Upload
trandiep
View
257
Download
7
Embed Size (px)
j
ANALISIS PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM DI MALAYSIA
1982-1998
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi Fakultas Syariah
DanHukwn
....... Ill I ----
Disusun oleh :
AHMAB BAHA BIN MOHAMAD NIM : 107045203902
I , Oiitrln" f!ari : gl.
: ·ii'..IJ···"''"······>' .. --·-·····-: .. '!.:k? .. : . ...\:'.h.: .. 9 .. '.'J_ . ~.(P.J :'.'. \l::: .. <;{::z..:.:14
KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM
PROGRAM STUD I JINA YAH SIV ASAH
FAKULT AS SY ARI' AH DAN HUKUM
UIN SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998", telah diujikan dalam sidang munaqashah Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pada tanggal 05 Oktober 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Sym·'iyyah.
Ketua
Sekretaris
Pembimbing
Penguji I
Penguji II
Jakarta, 05 Oktober 2009.r/ ;E""lJ~ ;~·~·-·~~l Dekan, ' :;_? .. u1N SY/~~l~-J~~~
i---- ------
. r.H. Muhammad Amin Suma,SH,MA, MM. NIP. 19550505 198203 1 012
PANITIA UJIAN MUNAQASAH
Asmawi, M.Ag NIP. 19721010 199703 1 008
Sri Hidavati. M.Ag. NIP. 19710215 199703 2 002
Prof. Dr. H. Masykuri Abdillah. MA. NIP. 19581222 198003 1 001
Dr. H. A. Mukri Adji. MA. NIP. 19570312 198503 1 003
Dr. Jaenal Aripin, M.Ag. NIP. 19721016 199803 1 004
( ..... . .. .................. )
/l{g~-( .......... ~
~if?_ ~-:-==.
·(~~ .. /
ANALISIS PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM Dl MALAYSIA 1982-1998
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh:
AHMAD BARA BIN MOHAMAD
NIM: 107045203902
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr. H. Masykuri All>dillah, MA.
NIP: 19581222198031001
KONSENTRASI KETA TANEGARAAN ISLAM
PROGRAM STUD I JINA Y AH SIY ASAR
FAKULTAS SY ARIAH DAN HUKUM
UIN SY ARIF HIDAY A TULLAR
JAKARTA
1430 HI 2009 M
J
telah memberi sumbangan selama ini, semoga Allah memberkati kalian semua
di dunia maupun akhirat.
6. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan dari Malaysia maupun Indonesia, dari
konsentrasi Siyasah Syar'iyyah, Ahwal SyaldJSiyah clan Usulluddin Hadis,
terima kasih banyak atas segala kebaikkan clan kebersamaan yang telah
diberikan. Setiapl pertemuan pasti ada perpisahan, maka dalam tulisan ini
penulis mengambil kesempatan memohon ribuan kemaafan dari kalian semua,
yang memang selama keberadaan disini sudah pasti ada salah dan silap, segala
makan clan minum mohon di halalkan.
Akhirnya, mudah-mudahan segala jasa clan pengorbanan akan mendapat
imbalan daripada Allah SWT kepada semua yang membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung jazakumullah khairan jaza. Hanya allah saja yang layak
membalasanya. Semoga tulisan ini alcan memberi manfaat yang positif kepada
pernbaca sekalian. T~lisan ini sudah selasai, namun dalam penulisan skripsi ini
pasti ada kekurangannya, kepada pembaca yang melihat adanya kesalahan maka
kritikan positifyang diharapkan mudah-mudahan tulisan ini akan bertambah baik.
-Amin Ya Rabbal A'lamin-
! IV
Jakarta. I 9 i\gustus 2009 M
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENG ANT AR ....................................................................... i
DAFT AR ISI ................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN
A. La tar Belakang Masai ah ................................................ I
B. Rumusan dan Batasan Masalah ....................................... 8
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... IO
D. Kajian (Review) Studi Terdahulu .................................... 10
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ............................ 12
F. Sistematika dan Teknik Penulisan .................................... 14
BAB II. GAMBARAN UMUM TENT.A.NG MALAYSIA
A. Latar Belakang Historis Malaysia .................................... 16
B. Sosio-Kultural Malaysia ................................................ 24
C. Sistem Pemerintahan dan Perkembangan Politik Malaysia ........ 26
BAB III. BIOGRAFI ANWAR IBRAHIM
A. La tar Belakang Sosial dan Pendidikan Anwar Ibrahim ........... .34
B. Perjalanan K~rier Politik Anwar Ibrahim ........................... 36 •' .,
, . C. Geopolitik Malaysia di masa Anwar Ibrahim ................ .'.' ........... .39
D. Pemikiran Anwar Tentang Pembaharuan Islam di Malaysia ...... .46
BAB IV. PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IBRAHIM
A. Pemikiran Hak Asasi Manusia (HAM) .............................. 54
B. Konsep Kepemimpinan ................................................ 59
C. Pemikran Demokrasi ................................... ·.·:· ............. 61
D. Peran Anwar Ibrahim dalam Demokratisasi di Malaysia ......... 66
BABY. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................. 73
B. Saran-saran ................................................................ 76
DAFT AR PUST AKA .......................................................................... 78
vi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Malaysia adalah satu dari sekian banyak negara berpenduduk Muslim
mayoritas yang pernah menjadi korban tiga kolonial (Portugis 1511, Belanda
1641, dan Inggris 1795).1 Negara yang mLnganut sistem monarki konstitusional
dengan di kepalai seorang Perdana Menteri dalam hal pemerintahan tersebut.
Memiliki seorang G.aja Yang di-pertuan-Agung sebagai simbol kebangsaannya.
Sejak kemerdekaannya dari kolonial Inggris pada 31 Agustus 1957, Malaysia
membentuk sebuah pemerintahan aliansi dengan kelompok-kelompok etnis yang
ada: Cina, India dan tentu saja Melayu sebagai basis legitimasi bahwa
kemerdekaan milik semua komunitas yang ada di Malaysia.
Malaysia resmi menjadi federation of Malaysia pada :September 1963
dengan dimasukkannya Singapura, Sabah dan Sarawak dalam federasi barn
tersebut. Namun pada tahun 1965 Singapura melepaskan diri dmi federation of
Malaysia2 dan menjadi koloni tersendiri. Sampai saat ini pemerintah aliansi masih
bertahan sampai akhir tahun 60-an (1969) sehingga menyusul terjadinya
kerusuhan etnis dan mundumya Tunku Abdul ~ahman dari posisi Perdana
1 Hussain Mutalib. Islam dan Etnisitas. Perspektif Po/Wk Melayu ( jakz.rta: ppbes. I 995), h. 21
2 Sya111sul I-fadi, ~'>etrategi !Je111ba11g1111<111 Mahathir dan Seoharlo. l'olitik /nclustrialisasi da11 Modal Jepa11g di Malaysia da11 !11do11esia ( jakarta: pelangi cendikia, 2005 ), h. 96
I
2
Menteri. Sepanjang itu, Malaysia behun mengalami terlalu banyak perubahan
dengan garis idiologi-kontitusinya. Namun peristiwa 13 Mei 1969 yang
melahirkan krisis politik antara 1969-1971 menjadi titik balik perubahan besar
bagi Malaysia.
Di samping itu krisis yang terjadi pada tahun 1974 yaitu saat Anwar
Ibrahim mengguna dan tidak mempersiakan Hak-nya pada kebebasan
berDemokrasi dengan mencoba rnenggerakkan massa menuntut keadilan ekonomi
akibat rnembengkaknya korupsi di tubuh pemerintah dan juga memburuknya
kondisi perekonomian petani di Baling tidak gampang (mudah) untuk di
laksanakan, melainkan Pemerintah melakukan tindakan represif dan menilai ...
gerakan demonstran itu sebagai pengacau. Dengan undang-undang darnrat yang
ada, Internal Scurily Act ([SA) pemerintah melakukan penangkapan sewenang-
wenangnya tanpa ada proses pengadilan. Anwar sebagai bagian dari penggerak
tersebut turut terseret ke penjara dan mendekam selama dua tahun (1974-1976).3
Ketika di bawah pemerintahan Mahathir (1981) malaysia memberikan
prioritas lebih pada persoalan pembangunan ekonomi, dimana persoalan ekonomi
Bumiputra Lewat instrumen dominasi UMNO di galakkan. Bahkanjauh sebelum
itu, saat Tunku Abdul Razak berkuasa telah mencanangkan pencapaian
kepemilikan saham Bumiputra sebesar 30%, etnis lain 40%, dan international
investors 30% pada tahun 1990 dari perekonomian negara secara keseluruhan.
Seiring dengan itu di keluarkannya sebuah kebijakan ekonomi yang disebut The
3 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Js/a1n Kontemporer, h. 220-227
3
New Economic policy' oleh The National Operation Council (NOC) sebuah
lembaga pemerintah federal akibat transisi pemerintah yang terjadi paksa
kerusuhan 13 Mei 1969. Persoalan yang terkait dengan politik, walaupun sering
muncul kepennukaan terutama saat-saat suksesi kekuasaan terjadi adalah lebih di
sebabkan oleh persoalan kebijakan ekonomi. Misalnya kerusuhan etnis pada 13
Mei 1969 adalah efek tidak langsung dari kebijakan ekonomi Tunku Abdul
Rahman yang cenderung membiarkan pasar bermain secara bebas, dan tidak ada
perhatian lebih terhadap mayoritas etnis Melayu yang akhirnya mengundang
kecemburuan akibat masalah ekonomi. Di mana ka ... m Bumiputera yang
didominasi etnis Melayu selalu menuntut perhatian lebih dari pemerintah.
Selain itu Malaysia adalah negara yang terwarnai dua kekuatan partai
besar: United Malay's Nasional Organization (UMNO) dan Partai Islam se-
Malaysia (PAS). Kedua partai tersebut merupakan hal yang tidak terpisah dari
drama politik Malaysia secara keseluruhan. UMNO yang merupakan nasionalis
berbasis etnis Melayu, Jelas menunjukan sebagai simbol kesatuan akan etnis
Melayu. Namun begitu, UMNO juga tidak bisa dipisahkan dari Islam sebagai
instrumen kultural dan politik. PAS berorientasi Islami· dalam beberapa ha! bisa
saja bertemu dengan UMNO. Hal itu bisa kita temukan ketika PAS menjadi
bagian dari Barisan Nasional (Front National) di era pemerint1han Tunku Abdul
Razak. 5 Namun pada akhirnya basis idiologis yang berbeda mernbawa keduanya
4 John 0. Voll, Demokrasi di f\egara-Negara Muslim: Problem dan Prospek, h. 169 'Mutalib, Islam dan Etnisitas: Perspektif PolitikMelayu, h,. 157
4
pada sebuah konfrontasi panjang yang sulit dipertemukan. Universalisme Islam6
yang di usung PAS mengandaikan bahwa setiap warga negara Malaysia adalah
sama dalam segala hal,justeru sesuatu yang mustahil bagi senw.ngat UMNO. Bagi
UMNO harmoni etnis justeru akan tercipta jika etnis Melayu diberi hak yang
istimewa.
Kompleksitas persoalan juga di tambah dengan modal kekuasaan yang
selalu otoriter. Sejak Tunku Abdul Rahman bapak bangsa Malaysia sampai
Mahathir Mohamad. Hampir ditemukan modal kepemimpinan yang sama, hanya
saja Tunku Abdul Rahman lebih tidak :nenilai persoalan etnis Melayu sebagain
dari persoalan penting pembangunan Malaysia. Berbeda dengan Tunku Abdul
Rahaman, Mahathir bahkan sejak Tunku Abdul Razak, justeru isu etnis Melayu
111enjadi slogan politik paling 111engge111a mengawali kekuasaannya. Namun
demikian dalam kontek kebijakan, keduanya tetap sama-sama memiliki
kecenderungan otoriter. Maka, walau dalam persoalan ekonomi sejak
kepemimpinan Mahathir, Malaysia cukup berhasil. Namun tidakjarang Malaysia
tetap dinilai sebagai negara yang anti perubahan dan demokrasi.
Seiring dengan perkembangan politik global. Di mana demokrasi tidak
hanya menjadi slogan politik saja, kecuali barns benar-benar di buktikan, paling
tidak dalam amanat konstitusinya. Malaysia akan mendapat serotan lebih dalam
hai ini, dengan membawa Anwar sebagai Ikon pembaharuan dan gerakan
demokratisasi di negeri tersebut bertujuan w1tuk membawa Malaysia menuju
6 Mutalib, Islam dan Etnisitas: Perspektif Politik Melayu, h. 174
5
transisi demokratisasi, namun tidak cukup tangguh baginya untuk melakukan
perubahan itu. Figumya di tahun 90-an' sebagai tokoh muda yang dinamis dan
memiliki visi demokrasi, justeru terpental jauh dari pusaran kekuasaan pada 02
September 1998 yang lama telah digenggainnya. Dengan sekenario canggih yang
di mainkan Perdana Menteri ketika itu (Mahathir Mohamad), Anwar di jatuhi
hukuman enam tahun penjara pada April 1999 dengan tuduhan korupsi dan
sodomi atau pelecehan seksual. 8 Peristiwa itu cukup menadk bila kita sedekit
flashback lee belakang, orang yang jatuh adalah merupakan kawan setia sang
Perdana Menteri, tiba-tiba beliau disingkirkan. Bahkan keterlibatannya masuk
Umno dan pemerintahan pada awal 80-an adalah atas permintaan Perdana
Mcntcri. Pertanyaannya apa sebenarnya yang terjadi antara Anwar Ibrahim clan
Mahathir, sehingga ia harus berkonfrontasi yang cukup menjadi isu internasional
selama berbulan-bulan? Mungkinkah di sana telah terjadi perubahan paradigma
politik yang signifikan antara keduanya? Jika perubahan paradigma itu ada, lalu
apa yang mensoalkan keduanya? Kebijakan ekonomikah atau legitimasi
kekuasaan? pertanyaan akan semakin kompleks, ketika kita mun.dur dua langkah,
yaitu mengapa Anwar memilih bergabung dengan Umno dan bersedia dengan
tawaran Mahathir dalam pemerintahan di awal keterlibatannya dalam
pemerintahan, apa yang menjadi pertimbangan Anwar Ibrahim masuk Umno,
7 Jhon L, Esposito, TokOh Ku11ci Gerakan Islam Kontemporer ( Jalrnrat: Raja Grafindo Persada, 2002), h.230
8 Hadi, Stralegi Pe111ba11gu11a11 Mahathir dan Seoharto; Politik Induslrialisasi dan Modal Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 283
6
politikkah, Islamkah atau dua-duanya? Mengapa Anwar tidak memilih masuk Pas
yang secara idiologi lebih mendekati dengan semangat Islam Anwar sendiri?
Siapa sebenarnya yang dimanfaatkan, apakah Mahathir Mohamad memanfaatkan
Anwar Ibrahim dalam kontek hannoni Islamnya demi memperkuat legitimasi
kekuasaan Mahathir di awal-awal kekuasaan sebagai Perdana Menteri, atau
sebaliknya dimana Anwar Ibrahim ada rencana ter~elubung dan sebagai langkah
awal hams mendomlong kekuasaan Mah:ithir, dan puncak aktmrnlasi pertarungan
itu barn klimaks Tahtm 1998. Pertanyaan lebih lanjut apakah konfrontasi itu
terpengaruh oleh krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia di tahun 1997,
tern1asuk Malaysia, kerana alasan setratigi kebijakan ekonomi atua politik yang
akan di ambit? Jika demikian mengapa mesti harus berakhir pada penjegalan
terhadap Anwar dari posisi deputi Perdana Menteri?
Berangkat dari fenomena dan kompleksitas pertanyaan tersebut, penulis
tertarik dan menyimpan beberapa turunan pertanyaan sekitar demokrasi di
Malaysia. Negara yang secara ekonomi dinilai stabil. Namun justeru proses
demokrasi di sana amat tersendat-sendat karena bila tujuan ak:hir dari demokrasi
adalah terciptanya kesejahteraan rakyat. Mengapa mesti. mempersoalkan " .
demokrasi? Jika pertanyaan tersebut dapat di buk'iikan, barang kali memang ada
benarnya. Berbeda jika klaim tersebut hanya sekedar slogan.. Maka dari itu
benarkah Malaysia tidak ada persoalan dengan kesejahteraan rakyatnya. Dan
dengan demikian tidak ada relevansinya mempersoalkan demokrasi? Kalau
7
memang demikian, mengapa peristiwa Anwar Ibrahim begitu terkait menyangkut
isu gerakan demokratisasi? Apakah Anwar Ibrahim terpental dari pemerintahan
tidak ada hubungannya dengan isu demokratisasi? Apakah konstitusi Malaysia
tidak mengamatkan adanya praktek demokrasi? mungkin petanyaan yang terakhir
inilah yang menjadi titik singgung dari persoalan sesungguhnya.
Dari pertanyaan-pertanyaan itulah, penulis melihat ada sesuatu yang amat
penting untuk ditemukan. Dalam kontek religius, Malaysia sangat kental dengan
nuansa Islami, Pun dalam kontek !cultural. Namun dalam kontek kebesan
demokrasi amat tidak menyenangkan.
Anwar Ibrahim sebagai tokoh muda Muslim saat itu yang memiliki
'integritas intelektual, kapabilitas dan semangat demokrasi. Akan menjadi menarik
dalam penelitian ini. Kepiawaiannya sebagai intelekiual Muslim sudah dibuktikan
scjak tahun 70-an saat tampil scbagai pcrnimpin o.rganisasi pemuda !slam,
Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Dengan sernangat tuntutan
kesejahteraan dan keadilan sosialnya.
Maka pada tahun 80-an setelah bertahun-tahun memperjuangkan keadilan
sejagat, akhimya Anwar Ibrahim menggabungkan diri ke pemerintahan setelah
memenangkan lcurusi parlemen dalam Pemilihan Umum 19829 selama itu pula
Anwar dikenal sebagai penguasa yanr. dinamis dan accoutable. Banyak
perubahan yang berangkat dari ide-ide segarnya. Temtama yang terkait dengan
persoalan lembaga keislaman, semacam Bank Islam, dan Universitas Islam
9 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 229
8
Antarabangsa (U!A). Namun semangatnya yang bergelora akan adanya perubahan
menuju reformasi politik dan perbedaan pandangan mengenai kebijakan ekonomi
dengan Mahathir pada saat posisinya satu tahap ke kurusi Perdana Menteri,
justeru membawanya pada tembok penjara selama enam tahun (1999-2004)
sekaligus hilangnya simbol oposisi di negaranya seridiri.
Dcngan lalar belakang yang cukup komplek itu (model riegara, pribadi
Anwar Ibrahim, dan multi etnis). Penulis berharap penelitian ini akan lebih
menarik. Anwar Ibrahim sebagai tokoh yang menjadi kaJian khusus dengan tujuan
bisa menjawab proses demokratisasi di Ma:aysia. Maka dengan demikian, penulis
memberikan judul "ANALISA PE!VfIIKIRAN POLITIK ANVVAR IBRAHIM
DI MALA YSlA 1982-1998" sebagai la1igkah untuk memperoleh jawaban dari
perlanyaan-pertanyaan di alas.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun untuk memperoleh jawaban dari petanyaan-pertanyaan itu penulis
membatasi penelitian ini sebagai berikut:
I. Pembahasan dituju pada semua persoalan yang terkait langsung dengan
demokritisasi, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
2. Setelah secara umum mendapat gambaran, maka pembahasan dipersempit
di mana hanya dibatasi pada hal-hal yang terkait dengan persoalan konsitusi, di
mana persoalan demokratisasi mendapat amanat khusus undang'·U!idang negara. . . .
9
Kemudian dihadapkan pada praktisnya dengan mengambil satu tokoh yang
dinilai representatif dalam memperjumgkan demokrasi. Dalam ha! ini, penulis
memilih tokoh Anwar Ibrahim, dengan alasan bahwa tidak seperti tokoh
demokrasi yang pada umumnya kebanyakan berada di luar arena. Anwar
Ibrahim tidak hanya di luar s<ija, mclainkan selama kurang lebih 16 tahun
( 1982-1998) tel ah terlibat dengan aktif dan turut serta dalam melahirkan
berbagai kebijakan bagi negaranya. Di samping itu, Anwar Thrahim adalah lebih
tepat untuk mengaitkan dengan demokrasi. Dengan kekngkapan Anwar
Ibrahim inilah, penulis melihat adanya ketepatan dan pentingnya penelitian.
3. Untuk itu pembahasan ini secara subtansial, hanya akan dibatasi dari tahun
1982 dimana Anwar Ibrahim pertama kalinya menggabungkan diri dalam
pemerintahan setelah memenangkan kerusi parlemen dalam Pemilihan Umum
1982, sampai pada tahun 1998 saat Anwar mengalami konfronstasi politik sang
Perdana Menteri yang sekaligus rnengakhiri kekusaannya sebagai deputi
Perdana Menteri.
Untuk mencapai sasaran, maka semaksimal mungkin pembahasan ini akan
dirumuskan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
J. Bagaimana perkembangan sosio-politik Malaysia terhadap proses
demokratisasi?
2. Bagaimana pemikiran Anwar Ibrahim dalam kontek pembaharuan Islam di
Malaysia?
IO
3. bagaimana peran Anwar Ibrahim dalarn proses demokratisasi di Malays ia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tulisan ini mempunyai tiga tujuan:
l. Untuk mengetahui apakah peran sosio-kultural di Malaysia akan
menjadikan berjalannya proses demokrasi.
2. Untuk mengetahui kemana arahnya pemikiran Anwar Ibrahim mengenai
pembaharuan Islam di Malaysia.
3. Untuk mengetahui seperti apa peran Anwar Ibrahim _dalam proses
demokratisasi.
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah:
1. Semoga penelitian ini bermanfaat pada penulis dan pada yang lain untuk
turut serta dalam menyemarakan gairah demokrasi yang tulus.
2. Agar menjadi bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin menambah
infommsi tentang perjalanan politik di Malaysia .
. 3. Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan pengetahuan tentang
perjalanan politik di Malaysia.
D. Kajian (Review) Studi Terdahulu
Sejwnla]-, penelitian dengan bahasan tentang_ demokrasi telah dibuat, baik
mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang mengkajinya secara wnum
11
namun sejalan dengan bahasan penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan
tinjauan umum atas sebagian kmya-karya penelitian baik yang berupa buku
maupun tesis, diantaranya:
Penelitian Mohammad Adnin Bin Yahya," Konsep Negara Islam Di
Malaysia menurut (UlvfNO dan PAS)" tahun 2006w Penelitian ini membahaskan
mengenai penerapan nilai-nilai Jslam di Malaysia dari sudut pandang Umno dan
Pas. Ahmad Akhyari Ismail dalam penel.itiannya "Upaya dan Tantangan
Pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia" tahun 2006. 11 Penelitian ini menjelaskan
bagaimana pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia. Negara yang mayoritas
penduduknya Muslim dan agama resminya adalah Islam, nanrnn Syariat Islam
tidak terlaksana sehingga menyebabkan beberapa negara bagian terus berjuang
untuk menerapkan Syariat Islam di negnra bagiannya.
Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan demokrasi telah
dilakukan berbentuk buku, namun tidak juga penelitiail seperti penelitian yang
penulis akan lakukan yaitu menganalisis pemikiran seorang tokoh politik yang
memperjuangkan demokrasi, diantaranya:
Buku pertama, "Islam dan Demokrasi ", karya Haji Abdul Hadi Awang. 12
Dalam buku ini di tulis beberapa bab tentang "politik dan agama, pemisahan
10 Mohammad Admin Bin Yahya, "Konsep Negara Islam di Malaysia menurut (UMNO Dan PAS)",(Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006)
11 Ahmad Akhyari Ismail, "Upaya dan Ta11ta11ga11 Pelaksanaan Syariat Islam di Mdaysia", (Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hulcum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006)
12 Abdul Hadi Awang, hi:1111 Jan Demokrasi, (Selangor: PTS Islamika, :?_007), cet. I .· .,
12
politik dan agama, agama dan demokrasi, serta prinsip-prinsip dan konsep politik
dalam Islam".
Buku kedua, "Islam dan Etnisitas Perspektif Politik Melayu" karya
Hussin Mutalib. 13 Buku ini membicarakan tentang sejarah pengembangan gerakan
politik dan demokrasi Islam di Malaysia dan timbul tenggelamnya gerakan politik
fslam di Malaysia. Dari beberapa kajian (review) terdahulu di atas, hanya
membahas seputar tentang gerakan politik Islam, demokrasi di Malaysia dan
sejarah pengembangannya secara umum. Malca disini penulis merasakan perlunya
satu penulisan yang khusus tentang tokoh pejuang demokrasi.
E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
l. Jcnis Pcuclitian
Penelitian ini merupakan riset pustaka (librmy research) pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. 14 Di mulai dengan
proses pengumpulan data pustaka, yang terkait dengan isu-isu politik Malaysia
dan perkembangan politik Malaysia. Setelah tersedia seluruh bahan dan data yang
di perlukan, maka dilanjutkan dengan penyusunan draf penelitian berbentuk
proposal penelitian. Dengan draft proposal penelitian tersebut penulisan dimulai
dengan berkonsentrasi pada analisa data.
13 Hussin Mutalib, !slam dan Elnisilas Perspektif Polilik Melayu ", .(J~kartai PT Pustaka LP3ES, 1996), cet. I
14 Amirudin, dan H.Zainal Asikin, Pe11ga111ar Me/ode Penelilian Hu/mm, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), cet. I, h. l l 8
13
2. Obyek Penelitian
Dalam kajian ini obyek penelitiannya adalah mengenai sosok Anwar
Ibrahim dalam melahirkan ide-idenya dan pandangannya demi menjadikan
Malaysia negara yang demokrasi secara telus dan benar.
3. Tclmik Pcngumpulan Data
Untuk mendapat data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan
data dilakukan dengan mengumpul dokumentar dari bahan-bahan te1tulis yakni
dengan mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai relevansi dengan
obyek penelitian. Data yang diperolehi adalah menjadi sekunder dan te1tier.
Sumbe: data sekunc!er adalah biografi Anwar Ibrahim yang diambil dari
buku-buku, literatur-literatur, website yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Kem udian data tertier berupa kamus dan artikal.
4. Teknik Analisis Data
Penul isan ini akan menggunakan deskriptif-analitis, dimana dengan
mendeskripsikan secara umum tentang Malaysia menyangkut latar belakang
historis, bentuk negara, sistem pemerintahan, dan perkembangan politiknya. Di
lanjutkan dengan melihat secara utuh tokoh yang di kaji untuk. menemukan
sebanarnya dimana titik silang orang yang bersangkutan dengan paradigma sistem
konstitusi negaranya. Deskripsi ini juga akan menghadirkan biografi tokoh yang
bersangkutan, mulai dari pendidikan sampai tentang pemikiran, dan pandangan
politiknya dalam upaya menjadikan Malaysia sebuah negara yang adil dalam
'
14
semua perkara. Adapun hal yang paling penting dalam diskripsi ini adalah
bagaimana menghaclirkan pandangan-pandangan politik Anwar Ibrahim.
Setelah clipaharni secara umum dari kedua arah Malaysia dan Anwar
Ibrahim tersebut, maka dimasukkan analisis. Analisis mengiring setiap persoalan
yang dideskripsikan. Artinya tidak di tempatkan dalam sebuah bab khusus. Di
sinilah peran dan argumentasi penulis bisa di tempatkan untuk melihat persoalan
demokrasi yang bermain di Malaysia.
5. Telmik penulisan skripsi
Penulisan skripsi ini berpandukan pada buku Pedoman Penulisan Skr!psi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah clan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika penulisan
Supaya mudah dipaharni, maka tul isan ini akan di susun st:suai dengan alur
pembahasan yang konperhensip. dengan itu penulis menggunakan bab-bab dan
dalam setiap bab terdapat sub bab topik.
BABI Bab ini berisi tentang latar belakang persoalan yang diangkat secara
menyeluruh; pembatasan masalah perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian (revie,v) studi terdahulu metode
penelitian, teknik penulisan clan sistematika penulisan.
15
BAB II Bab ini berisi sekitar gambaran umum tentang Malaysia. Mulai dari
latar belakang sejarah kemerdekaan. Sistem politik, pemerintahanya
dan perkembangan politiknya.
BAB III Bab ini berisi tentang biografi umum Anwar TIJrahim. Mulai latar
belakang sosial, pendidikan, karier politik, dan gagasan besar Anwar
Ibrahim.
BAB IV Bab ini berisi tentang pemikiran, dan pandangan politik yang di
mainkan Anwar Ibrahim. Di sana ada panda.ngannya tentang
pentingnya demokrasi, tentang hak asasi manusia, kepemimpinan
menurut Anwar dan Peran A.1war dalam mengw1gkap persoalan
demokratisasi di Malaysia.
BAB V Bab ini berisi tentang kesimpulan singkat dari sernua bab yang di
sajikan. Kemudian di tambah dengan beberapa catatan atau semacam
rekomendasi yang dinilai penting.
·,·
BABU
GAMBARAN UMUM TENTANG MALAYSIA
A. Latar Belakang Historis Malaysia
Negara Malaysia meliputi daerah seluas 330.434 Km persegi.
Semenanjung Malaysia lebih kurang 131.587 Km persegi, sementara Sabah dan
Sarawak masing-masing seluas 74.398 dan 124.449 Km ·pet~egi. Federasi
Malaysia terdiri dari beberapa Negara bagian: Johor, Kedah, Perlis, Kelantan,
Melaka, Negeri Sembilan, Pa1,mg, Perak, Pulau Pinang, Sabah, Serawak,
Selangor dan Terengganu. Malaysia b1~rada dalam dua kepulauan: semenanjung
Malaysia di bagian paling ujung tenggara dari benua Asia dan Kalimantan untuk
Sabah dan Serawak. 1
Kemerdekaan Malaysia di peroleh pada 31 Agustus 1957 dari kolonial
fnggris, setelah selama tahun koalisi aliansi ( UMNO, MCA dan MfC) melakukan
perundingan politik dengan pihak Inggris dan akhimya Inggris menjanjikan
kemerdekaan Fedration Of Malaya. Formasi kekuasaan l'fogara pada awal
kemerdekaan berada pada pemerintah koalisi aliansi dengan Tunku Abdul
Rahman sebagai pemimpinnya. 2
1 Widjaja, 71!1)auan Undang-undang Dasar Indonesia, Malaysia, Singapura. Konstitusi Pembandingan, h. 61
2 Hadi, Strategi Pembangzman Mahathir & Eoharto: Politik Jndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 83
17
Awai 60-an merupakan titik beranjak kebangunan federation of Malaya
sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dengan fonnat kekuasaan koalisi yang
mewakili setiap kelompok etnis, federation of Malaya melaju menjadi sebuah
bangsa yang merde1ca dengan segenap persoalan yang mengiringinya. Sebagai '
negara baru merdeka, federation of Malaya sangat tergan1ung pada kekuatan
ekonomi Inggris yang masih tertanan1 besar di negara baru tersebut.
Ketergantungan pembangunan juga dilimpahkan pada pernilik modal lokal, yaitu
etnis Cina. Kenyataan pembangunan negara baru oleh besarnya modal etnis Cina,
menampilkan sebuah realitas tidak harmonis. Transisi kekuasaan yang di
tinggolkan oleh Inggris menyisakan sebuah formasi sosial yang terbelah. Etnis
Cina di masa Kolonia! di konsentrasikan ke wilayah ekonomi menjadi pengendali
modal, berhadapan )dengan fakta kuatnya etnis Melayu di wilayah kekusaan
politik. Membuat harmoni sosial menjadi terfragmentasi ke dalam sebuah kubu:
etnis Cina lemah dalam politik, sementara etnis Melayu lemah dalan1 ekonomi.1
Kenyataan tersebut terns berlangsung sampai tahun 1961 saat Tunku
Abdul Rahman menyampaikan gagasan federation of Malaya. Gagasan federation
of Malaysia memang agenda panjang dari federation of Malaya, hanya rencana itu
terhambat saat Inggris hanya memberikan kemerdekaan pada Malaya, sementara
tidak buat Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei. Maka gagasan federation of
1 Hadi, Stratigi Pembangunan Mahathir & Seoharto: Politik Industrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 95
18
Malaysia adalah upaya mengintegrasikan ketiga kawasan tersebut menjadi sebuah
federasi yang menyeluruh.
Federation of Malaya lahir pada September 1963 dengan format
kekuasaan federal yang di per!uas meliputi Singapura, Sabah dan Serawak.
Namun Singapura menarik diri pada 1965, sampai saat itu pef!1erintah aliansi .· .,.
" . masih berkuasa. Seiring dengan fakta dalam aliansi bahwa etnis Melayu
JUerupakan kekuatan dominan dalam formula aliansi, ditambah dengan status
istemewa melebihi etnis lainnya, menimbulkan kecemburuan panjang, terutama
oleh partai oposisi berbasis etnis Cina, Democratic Action Party (DAP) yl':cg
menuntut hak persamaan dalam akses kekusaan politik. Bahkan kritik juga d1
sampaikan oleh partai oposisi berbasis etnis Melayu, partai Islam se-Malaysia
(PAS). Berbeda dengan DAP, tuntutan PAS adalah keadilan akses ekonomi,
terlebih oleh kenyataan bahwa ekonomi Malaysia hampir dikuasai oleh etnis
Cina.4
Realitas ekonomi etnis Melayu yang memprihatinkan, tidak jarang
membuat PAS menggemboskan semangatnya menggunakan instrument-
instrumen agama dalam setiap aksinya. Kemelut semakin m(:runcing, terutama
oleh propaganda-propaganda partai oposisi yang mewakili kedua etnis: Cina DAP
dan PAS Melayu, puncak kerusuhan mencapai klimaks mengiringi hasil
Pemilihan Umum di beberapa negara bagian dan pemerintah federal pada 1969.
4 Hadi, Straligi Pe111ba11g1111a11 Ma/lathir & Seo/larJa: Polilik lnduslrialisasi dan Madel )ef'allg di Malay.\'ia da11 /11dv11es/a, h. 97
19
Iring-iringan demonstran antar dua kubu: kelompok etnis Melayu dan Cina pecah
di pusat Kota Kuala Lumpur pada 13 M·~i 1969.5
Dengan menyisakan belbagai masalah, peristiwa 1969 mel~hfrkan krisis
baru pemerintahan, ditambah melemahnya kesehatan Perdana Menteri Tunku
Abdul Rahman. Pemerintahan tidak lagi berfungsi secara penuh, sementara
berbagai persoalan krusial mendesak butuh penyelesaian segera. Dengan
demekian, Tunku Abdul Rahman menunjuk wakil deputi Perdana Menterinya,
Tunku Abdul Razak unluk membentuk sebuah pemerintahan darurat yang
tergabung dalam Nasional Operations Council (NOC) yang terdiri dari berbagai
elemen kekuatan pemerintah. Baik sipil militer clan elit-elit yang mewakili
komunal masing-masing.
Dengan menggunakan undang-undang darurat, internal Security Act (ISA).
Segeralah beberapa kelompok oposan di tangkap dengan alasan keamanan.
Selama kurang lebih 12 bulan. NOC dibawah kendali Tunku Abdul Razak
sebagai penanggungjawab kebijakan darurat, terns melakukan tekanan-tekanan
terhadap siapapun yang dinilai memancing gerakan protes. Dan pada tahun 1971,
Tunku Abdul Razak diangkat sebagai penganti Tunku Abdul Rahman menempati
posisi Perdana Menteri.
Segeralah dengan basis kekuatan politik yang telah dikondisikan selama
menjadi direktur NOC, Tunku Abdul Razak melakukan koasolidasi untuk
memperkuat kekuasaan barunya tersebut. Bersama itu pula lahirlah razim yang
' Mutalib, Islam dan Etnissilas; Per.v1ektip Politik Melayu, h. 80
20
bemama ji-ont national (barisan nasional) dengan beberapa gabungan partai
politik; UMNO, MCA dan MIC bahkan dua tahun kemudian (1973), PAS
bergabung dalam ji-ont national tersebut, namun dengan berbagai alasan
kebijakan pemerintah akhimya PAS !eel uar dariji-ont national pada 1977.6
Namun pembangunan mengalami kebuntuan, !crisis terjadi di beberapa
negara bagian, terutama yang terjadi di Baling (Kedah), peristiwa itu menyertakan
elemen mahasiswa akan tindakan pemerintah yang sewenang-wenang. Berbagai
demonstran turun kejalan menyuarakan tuntutan keadilan dan pembaikan
ekonomi masyarakat pribumi (EU1is Melayu)
Saat itulah, Etnis Melayu mener.rnkan momentum tuntutan keadilan
ekonomi Iebih keras. Kelompok pemuda Islam yang tergabung dalam Angkatan
Belia Islam Malaysia (ABIM berdiri 1977) saat itu dipimpin Anwar Ibrahim
merupakan gerbong organisasi yang paling besar menyuarakan tuntutan perbaikan
ekonomi etnis Muslim Melayu, 7 malahan pemerintah melakukan tindakan
terhadap gerakan tersebut, sehingga tanpa proses pengadilan yang jelas.
Kelompok yang bergabung dalam demonstrasi Baling dihantar ke penjara, juga
termasuk Anwar Ibrahim yang mendekam di penjara selama dua tabun (1974-
1976).8
6 Hadi, Stratigi Pembangunan Mahathir & Seoharto: Politik lndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 147
7 Mutalib, Islam dan Etnissitas; Perspektip Po/ilik Me/ayu, h. 111 8 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer,_ h. 227
21
Di jajaran internal UMNO, Tunku Abdul Razak melakukan restrukturisasi
pengurus partai, kelompok yang terpecah di masa Tunku Abdul Rahman. Segera
di akomodir tem1asuk kembalinya Dr. Mahathir Mohamad yang di pecat Tunku
Abdul Rahman pada l 96~:i'. Bagian dari n;strukturasasi tersebut adalah upaya
Tunku Abdul Razak menyetujui tuntutan sayap pemuda UMNO akan pembaikan
ekonomi etnis Melayu sekaligus mengimbangi sayap konservatif (kelompok
status duo yang di dominasi oleh generasi tua di partai Unmo) yang menyepakati
ekonomi bebas. 9
Model kekuasaan otoriter terns berlanjut pasca meninggalnya Tunku
Abdul ;' a;..ak pada 1976. Penggantinya Dato' Hussein Onn, tidak kurang
melakukan banyak kebijakan terntama menyangkut strategi politik yang sama
dilakukan oleh pendahulunya, Dato' Hussein Onn, hanya bisa bertahan sampai
1981, kerana dengan alasan kesehatan yang makin memburnk, menghalanginya
untuk terns memimpin negara yang saat itu banyak mengalami masalah, dengan
krisis etnis yang terjadi pada 1969 masih lagi terasa hangatnya, akhirnya posisi
Perdana Menteri sesuai tradisi suksesi politik UMNO bahwa jika Perdana Menteri
yang mernpakan Presidan UMNO tidak lagi mampu menjalankan roda
pemerintahan, maka deputinya secara otomatis menjadi Perdana Menteri ketika
itu ialah, Mahathir Mohamad. 10
9 Hadi, Straligi Pe111ba11gu11a11 Mahathir & Seoharto: Politik !11dustrialisasi da11 Model Jepang di Malaysia da11 !11do11esia, h. 135
10 Hadi, Stratigi Pembangu11a11 Mahathir & Seoharto: Politik !11dustrialisasi da11 Model Jepa11g di Malaysia da11 !11do11esia. h.149
22
Memasuki era 80-an dengan tampilnya Mahathir Mohamad menggantikan
Perdana Menteri Dato' Hussein Onn, yang mengundurkan diri kerana alasan
sakit. Malaysia tetap masih melanjutkan program besar yaitu: New Economic ., ' ,•
_Policy yang di gagas sebelumnya oleh Tunku Abdul Razak. Mahathir yang
sejalan dengan kebijakan pemerintah pasca 1969, terns melanjutkan program
pembarnan ekonomi dan meyakinkan publik bahwa kelompok etnis Melayu harns
menjadi prioritas pembangunan ekonomi Malaysia. Konsistensi Mahathir akan
peran pentingnva etnis Melayu dalam pembagunan Malaysia tergambar dari
komitmennya akan kebijakan New 1:.:conomic Policy sebagai basis legitimasi
hukumnya. Ditambah dengan format kekuasaan yang terns di tatanya dimana
etnis Melayu tetap sebagai pemegang kendali politik yang dominan bahkan
dengan slogannya yang terkenal wawasan 2020 11, Dengan semangat pernbahan,
Mahathir tidak banyak mengubah kebijakan-kebijakan yang penting terkait
dengan pembagunan Malaysia. Namun Mahathir melakukan gebrakan luar biasa
di wilayah konstitusional yang cukup melahirkan perdebatan sengit antara
kelompok refomrnsi yang diwakili Mahathir sendiri. Gebrakannya melontarkan
gagasan melakukan pernbahan konstitusi mendapat sambutan hangat dari
berbagai kelompok, terntama para pemimpin negara bagian, gagasan fundamental
Mahathir dalam ha! pernbahan konstitusi ini adalah; pertama menurnt pasal lama
setiap rancangan undang-undang yang disahkan oleh parlemen,. akan sah menjadi
11 Satu konsep yang dibentangkan oleh Mahathir di majlis pedagangan Malaysia pada 28 feb l 99 l. Yaitu suatu strategi jangka panjang sebagai panduan arah dasar yang luas, meliputi aspek bcrkaitan pcmbangunan Negara dalam hubungan dengan perkcmbangan ekonomi dunia.
23
undang-undang jika sudah mendapat kesepakatan dan tanda t{mgan Yang di-.· .,
pertuan Agung, maka dalam p&sal yang di usulkan oleh Mahathir, yaitu jika
undang-undang yang telah disahkan parlemen sampai 15 hari tidak disepakati
Yang di-pertuan Agung, maka rancagan undang-undang tersebut sah menjadi
undang-undang. Kedua dalam pasal lama, yang berwenang menyatakan keadaan
darurat adalah Yang di-pertuan Agung. Sementara dalam pasal barn yang di
usulkan, yang berwenang mengistiharkan keadaan darurn.t adalah Perdana
Menteri. Bagaimanapun usulan Mahathir mengalihkan kewenangan
menyampaikan keadaan darurat, beralih ke Perdana Menteri yang sebelumnya
merupakan hak dan wewenang Raja Yang di-pertuan Agung adalah yang berani.
Namun alasan Pemerintah dalam beberapa bantahannya adalah ingin
memperjelaskan kekuasaan Raja sebagai penguasa tertinggi negara dalam sistem
monarki konstitusional Malaysia bukan untuk menggeser supermasi kekuasaan
Raja Yang di-pertuan Agung.
Terlepas apa penyebab yang melatar belakangi Mahathir me!ontarkan
gagasan tersebut, namun langkah Mahathir di nilai berani. Kecuali itu, tidak ada
kebijakan Mahathir yang di nilai kontroversial menyangkut konstitusional
Malaysia.
Mahathir bertahan dalam kerusi Perdana Menteri selama 22 tahun (1981-
2003). Tradisi pengantian kekuasaan yang sebelumnya berjalan normal. Namun
seketika berhenti saat Mahathir berkuasa. Deputi Perdana Menterinya yang
seharusnya menerima pindahan tahta Perdana Menteri, temyata tidak dalam
24
kepimpinan Mahathir. Musa Hitam12 sebagai deputi Perdana Menteri Mahathir,
akhirnya menjadi kubu lawan Mahathir. Dalam pemilu 1986, demikian juga
Ghafar Baba13 deputi Perdana Menteri berilcutnya juga mengalami kasus yang
sama, menentang Mahathir dalam pemilu 1993, berikutnya adalah pada 1998
yang seharusnya Anwar Ibrahim menggantikan Mahathir sebagai Perdana
Menteri, ternyata lebih pahit peristiwanya. Anwar Ibrahim tidak saja di hentikan
dari posisi deputi Perdana Menteri dan jabatan lainnya. Lebih dari itu, Anwar di
pecat dari keanggotaannya dalam UMNO bahkan lagi Anwar dimasukan ke
penjara dengan tuduhan korupsi dan pelecehan seksual. Per;,,iwa Anwar inilah
yang melahirkan wacana dan gerakan reformasi di Malaysia pada tahun 1998
sampai 1999, Mahathir melepaskan jabatan Perdana Menterinya pada 2003 dan
menyerahkan kepada Abdullah Ahmad Badawi tanpa ada konflik seperti yang
dialami deputi-deputi sebelumnya, bahkan Mahathir seakan ikhlas menyerahkan
semuanya kepada Badawi.
B. Sosio-Kultural Malaysia
Malaysia sebagai sebuah gambarnn umun akan rialitas komunitas Melayu .
yang merupakan penduduk asli Malaysia pada saat kejayaan kerajaan Melaka
12 Lahir pada 18 April 1934 di Segamat, Johar. Beliau pemah menjadi deputi Perdana Menteri Malaysia yang kelima iaitu Mahathir dari tahun 1981-1986 · ·
13 Dilahirkan pada 18 Feb 1925 di Negcri Sembilan, mempakan wakiLPerdana Menteri Malaysia di bawah pemerintahan Mahathir. Memulai jabatan wakil Perdana ·i'1enterj.pada 7 Mei 1986-15 Okt 1993. Beliau mempakan salah satu yang telah menjabat di bawah ·empat Perdana Menteri yaitu Tunku Abdul Rahman, Tun Abdul Razak, Tun Hussein Onn dan Mahathir Mohammad
25
sekitar abad J 6. Semenanjung Malaya merupakan wilayah religiO-Islam namun
kedatangan Portugis diusul Belanda dan akhimya Inggris, semenanjung Malaya
perlahan berubah menjadi wilayah multirasial dengan datangnya berbagai
kelompok etnis dan agama. Kedatangan imigran India dan Cina yang di
datangkan Inggris akhirnya mencampuri homogenitas etnis Melayu yang tersebar
sepanjang kepulauan Tanah Melayu. Kedatangan imie,rran Cina tentu merupakan
tidak semata-mata kepentingan percepatan produksi di perusahaan-perusahaan
Inggris, melainkan juga upaya pemetaan politik lokal oleh Inggris untuk
menghindari sentiment-sentiment.komw1itas Melayu yang sudah menyatu dengan
tradisi pertanian. Demikian juga etnis India, sengaja. di datangkan untuk ha! yang
sarna, bahwa jika elnis Melayu dipaksakan untuk menjadi buruh pubrik maupun
perkebunan, akan mempercepat kesadaran mereka untuk menuntut hak dan
pergerakan menuju kemerdekaan dan itu berarti mengancam kekuasaan Kolonial.
Kolonia! Inggris menilai dengan terlibatnya etnis Melayu dalam kegiatan bisnis
akan mempennudah mereka ~ntuk mengatur massa. 14
Maka dengan strategi Kolonia! Inggris, para sultan yang memiliki
kgitimasi kekuasaan mcngakar di rakyat Malayu, tetap dipertahankan sebagai
klaim simbolik kebesaran Melayu, namun pada saat yang sama mereka adalah
boncka-boneka yang hanya dijadikan kenderaan politik untuk mempermudah
dukungan dari etnis Melayu dalam program Kolonia! tennasuk penarikan pajak.
14 Hadi, Stratigi Pemhangunan Mahathir & Seoharto: Politik Jndustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 86
26
Komunitas Melayu sendiri hampir tidak ada pengecualian, kecuali
semuanya adalah menganut agama Islam yang be.raliran sunni. Etnis Cina hampir
. semuanya adalah penganut Kristen bawaan Inggris, sementara India tetap dengan
agama bawaan mereka, Hindu. Kenyataan etnis yang begitu jelas dengan
kepercayaan yang jelas berbeda pula, maka Malaysia adalah multirasial sekaligus
multi religious.
Dengan demikian ly!alaysia, sebagaimana dijelaskan di atas merupakan
fenomena etnis yang sepanjang sejarah kebangsaan Malaysia selalu mewarnai
dinamika politiknya. Agama dalam titik tertentu nampak lebih kecil perannya
sebagai sebuah instrument politik bila di bandingkan besarnya pengaruh etnis.
C. Sistem Pemerintahan Dan Perkembangan Politik Malaysia
Secara politik, Malaysia adalah sebuah negara yang berbentuk monarki
konstitusional, yaitu sebuah negara kerajaan yang dibatasi oleh konstitusi atau
undang-undang. 15 Artinya bahwa raja yang berkuasa tidak bersifat mutlak atau
absolut karena seorang raja lebih bersifat sebagai simbol negara, urusan
-pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri yang secarn resmi dilantik oleh
Yang di-Pertuan Agong dan biasanya Perdana Menteri merupakan pimpinan
partai politik yang berkuasa dalam parlemen atau yang menang dalam Pernilihan
Umurn. Sejak kemerdekaannya tahun 1957, semua Perdana l\1enteri berasal dari
"Soehino, 1/11111 Negara, cet. VJ, (Yogyakarta: Liberty, 2004), h. 173
27
or?ng Melayu yang semuanya beragama Islam yaitu chri partai UMNO partai
terbesar sejak pemilu 1969 hingga sekarang.
Dalam kontek kenegaraan, Malaysia memiliki seorang Raja yang di-
pertuan Agong. Dia adalah Raja yang secara dipilih oleh sidang Yang di-Pertuan
Negeri dan memegangjabatan selama lima tahun. 16
Dalam kontek pemerintahan, Malaysia memiliki seorang Perdana Menteri
yang naik secara otometis jika paruLi yang diperjuangkannya memenangkan
mayoritas kursi di parlemen dalam pemilu yang diadakan lima tahun sekali.
Untuk menjalankan roda pemerintahan Perdana Menteri dibantu ol.1'h Kabinet
yang telah terpilih sebagai anggota parlemen. Pemerintahan eksekutif Ji tingkat
negara bagian dipimpin ol~h seorang Menteri Besar yang juga pemenang dari
partai yang turut berkompetisi dalam Pemilihan Umum. Baik Perdana Menteri
yang menjadi eksekutif federal maupun Menteri Besar, keduanya haruslah orang
yang sah sebagai anggota parlemen.
Dalam kontek parlemen federal, Malaysia memiliki dua dewan: pertama,
Dewan Rakyat (parlemen federal) yang merupakan hasil peralihan langsung
melalui Pemilihan Umum di seluruh pemerintah federal. Kedua, Dewan Negara
". yang ditunjuk oleh Perdana Menteri dan sang Raja Yang di-Pei:tuan Agong.
Untuk setiap negara bagian memiliki dewan yang disebut dengan Dewan
Undangan Negeri. Undang-undang yang diajukan oleh Perdana Menteri akan
16 Drs. AW. Widjaja.Tiiijauan U11da11g-U11dang Dasar lndonesia, Malaysia, Singapura. Konstitusi Perba11di11ga11, h. 87
r~:'A;.;. llr- . UIN SY.JIJ-ilD JAAAJllTA ----~~-· ·-·
menjadi undang-undang nagara jika parlemen telah mengesahkannya. Namun
persetujuan parlemen belum sempurna jika belum disahkan oleh sang Raja Yang
di-pertuan Agung tersebut. Pergantian kekuasaan di Malaysia adalah lima tahun
sekali, dengan digelarnya Pemilu Rayn (di Malaysia disebut "Pilihan Raya") di
setiap negara bagian dan kemudian Ji tingkat pemerintahan federal atau dalam
istilah Malaysia dengan sebutan "pemeiintahan persekutuan".
Adapun perkembangan politik Malaysia bisa dijelaskan hanya
menggunakan dua pendekatan: Islam dan etnisitas. Islam bagaimanapun
merupakan instrument dasar yang hampir mewarnai seluruh perjalanan sejarah
Malaysia, terutama ditahun-tahun 1970-an saat Gerakan Dakwah yang disebut
revivalisme muncul di Malaysia. Demikian Islam, ;-tnisitas jauh lebih lama telah
menjadi instrument politik di Malaysia. Proses terbentuknya federation of Malaya
diawali dengan penolakan orang Melayu terhadap rancangan Malayan Union. 17
Mereka tidak berpuas hati karena pelaksaan Malayan Union akan menyebabkan
sultan-sultan Melayu kehilangan kuasa politik di negarinya sen"d.id._ Sultan-sultan
hanya diberi kuasa mengendalikan ha! agama Islam dan perkara-perkara yang
berkaitan dengan adat istiadat Melayu. 18 Dan akhimya lahirlah federation of
Malaya adalah karena peran etnisitas selalu menjacli lanclasan gerakan instrument
politik.
17 Didirikan selepas perang dunia kedua oleh kolonial British. Tujuan utama adalah untuk melindun~i kepentingan British di Tanah Melayu
1 Yew Chee Wai, Sejarah Malaysia, h. 175
29
Ketegangan etnisitas dalam kontek politik bisa ditemukan dalam rumusan
konstitusional Malaysia terkait denga11 posisi setiap etnis di Malaysia. Etnis
Melayu yang mengklaim pewaris Tanah Melayu merupakan komunitas yang
memiliki posisi istimewa dalam struktur politik. Sementara etnis Cina dan India
yang oleh Inggris di dedikasikan sebagai pengendali ekonomi menjadi pemegang
modal di Malaysia terutama di masa-masa transisi paksa kepergian kolonial.
Namun dalam perjalanannya kelompok etnis Cina menuntut hak yang
sama dengan etnis Melayu dalam akse~; kekusaan politik. Demikian dengan etnis
Melayu meni!ai bahwa komunitas Melayu harus menjadi pengendali atau
setidaknya terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi negara. Ketegangan tersebut
menjadi peristiwa bersejarah bagi Malaysia yang disebut dengan kebangunan
ekonomi Melayu. Kebangunan ekonomi etnis Melayu di mulai dengan di
lahirkannya kebijakan baru dimasa pemerintahan Tunku Abdul Razak pada 1971
dua tahun setelah kerusushan etnis (13 mei 1969). Dengan kebijakan baru tersebut
The New Economic Polic/9 etnis Melayu mendapat prioritas dalam
pembangunan ekonomi Malaysia dimana Tunku 'Abdul Razak mencanangkan
kepemilikan saham etnis Melayu sebesar 30% dari seluruh saham yang berada di
Malaysia.
Kebijakan tersebut berlanjut sampai di masa pemerintahan Mahathir pada
tahun 80-an yang mencanangkan bahwa Malaysia harus meqjadi Negara Industri
19 Suatu rancangan menyangkut hak-hak istimewa, kuoto, serta subsudi untuk meningkatkan ekonomi clan pencliclikan demi keseimbangan antara komunitas Melayu clan komunitas yang lain, meskipun fokus utarna program itu aclalah pembangunan ekonomi Melayu
30
berat di tahun 2020 (wawasan 2020). Bahkan Mahathir adalah orang yang paling
jelas klaim etnisitasnya saat menjabat Perdana Menteri pada tahun 80-an. Dengan
semangat etnis yang bergelora, Mahathir melanjutkan program pendahulunya
(Tunku Abdul Razak) untuk memperbaiki kondisi ekonomi etnis Melayu.
Dalam pendekatan Islam, dinamika politik Malaysia hanya mungkin di
jelaskan oleh kekuatan dua partai berpengaruh: Malay's National Organitation
(UMNO) dan partai Islam se-Malaysia (PAS). Keberadaan UMNO yang berdiri
pada tahun 1946 sebagai suara komunitas. etnis Melayu merupakan fakta akan
kentalnya semangat etnis. Namun seiring waktu UMNO mengalami perpecahar.
pada tahun 1951. PAS yang merupakan sayap UMNO dalam soal keagamaan
akhirnya dengan berbagai alasan memisahkan diri dan membentuk sebuah partai
politik tersendiri dengan Islam sebagai instrument dasarnya. Ketegangan
kelompok Islam di mulai dengan kelahiran dua simbol partai tersebut.
Pertarungan ditingkat konstitusional di mulai pada saat pemilu 1955 dibawah
pemerintahanfederation of Malaya kolonial Inggris. Dengan kemenangan mutlak
koalisi aliansi yang tergabung di dalamnya (UlvfNO, MCA, MIC), dengan
sendirinya PAS menjadi partai oposisi sampai menjelang hari kemerdekaan sesuai
perjanjian koalisi aliansi dengan pihak Inggris pada 1957, PAS dan UMNO terns
berada dalam posisi berseberangan instrnment dasarnya. " .
Pertarungan PAS dan UMNO semakin menarik, ha! itu karena keduanya
mengandalkan konstitusi Islam. Dengan mengklaim sebagai saluran politik etnis
Melayu, keduanya selal u berebut massa dalam memperoleh dukungan. Kerusuhan
32
bagian Kelantan yang sebelumnya menjadi basis partainya. 21 Keterlibatan PAS
dalam pemerintah tidak semata-mata kebijakan pemerintah Tunku Abdul Razak
untuk memulai pembangunan Malaysia dibawah satu kekuatan Front National, .· -,
namun lebih dari itu adalah upaya Tunku Abdul Razak sebagai presiden UMNO
untuk mengurangi ketegangan permusuhan PAS dan UMNO yang memanas sejak
1964 saat kantong politik terbesar PAS di Negeri Terengganu diambil alih oleh
UMNO dan berlanjut pada sebuah klaim-klaim teologis antara konstitution PAS
dan UMNO.
Memasuki era 80-an sejak kemelut teologis di dalam PAS terjadi, adalah
perubahan paradigma partai, PAS tampil sebagai partai yang mencoba
mentransformasikan Islam ke dalam sebuah negara. Jika fenomena PAS 60-70-an
terwarnai oleh klaim-klaim teologis berhadapan dengan UMNO yang dinilai
mengkhianati etnis Melayu, pada tahun 80-an PAS memberi tafsiran baru akan
peran partai, dimana PAS menilai bahwa untuk mencapai target tegaknya Negara
Islam mesti harus terbuka terhadap kelompok manapun.
Perubahan tersebut tentu berhadapan dengan realitas etnis yang begitu
kuat di Malaysia. Akhirnya moment tersebut di manfaatkan UMNO untuk balik
menyerang· dengan menuduh bahwa PAS hendak mentransfonnasikan revolusi
Iran.
Dengan demikian UMNO dibawah kepimpinana Mahathir mengambil
kesempatan untuk terus melakukan perubahan paracligma nasionalisme etnisnya
21 Mutalib, Islam dan Etnisitas, Perspektip Polilik Melayu, h. 157
33
yang dibungkus dengan semangat Islam tanpa harus memfonnalkannya menjadi
sebuah undang-undang Negara. Politik kooptasi pun dilakukan Mahathir untuk
melunakkan kelompok-kelompok Islam. Mahathir berhasil merangkul Anwar
Ibrahim yang dikenal sebagai pemimpin kelompok muda Islam ABIM (Angkatan
Belia Islam Malaysia). ABIM oleh Mahathir dianggap sebagai ancaman
mengingat pengaruhnya yang besar di kalangan mahasiswa Islam di Malaysia.
Tindakan Mahathir ini temyata efektif meredam kegiatan ABIM yang kemudian
merudup. Tidak berhenti sampai di sana, Mahathir juga memberikan fasilitas
jalan to! kepada Anwar IQrahim untuk menduduki posisi penting dalam UMNO
dan pemerintahan Mahathir, meskipun kemudian Anwar Ibrahim dijatuhkan
sendiri oleh Mahathir saat ia melihat Anwar menjadi ancaman bagi
kedudukannya. Terakhir, Mahathir mengeluarkan propaganda barunya
i:nenggegarkan, bahwa Malaysia adalah Negara Islam.22 Maka di awal
kepemimpinan Mahathir dibantu oleh kepiawaian Anwar Ibrahim sebagai mantan
aktivis Islam (ABIM). UMNO memformulasikan Islam dalam setiap program
pemerintah. Justeru dengan langkah inilah UMNO akhimya bisa mengembalikan
suara etnis Melayu Muslim yang sudah terpengaruh oleh PAS.Tampilnya
Mahathir dengan formula Islam yang dikembangkannya semakin memperkuat
UMNO sebagai satu-satunya partai yang tepat untuk Muslim Melayu.
22 Wisnu Sudibjo, Malaysia: Karban Politik Adu-Domba dan Jmperia/ism Baral
BAnm
BIOG RAFI ANl.V AR IBRAHIM
A. Latar Belakang Sosial Dan l'endidikan Anwar
Bukit Mertajam, sebuah kota yang berada di wilayah Utara Malaysia
tempat dimana Anwar Ibrahim di lahirkan pada tahum 1947 dari keluarga kota
yang tergolong kelas menengah 1• Anwar kecil berada dalam lingkungan keluarga
berada dan terdidik. Bapaknya yang aktivis partai United Malay's National
Organization (UMNO), memilih memasukkan Anwar di sekolah sekuler (sekolah
y'.!i.g memadukan kurikulum tradisional dan modern), walaupun di sekitar
kampong halamannya banyak dan hampir sekolah-sekolah keagamaan tradisional.
Namun begitu Anwar bukan bererti meninggalkan pendidikan agama sama sekali.
Seriabis sekolah pagi, Anwar mengikuti pendidikan agamanya di siang hari.
Pada tahun 1960 saat usianya menginjak 14 tahun. Anwar masuk jenjang
pendidikan menengah di sebuah sekolah bergengsi, Malay College Kuala
Kangsar, hasil peberian Inggris yang diperuntukkan bagi pendidikan anak-anak
para penguasa Melayu. Dalam pendidikan menengah tersebut Anwar selesai pada
tahun 1966. Dimasa-masa itulah Anwar muda sudah menampakkan
kemampuannya sebagai seorang figur pemimpin yang kelak menjadi obsesinya.
1 Esposito, Toko Kunci Gerakan Jslam Kontemporer. h. 225 '
35
Terbukti misalnya, Anwar turut memenangkan berbagai model perlombaan debat
yang diadakan antara sekolall
Memasuki usia dewasanya, Anwar masuk sebuah perguruan tinggi di
Universitas Malaya, sebuah Universitas yang memiliki identitas kultural Melayu.
Anwar mengambil spesifikasi studi bahasa Melayu dan selesai pada tahun 1971,
tapat usianya menginjak 26 tahun. Pada masa aktif menjadi mahasiswa inilah
Anwar memulai melibatkan dirinya dalam berbagai aktivitas kemahasiswaan,
terlebih menyangkut isu etnis Melayu. Malah dua organisasi yang memiliki
konsentrasi membangun kesadaran etnis Melayu di pegangnya p<tua tahun 1969.
Anwar menjadi ketua organisasi Persatuan Bahasa Melayu University Malaya
(PEMUM) dan Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Islam Malaysia (PKPIM)3
dengan dua gerbong organisasi ini. Anwar bergerak menyuarakan kepentingan-
kepentingan kelompok etnis Melayu, bahkan dalam beberapa programnya, Anwar
menggerakkan mahasiswa-mahasiswa untuk meng··advokasi masyarakat Melayu
pedesaan dalam rangka membangun kesadaran etnisnya. Puncak pergerakannya
membangunkan kesadaran etnis Melayu adalah pecahnya kerusuhan etnis antara
Cina dan Melayu pada 13 mei 1969.
Tidak terlalu banyak diketahui kelanjutan pendidikan Anwar dalam
jenjang akademis, kecuali ia terus aktif dalam berbagai gerakan sosial politik
dengan berbagai organisasi sampai ia menjadi bagian dari pemerintah pada tahun
2 Esposito, Tokoh Kunci Gerakon lslam Kontemporer, h. 225 3 Ibid, h. 225
36
1983. Namun demikian Anwar tidak lantas meninggalkan tradisi membaca,
terbukti ia mampu melahirkan ide-ide cemerlang terkait dengan isu-isu aktual
baik menyangkut Islam maupun sosio-kultural. Semua itu digapainya lewat
persentuhannya dengan para pemikir jenius pada masanya, semacam Isma'il al
Farugi, Hasan al-Banna, Abul'ala al-Maududi, bahkan dia adalah tokoh muda
Muslim pertama yang mengunjungi Iran paling awal pasca revolusi 1979. Hasil
dari persentuhannya dengan para pemikir tersebut, dan kemampuan
intelektualnya, walaupun tidak digapai dalam mang fonnal akademis, bisa
mengantarkannya menjadi utusan penasihat Islam bagian Asia tenggara di PBB
untuk kepemudaan.4
B. Perjalanan Karier Politik Anwar Ibrahim
Di dunia internasional, baik dalam dunia politik, intelek'tual, bisnis,
ekonomi, budaya maupun pergerakan bernuansa ke.rakyatan, nama Anwar
Ibrahim tidak asing lagi. Tokoh kebangkit.m Asia (Asia Renaissance) ini begitu
popular. Dia begitu disegani dan dicintai dunia Timur dan Barat, oleh kalangan
Muslim maupun non-Muslim, oleh kalangan cendekiawan Barat maupun
fundamentalis Muslim, karena beliau adalah tokoh multidimensional yang gigih
memperjuangkan dialog dan keterbukaan serta menjadi pembela kaurn
tertintindas yang dizalimi penguasa ataupun Negara maju.
4 Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 228
37
Di samping itu beliau adalab presiden beberapa institusi cendekiawan
internasional seperti Universitas !slam Antarabangsa (IIUM), Universitas terbaik
dan termodern masa kini dan lnstitut Pemikiran Antarabangsa (IST AC) maupun
Institut Kajian Dasar yang menjadi pemrakarsa dialog antarperadaban maupun
agama. Anwar adalah pelopor penerapan sistem ekonomi dan perbankan ... ,
berbasiskan pembagian hasil yang sang:1t popular saat ini. Bahkitn ·beliau sering
dijadikan model sebuah pemimpin Islam masa akan datang yang fundamentalis,
demokrat. 5
Tahun 1969 merupakan pelajaran berharga bagi Anwar muda, semangat
etnisnya yanr 1;1enggelora menemukan persoalan bare bagi etnis Cina dan
Melayu. Di tahun yang sama, secara formal Anwar kemudian membangun agenda
perj uangan secara lebih birokratis-administratif dengan mendirikan sebuah
organisasi permanent pemuda Islam. Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).
Namun baru di rasmikan dan diakui keberadaannya oleh pemerintah dua tahun
kemudian 1971.6
Dengan menepati posisi sekretaris jenderal saat pertama kali terbentuknya
ABIM. Anwar tampil sebagai teoritisi dan perumus paradigma gerakan ABIM.
Baru dua tahun kemudia 1974, Anwar tampil penuh sebagai pemimpin ABIM dan
sekaligus mewarnai pergerakan Malaysia sekaligus perkembangan Pemikiran
Islam secara keseluruhan. Orientasi ABIM yang begitu kental dengan semangat
'Akar Pertembungan Anwar dan Mahathir." Data diakses pada 2 Mei 2009. Dari http :/members. tripod.com/Reformasi _ kita/tentang.html
6 Mutalib, Islam dan Etnisitas. Perspektip Politik Me/ayu, h. I 05.
38
Dakwah Islam, tidak jarang mengantar Anwar pada identifikasi fundamentalis
Islam kharismatis.7
Selama itulah ABIM, bahkan sampai ketika Anwar terlibat dalam
pemerintahan selalu identik dengan Anwar, kerana hampir akselarasi dan kerja-
kerja ABIM tidak terlepas dari representasi pendangan-pandangan Anwar, baik
terkait dengan pendefinisian pembaharuan Islam atau yang lebih familiar untuk
saat itu Dakwah Islam.8
Seiring keterlibatannya dalam kasuc. Baling, Anwar tertahan dua tahun
(1974-1976). Paska keluar penjara Anwar terus melanjutkan kepemimpinan .· .,.
ABIM hingga ia masuk struktur pemerintah pada tahun 1981. Sekitaitahun 70~an
sampai awal80 Anwar banyak menepati posisi-posisi penting dalam setiap
struktur organisasi, terlebih yang menyangkut kepemudaan dan Islam. Tahun
1972, Anwar menjabat pemimpin Dewan Pemuda Malaysia, 1973-1974 anggota
kelompok penasehat PBB tentang pemuda, wakil Dewan Pemuda Muslim dunia
untuk Asia tenggara 1976-1982 dan menjadi bagian dari pendiri International
Institute Of Islamic Thought (IIIT). Dalam wilayah akademis Anwar adalah rektor
. U niversitas Islam International yang merupakan hasil prakarsanya. 9
Dalam wilayah pemerintahan, Anwar pertama kali terlibat pada tahun
1981 sebagai deputi menteri di !cantor Perdana Menteri. Namun kharismanya
yang luar biasa, Anwar memenangkan sayap pemu~a UMNO pada tahun 1983
7 Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 223 8 Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Jnterpertasi Untuk Aksi, h. 64 9 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer, h. 235
39
yang secara otomatis membawa Anwar Ibrahim pada jabatan ti~a w_akil presiden
UMNO yang mengantar Anwar menjadi Menteri Pemuda, Menteri Olahraga dan
Menteri Kebudayaan. Pada tahun 1984-1986 Anwar menjabat sebagai menteri
partanian dan tahun 1986-1991 Anwar menjadi Menteri Pendidikan. pada tahun
1991-1993 Anwar menjabat Menteri Keuangan dan pada tahun 1993-1995 Anwar
menjabat deputi Perdana Menteri sekaligus menteri keuangan sampai pada tahun
1998 saat Anwar diberhentikan dari semua jabatan pemerintah oleh Mahathir
Mohamad. 10
C. Geopolitik Malaysia di Masa Anwar Ibrahim
Tahun 1947, dimana Anwar dilahirkan, merupakan tahun-tahun dimana
Kolonia! Inggris sedang membangun kem';>ali kekuasaannya setelah Iima tahun
(1941-1945) di singkirkan oleh Jepang. Di tahun tersebut geopolitik adalah di
warnai oleh sebuah pemerintahan Malayan Union yang ada di bawah satu
pemerintahan atas Sembilan Negara bagian. Kenyataan itu dinilai sebagai
ancaman bagi runtuhnya supennasi kesultanan Melayu, dan ketidakjelasan
identitas Melayu dimana dengan mudah siapapun menerima kewarganegaraan
tanpa melihat backgeround ras asalnya. Puncak protes atas skema Malayan Union
buatan Inggris melahirkan sebuah gerakan semangat etnis yang direpresentasikan
pada sebuah organisasi politik. United Malay's National Organization (UMNO)
'° Wikipcdia Indonesia" Anwar Ibrahim". Data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http:/id wikipdia.org/wiki.Anwar Ibrahim
40
pada tahun 1946. Dengan di pimpin oleh Dato' Orn1 bin Ja'far, meteri besar asal
Negara bagian Johor. UMNO bergerak menuntut kembali supermasi kesultanan
Melayu dan menyangkal bahwa siapapun etnis non-Melayu adalah pendatang.
Kenyataan tersebut membuka mata para penguasa Kolonia! Inggris
menginstruksikan di bentuknya sebuah panita kerja (panja) untuk menyusun
sebuah draft kontitusi baru bagi Malayan Union. Maka hasil kerja paaja tersebut
adalah lahirnya sebuah konsep Federation Of Malaya pada 1948. Panja tersebut
berkomposisi enam orang, dua orang dari UMNO dan empat orang dari
kesultanan Melayu. T·''ltu saja, hasil kerja tersebut sangat bias etnis dimana
perwakilan etnis non-Mclayu tidak ada yang terlibat. Ketidak terlibatan tersebut
melahirkan sikap keberatan bagi etnis non-Mel.ayu yang akhimya
direpresentasikan oleh sebuah organirnsi All-Malaya Council Of Joint Action
(AMCJA). Bahkan keberatan juga data<ig dari pihak kelompok etnis Melayu yang
kekiri-kirian, seperti partai kebangsaan Melayu Malaya (PKMM) dengan
pimpinan Dr. Burhanudin al-Helmi. 11
Namun semua tuntutan dan keberatan terhadap hasil paaja justeru semakin
membuat .posisi UMNO lebih kuat. Dengan menolak Malayan Union, panja
menghasilkan sebuah format pemerintahan baru Federation of Malaya. Dengan
format baru ini supermasi struktur tradisional Melayu di kembalikan, dimana para
11 Hadi, Strategi Pe111ba11g1111a11 Mahathir & Soeharto . .Politik J11dustrialisasi dan Model Jepang di Malaysia dan !11do11esia, h. 92
sultan Melayu kembali pada posisi khusus bagi etnis Melayu dan secara
keselurnhan dalam sistem politik Federation of Malaya.
Kenyataan tersebut tidak menghentikan gerakan protes atas hasil panja,
kelompok etnis non-Melayu baik Cina dan India bahkan Melayu sendiri yang anti
kompromi terns melakukan gerakan gerilanya yang akhirnya melahirkan sebuah
kebijakan keadaan darurat dan secara otomatis mereka yang tergabung dalam
Malayan Chinese Association (MCA). PKMM dan Malayan Indian congress
(MIC) terperangkap dalam undang-undang darurat tersebut. 12
Dengan menyadari kokohnya dominasi UMNO dalam format
p,!merintahan Federation of Malaya, akhirnya baik MCA dan MIC menjadi mitra
aliansi UMNO pada tahun 1952. Menyambut pemilu 1955 yang pertama kalinya.
Koalisi aliansi, UMNO, MCA dan MIC menjadi pemenang mutlak, dengan
perolehan kerusi 51 dari jumlah kursi 52 yang di perebutkan. 13
Pemerintah aliansi yang diketuai Dato' Hussein Onn bin Ja'far terns
bergerak melakukan negosiasi untuk memperoleh kemerdekaan penuh dari
Kolonia! Inggris. Dengan kerja keras p<:merintah aliansi, akhirnya pada tahun 31
agustus 1957 Federation of Malaya mendapat keir1erdekaannya dengan Tunku
Abdul Rahman sebagai Perdana Menteri menggantikan posisi Dato'Hussein Onn
bin Ja'far di puncak kepimpinan UMNI).
12 Hadi, Strategi Pemba11g1111a11 Mahathir & Seoharto. Politik lndustrialisasl dan Model Jepang di Malaysia dan Indonesia, h. 93.
13 Ibid, h. 94.
42
Era Tunku Abdul Rahman kurang lebih selama 12 tahun (1957-1969). Di
masa Tunku Abdul Rahman, geopolitik Malaysia diwarnai oleh bagaimana
kekuatan etnis Melayu menekan pemerintah untuk mendapat akses ekonomi
dalam pembangunan Malaysia. Walaupun secara politis etnis Melayu mendapat
posisi khusus, namun kenyataan ekonomi komunitas Melayu yang memprihatikan
mt'mbuat sebagian besar etnis Melayu merasa. terpinggirkan dari proses
pembangunan Malaysia. Maka berbagai tuntutan dan gerakan mahasiswa Melayu
yang lahir di tahun 60-an sampai akhir tahun 70-an, walau dalam beberapa ha!
terkadang membawa isu-isu Islam, pada akhirnya hanyalah kepanjangan dari
keharusan mendapat keadilan ekonomi yang di dominasi etnis Cina.
Sebaliknya, bagi gerakan etnis Cina, walaupun secara ekonomis mendapat
kesempatan dan hampir semua proyek pembangunan berada di hawah kendalinya,
namun lemah dalam negosiasi politik. Oleh kerananya berbagai gerakan yang
muncul dari etnis Cina adalah menuntut keadilan dalam akses politik. Kelompok
etnis Cina yang vocal menyuarakan hal ini adalah partai oposisi berbagai etnis
Cina. Democratic action party (DAP). 14
Konflik dari dua kubu kepentirigan tersebut akhimya memuncak dengan
pecahnya kerusuhan etnis pada 13 mei 1969. Peristiwa 1969 menjadi pelajaran
besar bagi pemerintah berikutnya. Tunku Abdul Razak yang menggantikan Tunku
Abdul Rahman menangkap persoalan tersebut. Maka dengan fonnula barunya,
14 Hadi, Strategi Pembangunan Mahathir & Soeharto: Politik Industrialisasi dan Model Jepang di Malaysia da11 !11do11esia, h. I 02
43
Tunku Abdul Razak merumuskan sebuah kebijakan ekonomi yang
memberi prioritas bagi perbaikan ekonomi etnis Melayu. Hal itu juga merupakan
pemenuhan atas tuntutan sayap muda UMNO yang di wakili Dr,Mahathir.
The NeH1 Economic Policy menjadi dasar hukum ekonomi politik
Malaysia di bawah pemerintahan Tunku Abdul Razak untuk mengangkat kondisi
ekonomi etnis Melayu ke arah yang lebih baik. Demikian dalam ha! ekonomi,
Tunku juga menginstruksikan kepada para aktivis untuk mengurangi aksi-aksi
politik yang akan m1"mpengaruhi stabilitas keamanan dan akhirnya mengganggu I
proses pembangunan yang dicanangkan.
Namun instruksi tersebut ternyda tidak di iringi oleh perbaikan segera
kondisi ekonomi yang di agendakan. Justru !crisis yang terjadi di beberapa Negara
bagian menimpa para petani. Kenyataan penderitaan ekonomi etnis Melayu di
Baling menghentakkan berbagai elemen mahasiswa untuk melakukan protes
terhadap kebijakan yang di ambil pemerintah. Angkatan belia Islam Malaysia
(ABIM) di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim melakukan gerakan massa turun
ke jalan dan mem!f1tut pemerintah untuk segera mengatasi persoalan Baling.
Namun pemerintah justeru mengklaim bahwa geralcan clemonstran adalah
pengacau. Di bawah undang-undang darurat, Internal Securizv Act (ISA), Ttmku
Abdul Razak menginstruksikan untuk melakukan penangkapan terhadap siapa
saja yang terlibat dalam gerakan demonstran tersebut. Segeralah te1jadi
penangkapan besar-besaran terhadap alcsi-alcsi politik yang acla, Anwar Ibrahim
44
yang tergabung dalam gerakan tersebut turut terseret ke penjara dan mendekam
selama dua tahun (1974-1976). 15
Dengan menekan setiap aksi dan gerakan politik yang ada, Tunku Abdul
Razak terus melakukan pembangunan ekonomi, termasuk mendirikan
PETRONAS di Kuala Lumpur sebagai pusat perusahaan minyak di Malaysia.
Seiring kondisi kesehatannya memburuk dan akhimya meninggal di tahun 1976,
maka dengan sendirinya Tunku Abdul Razak diganti oleh Dato' Hussein Onn.
Dato' Hussein Onn terus melanjutkan program yang sudah dicanagkan oleh
Tunku Ahdul Razak.
Namun seiring krisis kesehatan yang menimpanya, Dato' Hussein Onn
Iagi-Iagi tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya clan akhimya tampuk Perdana
Menteri pindah ke Mahathir pada 1981. Sambil me11unggu masa pemilihan umum
pada 1983, Mahathir terns melakukan konsolidasi politik baik di tubuh UMNO
maupun berhadapan dengan PAS sebagai partai oposisi yag cukup berpengaruh.
Strategi Mahathir di masa pejabat sementaranya adalah mengajak berbagai
kelompok gerakan yang di nilai potensial akan menjadi kekuatan lawan
politiknya. Dengan segera Mahathir rneminta Anwar Ibrahimm presiden ABIM
untulc bergabung di pemerintahan. Melihat program-program politik Mahatrur
yang berpihak pada Melayu dan Islam, Anwar dengan terbuka bersedia
bergabung. 16
" Esposito, Toko Kunci Gerakan Islam Kontemporer. h. 227 16 Mohd Sayuti Omar, Sumpah da11 A irmala .Rejormis Ba11gsa. h. v
45
Ketika kongres sayap pemuda UMNO, Anwar akhimya terpilih sebagai
presidennya, dan sekaligus Anwar dalam penyusunan kabinet baru Mahathir
1983. Anwar menduduki Menteri Pemuda, olahraga dan kebudayaan. Dengan
fonnat barunya Mahathir terus menggalang kekuatan ·diikuti dengan berbagai
program-program yang mencirikan sebagai keberpihakannya terhadap Islam.
Maka berbagai institusi Islam didirikan .. Universitas Islam International (UII) dan
bank Islam di bawah kebijakan Anwar Ibrahim didirikan pada tahun 1983.
Di bidang pembangunan ekonomi dan industri Mahathir mencanangkan
sebuah agenda besar yaitu bagaimana menjadikan Malaysia sebagaTifogara
industri berat pada 2020. Bahkan dalmn politik luar negeri, Mahathir muncul
sef>agai kekuatan baru yang gencar menyuarakan protes d.an kutukan terhadap apa
yang menimpa umat Islam. Beberapa konferensi Islam Intemasional terselenggara
di Malaysia, termasuk keberanian Mahathir mengutuk tindakan Israel menyerang
Palestina di saat dunia Islam lainnya tak bersuara. Kebijakan luar negeri Mahathir
yang dinilai berani semakin memperkuat posisi politik dalam negerinya terutama
di saat isu-isu terciptanya Negara Islam di suarakan oleh partai oposisinya PAS. 17
Dengan keberhasilan tersebut, Mahathir semakin kuat sebagai Perdana
Menteri. Bahkan Mahathir bertahan selanm empat periode kepemimpinan (1983-
1986. 1986-1993. 1993-19.98. 1998-2003) di tambah dua tahun masa pejabat
p~ngganti di awa! kepemimpinannya (1981-1983). Dengan 22 tahun
kepemimpinan Mahathir itulah Malaysia mengalami perubahan besar, terutama di
17 Mutalib, !slam dan Emisitas: Perspektip Po/ilikMe/ayu, h. 186-187
" .
46
·bidang ekonomi. Namun per!u di catat bahwa terdapat sebuah peristiwa yang
tidak kalah menariknya dengan peristiwa gebrakan perubahan konstitusi. Krisis
ekonomi yang melanda Malaysia pada 1997 dan hampir Negara-negara Asia
secara keseluruhan, turut menarik Malaysia kepada krisis po!itik yang melahirkan
gerakan reformasi (1998-1999).
Dengan munculnya konfrontasi politik antara Anwar Ibrahim dan
Mahathir Mohamad pada tahun itu juga menandai bagaimana wacana
demokratisasi di munculkan dengan Anwar sebagai ikonya.
D. Anwar Ibrahim dan Pembaharuan Islam di !vfalaysia
Anwar Ibrahim adalah sosok ':eorang tokoh pemimpin, intelektual dan
politisi Muslim energik, dinamis dan kharismatis serta memiliki visi cemerlang.
Gaya kepemimpinananya penuh nuansa kerakyatan, demokratis, anti- KKN serta
keterbukaan sehingga menjadi simbol tokoh muda yang progresif Untuk
melanjutkan komitmennya pada rakyat miskin, Anwar rela dipenjara.
Gaya kepemimpinan khas inilah yang menjadikan Anwar sebagai
pemimpin nasional maupun gerakan Islam terkemuka di Malaysia sebagai
Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) maupun tokoh pemimpin
nasional dalam Majlis Belia Malaysia (JvffiM). Dalam usianya yang relative muda
dia telah menjadi tokoh Muslim intemasional dan organisasi pemuda .' .,.
intemasional lainnya. Itulah sebabnya Mahathir Mohamad pada' · tahun 82-an
mulai mendekati Anwar dan mengajaknya bergabung dengan UMNO. Kesamaan
47
visi dalam membela orang melayu-Islam telah menjadikan kedua tokoh ini makin
dekat dan akhirnya menjadi satu tim dalam UMNO. 18
Untuk melihat bagaimana sepak terajang dan peran besar Anwar terhadap
proses pembaharuan Islam di Malaysia, bisa dipahami lewat konflik panjang
antara partai United Malay's National Organization (UivfNO) dan partai Islam
seMalaysia (PAS). Islam dalam konteks Malaysia akan sangat sulit dijelaskanjika
harus dipisahkan dari peran etnis Melayu itu sendiri, namun demikian dalam titik
tertentu penegasan antara keduanya harus tetap dilakukan. Karena Islam jelas
memiliki kerangka -'.stem yang sangat berbeda etnlsitas Melayu. Dalam konteks
itulah bagaimana kemudian merumuskan model Islam yang di satu sisi tetap
komit dengan pesan Universalnya, namun disaat yang sama bagaimana etnisitas
juga harus berjalan sebagai bagian tak terpisah dari kehidupan masyarakat
Melayu.
Mungkin terasa jauh kenapa harus berangkat dari konflik PAS dan
UMNO. Namun, bagaimana posisi Anwar Ibrahim akan nampak lebih terbaca
setelah memahami UMNO dan PAS sebagai partai politik yang mereprensikan
etnis Melayu di satu sisi dan Islam disisi yang lain. Pembacaan Anwar yang
dimaksud dalam konflik UMNO dan PAS adalah karena sejatinya Anwar tidak .· .,
pernah mendedikasikan diri pada UMNO dan PAS, meskipun· Anwar sendiri
pernah menjadi bagian dari keduanya.
"Akar Pe11c11ta11ga11 Anwar dan Mahathir," data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http://members.tripod.com/Reformasi_Kita/Tentang.html
48
Sebagai kelanjutan dari kerangka umun konsepnya terhadap gerakan
dakwah, grand idea Anwar Ibrahim dalam kontek pembaharuan Islam di
Malaysia, terfokus pada empat dasar Pemikiran: pertama, konsep tentang Negara
Islam. Kedua, masyarakat pluralis. Ketiga, peran perempuan dan keempat, sistem
ekonomi Islam.
Negara Islam, sebagaimana dipahami banyak cendekia Muslim adalah
sebuah tatanan politik yang mereferensikan setiap perangkat operasionalnya pada
kaidah-kaidah Islam. Di Malaysia yang memiliki kecenderungan pemahaman
bahwa Negara Islam harus di legalkan dalam bentuk undang-undang hukum,
adalah gagasan yang di usung oleh PAS. PAS mendesak pemerintah bahwa untuk
penegakan syariat Islam haruslah di bentuk sebuah Negara Islam. 19
Bebeda dengan paradigm PAS. Anwar Ibrahim menempatkan Islam tidak
selalu hitam diatas putih. Penegakan Syariat Islam atau Negara Islam hanya di
mungkinkan jika umat ter-Islam terlebih dahulu secara bertahap, berjenjang dan
progressif, dan itu harus berangkat dari pemahaman yang benar. Di samping itu,
Anwar menilai bahwa yang terpenting dan sangat mendesak adalah bagaimana
mensejahterakan umat Islam itu sendiri~ setelah secara. d<'o~oini terpenuhi
disanalah kelayakan melaksanakan hukum Islam bisa di mungkinkan.
"Pertama kita harus memiliki masyarakat ekonomi yang benar-benar adil. Kemudian kita bisa menerapkan hukum Islam. Saya tidak melihat itu dalam waktu dekat, jika masyarakat itu bisa diwujudkan, saya tidak akan mengesampingkan potong tangan.20
19 Hussin, Islam dan Etuisitas per;pek1ip Po!ilik Me/ayu, h. 166 '0 Esposito, Tokoh Kuuci Gerakau Islam Ko11te111porer, h. 237
49
Pada dasarnya Anwar Ibrahim tidak menolak penerapan syariat Islam dan
pelaksanaan hukumnya, namun Anwar menilai, prinsip dasar penegakan hukum
adalah keadilan. Persoalannya Anwar masih melihat bahwa keadilan ekonomi di
negaranya belum dipenuhi, sehingga Anwar menilai penerapan hukum Islam
potong tangan dalam kondisi masyarakat yang tertatih··tatih dalam ha!
kesejahteraan, justeru akan menunjukkan Islam sebagai bukan solusi melainkan
beban. Paragdigma hukum Anwar yang menekankan keaculan. Menempatkan
pengalaman Islam yang berangkat dari kesadaran bukan dari pemaksaan
procedural yang terwujud dalam ritualistik belaka. Dalam hal ini />.nwar menolak
pendekatan !slain yang legalistik, terjebak pada men.talitas fikih, yang melihat
persoalan sepihak, padahal Islam yang dibawa Muhammad jelas pesan
menyeluruh dari setiap persoalan, pendidikan, kemiskinan dan lingkungan.
Rumusan ijtihad Anwar berangkat dari prinsip maslahah "kesejahteraan
publik" dan dengan demikian Islam pada dasarnya agama prag~atis.yang hams
tanggap merespons persoalan-persoalan yang ada dihadapannya. Namun
demikian tidak menafikan adanya relevansi kontinuitas dari nilai-nilai yang
pernah dilahirkan oleh para pemikir terdahulu baik berbentuk rumusan undang
undang, tata etik dan norma sosial. Bahkan Islam tetap dinamis dengan segala
kondisi tertentu mengandaikan adanya kerja pemikiran progressif yang tiada
henti.21
21 Esposito, Tokoh Gerakan Islam Kontemporer, h. 245
50
Masyarakat pluralis. Realitas l\falaysia yang sangat plural, sejak dari
zaman awal kemerdekaan sampai saat sekarang sangatlah t.idak dapat dipisahkan
dari kehidupan masyarakat di Malaysia, bahkan hampir disetiap persoalan atua
kebijakan Pemerintah dalam membuat undang-undang haruslah melihat dari
segala sisi masyarakat yang ada di Malaysia. Itulah barangkali yang harus
dipahami dari pendekatan Anwar terhadap pemaknaan masyarakat pluralis.
Dalam kontek ini Anwar melihat bahwa pluralisme rnasyarakat bukanlah
penghalang bagi tercapainya pembangunan yang terpadu, justeru hal itu menjadi
modal terbaik sebagai wahana di?.l.ektis pembangunan. Menariknya lagi, Anwar
membumbui argumentasinya bahwa Islam menolak diskriminasi ras dan etnis.
Kenyataan pluralisme etnis merupakan kenyataan sejarah yang harus diterima,
bahkan Anwar berakali-kali menyakinkan akan keotentikan Islam dalam
mengapresiasi persoalan pluralisme.22 Dalam ha! ini Anwar misalnya
menggunakan referensi kejayaan Islam di Spanyol, bahkan jauh sebelum itu
Anwar menunjukkan tradisi kekuasaan Islam di bawah kepemimpinan Umar bin
Khattab. 23
Dalam kontek inilah kita harus memberi catatan terhadap proses
pembangunan paradigma pemikiran Islam Anwar. Akhir 60-an .Yang ditandai
dengan pecahnya kerusuhan etnis, memberikan referensi pemikiran bahwa
orientsi etnisnya yang di perj uangkan dengan cara-ca.ra advokasi memba.ngun
22 Abdul Rahman, Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah <km Aliran, h. 300 23 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontempore1; h. 239
51
sentiment etnis, justeru mengingkari kenyataan ril masyarakat 1\/falaysia yang
memang plural. Oleh karenanya bisa dimaklumi kenapa awal 70-an Anwar
rnengalihkan orientasi gerakannya walaupun tetap memperhatikan pentingnya
peran etnis Melayu dengan menggunakan tern-tern Islam.
Peran perempuan. Dalam diskusi peran perempuan, Anwar menegaskan
bahwa perempuan mempunyai andil bcsar dalam proses pembangunan bangsa.
Perannya sebagai ibu rumah tangga dalam kelu£trga, tidak berarti menfikan
keterlibatannya dalam urusan publik terlebih untuk membangun dan mendorong
. ·1· k u terciptanya mora 1tas masyara ·at.
Dalam ha! pakaian, menurutnya prinsip berpakian adalah tertutupnya
aurat, dan itu tidak berarti menghalangi perempuan untuk tampil sebagai public
figure yang terlibat secara aktif dalarn berbagai persoalan masyarakat. Bukti
paling kongkrit dari konsistensi gagasan Anwar dalam hal peran perempuan
adalah tampilnya Wan Azizah isteri Anwar sebagai pemengang kendali dari
gerakan reformasi manggantikan Anwar. Jika bukan karena peran Anwar yang
telah lama mengkampanyekan keterlibatan perempuan dalam urusan politik,
sangatlah tidak mungkin isterinya turun jalan.
Ekonomi Islam. Realitas pembangunan ekonomi Malaysia yang ditemui
Anwar dekade 60-70an, berbasis pada ekonomi pasar bebas kapitalis kenyataan
tersebut berhadapan dengan realitas lemahnya ekonomi etnis Melayu, sementara
harus berkompetisi dengan etnis Cina yang sejak masa kolonial sudah bergelut
24 Esposito, Tokoh Kunci Gerakan !slam Kontemporer, h. 240.
52
dengan dunia bisnis. konsepsi pasar bebas pada dasamya tidak ditolak oleh
Anwar sabagai cara kerja ekonomi yang sehat, karena ha! itu terdapat dalam
tradisi Islam. Hanya saja Islam menolak manipulasi transaksi di pasar, oleh
karenanya Anwar mengingatkan pentingnya sebuah lembaga kontrol yang
independen untuk mencegah terjadinya manipulasi dan monopoli kelompok
tertentu. Anwar menyebut lembaga itu bemamahisab.25
Berangkat dari realitas tersebut. Anwar menilai bahwa haros ada
kebijakan pemerintah yang seimbang dan memberikan aks<!S yang sama terhadap
pelaku bisnis. Lebih jauh, reliatas pasar bebas adalah maraknya nerusahaan-
perusahaan yang dinilai Anwar mengandung unsur-unsur riba dan berscberangan
dengan norma Islam. Semacam tempat pelacuran, bisnis obat-obatan dan
semacamnya.
Dengan kondisi tersebut, Anwar mengajukan dua perubahan mendasar
sckaligus menata ulang undang-undang terkait dengan kemungkinan terbukanya
etnis Melayu turut berkompetisi dalam dunia bisnis dan sekaligus menempatkan
ekonomi sebagai bagian dari proyeksi Islam, dimana proses-proses bisnis yang
bertentangan dengan kaidah Islam harus dihindari. Dalam kontek pembangunan
ekonomi yang berbasis Islam inilah anwar berucap.
"Bila kita banyak membicarakan· pembangunan, apa yang kita maksudkan ialah pembangunan insan itu sendiri. Justeru itu amat kecil makna pembangunan ini sekiranya maksiat diteruskan ditengah-tengah usaha pembangunan. lzin-izin pet:iudian, arak dan pelacuran hendaklah segera
25 Esposito, '/'okoh Kunci (ieraka11 Jsla111 ko11te11111orer, h. 244.
dibatalkan, dan kepentingan serta kesejahteraan masyarakat banyak!ah yang harus diutamakan. 26
Terkait dengan sistem p('rbankan yang Islami berhadapan dengan bank-
bank konvensional. Anwar mengatakan bahwa tidak ada perbedaan mendasar.
Lagipula sistem Bank Islam belum teruji dalam persaingan modem. Dalam
banyak ha! Bank Islam akan tetap mengikuti sistem-sistem yang ada. Namun
demikian bukan berarti tidak memiliki komitmen, hanya pendekatan pragmatis
yang paling mungkin untuk saat ini.
26 Abdul Rahman, Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah da11 A/iran, h. 303
BAB IV
PEMIKIRAN POLITIK ANWAR IURAHlM
A. Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Pandangan Anwar
Hak asasi manusia telah ditulis dalam Perlembagaan Malaysia dengan
menggunakan perkataan Kebebasan Asasi. Kebebasan atau Hak Asasi Manusia
ini terbahagi kepada tiga bahagian, yaitu Kebebasan Beragama, Kebebasan Diri,
dan Kebebasan Ekonomi. 1
H~k mengeluarkan pendapat pada .dasamya merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan hak berkumpul dan berserikat. Syariat memiliki pijakan yang
kuat pada hak-hak ini, bukti dasamya. tercakup dalam prinsip-prinsip al-Quran
dan Snnnah yang mengatur kebebasan berbicara dan berekspresi. Oleh karena itu
prinsip-prinsip Islam tentang menyeru untuk berbuat baik dan melarang kejahatan
(amar ma'rufnahi mungkar), nashihah, dan syura (musyawarah) dapat sama-sama
dikutip. Di samping hak-hak warga negara nntuk melontarkan kritik membangnn
terhadap pemerintah semuanya tennaktub dalarn pengakuan syariat atas
kebebasan mendasar untuk berbicara, berekspresi dan berserikat.2
Melihat ini semua, maka siapa saja memiliki hak untuk mengawasi Kepala
Negara dan seluruh pejabat dalam peke1jaan dan tingkah laku mereka yang
1 Tun Mohd Sall eh Abas, pri11sip perlembagacm da11 pemeri11taha11 di Malaysia, h.293 2 Muhammad Hashim Kamali, Freedom of Expression in is/am, diterjemahkan oleh Eva
Y. Nukman dan Fatiah Basri, Kehehasan Berpmdapat Dalam Islam, (Jakarta: Mizan, J 996),h. 104
, .
55
menyangkut urusan negara. Hak pengawasan ini dimaksudkan demi meluruskan
tindakan pemerintah jika ia menyimpang dari jalan yang benar. Dengan adanya
kebebasan ini, maka masyarakat publik bisa untuk turut serta dalam memberikan
pandangan atua semacam nasehat demi kebaikkan negara.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab shahihnya,
Nabi SAW. bersabda:
Artinya: Agaml' itu nasihat, kami berkata untuk siapa? Nabi berkata untuk Allah. Kitabnya, Rasul-nya, bagi para pemimpin umat Islam dan orang awmn ". (HR. Muslim)3
Tetapi jika nasehat sudah tidak bisa mengubah kenrnngkaran, maka hadis dibawah ini menjelaskan:
;;,U~) •.E.~ (?'.'..~ rJ 0µ ~c.W E:_;- rJ 0µ oJ~ ~:;.i;U I~ ~ c>f:, ;; ,. ........ ... ,. ,.. ,.,. ,,.,. "' ,. ,,,. ,. ..
4 ... " J. .. ., i! <r-1-' ,1JJ) t.J\J;.µI ~\
, ,
Artinya: Barangsiapa diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah di ubah dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah diubah dengan lidahnya, jika tida.'c mampu hendaklah diubah dengan hatinya dan itu adalah iman yang paling rendah" (HR. Muslim)
Tentang kebebasan bersuara, Anwar kecewa dengan kebanyakan negara
yang mempunyai mayoritas Muslim. Cabaran mewujudkan kebebasan bersuara
3 Muslim Ibnu al-Hujaj Abu al-Husaini al-Qusyairi al-Nasaburi, Shahih Muslim, (Beirut: Dar Ihya al-Turas al-Arabi, t.th.), juz I, h. 74 hadits nomor 95 (55)
4 Muslim Ibnu al-Hujaj Abu al-Husaini al-Qusyairi al-Nasaburi, Shahih Muslim. (Beirut: Dar lhya al-Turas al-Arabi, t.th.), juz I, h. 69 hadits nomor 78 (49)
56
dan kedaulatan undang-undang tidaklah terbatas kepada negara-negara Muslim,
tetapi ha! ini sudah menjadi wabak di dal(im dunia Muslim. 5 kebebasan suara di
negara-negara Asia terbatasi, tetapi ini berlaku mungkin cd.isebabkan oleh
ketegangan yang wujud diantara nilai-nilai Asia dan demokrasi dan kebebasan. Ia
menyatakan bahawa kekerasan secara tradisional yaitu hanya pemimpin
mengetahui apa yang terbaik, itu mungkin menyumbang kepada tersebarnya
undang-undang autokratik.
Sebagaimana demokrasi, penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)
merupakan w1sur penting untuk mewujudkan sebuah nega.ra yang berkeadaban.
Demokrasi dan HAM ibarat dua sisi mata uang yang saling menopang satu sama
lain, jika dua unsur itu berjalan dengan baik, pada akhimya akan lahir sebuah
kehidupan masyarakat hannonis.
Melihat pandangan Anwar tentang Hak Asasi Manusia (HAM) bisa di
Iihat antaranya adalah penolakkannya terahadap Akta Keselamatan Dalam Negeri
(AKDN), atau Internal Scurity Act (ISA). 6 Selama enam tahun (1998-2004)
pengalamannya sebagai korban AKDN menyebabkannya sei::ara konsisten Anwar
menyerang akta ini dan akhimya didirikan partai Keadi!an Rakyat sebagai
platform melawan partai pemerintah dalam pemilihan umum. Waiau ia pemah di
menjadi korban sebelum ini (1974-1976) ketika itu melalui p!atfonn ABIM dan
' http//anwaribrahimdotcom.blogspot.com, data diakses pada 30 Mei 2009 6 Ditubuhkan pada J 960, awalnya direka oleh R.H. Hickling, Merupakan undang-undang
tahanan pencegahan yang sedang berlaku di Malaysia. Sesiapa pun boleh ditahan oleh polis selama 60 hari tanpa perbicaraan untuk tindak-tanduk yang dinilai mengancam keselamatan Negara atau mana-mana bagian daripadanya.
57
forum bersama organisasi-organisasi lain telah melakukan pengecamannya
terhadap AKDN. Sejak awal pembebasannya ia mengecam AKDN sebagai
undang-undang yang kejam dan tidak berperikemanusian dan telah merampas hak
s<:seorang. Menurut persepsinya, AKDN bertentangan dengan Islam, sehingga
dimintanya agar disesuaikan dengan akhlak Islam.
Tidak hanya AKDN, Anwar juga menentang akta pertubuhan (Pendirian
Organisasi) 1966 yang hendak disusun kembali oleh pemerintah, yang
menurutnya men~beri kekuasaan tak terbatas kepada pendaftar organisasi untuk
1rn:111batalkan keberndaan organisasi sosial yang ber111ain politik. maka tidak ·
heran jika ko111it111ennya itu, beliau dila11tik mengetuai 19 organisasi Non-politik
untuk 111endesak pe111erintah agar tidak merubah akta tersebut. Namun tuntutan
ini gaga! karena pemerintah meloloskan perubahannya pada 8 April 1981.
Selain itu, Anwar juga menentang diberlakukannya Akta Universitas dan
Kolej Universitas (AUKU)7, karena akta ini telah merampas hah-hak mahasiswa
untuk ikut serta berpolitik dan sekaligus mematangkan lagi pemahaman tentang
politik tanah air, beJiau senantiasa menuntut agar akta ditinjau kembali.8 Dengan
adanya akta ini maka mahasiswa telah dihalangi dari turut sama melontarkan ide-
ide yang baik dalarn upaya 111enjadikan Malaysia sebuah negara yang bersih
pen1 erintahannya, karena pendangan atau ide mahasiswa ?dalah suatu pandangan
7 Pada tahun l 97 l suatu akta atau unda11g-undang telah dikeluarke.n oleh parlemen, yaitu akta Universita dan Kolej Universiti (AUKU). Akta ini mengatur pelbagai hal yang berhubungan dengan mahasiswa, seperti mengatur penubuhan organisasi dan larangan keterlibatan dalam berpolitik. Data diakses pada l3 juni 2009, dari http//ms.wikipedia.org/wiki/Akta_Universiti_dan Kolej_ Universili_ 1971
'Abdul Rahman Abdullah, Pe111ikira11 /s/am Di Malaysia, Sejarah dan Aliran, h. 306
58
yang jujur dan tidak karena kepentingan politik mana-mana pihak pun. Menurut
be! iau, pcmcri ntah Malaysia bisa menghalangi dalam ·bentuk undang-undang
terhadap golongan mcrcka yang berjuang demi keadilan dan 1-lak Asasi Manusia
(HAM) pada umumnya. Namun tidak dapat menghalangi golongan
"11111stadh 'afin" seperti buruh, pekerja, dr.n mahasiswa menentang kezaliman.
Melihat ko111it111ennya pada pri11sip HAM, saat terjadinya pemecatan
Allahyarharn Ustaclz Fadzil Mohd Noor,9 mantan Wakil Presiden ABIM clari
profesinya sebagai dosen di Universitas Teknologi Malaysia pada 15 Februari
197 ~, walau alasan yang diambil adalah karena ijin cuti yang dimintanya, namun
Menurut Anwar pemecatan beliau ticlak ada kaitannya dengan cuti yang
dimintanya, tetapi itu adalah karena ia menjadi calon PAS dalam pemilihan
umum. 10 Melihat tindakan pemerintah dalam kasus ini, maka tidak salahjika ada
yang mengandaikan Malaysia negara yang anti demokrasi.
Anwar menyatakan bahwa berdirinya sebuah negara Islam bukan
111engha111bat, bahkan akan rnendorong perkembangan demokrasi di Malaysia.
Malah beliau dengan tegas menekankan bahwa dia memilih masyarakat yang
demokrasi dan multiras. Masyarakat masa depan harus Jebih memiliki komitmen
dan pemahaman yang lebih baik mengenai perjuangan Islam, dengan tujuan
rnenci ptakan masyarakat yang adil, masyarakat yang menghargai hak orang lain.
'Dilahirkan pada 13 mac 1937, Alor Setar, Kedah. Me..;,pakan sosok pejuang membela rakyat miskin di Kedah pada tahun 1974. Ketika Anwar ditahan dibawah ISA 1974-1976. Mula terlibat dalam PAS pada tahun 1959, dan dilantik :>ebagai presiden PAS (1989-2002)
"'Abdul Rahman Abdullah, /'e111ikira11 Islam di Malaysia, Sejarah dan Aliran, h. 307
59
Isla111 sangat 111enjungjung tinggi hak asasi kelompok minoritas, kebebasan untuk
beribadah, dengan sistem ekonomi yang adil dan kepentingan pendidikan, yang
akan menghapuskan perbedaan kelas dan n.enghilangkan kesadaran masyarakat
yang sempit.
Dalam Islam sendiri sebagaimanH dinyatakan oleh A'la al-Maududi, Hak
Asasi Manusia (HAM) adalah hak kodrati yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
kepada setiap rnanusia dan tidak dapat dicabut atau dikurangi oleh kekuasaan atau
badan apa pw1.
Terdapat tiga bentuk Hak Asasi Manusia (HAM) dalarn lslarn. Perlama,
hak dasar (hak daruri), sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut di
langgar, bukan hanya 111e111buat manusia sengsara, tetapi juga hilang
cksistensinya. Contoh sederhana hak ini di antaranya adalah hak untuk hidup, hak
atas keamanan, dan hak untuk memiliki harta benda. Kedua, hak skunder, yakni
hak-lrnk apabila tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak dasarnya
sebagai manusia. Misalnya, jika seseorar.g kehilangan haknya untuk mernperoleh
sandang pangan yang layak, maka akan berakibat hilangnya hak hidup. Ketiga,
tersier, yakni hak yang tingkatannya Jebih rendah dari hak primer dan sekunder.
B. Konsep Kepemimpinan Dalam Sudut Pandang Anwar Ibrahim
Kepentingan kesejahteraan rnanusia dan mewujudkan kaidah-kaidah yang
adil dalarn kepemirnpinan itu adalah yang terpenting dan perlu diberikan
pcnckanan yang lcbih. Mcnurut Anwar pe111i111pin itu haruslah peka dan prihatin
60
terhadap suara dan aspirasi rakyat serta merumuskan cara dan pendekatan yang
melibatkan rakyat. Beliau menekankan dan mementingkan konsep syura'
(mu.1yawarah) dalam Islam dan demokrasi. menurut Anwar, adalah menjadi
tanggungjawab pemerintah untuk membentuk kehidupan yang lebih bermakna
dan adil kepada rakyat.
Dalam konsep kepemimpinan, Anwar mengambil model pemimpin Islam
Sayyidina Abu Bakar. Yaitu apabila bdiau diberikan tanggungiawab sebagai
khalifah Islam yang pertama, beliau berulang kali menyatakan bahwa kekuasaan
sebenar masyarakat Islam terletak pada masyarakat itu sendiri dan bukannya pada
bdiau. Abu Bakar mcncgaskan bahwa beliau hanyalah penggernk kepada aspirasi
rakyatnya dan Iwasa sebenar itu terletak di tangan rakyat dan bukannya di tangan
pemimpin. Itulah yang sewajarnya kita contohi. 11
.· .,
Dal am aspek kekuasaan, Anwar bcrpendapat kekuasaan yang·dimiliki oleh
pcmimpin adalah dc111cn pcnting dala111 11sahn untuk 111c111buat scsuatu. Sckalipun
orang itu mcmpunyai idc dan wacana yang baik tetapi jika tidak mempunyai
kuasa dan kedudukan akan sulit melaksanakan gagasan tersesebut. Dari segi
perbandingan kuasa dan ide pula, Anwar berpendapat ide lebih pen ting dari kuasa
dan kedudukan karena kausa ini hanyalah sarana untuk 111enyalurkan ide tersebut.
Keberhasilan sesebuah kepemimpinan dapat dinilai dengan melihat
kepada hasilnya serta apa yang boleh ia curahkan. Kejayaan pemimpin Islam
11 http ://ummahonl i ne. wordpress. com/anwar-ibrahi m-amerika-bermain-dengan-api. data diakses pada 13 Agustus 2008
.,
61
adalah mcmalui kcupayaannya untuk mengubah kearah po;itif keadaan rakyat. ia
menekankan bahwa pemimpin dan masyarakat haruslah rnemiliki ilmu dan
pengetahuan yang tinggi dan berupaya mempraktekkan ilmu yang baik itu dalam
kehidupan. Milihat dari apa yang digambarkan oleh Anwar mengenai
keperni111pinan, ia mengharapkan akan adanya sebuah pemerintah yang peka
terhadap rakyat dalam segala ha! sehinggakan pada ha! menyampaikan ide-ide.
Beliau berpendapat " ilmu pengetahuan itu harus memberikan makna kepada diri
rnanusia dan kemanusiaan". Menurutnya suatu bangsa itu tel ah dapat
mempengarul:: negara dan bengsa Jain ya.ng lebih besar karena pengaruh dan ilmu
pengetahuan yang ia miliki.
Dala111 usaha manangani perubahan, pem1mprn perlu me111punya1
kebijaksanaan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya.
Bagaimanapun perubahan harus berlandaskan nilai universal yang mutlak yang
diakui oleh Islam clan agama lain sebagai baik dan mampu rnernberi kesejahteraan
k I . . I'
epac a 111anusia. -
C. Demokrasi Dari Sudut Pandang Anwar
Demokrasi bukanlah tujuan, melainkan jalan yang selama ini diyakini
paling menjajanjikan. Sebagai prinsip sebuah sistem sosial dan politik yang
12 Wikipedia lndonesia"Anll'ar Ibrahim", data diakses pada 5 mei 2009 dari hitp//:id. wikipedia.org
62
paling baik saat ini, demokrasi menjajanjikan solusi terbaik bagi perbaikan
tatanan 111asyarakat.
Suatu pe111crintahan dapat dikatakan de111okrasi bila dalam mekanisme
penyelcnggaraannya melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip
dasar demokrasi itu adalah persamaan, kebebasan, dan pluralisme. Bicara soal
dcmokrasi makn sekurang-kurangnya ia menyentuh hak-hak, kc:bebasan bersuara
(termasuk media atau Koran), kebebasan · berkumpul dan berpesatuan, pemilu
yang adil bebas dan bersih, kedaulatan undang-undang, rakyat yang bebas dari
aturan yang tidal adil dan kebebasan baclan kehakiman. 13
Sebagaimana tcrtulis dalam kcle111bagaan Malaysia, bahwa kcbabasan itu
itu adalah menjacli hak asasi bagi setiap orang. Yang di maksudakan dalam arti
kcbebasan disini adalah kebebasan diri, yaitu kebebasan bercakap, kebebasan
berkumpul, clan kebebasan menubuhkan persatuan.
Anwar yang berkarisrna telah mengkritik kekurangan demokrasi di
kebanyakan negara Muslim, juga mempersoalkan kebijaksanaan (Negara Islam)
menyebarkan demokrasi dimuncung senjata M-16 "Beliau menyatakan demokrasi
sederhana yang diamalkan di Indonesia yang mempunyai po)Jtifasi .. Muslim
terbesar di dunia, dia rnemberikan amaran Islam tidak hanya merujuk kepada
rejim autokratik (kuasa penuh pernerintahan) seperti Arab Saudi. 14
" Harakah, Demokrasi Sedang Tenat Di Malaysia. Data "diakses dari http//harakahdaily.com, pada 14 jun 2009
14 Negara Islam Kekurangan Demokrasi. Data diakses dari htip//anwaribrahimdotcom.blogspot.com, pada 30 Mei 2009
63
13crtolak bclakang dari prinsip itulah, yaitu kebebasan menjadi hak asasi
kepada setiap masyarakat bagi setiap negara. Maka persamaan dan juga
pluralismc menjadi perkarn penting bagi setiap negara yang mengklaim
pcmcrintahannya adalah bcrsifat dcmokrasi, maka tanpa prinsip-prinsip itu
tidaklah dikatakan demokrasi.
Sebagaimana pandangan Anwar tentang kehidupan demokrasi di
Indonesia. Anwar menjelaskan:
"fni saru kekuaran yang ada pada Indonesia, yang memang diremehkan disini. Saya dipahamkan, melihar dan merasakan, Indonesia mampu mengendalikan Pemilu yangjujur dan adil, yang sukar ditangdingi oleh kebanyakan negara-negara demokrasi, termasuk Negara Baral sekalipun. Sefa111a ini media dikungkung berpuluh tahun, kini dapat dibebaskan,kehidupan rakyar lebih terbuka untuk mengemukakan ide, menyampaikan teguran, kritikan. Waiau banyak masalah lain seperli pofitik ekonomi,tetapi soal penting tentang menghormati hak rakyat hegitu jelas. lni perlu dimanj(1atkan untuk lebih kepeduliannya terhadap nasib rakyat, ini kehehasan dan demokrasi yang cukup baik. Saya harap kc·dura11.~w1 Sil)'" ke !11do11esia l'ka11 111e111b11ka 1110/a rakyal lvfalaysia, kekuoron kila disini don }URa kekuatan Indonesia, memerdekakan dan 111u111pcrko.,·a 111ar11ah dan 111c;rrahl'I rakya1. 15
Scorang pengamat politik Malaysia Chandra Muzafar menilai, dalarn
praktik demokra~i. Malaysia lebih kotor dan menyedihkan dibandingkan
Indonesia. Tingginya tingkat perkembangan perekonomian Malaysia, tak
dibarengi meningkatnya peradaban politiknya. 16
"Ahmad Muhajir. Wawancara eklusif denga•1 SDR Anwar Ibrahim. Data diakses pada 5 Mei 2009, dari www.shura-asia.org/modules.php?name=News&ftle=article&sid=7.
16 http://www.inilah.com/berita/politik/anwar-mulai-bersihkan-malaysia. Data diakses pada 5 Mei 2009
64
Anwar dalam pemikirannya tentang demokrasi dapatlah kita temui melalui
dua pcndckatan: pertama, pendefinasi:mnya terhadap konsep demokrasi itu
sendiri, kedua, setting ckonomi-politik Malaysia. Pemaknaan Anwar terhadap
demokrasi adalah bagaimana dengan sistem itu upaya-upaya dialog bisa
dimungkinkan. Tentu saja muatan dialog sangat luas, salah satunya bagaimana ide
yang berbeda bisa disampaikan dan dipahami dengan orang lain, lebih jika ide
tersebut kemudian bisa diterima sebagai bahan penimbangan untuk sebuah
kebijakan. Dalam hal ini Anwar rnenyc•tir keterlibatannya dengan pemerintah,
scbagai sebuah bentuk keberhasilan demokrasi dimana ide-ide dan gagasannya
bisa disampaikan kc rcrnerintah. Intinya scpanjang terdapat ruang dialog untuk
membicarakan sebuah rersoalan, rnaka bagi Anwar adalah bagian penting dari
terciptanya demokrasi. Dengan derniki:m demokrasi tidak selalu diandaikan
d.:ngan sebuah pertarungan dan perter:tangan yang menggelombang dengan
niassa turun ke jalan-jalan. Inilah Anwar menjelaskan bagi pengamat asing
terutama rnedia Barnt, demokrasi harus berarti pertentangan, perfelutan dan
keributan. Tetapi bagi kita, demokrasi itu · sekedar saluran kebebasan untuk
menghorrnati perbedaan pandangan. Beliau mengatakan dirinya sebagai demokrat
berhak memberikan pandangan-pandangan. Adalah menolak pandangan itu
sebagai nakal.
Setting ekonomi-politik Malaysia bermuara pada krisis ekonomi yang
melanda Asia pada 1997, dan kemudian mengantarkan beberapa negara untuk
65
terpaksa berlanjut pada terjadinya krisis politik. walau tidak semua berakhir
dengan tcijadinya suksesi kekuasaan, namun menjadi bukti bahwa pengaruh krisis
ekonorni tersebut sangat membuat shock beberapa pemimpin negara Asia. Salah
satunya Indonesia yang akhimya benar-benar harus melakukan refonnasi politik,
dan berlanjut te~jadinya suksesi kekuasaan.
Malaysia sebagai bagian negara yang terkena krisis, ternyata tidak terlepas
dari arus gerakan reformasi. Dalam gelomb(lng reformasi yang terjadi di Malaysia
it~ilah, Anwar Ibrahim muncul sebagai ikonnya. Seruan reformasi yang
Jisuarakan oleh Anwar, pada rnulanya berawal dari persoalan penanganan
terhadap jatuhnya nilai tukar ringgit Malaysia. Dalam hal ini ia cenderung
rnengikuti rnekanisrne pasar, namun derniki.an Anwar tidak berarti melakukan
kritik tcrhadap sistem ekonomi pasar yang ada. Sebagai upaya mencegah
tcrjadinya 1nonopoli dan manipulasi ncgara-negara super power, di saat yang
sama ia juga menyerukan adanya refommsi sistem ekonomi dalam negara
Malaysia. Persoalan korupsi dan nepotisme dinilai Anwar mertjadi bagian dari
persoalan ekonomi dalam negara Malaysia.
Demikian konsepnya terhadap demokrasi yang mengand_aikan adanya ' .
keterbukaan terhadap setiap penyelesaian persoalan, berhadapan dengan realitas
negaranya yang tertimpa krisis ekonomi, menyeruak menjadi gelornbang gerakan
reformasi.
66
D. Peran Anwar Dalam Proses Demokratisasi Di Malaysia
Di Malays;a, perjuangan prodemokrasi lebih berkisar di kai~ngan partai-
panai pembangkang dan badan-badan bukan kerajaan (NGO). Panai
pembangkang yang lebih mempe1juangkan gagasan-gagasan demokrasi ialah
l'artai Tindakan Demokratik (DA;') dan Partai Rakyat Malaysia (PRM). PAS
yang 111erupakan Gerakan lsla111 kurang menekankan konsep-konsep demokrasi.
narnun gagasan cle111okrasi, prode111okrasi hanya menjadi bahasan golongan
intelektual pembangkang. Di Malaysia, ia hanya disebut oleh Anwar Ibrahim dan
tidak 111enarik minat Mahathir dan Umno ~.endiri. 17
Sepertinya Akta Penerbitan dan Mesin Cetak, Akta Univeritas dan kolej
Universitas, Akta Keselamatan Dalam Neg~.ri dan Akta Polis11 adalah ciri-ciri
kongkongan yang sering dikritik olch parlai pernbangkang. Kalau tuntutan
refor:11asi dijalankan, sudah tentu perkara-perkara ini akan dituntutt. Beberapa
perkara lain juga boleh diambil perhatian sepet1i soal keraguan tentang
keunggulan kehakiman. Semua ini saing diperkatakan oleh partai-partai
pembangkang dan NGO tetapi pemerintah Umno dan Barisan Nasional tidak
rnemandang serius terhadap ha! ini. Bagi mereka (Pemerintah Umno), kuasa-
kuasa ini harus berada di tangan mertka. Bagi mereka juga, rakyat hanya
memerlukan pembangunan ekonomi yang baik. Jika ekonomi terus baik, rakyat
akan terirna pemerintah Umno walaupun kebebasan mereka diseka!.
17 Ahmad Lutli Olhman, l'isahkan Anwar Dari R~formasi ". Dala diakses pada 5 Mei 2009, dari hi Ip:/ /anwaribrahi md ol com.b logs pot. cor.1/pisahka n-anwar-dari-reformasi. ht ml
67
Apabila kita melihat secara JUJUr, seperti yang dijelaskan sebelum ini,
jelas-jelas pemikiran Anwar Ibrahim itu adalah sangat berperan untuk menjadikan
Malaysia sebuah negara yang demokrasi. Peran itu tidak bisa dinafikan dan
ditolak oleh siapapun, ini semua dapatlah kita nilai dari segala ide-idenya dalam
berpolitik. Sebagaimana Anwar mengandaikan betapa pentingnya dalam sesebuah
negara bahwa kebebasan menjadi hak. asasi bagi setiap masyarakat, yaitu
kebebasan bersuara atau memberi pendapat, penentangannya terhadap Akta
Keselamatan Dalam Negeri (AKDN), yang merupakan suatu yang jelas-jelas
telah merampas hak asasi ornnr; 1xu1yak yang apabila meraka ditangkap atas
tuduhan mengancarn keselamatan negani, atau apa yang dinilai oleh pemerintah
dapal mernbahayakan pemerintahan, maka dengan tidak diberikan ruang untuk
membela diri apalagi menyelamatkan diri. !tu semua mengenai keadilan sejagat.
Selain peran-peran yang di atas, peran Anwar Ibrahim dalam proses
demokratisasi di Malaysia juga dapat dilihat melalui refonnasi yang terjadi saat
krisis ekonomi melanda dunia, tennasuk juga Malaysia. kegawatan ekonomi
bennula julai 1997, walaupun Malaysia tidak memerlukan bantuan IMF tetapi
Malaysia cuba melaksanakan dasar-dasar IMF untuk mendapatkan pemulihan.
Oleh karena Anwar menjadi Menteri K•ouangan maka beliau bertanggungjawab
mengatasi permasalahan.
Pada akhirnya Anwar pun berbicara dan meminta pandangan ahli-ahli
pakar ekonomi dunia. Bagaimana Malaysia akan terjejas ·dan· b.agaimana
mengatasinya. Setelah membuat kajian dan mendapat pandangan dari beberapa
68
pihak tertentu ahli ekonomi, maka Anwar membuat kesimpulan bahwa Malaysia
tidak akan terjejas teruk dalam kegawatan ekonomi dunia pada ketika itu. Waiau
bagaimanapun Malaysia perlu mengambil tindakan awal dan bersedia jika
keg::watan ekonomi dunia lama-kelamaan akan merebak k~ Malaysia.
Oleh yang demikian, Anwar lbrahim mengambil beberapa langkah
bcrjaga-jaga. Langkah-langkah terscbut ialah: langkah pertama, mengetatkan
pinjaman Bank oleh orang-orang berkenaan yang membuat pinjaman melebihi
beratus juta untuk proyek-proyek luar negara atau di dalam negara. Langkah
Kedua, sel1ap individu atau perusahaan-perusahan yang telah meminjam dari
Bank Negara melebihi ratusan juta, yaitu pinjaman yang sudah lama tidak di
bayar diminta 111cmbayar batik. Dalam ha! ini sebagai contoh, Halim Saat,
individu yang dibcri pinjam baratus-ratus juta daripada Bank Negara untuk
mc:nbuat kilang besi di Filipina. Akhimya kilang itu bankrupt. Apa jadi?
Mahathir tidak rugi, uang negara yang rugi. lnilah korupsi yang subversif Atas
kebenaran pemerintahan Umno 111engambil uang negara dan dibawa ke luar
negara. lnilah yang di panggil pengkhianat negara. 18
Langkah Ketiga, Anwar telah mengambil langkah berani meminda Akta
Rasuah apabila beliau menjadi pemangku Perdana Menteri (Mahathir), ketika
Mahathir libur ke luar negara. Akta tersebut menyebut," mana~rn:\tna .. Menteri,
Ketua Menteri dan Menteri-Menteri Kabinet termasuk Wakil Rakyat; walau
18 Raja Kamaruddin Bin Raja AB Wahid, Benarkah Ada Konpirasi frrhadap Dato' Seri Anl!'a/' !hrahi111, h. 17
69
sudah bcrsara tctapi !crbukti melakukan korupsi boleh dibawa dalam mahkamah
untuk diadili." Akta sebelumnya segala perbuatan korupsi oleh Pemimpin Negara
dan Wakil Rakyat tidak boleh diambil tindakan apabila mereka telah bersara atau
berhenti. Pada pandangan Anwar akta bma tentang korupsi akan menggalakan
perbuatan korupsi oleh Pemimpin Negara dan Wakil Rak')'at.
Tindakan meminda Akta Rasuah (Korupsi) ini menambahkan kebencian
pcmerintah clan Kcpirnpinan UMNO terhadap Anwar Ibrahim. Melihat sikap
Anwar itu, maka telah diciptakan rancangan konspirasi untuk menyekat beliau
menjadi Perdana Menteri. 19 Akibatnya Anwar sendiri tumbang apabila.i~ dipecat
pada awal September I 998. Usaha refonnasi di Malaysia bukan saja gaga! te!api
tokoh yang cuba 111e111perjuangkar111ya juga tersungkur. Mahathir bertambah kuat
sementara deputinya turnbang. Karena menurut Mahathir, Malaysia tidak perlu
reformasi, Mahathir juga menolak dasar-dasar IMF. Refonnasi dianggap sebagai
pikiran asing yang tidak diperlukan oleh rakyat negara ini.
Sctclab perbagai usaha atau kebijakan yang di111ainka1i Anwar dalam
upaya menjadikan Malaysia sebuah negara demokrasi yang tentunya adalah
sebuah pemeritahan bersikap adil. Maka Mahathir menilai bahwa Anwar akan
rnemberi kesan kepada pemerintahannya dan akhirnya Mahathir memberi kata
dua kepada Anwar rnengundur diri atau dipecat, tetapi semua itu diabaikan oleh
beliau.
"Ahmad Lutfi Othman, Pisahkan Anwar Dari R~formasi". Data diakses pada 5 Mei 2009, dari http://anwaribrahimdotcom.blogspot.com/pisahkan-anwar-dari-reformasi.html
. i ,~~
I i ..
70
Banyak orang yang mempersoalkan mengapa Anwar tidak meletakkan
jawatan dan berundur dari pemerintahan, sebagaimana yang dilakukan oleh
beberapa orang sebelumnya, mungkin keadaannya tidak akan seperti sekarang.
Tetapi disini ada dua sebab kenapa Anwar memilih tidak meletak jawatan.
Pertama: adalah karena Anwar hendak pcrtahankan kebenaran yang didokongnya
selama ini. Kedua: sebagai seorang politik, Anwar tahu kalau dia berundur
dengan sukarela setelah dipaksa, pasti masyarakat akan menilai beliau berjuang
separuh jalan. 20
Bagairnanapun ternyata ada sesu'.ltu yan[o 0 idak kena tentang keadilan di
negara in. Anwar dimalukan sebelum dakwaan dibuat, dipenjarakan sebelum
terbukti bersalah, maka bukan saja keadilan jelas tidak berlaku, tatapi JUga
kewibawaan pernerintah rncnjadi terserlah tidak adil. Secara umurnnya rakyat
semakin hari semakin tidak percaya dengan pemerintahan Maliathir. tentang
pc111ecatm1 Anwar Ibrahim.
20 Mohd Sayuli Omar, S11111pah d1111 Airmala Reformis Bangsa, h. 148
BABV
PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis telah membuat kesimpulan dari apa yang telah di
paparkan pada bab-bab sebelumnya, dan bagi mendapat kepuasan maim penulis akan
menyampaikan saran-saran.
A. Kesimpulan
Dengan kompleksitas persoalan yang telah dibicarakan diatas, persoalan
demokrati.so .. 'i rii Malaysia menjadi bisa dapahami dan akhirnya sulit untuk
memaksakan prosuder demokrasi sebagaimana yang terj adi di negara-negara yang
lebih homogeni daTi sisi etnis dan budaya. Kesimpulan umum yang sering
menjadi penjelasan terhadap persoalan demolaasi di Malaysia adalah undang-
undang konstitusi dan pemikiran Anwar itu sendiri.
Terdapat dua point paradigma yang bisa menjelaskan bagaimana
hambatan- hambatan proses clemokratisasi di Malaysia, sekaligus dimana posisi
pemikiran Anwar bisa ditempatkan sebagai figur yang menghalakan Malaysia ke
r arah transisi demokrasi dan sebagai tokoh demokratisasi di Malaysia: pertama,
konstitusi Malaysia yang didalamnya termasuk Internal Security Act (ISA).
Kedua, paradigma pemikiran Anwar lbral1im itu sendiri.
Pertama, dalam konstitusi Malaysia, posisi raja Yang cli-pertuan Agung.
Memiliki peran besar terhadap kebijalcan konstitusi. Tidak salah misalnya
72
srnpapun yang mampu mendekati dan mampu melobinya akan semakin
memperkuat posisi kekuasaannya, barangkali inilah yang dilakukan Mahathir,
dengan keberanian Mahathir melalcukan tawaran perubahan undang-undang
Malaysia pada tahun 1983, mampu mengambil beberapa peranpenting sang raja
Yang di-pertuan Agµng. Satu kasus adalah perubahan hale dan kewenangan raja ,
untuk mengatakan keadaan darurat, berpindah ke tangan Perdana Menteri. Malrn
bisa dipahami, jika Mahathir jauh lebih mampu bertahan, karena setiap
konfirmasi politik yang berhadapan dengannya, Mahathir berhak mengeluarkan
pemyataan darurat dan dengan demikian sendirinya penangkapan pun menjadi
sah secara konstitusional.
Disinilah menurut Alfitara Salamm seorang ahli dan pengamat politik
Malaysia bal1wa hambatan proses demokrasi di Malaysia l1~bih komleks, karena
pilar-pilar demokraeyinya tidak ada. Pers yang seharusnya menjadi institusi dan
lembaga independen menopang suara-suara lantang rakyat, ternyata merijadi
suara-suara kepentingan pemerintal1, partai secara keselurnhan dikuasai
pemerintah. Demikian pers, militansi mahasiswa Malaysia tidalc bisa
memungkinkan lahirnya geralrnn reformasi atau demokrasi permanen, ha! itu
karena terjadinya kultur politik yang kurang mendukung, keterlibatan pemerintah
dalam membantu pembiayaan sekolah baik bagi para pelajar dan mahasiswa
menjadi bagian dari lemahnya semangat gerak mahasiswa Malaysia.
Dengan demakian menurut Salan1m, sekuat apapun peran eksternal, baik
krisis ekonomi Asia, media internasional dan tekanan dunia intenasional terhadap
73
prorses demokrasi Iii Malaysia, kalau tidak didukung oleh militansi gerakan
masyarakat Malaysia sendiri akan sulit melahirkan proses demokrasi di Malaysia.
Lebih dari itu, menurut Syamsul Hadi- penulis buku strategi pembangunan
Mahathir dan seoharto- pembangunan ekonomi Malaysia jauh lebih mengakar dan
terasa oleh masyarakat bawah, sehingga ketika badai krisis menimpa masyarakat
Malaysia j auh lebih berta11an. Menariknya lagi, pemerintah Mahathir
mengkonfrontasi krisis ekonomi Malaysia dengan kegagalan sistem ekonomi
internasional yang sengaja memonopoli negara-negara kecil. Kritikan Mahathir
terhadap buruknya distem ekonomi internasional, terus di propaganda lewat pers
yang dikendalikan pemerintah. Dengan semua pendekatan l•orsebut, menjadi jelas
bahwa kepandaian Mahathir mengolan isu politik baik berskala nasional maupun
internasional ditambah kuatnya tembok-tembok otoritarianisme Malaysia alca.n
sulit ditembus oleh mereka yang mencoba menggerakkan perubahan.
Kedua, paradigma pemikiran Anwar sejati.nya konsisten sejak Anwar
menjadi kelompok oposan pemerinta11 pada tahu.n 70-an sampai terlibat dalam
pemerintalmn pada talmn 80-an. Anwar bisa didefinasikan s1~bagai fu.ndamentalis
moderat. Artinya sdmangat Islam yang menjadi orientasi setiap aksi politiknya
meniscayalcan adanya kompromi politik dengan penguasa, namun demikian
bukan berarti Anwar mengingkari landasan dasar politik Islanmya. Keterlibatan
dalam pemerintah tidak dimaknai sebagai pengkhianatan te:rhadap asas gerakan
ABIM, melainkan Anwar menyakini bergabungnya dengan pemerintah dan
UMNO agar mempermudah mendapatkan alcses bagi implementasi program-
I 74
program Islam. Posisi pemikiran Anwar yang moderat, juga menjadi model
pemikiran Islam Malaysia yang unik. Anwar sebagai tak terpisah dari etnis
Melayu, namun tetap menjadi Muslim yang kritis terhadap sentiment-sentiment
dan fanatisme etnis yang berlebihan.
Masuknya Anwar ke dalam Umno bisa dipahami dalam kerangka
membetuli Umno dri dalam. Karena Umno yang telah :memerintah Malaysia
kurang lebih 50 tahun amat sulit untuk di tumbangkan di tmnbah dengan pemilu
yang tidak adil malah penuh dengan penipuan. menjembatani etnisitas dan Islam
sekaligus. Anwar menyakini bahwa kekuatan etnis tidak bisa di biarkan begitu
saja, melainkan harus ditempatkan sejajar dengan semangat Islam secara
keseluruhan. Dengan masuk Umno Anwar yakin bahwa persoalan etnis, Islmn,
keadilan, pemberantasan korupsi, membela nasib rakyat, mengangkat .taraf
kehidupan rakyat miskin akan lebih mudah teratasi dengan melibatkan diri di
pemerintahan. I
Anwar komited dengan agenda reformasi, yang dapat kita jangkau, dalam
kondisi di negara ini media tidak bebas, yang terkungkung dan terbatas, malah
pemberitaan resmi tidak memberikan fakta yang sesungguhnya. Kita hams
menekankan pentingnya negara yang merdeka itu, tidak mungkir atau
mengkhianati janjinya kepada rakyat untuk membina jembatan emas. Media yang
bebas serta Pemilu yang jujur dan adail, adalah prasyarat utama dalan1 negara
yang merdeka dan demokratis.
I
75
Perkembangan politik Malaysia selanjutnya hanya bisa kita tunggu, proses
demokratisasi di Malaysia akan tetap tersendat. Jika beberapa point dan pilar J
demokrasi Malaysia tidak diubah. Undang-undang keamanan dalarn negeri
merupakan point penting sebagai penghambat gerakan demokrasi. Jika setiap
gerakan menuntut perubahan dirnaknai sebagai ketidakamanan, maka sulit untuk
kapan bergeraknya demokratisasi
Jika dilihat dalam politik, Perlembagaan hams rnenjadi brek kepada
autoriti kekuasaan apabila operasinya mula menimbulkan tanda Tanya dan
keanihan. Sadisnya Malaysia dipimpin oleh UMNO/BN yang langsung tidak
rnengh<.yati divers}ti dan demokrasi sebagaimana yang tertulis dalam
perlembagaan. Apakah Perlembagaan Malaysia anti-dernokrasi; atau masyarakat
Malaysia sebenarnya tidak faham tatacara Perlembagaan Malaysia.
B. Saran-saran
Demi berjalannya sebuah kehidupan masyarakat yang aman dan sejahtera,
penulis memberikan ·saran-saran sebagai berikut:
I. Bahwa hendaklah undang-w1dang kese!amatan dalam negeri di hapuskan,
karena undang-updang itu nyata telah melanggar hak asasi rnanusia.
2. Hendaklah diberikan kebebasan media dalan1 menyalurkan informasi yang
tepat dan bersesuaian dengan apa yang terjadi.
I 76
3. Maka yang paling utama dari yang kedua itu aclalah Islam dijaclikan pancluan
dalam memutuskan sesuatu perkara baik politik, sosial, ekonomi clan
umumnya clalam kehidupan sehari-hari.
I
I
I I
DAFT AR PUST AKA
Abas, Tun Mohd Salleh. Prinsip Perlembagaan Dan Pemerintahan Di Malaysia. Ampang/ Hulu Kelang Selangor Darul Ehsan: Dawama Sdn.Bhd, 2006, Cet. Ke-3.
Abdullah, Abdul Rahman Haji. Pemikiran Islam di Malaysia; Sejarah dan Aliran. Jakmia: Gema Insani Prees. 1997.
Ahmad Ald1yari Ismail,, " Upaya dan Tantangan Pelaksanaan Syariat Islam di Malaysia",(Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2006.
Amirudin, dan H Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakmia: PT RajaGrafindo persada, 2004, Cet. Ke-I.
A. Ubaedillah Dm1 Abdul Rozak. Demnkrasi Hak Asasi Manusia dan Masyw:akatMadani. ICCE UIN SyarifHidayatullah Jakarta 2008, Cet. Ke-3.
Awang, Abdul Hadi. Islam dan Demokrasi. Selm1gor: PTS Islmnika,2007, Cet. Ke- I.
Dinsman, Gawat Gagalnya Formula Mahathir. Selangor: Penerbit Pemuda, 1998, Cet Ke- I.
Dimanakah Keadilan. Johor Bharu: Smmi Vision 1999, Cet. Ke- 1.
Fakultas Syariah dan rtukum UIN Syarif Hidayatullah Jakmia. Pedoman Penulisan Sla·ipsi. Jakmia: 2007.
Hadi, Syamsul. Setrategi Pembangunan Mahathir Dan Seoharto. Politik Industerialisasi Dan Model Jepang di Malaysia Dan Indonesia.Jakmia: Pelangi Cendekia, 2005.
Idris, Almmd. Malaysia New Economis Policy. Malaysia pelm1duk publications (M) sdn Bhd. 1990 .p. 03.
Ismail, yahaya. Anwar dan Nalla Seks, Judi dan Konspirasi.Selangor: Usaha Teguh 1998.
Kamus Ilmiah Populer. Penerbit: Gitmnedia Press, 2006, Cet. Ke-· I.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpertasi Untuk Alrsi.
L. Esposito, John. Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. J
Magnis-Suseno, Franz. Etika Politik, Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, jakaiia.
Mohammad Admin Bin Yahya,"Konsep Negara Islam di Malaysia. Menurut UMNO dan P AS,"Skripsi SI Faku!tas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaiia, 2006.
Mutalib, Hussin. Islam Dan Etnisitas; Perspektif Politik Melayu. Jakarta: 1995.
Omar, Mohd Sayuti. Cinta dan Perjuangan. Kuala Lumpur: Tinta teguh 1999, Cet. Ke- l.
. Omar, Mohd Sayuti. Sumpah dan Airmata Reformasi Bangsa. Kuala Lumpur: Tinta
Merah 1998, Cet. \(e- 2. I
0. Voll, John. Demola·asi Di Negara-Negara Muslim: Problem Dan Prospek. Jakarta: Mizan 1999, Cet. Ke- I.
Qusyairi, al, Muslim bin Hajjaj Abu Husin, Shahih Muslim, juz I, Beirut: Dar Ihya' al-Turats al-Arabi, t.th.
Raja Ab Wahid, Raja Kamaruddin. Benarkah Ada Konspirasi Terhadap Dato' Seri Anwar Ibrahim.
Semail, Rosidi. Pertarungan Antara Dr.Mahathir dan Anwar Be/um Tamat. Selai1gor: Penerbit Pemuda 1999, Cet. Ke- I.
Seohino, Ilmu Negara. Y ogjakarta: Liberty, 2004, Cet. Ke- 4.
Surbakti, Ramlan. Mejnahami Ilmu Politik. Jakaiia: PT Gramedia widiasarana Indonesia 1992. '
Widjaja, Drs. AW. Tinjaun Undang-undang dasar Indonesia, }.Ialaysia, Singapura, Konstitusi Perbandingan. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987, Cet. Ke- I.
Yew Chee Wai. Sejarah Malaysia., Petaling Jaya Se!angor Darn! Ehsan: Sasbadi Sdn. Bhd 1993.
r I
Website:
Ahmad Lutfi Othman, Pisahkan Anwar Dari Reformasi. Dara diakses pada 5 Mei 2009. Dari http://anwaribrahimdotcom.blogspot.com/pisahkan-anwar-darireformasi.html.
Ahmad Muhajir, Wawancara Ekslusif Dengan Anwar Ibrahim. Data diakses pada?dari syura-asai.org/modules.php?name=News&file==article&sid=7.
Akar Pertentangan Anwar dan Mahathir.' Data diakses pada 4 Dis 2008. Dari http:/ members.tripod.com/Reformasi kita/tentang.html.
J http://www.inilah.com/berita/politik/anwar-mulai-bersihkan-ma.laysia/Data diakses
pada 5 Mei 2009.
Wikipedia Indonesia. Sejarah Malaysia. " Data diakses Pada 2 Dis 2008. Dari http:/id.wikipedia.org/wiki/Malaysia.
Wikipedia Indonesia. "Anwar Ibrahim. " Data diakses pada 4 Dis 2008. Dar.' .. http:/id. wikipedia.org/wiki/ Anwar Ibrahim.
Wikipedia Indonesia. Data di akses pada 2 juli 2009. Dari http:/pusharn.uii.ac.id.
Wikipedia indonesia. Anwar Ibrahim Amerika Bermain Dengan Api." Data diakses pada 5 Mei 2008. Dari http://wnmahonline.wordpress.com.
I
I