51
ALASAN KEHA PADA PE ADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN EMILU LEGESTALIF DAN PRESI KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014 Oleh: Tim Peneliti KPU Kota Singkawang KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG TAHUN 2015 i N PEMILIH IDEN

Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKPADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN

KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN

KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014

Oleh: Tim Peneliti KPU Kota Singkawang

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG

TAHUN 2015

i

HADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN

Page 2: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah

memberikan kekuatan, hidayah, dan pencerahan serta pengetahuan-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian dengan judul

“Alasan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Pemilih Pada Pemilu Legestalif

dan Presiden Kota Singkawang Tahun 2014”. Selama melakukan penelitian

dan penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis

menyampaikan penghargaan dan terima kasih, terutama kepada:

1. Komisi Pemilihan Umum Kota Singkawang sebagai penyelenggara dan

penyedia dana penelitian.

2. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi

kuisioner dalam penelitian ini.

3. Berbagai pihak yang telah turut membantu terselesaikannya penelitian ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan tersebut dicatat sebagai amal shalih dan mendapat balasan yang

lebih besar dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

laporan ini. Untuk itu, penulis membuka diri atas berbagai kritik dan saran dari

para pembaca demi lebih sempurnanya laporan ini maupun untuk penelitian-

penelitian berikutnya. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak

yang memerlukan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Singkawang, Juli 2015

Penulis

Page 3: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kota Singkawang dalam Peta Republik indonesia ....................... 22 Gambar 4.2 Stratifikasi responden .................................................................... 22 Gambar 4.3 Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014 .......................................................................... 27 Gambar 4.4 Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu ............................ 27 Gambar 4.5 Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan .... 32

Page 4: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan kegiatan penelitian.......................................................... 13 Tabel 4.1 Distribusi responden ..................................................................... 15 Tabel 4.2 Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih............................ 16 Tabel 4.3 Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan pemilih berpengalaman ................................................................. 19 Tabel 4.4 Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang .......................................................................... 23 Tabel 4.5 Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014 .............. 28 Tabel 4.6 Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014 ...... 28 Tabel 4.7 Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu ............................................. 29 Tabel 4.8 Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ......................................................................... 30

Page 5: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Curiculum Vitae peneliti ............................................................... 37 Lampiran 2 Contoh isian kuisioner oleh responden ......................................... 41 Lampiran 3 Surat perintah tugas melaksanakan penelitian .............................. 68 Lampiran 4 Contoh bukti kunjungan penelitian ............................................... 73 Lampiran 5 Foto dokumentasi penelitian ......................................................... 77

Page 6: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

vi

DAFTAR ISI Halaman Judul .............................................................................................. i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................. vi RINGKASAN ............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH

DALAM PEMILU LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014 .................................................................................. 7 A. Arti Penting Kehadiran Pemilih ................................................. 7

1. Definisi Pemilih ...................................................................... 7 2. Pentingnya Kehadiran Pemilih................................................ 8

B. Payung Hukum Pemilih .............................................................. 9 C. Faktor-Faktor Pendorong Pemilih Dalam Memberikan Hak Pilih ............................................................... 10

1. Faktor Internal ......................................................................... 10 2. Faktor Eksternal ...................................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 13

A. Setting Penelitian ........................................................................ 13 B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sample ............................. 13 C. Teknik Analisis Data .................................................................. 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 15

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 15 1. Responden ............................................................................... 15 2. Hasil angket ............................................................................ 15

Page 7: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

vii

B. Pembahasan ................................................................................ 21 1. Profil singkat Kota Singkawang ............................................. 21 2. Stratifikasi responden .............................................................. 25 3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014 .................................................................. 26 4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih ...................................... 29 5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ................................................................... 30 6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih .................................................................. 31 7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang......... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 34 A. Kesimpulan ................................................................................. 34 B. saran ............................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36 LAMPIRAN .................................................................................................. 37-

Page 8: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

viii

ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN

KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014

Oleh

Tim Peneliti KPU Kota Singkawang

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu legislatif dan presiden Tahun 2014 di Kota Singkawang. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi jenis alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014, mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu, mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan rekomendari kepada KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan memperhitungkan persentase jumlah responden yang memilih pernyataan tertentu pada kuisioner yang diberikan. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 450 orang yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil 1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil 2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Stratifikasi responden dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pengalaman memilih, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama pemilih menggunakan hak pilihnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Sementara alasan ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Sebagian besar (62,25%) persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU telah melakukan sosialisasi pemilu dan terdapat 20,00% responden yang berpersepsi KPU belum melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang.

Page 9: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan Umum (pemilu) merupakan sarana demokrasi untuk memilih

presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta anggota Dewan Perwakilan

Daerah (DPD). Hak memilih diatur dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Bab X tentang Warga Negara dan Penduduk, pada pasal 28 yang menyebutkan

bahwa, “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan

lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Hal yang

sama juga dijelaskan pada Bab XA, tentang Hak Asasi Manusia, manusia

memiliki kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat. Dalam amanah

Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, DPR,

DPD dan DPRD, dijelaskan bahwa pemilih adalah warga negara Indonesia yang

telah berumul 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.

Jelaslah kiranya bahwa setiap warga negara yang memenuhi persyaratan

dalam pemilu mendapatkan jaminan dari undang-undang. Sehingga dapat

dikatakan bawa keikutsertaan seseorang dalam melaksanakan haknya dalam

pemilu, bagian dari menjujung hukum dan pemerintahan. Karena itu, untuk

mewadahi aspirasi masyarakat dalam menyampaikan hak-hak dalam pemilu

diperlukan wadah pemilu yang jurdil dan demokratis yang diselanggarakan dalam

suasana yang bebas dari tekanan dengan dintadai antara lain:

Page 10: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

2

1. Setiap pemilih mempunyai hak memberikan suara dalam pemilu tanpa

diskriminasi

2. Setiap pemilih mempunai hak mendapatkan akses informasi yang efektif,

tidak berpihakdan diskriminasi

3. Tidak seorangpun warga yang memilih hak dapat dicegah haknya memberikan

suaranya

4. Setiap orang yang ditolak haknya untuk memilih atau untuk didaftarkan

sebagai pemilihdapat mengajukan banding ke pihak yang berwenang

5. Setiap pemilih mendapatkan jaminan kerahasiaan dalam menentukan pilihan

dalam bilik suara

6. Setiap pemilih dapat menentukan hak yang sama dengan orang lain, dan

sebagainya

Keikutsertaan masyarakat dalam pesta demokrasi merupakan salah satu

kriteria pemilu yang bebas dan adil sekaligus menjadi tolok ukur tegaknya

demokrasi. Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar menyebutkan bahwa:

“Pemilu yang jurdil merupakan syarat fundamental tegaknya demokrasi. Dengan pemilu yang jurdil, rakyat yang sudah mempunyai hak pilih akan memilih wakil-wakilnya diparlemen atau memilih pemimpin-pemimpin politik (presiden, gubernur, bupati, wali kota, dsb) di mana orang-orang yang dipilih akan membuat keputuasan-keputusan politik untuk dijalankan demi kepentingan rakyat”. (200:8)

Realitanya, hampir setiap penyelenggaraan pemilu masih banyak terdapat

masalah. Semakin tumbuhnya golput dalam pemilu, fenemona politik uang (Vote

Buying) yang kian marak, diskriminasi dan intimidasi pada pemilih, tingkat

rasional pemilih yang tidak cerdas dan tingkat melek politik warga yang rendah

Page 11: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

3

merupakan bagian problem pemilu dan mempunyai andil dalam buruknya

penyelengaraan pemilu. Suasana demikian akan berpengaruh terhadap calon

pemilih yang memiliki hak suara dengan berbagai asumsi dan prasangka,

sehingga dapat memunculkan keenggananan untuk hadir dalam TPS.

Secara nasional partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan

pemilu 2014 bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi

pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu 2009. Sementara itu

pada pemilu 2014, angka partisipasiny naik sebesar 5%. Pada kasus pilpres,

tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam sejarah angka pertispasinya

lebih rendah dibandingkan pemilu legeslatif.

Beragamnya problema pemilu tersebut yang juga berimbas ke daerah-

daerah termasuk kota Singkawang. Kota Singkawang yang merupakan

pemerintahan kota yang masih muda yang berdiri tanggal 21 Juni 2001 secara

resmi sebagai pemerintahan daerah otonom. Singkawang merupakan kota yang

unik, karena penduduknya yang multi etnis dengan luas wilayah 50400 km2,

setidaknya telah tiga kali mengikuti pemilu, yaitu tahun 2004, tahun 2009 dan

tahun 2014.

Pada tahun 2014, Kota Singkawang menyelenggarakan pesta demokrasi

yang ketiga dengan jumlah pemilih, terdiri dari: Jumlah DPT 164.150 dengan

jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan, DPT Khusus, pemilih

khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266. Sementara jumlah

pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik DPT, DPT Tambahan, DPT

khusus, pemilih khusus menggunakan KTP seluruhnya berjumlah 96.784.

Page 12: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

4

Data tersebut menunjukkan bahwa, antara jumlah pemilih yang memiliki

hak memilih dibandingkan kenyataan memilih di TPS masih rendah. Dengan kata

lain, banyak pemilih yang tidak menngunakan hak pilihnya. Hal ini juga

mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat Kota Singkawang yang memiliki

hak memilih dalam pemilu dapat dikategorikan masih rendah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian untuk

menjawab apa yang sesungguhnya terjadi sehingga banyak pemilih yang tidak

menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Inilah yang malatari perlunya penelitian

guna mencari jawab dari persoalan terhadap pemilih yang tidak memanfaatkan

hak pilihnya, dengan judul,” Alasan Kehadiran dan Ketidakhadirsan Pemilih pada

Pemilu Legeslatif dan Presiden di Kota Singkawang Tahun 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Melalui penelusuran persoalan pelaksanaan pemilu di Kota Singkawang,

terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini:

1. Terdapat pemilih yang sudah terdaftar tetapi tidak berada di tempat

atau telah pindah tempat.

2. Terdapat pemilih yang sudah meninggal tetapi masih terdaftar.

3. Terdapat pemilih terdaftar tetapi tidak mau hadir di TPS (tidak

menggunakan hak pilihnya)

Page 13: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

5

C. Rumusan Masalah dan Sub Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, fokus penelitian ini adalah

mengkaji kasus pemilih-pemilih terdaftar yang tidak mau menggunakan hak

pilihnya untuk menyalurkan suaranya. Rumuskan permasalahan penelitian ini

adalah: “Bagaimanakah alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih pada

Pemilu Legeslatif dan Presiden Tahun 2014?”. Dari rumusan masalah tersebut

kemudian dipersempit dengan sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu

Legeslatif dan Presiden di Kora Singkawang Tahun 2014?

2. Bagaimana persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik

dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih

untuk menggunakan hak pilihnya.

3. Bagaimana persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai

atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi

pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

4. Rekomendasi apa yang diberikan kepada KPU Kota Singkawang

berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan partisipasir pemilih pada

pemilu-pemilu berikutnya?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan mendeskripsikan distribusi jenis alasan kehadiran dan

ketidakhadiran pemilih pada pemilu legeslatif dan preseiden di Kota

Singkawang Tahun 2014.

Page 14: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

6

2. Mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik

dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih

untuk menggunakan hak pilihnya.

3. Mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai

atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi

pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

4. Mengetahui rekomendari yang diambil untuk meningkatkan partisipasi

pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya di Kota Singkawang.

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan sumbang saran KPU Singkawang guna menginventarisir

berbagai persoalan dalam penyelenggaran pemilu, sehingga dapat

ditemukan solusi dan pemecahan masalah dalam usaha meningkatkan

peran serta serta pemilih serta dapat memberikan layanan yang prima

dalam menyelanggarakan pemilu di Kota Singkawang yang berada

dalam kewenangannya.

2. Bagi masyarakat, memberikan penyadaran pentingnya peran serta

masyarakat dalam pemilu untuk tegaknya demokrasi Indonesia guna

mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

3. Bagi peneliti, adalah berperan serta dalam kepedulian tegaknya

demokrasi melalui pemilu yang jurdil dengan cara melakukan

penelitian.

Page 15: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

7

BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH DALAM PEMILU

LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014

A. Arti Penting Kehadiran Pemilih

1. Definisi Pemilih

Setiap warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk

memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai ketentuan

perundang-undangan. Dalam UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menyebutkan

bahwa warga negara yang memiliki hak pilih adalah warga negara Indonesia yang

telah genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin

(UUD RI No 12: 28). Secara rinci, syarat-syarat tentang pemilih yang dapat

memberikan hak suaranya adalah sebagai berikut:

a. WNI yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.

b. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya

c. Terdaftar sebagai pemilih.

d. Bukan anggota TNI/Polri.

e. Tidak sedang dicabut hak pilihnya

f. Terdaftar di DPT.

g. Khusus untuk Pemilukada calon pemilih harus berdomisili sekurang-

kurangnya 6 (enam) bulan didaerah yang bersangkutan

Page 16: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

8

2. Pentingnya kehadiran Pemilih

Kehadiran pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu)

untuk memberikan hak pilihnya merupakan suatu yang sangat penting dan sangat

menentukan keberhasilan pelaksanaan pemilu. Kehadiran pemilih dalam

memberikan hak pilihnya mengidikasikan tegaknya demokrasi. Bahkan pilar

utama penyelenggaraan pemilu itu ditentukan seberapa besar partisipasi pemilih

dalam menyampaikan hak-haknya. Dengan kata lain, sehebat apapun

penyelenggaraan pemilu dengan biaya yang besar, tetapi pengguna hak pilihnya

tidak menghadirinya, maka pemilu yang demikian adalah pemilu yang gagal total.

Abdurahman Wahid, sebagaimana di kutip Eman Hermawan

menyebutkan, bahwa demokrasi merupakan suatu sistem dan nilai yang

mendukung peradaban tinggi, melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat

berbeda dari keolompok mayoritas, mempersatukan beragam arah kecendrungan

kekuatan-kekuatan bangsa, mengubah kecerberaian arah masing-masing

kelompok menjadi berputar bersama menuju arah kedewasaan, kemajuan dan

integritas bangsa. (2000:109)

Jadi, tegaslah bahwa kehadiran pemilih dalam memberikan hak-hak

suaranya menjadi pilar dan tolok ukur dari keberhasilan dari penyelanggaraan

pemilu sekaligus membangun demokrasi. Bahkan sering ada ungkapan yang

menyatakan,”satu suara dapat menentukan nasib suatu bangsa”. Sehubungan

dengan hal tersebut seperti yang digambarkan Abraham Lincoln (1993),

“pemerinatahn dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, (government of the

people, by the people, for the people). Sudah barang tentu, gambaran

Page 17: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

9

pemerintahan yang demikian adalah ketika setiap warga negara memiliki

kemerdekaan dan kebebasan menyampaikan pendapat dan pikiranya serta

memberikan hak-hak suaranya dalam pemilu tanpa adanya intimindasi.

B. Payung Hukum Pemilih dalam Memberikan Hak Memilih

Beberapa payung hukum yang menjamin hak warga negara Indonesia

untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu antara lain:

1. Di dalam Undang-Undang terbaru yang mengatur mengenai

penyelenggaraan Pemilu yaitu UU No. 15 Tahun 2011 disebutkan dalam

Pasal 1 angka 1 bahwa Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan

kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,

menunjukkan adanya bentuk pelanggaran hukum terhadap jaminan hak

memilih yang melekat pada warga negara Indonesia. Menurut ketentuan

Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dinyatakan

bahwa “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan

politiknya”. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 43 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 1999, dinyatakan bahwa :

“Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Page 18: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

10

3. UUD 1945 mulai Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3),

Pasal 28E ayat (3); Berisi tentang Hak Politik warga Negara mencakup

hak untuk memilih dan dipilih, penjamin hak dipilih. Sementara hak

memilih juga diatur dalam Pasal 1 ayat (2); Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A (1);

Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD 1945. Faktor yang mendorong

Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih.

C. Faktor yang mendorong Pemilih dalam Memberikan Hak Pilihnya

Faktor yang mendorong seseorang pemilih dalam menunaikan hak

pilihnya setidaknya dapat dilihat dari dua hal, yaitu factor internal dan faktor

eksternal.

1. Faktor internal

Faktor internal (dari dalam) adalah adanya kesadaran pemilih bahwa hal

tersebut merupakan haknya sebagai warga negara yang dijamin oleh UUD

1945 Pasal 27 ayat 1, 2 dan 3. Demikian juga disebutkan dalam UU No 39

Tahun 1999 tentang Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih

dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan

suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Kategori pemilih seperti ini

adalah pemilih cerdas dan berpengetahuan.

2. Faktor eksternal

Adapun faktor eksternalnya atau faktor luar yang mendorongnya

dalam menunaikan hak pilihnya adalah sebagai berikut:

Page 19: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

11

a. Memilih secara asal karena tidak kenal calon dan tidak simpatik partai

yang harus dipilihnya, bisa jadi calon yang dipilihnya menarik hatinya

b. Teman dekat atau orang yang dikenalnya, sehingga merasa tidak nyaman

kalau tidak memilihnya.

c. Persepsi pemilih terhadap figur. Persepsi masyarakat terhadap figur,

misalnya kepopuleran figur dan kepercayaan publik terhadap

kemampuan figur bakal calon (viabilitas) dalam memimpin dapat

mendorong pemilih untuk memilih salah satu dari para calon tersebut.

d. Faktor sosial yang berasal dari luar dirinya. Faktor-faktor sosial yang

berasal dari luar individu akan memotivasi individu untuk menentukan

pilihan partai maupun kandidat. Kepercayaan, afiliasi kelompok sosial,

dan identitas sosial yang tumbuh dalam diri pemilih menjadi faktor

mobilisator dalam memilih. Untuk itu partai atau calon biasanya

mempersonifikasikan diri sebagai figur yang identik dengan

kepercayaan, kelompok, dan identitas sosial tersebut.

e. Terkait dengan isu-isu sosial, diantaranya kondisi ekonomi, sosial,

budaya, politik, dan pelayanan yang selama ini dirasakan dan dialami

warga negara. Untuk itu sejumlah isu memungkinkan diidentifikasi

untuk mengetahui arah perilaku memilih terhadap partai dan kandidat.

Keduanya akan menawarkan sejumlah janji kebijakan saat kampanye

yang terkait dengan kondisi warga. Beberapa isu yang mungkin muncul

di antaranya: pelayanan dan jaminan kesehatan, pelayanan dan jaminan

pendidikan, masalah pengangguran, transportasi umum, lingkungan

Page 20: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

12

hidup, anggaran, kemudahan berusaha, pajak, perlindungan kesenian

tradisional, dan isu-isu publik lainnya. Berdasarkan isu-isu inilah bisa

diketahui kecenderungan preferensi memilih. Program partai dan calon

bisa menjadi pertimbangan untuk memilih. Atau, hasil-hasil

pembangunan yang menjadi perhatian individu warga negara bisa pula

menjadi basis pilihan individu. Ideologi dan afiliasi parpol merupakan

faktor berikutnya yang akan memotivasi pemilih untuk menentukan

pilihan.

Page 21: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

13

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Singkawang Kalimantan Barat dengan

melibatkan 450 responden yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil

1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil

2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah

Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Waktu penelitian selama tiga bulan

terhitung sejak bulan Mei-Juli 2015 dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tahapan kegiatan penelitian

No Kegiatan Waktu

Bulan Minggu Ke 1 Penyusunan proposal penelitian Mei I 2 Persiapan berkas instrumen penelitian Mei I-II 3 Pengambilan data Mei III-IV 4 Pengolahan dan analisis data Juni I 5 Penyusunan laporan Juni I-IV 6 Finalisasi dan penyempurnaan laporan Juli I 7 Penggandaan laporan dan diseminanasi Juli II

B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sampel

Metode pengumpulan data adalah dengan mewancarai responden terpilih

secara tatap muka menggunakan instrumen kuesioner oleh pewawancara dengan

kualifikasi minimal mahasiswa. Pemilihan sampel menggunakan metode multi-

stage random sampling dengan stratifikasi dan tingkatan cluster sebagai berikut:

1. Stratifikasi pertama: populasi dikelompokan menurut daerah pemilihan,

dan masing-masing daerah pemilihan diberi kuota 150 responden.

Page 22: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

14

2. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50%

laki-laki, dan 50% perempuan.

3. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokkan menurut pengalamanya

memilih: pemilih pemula yang baru berkesempatan memilih pertama kali

pada tahun 2014 (15%) dan pemilih berpengalaman yang telah

berkesempatan memilih dua kali atau lebih (85%).

4. Stratifikasi ketiga: populasi dikelompokan ke dalam kategori pendidikan

terakhir SMA/sederajat (85%) dan mahasiswa ke atas (15%).

C. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan memberi gambaran

mengenai situasi yang terjadi dengan menggunakan analisa kuantitatif. Analisis

kuantitatif yang digunakan adalah perhitungkan persentase jumlah responden

yang menjawab pernyataan tertentu yang diajukan. Dengan metode deskriptif,

hasil penelitian yang diperoleh di lapangan akan dipaparkan dengan cara peneliti

melukiskan, memaparkan dan menyusun suatu keadaan secara sistematis sesuai

dengan teori yang ada untuk menarik kesimpulan. Mengingat penelitian deskriptif

merupakan penelitian bersifat interpretatif, tidak menutup kemungkinan adanya

bias nilai dari peneliti. Untuk itu, penelitian ini juga mengacu pendapat sumber-

sumber dari ahli pemilu, akademisi, dan juga sumber-sumber lainnya.

Page 23: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Responden

Distribusi responden ditampilkan dalam tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Distribusi responden No Uraian Jumlah 1 Kuisioner yang disebar 450 2 Kuisioner kembali 438 3 Kuisioner yang error 38 4 Kuisioner yang yang diambil sebagai sampel (terdiri dari): 400

- Responden laki-laki 217

- Responden perempuan 183

5 Responden berdasarkan pengalaman memilih dalam pemilu: 400

- Pemilih pemula (baru pertama kali memilih) 51

- Pemilih berpengalaman, terdiri dari: 349

Pendidikan maksimal SMA 288

Pendidikan di atas SMA (D1 ke atas) 61

2. Hasil angket

a. Berdasarkan pengalaman memilih

Berdasarkan pengalaman pemilih, jenis responden dibedakan menjadi dua:

pemilih pemula, yaitu responden yang pada pemilu tahun 2014 merupakan

kesempatan pertamanya untuk mengikuti pemilu, dan pemilih berpengalaman,

yaitu responden yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua kali atau lebih.

Hasil angket berdasarkan pengalaman pemilih ditampilkan pada tabel 4.2 berikut:

Page 24: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

16

Tabel 4.2 Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden

Pemilih Pemula Pemilih

Berpengalaman Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?

a Terdaftar 45 88.24 342 97.99 387 96.75 b Tidak Terdaftar 6 11.76 7 2.01 13 3.25

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

2 Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?

a Ikut memilih 37 72.55 275 78.80 312 78.00 b Tidak ikut memilih 14 27.45 74 21.20 88 22.00

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

3

Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?

a Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan

25 67.57 206 74.91 231 74.04

b Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon

6 16.22 16 5.82 22 7.05

c Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih

3 8.11 24 8.73 27 8.65

d Mendukung partai 3 8.11 22 8.00 25 8.01 e Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00

f Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu

0 0.00 1 0.36 1 0.32

g Alasan lain 0 0.00 6 2.18 6 1.92

Jumlah 37 100.00 275 100.00 312 100.00

4

Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?

a Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar

5 35.71 14 18.92 19 21.59

b Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih

1 7.14 6 8.11 7 7.95

c Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil

2 14.29 9 12.16 11 12.50

d Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik

0 0.00 10 13.51 10 11.36

e Tidak ada calon favorit 3 21.43 8 10.81 11 12.50

f Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan

2 14.29 9 12.16 11 12.50

g Harus Bekerja 1 7.14 10 13.51 11 12.50

h ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan

0 0.00 5 6.76 5 5.68

i Alasan lain 0 0.00 3 4.05 3 3.41

Jumlah 14 100.00 74 100.00 88 100.00

Page 25: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

17

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden

Pemilih Pemula Pemilih

Berpengalaman Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

5 Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan:

a Hak dari Warga Negara 32 62.75 190 54.44 222 55.50 b Kewajiban Warga Negara 19 37.25 159 45.56 178 44.50

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

6 Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu?

a Sangat perlu 26 50.98 230 65.90 256 64.00 b Tidak perlu 11 21.57 74 21.20 85 21.25 c Tidak perduli 14 27.45 45 12.89 59 14.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

7 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

a Ya 34 66.67 215 61.60 249 62.25 b Tidak 9 17.65 71 20.34 80 20.00 c Tidak tahu 8 15.69 63 18.05 71 17.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

8 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

a Ya 28 54.90 216 61.89 244 61.00 b Tidak 13 25.49 66 18.91 79 19.75 c Tidak tahu 10 19.61 67 19.20 77 19.25

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

9 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?

a Memiliki harapan yang tinggi 27 52.94 199 57.02 226 56.50 b Memiliki harapan yang rendah 15 29.41 80 22.92 95 23.75 c Tidak berharap sama sekali 9 17.65 70 20.06 79 19.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

10

Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?

a Sangat mempengaruhi 14 27.45 221 63.32 235 58.75 b Mempengaruhi 18 35.29 72 20.63 90 22.50 c Tidak mempengaruhi 19 37.25 56 16.05 75 18.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

11 Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda?

a Ya 20 39.22 117 33.52 137 34.25 b Tidak 13 25.49 137 39.26 150 37.50 c Tidak tahu 18 35.29 95 27.22 113 28.25

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

Page 26: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

18

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden

Pemilih Pemula Pemilih

Berpengalaman Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

12

Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat?

a Ya 28 54.90 152 43.55 180 45.00 b Tidak 13 25.49 104 29.80 117 29.25 c Tidak tahu 10 19.61 93 26.65 103 25.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

13 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?

a Sangat mempengaruhi 20 39.22 70 20.06 90 22.50 b Mempengaruhi 23 45.10 79 22.64 102 25.50 c Tidak mempengaruhi 8 15.69 200 57.31 208 52.00

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

14 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?

a Sangat mempengaruhi 18 35.29 98 28.08 116 29.00 b Mempengaruhi 12 23.53 81 23.21 93 23.25 c Tidak mempengaruhi 21 41.18 170 48.71 191 47.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

15

Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?

a Ya 22 43.14 92 26.36 114 28.50 b Tidak 24 47.06 135 38.68 159 39.75 c Tidak tahu 5 9.80 122 34.96 127 31.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

b. Berdasarkan tingkat pendidikan

Pemilih berpengalaman yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua

kali atau lebih dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tingkat pendidikannya

pemilih pemula, yaitu responden berpendidikan maksimal SMA dan responden

dengan pendidikan di atas SMA (D1 ke atas). Hasil angket berdasarkan tingkat

pendidikan ditampilkan pada tabel 4.3 berikut:

Page 27: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

19

Tabel 4.3 Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan pemilih berpengalaman

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden Pemilih SMA ke

bawah Pendidikan di

atas SMA Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?

a Terdaftar 282 97.92 60 98.36 342 97.99 b Tidak Terdaftar 6 2.08 1 1.64 7 2.01

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

2 Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?

a Ikut memilih 227 78.82 48 78.69 275 78.80 b Tidak ikut memilih 61 21.18 13 21.31 74 21.20

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

3

Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?

a Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan

176 77.53 30 62.50 206 74.91

b Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon

10 4.41 6 12.50 16 5.82

c Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih

18 7.93 6 12.50 24 8.73

d Mendukung partai 17 7.49 5 10.42 22 8.00 e Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00

f Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu

1 0.44 0 0.00 1 0.36

g Alasan lain 5 2.20 1 2.08 6 2.18

Jumlah 227 100.00 48 100.00 275 100.00

4

Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014?

a Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar

12 19.67 2 15.38 14 18.92

b Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih

4 6.56 2 15.38 6 8.11

c Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil

8 13.11 1 7.69 9 12.16

d Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik

8 13.11 2 15.38 10 13.51

e Tidak ada calon favorit 7 11.48 1 7.69 8 10.81

f Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan

9 14.75 0 0.00 9 12.16

g Harus Bekerja 8 13.11 2 15.38 10 13.51

h Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan

3 4.92 2 15.38 5 6.76

i Alasan lain 2 3.28 1 7.69 3 4.05

Jumlah 61 100.00 13 100.00 74 100.00

Page 28: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

20

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden Pemilih SMA ke

bawah Pendidikan di

atas SMA Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

5 Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan:

a Hak dari Warga Negara 156 54.17 34 55.74 190 54.44 b Kewajiban Warga Negara 132 45.83 27 44.26 159 45.56

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

6 Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu?

a Sangat perlu 195 67.71 35 57.38 230 65.90 b Tidak perlu 59 20.49 15 24.59 74 21.20 c Tidak perduli 34 11.81 11 18.03 45 12.89

7 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

a Ya 175 60.76 40 65.57 215 61.60 b Tidak 55 19.10 16 26.23 71 20.34 c Tidak tahu 58 20.14 5 8.20 63 18.05

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

8 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

a Ya 172 59.72 44 72.13 216 61.89 b Tidak 57 19.79 9 14.75 66 18.91 c Tidak tahu 59 20.49 8 13.11 67 19.20

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

9 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?

a Memiliki harapan yang tinggi 163 56.60 36 59.02 199 57.02 b Memiliki harapan yang rendah 63 21.88 17 27.87 80 22.92 c Tidak berharap sama sekali 62 21.53 8 13.11 70 20.06

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

10

Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?

a Sangat mempengaruhi 202 70.14 19 31.15 221 63.32 b Mempengaruhi 47 16.32 25 40.98 72 20.63 c Tidak mempengaruhi 39 13.54 17 27.87 56 16.05

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

11 Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda?

a Ya 96 33.33 21 34.43 117 33.52 b Tidak 114 39.58 23 37.70 137 39.26 c Tidak tahu 78 27.08 17 27.87 95 27.22

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

Page 29: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

21

No Pernyataan Kuisioner

Jawaban Responden Pemilih SMA ke

bawah Pendidikan di

atas SMA Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

12

Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat?

a Ya 123 42.71 29 47.54 152 43.55 b Tidak 77 26.74 27 44.26 104 29.80 c Tidak tahu 88 30.56 5 8.20 93 26.65

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

13 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?

a Sangat mempengaruhi 51 17.71 19 31.15 70 20.06 b Mempengaruhi 59 20.49 20 32.79 79 22.64 c Tidak mempengaruhi 178 61.81 22 36.07 200 57.31

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

14 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?

a Sangat mempengaruhi 72 25.00 26 42.62 98 28.08 b Mempengaruhi 64 22.22 17 27.87 81 23.21 c Tidak mempengaruhi 152 52.78 18 29.51 170 48.71

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

15

Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?

a Ya 64 22.22 28 45.90 92 26.36 b Tidak 108 37.50 27 44.26 135 38.68 c Tidak tahu 116 40.28 6 9.84 122 34.96

Jumlah 288 100.00 61 100.00 349 100.00

B. Pembahasan

1. Profil Singkat Kota Singkawang

Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah

Kabupaten Sambas (UU Nomor : 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan

Singkawang. Pada tahun 1981 Kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang

(PP Nomor 49 Tahun 1981). Pada tahun 1999 dilakukan pemekaran kabupaten

Sambas menjadi dua wilayah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II, yakni

Sambas dan Bengkayang yang mengakibatkan wilayah Kota Administratif

Page 30: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

22

Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II

Bengkayang (UU Nomor : 10 Tahun 1999). Pada tahun 2001, Badan Petimbangan

Otonomi Daerah menyetujui Singkawang menjadi Daerah Otonom berdasarkan

Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang

yang diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam

Negeri dan otonomi Daerah.

Gambar 4.1 Kota Singkawan dalam peta wilayah Republik Indonesia

Page 31: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

23

Secara geografis Kota Singkawang ini terletak antara 108° 52’ 14,19”

sampai dengan 109o 09’ 46,22” Bujur Timur (BT) dan 00o 44’ 57,57” sampai

dengan 01o 00’ 48,65” Lintang Utara (LU), berjarak ± 135 km dari Ibukota

Propinsi (Pontianak), dapat dicapai melalui transportasi darat maupun laut

(Pelabuhan Singkawang).

Kota Singkawang secara administratif terbagi dalam 5 wilayah kecamatan

yang meliputi 26 kelurahan. Luas total wilayah Kota Singkawang ini adalah

50.400 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :

• Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas

• Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Samalantan Kabupaten

Bengkayang.

• Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten

Bengkayang. Sebelah Barat: berbatasan dengan Laut Natuna

Rincian pembagian kecamatan, kelurahan dan luas wilayah masing-masing

kelurahan tertuang pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang

No. KECAMATAN/KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)

A. SINGKAWANG TENGAH 2.855 5,66 1. Roban 2.000 3,97 2. Condong 200 0,40 3. Sekip Lama 218 0,43 4. Jawa 75 0,15 5. Bukit Batu 362 0,72 B. SINGKAWANG BARAT 1.806 3,58 1. Pasiran 720 1,43 2. Melayu 141 0,28 3. Tengah 18 0,04 4. Kuala 625 1,24 5. Sungai Wie 302 0,60

Page 32: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

24

No. KECAMATAN/KELURAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)

C. SINGKAWANG TIMUR 16.626 32,99 1. Pajintan 1.791 3,55 2. Nyarungkop 2.473 4,91 3. Mayasopa 7.064 14,02 4. Bagak Sahwa 2.261 4,49 5. Sanggau Kulor 3.038 6,03 D. SINGKAWANG UTARA 6.665 13,22 1. Sungai Garam 424 0,84 2. Naram 954 1,89 3. Sungai Bulan 636 1,26 4. Sungai Rasau 636 1,26 5. Setapuk Kecil 848 1,68 6. Setapuk Besar 1.445 2,87 7. Semelagi Kecil 1.724 3,42 E. SINGKAWANG SELATAN 22.447 44,54 1. Sedau 10.155 20,15 2. Sagatani 7.064 14,02 3. Sijangkung 3.391 6,73 4. Pangmilang 1.837 3,64

KOTA SINGKAWANG 50.400 100,00

Pada tahun 2014, Kota Singkawang melaksanakan pemilu yang ketiga

dengan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)

sebanyak 164.150 orang. Jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan,

DPT Khusus, pemilih khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266

orang. Sementara jumlah pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik

DPT, DPT Tambahan, DPT khusus, pemilih khusus menggunakan KTP

seluruhnya berjumlah 96.784.

Page 33: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

25

2. Stratifikasi responden

Dalam penelitian ini disebarkan 450 angket ke tiga daerah pemilihan

(dapil). Dari 450 angket tersebut yang dapat ditarik kembali/diambil kembali oleh

petugas sebanyak 438. Sebanyak 12 angket tidak kembali, salah satu alasan

responden tidak bersedia mengisi angket tersebut karena mencurigai angket yang

disebarkan memiliki motif politik untuk mendukung salah satu pasangan calon

wali kota pada pemilu mendatang. Meskipun telah dijelaskan oleh petugas bahwa

angket tersebut murni bertujuan penelitian yang dilakukan Komisi Pemilihan

Umum Kota Singkawang, tetapi yang bersangkutan tetap bersikeras tidak

berkenan mengembalikan angket kepada petugas.

Dari 438 angket yang terkumpul, selanjutnya dilakukan pemilahan. Dari

hasil pemilahan diperoleh sebanyak 400 angket diolah lebih lanjut dan 38 angket

yang dibuang/disortir dikarenakan:

1. Tidak diisi sama sekali (2 responden)

2. Terdapat jawaban ganda (lebih dari satu) pada aspek yang ditanyakan (2

responden)

3. Mengisi “Memilih pada Pemilu 2014” tetapi memberikan alasan

ketidakhadiran dalam pemilu 2014 atau sebaliknya, menyatakan “tidak

memilih pada pemilu 2014” tetapi memberikan alasan kehadiran pada

pemilu 2014 tersebut (34 responden)

Dari 400 angket yang dilakukan stratifikasi, terdapat 217 responden laki-

laki dan 183 responden perempuan. Stratifikasi berdasarkan pengalaman pemilih

diperoleh jumlah responden yang merupakan pemilih pemula (baru pertama kali

Page 34: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang

merupakan pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan me

atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih

berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61

responden berpendidikan di atas SMA (D1

3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014

Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai

pemilih pada pemilu tahun 2014 dan hanya 13 responden

terdaftar sebagai pemilih. Sementara

pemilih, sebanyak 31

memilih sebanyak 75

berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang

n pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan me

atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih

berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61

responden berpendidikan di atas SMA (D1 ke atas).

Gambar 4.2 Stratifikasi responden

Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014

Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai

pemilu tahun 2014 dan hanya 13 responden yang menyatakan tidak

terdaftar sebagai pemilih. Sementara dari 387 responden yang terdaftar sebagai

sebanyak 312 responden menyatakan ikut memilih

75 responden pada pemilu 2014. Jika dijumlahkan dengan

26

berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang

n pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan memilih dua kali

atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih

berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61

Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014

Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai

ang menyatakan tidak

dari 387 responden yang terdaftar sebagai

menyatakan ikut memilih dan yang tidak

Jika dijumlahkan dengan

Page 35: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

pemilih yang tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang

tidak menggunakan hak pilihnya.

Gambar 4.3 Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden

Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden

yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256

responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden

(21,25%) merasa tidak perlu

terhadap pemilu.

Gambar 4.4

Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun

yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik

uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tida

memilih pada pemilu 2014.

Tidak perlu21.25%

Tidak perduli14.75%

tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang

tidak menggunakan hak pilihnya.

Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014

Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden

yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256

responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden

1,25%) merasa tidak perlu mengikuti pemilu, 59 (14,75%) merasa tidak peduli

Gambar 4.4 Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu

Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun

yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik

uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tida

memilih pada pemilu 2014.

Sangat perlu

64.00%

27

tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang

Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden

Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden

yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256

responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden

mengikuti pemilu, 59 (14,75%) merasa tidak peduli

masyarakat terhadap perlunya pemilu

Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun

yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik

uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tidak

Page 36: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

28

Tabel 4.5 Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014

No Alasan kehadiran Jawaban responden

Pemula Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh % Jmlh %

1 Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan

25 67.57 206 74.91 231 74.04

2 Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon

6 16.22 16 5.82 22 7.05

3 Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih

3 8.11 24 8.73 27 8.65

4 Mendukung partai 3 8.11 22 8.00 25 8.01 5 Dibayar oleh calon 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu

0 0.00 1 0.36 1 0.32

7 Alasan lain 0 0.00 6 2.18 6 1.92

Jumlah 37 100 275 100 312 100

Dari tabel terlihat bahwa alasan utama (74.04%) kehadiran responden, termasuk

pemilih pemula pada pemilu 2014, adalah karena mereka yakin bahwa melalui

pemilu dapat memperbaiki keadaan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran

politik tentang fungsi pemilu sebagai sistem demokrasi telah disadari oleh

masyarakat.

Distribusi alasan ketidakhadiran responden ditunjukkan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014

No Alasan kehadiran Jawaban responden

Pemula Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh % Jmlh %

1 Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar

5 35.71 14 18.92 19 21.59

2 Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih

1 7.14 6 8.11 7 7.95

3 Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil

2 14.29 9 12.16 11 12.50

4 Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik

0 0.00 10 13.51 10 11.36

5 Tidak ada calon favorit 3 21.43 8 10.81 11 12.50

6 Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan

2 14.29 9 12.16 11 12.50

7 Harus Bekerja 1 7.14 10 13.51 11 12.50

8 Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan

0 0.00 5 6.76 5 5.68

9 Alasan lain 0 0.00 3 4.05 3 3.41

Jumlah 14 100 74 100 88 100

Page 37: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

29

Dari 88 responden yang menyatakan tidak memilih, 13 responden di antaranya

memang tidak terdaftar sebagai pemilih dan 75 responden terdaftar tetapi

memutuskan untuk tidak memilih. Alasan utama ketidakhadiran pada pemilu 2014

adalah karena tidak meiliki kartu pemilih/tidak terdaftar (21,59%).

4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih

Peran Komisi Pemilihan Umum dan partai politik dalam mendorong

partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu sangatlah

penting. Dalam penelitian ini lebih dari 60% responden menyatakan telah

merasakan peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu

kepada masyarakat. Sayangnya masih terdapat sekitar 20% responden yang

menyatakan belum merasakan peran KPU dan partai partai politik dalam

melakukan sosialisasi pemilu, dan sisanya menjawab tidak tahu.

Tabel 4.7 Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam menlakukan sosialisasi pemilu

No Pernyataan tentang peran KPU dan

partai politik

Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total

Jmlh % Jmlh % Jmlh %

1 Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

A Ya 34 66.67 215 61.60 249 62.25 B Tidak 9 17.65 71 20.34 80 20.00 C Tidak tahu 8 15.69 63 18.05 71 17.75

Jumlah 51 100 349 100 400 100

2 Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat?

A Ya 28 54.90 216 61.89 244 61.00 B Tidak 13 25.49 66 18.91 79 19.75 C Tidak tahu 10 19.61 67 19.20 77 19.25

Jumlah 51 100 349 100 400 100

Page 38: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

30

Dari data tersebut, peneliti tidak memiliki kapasitas untuk memberikan ulasan

lebih jauh. Tetapi data tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk

merumuskan pola sosialisasi yang tepat baik oleh KPU maupun partai politik

sehingga sosialisasi politik tersebut dapat dirasakan oleh semua masyarakat

utamanya dalam rangka mendorong partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang.

5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih

Faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih yang diteliti dalam

penelitian ini meliputi faktor visi dan misi dan harapan perubahan yang diusung

oleh calon atau partai politik, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga.

Tabel 4.8 Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih

No Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih

Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total

Jmlh % Jmlh % Jmlh %

1 Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih?

a Memiliki harapan yang tinggi 27 52.94 199 57.02 226 56.50 b Memiliki harapan yang rendah 15 29.41 80 22.92 95 23.75 c Tidak berharap sama sekali 9 17.65 70 20.06 79 19.75

Jumlah 51 100.00 349 100.00 400 100.00

2

Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih?

a Sangat mempengaruhi 14 27.45 221 63.32 235 58.75 b Mempengaruhi 18 35.29 72 20.63 90 22.50 c Tidak mempengaruhi 19 37.25 56 16.05 75 18.75

Jumlah 51 100 349 100 400 100

3 Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih?

a Sangat mempengaruhi 20 39.22 70 20.06 90 22.50 b Mempengaruhi 23 45.10 79 22.64 102 25.50 c Tidak mempengaruhi 8 15.69 200 57.31 208 52.00

Jumlah 51 100 349 100 400 100

Page 39: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

31

No Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih

Jawaban responden Pemula Berpengalaman Total

Jmlh % Jmlh % Jmlh %

4 Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih?

A Sangat mempengaruhi 18 35.29 98 28.08 116 29.00 B Mempengaruhi 12 23.53 81 23.21 93 23.25 C Tidak mempengaruhi 21 41.18 170 48.71 191 47.75

Jumlah 51 100 349 100 400 100

5

Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu?

A Ya 22 43.14 92 26.36 114 28.50 B Tidak 24 47.06 135 38.68 159 39.75 C Tidak tahu 5 9.80 122 34.96 127 31.75

Jumlah 51 100 349 100 400 100

Selain isu agama, sebagian besar responden menyatakan bahwa faktor tersebut

mempengaruhi bahkan sebagiannya menyatakan sangat mempengaruhi mereka

untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu 2014. Untuk isu agama, 52,00%

responden menyatakan tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih

atau tidak memilih pada pemilu 2014. Hal menarik untuk pemilih pemula, 43,14%

menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi mereka dalam hal memilih atau tidak

memilih pada pemilu 2014.

6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih

Dari total 349 responden yang merupakan pemilih berpengalaman,

dilakukan stratifikasi berdasarkan tingkat pendidikan: 288 responden

berpendidikan maksimal SMA dan 61 responden berpendidikan di atas SMA (D1

ke atas). Dari 288 responden berpendidikan maksimal SMA, 227 (78,82%)

diantaranya memutuskan memilih pada pemilu 2014, sedangkan dari 61

responden berpendidikan di atas SMA, 48 (78,69%) diantaranya memutuskan

Page 40: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

memilih. Distribusi alasan ke

dengan sebelumnya.

mengambil keputusan untu

Gambar 4.5 Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan

7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang

Dalam penelitian ini, dari 400 responden,

sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.

Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,

tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan

lebih akurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang

terabaikan.

memilih. Distribusi alasan kehadiran dan ketidakhadiran tidak berbeda jauh

. Artinya, tingkat pendidikan tidak berpengaruh dalam

mengambil keputusan untuk memilih atau tidak memilih dalam pemilu.

Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan

Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang

Dalam penelitian ini, dari 400 responden, 387 responden telah

sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.

Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,

tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan

kurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang

32

tidak berbeda jauh

Artinya, tingkat pendidikan tidak berpengaruh dalam

k memilih atau tidak memilih dalam pemilu.

Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan

responden telah terdaftar

sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih.

Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil,

tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan

kurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang

Page 41: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

33

Dari 387 responden yang telah terdaftar, 312 responden memutuskan

memilih dan 75 responden tidak memilih. Alasan utama responden tidak memilih

karena mereka tidak memiliki kartu pemilih. Meskipun persentasenya kecil, tetapi

hal ini dapat menjadi potensi timbulnya golput pada pemilu mendatang. Dalam

hal ini, menjadi tanggung jawab KPU untuk lebih memperhatikan dan mendorong

peran petugas yang berwenang membagikan kartu pemilih sehingga semua

pemilih yang telah terdaftar mendapat kartu pemilih.

Dari penelitian persepsi tentang arti pentingnya pemilu, masih terdapat

21,25% responden yang merasa bahwa pemilu tidak penting. Selain itu dari

penelitian persepsi responden tentang kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi

politik untuk mendorong partisipasi pemilih, masih terdapat 20,00% responden

yang menyatakan bahwa KPU belum melakukan sosialisasi politik. Hasil

penelitian ini harus menjadi pertimbangan bagi KPU untuk melakukan sosialisasi

lebih intensif tentang arti pentingnya pemilu sehingga dapat merubah persepsi

masyarakat tentang pentingnya pemilu. Selain itu, KPU juga harus mencari pola

sosialisasi yang tepat sehingga peran KPU dapat dirasakan oleh semua

masyakarat.

Page 42: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Merujuk pada tujuan dan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Alasan yang mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya sebagian

besarnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Alasan

lainya karena memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon, memiliki

tokoh idola untuk dipilih, dan mendukung partai politik. Sementara alasan

ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian

besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Alasan

lainya adalah sebagai protes karena pelaksanaan pemilu dirasa tidak adil,

bingung memilih calon yang terlalu banyak, tidak ada calon favorit, harus

bekerja/keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan, tidak tahu kalau namanya

terdaftar sebagai pemilih, dan tidak percaya pemilu bisa memperbaiki

keadaan.

2. Sebagian besar persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU dan partai

politik telah melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi

pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

3. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai

atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi

pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya.

Page 43: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

35

4. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk

meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan

pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu

pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang.

B. Saran

Sebelum menutup laporan penelitian ini, peneliti memberikan saran

kepada KPU, hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini, isu politik uang tidak dapat dibuktikan. Oleh karena

itu, perlu penelitian khusus yang dapat mendalami kebenaran adanya

politik uang pada pemilu.

2. Terdapat perbedaan sikap antara pemilih pemula dengan pemilih

berpengalaman pada isu agama. Pemilih pemula menyatakan isu agama

mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu

sedangkan pemilih berpengalaman menyatakan isu agama tidak

mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh isu agama

tersebut bagi pemilih.

Page 44: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

36

DAFTAR PUSTAKA

Eman hermawan dan Umaruddin Masdar, 2000, Demokrasi untuk Pemula, Yogyakarta: DKN Garda Bangsa.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Munawar M. Saad, 2008, Sejarah Berdirinya Pemerintahan Kota Singkawang,

STAIN Pontianak Press, Pontianak. Majelis Permusyawataran rakyat, Materi Sosialisasi UUD 1945 dan Ketetapan

Maslis Permusyawaratan RI, Sekjen MPRRI, 2011. Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Rieneka Cipta, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan

Umum Anggota Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah, Dan dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Peraturan KPU Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Seleksi Anggota KPU Propinsi

dan KPU Kabupaten/Kota. Profil Kota Singkawang, http://labpm2.ipdn.ac.id/diakses 1 Juli 2015.

Page 45: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

37

Lampiran 1. Curiculum Vitae Peneliti

A. Ketua

1. Nama : Drs. SUGIANTO ADI SAPUTRA, M.Ag.

2. Tempat, Tanggal Lahir : GENTENG, 24 MARET 1968

3. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

4. Pekerjaan : DOSEN

5. Tempat Tugas :

1) Nama : KAMPUS STIT SYRARIF ABDURRAHMAN

2) Alamat RA/ Madrasah : JL. RATU SEPUDAK SUNGAI GARAM

3) Kecamatan : SINGKAWANG UTARA

4) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG

5) Provinsi : KALIMANTAN BARAT

6) No. Telp. Sekolah : 0562-3308065

6. Alamat Rumah :

1) Kelurahan/Jalan : JL. SIAGA, GG. SEPAKAT II

2) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH

3) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG

4) Provinsi : KALIMANTAN BARAT

5) No. HP : 081345917500

6) Alamat e-mail : [email protected]

7. Pendidikan Setelah SMA :

1) Sarjana : PAI IAIN SYAHID PONTIANAK TAHUN 1993

2) S2 : STUDI ISLAM, UMS SURAKARTA TAHUN 2003

Page 46: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

38

8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan

: 1. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Empati, Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al-Qalam, Volume 1 Nomor 1, tahun 2006, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Amuntai, Kalimantan Timur;

2. Menggiatkan Guru Menulis Merupakan Keniscayaan, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 1 Edisi Desember 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.

3. Membangun Citra Guru Madrasah (Gagasan terhadap eksistensi guru Madrasah), Jurnal Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan At-Tihad, Volume 4 Nomor 6 Oktober 2006, KOPERTIS XI Kalimantan.

4. Problematika Kehidupan dunia Anak, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 2 Edisi Juni 2014, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.

5. Guru Inspiratif, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 3 Edisi Maret 2015, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat.

6. Lebih dari 30 artikel yang telah dipublikasikan pada harian Pontianak Post dan Majalah Harmoni.

Page 47: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

39

B. Sekretaris

1. Nama Guru : SUTARDI, S.Si, M.Sc.

2. Tempat, Tanggal Lahir : BANTUL, 19 APRIL 1981

3. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

4. Pekerjaan : GURU

5. Tempat Tugas :

1) Nama : MAN MODEL SINGKAWANG

2) Alamat RA/ Madrasah : JL. VETERAN ROBAN SINGKAWANG

3) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH

4) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG

5) Provinsi : KALIMANTAN BARAT

6) No. Telp. Sekolah : 0562-640455

6. Alamat Rumah :

1) Kelurahan/Jalan : KOMP. KOWINA ASRI I NO. 17-A, ROBAN

2) Kecamatan : SINGKAWANG TENGAH

3) Kabupaten/Kota : SINGKAWANG

4) Provinsi : KALIMANTAN BARAT

5) No. HP : 085245650224

6) Alamat e-mail : [email protected]

7. Pendidikan Setelah SMA :

3) Sarjana : JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2005

4) S2 : JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2011

Page 48: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

40

8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan

: 1. Sintesis Magnetit (Fe3O4) dan Aplikasinya untuk adsorpsi Pb(II) dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Bioteknologi Tahun 2006, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);

2. Kajian Kinetika Adsorpsi Hg(II) oleh Sintesis MCM-41 dan NH2-MCM-41 dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA tahun 2011, Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran Quiz Team “Think Fast Do Best” pada Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi di Kelas X MAN Model Singkawang, pada Jurnal Kaunia edisi Oktober 2013, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Adsorpsi Hg(II) dengan Adsorben Zeolit MCM-41 Termodifikasi, pada Jurnal Kaunia edisi April 2014, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Lebih dari 30 judul artikel pendidikan dan sosial masyarakat telah dimuat di Pontianak Post dan majalah Harmoni.

Page 49: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

41

Lampiran 2 Contoh isian kuisioner oleh responden Lampiran 3 Surat perintah tugas melaksanakan penelitian Lampiran 4 Contoh bukti kunjungan penelitian

Page 50: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

77

Lampiran 5 Foto dokumentasi penelitian

Salah satu ketua RP mengisi daftar bukti kunjungan kepada peneliti

Responden mengisi kuisioner

Page 51: Alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih

78

Responden mengisi kuisioner

Responden mengisi kuisioner