005
Hipotesis keempat menyatakan bahwa konsumsi cengkeh
mempengaruhi volume ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dalam kenyataannya konsumsi cengkeh berpengaruh terhadap volume
ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005.
Hasil analisis uji t untuk variabel konsumsi cengkeh diperoleh
nilai t hitung sebesar 5,330 dengan signifikansi sebesar 0,003 Karena nilai
t hitung > t tabel (t hitung 5,330 > 2,201 t tabel), berarti H0 ditolak dan Ha
diterima sehingga variabel konsumsi cengkeh berpengaruh signifikan
terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji t ini mendukung hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi cengkeh berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Artinya ada
pengaruh positif antara konsumsi cengkeh dengan volume ekspor
cengkeh, karena pada saat konsumsi cengkeh dalam negeri tinggi ekspor
cengkeh tetap dilakukan. Hal tersebut bertentangan dengan teori yang
menyatakan apabila konsumsi dalam negeri tinggi, maka ekspornya
rendah karena barang yang seharusnya diekspor digunakan untuk
memenuhi konsumsi dalam negeri. Adanya pertentangan tersebut
dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu jumlah produksi.
Pada saat konsumsi dalam negeri tinggi, jumlah produksi cengkeh juga
tinggi sehingga tetap dapat melakukan ekspor.
Berikut ini adalah tabel konsumsi cengkeh yang diikuti oleh
volume ekspor cengkeh di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel IV. 12
Konsumsi Cengkeh dan Ekspor Cengkeh Indonesia
Tahun 1995-2005
Tahun Konsumsi Cengkeh(Ton)
Volume EksporCengkeh (Ton)
1995 64.785 4901996 89.321 2301997 58.836 3561998 83.286 20.1571999 59.249 1.1762000 70.406 4.6552001 68.089 6.3242002 60.955 9.3992003 73.737 15.6882004 76.045 9.0602005 48.203 7.680
Sumber: Departemen Pertanian, 2004
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa konsumsi cengkeh
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh. Banyaknya jumlah permintaan
atau konsumsi masyarakat terhadap cengkeh mempengaruhi besar
kecilnya volume ekspor cengkeh. Namun, walaupun konsumsi cengkeh
di dalam negeri tinggi hal tersebut tidak mengurangi minat produsen
cengkeh atau pemerintah untuk tetap mengekspor cengkeh. Hal tersebut
dikarenakan ada faktor lain yang mendorong pemerintah atau produsen
cengkeh untuk tetap mengekspor cengkeh walaupun konsumsi cengkeh
di dalam negeri tinggi. Faktor lain tersebut adalah jumlah produksi
cengkeh itu sendiri. Jumlah produksi cengkeh pada tahun-tahun tersebut
juga tinggi, sehingga walaupun konsumsi cengkeh di dalam negeri tinggi,
pemerintah atau produsen cengkeh akan tetap mengekspor cengkeh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat
Terhadap Volume Ekspor Cengkeh di Indonesia Tahun 1995-2005
Hipotesis kelima menyatakan bahwa nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia
tahun 1995-2005. Dalam kenyataannya, nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS memang berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia.
Hasil analisis uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS diperoleh nilai t hitung sebesar 3,671 dengan signifikansi
sebesar 0,014. Karena nilai t hitung > t tabel (t hitung 3,671 > 2,201 t tabel),
berarti H0 ditolak dan ha diterima sehingga variabel nilai tukar
berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh. Hasil uji t ini
mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di
Indonesia tahun 1995-2005. Artinya ada pengaruh positif antara nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS dengan ekspor cengkeh di Indonesia. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan apabila terjadi depresiasi
maka ekspornya akan naik.
Berikut ini adalah tabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
dan pengaruhanya terhadap ekspor cengkeh di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel IV. 13
Nilai Tukar Rupiah Terhadap dollar AS dan Ekspor Cengkeh
Indonesia Tahun 1995-2005
Tahun Nilai Tukar RupiahTerhadap Dollar AS
Volume EksporCengkeh (Ton)
1995 2.308 4901996 2.383 2301997 3.648 3561998 8.025 20.1571999 7.100 1.1762000 9.530 4.6552001 10.400 6.3242002 8.940 9.3992003 8.465 15.6882004 9.290 9.0602005 9.900 7.680
Sumber: Departemen Pertanian, 2004
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa nilai tukar rupiah
berpengaruh terhadap volume ekspor cengkeh. Hal tersebut dapat dilihat
pada tahun 1998 dan 2003, dimana pada saat nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS tinggi, maka produsen cengkeh atau pemerintah mengekspor
cengkeh dalam jumlah yang banyak. Hal itu dikarenakan, pemerintah
akan mendapat devisa yang lebih banyak dibandingkan menjual cengkeh
di dalam negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukan bahwa harga cengkeh dalam negeri
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Hal
tersebut didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukan bahwa
variabel harga cengkeh dalam negeri memiliki t hitung sebesar 7,983 dengan
signifikansi sebesar 0,000 atau t hitung > t tabel (t hitung 7,983 > 2,201 t
tabel), sehingga variabel harga cengkeh dalam negeri berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh.
2. Hasil analisis data menunjukan bahwa harga cengkeh dunia berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Hal tersebut
didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukan bahwa variabel harga
cengkeh dunia memiliki t hitung sebesar 2,889 dengan signifikansi sebesar
0,034 atau t hitung > t tabel (t hitung 2,889 > 2,201 t tabel) sehingga variabel
harga cengkeh dunia berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
cengkeh.
3. Hasil analisis data menunjukan bahwa jumlah produksi cengkeh
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Hal
tersebut didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukan bahwa
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
variabel jumlah produksi cengkeh memiliki t hitung sebesar 3,268 dengan
signifikansi sebesar 0.022 atau t hitung > t tabel (t hitung 3,268 > 2,201 t
tabel), sehingga variabel jumlah produksi cengkeh berpengaruh signifikan
terhadap variabel ekspor cengkeh.
4. Hasil analisis data menunjukan bahwa konsumsi cengkeh berpengaruh
terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Hal tersebut
didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukan bahwa konsumsi
cengkeh memiliki t hitung sebesar 5,330 dengan signifikansi sebesar 0,003
atau t hitung > t tabel (t hitung 2,666 > 2,201 t tabel) sehingga variabel
konsumsi cengkeh berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
cengkeh.
5. Hasil analisis data menunjukan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia tahun 1995-2005. Hal
tersebut didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukan bahwa nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS memiliki t hitung sebesar 3,671 dengan
signifikansi sebesar 0,014 atau t hitung > t tabel (t hitung 3,671 > 2,201t tabel)
sehingga variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor cengkeh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Saran
Ekspor cengkeh merupakan salah satu sumber devisa negara yang
sangat penting bagi perkembangan negara. Selain itu, Indonesia juga sangat
berpotensi untuk perkembangan tanaman cengkeh. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Kiranya pemerintah mengusahakan jumlah produksi cengkeh di Indonesia
agar terus meningkat supaya Indonesia dapat terus melakukan ekspor
cengkeh yaitu dengan cara intensifikasi pertanian (pemilihan bibit unggul,
pemupukan, pencegahan hama, dan pengairan yang cuckup) sehingga dari
ekspor tersebut negara mendapat pendapatan yang dapat digunakan untuk
perkembangan negara dan sebagai pemasukan yang rutin bagi negara.
2. Petani kecil hendaknya dapat memaksimalkan hasil produksi cengkeh, hal
itu dikarenakan sebagian besar lahan cengkeh di Indonesia adalah milik
petani kecil. Oleh karena itu, peran petani kecil dalam pengembangan
produksi cengkeh sangat besar.
3. Kiranya peneliti berikutnya menambah jumlah tahun penelitian supaya data
pada tabel lebih mendukung hasil penelitian dan supaya trendnya lebih
terpola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Kiranya peneliti berikutnya menambah veriabel-variabel bebas di luar
penelitian ini karena nilai signifikansi dari constant adalah 0,003 < 0,05
sehingga variabel bebas di luar penelitian ini juga signifikan
mempengaruhi veriabel berikutnya. Variebel bebas di luar penelitian ini
misalnya produktivitas kerja dan volume panen.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah tahun yang hanya
dalam jangka waktu sebelas tahun, serta hanya menggunakan variabel bebas
yaitu harga cengkeh dalam negeri, harga cengkeh luar negeri, jumlah produksi
cengkeh, konsumsi cengkeh dalam negeri serta nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS dan tidak memasukan variabel bebas lain seperti produktivitas kerja
dan volume panen. Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut apakah variabel
produkstivitas kerja dan volume panen juga mempengaruhi volume ekspor
cengkeh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Agroindustri Cengkeh. Diakses darihttp://agroindo.wordpress.com/category/komoditas-ekspor/tanggal16 September 2008.
------------ Produksi Cengkeh di Indonesia Belum Penuhi Kebutuhan.Diakses dari http://regionalinvestment.com, tanggal 16September 2008.
------------ Prospek dan Arah Perkembangan Agribisnis Cengkeh.Diakses dariwww.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/b4cengkehtanggal 18 September 2008.
------------ Menata Perkebunan, Melawan Harga-harga. Diakses darihttp://www.disbun.jabarprov.go.id, tanggal 18 September2008.
Boediono. 1993. Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 Teori EkonomiMoneter. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM
----------- 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi No. 3 Ekonomi InternasionalEdisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM
Deptan. 2004. Ekspor-Impor Produk Pertanian. Diakses darihttp://deptan.go.id. tanggal 16 September 2008.
----------- 2004. Komoditas tanaman Perkebunan. Diakses dariwww.deptan.go.id, tanggal 18 September 2008.
Ditjenbun. 2004. Pertanian Tembakau dan Cengkeh. Diakses darihttp://ditjenbun.go.id, tanggal16 September 2008.
Firdaus, Muhamad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional.
Gilarso. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Edisi Revisi.Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
----------- 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Edisi Revisi.Yogyakarta: Kanisius
Gozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariant Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Petani Cengkeh akan Berjaya Kembali. (1998, 17 Januari) KOMPAS,diakses dari http//www.kompas.com, tanggal 18 September2008.
Nopirin, 1996. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE
Nurjanah. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiPenawaran Cengkeh Di Jawa Tengah Pada Tahun 1984-2003. Diakses dari www.ums.ac.id, tanggal 02 Oktober2008.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukirno, Sadono. 1985. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ekspor Cengkeh, Harga Cengkeh Dalam Negeri, Harga Cengkeh Dunia, Jumlah Produksi Cengkeh,
Konsumsi Cengkeh, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar As Tahun 1995-2005
Tahun EksporCengkeh
(Ton)
HargaCengkeh
Dalam Negeri(Rp/Kg)
Harga CengkehDunia
(US$/Kg)
JumlahProduksiCengkeh
(Ton)
KonsumsiCengkeh
(Ton)
Nilai TukarRupiah
TerhadapDollar AS
1995 490 2.720 1,59 90.007 64.785 2.3081996 230 2.280 0,21 73.837 89.321 2.3831997 356 28.873 0,62 72.685 58.836 3.6481998 20.157 57.698 1,77 76.471 83.286 8.0251999 1.176 3.800 0,70 78.350 59.249 7.1002000 4.655 7.420 1,78 59.479 70.406 9.5302001 6.324 30.875 0,92 59.878 68.089 10.4002002 9.399 25.862 1,69 79.009 60.955 8.9402003 15.688 54.653 2,09 52.903 73.737 8.4652004 9.060 20.000 2,50 59.192 76.045 9.2902005 7.680 32.320 2,76 67.177 48.203 9.900
Sumber: Depatemen pertanian,2004; BPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
11 11 11 11 11
24227.36 151.18 69908.00 68446.55 7271.73
19600.580 80.898 11158.464 11840.328 3038.761
.168 .175 .179 .118 .234
.168 .131 .179 .100 .156
-.131 -.175 -.144 -.118 -.234
.557 .580 .595 .390 .777
.915 .890 .871 .998 .582
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
hargaCDN hargaCD produksi konsumsi nilaitukar
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Descriptives
Descriptive Statistics
11 2280 57698 24227.36 19600.580
11 21 276 151.18 80.898
11 52903 90007 69908.00 11158.464
11 48203 89321 68446.55 11840.328
11 2308 10400 7271.73 3038.761
11
hargaCDN
hargaCD
produksi
konsumsi
nilaitukar
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Regression
Variables Entered/Removedb
nilaitukar,konsumsi,hargaCDN,hargaCD,produksi
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: eksporb.
Model Summaryb
.987a .975 .949 1468.743 2.012
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), nilaitukar, konsumsi, hargaCDN, hargaCD,produksi
a.
Dependent Variable: eksporb.
ANOVAb
4E+008 5 82747485.32 38.359 .001a
10786024 5 2157204.720
4E+008 10
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), nilaitukar, konsumsi, hargaCDN, hargaCD, produksia.
Dependent Variable: eksporb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coefficientsa
-37820.2 7071.765 -5.348 .003
.221 .028 .665 7.983 .000
21.365 7.396 .265 2.889 .034
.190 .058 .326 3.268 .022
.237 .044 .431 5.330 .003
.905 .247 .422 3.671 .014
(Constant)
hargaCDN
hargaCD
produksi
konsumsi
nilaitukar
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ekspora.
Residuals Statisticsa
-87.21 20293.77 6892.27 6432.242 11
-1610.645 1863.206 .000 1038.558 11
-1.085 2.083 .000 1.000 11
-1.097 1.269 .000 .707 11
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: ekspora.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30,00020,00010,0000-10,000-20,000-30,000
hargaCDN
8,000
6,000
4,000
2,000
0
-2,000
-4,000
-6,000
eks
po
r
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
19961995
Dependent Variable: ekspor
Partial Regression Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100500-50-100
hargaCD
3,000
2,000
1,000
0
-1,000
-2,000
-3,000
-4,000
ek
sp
or
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
Dependent Variable: ekspor
Partial Regression Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15,00010,0005,0000-5,000-10,000-15,000
produksi
3,000
2,000
1,000
0
-1,000
-2,000
-3,000
eks
po
r
20052004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
Dependent Variable: ekspor
Partial Regression Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20,00010,0000-10,000-20,000
konsumsi
4,000
2,000
0
-2,000
-4,000
-6,000
eks
po
r
2005
20042003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
Dependent Variable: ekspor
Partial Regression Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3,0002,0001,0000-1,000-2,000-3,000
nilaitukar
4,000
2,000
0
-2,000
-4,000
eks
po
r
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
Dependent Variable: ekspor
Partial Regression Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI