4
ANALISIS EPIDEMIOLOGI OLEH : Nilva Roza Scabies adalah penyakit zoonosis yang menyerang kulit,mudah menular mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh tungau (kutu atau mite) Sarcoptes scabiei (Buchart, 1997; Rosendal 1997). Faktor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah sosial ekonomi yang rendah, hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak saniter, perilaku yang tidak mendukung kesehatan, serta kepadatan penduduk. Faktor yang paling dominan adalah kemiskinan dan higiene perorangan yang jelek di negara berkembang merupakan kelompok masyarakat yang paling banyak menderita penyakit Scabies ini (Carruthers, 1978; Kabulrachman, 1992). Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 6- 27% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja (Sungkar, 1997). Masalah : Kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren al Itqon Patebon Kendal Frekuensi : Kejadian penyakit scabies di Ponpes al itqon sebanyak 27% dari 15 orang sampel. Distribusi : 1. Orang

ANALISIS EPIDEMIOLOGI Scabies Oleh Nilvaroza

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EPIDEMIOLOGI Scabies Oleh Nilvaroza

ANALISIS EPIDEMIOLOGI

OLEH : Nilva Roza

Scabies adalah penyakit zoonosis yang menyerang kulit,mudah menular mudah

menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dapat mengenai

semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh tungau (kutu atau mite)

Sarcoptes scabiei (Buchart, 1997; Rosendal 1997).

Faktor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah sosial ekonomi yang

rendah, hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak saniter, perilaku yang tidak

mendukung kesehatan, serta kepadatan penduduk. Faktor yang paling dominan adalah

kemiskinan dan higiene perorangan yang jelek di negara berkembang merupakan

kelompok masyarakat yang paling banyak menderita penyakit Scabies ini (Carruthers,

1978; Kabulrachman, 1992).

Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum

dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja (Sungkar, 1997).

Masalah : Kejadian Penyakit Scabies di Pondok Pesantren al Itqon Patebon Kendal

Frekuensi : Kejadian penyakit scabies di Ponpes al itqon sebanyak 27% dari 15 orang sampel.

Distribusi :

1. Orang- Umur : dikelompokkan menjadi 3 yaitu anak-anak (5-12th), Remaja

(13 – 18th), dan Dewasa ( (19- 59th) dan yang paling banyak terinfeksi adalah kelompok umur remaja (13-18th) 66,67% disebabkan karena aktifitas remaja lebih banyak disbanding kelopok umur lain sehinggal melupakan menjaga kebersihan.

- Hygiene perorangan, dimana responden dikelompokkan menjadi 2, yaitu Baik dan buruk. Dan yang banyak menderita penyakit scabies adalah yang memiliki hygiene perorangan buruk sebanyak 53%

2. Waktu : kejadian penyakit scabies dapat berkembang dengan cepat sepanjang waktu

Page 2: ANALISIS EPIDEMIOLOGI Scabies Oleh Nilvaroza

3. Tempat : penyakit scabies sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya, kondisi sanitasi dan perilaku /hygiene yang kurang baik . Juga banyak terjadi pada daerah yang curah hujannya tinggi karena lembab

Unsur penyebab : berasal dari kelompok Artropoda yaitu Sarcoptes scabiei

Sumber penularan : manusia & hewan sebagai reservoir yang mengandung parasit Sarcoptes scabiei

Cara penularan : manusia ke manusia ,dari hewanke manusia atau sebaliknya

Penularan melaui : kontak langsung, melalui air, debu, dan kotoran kotoran yang

menempel dilantai dinding dll.

Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui : mukosa atau kulit

Upaya pencegahan dan penaggulangan :

Ada tiga tingkatan pencegahan penyakit menular secara umum yakni :

1. Pencegahan tinngkat pertama

a) Ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi penyebab

atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara

lain : desinfeksi yang bertujuan untuk menghilangkan parasit penyebab penyakit,

menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan, serta

mengurangi / menghindari perilaku yang dapat meningkatkan resiko perorangan

dan masyarakat.

b) Mengatasi / modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti

peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk

pemukiman lainnya.

c) Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Page 3: ANALISIS EPIDEMIOLOGI Scabies Oleh Nilvaroza

2) Pencegahan tingkat kedua

Sasaran pencegahan ditujukan pada mereka yang menderita atau yang dianggap

menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas). Adapun

tujuan tingkat kedua ini meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar

dapat dicegah meluasnya penyakit, serta untuk segera mencegah proses penyakit

lebih lanjut

3) Pencegahan tingkat ketiga

Sasaran pencegahan adalah penderita yang menderita penyakit tertentu dengan

tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanent,

mencegah bertambah parahnya suatu penyakkit atau mencegah kelainan akibat

penyakit tersebut.serta melokalisasikan penderita yang sudah terinfeksi scabies.

Penanggulangan : dengan cara memberikan pengobatan terhadap penderita penyakit

scabies.