90
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang sistim pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, 1

kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

  • Upload
    lamtruc

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Dalam undang-undang sistim pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan

perubahan zaman.

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan

seseorang, keluarga maupun bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa

banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu mengingat sangat

pentingnya bagi kehidupan maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

sehingga memperoleh hasil yang diharapkan ( Sudirman, 1987 : 3 ).

Mengingat pentingnya pengajaran IPS, maka guna mencapai tujuan yang

dicanangkan dalam Kurikulum 2004, perlu adanya pembinaan dan peningkatan

mutu pengajaran IPS di SD. Agar usaha tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,

maka perlu adanya penelitian guna memperoleh data empiris mengenai

1

Page 2: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

pengajaran IPS di SDN 016 Belakang Padang

Akhir-akhir ini didapat isu bahwa prestasi belajar IPS siswa-siswa SD

rendah. Gejala tersebut diduga di sebabkan oleh faktor pribadi siswa terhadap

pelajaran IPS yang kurang positif.

Minat siswa terhadap pelajaran IPS di sekolah ikut mempengaruhi

kegiatan belajar siswa, sehingga minat ikut menentukan hasil belajar siswa.

Keberhasilan suatu pelajaran erat sekali hubungannya dengan sikap pribadi siswa

yang diantaranya minat terhadap pelajaran IPS, motivasi untuk mengikuti

pelajaran IPS.Usaha-usaha guru memotivasi siswa agar mengerti pelajaran IPS.

( W.S. Winkel 1984 : 30 – 31 ) berpendapat bahwa :Dalam sikap itu terhadap aspek kognitif dan aspek efektif. Aspek efektif diperkenankan oleh peragaan terhadap suatu objek. Perasaan merupakan faktor psikis yang non intelektual, yang khususnya berpengaruh terhadap semangat atau gairah belajar. Sedangkan aspek kognitif dipengaruhi oleh alasan-alasan rasional berdasarkan refleksi dari suatu objek. Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat oleh sikap yang positif.

Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh minatnya terhadap pelajaran, tetapi ada faktor-faktor internal dan eksternal siswa yang ikut berpengaruh, seperti lama belajar ( ketekunan siswa ), referensi (kepustakaan), metode belajar, sarana dan prasarana sekolah ( Masrun dan Sri Mulyani M, 1974 : 65-66 ; 65-66 : Depdikbud, 1980 : 50-67 ; 1984 : 43 )

Dari pendapat para ahli tersebut di atas penulis akan mencoba untuk

lebih mengkosentrasikan pada peranan guru dalam membangkitkan minat dan

motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS di SDN 016 Belakang Padang

Tahun Pelajaran 2009 / 2010

1.2. Pembatasan Masalah

Untuk tidak meluasnya pembahasan dalam penelitian ini penulis mencoba 2

Page 3: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

membatasi masalah pada hal-hal sebagai berikut

1. Hubungan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS dengan prestasi

belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang.

2. Hubungan antara motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran IPS dengan

prestasi belajar IPS.

3. Usaha-usaha guru untuk meningkatkan sikap dan motivasi siswa dalam

mengikuti pelajaran IPS.

1.3. Rumusan Masalah.

Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka secara singkat

permasalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana usaha-usaha guru

untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPS ?

1.4. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian ini bertujuan

untuk :

1. Mengetahui tingkat hubungan timbal balik antara minat siswa terhadap

pelajaran IPS dengan prestasi belajar IPS.

2. Mengetahui sejauh mana motivasi siswa terhadap pelajaran IPS dengan

prestasi belajar IPS.

3. Mengetahui usaha guru dalam menimbulkan motivasi siswa dalam belajar

IPS.

1.5. Manfaat Penelitian.

Dengan melihat apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka

3

Page 4: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

hasilnya dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi :

1. Anak Didik.

Dapat menyadarkan anak didik akan arti pentingnya suatu pelajaran

IPS tentang manusia dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah

kehidupan bermasyarakat.

2. Bagi sekolah

Menjadi bahan refrensi bagi guru-guru untuk meningkatakan prestasi

belajar disekolah

3. Masyarakat Sekitar.

Memberi dorongan pada masyarakat untuk mengadakan usaha-usaha

membimbing anak dalam mengenalkan dan mempelajari pelajaran IPS.

4. Peneliti Sendiri.

Disamping untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Sejarah, juga sedikit banyak memberikan sumbangan yang

nyata pada lembaga pendidikan dan masyarakat.

4

Page 5: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pelajaran IPS.

Pelajaran IPS adalah merupakan pelajaran yang diajarkan di sekolah

khususnya di SD berdasarkan kurikulum tahun 2004. Salah satu aspek pelajaran

IPS adalah kecenderungan untuk berfikir secara persuasif. Dalam pelajaran IPS di

tingkat SD pokok pikiran manusia, lingkungan adalah merupakan pusatnya.

Memandang tujuan pengajaran IPS di sekolah dari arah kegiatan belajar yaitu : 1) Siswa diberi, dan 2) Siswa diharapkan dapat mengembangkan diri dan akhirnya bisa memberi. Adapun unsur IPS dipandang sebagai keseluruhan yang mewarnai tujuan tersebut.

1. Materi Pelajaran IPS.

Dalam mempelajari IPS sudah tentu tidak lepas dari pengertian dan objek

IPS itu sendiri. Adapun pengertian IPS salah satunya adalah : Uraian tentang ilmu

pengetahuan yang mendalami bagaimana suatu peristiwa kehidupan sosial

masyarakat dalam suatu bangsa dan negara yang tidak lepas dari interaksi antar

makhluk hidup, dari masa kemasa yang tidak lepas dari historis, filosofis,

antropologis dan geografis serta ekonomi.

a. Motivasi

Seorang peserta didik dengan tingkat kecerdasan yang normal atau sedikit

di atas rata-rata mempunyai peluang berhasil lebih besar asalkan ditunjang oleh

motivasi belajar yang tinggi. Tiap peserta didik belajar dengan motivasi yang

berbeda-beda dapat dirumuskan dengan daya penggerak yang mendorong

5

Page 6: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

seseorang melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri

peserta didik itu sendiri. Belajar dapat dipandang sebagai suatu fungsi yang

ditunjukkan pada aspek yang menentukan terjadinya perubahan tingkah laku

manusia di dalam pengalaman induktif, salah satu aspek yang diutamakan adalah

motivasi.

Motivasi adalah suatu kekuatan yang mengaktifkan berfungsinya suatu

perbuatan dari sederhana sampai kepada proses yang kompleks. Fungsi kekuatan

membawa kelakuan pada tujuan dengan jalan membuat kumpulan stimulasi yang

lain.

Motivasi sangat penting karena terbentuk suatu kebutuhan dari dalam

individu yang akan berkembang menjadi suatu dorongan atau suatu perhatian

seperti yang dikatakan di bawah ini.

Motivasi interistik timbul apabila siswa melihat dengan jelas hubungan

tujuan perbuatan itu dengan sistem yang ulet dalam menghadapi kesulitan-

kesulitan ( Winarno Surachman 1996 : 57 ).

Jadi peserta didik hendaknya menyadari sepenuhnya yang mempunyai

motif cakap akan kuat untuk belajar. Motif akan diperkuat apabila anak

mempunyai kesadaran atau makna serta tujuan perbuatan itu, cita-cita dan minat

terhadap pelajaran diartikan sebagai motif yaitu merupakan hal-hal yang

mendorong manusia dalam berbuat. Dengan adanya motif yang kuat maka akan

cukup berusaha dalam menghadapi tugas dan memungkinkan pemusatan dan

pemikiran serta akan menimbulkan kegembiraan dalam belajar.

6

Page 7: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

b. Hubungan Antara Minat Dan Prestasi Belajar.

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi

menurut Poerwodarminto ( 1984 : 768 ) adalah hasil yang dicapai atau dilakukan,

dikerjakan. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

pengalaman yang diperoleh ( Soemandi, 1975 : 281 ).

Menurut pengertian di atas penulis dapat mengambil suatu kesimpulan

bahwa pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai dalam usaha

mendapatkan kepandaian atau hasil yang telah dicapai manusia melalui proses

dalam diri manusia.

Telah diketahui bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa

dalam belajarnya. Namun prestasi ini banyak dipengaruhi oleh bermacam-macam

faktor yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1. Faktor Internal.

Faktor intern yang perlu diperhatikan dari pribadi individu itu sendiri.

Faktor-faktor itu antara lain :

a. Intelegensi.

Intelegensi tiap-tiap orang berbeda-beda, karena itu hasil prestasi belajar

seseorang yang tak sama. Sebagaimana diuraikan oleh Utoyo ( 1979 :

26 ) sebagai berikut ;

b. Intelegensi adalah suatu kemampuan untuk mengadakan penyesuaian

yang lebih baik terhadap situasi yang baru dari pengalaman yang lalu.

c. Intelegensi adalah kemampuan untuk berfikir secara abstrak.

Dari uraian diatas maka pengertian intelegensi adalah suatu kemampuan

yang dimiliki oleh seseorang untuk menghadapai suatu masalah yang timbul dari

7

Page 8: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

manusia dan berusaha bagaimana untuk mengatasi masalah tersebut.

b. Percaya Terhadap Diri Sendiri.

Percaya terhadap diri sendiri hendaknya didasarkan pada apa yang

dipersiapkan dengan matang sebelumnya. Seorang peserta didik dan yakin akan

kemampuan untuk memperoleh prestasi yang baik dalam usaha belajarnya.

Sumantri Martodipuro, 1980 : 93 yang menyatakan bahwa tiap pekerjaan

yang kita lakukan tidak akan berhasil dengan gemilang jika kita tidak percaya

pada diri sendiri.

2. Faktor Eksternal.

a. Lingkungan.

Yang dimaksud lingkungan adalah semua kondisi dalam lingkungan di

sekeliling siswa yang dengan cara-cara tertentu dapat mempengaruhi tingkah laku,

pertumbuhan dan perkembangan kita. Dengan demikian peranan lingkungan

dalam diri siswa perlu adanya kontrol bagaimana pengaruh dan akibatnya

terhadap kemajuan prestasi yang didapat siswa. Apabila bersifat positif bisa

ditanggapi akan tetapi apabila bersifat negatif harus dihindarkan.

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua.

Peranan orang tua sangatlah penting dalam pendidikan anaknya. Dengan

demikian peranan keluarga sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan.Oleh

karena itu sejak timbulnya adat kemanusiaan hingga kini keluarga selalu

mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia.(Suwarna,1985: 67 ).

Dengan demikian jelaslah bahwa pendidikan berperan mengarahkan hidup

manusia yang lebih baik dan kemungkinan besar dapat mempengaruhi pendidikan

anaknya.

8

Page 9: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

c. Pergaulan.

Sebagai mahluk sosial tidak lepas dari manusia yang satu dengan manusia

yang lain. Oleh karenanya seorang siswa memiliki teman dalam bergaul yang

berperan dalam diri siswa yang berkaitan dengan belajar.

Jika bergaul dengan seorang berpendidikan dapat menunjang suatu

prestasi yang baik, tetapi sebaliknya jika bergaul dengan orang yang tidak

berpendidikan mengakibatkan pengaruh yang kurang baik dalam pelajarannya.

2.2. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Seseorang yang

berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan

rasa senang.

Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari

kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang

dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-

elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi

pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan

kemampuan (kognitif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau

suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985)

Menurut (Hardjana,1994), minat merupakan kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak

9

Page 10: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk

dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau

kegiatan dalam bidang-bidang tertentu (Lockmono, 1994).

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari

keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah

kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,

kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994).

Menurut (Hardjana,1994), minat berarti keinginan, tertarik, atau terlihat

sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.

Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa

dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh

pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang

dituntutnya di sekolah.

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat

terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan sungguh-sungguh seperti rajin

belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat

menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan

dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari

biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat

berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan,

begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses

10

Page 11: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu

membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti

(Hasnawiyah, 1994).

Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu

berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri

untuk memperhatikan suatu obyek tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya

minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang

tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru (Slameto, 1995).

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam

studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama

dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah

kekurangan minat (Hardjana,1994).

Menurut (Hardjana,1994), arti penting minat dalam kaitannya dengan

pelaksanaan studi adalah :

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta.

b. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.

c. Minat mencegah gangguan dari luar

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

e. Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.

Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya

11

Page 12: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan

bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa

menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan

minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari

masing-masing siswa (Hardjana,1994).

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat

sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya

cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila

seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar maupun tidak

pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada objek tersebut.

Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan

memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian

pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk

mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang

pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut

dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya (Kartono,

1995).

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat

pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang

memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

12

Page 13: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan

hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu

hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah

membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan

untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti

menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu

mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-

kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk

mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat

bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada

dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk

mempelajarinya.

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat

memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan

yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan

aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh

13

Page 14: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada

individunya.

Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi

merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam.

Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat

pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang

sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut

amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan

perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.

Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).

Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan,

kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat

sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi

lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana,

pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta

latar belakang sosial budaya (Slameto, 1995).

Menurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat

diatasi oleh guru di sekolah dengan cara:

1. Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan

penyajiannya lebih berserni.

14

Page 15: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

2. Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi

terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.

3. Mengembangkan kebiasaan yang teratur

4. Meningkatkan kondisi fisik siswa.

5. Memepertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.

6. Menyediakan sarana oenunjang yang memadai.

Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat

pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan

sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan

menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang

(Loekmono, 1994).

Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu,

merenungkan nilai-nilai dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk

membangkitkan minat. Misalnya belajar agar lulus ujian, menjadi juara, ahli

dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu mendapatkan gelar atau

memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu berangkat dari

nilai atau motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada

gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar

(Sudarnoto, 1994)

Loekmono (1994), mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat

dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang

15

Page 16: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

siswa yiatu :

1. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua

mata pelajaran.

2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain

bidang studi.

3. Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan pribadi.

4. Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.

5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang

khusus tertentu. Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar

menurut (Sudarnoto, 1994), yaitu :

a. Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.

b. Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.

c.. Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.

d..Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.

e. Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.

f. Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.

g. Melatih kebebasan emosi selama belajar.

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Belajar IPS

Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat

16

Page 17: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPS..

Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu

faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal

(faktor yang berasal dari dalam diri siswa).

Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata

pelajaran IPS, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor

kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta

sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya, pengaruh dari masing-masing faktor

tersebut minat belajar IPS siswa dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Faktor Kurikulum

Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran IPS pada masa

mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku

saat ini, yaitu kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi

pelajaran IPS khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :

Membantu siswa memahami konsep-konsep IPS

Membantu mengembangkan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah

yang dihadapi sehari-hari.

Membantu menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses dalam

mempelajari konsep-konsep IPS

Membantu siswa dalam menerapkan konsep-konsep IPS yang dibantu

ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam teknologi.

17

Page 18: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Membantu persiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.

b. Faktor dari dalam Diri Siswa

Siswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan

dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai

peranan dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu

dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan

pengalaman mengarah kepada interaksi proses belajar mengajar yang optimal

(Ali, 1993).

Proses belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh

kemampuan dasar yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai

kegiatan agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi

guru dalam proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992)

adalah :

1. Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau melakukan satu tujuan

tertentu.

2. Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada suatu tujuan tertentu

3. Memberi dorongan agar siswa mau melakukan seluruh kegiatan yang mampu

dilakukan untuk mencapai tujuan.

c. Faktor Metode Mengajar

18

Page 19: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan

suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode

mengajar. Dalam dunia pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang

dapat digunakan .

Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata

pelajaran dan tiap mata pelajaran mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk

mencari tujuan tersebut setiap guru harus memilih metode mengajar yang

manakah yang paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan

diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok

untuk diterapkan satu mata pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru

yang mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya

dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan motivasi dan minat

belajar siswa (Roestiyah, 1993).

d. Faktor Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.

Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai

guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi

seorang guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan

mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan

melalui masa pendidikan tertentu.

Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan.

19

Page 20: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan

kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru

bukan hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa

ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam

pendidikan itu, guru mempunyai tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan

sebagai berikut :

1) Tugas profesional

Tugas profesional ialah tugas yang berhubungan dengan profesinya.

Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan

melatih berarti mengembangkan keterampilan.

2) Tugas manusiawi

Tugas manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru

mata pelajaran IPS maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan

dirinya untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah

harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik

simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri

terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga setiap

lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.

3) Tugas kemasyarakatan

20

Page 21: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Tugas kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga

negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak

kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak

mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa

sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini.

Di samping ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar

(1992), guru juga berperan sebagai :

a) Fasilitator perkembangan siswa

Kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat

berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya.

Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah

mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan

sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi

mutunya.

b) Agen pembaharuan

Kehidupan manusia merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang

nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini

mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal ini, guru dituntut untuk tanggap

terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas sebagai agen pembaharuan dan

mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental siswa.

c) Pengelola kegiatan proses belajar mengajar

21

Page 22: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Guru dalam hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi

pelajarannya. Guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar

mengajar.

d) Pengganti orang tua di sekolah

Guru dalam hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa

sedang berada di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang

tua, guru-guru harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak

atau seorang ibu terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal

suasana siswa di rumah atau dalam keluarganya.

e. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran

misalnya fasilitas gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan

lain-lain.

Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mempunyai

fungsi utama (Nasution, 1990), yaitu :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis hanya

dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indra seperti objek terlalu besar

dapat digantikan dengan gambar, film, atau model.

3. Dengan menggunakan media pengajaran secara tepat dan bervariasi dapat

22

Page 23: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

diatasi sikap pasif siswa, dan

4. Dengan sikap yang unik untuk tiap siswa dengan lingkungan dan pengalaman

yang berbeda, sedangkan kurikulum materi pelajaran yang ditentukan

sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan

jika harus diatasi sendiri.

2.4. Meningkatkan Minat Siswa dalam Belajar Mengajar

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

besar minat yang timbul. Menurut Slameto (1988), suatu minat dapat

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan melalui

partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang minat terhadap objek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek

tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu

merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat

terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari

hal tersebut. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang

23

Page 24: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

mempelajari sesuatu (Slameto, 1988).

Mengembangkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada dasarnya

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang

diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini

berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu

mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-

kebutuhan. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai

beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa bahwa hasil dari

pengalaman akan membawa kemajuan pada dirinya kemungkinan besar ia akan

berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya. Beberapa ahli pendidikan

berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada

pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa

yang telah ada (Slameto, 1988).

Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner (1975, dalam

Slameto, 1988) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-

minat baru pada diri sendiri. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi

kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan

diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa

di masa yang akan datang. Roijjakkers (1980, dalam Slameto, 1988) berpendapat

bahwa untuk menimbulkan minat-minat baru, dapat dicapai dengan cara

menghubungkan bahan pengajaran dengan berita sensasional yang sudah

24

Page 25: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

diketahui kebanyakan siswa.

Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajar dapat memakai insentif

dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai

untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya

atau yang tidak dilakukannya dengan baik.

Studi-studi eksperintal menunjukkan bahwa siswa-siswa yang secara

teratur dan sistematis diberi hadiah karena telah bekerja dengan baik atau karena

perbaikan dalam kualitas pekerjaannya, cenderung bekerja lebih baik daripada

siswa yang dimarahi atau dikritik karena pekerjaannya yang buruk atau tidak ada

kemajuan. Menghukum siswa karena hasil kerjanya yang buruk kurang efektif,

bahkan hukuman yang terlalu kuat akan sering menghambat proses belajar tetapi

hukuman yang ringan masih lebih baik daripada tidak perhatian sama sekali.

Hendaknya para pengajar bertindak bijaksana dalam menggunakan insentif.

Insentif apapun yang dipakai perlu disesuaikan dengan diri siswa masing-masing

(Slameto, 1988).

2.5 Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi

belajar.

1. Belajar Dan Motivasi Berprestasi

Menurut teori emperisme yang dikemukakan oleh John Looke disebutkan

bahwa : Perkembangan seseorang ditentukan oleh lingkungan atau pendidikan,

sehingga baik buruknya perkembangan seseorang 100 % ditentukan oleh

pendidikan.25

Page 26: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Sebaliknya teori nativisme yang dikembangkan oleh Schopenhaver

dinyatakan bahwa : Perkembangan seorang tidaklah di tentukan oleh lingkunan,

melainkan semata-mata ditentukan oleh faktor pembawaan, jadi pembawaan

mempunyai peran 100 % terhadap perkembangan anak.

2. Pengertian Motivasi Berprestasi.

a. Pengertian Dan Fungsi Motivasi.

Good mengatakan bahwa motivasi adalah penggunaan intensy internal

maupun eksternal yang menyebabkan siswa menampilkan cara yang diinginkan.

Intensy itu sendiri artinya ialah suatu tujuan yang menjadi arah suatu kegiatan

yang bermotif. Dapat disimpulkan bahwa motivasi itu ialah keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong individu untuk mencapai tujuan Dalam

motivasi ada dua hal yang penting yang terkandung di dalamnya yaitu kebutuhan

dan tujuan, kebutuhan mendasari motivasi, sedangkan tujuan memberikan arah

motivasi.

Secara garis besar motivasi mempunyai tiga fungsi dalam kehidupan

manusia yaitu : (1) Motivasi mendorong untuk berbuat sesuatu (2) Motivasi

menentukan arah perbuatan (3) Motivasi menyeleksi perbuatan ( Nasution, 1982 :

49 ).

b. Klasifikasi Motivasi.

Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan. Yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik ( Purwanto, 1986 : 69 ). Motivasi intrinsik ini

mengacu pada faktor dari dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa itu

sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik mengacu pada faktor-faktor dari luar,

misalnya pemberian hadiah, pujian, hukuman.

26

Page 27: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

c. Motivasi Berprestasi.

Motivasi berprestasi adalah salah satu motivasi intrinsik yang merupakan

daya penggerak dari diri seseorang untuk mencapai prestasi belajar setinggi

mungkin demi penghargaan pada dirinya (Winkel, 1986 : 56).

Good enough mengatakan bahwa motivasi faktor yang sangat penting

untuk menentukan keberhasilan dalam belajar. Seseorang yang gagal dalam tugas

akademisnya disebabkan oleh karena ia dimotivasi begitu kuat karena lainnya

( Goodnough dalam Mukhni, 1988 : 25 ).

27

Page 28: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental, sebab dalam

pengumpulan data sebelumnya tidak dilakukan manipulasi terhadap subjek

penelitian, jadi hanya berupa penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif.

3.2. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.Hal ini senada

dengan pendapat Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek

pengamatan atau fenomena yang diteliti. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi

(1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau

tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Dalam suatu penelitian

eksperimen, Sutrisno Hadi (1982:437) membedakan variabel menjadi dua yaitu:

a. Variabel Eksperimen atau treatment variabel yaitu kondisi yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala atau behaviour variable

b. Variabel non eksperimental yaitu variabel yang dikontrol dalam arti baik untuk kelompok eksperimental

Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998:101) membedakan variabel menjadi dua

yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau

independent variabel (X), dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas,

variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variabel (Y).

Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini terdiri dari variabel

28

Page 29: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

eksperimental yang meliputi:

1. Variabel bebas : Penggunaan media audio kaset

2. Variabel terikat : Peningkatan minat belajar siswa

Sedangkan variabel non-eksperimetal dalam penelitian ini meliputi usia, jenis

kelamin, dan prestasi belajar.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah minat siswa terhadap

mata pelajaran IPS Sesungguhnya variabel minat merupakan variabel terikat,

karena dapat mempengaruhi kecenderungan belajar siswa terhadap mata

pelajaran IPS, yang dalam penelitian ini diungkap apa adanya.

MACAM-MACAM VARIABEL

1. Variabel Prediktor atau Antiseden, variable Bebas atau variable Stimulus.

Adalah variable yang menyebabkan timbulnya variable terikat.

2. Variabel Terikat atau Dependent atau variable Output atau Kriteria atau

Konsekuen. Adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variable bebas.

3. Variabel Moderator

Adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah)

hubungan antara variable bebas dan variable terikat.

4. Variabel Kontrol

Adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh

variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang

tidak diteliti.

29

Page 30: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

5. Variabel Intervening / Antara

Adalah variable yang dipengaruhi leh variable bebas kemudian mempengaruhi

variable variable terikat, jadi variable bebas mempengaruhi variable terikat

melalui variable antara

6. Variabel Anteseden

Variabel ini mempunyai persamaan dengan variable antar yaitu mempunyai

hasil yang lebih mendalam dari penelusuran.

Berdasarkan dari hasil pengukuran terdapat 4 tingkat variable, yaitu :

1. Variabel Nominal :

Yaitu variable yang hanya mampu membedakan cirri atau sifat antara unti yang

satu dengan yang lainnya, dalam variable ini tidak mengenal jenjang atau

bertingkat. Variabel Nominal dapat di kategorikan :

• Var. Nominal Dikotomus, dan

• Var. Non Dikotomus (non kategori)

2. Variabel Nominal :

Yaitu variable yang tersusun menurut jenjang dalam atribut tertentu . Pada

variable ini menunjukkan urutan atau bertingkat, ada gradasi atau peringkat.

3. Variabel Interval :

Untuk data interval angka yang digunakan adalah nilai yang dapat di dentikkan

dengan bilangan riil, oleh karena itu maka angka dalam data interval dapat

dioperasikan dengan operasi hitung.

30

Page 31: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

4. Variabel Rasio :

Variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak.

3.3. Sasaran Tempat dan Waktu Penelitian.

3.3.1 Sasaran

Dalam penelitian ini yang dijadikan sasaran adalah buku-buku,

majalah-majalah, surat kabar ,arsip dan media lain yang relavan dan

berkaitan dengan peranan guru dalam membangkitkan minat dan

motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS di SDN 016

Belakang Padang Batam Tahun 2009.

3.3.2 Tempat

Tempat Penelitian adalah di SDN 016 Belakang Padang dan sebagai

tempat sumber bacaan dan sumber literatur ini dilakukan di

Perpustakaan Universitas Riau Kepulauan, Pustaka Pemko Batam.

3.3.3 Waktu

Waktu Penelitian dimulai sejak pengajuan judul penelitian hingga

pengumpulan literatur dan data-data akurat yang selanjutnya

menjadi target batasan.

3.4. Populasi dan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam pemilihan ini adalah keseluruhan siswa SDN 016

Belakang Padang. Adapun sebaran populasi yang dimaksudkan seperti Tabel

31

Page 32: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

I berikut :

Tabel I

Sebaran Populasi Penelitian

KELASJENIS KELAMIN

JUMLAHLaki-laki PerempuanIV 13 18 31

V 15 16 31

VI 14 18 32

Jumlah 42 52 94

2. Sampel

Dalam pengambilan sampel digunakan teknik positif random sampling.

Dengan teknik tersebut yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

kelas IV, kelas V, dan kelas VI masing-masing sebanyak 1 kelas dengan kalkulasi

seperti pada tabel 2.

Tabel 2

Jumlah Sampel Penelitian

KelasJenis Kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan

IV 13 18 31

V 15 16 31

VI 14 18 32

32

Page 33: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Jumlah 42 52 94

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan peneliti mengumpulkan data penelitian

adalah :

1. Library research; yaitu mengkaji dan menganalisa literatur yang

berhubung dengan masalah yang dibahas.

2. Field research; yaitu dengan penelitian lapangan yang meliputi:

a. Metode observasi; yaitu mengamati secara langsung suatu obyek. Dalam

penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang gejala-gejala tertentu

dengan jalan mengamat-amati secara langsung selama waktu tertentu,

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat mengenal apa yang berada di

“muka” dan apa yang berada di ”belakang” suatu gejala.

b. Metode interview; interview atau wawancara; merupakan teknik

menggali, menemukan atau menjaring informasi secara langsung

dengan pedoman wawancara (interview guide).

3.6. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisa data yang dipakai dalam penulisan ini adalah

metode kuantitatif yaitu dengan langkah-langkah menurut (Louis

Gottschalk,1985:34)

3.61 Pemilihan Subyek untuk diselidiki.

3.6.2 Pengumpulan sumber-sumber informasi yang memungkinkan

diperlukan untuk subyek tersebut.

33

Page 34: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

3.6.3 Menguji sumber tersebut untuk sejati tidaknya.

3.6.4 Pemetikan unsur-unsur yang dapat dipercaya dari sumber-sumber

yang terbukti sejati ( Louis Gottschalk, 1985:34)

Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka penulis mengumpulkan

data-data dan melakukan kritik ekstren (fakta dari kesaksian) dan intern

(pengujian terhadap aspek- aspek dari dalam sumber penelitian)

terhadap data yang diperoleh. Sehingga data tersebut dikaitkan antara

satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi hasil penelitian yang

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah .

Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dngan deskriptif,

kemudian dianalisis kecenderungan-kecenderungan minat belajar

sampel terhadap pelajaran IPS, yang dianalisis secara induktif dan

deduktif.

34

Page 35: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini disajikan beberapa hal yang merupakan hasil penelitian

dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Penyajian Data Penelitian

Data penelitian berupa skor minat belajar siswa IPS di SDN 016 Belakang Padang

Tahun Pelajaran 2009 / 2010 terlihat seperti pada tabel 3 berikut.

Tabel 3

Skor Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran IPS di SDN 016 Belakang Padang

Tahun Pelajaran 2009 / 2010

No. Responden Skor Minat No. Responden Skor Minat

1 2 3 4

1 113 8 112

2 109 9 114

3 126 10 102

4 114 11 112

5 129 12 123

6 121 13 120

35

Page 36: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

7 129 14 121

1 2 3 4

15 109 37 125

16 92 38 93

17 111 39 123

18 107 40 119

19 125 41 109

20 124 42 106

21 101 43 120

22 114 44 116

23 120 45 96

24 125 46 119

25 119 47 127

26 101 48 108

27 123 49 112

28 121 50 116

29 112 51 111

30 85 52 111

31 119 53 120

32 115 54 120

33 112 55 106

34 117 56 110

35 121 57 119

36

Page 37: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

36 119 58 110

1 2 3 4

59 114 77 139

60 112 78 114

61 117 79 109

62 103 80 115

63 110 81 117

64 117 82 123

65 109 83 131

66 113 84 115

67 106 85 119

68 107 86 116

69 123 87 114

70 118 88 131

71 134 89 134

72 125 90 116

73 113 91 112

74 108 92 102

75 137 93 105

76 118 94 126

J u m l a h 10.855

Data penelitian berupa faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa IPS di SDN

016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 dapat dilihat pada Tabel 4

37

Page 38: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

berikut .

Tabel 4. Tabulasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPS

No

.Faktor

Nomor

Angket

BerpengaruhJumlah

ya tidak

f % f % f %

1. Kurikulum 1 70 74,45 24 25,53 94 100

2 79 84,04 15 15,96 94 100

3 86 91,49 8 8,51 94 100

4 90 95,74 4 4,26 94 100

Jml 345,73 5,26

Rata2 86,43 13,56

2. Dari dalam

diri siswa

5 68 72,34 26 27,66 94 100

6 62 65,96 32 34,04 94 100

7 74 78,72 20 21,27 94 100

Jml 217,02 82,97

Rata2 72,34 27,66

3. Metode

Mengajar

8 63 67,02 31 32,99 94 100

9 64 68,08 30 31,91 94 100

10 74 78,72 20 21,27 94 100

11 69 73,40 25 26,59 94 100

12 65 69,15 29 30,85 94 100

13 62 65,96 32 34,04 94 100

Jml 422,33 177,65

38

Page 39: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Rata 70,39 29,61

4. Guru 14 51 54,25 43 45,74 94 100

15 54 57,45 40 42,55 94 100

16 72 76,59 22 23,40 94 100

Jml 188,29 111,69

Rata 62,76 37,23

5. Sarana/

Prasarana

17 94 100 0 0 94 100

18 53 56,38 41 43,62 94 100

19 62 65,96 32 34,04 94 100

20 63 67,02 31 32,99 94 100

21 63 67,02 31 32,99 94 100

22 94 100 0 0 94 100

23 63 67,02 31 32,99 94 100

24 56 69,15 38 40,42 94 100

Jml 592,55 217,05

Rata 70,07 27,13

2. Pengolahan data Penelitian

Data minat belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010

selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil terlihat pada tabel 5 berupa

distribusi frekuensi.

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Skor Variabel Minat Belajar IPA-Biologi39

Page 40: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Skor Kategori Frekuensi Potensi (%)

0 – 81

82 – 96

97 – 119

120 – 134

135 - 150

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

0

4

60

28

2

0

4,26

63,83

29, 79

2, 13

94 100

Dari tabel 5 di atas, terlihat bahwa 63,83 % siswa yang memiliki minat belajar IPS

kategori sedang, hal mana skor rata-rata minat belajar IPS sebesar 115,48 yang

berada pada interval 97-119 kategori sedang. Dengan demikian maka dapat

dikatakan minat belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 /

2010 berada pada kategori sedang.

Data Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar IPS pada tabel 4 selanjutnya

dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasilnya seperti terlihat pada tabel 6 berupa

persentase rata-rata setiap faktor yang mempengaruhi minat belajar IPS siswa.

Tabel 6

Persentase Rata-rata setiap Faktor yang Mempengaruhi

Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun

Pelajaran 2009 / 2010.

No Faktor Berpengaruh

Ya Tidak

40

Page 41: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

1.

2.

3.

4.

5.

Kurikulum

Dari dalam diri Siswa

Metode Mengajar

Guru

Sarana dan Prasarana

86.43 %

72,34 %

70,39 %

62,76 %

70,07 %

13,56 %

27,66 %

29,61 %

37,23 %

27,13 %

Untuk lebih jelasnya, pengaruh setiap faktor terhadap minat belajar IPS di SDN

016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 diuraikan berdasarkan urutan

faktor pada tabel 6.

1. Faktor Kurikulum

Dari hasil pengisian angket nomor (1) sampai dengan nomor (4) seperti

ditujukkan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 94 siswa IPS di SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 yang menjadi sampel penelitian,

terdapat 86,43 persen responden yang menyatakan bahwa faktor kurikulum

berpengaruh terhadap minat IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran

2009 / 2010 dan 13,56 % responden yang menyatakan tidak berpengaruh.

Berdasakan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor

kurikulum mempunyai pengaruh terhadap minat belajar IPS di SDN 016 Belakang

Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50

persen siswa yang menyatakan bahwa faktor kurikulum berpengaruh terhadap

minat belajar IPS.

Selanjutnya dari nomor 4 angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui

pengaruh faktor kurikulum, isi materi pelajaran IPS yang terdapat dalam

kurikulum 1994 merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi minat

41

Page 42: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini

ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa (95,74 persen) yang memberikan

tanggapan positif terhadap pernyataan tersebut.

2. Faktor dari dalam Siswa

Dari hasil pengisian angket nomor (5) sampai dengan nomor (7) seperti

ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa belajar IPS di SDN

016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 yang menjadi sampel

penelitian, terdapat 72,34 persen responden yang mengatakan bahwa faktor dari

dalam diri siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS, dan 27,66 persen

responden yang menyatakan tidak berpengaruh.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor

dari dalam diri siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPS di SDN

016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini didukung oleh fakta

lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor dari dalam diri siswa

berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS.

Selanjutnya dari 3 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui

pengaruh faktor dari dalam diri siswa, faktor bakat yang sesuai dengan materi

pelajaran IPS, merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi

belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini

ditunjukkan dengan tingginya presentase siswa (78,33 persen) yang memberikan

tanggapan positif terhadap pertanyaan tersebut.

3. Faktor Metode Mengajar Guru

Dari hasil pengisian angket nomor (8) sampai dengan nomor (13), seperti

ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan, dari 94 siswa SDN 016 Belakang Padang

42

Page 43: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Tahun Pelajaran 2009 / 2010 yang menjadi penelitian, terdapat 70,39 persen

responden yang menyatakan bahwa faktor metode mengajar guru berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPS, dan 29,61 persen responden yang menyatakan tidak

berpengaruh,

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor

metode mengajar guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPS di SDN

016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini didukung oleh fakta

lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor metode mengajar guru

berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS.

Selanjutnya dari 10 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui

pengaruh faktor metode mengajar guru, pelaksanaan praktikum merupakan faktor

yang paling dominan mempengaruhi prestasi prestasi belajar siswa SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini ditunjukkan dengan

tingginya persentase siswa (78,72 persen) yang memberikan tanggapan positif

terhadap pernyataan tersebut.

4. Faktor Guru

Dari hasil pengisian angket nomor (14) sampai dengan nomor (16) seperti

ditunjukkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa SDN 016 Belakang

Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. yang menjadi sampel penelitian, terhadap

62,78 persen responden yang menyatakan bahwa faktor guru berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPS, dan 37,23 persen responden yang menyatakan tidak

berpengaruh.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor

guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi IPS di SDN 016 Belakang Padang

43

Page 44: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini didukung oleh fakta lebih dari 50 % siswa

yang menyatakan bahwa faktor guru berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS.

Selanjutnya dari 3 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui

pengaruh faktor guru, penggunaan alat bantu mengajar (alat peraga) merupakan

faktor paling dominan mempengaruhi prestasi belajar IPS di SDN 016 Belakang

Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya

prestase siswa (76,59 persen) yang memberikan tanggapan positif terhadap

pertanyaan tersebut.

5. Faktor Sarana dan Prasarana

Dari hasil pengisian angket nomor (17) sampai dengan (24) seperti ditunjukkan

pada tabel 4 menunjukkan bahwa, dari 94 siswa IPS di SDN 016 Belakang

Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 yang menjadi sampel penelitian, terdapat

70,07 persen responden yang menyatakan bahwa faktor sarana dan prasarana

berpengaruh terdapat prestasi belajar IPS, dan 27,13 persen responden yang

menyatakan tidak berpengaruh.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor-

faktor sarana dan prasarana mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPS di

SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini didukung oleh

fakta lebih dari 50 persen siswa yang menyatakan bahwa faktor sarana dan

prasarana berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS

Selanjutnya dari 8 nomor angket pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui

pengaruh faktor guru, keberadaan perpustakaan dan laboratorium merupakan

faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar IPS di SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini ditunjukkan dengan

44

Page 45: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

tingginya persentase siswa (100 persen) yang memberikan tanggapan positif

terhadap pertanyaan tersebut.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian pembahasan ini diuraikan secara terpisah antara pembahasan tentang

keadaan minat belajar IPS dan faktor-faktor yang mempengauhi minat belajar IPS

di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

1. Minat Belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 /

2010.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terhadap data

tentang minat belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran

2009 / 2010, menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar IPS siswa adalah

115,48 dari 150 kemungkinan skor tertinggi yang diperoleh, di mana rata-

rata sebesar 115,48 bila dikonsultasikan dengan kategori dalam distribusi

frekuensi, termasuk kategori sedang pada interval nilai 97-119 dengan

persentase sebesar 63,83 persen. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa

terdapat 29,79 persen siswa yang mempunyai minat dalam kategori tinggi

dan hanya 4,26 persen siswa berkategori minatnya rendah.

Berdasar dari kenyataan ini, maka dapat diasumsikan bahwa

dengan kondisi minat seperti itu dapat diduga bahwa tidaklah terlalu sukar

mengarahkan siswa SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 /

2010 untuk belajar IPS. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1995),

45

Page 46: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

bahwa dengan minat yang cukup terhadap sesuatu, maka tidak sukar

mencapai tujuan yang dimaksud dari apa yang diminati itu. Asumsi

penulis juga sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa dengan

adanya minat belajar, maka pada gilirannya akan menumbuhkan

konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarmono, 1994).

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar IPS

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar IPS di

SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 dapat berupa

faktor-faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) maupun faktor internal

(faktor dari dalam diri siswa).

Dari 4 faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yang diamati dalam

penelitian ini yang dapat mempengaruhi prestasi belajar IPS di SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010, berdasarkan hasil analisis

data terungkap bahwa faktor eksternal yang meliputi: kurikulum, metode

mengajar yang diterapkan guru, profil guru serta kelengkapan

sarana/prasarana belajar mempunyai pengaruh yang cukup besar. Hal ini

ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa yang memberikan

tanggapan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh siswa yang

memberikan tanggapan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap

prestasi belajar mereka terhadap mata pelajaran IPS, yaitu masing-masing:

faktor kurikulum 86,43 persen, faktor metode mengajar 70,39 persen,

faktor guru 62,76 persen serta faktor sarana dan prasarana 70,07 persen.

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data juga terungkap bahwa

46

Page 47: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) juga mempunyai pengaruh

terhadap prestasi belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun

Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase

siswa yang memberikan tanggapan bahwa faktor tersebut sangat

mempengaruhi, yaitu sebesar 72,34 persen.

Dari kelima faktor yang diamati dalam penelitian seperti yang telah

diuraikan di atas, faktor kurikulum merupakan faktor pertama yang paling

dominan mempengaruhi prestasi belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang

Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Dalam hal ini adalah isi materi pelajaran IPS

seperti yang dijabarkan dalam kurikulum 1994 yang akan dipelajari oleh

siswa dipandang dapat mengarahkan siswa dalam belajar. Hal ini sejalan

dengan salah satu tujuan yang terkandung dalam kurikulum 1994, yaitu

membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPS untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari (Anonim, 1993).

Faktor kedua yang mempunyai pengaruh cukup besar adalah faktor

dari dalam diri siswa sendiri. Dalam hal ini, dari 3 nomor pertanyaan yang

diajukan, faktor bakat merupakan faktor dari dalam diri siswa yang sangat

mempengaruhi prestasi belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun

Pelajaran 2009 / 2010. Hal ini dipertegas oleh Suryabrata (1988), yang

menyatakan bahwa: “Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat

seseorang akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.

Kemampuan itu baru akan terealisasikan menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar.

Faktor ketiga yang mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

47

Page 48: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 adalah

metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dari 3 nomor pertanyaan

yang diajukan, menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi

pelajaran yang akan disajikan sangat mempengaruhi prestasi siswa,

misalnya metode eksperimen atau praktikum. Hal ini dimungkinkan

karena tidak ada satupun metode mengajar IPS. Demikian pula sebaliknya

tidak satupun materi pelajaran IPS cocok diajarkan dengan semua metode

mengajar. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan berbagai

metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar IPS

akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (Roestiyah, 1993).

Selanjutnya faktor keempat yang juga mempengaruhi prestasi

belajar IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010

adalah faktor guru. Dari 3 nomor pertanyaan yang diajukan, alat bantu

mengajar (alat peraga) oleh guru merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Hudoyo (1984) bahwa: “Salah satu cara untuk

memperlancar proses belajar mengajar IPS adalah dengan mengubah

situasi abstrak ke situasi konkrit, yakni menggunakan alat peraga”.

Komponen kelima yang ikut mempengaruhi prestasi belajar IPS di

SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 adalah

kelengkapan sarana dan prasarana untuk belajar. Dari 8 nomor pertanyaan

yang diajukan, pengadaan perpustakaan dan laboratorium serta

kelengkapannya sebagai tempat pelaksanaan praktikum, merupakan faktor

yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Perlunya

48

Page 49: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

pengadaan sarana tersebut, khususnya laboratorium dalam pembelajaran

IPS sejalan dengan pernyataan Usman (1994) bahwa: “Memberikan

pelajaran kepada siswa di kelas yang dilanjutkan dengan kegiatan

praktikum yang dapat menunjang teori secara ilmiah sehingga teori yang

diberikan akan lebih berkesan dan mantap dalam ingatan.

49

Page 50: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan :

1. Minat belajar biologi siswa IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran

2009 / 2010 berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata skor minat

sebesar 115,48 dari 150 skor tertinggi yang mungkin dicapai. Terdapat 63,83 %

siswa, minat belajarnya terhadap pelajaran biologi kategori sedang, 29,79%

siswa kategori tinggi, dan hanya 4,26 % kategori rendah.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar biologi siswa SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010, adalah kurikulum sebesar

82,43 %, diri siswa sebesar 72,34 %, metode mengajar sebesar 70,39 %, guru

sebesar 62,76 %, dan faktor sarana serta prasarana sebesar 70,07 %.

B. Saran-saran

Berkaitan dengan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis mengajukan saran berupa:

1. Sedapat mungkin guru-guru IPS menjadikan hasil penelitian ini untuk

meningkatkan hasil pengajaran IPS.

2. Agar guru-guru khususnya guru IPS dapat membantu siswa menumbuhkan

dan menguatkan minat belajar siswa sesuai dengan pendekatan didaktik.

50

Page 51: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

3. Bagi peneliti selanjutnya sedapat mungkin menggunakan hasil penelitian ini

dan mengembangkannya. Misalnya dengan menguraikan prestasi belajar

IPS di SDN 016 Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

51

Page 52: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, H. Pengelolaan Pengajaran. Cet; III. Ujungpandang: Bintang

Selatan. 1991.

Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998

Ali, M. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1993.

Buchari. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Aksara Baru. 1985.

Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995.

Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994.

Hasnawiyah. Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di

Ujungpandang. Skripsi FPMIPA IKIP Ujungpandang.

Hudoyo, H. Pengembangan Kurikulum. Surabaya: Usaha Nasional. 1984.

Kartono, K. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 1995.

Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.

Muhtar. Pedoman Bimbingan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PGK

& PTK Dep.Dikbud. 1992

Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. IV;

Jakarta. PT. Bina Aksara. 1988

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Cet. V; Bandung: Remaja

Pusokarya. 1990.

Roestiyah. Didaktik Metodik. Jakarat: Bina Aksara. 1993.

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet. IV; Jakarta:

Rajawali Pers. 1992.52

Page 53: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. II; Jakarta:

Rineka Cipta. 1995.

Sudarmono. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 1994.

Usman, H. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar. Ujungpandang: FIP IKIP

Ujungpandang. 1994

Utuh, Harun. Proses Belajar Mengajar. Cet. I; Surabaya: Usaha Nasional. 1987

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Cet. II; Jakarta: Andi

Offset. 1993.

53

Page 54: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Lampiran 1.

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS DI

SDN 016 BELAKANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Pengantar

Pada lembar berikut ini, diajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan minat belajar Anda terhadap mata pelajaran IPS. Anda

diminta memilih salah satu jawaban dari 5 pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan atau pendapat anda yang sebenarnya. Jawaban Anda dalam angket ini

tidak mempengaruhi prestasi belajar Anda di sekolah dan dijamin kerahasiaannya.

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah nama serta jenis kelamin Anda dengan jelas.

a. N a m a :

b. Jenis Kelamin :

2. awablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (√ ) pada

tempat yang tersedia.

3. Pilihlah :

SS = Sangat Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan

itu benar-benar sesuai dengan keadaan diri Anda.

S = Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu

lebih banyak sesuai daripada tidak sesuai dengan keadaan diri Anda.

54

Page 55: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

R = Ragu, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan itu tidak

bisa dipertanggungjawabkan.

TS = Tidan Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa pernyataan

itu lebih banyak tidak sesuai dengan keadaan diri Anda.

STS = Sangat Tidak Setuju, artinya jika Anda merasa bahwa

pernyataan itu sungguh tidak ssuai dengan keadaan diri Anda.

Atas kesediaan Anda dalam menjawab angket ini penulis mengucapkan

terima kasih.

Wassalam,

Penulis

55

Page 56: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

No. PernyataanTanggapan

SS S R TS STS

A Waktu yang digunakan

1. Saya selalu menggunakan waktu luang untuk

membaca buku tentang IPS

2. Saya merasa tugas biologi yang diberikan sangat

menyita waktu.

3. Saya merasa jam pelajaran IPS yang ada

sekarang ini masih kurang, sehingga perlu

ditambah.

4. Menyesal sekali rasanya bila waktu luang saya

berkurang, karena harus menyelesaikan tuas-

tugas IPS.

5. Saya berusaha memanfaatkan waktu yang

kosong untuk belajar IPS apabila guru

berhalangan hadir

6. Waktu luang selalu saya gunakan untuk bermain

bersama teman-teman.

7. Setiap kali ada lomba pengetahuan tentang IPS,

saya selalu berusaha untuk dapat ikut

berpartisipasi.

8. Bila ada lomba pengetahuan tentang IPS saya

56

Page 57: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

tidak berpartisipasi.

B. Frekuensi Kehadiran

1. Saya selalu rajin ke sekolah bila ada pelajaran

IPS

2. Jika ada praktikum IPS saya jarang hadir

3. Saya selalu hadir mengikuti pelajaran IPS di

sekolah

4. Saya tidak ke sekolah jika ada jam pelajaran IPS

5. Jika ada praktikum IPS saya selalu hadir

6. Saya malas mengikuti les IPS

C Perhatian SS S R TS STS

1. Saya selalu memusatkan perhatian pada saat jam

pelajaran IPSi sedang berlangsung

2. Saya selalu sulit berkonsentrasi pada saat jam

pelajaran IPS

3. Jika ke toko buku yang pertama kali menarik

perhatian saya adalah buku-buku tentang IPS

4. Buku-buku IPS tidak menarik untuk dipelajari.

5. Salah satu yang menarik perhatian saya dalam

mempelajari IPS yaitu adanya gambar.

6. Saya merasa bahwa pelajaran ilmu IPS lebih

menarik dipelajari daripada pelajaran MTK.

7. Saya sangat tertarik untuk melakukan penelitian-

57

Page 58: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

penelitian IPS di lingkngan sekitar rumah.

8. Program-program siaran pendidikan tentang IPS

di televisi tidak menarik perhatian saya.

9. Saya merasa penjelasan yang diberikan oleh

guru IPS itu sangat menarik untuk didiskusikan

bersama teman-teman.

10. Saya selalu gelisah pada saat selalu mengikuti

pelajaran IPS.

D. Keaktifan dalam menyelesaikan tugas

1. Saya selalu mengerjakan pekerjaan rumah IPS

dengan baik.

2. Jika ada pekerjaan rumah IPS saya jarang

mengerjakannya.

3. Saya selalu mendiskusikan dengan teman-teman

jika ada tugas pelajaran IPS yang sulit.

4. Saya merasa tugas-tugas IPS terlalu

memberatkan.

5. Saya selalu berusaha menyelesaikan soal-soal

IPS karena memudahkan saya dalam belajar IPS.

6. Saya agak malas mengerjakan soal-soal IPS

yang ada pada buku paket.

58

Page 59: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

Lampiran II. ANGKET PENELITIAN

A. PENGANTAR

1. Penyebaran angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan data guna

kelengkapan penyusunan skripsi penulis yang berjudul “Studi tentang

Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS di SDN 016

Belakang Padang Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

2. Pemberian angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai mata

pelajaran IPS Anda, karena itu diharapkan agar Anda menjawab

pertanyaan dalam angket ini dengan sejujur-jujurnya.

3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang

menurut Anda paling sesuai dengan keadaan sbenarnya.

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. N a m a : ……………………………….

2. N I P : ……………………………….

3. Kelas : ……………………………….

C. PERTANYAAN

1. Apakah orang tua Anda tahu atau pernah membaca Kurikulum 2004,

tentang mata pelajaran ?

a. ya b. tidak

2. Apakah orang tua selalu mengarahkan Anda untuk mempelajari IPS ?

a. ya b tidak

3. Apakah Anda pernah membaca kurikulum 1994 tentang mata pelajaran

IPA-Biologi

59

Page 60: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

a. ya b tidak

4. Menurut Anda, apakah kurikulum1994 mata pelajaran IPS dapat

mengarahkan Anda dalam mempelajari materi IPS ?

a. ya b tidak

5. Apakah materi pelajaran biologi sesuai dengan kemampuan Anda ?

a. ya b tidak

6. Apakah dalam mempelajari materi IPS perlu berdiskusi dengan orang lain,

misalnya teman ?

a. ya b tidak

7. Apakah materi pelajaran IPS sesuai dengan bakat Anda ?

a. ya b tidak

8. Apakah metode (cara) mengajar yang digunakan oleh guru Anda dalam

menjelaskan materi pelajaran IPS menarik bagi Anda ?

a. ya b tidak

9. Menurut Anda, apakah setiap konsep IPS yang diajarkan perlu ditunjang

dengan praktikum?

a. ya b tidak

10. Apakah pelaksanaan praktikum membantu Anda dalam memahami konsep

IPS yang diajarkan?

a. ya b tidak

11. Apakah Anda senang bila praktikum IPS?

a. ya b tidak

12. Apakah gaya mengajar guru IPS Anda dapat mempercepat pemahaman

Anda tentang konsep yang diajarkan?

60

Page 61: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

a. ya b. tidak

13. Apakah Anda senang dengan guru IPS Anda?

a. ya b. tidak

14. Bila Anda tidak melakukan tugas yang diberikan oleh guru IPS Anda,

apakah guru Anda memberikan hukuman kepada Anda?

a. ya b. tidak

15. Apakah Anda senang bila guru IPS Anda mengembalikan pekerjaan anda

walaupun nilai anda rendah?

a. ya b. tidak

16. Apakah sekolah Anda mempunyai perpustakaan?

a. ya b. tidak

17. Apakah guru IPS Anda selalu menggunakan alat bantu mengajar setiap

memberikan materi?

a. ya b. tidak

18. Apakah di Perpustakaan Anda mendapatkan buku paket IPS?

a. ya b. tidak

19. Selain buku paket biologi, apakah di perpustakaan terdapat buku-buku lain

yang berhubungan dengan pelajaran IPS?

a. ya b. tidak

20. Menurut Anda, apakah setiap memberikan materi pelajaran IPS guru perlu

menggunakan alat peraga?

a. ya b. tidak

21. Menurut Anda, apakah penggunakan alat peraga membantu Anda dalam

memahami pelajaran IPS yang diajarkan?

61

Page 62: kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/Skripsi Akhir 2... · Web viewMenurut (Slameto,1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh

a. ya b. tidak

22. Apakah sekolah Anda memiliki Laboratorium?

a. ya b. tidak

23. Apakah Laboratorium tersebut memiliki perlengkapan (alat dan bahan)

untuk praktikum IPS ?

a. ya b. tidak

24. Apakah di rumah Anda memiliki tempat belajar khusus?

a. ya b. tidak

62