44
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori Tentang Administrasi 1. Batasan Administrasi Kesehatan Jika menyebut perkataan administrasi kesehatan, ada dua pengertian yang terkandung di dalamnya, yakni pengertian administrasi di satu pihak, serta pengertian kesehatan di pihak lain. Administrasi berasal dari kata adminitrare (latin: ad = pada, ministrare = melayani). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, administrasi berarti memberikan pelayanan kepada. Pada saat ini administrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri. Untuk itu banyak pengertian administrasi yang telah dikenal, antara lain: a. Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo).

Administrasi Kesehatan Tgs Bu Nila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah D.IV kebidanan

Citation preview

BAB IITINJAUAN TEORIA. Tinjauan Teori Tentang Administrasi1. Batasan Administrasi KesehatanJika menyebut perkataan administrasi kesehatan, ada dua pengertian yang terkandung di dalamnya, yakni pengertian administrasi di satu pihak, serta pengertian kesehatan di pihak lain. Administrasi berasal dari kata adminitrare (latin: ad = pada, ministrare = melayani). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, administrasi berarti memberikan pelayanan kepada. Pada saat ini administrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri. Untuk itu banyak pengertian administrasi yang telah dikenal, antara lain:a. Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo).b. Administrasi adalah kombinasi antara pengambil keputusan dengan pelaksanaan dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Robert D. Calkins).c. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mempergunakan orang lain (George R. Terry).d. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz ODonell).e. Administrasi adalah suatu proses dengan mana upaya untuk mencapai tujuan tertentu dapat dilaksanakan dan diawasi (Social Science Encyclopedia).Dalam membahas tentang administrasi sering dikaitkan dengan manajemen, yang berasal dari kata menegie (latin: manus = tangan, agree = melakukan, melaksanakan), yang berarti melakukan dengan tangan. Beberapa hal yang berhubungan tentang manajemen, antara lain:a. Management..the art of getting things done throught other people. Definisi singkat ini dikemukakan oleh Mary Parker Follet.b. Rosemary E. Cross menyampaikan tentang manajemen dengan definisi management is a highly complex process.c. Dari kedua definisi tersebut benar bahwa manajemen adalah sebuah proses dengan kompleksitas yang tinggi dan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja, melainkan harus bekerja sama dengan beberapa orang yang diarahkan dan dikoordinasi.d. Unsur manajemen yang dikenal 6M + I, yaitu:1) Man (sumber daya manusia)2) Money (uang)3) Method (tata cara, prosedur)4) Machine (alat-alat, mesin)5) Market (pasar, pelanggan, pembeli, pasien)6) Material (bahan dasar, material)7) Information (informasi)Untuk ini ada dua pendapat yang ditemukan mengenai administrasi dan manajemen, yaitu:a. Administrasi berbeda dengan manajemenPendapat pertama memebedakan administrasi dengan manajemen. Untuk ini ada dua pendapat pula yang ditemukan yakni:1) Administrasi lebih rendah dari manajemenPendapat yang seperti ini antara lain dikemukakan oleh Samuel Levey dan Paul Loomba yang menyebutkan pekerjaan administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan tersebut.2) Administrasi lebih tinggi dari manajemenPendapat yang seperti ini antara lain dikemukakan oleh Herman Finer yang menyebutkan administrasi adalah seni manajemen, sedangkan manajemen hanyalah mengelola hal-hal yang berhubungan dengan sumber saja, yang pada dasarnya hanya merupakan bagian dari pekerjaan administrasi. b. Administrasi sama dengan manajemenPendapat kedua tidak membedakan administrasi dengan manajemen. Menurut pendapat terakhir ini, kedua istilah tersebut sering dipakai secara bergantian untuk macam kegiatan yang sama.Sama halnya dengan administrasi, maka pengertian kesehatan juga banyak pula macamnya. Beberapa diantaranya ialah:a. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai factor yang berusaha mempengaruhinya (Perkin, 1938).b. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental, dan social yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO, 1947 dan UU Pokok Kesehatan No.9 tahun 1960).c. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala factor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO, 1957).d. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White, 1997).e. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan No.23 tahun 1992).Dari pengertian administrasi dan kesehatan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, administrasi kesehatan ialah administrasi yang diterapkan pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu keadaan sehat. Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, pada tahun 1974, administrasi kesehatan ialah suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat. 2. Unsur Pokok Administrasi KesehatanSetidaknya ada 5 unsur pokok yang peranannya amat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya pelaksannan administrasi kesehatan. Kelima unsur tersebut yaitu, masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target), serta dampak (impact).a. MasukanYang dimaksud dengan masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan ini dikenal pula dengan nama perangkat administrasi (tools of administration). Masukan dan atau perangkat administrasi tersebut terbagi menjadi beberapa macam antara lain:1) Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat.Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat membedakan masukan dan atau perangkat administrasi menjadi 3 macam, yaitu:a) SumberYang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dibedakan atas tiga macam yaitu:(1) Sumber tenagaSumber tenaga (labour resources) dibedakan atas dua macam yakni tenaga ahli (skilled) seperti dokter, dokter gigi, bidan dan perawat, serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh, penjaga malam dan pekerja kasar lainnya.(2) Sumber modalSumber modal (capital resources) banyak macamnya. Jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam yakni modal bergerak (working capital) seperti uang dan giro, serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan sarana kesehatan.(3) Sumber alamiah Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.b) Tata caraYang dimaksud tentang tata cara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan tekhnologi kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.c) KesanggupanYang dimaksud dengan kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana. Secara umum disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari Negara yang telah maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang. 2) Menurut Koontz dan DonnellsKoontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat administrasi atas empat macam yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial), dan teknologi (technology).Pembagian lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut 4M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), dan metoda (method) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metoda (method), pasar (market), serta mesin (machinery) untuk organisasi yang mencari keuntungan. b. Proses Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula dengan nama fungsi administrasi (functions of administration).Ada beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi, diantaranya:1) Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, membedakan fungsi administrasi atas enam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan penilaian (evaluation).2) Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan (planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian (coordinating), bimbingan (guidance), membebaskan (freedom), dan pertanggungjawaban (responsibility). 3) George R. Terry, membedakan fungsi administrasi atas empat macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling).4) Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), penyusunan anggaran belanja (budgeting), pelaksanaan (implementing), pengkoordiansian (coordinating), pelaporan (reporting), dan penilaian (evaluation).5) Luther M. Gullink, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting), dan penyusunan anggaran belanja (budgeting).6) Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah (comanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).Dalam praktik sehari-hari, untuk memudahkan pelaksanaanya, fungsi administrasi disederhanakan menjadi 4 macam yakni:1) Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja.2) Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staf.3) Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan, dan pengawasan.4) Penilaian (evaluation) yang didalmnya termasuk penyusunan laporan. c. Keluaran Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama, pelayanan kedokteran (medical services), dan kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (public health services). d. Sasaran Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang dimaksud dibedakan atas empat macam yakni, perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung (direct target group), ataupun bersifat sasaran tidak langsung (indirect target group). e. Dampak Yang dimaksud dengan dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. 1) Kebutuhan kesehatanKebutuhan kesehatan (health needs) pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak.Untuk perseorangan dan atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang diderita. Sedangkan untuk kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran pola penyakit yang ditemukan dalam kelompok dan ataupun masyarakat. Menurut Gordon dan Le Richt (1950) munculnya suatu penyakit ditentukan oleh tiga factor utama yakni pejamu (host), penyebab penyakit (agent), serta lingkungan (environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga factor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah ditemukan, maka dilanjutkan dengan upaya untuk mengatasi penyebab tersebut dengan menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai. 2) Tuntutan kesehatanBerbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health mands) pada dasarnya bersifat subyektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntutan kesehatan tersebut hanya bersifat fakultatif. Dengan kata lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan tidak terlalu menentukan tercapai atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan.Karena tuntutan kesehatan bersifat subyektif, maka munculnya tuntutan kesehatan tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang bersifat subjektif pula. Kadar subjektifitas seseorang banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan tingkat social ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa munculnya tuntutan kesehatan tersebut sangat tergantung dari tingkat pendidikan serta tingkat social ekonomi yang dimiliki. Lebih lanjut tuntutan kesehatan berkaitan dengan tersedia atau tidaknya pelayanan kesehatan, selain itu kemajuan tekhnologi juga tidak dapat diabaikan. Menurut Sorkin (1979) bahwa kemajuan-kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan seseorang tidak sama dengan tuntutan kesehtan. Dalam keadaan seperti ini, merupakan kewajiban setiap petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan ketidak samaan tersebut. Menyamakan kebutuhan kesehatan dan tuntutan kesehatan memang tidak mudah. Diperlukan berbagai upaya dan keterampilan yang bersifat khusus, termasuk upaya dan keterampilan melakukan komunikasi dan motivasi. 3. Ruang LingkupJika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas, yang jika disederhanakan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:a. Kegiatan admininstrasiTelah disebutkan bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi adminisitrasi, mulai dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).Karena kegiatan utama pada administrasi adalah melaksanakan semua fungsi administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi tidak sama dengan melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar mengetik, mengagenda, dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office work) yang merupakan pekerjaan pokok seorang tata usaha.Seseorang yang mengerjakan pekerjaan administrasi berarti adalah seorang administrator atau manajer, karena dalam mengerjakan administrasi, ia melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian untuk kemudian perencanaan berikutnya, begitu seterusnya, berulang-ulang dan berkesinambungan (Marry Arnold).b. Objek dan subjek administrasiObjek dan subjek administrasi kesehatan adalah system kesehatan. Menurut WHO (1984) system kesehatan adalah suatu kumpulan dari berbagai factor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.System kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas. Jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua subsistem. Pertama pelayanan kesehatan, kedua subsitem pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik, kedua subsystem ini perlu ditata dan dikelola dengan sebaik-baiknya. 4. Manfaat Administrasi KesehatanSecara umum manfaat administrasi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:a. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan efisien.Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan pekerjaan administrasi kesehatan dikenal adanya fungsi perencanaan yang dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien.Sesungguhnya, masalah efektif dan efisien ini telah sejak lama menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidak-tidaknya sejak abad ke 18 ketika berlangsung revolusi industry di Inggris. Upaya ini diwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered menjadi human centered serta dari orientasi efektivitas menjadi orientasi efektivitas dan efisien. Hal yang sama juga dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori administrasi modern). Taylor setelah melakukan penelitian berjudul time and motion study yang kemudian dipublikasikan dalam bukunya yang terkenal The Principle of Scientific Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan efisiensi erat hubungannya dengan penggunaan waktu dan kegiatan yang tidak produktif. Dan Fayol membahas masalah efektivitas dan efisiensi ini melalui pengkajian terhadap kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalam bukunya yang terkenal General and Industrial Management.b. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai.Mengenal kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan administrasi kesehatan. Setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan kesehatan. Disini menjadi peranan penting bagi administrasi kesehatan, karena dengan menerapkan administrasi kesehatan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat dalam masyarakat.c. Dapat disediakan dan diselanggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya.Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-baiknya,Dari ketiga manfaat administrasi kesehatan tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi kesehatan berupaya menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan sedemikian rupa sehingga dengan masukan yang sekecil-kecilnya (sumber, tata cara dan kesanggupan) dapat dihasilkan keluaran yang sebesar-besarnya (terpenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan).Karena keluaran yang diperoleh bertitik tolak dari pemakaian sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia, maka pada administrasi kesehatan dikenal prinsip optimalisasi. Selanjutnya, karena keluaran yang diharapkan adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, maka pada administrasi kesehatan dikenal pula prinsip efektivitas dan efisiensi. B. Tinjauan Teori Tentang Rumah Sakit1. Batasan Batasan RS banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang penting adalah:a. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital Association; 1974).b. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan (Wolper dan Pena; 1987).c. Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of Hospital Care; 1974).2. Organisasi Rumah SakitSecara umum, organisasi rumah sakit dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:a. Para penentu kebijakanPara penentu kebijakan rumah sakit dikenal dengan nama Dewan Perwalian (board of trustees). Pada waktu awal dikenalnya rumah sakit, ke dalam dewan perwalian termasuk wakil-wakil masyarakat. Tetapi pada saat ini, terutama untuk rumah sakit yang dikelola oleh badan swasta, anggota dewan perwalian umumnya adalah para pemilik rumah sakit. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama dewan perwalian ialah menentukan kebijakan rumah sakit.b. Para pelaksana pelayanan non-medisPada pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh kalangan administrasi (adminstrator). Adapun yang dimaksud dengan kalangan administrasi di sini adalah mereka yang ditunjuk oleh dewan perwalian untuk mengelola kegiatan rumah sakit. Tugas utamanya ialah mengelola kegiatan aspek non-medis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh dewam perwalian.c. Para pelaksana pelayanan medisPara pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan (medical staff). Adapun yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis di sini adalah mereka yang bekerja di rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit. Sesuai dengan pengertian yang seperti ini maka tugas utama kalangan kesehatan ialah menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit.Tempat dimana kalangan medis melaksanakan kegiatannya disebut dengan nama bagian klinik. Misalnya bagian penyakit dalam, bagian ilmu kesehatan anak, serta bagian bedah.Untuk menunjang pelayanan klinik maka di rumah sakit lazimnya ditemukan bagian pelayanan penunjang. Misalnya bagian patologi klinik, bagian radiologi, serta bagian patologi anatomi.Staf yang bekerja di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, staf medis (medical staff) yang dibedakan atas dua macam yakni dokter serta paramedic. Kedua, bukan staf medis (non medical staff) yang dibedakan atas beberapa macam, termasuk di dalamnya antara lain administrator, para tekhnisi serta berbagai staf penunjang lainnya.Adapun status karyawan para dokter yang bekerja di rumah sakit banyak macamnya, secara umum dibedakan atas enam macam yakni:a. Staf tetap (attending staff)Dokter yang bekerja di rumah sakit secara purna waktu, memiliki hak dan kewajiban yang penuh, termasuk hak memilih dan dipilih pada pembentukan dewan medis (medical board) yang bertugas menentukan kebijakan medis yang berlaku di rumah sakit.b. Staf asosiate (associate staff)Dokter yang bekerja di rumah sakit secara purna waktu, tetapi statusnya belum sebagai staf tetap, dan belum mempunyai hak dan kewajiban yang penuh, akan tetapi telah melampaui masa percobaan namun masih menanti untuk diangkat menjadi staf tetap.c. Staf percobaan (provisional staff)Dokter yang bekerja di rumah sakit secara purna waktu, tetapi statusnya masih dalam masa percobaan. Umumnya belum memiliki hak dan kewajiban apapun.d. Staf tamu (courtesy staff)Dokter yang bekerja di rumah sakit secara paruh waktu, artinya melakukan pelayanan tidak secara penuh. Umumnya memiliki hak dan kewajiban yang terbatas.e. Staf konsultan (consultating staff)Dokter yang tidak bekerja di rumah sakit, tetapi sering dihubungi untuk kepentingan konsultasi untuk jenis pelayanan kesehatan tertentu.f. Staf tidak tetap (temporary staff)Dokter yang bekerja sebagai pegawai tidak tetap rumah sakit. Misalnya hanya untuk jangka waktu tertentu saja, sesuai dengan keperluan rumah sakit.3. Jenis Rumah SakitSesuai dengan perkembangan yang dialami, pada saat ini rumah sakit dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu:a. Menurut pemilik Dibedakan atas dua macam yakni rumah sakit pemerintah (government hospital) dan rumah sakit swasta (private hospital).b. Menurut filosofi yang dianutDibedakan atas dua macam yaitu rumah sakit yang tidak mencari keuntungan (non-profit hospital) dan rumah sakit yang mencari keuntungan (profit hospital).c. Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan.Dibedakan menjadi dua macam yaitu rumah sakit umum (general hospital), dan rumah sakit khusus (specialty hospital)d. Menurut lokasi rumah sakitDibedakan menjadi beberapa macam yang semuanya tergantung pembagian system pemerintah yang dianut, misalnya rumah sakit pusat jika lokasinya di ibukota Negara, rumah sakit provinsi bila lokasinya di ibukota provinsi, dan lain-lain.4. Rumah Sakit di IndonesiaJika ditinjau dari pemiliknya, maka rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi dua macam yaitu:a. Rumah sakit pemerintahRumah sakit pemerintah yang dimaksudkan disini dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni:1) Pemerintah pusat, dibagi menjadi dua macam, yakni:a) Departemen kesehatanRumah sakit yang dikelola langsung oleh departemen kesehatan, misalnya rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusomo di Jakarta.b) Departemen lainBeberapa departemen lain seperti departemen pertahanan dan keamanan, departemen pertambangan serta departemen perhubungan yang juga mengelola rumah sakit sendiri.2) Pemerintah daerahSesuai dengan Undang-Undang Pokok Pemerintah Daerah No.5 Tahun 1974, maka rumah sakit yang berada di daerah dikelola Pemerintah Daerah. Pengelolaan yang dimaksud tidak hanya dalam bidang pembiayaan saja, tetapi juga dalam kebijakan, seperti misalnya yang menyengkut pembangunan sarana, pengadaan peralatan dan ataupun penetapan tarif pelayanan.Peranan Departemen Kesehatan di sini adalah merumuskan kebijakan pokok upaya kesehatan saja, disamping dalam batas-batas tertentu juga turut membantu dalam bidang pembiayaan, tenaga dan atau obat-obatan, yakni dalam rangka menjalankan asas perbantuan (medebewind) dari system pemerintahan di Indonesia.Sebagai akibat dari telah berlakunya ketentuan tentang swadana, maka beberapa rumah sakit pemerintah yang dinilai telah mampu, telah dibenarkan untuk mengelola pendapatan (income) yang diperoleh secara mandiri.b. Rumah sakit swastaJika ditinjau dari kemampuan yg dimiliki Rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam, adapun kelima macam tersebut adalah sebagai berikut :1. Rumah sakit kelas ARumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mamou memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Yang dimaksud rumah sakit kelas A adalah Ruamah sakit sebagai tempat rujukan tertinggi.2. Rumah sakit kelas BRumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteranspesialis dan subspesialis terbatas. Contoh rumah sakit kelas B adalah rumah sakit diibukota provinsi yang menampung rujukan dari tingkat kabupaten.3. Rumah sakit Kelas CRumah sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Dalam hal ini ada empat macam spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit anak serta spesialis penyakit kandungan kebidanan.Rumah sakit kelas C ini adalah menampung rujukan dari Puskesmas4. Rumah sakit kelas D Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang memiliki sifat transisi dikarenakan pada suatu saat akan menjadi rumah sakit kelas C.5. Rumah sakit kelas ERumah sakit kelas E adalah rumah sakit yang memilikinhanya satu pelayanan saja, yaitu pelayanan kedokteran. Contohnya rumah sakit Jiwa. c. Rumah sakit Milik MiliterRumah sakit milik militer pertama kali dibawa oleh masa penjajahanC. Tinjauan Teori tentang Manajemen Pelayanan KebidananA. Defenisi PelayananDalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuahan kebidananan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider. Manajemen kebidananan tentu saja mengambil sistem manajemen pada umumnya. Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktivitas manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan (supervisi dan evaluasi ) Manajemen secara umum berhubungan dengan bagaimana supaya sebuah sistem dapat berjalan dengan baik, demi pelayanan dapat berjalan dengan baik tentu saja mengikuti sebuah pola sistem manajemen. Bidan harus menyadari bahwa pelayanan yang diberikan adalah sebuah sistem. Pekerjaan manajer kebidanan seringkali dititkberatkan pada landasan moral, di dalam melakukan aktivitas manajemen juga demikian. Pengembangan kepribadian, hubungan antara sesama rekan kerja, juga itikad baik tetap menjadi prioritas keberhasilan seorang bidan sebagai manjer. Manajer dalam pelayanan kebidananan harus mampu membuat manajemen program, kegiatan program dan kegiatan manajemen program.Kegiatan manajemen untuk kedua bidang diatas meliputi perencanaan, manajemen personalia,pelatihan staf, dukun, kader dan guru; supervisi, monitoring program, kerja sama/ koordinasi, kerjasama dengan kelompok masyarakat. Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yg ditawarkan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya idak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan dapat berupa fisik atau tidak. Terdapat empat karakterisrik layanan yang membedakan dengan barang, yaitu:1. IntangibilityArtinya layanan tidak dapat dilihat, dirasa,diraba, didengar, sebelum dibeli. Hasil layanan ini dapat dinilai setelah menikmainya. Bila pelanggan membeli layanan maka dia hanya menggunakan, memanfaatkan layanan yg dibelinya.2. InseparabilityPelayanan yang dijual terlebih dahulu baru diproduksi dan dikomsumsi secara bersama-sama. Dalam hal ini penyedia layanan dan yang mendapatkan layanan sama-sama berpartisipasi, penyedia layana dank lien mempengaruhi hasil layanan.3. VariabilityMerupakan layanan yang bersifat variable. Artinya, banyak variasi bentuk, kwalitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana layanan tersebut dihasilkan.4. PerishabilityLayanan merupakan komunitas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

BAB IIIPEMBAHASAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEBIDANAN RUMAH SAKITSalah satu instansi yang memasarkan jasa kepada konsumen adalah instansi pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan menimbulkan persaingan antara penyedia pelayanan kesehatan diantaranya dalam rumah sakit. Dengan adanya persaingan antar rumah sakit yang semakin tinggi disertai dengan banyaknya pembangunan rumah sakit baru, maka rumah sakit perlu mengembangkan diri dengan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dan memberi kepuasaan terhadap konsumen. Salah satu diantarana adalah pelayanan administrasiA. Fungsi Administrasi KesehatanFungsi administrasi ada banyak pembagiannya, tetapi dimakalah ini yang diambil adalah pendapat Azrul Aswar dalam bukunya pengantar administrasi kesehatan, dia mengatakan fungsi administrasi dibedakan atas empat macam yaitu:1. Perencanaan, termasuk perencanaan pembiayaan.2. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staf.3. Pelaksanaan, yang di dalamnya termasuk pengarahan dan pengkoordinasian.4. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau tidak.Dalam pencapaian tujuan tersebut, administrasi kesehatan melibatkan banyak pihak, diantaranya pemerintah, asuransi, apotik, dan rumah sakit. Namun dalam administrasi kesehatan ini tidak hanya pelayanan pengobatan, tetapi juga bersifat prefentif (pencegahan). Menurut Azrul Aswar dalam bukunya, mengatakan karena keadaan sehat yang dicapai adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap orang seyogyanya menerapkan prinsip kesehatan masyarakat, maka dalam membicarakan administrasi kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri dari konsep ilmu kesehatan masyarakat. B. Upaya Rumah Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan Salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan mutu dari sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit seperti yaitu dengan meningkatkan mutu layanan di semua unit, baik pada unit pelayanan medic, pelayanan penunjang medic, ataupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen melalui program jaminan mutu. Di rumah sakit terdapat beberapa saran dari para pasien atau keluarga sebagai konsumen yang menginginkan pelayanan di rumah sakit untuk dapat diperbaiki. Pelayanan dikatakan bermutu apabila pelanggan puas sehingga mereka memutuskan untuk menggunakan jasa kembali.C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Layanan KebidananFactor empati mampu memberikan sumbangan efektif atau kontribusi yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan pelayanan kebidanan. Hal ini diduga karena factor empati sangat berkaitan erat dengan tingkat kepuasan konsumen (Pasien) terhadap segala fasilitas dan kualitas pelayanan yang telah mereka dapatkan dari semua pihak termasuk para tenaga medis di rs. Kunci pemasaran professional adalah memahami kebutuhan riil pelanggan dan memenuhinya dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaing. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan menyelami jiwa (psikologis) konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Layanan kebidanan ternyata dipengaruhi secara signifikan oleh factor penampilan fisik (tangibles), keandalan (realibility), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurace), dan empati (empathy) dari kualitas jasa. Oleh karena itu agar rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan kebidanan maka pihak manajemen perlu sekali memperhatikan kualitas jasa, terutama lebih mengintensifkan pada factor empati.