41

 · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi
Page 2:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi
Page 3:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi
Page 4:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi
Page 5:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

5. Persamaan wage determination dan price determination

Wage Determination

Wages, Prices, and Unemployment

The aggregate nominal wage, W, depends on three factors:

§The expected price level, Pe

§The unemployment rate, u

§A catchall variable, z, that stands for all other variables that may affect the outcome of wage setting - tingkat output/pertumbuhan ekonomi, tingkat kemanusiaan, kolektivitas serikat buruh, dsb

Price Determination

v Dalam jangka pendek, modal dan tanah merupakan input tetap bagi produksi. Penggunaannya berlaku konstan dan karena itu satu-satunya faktor variabel dalam produksi hanyalah tenaga kerja.Fungsi produksi agregat dapat dinyatakan sebagai :

Y = output N = employment A = labor productivity, or output per worker

Further, assuming that one worker produces one unit of output—so that A = 1, then, the production function becomes:

Firms set their price according to:

The term m is the markup of the price over the cost of production. If all markets were perfectly competitive, m = 0, and P = W.

6. Teori yang mendasar bentuk kurva dalam SR

Kurva IS didapatkan dari kurva yang bernama keynesian cross. Keynesian cross merupakan kurva yang mengukur seberapa banyak output pada sektor riil dihasilkan (C+I+G+NX). Kemudian kurva LM didapatkan dari kurva money supply-money demand (kurva yang menggambarkan seberapa banyak bank sentral mencetak uang dengan berapa tingkat interest yang ada saat itu). Kurva IS dan LM tersebut dipadukan akan menjadi IS-LM Model. IS-LM Model ini digunakan untuk menganalisis aggregate

Page 6:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

demand yang kemudian bisa digunakan untuk menjelaskan bagaimana fluktuasi jangka pendek yang terjadi dalam suatu perekonomian.

7. Mekanisme kenaikan output dan menigkatkan harga

Important properties of AS relation.

● Kenaikan tingkat output menyebabkan kenaikan tingkat harga, berasal dari o Kenaikan output akan meningkatkan employment (karena Y = N) ❏ Kenaikan employment akan menurunkan unemployment ❏ Penurunan unemployment akan meningkatkan upah nominal, W (karena u dan W berbanding

terbalik) ❏ Kenaikan upah nominal akan meningkatkan harga yang ditetapkan perusahaan sehingga akan

meningkatkan juga tingkat harga (karena P = (1+µ)W) ● Kenaikan ekspektasi tingkat harga, harga aktual, P. Berasal dari P e , akan mempengaruhi kenaikan

tingkat ❏ Ketika orang yang menentukan upah berekspektasi bahwa harga akan naik, mereka akan

meningkatkan upah nominal. ❏ Kenaikan upah nominal akan menaikkan tingkat harga aktual

Penjelasan Grafik:

- Pada tingkat ekspektasi harga tertentu, kenaikan output akan menaikkan tingkat harga aktual.

- Ketika output berada pada tingkat natural, Yn , tingkat harga aktual akan sama dengan ekspektasi tingkat harga

8. Harga memengaruhi investasi

Page 7:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Ketika P turun > Maka dirumus Ms = M/P, Ms-nya naik > r nya turun (lihat kurva) > dalam fungsi I = f(r, Y, z), ketika r turun Investasi naik > LM bergeser ke kanan > Y naik, digambarkan dari sni:

9. Kebijakan fiskal dalam Islam a. Peran Negara:

■ Setiap orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan kebutuhan hidup ■ Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengutilisasi sumber daya ■ Memastikan pasar tetap diawasi demi keadilan ■ Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu ■ Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya

b. Fungsi Pemerintah:

■ Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi dan public > Maslahah > Maqasid ■ Pengawasan: mengimplementasikan struktur insentif untuk mendorong kepatuhan

hukum, kordinasi, dan kerja sama kebijakan pemerintah.

c. Kebijakan Pemerintah, demi mengurngai fluktuasi business cycle (Stabilitas ekonomi, full employ, price stability) dengan kebijakan Moneter dan Fiskal.

Page 8:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

d. Kebijakan Fiskal EKONOMI ISLAM:

■ Pengentasan kemiskinan ■ Kesenjangan yang tolerable ■ Safety net memadai ■ Distribusi sumber daya secara merata kesetiap individu dan next generasi

Pilar-pilar kebijakan fiskal ekonomi Islam:

● Zakat (diwajibkan oleh peraturan Allah) ● Pajak (dikenakan jika zakat gak cukup) (diwajibkan oleh peraturan pemerintah) ● Flat Income Tax (untuk semua tingkat income sama taxnya) ● Wealth Tax (dikenakan sesuai dengan kemampuan) ● Wakaf (instrument tambahan)

e. Keuangan Publik EKONOMI ISLAM:

Struktur pengeluaran publik secara umum: 1. Current Expenditure – dibiayai pajak 2. Social Expenditure – dibiayai pajak dan zakat 3. Investment/Capital Expenditure – dibiayai utang pemerintah (konven) dan sukuk (syariah) 4. Capital Expenditure & Market – didanai melalui equity shares sehingga memperluas pasar

modal, mengurangi ketergantungan anggaran, mengikutsertakan masyarakat sebagai pemilik public projects.

f. Kebijakan Fiskal Melalui BOT (Build, Operate, Transfer) sebagai SUKUK Model Baru Sederhananya, pemerintah meminta sektor swasta utk melakukan pembangunan projek publik. Misalnya pembangunan jalan raya oleh swasta yang kemudian setelah jalannya jadi, pihak swasta tersebut akan menjadikan jalan tersebut jalan tol untuk mengembalikan modal pembangunan proyek publik tersebut. Namun seiring berjalan waktu, ada kesepakatan dari pihak swasta dengan pemerintah bahwa pada setelah masa tertentu dioperasikan oleh swasta, barang publik tersebut harus ditransfer kepada pemerintah. Misalnya setelah 20 tahun jalan dioperasikan sebagai jalan tol, dengan asumsi bahwa investor sudah balik modal

10. Proses evolusi konsep ekonomi pembangunan kontemporer sampai dengan konsep yang terakhir

Fase 1

Pengertian ekonomi pembangunan yang seperti diatas merupakan hasil dari revisi berulang kali dari para ekonom tentang arti pembangunan itu sendiri dalam kurun waktu satu abad terakhir. Pada tahun 1950an, pembangunan diartikan sebagai sebatas kemampuan negara untuk tumbuh diatas 5% per tahun. Jadi jika ada negara yang tumbuh dibawah 5% per tahun saat itu, artinya di negara tersebut tidak terjadi pembangunan ekonomi. Konsepnya pembangunan saat itu sekaligus masih diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi.

Fase 2

Kemudian definisi ekonomi pembangunan tahun 1970an, terjadi perubahan paradigma dari yang sebelumnya pembangunan disamakan dengan pertumbuhan, pada tahun ini konsep pembangunan beralih kepada pemikiran adanya kepada penekanan redistribusi pendapatan dibandingkan hanya sebatas pertumbuhan dan juga beberapa penekanan indikator non-ekonomi seperti kesehatan dan pendidikan. Secara umum ekonomi pembangunan berhubungan dengan pemberantasan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran.

Page 9:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Fase Sen’s “Capabilities” Approach: 1985

Tahun 1985, Amartya Sen memberikan konsep tentang Kapabilitas Fungsi yang dikenal sebagai Sen’s Capabilities. Menurutnya tujuan dari semua pembangunan ekonomi adalah manusianya itu sendiri. Sen’s capability atau aslinya bernama capability to function (kapabilitas untuk berfungsi) diartikan sebagai kemampuan (capability) seseorang untuk menggunakan (function) komoditas yang dimiliki. Jadi misalnya dua orang masingmasing memiliki notebook. Orang pertama menggunakannya untuk bermain games, menonton film, mengerjakan projek desain, membuat artikel kolom opini dan membuat cerpen. Sedangkan orang kedua menggunakannya hanya untuk bermain game dan menonton film, karena dia tidak memiliki kemampuan lain.

Meskipun notebook-nya sama persis, tetapi orang kedua dikatakan lebih miskin dari orang pertama. Karena dia tidak bisa menggunakan fitur-fitur lain yang ada pada notebook-nya. Itu lah mengapa menurut Sen kemiskinan harus diartikan lebih luas dari sekedar kepemilikan terhadap sesuatu, melainkan harus mengikutkan fungsi yang bisa dilakukan dengan kepemilikannya tersebut. (Lebih lanjut baca Todaro, Michael. Economic Development halaman 18).

Fase 3

Definisi ekonomi pembangunan tahun 1990an menjadi definisi yang dipakai hingga sekarang. Ekonomi pembangunan berkaitan dengan 3 hal: 1) Kesehatan, yang diukur dengan tingkat harapan hidup, 2) Pendidikan, yang diukur dengan angka melek huruf dan partisipasi sekolah, dan 3) Pendapatan, yang diukur dengan GDP atau ketiga hal tersebut dirangkum dalam satu konsep bernama Human Development Index. Artinya pembangunan dikatakan berhasil jika HDI suatu negara meningkat. HDI tersebut secara berkala setiap tahun dipublikasikan hasilnya oleh UNDP (United Nations Development Programme).

Fase 4

Konsep paling baru yang diluncurkan pada 2015 terkait dengan ekonomi pembangunan adalah Sustainable Development Goals (SDG), kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDG). SDG menekankan adanya faktor lingkungan dalam setiap aktivitas pembangunan yang berarti fokus utamanya adalah keberlanjutan.

11. Teori pembangunan Ibn Khaldun

Model pembangunan Ibnu Khaldun dapat ditunjukkan dalam hubungan fungsional berikut:

G = f (S, N, W, g, j)

G = Otoritas politik

S = Implementasi Syariah

N = Kesejahteraan rakyat

W = Distribusi pendapatan

g = Pembangunan

j = Penegakan keadilan

Page 10:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

G menjadi variabel dependent karena fokus analisis Ibnu Khaldun adalah menjelaskan jatuh bangun-

nya sebuah negara atau peradaban. Menurut Ibnu Khaldun, kekuatan dan kelemahan suatu pemerintahan bergantung pada kekuatan dan kelemahan otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya. Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan penegakan keadilan (j) melalui implementasi syariah (S).

12. SDG dan pembangunan Islam

Pembangunan Ekonomi Islam?

Tujuan utama ekonomi pembangunan dalam Islam adalah memberikan kesejahteraan dan menghilangkan beban dari setiap individu yang direpresentasikan dengan merealisasikan maqashid syariah. Apa yang membedakan ekonomi pembangunan dalam Islam dengan konvensional mungkin adalah adanya konsep keseimbangan dan keberlanjutan baik dalam aspek material dan non-material manusia. Pembangunan sendiri dilihat sebagai proses yang multidimensi yang melibatkan peningkatan kesejahteraan, reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem ekonomi dan sosial yang selaras dengan nilai dan norma Islam. Jika kesejahteraan dalam Islam tersebut dituliskan dalam bentuk fungsi, maka persamaannya akan seperti ini:

𝑊 = 𝑓(𝑊𝑡, 𝑊𝑝)

dimana: W = kesejahteraan; Wt = kesejahteraan sementara (temporary welfare); Wp = kesejahteraan permanen (permanent welfare).

Kesejahteraan dalam Islam merupakan fungsi dari kesejahteraan sementara/temporary welfare (Wt), kesejahteraan yang didapatkan di dunia, dan kesejahteraan permanen/permanent welfare (Wp), kesejahteraan di akhirat. Sedangkan kesejahteraan sementara dan kesejahteraan permanen juga memiliki fungsi, berikut:

𝑊𝑡 = 𝑓(𝐷, 𝑋𝑡) 𝑊𝑝 = 𝑓(𝐷, 𝑋𝑝)

Page 11:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

dimana: D = variabel ekonomi pembangunan; Xt = variabel non-ekonomi pembangunan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan temporer; Xp = variabel non-ekonomi pembangunan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan permanen.

Artinya dalam ekonomi pembangunan Islam mengakui bahwa kesejahteraan masing- masing baik dunia maupun akhirat selalu dipengaruhi oleh 2 variabel, yakni variabel ekonomi pembangunan dan variabel non-ekonomi pembangunan.

Upah dan faktor-faktor yang mempengaruhi:

● Tingkat Upah Ekonomi konvensional: tingkat upah dipengaruhi oleh faktor-faktor terutama tingkat .

● Harga, tingkat pengangguran, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Islam: mementingkan juga faktor kemanusiaan.

● Faktor tingkat harga, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi (pada keseimbangan pasar tenaga kerja) Mempertimbangkan juga man to man brotherly relationship dan basis nishab sebagai batas upah minimum.

SEMANGAT YA UAS NYA BESOK

SALAM DARI PEMIMPIN KITA

Page 12:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

RANGKUMAN

MAKROIS AFTER UTS (UAS)

Kuliah 8 dan 9: Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang

Maksud dari keseimbangan dari pasar barang dan pasar uang (keseimbangan umum)

adalah suatu kondisi saat keseimbangan di pasar uang (tempat uang diperjualbelikan) bisa

seimbang pula dengan keseimbangan yang ada di pasar barang (terjadi keseimbangan dari

2 keseimbangan). Analisis keseimbangan ini digambarkan dalam suatu kurva yang

bernama kurva IS-LM. IS berarti (Investment and Saving) yang mewakili pasar

barang/sektor riil dan LM (Liquidity and Money) yang mewakili pasar uang/sektor

finansial.

Gambaran umum keseimbangan pasar barang dan pasar uang secara konvensional

ditunjukkan oleh gambar berikut.

Kurva IS didapatkan dari kurva yang bernama keynesian cross. Keynesian cross

merupakan kurva yang mengukur seberapa banyak output pada sektor riil dihasilkan

(C+I+G+NX). Kemudian kurva LM didapatkan dari kurva money supply-money demand

(kurva yang menggambarkan seberapa banyak bank sentral mencetak uang dengan berapa

tingkat interest yang ada saat itu). Kurva IS dan LM tersebut dipadukan akan menjadi IS-

LM Model. IS-LM Model ini digunakan untuk menganalisis aggregate demand yang

kemudian bisa digunakan untuk menjelaskan bagaimana fluktuasi jangka pendek yang

terjadi dalam suatu perekonomian.

Pasar Barang dan Hubungannya dengan IS

Keseimbangan dalam pasar barang terjadi saat produksi (Y) sama dengan permintaan

terhadap barang (aggregate expenditure). Sehingga secara matematis dapat digambarkan

dengan:

Y = C + I + G

Kemudian untuk membuat persamaan tersebut menjadi lebih nyata, maka ditambahkan

juga variabel-variabel yang mempengaruhinya. Dimana jumlah yang bisa dikonsumsi (C)

merupakan pendapatan (Y) setelah dikurangi pajak (T). Kemudian Investasi (I)

Page 13:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

pergerakannya dipengaruhi oleh pendapatan (Y) dan tingkat bunga (i) yang berlaku saat

itu. Kemudian pengeluaran pemerintah (G) dianggap exogenous (tidak pengaruhi oleh

variabel apa-apa), karena jumlahnya tergantung seberapa banyak anggaran yang disetujui

oleh parlemen. Sehingga persamaannya akan berbentuk seperti ini:

Y = C(Y − T) + I(Y, i) + G

Total produksi (Y) sama dengan konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah dalam

asumsi closed economy (tidak melibatkan peran luar negeri). Kemudian untuk membuat

kurva keynesian cross dan menurunkan menjadi kurva IS, begini mekanismenya:

Ketika interest rate naik, akan membuat permintaan terhadap terhadap barang akan turun

yang kemudian membuat output turun. Logikanya adalah interest rate akan menurunkan

investasi yang kemudian penurunan investasi akan membuat aggregate expenditure juga

turun. Keadaan ini digambarkan dari perubahan kurva C+I+G menjadi C1+I1+G1.

Keseimbangan di pasar barang pun turun dari titik A ke titik B pada kurva atas. Kemudian

untuk melihat bagaimana dampaknya pada keseimbangan pasar uang dan pasar barang,

penurunan permintaan pada pasar barang yang dipengaruhi oleh faktor interest rates akan

membuat kurva IS moving along the curve dari titik A ke titik B pada kurva bagian bawah.

Ingat bahwa jika perubahan dipengaruhi oleh faktor yang ada pada sumbu y, yang dalam

kurva IS-LM ini adalah interest rates maka perubahannya adalah moving along the curve.

Jadi hubungan antara interest rates dan output dalam kurva IS adalah negatif.

Jika tadi karena interest rates kurva IS akan moving along the curve, kemudian apa faktor-

faktor yang bisa membuat IS shifting? Secara sederhana semua faktor selain interest rate

akan membuat perubahan kurva IS shifting, seperti pajak dan pengeluaran pemerintah.

Kemudian dalam kerangka Islam, ada instrumen zakat yang berfungsi mempengaruhi

konsumsi (C) menjadi lebih dinamis. Hal ini terjadi karena zakat diambil dari muzakki

Page 14:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

𝑠

(pembayar pajak) untuk langsung disalurkan kepada mustahiq (penerima zakat).

Mustahiq secara logika pasti memiliki MPC yang besar bahkan mendekati 1 (artinya

setiap tambahan pendapatan dari mustahiq, hampir seluruhnya digunakan untuk konsumsi

dan hampir tidak mungkin mereka melakukan saving karena untuk memenuhi konsumsi

saja terkadang masih kurang). Sehingga tambahan konsumsi dari kelompok mustahiq

tersebut dapat mendorong perekonomian dalam Islam menjadi lebih tinggi dan lebih

cepat berputar.

Lalu kerangka Investasi dalam Islam, karena tidak diperbolehkan sistem riba, maka

fungsi investasi akan dipengaruhi 2 hal berikut:

𝐼 = 𝑓(𝑟, 𝜇)

dimana: I = investasi; r = rasio bagi hasil (SI/SE penjelasannya pada PPT sebelum

UTS); μ = penalti untuk aset tidak produktif (zakat).

Semakin besar rasio imbal hasil yang diberikan kepada mudharib maka demand investasi

dalam Islam akan meningkat. Kemudian penalti terhadap aset produktif yang dimaksud

adalah adanya ketentuan zakat terhadap aset yang tidak digunakan secara produktif dalam

perekonomian. Sehingga seharusnya tingkat investasi dalam Islam lebih stabil daripada

tingkat investasi pada ekonomi konvensional karena tidak dipengaruhi oleh faktor interest

rate. Juga investasi dalam Islam secara logika juga seharusnya lebih tinggi karena adanya

ketentuan penalti terhadap aset yang didiamkan (Lebih lanjut dijelaskan dalam Resume

Kuliah 13 Bagian Kebijakan Moneter).

Peran Pasar Uang dalam Perekonomian

Pasar uang dalam perekonomian diturunkan dari The Theory of Liquidity Preference

milik Keynes yang intinya bahwa interst rate dipengaruhi oleh seberapa banyak money

demand dan money supply dalam suatu perekonomian. Keseimbangan akan terjadi saat

money supply sama dengan money demand.

Fungsi money supply dilambangkan dengan persamaan dibawah yang berarti bahwa real

money supply (ada faktor P sebagai pembagi dibawah).

(𝑀⁄𝑃) = (𝑀⁄𝑃)

Seberapa banyak money supply dalam perekonomian ditentukan oleh bank sentral.

Sedangkan bank sentral sendiri merupakan lembaga independen yang dalam menentukan

seberapa banyak uang beredar memang didasarkan atas keputusan pada Rapat Dewan

Gubernur. Sehingga fungsi money supply tersebut adalah exogenous yang berarti

banyaknya money supply tidak ditentukan oleh faktor lain.

Lalu fungsi money demand digambarkan dalam persamaan berikut,

(𝑀⁄𝑃)

= 𝐿

(𝑟)

Money demand yang dimaksud juga real money demand. Lalu lambang dari money

demand adalah L yang berarti adalah likuiditas di masyarakat. Faktor yang

𝑑

Page 15:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

mempengaruhi adalah tingkat suku bunga berlaku saat itu (r). Semakin tinggi tingkat suku

bunga yang berlaku maka orang akan cenderung tidak memegang uang (likuiditas) karena

ada opportunity cost yang tinggi dari memegang uang, yang kemudian membuat money

demand turun. Mekanismenya juga sebaliknya saat interest rate turun yang akan

membuat money demand meningkat karena opportunity cost memegang uang rendah.

Sehingga keseimbangannya antara money supply dan money demand digambarkan dalam

persamaan berikut:

(𝑀⁄𝑃) = 𝐿(𝑟)

Atau jika dalam bentuk kurva, bentuknya menjadi:

Keseimbangan pada money supply dan money demand tersebut yang selanjutnya

digunakan untuk mencari bentuk kurva LM. Derivasi dari kurva diatas dapat menentukan

bagaimana kurva LM didapatkan. Mekanismenya seperti ini:

Dalam kurva LM, semakin tinggi tingkat suku bunga akan berbanding positif dengan

kenaikan pendapatan nasional. Jika faktor perubahan dalam kurva LM dipengaruhi oleh

interest rate maka kurva LM akan moving along the curve sedangkan jika dipengaruhi

oleh faktor selain suku bunga (ekspektasi profit, peningkatan pendapatan, dll) maka kurva

LM bergeraknya akan shifting.

Uang dalam Pandangan Islam

Secara alamiah, uang dalam perspektif Islam memiliki beberapa karakteristik:

Page 16:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

1. Uang diakui sebagai unit of account (satuan hitung) untuk menentukan harga relatif

antar barang dan jasa.

Misalkan harga sebuah buku setara dengan 2 buah bolpen, kemudian sebuah bolpen

setara dengan 2 buah penghapus. Maka sebuah buku akan berharga 4 buah penghapus.

Dalam hal ini mudah untuk menentukan harga karena hanya ada 3 buah barang dan

sangat jelas harga relatifnya. Namun jika barang yang ada dipasaran sangat banyak

maka akan sangat susah. Misalkan menentukan satu buah buku dibandingkan dengan

jasa pendidikan. Berapa harga relatifnya? Sangat susah ditentukan. Maka uang

mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan harga relatif tiap barang,

misalnya buku 4 dollar, bolpen 2 dollar, penghapus 1 dollar, jasa pendidikan 20 dollar.

2. Sebagai medium of exhange bukan sebagai store of value.

Uang difungsikan sebagai medium of exchange bukan sebagai store of value. Jika uang

difungsikan sebagai store of value maka orang cenderung banyak yang akan hoarding

(menimbun) uang.

3. Seluruh unit uang 100% setara jika dinominasikan dengan barang lain.

4. Hanya memiliki kegunaan untuk ditukarkan dengan real assets dan services.

5. Uang tidak bisa diperjualbelikan.

Uang vs Komoditas

Secara sederhana perbedaan antara keduanya adalah uang tidak memiliki nilai intrinsik

sedangkan komoditas memiliki nilai intrinsik (perbedaan lebih banyak ada pada kuliah

13 bagian kebijakan moneter). Kemudian juga komoditas bisa memiliki kualitas yang

berbeda-beda antar jenis komoditas tersebut sedangkan uang tidak mengakui adanya

perbedaan kualitas. Uang yang sudah kusam akan sama harganya dengan uang yang baru

dicetak jika nilai nominalnya sama.

Syariah memperlakukan berbeda antara uang dan komoditas dalam 2 alasan:

1. Uang bukan merupakan objek yang bisa diperjualbelikan seperti komoditas.

2. Jika uang ditukarkan dengan uang atau dipinjamkan untuk suatu alasan. Maka

pembarayannya harus setara tanpa tambahan apapun. Misalkan ada tambahan harus

ada alasan khusus tambahan tersebut digunakan untuk memproduksi apa.

Time Value of Money?

Time value of money merupakan konsep yang menyatakan bahwa uang memiliki nilai

berdasarkan waktu yang dilewatinya. Berarti bahwa uang di masa sekarang lebih berharga

daripada uang di masa depan. Dampaknya uang pada masa sekarang lebih disukai

daripada uang di masa depan. Maka sebagai bentuk kompensasi seseorang menunda

penggunaan uangnya saat ini untuk dipinjamkan kepada orang lain, maka peminjam harus

memberikan interest.

Lalu bagaimana pendangan dalam Islam?

Ada semacam kesalahpahaman tentang konsep time value of money dalam Islam. Karena

dianggap Islam melarang adanya riba pada pinjaman, maka Islam menolak konsep time

value of money ini. Islamic scholars mengakui bahwa dalam dunia saat ini memang time

Page 17:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

value of money ada, uang di masa sekarang memang lebih berharga daripada uang di masa

akan datang akibat adanya faktor inflasi (terlepas dari permasalahan inflasi yang ada saat

ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh pertambahan uang yang cepat akibat riba). Maka

juga harus ada kompensasi terhadap penundaan penggunaan uang. Namun yang

membedakan konsep dalam Islam dan konvensional adalah kompensasi yang diberikan

dalam konsep time value of money Islam tersebut ada pembatasan. Kompensasi tidak

boleh diberikan dalam rangka memberi pinjaman, hanya boleh diberikan dengan alasan

adanya produksi yang diciptakan dalam sektor riil.

Permintaan Uang dalam Perspektif Islam

Dalam perspektif kovensional permintaan uang menurut Keynes dipengaruhi 3 faktor, 1)

Motivasi Transaksi; 2) Motivasi Berjaga-jaga; 3) Motivasi Spekulasi. Namun karena

Islam melarang adanya spekulasi/perjudian. Maka motivasi permintaan uang dalam Islam

(mengapa seseorang mau memegang uang dalam jumlah tertentu) hanya dipengaruhi oleh

2 faktor; 1) Motivasi Transaksi, seberapa kira-kira uang yang dia pakai untuk membeli

kebutuhannya, 2) Motivasi Berjaga-jaga, seberapa banyak kira-kira uang yang disimpan

(dipegang) untuk berjaga-jaga jika ada kejadian yang tidak diinginkan (QS. 43:32).

Termasuk motivasi berjaga-jaga ini adalah perkiraan untuk membantu orang lain jika

membutuhkan bantuan kita. Sehingga berjaga-jaga ini dimensinya bukan hanya

individual namun juga sosal dalam Islam.

Sedangkan uang yang dipegang sebagai bentuk spekulasi, misalnya karena rupiah sedang

berfluktuasi terhadap dollar maka akan lebih banyak memegang uang (permintaan uang

meningkat) untuk mendapatkan gain dari fluktuasi tersebut, tidak akan terjadi dalam

Islam karena memang tidak diperbolehkan.

Kemudian secara matematis, permintaan uang dalam Islam bisa dituliskan sebagai

berikut:

MD = f(Y; r; u)

Jadi permintaan terhadap uang dalam persamaan diatas itu dipengaruhi oleh 1)

Pendapatannya dia (Y), semakin tinggi pendapatan maka semakin banyak transaksi yang

dilakukan, maka permintaan uang (Md) naik; 2) return dari aset keuangan (r), semakin

tinggi return dari aset keuangan maka permintaan terhadap uang (Md) akan turun, orang

akan lebih memilih investasi daripada melakukan konsumsi; 3) penalty terhadap kegiatan

hoarding uang (u) atau bisa diterjemahkan menjadi zakat, adanya faktor ini akan

membuat permintaan uang benar-benar sebatas yang akan digunakan transaksi dan untuk

berjaga-jaga, tidak untuk ditimbun yang bisa saja dimaksudkan untuk spekulasi.

Keseimbangan Pasar Uang dalam Islam

Keseimbangan yang terjadi di pasar uang terjadi saat penawaran uang (Ms) sama dengan

perminaat uang (Md). Walaupun bentuk kurva LM yang digunakan untuk menganalisis

keseimbangan pasar uang antara Islam dengan konvensional sama, namun ada perbedaan

pada hubungan kurva yang dibangun. Jika konvensional hubungannya antara i dengan Y,

maka dalam Islam karena melarang adanya i, yang digunakan adalah hubungan antara r

Page 18:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

(rasio profit sharing) dengan Y. Juga investasi dalam Islam juga mempertimbangkan

sikap altruistic (menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai bagian kebahagiaan diri

sendiri).

Kuliah 10: Pasar Tenaga Kerja dan Kurva Penawaran Agregat

Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja merupakan pasar yang mempertemukan demand tenaga kerja yang

berasal dari perusahaan dengan supply tenaga kerja yang berasal dari rumah tangga.

Beberapa konsep yang harus dipahami sebelum lebih jauh membahas pasar tenaga kerja,

antara lain:

1) Angkatan Kerja

Penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang bekerja, belum bekerja, maupun

sedang mencari pekerjaan. Jika di Indonesia rentang usianya antara 15 tahun sampai

64 tahun. Penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk

kelompok angkatan kerja. (Contoh: ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa,

pensiunan.)

Page 19:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

2) Pengangguran

Pengangguran merupakan angkatan kerja yang memang berniat untuk mendapatkan

pekerjaan namun belum berhasil terserap dalam lapangan pekerjaan. Beberapa jenis

pengangguran antara lain:

Berdasarkan sifat

1. Pengangguran terbuka: angakatan kerja yang memang tidak memiliki pekerjaan

sama sekali.

2. Setengah pengangguran: angkatan kerja yang sebenarnya sudah terserap dalam

lapangan pekerjaan (bekerja), namun jam kerjanya tidak optimal seperti tenaga

kerja pada umumnya. Dalam seminggu mungkin hanya bekerja selama 7 jam.

3. Pengangguran terselubung: angkatan kerja yang secara formalitas terlihat

memiliki pekerjaan, namun pekerjaannya tidak optimum karena jumlah tenaga

kerja pada pekerjaan tersebut jauh lebih banyak dari kebutuhan. Misalkan dalam

menggarap sawah hanya dibutuhkan 3 orang saja dalam sepetak sawah, namun

pekerjaan tersebut diisi oleh 10 orang. Artinya sebenarnya ada 7 orang yang

menganggur dalam perekonomian, namun dimasukkan dalam pekerjaan yang

sebenarnya juga tidak terlalu membutuhkan tenaganya. Sehingga sebenarnya

walaupun 7 orang tersebut bekerja, esensinya mereka tetap menganggur

(terselubung).

Berdasarkan penyebab

1. Pengangguran struktural: disebabkan oleh perubahan struktur perekonomian.

Contoh: dari agraris menjadi industri.

2. Pengangguran friksional: disebabkan oleh perubahan demand dan supply tenaga

kerja.

3. Pengangguran musiman: disebabkan oleh perubahan musim. Contoh: buruh

akan menganggur setelah masa panen selesai.

4. Pengangguran voluntary: disebabkan oleh tenaga kerja yang berhenti bekerja

dengan suka rela. (Contoh: voluntary early retirement).

5. Pengangguran teknologi: disebabkan oleh penggantian tenaga manusia dengan

tenaga mesin (mekanisasi)

6. Pengangguran siklikal: disebabkan oleh perubahan kondisi perekonomian.

Tingkat Upah

Ekonomi konvensional: tingkat upah dipengaruhi oleh faktor-faktor terutama tingkat

harga, tingkat pengangguran, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Islam:

mementingkan juga faktor kemanusiaan

Faktor tingkat harga, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi (pada

keseimbangan pasar tenaga kerja)

Mempertimbangkan juga man to man brotherly relationship dan basis nishab

sebagai batas upah minimum.

Penetapan Upah

W Pe

F(u, z)

Page 20:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Tingkat upah nominal, W, ditentukan oleh:

Expected price level, Pe

Unemployment rate, u (berbanding terbalik dengan W)

Variabel z, variabel lain yang dapat mempengaruhi tingkat upah (berbanding lurus

dengan W)

o Pertumbuhan ekonomi

o Tingkat kemanusiaan

o Kolektivitas buruh

Penetapan Harga

Y = AN

Dalam jangka pendek, modal dan tanah merupakan input tetap (konstan) dalam produksi

karena dalam jangka pendek perusahaan tidak bisa dengan cepat menyesuaikan jumlah

modal dan tanah yang diperlukan. Sehingga, faktor variabel dalam produksi hanya tenaga

kerja.

Y = total output

N = employment

A = labor productivity

(diasumsikan = 1, satu pekerja menghasilkan satu output)

Sehingga, Y = N

Perusahaan menetapkan harga menurut:

P = (1+μ)W

μ adalah markup harga terhadap biaya produksi. Jika seluruh pasar perfectly competitive,

μ = 0, dan P = W

Wage-setting Relation: hubungan antara tingkat upah riil dengan unemployment rate

Diasumsikan upah nominal dipengaruhi oleh actual price level, bukan expected price

level. Maka,

W = P F(u,z)

Sehingga, tingkat upah riilnya (upah nominal terhadap tingkat harga) adalah

W F (u, z) P

a. Price-setting relation:

Persamaan penetapan harga: P = (1+μ)W

Untuk menyatakan persamaan penetapan harga sebagai persamaan upah riil:

P (1

)

W

W

1

P (1 )

Page 21:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

b. Wages, prices, and natural rate of unemployment

Natural rate of unemployment:

tingkat pengangguran saat

tingkat upah riil dari wage-

setting sama dengan tingkat

upah riil dari price-setting.

(Titik A).

c. Equilibrium:

F (u, z)

1

(1 )

natural rate of unemployment

Karena ekuilibrium natural rate of employment dipengaruhi oleh z dan μ yang

dipengaruhi oleh struktur ekonomi, maka nama yang lebih tepat untuk natural rate of

employment adalah structural rate of employment.

3) Tenaga Kerja

u U

L

L N

L

1 N

L

- Employment: N L(1 u)

u = unemployment rate - Natural employment:

U = unemployment

L = labor force

N = employment

Kurva Penawaran Agregat

Nn L(1 un )

Penawaran agregat melihat efek output terhadap tingkat harga, diturunkan dari

hubungan upah dan harga.

2 faktor yang menentukan penawaran agregat:

Keseimbangan pasar tenaga kerja: dari wage-setting behavior

Fungsi produksi: dari price-setting behavior

Step 1. Eliminasi nominal wage

Dari persamaan

W Pe

F(u, z) dan P = (1+μ)W

Menjadi,

Page 22:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

P (1 )(PeF(u, z))

P Pe (1 )F(u, z)

Page 23:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Artinya, tingkat harga dipengaruhi oleh ekspektasi tingkat harga

dan unemployment rate. Diasumsikan μ dan z konstan.

Step 2. Unemployment rate dengan menggunakan output

Dari persamaan

u U

L

L N

L

1 N

L

dan Y = N

Menjadi,

u 1 Y

L

Artinya, dengan jumlah labor force tertentu, semakin tinggi

output maka unemployment rate semakin rendah.

Step 3. Ubah u pada Step 1 menjadi persamaan unemployment rate dari

Step 2. Menjadi,

P Pe

(1 )F (1 Y

, z)

L

Artinya, tingkat harga dipengaruhi oleh ekspektasi tingkat harga

dan tingkat output. (μ, L, dan z dianggap konstan)

2 important properties of AS relation.

Kenaikan tingkat output menyebabkan kenaikan tingkat harga, berasal dari

o Kenaikan output akan meningkatkan employment (karena Y = N)

o Kenaikan employment akan menurunkan unemployment

o Penurunan unemployment akan meningkatkan upah nominal, W (karena

u dan W berbanding terbalik)

o Kenaikan upah nominal akan meningkatkan harga yang ditetapkan

perusahaan sehingga akan meningkatkan juga tingkat harga

(karena P = (1+μ)W )

Kenaikan ekspektasi tingkat harga,

harga aktual, P. Berasal dari P

e , akan mempengaruhi kenaikan tingkat

o Ketika orang yang menentukan upah berekspektasi bahwa harga akan

naik, mereka akan meningkatkan upah nominal.

o Kenaikan upah nominal akan menaikkan tingkat harga aktual

Page 24:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

- Pada tingkat ekspektasi

harga tertentu, kenaikan

output akan menaikkan

tingkat harga aktual.

- Ketika output berada pada

tingkat natural, Yn , tingkat

harga aktual akan sama

dengan ekspektasi tingkat

harga.

Kuliah 11: Kebijakan Fiskal

Peran Negara

Islamic rule-based system:

Negara mengatur, mengawasi, dan menyediakan struktur insentif untuk kepatuhan hukum

dalam kerangka yang dituliskan dalam Al-Qur’an dan Sunah.

5 tujuan utama negara menurut ekonomi Islam

- Setiap orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan kebutuhan

hidup

- Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengutilisasi sumber daya

(termasuk pendidikan, skill, dan teknologi)

- Pasar diawasi supaya keadilan dalam pertukaran dapat tercapai

- Ada redistribusi dari orang yang mampu kepada orang yang kurang mampu sesuai

dengan hukum syariah

- Ada distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya termasuk dari hukum waris

Fungsi Pemerintah:

- Fungsi kebijakan: memastikan kepentingan pribadi tidak melenceng terlalu jauh

dari kepentingan publik >> Maslahah >> Maqashid Syariah

- Fungsi institusional/pengawasan: merancang dan mengimplementasikan struktur

insentif untuk mendorong kepatuhan hukum, koordinasi, dan kerja sama

Kebijakan Pemerintah

- Kebijakan: keputusan pemerintah untuk mengambil langkah yang diperlukan

untuk mencapai tujuan tertentu

- Kebijakan makroekonomi: dirancang untuk mencapai tujuan sistem ekonomi dan

mengurangi fluktuasi dari business cycle

o Stabilitas ekonomi

o Full employment

Page 25:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

o Pertumbuhan

o Pembangunan ekonomi

Tipe-tipe Kebijakan Pemerintah

- Kebijakan moneter: menggunakan instrumen moneter (terutama suku bunga)

untuk meningkatkan atau mengurangi money supply yang akan mempengaruhi

pengeluaran dan produksi dalam perekonomian

- Kebijakan fiskal: menggunakan kekuasaan pemerintah untuk mengenakan pajak

dan melakukan pengeluaran untuk mempengaruhi aggregate demand dan tingkat

aktivitas ekonomi

Kebijakan-kebijakan ini dilakukan, secara independen atau gabungan, ketika ada shock

dalam perekonomian untuk kembali menstabilkan dan mengarahkan kepada full

employment dan price stability

Peran Kebijakan Fiskal

Sejarah Kebijakan Fiskal

- Sebelum Great Depression 1930, ekonom percaya bahwa kebijakan fiskal yang

tepat untuk pemerintah adalah dengan menjaga balanced budget

- Keynes: kebijakan fiskal harus digunakan secara berlawanan arah supaya

pemerintah dapat mengurangi fluktuasi dari ekspansi dan kontraksi dalam siklus

bisnis

o Anggaran (budget) harus defisit ketika ekonomi sedang kontraksi

o Anggaran harus surplus ketika ekonomi sedang booming

Tipe Kebijakan Fiskal (AD = C+I+G+X-M)

- Ekspansif: menambah pengeluaran pemerintah atau mengurangi pajak untuk

meningkatkan aggregate demand

- Kontraktif: mengurangi pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pajak untuk

menurunkan aggregate demand

Page 26:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Instrumen Kebijakan Fiskal

- Pajak langsung dan tidak langsung

- Pengeluaran pemerintah

- Utang pemerintah

Efek pengeluaran pemerintah terhadap penetapan pendapatan

Pengeluaran pemerintah menambah

total spending dalam perekonomian

setelah konsumsi dan investasi.

Sehingga akhirnya tingkat pendapatan

nasional (GNP) adalah pada

GNP = C + I + G

Efek pajak terhadap konsumsi

Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Islam

Penurunan pajak akan meningkatkan

konsumsi

Tujuan kebijakan fiskal dalam ekonomi Islam lebih luas daripada konvensional, berada

di bawah satu hukum yang mencapai maqashid syariah dan memastikan keadilan sosial

- Pengentasan kemiskinan

- Kesenjangan yang tolerable antara yang kaya dan yang miskin

- Safety net yang memadai

- Pengalokasian sumber daya yang lebih luas, sebagai hak dari setiap individu di

semua generasi

Page 27:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Pilar-pilar kebijakan fiskal dalam ekonomi Islam

- Zakat dan pajak

Bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan memastikan bahwa

sumber daya negara dapat digunakan secara adil oleh masyarakat

Perbedaan zakat dan pajak

o Pendistribusian zakat hanya kepada kelompok orang tertentu (8 asnaf),

pajak dikumpulkan untuk mendanai penyediaan barang dan jasa publik

serta pembangunan

o Zakat diwajibkan oleh divine law, sedangkan pajak diatur oleh kebijakan

pemerintah

Menurut muslim scholars, pemerintah memiliki kewenangan untuk

mengumpulkan pajak jika zakat tidak mencukupi

Pajak: kebijakan pajak yang baik adalah yang dapat menyeimbangkan simplicity

dengan efisiensi, keadilan, dan kecukupan pendapatan

o Sistem perpajakan yang simple akan menarik lebih banyak orang untuk

membayar pajak

o Menyederhanakan sistem pajak akan mengurangi biaya untuk pemerintah

dan pembayar pajak, serta dapat memberikan kepastian kepada investor

tentang pajak yang harus dibayarkan

Menurut ekonomi Islam, selain zakat, pajak yang berpotensi ideal adalah flat tax

yang terdiri dari komponen income tax dan wealth tax

o Flat income tax: simple dan adil, karena hanya ada satu tax rate untuk

seluruh tingkat income (sesuai nishab)

Strength: meningkatkan kepatuhan bayar pajak, mengurangi

pengelakan bayar pajak, meningkatkan pendapatan pajak

o Wealth tax: ada pendapat yang mengatakan bahwa besarnya pajak harus

dikenakan sesuai dengan kemampuannya

Strength: memperbesar basis pajak (wealth lebih besar daripada

income), meningkatkan produktivitas (mendorong orang supaya

memproduktifkan hartanya)

o Waqaf sebagai instrumen fiskal tambahan

Keuangan Publik

Struktur pengeluaran publik secara umum

- Current expenditure – dibiayai pajak

- Social expenditure – dibiayai pajak dan zakat

Page 28:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

- Investment/capital expenditure – dalam konvensional, dibiayai dari instrumen utang

pemerintah berbasis bunga

Dalam perekonomian Islam, negara dapat menggunakan sukuk untuk membiayai

investment/capital expenditure (untuk infrastruktur). Jadi sukuk dapat menjadi salah satu

instrumen kebijakan fiskal.

Selain sukuk, instrumen lain yang bisa digunakan untuk kebijakan fiskal adalah

mekanisme BOT (Build, Operate, Transfer) yang merupakan inovasi dari Turki

Build-Operate-Transfer (BOT)

Sederhanya adalah pemerintah meminta sektor swasta untuk melakukan pembangunan

para sebuah proyek publik (bisa jembatan, jalan raya, pelabuhan, dll). Pemerintah dalam

posisi tidak sebagai debitur dalam proyek ini. Artinya swasta tersebut akan memperoleh

keuntungan dari investasi dengan mengoperasikan proyek publik tersebut. Misalnya

pembangunan jalan raya oleh swasta yang kemudian setelah jalannya jadi, pihak swasta

tersebut akan menjadikan jalan tersebut jalan tol untuk mengembalikan modal

pembangunan proyek publik tersebut. Namun seiring berjalan waktu, ada kesepakatan

dari pihak swasta dengan pemerintah bahwa pada setelah masa tertentu dioperasikan oleh

swasta, barang publik tersebut harus ditransfer kepada pemerintah. Misalnya setelah 20

tahun jalan dioperasikan sebagai jalan tol, dengan asumsi bahwa investor sudah balik

modal, maka jalan tersebut diserahkan kepada pemerintah untuk dijadikan sebagai jalan

umum.

Keuntungannya:

o Tujuan untuk memasukkan kepentingan swasta dalam proyek sektor publik dapat

tercapai sehingga menjamin operasional proyek yang lebih baik

Page 29:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

o Keikutsertaan pemerintah berkurang menjadi hanya sebagai pengawas, fasilitator,

dan pelindung yang tidak bisa dilakukan oleh swasta

o Kontraktor tidak dapat memiliki kontrol penuh terhadap proyek dan sumber daya

kecuali jika sesuai dengan arahan pemerintah, sehingga risiko kontrol sumber daya

negara oleh asing dapat dikurangi

o Transfer teknologi dimungkinkan tanpa immediate foreign exchange involvement

Capital expenditure and capital market

- Dapat didanai melalui equity shares, keuntungannya adalah memperluas dan

memperdalam pasar modal, mengurangi ketergantungan anggaran terhadap utang,

berpotensi meningkatkan kualitas pemerintahan dengan mengikutsertakan

masyarakat sebagai pemilik public projects

o Isunya adalah menetapkan rate of return yang sesuai jika tidak ada

benchmark dari interest rate

o Rate of return ditentukan dari real sector return

o Mirakhor: referensi rate dari real sector return dapat diperkirakan dengan

menghitung cost of capital menggunakan Tobin’s q

Isu-isu Kontemporer

Efektivitas kebijakan fiskal

- Inside lag vs. Outside lag

o Inside lag: waktu yang dibutuhkan kebijakan fiskal dari waktu dikeluarkan

sampai ke pengimplementasian (perlu waktu untuk mendapat persetujuan

dll)

o Outside lag: waktu yang dibutuhkan kebijakan fiskal yang telah

diimplementasikan untuk mempengaruhi perekonomian

- Dampak jangka panjang terhadap perekonomian

o Kebijakan fiskal ekspansif yang bertujuan meningkatkan output (dalam

jangka pendek), dalam jangka panjang hanya akan mempengaruhi harga

saja, tidak mempengaruhi tingkat output.

- Kebijakan fiskal dan pajak yang akan datang

o Kebijakan fiskal ekspansif sekarang akan membebani generasi selanjutnya

(debt trap)

Kebijakan stabilisasi

- Dalam konvensional, kebijakan stabilisasi (fiskal dan moneter) penting untuk

memoderasi fluktuasi ekonomi dan menjaga employment

- Ketika pengeluaran pemerintah meningkat tetapi penerimaan pemerintah tidak

mencukupi, pemerintah dapat membiayai dengan utang, peningkatan pajak, atau

keduanya

- Mencetak uang (kebijakan moneter) adalah pilihan, tetapi bukan pilihan terbaik

Page 30:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

- Harus diingat bahwa kebijakan stabilisasi pemerintah tidak hanya fiskal dan

moneter, tetapi juga dalam perindustrian, perdagangan, nilai tukar, dan kebijakan

pendapatan.

Kuliah 12: Ekonomi Pembangunan

Apa itu Ekonomi Pembangunan?

Sebelum membahas lebih jauh tentang ekonomi pembangunan, coba bayangkan konsep

antara pertumbuhan dan pembangunan dalam ekonomi. Pertumbuhan ekonomi semata-

mata hanya mengejar pertambahan GDP tanpa melihat pemerataannya. Sedangkan

pembangunan ekonomi selain melihat pertambahan GDP juga melihat bagaimana GDP

itu didistribusikan secara merata. Jadi sederhananya ekonomi pembangunan merupakan

cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pembangunan suatu negara.

Sedangkan pembangunan sendiri diartikan sangat luas seperti pemerataan, peningkatan

kesehatan, peningkatan pendidikan, keberlanjutan lingkungan, dll.

Oleh karena hal yang ingin dicapai dalam ekonomi pembangunan bukan hanya pada sisi

ekonomi melainkan multidisplin seperti kesehatan, pendidikan, dll. Maka scope dari

ekonomi pembangunan juga hanya pada bidang ekonomi, namun juga melibatkan unsur

sosial dan politik.

Pengertian ekonomi pembangunan yang seperti diatas merupakan hasil dari revisi

berulang kali dari para ekonom tentang arti pembangunan itu sendiri dalam kurun waktu

satu abad terakhir. Pada tahun 1950an, pembangunan diartikan sebagai sebatas

kemampuan negara untuk tumbuh diatas 5% per tahun. Jadi jika ada negara yang tumbuh

dibawah 5% per tahun saat itu, artinya di negara tersebut tidak terjadi pembangunan

ekonomi. Konsepnya pembangunan saat itu sekaligus masih diartikan sebagai

pertumbuhan ekonomi.

Kemudian definisi ekonomi pembangunan tahun 1970an, terjadi perubahan paradigma

dari yang sebelumnya pembangunan disamakan dengan pertumbuhan, pada tahun ini

konsep pembangunan beralih kepada pemikiran adanya kepada penekanan redistribusi

pendapatan dibandingkan hanya sebatas pertumbuhan dan juga beberapa penekanan

indikator non-ekonomi seperti kesehatan dan pendidikan. Secara umum ekonomi

pembangunan berhubungan dengan pemberantasan kemiskinan, ketimpangan dan

pengangguran.

Tahun 1985, Amartya Sen memberikan konsep tentang Kapabilitas Fungsi yang dikenal

sebagai Sen’s Capabilities. Menurutnya tujuan dari semua pembangunan ekonomi adalah

manusianya itu sendiri. Sen’s capability atau aslinya bernama capability to function

(kapabilitas untuk berfungsi) diartikan sebagai kemampuan (capability) seseorang untuk

menggunakan (function) komoditas yang dimiliki. Jadi misalnya dua orang masing-

masing memiliki notebook. Orang pertama menggunakannya untuk bermain games,

menonton film, mengerjakan projek desain, membuat artikel kolom opini dan membuat

cerpen. Sedangkan orang kedua menggunakannya hanya untuk bermain game dan

Page 31:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

menonton film, karena dia tidak memiliki kemampuan lain. Meskipun notebook-nya

sama persis, tetapi orang kedua dikatakan lebih miskin dari orang pertama. Karena dia

tidak bisa menggunakan fitur-fitur lain yang ada pada notebook-nya. Itu lah mengapa

menurut Sen kemiskinan harus diartikan lebih luas dari sekedar kepemilikan terhadap

sesuatu, melainkan harus mengikutkan fungsi yang bisa dilakukan dengan

kepemilikannya tersebut. (Lebih lanjut baca Todaro, Michael. Economic Development

halaman 18).

Definisi ekonomi pembangunan tahun 1990an menjadi definisi yang dipakai hingga

sekarang. Ekonomi pembangunan berkaitan dengan 3 hal: 1) Kesehatan, yang diukur

dengan tingkat harapan hidup, 2) Pendidikan, yang diukur dengan angka melek huruf dan

partisipasi sekolah, dan 3) Pendapatan, yang diukur dengan GDP atau ketiga hal tersebut

dirangkum dalam satu konsep bernama Human Development Index. Artinya

pembangunan dikatakan berhasil jika HDI suatu negara meningkat. HDI tersebut secara

berkala setiap tahun dipublikasikan hasilnya oleh UNDP (United Nations Development

Programme).

Konsep paling baru yang diluncurkan pada 2015 terkait dengan ekonomi pembangunan

adalah Sustainable Development Goals (SDG), kelanjutan dari Millenium Development

Goals (MDG). SDG menekankan adanya faktor lingkungan dalam setiap aktivitas

pembangunan yang berarti fokus utamanya adalah keberlanjutan.

Evolusi Pemikiran Ekonomi Pembangunan

Beberapa ekonom yang secara khusus pernah memberikan pendapat tentang ekonomi

pembangunan:

1. Adam Smith

Dalam bukunya The Theory of Moral Sentiments (1759), Smith percaya bahwa

memang ada sifat egois dalam diri manusia, yang sebutkan dalam bukunya dengan

istilah self-love. Namun sifat tersebut bisa dibatasi dengan adanya rasa simpati

terhadap orang lain yang “diarahkan (guided)” oleh ‘invisible hands’.

Smith menekankan adanya batasan peran negara terhadap perekonomian yang

sebatas penjaminan terhadap hak kepemilikan, menciptakan kondisi yang

memungkinkan adanya pertukaran bebas dan sukarela, dan memastikan bahwa

setiap kontrak akan dijalankan.

Ide Smith tersebut berpengaruh terhadap ekonom klasik dan neoklasik yang

akhirnya menghubungkan antara pertumbuhan ekonomi dengan ekonomi

pembangunan. Pertumbuhan ekonomi tergantung oleh tingkat modal, tenaga

kerja, dan teknologi.

2. John Maynard Keynes

Keynes dalam bukunya The Theory of Employment, Interest, and Money (1936)

membuka sebuah diskusi baru tentang keharusan peran pemerintah dalam

melakukan intervensi ketika ekonomi sedang tidak berada dalam level naturalnya.

Pembangunan ekonomi masih diartikan sebagai pertumbuhan namun berbeda

Page 32:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

dengan Adam Smith, Keynes juga menekankan adanya peran negara yang aktif

dalam perekonomian.

3. Douglass North

North, yang merupakan Noble Prize in Economics 1993, mengungkapkan

walaupun kemajuan dalam ekonomi dapat dijelaskan melalui peningkatan

produktivitas yang dihasilkan oleh pembagian kerja, spesialisasi, kemajuan

teknis, dan pasar yang kompetitif, namun kunci dari performa yang baik tersebut

adalah rendahnya biaya transaksi (low transaction cost) yang dihasilkan dari

sistem kelembagaan yang sudah berkembang selama 250 tahun. North kemudian

memberikan gagasan struktur kelembagaan yang secara ideal mampu

memberikan performa baik terhadap perekonomian antara lain: 1) institusi yang

mampu menciptakan serangkaian hak, 2) struktur yang stabil dalam hubungan

pertukaran, 3) Kredibilitas pemerintah dalam menegakkan peraturan, 4)

Kepatuhan terhadap peraturan baik elalui kesadaran maupun paksaan, 5) institusi

ekonomi yang mampu menciptakan insentif dalam aktivitas produksi, 6) hak

kepemilikan dan sistem harga yang efektif sehingga mampu menciptakan biaya

transaksi yang rendah dalam produksi, pertukaran, maupun distribusi.

4. Mahbub Ul-Haq

Mahbub Ul-Haq merupakan orang dibalik terciptanya Human Development Index

(HDI). Dia bersama Amartya Sen, yang merupakan temannya di Cambridge

University, mengonsepkan pembangunan ekonomi yang kemudian diajukan

kepada UN Economic Security Council. Kemudian idenya disetujui dengan

diadakannya pengukuran terhadap HDI.

5. Amartya Kumar Sen

Sen, yang merupakan Noble Prize in Economics 1998, memberikan kontribusi

yang banyak sekali terhadap perkembangan welfare economics. Menurut Sen,

pembangunan adalah proses untuk mendorong kesejahteraan manusia. Kemudian

prosesnya melalui capability to function yang telah dijelaskan sebelumnya.

6. Widjojo Nitrisastro

Merupakan ekonom FEUI lulusan UC, Berkeley. Dia merupakan arsitek ekonomi

utama pada masa Orde Baru. Salah satu konsep pembangunan ekonomi yang

paling terkenal adalah program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)

yang menjadi kebijakan ekonomi berkelanjutan di masa Orde Baru.

Perspektif Islam dalam Pembangunan dalam Kerangka Maqashid Syariah

Tujuan utama ekonomi pembangunan dalam Islam adalah memberikan kesejahteraan dan

menghilangkan beban dari setiap individu yang direpresentasikan dengan merealisasikan

maqashid syariah. Apa yang membedakan ekonomi pembangunan dalam Islam dengan

konvensional mungkin adalah adanya konsep keseimbangan dan keberlanjutan baik

dalam aspek material dan non-material manusia. Pembangunan sendiri dilihat sebagai

proses yang multidimensi yang melibatkan peningkatan kesejahteraan, reorganisasi dan

Page 33:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

reorientasi dari seluruh sistem ekonomi dan sosial yang selaras dengan nilai dan norma

Islam.

Jika kesejahteraan dalam Islam tersebut dituliskan dalam bentuk fungsi, maka

persamaannya akan seperti ini:

𝑊 = 𝑓(𝑊𝑡, 𝑊𝑝)

dimana: W = kesejahteraan; Wt = kesejahteraan sementara (temporary welfare); Wp =

kesejahteraan permanen (permanent welfare).

Kesejahteraan dalam Islam merupakan fungsi dari kesejahteraan sementara/temporary

welfare (Wt), kesejahteraan yang didapatkan di dunia, dan kesejahteraan

permanen/permanent welfare (Wp), kesejahteraan di akhirat.

Sedangkan kesejahteraan sementara dan kesejahteraan permanen juga memiliki fungsi,

berikut:

𝑊𝑡 = 𝑓(𝐷, 𝑋𝑡)

𝑊𝑝 = 𝑓(𝐷, 𝑋𝑝)

dimana: D = variabel ekonomi pembangunan; Xt = variabel non-ekonomi pembangunan

yang berpengaruh terhadap kesejahteraan temporer; Xp = variabel non-ekonomi

pembangunan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan permanen.

Artinya dalam ekonomi pembangunan Islam mengakui bahwa kesejahteraan masing-

masing baik dunia maupun akhirat selalu dipengaruhi oleh 2 variabel, yakni variabel

ekonomi pembangunan dan variabel non-ekonomi pembangunan.

Kemudian jika membahas tentang teori ekonomi pembangunan dalam Islam, maka tidak

bisa dilepaskan pada teori ekonomi pembangunan yang digagas oleh Ibnu Khaldun dalam

bukunya Muqaddimah. Jauh sebelum Ilmu Ekonomi modern muncul, Ibnu Khaldun

sudah berbicara tentang faktor-faktor yang membuat maju atau mundurnya suatu

peradaban. Faktor-faktor tersebut antara lain: Pemerintahan (G), Syariah/Aturan (S),

Manusia (N), Kekayaan/Sumber Daya (W), keadilan (j), dan pembangunan (g).

Diagram sirkular diatas dinamakan Dynamic Model yang diciptakan oleh Umer Chapra

dengan mengintisarikan pemikiran Ibnu Khaldun tentang faktor-faktor dalam ekonomi

pembangunan dalam bukunya Muslim Civilization: The Causes of Decline and the Need

for Reform (lebih lanjut baca dalam buku tersebut mulai halaman 18).

Page 34:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Cara memahami model: 6 faktor ekonomi pembangunan (G, S, N, W, j&g) saling

berinteraksi satu sama lain dalam untuk menciptakan kemajuan peradaban (pembangunan

ekonomi). Akan ada satu faktor, bisa faktor yang mana saja, yang bisa menjadi menjadi

pemicu pada faktor lain. Makanya antara faktor-faktor tersebut ada arah pergerakannya

yang dilambangkan dengan panah, baik di lingkaran luar, lingkaran dalam, maupun dalam

bintang. Artinya satu faktor tersebut bisa mempengaruhi faktor mana saja. Misalnya G

sebagai pemicu (munculnya pemerintahan yang baik dan amanah), bisa mempengaruhi

langsung ke S (hukum syariah ditegakkan dengan baik dan tanpa pandang bulu), atau bisa

mempengaruhi langsung ke N (masyarakat bekerja lebih produktif karena percaya ada

pemerintahan yang amanah yang tidak akan berbuat sewenang-wenang mengambil

harta), atau bisa mempengaruhi langsung ke W (sumber daya alam dimanfaatkan dengan

efektif dan efisien), atau juga bisa mempengaruhi ke j&g (pembangunan fisik yang merata

diseluruh negeri). Sehingga hanya karena satu faktor sebagai pemicu, sangat mungkin

untuk mempengaruhi faktor-faktor lain yang akhirnya tercipta pembangunan ekonomi.

Namun juga perlu diketahui bahwa adanya pemicu salah satu faktor tersebut bukan hanya

menyangkut hal-hal baik saja, melainkan bisa juga hal-hal buruk dari satu faktor

kemudian menyebar kepada faktor lain dengan mekanisme sama seperti diatas, yang

kemudian bisa membuat kemunduran ekonomi.

Kuliah 13: Kebijakan Moneter dalam Islam (Kuliah Tamu)

Inflasi dan Dampaknya kepada Perekonomian

Gambar diatas merupakan dampak adanya riba dalam perekonomian. Riba membuat uang

yang seharusnya sepenuhnya bisa digunakan untuk investasi pada sektor riil, sebagian

atau malah sebagian besar, hanya diperdagangkan dalam pasar uang untuk mendapatkan

return tanpa risiko. Ditambah lagi dengan munculnya spekulasi (maysir), penyuapan

(risywah), dan korupsi. Sektor riil akan semakin kurus karena uang digunakan untuk

kegiatan-kegiatan tidak produktif tersebut. Hasilnya pada gambar diatas akan berbentuk

seperti pada bagian kanan dimana gambar biru yang menggambarkan sektor riil terlihat

tidak terlalu besar dibandingkan gambar kiri.

Page 35:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Kemudian hubungannya GDP, bunga, dan investasi. Digambarkan dalam grafik dibawah

ini:

Dalam kerangka ekonomi konvensional, pertumbuhan ekonomi akan mendorong adanya

investasi, dengan melihat adanya expected profit di masa mendatang. Sehingga hubungan

kurva economic growth dengan investment adalah positif. Ketika economic growth berada

pada Go, investasi berada pada titik Io, peningkatan economic growth menjadi G1 juga

meningkatkan investasi pada I1. Namun perlu diingat bahwa economic growth hampir

selalu diikuti dengan peningkatan inflasi. Meningkatkan inflasi pasti membuat interest

rate naik. Sedangkan peningkatan interest rate ini yang membuat disinsentif untuk

melakukan investasi (gambar kanan menunjukkan kurva slope negatif yang berarti kalau

interest rate tinggi tingkat investasi rendah). Sehingga berkebalikan dengan pemikiran

ekonomi akan tumbuh secara berkelanjutan.

Berbeda dengan kerangka pertumbuhan ekonomi dalam Islam. Peningkatan ekonomi juga

pasti akan mendorong peningkatan investasi akibat meningkatnya expected return.

Namun karena biaya investasi ini bukan lah didasarkan dari interest, sehingga

peningkatan inflasi sebagai dampak pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap

penurunan investasi karena baik return-nya tinggi atau rendah akan ditanggung bersama.

Page 36:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Sehingga hasil akhir dari pengaruh inflasi dalam kerangka konvensional dan Islam sangat

berbeda. Dalam konvensional, inflasi akan meningkatkan interest yang pada akhirnya

menurunkan tingkat investasi, namun dalam kerangka Islam, peningkatan inflasi tidak

akan berpengaruh terhadap bagi hasil karena bagi hasil tidak didasarkan dari interest

melainkan dari expected return.

Uang dan Time Value of Money

Dalam pandangan ekonomi Islam, masa depan itu tidak pasti dan tidak dapat dipastikan.

Sehingga jelas memastikan return di masa depan melalui sistem riba tidak boleh.

Sedangkan jalan untuk meningkatkan kesejahteraan hanya ada 3 cara: 1) menjual barang;

2) menyediakan jasa; 3) melakukan investasi. Inti dari ketiga aktivitas tersebut adalah

semua profit harus berasal dari sektor riil.

Fungsi utama uang adalah sebagai medium of transaction/exchange (media pertukaran).

Uang merupakan barang publik yang tidak boleh ditimbun oleh suatu pihak.

Mendapatkan profit dari menjual uang disebut sebagai riba.

Time Value of Money

Penjelasan mengapa harus ada time value of money (TVM) ada di resume pertemuan 8.

TVM adalah kompensasi nilai uang masa datang atas nilai uang di masa kini.

Rumusnya: 𝑃𝑉 = 𝐹𝑉

(1+𝑟)

Beberapa hal yang membalikkan pernyataan ekonom konvensional tentang keharusan

adanya TVM versi mereka:

1. Dalam Islam harta hanya boleh bertambah melalui 3 hal: 1) trading aset riil; 2)

investasi; 3) memberikan jasa.

2. Fiat money (uang kertas) tanpa underlying asset sebenarnya adalah riba. Sebenarnya

uang adalah bentuk hutang bank sentral terhadap masyarakat. Adanya pencetakan

uang harus didahui adanya penambahan pada sisi aset. Namun jika pada sisi aset tidak

ada tambahan aset (underlying asset) untuk mencetak uang, maka uang tersebut akan

memberikan manfaat kepada bank sentral berupa penambahan kekayaan sebesar

selisih harga kertas dengan nilai nominal yang dicetak (seignorage).

3. Setiap uang harus digunakan kepada sektor riil, artinya tidak dimungkinkan adanya

perdagangan antar uang.

4. Tidak ada decoupling, perbedaan nilai sektor riil dan keuangan.

5. Kondisi di masa mendatang bisa lebih baik atau lebih buruk dari sekarang, bisa inflasi

maupun deflasi. Jadi menetapkan tingkat pengembalian tertentu di masa mendatang

atas dasar terjadinya inflasi tidak dibenarkan.

6. Sehingga konsep opportunity cost memegang uang hanya diperkenankan melalui

transaksi sektor riil atau dengan demikian, tidak ada konsep sepenuhnya risk-free

seperti pada ekonomi konvensional.

𝑛

Page 37:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Uang Barang/Komoditas

Berfungsi sebagai perantara. Tidak pernah disepakati sebagai

perantara keuangan, medium of exchange.

Tidak memiliki nilai khusus yang

ditetapkan diluar besarnya bahan

pembuatannya. Hanya merepresentasikan

nilai dari barang.

Memiliki nilai yang direpresentasikan

dengan uang.

Diterima semua pihak kaena mudah

disimpan, mudah dipecah-pecah nilainya,

mudah dibawa, nilainya stabil.

Tidak dapat difungsikan sebagai uang

karena berat, nilai tidak stabil, tidak dapat

dipecah nilainya, sulit disimpah, mudah

rusak.

Tidak boleh diperjualbelikan. Boleh diperjualbelikan.

Peran Kebijakan Moneter dan Ekonomi

Beberapa kebijakan moneter BI dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian antara

lain:

1. Kebijakan suku bunga (BI Rate) mengarahkan suku bunga pada tingkat tertentu

untuk menjaga pergerakan inflasi mendekati dengan target yang telah diumumkan

(inflation targeting framework/ITF).

2. Kebijakan nilai tukar dan arus modal untuk menjaga keseimbangan internal

(pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan

keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran).

3. Kebijakan makroprudensial mengendalikan likuiditas di pasar uang dan loanable

funds agar tetap searah dengan perkiraan makroekonomi yang telah ditetapkan.

Instrumennya melalui penetapan Giro Wajib Minimum (porsi cadangan bank yang

wajib disimpan pada bank sentral) dan penetapan Loan to Value (porsi kredit yang

boleh diberikan oleh bank dibandingkan dengan collateral yang diberikan oleh

nasabah).

4. Penguatan koordinasi dengan pemerintah mengendalikan harga dari sisi supply,

5. Penguatan komunikasi kebijakan moneter.

Untuk menjalankan semua kebijakan tersebut, bank sentral tidak bekerja sendirian dalam

menjalankan kebijakan ekonomi. Pihak lain yang juga memiliki kewenangan dalam

kebijakan ekonomi adalah Otoritas Jasa Keuangan (menjaga stabilitas dari sisi

mikroprudensial) dan pemerintah (menjaga stabilitas melalui kebijakan fiskal). Berikut

gambar koordinasi kebijakan antara ketiga badan tersebut.

Page 38:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi
Page 39:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Kebijakan Moneter dan Ekonomi dalam Islam

Seperti biasa bahwa tujuan setiap kebijakan dalam Islam, baik moneter atau fiskal adalah

5 komponen maqashid syariah. Contoh nyata penerapannya sendiri seperti pendidikan

gratis (menjaga akal), kesehatan gratis (menjaga jiwa), perlindungan terhadap

keberlangsungan lingkungan (menjaga keturunan), dll.

Dalam teori Irving Fisher,

𝑀𝑉 = 𝑃𝑇

Artinya terjadi keseimbangan antara pasar uang (MV) dengan pasar barang barang (PT).

Titik sentral kebijakan moneter dalam kerangka konvensional adalah mengatur jumlah

uang yang beredar, sehingga model Irving Fisher tersebut menjadi,

𝑀 = 𝑃𝑇

𝑉

Otoritas moneter fokus untuk menaik-turunkan jumlah uang beredar (M) untuk memacu

atau menghambat perekonomian. Sehingga salah satu instrumen perantara yang

digunakan adalah interest. Ketika bank sentral akan menambah atau mengurangi jumlah

uang yang beredar, maka hal pertama yang terpengaruh adalah interest yang selanjutnya

akan mempengaruhi kepada faktor lain seperti tabungan, investasi, nilai tukar, dll.

Namun dalam Islam, dengan adanya larangan riba dan jumlah uang sebenarnya harus

mengacu kepada jumlah komoditas yang menjadi back-up (biasanya emas), maka otoritas

moneter tidak bisa dengan leluasa mengatur jumlah uang yang beredar seperti pada

kerangka konvensional. Maka kebijakan moneter Islam, fokusnya mengacu kepada

kecepatan uang (V). Fungsinya menjadi,

𝑉 = 𝑃𝑇

𝑀

Setiap kebijakan bank sentral arahnya bagaimana mempercepat atau memperlambat V,

seperti bank sentral mengeluarkan sukuk untuk membiayai suatu proyek. Sehingga uang

dengan cepat bisa berpindah ke sektor lain yang lebih produktif dan pendapatan nasional

(dilambangkan dengan Y atau T) tetap bisa meningkat tanpa mempengaruhi perubahan

harga.

Dalam Teori IS-LM, sedikit mengulangi bahwa IS yang merupakan representasi

keseimbangan dalam pasar barang dikontrol oleh kebijakan fiskal (pemerintah) dan LM

representasi dari keseimbangan dalam pasar uang yang dikontrol dengan kebijakan

moneter (bank sentral).

Dalam konsep IS-LM konvensional, memang dengan mendorong pertumbuhan uang

dalam jangka pendek akan menciptakan peningkatan pendapatan nasional. Namun dalam

jangka panjang akibat kebijakan moneter yang berbasis interest tersebut akan

menciptakan inflasi. Lambat atau cepat terjadinya krisis ekonomi bergantung kepada

seberapa sering dan kuatnya kebijakan moneter konvensional diterapkan.

Page 40:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

Namun dalam konsep IS-LM Islam, yang lebih mendorong velocity daripada jumlah uang

yang beredar. Akan mendorong pertambahan barang dan jasa (dengan tidak adanya

interest, maka lebih cepatnya uang yang beredar pasti diikuti dengan lebih banyaknya

barang yang ditransaksikan) dan tidak akan berpengaruh terhadap inflasi seperti dalam

konvensional yang didorong oleh interest.

Kebijakan Ekonomi dalam Perspektif Syariah

Malarang perdagangan uang tanpa adanya kebutuhan ekonomi pada sektor riil. Uang

tidak menjadi bahan spekulasi antar uang sekaligus cara untuk selalu menghubungkan

sektor moneter dengan sektor riil.

Melarang spekulasi uang dalam bentuk apapun seperti emas, valas, atau pun instrumen

derivatif.

Mengganti skema utang baik dalam negeri maupun luar negeri dengan model investasi.

Menggunakan instrumen sukuk untuk dapat mempercepat transmisi kebijakan kepada

sektor riil.

Menerapkan hedging yang sesuai prinsip syariah (Fatwa DSN MUI No. 96 tahun

2015).

Kemudian beberapa instrumen moneter bank sentral (dalam kasus Bank Indonesia) untuk

mengatasi likuiditas. Perlu diingat bahwa sebelumnya dikatakan bahwa sebenarnya fokus

kebijakan moneter dalam Islam adalah fokus kepada velocity, akan tetapi dalam kondisi

saat ini, fokus terhadap velocity tersebut belum bisa diterapkan karena berbagai

keterbatasan. Sehingga instrumen yang akan dijelaskan dibawah ini tetap berfokus

mempengaruhi jumlah uang yang beredar, akan tetapi sedapat mungkin caranya

dilakukan dengan menggunakan akad-akad yang diperbolehkan secara syariah.

Open Market Operation (Kebijakan Pasar Terbuka)

Dalam fungsinya untuk mengurangi jumlah yang yang beredar (Absorption) BI

memiliki beberapa instrumen antara lain:

1. Surat Berharga Bank Indonesia Syariah (SBIS) Instrumen semacam SBI yang

dijual oleh BI kepada bank umum untuk mengurangi jumlah uang yang beredar,

yang diperjualbelikan dengan akad Jualah’(Fatwa DSN No. 63&64). Jualah

diberikan sebagai hadiah atas dasar logika bank umum telah membantu kerja bank

sentral untuk menyukseskan kebijakan moneternya.

2. Selling SBSN Outright penjualan SBSN secara lepas tanpa, adanya kewajiban

untuk membeli kembali.

3. Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI)/Islamic Term Depost bank sentral

memberikan instrumen kepada bank umum untuk menempatkan dananya di bank

sentral sebagai cara untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Akad yang

digunakan adalah Jualah. Sedangkan

4. Reverse Repo SBSN Transaksi reverse repo SBSN merupakan transaksi

pembelian SBSN oleh bank Umum dari bank sentral, dengan janji penjualan

kembali oleh bank umum sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati

Page 41:  · Adanya redistribusi dari orang yang mampu ke kurang mampu Adanya distribusi yang adil untuk generasi selanjutnya b. Fungsi Pemerintah: Kebijakan: memastikan kepentingan pribadi

dengan akad Jualah. Transaksi ini dilakukan oleh Bank Indonesia dalam rangka

pengurangan likuiditas bank atau kontraksi moneter.

5. Forex Intervention intervensi bank sentral dengan menjual valasnya pada pasar

valas untuk menaikkan nilai tukar pada level yang diinginkan.

Dalam fungsinya untuk menambah jumlah yang yang beredar (Injection) BI memiliki

beberapa instrumen antara lain:

1. Repo, Buying SBSN Outright pembelian SBSN kepada bank umum untuk

menambah jumlah uang yang beredar tanpa ada kewajiban untuk membeli kembali

(outright) atau dengan kewajiban membeli kembali (repo).

2. Forex Intervention intervensi bank sentral dengan membeli valasnya pada pasar

valas untuk menurunkan nilai tukar pada level yang diinginkan.

Standing Facility

Standing Facility merupakan kegiatan penyediaan dana rupiah (lending facility) dari

bank sentral kepada bank umum dan penempatan dana rupiah (deposit facility) oleh

bank umum dalam rangka operasi moneter. Kegiatan ini dilakukan dalam pasar uang,

atau jika dalam istilah Ekonomi Moneter dalam Reserve Market.

1. Islamic Deposit Facilities atau jika dalam kasus Bank Indonesia bernama Fasilitas

Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) fasilitas bagi bank yang memiliki

kelebihan likuiditas dengan cara menempatkan dana yang dimilikinya kepada Bank

Indonesia.

2. Islamic Lending Facilities atau jika dalam kasus Bank Indonesia bernama Repo

O/N (overnight) fasilitas bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas dengan

cara merepokan SBI/SDBI/SBN yang dimilikinya kepada Bank Indonesia. [MCF]