Upload
nilvaroza
View
490
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS EPIDEMIOLOGI
OLEH : Nilva Roza
Scabies adalah penyakit zoonosis yang menyerang kulit,mudah menular mudah
menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dapat mengenai
semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh tungau (kutu atau mite)
Sarcoptes scabiei (Buchart, 1997; Rosendal 1997).
Faktor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah sosial ekonomi yang
rendah, hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak saniter, perilaku yang tidak
mendukung kesehatan, serta kepadatan penduduk. Faktor yang paling dominan adalah
kemiskinan dan higiene perorangan yang jelek di negara berkembang merupakan
kelompok masyarakat yang paling banyak menderita penyakit Scabies ini (Carruthers,
1978; Kabulrachman, 1992).
Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum
dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja (Sungkar, 1997).
Masalah : Kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren al Itqon Patebon Kendal
Frekuensi : Kejadian penyakit scabies di Ponpes al itqon sebanyak 27% dari 15 orang sampel.
Distribusi :
1. Orang- Umur : dikelompokkan menjadi 3 yaitu anak-anak (5-12th), Remaja
(13 – 18th), dan Dewasa ( (19- 59th) dan yang paling banyak terinfeksi adalah kelompok umur remaja (13-18th) 66,67% disebabkan karena aktifitas remaja lebih banyak disbanding kelopok umur lain sehinggal melupakan menjaga kebersihan.
- Hygiene perorangan, dimana responden dikelompokkan menjadi 2, yaitu Baik dan buruk. Dan yang banyak menderita penyakit scabies adalah yang memiliki hygiene perorangan buruk sebanyak 53%
2. Waktu : kejadian penyakit scabies dapat berkembang dengan cepat sepanjang waktu
3. Tempat : penyakit scabies sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya, kondisi sanitasi dan perilaku /hygiene yang kurang baik . Juga banyak terjadi pada daerah yang curah hujannya tinggi karena lembab
Unsur penyebab : berasal dari kelompok Artropoda yaitu Sarcoptes scabiei
Sumber penularan : manusia & hewan sebagai reservoir yang mengandung parasit Sarcoptes scabiei
Cara penularan : manusia ke manusia ,dari hewanke manusia atau sebaliknya
Penularan melaui : kontak langsung, melalui air, debu, dan kotoran kotoran yang
menempel dilantai dinding dll.
Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui : mukosa atau kulit
Upaya pencegahan dan penaggulangan :
Ada tiga tingkatan pencegahan penyakit menular secara umum yakni :
1. Pencegahan tinngkat pertama
a) Ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi penyebab
atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara
lain : desinfeksi yang bertujuan untuk menghilangkan parasit penyebab penyakit,
menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan, serta
mengurangi / menghindari perilaku yang dapat meningkatkan resiko perorangan
dan masyarakat.
b) Mengatasi / modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti
peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk
pemukiman lainnya.
c) Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
2) Pencegahan tingkat kedua
Sasaran pencegahan ditujukan pada mereka yang menderita atau yang dianggap
menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas). Adapun
tujuan tingkat kedua ini meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar
dapat dicegah meluasnya penyakit, serta untuk segera mencegah proses penyakit
lebih lanjut
3) Pencegahan tingkat ketiga
Sasaran pencegahan adalah penderita yang menderita penyakit tertentu dengan
tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanent,
mencegah bertambah parahnya suatu penyakkit atau mencegah kelainan akibat
penyakit tersebut.serta melokalisasikan penderita yang sudah terinfeksi scabies.
Penanggulangan : dengan cara memberikan pengobatan terhadap penderita penyakit
scabies.