28
LAPORAN INDIVIDUAL KKN TAHUN 2017 “PENYULUHAN DENGAN METODE KONSELING DAN TERAPI UNTUK REMAJA DAN BINA LANSIAOleh: Ajeng Pratiwi Nim. 1131040008 PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Ajeng Pratiwi Nim. 1131040008€¦ · Perangkat Desa 10 2 12 Buruh Harian Lepas 389 14 403 Karyawan Honorer 0 1 1 Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626 Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN INDIVIDUAL

    KKN TAHUN 2017

    “PENYULUHAN DENGAN METODE KONSELING DAN TERAPI UNTUK

    REMAJA DAN BINA LANSIA”

    Oleh:

    Ajeng Pratiwi

    Nim. 1131040008

    PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Permasalahan

    Desa Sukamukti merupakan desa yang berada di Kecamatan Pataruman Kota

    Banjar. Desa ini terdiri dari 5 dusun, yakni Dusun Sukahurip, Dusun Sukamulya,

    Dusun Girimukti, Dusun Tembungkerta, dan Dusun Muktiasih.

    Desa Sukamukti ini mempunyai sebuah organisasi yang bernama PIK-R, atau

    Pusat Informasi dan Konseling Remaja.

    Dalam buku Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan

    Mahasiswaan (PIK R/M) (2012:7) menyatakan bahwa Pusat Informasi dan Konseling

    Remaja/Mahasiswa adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program

    GenRe, yang dikelola dari, oleh dan untuk Remaja guna memberikan pelayanan

    informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi

    keluarga, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), keterampilan hidup

    (life skills), gender dan keterampilan advokasi dan KIE.

    PIK-R merupakan sebuah organisasi yang berada dibawah naungan BKKBN

    dan dibimbing oleh ketua MUI Desa Sukamukti. PIK-R ini adalah sebuah organisasi

    yang bergerak dalam ranah informasi dan memberikan pelayanan konseling bagi

    masyarakat Desa Sukamukti khususnya bagi para remaja.

    Yang menjadi masalah bagi PIK-R ini, PIK-R tidak berjalan sesuai dengan

    fungsinya. Padahal PIK-R ini memiliki peran yang cukup baik dalam memajukan Desa

    Sukamukti.

    Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan kejenuhan di

    pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah

    menjalankan kegiatan dari desa sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang

    seharusnya dilakukan oleh karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai

    mitra saja. Berjalannya organisasi PIK-R yang tidak sesuai dengan ranah dan fungsinya

    tersebut mengakibatkan terjadinya gesekan antara PIK-R dengan Karang taruna Desa

    Sukamukti sehingga membuat PIK-R vakum dalam waktu hampir satu tahun. Gesekan

    yang terjadi diantara kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan sistem yang

    dilakukan oleh PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap oleh Karang

    Taruna.

  • 2

    Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari poskesdes yaitu bina

    keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina lansia akan

    tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana menyikapi dan

    mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang mempunyai lansia

    pada akhirnya kader dari ibu-ibu PKK membina lansia dengan agenda kegiatan

    pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya, kemudian ada petugas

    dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia tersebut.

    B. Metode yang Digunakan

    Dalam program pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan ini, saya

    menggunakan metode dengan memberikan penyuluhan kepada warga, lebih tepatnya

    pada organisasi PIK-R yang berada di Dusun Sukahurip Desa Sukamukti.

    Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan

    proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang

    lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005).

    Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan penyuluhan

    adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya

    kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi

    sesuatu yang lebih ber-manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan. Dalam konsep

    pember-dayaan tersebut, terkandung pemahaman bahwa pemberdayaan tersebut

    diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri dalam

    pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi kesejahteraannya sendiri.

    Adapun metode atau tahap dalam melakukan penyuluhan. Menurut Wiriaatmaja

    (1973) dalam melaksanakan kegiatannya, penyuluhan menerapkan suatu cara atau

    metode tertentu yang harus dilakukan, yaitu : Pengenalan keadaan, gambaran atau

    situasi, perencanaan (planning), pelaksanaan, penilaian, dan keadaan baru.

    1. Pengenalan Keadaan, Gambaran atau Situasi

    Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan, penyuluh harus terlebih dahulu

    melakukan hal-hal sebagai berikut :

    - Mempersiapkan dirinya sendiri untuk jadi penghubung/komunikator atau

    penyuluh yang baik.

  • 3

    - Mengenal daerah kerjanya termasuk perihal masyarakat (sasaran), kebudayaan,

    kekayaan alam, dan masalah-masalahnya dalam lingkup pembangunan.

    2. Perencanaan (Planning)

    Supaya tujuan penyuluhan dapat tercapai dengan baik, perlu disusun suatu

    rencana tentang jalannya kegiatan-kegiatan. Yang termasuk dalam rencana tersebut

    adalah yang dikenal dengan istilah 4 W dan 1 H, yaitu :

    - Apa yang harus dilakukan (What)

    - Di mana dilakukannya (Where)

    - Kapan melakukannya (When)

    - Siapa yang melakukan (Who)

    - Bagaimana melakukannya (How)

    3. Pelaksanaan

    Yang dimaksud dengan pelaksanaan di sini adalah tindakan-tindakan nyata

    untuk melakukan apa-apa yang telah dicantumkan dalam rencana tadi, yaitu yang

    berkaitan dengan 4 W dan 1 H tersebut.

    4. Penilaian (Evaluasi)

    Penilaian adalah suatu proses feedback, dimana hasil yang telah diperoleh

    selama pelaksanaan diperbandingkan dengan rencana dan keadaan semula.

    Selanjutnya mulai lagi dengan pengenalan keadaan yang baru (hasil akhir dari

    kegiatan-kegiatan tadi). Hal-hal yang dinilai adalah :

    - Apa yang terjadi pada pihak sasaran, yaitu apa ada perubahan dalam

    pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya ?

    - Apakah mereka sudah menerapkan teknologi baru yang dianjurkan ?

    - Apakah ada perubahan dalam kedudukan sosial dan ekonomi mereka ?

    - Semuanya ini dibandingkan dengan keadaan semula sebelum ada kegiatan

    penyuluhan.

    - Bagaimana efektivitas metode dan alat bantu penyuluhan yang digunakan ?

  • 4

    BAB II

    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

    A. Monografi Desa

    Monografi Desa Sukamukti diambil berdasarkan hasil sensus tahun 2016 yang

    berlaku lima tahun.

    1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

    Laki-laki 1.883

    Perempuan 1.849

    Jumlah 3.732

    Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

    Jenis Pekerjaan Laki-Laki

    (orang)

    Perempuan

    (orang)

    Jumlah

    (Orang)

    Petani 204 12 216

    Buruh Tani 1 1 2

    Pegawai Negeri Sipil 14 6 20

    173 22 195

    Pengrajin 2 1 3

    Pedagang barang kelontong 40 5 45

    Peternak 1 1 2

    Montir 3 1 4

    Perawat swasta 1 0 1

    Bidan swasta 0 1 1

    TNI 0 1 1

    POLRI 1 0 1

  • 5

    Pedagang Keliling 25 2 27

    Pembantu rumah tangga 1 3 4

    Arsitektur/Desainer 1 0 1

    Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1

    Karyawan Perusahaan Pemerintah 10 2 12

    Wiraswasta 235 4 239

    Tidak Mempunyai Pekerjaan

    Tetap

    3 1 4

    Belum Bekerja 362 301 663

    Pelajar 332 330 662

    Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088

    Purnawirawan/Pensiunan 1 5 18

    Perangkat Desa 10 2 12

    Buruh Harian Lepas 389 14 403

    Karyawan Honorer 0 1 1

    Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626

    Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

    Agama Laki-laki Perempuan

    Islam 1826 orang 1774 orang

    Kristen 1 orang 3 orang

    Hindu 3 orang 5 orang

    Budha 1 orang 0 orang

    Konghucu 1 orang 1 orang

    Jumlah 1.832 orang 1.783 orang

  • 6

    Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)

    Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909

    Tamat SMP/sederajat 254 210 464

    Tamat SMA/sederajat 235 150 385

    Tamat D-1/sederajat 2 1 3

    Tamat D-2/sederajat 11 7 18

    Tamat D-3/sederajat 1 0 1

    Tamat S-1/sederajat 21 13 34

    Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814

  • 7

    B. Kondisi Masyarakat Sasaran

    Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R merupakan suatu wadah

    kegiatan bagi remaja yang dikelola oleh, dari dan untuk remaja itu sendiri guna

    memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan yang

    baik bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK-R juga merupakan

    wadah remaja agar bisa menyalurkan kreativitasnya dan juga agar mengajak remaja

    tidak terjerumus pada hal negative seperti pergaulan bebas, narkoba, sex, minuman

    keras dan lain-lain.

    Tujuan dibentuknya PIK Remaja di Kalangan Masyarakat terutama di Desa

    yaitu:

    1. Meningkatkan kualitas mengenai pelayanan PIK R supaya terlaksana dengan baik.

    2. Meningkatkan keterampilan para remaja.

    3. Meningkatkan pengetahuan tentang risiko Seksualitas, NAPZA, HIV, dan

    AIDS (TRIAD KKR), kesehatan Reproduksi Remaja, dan median usia kawin

    pertama perempuan.

    4. Menumbuhkan rasa solidaritas remaja terhadap remaja lainnya.

    5. Sebagai wadah untuk para remaja apabila memiliki keterampilan.

    6. Sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para remaja.

    Selain tujuan di atas yang paling utama adalah menjadikan para remaja yang

    memiliki Kreatif, inovatif, produktif dan terampil dalam menghadapi kehidupan

    sekarang yang sudah modern.

    PIK-R mempunyai sebuah Visi dan Misi yaitu :

    VISI : Sebagai pusat informasi dan konseling kesehatan remaja, kegiatan Remaja

    professional dan positif yang dikemas secara kebersamaan.

    MISI :

    1. Menyelenggarakan kegiatan pemahaman mengenai remaja dan

    perkembangannya.

    2. Menjadi wadah meningkatkan kreatifitas remaja dan aktualitas diri remaja.

    3. Memberi bekal kecakapan hidup bagi remaja.

    4. Membantu memberi solusi permasalahan bagi remaja.

  • 8

    Adapun sasaran masyarakat yang ke dua adalah lansia. Bina keluarga Lansia

    (BKL) yaitu dengan memberikan kesempatan penduduk usia lanjut untuk menikmati

    hari tuanya bersama keluarga. Arah kegiatan BKL merupakan proses alamiah, para

    lansia secara fisik dan mental mengalami kemunduran, maka perlu adanya upaya

    promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi agar lansi dapat hidupmandiri dan tidak

    menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.

    Adapun tujuan kegiatan BKL yaitu

    1. Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia

    2. Untuk mengembangkan kegiatan positif

    3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia

    Sedangkan manfaat bina keluarga lansia meliputi :

    a. Bagi individu (lansia) sangat bermanfaat bagi kesehatan lansia, pemberdayaan

    ekonomi produktif dan masih bisa berbuat kegiatan social.

    b. Bagi masyarakat, terlibat partisipasi aktif dalam kelmpok lingkungannya di

    masyarakat, menjadi konselor/ dan pantan di wilayah tempat tinggalnya.

  • 9

    BAB III

    PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat

    Pada permasalahan pertama dilakukan penyuluhan terhadap pengurus PIK-R

    untuk memberi tahu dasar tentang konseling. Sebelum di lakukannya penyuluhan, kita

    menganalisis terlebih dahulu apa yang mereka butuhkan dengan cara melakukan

    dialog dengan pengurus PIK-R sehingga kita bisa mengetahui permasalahan yang

    terjadi dan melihat dokumen tentang PIK-R itu sendiri.

    1) Tahap Pengenalan Keadaan, Gambaran atau Situasi.

    Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R di Desa Sukamukti ini

    tidak berjalan sesuai fungsinya sehingga terjadi kesalahpahaman antara PIK-R

    dan karangtaruna yang ada di Desa Sukamukti. Berawal dari ketidakjelasan

    program yang menyebabkan kejenuhan di pengurus dan juga anggota PIK-R

    sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah menjalankan kegiatan dari desa

    sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang seharusnya dilakukan oleh

    karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai mitra saja. Maka

    berawal dari kurangnya pemahaman tentang job description dari PIK-R sendiri

    menyebabkan kecemburuan sosial dari karang taruna.

    Kemudian dalam kegiatan bina keluarga lansia, terlihat bahwa banyak

    lansia yang memiliki kecemasan serta tingkat stres yang lumayan tinggi. Tingkat

    kecemasan dan stres itu disebabkan oleh kehidupan mereka dimasa kini.

    2) Perencanaan (Planning)

    Perencanaan awal adalah mengadakan pertemuan antara koordinator desa,

    ketua kelompok 314 dan beberapa mahasiswa yang terkait dengan konsentrasi

    konseling dengan ketua PIK-R Dusun Sukahurip Desa Sukamukti untuk

    merencanakan adanya seminar atau penyuluhan mengenai konseling yang

    dilakukan oleh pihak mahasiswa KKN.

    Sebelum melakukan penyuluhan tentang konseling, sebelumnya kita

    memberikan gambaran tentang bagaimana Pusat Informasi dan Konseling Remaja

  • 10

    (PIK-R) dikalangan mahasiswa, yang disebut Pusat Informasi Konseling

    Mahasiswa (PIK-M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan tujuan agar

    mempunyai gambaran program yang jelas supaya tidak keluar dari jalur PIK-R.

    pertemuan pertama tentunya hanya dengan beberapa pengurus PIK-R desa dan

    beberapa ketua dari setiap dusun di Desa Sukahurip.

    Rencana awal penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23

    Februari 2017 yang bertempat di sekretariat PIK-R tepatnya di Dusun Sukahurip

    Desa Sukamukti. Penyuluhan ini melibatkan seluruh pengurus PIK-R dan

    mahasiswa KKN kelompok 314. Disamping penyuluhan, sebagian dari mahasiswa

    juga akan memberikan pelatihan mengenai tata cara konseling, baik konseling

    individu maupun kelompok. Penyuluhan ini akan dilaksanakan dalam 3 kali

    pertemuan.

    Sedangkan penyuluhan buna keluarga lansia akan dilaksanakan pada

    tanggal 23 Februari 2017 di Poskesdes yang bertempat di Dusun Sukahurip.

    3) Pelaksanaan

    Pada pertemuan pertama, kami membahas mengenai program PIK-R

    sebelumnya kemudian mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan

    agar jalur koordinasi jelas antara ketua dan bawahan. Selain itu mencari solusi

    bersama agar memperkuat kerjasama dalam kepengurusan internal PIK-R supaya

    tidak terjadi perpecahan antar dusun dan di bawah satu koordinasi. Menghasilkan

    kesepakatan untuk melakukan diskusi dengan pengurus PIK-R setiap dusun

    sebanyak dua kali dalam satu bulan, dibentukanya kelompok mentoring untuk

    setiap pengurus memegang minimal lima anggotanyah agar dapat merangkul

    remaja di setiap dusun masing-masing.

  • 11

    Gambar.1 Diskusi dengan Pengurus PIK-R Desa Sukamukti

    Kemudian pada pertemuan kedua, penyuluhan dilaksananakan dengan

    memberikan materi tentang pengertian konseling, kemudian dilanjutkan dengan

    bimbingan konseling individu dan kelompok. Materi ini disampaikan oleh dua

    orang mahasiswa dari jurusan psikologi dan dua orang mahasiswa dari jurusan

    BKI (Bimbingan Konseling Islam). Dalam materi ini dijelaskan bahwa konseling

    adalah suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli

    mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu

    mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tujuan dari memberikan materi

    tentang bimbingan konseling ini kepada PIK-R agar pihak PIK-R juga paham

    tentang konseling kemudian bisa mempraktekkannya dan PIK-R bisa berjalan

    sesuai dengan ranahnya. Selain menjelaskan teori tentang bimbingan konseling

    individu dan kelompok, pemateri juga akan mencontohkan bagaimana cara

    melakukan konseling individu maupun kelompok. Tujuan dari diberikannya

    materi ini adalah agar anggota dari PIK-R sendiri bisa melakukan konseling

    secara individual ataupun melakukan konseling kelompok. Mungkin dengan

    diadakannya penyuluhan mengenai bimbingan konseling, para anggota PIK-R

    bisa melakukan praktek konseling sesuai dengan materi yang telah disampaikan

    oleh para mahasiswa KKN.

  • 12

    Gambar.2 Penyampaian Materi Pengertian Konseling

    Gambar.3 Penyampaian Materi Konseling Individu

  • 13

    Gambar.4 Penyampaian Materi Konseling Kelompok

    Pada pertemuan terakhir, mahasiswa KKN akan memberikan pelatihan

    mengenai Neuro-Linguistic Programming atau biasa disebut dengan NLP.

    Pelatihan ini akan dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan Tasawuf

    Psikoterapi. Di jam pertama, pemateri akan menjelaskan teori tentang NLP itu

    sendiri. Yang mana, NLP adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan

    pribadi, dan psikoterapi.

    Gambar.5 Penyampaian Materi NLP

  • 14

    Sedangkan dalam kegiatan bina lansia dilakukannya konseling kelompok

    terlebih dahulu dengan beberapa orang lansia, setelah itu memberikan pelatihan

    refleksi stres terhadap lansia. Mengingat banyaknya tuntutan dan beban fikirian

    yang di fikirkan oleh lansia tersebut baik masalah keluarga, keuangan, dan lain-

    lain. Sehingga agar lansia tersebut dapat sejahtera di hari tua maka salah satu cara

    untuk menjaga kesehatan fisik adalah bisa meminimalisir stres terhadap lansia.

    Gambar.6 Konseling Kelompok

    Kemudian dalam Bina lansia diberikan penjelasan tentang stres, faktor-faktor

    menyebab stres. Setelah itu peserta lansia menonton video tentang refleksi stres

    setelah itu di praktekkan oleh peserta lansia.

  • 15

    Gambar 7. Lansia menonton video tentang refleksi stres

    Gambar 8. Mempraktekkan refleksi

  • 16

    4) Penilaian (Evaluasi)

    Setelah dilakukannya penyuluhan mengenai program PIK-R yang

    mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan agar jalur koordinasi

    jelas antara ketua dan bawahan, para pengurus dari PIK-R menyetujui dan sadar

    akan kesalahan mereka yang sebelumnya telah keluar dari jalurnya, kemudian

    mereka juga mengerti apa itu konseling dan bagaimana tata cara konseling baik

    individu maupun kelompok.

    Kemudian para pengurus PIK-R telah merencanakan bahwa mereka akan

    mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali untuk membahas program yang

    akan mereka jalankan kedepannya agar program dari PIK-R tersebut berjalan

    dengan baik.

    Sedangkan pada bina keluarga lansia akan melakukan tes dengan cara di

    praktekkan kembali hasil dari reflesi stres dari menonton video.

    B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran

    Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R masing-

    masing dusun, dan pihak desa.

    1. Koordinasi dengan Pihak Desa

    Sebelumnya untuk mengetahui bagaimana kondisi organisasi PIK-R

    tersebut, Mahasiswa melakukan dialog dengan pengurus desa terkait PIK-R.

    2. Koordinasi dengan Ketua PIK-R Desa

    Di Desa Sukamukti terdapat lima dusun, dan masing-masing dusun

    mempunyai PIK-R dengan sebutan yangberbeda-beda, seperti PIK-R dusun

    Sukahurip di berinama GARUDA SAKTI, PIK-R dusun Temung kerta di

    berinama PERMATA, dan begitupun seterusnya. Agar dapat terordinir maka

    dilakukanlah dialog dengan pengurus inti Desa sukamukti.

    3. Koordinasi dengan Ibu PKK

    Untuk kegiatan bina lansia, melakukan koordiansi dengan ibu PKK karena

    salah satu program dari PKK adalah Bina lansia. Melakukan diaolog dengan salah

    satu kader ibu PKK untuk menanyakan kegiatan rutinan dari Bina lansia.

  • 17

    Dengan koordinasi dari berbagai pihak tersebut akhirnya penyuluhan terhadap

    organisasi PIK-R dan lansia bisa terlaksanakan dengan baik.

    C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

    Terkait dengan hasil pemberdayaan kepada masyarakat sasaran berupa

    penyuluhan yang dilakukan oleh penulis di sebuah organisasi formal yaitu di Pusat

    Informasi dan Konseling Remaja, secara keseluruhan berjalan dengan lancar.

    Maka dari itu, hasil dari penyuluhan terhadap PIK-R ini setidaknya bisa

    memberikan pemahaman dasar tentang konseling dan juga menghasilkan beberapa

    solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :

    1. Melakukannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.

    2. Membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-R tiap

    dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik.

    3. Membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus supaya

    terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam pengurus dan anggota

    PIK-R.

    4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan persatuan

    PIK-R.

    5. Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.

    PIK-R juga bisa tertata baik secara struktural maupun fungsional sehingga bisa

    menjalankan program yang memang ranah PIK-R, sehingga tidak akan terjadi kesalah

    pahaman dengan pihak lain (karang taruna). Selain itu, PIK-R bisa mempunyai

    program yang jelas untuk kedepannya, terutama tentang penyuluhan terhadap remaja

    dan juga agar bisa membentuk kelompok mentoring bagi remaja agar bisa merangkul

    remaja kedepannya.

    Sedangkan untuk bina lansia yaitu :

    1. Pada bina lansia bisa di praktekan di sela waktu santai mereka agar bisa

    melancarkan aliran darah, dan bisa mengontrol kadar hormon di dalam tubuh agar

    tidak terlalu stres.

  • 18

    2. Di usulkannya mendengarkan musik yang tenang atau jenis musik yang mereka

    sukai. Karena disaat penyuluhan sambil diperdengarkan musik dengan irama

    lembut sehingga dapat merilekskan tubuh.

    3. Bukan hanya lansia yang mengikuti pelatihan reflesi stres akan tetapi kader dari

    ibu PKK pun ikut membantu mempraktekan sehingga nantinya bisa di praktekkan

    oleh ibu PKK saat para lansia menunggu giliran di panggil untuk melakukan te

    kesehatan fisik.

    4. Setelah penyuluhan selesai dilakukannya konseling secara kelompok dengan

    tujuan dapat sedikit mengurangi beban pada lansia.

    D. Faktor Pendukung dan Penghambat

    Dalam menjalankan suatu program, pasti ada sebuah hambatan. Sama halnya

    bagi mahasiswa KKN dalam menjalankan pogram tidak mungkin jika tanpa hambatan

    dan rintangan. Namun, hambatan dan rintangan yang dihadapi tidaklah menjadi hal

    yang dapat menghentikan program yang akan di jalankan. Hal ini justru kami jadikan

    tantangan yang memicu untuk dapat memanfaatkan segala yang hal yang ada untuk

    mendukung program kerja yang penulis persiapkan.

    Dari beberapa program kerja khususnya dalam program pemberdayaan PIK-R

    di Dusun Sukahurip, kami menemukan beberapa faktor yang menjadi pendukung

    yang sedikit banyak berpengaruh dalam menjalankan program, diantaranya:

    1. Terbantu sekali dengan adanya kesekertariatan PIK-R sehingga kami tidak perlu

    susah payah mencari-cari tempat untuk melakukan penyuluhan.

    2. Ketua PIK-R bisa mengkondisikan anggotanya sehingga bisa mengikuti selama

    materi berlangsung.

    3. Tersedianya peralatan seperti papan tulis white bor dan infokus untuk kegiatan

    PIK-R.

    4. Berpartisipasinya para peserta dalam acara penyuluhan bina lansia, sehingga

    memudahkan pemateri untuk mempraktekan dan di tiru oleh peserta.

    Faktor penghambat yang dirasakan pada saat itu adalah :

    1. Susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus PIK-R dan Mahasiswa KKN

    karena rutinitas yang berbeda sehingga waktu untuk berkumpul hanya pada

  • 19

    malam hari saja, karena apabila dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore

    pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain.

    2. Budaya organisasi PIK-R yang telah terbentuk sejak lama, sehingga sangat sulit

    untuk membentuk budaya organisasi yang baru.

    3. Ketua PIK – R kurang bisa open minded.

    4. Beberapa pengurus PIK-R juga tidak bisa hadir dikarenakan mereka baru pulang

    dari sekolah karena sedang PKL di pabrik dan baru tiba dirumah selepas maghrib.

    5. Tidak adanya fasilitas yang memadai saat melakukannya kegiatan refleksi stres

    terhadap lansia.

  • 20

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    A. Kesimpulan

    PIK-R tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Berawal dari ketidakjelasan

    program yang menyebabkan kejenuhan di pengurus dan juga anggota PIK-R

    sehingga mereka keluar dari fungsinya dan malah menjalankan kegiatan dari desa

    sebagai penyelenggara ulang tahun desa yang seharusnya dilakukan oleh

    karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai mitra saja. Berjalannya

    organisasi PIK-R yang tidak sesuai dengan ranah dan fungsinya tersebut

    mengakibatkan terjadinya gesekan antara PIK-R dengan Karang taruna Desa

    Sukamukti sehingga membuat PIK-R vakum dalam waktu hampir satu tahun.

    Gesekan yang terjadi diantara kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan

    sistem yang dilakukan oleh PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap

    oleh Karang Taruna.

    Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R masing-

    masing dusun, dan pihak desa. a) Koordiansi dengan pihak desa; b) Koordinasi

    dengan Ketua PIK-R desa.

    Menghasilkan beberapa solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :

    1. Diadakannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.

    2. Membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-R tiap

    dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik

    3. Membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus supaya

    terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam pengurus dan

    anggota PIK-R

    4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan

    persatuan PIK-R

    5. Kordinasi antar ketua PIK–R dusun membaik.

    Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari posyandu yaitu

    bina keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina

    lansia akan tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana

  • 21

    menyikapi dan mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang

    mempunyai lansia pada akhirnya kader dari ibu PKK membina lansianya dengan

    agenda kegiatan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya,

    kemudian ada petugas dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia

    tersebut.

    B. Rekomendasi

    Bagi pelaksanaan KKN sendiri seperti harus ditinjau kembali pemelihan

    desanya, karena kita butuh desa yang benar-benar bisa mengembangkan program

    unggulannya bukan yang hanya untuk semata-mata ikut andil dalam masyarakat,

    karena program sisdamas yang saya ketahui adalah bagaimana kita menjadi

    fasilitator desa yang sudah mempunyai program secara baik lalu kita ikut turun

    kedalam program dan pengembangannya demi memajukan program yang sudah

    ada.

    Kemudian secara internal menyarankan untuk meningkatkan kinerja yang

    seharusnya diperbaiki dari masing-masing anggota baik dari ketua, pengurus

    maupun anggota di setiap dusun. Adakan kejelasan program jangka pendek dan

    jangka panjang. Monitoring anak anak SMP dan SMA untuk berkelanjutanya PIK–

    R di Desa Sukamukti. Relasi dengan karangtaruna di perbaiki agar tidak terjadi

    kesalahpahaman. Sedangkan secara eksternal, pihak PIK-R mengucapkan

    terimaskasih dan menyarankan agar dalam melakukan kegiatan dalam segi waktu

    dapat di perpanjang, sehingga bisa belajar lebih banyak lagi.

    Secara internal untuk bina lansia agar bisa mengundang keluarga lansianya

    juga, supaya bukan hanya lansianya saja yang di berikan soft skill untuk mandiri,

    akan tetapi dari pihak keluarga yang mempunyai lansia harus diberikan pemahaman

    untuk bisa memahami perkembangan lansia agar siap dalam merawat lansia.

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Sarafino, P Edward, dan Timothy W Smith. (2011). Healt Psychology Biopsycho Social

    Interction. New York : United State of America

    https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/

    https://www.google.com/amp/s/rismajayanti.wordpress.com/2012/01/15/penyuluhan/amp/

    https://megiriand.blogspot.com/2016/01/program-bina-keluarga-lansia

    https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/https://www.google.com/amp/s/rismajayanti.wordpress.com/2012/01/15/penyuluhan/amp/https://megiriand.blogspot.com/2016/01/program-bina-keluarga-lansia

  • 23

    BIODATA PENULIS

    Nama : Ajeng Pratiwi

    Nim : 1131040008

    Jurusan : Tasawuf Psikoterapi/Ushuluddin

    Tempat,Tanggal lahir : Sumedang, 25 April 1995

    Agama : Islam

    Alamat Asal : Dusun Madalangu, RT/RW 02/07, Desa Cipacing,

    Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 45363.

    Nomor telepon : 089627925080

    Email : [email protected]

    Riwayat Pendidikan

    Pendidikan formal :

    2001 sampai dengan 2007 : SD Negeri Cipacing II

    2007 sampai dengan 2010 : SMP Jatinangor

    2010 sampai dengan 2013 : SMA Negeri Jatinangor

    2013 sampai sekarang : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

  • 24

    LAMPIRAN

  • 25

  • 26

  • 27