19
adek

Analisa Mineral Adek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mineral

Citation preview

PowerPoint Presentation

adekMineral96% bahan makanan terdiri atas bahan organik dan air sisanya terdiri atas unsur-unsur mineral yang terkenal dengan bahan anorganik atau kadar abuMineral terbagi 2, yaitu mineral makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar) seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium dan belerang; dan mineral mikro (dibuthkan tubuh dalam jumlah sedikit) seperti besi, iodium, mangan, tembaga, seng, kobalt, dan flourAnalisis MineralDapat dilakukan dengan melakukan penentuan masing-masing komponen mineral (jika dikehendaki) dengan spektrofotometri serapan atom (SSA)

Analisis Kandungan Mineral Total (Kadar Abu)Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara kering dan cara basahCara KeringDigunakan untuk penetapan kadar abu (mineral total) dalam makanan secara gravimetri sampai diperoleh bobot konstan (bobot yang diperoleh dari 2 kali penimbangan dengan selisih 0,5 mg/g sampel)Prosedur penetapan kadar abu dengan cara kering :Sejumlah 2-3 gram sampel ditimbang dengan seksama dalam cawan porselen (atau platina) yang telah diketahui bobotnyaUntuk sampel cairan dilakukan penguapan terlebih dahulu di atas penangas air sampai kering sebelum dilakukan pengaranganSampel diarangkan di atas nyala pembakar lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 500C sampai pengabuan sempurna (sekali-kali pintu tanur dibuka sedikit, agar oksigen bisa masuk)Abu didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang sampai bobot tetapAnalisis Kandungan Masing-masing Mineral dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA)Pertama kali digunakan pada tahun 1955 oleh Walsh dan selanjutnya tidak kurang dari 65 unsur diteliti dan dapat dianalisis dengan cara yang samaDigunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah kelumit (trace) dan ultra kelumit (ultratrace)Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu cuplikan tersebutCara ini cocok untuk analisis kelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm), pelaksanaannya relatif sederhana, dan gangguannya sedikitPrinsip penetapan kadar mineral dengan SSA :Setelah bahan organik dalam sampel dimusnahkan melalui pengabuan kering atau pengabuan basah, sisa abu dilarutkan dalam asam encerLogam yang diatomisasi dalam nyala akan menyerap energi tertentu yang diemisikan oleh lampu katodaJumlah energi terserap oleh logam sebanding dengan konsentrasi mineral dalam sampelLogam-logam tertentu seperti Na, K, dan Ca dapat ditetapkan dengan pengukuran emisi yang terjadi setelah logam tersebut tereksitasi dalam nyalaAnalisis Unsur MineralAnalisis Kalsium (Ca)Dilakukan berdasarkan sifat bahwa ion kalsium dapat diendapkan dengan amonium oksalat membentuk endapan kalsium oksalatEndapan selanjutnya dilarutkan dalam asam sulfat encer lalu dititrasi secara permanganometri menggunakan larutan baku kalium permanganat

Metode Kolorimetri dengan pereaksi molibdat-vanadatPrinsip metode ini adalah : sampel direaksikan dengan asam nitrat untuk mengubah semua metafosfat dan pirofosfat menjadi ortofosfatSampel selanjutnya direaksikan dengan asam molibdat dan asam vanadat membentuk kompleks asam vanadi-molibdifosfat pada panjang 400 nmMetode titrimetriFosfor juga dapat ditetapkan kadarnya dengan menggunakan metode titrimetriPrinsip metode ini : ion atau garam berfosfor diendapkan dengan amonium molibdat membentuk amonium fosfomolibdat yang berwarna kuningEndapan dilarutkan ke dalam larutan baku natrium hidroksida berlebihan dan selanjutnya kelebihan natrium hidroksida dititrasi dengan larutan baku HCl dengan menggunakan indikator fenolflatein