4
1. Nio 2. Maya 3. Intan 4. Helen 5. Leni 6. Fakhri 7. Aji 8. Owen 9. Disti 10. Yopi 11. Eljan 12. Elmo PERHATIAN PENGUMPULAN DIMULAI TANGGAL 5 Mei 2015 JAM 18.00 – 19.00 Yang tidak ngumpul jawaban /ngumpul diluar waktu yang telah di tentukan/jawaban kosong lebih dari 3 bakal jadi PRESENTAN Tapi kalo semuanya ngumpul tepat waktu PRESENTAN bakal di guncang biar adil. Selamat mengerjakan kirim ke: [email protected] dan [email protected] TOLONG YANG RAPI YA, SERTAKAN SUMBER yang valid. FONT TIMES NEW ROMAN SIZE 12 JUSTIFY. SASARAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa memahami rencana program penanggulangan DBD di kesehatan masyarakat yang meliputi : - Analisis Situasi - Merumuskan tujuan dan target yang akan dicapai - Faktor-faktor yang membantu dan menghambat tujuan - Kegiatan yang harus dilaksanakan 2. Mahasiswa memahami penggerakan pelaksanaan program penanggulangan DBD 3. Mahasiswa memahami monitoring dan evaluasi program penanggulangan DBD SKENARIO

Administrasi Kesehatan (B5)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

25

Citation preview

1. Nio2. Maya3. Intan4. Helen5. Leni6. Fakhri7. Aji8. Owen9. Disti10. Yopi11. Eljan12. Elmo

PERHATIANPENGUMPULAN DIMULAI TANGGAL 5 Mei 2015 JAM 18.00 19.00 Yang tidak ngumpul jawaban /ngumpul diluar waktu yang telah di tentukan/jawaban kosong lebih dari 3 bakal jadi PRESENTANTapi kalo semuanya ngumpul tepat waktu PRESENTAN bakal di guncang biar adil. Selamat mengerjakan kirim ke: [email protected] dan [email protected]

TOLONG YANG RAPI YA, SERTAKAN SUMBER yang valid.FONT TIMES NEW ROMAN SIZE 12 JUSTIFY.

SASARAN PEMBELAJARAN1. Mahasiswa memahami rencana program penanggulangan DBD di kesehatan masyarakat yang meliputi : Analisis Situasi Merumuskan tujuan dan target yang akan dicapai Faktor-faktor yang membantu dan menghambat tujuan Kegiatan yang harus dilaksanakan2. Mahasiswa memahami penggerakan pelaksanaan program penanggulangan DBD3. Mahasiswa memahami monitoring dan evaluasi program penanggulangan DBDSKENARIOWilayah kerja Puskesmas Petanang, dengan jumlah penduduk 43.730 jiwa yang teridiri dari 6 (enam) desa, terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus DBD 38 orang, dan 2 orang meninggal (pada periode yang sama di tahun di 2013 jumlah kasus DBD 12 orang dan tidak ada yang meninggal).Pada bulan April 2015, petugas surveilens menemukan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih rendah yaitu 54%. Hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan bak penampungan air terbuka.Dokter Mori selaku pimpinan Puskesmas merencanakan mengadakan Lokakarya Mini awal bulan Mei untuk membahas kasus ini, dengan tujuan menentukan langkah penanggulangan dan pencegahan DBD, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.

KLARIFIKASI ISTILAH1DBD:Penyakit virus Dengue di daerah tropis yang menular, eruptif, dan menimbulkan demam, ditularkan oleh nyamuk Aedes dan ditandai dengan nyeri hebat pada kepala, mata, otot, dan sendi

2KLB (Kejadian Luar Biasa):Salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklarifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit. (Unair)Timbulnya atau meningkatnya angka kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu (Depkes, 2000)

3Angka Bebas Jentik:Persentase rumah dan atau tempat umum yang tidak ditemukan jentik pada pemeriksaan.

4Lokakarya Mini:Suatu bentuk forum pertemuan yang merupakan penerapan dari manajemen pergerakan pelaksanaan di Puskesmas dengan tujuan umum meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.

5Administrasi Kesehatan:Administrasi yang diterapkan untuk mencapai tujuan terwujudnya keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial.

6Surveilens:Suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis, dan interpretasi data mengenai suatu peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam tindakan kesehatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan kematian, serta meningkatkan status kesehatan (German, 2001)

IDENTIFIKASI MASALAH1. Wilayah kerja Puskesmas Petanang, dengan jumlah penduduk 43.730 jiwa yang teridiri dari 6 (enam) desa, terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus DBD 38 orang, dan 2 orang meninggal (pada periode yang sama di tahun di 2013 jumlah kasus DBD 12 orang dan tidak ada yang meninggal).2. Pada bulan April 2015, petugas surveilens menemukan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih rendah yaitu 54%. Hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan bak penampungan air terbuka.3. Dokter Mori selaku pimpinan Puskesmas merencanakan mengadakan Lokakarya Mini awal bulan Mei untuk membahas kasus ini, dengan tujuan menentukan langkah penanggulangan dan pencegahan DBD, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.ANALISIS MASALAH1. Wilayah kerja Puskesmas Petanang, dengan jumlah penduduk 43.730 jiwa yang teridiri dari 6 (enam) desa, terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus DBD 38 orang, dan 2 orang meninggal (pada periode yang sama di tahun di 2013 jumlah kasus DBD 12 orang dan tidak ada yang meninggal).a. Bagaimana kriteria suatu penyakit dikategorikan KLB? 1,2,3b. Penyakit apa saja yang berpotensi untuk masuk kedalam kategori KLB? 4,5,6c. Interpretasi dari jumlah kasus DBD berdasarkan epidemiologinya 7,8,9d. Apa saja cakupan wilayah kerja suatu Puskesmas? Jelaskan! 10,11,12

2. Pada bulan April 2015, petugas surveilens menemukan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih rendah yaitu 54%. Hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan bak penampungan air terbuka.a. Interpretasi ABJ 1,3,5b. Cara penghitungan ABJ 2,4,6c. Bagaimana cara penanganan ABJ agar tidak rendah? 3,5,7d. Faktor penyebab apa saja yang dapat mempengaruhi ABJ? 4,6,8e. Hubungan penampungan air terbuka dengan ABJ 5,7,9f. Fungsi dan manfaat dari surveilens 6,8,10

3. Dokter Mori selaku pimpinan Puskesmas merencanakan mengadakan Lokakarya Mini awal bulan Mei untuk membahas kasus ini, dengan tujuan menentukan langkah penanggulangan dan pencegahan DBD, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.a. Bagaimana alur pelaksanaan lokakarya mini 7,9,11b. Apa saja yang akan dibahas dalam lokakarya mini 8,10,12c. Bagaimana caranya agar lokakarya mini ini dapat membantu mencegah atau menurunkan angka kejadian kasus DBD 9,11,1d. Siapa saja yang ikut terlibat dalam lokakarya mini dan perannya 10,12, 2e. Bagaimana melakukan penggerakan pelaksanaan program penanggulangan DBD 1,3,5f. Bagaimana cara monitoring dan evaluasi program penanggulangan DBD 2,4,6g. Bagaimana menyusun perencanaan untuk menanggulangi DBD 3,5,7HIPOTESISKLB DBD untuk wilayah kerja Puskesmas Petanang bisa terjadi karena belum adanya evaluasi penanganan penanggulangan DBD.LIAdministrasi KesehatanLokakarya Mini