74
UNDANG – UNDANG MALAKA DAN KONFLIK ELIT KERAJAAN MALAKA ABAD XV Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Sejarah SUPRIYADI NPM.07.12.0.021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2009 PERNYATAAN KEABSAHAN SKRIPSI 1

UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

  • Upload
    lydang

  • View
    224

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

UNDANG – UNDANG MALAKA

DAN KONFLIK ELIT KERAJAAN MALAKA

ABAD XV

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Pendidikan Sejarah

SUPRIYADINPM.07.12.0.021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

BATAM

2009

PERNYATAAN KEABSAHAN SKRIPSI

1

Page 2: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Undang-Undang

Malaka dan Konflik Elit Kerajaan Malaka Abad XV” adalah karya sendiri dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Batam, Juni 2009

Penulis

ABSTRAK

2

Page 3: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Supriyadi. 2009. Judul Undang-undang Malaka Dan Konflik Elit Kerajaan Malaka Abad XV. Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kepulauan Batam. Pembimbing (1) Yubahar, M.Pd dan Pembimbing (2) Mukmin,S.ip

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana isi Undang-undang Malaka Dan Konflik Elit Kerajaan Malaka Abad XV. Data yang dikumpulkan melalui, Teknik Dokumentasi dan Studi Komparatif.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Undang-undang Malaka tercipta tidak lepas dari sejarah berdirinya Kesultanan Malaka dan Undang-undang Malaka merupakan dasar hukum tertulis dan tidak tertulis yang diadopsi dari hukum adat dan hukum Islam, yang ternyata di dalam pasal-pasalnya Undang-undang Malaka dikelompokkan menjadi 4 (empat) komponen yaitu : (1) hukum adat yang meliputi kebiasaan moral, etika, dan peraturan-peraturan resmi (tidak tertulis), (2) Naskah dan dokumentasi Undang-undang (tertulis), (3) Undang-undang Islam (Syafi'i), (4) Titah Raja, Patik, Murka, Karunia (Nugraha).

Konflik elit adalah awal dari serangkaian konflik yang terjadi antara elit penguasa Melayu pada zaman Raja Ibrahim (Sultan Abu Syahid) – raja Malaka yang keempat. Konflik ini telah mengakibatkan serangkaian peristiwa antara elit penguasa sehingga berujung pada terjadinya kudeta dan bencana kematian. Raja Kasim kakak kandung lain ibu Raja Ibrahim dari ayah mereka Sultan Muhammad Syah – (raja Malaka yang ketiga) – telah menjadi “korban” kepentingan elit dengan diusirnya Raja Kassim dari Istana.

UNDANG – UNDANG MALAKA

DAN KONFLIK ELIT KERAJAAN MALAKA

ABAD XV

3

Page 4: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Pendidikan Sejarah

SUPRIYADINPM.07.12.0.021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

BATAM

2009

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI : Undang-Undang Malaka Dan Konflik Elit Kerajaan Malaka Abad XV

NAMA : SUPRIYADINPM : 07.12.0.021JURUSAN : SEJARAH

4

Page 5: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN SEJARAH

Disutujui

1. Komisi Pembimbing

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Yubahar, M.Pd Mukmin,S.ipDosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui

2. Ketua Prodi. Pend. Sejarah 3. Dekan FKIP

(Abdul Rahman, S.Pd) (Fitri Yanti, S.Pd, M.Si)

HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dinyatakan Lulus Ujian setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Riau Kepulauan Batam.

5

Page 6: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Undang-Undang Malaka Dan Konflik Elit

Kerajaan Malaka Abad XV

Nama : Supriyadi

N P M : 07.12.0.021

Jurusan : Pendidikan Sejarah

Fakultas : FKIP

Batam, Juli 2009

TIM PENGUJI

Nama Tanda tangan

Ketua Sidang : Yubahar, M.Pd (.......................)

Anggota : Abdul Rahman, S.Pd

(........................)

Anggota : Wirdaroza,S.S (........................)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purbalingga pada tanggal 28 Juli 1968, dari pasangan suami istri bernama, ibu Muriyati dan bapak Nitiharjo, tempat kelahiran di suatu desa terpencil yaitu desa Kedungbenda Kec.Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Penulis merupakan anak sulung dari enam bersaudara.

Lulusan SDN 001 Kedungbenda tahun 1983, kemudian SMP N II Sokaraja 1983, dan tamat tahun 1985. Melanjutkan di SGON Purwokerto, lulus pada tahun 1988, tamat dari SGO penulis hijrah ke Batam tahun 1995

. Pada tahun 2005 penulis tamat dari D.III pada Perguruan Tinggi di Batam

6

Page 7: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

selanjutnya melanjutkan Program Sarjana (S1) UNRIKA, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Sejarah tahun 2007.

Pengalaman kerja penulis, pernah menjadi guru honor sejak tahun 1993 di SDN 001 Kedungbenda Kec. Kemangkong Purbalingga hingga tahun 1995. Selanjutnya penulis hijrah ke Batam dan melanjutkan menjadi guru honor SDN 012 Tiban dari tahun 1996 sampai tahun 1998, pada tahun 1998 akhir penulis pindah mengajar di SDN 007 Tiban BTN, hanya berlangsung 6 bulan di SD tersebut selanjutnya ditarik oleh Kepala SDN 006 Tiban BTN sampai tahun 1999. Pada tahun 1999 akhir penulis menerima surat tugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batam untuk bisa melaksanakan tugas mengajar dalam status PNS. Maka tugas awal sebagai PNS guru di SDN 005 Sungai Beduk hingga tahun 2005, selanjutnya dimutasikan oleh Dinas Pendidikan untuk bertugas di SDN 002 Bengkong sampai sekarang.

Pengalaman organisasi penulis pernah duduk di kepengurusan Karang Taruna sebagai sekretaris tahun 1997 di Kelurahan Tiban Kampung hingga tahun 1999. Penulis juga pernah menjabat sebagai pengurus KKG Penjaskes Kec. Sei.Beduk sebagai sekretaris dari tahun 2000 sampai tahun 2004, pada tahun 2005 masuk dalam organisasi keagamaan sebagai sekretaris MWC ( Majelis Wakil Cabang) NU Kec. Bengkong hingga sekarang, dalam organisasi profesi pernah mendapat amanah sebagai ketua KKG Penjaskes Kec. Batu Ampar dari tahu 2005 sampai dengan tahun 2007, masih dalam organisasi yang sama di Kec. Bengkong sebagai Ketua KKG Penjaskes dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. Sebagai Panitia Pemungutan Suara Kelurahan, tahun 2009, kemudian bergabung dengan organisasi profesional GP.Tendik tingkat provinsi Kepri sebagai sekretaris tahun 2009 hingga sekarang.

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang disusun sebagai salah satu syarat guna mencapai

gelar Sarjana Pendidikan Sejarah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau Kepulauan. Adapun judul skripsi ini adalah : Undang-Undang

Malaka dan Konflik Elit Kerajaan Malaka Abad XV.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat dukungan dari

7

Page 8: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

berbagai pihak dengan tulus dan ihklas penulis menyampaikan penghargaan yang

tinggi dan terima kasih kepada :

- Ibu Fitri Yanti, S.Pd, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Riau Kepulauan.

- Bapak Abdul Rahman, S.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Kepulauan.

- Bapak Yubahar, M.Pd, selaku dosen Pembimbing I dalam penulisan

skripsi ini, beliau telah banyak mencurahkan perhatiannya terhadap

penulisan skripsi ini terutama mengenai literatur-literatur yang

diperlukan dalam penulisan dan juga metodologinya.

- Bapak Mukmin, S.ip, selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak

menyumbangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam penulisan

skripsi ini.

- Bapak dan Ibu Dosen pada Program Studi pendidikan sejarah yang

telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran kepada penulis

dalam setiap perkuliahan.

- Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah besusah payah

menyekolahkan penulis dari awal hingga bisa meneruskan ke

Perguruan Tinggi. Orang yang telah melahirkan, mengasuh,

membesarkan dan membimbing penulis. Terimakasih atas kasih

sayang yang telah diberikan kepada ananda dan skripsi ini ananda

persembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda.

8

Page 9: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

- Istriku tercinta Nurbaya serta anak-anak tersayang Alif dan Sigit yang

turut mendukung dan memberikan motivasi. Terima kasih ayah

ucapkan atas perhatian dan bantuan dalam kelancaran studi ini.

Demikianlah ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah berperan. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat imbalan dari Allah SWT

Batam, Juni 2009

Penulis

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEABSAHAN SKRIPSI.............................................. i

ABSTRAK ............................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

9

Page 10: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah .............................................................................. 4

1.3 Rumusan Masalah .......................... ................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................. ........................ 7

2.1 Letak Geografis .................................. ............................................. 7

2.2 Asal Mula Kerajaan Malaka .... ......................................................... 7

2.3 Kejayaan Kerajaan Malaka ............................................................... 8

2.4 Runtuhnya Kerajaan Malaka .......... ................................................ 8

2.5 Kekuasaan dan Undang-undang Kerajaan Malaka .......................... 9

2.6 Makna Undang-undang Malaka ....................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN.................. .................................................. 13

3.1 Metode yang Digunakan ................................................................. 13

3.2 Deskripsi Observasi Penelitian ..................................................... 14

3.3 Sasaran Tempat dan Waktu penelitian ........................................... 14

3.4 Tehnik Pengumpulan Data ............................................................ 14

BAB IV UNDANG – UNDANG MALAKA INSTRUMEN PENGUASA DAN

KONFLIK ELIT KERAJAAN MALAKA ......................................... 16

10

Page 11: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

4.1 Sekilas Tentang Sejarah Kerajaan Malaka ...................................... 16

4.1.1 Pendiri..................................................................................... 16

4.1.2 Politik Negara......................................................................... 18

4.1.3 Hang Tuah............................................................................... 19

4.1.4 Malaka Sebagai Pusat Penyebaran Agama Islam................... 21

4.2 Silsilah ............................................................................................. 22

4.3 Periode Pemerintahan ...................................................................... 23

4.4 Wilayah Kekuasaan ......................................................................... 23

4.5 Pengertian dan Fungsi Undang-Undang Malaka.............................. 24

4.5.1 Pengertian Undang-Undang Malaka....................................... 24

4.5.2 Fungsi Undang-Undang Malaka.............................................. 26

4.3.3 Manuskrip Undang-Undang Malaka....................................... 29

4.6 Undang-Undang Malaka Sebagai Alat Propaganda........................ 32

4.6.1 Kekuasan Idiologis ............................................................... 36

4.6.2 Garis Keturunan dan Keistimewaan ..................................... 37

4.6.3 Daulat .................................................................................... 39

4.6.4 Golongan Elit ........................................................................ 40

4.7 Konflik Elit Malaka, Perebutan Kekuasaan Secara Internal .......... 44

4.7.1 Undang-Undang Malaka dan Kepentingan Elit Penguasa .... 49

4.8 Undang-Undang Malaka sebagai Bentuk Justifikasi Baru Kerajaan

Malaka............................................................................................. 51

4.9 Konsep Durhaka ............................................................................ 53

11

Page 12: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB V PENUTUP.......................................... .................................................. 56

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 56

5.2 Saran-saran ................. ................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59

LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran gambar :

Lampiran 1. Peta Wilayah Kekuasaan, Salah Satu Keturunan Raja Kesultanan

Malaka dan Istananya

Lampiran 2. Museum Istana kesultanan Malaka

Lampiran 3. Masjid Kesultanan Malaka

Lampiran 4. Makam Raja-raja Kesultanan Malaka

Lampiran 5. Kapal Portugis dan Ilustrasi Hang Tuah

Lampiran 6. Makam Keluarga dan Kerabat Sultan Suriansyah dan Pedagang Arab

yang Berdagang di Malaka

Lampiran 7. Jejak dan Situs Peninggalan Hang Tuah

Lampiran 8. Makam Tumenggung Abdul Jamal dan

Keluarga Bulang Lintang

Lampiran 9. Istana dan Masjid Beserta Interior Kesultanan Suriansyah

Lampiran 10. Gapura Makam Bulang Lintang dan Benda-benda Peninggalan

Tumenggung Abdul Jamal

12

Page 13: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Lampiran 11.Wawancara dan dengan Tokoh Masyarakat oleh Team Peneliti

Lampiran 12. Tim Peneliti di Makam Tumenggung Abdul Jamal dan Musium

Mini Cik Puan Bulang

Lampiran 13. Tombak dan Batu Nisan Tumenggung Abdul Jamal

13

Page 14: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesultanan Malaka pada abad ke-14 sampai ke-15 M, yang berlangsung

selama 111 tahun merupakan sejarah terpenting di antara sejarah-sejarah kerajaan

yang pernah ada di Nusantara. Malaka pada masanya merupakan tempat tujuan

utama para pedagang dan saudagar-saudagar asing dan juga tempat pengkajian

dan penyebaran agama Islam. Sehingga Malaka menjadi pusat pertemuan antara

Asia Barat dengan Asia Timur. Menurut Francois Velentijn (Belanda), hingga

abad ke-17 masih banyak kapal yang datang ke selat Malaka yang berasal dari

Benggala, Gujarat, Parsi, Ceylon, Jawa, Sumatera, Siam, Tonkin, dan Cina.

(Hasim, Muhammad Yusoff,1989:46).

Malaka merupakan objek kajian yang menarik oleh para sarjana untuk

mencari pemahaman sejarah yang sebenarnya. Baik di bidang politik, ekonomi,

ke-Islaman, maupun sosial budayanya. Kajian tentang sejarah Malaka baru

dimulai secara serius oleh para sarjana pada pertengahan awal abad -19 oleh Sir

Thomas Stamford Raffless tahun 1818, kemudian baru muncul sarjana-sarjana

seperti, A.Meursinge tahun 1844. E. Netscher tahun 1854, J. R. Logan tahun

1855. Pada pertengahan abad kedua puluh hadir R.O. Winstedt dengan tulisan-

tulisannya yang panjang dan luas. Ada J.E. Kempe. Liaw Yock Fang, Van Ronkel,

A. Tiaw, Wan Cu dan penulis-penulis Melayu seperti Muhammad Yusoff Hasim

dan yang lain lainnya.(Hasim, Muhammad Yusoff,1989:73).

14

Page 15: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Namun pengetahuan yang valid tentang Malaka hingga saat ini masih

belum lagi sempurna. Masalah utamanya adalah keterbatasan referensi, ada

catatan-catatan yang berasal dari Cina, namun catatan (record) Ming ini hanya

menunjukkan pada 30 tahun pertama abad ke-15, karena setelah itu negeri Cina

mengasingkan diri dari dunia luar. Ada juga sumber yang berasal dari catatan

Portugis, tetapi catatan ini sangat tergantung pada sumber sekunder karena orang

Portugis datang ke Malaka pada awal abad ke-16 dan sumber-sumber Melayu

seperti Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, dan lain-lain baru ditulis abad ke-17.

(Ahmad, Kassim. 1975: 79).

Kurangnya referensi yang benar-benar layak untuk dijadikan bahan

penelitian bukan berarti pemahaman sejarah yang benar tidak bisa diperoleh.

Dengan asumsi atau apa yang disebut oleh Gadamer dengan “prasangka” serta

memahami kronologi sejarah dan sosial budayanya banyak hal-hal baru justru bisa

memberi pemahaman yang utuh. Karena pemahaman-pemahaman yang partikular

justru bisa mengantarkan kita pada pemahaman yang seutuhnya.

Salah satu buku referensi yang layak menjadi rujukan penelitian adalah

kitab Undang-undang Malaka. Undang-undang Malaka yang dicapai oleh kerajaan

Malaka merupakan tanda kebesaran Malaka yang diakui oleh siapapun juga. Ia

merupakan kitab terpenting yang pernah dicapai kerajaan Malaka. Kitab ini

diadopsi dan digunakan juga di Kedah, Pahang, Riau, Pontianak dan pernah

dikutip untuk beberapa waktu digunakan di Brunei. Selain itu undang-undang lain

seperti undang-undang Melayu, Undang-undang negeri serta Undang-undang

Johor, undang-undang Pahang, undang-undang Kedah memperlihatkan bentuk

15

Page 16: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

yang sama dengan undang-undang Malaka. Bahkan dalam dua kasus

persamaannya tidak bisa dibedakan, yakni undang-undang Johor yang merupakan

kopian dari undang-undang Malaka dan undang-undang Kedah adalah versi kedua

atau versi lain dari undang-undang Malaka.(Ahmad, Kassim. 1975: 83).

Undang-undang atau sistem perundangan adalah salah satu cara untuk

menyelesaikan berbagai konflik dan pertentangan dalam masyarakat baik sesama

individu, ataupun di kalangan kelompok. Bagi ahli sosiologi, undang-undang

sering dilihat sebagai fenomena dari hakikat masyarakat. Undang-undang tersebut

mempunyai sejarah permulaannya kemudian ia berkembang sesuai dengan

perkembangan dan perubahan masyarakat.

Undang-undang Malaka diciptakan untuk pertama kalinya sebagai media

peredam konflik atau bisa juga disebut dengan pencarian justifikasi oleh para elit

penguasa yang berada dalam situasi konflik.

Kemunculan Undang-undang Malaka menjadi fenomena yang menarik

untuk dikaji, alasannya adalah :

1. Undang-undang Malaka dibuat dalam beberapa periode yang dalam

sejarahnya sebagai kerajaan baru yang dimulai dari nol.

2 Undang-undang Malaka adalah konsep untuk melanggengkan kekuasaan.

Beberapa bagian dari konsep yang terdapat dalam Undang-undang Malaka

inilah yang menjadi fokus kajian. Penulis akan berusaha mencari sebab

munculnya konsep pelanggengan kekuasaan dalam undang-undang

Malaka.

16

Page 17: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

1.2. Batasan Masalah

Agar terfokusnya kajian ini, penulis perlu membuat batasan masalah,

yakni untuk selalu tetap berada dalam tujuan penulisan ini. Ada banyak hal dan

keadaan yang mungkin digunakan oleh elit penguasa untuk memperoleh dan

mempertahankan kekuasaannya, seperti faktor sosial, misalnya mencari dukungan

dari rakyat sehingga secara geopolitik dapat memudahkan dalam menentukan

kebijakan.

Penulis hanya akan membatasi dua persoalan yang dianggap sangat perlu

yaitu :

a. Undang-undang Malaka, sebagai alat propaganda elit penguasa untuk

memperoleh “kekuasaan ideologis”.

b. Undang-undang Malaka sebagai bentuk “justifikasi baru” elit penguasa.

1.3. Rumusan Masalah

Jadi yang akan menjadi kajian penulis secara umum akan dihadapkan pada

rumusan : Bagaimana Eksistensi Undang-undang Malaka di Kerajaan Malaka dan

bagaimana konflik elit Kerajaan Malaka pada abad XV.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menjelaskan motif elit penguasa Malaka pertama kali menciptakan

undang-undang Malaka dan menjelaskan munculnya satu konsep pelang-

gengan kekuasaan yang terdapat dalam Undang-undang Malaka.

17

Page 18: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

b. Penelitian ini bertujuan mencari atau gambaran tentang latar belakang

munculnya konflik yang terjadi antara penguasa elit di kerajaan Malaka

dan kaitan antara munculnya undang-undang Malaka yang digunakan

oleh sebagian elit penguasa untuk memberi justifikasi terhadap kekuasaan

dan konflik pada pertengahan abad ke-15.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka manfaat yang dapat diambil dari

penelitian adalah :

1. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta wawasan

berfikir yang dituntut sebagai mahasiswa.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan kesejarahan dan menjadikan penelitian ini sebagai

media untuk menganalisis dan merekonstruksi suatu peristiwa sejarah,

tentang Undang-undang Malaka dan konflik elit Kerajaan Malaka abad XV.

3. Bagi Pembaca

Memberikan gambaran yang objektif tentang keberadaan Undang-undang

Malaka dan konflik elit Kerajaan Malaka abad XV.

18

Page 19: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1 Letak Geografis

Negeri Malaka terletak di pantai barat semenanjung Malaysia, luas

wilayahnya 1.657 km², panjang dari utara ke selatan 40 km² dan dari barat ke

timur 69 km². Malaka bersebelahan dengan negeri tetangga. Di sebelah utara

negeri Sembilan dan Johor di sebelah selatan. Tanahnya subur ditanami padi dan

karet. Terdapat sungai Kesang, sungai Malaka dan sungai Linggi yang merupakan

sungai terpenting di Malaka. Dan Malaka merupakan selat terpanjang di dunia.

Selat Malaka di masa kejayaannya merupakan salah satu perairan tersibuk di

dunia. (Mohamed,1987:2).

Pengertian Undang-undang sebenarnya ada suatu kesukaran atau

kekurangan dengan pemakaian istilah UU, yakni kita langsung membayangkan

suatu naskah tertulis. Padahal istilah constitution bagi banyak sarjana ilmu politik

merupakan pengertian yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan,

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-

cara pemerintahan yang diselenggarakan dalam suatu masyarakat. (Miriam

Budiardjo, 2008:169)

Dari sudut ilmu antropologi, undang-undang sering dilihat dari dua

pendekatan; Pertama, undang-undang dilihat sebagai suatu sistem yang berfungsi.

Fungsi ini berlaku di berbagai tingkatan pada kelompok-kelompok masyarakat

dan dengan berbagai macam cara. Tujuan undang-undang yang mendasar dalam

konteks ini ialah untuk menentukan berbagai macam aturan guna terselenggaranya

19

Page 20: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

kehidupan yang harmonis dan kestabilan sosial dalam kehidupan masyarakat,

Kedua, undang-undang dilihat sebagai suatu sistem yang terkonsep (conseptual

system) yakni berbagai kategori sistem yang tersusun secara formal.(Miriam

Budiardjo, 2008:171)

2.2 Asal-Mula Kerajaan Malaka

Malaka didirikan oleh Parameswara, seorang raja keturunan Sriwijaya

yang melarikan diri setelah kerajaan Sriwijaya runtuh. (Bin Abdl Wahid, Zainal

Abidin. 1997 : 132). Ia mewarisi kepandaian politik dan karisma yang besar

sehingga di waktu pelariannya itu, ia masih mendapat penghormatan dan

dukungan dari tempat-tempat yang ia lalui. Setelah diusir dari Palembang,

Parameswara pergi ke Tumasik (Singapura) dan berhasil membunuh rajanya. Ia

menjadi raja di sana untuk beberapa tahun sebelum mendirikan Malaka. Tome

Pires mengatakan ini menjadi pengalaman dan intrik politik secara alami untuk

akhirnya bisa menjadi seorang penggagas sebuah kerajaan.(Ahmad, Kassim.

1975: 87).

2.3 Kejayaan Kerajaan Malaka.

Kebesaran Malaka dalam waktu yang relatif singkat merupakan fakta

sejarah yang mengagumkan. Dalam masa beberapa generasi Malaka telah tumbuh

sebagai wilayah perdagangan internasional. Disamping itu Malaka juga sebagai

tempat terpenting penyebaran agama Islam. Winstedt dalam bukunya yang

berjudul, A History of Malay Literature, mengatakan:

20

Page 21: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Mendekati abad ke -15 orang-orang datang dari Nusantara ke Malaka untuk belajar teologi Islam seperti halnya pada permulaan dan pertengahan abad itu Malaka lebih dipilih daripada ke Samodra Pasai, Malaka adalah sebenar-benarnya Mekah, Sultan Mahmud berkata kepada bapaknya dan beberapa orang Jawa mencatat bahwa ada dua orang wali terkenal, Sunan Bonang dan Sunan Giri datang ke Malaka untuk belajar pada triwulan terakhir abad ke 15. (Winstedt,1940 : 78).

Selepas Malaka muncul sebagai sebuah pusat perdagangan baru

menggantikan Sriwijaya pada Abad ke-15, Malaka telah berjaya mencapai

kejayaan yang lebih besar, terutama pada sektor perdagangan yang semakin

berkembang pesat. Malaka telah muncul sebagai pemegang kekuasan terbesar di

Kepulauan Tanah Melayu yang setaraf dengan kerajaan lain seperti Siam,

Sriwijaya, dan China. Malaka yang pada mulanya merupakan sebuah kerajaan

kecil telah berkembang dan mengambil alih peranan pusat perdagangan yang

dulunya dipegang oleh Sriwijaya. Kejayaan Malaka telah menarik pedagang dari

Sriwijaya ini telah mengangkat martabat Malaka ke tahap yang lebih tinggi karena

pada zaman dahulu hanya kerajaan saja yang mampu untuk mengendalikan pusat

perdagangan yang lengkap dan berupaya menyediakan kemudahan infrastruktur

yang modern. Usaha usaha Malaka telah menyebabkan beberapa negeri yang

dulunya berada di bawah kekuasaan kerajaan Siam dan Jawa telah meminta

naungan dan perlindungan dari kekuasaan Malaka. Contoh negeri tersebut ialah

seperti Bernam, Klang, Selangor, Sungai Ujung, Kedah, dan Patani yang secara

sukarela datang mendapatkan nobat dari Malaka. Ketika Pasai yang merupakan

‘abang tua’ dalam perdagangan dan agama, mereka selalu ‘berkirim salam’ kepada

Malaka. Bukti kemunculan Malaka sebagai satu kerajaan yang baru ialah Malaka

21

Page 22: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

telah dua kali berhasil menangkis serangan Siam dan akhirnya berhasil menguasai

Kelantan, menjelang kurun ke-16 Malaka telah memutuskan hubungan dengan

Siam. Hal ini menunjukkan Malaka bukan saja berhasil mencontohi kejayaan

Sriwijaya dalam perdagangan tetapi juga dari segi perluasan wilayah.

Kejayaan Malaka memainkan peranannya sebagai sebuah enterport baru

dapat dilihat dalam tiga bentuk yaitu bertindak sebagai penerima atau pembeli

barang-barang dagangan, menjadi perantara menemukan pedagang Timur dan

Barat termasuk Nusantara, dan juga bertindak sebagai penyebar barang-barang

yang dibawa ke Malaka ke tempat lain. Walaupun Malaka merupakan warisan

Sriwijaya, namun pencapaian Malaka adalah berbeda daripada Srivijaya kerana

Malaka merupakan tempat yang menjadi urat nadi baik dalam perdagangan

maupun dalam menggerakan seluruh kegiatan pemerintahan dan rakyatnya

sehingga sekarang

2.4 Runtuhnya Kerajaan Malaka.

Pada tahun 1488, Sultan Mahmud Shah mewarisi Malaka yang telah

mencapai puncak kejayaan dan merupakan pusat dagang yang unggul di Asia

Tenggara. Bendahara Tun Perak, pencipta keunggulan Malaka, mulai beranjak tua.

Begitu juga dengan Laksamana Hang Tuah. Pemerintahan Sultan Mahmud Shah

juga mengalami rancangan jahat dan ketidakadilan. Beliau bukan seorang raja

yang cakap, akan tetapi beliau juga seorang korban keadaan. Ayahandanya (Sultan

Alaudin Riayat Shah) mangkat pada usia yang masih muda. Oleh karena itu

baginda menaiki takhta ketika masih kanak-kanak. Portugis pada awal abad ke-16

22

Page 23: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

sedang melancarkan imperialisme ke luar negeri.

Malaka ditaklukan oleh Portugis pada 24 Agustus 1511. Dipimpin oleh

angkatan perang Portugis Alfonso d’Albuquerque. Peperangan yang hanya

berlangsung sekitar satu bulan, telah menaklukan kebesaran Malaka. Pasukan

yang berperang bersama Alfonso d’Albuquerque terdiri dari 16 buah kapal dengan

jumlah prajurit Portugis 800 orang dan 300 orang tentara bayaran dari India.

Pada awalnya kedatangan bangsa Portugis hanyalah untuk berdagang.

Kapal Portugis pertama kali datang ke Malaka pada tahun 1509 dengan lima buah

kapal yang dipimpin oleh Diege Lopez de Sequeira.

Setibanya di Malaka, Diege Lopez de Sequeira memberikan hadiah-

hadiah. Namun sikap penghormatan ini justru tidak dihargai oleh Seri Maharaja,

Bendahara Malaka. Ia mengirim satu pasukan untuk menangkap orang-orang

Portugis. Sebanyak 18 orang tertangkap termasuk seorang pejabat yang bernama

Ruy de Araujo, mereka dipenjara di Malaka.

2.5 Kekuasaan Dan Undang-undang Malaka

Konstitusi di kerajaan Malaka dapat dibedakan menjadi dua kategori.

Pertama, adalah konstitusi yang sejak awal menjadi tradisi dari kerajaan

Palembang yang diterapkan oleh raja Malaka dengan para pembesar-pembesar

yang sejak awal mengikutinya dan turut membangun Malaka. Kedua, Munculnya

konstitusi baru (Undang-undang Malaka) yang disebabkan oleh kompleksnya

keadaan sosial masyarakat Malaka, hal ini wajar dan memang umum terjadi di

kerajaan manapun.

23

Page 24: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Undang-undang Malaka disusun dan ditulis melalui tradisi lisan dan

ingatan yang dimiliki oleh para menteri Malaka. Pada tahap tertentu, peraturan-

peraturan yang sudah dituliskan dan didokumentasikan tidaklah berarti bahwa

sasaran dan tujuan Undang-undang Malaka itu ‘wajib’ digunakan untuk semua

permasalahan hukum. Ia hanya merupakan salah satu bukti eksplisit tentang

hakikat adanya undang undang dalam sebuah kerajaan Melayu lama berdasarkan

“...supaya jangan lagi bersalah adat segala hukum menterinya”. Ia hanya

digunakan seperlunya, atau hanya menjadi kitab rujukan para hakim ketika

hendak mengambil keputusan (untuk hukum-hukum Islam, untuk Bendahara,

Laksamana dan Syahbandar; dan Penghulu Bendahari untuk undang-undang

rakyat). Berikut adalah bagan undan-undang Malaka.

4. Unsur (Komponen) Undang-undang Malaka

Gb:Pemetaan 4 unsur/komponen Undang-undang Malaka.(Sumber: Sejarah Kesultanan Malaka)

24

UNDANG-UNDANG

Hukum Adat- Kebiasaan, moral,

etika, peraturan-peraturan resmi (tidak tertulis)-

Undang-Undang Islam (Syafi’e)

Naskah dan dokumentasi Undang-Undang bertulis

Titah Rajapatikmurkakarunianugraha

Page 25: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa Undan-undang Malaka terdiri dari

4 unsur (komponen) yaitu :

1. Hukum Adat yang meliputi kebiasaan, moral, etika, peraturan-peraturan

resmi (tidak tertulis

2. Naskah dan dokumentasi Undang-undang tertulis

3. Undang-undang Islam

4. Titah Raja, patik, murka, karunia dan nugraha

2.6 Konflik Elit

Dalam hal ini konflik biasanya dijelaskan dalam menggambarkan

perselisihan antara dua kekuatan yang sama. Konflik kebudayaan misalnya

munculnya persaingan antara dua masyarakat yang mempunyai kebudayan yang

hampir sama. Konflik rumah tangga menjelaskan perselisihan antara suami dan

istri (bukan anak dan orang tua) atau konflik di sekolah itu berarti perselisihan

antara sesama guru (bukan guru dan murid-muridnya)

Konsekuensi logis dari kekuasaan, terjadinya konflik dan benturan dalam

banyak kepentingan, mengakibatkan terjadinya penyelewengan dari “aturan

permainan” yang telah disepakati bersama, sehingga tidak ada “keseimbangan”

lagi. Bentuk-bentuk perbuatan penyelewengan bisa berupa tidak terakomodirnya

kepentingan, perbuatan tujuan dan ideologi, penguasa yang korup, hingga

sentimen kelompok dan pribadi. Istilah konflik elit yang penulis maksudkan dapat

secara jelas untuk menunjukkan makna pertentangan, perselisihan dan benturan

kepentingan antara kaum elitis penguasa Melayu saat itu.

25

Page 26: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Sebab-sebab terjadinya konflik elit kerajaan Malaka yaitu :

1. Terjadinya perebutan kekuasaan atau kudeta pada masa Raja Ibrahim

(Sultan Abu Syahid) raja Malaka ke-4.

2. Adanya peran kepentingan yang besar dari raja Rokan dan kalangan elit

penguasa yang tidak menginginkan orang asing manjadi raja Malaka.

3. Kehadiran raja Kasim yang dianggap sebagai orang luar karena ibunya

Tun Wati berdarah Melayu-Tamil.

4. Timbulnya isme atau kesukuan antara Melayu asli dan Melayu Tamil.

5. Adanya ketidakpuasan Seri Wak Diraja terhadap kekuasaan baru Raja

Kasim yang telah melantik Tun Ali menjadi bendahara.

26

Page 27: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Yang Digunakan

Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode sejarah Naratif, deskriptif, dan Analisis

Penulis ingin menceritakan dan menggambarkan semua peristiwa sejarah

secara analisis dalam arti kata penelitian ini memang benar-benar sesuai dengan

fakta.

Selanjutnya penulis juga menggunakan metode sejarah, pengambilan data

berdasarkan pada kejadian yang telah berlalu dan sesuai fakta, metode sejarah

dapat diartikan sebagai suatu proses yang meliputi pengumpulan data-data dan

penafsiran gejala-gejala pristiwa atau gagasan yang timbul dimasa lalu

guna menemukan generalisasi yang berguna untuk memahami situasi sekarang

serta meramalkan perkembangan yang akan datang.

“ Metode sejarah adalah sekumpulan prinsip dan aturan yang memberikan bantuan secara efektif untuk mengumpulkan bahan-bahan bagian sejarah menilai secara keritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa dari hal-halnya dalam bentuk tertulis. Dalam hal ini diperlukan proses mencari dan menemukan sumber, diuji dan dinilai secara kritik eksteren dan interen, data dan fakta dirangkaikan dan kemudian diinterprestasikan dan dituangkan dalam penulisan sejarah. “ (Nugroho Notosusanto, 1984:11).

Adapun teknik analisa data yang dipakai dalam penulisan ini adalah

metode sejarah dengan langkah-langkah menurut (Louis Gottschalk,1985:34)

1. Pemilihan subyek untuk diselidiki.

27

Page 28: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

2. Pengumpulan sumber-sumber informasi yang memungkinkandiperlukan

untuk subyek tersebut.

3. Menguji sumber tersebut untuk sejati tidaknya.

4. Pemetikan unsur-unsur yang dapat dipercaya dari sumber-sumber yang

terbukti sejati (Louis Gottschalk, 1985:34)

Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka penulis mengumpulkan data-

data dan melakukan kritik eksteren (Fakta dari kesaksian) dan intern (Pengujian

terhadap aspek-aspek dari dalam sumber sejarah) terhadap data yang diperoleh.

Sehingga data tersebut dikaitkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga men-

jadi kisah sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah .

3.2 Metodologi

Metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari suatu pengkajian

dalam mempelajari suatu peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi

penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang

terdapat dalam penelitian.(Husaini Usman, 2008:78)

3.3 Pendekatan Sejarah Lokal

Sejarah Lokal merupakan bagian dari sejarah Nasional. Sejarah Lokal

adalah sejarah yang terjadi di daerah, batasannya ditentukan oleh letak geografis

yang mencakup dua atau tiga daerah administratip dan dapat pula disebut suatu

kota atau desa (Taufik Abdullah 1990;15 ).

Oleh karena itu dari sejarah lokalah kita dapat mengenal dan mempelajari

28

Page 29: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

suatu peristiwa sejarah, atau konflik elit yang bersifat geografis atau tokoh

maupun cerita rakyat.

3.4 Deskripsi Observasi Penelitian

Keseluruhan data yang berhubungan dengan Undang-undang Malaka dan

konflik elit kerajaan Malaka abad XV diperoleh melalui data-data yang didapat,

dan ada dua indikator yang rinciannya sebagai berikut:

1. Undang-undang, sebagai alat propaganda elit penguasa untuk memperoleh

“kekuasaan ideologis”.

2. Undang-undang Malaka sebagai bentuk “justifikasi baru” elit penguasa

kerajaan Malaka.

3.5. Sasaran Tempat dan Waktu Penelitian.

Sasaran tempat penelitian :

• Kunjungan ke situs peninggalan sejarah kesultanan Malaka, Makam

raja-raja di penyengat-Tanjung Pinang , tanggal 2 Desember 2008t

• Kutipan dari internet on line, Google. com, pada tanggal 21 Maret

2009

• Kunjungan ke pustaka daerah Pemko Batam, tanggal 23 Maret 2009.

• Kunjungan ke pustaka pribadi tokoh Melayu yakni bapak H.Khairul

Saleh, tanggal 20 Mei 2009 di Bengkong Permai kota Batam.

• Kunjungan ke pustaka kampus UNRIKA Batam, tanggal 16 Juni 2009.

Sasaran tempat penelitian ini adalah hal–hal yang berkaitan dengan

29

Page 30: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Undang-undang Malaka dan Konflik elit kerajaan Malaka abad XV. Penelitian

dimulai sebelum pembuatan proposal pada tanggal, 2 Desember 2008 sampai

pada penyelesaian akhir sekripsi sehingga layak untuk diuji.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tehnik pengumpulan

data diantaranya;

1. Tehnik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan tulisan tentang

bukti-bukti nyata dari sumber-sumber sukunder yang diperoleh. Teknik ini

dipakai untuk mengetahui kenyataan dari peristiwa tersebut melalui

piagam dan lain sebagainya untuk mengetahui kebenaran dari peristiwa itu.

2. Tehnik studi komperatif yaitu dengan menggunakan perbandingan dari

data yang diperoleh baik berupa ide, konsep, toeri dari para ahli yang

sesuai dengan fakta dan ada kaitanya dengan masalah yang diteliti,

kemudian dipelajari dan dianalisa serta diambil kesimpulannya.

30

Page 31: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB IV

UNDANG-UNDANG MALAKA

DAN KONFLIK ELIT KERAJAAN MALAKA

4.1 Sekilas Tentang Sejarah Kerajaan Malaka

4.1.1 Pendiri

Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara antara tahun 1380-1403 M.

Parameswara berasal dari Sriwijaya, dan merupakan putra Raja Sam Agi. Saat itu,

ia masih menganut agama Hindu. Ia melarikan diri ke Malaka karena kerajaannya

di Sumatera runtuh akibat diserang Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ

terdapat penduduk asli dari Suku Laut yang hidup sebagai nelayan. Mereka

berjumlah lebih kurang tiga puluh keluarga. Raja dan pengikutnya adalah

rombongan pendatang yang memiliki tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi,

karena itu, mereka berhasil mempengaruhi masyarakat asli. (Bin Abdl Wahid,

Zainal Abidin. 1997 : 182).

Kemudian, bersama penduduk asli tersebut, rombongan pendatang

mengubah Malaka menjadi sebuah kota yang ramai. Selain menjadikan kota

tersebut sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak

penduduk asli menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya,

seperti tebu, pisang, dan rempah-rempah. Rombongan pendatang juga telah

menemukan biji-biji timah di daratan. Dalam perkembangannya, kemudian

terjalin hubungan perdagangan yang ramai dengan daratan Sumatera. Salah satu

komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah beras.

31

Page 32: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam memenuhi kebutuhan beras ini,

karena persawahan dan perladangan tidak dapat dikembangkan di Malaka. Hal ini

kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang belum mereka pahami, atau

mungkin karena perhatian mereka lebih tercurah pada sektor perdagangan, dengan

posisi geografis strategis yang mereka miliki. (Bin Abdl Wahid, Zainal Abidin.

1997 : 123).

Berkaitan dengan asal usul nama Malaka, bisa dirunut dari kisah berikut.

Menurut Sejarah Melayu ( Annals) yang ditulis Tun Sri Lanang pada tahun 1565,

Parameswara melarikan diri dari Tumasik, karena diserang oleh Siam. Dalam

pelarian tersebut, ia sampai ke Muar, tetapi ia diganggu biawak yang tidak terkira

banyaknya. Kemudian ia pindah ke Burok dan mencoba untuk bertahan disitu,

tapi gagal. Kemudian Parameswara berpindah ke Sening Ujong hingga kemudian

sampai di Sungai Bertam, sebuah tempat yang terletak di pesisir pantai. (Bin Abdl

Wahid, Zainal Abidin.1997 : 132).

Orang-orang Seletar yang mendiami kawasan tersebut kemudian meminta

Parameswara menjadi raja. Suatu ketika, ia pergi berburu. Tak disangka, dalam

perburuan tersebut, ia melihat salah satu anjing buruannya ditendang oleh seekor

pelanduk. Ia sangat terkesan dengan keberanian pelanduk tersebut. Saat itu, ia

sedang berteduh di bawah pohon Malaka. Maka, kawasan tersebut kemudian ia

namakan Malaka. (Bin Abdl Wahid, Zainal Abidin.1997 : 149).

Dalam versi lain, dikatakan bahwa sebenarnya nama Malaka berasal dari

bahasa Arab Malqa, artinya tempat bertemu. Disebut demikian, karena di tempat

inilah para pedagang dari berbagai negeri bertemu dan melakukan transaksi niaga.

32

Page 33: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

(Muhammad, Hasim Yusoff.1989) Demikianlah, entah versi mana yang benar,

atau boleh jadi, ada versi lain yang berkembang di masyarakat.

4.1.2 Politik Negara

Dalam menjalankan dan menyelenggarakan politik negara, ternyata para

sultan menganut paham politik hidup berdampingan secara damai (co-existence

policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan secara damai

dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini

dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka. Dua kerajaan

besar pada waktu itu yang harus diwaspadai adalah Cina dan Majapahit. Maka,

Malaka kemudian menjalin hubungan damai dengan kedua kerajaan besar ini.

Sebagai tindak lanjut dari politik negara tersebut, Parameswara kemudian

menikah dengan salah seorang putri Majapahit.

Sultan-sultan yang memerintah setelah Prameswara (Muhammad Iskandar

Syah) tetap menjalankan politik bertetangga baik tersebut. Sebagai bukti, Sultan

Mansyur Syah (1459—1477) yang memerintah pada masa awal puncak kejayaan

Kerajaan Malaka juga menikahi seorang putri Majapahit sebagai permaisurinya.

Di samping itu, hubungan baik dengan Cina tetap dijaga dengan saling mengirim

utusan. Pada tahun 1405 seorang duta Cina Ceng Ho datang ke Malaka untuk

mempertegas kembali persahabatan Cina dengan Malaka. Dengan demikian,

kerajaan-kerajaan lain tidak berani menyerang Malaka. (Muhammad, Hasim

Yusoff. 1989)

Pada tahun 1411, Raja Malaka balas berkunjung ke Cina beserta istri,

33

Page 34: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

putra, dan menterinya. Seluruh rombongan tersebut berjumlah 540 orang.

Sesampainya di Cina, Raja Malaka beserta rombongannya disambut secara besar-

besaran. Ini merupakan pertanda bahwa, hubungan antara kedua negeri tersebut

terjalin dengan baik. Saat akan kembali ke Malaka, Raja Muhammad Iskandar

Syah mendapat hadiah dari Kaisar Cina, antara lain ikat pinggang bertatahkan

mutu manikam, kuda beserta sadel-sadelnya, seratus ons emas dan perak, 400.000

kwan uang kertas, 2600 untai uang tembaga, 300 helai kain khasa sutra, 1000

helai sutra tulen, dan 2 helai sutra berbunga emas. Dari hadiah-hadiah tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam pandangan Cina, Malaka adalah kerajaan

besar dan diperhitungkan.(, Muhammad HasimYusoff. 1989 : 151)

Di masa Sultan Mansur Syah, juga terjadi perkawinan antara Hang Li Po,

putri Maharaja Yung Lo dari Dinasti Ming, dengan Sultan Mansur Shah. Dalam

prosesi perkawinan ini, Sultan Mansur Shah mengirim Tun Perpateh Puteh dengan

serombongan pengiring ke negeri China untuk menjemput dan membawa Hang Li

Po ke Malaka. Rombongan ini tiba di Malaka pada tahun 1458 dengan 500 orang

pengiring. (Hasim, Muhammad Yusoff,1989:76)

Demikianlah, Malaka terus berusaha menjalankan politik damai dengan

kerajaan-kerajaan besar. Dalam melaksanakan politik bertetangga yang baik ini,

peran Laksamana Malaka Hang Tuah sangat besar. Laksamana yang kebesaran

namanya dapat disamakan dengan Gajah Mada atau Adityawarman ini adalah

tangan kanan Sultan Malaka, dan sering dikirim ke luar negeri mengemban tugas

kerajaan. Ia menguasai bahasa Keling, Siam dan Cina.(Kassim Ahmad, 1975:56).

34

Page 35: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

4.1.3 Hang Tuah

Hang Tuah lahir di Sungai Duyung Singkep. Ayahnya bernama Hang

Machmud dan ibunya bernama Dang Merdu. Kedua orang tuanya adalah rakyat

biasa yang hidup sebagai petani dan penangkap ikan.

Keluarga Hang Tuah kemudian pindah ke Pulau Bintan. Di sinilah ia

dibesarkan. Dia berguru di Bukit Lengkuas, Bintan Timur. Pada usia yang masih

muda, Hang Tuah sudah menunjukkan kepahlawanannya di lautan. Bersama

empat orang kawan seperguruannya, yaitu Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir,

dan Hang Lekiyu, mereka berhasil menghancurkan perahu-perahu bajak laut di

sekitar perairan dan selat-selat di Kepulauan Riau, sekalipun musuh mereka jauh

lebih kuat. (Kassim Ahmad. 1975 : 56)

Karena kepahlawanan Hang Tuah dan kawan-kawannya tersebut, maka

Sultan Kerajaan Malaka mengangkat mereka sebagai prajurit kerajaan. Hang Tuah

sendiri kemudian diangkat menjadi Laksamana Panglima Angkatan Laut Kerajaan

Malaka. Sedangkan empat orang kawannya tersebut di atas, kelak menjadi prajurit

Kerajaan Malaka yang tangguh.Dalam pengabdiannya demi kebesaran Malaka,

Laksamana Hang Tuah dikenal memiliki semboyan berikut.

1. Esa hilang dua terbilang

2. Tak Melayu hilang di bumi.

3. Tuah sakti hamba negeri.

Hingga saat ini, orang Melayu masih mengagungkan Hang Tuah, dan

keberadaanya hampir menjadi mitos. Namun demikian, Hang Tuah bukanlah

seorang tokoh gaib. Dia meninggal di Malaka dan dimakamkan di tempat asalnya,

35

Page 36: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Sungai Duyung di Singkep. (Kassim Ahmad, 1975:71).

4.1.4 Malaka sebagai Pusat Penyebaran Agama Islam

Sebelum muncul dan tersebarnya Islam di Semenanjung Arabia, para

pedagang Arab telah lama mengadakan hubungan dagang di sepanjang jalan

perdagangan antara Laut Merah dengan Negeri Cina. Berkembangnya agama

Islam semakin memberikan dorongan pada perkembangan perniagaan Arab,

sehingga jumlah kapal maupun kegiatan perdagangan mereka di kawasan timur

semakin besar.

Pada abad VIII, para pedagang Arab sudah banyak dijumpai di pelabuhan

Negeri Cina. Diceritakan, pada tahun 758 M, Kanton merupakan salah satu tempat

tinggal para pedagang Arab. Pada abad IX, di setiap pelabuhan yang terdapat di

sepanjang rute perdagangan ke Cina, hampir dapat dipastikan ditemukan

sekelompok kecil pedagang Islam. Pada abad XI, mereka juga telah tinggal di

Campa dan menikah dengan penduduk asli, sehingga jumlah pemeluk Islam di

tempat itu semakin banyak. Namun, rupanya mereka belum aktif berasimilasi

dengan kaum pribumi sehingga penyiaran agama Islam tidak berkembang.

Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai

dikunjungi oleh para pedagang Islam. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di

Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara

akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam

agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka,

sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam. (Muhammad Yusoff Hasim

1989 : 124).

36

Page 37: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama

Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan

Sultan Mansyur Syah (1459—1477). Kebesaran Malaka ini berjalan seiring

dengan perkembangan agama Islam. Negeri-negeri yang berada di bawah

taklukan Malaka banyak yang memeluk agama Islam. Untuk mempercepat proses

penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan antar keluarga.

Malaka juga banyak memiliki tentara bayaran yang berasal dari Jawa.

Selama tinggal di Malaka, para tentara ini akhirnya memeluk Islam. Ketika

mereka kembali ke Jawa, secara tidak langsung, mereka telah membantu proses

penyeberan Islam di tanah Jawa. Dari Malaka, Islam kemudian tersebar hingga

Jawa, Kalimantan Barat, Brunei, Sulu dan Mindanau (Filipina Selatan).

( Muhammad HasimYusoff. 1989 : 97).

Malaka runtuh akibat serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang

dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan

menyingkir. (Wilkimson,R.J.1907).

4.2 Silsilah Sultan(Raja Malaka)

Raja (Sultan) yang memerintah di Malaka adalah sebagai berikut:

- Perameswara yang bergelar Muhammad Iskandar Syah (1380—1424)

- Sri Maharaja (1424—1444)

- Sri Prameswara Dewa Syah (1444—1445)

- Sultan Muzaffar Syah (1445—1459)

- Sultan Mansur Syah (1459—1477)

37

Page 38: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

- Sultan Alauddin Riayat Syah (1477—1488)

- Sultan Mahmud Syah (1488—1551)

4.3 Periode Pemerintahan

Setelah Parameswara masuk Islam, ia mengubah namanya menjadi

Muhammad Iskandar Syah pada tahun 1406, dan menjadi Sultan Malaka I.

Kemudian, ia kawin dengan putri Sultan Zainal Abidin dari Pasai. Posisi Malaka

yang sangat strategis menyebabkannya cepat berkembang dan menjadi pelabuhan

yang ramai. Akhir kesultanan Malaka terjadi ketika wilayah ini direbut oleh

Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’albuquerque pada tahun 1511. Saat itu,

yang berkuasa di Malaka adalah Sultan Mahmud Syah. (Bin Abd.Wahid, Zainal

Abidin, 1997:47).

Usia Malaka ternyata cukup pendek, hanya satu setengah abad.

Sebenarnya, pada tahun 1512, Sultan Mahmud Syah yang dibantu Dipati Unus

menyerang Malaka, namun gagal merebut kembali wilayah ini dari Portugis.

Sejarah Melayu tidak berhenti sampai di sini. Sultan Melayu segera memindahkan

pemerintahannya ke Muara, kemudian ke Pahang, Bintan Riau, Kampar,

kemudian kembali ke Johor dan terakhir kembali ke Bintan. Begitulah, dari

dahulu bangsa Melayu ini tidak dapat dipisahkan. Kolonialisme Baratlah yang

memecah belah persatuan dan kesatuan Melayu.(Bin Abd.Wahid, Zainal Abidin,

1997:69).

38

Page 39: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

4.4. Wilayah Kekuasaan.

Dalam masa kejayaannya, Malaka mempunyai kontrol atas daerah-daerah

berikut:

1. Semenanjung Tanah Melayu (Patani, Ligor, Kelantan, Trenggano, dan

sebagainya).

2. Daerah Kepulauan Riau.

3. Pesisir Timur Sumatra bagian tengah.

4. Brune dan Serawak.

5. Tanjungpura (Kalimantan Barat). (http://ms.wikipedia.org/wiki/Kesultanan

_Melayu_Melaka")

Sedangkan daerah yang diperoleh dari Majapahit secara diplomasi adalah

sebagai berikut.

1. Indragiri.

2. Palembang.

3. Pulau Jemaja, Tambelan, Siantan, dan Bunguran.(http://ms.wikipedia.org/

wiki/Kesultanan_Melayu_Melaka")

4.5 Pengertian dan Fungsi Undang-Undang Malaka

4.5.1 Pengertian Undang-Undang Malaka

Seperti yang telah penulis utarakan pada Bab II tentang makna Undang-

Undang Malaka, bahwasanya Undang-Undang Malaka yang sebenarnya tidak

mengacu pada Undang-Undang secara universal seperti halnya yang dibuat oleh

negara-negara selain Malaka.

Namun undang-undang Malaka mengacu pada masa kesultanan Malaka

39

Page 40: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

tidak lain adalah hukum adat itu sendiri. Bukan itu saja, undang-undang di sini

juga mengikutsertakan hukum syari’at Islam. Seperti yang dikatakan oleh

Muhammad Yusoff Hasim (Muhammad Yusoff Hasim. 1989 : 136) bahwa hampir

seperempat Undang-undang Malaka dalam bab perkawinan berdasarkan hukum

Islam. Undang-undang Malaka bukan hanya mencangkup peraturan yang tertulis

saja, ia meliputi peraturan dan perintah , adat yang diistiadatkan, etika, norma, dan

akhlak.

Sedangkan peran yang terbesar dalam manifestasi undang-undang adalah

titah raja itu sendiri. Raja sebagai simbol kekuasaan tertinggi sekaligus sebagai

sumber hukum yang mutlak, apapun yang diucapkannya merupakan undang-

undang. Raja mempunyai hak mutlak. Adapun ucapan-ucapan raja terbagi menjadi

lima. Pertama, titah, kedua patik, ketiga murka, keempat karunia, dan kelima

nugraha. Sebagaimana terdapat dalam pasal 2.1 Undang-undang Malaka yang

berbunyi:

“ Pasal yang kedua menyatakan hukum bahasa segala raja-raja itu perkara yang tiada dapat kita menurut kata ini melainkan dengan titah tuan kita juga maka dapat. Pertama titah, kedua patik dan ketiga murka, keempat karunia, kelima nugraha. Maka segala kata ini tiada dapat dikatakan oleh kita sekalian. Adapun berpatik dan bertitah dan murka itu dan karunia itu tiada dapat kita mengatakan pada seorang pun melainkan bahasa itu tertentulah kepada raja-raja juga...“. (Liaw Yock Fang,1976:64)

Raja dianggap sebagai “wakil” Tuhan di dunia yakni zdulillah fil’ard atau

zdulillah fil’a’lam. Otoritas inilah yang secara emplisit menegaskan kuasa raja

atas segala-galanya. Hal ini sebenarnya merupakan suatu sistem politik untuk

mengekalkan status quo kerajaan. Di samping itu, hukum yang terangkum dalam

Undang-undang Melaka ini dijelaskan mengikuti dan menurut hukum adat istiadat

40

Page 41: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

sejak zaman Sultan Iskandar Zulkarnain.

Pasal 0.1 menyebutkan:

“...Adapun ketahuilah olehmu sekalian akan adat ini turun temurun daripada zaman Sultan Iskandar Dzulkarnain yang memerintahkan segala manusia... “.(Mohamed, Mustafa Ali. 1987 : 112).

Pengekalan status quo ini telihat dalam proses dan tujuannya. Hukum

Kanun Malaka atau Undang-undang Malaka dibuat istana Malaka. Pihak-pihak

yang terlibat secara langsung untuk menyusun undang-undang tersebut ialah raja

sendiri dan para pembesarnya. Rakyat jelata yang berada di luar istana mungkin

tidak tahu tentang undang-undang tersebut. Begitu juga dengan raja-raja ‘lokal’

yang berada dalam wilayah taklukan Malaka mungkin tidak terlibat di dalamnya.

Akan tetapi penggunaan undang-undang yang luas dan menyeluruh bagi semua

wilayah kekuasaan kerajaan Malaka adalah suatu kewajiban.

Pasal 44:11 menyebutkan:

“ Undang-undang Melayu yang dititahkan Duli Yang Dipertuan yang tersurat diatas ini, dilimpahkan kepada segala negeri, dari suatu negeri kepada suatu negeri, daripada suatu dusun kepada suatu dusun daripada suatu teluk kepada suatu teluk, dari pada suatu anak sungai kepada anak sungai sekalian“.(UU.Malaka,44:11)

Dari pasal 44:11 mengandung maksud bahwa undang -undang Malaka

dibuat dan dituliskan untuk bisa disebarluaskan dari segala penjuru negeri sampai

kepelososk-pelosok negeri. Undang-undang tersebut agar dapat dilaksanakan dan

dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari pada rakyat segala negeri dengan segala

peraturan perundang-undangannya sesuai isi yang tersurat dan tersirat pada kitab

undang-undang tersebut. (Fang, L.Y, 1976:175).

41

Page 42: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

4.5.2 Fungsi Undang-Undang Malaka

Selain sebagai maksud politis di atas, Undang-undang Malaka juga

mempunyai fungsi untuk penegakan hukum dalam kehidupan Malaka saat itu.

Adalah wajar Malaka mempunyai undang-undang secara tertulis di tengah

masyarakatnya yang terus berkembang. Menurut laporan Tome Pires (tahun 1512-

1515) Ketika Masa pemerintahan Kasultanan Muhamad Syah, jumlah bahasa

yang digunakan oleh penduduk Malaka berjumlah 86. Penduduknya diperkirakan

berjumlah sebanyak 190.000 orang menjelang kedatangan Portugis dengan jumlah

hulubalangnya kurang lebih 100.000 orang. Jadi tidaklah heran jika Malaka

mempunyai undang-undang yang diperuntukkan untuk mengatur kehidupan

rakyatnya, baik di kota Malaka itu sendiri ataupun daerah-daerah yang berada

di luar Malaka. (Cortesao, Armando,1944)

Tujuan ditulisnya Undang-undang Malaka, selain sebagai hukum tertulis

yang diperuntukkan untuk semua ‘anak negeri’, yang mengatur hukum pidana dan

perdata, juga diperuntukkan untuk pengekalkan adat. Terutama dalam sistem

Manajemen. Adat Melayu ini dikenal dengan Adat Temenggung, agar tidak terjadi

kesalahan dalam melaksanakan adat-istiadat tersebut.

Adat Temenggung diyakini sebagai adat pertama yang perkenalkan di

dunin Melayu, ia berasal dari Minangkabau, Sumatera. Adat ini mempunyai

pengaruh agama Hindu-Budha dan ketika Islam datang adat Temenggung juga

ikut kena pengaruhnya. Jika dibandingkan dengan adat Melayu yang lain, adat

Temenggung adalah adat yang paling lengkap. Ia meliputi kesseluruhan aspek

dalam kehidupan manusia. Terdapat dua hal terpenting dalam adat ini, pertama.

42

Page 43: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

sistem kekeluargaan dan sistem politik. Dalam adat perkawinan, adat

Temenggung mengamalkan sistem perkawinan endogami yaitu perkawinan hanya

boleh dilakukan oleh pasangan yang tidak melanggar hukum dan hanya boleh

sama satu agama, yakni Islam. Dalam perkawinan ini banyak mengambil dari

hukum Islam bermahzab Syafi’i. Dalam sistem waris, Adat Temenggung

mengamalkan sistem dengan hukum Islam walaupun terdapat sedikit perbedaan

pada masalah persenannya. Kedua, untuk soal politik. adat Temenggung

meletakkan sistem autokrasi. Raja atau Sultan yang memerintah diberi kuasa

penuh untuk menjalankan kekuasaan secara penuh dan mutlak. Konsep daulat dan

durhaka menjadi bagian dari sistem ini. Dalam konsep ini rakyat tidak boleh

mempersoalkan setiap keputusan raja atau sultan dalam hal apapun. Berbeda

dengan adat Temenggung, ada adat Perpatih yang juga berasal dari Minangkabau.

Perbedaannya dalam beberapa hal adalah adat Perpatih dalam konsep

kekeluargaan lebih mengutamakan mashab atau keturunan dari sebelah ibu.

Keterangan lebih lengkap lihat Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia (Azmah

Abdul Manaf, 2001: 187-197 ).

Kekuatiran akan terjadinya kesilapan dan kekeliruan dalam pelaksanaan

adat-istiadat kerajaan mungkin tidak merisaukan raja-raja Malaka, karena di

sekeliling raja ada para menteri yang sudah sangat mengerti akan hal itu. Akan

tetapi hukum adat raja diraja dirasa perlu untuk dimengerti semua rakyat agar

tidak disalahgunakan.

Hukum adat ini pada dasarnya untuk memperlihatkan wibawa raja-raja

yang secara tegas harus dipisahkan dan diberi hak istimewa dari rakyat biasa.

43

Page 44: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Karena raja adalah simbol yang harus ditaati. Dalam bahasa Melayu harus

“disembah”. Disebutkan dalam pasal 1.1:

Pasal yang pertama pada menyatakan adat majelis segala raja-raja dan pakaian segala raja-raja segala larangan raja-raja itu, maka dipakai oleh rakyat. Ketahuilah olehmu bahwa tiada harus memakai seperti kekuningan dan kepada segala orang besar-besar sekalipun, jikalau tiada dengan anugraha raja-raja, maka iaitu dibunuh hukumnya. Dan demikian lagi tiada dapat memakai kain yang nipis berbayang-hayang seperli khasa (h) pada balai raja-raja atau pada pagar raja itu melainkan dengan kurnia titah raja atau diluar boleh dipakai. Jikalau lain dan pada itu niscaya dicarikan atau ditolakkan hukumnya. Dan demikian lagi memakai hulu keris emas seperti merubi dan bawang sebongkol. Itupun tiada dapat dipakai oleh orang keluaran, jikalau tiada dengan nugraha raja akan dia. (jikalau ada dengan nugraha raja-raja akan dia), maka dapat dipakai. Jikalau ada orang yang memakai dia, hukumnya dirampas.(UU.Malaka, pasal 1.1)

Dari pasal 1.1 : mempunyai pengertian bahwa segala pakaian kebesaran

kerajaan baik aksesoris dan atributnya, tidak diperbolehkan rakyat jelata

mengenakannya bahkan meniru atau menyerupainya, kecuali merupakan

penghargaan raja, baru boleh memakainya, apabila hal tersebut dilanggarnya

maka segala pakaian atau atribut yang melekat akan dirampas oleh pihak kerajaan.

Pasal 3 menyebutkan:

Pasal yang ketiga menyatakan hukum segala rakyat mati dan orang besar besar dan orang yang mulia-mulia tiada dapat berpayung dan berpuadai dan mengambur dirham itu melainkan dengan nama anugraha, dirampas hukumnya itu. Demikian lagi bertilam beralas kuning atau batang bantal segala yang melihat dia, satupun tiada perkataan lagi. Itulah majelissegala raja-raja itu, baik diketahui oleh segala rakyat dan segala sakai bala tentara sekalian itu akan perintah martabat raja-raja supaya jangan kena murka raja-raja akan kami sekalian itu. (UU.Malaka, pasal 3)

Penjelasan akan pasal 3 : tentang kekuasaan Raja bahwa, segala lapisan

rakyat, orang besar bangsawan, tidak dapat berbuat sekehendak hati hidup berfoya

-foya kecuali atas izin dari pihak kerajaan, dan apabila ada suatu pergerakan pada

44

Page 45: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

sekelompok rakyat, maka harus diketahui secara luas dan tidak menimbulkan

kemurkaan Raja yang memerintahnya.(Liaw Yock Fang 1976 :13)

4.5.3 Manuskrip Undang-undang Malaka

Undang-undang Malaka terbagi dua bagian. Pertama, Undang-undang

darat, yang sering disebut dengan Undang-undang Melaka, ia ditulis sebanyak 46

salinan dengan berbagai judul seperti Undang-undang Malaka, Undang-undang

Negeri dan Pelayaran, Surat Undang-undang, Kitab Undang-undang, Undang-

undang Melayu, Undang-undang Raja Malaka, Undang-undang Sultan Mahmud

Syah, Kitab Hukum Kanun dan Surat Hukum Kanun. (Liaw Yock Fang 1976 :3)

Kedua, Undang-undang laut, atau juga dikenal sebagai Adat Pelayaran

Melaka, Kitab Peraturan Pelayaran, dan Hukum Undang-undang Laut. Saat ini

kajian terhadap Undang-undang laut lebih banyak mendapat perhatian dari para

sarjana. Raffless misalnya, telah menerjemahkan kedalam bahasa Inggris pada

awal tahun 1818. Pada tahun 1845, J. M. Pardessus dalam bukunya Collention de

lois maritimes anterieures au XVIII e siècle yang lalu diterjemahkan kedalam

bahasa Perancis oleh E. Dulaurier dan pada 1956 terbit edisi baru yang

dipublikasikan oleh R.O. Winstedt dan P. E. de Josselin de Jong.(Liaw Yock Fang

1976:3)

Sedangkan kajian terhadap Undang-undang darat sejauh ini hanya ada satu

yang telah diterbitkan. Kajian tersebut berjudul Risalah Hoekoem Kanoen jaitoe

Oendang-Oendang Melaka editor Ph. S. van Ronkel yang diterbitkan di Leiden

tahun 1919. Kajian inipun menurut Liaw masih jauh dan memuaskan, seperti asal

45

Page 46: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

manuskrip yang menjadi acuannya, bukanlah merupakan text yang bagus.

Di samping itu ada sedikit kajian tentang Undang-undang Malaka yang

terdapat pada .IMBRAS Vol. XXIpt. I berjudul “A Malay Legal Digcst compiled

for Ahd al-Gi’zafiir A’ ‘cl-din Shah, Sultan of Pahang l529-I A. D. Oleh John F.

Kempe dan R. 0. Winstedt pada tahun 1948.

Kajian yang lengkap tentang Undang-undang Malaka sesudah itu,

dilakukan oleh Liaw Yock Fang dalam bukunya yang berjudul Undang-undang

Malaka, baru dipublikasikan pada tahun 1976 Ia berhasil mengumpulkan sejumlah

empat puluh empat (44) manuskrip.

Ke empat puluh empat (44) manuskrip tersebut dibagi kedalam tujuh

kelompok :

a. Undang-undang Melaka yang sebenarnya (Undang-undang Melaka

proper)

b.Versi Ahceh (The Achehnese version)

c. Versi Patani (The Patani version)

d. Versi yang “panjang” (The “long” version)

e. Undang-undang Islam dan Johor (The Muslim and Johor Laws version)

f Versi “pendek” (The “short “ version)

g. Naskah yang terpisah-pisah (The fragmentary ones)

Umumnya naskah-naskah tersebut ditulis pada abad ke-19, ini

menunjukkan bahwa naskah yang sampai kepada kita saat ini bukanlah

merupakan naskah yang asli, melainkan salinannnya. Bahkan naskah-naskah

tersebut merupakan salinan yang kesekian kalinya. Satu contoh manuskrip tertua

46

Page 47: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

yang ditemukan adalah Dublin 1638 yang ditulis pada tahun 1801. Hal ini wajar

karena mengingat bahwa naskah itu berada dalam iklim tropis yang lembab,

sehingga dengan mudah lapuk dan usang.

Kegiatan penyalinan berlangsung pesat pada abad ke-19, yang sebagian

besar dilakukan oleh perintah para pembesar yang berkuasa pada saat itu atas

pesanan para kolektor barat. Naskah-naskah tersebut umumnya banyak tersimpan

di Belanda dan Inggris dan beberapa tempat lainnya. Di samping itu mungkin ada

juga sebagian naskah yang tidak diketahui jumlahnya berada di tangan pero-

rangan, sebagai warisan keluarga turun-temurun, dan tidak pernah terjamah.

4.6 Undang-Undang Malaka sebagai Alat Propaganda

Di tengah masyarakat yang majemuk dan menjadi bandar metropolitan,

karena disingagahi oleh banyak saudagar asing, baik yang hanya ingin berdagang

atau mengadu nasib di rantau ini, Malaka telah menjadi pelahuhan yang sangat

ramai. Tome Pires menyebutkan bahwa pada saat itu Malaka dihuni oleh 190.000

ribu orang dan memiliki 100.000 ribu hulubalang, dengan jumlah 86 bahasa yang

dituturkan., Kesultanan Melayu Malaka, ( Muhammad Yusoff Hasim,1989)

Pembauran budaya pun menjadi keniscayaan, baik lewat interaksi sosial

sesama anggota masyarakat ataupun lewat hubungan perkawinan. Sultan

Muhammad Syah misalnya mempunyai dua orang istri dari suku yang berbeda.

Istri pertama beliau adalah Tun Wati, campuran Melayu-Tamil dan yang kedua

berasal dari keturunan Melayu-Rokan, Sumatra.(Martin., 1989:20).

Bentuk kerajaan dengan sistem warisan (seperti di Malaka), menurut

47

Page 48: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Machiavelli akan menghadapi kesulitan-kesulitan yang relatif lebih kecil. Hal ini

disebabkan oleh kepercayaan dan mitos yang terdapat pada masyarakat yang

menghasilkan “kekuasaan ideologis” masih mudah didapati dan terus

dimanfaatkan dan dilestarikan oleh penguasa. Keyakinan tentang legitimasi

Tuhan, keturunan tokoh-tokoh yang hebat dan istimewa serta kewibawaan yang

diturunkan langsung lewat garis keturunan melahirkan bentuk kekuasaan

ideologis, yakni kekuasaan yang diperoleh dari gagasan (ide) yang datang dari

kekuasaan kharismatik yang memiliki daya persuasi yang kuat. atau arketipe

(Zainal Abidin, 1997:73).

Rezim penguasa berkepentingan untuk terus menyakinkan rakyat bahwa

rajanya adalah mempunyai kekuatan mukjizat. Dengan pola budaya protokoler

yang ribet penguasa mendapatkan nilai kesucian, kewibawaan dan kemuliaan

lewat jubah kebesarannya, ritual-ritual, upacara dan sebagainya. Upacara-upacara

dan protokoler merupakan kegiatan-kegiatan sosial yang sengaja dibuat untuk

menciptakan jarak sosial dan dengan demikian akan menjaga kekuasaan kelas elit

dengan rakyat biasa.(Chumaidi Syarief Romas,20 raan rakyat Melayu biasanya

diungkapkan melalui ucapan-ucapan seperti “demikianlah adat istiadat, masing-

masing orang sesuai dengan bahagiannya”, “masing-masing duduk sesuai dengan

jabatannya,” “masing-masing duduk sesuai tempat duduknya, seperti adat istiadat

purba yang tidak pernah berubah”, “masing-masing duduk sesuai dengan

ukurannya”, “masing-masing sesuai dengan porsinya”,(W.G. Shellabear,1970:59)

Untuk kepentingan ini, Undang-undang Malaka memberikan hak-hak

istimewa kepada para penguasa. Disebutkan pada pasal 1.1, 2.1 dan 2.2

48

Page 49: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Pasal 1.1 mengatakan :

Pasal yang pertama pada menyatakan adat majelis segala raja-raja dan pakaian segala raja-raja segala larangan raja-raja itu, maka dipakai oleh rakyat. Ketahuilah olehmu bahwa tiada harus memakai seperti kekuningan dan kepada segala orang besar-besar sekalipun, jikalau tiada dengan anugraha raja-raja, maka iaitu dibunuh hukumnya. Dan demikian lagi tiada dapat memakai kain yang nipis berbayang-hayang seperli khasa (h) pada balai raja-raja atau pada pagar raja itu melainkan dengan kurnia titah raja atau diluar boleh dipakai. Jikalau lain dan pada itu niscaya dicarikan atau ditolakkan hukumnya. Dan demikian lagi memakai hulu keris emas seperti merubi dan bawang sebongkol. Itupun tiada dapat dipakai oleh orang keluaran, jikalau tiada dengan nugraha raja akan dia. (jikalau ada dengan nugraha raja-raja akan dia), maka dapat dipakai. Jikalau ada orang yang memakai dia, hukumnya dirampas. (Liaw Yock Fang 1976 :9)

Pasal 2.1 mengatakan :

Fasal yang kedua menyatakan hukum bahasa segala raja-raja itu lima perkara yang tiada dapat kita menurut kata ini melainkan dengan titah tuan kita juga, maka dapat. Pertama titah, kedua patik, dan ketiga murka, keempat karunia, kelima nugraha. Maka segala kata ini tiada dapat dikatakan oleh kita sekalian….. Adapun berbatik dan bertitah dan murka itu dan karunia itu, tiada dapat kita mengatakan pada seorang pun melainkan bahasa itu tertentulah kepada raja-raja juga …(Liaw Yock Fang 1976 :16)

Pasal 2.2 menyebutkan :

Demikianlah lagi pada hal menjunjung duli, itupun dibunuh, jikalau tiada dengan anugraha itu. Demikianlah berbuat surat titah itu. Dan demikian adat hamba kepada tuannya, supaya bermulia tuannya pada hukum kanun.( (Liaw Yock Fang 1976 :16)

Pasal-pasal di atas banyak dipengaruhi oleh hukum adat dan pengaruh

Hindu-Budha. Warna kuning misalnya, mempunyai nilai yang tinggi, karena ia

adalah wama emas, dimana dalam keyakinan agama Hindu-Budha emas

mempunyai nilai sakral.

Hak-hak istimewa yang diberikan kepada raja merupakan salah satu

instrument penguasa, pasal-pasal tersebut di atas jelas merupakan dasar hukum

49

Page 50: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

yang kuat karena Undang-undang Malaka dibuat oleh elit penguasa. Sehangga

secara dalam menjaga suatu susunan pemerintahan.. Undang-undang merupakan

alat dalam mepropaganda satu kekuatan sistem kerajaan yang secara hukum

kanun tetap berlangsung hingga akhir zaman. Dari propaganda tersebut dapat

melahirkan satu kekuasaan ideologi sebagai hasil kemajuan secara intelektual.

Namun ‘kekuasaan ideologi’ ini telah melahirkan konflik baru, bukan pada

tataran penguasa versus rakyat tapi pda elit penguasa yang selama ini berlindung

dan mengambil keuntungan dari pengaruh ideologi tersebut. Konflik elit ini justru

menciptakan pola idialistis dimana kesetiaan rakyat – sebagai ‘korban ideologi’ –

justru dicari justifikasinya untuk mencari pembenaran lewat menghitam-putihkan”

keyakinan ke dalam Undang-undang oleh segelintir elit penguasa yang berseteru

menjadi hukum Kanun Malaka.

Undang-undang Malaka atau Hukum Kanun Malaka dianggap sebagai

salah satu kemajuan peradaban intelektual terpenting temyata diawah oleh misi-

misi politik tertentu yang boleh juga disebut sebagai mediator elit penguasa

dengan dasar pembodohan mengatasnamakan keyakinan hakiki. Dengan demikian

Undang-undang Malaka digunakan sebagai instrument penguasa untuk kekuasaan.

4.6.1 Kekuasaan Ideologis

Dalam pandangan Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga susunan

W.J.S. Poerwadarminta, bahwa ideologis adalah asas pendapat (keyakinan) yang

dipakai (dicita-citakan) untuk dasar pemerintahan negara dan sebagainya. W.J.S

Poerwadarminta 1988 : 241

50

Page 51: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Yang penulis maksudkan dengan kekuasaan ideologis adalah kekuasaan

yang didapati dari hasil kreatif penguasa yang diperoleh dari asas pendapat atau

gagasan dan kekuatan persuasi untuk mengelabui masa agar terciptanya keyakinan

dan kepercayaan yang sesuai dengan kepentingan penguasa. Dengan istilah

“ideologi” penulis bermaksud mengumpulkan kepercayaan yang memiliki

karakteristik berikut: ‘ (a) Ia berusaha memberikan justifikasi bagi suatu tatanan

politik, sosial dan ekonomi; (b) dalam upayanya itu, ia mengubah bagian dari

kenyataan sosial yang cenderung bertentangan dengan kenyataan sebagaimana

diperkirakan adanya; (c) ia terwujud dalam bentuk pemikiran lahiriyah (tatanan

luar) yang sangat berbeda dengan bentuk pemikiran “laten”’ (d) ia bersifat

otoriter; (e) Ia menyuarakan kepentingan suatu kelompok tertentu; (f) ia dapat

mengambil ide dari sumber mana saja, misalnya ilmu pengetahuan, agama,

ekonomi, dan sejarah; (g) Ia timbul dari pertentangan kepentingan.(Sharif Maznah

Syed Omar,1998:8-9)

Penguasa dengan segala kemungkinannya, telah menggunakan pengaruh

lewat opini manipulasi sebagai salah satu alat untuk memuluskan keinginan-

keinginannya. Dengan kesadaran palsu dan sikap rakyat yang tidak kritis

(memang rakyat dibuat untuk tidak kritis), penguasa telah membangun suatu

sistem status quo lewat unsur-unsur yang sangat licik dan tak bermoral. Di antara

unsur-unsur tersebut seperti pemaksaan lewat sumpah setia (hanya mengakui satu

raja), protokoler yang rumit, hak-hak istimewa, melalui opini itu sendiri. (Sharif

Maznah Syed Omar,1998:8-9)

Opini pembenaran yang dihembuskan berfungsi sebagai memberikan

51

Page 52: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

justifikasi atau pembenaran terhadap keadaan sesuatu atau status merupakan alat

yang paling lazim digunakan penguasa dari zaman dahulu bahkan hingga saat ini.

Asumsi serta opini yang digunakan penguasa untuk mendapat kekuasaan

ideologis biasanya berhuhungan dengan “keyakinan akan keturunan”, yakni

menghuhungkan garis keturunan penguasa dengan tokoh-tokoh yang meiliki

kelebihan khusus”, dan kedua asumsi atau opini ini juga dihubungkan dengan

munculnya ligitimasi yang datang dari Tuhan atau dewa atau yang lebih umum

dikenal dengan konsep daulat.

4.6.2 Garis Keturunan dan Keistimewaan

Para penguasa Melayu menggunakan pembodohan asumsi tentang raja

sebagai titisan dewa sekaligus menjadi inkarnasi Tuhan atau wakil Tuhan di muka

bumi. Asumsi ini merupakan opini manipulasi yang sangat berarti di antara sekian

banyak opini yang dibuat. Raja sebagai wakil tuhan di muka bumi memiliki

keistimewaan dan indra keenam. Prinsip ini oleh Sharifah disebut sebagai

keindraan yang memagari raja. Raja yang memiliki legitimasi dari tuhan sekaligus

dibekalkan kemampuan-kemampuan supranatunal. (Zainal Abidin, 1997:173).

Dalam Hikayat Hang Tuah diceritakan bahwa kemampuan raja yang

memiliki kekuatan magis berasal dari garis keturunan Sang Sapurba. Tokoh ini

menjadi simbol akan kesaktian, kramat, dan keberkahan. Diceritakan bahwa raja-

raja Melayu berasal dari garis keturunan Sang Sapurba. Pada suatu waktu berkisah

tentang seorang raja yang bernama Sang Perta Dewayang. Dalam kekuasaannya

itu, langit dan bumi tidak terpisah. Sang raja sering turun ke bumi untuk berburu.

52

Page 53: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Pada salah satu perburuan itulah raja bertemu dengan seorang puteri mahkota,

yakni Ratna Pelinggam Chahaya, yang ia kawini. Si raja dengan istrinya

kemudian kembali ke kerajaan langit, meninggalkan putera mereka Sang Sapurba

untuk memerintah kerajaan bumi di kerajaan Bukit Siguntang. Pada suatu hari,

disaat ia berburu, ia pun bertemu dengan seorang putri raja yang terlahir dari

muntah seekor lembu putih. Ia mengawini puteri tersebut dan dikarunia empat

orang anak. Keempat putera mahkota tersebut diangkat menjadi raja pada empat

buah kerajaan yang masing-masing mewakili empat penjuru dunia. Salah seorang

dari putera mahkota tersebut, Sang Maniaka, memerintah Bintan dan dari sinilah

dia dikatakan raja-raja Malaka berasal. (Sharif Maznah Syed Omar,1998:43)

Berbeda dengan Hikayat Hang Tuah, ada versi cerita lain yang terdapat

dalam Sejarah Melayu tentang garis keturunan ini. Raja Iskandar (the Alexander

the Great) disebut-sebut sebagai nenek moyang raja-raja Melayu. Diceritakan

bahwa Raja Iskandar mempunyai keturunan yang bernama Raja Suran. Raja

Suran menikah dengan seorang puteri raja, yakni Puteri Mabtabul Bahri dan

mempunyai tiga orang putera. Dua orang di antara mereka, Nila Pahlawan dan

Kerisyna Pandita, masing-masing kawin dengan Wan Empuk dan Wan Malini dan

anak keturunannya menjadi pelayan istana. Putera Mahkota yang satu lagi, Sang

Sapurba, kawin dengan puteri Demang Lebar Daun, pejabat Setempat. (Abdul

Manaf, Azmah. 2001 : 66)

Garis keturunan yang diceritakan dalam hal ini sebagai salah satu cara bagi

raja-raja Malaka untuk menjustifikasi diri mereka sebagai raja yang memiliki

legitimasi dari langit dan membawa bakat alami lewat garis keturunan sebagai

53

Page 54: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

personal yang mempunyai kekuatan-kekuatan dahsyat. Dengan demikian,

penguasa dapat secara mulus untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya. Aspek

emosional yang tercipta akan memberi kesan (image) pembenaran dan dengan

sendirinya akan meligilitimasi dan mendominasi kekuasaan tersebut sebagai yang

tak tergantikan kecuali dari garis keturunannya. Rasionalisasi ini dapat pula

memenuhi kebutuhan psikologis penguasa. Asumsi atau opini ini berfungsi tidak

hanya memberikan justifikasi untuk tujuan-tujuan politik, tapi dapat juga untuk

menutupi dua bentuk kebobrokan moral penguasa, yaitu lema. (Sharif Maznah

Syed Omar,1989:10)

4.6.3 Kekuasaan Raja(Sultan)

Sintesis dari keturunan lalu keistimewaan dan legitimasi Tuhan akan

munculnya kedaulatan raja. Raja berdaulat adalah raja yang memiliki tiga

karakteristik tersebut. Jadi sebenarnya dalam sistem aristokrasi pemerintahan

Malaka, kedaulatan raja bukan terlelak pada relasinya dengan rakyat semata, tapi

kedaulatan itu timbul dari hukum dialektis yang bersumber pada pengaruh-

pengaruh yang telah diyakini oleh rakyat. Raja sebagai keturunan tokoh hebat,

memiliki keistimewaan yang diwariskan dan legitimasi Tuhan melahirkan

kedaulatan untuk menjadi pemimpin terbaik, raja berdaulat karena ia merupakan

keturunan seorang ‘raja dunia’, mempunyai keistemewaan dan mewariskan hak

memimpin atau legitimasi Tuhan.

Daulat akan berhuhungan dengan konsep spiritual dan tradisi kepercayaan

tentang durhaka. Kekuasaan yang berdaulat akan diikuti oleh seluruh rakyat,

54

Page 55: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

dengan sikap patuh dan setia. Pembangkangan dan ingkar akan dengan sendirinya

menjadi musuh kedaulatan dan musuh bersama, sikap ini dinamakan dengan

durhaka. (Muhammad Yusoff hasim:279)

Kepatuhan mutlak kepada raja merupakan sikap yang harus selalu

dipegang, walaupun perbuatan raja itu merugikan orang lain. Salah satu contoh

kepatuhan yang dilakukan oleh Bendahara Paduka Raja Tun Perak ketika

mengetahui anaknya Tun Besar mau dibunuh oleh Raja Muhammad (anak Sultan

Mansur). Karena takut untuk durhaka kepada raja ia mengatakan: “Anak Melayu

tiada pernah durhaka kepada rajanya, tetapi janganlah kita bertuankan anak raja

yang seorang ini !”. Jadi jelas bahwa kekuasaan raja adalah kekuasaan diatas

segala-galanya, bila dilanggar akan mendapatkan hukuman sesuai peraturan yang

berlaku. (Othman, A’fc’/aka 1989:42).

4.6.4 Struktur Kekuasaan

Mulanya “teori elit politik” lahir dari diskusi seru para ilmuwan sosial

Amerika tahun 1950-an, antara Schumpeter (ekonom), Lasswell (ilmuan politik)

dan sosiolog C. Wright Mills, yang melacak tulisan-tulisan dan para pemikir

Eropa masa awal munculnya Fasisme, khususnya Vilfredo Pareto dan Guetano

Mosca (Italia) Roberto Michels (seorang Jerman keturunan Swiss) dan Jose

Ortega Y. Gasset (Spanyol). Pareto percava bahwa setiap masyarakat diperintah

oleh sekelompok kecil orang yang mempunyai kualitas-kualitas yang diperlukan

bagi kehadiran mereka pada kekuasaan sosial dan politik penuh. Mereka yang bisa

menjangkau pusat kekuasaan adalah merupakan yang terbaik. Merekalah yang

55

Page 56: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

dikenal sebagai elit. Elit merupakan orang-orang berhasil yang mampu

menduduki jabatan tinggi dan dalam lapisan masyarakat. Mereka pada umumnya

datang dari kelas yang sama yaitu orang-orang kaya dan juga pandai, yang

mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu. Karena itu menurut Pareto, masyarakat

terdiri dari 2 kelas: (1) lapisan atas, yaitu elit, yang terbagi ke dalam elit yang

memerintah (governing elite) dan elit yang tidak memerintah (non-governing

elite), (2) lapisan yang lebih rendah, yaitu non-elit. Kelompok penguasa (the

ruling class) biasa juga dibagi dengan pertentangan, yakni elit yang berkuasa (the

ruling elite) dan elit tandingan. (S.P. Varma, 1999:199-200),

Dalam struktur kerajaan Melaka, kelompok elit yang memerintah berada

pada birokrasi-birokrasi kerajaan dan kelompok elit yang tidak memerintah terdiri

dari para bangsawan, saudagar-saudagar kaya eksistensi mereka diwujudkan

dalam pemilikan budak-budak dan para ulama serta kadi (hakim).

Di Malaka dikenal dengan empat institusi kerajaan yang pertama, mereka

terdari dari Bendahara, Temenggung, Laksamana dan Penghulu Bendahara.

Sebenarnya ada kedudukan yang juga penting dalam system birokrasi kerajaan

ini, yakni kedudukan Syahbandar seperti yang disebutkan dalam Undang-undang

Malaka Pasal 1 berbunyi :

Adapun segala raja-raja itu,pertama-tama menjadikan Bendaharakedua menjadikan Temenggungketiga menjadikan Penghulu Bendaharikeempat menjadikan syahbandarmaka terpeliharalah segala raja-raja itu dengan segala rakyatnya.(Liaw Yock Fang,1976:24)

- Bendahara

56

Page 57: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Bendahara bertugas menggantikan peran raja, ketika raja tidak ada, ini

menunjukkan taraf dan peran politiknya yang sangat penting. Tugas

utamanya adalah sebagai ketua protokoler dan militer yang menguasai

angkatan darat maupun laut. Keistimewaan Bendahara juga terdapat dalam

banyak hal misalnya, istiadat menghadap raja dan bersirih nobat hanya

boleh dilakukan bila Bendahara turut hadir. Dalam upacara menghadap

raja di Balairung, Bendahara akan duduk dibarisan paling depan setelah

para pembesar lainnya. Dalam istiadat pelantikannya, Bendahara

dikaruniakan oleh sultan lima persalinan bagi satu ‘set’ anugerah, yaitu

baju, kain, daster, sebagai dan ikat pinggang, sedangkan anak raja-raja

kerabat hanya diberikan empat persalinan. (Armando Cortesao,1994 :168)

Secara tradisi jabatan ini dipegang oleh mertua raja lalu diwariskan turun-

temurun.

Penghulu Bendahari

Secara terminology, makna Penghulu Bendahari adalah Ketua Bendahari.

Kedudukan Penghulu Bendahari berada langsung di bawah Bendahara.

Tugasnya adalah menjadi ketua pada seluruh Bendahari raja, kepala

keuangan, membawahi semua Syahbandar dan bertanggung jawab

terhadap hamba-hamba raja. Di samping itu ia juga bertugas untuk

menyiapkan segala hal teknis protokoler dan upacara. Seperti mengatur

untuk menghiasi balairung, membentangkan tikar, menyiapkan hidangan

dan makanan.(ArmandoCortesao,1994:8168)

57

Page 58: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

- Temenggung

Institusi ini baru muncul di Malaka, Temenggung (a police chief) bertugas

menjaga keamanan dan terlibat langsung menjaga kestabilan sosial

masyarakat, menjaga keselamatan raja, menyelidik, memeriksa dan

menangkap orang. Pembukaan Undang-undang Malaka menyebutkan

“Adapun hukum yang diserahkan kepada Temenggung itu barang yang

dihukumkan di dalam negeri seperti tahafis menahafus dan tangkap

menangkap orang jahat di dalam negeri”(Liaw Yock Fang 1976 :16)

- Laksamana

Winstedt berpendapat bahwa konsep dan gelar Laksamana berasal dari

tradisi Hindu yang merupakan adik tiri dan wira kedua dalam sastra

Hindu, Ramayana. Tetapi di Malaka, Laksamana mempunyai tugas

sebagai angkatan perang, terutama angkatan laut. Orang pertama yang

menduduki jabatan ini adalah Hang Tuah. Tugas lainnya menjadi duta luar

negeri dan pengawal pribadi Bendahara. (R.O.Winstedt, 1989:62-69)

Tome Pires menyebutkan bahwa institusi Syahbandar berhubungan dengan

organisasi pelabuhan Melaka. Ia berfungsi untuk urusan perkapalan, pajak,

pengawal urusan bisnis dan perniagaan, pengurusan anak-anak yatim, menjadi

ketua para nakhoda dan sebagai institusi keamanan di pelabuhan Malaka.

(Armando Cortesao,1994 :80). Pada pembukaan Undang-undang Malaka

disebutkan “adapun hukum yang diserahkan kepada Syahbandar itu, yaitu

58

Page 59: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

menghukumkan segala dagang dan anak yatim dan segala yang teraniaya dan

adat segala jong dan baluk dan barang sebagaimananya. (pembukaan UU

.Malaka).

Namun institusi Syahbandar diartikan oleh Yusoff Hasim sebagai bagian

dari institusi tinggi dengan alasan institusi Syahbandar tidak boleh terdiri orang-

orang dari kalangan kerabat keluarga raja. Hal ini dinilai tidak layak disebut

sebagai institusi penting karena sistem pemerintahan Malaka berupa aristokrasi,

alasannya siapapun dan dari golongan manapun bisa menduduki jabatan

Syahbandar. Yusoff Hasim beralasan dengan dua kemungkinan. Pertama,

kesalahan penyalin dan Kedua, naskah Undang-undang Malaka yang wujud ketika

ini adalah salinan versi teks tersebut yang lahir sebelum wujudnya institusi

Laksamana di Melaka tahun 1450-an. (Armando Cortesao,1994 :150)

4.7 Konflik Elit Malaka, Perebutan Kekuasaan Secara Internal.

Istilah konflik biasanya dijelaskan untuk menggambarkan perselisihan

antara dua kekuatan yang sama. Konflik kebudayaan misalnya berarti persaingan

antara dua masyarakat yang mempunyai kebudayan yang hamper sama.(R.O.

Winstedt,1989:62-69). Konflik rumah tangga menjelaskan perselisihan antara

suami dan istri (bukan anak dan orang tua) atau konflik di sekolah itu berarti

perselisihan antar sesame guru (bukan guru dan murid-muridnya)

Konsekwensi logis dari kekuasaan, terjadinya konflik dan perbenturan

dalam banyak kepentingan, akibatnya bisa terjadinya penyelewengan dari “aturan

permainan” yang telah disepakati bersama, sehingga ketiadaan “keseimbangan”

59

Page 60: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

lagi. Bentuk-bentuk perbuatan penyelewengan bisa berupa tidak terakomodirnya

kepentingan, perbuatan tujuan dan ideologi, penguasa yang korup, hingga

sentimen kelompok dan pribadi. Istilah konflik elit yang penulis maksudkan dapat

secara jelas untuk menunjukkan makna pertentangan, perselisihan dan benturan

kepentingan antara elitis penguasa Melayu saat itu.

Konflik elit penguasa Melayu yang terjadi pada zaman Raja Ibrahim

(Sultan Abu Syahid) – raja Malaka yang keempat, adalah awal dari serangkaian

konflik antara elit penguasa. Konflik ini telah mengakibatkan terjadinya kudeta

dan bencana kematian. Raja Kasim kakak kandung lain ibu Raja Ibrahim dari

ayah mereka Sultan Muhammad Syah – raja Melaka yang ketiga – telah menjadi

“korban” kepentingan elit dengan dihalaunya Raja Kassim dari Istana. Hal ini

telah membuat dirinya kehilangan seluruh hak dan fasilitas kerajaan yang

seharusnya diberikan kepadanya: Akhirnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

ia menjadi seorang nelayan (as a fisherman) yang menjual hasil tangkapannya

kepada pedagang di pelabuhan Malaka. Motif dari kejadian ini oleh banyak

sarjana disebabkan oleh peran yang cukup besar dari Raja Rokan dan kalangan

elit penguasa yang tidak menginginkan keberadaan “orang asing” menjadi raja

Malaka. Raja Kassim dianggap sebagai orang luar karena ibunya Tun Wati

berdarah Melayu-Tamil. (Marwilis, 1989:25-26).

Tun Ali, seorang tokoh penting, penghulu bendahari di masa pemerintahan

Raja Ibrahim sangat kecewa dan bersimpati kepada keponakannya tersebut. Ia

menjaga dan memberikan perhatian pada Raja Kassim, namun untuk berbuat lebih

banyak ia masih belum bisa. Kekecewaannya menjadi alasan dan penyebab

60

Page 61: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

timbulnya “Politik kesukuan” yang berakibat terjadinya perpecahan dan

persaingan antara golongan elit suku campuran Melayu-Tamil dan Melayu asli.

Inilah yang secara khusus disebut dengan konflik elit, yakni konflik antara kaum

Melayu asli dan Melayu campuran Tamil, India.

Namun gejala ini belum tampak di permukaan dan belum menjadi motif

politik utama untuk perebutan kekuasaan. Asumsi ini bisa dijelaskan dengan

dukungan yang diberikan oleh para pembesar Malaka Melayu asli untuk

mendukung aksi kudeta, bahwa tokoh-tokoh seperti Seri Wak Diraja telah ikut

berperan untuk misi ini. Namun kasus ini tanpaknya lebih kepada reaksi daripada

aksi, karena sewaktu pemerintahan Raja Ibrahim, tugas pemerintahan dipegang

dan dikendalikan oleh Raja Rokan, mertuanya sendiri. Raja hanya menjadi simbol

kerjaan. Hal ini telah mengakibatkan lahirnya reaksi negatif dari para pembesar-

pembesar Malaka, terutama Tun Ali dan Raja Kassim yang keduanya mempunyai

kepentingan. Kesempatan ini digunakan oleh raja kasim untuk menentang

pemerintahan adiknya. Akhirnya pemerintahan Sultan Ibrahim yang hanya

berjalan tujuh belas bulan terakhir dengan kematiannya dan Raja Rokan ketika

penyerangan terjadi berada di istana, juga mati terbunuh.

Pergulingan kekuasaan lama dengan kepemimpinan baru telah

mengangkat konflik baru di antara elit penguasa. Tun Ali dilantik oleh Raja

Kassim menjadi Bendahara, jabatan terpenting di Malaka. Hal ini akan

mengukuhkan kekuasaan baru dari kalangan elit suku Melayu-Tamil.

Pertentangan ini memuncak dengan munculnya reaksi keras dari golongan

Melayu Asli oleh Seri Wak Diraja (II).

61

Page 62: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Pertentangan ini telah menjadikan perselisihan yang panjang antara dua

suku tersebut, bahkan hingga jatuhnya Malaka kedatangan Portugis dikerenakan

para pembesar-pembesar Melaka yang tidak semuanya tunduk dan setia pada

pemerintah. Bendahara Seri Wak Raja, Ayah Tun Perak menunjukan reaksi negatif

dengan memprotes dan bunuh diri dengan meminum racun. Pengarang sejarah

Melayu nampaknya mencoba untuk melindungi kejadian yang sebenarnya dengan

alasan yang kurang wajar dan bersifat anekdot. Hal ini wajar karena pengarang

sejarah melayu Tun Seri Lanang adalah keturunan Melayu-Tamil. Cerita kematian

tersebut dikisahkan sebagai berikut :

Sultan Muzaffar Syah dihadap orang di balai penghadapan. Baginda bersemayam di balai itu lama juga. Bendahara Seri Wak Raja (II) masuk menghadap baginda di balai penghadapan itu, maka baginda keluar dari balai penghadapan itu lalu masuk ke istana baginda, apabila melihat Sultan Muzaffar Syah keluar dari balai penghadapan itu, bendaharapun menyangkakan baginda murka kepadanya. Padahal yang sebenarnya baginda tidak melihat bendahara itu datang hendak masuk menghadap. Oleh sebab bendahara merasa malu, dia pun balik kerumahnya lalu membunuh dari (makan racun). Bendahara Seri Wak Raja (II) pun meninggal dunia… (Hasim, :322).

Masuknya golongan Melayu-Tamil dalam elit politik penguasa Melayu

berawal ketika Malaka dalam pemerintahan Seri Maharaja (raja tengah) atau

Sultan Muhammad Syah (Raja Malaka yang ketiga) melantik Tun perpatih Besar

anak Tun Perpatih Permuka Berjajar Singapura menjadi Penghulu Bendahari,

bergelar Seri Nara Diraja. Seri Nara Diraja beristrikan seorang anak dari

Bendahara Seri Wak Raja dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama

Tun Runa Sandari. Tun Rana Sandari dinikahkan dengan seorang saudagar kaya

dari india. Nama hartawan ini adalah Mani Purindam dan hasil dari perkawinan

ini melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Tun Ali dan seorang anak

62

Page 63: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

perempuan yang bernama Tun Wati. . (Muhammad Yusoff hasim 1989 :279)

Setelah Tun Wati besar ia diperistrikan oleh Sultan Muhammad Syah.

Hasil dari perkawinan itu baginda dikaruniai seorang putera yang bernama Raja

Kasim, darah Melayu – Tamil mengalir padanya. Di saat yang sama Sultan

Muhammad Syah juga mempunyai seorang istri yang berasal dari Rokan – sebuah

kerajaan dari Sumatra yang namanya hanya disebut dengan Puteri Rokan

(Rekan?) dan mempunyai seorang putera yang diberi nama Raja Ibrahim. Adik

lain ibu Raja Kasim. (Muhammad Yusoff hasim 1989:279).

Kematian Sultan Abu Syahid (Raja Ibrahim/Seri Perameswara Dewa Syah)

berdampak cukup besar terhadap perpolitikan Melayu di Malaka. Hal ini

menjelaskan kegagalan suku Melayu asli atas dominasinya yang sejak awal

berdirinya kerajaan Malaka. Masalah ini telah terjadi “noda hitam” dan political

foreboding bagi kegagalan Melayu asli. Selanjutnya untuk meneruskan tradisi

pewarisan hanya kepada putra raja yang ibu bapaknya adalah Melayu asli.

Perselisihan dan menipulasi politik demi kepentingan penguasa yang

dilakukan oleh elit peguasa terus berlanjut dalam “babak permainan politik”

seterusnya. Sejarah menunjukkan bahwa Bendaharalah yang bertanggung jawab

atas pertikaian politik yang terjadi setengah abad lebih setelah raja Malaka yang

ke-empat. Misi politiknya jelas, yakni untuk terus melanggengkan status quo

politik keluarga dan nepotisme.

Fakta membuktikan bahwa ketika Raja Muhammad, putra Sultan Mansor

membunuh Tun Besar, Bendahara segera mengambil kesempatan untuk

menyingkirkan Raja Muhammad ke Pahang dan melantiknya untuk dijadikna raja

63

Page 64: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

di sana. Begitu juga dengan putra Sultan Alauddin, Raja Menawar yang beribukan

Melayu keturunan Graha dan lebih tua dan lebih berhak untuk menjadi raja,

dengan sengaja direncanakan untuk menjadi raja di Kampar (salah satu wilayah

Malaka). Hal ini memberi kemudahan dan peluang kepada Raja Mahmud untuk

menaiki tahta karena Raja Mahmud adalah anak saudara Bendahara Tun Mutahir,

anak Tun Ali yang berdarah Melayu-Tamil. (Muhammad Yusoff Hasim 1989 :

323 ).

4.7.1 Undang-undang Malaka dan Kepentingan Elit Penguasa

Setelah memahami definisi para elit penguasa yang dikategorikan sebagai

elit yang memerintah, kita juga telah melihat pola rekayasa penguasa yang

melahirkan konsep “Kekuasaan ideologis” tersebut, seperti apa yang disebut

dengan “struktur logis teori politik” yang oleh beberapa penulis modern

digambarkan dengan “dongeng filsafat politik” atau “ideologi” sebagai bagian

terpenting untuk dapat memahami perilaku politik yang melahirkan bentuk

peradaban baru, sebuah undang-undang.

Lahirnya undang-undang Malaka merupakan suatu keputusan dari “hasil

suatu pertentangan yang membentuk kekuasaan” atau merupakan hasil dari suatu

“interaksi dalam arena politik”. Menurut Lasswell, pembuat keputusan yang

rasional (dengan terciptanya Undang-undang Malaka) menyangkut:

(a) Kejelasan konsep tujuannya.

(b) Keseksamaan perhitungan kemungkinan, dan

(c) Penerapan pengetahuannya tentang cara dan alat-alat yang tersedia.

64

Page 65: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

(S.P.Varma 1999 : 260),

Inilah yang disebut oleh Mosca tentang pentingnya “formula politik”.

Formula politik ini sama dengan ‘Penyerapan”-nya Pareto. Dia percaya bahwa

dalam setiap masyarakat, elit yang memerintah mencoba menemukan basis moral

dan hukum bagi keberadaannya dalam benteng kekuasaannya serta mewakili

sebagai “konsekuensi yang perlu dan logis atas doktrin-doktrin dan kepercayaan-

kepercayaan yang secara umum telah dikenal dan diterima. (S.P. Varma 1999 :

204).

Kenyataan bahwa kebijakan-kebijakan kelas penguasa, yakni undang-

undang Malaka, meskipun dirumuskan sesuai kepentingannya sendiri,

dikemukakan dalam bentuk sebaliknya dengan maksud memberikan kepuasan

moral dan hukum yang terkemas di dalamnya. Undang-undang Malaka tidak

hanya sebagai media yang menjustifikasi para elit yang membuatnya, tetapi juga

berfungsi untuk mencari dukungan kelas selain elit yang memerintah untuk sama-

sama mendukung kekuasaan penguasa.

4.8 Undang-undang Malaka Sebagai Bentuk “Justifikasi Baru” Kerajaan

Malaka.

Undang-undang Malaka diciptakan untuk mencari justifikasi pembenaran

atas kekuasaan yang sedang dalam keadaan konflik. Pada pembukaan Undang-

undang Malaka disebutkan:

Adapun ketahuilah olehmu sekalian akan adat ini turun temurun daripada Siltan Iskandar Dhul’l-Karnain {The Alexander The Great, pen} yang memerintahkan segala manusia datang kepada zaman putranya Sultan Iskandar Syah… lalu turun kepada baginda Sultan “ala’ud-Din Ri’ayat

65

Page 66: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Syah dan turun kepada baginda Sultan Mahmud Syah, Khalifatul-mu’minin, zillu’alahi fi’l a’lam (Liaw Yock Fang 1976 :16)

Klaim adat yang turun-temurun berasal dari Iskandar Zulkarnain lalu ke

raja pertama Malaka, meloncat langsung kepada Sultan Muzaffar Syah, raja ke-5,

lalau ke Sultan’ala’ud-Din Ri’ayat Syah raja ke-6 dan turun kepada baginda

Sultan Mahmud Syah, raja ke-7. Dengan tidak dimasukkannya raja-raja Malaka

yang kedua, ketiga dan keempat ke dalam pasal ini berindikasikan bahwa mereka

(raja kedua, ketiga dan keempat) berasal dari keturunan Melayu asli yang berbeda

dengan raja-raja ini yang mempunyai pertalian darah Melayu-Tamil. Hal ini jelas

menampakkan sentimen kesukuan antara dua golongan tersebut.

Produk undang-undang ini diciptakan oleh elit penguasa yang berasal dari

golongan elit berdarah Melayu-Tamil. Justifikasi telah memanipulasi sejarah

dengan kebohongan dan penipuan yang sangat jelas. Untuk pembenaran terhadap

kekuasaan yang dipegang oleh Melayu-Tamil mengatasi suku asli Melayu.

Pasal tersebut secara eksplisit telah menjustifikasi raja Melayu, bahwa

hanya merekalah yang berdarah Melayu-Tamil yang benar-benar mempunyai adat

dan mewarisi sifat-sifat kemuliaan. Klaim implisit ini tentunya sangat tidak sesuai

dengan sejarah. Kesalahan ini terjadi bukan tanpa ketidaksadaran, untuk

mengaitkan garis keturunan mereka dengan tokoh The Alexander The Great

adalah bentuk kebohongan yang dilakukan penguasa dengan maksud agar sifat-

sifat kemualiaan, kehebatan, dan kewibawaan yang terdapat pada pribadi tokoh ini

ikut melekat pada anak cucunya lewat garis keturunan, namun sengaja dibuat dan

diciptakan oleh elit penguasa yang memang mempunyai kepentingan-kepentingan

tertentu, ia mungkin dituturkan dari mulut-kemulut dan telah menjadi” cerita

66

Page 67: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

rakyat”, namun ketika undang-undang Malaka menyatakan secara tertulis atau

“menghitam-putihkan”, maksud dari skenario politik ini semakin membuat

sejarah mengerti bahwa ia memang diciptakan oleh elit penguasa sebagai

propaganda demi kepentingan kekuasaan.

Hal ini dapat dilihat pada undang-undang Malaka yang secara tegas dalam

pembukaan undang-undang Malaka sebagai berikut: “Adapun ketahuilah olehmu

sekalian akan adat ini turun-temurun daripada zaman puteranya Sultan iskandar

Syah. ialah raja pertama menyusup negeri Malaka…”

Konflik yang terjadi antara elit penguasa berada dalam situasi yang sangat

buruk dan mengharapkan kestabilan kembali. Kestabilan bisa saja diciptakan

dengan atau tanpa kekerasan. Keadaan politik yang penuh dengan konflik ini bisa

dilihat secara implisit pada UU Malaka berbunyi: “… bermula jika raja itu berani

dan bijaksana sekalipun, maka menteri dan rakyat sekalian tiada ittifak, tiada

akan sentosa, adalah seperti api, jikalau tiada dengan kayunya, niscaya tiada

akan dapat bernyala. Demikian lagi akan raja-raja itu.”(UU.Malaka, pasal 43.2)

Pasal ini menunjukkan bahwa tiada lagi kesepahaman dan kerjasama

antara api (raja) dengan kayu (pembesar), keadaan ini memuncak pada zaman

sultan mahmud, di mana perseilsihan antara para pembesar Malaka semakin

meluas. Hal ini terbukti ketika Malaka diserang oleh Portugis, ada di antara

mereka yang justru bekerjasama dengan Portugis untuk menggulingkan kekuasaan

yang saat itu dipengang oleh Sultan Mahmud.

Implikasi dari hal tersebut tidak lama kemudian memicu terjadinya

keruntuhan dan kehancuran Kerajaan Malaka yang secara peta kekuatan Portugis

67

Page 68: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

jauh lebih unggul dibanding kekuatan Malaka.

4.9 Konsep Durhaka

Fungsi lain dari munculnya Undang-undang Malaka adalah terpolanya

konsep durhaka, atau dalam undang-undang Melaka disebut dengan

“Menderhaka” yang memberikan ‘penekanan lebih’ untuk tidak mentolerir sama

sekali bentuk-bentuk oposisi yang terjadi di luar kekuasaan. Dengan

merasionalisasikan konsep durhaka secara eksplisit, elit penguasa secara langsung

dapat menjustifikasi prilaku individu-individu atau masyarakat yang “dianggap”

tidak sejalan dengan kepentingan sang penguasa sebagai perbuatan yang

“Mendurhaka”.

Perbuatan yang dianggap sebagai tindakan durhaka adalah membunuh

orang yang membawa titah raja, menyangkal titah raja, memberiotaka dan

menentang perbiatan raja. Fasal 5.4 mengatakan:

“ adapun segala orang yang membawa titah raja itu, maka ia mengambil istri orang yang beredakan laki-laki itu, maka tiada dapat dibunuh oleh lakinya. Jikalau dibunuhnya, durhakalah ke bawah duli Sultan, maka harus dibunuh pula hukumnya atau kena didenda tasnya sekali lima tahil. Inilah adatnya.”((Liaw Yock Fang 1976 :10).

Hukuman bagi perbuatan durhaka seringkali kejam dan sangat berlebihan

karena ia dimaksudkan untuk menjadi peringatan keras terhadap adanya daulat

raja. Ia berfungsi sebagai sanksi terhadap sikap yang menentang dan dengan

demikian akan melahirkan kepatuhan yang pasif di kalangan masyarakat terhadap

penguasa. Salah satu contohnya adalah kasus yang dialami Hang kasturi, karena

kedurhakaannya ia dan seluruh anak-istrinya dibunuh dan rumahnya dimusnahkan

68

Page 69: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

(Sharifah Maznah Syed Omar 1995:66).

Pandangan yang tidak sejalan dengan pemikiran dan kehendak raja dengan

mudah dan dikualifikasikan ke dalam konsep durhaka. Contoh nyata dari pola ini

adalah kasus pembunuhan Tan Muttahir. Raja sangat marah ketika mengetahui

bahwa Tun Muttahir memiliki seorang anak perempuan yang cantik tapi tidak

diberikan kepadanya, tapi malah dikawinkan dengan orang lain.

Label durhaka juga diberikan kepada perbuatan-perbuatan yang bisa

merugikan pemerintahan. Seperti urusan bisnis yang dilakukan oleh Syahbandar,

agar tidak ada menopoli :

Pasal 44.5 menyebutkan:

”Jikalau Syahbandar itu berniagakan timah sebesar-besar timah seratus tiga belas rial harganya. Jikalau sekali seratus ribu selaksa sekalipun, tiada lebih daripada itu lagi bilangan itu. Barang siapa tiada menurut dia ke bawah bumi yaitu huukmnya mati dan rumah tangganya masuk Bendahari.” (Liaw Yock Fang 1976 :96).

Pengertian dari pasal tersebut di atas adalah mengatur sistem bisnis yang

diterapkan pemerintah lewat pengawasan Syahbandar. Syahbandar memiliki

wewenang penuh untuk mengawasi dan memberikan sangsi terhadap rakyat yang

melakukan monopoli dalam perniagaan.

Monopoli dilakukan oleh kaum kapitalis atau kalangan niaga jika ternyata

merugikan pemerintah, maka akan dituntut sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dipasal 44.5, hukuman mati dan harta dalam rumah tangganya disita.

69

Page 70: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

BAB V

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Pengungkapan kembali sejarah kerajaan Malaka dalam bentuk yang formal

berupa undang-undang merupakan skenario politik besar para elit penguasa untuk

terus menanamkan sistem-sistem pemerintahan yang sudah berkembang di

masyarakat, yang pada akhirnya bagaimana dapat mendominasi kekuasaan secara

berkelanjutan, keperluan untuk mengungkapkan kembali sistem pemerintahan

yang penuh intrik politik tentang, keyakinan-keyakinan masyarakat, bukan karena

sistem kepercayaan sudah mulai luntur atau berkurang kualitasnya, tapi lebih

kepada penjustifikasian baru elit penguasa yang berada dalam konflik internal

terus menerus. Hak-hak prerogatif raja diungkapkan secara jelas dengan

menyertai sangsi-sangsinya. Legitimasi raja dikaitkan dengan menghubungkan

kepada kehebatan dan keistimewaan tokoh. Ketiadaan kerjasama antara para

pembesar oleh Undang-undang Malaka disimbolkan dengan “api dan kayu”,

sebagai bentuk dari krisis politik dan kepercayaan.

Sistem yang diserap ke dalam Undang-undang Malaka, sebagai media

yang melahirkan kekuasaan ideologis digunakan oleh elit penguasa untuk

menekan para lawan-lawan politiknya. Dengan adanya undang-undang, raja

mempunyai legitimasi dan kewenangan yang sudah beradat. Ia harus

menyakinkan lawan politiknya bahwa kekuasaan yang dimilikinya tersebut

bukanlah hasil dari “kudeta” tapi merupakan warisan yang memang selayaknya.

70

Page 71: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Undang-undang Malaka memang tidak secara keseluruhan pasal-pasalnya

memiliki maksud politik seperti yang sudah dibahas, Undang-undang Malaka juga

berisikan hukum-hukum adat, etika, hukum perdata dan pidana. Hanya pasal-pasal

tertentu justru menjadi penting untuk dimengerti karena ia merupakan sumber dan

modal awal untuk mengisi pasal demi pasal oleh generasi selanjutnya. Konflik

dan kepentingan elit penguasa dalam sejarah Malaka dan Undang-undang Malaka

ternyata bisa dipahami sebagai bentuk hubungan kausalitas. Jadi lebih untuk

mengatakan Undang-undang Malaka sebagai hasil dari kemajuan intelektual dan

peradaban yang tinggi, perlu dipertanyakan.

5.2 Saran-Saran

Ketika kajian ini diharuskan selesai oleh waktu dan desakan oleh tuntutan

ilmu pengetahuan, kajian ini banyak menyisakan berbagai persoalan lain yang

banyak mengundang tanda tanya, jadi penulis mempunyai saran-saran untuk diri

sendiri dan mereka yang mempunyai minat tinggi untuk diri sendiri dan mereka

yang mempunyai minat tinggi untuk mengkaji sejarah Malaka dari berbagai

aspeknya lebih jauh dan mendalam.

Setidaknya ada dua aspek yang menjadikan kajian-kajian ke depan yakni:

1. Perlu kajian yang lebih mendalam tentang produk undang-undang yang

dihasilkan oleh raja-raja. Kajian ini berguna untuk melihat secara jelas

produk undang-undang itu berasal dari mana. Dengan ini akan lebih

mudah untuk kita pahami peta politik dan strategi elit untuk meredam

konflik dan melanggengkan kekuasaan.

71

Page 72: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

2. Sejauh mana sistem pemerintahan yang diundang-undangkan berfungsi

sebagai penghasil kekuasaan ideologis jika dibandingkkan dengan kekuasa

an renumeratif dan kekuasaan punitif, hal ini berguna untuk melihat dari

sumber mana kekuasaan yang dominan berasal hingga kita bisa mengerti

masyarakat dan politik yang terjadi di Malaka

72

Page 73: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Manaf, Azmah. (2001). Sejarah Sosial Masyarakat Malaysia; Kuala

Lumpur. Lohprint SDN. BHD. Cet. Ke-1.

Ahmad, Kassim. (1975). Hikayat Hang Tuah, Kuala Lumpur; Dewan Bahasan

Pustaka.

Bin Abdl Wahid, Zainal Abidin. (1997). Kesultanan Melayu Malaka; Pentadbiran

Kuno atau Modern ? Malaka: Institusi Kajian Sejarah dan Patriotisme

Malaysia (IKSEP).

Cortesao, Armando. (1944). The Sume oriental of Tome Pires An Account of East,

from the red sea to Japan, Witten in Malacca and Indian in 1512-1515;

London. Hakluyt Society Works. 2 volumen

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997). Kamus Bahasa Indonesia;

Jakarta. Balai Pustaka, cet. Ke-9.

Fang, L. Y. (1976). Undang-undang Malaka; Biblioteca Indonesica 13. Koninkljk

Instituut voor Taal-Land-en Volkenkunde. The Hague. Martinus Nijhoff.

Hasim, Muhammad Yusoff. (1989). Kesultanan Melayu Melaka; Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran.

http://ms.wikipedia.org/wiki/ (2009). Kesultanan Melayu, Melaka; Google.com

halaman Indonesia.

Louis Gottschlk. (1984). Historiografi (penulisan sejarah); PT. Bumi Aksara

Jakarta.

Mohamed, Mustafa Ali. (1987). Melaka, Selangor; Pelanduk publication.

73

Page 74: UNDANG - kkgpenjasorkesbkg.yolasite.comkkgpenjasorkesbkg.yolasite.com/resources/UU Malaka-URIKA.pdf · yang meliputi kebiasaan moral, ... HALAMAN PERSETUJUAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Nugroho Notosusanto. (1964). Hakikat Sejarah dan Asas-asas Metode Sejarah;

Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata, Jakarta .

Othman, Bahasa, Malaka. (1989). Sejarah Awal Negara Kita, Selangor; Marwilis.

Poerwadarminta W.J.S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia.edisi ketiga,

Jakarta: Balai Pustaka.

––––––––––. (1982). Sejarah Kesultanan Melayu Klasik; Singapura: Pustaka

Nasional.

––––––––––. (1983). Hikayat Hang Tuah; Analisa Struktur dan,

Fungsi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Teeuw, A. (1960). Shair Ken Tambuhan; Kuala Lumpur. Oxford University Press

and Universitas of Malaya Press.

Usman Husaini. (2008). Metodologi Penelitian Sosial; PT.Bumi Aksara Jakarta.

––––––––––. (1981). A Critical Survey of Studies on Malay and Bahasa

Indonesia; ‘s-Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Wilkimson, R. J. (1907). Papers on Malay Subjects; Kuala J. Russel at the F.M.S.

Government Press.

74